bab ii tinjauan pustaka 2.1. keberadaan tikus 2.1.1....

17
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keberadaan Tikus 2.1.1. Tikus Tikus adalahhewan yang termasuk ke dalam suku Muridae.Spesies tikus yang paling dikenal adalah mencit (Mussp.) serta tikus got(Rattus norvegicus) yang ditemukan hampir di semua negara danmerupakan suatu organisme model yang penting dalam biologi,jugamerupakan hewan peliharaan yang populer (Nurisa, 2005). 2.1.2 Jenis-jenis Tikus Beberapajenis tikus yang sering dijumpai hidup di kapalantara lain: 1. Tikus rumah(Rattus tanezumi) Tikus rumah (Rattus tanezumi) adalah hewan pengerat biasayang mudahdijumpai di rumah-rumah dengan ekor yang panjang danpandai memanjat serta melompat. Hewan ini termasuk dalam subsukuMurinae dan berasal dari Asia. Namun demikian, ia lalu menyebar keEropa melalui perdagangan sejak awal penanggalan modern dan betul-betul menyebar pada abad ke-6. Selanjutnya ia menyebar ke seluruh penjuru dunia. Tikus rumah pada masa kini cenderung tersebar didaerah yang lebih hangat karena di daerah dingin kalah bersaing dengan tikus got. Tidak seperti saingannya, tikus got, tikus rumahadalah perenang yang buruk dan bangkainya sering ditemukan disumur-sumur, namun UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keberadaan Tikus 2.1.1. Tikusrepository.sari-mutiara.ac.id/597/4/CHAPTER II.pdf · Penyakit ini disebut juga tipus endemik.Penyebabnya yaitu bakteri

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Keberadaan Tikus

2.1.1. Tikus

Tikus adalahhewan yang termasuk ke dalam suku Muridae.Spesies tikus

yang paling dikenal adalah mencit (Mussp.) serta tikus got(Rattus norvegicus) yang

ditemukan hampir di semua negara danmerupakan suatu organisme model yang

penting dalam biologi,jugamerupakan hewan peliharaan yang populer (Nurisa, 2005).

2.1.2 Jenis-jenis Tikus

Beberapajenis tikus yang sering dijumpai hidup di kapalantara lain:

1. Tikus rumah(Rattus tanezumi)

Tikus rumah (Rattus tanezumi) adalah hewan pengerat biasayang mudahdijumpai

di rumah-rumah dengan ekor yang panjang danpandai memanjat serta melompat.

Hewan ini termasuk dalam subsukuMurinae dan berasal dari Asia. Namun

demikian, ia lalu menyebar keEropa melalui perdagangan sejak awal

penanggalan modern dan betul-betul menyebar pada abad ke-6. Selanjutnya ia

menyebar ke seluruh penjuru dunia. Tikus rumah pada masa kini cenderung

tersebar didaerah yang lebih hangat karena di daerah dingin kalah bersaing

dengan tikus got. Tidak seperti saingannya, tikus got, tikus rumahadalah

perenang yang buruk dan bangkainya sering ditemukan disumur-sumur, namun

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keberadaan Tikus 2.1.1. Tikusrepository.sari-mutiara.ac.id/597/4/CHAPTER II.pdf · Penyakit ini disebut juga tipus endemik.Penyebabnya yaitu bakteri

8

demikian, ia lebih gesit dan pemanjat ulung (Isnani, 2008).Warnanya biasanya

hitam atau coklat terang, meskipun sekarang adayang dibiakkan dengan warna

putih atau loreng. Ukurannya biasanya15-20 cm dengan ekor ± 20cm. Hewan ini

nokturnaldan pemakansegala, namun menyukai bulir-bulir.Betinanya mampu

beranak kapansaja, dengan anak 3-10 ekor/kelahiran. Umurnya mencapai 2-3

tahundan menyukai hidup berkelompok (Pujianto, 2014).

2. Tikus got (Ratus norvegicus)

Tikus got,tikus coklat,tikus rumah besaratau (Rattus norvegicus) adalah salah

satu spesies tikus yang paling umum dijumpai diperkotaan (Zulfikri, 2016).Tikus

got ini mempunyai panjang ujung kepala hingga ekornya 170-230 mm, kaki

belakang 42–47 mm,telinga 18–22 mm dan mempunyai rumus mamae 3 + 3 =

12. Warnarambut badan atas cokelat kelabu, rambut bagian perut kelabu

(Rahmawati, 2012).

c. TikusPiti (Mus musculus)

Tikus ini mempunyai panjang ujung kepala sampai ekorkurang dari 175 mm,

ekor 81–108 mm, kaki belakang 12–18 mm,telinga 8–12 mm dengan rumus dan

mamae 3 + 2 = 10. Warna rambut badan atasdan bawah cokelat kelabu (Pujianto,

2014).

2.1.3. Ciri-ciri Tikus

Binatangyang sering ditemui di kapaldiantaranyaadalahserangga dantikus

(Kemenkes RI., 2007).Lingkungan manusia sangat disenangi oleh tikus.Ada dua hal

menarik yakni tersedianya makanan dan tempat istirahat, bermain-main maupun

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keberadaan Tikus 2.1.1. Tikusrepository.sari-mutiara.ac.id/597/4/CHAPTER II.pdf · Penyakit ini disebut juga tipus endemik.Penyebabnya yaitu bakteri

9

bersarang. Namun apabila tidak adamakanan pastilah akan semakin tidak disenangi

dan mereka akan segerameninggalkan tempat tersebut (Nurisa, 2005).

Kemampuan fisik tikus yaitumenggali lubang dalam tanah di luar dan atau di

dalam rumah sebagaitempat bersarang,biasanya berbentuk mangkuk berdiameter

lebihkurang 20 cm. Memiliki kemampuan memanjat pohon, bangunan atautempat

tinggi yang sangat baik, bahkan dapat memanjat vertikal didalam pipa yang

berukuran 3 inci. Memiliki kemampuan meloncatsetinggi 60 cm, sejauh kurang lebih

40 cm dan dari ketinggian 5 meter tikus juga dapat meloncat ke bawah (Pujianto,

2014). Mempunyai kebiasaanmenggigit dan mengerat kayu, papan, bahan makanan,

pembungkus barang. Tujuan menggigit dan mengerat barang adalah untuk

menjagaagar gigi tidak terlalu panjang. Dapat menyelam selama 30 detik, suhuair

yang rendah tidak mempengaruhi kemampuan tikus untuk berenang.Disamping

kemampuan fisik, tikus juga memiliki kemampuan indera,antara lain: penglihatan,

penciuman, pendengaran, perasa dan peraba (Isnani, 2008).

Untuk mengetahui ada tidaknya tikus antara lain:Dropping, Runways,

Growing, Borrow,bau, tikus hidup dan ditemukannya bangkai tikus (Depkes RI,

2007).

Public Health Emergency Of International Concern(PHEIC)adalah suatu

kejadian luar biasa yang dapat menjadiancaman kesehatanbagi negara lain. Setiap

kejadian yang merupakan PHEIC sesuai dengan kriteria sebagai berikut:

1. Berdampakatauberisiko tinggi bagi kesehatan masyarakat

2. KLB atau sifat kejadian tidak diketahui

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keberadaan Tikus 2.1.1. Tikusrepository.sari-mutiara.ac.id/597/4/CHAPTER II.pdf · Penyakit ini disebut juga tipus endemik.Penyebabnya yaitu bakteri

10

3. Berpotensi menyebar secara International

4. Berisiko terhadap perjalanan ataupun perdagangan (Depkes RI, 2008).

2.1.4. Tanda-tanda Kehidupan Tikus

Berhasil tidaknya pemberantasan tikus di kapal laut didasarkan pada

pengetahuan tentang adanya tanda-tanda kehidupan tikus karena hal ini sangat

penting. Adang (1985) mengemukakan bahwa tanda-tanda kehidupan tikus di kapal

laut adalah:

1. Kotoran tikus (Droping)

Kotoran tikus yang ditemukan di tempat ruangan yang diperiksa tinja tikus

mudah dikenal dari bentuk dan warna yang khas, tanpa disertai bau yang

mencolok. Tinja tikus yang masih baru lebih terang dan mengkilap serta lebih

lembut (agak lunak) dan makin lama tinja makin keras.

2. Alur jalan tikus (Runways)

Tikus tidak suka mempergunakan jalan yang sama untuk keluar dari sarangnya

mencari makan dan sebagainya karena badan tikus (bulunya) kotor dan berlemak,

maka akan terdapat bulu menempel pada jalan tikus.

3. Bekas gigitan (Gnawing)

Bekas gigitan yang ditinggalkan tikus pada benda yang terbuat dari kayu dan

bekas gigitan tikus yang masih baru berada disekitarnya berwarna terang.

4. Bekas tapak kaki

Dapat dilihat jelas pada tempat-tempat/ lantai yang berdebu halus.

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keberadaan Tikus 2.1.1. Tikusrepository.sari-mutiara.ac.id/597/4/CHAPTER II.pdf · Penyakit ini disebut juga tipus endemik.Penyebabnya yaitu bakteri

11

5. Tikus hidup dan tikus mati (Life and death rat)

Terlihat satu ekor tikus yang telah hidup atau mati sewaktu pemeriksaan berarti

diperkiraan ada 20 ekor ditempat/kapal itu.

6. Lubang terowongan (Burrows)

Lubang yang terdapat pada sekitar beradanya tikus seperti dinding, lantai perabot

dan lain-lain.

7. Tanda-tanda lain

Untuk mengetahui adanya suatu kehidupan tikus di suatu tempat tentu saja

apabila dapat melihat langsung tikus tersebut.Kadang-kadang kita menemukan

bangkai tikus sebagai tanda adanya infestasi tikus.Pengamatan yang dilakukan

pada malam hari dapat membantu menemukan adanya kehidupan tikus.Bau,

bekas kencing, sarang dan bekas makanan tikus dapat dijumpai manakala

dilakukan survei. Bau tikus bukan merupakan tanda yang dapat dipercaya, tetapi

meninggalkan bau yang segera dapat dikenal.

2.1.5 Penyakit Yang Ditimbulkan Tikus

Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh tikus adalah :

1. Pes

Pes atau sampar atau plague atau la peste merupakan penyakit zoonosis yang

timbul pada hewan pengerat dan dapat ditularkan pada manusia. Penyakit tikus

ini menular dan dapat mewabah. Penyebaran penyakit plague/pes Plague,

disebut juga penyakit pes, adalah infeksi yang disebabkan bakteri Yersinia

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keberadaan Tikus 2.1.1. Tikusrepository.sari-mutiara.ac.id/597/4/CHAPTER II.pdf · Penyakit ini disebut juga tipus endemik.Penyebabnya yaitu bakteri

12

pestis (Y. pestis) dan ditularkan oleh kutu tikus (flea), Xenopsylla cheopis.

Pess terbagi menjadi 2 yaitu :

a. Pes Bubo

Pes Bubo merupakan penyakit yang mempunyai gejala demam tinggi, tubuh

dingin, menggigil, nyeri otot, sakit kepala hebat, dan ditandai dengan

pembengkakan kelenjar getah bening di pangkal paha, ketiak dan leher

(bubo). Pada pemeriksaan cairan bubo di laboratorium ditemukan

kuman pes (Yersinis pestis).

b. Pes Pneumonik

Pes pneumonik adalah penyakit yang mempunyai gejala batuk secara tiba-

tiba dan keluar dahak, sakit dada, sesak nafas, demam, muntah darah.Pada

pemeriksaan sputum atau usap tenggorok ditemukan kuman pes (Yersinis

pestis), dan apabila diperlukan dilakukan pemeriksaan darah untuk

menemukan zat antinya.Penyakit ini menular lewat gigitan kutu tikus,

gigitan/cakaran binatang yang terinfeksi plague, dan kontak dengan tubuh

binatang yang terinfeksi. Kutu yang terinfeksi dapat membawa bakteri ini

sampai berbulan2 lamanya. Selain itu pada kasus pneumonic plague,

penularan terjadi dari dari percikan air liur penderita yang terbawa oleh

udara.

Pes merupakan penyakit urutan nomor 1dalam daftarpenyakitkarantina.

Pesmerupakan penyakit zoonosis menular yang melibatkanbinatang pengerat

dan kutu tikusataupinjal yang hidup pada tikus,yang menyebarkan infeksi

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keberadaan Tikus 2.1.1. Tikusrepository.sari-mutiara.ac.id/597/4/CHAPTER II.pdf · Penyakit ini disebut juga tipus endemik.Penyebabnya yaitu bakteri

13

bakteri kepada berbagai binatang danmanusia. Dengan gejala klinis yaitu:

demam, lemas, batuk, nyeri dada,sesak, batuk darah, hipotensi dan pingsan

(syok)dengan masa inkubasi1-7 hari. Penyebab penyakit ini yaitu:Yersinia

pestis, basil gramnegatif familienterobacteriaceae (Khairiyah, 2011).

Penyebaran penyakit ini antara lainmelaluibinatang pengeratliar tikus

penyebab Pesyangberada di Afrika Tengah, Afrika Timur,Afrika Selatan,

Amerika Utara, Amerika Barat dan Asia. Pes endemisdi Benua Afrika, Amerika

dan Asia. Pada tahun 2003 sembilan negara melaporkan 2118 kasus pes dengan

182 kematian, 98,7% kasusdan 98,9% kematian dilaporkan dari Afrika

(Poeloengan, 2014). Cara penularan dengansumber paparanyang paling sering

menghasilkan penyakit padamanusia diseluruh dunia adalah gigitan kutu

tikus/pinjal tikus yangtelah terinfeksikutu tikus (Xenopsylla cheopis). Pes

paru ditularkanmelaluiaerosoldandroplet infestion (Nurisa, 2005).

2. Leptospirosis

Leptospirosis merupakaninfeksi akut disebabkan oleh bakteri leptospira

berbentuk spiral yangmenyerang mamaliadan dapat hidup di air tawar

selama lebih kurang 1 bulan. Tetapi dalam air laut, selokan dan air kemih

yang tidak diencerkan akan cepat mati. Bakteri ini dapat menyerang siapapun

yang memiliki kontak dengan berbagai benda maupun hewan lain yang

mengalami infeksi leptospirosis. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh manusia

melalui selaput lendir (mukosa) mata, hidung, kulit yang lecet atau atau

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keberadaan Tikus 2.1.1. Tikusrepository.sari-mutiara.ac.id/597/4/CHAPTER II.pdf · Penyakit ini disebut juga tipus endemik.Penyebabnya yaitu bakteri

14

makanan yangterkontaminasi oleh urine hewan terinfeksi leptospira.Masa

inkubasi selama 4 -19 hari.

Penyakit ini lebih dikenal dengan nama penyakit kencing

tikus.Penyebabnya adalah bakterileptospirasp. Bakteri leptospiramenyebabkan

penyakit leptospirosis terutama pada tikus, cecurut,anjing, kucing, maupun

hewan ternak seperti kambing, sapi dan kuda.Penyakit ini juga dapat menular

ke manusia (Nurisa, 2005). Cara penularannyamelalui kencing hewan yang

terkena penyakit, masuk ke dalamgenangan air yang ada di lingkungan sekitar,

dan jika terdapat luka dikaki atau tangan kita, sedangkan kondisi tubuh kita

sedang tidak fit,maka kita bakteri tersebut akan masuk ke dalam tubuh kita dan

kitaakan tertular penyakit ini. Gejala atau tanda penyakit ini tidak adayang khas.

Umumnya penderita merasakan demam, meriang, disertaipegal atau nyeri pada

betis. Pada penderita yang sudah parah bisamengalami kekuningan seperti pada

penyakit hati (penyakit kuning),mata kemerahan, dan yang fatal adalah gagal

ginjal (Hidayatsyah, 2012).

3. Murine Thypus

Murine typhus adalah jenis penyakit yang jarang dikenal olehmasayarakat

luas. Penyakit ini disebut juga tipus endemik.Penyebabnya yaitu bakteri

Rickettsia typhi yang ditularkan melaluikotoran kutu pada tikus yang kemudian

masuk ke dalam luka gigitankutu atau luka lain yang ada di kulit kita (Nurisa,

2005). Gejala utamanya antaralain yaitu demam dan nyeri otot, kadang pula

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keberadaan Tikus 2.1.1. Tikusrepository.sari-mutiara.ac.id/597/4/CHAPTER II.pdf · Penyakit ini disebut juga tipus endemik.Penyebabnya yaitu bakteri

15

disertai ruam atau bintikkemerahan. Tipus ini jarang menimbulkan

kematian,tetapi cukupmengganggu kesehatan manusia (Khairiyah, 2011).

4. Scrub Thypus

Scrub typhus adalah sejenis penyakit tipus yang jugaditularkan melalui

kotoran tungau yang mengenai luka di kulit, termasuk luka akibat gigitan tungau.

Tungau atau disebut “tengu” oleh orang jawa, adalah sejenis laba-laba sangat

kecil, yang dapat hidupjuga pada tikus. Penyebab penyakit Scrub typhus

disebutorientia tsutsugamushi. Gejalanya demam, sakit kepala, nyeri pada ketiak

ataupangkal paha (Nurisa, 2005).

5. Hantavirus

Nama penyakit hantavirus berasal dari nama sungai di Koreayaitu sungai

Hantan. Penyakit yang disebabkan oleh virus Hantaandisebut demam berdarah

dengan sindrom renal(HFRS) (Nurisa, 2005). Gejalanyaantara lain telapak

tangan berkeringat, demam, kencing berbusa danbisa menyebabkan sulit

bernafas sehingga meyebabkan kematian.Virus hantaan ditularkan melalui

kencing, ludah, kotoran serta gigitanbinatang pengerat seperti tikus (Depkes RI.

2008).

Hantavirus sindrom paru (HPS) adalah penyakit mematikan yang

ditularkan oleh tikus yang terinfeksi melalui urine, kotoran, atau air liur.Manusia

bisa terkena penyakit ini ketika mereka menghirup virus aerosol.HPS pertama

kali diakui pada tahun 1993 dan sejak itu telah diidentifikasi di seluruh Amerika

Serikat.Meskipun jarang, HPS berpotensi mematikan. Rodent control di dalam

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keberadaan Tikus 2.1.1. Tikusrepository.sari-mutiara.ac.id/597/4/CHAPTER II.pdf · Penyakit ini disebut juga tipus endemik.Penyebabnya yaitu bakteri

16

dan sekitar rumahtetap menjadi strategi utama untuk mencegah infeksi

hantavirus. Maka gejala yang dapat diamatiadalah diare, muntah, mual, dan kram

perut.

6. Rabies

Rabies adalah suatu penyakit yang menyerang sistim syarafpusat, karena

gejalanya yang khas, yaitu penderita menjadi takut air,penyakit rabies sering

kali disebut hidrofobia (Nurisa, 2005). Rabies merupakanpenyakit hewan

berdarah panas yang ditularkan kepada manusia.Gejala awal biasanya tidak

jelas, pasien merasa tidak enak dangelisah. Gejala yang menonjol adalah rasa

nyeri, panas dan gatal disekitar luka, kemudian bisa diikuti kejang, sakit kepala,

demam dansulit menelan. Apabila telah mengalami kelumpuhan otot

pernapasanmaka penderita dapatmeninggal (Khairiyah, 2011).

7. Salmonellosis

Salmonellisis merupakan penyaklit yang disebabkan bakteri salmonella yang

dapat menginfeksi hewan dan juga manusia. Tikus yang terinfeksi bakteri

ini akan dapat menyebabkan kematian pada manusia dan salmonellisis dapat

tersebar dengan melalui kontaminasi feses. Gejalanya antara lain adalah

gastroenteritis, diare, mual, muntah dan juga demam yang diikuti oleh dehidrasi.

Penyebabnya adalah bakteri salmonella. Bakteri tersebutberkembang biak

dalam makanan yang terbuat dari daging, susu, atautelur (Nurisa, 2005).

Penularan pada manusia dapat terjadimelalui makanan yangtercemar urin atau

feses tikus yang mengandung bakteri salmonella.Gejala penyakit ini dapat

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keberadaan Tikus 2.1.1. Tikusrepository.sari-mutiara.ac.id/597/4/CHAPTER II.pdf · Penyakit ini disebut juga tipus endemik.Penyebabnya yaitu bakteri

17

berupa demam, diare disertai lendir dankadang berdarah, serta nyeri perut

(Poeloengan, 2014).

2.1.6 Pemeriksaan Keberadaan Tikus Di Kapal

Sesuai dengan bentuk dan isi formulir pemeriksaan tikus terdapat dalam

lampiran yaitu Kemenkes RI Nomor : 40 Tahun 2015 Tentang Sertifikat Sanitasi

Kapal yang harus diperiksa adalah :

1. Palka (Cargo)

Semua palka harus diperiksa, lihat dibagian pojok dan tempat yang kemungkinan

dapat dijadikan tempat persembunyian ataupun jalan lewat tikus.Palka digunakan

untuk menimbun barang muatan dari berbagai kebutuhan sesuai daerah/negara

pemesanan.Kapal yang mempunyai palka biasanya adalah kapal barang dan

kapal penumpang.

2. Geladak

Biasanya terdapat pada kapal penumpang

3. Ruang Mesin

Umumnya sulit dijumpai tanda-tanda infestasi tikus di tempat ini karena bila

sedang hidup cukup keras dan bising sehingga tempat ini tidak disukai tikus.

4. Haluan Tempat Penyimpanan

Kadang-kadang di tempat ini untuk kapal-kapal yang besar terdapat beberapa

ruangan tempat penyimpanan barang-barang dan perlengkapan lainnya di

samping tempat rantai dan jangkar.

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keberadaan Tikus 2.1.1. Tikusrepository.sari-mutiara.ac.id/597/4/CHAPTER II.pdf · Penyakit ini disebut juga tipus endemik.Penyebabnya yaitu bakteri

18

5. Buritan Tempat Penyimpanan

Di tempat ini kadang-kadang ditemukan tanda-tanda kehidupan tikus karena

tempat ini dapat juga menjadi tempat persembunyian.

6. Kamar Peta atau Radio

Dalam kamar ini banyak terdapat laci-laci penyimpanan lembaran-lembaran peta

laut dan kertas lainnya yang dapat menjadi tempat bersembunyinya/bersarang

tikus.

7. Dapur

Berdasarkan pengalaman dan pemeriksaan maka dapur merupakan tempat yang

paling banyak tanda-tanda kehidupan tikus sering kali ditemukan disini karena

selalu mencari tempat bahan makanan.

8. Kamar Penyimpanan Bahan Makanan

Tempat penyimpanan bahan makanan basah dan kering.Untuk tempat

penyimpanan bahan makanan basah jarang sekali ditemukan tikus maupun tanda-

tanda karena tempat ini tertutup rapat dan selalu dingin.Untuk tempat

penyimpanan bahan makanan kering karena ruangan ini sering terbuka sering

dijumpai tanda-tanda tikus.

9. Kamar Awak Kapal dan Perwira Kapal

Kamar-kamar awak kapal sangat disenangi tikus karena pemeliharaan/kotor,

lebih-lebih karena kamar awak kapal letaknya sering terbuka dan sering dijumpai

tanda-tanda tikus.

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keberadaan Tikus 2.1.1. Tikusrepository.sari-mutiara.ac.id/597/4/CHAPTER II.pdf · Penyakit ini disebut juga tipus endemik.Penyebabnya yaitu bakteri

19

10. Kamar Penumpang

Berdasarkan kebiasaan para penumpang terutama pada kapal-kapal penumpang

di Indonesia yang mempunyai kebiasaan jelek yaitu membuang sampah atau

sisa-sisa makanan yang dibuang sembarang tempat sehingga kondisi kamar

menguntungkan bagi tikus.

11. Sekoci

Biasanya juga menjadi tempat mencari makanan tikus karena disini terdapat

persediaan makanan/minuman untuk keperluan dalam keadaan darurat bagi awak

kapal/penumpang yang harus mempergunakan sekoci.

12. Gudang Perbekalan

Tempat ini adalah untuk menyimpan bahan-bahan makanan sehingga tumpukan

bahan makanan menjadi tempat bersarang dan mencari makanan bagi tikus

sehingga kehidupan tikus banyak ditemukan.

13. Kamar Rakit Makanan

Sebagai tempat menyiapkan makanan sebelum dihidangkan pada para

penumpang, tempat ini terdapat tumpukan makanan tercecer bila tidak segera

dibersihkan maka tempat ini menguntungkan sekali bagi tikus sebagai infestasi.

2.1.7. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keberadaan Tikus Di Kapal

Tikus mempunyai kebiasaan hidup dekat dengan sumber makanan,gudang,

lumbung pangan dan kandang (Pujianto, 2014).Beberapa faktor yang

dapatmempengaruhi keberadaan tikus di kapal adalah:

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keberadaan Tikus 2.1.1. Tikusrepository.sari-mutiara.ac.id/597/4/CHAPTER II.pdf · Penyakit ini disebut juga tipus endemik.Penyebabnya yaitu bakteri

20

1. Sanitasi kapal

Terdapat hubungan antara sanitasi kapal dengan keberadaantikus di kapal.Pada

kapal dengan sanitasi kapal yang buruk cenderungditemukan kehidupan tikus,

sedangkan pada kapal dengan sanitasiyangbaik tidak ditemukan keberadaan tikus

(Agustin, 2012).

2. Personal hygiene anak buah kapal

Personal hygieneanak buah kapal juga berhubungan dengankeberadaan tikus

di kapal. Personal hygiene anak buah kapal yangburukdapat mengakibatkan

adanya tikus di kapal, sedangkan personalhygiene yang baik dapat mencegah

keberadan tikus di kapal. Personalhygiene anak buah kapal dapat dipengaruhi

oleh tingkat pendidikan.Pendidikan yang lebih tinggi dapat mempengaruhi

kinerja, karenadapat memahami dan melaksanakan standar operasional

proseduryang menjadi tugas dan tanggung jawabnya (Supriyadi, 2006).

3. Pemasangan rat guard

Rat guard disebut juga perisai tikus adalah sebuah alat yangyang terbuat dari

logam yang dipasang pada tali tambat kapal. Rat guard berfungsi untuk

mencegah tikus naik dari dermaga keataskapal. Rat guard terbukti dapat

mencegah keberadaan tikus di kapal (Sulistyono, 2010).

Hasil penelitian Wulandari (2017) di Pelabuhan Tegal menunjukkan bahwa

ada hubungan antara sanitasi kapal dengan keberadaan tikus pada kapaldengan berat

6–30 grosston yang sandar di Pelabuhan Tegal.

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keberadaan Tikus 2.1.1. Tikusrepository.sari-mutiara.ac.id/597/4/CHAPTER II.pdf · Penyakit ini disebut juga tipus endemik.Penyebabnya yaitu bakteri

21

2.2. Konsep Sanitasi Kapal

2.2.1. Pengertian Sanitasi Kapal

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 530/Menkes/Per/VII/1987 menyatakan

bahwa sanitasi kapal adalah segala usaha yang ditujukan terhadap faktor lingkungan

di kapal untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit guna memelihara dan

mempertinggi derajat kesehatan. Sanitasi kapal berlaku untuk semua jenis kapal baik

kapal penumpang, maupun kapal barang.Pemeriksaan sanitasi kapal dimaksudkan

untuk pengeluaran sertifikat sanitasi guna memperoleh Surat Izin Kesehatan Berlayar

(SIKB). Hasil pemeriksaan dinyatakan berisiko tinggi atau risiko rendah, jika kapal

yang diperiksa dinyatakan risiko tinggi maka diterbitkan Ship Sanitation Control

Certificate (SSCC) setelah dilakukan tindakan sanitasi dan apabila faktor risiko

rendah diterbitkan Ship Sanitation Exemption Control Certificate (SSCEC), dan

pemeriksaan dilakukan dalam masa waktu enam bulan sekali.

2.2.2. Pemeriksaan Sanitasi Kapal

Pemeriksaan sanitasi adalah kegiatan pemeriksaan faktor risikokesehatan

masyarakat di atas kapal (Supriyadi, 2006).Pemeriksaan sanitasi oleh petugas Kantor

Kesehatan Pelabuhan dilaksanakan dalam rangka pemberian Sertifikat Sanitasi Kapal

atau pengawasan kesehatan kapal dalam rangka kekarantinaan kesehatan (Priyanto,

2015).

Pemeriksaan sanitasi kapaldilakukan pada seluruh ruang danmedia padakapal

yang meliputi dapur, ruang rakit makanan, gudang, palka, ruang tidur, air bersih,

limbah cair, sampah medik dan sampah padat, aircadangan, kamar mesin, fasilitas

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keberadaan Tikus 2.1.1. Tikusrepository.sari-mutiara.ac.id/597/4/CHAPTER II.pdf · Penyakit ini disebut juga tipus endemik.Penyebabnya yaitu bakteri

22

medik, kolamrenang dan area lain yang diperiksa. Pemeriksaan sanitasi ditujukan

untuk menilai kondisi sanitasi kapal terkait ada atau tidak adanya factor risiko

kesehatan masyarakat (Supriyadi, 2006).

Pemeriksaan sanitasi kapal dimaksudkan untuk pengeluaran sertifikat sanitasi

guna memperoleh Surat Izin KesehatanBerlayar (SIKB). Hasil pemeriksaan

dinyatakan berisiko tinggi atau risikorendah jika kapal yang diperiksa dinyatakan

risiko tinggi maka diterbitkan Ship Sanitation Control Certificate (SSCC) setelah

dilakukan tindakan sanitasi dan apabila faktor risiko rendah diterbitkan Ship

Sanitation Exemption Control Certificate (SSCEC) dan pemeriksaan dilakukan

dalammasa waktu enam bulan sekali (Nurdin,2010).

Upaya sanitasi kapal merupakan tanggung jawab pemilik kapalmelalui

nakhoda kapal dan Anak Buah Kapal (ABK).Anak Buah Kapal(ABK) bertanggung

jawab terhadap kebersihan kapal dan sarana lainnyayang mendukung sanitasi kapal.

Sedangkan fungsi nahkoda kapal adalahsebagai pemimpin dan pengendali

keseluruhan dari pelaksanaan sanitasikapal.Pemilik kapal wajib menyertakan

Standard Operational Procedure (SOP). Sanitasi kapal yangmengacu pada

International Health Regulation (IHR) dan ketentuan lainnya (WHO, 2005).

Apabila dalam pemeriksaan sanitasi tidak ditemukan adanya factor risiko

kesehatan masyarakat, kapal dinyatakan bebas tindakan sanitasidandapat diberikan

sertifikat sanitasi kapal dengan mengisi bagian SSCEC danmencoret bagian SSCC.

Apabila dalam pemeriksaan sanitasi ditemukanadanyafaktor risiko kesehatan

masyarakat, kapal harus dilakukan tindakansanitasi sesuai rekomendasi.Terhadap

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keberadaan Tikus 2.1.1. Tikusrepository.sari-mutiara.ac.id/597/4/CHAPTER II.pdf · Penyakit ini disebut juga tipus endemik.Penyebabnya yaitu bakteri

23

kapal yang telah dilakukan tindakansanitasi sesuairekomendasi diberikan sertifikat

sanitasi kapal dengan mengisibagian SSCC dan mencoret bagian SSCEC (Priyanto,

2015).

2.2.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sanitasi Kapal

Sanitasi kapal dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah:

1. Faktor Manajemen

Faktor kepemimpinan nakhoda berperan penting dalammempengaruhi kondisi

sanitasi kapal. Semakin baik kepemimpinannakhoda maka kondisi sanitasi

kapal juga semakin baik.Standaroperasional prosedur di kapal juga berpengaruh

terhadap sanitasi kapal.Semakin baik standar operasional prosedur maka kondisi

sanitasi kapaljuga semakin baik (Sutrisno, 2008).

2. Faktor Sumber Daya Manusia

Karakteristik anak buah kapal berhubungandengan kondisisanitasikapal.

Semakin baik pengetahuan dan perilaku yang dimiliki oleh anakbuah kapal maka

kondisi sanitasi kapal juga akan semakin baik (Zulfikri, 2016).

3. Faktor Pendukung

Sarana dan prasarana yang baik dapat mendukung terciptanyakondisi sanitasi

kapalyang baik. Pendanaanyang baik juga berpengaruhterhadap kondisi sanitasi

kapal. Dana yang cukup akan dapat memenuhisarana dan prasarana yang

memadai dan dapat meningkatkan kinerjapetugas sanitasi (Zulfikri, 2016).

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA