bab ii kajian teori a. minat belajar -...

18

Click here to load reader

Upload: nguyennga

Post on 19-Mar-2018

218 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar - digilib.ump.ac.iddigilib.ump.ac.id/files/disk1/17/jhptump-a-herawahyus-817-2-babii.pdf · Menurut Safari (2005 : ... serangkaian kata seperti

5

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Minat Belajar

1. Pengertian Minat belajar

a. Pengertian minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang,

diperhatikan terus menerus yang disertai rasa senang. (Slameto, 2003)

Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk

melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila

mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa

berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan

berkurang, minatpun berkurang. (Hurlock,1999)

Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk

merasa senang dan tertarik pada bidang/ hal tertentu dan merasa senang

berkecimpung dalam bidang itu. (Winkel, 1983)

Minat merupakan factor psikologis yang terdapat pada setiap

orang. Sehingga minat terhadap sesuatu/ kegiatan tertentu dapat dimiliki

setiap orang. Bila seseorang tertarik pada sesuatu maka minat akan

muncul.

Dari pengertian tersebut dapat dimengerti bahwa terjadinya minat

itu karena dorongan dari perasaan senang dan adanya perhatian terhadap

sesuatu.

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar - digilib.ump.ac.iddigilib.ump.ac.id/files/disk1/17/jhptump-a-herawahyus-817-2-babii.pdf · Menurut Safari (2005 : ... serangkaian kata seperti

6

Ciri-ciri minat menurut Hurlock (1999 : 115) adalah :

1) Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental.

2) Minat bergantung pada kesiapan belajar

3) Minat bergantung pada kesempatan belajar.

4) Perkembangan minat mungkin terbatas.

5) Minat dipengaruhi budaya.

6) Minat berbobot emosional.

7) Minat cenderung bersifat egosentris.

b. Pengertian minat belajar

Minat belajar adalah salah satu bentuk keaktifan seseorang yang

mendorong untuk melakukan serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman

individu dalam interaksi dalam lingkungannya yang menyangkut

kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa paling efektif untuk

membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan

menggunakan minat-minat siswa yang telah ada. Disamping

memanfaatkan minat yang telah ada sebaiknya para pengajar juga

berusaha membentuk minat-minat baru pada diri siswa. Hal ini dapat

dicapai dengan jalan memberikan informasi pada siswa mengenai

hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikandengan

bahan pengajaran yang lalu dan menguraikan kegunaannya bagi siswa di

masa yang akan datang.

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar - digilib.ump.ac.iddigilib.ump.ac.id/files/disk1/17/jhptump-a-herawahyus-817-2-babii.pdf · Menurut Safari (2005 : ... serangkaian kata seperti

7

Bila usaha-usaha tersebut tidak berhasil, pengajar dapat memakai

intensif dalam usaha mencapai tujuan pengajaran. Intensif merupakan

alat yang dipakai untuk membujuk seseorang agar melakukan sesuatu

yang tidak mau melakukannya atau yang tidak dilakukannya dengan

baik. Diharapkan pemberian intensif yang akan membangkitkan motivasi

siswa dan mungkin minat terhadap bahan yang diajarkan akan muncul.

(Slameto, 2003 : 180-181)

Jadi dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah pilihan

kesenangan dalam melakukan kegiatan dan dapat membangkitkan gairah

seseorang untuk memenuhi kesediaanya dalam belajar.

2. Faktor yang Mempengaruhi Minat belajar

Seseorang akan berminat dalam belajar manakala ia dapat merasakan

manfaat terhadap apa yang dipelajari,baik untuk masa kini maupun masa

yang akan datang dan dirasakan ada kesesuaian dengan kebutuhan yang

sedang dihadapi, sehingga dapat disimpulkan bahwa factor-faktor yang

mempengaruhi tumbuh berkembangnya minat maupun sebaliknya

mematikan minat belajar adalah sebagai berikut :

1) Faktor Internal

Faktor internal adalah factor yang berada dalam diri siswa antara lain :

a) Kematangan

Kematangan dalam diri siswa dipengaruhi oleh pertumbuhan

mentalnya. Mengajarkan sesuatu pada siswa dapat dikatakan berhasil

jika taraf pertumbuhan pribadi telah memungkinkan dan potensi-

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar - digilib.ump.ac.iddigilib.ump.ac.id/files/disk1/17/jhptump-a-herawahyus-817-2-babii.pdf · Menurut Safari (2005 : ... serangkaian kata seperti

8

potensi jasmani serta rohaninya telah matang untuk menerima hal

yang baru.

b) Latihan dan Ulangan

Oleh karena telah terlatih dan sering mengulangi sesuatu, maka

kecakapan dan pengetahuanyang dimiliki siswa dapat menjadi

semakin dikuasai. Sebaliknya tanpa latihan pengalaman-pengalaman

yang telah dimiliki dapat hilang atau berkurang. Oleh karena latihan

dan seringkali mengalami sesuatu, maka seseorang dapat timbul

minatnya pada sesuatu.

c) Motivasi

Motivasi merupakan pendorong bagi siswa untuk melakukan

sesuatu. Motivasi dapat mendorong seseorang, sehingga akhirnya

orang itu menjadi spesialis dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu.

Tidak mungkin seseorang mau berusaha mempelajari sesuatu dengan

sebaik-baiknya jika ia tidak mengetahui betapa penting dan

faedahnya hasil yang akan dicapai dari belajarnya bagi dirinya

(Purwanto, 2006 : 103-104).

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah factor yang berasal dari luar diri siswa,

antara lain :

a) Faktor Guru

Seorang guru mestinya mampu menumbuhkan dan

mengembangkan minat diri siswa. Segala penampilan seseorang

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar - digilib.ump.ac.iddigilib.ump.ac.id/files/disk1/17/jhptump-a-herawahyus-817-2-babii.pdf · Menurut Safari (2005 : ... serangkaian kata seperti

9

guru yang tersurat dalam kompetensi guru sangat mempengaruhi

sikap guru sendiri dan siswa. Kompetensi itu terdiri dari kompetensi

personal yaitu kompetensi yang berhubungan dengan kepribadian

guru dan kompetensi professional yaitu kemampuan dalam

penguasaan segala seluk beluk materi yang menyangkut materi

pelajaran, materi pengajaran maupun yang berkaitan dengan metode

pengajaran. Hal demikian ini dapat menarik minat siswa untuk

belajar, sehingga mengembangkan minat belajar siswa.

b) Faktor Metode

Minat belajar siswa sangat dipengaruhi metode pengajaran yang

digunakan oleh guru. Menarik tidaknya suatu materi pelajaran

tergantung pada kelihaian guru dalam menggunakan metode yang

tepat sehingga siswa akan timbul minat untuk memperhatikan dan

tertarik untuk belajar

c) Faktor Materi Pelajaran

Materi pelajaran yang diberikan atau dipelajari bila bermakna

bagi diri siswa, baik untuk kehidupan masa kini maupun masa yang

akan dating menumbuhkan minat yang besar dalam belajar.

(Hamalik , 2006 : 30-32).

Berbagai faktor tersebut saling berhubungan erat dan dapat pula

bersama-sama mempengaruhi minat belajar siswa.

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar - digilib.ump.ac.iddigilib.ump.ac.id/files/disk1/17/jhptump-a-herawahyus-817-2-babii.pdf · Menurut Safari (2005 : ... serangkaian kata seperti

10

3. Indikator Minat Belajar

Menurut Safari (2005 : 111) definisi konsep minat belajar adalah

pilihan kesenangan dalam melakukan kegiatan dan dapat membangkitkan

gairah seseorang untuk memenuhi kesediaanya dalam belajar. Definisi

operasional : minat belajar adalah skor siswa yang diperoleh dari tes minat

belajar yang mengukur aspek : (1) kesukaan, (2) ketertarikan, (3) perhatian,

dan (4) keterlibatan. Dari definisi operasional tersebut dapat disusun kisi-

kisi sebagai berikut ini :

1) Kesukaan

a. Gairah siswa saat mengikuti pelajaran matematika

b. Respon siswa saat mengikuti palajaran matematika

2) Ketertarikan

a. Perhatian saat mengikuti pelajaran matemtika di sekolah

b. Konsentrasi siswa saat mengikuti pelajaran matematika

3) Perhatian

a. Keterlibatan siswa dsaat mengikuti pelajaran matematika

b. Kemauan siswa untuk mengerjakan tugas, bertanya kepada yang

lebih mampu jika belum memahami materi dan mencari buku

penunjang yang lain saat menemui kesulitan

4) Keterlibatan

a. Kesadaran tentang belajar di rumah

b. Langkah siswa setelah ia tidak masuk sekolah

c. Kesadaran siswa untuk mengisi waktu luang

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar - digilib.ump.ac.iddigilib.ump.ac.id/files/disk1/17/jhptump-a-herawahyus-817-2-babii.pdf · Menurut Safari (2005 : ... serangkaian kata seperti

11

d. Kesadaran siswa untuk bertanya

e. Kesadaran untuk mengikuti les pelajaran matematika

4. Meningkatkan Minat Belajar Siswa

Dalam Sardiman ( 2008 : 95 ) cara membangkitkan minat adalah

sebagai berikut :

a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.

b. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau.

c. Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

d. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar

Menurut Winkel ( 1983 : 30 ) perasaan merupakan faktor psikis yang

nonintelektual, yang khusus berpengaruh terhadap semangat/gairah belajar.

Dengan melalui perasaannya siswa mengadakan penilaian yang agak

spontan terhadap pengalaman-pengalaman belajar di sekolah. Penilaian

yang positif akan terungkap dala “perasaan senang” (rasa puas, rasa

gembira, rasa simpati, dan lain sebagainya). Perasaan senang akan

menimbulkan minat pula, yang diperkuat lagi oleh sikap yang positif.

Dalam Winkel ( 1983 : 30 ) guru di SMP dan SMA harus membuat

siswa senang dalam belajar, dengan cara antara lain :

a. Membina hubungan akrab dengan siswa, namun tidak bertingkah

seperti anak remaja.

b. Menyajikan bahan pelajaran yang tidak terlalu sulit, namun tidak terlalu

mudah.

c. Menggunakan alat-alat pelajaran yang menunjang proses belajar.

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar - digilib.ump.ac.iddigilib.ump.ac.id/files/disk1/17/jhptump-a-herawahyus-817-2-babii.pdf · Menurut Safari (2005 : ... serangkaian kata seperti

12

d. Bervariasi dalam cara pengajarannya, namun tidak berganti-ganti

metode sehingga siswa menjadi bingung.

5. Hambatan Minat Belajar Siswa

Dalam Winkel ( 1983, 31 ) perasaan tidak senang menghambat dalam

belajar, karena tidak melahirkan sikap yang positif dan tidak menunjang

minat dalam belajar, motivasi yang intrinsik juga sukar berkembang.

Dengan demikian suatu sumber gairah/semangat belajar yang seharusnya

ada, menjadi tidak ada.

Rasa takut dan rasa cemas juga dapat menghambat minat belajar siswa,

karena rasa takut dan rasa cemas yang mendalam membuat siswa tidak

tenang, gelisah dan gugup, kalut dalam berfikir dan berperasaan tidak

senang.

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Belajar

Menenurut Baharuddin (2010 : 11) belajar merupakan proses manusia

untuk mencapai berbagai macam kompetensi, ketrampilan dan sikap.

Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan

serangkaian kata seperti membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan

lain sebagainya (Sardiman, 2008 : 22). Belajar adalah suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar - digilib.ump.ac.iddigilib.ump.ac.id/files/disk1/17/jhptump-a-herawahyus-817-2-babii.pdf · Menurut Safari (2005 : ... serangkaian kata seperti

13

Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk

mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau

pengalaman pengalaman.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini

memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai

kepandaian atau ilmu.

Sedangkan menurut Hilgrad dan Bowl dalam Baharuddin (2010: 13)

belajar memiliki pengertian memperoleh pengetahuan atau menguasai

pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman, dan

mendapatkan informasi atau menemukan. Dengan demikian, belajar

memiliki arti dasar adanya aktivitas atau kegiatan dan penguasaan tentang

sesuatu.

Ciri-ciri perubahan tingkah laku belajar menurut Slameto (2003 : 3-4)

adalah :

1. Perubahan terjadi secara sadar. Hal ini berarti bahwa seseorang yang

belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-

kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam

dirinya.

2. Perubahan terjadi dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional. Sebagai

hasil belajar perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung

secara berkesinambungan dan tidak statis. Satu perubhan yang terjadi

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar - digilib.ump.ac.iddigilib.ump.ac.id/files/disk1/17/jhptump-a-herawahyus-817-2-babii.pdf · Menurut Safari (2005 : ... serangkaian kata seperti

14

akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi

kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.

3. Perubahan dalam nelajar bersifat positif dan aktif. Dalam perbuatan

belajar perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk

memperoleh sesuatu yang lebih dari sebelumnya. Dengan demikian

semakin banyak usaha belajar itu dilakukan, maka semakin banyak dan

semakin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif

artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya.

4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. Perubahan yang

bersifat sementara atau temporer terjadi hanya untuk beberapa saat saja

seperti berkeringat, keluar air mata, bersin dan sebagainya tidk dapat

digolongkan sebagai perubahan dalam arti belajar. Perubahan yang

terjadi karena proses bersifat menetap atau permanen. Hal ini berarti

bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat

menetap.

5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. Hal ini berarti bahwa

perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.

Perbuatan belajar terarah padaperubahan tingkah laku yang benar-benar

disadari.

6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Perubahan yang

diperoleh seseorang melalui suatu proses belajar meliputi perubahan

keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, maka sebagai

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar - digilib.ump.ac.iddigilib.ump.ac.id/files/disk1/17/jhptump-a-herawahyus-817-2-babii.pdf · Menurut Safari (2005 : ... serangkaian kata seperti

15

hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh

dalam sikap, ketrampilan, pengetahuan, dan sebagainya.

2. Prestasi Belajar

Ada hasil-hasil belajar yang bersifat lebih terbatas dan kemungkinan

untuk mengalihkannya ke bidang studi yang lain lebih terbatas seperti

informasi verbal dan keterapan motorik. Terdapat pula hasil-hasil belajar

yang mendukung kemungkinan untuk dialihkan secara lebih luas ke

berbagai bidang studi, bahkan menjadi bekal untuk digunakan atau

dimanfaatkan dalam banyak bidang kehidupan, seperti banyak konsep,

kaidah, siasat-siasat mengatur kognitif, dan sikap. Semakin lepas

pengertian, pemahaman, pengaturan kegiatan kognitifnya sendiri, dan sikap

itu dari kaitan dengan bidang studi tertentu, maka semakin meningkat pula

kemungkinan hasil-hasil itu diterapkan dan dimanfaatkan secara luas

(Winkel, 1999).

Setiap proses belajar akan melibatkan semua tahapan-tahapan belajar.

Guru harus dapat mempengaruhi informasi untuk disimpan pelajar. Respon

yang aktif dari pelajar merupakan elemen yang penting dalam belajar. Hal

ini sangat menunjang terhadap keberhasilan siswa dalam menempuh suatu

program pengajaran menunjukkan adanya suatu proses perolehan informasi

pada sejumlah bahan belajar mengajar yang dapat dikuasai oleh murid

dalam jangka waktu tertentu dengan melalui pengukuran prestasi belajar.

Sebagai contoh dalam pengisian hasil laporan nilai akhir semester dalam

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar - digilib.ump.ac.iddigilib.ump.ac.id/files/disk1/17/jhptump-a-herawahyus-817-2-babii.pdf · Menurut Safari (2005 : ... serangkaian kata seperti

16

rapor tidak mungkin dapat dilakukan tanpa terlebih dahulu mengadakan tes

(pengakuan prestasi) dengan menggunakan alat pengukur tes tersebut, maka

dapatlah diketahui kemampuan siswa melalui prestasi belajar. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan suatu hasil

yang telah dicapai oleh siswa dalam melakukan aktivitas belajarnya dalam

kurun waktu tertentu.

Prestasi belajar merupakan istilah yang tidak asing lagi dalam dunia

pendidikan. Istilah ini sering digunakan untuk sebutan penilaian dari hasil

belajar. Dimana penilaian ini digunakan oleh guru untuk mengukur seberapa

besar siswa mampu menerima materi yang telah dipelajari sesuai dengan

tujuan pembelajaran. Istilah prestasi belajar ini terdiri dari dua kata yaitu

prestasi dan belajar.

Menurut Arifin (2009: 12) prestasi belajar merupakan suatu masalah

yang bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang

rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan

kemampuan masing-masing. Prestasi belajar (achievement) semakin terasa

penting untuk dibahas, karena mempunyai beberapa fungsi utama, antara

lain sabagai: indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah

dikuasai peserta didik, lambang pemuasan hasrat ingin tahu, bahan

informasi dalam inovasi pendidikan, indikator intern dan ekstern dari suatu

institusi pendidikan dan indikator daya serap (kecerdasan peserta didik).

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar - digilib.ump.ac.iddigilib.ump.ac.id/files/disk1/17/jhptump-a-herawahyus-817-2-babii.pdf · Menurut Safari (2005 : ... serangkaian kata seperti

17

C. Model Pembelajaran Course Review Horay

1. Pengertian

Model pembelajaran Course Review Horay merupakan model

pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan

menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab benar maka

siswa tersebut diwajibkan berteriak’hore!’ atau yel-yel lainnya yang

disukai.

Menurut Rusman (2011 : 209) Model pembelajaran kooperatif

dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran

penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman dan

pengembangan ketrampilan sosial.

Model pembelajaran Course Review Horay merupakan model

pembelajaran kooperatif dimana siswa dibagi menjadi beberapa kelompok

kecil secara acak. Dan siswa akan bekerjasama dengan kelompoknya

dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.

Jadi, model pembelajaran course review horay ini merupakan suatu

model pembelajaran yang dapat digunakan guru agar dapat tercipta

suasana pembelajaran di dalam kelas yang lebih menyenangkan. Sehingga

para siswa merasa lebih tertarik. Karena dalam model pembelajaran course

review horay ini, apabila siswa dapat menjawab pertanyaan secara benar

maka siswa tersebut diwajibkan meneriakan kata “hore” ataupun yel-yel

yang disukai dan telah disepakati oleh kelompok maupun individu siswa

itu sendiri.

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar - digilib.ump.ac.iddigilib.ump.ac.id/files/disk1/17/jhptump-a-herawahyus-817-2-babii.pdf · Menurut Safari (2005 : ... serangkaian kata seperti

18

Model pembelajaran course review horay juga merupakan suatu

metode pembelajaran dengan pengujian pemahaman siswa menggunakan

soal dimana jawaban soal dituliskan pada kartu atau kotak yang telah

dilengkapi nomor dan untuk siswa atau kelompok yang mendapatkan

jawaban atau tanda dari jawaban yang benar terlebih dahulu harus

langsung berteriak “horay” atau menyanyikan yel-yel kelompoknya.

Melalui Pembelajaran Course Review Horay diharapkan dapat melatih

siswa dalam menyelesaikan masalah dengan pembentukkan kelompok

kecil.

2. Langkah-langkah Pembelajaran Course Review Horay menurut Hanafiah

(2009 : 50) meliputi :

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

b. Guru menyajikan materi.

c. Memberikan kesempatan siswa tanya jawab

d. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok.

e. Untuk menguji pemahaman siswa disuruh membuat kartu atau kotak

9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan diisi dengan nomor yang

ditentukan guru.

f. Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawabannya

didalam kartu atau kotak yang nomornya disebutkan guru.

g. Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa telah ditulis didalam kartu

atau kotak, guru dan siswa mendiskusikan soal yang telah diberikan

tadi.

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar - digilib.ump.ac.iddigilib.ump.ac.id/files/disk1/17/jhptump-a-herawahyus-817-2-babii.pdf · Menurut Safari (2005 : ... serangkaian kata seperti

19

h. Bagi yang benar,siswa memberi tanda check list ( √ ) dan langsung

berteriak horay atau menyanyikan yel-yelnya.

i. Nilai siswa dihitung dari jawaban yang benar dan yang banyak berteriak

horay .

j. Guru memberikan reward pada yang memperoleh nilai tinggi atau yang

banyak memperoleh horay.

k. Penutup

3. Kelebihan Pembelajaran Course Review Horay

a. Pembelajarannya menarik dan mendorong siswa untuk dapat terjun

kedalamnya.

b. Pembelajarannya tidak monoton karena diselingi sedikit hiburan

sehingga suasana tidak menegangkan.

c. Siswa lebih semangat belajar karena suasana pembelajaran berlangsung

menyenangkan

d. Melatih kerjasama

4. Kelemahan Pembelajaran Course Review Horay

a. Siswa aktif dan pasif nilainya disamakan

b. Adanya peluang untuk curang

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar - digilib.ump.ac.iddigilib.ump.ac.id/files/disk1/17/jhptump-a-herawahyus-817-2-babii.pdf · Menurut Safari (2005 : ... serangkaian kata seperti

20

D. Materi

Pokok bahasan dalam penelitian ini adalah Geometri dan Pengukuran.

Dengan indikator pencapaian kompetensi yang akan digunakan dalam

penelitian adalah

a. Menemukan rumus volume kubus dan balok

b. Menghitung volume kubus dan balok

c. Menemukan rumus volume prisma

d. Menghitung volume prisma

e. Menemukan rumus volume limas

f. Menghitung volume limas

E. Kerangka Pikir

Indikator Minat Belajar Prestasi Belajar

Kesukaan Prestasi belajar siswa rendah yaitu

45,6 % tuntas dan 54,84 % belum

tuntas dari 31 siswa berdasarkan hasil

ujian semester ganjil kels VIII B MTs

Ma’arif NU 1 Sokaraja dengan KKM

yang ditetapkan sekolah adalah 68.

Ketertarikan

Perhatian

Keterlibatan

Berdasarkan hasil angket indicator minat belajar dan data yang diperoleh

bahwa prestasi belajar di atas dinyatakan masih rendah

Langkah-langkah pembelajaran Course Review Horay

1. Mengorganisasikan siswa untuk belajar

2. Menyajikan atau mendemonstrasikan materi

3. Membagi siswa dalam kelompok-kelompok

4. Menguji pemahaman siswa secara berkelompok dengan membagikan

lembar kerja yang berupa kotak-kotak

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar - digilib.ump.ac.iddigilib.ump.ac.id/files/disk1/17/jhptump-a-herawahyus-817-2-babii.pdf · Menurut Safari (2005 : ... serangkaian kata seperti

21

5. Membacakan soal secara acak dan meminta siswa menuliskan

jawabannya didalam kartu atau kotak

6. Mendiskusikan soal dengan siswa

7. Meminta siswa yang menjawab benar untuk berteriak “horay”

8. Memberi penghargaan bagi kelompok yang paling banyak berteriak

“horay”

Dengan adanya perlakuan pembelajaran Course Review Horay diharapkan

indikator minat belajar dan prestasi belajar yang telah disebutkan di atas dapat

meningkat

Model pembelajaran ini terdiri dari 8 langkah. Pada langkah 1 yaitu

mengorganisasikan siswa untuk belajar dan langkah 2 yaitu menyajikan dan

mendemonstrasikan materi ini dapat meningkatkan indicator minat yang ke 1

yaitu kesukaan. Guru membuka pelajaran dengan ramah dan menunjukan

kesan pertama yang menyenangkan maka siswa memiliki gairah dan respon

untuk belajar. Pada langkah 3 yaitu membagi siswa dalam kelompok-kelompok

dan langkah 4 yaitu menguji pemahaman siswa dengan membuat kotak-kotak

sesuai yang diperintahkan guru, ini sesuai dengan indicator minat yang ke 2

yaitu ketertarikan. Dengan guru meminta siswa membuat kotak yang berjumlah

9 kotak maka akan memunculkan perhatian dan konsentrasi siswa dalam

memperhatikan penjelasan dari guru. Kemudian pada langkah 5 yaitu

membacakan soal secara acak dan meminta siswa menuliskan jawabannya di

dalam kartu atau kotak, ini sesuai dengan indicator minat ke 3 yaitu perhatian,

akan menumbuhkan rasa perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

dan siswa akan lebih fokus dengan kelompoknya, selain itu juga siswa akan

lebih berkonsentrasi dalam menjawab soal yang diberikan oleh guru.

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar - digilib.ump.ac.iddigilib.ump.ac.id/files/disk1/17/jhptump-a-herawahyus-817-2-babii.pdf · Menurut Safari (2005 : ... serangkaian kata seperti

22

Selanjutnya pada langkah ke 6 yaitu mendiskusikan soal dengan siswa dan

langkah 7 yaitu meminta siswa yang menjawab benar untuk berteriak “horay”

ini sesuai dengan indicator ke 4 yaitu ketrlibatan,dengan mendiskusikan soal

dengan siswa dan meminta siswa yang menjawab benar unuk berteriak “horay”

maka akan menumbuhkan rasa tanggung jawab yang nantinya akan mendorong

siswa tersebut untuk terlibat dalam diskusi baik dengan kelompok maupun

dengan guru. Siswa akan lebih senang dan bersemangat karena jika soal yang

diberikan oleh guru berhasil dijawab dengan benar, maka semua anggota

kelompok yang jawabanya benar berhak untuk berteriak “horay”.

Kemudian pada langkah terakhir yaitu langkah ke 8, bagi kelompok yang

paling banyak berteriak “horay” akan mendapat penghargaan berupa ucapan

selamat dari guru dan tepuk tangan dari kelompok lainnya. Dan bagi kelompok

yang belum maksimal dalam mengerjakan soal dari guru, diberi semangat agar

dalam pertemuan selanjutnya lebih teliti lagi, dan memperbanyak belajar di

rumah. Dengan demikian minat dan prestasi belajar siswa kelas VIII B MTs.

Ma’arif NU 1 Sokaraja diharapkan akan meningkat setelah dilaksanakan

penelitian dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Course Review

Horay.

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berpikir yang telah diuraikan dapat dirumuskan

hipotesis yaitu dengan menggunakan model pembelajaran course review horay

minat dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII B Mts Ma’arif NU 1

Sokaraja meningkat.