bab ii kajian pustaka a. deskripsi teori a. hasil belajarrepository.ump.ac.id/1770/3/bab...

23
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A. Hasil Belajar a. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk merubah dirinya menjadi lebih baik untuk berinteraksi dengan lingkungannya sejalan dengan teori Slameto (2010: 2) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Seseorang belajar akan berkembang dan berfikir secara kritis sejalan dengan teori menurut Susanto (2013: 4) belajar merupakan suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun dalam bertindak. Beberapa pengertian di atas dapat simpulkan bahwa belajar adalah usaha sadar seseorang untuk merubah tingkah lakunya untuk melakukan suatu perubahan tingkah laku dalam berinteraksi dengan individu yang lain maupun dengan lingkungannya. 7 Upaya Meningkatkan Hasil..., Irma Leriyana, FKIP, UMP, 2016

Upload: dangnhi

Post on 09-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A. Hasil Belajarrepository.ump.ac.id/1770/3/BAB II.pdfPerkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

A. Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang

untuk merubah dirinya menjadi lebih baik untuk berinteraksi dengan

lingkungannya sejalan dengan teori Slameto (2010: 2) belajar ialah

suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Seseorang belajar akan berkembang dan berfikir secara kritis

sejalan dengan teori menurut Susanto (2013: 4) belajar merupakan

suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam

keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau

pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya

perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir, merasa,

maupun dalam bertindak.

Beberapa pengertian di atas dapat simpulkan bahwa belajar

adalah usaha sadar seseorang untuk merubah tingkah lakunya untuk

melakukan suatu perubahan tingkah laku dalam berinteraksi dengan

individu yang lain maupun dengan lingkungannya.

7

Upaya Meningkatkan Hasil..., Irma Leriyana, FKIP, UMP, 2016

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A. Hasil Belajarrepository.ump.ac.id/1770/3/BAB II.pdfPerkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan

8

Pengertian belajar menurut beberapa ahli tersebut dapat

disimpulkan bahwa, belajar adalah suatu proses yang dilakukan secara

individu maupun berkelompok untuk menghasilkan suatu perubahan

tingkah laku yang baru yang belum dimiliki oleh seseorang tersebut

secara keseluruhan, melalui belajar dan pengalaman dari individu itu

sendiri yang di dalamnya banyak berbagai aspek diantaranya

menyangkut aspek pengetahuan (kognitif), nilai/sikap (afektif), dan

ketrampilan (psikomotor). Belajar juga dapat diperoleh dari

pengalaman keseharian individu di lingkungan sekitarnya untuk

merubah tingkah laku menjadi lebih baik dari sebelumnya.

b. Teori Belajar

Belajar dapat mengubah perilaku seseorang baik dari segi

kecerdasan maupun mental, salah satu teori belajar yang terkenal

berkaitan dengan teori belajar kontruktivisme adalah teori

perkembangan mental Piaget sesuai dengan pernyataan Rayubi (2014:

143) teori kontruktivisme yang dikemukakan oleh Piaget menjelaskan

pengetahuan seseorang merupakan bentukan orang itu sendiri. Lebih

jauh lagi Piaget mengemukan bahwa pengetahuan tidak diperboleh

secara pasif oleh seseorang, melainkan melalui tindakan.

Perkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka

aktif memanipulasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.

Perkembangan anak dalam kognitif dapat dipahami bahwa

pada tahap-tahap tertentu anak mempunyai kemampuan yang berbeda-

Upaya Meningkatkan Hasil..., Irma Leriyana, FKIP, UMP, 2016

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A. Hasil Belajarrepository.ump.ac.id/1770/3/BAB II.pdfPerkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan

9

beda dalam tahap tertentu, cara dan belajar anak dalam

mengembangkan ilmu yang sudah didapatkannya pun berbeda-beda,

berdasarkan kemampuan yang sudah dimiliki masing-masing. Adapun

implikasi dari teori kontruktivisme yang dijelaskan oleh Rayubi (2014:

143) dalam pendidikan anak adalah sebagai berikut :

1) Tujuan pendidikan menurut pandangan teori belajar kontruktivisme

adalah menghasilkan individu atau anak yang memiliki

kemampuan berpikir untuk menyelesaikan setiap persoalan yang

dihadapi.

2) Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi situasi yang

memungkinkan pengetahuan atau ketrampilan dapat dikontruksi

oleh siswa. Selain itu, latihan memecahkan masalah sering

dilakukan melalui belajar kelompok dengan menganalisis masalah

dalam kehidupan sehari-hari.

3) Siswa diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar

yang sesuai bagi dirinya. Guru hanyalah berfungsi sebagai

mediator, fasilitator, dan teman yang membuat situasi kondusif

terjadinya kontruksi pengetahuan pada diri siswa.

Berdasarkan uraian di atas teori belajar Kontruktivisme

mendukung pembelajaran menggunakan metode diskusi. Salah

satunya karena dalam metode diskusi tersebut diharuskan siswa lebih

aktif dari gurunya dan guru hanyalah menjadi mediator saja dan

Upaya Meningkatkan Hasil..., Irma Leriyana, FKIP, UMP, 2016

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A. Hasil Belajarrepository.ump.ac.id/1770/3/BAB II.pdfPerkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan

10

mendampingi siswa dalam membantu siswa melakukan diskusi.

Metode diskusi cocok dengan teori pembelajaran Kontruktivisme.

c. Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Faktor yang mempengaruhi belajar menurut Susanto (2013: 12)

menyebutkan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu

faktor yang berasal dari diri individu tersebut (internal) dan faktor

yang berasal dari luar individu (eksternal). Faktor internal ini meliputi:

kecerdasan, minat, perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap,

kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. Untuk faktor

eksternal yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi

hasil belajar yaitu keluarga, sekolah serta masyarakat. Keadaan

keluarga sangatlah berpengaruh kepada tingkat keberhasilan peserta

didik dalam belajar.

Uraian di atas menjelaskan, dapat diambil kesimpulan bahwa

ada dua faktor yang sangat mempengaruhi dalam belajar yaitu faktor

(internal) yang terdapat pada diri peserta didik tersebut kemudian yang

kedua faktor (ekstrenal) yang terdapat dari luar diri peserta didik

tersebut.

d. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki

siswa setelah ia mengalami pengalaman belajarnya seperti yang

dikemukakan oleh Susanto (2013: 5) bahwa hasil belajar merupakan

kemampuan yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar.

Upaya Meningkatkan Hasil..., Irma Leriyana, FKIP, UMP, 2016

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A. Hasil Belajarrepository.ump.ac.id/1770/3/BAB II.pdfPerkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan

11

Hasil belajar yang dikemukakan oleh ahli di atas, dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang telah

diperoleh oleh siswa setelah siswa mengalami pembelajaran atau

sebuah kegiatan yang membuat siswa mengalami perubahan dan

tingkah laku dari biasanya. Hasil belajar tidak hanya dapat diukur

dengan angka, melainkan terkait dengan perubahan tingkah laku yang

dialami oleh siswa.

Klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara

garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif,

ranah afektif, dan ranah psikomotoris menurut Sudjana (2012: 22).

Adapun ranah/aspek adalah sebagai berikut:

1) Ranah Kognitif

a) Tipe hasil belajar: Pengetahuan

Istilah pengetahuan dimaksudkan sebagai terjemah dari

kata knowledge dalam taksonomi Bloom. Sekalipun demikian,

maknanya tidak sepenuhnya. Ada beberapa cara untuk dapat

mengingat dan menyimpanannya dalam ingatan seperti teknik

memo, jembatan keledai, mengurutkan kejadian, membuat

singkatan yang bermakna.

b) Tipe hasil belajar: Pemahaman

Tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan

adalah pemahaman. Misalnya menjelaskan dengan susunan

kalimatnya sendiri sesuatu yang dibaca atau didengarnya,

memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan, atau

menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain. Pemahaman

dapat dibedakan ke dalam tiga kategori. Tingkat terendah

adalah pemahaman terjemahan, mulai dari terjemahan dalam

arti yang sebenarnya. Tingkat kedua adalah pemahaman

penafsiran, yakni menghubungkan bagian-bagian terdahulu

dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan

beberapa bagian dari grafik dengan kejadian, membedakan

Upaya Meningkatkan Hasil..., Irma Leriyana, FKIP, UMP, 2016

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A. Hasil Belajarrepository.ump.ac.id/1770/3/BAB II.pdfPerkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan

12

yang pokok dan bukan yang pokok. Pemahaman tingkat ketiga

atau tingkat tertinggi adalah pemahman ekstrapolasi.

c) Tipe hasil belajar: Aplikasi

Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi

kongkret atau situasi khusus, abstraksi tersebut mungkin berupa

ide, teori, atau petunuk teknis. Menerapkan abstraksi kedalam

situasi baru disebut aplikasi. Situasi itu lokal sifatnya dan

mungkin pula subjrktif, maka tidak mustahil bahwa isi suatu

item itu baru bagi banyak orang, tetapi sesuatu yang sudah

dikenal bagi beberapa orang tertentu.

d) Tipe belajar: Analisis

Analisis adalah usaha memilih suatu integrasi menjadi

unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan

atau susunanya. Analisis merupakan kecakapan yang

kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe

sebelumnya. Analisis diharapkan sesorang mempunyai

pemahaman yang komprehensif dan dapat memilihkan

integrasi menjadi bagian-bagian yang tepat dan terpadu.

e) Tipe hasil belajar: Sintesis

Berpikir berdasar pengetahuan hafalan, berpikir

pemahaman, berpikir aplikasi dan berpikir analisis dapat di

pandang sebagai berpikir konvergen yang satu tingkat lebih

rendah daripada berfikir devergen.

f) Tipe hasil belajar: Evaluasi

Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu

yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja,

pemecahan, metode dan materi. Mengembangkan kemampuan

evaluasi penting bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Mampu memberikan evaluasi tentang kebijakan mengenai

kesempatan belajar, kesempatan kerja, dapat mengembangkan

partisipasi serta tanggung jawabnya sebagai warga negara.

Mengembangkan kemampuan evaluasi yang dilandasi

pemahaman, aplikasi, analisis dan sintesis akan mempertinggi

mutu evaluasinya.

Jenis perilaku yang akan diambil untuk ranah kognitif

adalah pemahaman siswa terhadap materi yang sudah diajarkan

oleh guru, pemahaman siswa terhadap soal yang diberikan,

penerapan Metode diskusi dalam menyelesaikan soal dan

Upaya Meningkatkan Hasil..., Irma Leriyana, FKIP, UMP, 2016

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A. Hasil Belajarrepository.ump.ac.id/1770/3/BAB II.pdfPerkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan

13

melakukan sebuah diskusi terhadap semua rangkaian yang

telah ditempuh sehingga permasalahan dalam pembelajaran

dapat dipecahkan. instrumen yang diberikan dalam

pembelajran ini adalah pemberian skor dalam hasil LKS yang

sudah dikerjakan oleh siswa secara berkelompok dan soal

evaluasi di setiap akhir siklus yang nantinya akan digunakan

dalam mengukur kemampuan siswa untuk pengolahan data

oleh peneliti.

2) Ranah Afektif

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap

dan nilai. Beberapa ahli menyatakan bahwa sikap seseorang dapat

diramalkan perubahannya, apabila seseorang telah memiliki

penguasaan kognitif. Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa

dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajar,

disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas,

kebiasaan belajar, dan hubungan sosial (Sudjana, 2012: 29).

Hasil belajar ranah afektif menurut Krathwohl dan Bloom

dkk dalam Aunurrahman (2010: 50) terdiri dari lima jenis perilaku,

yaitu :

a) Penerimaan

Penerimaan mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan

kesediaan memperhatikan hal tersebut.

b) Partisipasi

Partisipasi mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan

dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan.

c) Penilaian dan penilaian sikap

Penilaian dan penilaian sikap mencakup penerimaan

terhadap suatu nilai, menghargai, mengakui, dan menetukan

sikap.

d) Organisasi

Organisasi mencakup kemampuan membentuk suatu sistem

nilai sebagai pedoman dan pegangan hidup.

Upaya Meningkatkan Hasil..., Irma Leriyana, FKIP, UMP, 2016

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A. Hasil Belajarrepository.ump.ac.id/1770/3/BAB II.pdfPerkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan

14

e) Pembentukan pola hidup

Pembentukan pola hidup mencakup kemampuan

menghayati nilai, dan membentuknya menjadi pola nilai

kehidupan pribadi.

Penilaian ranah afektif adalah penilaian yang berhubungan

dengan sikap. Penilaian hasil belajar ranah afektif pada penelitian

tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

Karangcegak adalah penilaian terhadap sikap dan partisipasi siswa

pada saat mengikuti proses pembelajaran diskusi terutama pada

saat kegiatan diskusi dan presentasi kelompok. Penilaian ranah

afektif dilaksanakan pada saat proses pembelajaran diskusi

berlangsung.

3) Ranah Psikomotor

Ranah psikomotor berkaitan dengan keterampilan. Menurut

Simpson dalam Aunurrahman (2010: 52) ranah psikomotor terdiri

dari tujuh perilaku atau kemampuan motorik, yaitu :

a) Persepsi

Persepsi mencakup kemampuan memilah-milahkan

(mendeskripsikan) suatu hal secara khusus dan menyadari

adanya perbedaan antara sesuatu tersebut.

b) Kesiapan

Kesiapan mencakup kemampuan menempatkan diri dalam

suatu keadaan di mana akan terjadi suatu gerakan atau

rangkaian gerakan.

c) Gerakan terbimbing

Gerakan terbimbing mencakup kemampuan melakukan

gerakan sesuai contoh atau gerakan peniruan.

d) Gerakan terbiasa

Gerakan terbiasa mencakup kemampuan melakukan

gerakan tanpa contoh.

e) Gerakan kompleks

Gerakan kompleks memcakup kemampuan melakukan

gerakan atau keterampilan yang terdiri dari banyak tahap

secara lancar, efisien dan tepat.

Upaya Meningkatkan Hasil..., Irma Leriyana, FKIP, UMP, 2016

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A. Hasil Belajarrepository.ump.ac.id/1770/3/BAB II.pdfPerkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan

15

f) Penyesuaian pola gerakan

Penyesuaian pola gerakan mencakup kemampuan

mengadakan perubahan atau penyesuaian pola gerak gerik

dengan persyaratan khusus yang berlaku.

g) Kreativitas

Kreativitas mencakup kemampuan melahirkan pola-pola

baru atas dasar prakarsa sendiri.

Penilaian ranah psikomotor pada penelitian tindakan kelas

yang dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Karangcegak adalah

keterampilan membuat bagan yang berisi rangkuman materi yang

telah dipelajari. Penilaian ranah psikomotor dilaksanakan pada

setiap akhir siklus.

B. Ilmu Pengetahuan Sosial SD

a. Pengertian Mata Pelajaran IPS

Menurut Trianto (2010: 171) mengatakan Ilmu Pengetahuan

Sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial

seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan

budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan

fenomena sosial yang mewujudkan suatu pendekatan interdisipliner

dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi,

ekonomi, politik, hukum, dan budaya). Mata pelajaran IPS merupakan

salah satu proses dari seseorang yang berusaha dalam memperoleh

suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap sering disebut

dengan hasil belajar.

IPS merupakan cabang ilmu sosial yang terdiri dari sosiologi,

sejarah, geografi, ekonomi, politik dan hukum sesuai dengan

pernyataan Susanto (2014: 6) IPS merupakan integrasi dari berbagai

Upaya Meningkatkan Hasil..., Irma Leriyana, FKIP, UMP, 2016

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A. Hasil Belajarrepository.ump.ac.id/1770/3/BAB II.pdfPerkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan

16

cabang ilmu-ilmu sosial dan humaniora, yaitu: sosiologi, sejarah,

geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. Ilmu Pengetahuan

Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang

mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek cabang ilmu

sosial di atas.

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial

merupakan suatu pembelajaran yang berkaitan langsung dengan sosial

yang ada di daerah lingkungan siswa yang diajarkan mulai dari tingkat

SD/MI/SDLB yang materinya dipilih secara rinci dan dikemas sesuai

dengan tujuan pendidikan di Indonesia.

b. Tujuan Mata Pelajaran IPS

Pembelajaran IPS pada prinsipnya adalah untuk membekali

kemampuan siswa agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di

masyarakat di sekitarnya Menurut Mutakin dalam Susanto (2013: 145)

tujuan pembelajaran IPS di sekolah dasar adalah sebagai berikut :

1) Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau

lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai nilai sejarah dan

kebudayaan masyarakat.

2) Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu

menggunakan metode yang di adaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang

kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah

sosial

3) Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta

membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang

berkembang di masyarakat.

4) Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial,

serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu

mengambil tindakan yang tepat.

5) Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu

membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung

jawab membangun masyarakat.

Upaya Meningkatkan Hasil..., Irma Leriyana, FKIP, UMP, 2016

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A. Hasil Belajarrepository.ump.ac.id/1770/3/BAB II.pdfPerkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan

17

Seorang pendidik dan calon didik haruslah paham dan

mengetahui karakteristik serta tujuan pembelajaran IPS yang ada di

Sekolah Pembelajaran IPS adalah ilmu yang abstrak dan yang benar-

benar terjadi di lingkungan masyarakat yang ada di sekitarnya,

sedangkan pada perkembangannya siswa SD pada saat ini masih

berada pada tahap operasinal yang snagat konkret.

C. Materi Mengenal Permasalahan Sosial

Materi yang akan diajarkan dalam penelitian ini yaitu materi

permasalahan sosial dengan Standar Kompetensi (SK) 2. Mengenal

sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di

lingkungan kabupaten/kota dan provinsi dan Kompetensi Dasar (KD) 2.4

Mengenal Permasalahan sosial di daerahnya.

Materi dibagi menjadi 4 kali pertemuan, dalam satu siklus terdapat

2 pertemuan, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.1 Tabel Materi Pembelajaran

Siklus Pertemuan Materi

1

1 Pengertian Permasalahan Sosial

2 Macam-macam Permasalahan Sosial

2 1 Permasalahan Sosial Bidang Lingkungan

2 Permasalahan Sosial Bidang Kesehatan

D. Metode Diskusi

a. Pengertian metode diskusi

Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah metode

diskusi. Wahab (2007: 100) menjelaskan bahwa metode diskusi

merupakan suatu kegiatan dimana orang-orang berbicara bersama

Upaya Meningkatkan Hasil..., Irma Leriyana, FKIP, UMP, 2016

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A. Hasil Belajarrepository.ump.ac.id/1770/3/BAB II.pdfPerkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan

18

untuk berbagi dan saling tukar informasi tentang sebuah topik atau

masalah atau mencari pemecahan terhadap suatu masalah berdasarkan

bukti-bukti yang ada.

Diskusi bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan

keputusan tertentu secara bersama-sama. Majid (2013: 200)

menjelaskan bahwa metode diskusi juga diartikan sebagai metode

pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan.

Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu

permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami

pengetahuan siswa serta untuk membuat suatu keputusan. Oleh karena

itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat adu argumentasi.

Metode diskusi dilakukan untuk saling mengemukakan

pendapat masing-masing anggota. Slavin (2005: 252) menjelaskan

pelaksanaan metode diskusi, siswa dibagi menjadi kelompok

beranggotakan 5 sampai 6 orang. Guru memberikan suatu pelajaran

dan kemudian siswa diminta untuk berdiskusi bersama kelompok yang

telah dibentuk. Masing-masing kelompok berdiskusi membahas topik

tertentu yang di dalam diskusi tersebut siswa dituntut untuk saling

berbagi informasi tentang sebuah topik atau masalah serta mencari

pemecahan terhadap suatu masalah berdasarkan bukti-bukti yang ada.

Kegiatan diskusi membutuhkan seorang pemimpin, pemimpin harus

dipilih berdasarkan kemampuan organisasional dan kepemimpinannya,

dan bukan hanya berdasarkan pada kinerja akademiknya saja.

Upaya Meningkatkan Hasil..., Irma Leriyana, FKIP, UMP, 2016

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A. Hasil Belajarrepository.ump.ac.id/1770/3/BAB II.pdfPerkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan

19

Pemimpin ini harus memastikan bahwa tiap orang berpartisipasi dan

bahwa kelompok tetap mengerjakan tugas.

Pembentukan kelompok diskusi memerlukan persiapan dan

pertimbangan. Slavin (2005: 252-253) memaparkan lebih jauh bahwa

pekerjaan pokok dalam mempersiapkan kelompok diskusi adalah

memastikan bahwa setiap anggota kelompok berpartisipasi.

Salah satu cara agar setiap anggota kelompok turut

berpartisipasi yaitu dengan membuat sebuah opini dari masing-masing

orang sebelum pelaksanaan diskusi. Opini dari tiap anggota kelompok

disampaikan pada saat diskusi untuk memperoleh kesepakatan

bersama.

Beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode

diskusi merupakan salah satu metode yang digunakan dalam proses

pembelajaran dengan tujuan memecahkan permasalahan bersama

kelompok. Metode diskusi digunakan untuk memperoleh kesepakatan

dalam kelompok.

b. Pelaksanaan Metode Diskusi

Metode diskusi tidak bisa dilaksanakan secara sembarangan.

Agar pelaksanaan diskusi berhasil dengan efektif, maka pembelajaran

harus sesuai dengan langkah-langkah diskusi, Majid (2013: 203-204)

menjelaskan langkah-langkah diskusi sebagai berikut yaitu:

1) Langkah persiapan

Diskusi yang baik tidak akan terjadi begitu saja melainkan

memerlukan persiapan yang baik agar tujuan dari diskusi dapat

Upaya Meningkatkan Hasil..., Irma Leriyana, FKIP, UMP, 2016

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A. Hasil Belajarrepository.ump.ac.id/1770/3/BAB II.pdfPerkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan

20

berjalan baik serta dapat mencapai tujuan pembelajaran yang

diinginkan. Hal-hal yang harus dalam persiapan diskusi di

antaranya:

a) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang

bersifat umum maupun tujuan khusus.

b) Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai.

c) Menetapkan masalah yang akan dibahas.

d) Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan

teknik pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala

fasilitasnya, petugas-petugas diskusi seperti moderator, notulis

dan tim perumus jika diperlukan.

2) Tahap Pelaksanaan

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan

diskusi adalah sebagai berikut:

a) Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat

mempengaruhi kelancaran diskusi.

b) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari.

c) Guru memberikan contoh terkait dengan materi yang akan

dipelajari.

d) Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi,

misalnya menyajikan tujuan yang ingin dicapai sera aturan-

aturan diskusi sesuai dengan jenis yang akan dilaksanakan.

Upaya Meningkatkan Hasil..., Irma Leriyana, FKIP, UMP, 2016

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A. Hasil Belajarrepository.ump.ac.id/1770/3/BAB II.pdfPerkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan

21

e) Guru membentuk kelompok 4-6 orang siswa untuk menjalan-

kan metode pembelajaran diskusi

f) Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah

ditetapkan. Pelaksanaan diskusi hendaklah memperhatikan

suasana atau iklim belajar yang menyenangkan, misalnya tidak

tegang, tidak saling menyudutkan dan lain sebagainya.

g) Guru menayangkan video tentang permasalahan sosial yang ada

di daerahnya.

h) Kelompok bersama-sama mendiskusikan bagaimana cara

mengatasi permasalahan sosial yang ada di daerahnya.

i) peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan serta ide-idenya.

j) Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang

sedang dibahas. Hal ini sangat penting karena tanpa

pengendalian biasanya arah pembahasannya menjadi melebar

dan tidak fokus.

3) Menutup Diskusi

Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan

diskusi hendaklah dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a) Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai

hasil diskusi.

b) Mereview jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari

seluruh siswa sebagai umpan balik untuk perbaikan

selanjutnya.

Upaya Meningkatkan Hasil..., Irma Leriyana, FKIP, UMP, 2016

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A. Hasil Belajarrepository.ump.ac.id/1770/3/BAB II.pdfPerkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan

22

Pembelajaran menggunakan metode diskusi akan lebih

efektif apabila guru memperhatikan langkah-langkah yang

harus dilakukan dalam diskusi. Langkah-langkah tersebut

menurut Trianto (2014: 162) yaitu:

1) Tahap 1: menyampaikan tujuan dan mengatur setting

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran khusus dan

menyiapkan siswa untuk berpartisipasi

2) Tahap 2: mengarahkan diskusi

Guru mengarahkan fokus diskusi dengan menguraikan

aturan dasar, mengajukan pertanyaan awal, menyajikan

situasi yang tidak dapat segera dijelaskan, atau

menyampaikan isu diskusi

3) Tahap 3: menyelenggarakan diskusi

Guru memonitor antar-aksi, mengajukan pertanyaan

mendengarkan gagasan siswa, menanggapi gagasan,

melaksanakan aturan dasar, membuat catatan diskusi

menyampaikan gagasan sendiri.

4) Tahap 4: mengakhiri diskusi

Guru menutup diskusi dengan merangkum atau

mengungkapan makna diskusi yang diselenggarakan

kepada siswa.

5) Tahap 5: melakukan Tanya jawab singkat tentang proses

diskusi itu

Upaya Meningkatkan Hasil..., Irma Leriyana, FKIP, UMP, 2016

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A. Hasil Belajarrepository.ump.ac.id/1770/3/BAB II.pdfPerkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan

23

Guru meninstruksikan para siswa untuk memeriksa proses

diskusi dan berpikir siswa.

c. Kelebihan Metode diskusi

Tidak ada metode pembelajaran yang terbaik. Setiap metode

pembelajaran pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan, bisa jadi

suatu metode pembelajaran cocok untuk materi dan tujuan tertentu,

tetapi kurang cocok untuk materi atau tujuan lainya.

Metode diskusi memiliki beberapa kelebihan manakala

diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar (Majid, 2013: 204) antara

lain:

1) Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif,

khususnya dalam memberikan gagasan serta ide-ide.

2) Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam

mengatasi setiap permasalahan.

3) Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau

gagasan serta verbal. Diskusi juga bisa melatih siswa untuk

menghargai pendapat orang lain.

Jadi dapat disimpulkan kelebihan metode yaitu menjadikan

siswa aktif dalam proses pembelajaran. Adanya interaksi dan

kerjasama yang baik antar siswa dalam proses pembelajaran melalui

metode diskusi supaya mendapatkan hasil diskusi yang maksimal.

Upaya Meningkatkan Hasil..., Irma Leriyana, FKIP, UMP, 2016

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A. Hasil Belajarrepository.ump.ac.id/1770/3/BAB II.pdfPerkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan

24

d. Kelemahan Metode diskusi

Selain beberapa kelebihan, diskusi juga memliki beberapa

kelemahan seperti di bawah ini:

1) Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3

orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara.

2) Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas sehingga

kesimpulan menjadi kabur.

3) Memerlukan waktu yang cukup panjang, dan kadang-kadang tidak

sesuai dengan yang direncanakan.

4) Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat

emosional yang tidak terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada

pihak yang merasa tersinggung sehingga dapat mengganggu iklim

pembelajaran.

Kelemahan metode diskusi di atas diperbaiki guru yaitu:

1) Guru telah membagi kelompok secara heterogen sesuai dengan

kemampuan masing-masing anak sehingga tidak terjadi

penguasaan pembicaraan dalam kelompok.

2) Kelompok telah diberikan materi yang sama sehingga membuat

kelompok dapat saling berinteraksi dengan kelompok yang lainnya.

3) Materi telah disesuaikan dengan waktu pembelajaran sehingga

tidak membutuhkan waktu panjang.

Upaya Meningkatkan Hasil..., Irma Leriyana, FKIP, UMP, 2016

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A. Hasil Belajarrepository.ump.ac.id/1770/3/BAB II.pdfPerkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan

25

4) Sebelum diskusi dimulai guru telah memberikan pengarahan

kepada siswa sehingga kelompok harus mematuhi pengarahan

yang telah dijelaskan guru.

Jadi dapat disimpulkan bahwa metode diskusi memiliki

kelebihan dan kelemahan dalam proses pembelajarannya. Kelebihan

diskusi yaitu melatih siswa untuk bertukar pikiran dan saling

berinteraksi dengan teman yang lainnya dalam mengatasi masalah

yang sedang dipecahkan kelompok dan kelemahan diskusi yaitu bahan

dalam kegiatan diskusi menjadi sangat luas apabila belum terjadi

kesepakatan kelompok. Guru juga harus memiliki kemampuan dalam

mengkondisikan keadaan kelas.

E. Implementasi Penerapan Metode Diskusi

Metode Diskusi pada materi Permasalah sosial yang ada di

sekitarnya akan digunakan untuk meningkatkan Hasil Belajar siswa kelas

IV. Metode Diskusi akan membantu siswa untuk lebih kreatif dan aktif

dalam berfikir dan mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, di

dalam pembelajaran menggunakan metode diskusi ini siswa dilatih untuk

berdiskusi dan saling berinteraksi dengan teman kelompoknya pada materi

permasalahan sosial di daerahnya. Metode Diskusi diharapkan dapat

meningkatan Hasil Belajar siswa kelas IV SD Negeri Karangcegak dalam

Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

Upaya Meningkatkan Hasil..., Irma Leriyana, FKIP, UMP, 2016

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A. Hasil Belajarrepository.ump.ac.id/1770/3/BAB II.pdfPerkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan

26

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian sejenis dilakukan oleh Lisa Brown Buchanan (2011: 19)

dengan judul “Discussion in the elementary classroom: How and why some

teachers use discussion“ dan Dr Fazalur Rahman, dkk (2011) dengan judul

“Impact of Discussion Method on Students Performance”. Penelitian yang

dilakukan oleh Buchanan merupakan studi kasus yang menceritakan

bagaimana dan mengapa tiga orang guru menggunakan diskusi dalam

pembelajaran di kelas pada lima sekolah di pinggiran kota Amerika Serikat.

Tujuan penelitian ini dirancang untuk menjelaskan peran guru mengapa

beberapa guru menggunakan metode diskusi, dan manfaat serta hambatan

yang berdampak diskusi didalam kelas.

Penelitian yang berbeda dilakukan oleh Dr Fazalur Rahman (2011: 84)

tentang metode diskusi yaitu penelitian eksperimen. Penelitian ini

membandingkan antara kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah

dan metode diskusi di dalam kelas eksperimen. Penelitian ini dilatar belakangi

penggunaan metode pembelajaran yang berbeda dalam mata pelajaran IPS di

Pakistan, namun metode yang sering digunakan oleh guru adalah metode

ceramah. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa kedua kelas yaitu kelas

eksperimen dan kelas kontrol tidak memiliki perbedaan pada saat pretest,

namun setelah menggunakan metode diskusi dan ceramah terdapat perbedaan

di kedua kelas tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok yang

menggunakan metode diskusi memperoleh hasil lebih baik daripada kelompok

kontrol.

Upaya Meningkatkan Hasil..., Irma Leriyana, FKIP, UMP, 2016

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A. Hasil Belajarrepository.ump.ac.id/1770/3/BAB II.pdfPerkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan

27

Kedua penelitian di atas, memilik persamaan dan perbedaan yang

berbeda. Adapun perbedanya adalah penelitian yang akan dilaksanakan

menggunakan penelitian tindakan kelas atau biasa yang disebut PTK dan

persamaanya adalah sama-sama menggunakan metode diskusi.

C. Kerangka Berfikir

Belajar itu sendiri merupakan salah satu proses dari seseorang yang

berusaha dalam memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif

menetap sering disebut dengan hasil belajar. Menurut Sudjana (2010: 22) hasil

belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

mengalami pengalaman belajarnya, dalam sistem pendidikan nasional

rumusan sebuah tujuan pendidikan, baik itu rumusan dalam bidang kurikuler

maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari

Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah,

yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris menurut (Sudjana,

2012: 22).

Pembelajaran IPS yang abstrak menyebabkan materi IPS yang ada di

sekolah dasar sangatlah sulit dipahami oleh siswa SD yang masih berada pada

tahap berfikir yang sangatlah konkret dengan hal yang nyata. Kebanyakan

guru masih menggunakan model pembelajaran ceramah. Konsep pembelajaran

yang diterima cenderung verbal, dalam pembelajaran kebanyakan guru yang

berinteraksi dengan siswa dan siswa juga kurang aktif dalam pembelajaran,

siswa menjadi pasif, tidak berani bertanya dikarenakan siswa tidak dibiasakan

Upaya Meningkatkan Hasil..., Irma Leriyana, FKIP, UMP, 2016

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A. Hasil Belajarrepository.ump.ac.id/1770/3/BAB II.pdfPerkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan

28

untuk bertanya dan dilatih untuk bertanya maupun menyampaikan pendapat,

sehingga interaksi siswa kurang maksimal.

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir

Adanya metode diskusi, siswa belajar dengan kelompok kecilnya

memungkinkan siswa dalam berpikir dapat berbagi sesama teman

sekelompoknya dan bertambah pengetahuan, mengembangkan dan

membangun sebuah kerjasama serta siswa melatih menerima pendapat orang

lain dan sebuah perbedaan. Melihat keadaan karakteristik dan segala kelebihan

yang dimiliki metode pembelajaran diskusi maka dilakukan sebuah tindakan

untuk mencoba menerapkan metode pembelajaran diskusi, dengan harapan

nantinya dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa

selain itu guru kelas juga akan mendapatkan pengetahuan tambahan tentang

Kondisi Awal:

A. Siswa kurang aktif

dalam

pembelajaran

B. Rendahnya rasa

ingin tahu siswa

dalam mata

pelajaran IPS.

Hasil

Belajar

Rendah

Tindakan Siklus 1

Dalam

pembelajaran guru

menggunakan

metode diskusi

Tindakan siklus 2

Dalam

pembelajaran guru

menggunakan

metode diskusi

Kondisi Akhir:

Hasil belajar meningkat yang

mencangkup 3 ranah yaitu

1. Ranah kognitif

2. Ranah afektif, dan

3. Ranah psikomotor

Secara keseluruhan ketiga ranah

tersebut meningkat dikarenakan guru

dalam pembelajaran menggunakan

metode diskusi.

Upaya Meningkatkan Hasil..., Irma Leriyana, FKIP, UMP, 2016

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A. Hasil Belajarrepository.ump.ac.id/1770/3/BAB II.pdfPerkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan

29

model-model pembelajaran yang dapat diterapkan pada siswa-siswanya, dan

juga sikap dan ketrampilan akademik pada guru. Akibatnya akan

meningkatkan profesionalisme dan kualitas guru. Metode diskusi akan

meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa di Sekolah Dasar.

D. Hipotesis Tindakan

Penggunaan model pembelajaran yang tepat pada pelaksanaan proses

belajar mengajar dan perencanaan pembelajaran haruslah disusun dengan

matang, maka nantinya tujuan pembelajaran akan tercapai sesuai dengan yang

diharapkan dengan optimal. Berdasarkan hal tersebut maka diajukan hipotesis

tindakan yaitu:

1. Penggunaan pembelajaran Diskusi pada materi permasalahan sosial kelas

VI di SD Negeri Karangcegak dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa

ranah kognitif.

2. Penggunaan pembelajaran Diskusi pada materi permasalahan sosial kelas

VI di SD Negeri Karangcegak dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa

ranah afektif.

3. Penggunaan pembelajaran Diskusi pada materi permasalahan sosial kelas

VI di SD Negeri Karangcegak dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa

ranah psikomotor.

Upaya Meningkatkan Hasil..., Irma Leriyana, FKIP, UMP, 2016