bab i pendahuluan 1.1. struktur organisasimataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...laporan...
TRANSCRIPT
Page 1LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Struktur Organisasi
Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram terbentuk berdasarkan
Peraturan Menteri Pertanian RI No. 22/Permentan/OT.140/4/2008
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Karantina Pertanian mempunyai wilayah operasional di Pulau Lombok,
Nusa Tenggara Barat dengan wilayah kerja sebagai berikut :
1. Pelabuhan Laut/Penyebrangan Lembar.
2. Pelabuhan Laut Labuhan Lombok/Kayangan.
3. Labuhan Haji
4. Tanjung Luar
5. Bandara Internasional Lombok-BIL)
6. Kantor Pos Besar Mataram.
7. Pelabuhan Bangsal Pemenang Lombok Utara
Adapun bagan struktur organisasi berdasarkan Peraturan Menteri
Pertanian RI No.22/Permentan/OT.140/4/2008 sebagai berikut :
KEPALA BALAIDrh I Putu Terunanegara
SUB BAGIAN TATA USAHAAris Hadiyono, SP
SEKSI KARANTINAHEWAN
Drh. I Made Nurjaya D
SEKSI KARANTINATUMBUHAN
I Made Gunada, SP
SEKSI WASDAKDrh. I Made Nurata
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
Page 2LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
1.2. Sumber Daya Manusia
Jumlah pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram l tahun
2016 adalah 91 orang dengan tingkat pendidikan SMA IPA, SPMA,
Sarjana Sosial, Sarjana Pertanian dan Dokter Hewan. Dari jumlah tersebut
menurut jabatannya terdiri dari :
- Struktural sebanyak 5 orang
- Fungsional yang terdiri dari Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner,
POPT ahli dan terampil sebanyak 54 orang
- Calon POPT terampil 5 orang, dan calon Paramedik Veteriner 3 orang
- Administrasi sebanyak 21 orang fungsional umum
Dari keseluruhan pegawai 90 orang, yang bertugas di kantor Balai
Karantina Pertanian Kelas I Mataram 25 orang, Wilker Lembar 34 orang,
Wilker Labuhan Lombok 12 orang dan yang bertugas di Wilker Bandara
Internasional Lombok 18 orang, Wilker pemenang 2 orang, sementara
untuk pengawasan di Kantor Pos Mataram, Labuhan Haji dan Tanjung
Luar masih kosong.
1.3. Sarana dan Prasarana
Fasilitas pendukung berupa gedung kantor, gedung serbaguna,
laboratorium, kandang instalasi, kandang isolasi, timbangan hewan, pos
jaga di wilayah kerja Lembar dan Labuhan Lombok , fasilitas olah raga
berupa lapangan tenis, lapangan volly, meja pingpong, greenhouse dan
tempat ibadah berupa Mushola. Dalam pelaksanaan tindakan karantina
dan mobilitas kerja didukung dengan sarana transport berupa kendaraan
roda empat (mobil) sebanyak 8 unit, dan 29 unit kendaraan roda dua.
Untuk kelancaran administrasi dilengkapi dengan alat pengolah data,
finger print untuk absensi serta sarana-prasarana kerja lain yang sudah
cukup memadai. Untuk meningkatkan jaringan informasi Balai Karantina
Pertanian Kelas I Mataram dilengkapi dengan fasilitas internet selama 24
jam.
Page 3LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
1.4. Peraturan Perundangan
Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram adalah Unit Pelaksana
Teknis yang bertanggung jawab langsung kepada Badan Karantina
Pertanian. Dalam melaksanakan tugasnya dipayungi oleh Undang-undang
Nomor 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan dan
Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2000 tentang Karantina Hewan.
Disamping itu peraturan tersebut dalam pelaksanaanya disinergikan
dengan peraturan-peraturan lain yang dikeluarkan oleh Menteri Pertanian
dan Peraturan Daerah seperti SK Gubernur NTB yang berkaitan dengan
Rabies dan Avian Influensa serta lalu lintas ternak dan produk pertanian.
1.5. Pelayanan dan Pengawasan
Aspek pelayanan dan pengawasan karantina memegang peranan
penting untuk meningkatkan kepatuhan, peran, tanggung jawab dan
kepuasan pengguna jasa khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Oleh karena itu kualitas pelayanan dan pengawasan yang baik akan
berdampak pada peningkatan kepatuhan merupakan salah satu indikator
keberhasilan Balai karantina Pertanian Kelas I Mataram.
1.6. Kerja Sama
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya, Balai Karantina
Pertanian Kelas I Mataram telah menjalin kerjasama yang harmonis dan
sinergis dengan instansi di pelabuhan laut, pelabuhan penyeberangan,
Bandar udara dan Pemerintah Daerah serta lembaga maupun institusi
terkait lainnya. Sebagai tindak lanjut kerjasama tersebut telah dilakukan
usaha kerjasama secara terpadu dengan pihak Kepolisian dalam rangka
pengawasan lalulintas pertanian dan produk pertanian di NTB yang
disebut pengawasan terpadu. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi
masuknya penyakit-penyakit karantina seperti ancaman rabies dari
daerah endemis rabies dan mempertahankan keberadaan pulau Lombok
Page 4LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
terbebas dari penyakit Brucellosis, Rabies dan SE, maupun Penyakit
Nematoda Kista Kuning pada kentang. Disamping itu perlu diketahui
bahwa 24 tahun terakhir belum pernah terjadi kasus Anthrax di pulau
Lombok.
1.7. Penyebaran Informasi
Penyebarluasan informasi tentang karantina pertanian
diselenggarakan secara berkesinambungan dalam bentuk sosialisasi
dengan mengundang masyarakat pengguna jasa untuk diberkan informasi
mengenai karantina, sosialisasi ke daerah/wilayah yang berpotensi
sebagai tempat pemasukan illegal komoditas pertanian dengan
mengundang pihak terkait terutama masyarakat disekitar wilayah tersebut,
sosialisasi dalam bentuk media elektronik, pembuatan brosur,
pemasangan leaflets di tempat-tempat strategis, seminar, pameran dan
temu koordinasi dengan instansi terkait, maupun para pengguna jasa,
termasuk juga dengan menggunakan website dan sms center.
Page 5LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Visi, Misi, Dan Motto
Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram dalam melaksanakan
kegiatan penyelenggaraan perkarantinaan, mempunyai visi sebagai
berikut :
2.1.1. Visi
Visi Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram adalah
“Terwujudnya Karantina Pertanian yang tangguh dan terpercaya ”
Tangguh : Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai
benteng terdepan harus mampu melindungi wilayah ini dari ancaman
masuknya HPHK dan OPTK dari luar negeri dan dari suatu area ke
area lain di dalam negeri, Pelaksanaan Karantina Pertanian harus jelas,
tegas dan konsisten, sesuai peraturan perundang – undangan yang
berlaku.
Terpercaya : Jujur dan bertanggung jawab dan konsisten dalam
pelaksanaan tugas serta transparan. Karantina Pertanian harus
mempunyai integritas dan kompetensi yang tinggi pada tugas pokok
dan fungsi, kreatif dan tanggap terhadap tuntutan publik, efisien dan
efektif serta ilmiah dalam pelaksanaan setiap kegiatan
2.1.2. Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut, Balai Karantina Pertanian Kelas I
Mataram mengemban misi :
a. Melindungi dan menyelamatkan kelestarian sumber daya alam hayati
dan pertanian yang ada di lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I
Mataram.
b. Mendukung keberhasilan program agribisnis dan ketahanan pangan
nasional
Page 6LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
c. Mengembangkan dan meningkatkan teknologi perkarantinaan nasional
dalam rangka meningkatkan daya saing melalui standar sertifikasi
karantina Internasional
d. Memfasilitasi kelancaran perdagangan / pemasaran agribisnis
e. Meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui sumber daya manusia
yang profesional
e. Mendorong partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
perkarantinaan.
2.1.3. Motto
Motto Balai Karantina Petanian Kelas I Mataram adalah ;
Terdepan ”Melindungi Keamanan Hayati”. Janji layanan “Terbaik dalam
Memberikan Pelayanan”
Page 7LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
2.2. Tujuan Dan Sasaran
2.2.1. Tujuan
Tujuan Pembangunan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram tahun
2015-2019 adalah sebagai berikut.
a. Merumuskan sistem penyelenggaraan perkarantinaan di Pulau
Lombok, Nusa Tenggara Barat yang komprehensif, perspektif dan
kompatibel dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
perkarantinaan
b. Mencegah masuk dan menyebarnya HPHK dan OPTK di Pulau
Lombok
c. Meningkatkan peranan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram
untuk mendukung keberhasilan pembangunan sistem dan usaha
agribisnis.
d. Meningkatkan teknik metode Karantina Pertanian sesuai dengan
kemajuan dan perkembangan teknologi.
e. Meningkatkan peran serta masyarakat dan institusi terkait dalam
pelaksanaan serta pengembangan perkarantinaan.
2.2.2. Sasaran
Sasaran Pembangunan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram
tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut :
a. Terwujudnya sistem penyelenggaraan perkarantinaan di Pulau
Lombok, Nusa Tenggara Barat yang komprehensif, perspektif dan
kompatibel dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
perkarantinaan.
b. Terwujudnya Pulau Lombok bebas HPHK dan OPTK baru/eksotik
c. Terwujudnya peningkatan peranan Karantina untuk mendukung
keberhasilan pembangunan sistem dan usaha agribisnis di Pulau
Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Page 8LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
d. Terwujudnya peningkatan teknik dan metode Perkarantinaan sesuai
dengan kemajuan dan perkembangan teknologi.
e. Meningkatnya peran serta masyarakat dan institusi terkait dalam
pelaksanaan serta pengembangan perkarantinaan.
2.2.3. Strategi
Strategi Pembangunan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram
sebagai benteng terdepan didalam melindungi komoditi pertanian dan
produknya dari serangan hama dan penyakit hewan karantina dan
serangan organisme pengganggu tumbuhan, maka Balai Karantina
Pertanian Kelas I Mataram menerapkan strategi sebagai berikut :
a. Penyelenggaraan fungsi perkarantinaan yang profesional dan
berintegritas
b. Pertanggungjawaban kepada masyarakat yang akuntabel.
c. Keberpihakan sistem perkarantinaan pada kepentingan masyarakat.
d. Penyelenggaraan jejaring kemitraan dan koordinasi dengan
stakeholder (kepolisian, Bea Cukai dan lain-lain)
e. Penyelenggaraan uji laboratorium yang terakreditasi ISO
17025:2008
f. Penyelenggaraan pelayanan prima berstandar SMM Pelayanan
bersertifikat ISO 9001:2008
g. Membangun komitmen, katauladanan, profesionalitas ,integritas dan
disiplin pegawai
Page 9LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
2.2.4. Strategi Penyelenggaraan Karantina Pertanian Dan
Pengawasan Keamanan Hayati
N
o
Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja
Utama
Rencana Aksi
1 Meningkatnya
Nilai Tambah,
daya saing, dan
pemasaran/eksp
or komoditas
pertanian di
Nusa Tenggara
Barat
Tercapainya
peningkatan Nilai
Tambah dan daya saing
komoditas pertanian di
Nusa Tenggara Barat”
Menjalin kerjasama
dengan Dinas Pertanian
kabupaten/kota se pulau
Lombok dan Dinas
Pertanian Provinsi NTB
dalam penukaran data
dan pemantauan OPTK
seperti Nematoda Cysta
Kuning dll.
Menjalin Kerjasama
dengan dinas
Peternakan Provinsi NTB
dalam rangka
pengawasan dan
pencegahan masuknya
rabies dan antraks ke
Pulau Lombok.
2 Meningkatnya
kualitas kinerja
dan pelayanan
aparatur
Tercapainya
peningkatan kinerja dan
kualitas pelayanan yang
dilakukan oleh Pegawai
Balai karantina
Pertanian Kelas I
Mataram
Meningkatkan disiplin
PNS sesuai PP 53 Tahun
2010 tentang Disiplin
PNS
Memberikan Reward dan
Punishment terhadap
pegawai
Mengikutkan pegawai
Page 10LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
pada pelatihan-pelatihan
yang diadakan oleh
Badan Karantina
Pertanian maupun
kementerian pertanian
dan dinas instansi terkait
di NTB dalam rangka
peningkatan kualitas
pegawai
Pembinaan mental
spiritual melalui kegiatan
pengajian, dzikir
bersama dan outbond
training
3 Perlindungan
Kelestarian
sumber daya
pertanian.
Terlindunginya sumber
daya pertanian di pulau
Lombok dari HPHK dan
OPTK.
Melakukan Pengawasan
intensif dengan instansi
terkait untuk mencegah
masuk dan tersebarnya
HPHK dan OPTK
Mengadakan sosialisasi
untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat
akan bahaya HPHK dan
OPTK
Mendukung kegiatan
eliminasi anjing liar di
bandara dan pelabuhan
sebagai media pembawa
rabies bekerjasama
dengan dinas peternakan
Page 11LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
Kabupaten/Kota di Pulau
Lombok.
Melakukan kegiatan
pemantauan OPTK dan
HPHK bekerjasama
dengan Dinas Pertanian,
Dinas Peternakan
Provinsi maupun
Kabupaten Kota
4 Fasilitasi
Perdagangan
ekspor produk
pertanian
Terfasilitasinya kegiatan
perdagangan ekspor
pertanian di Nusa
Tenggara Barat.
Memberikan pelayanan
sertifikasi eksport
sebagai syarat
diterimanya produk NTB
di daerah atau negara
tujuan ekspor
5 Meningkatnya
kualitas dan
efektifitas
pelayanan dan
pengawasan
karantina
Tercapainya efektifitas
pelayanan dan
pengawasan karantina
yang dilakukan oleh
Pegawai Balai karantina
Pertanian Kelas I
Mataram
Menerapkan in-line
inspection
Memeriksa di tempat/
gudang pemilik
Pembinaan kepada
pengusaha/pengguna
jasa karantina yang
memiliki tempat untuk
dijadikan instalsi
pemeriksaan karantina
yang memenuhi standar.
Menyiapkan SMS Center
bagi pengguna jasa
Menerapkan Sistem
Page 12LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
Manajemen Mutu
Pelayanan dan
melakukan akredatasi
laboratorium.
Menerapkan SPP sesuai
UU No. 25 tahun 2009
Tentang Standar
pelayanan Publik
6 Kebekeberpihak
an sistem
perkarantinaan
pada
perlindungan
masyarakat
petani
Terlaksananya
kebijakan teknis
operasional yang dapat
berimplementasi dalam
pencegahan masuk dan
menyebarnya HPHK,
OPTK dan pangan yang
tidak aman konsumsi
Menyusun rencana
strategi teknis dalam
rangka meningkatkan
efektifitas pengawasan
dan pelayaan karantina
Menyusun/menyempurna
kan klasifikasi Media
Pembawa HPHK dan
OPTK, serta Media
Pembawa Objek
pengawasan keamanan
pangan berdasarkan
tingkat resiko untuk
mendukung efektifitas
dan efesiensi pelayaan
Melakukan monitoring,
pengukuran dan evaluasi
efektifitas implementasi
kebijakan teknis
operasional sesuai
bidang operasional
(KH/KT/Pengawasan
Page 13LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
keamanan hayati)
7 Meningkatkan
kemampuan
deteksi resiko
Tersusunnya Standar ,
teknik (SOP)
pengawasan dan
tindakan karantina yang
dapat berimplementasi
dalam operasional
sesuai target rencana
Mengidentifikasi,
merumuskan,
mengujicobakan dan
mengembangkan SOP,
teknis, dan metoda
Mengefektifkan
kerjasama teknis dengan
lembaga penelitian,
perguruan tinggi, BBUS,
UPT Karantina, dan
instansi teknis terkait
lainnya
8 Meningkatkan
bimbingan
teknis,
sosialisasi, dan
pelayanan
informasi
Adanya peningkatan
pemahaman pengguna
jasa karantina di NTB
terhadap kebijakan dan
prosedur karantina
berdasarkan indeks
survey
Adanya peningkatan
indeks kepuasan
masyarakat informasi
perkarantinaan di NTB
Peningkatan
Prosentase indeks
kepuasan media atas
layanan kehumasan.
Melakukan sosialisasi
kebijakan teknis
perkarantinaan dan
keamanan hayati
berdasarkan strategi
yang berdampak penting
terhadap peningkatan
kinerja pengawasan dan
pelayanan sesuai ruang
lingkup perspektif
stakeholder.
Menyiapkan pelayanan
informasi interaktif,
kebijakan terkini dan
melalui media yang
Page 14LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
efektif seperti
pemanfaatan TI (website
dll).
9 Melaksanakan
dan
meningkatkan
kualitas
pelayanan dan
pengawasan
yang konsisten
terhadap
kebijakan,
standar, teknik,
dan metoda
karantina
Jumlah pengujian lab
standar dan rujukan
yang dilakukan dalam
rangka mendukung
pelayanan dan
pengawasan.
o Volume operasional
pengawasan dan
tindakan/pelayanan
karantina
o Indeks kualitas dan
kepuasan pelayanan
dan pengawasan.
Melaksanakan
pengawasan dan
pelayanan karnatina
dengan konsisten sesuai
kebijakan, standar,
teknik, dan metoda
Melakukan pemantauan
penyebaran Media
Pembawa HPHK dan
OPTK untuk
meningkatkan efektifitas
pengawasan dan
pelayanan serta
antisipasi terhadap
kemungkinan masuk dan
menyebarnya HPHK dan
OPTK (dalam rangka
’early warning system’
atau mencegah
penyebaran) sehingga
tidak menimbulkan
dampak lanjutan yang
merugikan.
Meningkatkan
kemampuan
Laboratorium dalam
rangka mengukuhkan
Page 15LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
keputusan tindakan
karantina dan dukungan
terhadap kualitas analisis
resiko.
Membangun, menata
dan merehabilitasi
instalasi karantina di
pelabuhan dengan
mempertimbangkan hasil
kajian yang mendalam
dan konprehensif agar
dapat terjamin
pemanfaatanya.
10 Meningkatkan
monitoring dan
penegakan
hukum
Peningkatan
prosentase Jumlah
pelanggaran peraturan
karantina yang
ditindaklanjuti atau yang
di tindak sesuai
peraturan
Prosentase Laporan
monitoring dan evaluasi
oeprasional yang
dimanfaatkan dalam
pengukuran efektifitas
operasional dan
penyempurnaan
kebijakan
Menyusun rencana
strategi teknis
pengawasan dan
penindakan (wasdak)
Mengembangkan
kerjasama dengan
instansi terkait dalam
rangka pertukaran data
elektronik yang akan
dipergunakan dalam
monitoring operasinoal
Pengawasan pada
tempat pemasukan dan
pengeluaran baik yang
sudah ditetapkan
sebagai wilker maupun
belum ditetapkan
Page 16LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
sebagai wilker dengan
instansi yang satu atap
seperti PPNS dinas
Pertanian.
Membangun dan
melanjutkan kerjasama
dengan instansi dan
aparat penegak hukum
dalam rangka
menindaklanjuti
pelanggaran peraturan
karantina dan
meningkatkan fungsi
pengawasan
11 Penyediaan
SDM yang
berkualitas,
kompeten dalam
jumlah memadai
Tersedianya Sumber
daya manusia yang
berkualitas dan
memadai sesuai
dengan kebutuhan di
Balai Karantina
Pertanian Kelas I
Mataram
Membuat analisa
kebutuhan pegawai
beserta kompetensinya
Merancang kegiatan
pelatihan-pelatihan
dalam upaya
peningkatan kualitas
pegawai
Peningkatan kualitas
pegawai baik jasmani,
rohani maupun
kerjasama tim dengan
kegiatan ceramah
agama, senam dan
olahraga lainnya serta
kegiatan Outbond
Training.
Page 17LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
Memberikan tugas
kepada pegawai sesuai
dengan disiplin ilmu dan
keahliannya
12 Penyediaan
sarana
operasional yang
optimal serta
teknologi dan
sistem informasi
yang handal dan
terintegrasi
Tingkat kesiapan
infrastruktur TI
terhadap kebutuhan
pertukaran data dan
informasi.
Tingkat ketersediaan
sarana dan
prasarana terhadap
standar kebutuhan
sesuai rencana
Menyusun standar
kualifikasi dan kebutuhan
sarana dan prasarana
operasional
Membangun dan
mengadakan sarana dan
prasarana operasional
sesuai dengan standar
kebutuhan yang
ditetapkan
Mengembangkan
infrastruktur teknologi
dan sistem informasi
Pemeliharaan secara
rutin dan berkala
13 Meningkatkan
efektifitas
pengendalian
intern
Terciptanya
transparansi dan
integritas
Kualifikasi laporan
kinerja
Ketepatan
penyampaian
laporan keuangan
dan kinerja
Tingkat kecukupan
Menetapkan tim satlak
SPI
Menyusun dan
melengkapi pedoman
umum dan teknis
pelaksanaan
pengendalian intern
Melakukan analisa resiko
dalam rangka
pengendalian
Page 18LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
sarana/fasilitas kerja
:
Indeks kepuasan
pelayanan internal
Prosentase
peningkatan kualitas
ketatalaksanaan
Jumlah prosedur
operasional standar
yang disusun dan
implementasi sesuai
rencana
Tingkat kepatuhan
aparatur terhadap
prosedur operasional
standar
Mengidentifikasi,
menganalisis, menyusun,
dan melaksanakan
kegiatan pengendalian
operasional dan
pelaksanaan administrasi
aggaran
Menyusun, merancang
dan melaksanakan
kegiatan pengedalian
operasional yang efektif
dan efesien, dengan
memanfaatkan sistem
pelaporan yang ringkas
dan real time tanpa
memberi beban berarti
terhadap operasional
yang telah berlangsung
14 Optimalisasi
penyediaan dan
pemanfaatan
anggaran
Optimalisasi anggaran
(DIPA) dengan output
yang berkualitas
Menyusun kebutuhan
anggaran dalam rangka
Kerangka Pengeluaran
Jangka Menengah
(ROPAK)
Menyusun satuan biaya
kegiatan (TOR)
Melakukan koordinasi
dengan otoritas penyedia
anggaran dan kinerja
Page 19LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
2.3. RENCANA KERJA 5 TAHUN BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS
I MATARAM 2015-2019
PENGUATAN KELEMBAGAAAN (KOORDINASI) INLINE
INSPECTION/PSI
Tahun 2015 :
a) Koordinasi dengan Kepolisian, Pemda dan Stake Holder
Pelabuhan dan Bandara
b) Pembinaan kepada pengguna jasa
c) Pengusulan IKHS untuk pemasukan kambing
d) Koordinasi dan Kerjasama dengan pihak Universitas
Mataram, Udayana dan Airlangga dalam hal bantuan
Narasumber dan PKL Mahasiswa
Tahun 2016 :
a) Koordinasi dengan Kepolisian, Pemda dan Stake Holder
Pelabuhan dan Bandara
b) Pembinaan kepada pengguna jasa
c) Pengusulan IKHS untuk pemasukan kambing
d) Koordinasi dan Kerjasama dengan pihak Universitas
Mataram, Udayana dan Airlangga dalam hal bantuan
Narasumber dan PKL Mahasiswa
Tahun 2017 :
a) Koordinasi dengan Kepolisian, Pemda dan Stake Holder
Pelabuhan dan Bandara
b) Pembinaan kepada pengguna jasa
c) Pengusulan IKHS untuk pemasukan kambing
d) Koordinasi dan Kerjasama dengan pihak Universitas
Mataram, Udayana dan Airlangga dalam hal bantuan
Narasumber dan PKL Mahasiswa
Tahun 2018 :
a) Koordinasi dengan Kepolisian, Pemda dan Stake Holder
Pelabuhan dan Bandara
b) Pembinaan kepada pengguna jasa
c) Pengusulan IKHS untuk pemasukan kambing
d) Koordinasi dan Kerjasama dengan pihak Universitas
Mataram, Udayana dan Airlangga dalam hal bantuan
Narasumber dan PKL Mahasiswa
Tahun 2019 :
a) Koordinasi dengan Kepolisian, Pemda dan Stake Holder
Pelabuhan dan Bandara
b) Pembinaan kepada pengguna jasa
Page 20LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
c) Pengusulan IKHS untuk pemasukan kambing
d) Koordinasi dan Kerjasama dengan pihak Universitas
Mataram, Udayana dan Airlangga dalam hal bantuan
Narasumber dan PKL Mahasiswa
PENGUATAN SUMBER DAYA MANUSIA
Tahun 2015 :
a) Penguatan SDM Ketatausahaan : Pelatiha Keuangan
b) Penguatan SDM IT
c) Penguatan SDM Kepegawaian
d) Inhouse Training Karantina Hewan : Ruminansia
e) Inhouse Training Identifikasi Hama Gudang
f) Pelatihan Polsus
Tahun 2016 :
a) Penguatan SDM Ketatausahaan : Pelatihan Keuangan
b) Penguatan SDM IT
c) Penguatan SDM Kepegawaian
d) Inhouse Training Karantina Hewan : Analisa Resiko
e) Inhouse Training Identifikasi Cendawan
f) Pelatihan PPNS/ Polsus/ Intelegen
Tahun 2017 :
a) Penguatan SDM Ketatausahaan : Pelatihan Keuangan
b) Penguatan SDM IT
c) Penguatan SDM Kepegawaian
d) Inhouse Training Karantina Hewan : Wild Animal (reptile)
e) Inhouse Training Identifikasi Bakteri
f) Pelatihan PPNS
Tahun 2018 :
a) Penguatan SDM Ketatausahaan : Pelatihan Keuangan
b) Penguatan SDM IT
c) Penguatan SDM Kepegawaian
d) Inhouse Training Karantina Hewan : Wild Animal (Primata)
e) Inhouse Training Identifikasi Cendawan
f) Pelatihan PPNS
Tahun 2019 :
a) Penguatan SDM Ketatausahaan : Pelatihan Keuangan
b) Penguatan SDM IT
c) Penguatan SDM Kepegawaian
d) Inhouse Training Karantina Hewan : Wild Animal (Burung)
Page 21LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
e) inhouse Training Pembuatan Koleksi dan herbarium
Pelatihan PPNS
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR/SARANA/PRASARANA
Tahun 2015 :
a) Pengadaan Alat Pengolah Data
b) Pembangunan Kantor Induk di Lembar
c) Pengadaan Kendaraan Operasional Roda 2
d) Rehabilitasi Kandang IKH Lembar
e) Pembuatan Saluran Limbah IKH
f) Pengadaan Genset
g) Pengadaan AC
h) Pengadaan Meublair
i) Pengadaan Alat Pemadam Kebakaran
j) Pembangunan Pos Jaga dan Tempat Parkir
Tahun 2016 :
a) Pengadaan Alat Pengolah Data
b) Pengadaan Alat Laboratorium
c) Pengadaan Kendaraan Operasional Roda 2 dan Roda 4
d) Rehabiltasi Kantor Pelayanan Wilker labuhan Lombok
e) Pengaspalan Halaman Kantor
f) Pengadaan Jaringan Komunikasi
g) Pengadaan AC
h) Pengadaan Meublair
Tahun 2017 :
a) Pengadaan Alat Pengolah Data
b) Pengadaan Alat Laboratorium (Alat uji Elissa, Mikroskop
stereo dll)
c) Pengadaan Tanah Wilker Pemenang
d) Pembangunan Kantor Wilker Pemenang
e) Rehab Atap kandang Wilker Lembar
f) Pembangunan inscenerator Permanen Wilker BIL
g) Pengadaan Kendaraan Operasional Roda 4 (Bus angkut
Karyawan)
h) Pengadaan Kendaraan Operasional Roda 2 (4 unit)
i) Rehabiltasi Kantor Pelayanan Wilker labuhan Lombok
j) Pengaspalan Halaman Kantor
k) Pengadaan alat dan Jaringan Komunikasi ruang rapat dan
Pelayanan
Page 22LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
l) Pengadaan AC
m) Pengadaan Meublair ruang rapat
Tahun 2018 :
a) Pengadaan Alat Pengolah Data
b) Pengadaan Alat Laboratorium (Pengadaan Mikroskup
Kompound dll)
c) Pembangunan Mess Wilker Labuhan Lombok (2 unit)
d) Pembangunan Instalasi Ruminansia Kecil Wilker Lembar
e) Pengadaan Kendaraan Operasional Roda 4
f) Pengadaan Kendaraan Operasional Roda 2
g) Pengaspalan Jalan Kandang IKH Lembar
h) Pengadaan Meublair Wilker Pemenang
i) Rehab Pagar Kantor UPT Lama (Gedung Arsip)
j)
Tahun 2019 :
a) Pengadaan Alat Pengolah Data
b) Pengadaan Alat Laboratorium (Pengadaan PCR)
c) Rehab Pagar Depan Kantor Induk
d) Pembangunan Instalasi Ruminansia Kecil Wilker Labuhan
Lombok
e) Pengadaan Kendaraan Operasional Roda 4
f) Pengadaan Kendaraan Operasional Roda 2
2.4. Rencana Kinerja Tahun 2016
Berdasarkan sasaran strategis, indikator kinerja dan rencana aksi atau
target 5 tahunan yang tercantum dalam renstra Balai Karantina Pertanian
Kelas I Mataram, pada tahun 2016 telah dibuat penetapan kinerja yang
akan dicapai selama tahun 2016 sebagai berikut :
NO SASARANKEGIATAN
INDIKATOR KINERJA TARGET
1 MeningkatnyaTindakanKarantina
Persentase sertifikasi mediapembawa yang dilalulintaskanmelalui tempat pemasukan danpengeluaran yang telah ditetapkan 100 %
Page 23LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
Persentase deteksi HPHK danOPTK pada media pembawamelalui tempat pemasukan danpengeluaran yang telah ditetapkan
100 %
TersedianyaSarana danprasaranaPerkarantinaanyang memadai
Persentase sarana dan prasarana,yang sesuai kebutuhan danmemadai
100 %
Page 24LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. PENGUKURAN KINERJA
Pada tahun 2016 dari 2 sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam
penetapan kinerja telah dapat dicapai dengan tingkat capaian seperti yang
tercantum dalam tabel berikut ini :
(Tabel Form 1-Form 4)
Page 25LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
Page 26LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
Page 27LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
Page 28LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
3.2. Evaluasi Dan Analisis Akuntabilitas Kinerja
Sasaran Kegiatan
Meningkatnya Tindakan Karantina
Indikator Kinerja 1
Persentase sertifikasi media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempatpemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkanTarget : 100 %
Pencapaian Target
Selama tahun 2016, target opersional sertifikasi karantina pertanian dan
pengawasan keamanan hayati tercapai 204 %, hal ini diukur dari target
sertifikat 12.914 sertifikat, realisasi 26.393 sertifikat atau sebesar 204 %
terealisasi. Dengan telah tersertifikasinya semua komoditi yang masuk
dan keluar dari pulau Lombok menjadi factor utama menjadikan pulau
lombok masih bebasnya dari HPHK dan OPTK yang berbahaya seperti ,
bebas dari rabies, bebas NSK. Kegiatan sertifikasi tersebut dilakukan
terhadap lalulintas media pembawa baik yang masuk maupun yang keluar
dari pulau Lombok berupa Tindakan Karantina Hewan antara lain
pemeriksaan Hewan: Domestik Masuk: Pelaksanaan tindakan karantina
hewan untuk pemasukan komoditas Hewan, BAH, HBAH, dan Benda
Lain antar area berupa Hewan sebanyak 11.474.71 Ekor dengan
frekuensi 4.129 kali; Bahan Asal Hewan (BAH) sebanyak 4.887.216 Kg
dengan frekuensi 3.124 kali, 4.586 lembar dengan frekuensi 693 kali dan
1.478.700 butir dengan frekuensi 31 kali; berupa Hasil Bahan Asal Hewan
(HBAH) sebanyak 193.713 Kg dengan frekuensi 403 kali; dan Benda lain
sebanyak 5.358.003 Kg dengan frekuensi 244 kali dan 17.658 Collie
dengan frekuensi sebanyak 126 kali. Domestik Keluar: Pemeriksaan dan
pembebasan terhadap pengeluaran media pembawa Hama Penyakit
Hewan Karantina (HPHK) yang dikeluarkan dari Pulau Lombok berupa
Hewan sebanyak 4.057.422 Ekor dengan frekuensi 2.027 kali; Bahan Asal
Hewan (BAH) sebanyak 50.157 Kg dengan frekuensi 1.824 kali, 8.350 lbr
dengan frekuensi 14 kali, 13.500 butir dengan frekuensi 4 kali; Hasil
Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak 680 kg dengan frekuensi 36 kali;
Page 29LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
dan Benda Lain sebanyak 2.479.240 Kg dengan frekuensi 953 kali, dan 7
Collie dengan frekuensi 7 kali. Impor: Nihil. Ekspor: Nihil.
Tindakan pemeriksaan terhadap komoditas tumbuhan dan produknya
Domestik Masuk: Tanaman Hidup dan Benih sebanyak 646.765 Kg dan
151.584 Batang dengan frekuensi 363 kali; Hasil Tanaman Hidup Bukan
Benih sebanyak 4.094.918 Kg, 91.436 Batang dengan frekuensi 1.403
kali; dan Hasil Tanaman Mati sebanyak 1.899.908 Kg dan 70 Batang
dengan frekuensi 30 Kali. Domestik Keluar: Tanaman Hidup dan Benih
sebanyak 37.385 Kg dan 262.472 Batang dengan frekuensi 376 kali;
Hasil Tanaman Hidup Bukan Benih sebanyak 12.600.052 Kg dan 80.158
Batang dengan frekuensi 9.560 kali; Hasil Tanaman Mati sebanyak
153.362 Kg dengan frekuensi 95 Kali; dan Benda Lain sebanyak 62 Kg
dengan frekuensi 1 kali. Impor: sebanyak 0,24 Kg dengan frekuensi 1 kali
dan Ekspor: sebanyak 136.056 Kg dengan frekuensi 127 kali.
Indikator Kinerja 2
Persentase deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa melaluitempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkanTarget ; 100%
Pencapaian Target
1. Tercapai 100 %, Pelaksanaan kegiatan deteksi HPHK dan OPTK
pada media pembawa melalui tempat pemasukan dan pengeluaran
yang telah ditetapkan di lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I
Mataram telah dilaksanakan dengan baik, ancaman HPHK dan
OPTK dapat terminimalisir dengan telah dilaksanakannya kegiatan
deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa melalui tempat
pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan. Dari 6 (enam ) jenis
HPHK dan OPTK target di pulau Lombok anatara lain, Rabies, Antrax,
SE, AI, Kolera, dan NSK pada Kentang, pada tahun 2016 target tersebut
tidak ditemukan masuk di pulau Lombok, dengan demikian kinerja Balai
Karantina Pertanian Kelas I Mataram terhadap kemampuan deteksi
HPHK dan OPTK sangat baik. Factor tersebut disebabkan oleh
Page 30LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
Meningkatnya efektifitas pengawasan lalulintas karantina serta
Komitmen Pimpinan dan staff, serta stake Holder, meningkatnya
kemampuan Laboratorium KH dan KT melalui SMM Laboratorium
(sertfikasi SNI ISO/IEC 17025 ;2008 ,ISO/IEC 17025 ;2005) oleh
lembaga KAN
Sasaran Kegiatan 2
Tersedianya Sarana dan prasarana Perkarantinaan yang memadai
Indikator Kinerja 1
Persentase sarana dan prasarana, yang sesuai kebutuhan dan
memadai Target : 100 %
Pencapaian Target
Pencapaian target sarana dan prasarana, yang sesuai kebutuhan
dan memadai adalah 100 %, pada tahun 2016 sarana dan prasarana yang
dimiliki oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram mengalami
peningkatan, pada tahun 2016, terdapat pengadaan sarana dan
prasarana sebagai berikut : Kendaraan roda 2 dan kendaraan roda 4,
pengadaan Meublair Kantor, Pengadaan alat Laboratorium, pengadaan
Alat Pengolah Data, pengadaan Jaringan dan juga mendapatkan transfer
alat pengolah data dari kementerian Pertanian berupa lap top, LCD dan
Printer. Dengan penambahan saranadan prasarana tersebut maka sudah
sangat memadai bagi Balai Karantina Pertanian Kelas I mataram dalam
pelaksanaan tupoksinya yaitu mencegah masuk dan tersebarnya HPHK
dan OPTK di pulau Lombok. Daftar sarana dan Prasarana tahun 2016
terlampir.
Page 31LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
BAB IV
PENUTUP
Kinerja Balai Karantina Pertanian tahun anggaran 2016 mengalami
peningkatan, target kinerja yang direncanakan dan ditandatangani oleh
Kepala Badan Karantina Pertanian dan Kepala Balai Karantina Pertanian
Kelas I Mataram semuanya memenuhi target pencapaian dan bahkan
melebihi dari target.
Beberapa faktor yang mendukung sehingga target-target kinerja yang
ditetapkan dapat terpenuhi adalah sebagai berikut :
1. Komitmen Pimpinan dari tingkat pusat sampai UPT Balai Karantina
Pertanian Kelas I Mataram dalam menjalankan tugas fungsi
2. Penempatan Petugas sesuai dengan keahliannya, serta setiap SK
penempatan dilengkapi dengan uraian tugas yang jelas.
3. Pelaksanaan SPI untuk kegiatan-kegiatan strategis, Penerapan
standar Pelayanan Publik (SPP), penerapan SMM ISO : 9001:2008
dan proses akreditasi Laboratorium SNI ISO/IEC 17025 ;2008
(ISO/IEC 17025 ;2005)
4. Sarana-prasarana yang cukup memadai dalam menunjang kinerja
pegawai.
5. Suasana dan lingkungan kerja yang kondusif dalam mendukung
pengembangan SDM.
6. Dukungan dan Kerjasama instansi terkait.
7. Peran serta masyarakat pengguna jasa karantina
Disamping beberapa faktor pendukung, dalam upaya pencapaian kinerja
terdapat beberapa kendala yang dihadapi, antara lain :
1. Masih Kurangnya pemahaman pengguna jasa terkait dengan
pentingnya karantina pertanian, namun hal ini sudah ditindaklanjuti
dengan kegiatan sosialisasi dan publik awareness.
Page 32LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2016
2. Belum sinergisnya peraturan daerah dan peraturan pusat yang
terkait dengan lalulintas media pembawa HPHK dan OPTK