bab 2 landasan teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2012-1-00950-if bab2001.pdf ·...

53
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Topologi Jaringan Dr.Andhika Danesjvara, SH, MS (2004:3) menjelaskan topologi merupakan hal yang paling berpengaruh besar dalam suatu jaringan yang ada di suatu perusahaan, di mana di dalam topologi tersebut menjelaskan hubungan geometris antara unsur – unsur dasar yang menyusun jaringan tersebut. Macam – macam Topologi Jaringan : a. Topologi star Merupakan salah satu dari topologi jaringan yag berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node yang ada , di mana node – node yang lain berpusat pada node yang ada di tengah , di mana topologi star ini merupakan topologi jaringan yang membutuhkan biaya yang tidak terlalu besar . Kelebihan dari topologi star : Memiliki tingkat keamanan yang tinggi Mampu menahan traffic jaringan yang sibuk . Lebih mudah untuk menambah ataupun mengurangi device yang ada(Fleksibel) . Lebih mudah untuk melakukan troubleshooting. Kekurangan dari topologi star: Jika node yang berada di pusat mengalami kerusakan atau bermasalah maka seluruh jaringan yang ada akan berhenti beroperasi.

Upload: tranthuy

Post on 02-Mar-2019

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Topologi Jaringan

Dr.Andhika Danesjvara, SH, MS (2004:3) menjelaskan topologi merupakan

hal yang paling berpengaruh besar dalam suatu jaringan yang ada di suatu

perusahaan, di mana di dalam topologi tersebut menjelaskan hubungan geometris

antara unsur – unsur dasar yang menyusun jaringan tersebut.

Macam – macam Topologi Jaringan :

a. Topologi star

Merupakan salah satu dari topologi jaringan yag berupa konvergensi dari

node tengah ke setiap node yang ada , di mana node – node yang lain berpusat

pada node yang ada di tengah , di mana topologi star ini merupakan topologi

jaringan yang membutuhkan biaya yang tidak terlalu besar .

Kelebihan dari topologi star :

• Memiliki tingkat keamanan yang tinggi

• Mampu menahan traffic jaringan yang sibuk .

• Lebih mudah untuk menambah ataupun mengurangi device yang

ada(Fleksibel) .

• Lebih mudah untuk melakukan troubleshooting.

Kekurangan dari topologi star:

• Jika node yang berada di pusat mengalami kerusakan atau bermasalah maka

seluruh jaringan yang ada akan berhenti beroperasi.

8

• Memakai kabel yang cukup banyak.

• HUB jadi elemen kritis karena seluruh kontrol terpusat di sana .

• Jika menggunakan switch dan traffic jaringan padat maka akan menyebabkan

jaringan menjadi lambat .

• Memakan biaya yang cukup besar untuk penerapan topologi ini .

b. Topologi Bus

Merupakan topologi yang paling banyak di gunakan sekarang , di mana

dengan topologi bus ini menggunakan T-Connector sehingga dapat dengan

mudah menghubungakn komputer yang satu dengan yang lain .

Pada topologi bus ini harus diakhiri dengan sebuah terminator pada dua

ujung jaringan yang ada , dan instalasi jaringan bus ini tergolong sederhana dan

tidak memakan banyak biaya di mana dalam jaringan tersebut terdiri dari 5 – 7

Gambar 2. 1 Topologi Star

9

komputer , masalah yang sering di hadapi dalam topologi ini adalah

kemungkinan terjadi nya tabrakan data yang dapat menganggu kinerja dan traffic

seluruh jaringan .

Kelebihan dari topologi bus :

• Pengembangan jaringan atau penambahan device baru dapat dilakukan dengan

mudah tanpa menganggu jaringan yang lain .

• Menghemat penggunaan kabel .

Kekurangan dari topologi bus :

• Jika terjadi gangguan di sepanjang kabel pusat maka seluruh jaringan yang ada

akan mengalami gangguan .

• Traffic jaringan yang padat.

• Diperlukan repeater untuk jarak jauh .

Gambar 2. 2 Topologi Bus

10

c. Topologi Mesh

Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar device di mana setiap

device tersebut langsung terhubung dengan device lain nya yang ada di dalam

jaringan . Maka dari itu dalam topologi mesh ini setiap device dapat saling

berkomunikasi langsung dengan device yang di tuju ( Dedicated Link ) . Dengan

demikian jumlah koneksi paling banyak dalam topologi ini dapat di hitung yaitu

sebanyak n(n-1)/2 , selain itu karena setiap device terhubung dengan device yang

lain maka setiap device harus memiliki port sebanyak n-1 port input/output (I/O

Ports).

Gambar 2. 3 Topologi Mesh

11

d. Topologi Ring

Merupakan topologi jaringan yang berbentuk rangkaian node yang

masing – masing terhubung membentuk lingkarang yang menyerupai bentuk

cincin , pada topologi cincin ini komunikasi data dapet terganggu jika salah satu

node mengalami gangguan.

Kelebihan dari Topologi Ring :

• Hemat dalam penggunaan kabel .

• Tidak akan terjadi tabrakan saat pengiriman data , karena pada saat pengiriman

data node yang lain tidak dapat mengirimkan data sebelum node yang lain

selesai mengirim data .

Kekurangan dari topologi ring :

• Sulit jika ingin mengembangkan jaringan yang sudah berjalan .

• Sulit untuk melakukan troubleshooting .

• Jika terjadi collision maka dua paket akan tercampur .

Gambar 2. 4 Topologi Ring

12

e. Topologi Extended Star

Topologi Extended Star merupakan pengembangan dari topologi star ,

karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan topologi star , jika satu node terputus

maka sub node yang lain tidak akan terganggu , tetapi apabila central node

terputus maka sub noce yang lain akan terputus .

f. Topologi Hirarki

Topologi ini biasa di sebut sebagai topologi tree , di mana topologi yang

di bangun sama hal nya seperti topologi extended star yang dihubungkan melalui

sub node dalam satu central node , dalam topologi ini dapat mensupport baik

baseband maupun broadband signaling .

Gambar 2. 5 Topologi Extended Star

13

Kelebihan dari topologi hirarki :

• Data yang ada terpusat secara hirarki sehingga dalam manajemen data lebih

baik dan mudah di kontrol .

• Lebih mudah untuk melakukan pengembangan jaringan yang lebih luas.

Kekurangan dari topologi hirarki :

• Jika jaringan yang berada di atas nya mengalami gangguan maka client yang

terhubung tidak dapat beroperasi secara normal .

• Memungkinkan terjadinya collision .

2.2. Routing

Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh

paket. Jalur yang baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of

service requested dan pola trafik. Pada umumnya skema routing hanya

mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest path).

Gambar 2. 6 Topologi Hirarki

14

Terdapat 2 bentuk routing, yaitu:

a. Direct Routing ( direct delivery ); paket dikirimkan dari satu mesin ke mesin lain

secara langsung (host berada pada jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu

melalui mesin lain atau gateway.

b. Indirect Routing ( indirect delivery ); paket dikirimkan dari suatu mesin ke mesin

yang lain yang tidak terhubung langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan

melewati satu atau lebih gateway atau network yang lain sebelum sampai ke

mesin yang dituju.

Router merekomendasikan tentang jalur yang digunakan untuk

melewatkan paket berdasarkan informasi yang terdapat pada Tabel Routing.

Informasi yang terdapat pada tabel routing dapat diperoleh secara static

routing melalui perantara administrator dengan cara mengisi tabel routing secara

manual ataupun secara dynamic routing menggunakan protokol routing, dimana

setiap router yang berhubungan akan saling bertukar informasi routing agar dapat

mengetahui alamat tujuan dan memelihara tabel routing.

Tabel Routing pada umumnya berisi informasi tentang:

a. Alamat Network Tujuan

b. Interface Router yang terdekat dengan network tujuan

c. Metric, yaitu sebuah nilai yang menunjukkan jarak untuk mencapai network

tujuan. Metric tesebut menggunakan teknik berdasarkan jumlah lompatan (

Hop Count ).

15

2.3. Routing Protocol

John Gage, chief researcher dari Sun Microsystems (1984:6)

mengatakan routing protocol menjelaskan bagaimana router yang ada saling

berkomunikasi satu dengan yang lain , dan digunakan untuk memelihara /

mengupdate isi dari routing table .

Macam – macam Routing :

a. Static Routing

Static routing ini merupakan cara paling simple untuk mengisi routing

table yang ada di router , tapi dengan menggunakan static routing ini biasa nya di

gunakan pada jaringan – jaringan yang kecil di mana hanya ada beberapa ip yang

harus di masukan ke dalam routing table .

b. Dynamic Routing

Dynamic Routing adalah fungsi dari routing protocol yang saling

berkomunikasi untuk melakukan update pada routing table , berbeda dengan static

routing di mana admin harus secara manual memasukan routing table , dengan

manggunakan dynamic routing ini admin tidak perlu untuk mengupdate jika

terjadi perubahan dalam routing table , karena dalam dynamic routing ini dapat

melakukan periodic update . Oleh sebab itu dynamic routing ini biasa di gunakan

untuk jaringan yang kompleks .

Terdapat dua macam algoritma dalam Dynamic Routing :

• Distance Vector

Algoritma Distance Vector routing table di update secara periodic,

sehingga router mendapatkan informasi dari router lain dan dilakukan terus

menerus sampai semua router mendapatkan routing table yang baru, sehingga

16

jika terjadi perubahan pada jaringan router – router yang ada dalam

Autonomous System yang sama akan mendapat routing table yang baru.

Algoritma ini sering di sebut Bellman – Ford.

• Link-State

Algoritma Link-State biasa di sebut dengan Algoritma Dijkstra atau

Algoritman Shortest Path Firs (SPF) , memiliki perbedaan dengan Distance

Vector di mana Link-State memiliki informasi yang lebih spesifik dan memiliki

informasi jarak antar router yang ada .

Namun dalam penggunaan Link-State ini membutuhkan resource yang

cukup banyak , karena memilik informasi yang spesifik untuk di olah makan

membutuhkan processor yang cepat , memory yang besar , serta bandwith yang

lebar untuk mengaksesnya .

Yang termasuk Dynamic Routing adalah :

� RIP (Routing Information Protocol)

RIP adalah routing protocol dynamic yang menggunakan algoritma

distance vector , di mana RIP menggunakan protocol UDP untuk

mengirimkan informasi routing atar router . Protocol RIP ini menggunakan

perhitungan Hop-Count sebagai routing metric .

� IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)

IGRP adalah routing protocol yang diciptakan oleh perusahaan Cisco

untuk menutupi kekurangan dari RIP , di mana dalam protocol IGRP ini

menggunakan Autonomous System (AS) yang dapat menentukan routing

berdasarkan system interior atau exterior . Administrative Distance untuk

IGRP adalah 100 .

17

� EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)

EIGRP adalah routing protocol yang hanya bisa di gunakan pada

device Cisco atau yang biasa di sebut sebagai proprietary protocol pada

cisco . Dimana EIGRP ini merupakan pengembangan dari protocol IGRP ,

dan EIGRP menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) dengan

bertukar informasi “Hello Packet” untuk memastikan keberadaan router yang

ada di sekitar nya .

EIGRP memilik tiga table dalam menyimpan informasi :

o Neighbor Table

Neighbor Table merupakan table yang paling penting di atara

table – table yang lain nya di mana di dalam neighbor table ini akan

menyimpan list tentang router – router tetangga nya dimana setiap ada

device baru yang akan di pasang , address dan interface akan langsung di

masukan ke dalam table ini .

o Topology Table

Table ini ini di buat untuk memenuhi kebutuhan dari routing table

dalam satu Autonomous System (AS) yang sama .

o Routing Table

Dalam routing table ini menyimpan rute terbaik yang akan di lalui

untuk sampai ke tujuan , di mana informasi tersebut di ambil dari toplogy

table .

� OSPF (Open Shortest Path First)

OSPF merupakan routing protocol yang hanya dapat bekerja di dalam

jaringan internal suatu organisasi atau perusahaan tertentu . Selain itu OSPF

18

merupakan protocol yang dapat di gunakan di perangkat manapun yang

compatible dengan protocol ini .

OSPF merupakan routing protocol yang menggunakan konsep hirarki,

yang arti nya OSPF membagi – bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan .

� BGP (Border Gateway Protocol)

BGP adalah sebuah system antar Autonomous Routing Protocol ,

pada umum nya BGP ini digunakan untuk pertukaran informasi routing untuk

internet dan merupakan protocol yang digunakan antar penyedia layanan

internet (ISP).

2.4. VLAN (Virtual Local Area Network)

Vlan merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik

seperti jaringan LAN , di mana dalam VLAN ini suatu network dapat dikonfigurasi

secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik suatu device .

Dengan menggunakan VLAN akan membuat pengaturan suatu jaringan

menjadi lebih fleksibel di mana dapat di buat segmen yang bergantung pada

organisasi atau departemen.

Keuntungan menggunakan VLAN :

a. Mengontrol Broadcast

Dengan menggunakan VLAN , secara default port – port yang tidak

berada pada VLAN yang sama tidak dapat berkomunikasi dengan demikian

makan broadcast dapat di atur oleh sang admin.

19

b. Meningkatkan kinerja jaringan

Dengan menggunakan VLAN , otomatis semua port – port yang memiliki

VLAN yang sama saja yang dapat melakukan komunikasi , maka hanya VLAN

yang sudah terdaftar yang bisa melalui switch tersebut , dengan itu akan

meningkatkan kinerja jaringan tersebut .

c. Fleksibilitas dan skalabilitas

Dengan menggunakan VLAN , tiap host yang memiliki VLAN yang

sama bisa saling berkomunikasi tanpa harus masuk ke switch yang sama bisa

dengan switch lain , dengan syarat VLAN harus sama dan harus terhubung

dengan switch sebelum nya (Fleksibilitas)

Dengan menggunakan VLAN, maka tidak perlu takut kehabisan port yang ada,

di mana dengan menambahkan switch lain dan di daftarkan dengan VLAN yang

sama maka akan dapat berkomunikasi lagi walaupun berbeda switch tapi dalam

satu VLAN yang sama (Skalabilitas)

d. Keamanan jaringan

Dengan menggunakan VLAN , sudah di atur sedemikian rupa sehingga

akan meningkatkan security jaringan VLAN tersebut , karena beda VLAN tidak

dapat saling berkomunikasi .

e. Mempermudah management jaringan

Dengan menggunakan VLAN , akan mempermudah seorang admin

jaringan untuk memontioring dan memaintenance sebuah jaringan , karena

sudah di kelompokan masing – masing VLAN sesuai dengan fungsi nya .

20

2.5. VTP ( VLAN Trunking Protocol )

VTP adalah suatu metode dimana dalam hubungan jaringan LAN dengan

Ethernet untuk menyambung komunikasi dengan menggunakan informasi VLAN

dan VLAn itu sendiri menggunakan fitur layer 2 yang terdapat pada 7 OSI Layer.

Hal – Hal penting yang di perlukan dalam VTP :

a. VTP Domain

Tujuan utama dari VTP adalah untuk menyediakan fasilitas sehingga

switch dapat di atur sedemikian rupa sebagai satu grup , maka VTP Domain

merupakan hal berpengarung dalam menjalan kan VTP jika tidak berada dalam

domain yang sama makan switch yang ada tidak akan saling memberikan

informasi VLAN yang di miliki masing – masing switch .

b. VTP Mode

VTP Mode merupakan bagian dari suatu VTP Management Domain di

mana setiap switch harus di konfigurasi dalam satu dari tiga VTP Mode yang ada.

Mode VTP yang dikonfigurasi akan menentukan bagaimana switch berinteraksi

dengan switch lain nya .

Macam – macam VTP Mode :

• Server Mode

VTP Server mode memegang kontrol penuh atas pembuatan atau

penambahan VLAN pada domain yang sudah di konfigurasi , dan di perlukan

minimal satu switch yang beroperasi sebagai Server sehingga VLAN dapat di

modifikasi tanpa harus mengubah informasi di setiap switch yang ada.

21

• Client Mode

Pada mode client ini , VTP client tidak di izinkan untuk melakukan

pengubahan ataupun penambahan vlan manapun . Dalam mode ini client hanya

dapat mengubah informasi vlan setelah mendapatkan VTP Advertisement dari

server .

• Transparent Mode

Switch dalam konfigurasi transparent mode ini sebenarnya tidak

berpartisipasi dalam VTP , pada saat dalam mode transparent switch tidak akan

menyebarkan informasi VLAN yang di milikinya , dan dalam mode transparent

ini juga tidak akan mengsinkronisasi informasi VLAN yang di dapat dari server.

Biasanya transparent mode di gunakan jika di perlukan suatu switch yang

hanya akan menyimpan informasi yang di miliki nya sendiri dan tidak ingin

menyebarkan infromasi VLAN .

Berikut adalah contoh dari VLAN :

Gambar 2. 7 Contoh VLAN

22

2.6. Komponen-komponen Jaringan Komputer

Didalam jaringan komputer terdapat bebagai elemen-elemen dan komponen-

komponen yang membentuk suatu topologi jaringan. Komponen-komponen

tersebut dibagi menjadi berbagai macam seperti berikut :

a. Device

Device merupakan suatu alat atau perangkat keras yang digunakan untuk

membuat atau membangun suatu jaringan, device lebih spesifik ditekankan

kepada sebuah alat yang mengatur sebuah jaringan komputer sehingga tanpa

adanya device maka jaringan komputer tidak akan terbentuk.

Macam – Macam device :

• End Devices

� Komputer ( PC / Personal Computer )

Merupakan device yang paling akhir yang berguna sebagai pengatur

dan monitoring jaringan, ataupun hanya sebagai user. Komputer dalam

jaringan komputer digunakan untuk media pengaturan traffic jaringan

ataupun untuk mengkonfigurasi intermediary devices.

Gambar 2. 8 PC

23

� Printer

Merupakan media alat pencetak kertas dalam berbagai bentuk ukuran

dan warna. Jika printer di aplikasikan dalam sebuah jaringan komputer,

maka printer tersebut dapat digunakan sebagai sharing media untuk seluruh

user dalam jaringan topologi ataupun sebagian user dalam jaringan topologi.

� Server

Merupakan media penyimpanan data serta tempat monitoring suatu

jaringan komputer, selain itu server juga merupakan tempat dimana

konfigurasi seluruh topologi jaringan ditempatkan.

Gambar 2. 9 Printer

Gambar 2. 10 Server

24

• Intermediary Devices

� Router

Router merupakan perangkat jaringan yang digunakan untuk

membagi protocol pada anggota jaringan yang lain nya , dengan adanya

router maka sebuah protocol dapat di sharing kepada perangkat jaringan

yang lain .

� Switch

Switch adalah komponen jaringan yang di gunakan untuk

menghubungkan beberapa HUB untuk membentuk suatu jaringan yang lebih

besar atau menghubungkan komputer – komputer yang membutuhkan

bandwith yang besar , tapi switch memberikan performa yang jauh lebih

baik di bandingan dengan HUB .

Gambar 2. 11 Router Cisco

Gambar 2. 12 Switch

25

� HUB

Hub adalah alat yang berfungsi sebagai tempat untuk menerima dan

meneruskan data ke tempat yang di tuju , hub terdiri dari port – port RJ-45

sehingga kabel twisted pair yang sudah terpasang konektor RJ-45 dapat

dengan mudah di tancapakan ke HUB.

� Multi Layer Switch

Merupakan sebuah perangkat

expert, dimana kemampuannya

adalah sebagai router dan sebagai

switch sehingga peranannya

memiliki fitur yang berlimpah

seperti bisa menggunakan routing

protocol, hampir seluruh routing

protocol dapat berjalan dalam multilayer switch lalu bisa juga di gunakan

sebagai perangkat switching sehingga fitur switching protocol pun dapat

digunakan di perangkat ini, perangkat ini pun mendukung VLAN dan

Gambar 2. 13 HUB

Gambar 2. 14 Multilayer Switch

26

berbagai fitur dari VTP, sehingga perangkat ini bisa di katakan sebagai

perangkat serba guna dan memiliki ratusan fitur didalamnya.

b. Media

Media dalam jaringan komputer merupakan alat penghantar diantara

seluruh jaringan komputer yang ada, tanpa adanya media, setiap end device dan

intermediary devices yang ada tidak akan bisa terhubung dan terkoneksi satu

dengan yang lainnya. Maka dapat dikatakan media ini adalah alat untuk

menghantarkan data diantara komponen-komponen jaringan komputer dari satu

node ke node lainnya dan alat untuk menghubungkan seluruh jaringan komputer

menjadi terhubung dan terkoneksi.

Macam-macam media :

� Wired ( Kabel )

Media transmisi data yang terbuat dari bahan tembaga. Orang

biasanya menyebut dengan nama kabel. Data yang dikirim melalui kabel,

bentuknya adalah sinyal-sinyal listrik (tegangan atau arus) digital.

• Twisted Pair ( Cooper )

Salah satu dari beberapa tipe kabel yang dapat digunakan untuk

membangun sebuah Jaringan Komputer, khususnya pada Jaringan LAN.

Kabel Twisted Pair merupakan kabel yang terdiri dari kabel yang saling

melilit dan warna yang berbeda. Kabel Twisted Pair ini terdiri dari 2 jenis

yaitu Shielded Twisted Pair (STP) dan Unshielded Twisted Pair (UTP).

Pada kedua jenis Kabel Twisted Pair ini tidak ada perbedaan yang spesifik

bedanya kedua kabel ini adalah Shield dan Unshielded. Berikut Penjelasan

dari Kabel UTP dan STP :

27

� Kabel Unshielded Twister Paid ( UTP )

Pada kabel UTP terdapat 2 lapisan yang menutupi tembaga inti yang

dipilin. Hal ini bertujuan untuk mengurangi gangguan (interferensi) yang

mungkin terjadi. Secara teori kabel UTP mampu mentransmisikan data

dengan kecepatan 10 – 100 Mbps dan dapat mencapai panjang sampai dengan

100 m.

Kabel UTP terdiri dari 8 buah kabel halus yang saling melilit menjadi

4 pasang. Ke empat pasang kabel tersebut adalah :

o Pasangan kabel warna hijau dengan Putih lease Hijau

o Pasangan kabel warna Orange dengan Putih lease Orange

o Pasangan kabel warna Biru dengan Putih lease Biru

o Pasangan kabel warna coklat dengan Putih lease Coklat

Kategori Kabel UTP :

o Cat 1 : Digunakan untuk perangkat komunikasi, seperti kabel telephon.

o Cat 2 : Kecepatan transfer data mencapai 4 Megabits per second.

o Cat 3 : Biasanya digunakan untuk topologi token ring dengan kecepatan

transfer data mencapai 10 Mbps.

o Cat 4 : Kecepatan transfer data mencapai 16 Mbps

o Cat 5 : Kecepatan transfer data mencapai 100 Mbps

o Cat 5e : Kecepatan transfer data mencapai 100 Mbps – 1 Gigabits.

o Cat 6 : Kecepatan transfer data hingga 2,5 Gigabit Ethernet dalam jarak

100 Meter atau 10 Gigabits dalam jarak 25 Meter.

Kelebihan kabel UTP adalah mampu mentransmisikan data pada

kecepatan sampai dengan 100 kbps.

28

Kekurangan kabel UTP sangat rentan terhadap interferensi baik yang

berasal dari media atau perangkat- perangkat di sekelilingnya. Misal ketika

kabel UTP dipasang melewati kabel listrik tegangan tinggi atau mesin yang

bisa menyebabkan induksi listrik.

Tipe Pemasangan Kabel UTP :

Ada 2 jenis tipe pemasangan kabel UTP pada konektor RJ-45 yaitu type

straight dan tipe cross.

� Tipe Straight

Tipe Straight artinya ujung kabel yang satu dengan

ujung kabel yang lainnya memiliki urutan kabel yang

sama sesuai dengan standart EIA/TIA 568B. Tipe ini

digunakan untuk menghubungkan antara PC ke

Switch, Router ke Switch, Router ke Hub dan PC ke

Hub.

� Tipe Cross

Pada tipe ini ujung kabel yang satu menggunakan

urutan standart EIA/TIA 568A dan ujung yang satu

nya lagi menggunakan urutan kabel TIS/EIA 568B

dan digunkan untuk menghubungkan PC ke PC,

Switch/Hub ke Switch/Hub, dan PC ke Router.

� Shielded Twisted Pair ( STP )

Kabel Shielded Twisted Pair (STP) sama dengan kabel UTP, tetapi

kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi untuk

Gambar 2. 15 Tipe Straight

Gambar 2. 16 Tipe Cross

29

mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling umum

digunakan pada Jaringan LAN.

Kelebihan dari kabel STP adalah dari segi kecepatan transfer data,

kabel STP sama dengan kabel UTP yaitu mencapai 10 – 100 Mbps. Namun

kabel STP lebih tahan terhadap gangguan interferensi karena miliki 3 lapisan

pelindung.

Kekurangan dari kabel STP adalah dari segi instalasi kabel STP akan

lebih sulit jika dibandingkan dengan kabel UTP karena lebih kaku.

Dari 2 Jenis Kabel Twisted Pair tersebut tidak ada perbedaan lain

yang spesifik kecuali Shielded dan Unshielded. Semua Warna Kabel, Kategori

Kabel UTP, Standarisasi Kabel, dan Tipe Pemasangan Kabel itu semua sama.

• Coaxial

Kabel Coaxial adalah kabel tembaga yang diselimuti oleh beberapa

pelindung (pelindung luar, pelindung anyaman tembaga, dan isolator

pelasting), dimana pelindung-pelindung tersebut memiliki fungsi sebagai

berikut :

o Pelindung luar; ini adalah bagian dari pelindung yang keras. Pelindung

luar ini digunakana untuk melindungi kabel coaxial dari benturan phisik

yang keras dan juga untuk melindungi dari gangguan hewan-hewan

pengerat (sehingga bahannya biasanya dibuat dari bahan yang tidak

disukai oleh hewan pengerat seperti tikus).

o Pelindung berupa anyaman serat tembaga; untuk melindungi kabel dari

EMI (ElectroMagnetic Interference) yang dihasilkan oleh kabel-kabel

yang berada di sekitarnya, sehingga dapat menghasilkan kecepatan

30

transmisi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kabel twisted-pair

(yang sangat rentan terhadap interfensi dari luar kabel).

o Isolator pelastik; untuk membantu menfilter sinyal-sinyal interferensi dari

luar kabel sehingga inti kabel dapat dibuat bebas dari sinyal interferensi

dari luar.

Gambar di bawah ini menunjukan kable coaxial secara umum.

Kabel coaxial menghasilkan spectrum frekwensi yang lebih besar bila

dibandingkan dengan kable twisted-pair. Kabel coaxial jaringan TV yang

biasa dapat mensupport frekwensi 370 MHz. Sedangkan kabel coaxial

terbaru yang sudah dikembangkan lebih baik seperti Hybrid Fiber Coax

(HFC) dapat mensupport system dengan frekwensi 750 MHz atau 1.0000

MHZ.

Dari segi kapasitas, kabel coaxial dapat menghasilkan kapasitas 370-

1.000 kali lebih besar dari sebuah kable twisted-pair. Dengan kapsitas

sebesar ini, kabel coaxial dapat digunakan sebagai sarana pada sebuah

jaringan broadband. Besarnya kapasitas ini tergantung dari lokasi (standard

yang berlaku di tempat tersebut). Pada system di Amerika Utara, setiap

kanal TV kabel menggunakan bandwidth 6MHZ, sesuai dengan standard

NTSC (National Television System Committee. Di Eropa, dengan standard

PAL (Phase Alternate Line), bandwidth kanalnya ialah 8 MHz. Dengan

bandwidth dan kapasitas yang lebih besar, kabel coaxial juga akan

Gambar 2. 17 Kabel Coaxial

31

mensupport system dengan service yang beragam, seperti voice, data, video

dan multimedia.

Kabel coaxial juga menawarkan performance yang jauh lebih baik

dari kabel twisted-pair, karena pelindung yang berupa ayaman tembaga pada

kabel coaxial akan melindungi pusat kabel dari interferensi gelombang

elektomagnetik yang berasal dari luar kabel, sehingga akan mengurangi

terjadinya error/noise dan cross talk. Hal ini memungkinkan kabel coaxial

untuk mencapai bit error rate sampai dengan 1/1.000.000.000. Intensitas

error, noise dan crosstalk yang lebih kecil ini akan berdampak pada

berkurangnya jumlah amplifier yang dibutuhkan untuk mengguatkan sinyal

yang lemah sepanjang jalur transmisi, dimana dengan menggunakan kabel

coaxial amplifer hanya dibutuhkan setip jarak 2,5 km.

• Serial ( RS-232 )

RS-232 adalah standar komunikasi serial yang didefinisikan sebagai

antarmuka antara perangkat terminal data. Di dalam definisi tersebut, DTE

adalah perangkat komputer dan DCE sebagai modem walaupun pada

kenyataannya tidak semua produk antarmuka adalah DCE yang

sesungguhnya. Komunikasi RS-232 diperkenalkan pada 1962 dan pada

Gambar 2. 18 Kabel Serial

32

tahun 1997, Electronic Industries Association mempublikasikan tiga

modifikasi pada standar RS-232 dan menamainya menjadi EIA-232. Pada

saat itu RS-232 lahir karena muncul dari ide-ide pada sebuah komite

(Electronic Industries Association-EIA) yang mengembangkan sebuah

interface untuk pertukaran data digital antara komputer mainframe yang

sebagai pusatnya dengan komputer lain, tetapi perangkat ini dihubungkan

dengan jaringan telepon sehingga dibutuhkan modem untuk menerjemahkan

sinyal tersebut. Dan muncul RS-232 yang dianggap dapat diandalkan dalam

melakukan komunikasi data (pertukaran data).

Standar RS-232 mendefinisikan kecepatan 256 kbps atau lebih rendah

dengan jarak kurang dari 15 meter, namun belakangan ini sering ditemukan

jalur kecepatan tinggi pada komputer pribadi dan dengan kabel berkualitas

tinggi, jarak maksimum juga ditingkatkan secara signifikan. Dengan

susunan pin khusus yang disebut null modem cable, standar RS-232 dapat

juga digunakan untuk komunikasi data antara dua komputer secara

langsung.

Sebuah port RS-232 pernah menjadi fitur standar dari komputer

pribadi untuk koneksi ke modem, printer, mouse, penyimpanan data, un-

interruptible daya listrik, dan perangkat periferal lainnya. Namun, kecepatan

transmisinya terbatas, ayunan tegangan yang relatif besar, dan konektor

standar yang besar, sehingga termotivasi untuk pengembangan universal

serial bus (USB) untuk menggantikan RS-232. Banyak komputer pribadi

modern tidak memiliki port RS-232 dan harus menggunakan konverter

eksternal untuk terhubung ke peripheral yang lebih tua. Beberapa perangkat

33

RS-232 masih ditemukan terutama di mesin-mesin industri atau instrumen

ilmiah.

� Wireless ( Tanpa Kabel )

Jaringan wireless atau wireless network memang cukup mudah untuk

di setup, unggul dalam hal mobilitas dan kenyamanan. Namun, karena

wireless menggunakan radio atau gelombang, maka akan mudah untuk di-

hack daripada wireline network tentunya.

Saat ini perkembangan teknologi wifi sangat signifikan sejalan

dengan kebutuhan sistem informasi yang mobile. Banyak penyedia jasa

wireless seperti hotspot komersil, ISP, Warnet,kampus-kampus maupun

perkantoran sudah mulai memanfaatkan wifi pada jaringan masing-masing,

tetapi sangat sedikit yang memperhatikan keamanan komunikasi data pada

jaringan wireless tersebut. Hal ini tentu membuat para hacker menjadi tertarik

untuk mengexplore kemampuannya untuk melakukan berbagai aktifitas yang

biasanya ilegal menggunakan wifi.

Macam-macam media wireless :

• Infrared

• IEEE 802.11a

• IEEE 802.11b

• IEEE 802.11g

• IEEE 802.11n

• Satelit

• Bluetooth

34

• Wimax ( 802.16 )

� Light ( Cahaya )

Ada tiga jenis kabel fiber optic yang biasanya digunakan, yaitu single

mode, multi mode dan plastic optical fiber yang berfungsi sebagai petunjuk

cahaya dari ujung kabel ke ujung kabel lainnya. Dari transmitter receiver,

yang mengubah pulsa elektronik ke cahaya dan sebaliknya, dalam bentuk

light-emitting diode ataupun laser. Kabel fiber optic single mode merupakan

fiber glass tunggal dengan diameter 8.3 sampai 10 mikrometer, memiliki satu

jenis transmisi yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan

kecepatan tinggi untuk jarak jauh, dan membutuhkan sumber cahaya dengan

lebar spektrum yang lebih kecil. Kemampuan kabel jenis single mode dalam

mengantarkan transmisi adalah 50 kali lebih cepat dari kabel jenis multimode,

karena memiliki core yang lebih kecil sehingga dapat menghilangkan setiap

distorsi dan pulsa cahaya yang tumpang tindih.

Kabel fiber optic multimode terbuat dari fiberglass dengan diameter

lebih besar, yaitu 50 sampai dengan 100 mikrometer yang dapat

mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak

menengah. Apabila jarak yang ditempuh lebih dari 3000 kaki, akan terjadi

distorsi sinyal pada sisi penerima yang mengakibatkan transmisi data menjadi

tidak akurat. Sedang plastic optical’fiber adalah kabel berbasis plastik terbaru

yang menjamin tingkat performa yang sama dengan fiber glass dalam jarak

pendek dengan biaya yang jauh lebih murah. Saat ini, fiber optic telah

digunakan sebagai standar kabel data dalam biding physical layer

telekomunikasi atau jaringan, seperti perangkat TV kabel, juga sistem

35

keamanan yang menggunakan Closed Circuit Television (CCTV), dan lain

sebagainya Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan ukuran yang

sangat kecil (skala mikron).Biasanya dikenal dengan nama fibre optic (serat

optic). Data yang dilewatkan pada medium ini dalam bentuk cahaya (laser

atau inframerah).

Satu buah kabel fibre optic terdiri atas dua fiber, satu berfungsi untuk

Transmit (Tx) dan satunya untuk Receive (Rx) sehingga komunikasi dengan

fibre optic bisa terjadi dua arah secara bersama-sama (full duplex).

Berdasarkan sifat dan karakteristikya, maka jenis fiber optik dibagi

menjadi 2 yaitu:

• Multi Mode

Pada jenis serat optik ini penjalaran cahaya dari ujung satu ke ujung

lainnya terjadi melalui beberapa lintasan cahaya, karena itu disebut

multimode. Diameter inti (Core) sesuai dengan rekomendasi dari CCITT

g.651 sebesar 50mm dan dilapisi oleh jaket selubung (Cladding) dengan

diameter 125mm. Sedangkan berdasarkan dengan susunan indeks biasnya

serat optik multi mode memiliki dua profil yaitu Grade Index dan Step

Index.

Pada Grade Index, serat optik mempunyai index bias cahaya yang

merupakan fungsi dari jarak terhadap sumbu/poros serat optik. Dengan

demikian cahaya yang menjalar melalui beberapa lintasan pada akhirnya

akan sampai kepada ujung lainnya pada waktu yang bersamaan. Pada Step

Index sinar yang menjalar pada sumbu akan sampai pada ujung lainya

dahulu.

36

Hal ini karena lintasan yang melalui poros lebih pendek dibandingkan

sinar yang mengalami pemantulan pada dinding serat optik sebaha hasilnya

terjadilah pelebaran pulsa atau dengan kata lain mengurangi lebar bidang

frekuensi. Oleh karena itu secara praktis hanya serat optik grade index

sajalah yang digunakan sebagai saluran transmisi serat optik multimode.

• Single Mode

Serat optik Single Mode atau mono mode mempunyai inti yang

sangat kecil yaitu berkisar antara 3-10mm sehingga hanya 1 berkas cahaya

saja yang dilewatkan pada core tersebut. Oleh karena hanya satu berkas

cahaya, maka tidak akan terpengaruh dengan index bias ataupun perbedaan

waktu sampainya cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya. Dengan demikian,

serat optik ini digunakan untuk jaringan jarak jauh atau luar kota (Long Haul

Transmision System) sedangkan untuk Grade Index digunakan untuk jaringan

telekomunikasi lokal.

Fiber optik mempunyai keunggulan-keunggulan sebagai berikut:

o Redaman Transmisinya kecil.

o Bidang Frekuensi yang lebar.

o Ukurannya kecil dan ringan.

o Tidak ada interferensi.

Dibawah ini adalah gambar dari sebuah serat fiber optik,

Gambar 2. 19 Fiber Optic

37

2.7. OSI Layer & TCP/IP Layer

Selanjutnya akan dijelaskan lebih lanjut mengenai protocol tersebut dan

layer-layer didalamnya. Berikut adalah deskripsi dan penjelasan lebih lanjut

mengenai setiap layer dari OSI layer maupun TCP/IP layer.

Gambar 2. 20 OSI Layer & TCP/IP Layer

38

a. OSI Layer

Gambar 2. 21 OSI layer

Menurut Akhmad Indra (2001:3) masalah yang paling utama dalam

komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda adalah karena

menggunakan protocol dan format data yang berbeda – beda , untuk mengatasi

masalah ini International Organization for Standardization (ISO) membuat

suatu arsitektur komunikasi yang di kenal dengan Open System Interconnection

(OSI) model yang menjadi standart untuk menghubungkan komputer dari vendor

yang berbeda – beda .

Manfaat dari adanya OSI layer yaitu :

- Membuat peralatan vendor yang berbeda dapat saling bekerjasama

- Membuat stadarisasi yang didapat dipakai vendor untuk mengurangi kerumitan

perancangan

39

- Standarisasi interfaces

- Modular enginneering

- Kerjasama dan komunikasi teknologi yang berbeda

- Memudahkan pelatihan network

Setiap layer bertanggung jawwab secara khusus pada proses komunikasi

data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar

perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi

terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung.

Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower

layer”. “Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file

direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang

menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari

komunikasi data melalui jaringan aktual.

Dibawah ini merupakan layer-layer dari OSI layer :

• Physical Layer

Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya

melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.

Tabel 2. 1 Komponen & Protocol Physical Layer

Komponen Jaringan Protocols

Repeater IEEE 802 (Ethernet

standard)

Multiplexer IEEE 802.2 (Ethernet

standard)

40

Hubs ( Passive and Active

)

ISO 2110

TDR ISDN

Oscilloscope, Amplifier

• DataLink Layer

Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang

berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media.

komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical

antara sistem koneksi dan penanganan error.

Tabel 2. 2 Komponen & Protocol Data Link Layer

Komponen Jaringan Protocols

Gateway TCP, ARP, RARP

Advanced Cable Tester SPX

Brouter NWLin

ATP

NetBIOS / NetBEUI

• Network Layer

Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang

harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data

pada layer ini berbentuk paket.

41

Tabel 2. 3 Komponen & Protocol Network Layer

Komponen Jaringan Protocols

Bridge Media Access Control:

Communicates with the adapter card

Switch Controls the type of media being used:

• 802.3 CSMA/CD (Ethernet)

• 802.4 Token Bus (ARCnet) • 802.5 Token Ring

• 802.12 Demand Priority

ISDN Router Logical Link Control

• error correction and flow control

• manages link control and defines SAPs

• 802.2 Logical Link Control

Intelligent Hub

NIC

Advanced Cable Tester

• Transport Layer

Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi

logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error

handling).

Tabel 2. 4 Komponen & Protocol Transport Layer

Komponen Jaringan Protocols

Brouter IP; ARP; RARP, ICMP; RIP;

42

OSFP

Router IGMP

Frame Relay Device IPX

ATM Switch NWLink

Advanced Cable Tester NetBEUI

OSI

DDP

DECnet

• Session Layer

Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur

koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di

layer ini disebut “session”.

Tabel 2. 5 Komponen & Protocol Session Layer

Komponen Jaringan Protocols

Gateway NetBIOS

Names Pipes

Mail Slots

RPC

• Presentation Layer

Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk

transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG

untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan

konversi.

43

Tabel 2. 6 Komponen & Protocol Presentation Layer

Komponen Jaringan Protocols

Gateway TFTP; BOOTP

SNMP; RLOGIN

SMTP; MIME

NFS; FINGER

TELNET; NCP

APPC; AFP; SMB

• Apllication Layer

Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab

atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail,

dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi

komputer lainnya.

Tabel 2. 7 Komponen & Protocol Application Layer

Komponen Jaringan Protocols

Gateway

Redirector

44

Dibawah ini adalah tabel dari masing-masing setiap fungsi layer,

Tabel 2. 8 Fungsi Setiap Layer

7th Application Services

6th Presentation Services

5th Session Communications

4th Transport Communications

3rd Network Communications

2nd Data-link Physical connections

1st Physical Physical connections

Dibawah ini merupakan segmen-segmen terjadinya enkapsulasi data dari bagian-

bagian terkecilnya menjadi bagian yang utuh dan siap untuk di kirim,

Gambar 2. 22 Encapsulation

45

b. TCP/IP Layer ( Transmission Control Protocol / Internet Protocol )

TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas

internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di

dalam jaringan Internet.

Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal

1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-

komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN).

TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat

independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan,

sehingga dapat digunakan di mana saja.

Gambar 2. 23 TCP/IP Layer

46

Dibawah ini adalah layer-layer dari TCP/IP beserta deskripsi nya :

• Application Layer

Application merupakan Layer paling atas pada model TCP/IP, yang

bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan

jaringan TCP/IP.

Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration

Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol

(HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol

(SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak

protokol lainnya.

Dalam beberapa implementasi Stack Protocol, seperti halnya

Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan

menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBios over

TCP/IP (NetBT).

• Transport Layer

Transport berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi

koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat

connectionless.

Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol

(TCP) dan User Diagram Protocol (UDP).

• Internet Layer

Internet berfungsi untuk melakukan pemetaan (routing) dan

enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP.

47

Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP),

Address Resolution Protocol (ARP),Internet control Message Protocol

(ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).

• Network Access Layer

Network Interface berfungsi untuk meletakkan frame – frame jaringan

di atas media jaringan yang digunakan.

TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari

teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), Man

dan Wan (seperti halnya dial-up model yang berjalan di atas Public Switched

Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta

Asynchronous Transfer Mode (ATM).

2.8. Switching

Switching adalah suatu proses elektronik yang dapat di pakai untuk

menghubungkan jalur komunikasi . Jaringan switching adalah jaringan yang

mengalokasikan sebuar sirkuit yang dedicated antara nodes dan terminal untuk di

gunakan oleh pengguna untuk berkomunikasi .

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya proses switching :

a. Interupsi system

Di sebabkan oleh kejadian eksternal dan tak bergantung proses yang saat

itu sedang berjalan.

48

b. Trap

Trap merupakan interupsi karena terjadinya kesalahan atau kondisi

pengecualian (Exception condition) yang di hasilkan oleh proses yang sedang

berjalan , seperti usaha illegal untuk mengakses suatu file

c. Supervisor call

yaitu panggilan meminta atau mengaktifkan bagian sistem operasi.

Contoh: Proses pemakai running meminta layanan masukan/keluaran seperti

membuka file. Panggilan ini menghasilkan transfer ke rutin bagian sistem operasi.

Biasanya, penggunaan system call membuat proses pemakai blocked karena

diaktifkan proses kernel (sistem operasi).

2.9. Switching Protocol

a. HSRP (Hot Standby Router Protocol)

Gambar 2. 24 HSRP (Hot Standby Router Protocol)

49

HSRP adalah metode standart untuk memberikan ketersediaan jaringan yang

tinggi dengan menyediakan first-hop redundancy untuk ip hot pada LAN IEEE

802 yang di konfigurasi dengan default gateway IP address . sebuah jaringan

dengan high availability menyediakan sarana alternative yang mana semua

infrastructure path dan key server dapat di akses setiap saat . Hot Standby Router

Protocol (HSRP) adalah salah satu fitur perangkat lunak yang dapat di

konfigurasi untuk menyediaka layer 3 redundansi untuk network host.

Dalam hal ini memungkinkan dua router interface untuk bekerja sama

untuk menyajikan penampilan satu virtual router atau default gateway untuk host

di LAN. Jadi dengan kata lain interface salah satu router yang telah terkonfigurasi

dalam HSRP nya down maka link pada jaringan tersebut akan tetap berjalan,

dikarenakan ip gateway yang di kenal si host adalah ip virtual router .

HSRP mendefinisikan sebuah standby router, dengan satu router sebagai

active router. HSRP menyediakan gateway redundancy dengan sharing IP dan

MAC address antara redundant gateway yang tergabung dalam HSRP yang sama .

Dalam penerapan Hot Standby Router Protocol diperlukan minimal dua

buah router yang saling terkoneksi , dan dari dua buah router tersebut salah satu

nya akan dijadikan router aktif dan satu router nya akan di gunakan sebagai

redundancy yang statusnya sebagai router standby, dari kedua router tersebut

dibuat satu router virtual yang di gunakan sebagai default gateway dalam jaringan

tersebut.

50

• Router aktif

Di dalam HSRP Group , salah satu router yang di pilh untuk menjadi

router aktif , tugas dari aktif router ini adalah untuk mefoward paket yang di

kirimkan ke MAC address pada Virtual Router .

Active Router akan merespon traffic untuk virtual router , dan jika end

station mengirimkan sebuah paket ke virtual router MAC Address , active router

akan menerima dan memproses paket tersebut . Jika end station mengirimkan

ARP request dengan virtual router IP address , Activre router akan mereply

dengan virtual router MAC address .

• Stanby Router

Standby router merupakan redundancy router yang digunakan untuk

backup routing otomatis dari router aktif . Apabila router aktif mengalami

kerusakan atau gagal routing , router standby mengambil alih kerja router aktif

tersebut , status standby langsung berubah menjadi aktif.

• Virtual router

Virtual router hanya sebuah IP dan MAC Address pada end device yang

di konfigurasi sebagai default gateway. router yang aktif akan memproses

semua paket dan frame yang dikirim ke virtual router address, router virtual

tidak memproses frame fisik .

b. VRRP ( Virtual Router Redundancy Protocol )

Virtual Router Redundancy Protocol merupaka suatu cara untuk

meningkatkan kehandalan jaringan dengan menggunakan hoststandby router.

51

Protokol ini selalu memonitor kondisi router aktif dan siap menyediakan

alamat ip jika router aktif tidak tersedia mikrotik router OS. VRRP telah

memenuhih RFC2338 , sehingga kompatibel dengan router komersial lainya,

dengan keterbatasan hanya 255 virtual router per interface.

System VRRP memilih router yang digunakan berdasarakan prioritas

router. Pada saat router di dalam virtual router ini hanya satu yang berada pada

mode master dan lainnya dalam kondisi slave. Router pada kondisi master selalu

mengirimkan inforasi VRRP ke semua router yang berada pada posisi backup.

Jika selama 3 selam inforasi BRRP tidak ada, maka backup router berdasarkan

prioritas memproklamasikan master menggunakan RFC2338.

c. GLBP ( Gateway Load Balancing Protocol )

Load balancing adalah sebuah konsep yang gunanya untuk

menyeimbangkan beban atau muatan. Seperti itulah prinsip kerja dari Gateway

Load Balancing Protocol (GLBP). Intinya adalah membagi kerja Router yang

besarnya sama atau seimbang/balance. Gateway Load Balancing Protocol (GLBP)

melindungi trafik data dari kerusakan router atau jalur data. GLBP melindungi

trafik dengan cara routerrouternya diberi sebuah default gateway yang sama

sedangkan yang membedakan pada virtual MACnya dari masing-masing router.

Pada Gambar dibawah ini Router 5 sebagai router active, sedangkan router 6

berperan sebagai router standby apabila terjadi congesti. Sebuah router dipilih

sebagai active router yang nantinya akan membawa paket melalui virtual IP

address dalam group tersebut.

52

Gambar Topologi Jaringan WAN,

Mekanisme Kerja

• GLBP Active Virtual Gateway

Anggota dari GLBP Group memilih satu gateway yang akan menjadi

active virtual gateway (AVG) untuk group tersebut. Anggota group lain

membackup AVG tersebut untuk menghindari jika AVG tersebut sewaktu-

waktu tidak terpakai lagi. Gateway lainnya menganggap hubungan perjalanan

paket mengirim ke virtual MAC address ditentukan oleh AVG. Gateway yang

mengetahui active virtual MAC address selanjutnya. AVG bertanggung jawab

untuk menjawab request dari Address Resulution protocol (ARP) untuk

meminta Virtual IP address. Load sharing terjadi ketika AVG membalas ARP

Gambar 2. 25 Topologi WAN

53

request dengan virtual MAC address yang berbeda. GLBP digambarkan seperti

dibawah ini :

Dari gambar diatas router A adalah AVG untuk GLBP group tersebut dan

bertanggung jawab untuk virtual IP address 10.0.0.10. Router A juga

merupakan AVF (Active Virtual Forwarder) untuk virtual MAC address

0007.b400.0101. Router B adalah anggota dari group yang sama dengan Router

A dan ditunjuk sebagai AVF untuk virtual MAC address 0007.b400.0102,

begitu pula pada router C ditunjuk sebagai AVF untuk virtual MAC address

0007.b400.0103. Client 1 memiliki default gateway 10.0.0.10 dan sebuah

gateway MAC address 0007.b400.0101 sedangkan client 2 dan 3 memiliki

default gateway yang sama tapi memiliki gateway MAC address yang berbeda

Gambar 2. 26 GLBP Protocol (A)

54

yaitu 007.b400.0102 untuk client 2 dan 0007.b400.0103 untuk client 3. Hal ini

dikarenakan Router B dan C berbagi trafik load dengan Router A.

Jika router A terjadi kerusakan maka client 1 tidak akan kehilangan akses

ke WAN karena Router B akan mengasumsikan alur pengiriman paket ke MAC

address Router A. Router B akan menerima peranan sebagai AVG untuk GLBP

group tersebut. Komunikasi anggota GLBP berlanjut walaupun terjadi

kegagalan pada salah satu anggota LBP group tersebut.

• GLBP Virtual Gateway Redundancy

Menjalankan Virtual Gateway Redundancy pada GLBP sama dengan

HSRP. ateway yang berwenang untuk memutuskan adalah AVG sedangkan

Gateway lainnnya sebagai standby virtual gateway dan gateway yang tersisa

ditempatkan di tempat yang udah diperhatikan. Jika terjadi kerusakan pada

Gambar 2. 27 GLBP Protocol (B)

55

AVG, maka standby virtual gateway kan menerima tanggung jawab sebagai

Virtual IP address. Standby Virtual Gateway ang baru akan ditempatkan di

tempat yang mudah diperhatikan.

• GLBP Virtual Forwarder Redundancy

Virtual Forwarder Redundancy sama seperti Virtual Gateway

Redundancy dengan suatu AVF. Apabila AVF mengalami gangguan, maka

Secondary Virtual Forwarder (SVF) akan menerima status dan

bertanggungjawab pada Virtual MAC Address. AVF yang baru akan menjadi

primary virtual forwarder untuk sebuah nomor forwarder yang berbeda.

2.10. Etherchannel

Etherchannel adalah suatu teknologi trunking yang di gunakan oleh

switch cisco catalyst dimana sejumlah fisikal port pada device di gabung menjadi

satu jalur logika dalam satu buah port group . Fungsinya untuk meningkatkan

kecepatan koneksi antar switch , router ataupun server dan jika salah satu port atau

jalur rusak maka port group akan tetap bekerja menggunakan jalur atau port yang

lain.

Protocol dibawah ini adalah protocol yang berhubungan dengan

etherchannel :

a. Link Aggregation Control Protocol ( LACP )

Link Aggregation Control Protocol merupakan bagian dari spesifikasi

IEEE 802.3ad yang menijinkan pengguna untuk menggabungkan beberapa port

fisikal bersama menjadi sebuah channel logical tunggal . LACP mengijinkan

switch untuk bernegosiasi secara otomatis untuk penggabunganya dengan

56

mengirimkan paket LACP kepada peernya . Hal ini merupakan fungsi yang sama

dengan Port Aggregation Protocol (PAgP) dengan Etherchannel Cisco .

Standart IEEE 802.3ad adalah membentuk link layer 2 tunggal secara

otomatis dari dua paket atau lebih lik Ethernet menggunakan LACP . Protocol ini

membuat kedua link Ethernet akhir dapat berfungsi dan di ijinkan untuk menjadi

anggota dari kelompok agregasi sebelum link ditambahkan pada grup tersebut .

LACP harus diaktifkan di kedua link akhir untuk bisa bekerja . Bila LACP tidak

tersedia pada sedua link akhir maka LACP akan melakukan agregasi manual

yang hanya bersyarat bahwa kedua link akhir berfungsi . LACP juga

menyediakan tambahan control dan juga penghapusan link fisik dari grup

agregasi sehingga tidak sampai ada frame yang hilang atau terduplikasi .

Spesifikasi dari 802.3ad juga menyediakan agregasi manual dari pengembangan

multiple agregasi manual dari pengembangan multiple link di atara switch tanpa

melakukan pertukaran pesan LACP.

b. Port Aggregation Protocol (PAgP)

PAgp membantu pada pembuatan otomatis dari link Etherchannel . Paket

PAgP di kirim antara port yang bisa Ehterchannel dalam tujuan untuk

bernegosiasi formasi dari channel .

Beberapa pembatasan yang sengaja dikenalkan pada PagP :

• PAgP tdak membentuk bundle pada port yang di konfigurasi untuk VLAN

dinamis . PAgP membutuhkan semua port pada channel termasuk pada VLAN

yang sama yang di konfigurasi sebagai port trunk . Jika bundle sudah ada

terlebih dahulu dan VLAN pada port telah di modifikasi, maka semua port

pada bundle dimodifikasi untuk mencocokan dengan VLAN tersebut .

57

• PAgP tidak mengelompokan port yang beroperasi pada kecepatan yang

berbeda atau port duplex . Jika kecepatan dan pergantian duplex ketiak bundle

muncul , PAgP mengganti kecepatan port dan membuat duplex untk semua

port yang ada pada bundle .

Mode dari PAgP ada off , auto , desireablem , dan on . Hanya kombinasi yaitu

auto-desireable atau desireable – desireable , dan on – on yang diijinkan

sebagai formasi pada channel . Device pada sisi lain harus mempunyai PAgP

yang diset ke on jika device pada satu sisi dari channel tidak mendukung

PAgP.

Dibawah ini adalah gambaran mengenai bagaimana etherchannel

dideskripsikan :

Gambar 2. 28 Etherchannel

58

Secara fisik yang tampak pada wiring antara switch yang terhubung dapat

terlihat bahwa berapa banyak kabel yang digunakan misalnya pada gambar

diatas adalah kabel yang digunakan sebanyak 4 buah. Keempat kabel tersebut

berjalan sekaligus dan menyala sekaligus tanpa ada satupun yang tidak ada

yang digunakan.

Secara logika dalam otak switch terdapat algoritma switching yang

menjadikan 4 buah kabel tersebut menjadi sebuah kabel yang besar dan lebar,

sehingga dapat dikatakan merupakan akumulasi dari kabel-kabel fisik tersebut.

Maka kecepatannya pun akan berlipat ganda, misalnya jika 1 kabel

berjalan pada 100Mbps dan 4 kabel digunakan sebagai etherchannel maka

4*100Mbps=400Mbps. Jadi kecepatan yang didapatkan akan semakin cepat

serta jalur transfer data akan lebih lebar, sehingga penggunaan etherchannel ini

berguna sekali untuk meningkatkan kecepatan transfer data agar data dapat

cepat mencapai destination.

2.11. Tinjauan Pustaka

Fadel Randia, Sigit Haryadi, “Analisis Throughput Varian TCP Pada

Model Jaringan Long Term Evolution (LTE),” Vol 1, No 1(2012):56

Felix Andreas Sutanto, Heribertus Yulianton dan Jeffri Alfa Razaq,”

Rancang Bangun VLAN untuk Segmentasi Jaringan pada Cyber Campus

Laboratory Universitas Stikubank”, Volume 16, No.2, Juli(2011) : 94-100

Prayudi Wanantama,”Analisis Perbandingan Performansi Protokol Vrrp

Dengan Ospf Menggunakan Vyatta Os”,Vol 1, No 5(2011):45

59

Lady Silk M, Suhardi,”Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi

Routing Open Shortest Path First (OSPF)”, Teknologi, Vol. 1, No. 2, Juli (2011)

Desy Lukitasari,Ahmad Fali Oklilas,“Analisis Perbandingan Load

Balancing Web ServerTunggal Dengan Web server Cluster Menggunakan Linux

Virtual Server”, Vol.5 No.2 (Juli 2010)

Rakhmawati, Nur Aini;Samopa, Febriliyan;Muslim I., Royyana,”

Perangkat lunak semi hot standby router protocol pada PC router berbasis

linux”,Vol 4, No 1,(2005):24-31