asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
TRANSCRIPT
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 1/29
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan karena masuknya
bibit penyakit kedalam tubuh seseorang. Penyakit infeksi masih menempati
urutan teratas penyebab kesakitan dan kematian di negara berkembang,
termasuk Indonesia. Ensefalitis adalah radang jaringan otak yang dapat
disebabkan oleh bakteri, cacing, protozoa, jamur, ricketsia atau virus (Arif
ansjur, !"""#.
$i %&A ensefalitis sering terjadi pada usia "' tahun, sekitar )"'!" *
di %&A, persentase lebih tinggi dibandingkan negara'negara yang belum
berkembang. Ada banyak tipe'tipe dari ensefalitis, kebanyakan darinya
disebabkan oleh infeksi'infeksi yang disebabkan oleh virus'virus. Ensefalitis
dapat juga disebabkan oleh penyakit'penyakit yang menyebabkan peradangan
dari otak. $engan gejala'gejala seperti panas badan meningkat, sakit kepala,
muntah'muntah lethargi, kaku kuduk, gelisah, serta gangguan pada
penglihatan, pendengaran, bicara dan kejang.+irus atau bakteri memasuki tubuh melalui kulit, saluran nafas dan
saluran cerna, setelah masuk ke dalam tubuh, virus dan bakteri akan
menyebar ke seluruh tubuh dengan beberapa cara. &alah satunya adalah pada
jaringan otak yang nantinya akan menyebabkan ensefalitis. erdasarkan
faktor penyebab yang sering terjadi maka ensefalitis diklasifikasikan menjadi
enam tipe, yaitu - ensefalitis supurativa, ensefalitis siphylis, ensefalitis virus,
ensefalitis karena fungus, ensefalitis karena parasit, dan riketsiosa serebri.
Encephalitis erpes &implek merupakan komplikasi dari infeksi &+
( erpes &implek +irus # yang mempunyai mortalitas dan morbiditas yang
tinggi terutama pada neonates. E& (Encephalitis erpes &implek # yang
tidak diobati sangat buruk dengan kematian /"'0"* setelah " hari dan
meningkat menjadi 1"* dalam 2 bulan. Pengobatan dini dengan asiklovir
akan menurunkan mortalitas menjadi !0*. 3ejala sisa lebih sering ditemukan
dan lebih berat pada kasus yang tidak diobati. 4eterlambatan pengobatan
yang lebih dari 5 hari memberikan prognosis buruk, demikian juga koma,
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 2/29
pasien yang mengalami koma seringkali meninggal atau sembuh sengan
gejala sisa yang berat. (Arif ansjur, !"""#.
$i Indonesia Encephalitis erpes &implek merupakan komplikasi dari
infeksi &+ ( erpes &implek +irus # yang mempunyai mortalitas dan
morbiditas yang tinggi terutama pada neonates. E& (Encephalitis erpes
&implek # yang tidak diobati sangat buruk dengan kematian /"'0"* setelah
" hari dan meningkat menjadi 1"* dalam 2 bulan. Pengobatan dini dengan
asiklovir akan menurunkan mortalitas menjadi !0*. 3ejala sisa lebih sering
ditemukan dan lebih berat pada kasus yang tidak diobati. 4eterlambatan
pengobatan yang lebih dari 5 hari memberikan prognosis buruk, demikian
juga koma, pasien yang mengalami koma seringkali meninggal atau sembuh
sengan gejala sisa yang berat$ata statistik di 6&%$ koja jakarta pada bulan januari sampai April
!""1,didapat pasien yang dira7at diruang anak berjumlah 1 orang
pasien,dengan angka insident infant 2 orang pasien,toddler ! orang
pasein,)pre sekolah pasien.
erdasarkan hal tersebut di atas maka penulis tertarik memilih judul
“Asuhan Keperawatan Anak Dengan Ensefalitis”.
B. Tuuan penulisan
!. Tuuan U"u"
%ntuk mengetahui Asuhan 4epera7atan Anak dengan Enchepalitis.
#. Tuuan Khusus
a# ahasis7a dapat menjelaskan pengertian Enchepalitis.
b# ahasis7a dapat menjelaskan tentang etiologi Enchepalitis.
c# ahasis7a dapat menjelaskan tentang patofisiologi Enchepalitis.
d# ahasis7a dapat menjelaskan tentang klasifikasi Enchepalits.
e# ahasis7a dapat menjelaskan tentang manifestasi klinis
Enchepalitis.
f# ahasis7a dapat menjelaskan tentang pemeriksaan diagnostic
Enchepalitis.
g# ahasis7a dapat menjelaskan tentang penatalaksanaan
Enchepalitis.
h# ahasis7a dapat menjelaskan teori Asuhan 4epera7atan
Enchepalitis.
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 3/29
i# ahasis7a dapat memahmi dalam melakukan Asuhan
4epera7atan Enchepalitis.
$. %uang Lingkup &asalah
6uang lingkup penulisan makalah ini adalah hanya membahas tentang
“Asuhan Keperawatan Anak 'engan En(hepalitis” meliputi pengertian,
gejala umum, etiologi, patofisiologi, perangkat diagnostic, penatalaksanaan,
pencegahan, dan komplikasi pada anak dengan Enchepalitis dan asuhan
kepera7atan yang meliputi pengkajian, diagnosa kepera7atan, rencana
kepera7atan, implementasi kepera7atan dan evaluasi
D. &et)'e penulisan
etode dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode studi
kepustakaan dengan tujuan mendapatkan gambaran secara tepat tentang
asuhan kepera7atan anak dengan Enchepalitis, untuk memperoleh data,
penyusun menggunakan metode kepustakaan dengan mempelajari buku'buku
referensi yang terkait dengan asuhan kepera7atan Anak dengan Enchepalitis.
E. *iste"atika Penulisan
Adapun sistematika penulisan makalah ilmiah ini terdiri dari A yaitu -
BAB I + Pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan yang
terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus, ruang lingkup,
metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II + 8injauan teoritis terdiri dari konsep dasar yang meliputi
pengertian, etiologi, tanda dan gejala, patofisiologi
( komplikasi, prognosis, pengobatan dan pencegahan# serta
4onsep dasar Asuhan 4epera7atan yang terdiri dari
pengkajian, diagnose, implementasi, intervensi dan evaluasi
BAB , + 8erdiri dari kesimpulan dan saran
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 4/29
BAB II
TINA-AUAN TE%ITI*
A. K)nsep Dasar &e'is
!. Pengertian
a. Ensefalitis adalah merupakan proses radang akut yang melibatkan
meningen dan sampai tingkat yang bervariasi, infeksi ini relative
lazim dan dapat disebabkan oleh sejumlah agen yang berbeda.
($onna.9. :ong, !"""#.
b. Encephalitis adalah peradangan pada jaringan otak dan meningen,
yang dapat disebabkan karena virus, bakteri, jamur dan parasit.
Encephalitis karena bakteri dapat masuk melalui fraktur tengkorak.
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 5/29
&edangkan pada virus disebabkan karena gigitan serangga, nyamuk
(arbo virus# yang kemudian masuk ke susunan saraf pusat melalui
peredaran darah. Pemberian imunisasi juga berpotensi mengakibatkan
encephalitis seperti pada imunisasi polio. Encephalitis karena amuba
diantaranya amuba ;aegleria fo7leri, acantamuba culbertsoni yang
masuk melalui kulit yang terluka.( $e7anto, !""/#.
c. Ensefalitis adalah radang jaringan otak yang dapat disebabkan oleh
bakteri, cacing, protozoa, jamur, ricketsia atau virus (Arif ansur -
!"""#.
d. Ensefalitis adalah peradangan akut otak yang disebabkan oleh infeksi
virus. 8erkadang ensefalitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri,
seperti meningitis, atau komplikasi dari penyakit lain seperti rabies(disebabkan oleh virus# atau sifilis (disebabkan oleh bakteri#. Penyakit
parasit dan protozoa seperti toksoplasmosis, malaria, atau primary
amoebic. (8ar7oto < :artonah, !""/#.
e. $ari uraian diatas maka kelompok dapat mengambil kesimpulan
bah7a ensefalitis adalah inflamasi pada jaringan otak yang
melibatkan meningen yang disebabkan oleh berbagai macam
mikroorganisme.
#. Eti)l)gi
a. %ntuk mengetahui penyebab encephalitis perlu pemeriksaan
bakteriologik dan virulogik pada spesimen feses, sputum, serum darah
ataupun cairan serebrosspinalis yang harus diambil pada hari'hari
pertama. erbagai macam mikroorganisme dapat
menimbulkan ensefalitis, misalnya bakteria, protozoa, cacing, jamur,
spirochaeta, dan virus. akteri penyebab ensefalitis adalah
&taphylococcus aureus, streptokok, E. =oli, . 8uberculosa dan 8.
Pallidum. Encephalitis bakterial akut sering disebut encephalitis
supuratif akut (ansjoer, !"""#.
b. Penyebab lain dari ensefalitis adalah keracunan arsenik dan reaksi
toksin dari thypoid fever, campak dan chicken po>?cacar air.
Penyebab encephalitis yang terpenting dan tersering ialah virus.
Infeksi dapat terjadi karena virus langsung menyerang otak, ataureaksi radang akut infeksi sistemik atau vaksinasi terdahulu.
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 6/29
Encephalitis dapat disebabkan karena-
a# Arbovirus
Arbovirus dapat masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk
dan serangga. asa inkubasinya antara @ sampai )@ hari.
b# Enterovirus
8ermasuk dalam enterovirus adalah poliovirus, herpes zoster.
Enterovirus disamping dapat menimbulkan encephalitis dapat pula
mengakibatkan penyakit mumps (gondongan#.
c# erpes simpleks
erpes simpleks merupakan penyakit meningitis yang sangat
mematikan di Amerika %tara (ickey dalam $onna, )11@#.
d# Amuba
Amuba penyebab encephalitis adalah amuba ;aegleria dan
Acanthamoeba, keduanya ditemukan di air dan dapat masuk melalui mukosa mulut saat berenang.
e# 6abies
Penyakit rabies akibat gigitan binatang yang terkena rabies setelah
masa inkubasi yang berlangsung berminggu'minggu atau
berbulan'bulan.
f# amur
amur yang dapat menimbulkan encephalitis adalah fungus
lastomyces dermatitidis, biasanya menyerang pria yang bekerja
di luar rumah. 8empat masuknya melalui paru'paru atau lesi pada
kulit.
/. Pat)fisi)l)gi
+irus atau agen penyebab lainnya masuk ke susunan saraf pusat melalui
peredaran darah, saraf perifer atau saraf kranial, menetap dan berkembang
biak menimbulkan proses peradangan. 4erusakan pada myelin pada
akson dan 7hite matter dapat pula terjadi . 6eaksi peradangan jugamengakibatkan perdarahan , edema, nekrosis yang selanjutnya dapat
terjadi peningkatan tekanan intracranial. 4ematian dapat terjadi karena
adanya herniasi dan peningkatan tekanan intracranial. (8ar7oto
:artonah, !""/#.
+irus masuk tubuh klien melalui kulit, saluran npas, dan saluran cerna.
&etelah masuk ke dalam tubuh, virus akan menyebar ke seluruh tubuh
dengan beberapa cara -
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 7/29
a. 9okal - virus alirannya terbatas menginfeksi selaput lender permukaan
atau organ tertentu.
b. Penyebaran hematogen primer - virus masuk ke dalam darah,
kemudian menyebar ke organ dan berkembang biak di organ tersebut.
c. Penyebaran melalui saraf'saraf - virus berkembang biak di perukaan
selaput lender dan menyebar melalui system persarafan.
&etelah terjadi penyebaran ke otak terjadi manifestasi klinis ensefalitis.
asa prodromal berlangsung )'5 hari ditandai dengan demam, sakit
kepala, pusing, muntah nyeri tenggorokan, malais, nyeri ekstremitas, dan
pucat. &uhu badan meningkat, fotofobia, sakit kepala, muntah'muntah,
letargi, kadang disertai kakukuduk apabila infeksi mengenai meningen.
Pada anak, tampak gelisah kadang disertai perubahan tingkah laku. $apat
disertai gangguan penglihatan, pendengaran, bicara, serta kejang. 3ejala
lain berupa gelisah, re7el, perubahan perilaku, gangguan kesaadaran,
kejang. 4adang'kadang disertai tanda neurologis fokal berupa afassia,
hemiparesis, hemiplagia, ataksia, dan paralisis saraf otak.
0. &anifestasi Klinis
eskipun penyebabnya berbeda'beda, gejala klinis ensefalitis lebih
kurang sama dan khas, sehingga dapat digunakan sebagai kriteria
diagnosis. &ecara umum,gejala berupa trias ensepalitis yang terdiri dari
demam, kejang dan kesadaran menurun, sakit kepala, kadang disertai
kaku kuduk apabila infeksi mengenai meningen,dapat terjadi gangguan
pendengaran dan penglihatan. (ansjoer,!"""#.
enurut (assan,)11/#, adapun tanda dan gejala ensefalitis sebagai
berikut -
a. &uhu yang mendadak naik,seringkali ditemukan hiperpireksia b. 4esadaran dengan cepat menurun
c. untah
d. 4ejang' kejang yang dapat bersifat umum, fokal atau t7iching saja
(kejang'kejang di muka#.
e. 3ejala'gejala serebrum lain, yang dapat timbul sendiri'sendiri atau
bersama'sama, misal paresis atau paralisis, afasia, dan sebagainya.
Inti dari sindrom ensefalitis adalah adanya demam akut, demam
kombinasi tanda dan gejala - kejang, delirium, bingung, stupor atau koma,
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 8/29
aphasia hemiparesis dengan asimetri refleks tendon dan tanda babinski,
gerakan infolunter, ata>ia, nystagmus, kelemahan otot'otot 7ajah.
1. Pe"eriksaan Diagn)stik
Pemeriksaan $iagnostik menurut (+ictor, !"")# yaitu -
a. iakan -
a# $ari darah - viremia berlangsung hanya sebentar saja sehingga
sukar untuk mendapatkan hasil yang positif.
b# $ari likuor serebrospinalis atau jaringan otak (hasil nekropsi#,
akan didapat gambaran jenis kuman dan sensitivitas terhadap
antibiotika.
c# $ari feses, untuk jenis enterovirus sering didapat hasil yang
positif.d# $ari s7ap hidung dan tenggorokan, akan didapat hasil kultur
positif.
b. Pemeriksaan serologis - uji fiksasi komplemen, uji inhibisi
hemaglutinasi dan uji neutralisasi. Pada pemeriksaan serologis dapat
diketahui reaksi antibodi tubuh, Ig dapat dijumpai pada a7al gejala
penyakit timbul.
c. Pemeriksaan darah - terjadi peningkatan angka leukosit.
d. Punksi lumbal 9ikuor serebospinalis sering dalam batas normal,
kadang'kadang ditemukan sedikit peningkatan jumlah sel, kadar
protein atau glukosa.
e. EE3? Electroencephalography EE3 sering menunjukkan aktifitas
listrik yang merendah sesuai dengan kesadaran yang menurun.
Adanya kejang, koma, tumor, infeksi sistem saraf, bekuan darah,
abses, jaringan parut otak, dapat menyebabkan aktivitas listrik
berbeda dari pola normal irama dan kecepatan. (&meltzer, !""!#.
f. =8 scan Pemeriksaan =8 scan otak seringkali didapat hasil normal,
tetapi bisa pula didapat hasil edema diffuse, dan pada kasus khusus
seperti Ensefalitis herpes simple>, ada kerusakan selektif pada lobus
inferomedial temporal dan lobus frontal
2. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang dilakukan pada ensefalitis menurut (+ictor, !"")#
antara lain -
a. Isolasi - bertujuan mengurangi stimuli?rangsangan dari luar dan
sebagai tindakan pencegahan.
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 9/29
b. 8erapi antimikroba, sesuai hasil kultur. Bbat yang mungkin
dianjurkan oleh dokter -
a# Ampicillin - !"" mg?kg?!5 jam, dibagi 5 dosis.
b# 4emicetin - )"" mg?kg?!5 jam, dibagi 5 dosis.
c. ila encephalitis disebabkan oleh virus (&+#, agen antiviral
acyclovir secara signifikan dapat menurunkan mortalitas dan
morbiditas &+ encephalitis. Acyclovir diberikan secara intravena
dengan dosis " mg?kg per hari dan dilanjutkan selama )"')5 hari
untuk mencegah kekambuhan.
d. %ntuk kemungkinan infeksi sekunder diberikan antibiotika secara
polifragmasi.
e. engurangi meningkatnya tekanan intrakranial - manajemen edema
otak f. empertahankan hidrasi, monitor balans cairan - jenis dan jumlah
cairan yang diberikan tergantung keadaan anak.
g. 3lukosa !"*, )" ml intravena beberapa kali sehari disuntikkan dalam
pipa giving set untuk menghilangkan edema otak.
h. 4ortikosteroid intramuscular atau intravena dapat juga digunakan
untuk menghilangkan edema otak.
i. engontrol kejang - Bbat antikonvulsif diberikan segera untuk
memberantas kejang. Bbat yang diberikan ialah valium dan atau
luminal.
j. +alium dapat diberikan dengan dosis ",'",@ mg?kg?kali.
k. ila )@ menit belum teratasi?kejang lagi bia diulang dengan dosis
yang sama.
l. ika sudah diberikan ! kali dan )@ menit lagi masih kejang, berikan
valium drip dengan dosis @ mg?kg?!5 jam.
m. empertahankan ventilasi - ebaskan jalan nafas, berikan B! sesuai
kebutuhan (!'l?menit#.
n. Penatalaksanaan shock septik.
o. engontrol perubahan suhu lingkungan. p. %ntuk mengatasi hiperpireksia, diberikan kompres pada permukaan
tubuh yang mempunyai pembuluh besar, misalnya pada kiri dan kanan
leher, ketiak, selangkangan, daerah proksimal betis dan di atas kepala.
&ebagai hibernasi dapat diberikan largaktil ! mg?kg?hari dan
phenergan 5 mg?kg?hari secara intravena atau intramuscular dibagi
dalam kali pemberian. $apat juga diberikan antipiretikum seperti
asetosal atau parasetamol bila keadaan telah memungkinkan
pemberian obat per oral.
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 10/29
3. K)"plikasi
4omplikasi pada ensefalitis berupa -
a. 6etardasi mental
b. Iritabelc. 3angguan motorik
d. Epilepsi
e. Emosi tidak stabil
f. &ulit tidur
g. alusinasi
h. Enuresis
i. Anak menjadi perusak dan melakukan tindakan asosial lain.
B. K)nsep Dasar Asuhan Keperawatan
!. Pengkaian
a. iodata
erupakan identitas klien meliputi - nama, umur, jenis kelamin,
agama, suku bangsa, alamat, tanggal masuk rumah sakit, nomor
register, tanggal pengkajian dan diagnosa medis. Identitas ini
digunakan untuk membedakan klien satu dengan yang lain. enis
kelamin, umur dan alamat dan kotor dapat mempercepat atau
memperberat keadaan penyakit infeksi.
b. 4eluhan utama
erupakan kebutuhan yang mendorong penderita untuk masuk 6&.
keluhan utama pada penderita encephalitis yaitu sakit kepala, kaku
kuduk, gangguan kesadaran, demam dan kejang.
c. 6i7ayat penyakit sekarang.
erupakan ri7ayat klien saat ini yang meliputi keluhan, sifat dan
hebatnya keluhan, mulai timbul atau kekambuhan dari penyakit yang pernah dialami sebelumnya. iasanya pada masa prodromal
berlangsung antara )'5 hari ditandai dengan demam,s akit kepala,
pusing, muntah, nyeri tenggorokan, malaise, nyeri ekstrimitas dan
pucat. 4emudian diikuti tanda ensefalitis yang berat ringannya
tergantung dari distribusi dan luas lesi pada neuron. 3ejala terebut
berupa gelisah, irritable, screaning attack, perubahan perilaku,
gangguan kesadaran dan kejang kadang'kadang disertai tanda
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 11/29
neurologis fokal berupa afasia, hemiparesis, hemiplegia, ataksia dan
paralisi saraf otak.
d. 6i7ayat kehamilan dan kelahiran.
$alam hal ini yang dikaji meliputi ri7ayat prenatal, natal dan post
natal.
$alam ri7ayat prenatal perlu diketahui penyakit apa saja yang pernah
diderita oleh ibu terutama penyakit infeksi. 6i7ayat natal perlu
diketahui apakah bayi lahi rdalam usia kehamilan aterm atau tidak
karena mempengaruhi system kekebalan terhadap penyakit pada anak.
8rauma persalinan juga mempengaruhi timbulnya penyakit contohnya
aspirasi ketuban untuk anak. 6i7ayat post natal diperlukan untuk
mengetahui keadaan anak setelah lahir.
=ontoh - 96, apgar score, yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan selanjutnya.
e. 6i7ayat penyakit yang lalu.
4ontak atau hubungan dengan kasus'kasus meningitis akan
meningkatkan kemungkinan terjdinya peradangan atau infeksi pada
jaringan otak (.3. =husid, )11#. Imunisasi perlu dikaji untuk
mengetahui bagaimana kekebalan tubuh anak. Alergi pada anak perlu
diketahui untuk dihindarkan karena dapat memperburuk keadaan.
f. 6i7ayat kesehatan keluarga.
erupakan gambaran kesehatan keluarga, apakah ada kaitannya
dengan penyakit yang dideritanya. Pada keadaan ini status kesehatan
keluarga perlu diketahui, apakah ada anggota keluarga yang menderita
penyakit menular yang ada hubungannya dengan penyakit yang
dialami oleh klien (&oemarno marram, )10#.
g. 6i7ayat social.
9ingkungan dan keluarga anak sangat mendukung terhdap
pertumbuhan dan perkembangan anak. Perjalanan klinik dari penyakit
sehingga mengganggu status mental, perilaku dan kepribadian.
Pera7at dituntut mengkaji status klien ataukeluarga agar dapat
memprioritaskan maslaah kepera7atnnya.(Ignatavicius dan ayne,
)11)#.
h. 4ebutuhan dasar (aktfitas sehari'hari#.
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 12/29
Pada penderita ensepalitis sering terjadi gangguan pada kebiasaan
sehari'hari antara lain - gangguan pemenuahan kebutuhan nutrisi
karena mual muntah, hipermetabolik akibat proses infeksi dan
peningkatan tekanan intrakranial. Pola istirahat pada penderita sering
kejang, hal ini sangat mempengaruhi penderita. Pola kebersihan diri
harus dilakukan di atas tempat tidur karena penderita lemah atau tidak
sadar dan cenderung tergantung pada orang lain perilaku bermain
perlu diketahui jika ada perubahan untuk mengetahui akibat
hospitalisasi pada anak.
i. Pemeriksaan fisik.
Pada klien ensephalistis pemeriksaan fisik lebih difokuskan pad
apemeriksaan neurologis. 6uang lingkup pengkajian fisik
kepera7atan secara umum meliputi -
a# 4eadaan umum.
Penderita biasanya keadaan umumnya lemah karena mengalami
perubahan atau penurunan tingkat kesadaran. 3angguan tingkat
kesadaran dapat disebabkan oleh gangguan metabolisme dan
difusi serebral yang berkaitan dengan kegagalan neural akibat
prosses peradangan otak.
b# 3angguan system pernafasan.
Perubahan'perubahan akibat peningkatan tekanan intra cranial
menyebabakan kompresi pada batang otak yang menyebabkan
pernafasan tidak teratur. Apabila tekanan intrakranial sampai pada
batas fatal akan terjadi paralisa otot pernafasan (C. &ri
&usilaningsih, )115#.
c# 3angguan system kardiovaskuler.
Adanya kompresi pada pusat vasomotor menyebabkan terjadi
iskemik pada daerah tersebut, hal ini akan merangsaang
vasokonstriktor dan menyebabkan tekanan darah meningkat.
8ekanan pada pusat vasomotor menyebabkan meningkatnya
transmitter rangsang parasimpatis ke jantung.
d# 3angguan system gastrointestinal.
Penderita akan merasa mual dan muntah karena peningkatan
tekanan intrakranial yang menstimulasi hipotalamus anterior dan
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 13/29
nervus vagus sehingga meningkatkan sekresi asam lambung.
$apat pula terjd diare akibat terjadi peradangan sehingga terjadi
hipermetabolisme (C. &ri &usilanigsih, )115#.
j. Pertumbuhan dan perkembangan.
Pada setiap anak yang mengalami penyakit yang sifatnya kronuis atau
mengalami hospitalisasi yang lama, kemungkinan terjadinya
gangguan pertumbuhan dan perkembangan sangat besar. al ini
disebabkan pada keadaan sakit fungsi tubuh menurun termasuk fungsi
social anak. 8ahun'tahun pertama pada anak merupakan Dtahun emas
untuk kehidupannya. 3angguan atau keterlambatan yang terjadi saat
ini harus diatasi untuk mencapai tugas Ftugas pertumbuhan
selanjutnya. Pengkajian pertumbuhna dan perkembangan anak ini
menjadi penting sebagai langkah a7al penanganan dan antisipasi.
Pengkajian dapat dilakukan dengan menggunakan format $$&8.
#. Diagn)sa Keperawatan
a. 3angguan perfusi jaringan serebri yang berhubungan dengan
peningkatan tekanan intracranial
b. 4etidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan
akumulasi sekret, kemampuan batuk menurun akibat penurunan
kesadaran.
c. 6isiko tinggi defisit cairan dan hipovolemik
d. 6isiko tinggi gangguan nutrisi- kurang dari kebutuhan tubuh yang
berhubungan dengan ketidakmampuan menelan, keadaan
hipermetabolik
e. 6esiko tinggi cedera yang berhubungan dengan kejang, perubahan
status mental, dan penurunan tingkat kesadaranf. 6esiko kejang berulang
g. ;yeri yang berhubungan dengan adanya iritasi lapisan otak
h. 3angguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kerusakan
neuromuskular, penurunan kekuatan otot, penurunan kesadaran,
kerusakan persepsi?kognitif
i. 3angguan persepsi sensorik yang berhubungan dengan kerusakan
penerima rangsang sensorik, tranmisi sensorik, dan integrasi sensori.
j. 4oping individu tidak efektif yang berhubungan dengan prognosis
penyakit, perubahan psikososial, perubahan persepsi kognitif,
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 14/29
perubahan aktual dalam struktur dan fungsi, ketidakberdayaan dan
merasa tidak ada harapan.
k. =emas yang berhubungan ancaman, kondisi sakit, dan perubahan
kesehatan.
/. Inter4ensi Keperawatan
5E6 &ar7linn6 #8889
a. :angguan perfusi aringan sere;ri 7ang ;erhu;ungan 'engan
peningkatan tekanan intra(ranial.
8ujuan - perfusi jaringan otak meningkat
4riteria asil - tingkat kesadaran meningkat lebih sadar, disorientasi
negatif, konsentrasi baik, perfusi jaringan dan oksigenasi baik, tanda
tanda vital dalam batas normal dan syok dapat dihindari.
Intervensi -
Inter4ensi %asi)nal
). onitor klien dengan ketat
terutama setelah lumbal pungsi.
Anjurkan klien berbaring minimal
5' 2 jam setelah lumbal pungsi.
!. onitor tanda'tanda peningkatan
intrakranial selama perjalanan
penyakit (nadi lambat, tekanan
darah meningkat, kesadaran
menurun, napas irreguler, refleks
pupil menurun, kelemahan#
. onitor tanda'tanda vital dan
neurologis tiap @'" menit. =atat
dan laporkan segera perubahan'
perubahan tekanan intrakranial ke
). %ntuk mencegah nyeri
kepala yang menyertai
perubahan tekanan
intrakranial
!. %ntuk mendeteksi tanda'
tanda syok, yang harus
dilaporkan ke dokter
untuk intervensi a7al
. Perubahan'perubahan ini
menandakan ada
perubahan tekanan
intrakranial dan pentinguntuk intervensi a7al
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 15/29
dokter.
5. indari posisi tungkai ditekuk
atau gerakan'gerakan klien,
anjurkan untuk tirah baring.@. 8inggikan sedikit kepala klien
dengan hati'hati, cegah gerakan
yang tiba'tiba dan tidak perlu
dari kepala dan leher, hindari
fleksi leher
2. antu seluruh aktivitas dan
gerakan'gerakan klien.
/. eri penjelasan keadaan
lingkungan pada klien
0. Evaluasi selama masa
penyembuhan terhadap gangguan
motorik, sensorik, dan intelektual
1. 4olaborasi pemberian steroid
osmotik.
5. %ntuk mencegah
peningkatan tekanan
intrakranial
@. %ntuk mengurangi
tekanan intrakranial
2. %ntuk mencegah
keregangan otot yang
dapat menimbulkan
peningkatan tekanan
intrakranial
/. %ntuk mengurangi
disoreintasi dan untuk
klarifikasi persepsi
sensorik yang terganggu
0. %ntuk merujuk ke
rehabilitasi
1. %ntuk menurunkan
tekanan intrakranial.
;. Keti'akefektifan ;ersihan alan napas 7ang ;erhu;ungan 'engan
aku"ulasi sekret6 ke"a"puan ;atuk "enurun aki;at penurunan
kesa'aran.
8ujuan - jalan napas kembali efektif
4riteria asil - sesak napas negatif, frekuensi napas )2'!">?menit
tidak menggunakan otot bantu napas, dapat mendemontrasikan cara
batuk efektif.
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 16/29
Inter4ensi %asi)nal
). 4aji fungsi paru, adanya bunyi
napas tambahan, perubahan
irama dan kedalaman,
penggunaan otot'otot aksesori,
7arna dan kekentalan sputum.
!. Atur posisi fo7ler dan
semifo7ler
. Ajarkan cara batuk efektif
5. 9akukan fisioterapi dada-
vibrasi dada
@. Penuhi hidrasi cairan via oral
seperti minum air putih dan
pertahankan asupan cairan
). emantau dan mengatasi
komplikasi potensial.
Pengkajian fungsi
pernapasan dengan interval
yang teratur adalah penting
karena pernapasan yang
tidak efektif dan adanya
kegagalan, akibat adanya
kelemahan atau paralisis
pada otot'otot interkostal dan
diafragma berkembang
dengan cepat
!. Peninggian kepala tempat
tidur memudahkan
pernapasan, meningkatkan
ekspansi dada,
meningkatkan batuk lebih
efektif
. 4lien berada pada resiko
tinggi bila tidak dapat batuk
dengan efektif untuk
membersihkan jalan napas
dan mengalami kesulitan
dalam menelan sehingga
menyebabkan aspirasi saliva
dan mencetus gagal napas
akut
5. 8erapi fisik dada membantu
meningkatkan batuk lebih
efektif
@. Pemenuhan cairan dapat
mengencerkan mukus yang
kental, dan dapat membantu
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 17/29
!@"" ml?hari
2. 9akukan pengisapan lendir
dijalan napas
pemenuhan cairan yang
banyak keluar dari tubuh
2. Pengisapan mungkin
diperlukan untuk
mempertahankan kepatenan
jalan napas menjadi bersih
(. %esik) tinggi gangguan nutrisi+ kurang 'ari ke;utuhan 7ang
;erhu;ungan 'engan keti'ak"a"puan "enelan6 kea'aan
hiper"eta;)lik.
8ujuan - kebutuhan nutrisi terpenuhi dalam 7aktu @>!5 jam.
4riteria hasil - turgor baik, asupan dapat masuk sesuai kebutuhan,
terdapat kemampuan menelan, sonde dilepas, berat badan meningkat
) kg, b dan albumin dalam batas normal.
Inter4ensi %asi)nal
). Bbservasi tekstur dan turgo
kulit.
!. 9akukan oral hygene
. Bbservasi asupan dan
pengeluaran.
5. Bbservasi posisi dan
keberhasilan sonde
@. 8entukan kemampuan klien
dalam mengunyah, menelan,
dan refleks batuk.
2. 4aji kememuan klien dalam
menelan, batuk, dan adanya
sekret.
/. Auskultrasi bising usus, amati
penurunan atau hiperaktivitas
). engetahui status nutrisi
klien
!. 4ebersihan mulut
merangsang nafsu makan.
. engetahui keseimbangan
nutrisi klien
5. %ntuk menghindari resiko
infeksi? iritasi
@. %ntuk menetapkan jenis
makanan yang akan
diberikan pada klien.
2. $engan mengkaji faktor'
faktor dapat menentukan
kemampuan menelan klien
dan mencegah resiko
aspirasi.
/. Cungsi gastrointestinal
bergantung pada kerusakan
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 18/29
bising usus.
0. 8imbang berat badan sesuai
indikasi.
1. eri makan dengan cara
meninggikan kepala.
)". 9etakkan posis kepala lebih
tinggi pada 7aktu, selama dan
sesudah makan
)). &timulasi bibir untuk menutup
dan membuka mulut secara
manual dengan menekan
ringan di atas bibir? di ba7ah
dagu jika dibutuhkan.
)!. 9etakkan makanan pada area
mulut tang tidak terganggu.
). eri makan dengan perlahan
pada lingkungan yang tenang.
)5. ulailah untuk memberi
makan per oral setengah cair
dan makanan lunak ketika
klien dapat menelan air.
)@. Anjurkan klien menggunakan
sedotan untuk minum.
)2. Anjurkan klien untuk
berpatisipasi dalam program
latihan? kegiatan
)/. 4olaborasi dengan tim dokter
otak. ising usus
menentukan respon
pemberian makan atau
terjadinya komplikasi
misalnya pada ileus.
0. %ntuk menevaluasi
efektivitas dari asupan
makanan.
1. enurunkan resiko
regurgitasi atau aspirasi
)". %ntuk klien lebih mudah
untuk menelan karena gaya
gravitasi.
)). embantu dalam melatih
kembali sensorik dan
meningkatkan kontrol
muskular.
)!. emberi stimulus sensorik
(termasuk rasa kecap# yang
dapat mencetuskan usaha
untuk menelan dan
meningkatkan masukan.
). 4lien dapat berkonsentrasi
pada mekanisme makan
tanpa adanya distraksi dari
luar.
)5. akan lunak? cair mudah
untuk dikendalikan di dalam
mulut dan menurunkan
terjadinya aspirasi.
)@. enguatkan otot fasial dan
otot menelan dan
menurunkan resiko
terjadinya terdesak.
)2. $apat meningkatkan pelesan
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 19/29
untuk memberikan cairan
melalui I+ atau makanan
melalui slang.
endofin dalam otak yang
meningkatkan nafsu makan.
)/. ungkin diperlukan untuk
memberikan cairan
pengganti dan juga makan
jika klien tidak mampu untuk
memasukan segala sesuatu
melalui mulut.
d. %esik) tera'i (i'era 7ang ;erhu;ungan 'engan keang6
peru;ahan status "ental6 'an penurunan tingkat kesa'aran.
8ujuan - dalam 7aktu >!5 jam pera7atan, klien bebas dari
cedera yang disebabkan oleh kejang dan penurunan kesadaran.
4riteri hasil - klien tidak mengalami cedera apabila ada kejang
berulang.
Inter4ensi %asi)nal
). onitor kejang pada tangan,
kaki, mulut, dan otot'otot
muka lainnya.
!. Persiapkan lingkungan yang
aman seperti batasan ranjang,
papan pengaman, dan alatsuction selalu berada dekat
klien
. Pertahankan bedrest total
selama fase akut
5. 4olaborasi pemberian terapi-
diazepam, fenobarbital
). 3ambaran iritabilitas sistem
saraf pusat memerlukan
evaluasi yang sesuai dengan
intervensi yang tepat untuk
mencegah terjadi nya
komplikasi
!. elindungi klien bila
kejang terjadi
. engurangi resiko
jatuh?cedera jika terjadi
vertigo dan ataksia
5. %ntuk mencegah atau
mengurangi kejang. =atatan-
fenobarbital dapat
menyebabkan depresi
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 20/29
pernapasan dan sedasi.
e. N7eri kepala ;erhu;ungan 'engan iritasi lapisan )tak
8ujuan - keluahan nyeri berkurang?rasa sakit terkendali
4riteria hasil - klien dapat tidur dengan tenaang, 7ajah rileks, dan
klien memverbalisasikan penurunan rasa sakit
Inter4ensi %asi)nal
). %sahakan membuat
lingkungan yang aman dan
tenang.
!. 4ompres dingin (es# pada
kepala
. 9akukan penatalaksanaan
nyeri dengan metode distraksi
dan relaksasi napas dalam
5. 9akukan latihan gerak aktif
atau pasif sesuai kondisi
dengan lembut dan hati'hati
@. 4olaborasi pemberian
analgesik
). enurunkan reaksi terhadap
rangsangan eksternal atau
kesensitifan terhadap cahaya
dan menganjurkan klien
untuk beristirahat
!. $apat menyebabkan
vasokontriksi pembuluh
darah otak
. embantu menurunkan
(memutuskan# stimulasi
sensasi nyeri
5. $apat membantu relaksasi
otot'otot yang tegang dan
dapat menurunkan nyeri?rasa
tidak nyaman
@. ungkin diperlukan untuk
menurunkan rasa sakit.
f. :angguan ");ilitas fisik ;erhu;ungan 'engan kerusakan
neur)"uskular6 penurunan kekuatan )t)t6 penurunan kesa'aran6
kerusakan persepsi<k)gnitif.
8ujuan - tidak terjadi kontraktur, footdrop, gangguan integritas kulit,
fungsi pencernaan dan kandung kemih optimal, serta peningkatan
kemampuan fisik
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 21/29
4riteria asil- skala ketergantungan klien meningkat menjadi bantuan
minimal
Inter4ensi %asi)nal
). 8injau kemampuan fisik dan
kerusakan yang terjadi
!. 4aji tingkat imobilisasi,
gunakan skala ketergantungan
. erikan perubahan posisi yang
teratur pada klien
5. Pertahankan kesejajaran tubuh
yang adekuat, berikan latihan
6B pasif jika klien sudah
bebas panas dan kejang
@. erikan pera7atan kulit secara
adekuat, lakukan masase, ganti
pakaian klien dengan bahan
linen dan pertahankan tempat
tidur dalam keadaan kering
2. erikan pera7atan mata,
bersihkan mata, dan tutup
dengan kapas yang basah
sesekali
/. 4aji adanya nyeri, kemerahan,
bengkak pada area kulit
). engidentifikasi kerusakan
fungsi dan menentukan
pilihan intervensi
!. 8ingkat ketergantungan
minimal care (hanya
memerlukan bantuanminimal#
. Perubahan posisi teratur
dapat mendistribusikan berat
badan secara menyeluruh
dan memfasilitasi peredaran
darah serta mencegah
dekubitus5. encegah terjadinya
kontraktur atau footdrop,
serta dapat mempercepat
pengembalian fungsi tubuh
nantinya.
@. emfasilitasi sirkulasi dan
mencegah gangguan
integritas kulit
2. elindungi mata dari
kerusakan akibat terbukanya
mata terus menerus
/. Indikasi adanya kerusakan
kulit
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 22/29
g. $e"as 7ang ;erhu;ungan an(a"an6 k)n'isi sakit6 'an
peru;ahan kesehatan.
8ujuan - mengakui dan mendiskusikan rasa takut. engungkapkan
keakuratan pengetahuan tentang situasi. 8ampak rileks dan
melaporkan ansietas berkurang sampai pada tingkat dapat diatasi.
Inter4ensi %asi)nal
). 4aji status mental dan tingkat
ansietas dari pasien?keluarga.
=atat adanya tanda'tanda
verbal atau non verbal.
!. erikan penjelasan hubungan
antara proses penyakit dan
gejalanya.
. a7ab setiap pertanyaandengan penuh perhatian dan
berikan informasi tentang
prognosa penyakit
5. elaskan dan persiapkan untuk
tindakan prosedur sebelum
duilakukan.
@. erikan kesempatan
pasien?keluarga untuik
mengumgkapkan isi pikiran
dan perasaan takutnya.
2. 9ibatkan pasien?keluarga
dalam pera7atan.
/. erikan petunjuk mengenai
). 3angguan tingkat kesadaran
dapat mempengaruhi
ekspresi rasa takut tetapi
tidak menyangkal
keberadaannya. $erajat
ansietas akan dipengaruhi
bagaimana informasi
tersebut diterima oleh
individu.
!. eningkatkan pemahaman,
mengurangi resa takut
karena ketidaktahuan dan
dapat membantu
menurunkan ansietas.
. Penting untuk menciptakan
kepercayaan karena diagnosa
enfeksi otak mungkin
menakutkan, ketulusan dan
informasi yang akurat dapat
memberikan keyakinan pada
pasien dan juga keluarga.
5. $apat meringankan ansietas
terutama ketika pemeriksaan
tersebut melibatkan otak.
@. engungkap ,rasa takut
secara terbuka di mana rasa
takut dapat ditunjukkan.
2. eningkatkan perasaan
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 23/29
sumber'sumbner penyokong
yang ada, seperti keluarga,
konselor professional dan
sebagainya
control terhadap diri dan
meningkatkan kemandirian.
/. emberikan jaminan bah7a
bantuan yang diperlukan
adalah penting untuk
peningkatan?menyokong
mekanisme koping pasien.
0. I"ple"entasi Keperawatan
Pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan
yang spesifik
8ahapan pelaksanaan terdiri dari -
a. Persiapan
4esiapan tersebut meliputi kegiatan'kegiatan
a9 6evie7 tindakan kepera7atan yang diidentifikasi pada tahap
perencanaan.
;9 enganalisa pengetahuan dan keterampilan kepera7atan yang
diperlukan.
(9 engetahui komplikasi dari tindakan kepera7atan yang mungkin
timbul.
'9 enentukan dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan.
e9 empersiapkan lingkungan yang kondusif sesuai dengan
tindakan yang dilakukan.
f9 engidentifikasi aspek hukum dan etika terhadap resiko dari
potensial tindakan.
b. Implementasi adalah kegiatan pelaksanaan tindakan dari perencanaan
untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional. 8indakan
kepera7atan dibedakan berdasarkan ke7enangan dan tanggung ja7ab
secara profesional sebagaimana terdapat dalam standar praktek
kepera7atan meliputi -
a# Independent
8indakan kepera7atan independent adalah suatu tindakan yang
dilaksanakan oleh pera7at tanpa petunjuk dan perintah dari
dokter atau tenaga kesehatan lainnya.
b# Interdependent
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 24/29
Interdependen tindakan kepera7atan menjelaskan suatu kegiatan
yang memerlukan suatu kerja sama dengan tenaga kesehatan
lainnya, misalnya - tenaga sosial, ahli gizi fisioterapi dan dokter.
c# $ependent8indakan dependent berhubungan dengan pelaksanaan rencana
medis.
c. $okumentasi
Pelaksanaan tindakan kepera7atan harus diikuti oleh pencatatan yang
lengkap dan akurat terhadap kejadian dalam proses kepera7atan.
1. E4aluasi
a. Pengertian
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses
kepera7atan yang menandakan seberapa jauh diagnosa kepera7atan,
rencana tindakan dan pelaksananya sudah berhasil dicapai.
;. 8ujuan evaluasi
%ntuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan, pera7at
dapat mengambil keputusan berdasarkan respon klien terhadap
tindakan kepera7atan yang diberikan yakni -
a9 eyakini rencana tindakan kepera7atan klien, tujuan yang
ditetapkan.
b# emodifikasi rencana tindakan kepera7atan (klien menemui
kesulitan untuk mencapai tujuan #.
c. Proses Evaluasi
a# engukur pencapaian tujuan.
b# embandingkan data yang terkumpul dengan tujuan dan
pencapaian tujuan (penentuan keputusan pada tahap evaluasi#
pada tahap ini ada kemungkinan keputusan yakni -
)# 4lien telah mencapai hasil yang telah ditentukan dalam
tujuan.
!# 4lien masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan.
# 4lien tidak dapat mencapai hasil yang telah di tentukan ada
dua komponen untuk mengevaluasi k7alitas tindakan
kepera7atan yaitu -
(a# Proses (Cormatif#
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 25/29
Cokus tipe evaluasi hasil adalah aktivitas dari proses
kepera7atan dan kuantitas pelayanan tindakan
kepera7atan sistem penulisan pada tahap evaluasi ini
dapat menggunakan sistem subjektif, objektif, analisa
perencanaan (&BAP# atau model dokumentasi lainnya.
(b# asil (sumatif#
Cokus evaluasi hasil adalah perubahan perilaku atau status
kesehatan klien pada akhir tindakan kepera7atan klien'tife
ini dilaksanakan secara paripurna pada akhir tindakan
kepera7atan, sumatif valuasi adalah objektif, fleksibel dan
efisien.
d. 4omponen Evaluasi
$ibagi menjadi @ komponen yaitu
a# enentukan kriteria, standar dan pertanyaan evaluasi.
b# engungkapkan data menyertai keadaan klien terbaru.
c# enganalisa dan membandingkan data terhadap kriteria dan
standar.
d# erangkum hasil dan membuat kumpulan.
e# elaksanakan tindakan yang sesuai berdasarkan kesimpulan.
Pera7at dalam mengevaluasi untuk melihat sejauh mana tujuan yang
telah di capai oleh klien setelah mendapatkan tindakan atau asuhan
kepera7atan. Evaluasi yang dapat di gunakan yaitu evaluasi sumatif.
Evaluasi sumatif, evaluasi yang di lakukan pada akhir dari seluruh proses
asuhan kepera7atan yang di berikan dan dilakukan secara terus menerus
dengan menilai respon terhadap tindakan yang di lakukan.
BAB III
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 26/29
PENUTUP
A. Kesi"pulan
a. Encephalitis adalah peradangan pada jaringan otak dan meningen, yang
dapat disebabkan karena virus, bakteri, jamur dan parasit. Encephalitis
karena bakteri dapat masuk melalui fraktur tengkorak. &edangkan pada
virus disebabkan karena gigitan serangga, nyamuk (arbo virus# yang
kemudian masuk ke susunan saraf pusat melalui peredaran darah.
Pemberian imunisasi juga berpotensi mengakibatkan encephalitis seperti
pada imunisasi polio. Encephalitis karena amuba diantaranya amuba
;aegleria fo7leri, acantamuba culbertsoni yang masuk melalui kulit yang
terluka.( $e7anto, !""/#.
b. %ntuk mengetahui penyebab encephalitis perlu pemeriksaan bakteriologik
dan virulogik pada spesimen feses, sputum, serum darah ataupun cairan
serebrosspinalis yang harus diambil pada hari'hari pertama. erbagai
macam mikroorganisme dapat menimbulkan ensefalitis, misalnya
bakteria, protozoa, cacing, jamur, spirochaeta, dan virus. akteri
penyebab ensefalitis adalah &taphylococcus aureus, streptokok, E. =oli,
. 8uberculosa dan 8. Pallidum. Encephalitis bakterial akut sering
disebut encephalitis supuratif akut (ansjoer, !"""#.
c. +irus atau agen penyebab lainnya masuk ke susunan saraf pusat melalui
peredaran darah, saraf perifer atau saraf kranial, menetap dan berkembang
biak menimbulkan proses peradangan. 4erusakan pada myelin pada
akson dan 7hite matter dapat pula terjadi . 6eaksi peradangan juga
mengakibatkan perdarahan , edema, nekrosis yang selanjutnya dapat
terjadi peningkatan tekanan intracranial. 4ematian dapat terjadi karena
adanya herniasi dan peningkatan tekanan intracranial. (8ar7oto
:artonah, !""/#.
d. eskipun penyebabnya berbeda'beda, gejala klinis ensefalitis lebih
kurang sama dan khas, sehingga dapat digunakan sebagai kriteria
diagnosis. &ecara umum,gejala berupa trias ensepalitis yang terdiri dari
demam, kejang dan kesadaran menurun, sakit kepala, kadang disertai
kaku kuduk apabila infeksi mengenai meningen,dapat terjadi gangguan
pendengaran dan penglihatan. (ansjoer,!"""#.
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 27/29
e. Pada setiap anak yang mengalami penyakit yang sifatnya kronuis atau
mengalami hospitalisasi yang lama, kemungkinan terjadinya gangguan
pertumbuhan dan perkembangan sangat besar. al ini disebabkan pada
keadaan sakit fungsi tubuh menurun termasuk fungsi social anak. 8ahun'
tahun pertama pada anak merupakan Dtahun emas untuk kehidupannya.
3angguan atau keterlambatan yang terjadi saat ini harus diatasi untuk
mencapai tugas Ftugas pertumbuhan selanjutnya. Pengkajian
pertumbuhna dan perkembangan anak ini menjadi penting sebagai
langkah a7al penanganan dan antisipasi. Pengkajian dapat dilakukan
dengan menggunakan format $$&8.
B. *aran
erdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai
berikut-
). %ntuk Pera7at
Agar meningkatkan kualitas dalam pelaksanaan asuhan kepera7atan
pada klien dengan enchepalitis, serta meningkatkan pengetahuan dengan
membaca buku'buku dan mengikuti seminar serta menindaklanjuti
masalah yang belum teratasi.
!. %ntuk ahasis7a
$iharapkan dapat melaksanakan teknik komunikasi terapeutik dalam
melakukan pengupulan data maupun dalam melakukan setiap tindakan
kepera7atan agar kualitas pengumpulan data dapat lebih baik sehingga
dapat melaksanakan asuhan kepera7atan dengan baik.
. %ntuk 4lien dan 4eluarga
$iharapkan klien dapat menjaga gaya hidup yang bersih ? kebiasaan agar
tidak terkena komplikasi dan jika ada keluhan'keluhan segera
menghubungi petugas kesehatan, puskesmas maupun rumah sakit
terdekat.
5. %ntuk Institusi
$iharapkan kepada institusi khususnya kepera7atan, semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan bisa menambah 7a7asan kita sebagai tenaga
pera7at dan sebagai tambahan informasi bagi kita semua.
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 28/29
DA=TA% PU*TAKA
Arif, ansur.!""". Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Jilid 2. akarta - edia
Aesculapius
$e7anto, 3eorge dkk. !""/. Diagnosis dan Tata Laksana Penyakit Saraf. akarta-
E3=
$oengoes, arilynn.E. !""". Rencana Asuan Kepera!atan. akarta - E3=
uttaGin Arif. !""0. "ulu A#ar Asuan Kepera!atan Klien dengan $angguan
Siste% Persyarafan. akarta- &alemba edika
8ar7oto dan 7artonah. !""/. Kepera!atan &edikal "eda $angguan Siste%
Persarafan . akarta- &agung &eto
8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx
http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 29/29
Asuhan 4epera7atan Pada Pasien Ensefalitis. (online#. http-??bkp!")). blogspot.
com ?!"))?"?asuhan'kepera7atan'pada'pasienH!5.html, diakses tanggal !
April !")5 pukul )"."".