asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

29
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan karena masuknya  bibit penyakit kedalam tubuh seseorang. Penyakit infeksi masih menempati urutan tera tas penye bab kes aki tan dan kematia n di neg ara ber kemban g, termasuk Indonesia. Ens efal itis ada lah radang jari nga n otak yan g dap at disebabkan oleh bakteri, cacing, protozoa, jamur, ricketsia atau virus (Arif ansjur, !"""#. $i %&A ensefalitis sering terjadi pada usia "' tahun, sekitar )"'!" * di %&A, per sentase leb ih tinggi dib and ing kan neg ara' neg ara yan g bel um  berkembang. Ada banyak tipe'tipe dari ensefalitis, kebanyakan darinya disebabkan oleh infeksi'infeksi yang disebabkan oleh virus'virus. Ensefalitis dapat juga disebabkan oleh penyakit'penyakit yang menyebabkan peradangan dari otak. $engan gejala'gejala seperti panas badan meningkat, sakit kepala, munt ah'muntah let ha rgi, ka ku kuduk, ge li sah , serta ga ngguan pa da  penglihatan, pendengaran, bicara dan kejang. +irus atau bakteri memasuki tubuh melalui kulit, saluran nafas dan saluran cerna, setel ah masuk ke da lam tubuh, vi rus dan bakt eri akan menyebar ke seluruh tubuh dengan beberapa cara. &alah satunya adalah pada  jaringan otak yang nantinya akan menyebabkan ensefalitis. erdasarkan faktor penyebab yang sering terjadi maka ensefalitis diklasifikasikan menjadi enam tipe, yaitu - ensefalitis supurativa, ensefalitis siphylis, ensefalitis virus, ensefalitis karena fungus, ensefalitis karena parasit, dan riketsiosa serebri. Encephalitis erpes &implek merupakan komp lik asi dari infeksi &+ ( erpes &implek +irus # yang mempunyai mortalitas dan morbiditas yang tinggi terutama pada neonates. E& (Encephalitis erpes &implek # yang tidak dio bat i sangat bur uk den gan kematia n /"'0"* set elah " har i dan meningkat menjadi 1"* dalam 2 bulan. Pengobatan dini dengan asiklovir akan menurunkan mortalitas menjadi !0*. 3ejala sis a lebih sering ditemukan dan lebih berat pada kasus yang tidak diobati. 4eterlambatan pengobatan yang lebih dari 5 hari memberikan prognosis buruk, demikian juga koma,

Upload: 28121998

Post on 06-Jul-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 1/29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan karena masuknya

 bibit penyakit kedalam tubuh seseorang. Penyakit infeksi masih menempati

urutan teratas penyebab kesakitan dan kematian di negara berkembang,

termasuk Indonesia. Ensefalitis adalah radang jaringan otak yang dapat

disebabkan oleh bakteri, cacing, protozoa, jamur, ricketsia atau virus (Arif 

ansjur, !"""#.

$i %&A ensefalitis sering terjadi pada usia "' tahun, sekitar )"'!" *

di %&A, persentase lebih tinggi dibandingkan negara'negara yang belum

 berkembang. Ada banyak tipe'tipe dari ensefalitis, kebanyakan darinya

disebabkan oleh infeksi'infeksi yang disebabkan oleh virus'virus. Ensefalitis

dapat juga disebabkan oleh penyakit'penyakit yang menyebabkan peradangan

dari otak. $engan gejala'gejala seperti panas badan meningkat, sakit kepala,

muntah'muntah lethargi, kaku kuduk, gelisah, serta gangguan pada

 penglihatan, pendengaran, bicara dan kejang.+irus atau bakteri memasuki tubuh melalui kulit, saluran nafas dan

saluran cerna, setelah masuk ke dalam tubuh, virus dan bakteri akan

menyebar ke seluruh tubuh dengan beberapa cara. &alah satunya adalah pada

 jaringan otak yang nantinya akan menyebabkan ensefalitis. erdasarkan

faktor penyebab yang sering terjadi maka ensefalitis diklasifikasikan menjadi

enam tipe, yaitu - ensefalitis supurativa, ensefalitis siphylis, ensefalitis virus,

ensefalitis karena fungus, ensefalitis karena parasit, dan riketsiosa serebri.

Encephalitis erpes &implek merupakan komplikasi dari infeksi &+

( erpes &implek +irus # yang mempunyai mortalitas dan morbiditas yang

tinggi terutama pada neonates. E& (Encephalitis erpes &implek # yang

tidak diobati sangat buruk dengan kematian /"'0"* setelah " hari dan

meningkat menjadi 1"* dalam 2 bulan. Pengobatan dini dengan asiklovir 

akan menurunkan mortalitas menjadi !0*. 3ejala sisa lebih sering ditemukan

dan lebih berat pada kasus yang tidak diobati. 4eterlambatan pengobatan

yang lebih dari 5 hari memberikan prognosis buruk, demikian juga koma,

Page 2: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 2/29

 pasien yang mengalami koma seringkali meninggal atau sembuh sengan

gejala sisa yang berat. (Arif ansjur, !"""#.

$i Indonesia Encephalitis erpes &implek merupakan komplikasi dari

infeksi &+ ( erpes &implek +irus # yang mempunyai mortalitas dan

morbiditas yang tinggi terutama pada neonates. E& (Encephalitis erpes

&implek # yang tidak diobati sangat buruk dengan kematian /"'0"* setelah

" hari dan meningkat menjadi 1"* dalam 2 bulan. Pengobatan dini dengan

asiklovir akan menurunkan mortalitas menjadi !0*. 3ejala sisa lebih sering

ditemukan dan lebih berat pada kasus yang tidak diobati. 4eterlambatan

 pengobatan yang lebih dari 5 hari memberikan prognosis buruk, demikian

 juga koma, pasien yang mengalami koma seringkali meninggal atau sembuh

sengan gejala sisa yang berat$ata statistik di 6&%$ koja jakarta pada bulan januari sampai April

!""1,didapat pasien yang dira7at diruang anak berjumlah 1 orang

 pasien,dengan angka insident infant 2 orang pasien,toddler ! orang

 pasein,)pre sekolah pasien.

erdasarkan hal tersebut di atas maka penulis tertarik memilih judul

“Asuhan Keperawatan Anak Dengan Ensefalitis”.

B. Tuuan penulisan

!. Tuuan U"u"

%ntuk mengetahui Asuhan 4epera7atan Anak dengan Enchepalitis.

#. Tuuan Khusus

a# ahasis7a dapat menjelaskan pengertian Enchepalitis.

 b# ahasis7a dapat menjelaskan tentang etiologi Enchepalitis.

c# ahasis7a dapat menjelaskan tentang patofisiologi Enchepalitis.

d# ahasis7a dapat menjelaskan tentang klasifikasi Enchepalits.

e# ahasis7a dapat menjelaskan tentang manifestasi klinis

Enchepalitis.

f# ahasis7a dapat menjelaskan tentang pemeriksaan diagnostic

Enchepalitis.

g# ahasis7a dapat menjelaskan tentang penatalaksanaan

Enchepalitis.

h# ahasis7a dapat menjelaskan teori Asuhan 4epera7atan

Enchepalitis.

Page 3: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 3/29

i# ahasis7a dapat memahmi dalam melakukan Asuhan

4epera7atan Enchepalitis.

$. %uang Lingkup &asalah

6uang lingkup penulisan makalah ini adalah hanya membahas tentang

“Asuhan Keperawatan Anak 'engan En(hepalitis”  meliputi pengertian,

gejala umum, etiologi, patofisiologi, perangkat diagnostic, penatalaksanaan,

 pencegahan, dan komplikasi pada anak dengan Enchepalitis dan asuhan

kepera7atan yang meliputi pengkajian, diagnosa kepera7atan, rencana

kepera7atan, implementasi kepera7atan dan evaluasi

D. &et)'e penulisan

etode dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode studi

kepustakaan dengan tujuan mendapatkan gambaran secara tepat tentang

asuhan kepera7atan anak dengan Enchepalitis, untuk memperoleh data,

 penyusun menggunakan metode kepustakaan dengan mempelajari buku'buku

referensi yang terkait dengan asuhan kepera7atan Anak dengan Enchepalitis.

E. *iste"atika Penulisan

Adapun sistematika penulisan makalah ilmiah ini terdiri dari A yaitu -

BAB I + Pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan yang

terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus, ruang lingkup,

metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II + 8injauan teoritis terdiri dari konsep dasar yang meliputi

 pengertian, etiologi, tanda dan gejala, patofisiologi

( komplikasi, prognosis, pengobatan dan pencegahan# serta

4onsep dasar Asuhan 4epera7atan yang terdiri dari

 pengkajian, diagnose, implementasi, intervensi dan evaluasi

BAB , + 8erdiri dari kesimpulan dan saran

Page 4: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 4/29

BAB II

TINA-AUAN TE%ITI*

A. K)nsep Dasar &e'is

!. Pengertian

a. Ensefalitis adalah merupakan proses radang akut yang melibatkan

meningen dan sampai tingkat yang bervariasi, infeksi ini relative

lazim dan dapat disebabkan oleh sejumlah agen yang berbeda.

($onna.9. :ong, !"""#.

 b. Encephalitis adalah peradangan pada jaringan otak dan meningen,

yang dapat disebabkan karena virus, bakteri, jamur dan parasit.

Encephalitis karena bakteri dapat masuk melalui fraktur tengkorak.

Page 5: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 5/29

&edangkan pada virus disebabkan karena gigitan serangga, nyamuk 

(arbo virus# yang kemudian masuk ke susunan saraf pusat melalui

 peredaran darah. Pemberian imunisasi juga berpotensi mengakibatkan

encephalitis seperti pada imunisasi polio. Encephalitis karena amuba

diantaranya amuba ;aegleria fo7leri, acantamuba culbertsoni yang

masuk melalui kulit yang terluka.( $e7anto, !""/#.

c. Ensefalitis adalah radang jaringan otak yang dapat disebabkan oleh

 bakteri, cacing, protozoa, jamur, ricketsia atau virus (Arif ansur -

!"""#.

d. Ensefalitis adalah peradangan akut otak yang disebabkan oleh infeksi

virus. 8erkadang ensefalitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri,

seperti meningitis, atau komplikasi dari penyakit lain seperti rabies(disebabkan oleh virus# atau sifilis (disebabkan oleh bakteri#. Penyakit

 parasit dan protozoa seperti toksoplasmosis, malaria, atau primary

amoebic. (8ar7oto < :artonah, !""/#.

e. $ari uraian diatas maka kelompok dapat mengambil kesimpulan

 bah7a ensefalitis adalah inflamasi pada jaringan otak yang

melibatkan meningen yang disebabkan oleh berbagai macam

mikroorganisme.

#. Eti)l)gi

a. %ntuk mengetahui penyebab encephalitis perlu pemeriksaan

 bakteriologik dan virulogik pada spesimen feses, sputum, serum darah

ataupun cairan serebrosspinalis yang harus diambil pada hari'hari

 pertama. erbagai macam mikroorganisme dapat

menimbulkan ensefalitis, misalnya bakteria, protozoa, cacing, jamur,

spirochaeta, dan virus. akteri penyebab ensefalitis adalah

&taphylococcus aureus, streptokok, E. =oli, . 8uberculosa dan 8.

Pallidum. Encephalitis bakterial akut sering disebut encephalitis

supuratif akut (ansjoer, !"""#.

 b. Penyebab lain dari ensefalitis adalah keracunan arsenik dan reaksi

toksin dari thypoid fever, campak dan chicken po>?cacar air.

Penyebab encephalitis yang terpenting dan tersering ialah virus.

Infeksi dapat terjadi karena virus langsung menyerang otak, ataureaksi radang akut infeksi sistemik atau vaksinasi terdahulu.

Page 6: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 6/29

Encephalitis dapat disebabkan karena-

a# Arbovirus

Arbovirus dapat masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk 

dan serangga. asa inkubasinya antara @ sampai )@ hari.

 b# Enterovirus

8ermasuk dalam enterovirus adalah poliovirus, herpes zoster.

Enterovirus disamping dapat menimbulkan encephalitis dapat pula

mengakibatkan penyakit mumps (gondongan#.

c# erpes simpleks

erpes simpleks merupakan penyakit meningitis yang sangat

mematikan di Amerika %tara (ickey dalam $onna, )11@#.

d# Amuba

Amuba penyebab encephalitis adalah amuba ;aegleria dan

Acanthamoeba, keduanya ditemukan di air dan dapat masuk melalui mukosa mulut saat berenang.

e# 6abies

Penyakit rabies akibat gigitan binatang yang terkena rabies setelah

masa inkubasi yang berlangsung berminggu'minggu atau

 berbulan'bulan.

f# amur  

amur yang dapat menimbulkan encephalitis adalah fungus

lastomyces dermatitidis, biasanya menyerang pria yang bekerja

di luar rumah. 8empat masuknya melalui paru'paru atau lesi pada

kulit.

/. Pat)fisi)l)gi

+irus atau agen penyebab lainnya masuk ke susunan saraf pusat melalui

 peredaran darah, saraf perifer atau saraf kranial, menetap dan berkembang

 biak menimbulkan proses peradangan. 4erusakan pada myelin pada

akson dan 7hite matter dapat pula terjadi . 6eaksi peradangan jugamengakibatkan perdarahan , edema, nekrosis yang selanjutnya dapat

terjadi peningkatan tekanan intracranial. 4ematian dapat terjadi karena

adanya herniasi dan peningkatan tekanan intracranial. (8ar7oto

:artonah, !""/#.

+irus masuk tubuh klien melalui kulit, saluran npas, dan saluran cerna.

&etelah masuk ke dalam tubuh, virus akan menyebar ke seluruh tubuh

dengan beberapa cara -

Page 7: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 7/29

a. 9okal - virus alirannya terbatas menginfeksi selaput lender permukaan

atau organ tertentu.

 b. Penyebaran hematogen primer - virus masuk ke dalam darah,

kemudian menyebar ke organ dan berkembang biak di organ tersebut.

c. Penyebaran melalui saraf'saraf - virus berkembang biak di perukaan

selaput lender dan menyebar melalui system persarafan.

&etelah terjadi penyebaran ke otak terjadi manifestasi klinis ensefalitis.

asa prodromal berlangsung )'5 hari ditandai dengan demam, sakit

kepala, pusing, muntah nyeri tenggorokan, malais, nyeri ekstremitas, dan

 pucat. &uhu badan meningkat, fotofobia, sakit kepala, muntah'muntah,

letargi, kadang disertai kakukuduk apabila infeksi mengenai meningen.

Pada anak, tampak gelisah kadang disertai perubahan tingkah laku. $apat

disertai gangguan penglihatan, pendengaran, bicara, serta kejang. 3ejala

lain berupa gelisah, re7el, perubahan perilaku, gangguan kesaadaran,

kejang. 4adang'kadang disertai tanda neurologis fokal berupa afassia,

hemiparesis, hemiplagia, ataksia, dan paralisis saraf otak.

0. &anifestasi Klinis

eskipun penyebabnya berbeda'beda, gejala klinis ensefalitis lebih

kurang sama dan khas, sehingga dapat digunakan sebagai kriteria

diagnosis. &ecara umum,gejala berupa trias ensepalitis yang terdiri dari

demam, kejang dan kesadaran menurun, sakit kepala, kadang disertai

kaku kuduk apabila infeksi mengenai meningen,dapat terjadi gangguan

 pendengaran dan penglihatan. (ansjoer,!"""#.

enurut (assan,)11/#, adapun tanda dan gejala ensefalitis sebagai

 berikut -

a. &uhu yang mendadak naik,seringkali ditemukan hiperpireksia b. 4esadaran dengan cepat menurun

c. untah

d. 4ejang' kejang yang dapat bersifat umum, fokal atau t7iching saja

(kejang'kejang di muka#.

e. 3ejala'gejala serebrum lain, yang dapat timbul sendiri'sendiri atau

 bersama'sama, misal paresis atau paralisis, afasia, dan sebagainya.

Inti dari sindrom ensefalitis adalah adanya demam akut, demam

kombinasi tanda dan gejala - kejang, delirium, bingung, stupor atau koma,

Page 8: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 8/29

aphasia hemiparesis dengan asimetri refleks tendon dan tanda babinski,

gerakan infolunter, ata>ia, nystagmus, kelemahan otot'otot 7ajah.

1. Pe"eriksaan Diagn)stik 

Pemeriksaan $iagnostik menurut (+ictor, !"")# yaitu -

a. iakan -

a# $ari darah - viremia berlangsung hanya sebentar saja sehingga

sukar untuk mendapatkan hasil yang positif.

 b# $ari likuor serebrospinalis atau jaringan otak (hasil nekropsi#,

akan didapat gambaran jenis kuman dan sensitivitas terhadap

antibiotika.

c# $ari feses, untuk jenis enterovirus sering didapat hasil yang

 positif.d# $ari s7ap hidung dan tenggorokan, akan didapat hasil kultur 

 positif.

 b. Pemeriksaan serologis - uji fiksasi komplemen, uji inhibisi

hemaglutinasi dan uji neutralisasi. Pada pemeriksaan serologis dapat

diketahui reaksi antibodi tubuh, Ig dapat dijumpai pada a7al gejala

 penyakit timbul.

c. Pemeriksaan darah - terjadi peningkatan angka leukosit.

d. Punksi lumbal 9ikuor serebospinalis sering dalam batas normal,

kadang'kadang ditemukan sedikit peningkatan jumlah sel, kadar 

 protein atau glukosa.

e. EE3? Electroencephalography EE3 sering menunjukkan aktifitas

listrik yang merendah sesuai dengan kesadaran yang menurun.

Adanya kejang, koma, tumor, infeksi sistem saraf, bekuan darah,

abses, jaringan parut otak, dapat menyebabkan aktivitas listrik 

 berbeda dari pola normal irama dan kecepatan. (&meltzer, !""!#.

f. =8 scan Pemeriksaan =8 scan otak seringkali didapat hasil normal,

tetapi bisa pula didapat hasil edema diffuse, dan pada kasus khusus

seperti Ensefalitis herpes simple>, ada kerusakan selektif pada lobus

inferomedial temporal dan lobus frontal

2. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan yang dilakukan pada ensefalitis menurut (+ictor, !"")#

antara lain -

a. Isolasi - bertujuan mengurangi stimuli?rangsangan dari luar dan

sebagai tindakan pencegahan.

Page 9: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 9/29

 b. 8erapi antimikroba, sesuai hasil kultur. Bbat yang mungkin

dianjurkan oleh dokter -

a# Ampicillin - !"" mg?kg?!5 jam, dibagi 5 dosis.

 b# 4emicetin - )"" mg?kg?!5 jam, dibagi 5 dosis.

c. ila encephalitis disebabkan oleh virus (&+#, agen antiviral

acyclovir secara signifikan dapat menurunkan mortalitas dan

morbiditas &+ encephalitis. Acyclovir diberikan secara intravena

dengan dosis " mg?kg per hari dan dilanjutkan selama )"')5 hari

untuk mencegah kekambuhan.

d. %ntuk kemungkinan infeksi sekunder diberikan antibiotika secara

 polifragmasi.

e. engurangi meningkatnya tekanan intrakranial - manajemen edema

otak f. empertahankan hidrasi, monitor balans cairan - jenis dan jumlah

cairan yang diberikan tergantung keadaan anak.

g. 3lukosa !"*, )" ml intravena beberapa kali sehari disuntikkan dalam

 pipa giving set untuk menghilangkan edema otak.

h. 4ortikosteroid intramuscular atau intravena dapat juga digunakan

untuk menghilangkan edema otak.

i. engontrol kejang - Bbat antikonvulsif diberikan segera untuk 

memberantas kejang. Bbat yang diberikan ialah valium dan atau

luminal.

 j. +alium dapat diberikan dengan dosis ",'",@ mg?kg?kali.

k. ila )@ menit belum teratasi?kejang lagi bia diulang dengan dosis

yang sama.

l. ika sudah diberikan ! kali dan )@ menit lagi masih kejang, berikan

valium drip dengan dosis @ mg?kg?!5 jam.

m. empertahankan ventilasi - ebaskan jalan nafas, berikan B! sesuai

kebutuhan (!'l?menit#.

n. Penatalaksanaan shock septik.

o. engontrol perubahan suhu lingkungan. p. %ntuk mengatasi hiperpireksia, diberikan kompres pada permukaan

tubuh yang mempunyai pembuluh besar, misalnya pada kiri dan kanan

leher, ketiak, selangkangan, daerah proksimal betis dan di atas kepala.

 &ebagai hibernasi dapat diberikan largaktil ! mg?kg?hari dan

 phenergan 5 mg?kg?hari secara intravena atau intramuscular dibagi

dalam kali pemberian. $apat juga diberikan antipiretikum seperti

asetosal atau parasetamol bila keadaan telah memungkinkan

 pemberian obat per oral.

Page 10: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 10/29

3. K)"plikasi

4omplikasi pada ensefalitis berupa -

a. 6etardasi mental

 b. Iritabelc. 3angguan motorik 

d. Epilepsi

e. Emosi tidak stabil

f. &ulit tidur 

g. alusinasi

h. Enuresis

i. Anak menjadi perusak dan melakukan tindakan asosial lain.

B. K)nsep Dasar Asuhan Keperawatan

!. Pengkaian

a. iodata

erupakan identitas klien meliputi - nama, umur, jenis kelamin,

agama, suku bangsa, alamat, tanggal masuk rumah sakit, nomor 

register, tanggal pengkajian dan diagnosa medis. Identitas ini

digunakan untuk membedakan klien satu dengan yang lain. enis

kelamin, umur dan alamat dan kotor dapat mempercepat atau

memperberat keadaan penyakit infeksi.

 b. 4eluhan utama

erupakan kebutuhan yang mendorong penderita untuk masuk 6&.

keluhan utama pada penderita encephalitis yaitu sakit kepala, kaku

kuduk, gangguan kesadaran, demam dan kejang.

c. 6i7ayat penyakit sekarang.

erupakan ri7ayat klien saat ini yang meliputi keluhan, sifat dan

hebatnya keluhan, mulai timbul atau kekambuhan dari penyakit yang pernah dialami sebelumnya. iasanya pada masa prodromal

 berlangsung antara )'5 hari ditandai dengan demam,s akit kepala,

 pusing, muntah, nyeri tenggorokan, malaise, nyeri ekstrimitas dan

 pucat. 4emudian diikuti tanda ensefalitis yang berat ringannya

tergantung dari distribusi dan luas lesi pada neuron. 3ejala terebut

 berupa gelisah, irritable, screaning attack, perubahan perilaku,

gangguan kesadaran dan kejang kadang'kadang disertai tanda

Page 11: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 11/29

neurologis fokal berupa afasia, hemiparesis, hemiplegia, ataksia dan

 paralisi saraf otak.

d. 6i7ayat kehamilan dan kelahiran.

$alam hal ini yang dikaji meliputi ri7ayat prenatal, natal dan post

natal.

$alam ri7ayat prenatal perlu diketahui penyakit apa saja yang pernah

diderita oleh ibu terutama penyakit infeksi. 6i7ayat natal perlu

diketahui apakah bayi lahi rdalam usia kehamilan aterm atau tidak 

karena mempengaruhi system kekebalan terhadap penyakit pada anak.

8rauma persalinan juga mempengaruhi timbulnya penyakit contohnya

aspirasi ketuban untuk anak. 6i7ayat post natal diperlukan untuk 

mengetahui keadaan anak setelah lahir.

=ontoh - 96, apgar score, yang mempengaruhi pertumbuhan dan

 perkembangan selanjutnya.

e. 6i7ayat penyakit yang lalu.

4ontak atau hubungan dengan kasus'kasus meningitis akan

meningkatkan kemungkinan terjdinya peradangan atau infeksi pada

 jaringan otak (.3. =husid, )11#. Imunisasi perlu dikaji untuk 

mengetahui bagaimana kekebalan tubuh anak. Alergi pada anak perlu

diketahui untuk dihindarkan karena dapat memperburuk keadaan.

f. 6i7ayat kesehatan keluarga.

erupakan gambaran kesehatan keluarga, apakah ada kaitannya

dengan penyakit yang dideritanya. Pada keadaan ini status kesehatan

keluarga perlu diketahui, apakah ada anggota keluarga yang menderita

 penyakit menular yang ada hubungannya dengan penyakit yang

dialami oleh klien (&oemarno marram, )10#.

g. 6i7ayat social.

9ingkungan dan keluarga anak sangat mendukung terhdap

 pertumbuhan dan perkembangan anak. Perjalanan klinik dari penyakit

sehingga mengganggu status mental, perilaku dan kepribadian.

Pera7at dituntut mengkaji status klien ataukeluarga agar dapat

memprioritaskan maslaah kepera7atnnya.(Ignatavicius dan ayne,

)11)#.

h. 4ebutuhan dasar (aktfitas sehari'hari#.

Page 12: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 12/29

Pada penderita ensepalitis sering terjadi gangguan pada kebiasaan

sehari'hari antara lain - gangguan pemenuahan kebutuhan nutrisi

karena mual muntah, hipermetabolik akibat proses infeksi dan

 peningkatan tekanan intrakranial. Pola istirahat pada penderita sering

kejang, hal ini sangat mempengaruhi penderita. Pola kebersihan diri

harus dilakukan di atas tempat tidur karena penderita lemah atau tidak 

sadar dan cenderung tergantung pada orang lain perilaku bermain

 perlu diketahui jika ada perubahan untuk mengetahui akibat

hospitalisasi pada anak.

i. Pemeriksaan fisik.

Pada klien ensephalistis pemeriksaan fisik lebih difokuskan pad

apemeriksaan neurologis. 6uang lingkup pengkajian fisik 

kepera7atan secara umum meliputi -

a# 4eadaan umum.

Penderita biasanya keadaan umumnya lemah karena mengalami

 perubahan atau penurunan tingkat kesadaran. 3angguan tingkat

kesadaran dapat disebabkan oleh gangguan metabolisme dan

difusi serebral yang berkaitan dengan kegagalan neural akibat

 prosses peradangan otak.

 b# 3angguan system pernafasan.

Perubahan'perubahan akibat peningkatan tekanan intra cranial

menyebabakan kompresi pada batang otak yang menyebabkan

 pernafasan tidak teratur. Apabila tekanan intrakranial sampai pada

 batas fatal akan terjadi paralisa otot pernafasan (C. &ri

&usilaningsih, )115#.

c# 3angguan system kardiovaskuler.

Adanya kompresi pada pusat vasomotor menyebabkan terjadi

iskemik pada daerah tersebut, hal ini akan merangsaang

vasokonstriktor dan menyebabkan tekanan darah meningkat.

8ekanan pada pusat vasomotor menyebabkan meningkatnya

transmitter rangsang parasimpatis ke jantung.

d# 3angguan system gastrointestinal.

Penderita akan merasa mual dan muntah karena peningkatan

tekanan intrakranial yang menstimulasi hipotalamus anterior dan

Page 13: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 13/29

nervus vagus sehingga meningkatkan sekresi asam lambung.

$apat pula terjd diare akibat terjadi peradangan sehingga terjadi

hipermetabolisme (C. &ri &usilanigsih, )115#.

 j. Pertumbuhan dan perkembangan.

Pada setiap anak yang mengalami penyakit yang sifatnya kronuis atau

mengalami hospitalisasi yang lama, kemungkinan terjadinya

gangguan pertumbuhan dan perkembangan sangat besar. al ini

disebabkan pada keadaan sakit fungsi tubuh menurun termasuk fungsi

social anak. 8ahun'tahun pertama pada anak merupakan Dtahun emas

untuk kehidupannya. 3angguan atau keterlambatan yang terjadi saat

ini harus diatasi untuk mencapai tugas Ftugas pertumbuhan

selanjutnya. Pengkajian pertumbuhna dan perkembangan anak ini

menjadi penting sebagai langkah a7al penanganan dan antisipasi.

Pengkajian dapat dilakukan dengan menggunakan format $$&8.

#. Diagn)sa Keperawatan

a. 3angguan perfusi jaringan serebri yang berhubungan dengan

 peningkatan tekanan intracranial

 b. 4etidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan

akumulasi sekret, kemampuan batuk menurun akibat penurunan

kesadaran.

c. 6isiko tinggi defisit cairan dan hipovolemik 

d. 6isiko tinggi gangguan nutrisi- kurang dari kebutuhan tubuh yang

 berhubungan dengan ketidakmampuan menelan, keadaan

hipermetabolik 

e. 6esiko tinggi cedera yang berhubungan dengan kejang, perubahan

status mental, dan penurunan tingkat kesadaranf. 6esiko kejang berulang

g. ;yeri yang berhubungan dengan adanya iritasi lapisan otak 

h. 3angguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kerusakan

neuromuskular, penurunan kekuatan otot, penurunan kesadaran,

kerusakan persepsi?kognitif 

i. 3angguan persepsi sensorik yang berhubungan dengan kerusakan

 penerima rangsang sensorik, tranmisi sensorik, dan integrasi sensori.

 j. 4oping individu tidak efektif yang berhubungan dengan prognosis

 penyakit, perubahan psikososial, perubahan persepsi kognitif,

Page 14: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 14/29

 perubahan aktual dalam struktur dan fungsi, ketidakberdayaan dan

merasa tidak ada harapan.

k. =emas yang berhubungan ancaman, kondisi sakit, dan perubahan

kesehatan.

/. Inter4ensi Keperawatan

5E6 &ar7linn6 #8889

a. :angguan perfusi aringan sere;ri 7ang ;erhu;ungan 'engan

peningkatan tekanan intra(ranial.

8ujuan - perfusi jaringan otak meningkat

4riteria asil - tingkat kesadaran meningkat lebih sadar, disorientasi

negatif, konsentrasi baik, perfusi jaringan dan oksigenasi baik, tanda

tanda vital dalam batas normal dan syok dapat dihindari.

Intervensi -

Inter4ensi %asi)nal

). onitor klien dengan ketat

terutama setelah lumbal pungsi.

Anjurkan klien berbaring minimal

5' 2 jam setelah lumbal pungsi.

!. onitor tanda'tanda peningkatan

intrakranial selama perjalanan

 penyakit (nadi lambat, tekanan

darah meningkat, kesadaran

menurun, napas irreguler, refleks

 pupil menurun, kelemahan#

. onitor tanda'tanda vital dan

neurologis tiap @'" menit. =atat

dan laporkan segera perubahan'

 perubahan tekanan intrakranial ke

). %ntuk mencegah nyeri

kepala yang menyertai

 perubahan tekanan

intrakranial

!. %ntuk mendeteksi tanda'

tanda syok, yang harus

dilaporkan ke dokter

untuk intervensi a7al

. Perubahan'perubahan ini

menandakan ada

 perubahan tekanan

intrakranial dan pentinguntuk intervensi a7al

Page 15: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 15/29

dokter.

5. indari posisi tungkai ditekuk

atau gerakan'gerakan klien,

anjurkan untuk tirah baring.@. 8inggikan sedikit kepala klien

dengan hati'hati, cegah gerakan

yang tiba'tiba dan tidak perlu

dari kepala dan leher, hindari

fleksi leher 

2. antu seluruh aktivitas dan

gerakan'gerakan klien.

/. eri penjelasan keadaan

lingkungan pada klien

0. Evaluasi selama masa

 penyembuhan terhadap gangguan

motorik, sensorik, dan intelektual

1. 4olaborasi pemberian steroid

osmotik.

5. %ntuk mencegah

 peningkatan tekanan

intrakranial

@. %ntuk mengurangi

tekanan intrakranial

2. %ntuk mencegah

keregangan otot yang

dapat menimbulkan

 peningkatan tekanan

intrakranial

/. %ntuk mengurangi

disoreintasi dan untuk

klarifikasi persepsi

sensorik yang terganggu

0. %ntuk merujuk ke

rehabilitasi

1. %ntuk menurunkan

tekanan intrakranial.

;. Keti'akefektifan ;ersihan alan napas 7ang ;erhu;ungan 'engan

aku"ulasi sekret6 ke"a"puan ;atuk "enurun aki;at penurunan

kesa'aran.

8ujuan - jalan napas kembali efektif  

4riteria asil - sesak napas negatif, frekuensi napas )2'!">?menit

tidak menggunakan otot bantu napas, dapat mendemontrasikan cara

 batuk efektif.

Page 16: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 16/29

Inter4ensi %asi)nal

). 4aji fungsi paru, adanya bunyi

napas tambahan, perubahan

irama dan kedalaman,

 penggunaan otot'otot aksesori,

7arna dan kekentalan sputum.

!. Atur posisi fo7ler dan

semifo7ler 

. Ajarkan cara batuk efektif 

5. 9akukan fisioterapi dada-

vibrasi dada

@. Penuhi hidrasi cairan via oral

seperti minum air putih dan

 pertahankan asupan cairan

). emantau dan mengatasi

komplikasi potensial.

Pengkajian fungsi

 pernapasan dengan interval

yang teratur adalah penting

karena pernapasan yang

tidak efektif dan adanya

kegagalan, akibat adanya

kelemahan atau paralisis

 pada otot'otot interkostal dan

diafragma berkembang

dengan cepat

!. Peninggian kepala tempat

tidur memudahkan

 pernapasan, meningkatkan

ekspansi dada,

meningkatkan batuk lebih

efektif 

. 4lien berada pada resiko

tinggi bila tidak dapat batuk

dengan efektif untuk

membersihkan jalan napas

dan mengalami kesulitan

dalam menelan sehingga

menyebabkan aspirasi saliva

dan mencetus gagal napas

akut

5. 8erapi fisik dada membantu

meningkatkan batuk lebih

efektif 

@. Pemenuhan cairan dapat

mengencerkan mukus yang

kental, dan dapat membantu

Page 17: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 17/29

!@"" ml?hari

2. 9akukan pengisapan lendir

dijalan napas

 pemenuhan cairan yang

 banyak keluar dari tubuh

2. Pengisapan mungkin

diperlukan untuk

mempertahankan kepatenan

 jalan napas menjadi bersih

(. %esik) tinggi gangguan nutrisi+ kurang 'ari ke;utuhan 7ang

;erhu;ungan 'engan keti'ak"a"puan "enelan6 kea'aan

hiper"eta;)lik.

8ujuan - kebutuhan nutrisi terpenuhi dalam 7aktu @>!5 jam.

4riteria hasil - turgor baik, asupan dapat masuk sesuai kebutuhan,

terdapat kemampuan menelan, sonde dilepas, berat badan meningkat

) kg, b dan albumin dalam batas normal.

Inter4ensi %asi)nal

). Bbservasi tekstur dan turgo

kulit.

!. 9akukan oral hygene

. Bbservasi asupan dan

 pengeluaran.

5. Bbservasi posisi dan

keberhasilan sonde

@. 8entukan kemampuan klien

dalam mengunyah, menelan,

dan refleks batuk.

2. 4aji kememuan klien dalam

menelan, batuk, dan adanya

sekret.

/. Auskultrasi bising usus, amati

 penurunan atau hiperaktivitas

). engetahui status nutrisi

klien

!. 4ebersihan mulut

merangsang nafsu makan.

. engetahui keseimbangan

nutrisi klien

5. %ntuk menghindari resiko

infeksi? iritasi

@. %ntuk menetapkan jenis

makanan yang akan

diberikan pada klien.

2. $engan mengkaji faktor'

faktor dapat menentukan

kemampuan menelan klien

dan mencegah resiko

aspirasi.

/. Cungsi gastrointestinal

 bergantung pada kerusakan

Page 18: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 18/29

 bising usus.

0. 8imbang berat badan sesuai

indikasi.

1. eri makan dengan cara

meninggikan kepala.

)". 9etakkan posis kepala lebih

tinggi pada 7aktu, selama dan

sesudah makan

)). &timulasi bibir untuk menutup

dan membuka mulut secara

manual dengan menekan

ringan di atas bibir? di ba7ah

dagu jika dibutuhkan.

)!. 9etakkan makanan pada area

mulut tang tidak terganggu.

). eri makan dengan perlahan

 pada lingkungan yang tenang.

)5. ulailah untuk memberi

makan per oral setengah cair

dan makanan lunak ketika

klien dapat menelan air.

)@. Anjurkan klien menggunakan

sedotan untuk minum.

)2. Anjurkan klien untuk

 berpatisipasi dalam program

latihan? kegiatan

)/. 4olaborasi dengan tim dokter

otak. ising usus

menentukan respon

 pemberian makan atau

terjadinya komplikasi

misalnya pada ileus.

0. %ntuk menevaluasi

efektivitas dari asupan

makanan.

1. enurunkan resiko

regurgitasi atau aspirasi

)". %ntuk klien lebih mudah

untuk menelan karena gaya

gravitasi.

)). embantu dalam melatih

kembali sensorik dan

meningkatkan kontrol

muskular.

)!. emberi stimulus sensorik

(termasuk rasa kecap# yang

dapat mencetuskan usaha

untuk menelan dan

meningkatkan masukan.

). 4lien dapat berkonsentrasi

 pada mekanisme makan

tanpa adanya distraksi dari

luar.

)5. akan lunak? cair mudah

untuk dikendalikan di dalam

mulut dan menurunkan

terjadinya aspirasi.

)@. enguatkan otot fasial dan

otot menelan dan

menurunkan resiko

terjadinya terdesak.

)2. $apat meningkatkan pelesan

Page 19: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 19/29

untuk memberikan cairan

melalui I+ atau makanan

melalui slang.

endofin dalam otak yang

meningkatkan nafsu makan.

)/. ungkin diperlukan untuk

memberikan cairan

 pengganti dan juga makan

 jika klien tidak mampu untuk 

memasukan segala sesuatu

melalui mulut.

d. %esik) tera'i (i'era 7ang ;erhu;ungan 'engan keang6

peru;ahan status "ental6 'an penurunan tingkat kesa'aran.

8ujuan - dalam 7aktu >!5 jam pera7atan, klien bebas dari

cedera yang disebabkan oleh kejang dan penurunan kesadaran.

4riteri hasil - klien tidak mengalami cedera apabila ada kejang

 berulang.

Inter4ensi %asi)nal

). onitor kejang pada tangan,

kaki, mulut, dan otot'otot

muka lainnya.

!. Persiapkan lingkungan yang

aman seperti batasan ranjang,

 papan pengaman, dan alatsuction selalu berada dekat

klien

. Pertahankan bedrest total

selama fase akut

5. 4olaborasi pemberian terapi-

diazepam, fenobarbital

). 3ambaran iritabilitas sistem

saraf pusat memerlukan

evaluasi yang sesuai dengan

intervensi yang tepat untuk

mencegah terjadi nya

komplikasi

!. elindungi klien bila

kejang terjadi

. engurangi resiko

 jatuh?cedera jika terjadi

vertigo dan ataksia

5. %ntuk mencegah atau

mengurangi kejang. =atatan-

fenobarbital dapat

menyebabkan depresi

Page 20: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 20/29

 pernapasan dan sedasi.

e. N7eri kepala ;erhu;ungan 'engan iritasi lapisan )tak 

8ujuan - keluahan nyeri berkurang?rasa sakit terkendali

4riteria hasil - klien dapat tidur dengan tenaang, 7ajah rileks, dan

klien memverbalisasikan penurunan rasa sakit

Inter4ensi %asi)nal

). %sahakan membuat

lingkungan yang aman dan

tenang.

!. 4ompres dingin (es# pada

kepala

. 9akukan penatalaksanaan

nyeri dengan metode distraksi

dan relaksasi napas dalam

5. 9akukan latihan gerak aktif

atau pasif sesuai kondisi

dengan lembut dan hati'hati

@. 4olaborasi pemberian

analgesik 

). enurunkan reaksi terhadap

rangsangan eksternal atau

kesensitifan terhadap cahaya

dan menganjurkan klien

untuk beristirahat

!. $apat menyebabkan

vasokontriksi pembuluh

darah otak 

. embantu menurunkan

(memutuskan# stimulasi

sensasi nyeri

5. $apat membantu relaksasi

otot'otot yang tegang dan

dapat menurunkan nyeri?rasa

tidak nyaman

@. ungkin diperlukan untuk

menurunkan rasa sakit.

f. :angguan ");ilitas fisik ;erhu;ungan 'engan kerusakan

neur)"uskular6 penurunan kekuatan )t)t6 penurunan kesa'aran6

kerusakan persepsi<k)gnitif.

8ujuan - tidak terjadi kontraktur, footdrop, gangguan integritas kulit,

fungsi pencernaan dan kandung kemih optimal, serta peningkatan

kemampuan fisik 

Page 21: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 21/29

4riteria asil- skala ketergantungan klien meningkat menjadi bantuan

minimal

Inter4ensi %asi)nal

). 8injau kemampuan fisik dan

kerusakan yang terjadi

!. 4aji tingkat imobilisasi,

gunakan skala ketergantungan

. erikan perubahan posisi yang

teratur pada klien

5. Pertahankan kesejajaran tubuh

yang adekuat, berikan latihan

6B pasif jika klien sudah

 bebas panas dan kejang

@. erikan pera7atan kulit secara

adekuat, lakukan masase, ganti

 pakaian klien dengan bahan

linen dan pertahankan tempat

tidur dalam keadaan kering

2. erikan pera7atan mata,

 bersihkan mata, dan tutup

dengan kapas yang basah

sesekali

/. 4aji adanya nyeri, kemerahan,

 bengkak pada area kulit

). engidentifikasi kerusakan

fungsi dan menentukan

 pilihan intervensi

!. 8ingkat ketergantungan

minimal care (hanya

memerlukan bantuanminimal#

. Perubahan posisi teratur

dapat mendistribusikan berat

 badan secara menyeluruh

dan memfasilitasi peredaran

darah serta mencegah

dekubitus5. encegah terjadinya

kontraktur atau footdrop,

serta dapat mempercepat

 pengembalian fungsi tubuh

nantinya.

@. emfasilitasi sirkulasi dan

mencegah gangguan

integritas kulit

2. elindungi mata dari

kerusakan akibat terbukanya

mata terus menerus

/. Indikasi adanya kerusakan

kulit

Page 22: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 22/29

g. $e"as 7ang ;erhu;ungan an(a"an6 k)n'isi sakit6 'an

peru;ahan kesehatan.

8ujuan - mengakui dan mendiskusikan rasa takut. engungkapkan

keakuratan pengetahuan tentang situasi. 8ampak rileks dan

melaporkan ansietas berkurang sampai pada tingkat dapat diatasi.

Inter4ensi %asi)nal

). 4aji status mental dan tingkat

ansietas dari pasien?keluarga.

=atat adanya tanda'tanda

verbal atau non verbal.

!. erikan penjelasan hubungan

antara proses penyakit dan

gejalanya.

. a7ab setiap pertanyaandengan penuh perhatian dan

 berikan informasi tentang

 prognosa penyakit

5. elaskan dan persiapkan untuk

tindakan prosedur sebelum

duilakukan.

@. erikan kesempatan

 pasien?keluarga untuik

mengumgkapkan isi pikiran

dan perasaan takutnya.

2. 9ibatkan pasien?keluarga

dalam pera7atan.

/. erikan petunjuk mengenai

). 3angguan tingkat kesadaran

dapat mempengaruhi

ekspresi rasa takut tetapi

tidak menyangkal

keberadaannya. $erajat

ansietas akan dipengaruhi

 bagaimana informasi

tersebut diterima oleh

individu.

!. eningkatkan pemahaman,

mengurangi resa takut

karena ketidaktahuan dan

dapat membantu

menurunkan ansietas.

. Penting untuk menciptakan

kepercayaan karena diagnosa

enfeksi otak mungkin

menakutkan, ketulusan dan

informasi yang akurat dapat

memberikan keyakinan pada

 pasien dan juga keluarga.

5. $apat meringankan ansietas

terutama ketika pemeriksaan

tersebut melibatkan otak.

@. engungkap ,rasa takut

secara terbuka di mana rasa

takut dapat ditunjukkan.

2. eningkatkan perasaan

Page 23: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 23/29

sumber'sumbner penyokong

yang ada, seperti keluarga,

konselor professional dan

sebagainya

control terhadap diri dan

meningkatkan kemandirian.

/. emberikan jaminan bah7a

 bantuan yang diperlukan

adalah penting untuk

 peningkatan?menyokong

mekanisme koping pasien.

0. I"ple"entasi Keperawatan

Pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan

yang spesifik 

8ahapan pelaksanaan terdiri dari -

a. Persiapan

4esiapan tersebut meliputi kegiatan'kegiatan

a9 6evie7 tindakan kepera7atan yang diidentifikasi pada tahap

 perencanaan.

;9 enganalisa pengetahuan dan keterampilan kepera7atan yang

diperlukan.

(9 engetahui komplikasi dari tindakan kepera7atan yang mungkin

timbul.

'9 enentukan dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan.

e9 empersiapkan lingkungan yang kondusif sesuai dengan

tindakan yang dilakukan.

f9 engidentifikasi aspek hukum dan etika terhadap resiko dari

 potensial tindakan.

 b. Implementasi adalah kegiatan pelaksanaan tindakan dari perencanaan

untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional. 8indakan

kepera7atan dibedakan berdasarkan ke7enangan dan tanggung ja7ab

secara profesional sebagaimana terdapat dalam standar praktek 

kepera7atan meliputi -

a# Independent

8indakan kepera7atan independent adalah suatu tindakan yang

dilaksanakan oleh pera7at tanpa petunjuk dan perintah dari

dokter atau tenaga kesehatan lainnya.

 b# Interdependent

Page 24: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 24/29

Interdependen tindakan kepera7atan menjelaskan suatu kegiatan

yang memerlukan suatu kerja sama dengan tenaga kesehatan

lainnya, misalnya - tenaga sosial, ahli gizi fisioterapi dan dokter.

c# $ependent8indakan dependent berhubungan dengan pelaksanaan rencana

medis.

c. $okumentasi

Pelaksanaan tindakan kepera7atan harus diikuti oleh pencatatan yang

lengkap dan akurat terhadap kejadian dalam proses kepera7atan.

1. E4aluasi

a. Pengertian

Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses

kepera7atan yang menandakan seberapa jauh diagnosa kepera7atan,

rencana tindakan dan pelaksananya sudah berhasil dicapai.

;. 8ujuan evaluasi

%ntuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan, pera7at

dapat mengambil keputusan berdasarkan respon klien terhadap

tindakan kepera7atan yang diberikan yakni -

a9 eyakini rencana tindakan kepera7atan klien, tujuan yang

ditetapkan.

 b# emodifikasi rencana tindakan kepera7atan (klien menemui

kesulitan untuk mencapai tujuan #.

c. Proses Evaluasi

a# engukur pencapaian tujuan.

 b# embandingkan data yang terkumpul dengan tujuan dan

 pencapaian tujuan (penentuan keputusan pada tahap evaluasi#

 pada tahap ini ada kemungkinan keputusan yakni -

)# 4lien telah mencapai hasil yang telah ditentukan dalam

tujuan.

!# 4lien masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan.

# 4lien tidak dapat mencapai hasil yang telah di tentukan ada

dua komponen untuk mengevaluasi k7alitas tindakan

kepera7atan yaitu -

(a# Proses (Cormatif#

Page 25: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 25/29

Cokus tipe evaluasi hasil adalah aktivitas dari proses

kepera7atan dan kuantitas pelayanan tindakan

kepera7atan sistem penulisan pada tahap evaluasi ini

dapat menggunakan sistem subjektif, objektif, analisa

 perencanaan (&BAP# atau model dokumentasi lainnya.

(b# asil (sumatif#

Cokus evaluasi hasil adalah perubahan perilaku atau status

kesehatan klien pada akhir tindakan kepera7atan klien'tife

ini dilaksanakan secara paripurna pada akhir tindakan

kepera7atan, sumatif valuasi adalah objektif, fleksibel dan

efisien.

d. 4omponen Evaluasi

$ibagi menjadi @ komponen yaitu

a# enentukan kriteria, standar dan pertanyaan evaluasi.

 b# engungkapkan data menyertai keadaan klien terbaru.

c# enganalisa dan membandingkan data terhadap kriteria dan

standar.

d# erangkum hasil dan membuat kumpulan.

e# elaksanakan tindakan yang sesuai berdasarkan kesimpulan.

Pera7at dalam mengevaluasi untuk melihat sejauh mana tujuan yang

telah di capai oleh klien setelah mendapatkan tindakan atau asuhan

kepera7atan. Evaluasi yang dapat di gunakan yaitu evaluasi sumatif.

Evaluasi sumatif, evaluasi yang di lakukan pada akhir dari seluruh proses

asuhan kepera7atan yang di berikan dan dilakukan secara terus menerus

dengan menilai respon terhadap tindakan yang di lakukan.

BAB III

Page 26: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 26/29

PENUTUP

A. Kesi"pulan

a. Encephalitis adalah peradangan pada jaringan otak dan meningen, yang

dapat disebabkan karena virus, bakteri, jamur dan parasit. Encephalitis

karena bakteri dapat masuk melalui fraktur tengkorak. &edangkan pada

virus disebabkan karena gigitan serangga, nyamuk (arbo virus# yang

kemudian masuk ke susunan saraf pusat melalui peredaran darah.

Pemberian imunisasi juga berpotensi mengakibatkan encephalitis seperti

 pada imunisasi polio. Encephalitis karena amuba diantaranya amuba

 ;aegleria fo7leri, acantamuba culbertsoni yang masuk melalui kulit yang

terluka.( $e7anto, !""/#.

 b. %ntuk mengetahui penyebab encephalitis perlu pemeriksaan bakteriologik 

dan virulogik pada spesimen feses, sputum, serum darah ataupun cairan

serebrosspinalis yang harus diambil pada hari'hari pertama. erbagai

macam mikroorganisme dapat menimbulkan ensefalitis, misalnya

 bakteria, protozoa, cacing, jamur, spirochaeta, dan virus. akteri

 penyebab ensefalitis adalah &taphylococcus aureus, streptokok, E. =oli,

. 8uberculosa dan 8. Pallidum. Encephalitis bakterial akut sering

disebut encephalitis supuratif akut (ansjoer, !"""#.

c. +irus atau agen penyebab lainnya masuk ke susunan saraf pusat melalui

 peredaran darah, saraf perifer atau saraf kranial, menetap dan berkembang

 biak menimbulkan proses peradangan. 4erusakan pada myelin pada

akson dan 7hite matter dapat pula terjadi . 6eaksi peradangan juga

mengakibatkan perdarahan , edema, nekrosis yang selanjutnya dapat

terjadi peningkatan tekanan intracranial. 4ematian dapat terjadi karena

adanya herniasi dan peningkatan tekanan intracranial. (8ar7oto

:artonah, !""/#.

d. eskipun penyebabnya berbeda'beda, gejala klinis ensefalitis lebih

kurang sama dan khas, sehingga dapat digunakan sebagai kriteria

diagnosis. &ecara umum,gejala berupa trias ensepalitis yang terdiri dari

demam, kejang dan kesadaran menurun, sakit kepala, kadang disertai

kaku kuduk apabila infeksi mengenai meningen,dapat terjadi gangguan

 pendengaran dan penglihatan. (ansjoer,!"""#.

Page 27: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 27/29

e. Pada setiap anak yang mengalami penyakit yang sifatnya kronuis atau

mengalami hospitalisasi yang lama, kemungkinan terjadinya gangguan

 pertumbuhan dan perkembangan sangat besar. al ini disebabkan pada

keadaan sakit fungsi tubuh menurun termasuk fungsi social anak. 8ahun'

tahun pertama pada anak merupakan Dtahun emas untuk kehidupannya.

3angguan atau keterlambatan yang terjadi saat ini harus diatasi untuk 

mencapai tugas Ftugas pertumbuhan selanjutnya. Pengkajian

 pertumbuhna dan perkembangan anak ini menjadi penting sebagai

langkah a7al penanganan dan antisipasi. Pengkajian dapat dilakukan

dengan menggunakan format $$&8.

B. *aran

erdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai

 berikut-

). %ntuk Pera7at

Agar meningkatkan kualitas dalam pelaksanaan asuhan kepera7atan

 pada klien dengan enchepalitis, serta meningkatkan pengetahuan dengan

membaca buku'buku dan mengikuti seminar serta menindaklanjuti

masalah yang belum teratasi.

!. %ntuk ahasis7a

$iharapkan dapat melaksanakan teknik komunikasi terapeutik dalam

melakukan pengupulan data maupun dalam melakukan setiap tindakan

kepera7atan agar kualitas pengumpulan data dapat lebih baik sehingga

dapat melaksanakan asuhan kepera7atan dengan baik.

. %ntuk 4lien dan 4eluarga

$iharapkan klien dapat menjaga gaya hidup yang bersih ? kebiasaan agar 

tidak terkena komplikasi dan jika ada keluhan'keluhan segera

menghubungi petugas kesehatan, puskesmas maupun rumah sakit

terdekat.

5. %ntuk Institusi

$iharapkan kepada institusi khususnya kepera7atan, semoga makalah ini

dapat bermanfaat dan bisa menambah 7a7asan kita sebagai tenaga

 pera7at dan sebagai tambahan informasi bagi kita semua.

Page 28: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 28/29

DA=TA% PU*TAKA

Arif, ansur.!""".  Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Jilid 2.  akarta - edia

Aesculapius

$e7anto, 3eorge dkk. !""/. Diagnosis dan Tata Laksana Penyakit Saraf.  akarta-

E3=

$oengoes, arilynn.E. !""". Rencana Asuan Kepera!atan. akarta - E3=

uttaGin Arif. !""0.  "ulu A#ar Asuan Kepera!atan Klien dengan $angguan

Siste% Persyarafan. akarta- &alemba edika

8ar7oto dan 7artonah. !""/.  Kepera!atan &edikal "eda $angguan Siste%

 Persarafan . akarta- &agung &eto

Page 29: asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

8/17/2019 asuhan_keperawatan_ensefalitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/asuhankeperawatanensefalitisdocx 29/29

Asuhan 4epera7atan Pada Pasien Ensefalitis. (online#. http-??bkp!")). blogspot.

com ?!"))?"?asuhan'kepera7atan'pada'pasienH!5.html, diakses tanggal !

April !")5 pukul )"."".