ask.hipo

14
ASUHAN KEPERAWATAN A. Pengkajian 1. Data demografi Nama, umur, status dan pekerjaan 2. Keluhan Utama Klien Pada klien dengan hipoglikemia, keluhan yang dirasakan pada umumnya adalah kelelahan, cepat merasa lapar dan berkeringat. 3. Riwayat penyakit sekarang Biasanya terjadi gangguan pada sistem saraf pusat, karena menurunnya kadar glukosa plasma ke otak. 4. Riwayat penyakit dahulu Yang ditanyakan riwayat penyakit dahulu berhubungan dengan penyakit hipoglikemia misalnya : Neuroglikopenia yaitu jika otak menerima glukosa yang tidak cukup untuk kebutuhan metaboliknya. 5. Riwayat kesehatan keluarga Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sering dialami oleh pasien saat ini. B. Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan rasa nyaman : nyeri b.d gejala-gejala simpatetik. Yang ditandai dengan : pasien gelisah, meringis dan mengeluh nyeri.

Upload: irjan-junior

Post on 11-Jul-2016

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

KESEHATAN

TRANSCRIPT

Page 1: Ask.Hipo

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Data demografi

Nama, umur, status dan pekerjaan

2. Keluhan Utama Klien

Pada klien dengan hipoglikemia, keluhan yang dirasakan pada umumnya

adalah kelelahan, cepat merasa lapar dan berkeringat.

3. Riwayat penyakit sekarang

Biasanya terjadi gangguan pada sistem saraf pusat, karena menurunnya kadar

glukosa plasma ke otak.

4. Riwayat penyakit dahulu

Yang ditanyakan riwayat penyakit dahulu berhubungan dengan penyakit

hipoglikemia misalnya : Neuroglikopenia yaitu jika otak menerima glukosa

yang tidak cukup untuk kebutuhan metaboliknya.

5. Riwayat kesehatan keluarga

Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sering dialami

oleh pasien saat ini.

B. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman : nyeri b.d gejala-gejala simpatetik.

Yang ditandai dengan : pasien gelisah, meringis dan mengeluh nyeri.

2. Potensial terjadinya injuri b.d disfungsi CNS (Central Nervus Sistem) yang

ditandai dengan pasien gemetar/tremor.

3. Kurangnya pengetahuan mengenai penyakit, kebutuhan obat b.d kurang

terpaparnya informasi yang ditandai dengan klien sering bertanya tentang

penyakitnya, tidak taat mengikuti instruksi pengobatan.

Diagnosa I

1. Goal : klien akan meningkatkan kenyamanan selama dalam perawatan.

2. Kriteria hasil : pasien mengatakan nyeri berkurang, tidak ada perilaku yang

menunjukan adanya nyeri

Page 2: Ask.Hipo

3. Intervensi

a. Selidiki keluhan nyeri

b. Awasi tanda vital, perhatikan petunjuk non verbal misalnya gelisah

c. Berikan lingkungan tenang dan kurangi rangsangan penuh stress

d. Kaji ulang/tingkatkan intervensi kenyamanan pasien sendiri, posisi,

aktivitas fisik dan sebagainya

e. Evaluasi dan dukung mekanisme koping pasien

f. Dorong pasien menggunakan teknik manajemen nyeri, misalnya latihan

relaksasi/napas dalam

4. Rasional

a. Membantu mengkaji kebutuhan untuk intervensi

b. Membantu mengevaluasi pernyataan verbal dan keefektifan intervensi

c. Meningkatkan istirahat dan meningkatkan kemampuan koping

d. Penanganan sukses terhadap nyeri memerlukan keterlibatan pasien.

Penggunaan teknik efektif memberikan penguatan positif, meningkatkan

rasa kontrol dan menyiapkan pasien untuk intervensi yang dapat

digunakan setelah pulang.

e. Penggunaan persepsi sendiri/perilaku untuk menghilangkan nyeri dapat

membantu pasien mengatasinya lebih efektif

f. Memudahkan relaksasi, terapi farmakologi tambahan dan meningkatkan

kemampuan koping

5. Implementasi

Menyelidiki keluhan nyeri.

Mengawasi TTV, memperhatikan petunjuk non verbal.

Memberikan lingkungan tenang dan mengurangi rangsangan penuh stress.

Mengevaluasi dan mendukung mekanisme koping pasien.

Mendorong pasien menggunakan teknik manajemen nyeri.

6. Evaluasi

a. Pasien melaporkan nyeri hilang/terkontrol

b. Pasien menunjukkan perilaku penanganan nyeri

c. Pasien tampak rileks dan mampu tidur/istirahat dengan tepat.

Page 3: Ask.Hipo

Diagnosa II

1. Goal : klien akan menunjukan tidak adanya injuri selama perawatan.

2. Kriteria hasil : pasien terbebas dari injuri.

3. Intervensi

a. Observasi perubahan perilaku dan mental

b. Bantu pasien dalam melakukan aktivitas

c. Jelaskan pada pasien sebab-sebab terjadinya gangguan neurologis

d. Awasi pasien secara ketat

e. Jelaskan tanda dan gejala dari hipoglikemia seperti sakit kepala,

gemetar kepada pasien

4. Rasional

a. Memberikan informasi mengenai status asupan nutrisi ke otak

b. Mencegah terjadinya resiko cedera

c. Meningkatkan pemahaman pasien

d. Mencegah resiko terjadinya cedera

e. Untuk mengetahui apa yang harus diperhatikan dan pengobatan yang

terjadi

5. Implementasi

Mengobservasi perubahan perilaku dan mental.

Membantu pasien dalam melakukan aktivitas.

Menjelaskan pada pasien tentang sebab-sebab gangguan neurologis.

Mengawasi pasien secara ketat.

Menjelaskan tanda-tanda dan gejala hipoglikemia.

6. Evaluasi

a. Pasien menyatakan pemahaman dasar tentang proses penyakit dan

pengobatan.

b. Pasien menunjukkan perubahan pola hidup untuk mencegah perubahan

mental.

Diagnosa III

1. Goal : pasien akan meningkatkan pengetahuan selama dalam perawatan.

2. Kriteria hasil : klien berpartisipasi dalam program keperawatan

Page 4: Ask.Hipo

3. Intervensi

a. Kaji tingkat pengetahuan pasien/keluarga tentang penyakit hipoglikemia

b. Ciptakan suasana saling percaya dengan mendengarkan penuh perhatian

dan selalu ada waktu untuk pasien

c. Jelaskan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan pada

pasien dengan bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti

d. Ajarkan pentingnya memperhatikan pemeriksaan gula darah setiap hari,

waktu dan dosis obat, diet, aktivitas dalam hdiup

e. Diskusikan dengan pasien mengenai tanda dan gejala serta pengobatan

yang dilakukan untuk hipoglikemia

f. Kerja sama dengan pasien dalam menata tujuan belajar yang diharapkan

g. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan, manfaatnya bagi pasien serta

libatkan pasien didalamnya

h. Gunakan gambar-gambar dalam memberikan penjelasan/jika

ada/memungkinkan

4. Rasional

a. untuk memberikan informasi pada pasien/keluarga, perawat perlu

mengetahui sejauhmana pengetahuan yang diketahui pasien/keluarga.

b. Menanggapi dan memperhatikan, perlu diciptakan sebelum pasien

bersedia mengambil bagian dalam proses belajar.

c. Agar informasi dapat diterima dengan mudah dan tepat sehingga tidak

menimbulkan kesalahapahaman.

d. Membantu dalam menciptakan gambaran nyata dari keadaan pasien untuk

meakukan kontrol penyakitnya dengan lebih baik dan meningkatkan

perawatan diri atau kemandirian.

e. Pengetahuan akan membuat pasien merasa nyaman dalam pengobatan dan

mengurangi kecemasan. Pengetahuan juga menjamin pemberian insulin

akan stabil.

f. Berpartisipasi dalam perencanaan meningkatkan antusias dan kerja sama

pasien.

g. Dengan penjelasan yang ada dan ikut secara langsung dalam tindakan

yang dilakukan, pasien akan lebih kooperatif dan cemasnya berkurang.

Page 5: Ask.Hipo

h. Gambar-gambar dapat membantu mengingat penjelasan yang telah

diberikan.

5. Implementasi

Menkaji tingkat pengetahuan pasien/keluarga tentang penyakit.

Menjelaskan tentang proses penyakit, pengobatan pada pasien.

Bekerja sama dengan pasien dalam menata tujuan belajar yang

diharapkan.

Menjelaskan tentang prosedur yang akan dilaksanakan.

Mendorong pasien menggunakan teknik manajemen nyeri.

6. Evaluasi

a. Pasien mengungkapkan pemahaman tentang penyakit. Pasien

mengidentifikasi hubungan tanda dan gejala dengan proses penyakit.

b. Pasien melakukan prosedur yang perlu dan menjelaskan rasional tindakan

c. Melakukan perubahan gaya hidup dan berpartisipasi dalam program

pengobatan.

Page 6: Ask.Hipo

ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah

1

2

3

DS : Pasien mengeluh nyeri

DO : gelisah, meringis

DS : Pasien mengeluh

penglihatannya kabur,

pusing

DO: pasien tremor/ gemetar

DS : Pasien mengatakan :

Apakah penyakitnya

dapat disembuhkan.

DO : pasien sering bertanya

tentang penyakitnya

pasien kelihatan cemas,

gelisah.

Gejala-gejala

simpatik.

Disfungsi CNS

Kurang informasi

Gangguan rasa

nyaman : nyeri.

Potensial terjadinya

injuri.

Kurangnya

pengetahuan

mengenai penyakit,

dan kebutuhan

pengobatan.

C. Patofisiologi

Tanpa melihat penyebab dari hipoglikemia puasa atau reaksi hipoglikemia,

hasil akhir yang diamati adalah terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan

glukosa tubuh serta konsentrasi glukosa darah. Normalnya, level glukosa darah

berada dalam batas aman selama masa puasa (fasting), insulin tubuh akan

mengalami pengurangan dan regulasi hormon akan mengakibatkan produksi

glukosa hepatik dan penurunan glukosa yang digunakan oleh jaringan yang lain

lebih dari sistem saraf.

Regulasi ini tidak nampak pada hipoglikemia karena adanya insulin lebih dari

normal atau karena produksi glukosa yang kurang hasil akhir adalah

berkurangnya glukosa darah, regulasi hormon akan disekresi namun kurang

efektif untuk menghasilkan glukosa darah yang normal.

Page 7: Ask.Hipo

D. Pathway

Pengobatan DM yang salah

Peningkatan insulin

Defisiensi hormon : ACTH kortisol, glukagon, katekolamin, penyakit hati.Obat-obatan : alkohol, propranorol dan salisilat.

Bekurangnya produksi glukosa

Insulinoma, tumor ekstra pankreas dan penyakit autoimun.

Kelebihan produksi insulin

Hipoglikemia

Suplai glukosa ke otak berkurang

Neuroglikopenia(otak tidak mampu memenuhi kebutuhan metaboliknyaPenurunan respon hormonal.

Potensial terjadinya injuri karena disfungsi CNS

Page 8: Ask.Hipo

E. Manifestasi Klinik

Gejala hipoglikemia dapat terjadi mendadak dan tanpa terduga sebelumnya.

Kombinasi semua gejala tersebut dapat bervariasi antara pasien yang satu dengan

yang lain. Sampai derajat tertentu, gejala ini dapat berhubungan dengan tingkat

penurunan kadar glukosa darah yang sebenarnya atau dengan kecepatan

penurunan kadar tersebut.

Faktor lain yang berperan terhadap perubahan gejala hipoglikemia adalah

penurunan respon hormonal dapat terjadi pada pasien yang menderita diabetes

selama bertahun-tahun, dengan turunnya kadar glukosa, dorongan adrenalin tidak

terjadi dan pasien tidak merasakan gejala adrenergik yang lazim yaitu beringat

dan gemetar.

F. Pemeriksaan Penunjang

Hb/Ht : tidak berubah sampai sedikit menurun.

BUN/Kreatinin serum : normal

Elektrolit serum : biasanya tidak berubah

Glukosa serum : 15 – 50 mg/dl

GDA : pH 7,3 – 7,5 ; HCO3 20 – 26 mEg/L ; CO2 30 – 40 mEg/L

Osmolitas serum : < 280 mOsm/L

Glukosa aseton serum : negatif beberapa menit sampai beberapa jam.

G. Manajemen Medik

Terapi medis terdiri dari pengamatan terhadap gejala hipoglikemia dengan

perubahan glukosa (50%) solusi glukosa dilakukan secara oral, dalam kondisi ini

terapi oral yang dianjurkan.

Setelah penyebab diidentifikasi, maka pengobatan yang dapat dilakukan yakni :

▪ Pembedahan untuk insulinoma atau tumor ekstrapankreatis.

▪ Terapi dioksida untuk insulinoma yang tidak dapat dibedah untuk

menekan sekresi insulin.

▪ Penghentian pemberian obat yang menginduksi hipoglikemia.

▪ Pemeriksaan defisiensi/penurunan hormonal.

▪ Pemeriksaan penyakit hepatik.

Penatalaksanaan

Page 9: Ask.Hipo

▪ Hindari menambahkan gula kedalam jus, bahkan jus yang tidak

dimaniskan sekalipun, karena dapat menyebabkan peningkatan tajam kadar

glukosa dan pasien dapat mengalami hipoglikemia nantinya.

▪ Ulangi pengobatan jika gejala menetap, lebih dari 10 – 15 menit.

▪ Jangan anjurkan makan makanan tinggi lemak untuk mengatasi

hipoglikemia.

▪ Berikan glukosa 1 mg atau intramuskular untuk pasien yang tidak

mampu menelan atau menolak pengobatan.

Pendidikan pasien

▪ Cegah hipoglikemia dengan mengikuti pola makan, pemberian insulin

dan latihan yang teratur.

▪ Jelaskan kepada pasien dan anggota keluarga tentang gejala-gejala

hipoglikemia dan penggunaan glukagon.

▪ Ajarkan keluarga tentang pentingnya melakukan pemeriksaan gula

darah pada waktu yang teratur dan sering.

▪ Jelaskan kepada pasien dan keluarga tentang penyebab dan pengobatan

terhadap penyakit hipoglikemia.