asal - usul gerakan....@

Upload: rantonuran

Post on 08-Jan-2016

284 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Asal Usul gerakan Muhammadiyah

TRANSCRIPT

ASAL - USUL GERAKAN MUHAMMADIYAH

312213ASSALAMUALAIKUM WR. WB

L/O/G/OASAL - USUL GERAKANMUHAMMADIYAH

L/O/G/O Fauzan Azhim Alifuddin Haris RNuranto Hendro PrastowoSuryo WibowoKelompok 1 20130110199201301102732013011027620130110285Pengertian Muhammadiyah

Secara (Etimologis) Muhamadiyah berasal dari kata bahasa Arab Muhammad, yaitu nama nabi dan rasul Allah yang terkhir. Kemudian mendapatkan ya nisbiyah, yang artinya menjeniskan.

Menurut istilah, dapat diberi batasan pengertian bahwa Muhammadiyah adalah organisasi islam yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlam dengan maksud agar umat islam di Indonesia daam melaksanakan ajaran Islam sesuai dengan ditintunkan oleh Rasulullah Muhammad SAW

Secara garis besar Muhammadiyah adalah salah satu organisasi Islam pembaharu di Indonesia.

Pendiri MuhammadiyahOrganisasi Islam Muhammadiyah yang kini lebih dikenal dengan sebutan Persyarikatan Muhammadiyah, didirikan oleh Muhammad Darwis yang kemudian dikenal dengan nama K.H. Ahmad Dahlan di Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H / 18 Nopember 1912.

Di samping itu, Muhammadiyah juga mendirikan organisasi untuk kaum perempuan dengan Nama 'Aisyiyah yang disitulah Istri KH. A. Dahlan, yakani Nyi Walidah Ahmad Dahlan berperan serta aktif dan sempat juga menjadi pemimpinnya.Berikut adalah daftar Pimpinan Muhammadiyah Indonesia sejak berdirinya sampai sekarang : KH Ahmad Dahlan ( 1912 - 1923 )KH Ibrahim ( 1923 1932 )KH Hisyam ( 1932 1936 )KH Mas Mansur ( 1936 1942 )Ki Bagus Hadikusuma ( 1942 1953 )Buya AR Sutan Mansur ( 1953 1959 )H.M. Yunus Anis ( 1959 1962 )KH. Ahmad Badawi ( 1962 1968 )KH. Faqih Usman ( 1968 1971 )KH. AR Fachruddin ( 1971 1990 )KHA. Azhar Basyir, M.A. ( 1990 1995 )Prof. Dr. H. M. Amien Rais ( 1995 2000 )Prof. Dr. H.A. Syafii Ma'arif ( 2000 2005 )Prof. Dr. H. M. Din Syamsuddin ( 2005 sekarang )

9Content Layouts Sejarah Lahirnya Muhammadiyah Bulan Dzulhijjah (8 Dzulhijjah 1330 H) atau November (18 November 1912 M) merupakan momentum penting lahirnya Muhammadiyah. Itulah kelahiran sebuah gerakan Islam modernis terbesar di Indonesia, yang melakukan perintisan atau kepeloporan pemurnian sekaligus pembaruan Islam di negeri berpenduduk terbesar muslim di dunia. Sebuah gerakan yang didirikan oleh seorang kyai alim, cerdas, dan berjiwa pembaru, yakni Kyai Haji Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis dari kota santri Kauman Yogyakarta.Kelahiran dan keberadaan Muhammadiyah pada awal berdirinya tidak lepas dan merupakan menifestasi dari gagasan pemikiran dan amal perjuangan Kyai Haji Ahmad Dahlan (Muhammad Darwis) yang menjadi pendirinya. Setelah menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci dan bermukim yang kedua kalinya pada tahun 1903, Kyai Dahlan mulai menyemaikan benih pembaruan di Tanah Air. Gagasan pembaruan itu diperoleh Kyai Dahlan setelah berguru kepada ulama-ulama Indonesia yang bermukim di Mekkah seperti Syeikh Ahmad Khatib dari Minangkabau, Kyai Nawawi dari Banten, Kyai Mas Abdullah dari Surabaya, dan Kyai Fakih dari Maskumambang; juga setelah membaca pemikiran-pemikiran para pembaru Islam seperti Ibn Taimiyah, Muhammad bin Abdil Wahhab, Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Rasyid Ridhaa. Faktor Internal Kelemahan praktek ajaran agama Islam dapat dijelaskan melalui dua bentuk,

1. Tradisionalisme Pemahaman dan praktek Islam tradisionalisme ini ditandai dengan pengukuhan yang kuat terhadap khasanah intelektual Islam masa lalu dan menutup kemungkinan untuk melakukan ijtihad dan pembaharuan-pembaharuan dalam bidang agama

2. Sinkretisme Pertemuan Islam dengan budaya lokal disamping telah memperkaya khasanah budaya Islam, pada sisi lainnya telah melahirkan format-format sinkretik, percampuradukkan antara sistem kepercayaan asli masyarakat-budaya setempat.

Faktor Internal dan Eksternal Lahirnya Muhammadiyahb. Faktor External

1. Kristenisasi Faktor eksternal yang paling banyak mempengaruhi kelahiran Muhammadiyah adalah kristenisasi, yakni kegiatan-kegiatan yang terprogram dan sistematis untuk mengubah agama penduduk asli, baik yang muslim maupun bukan, menjadi kristen.

2. Kolonialisme Belanda Penjajahan Belanda telah membawa pengaruh yang sangat buruk bagi perkembangan Islam di wilayah nusantara ini, baik secara sosial, politik, ekonomi maupun kebudayaan. Menyikapi hal ini, KH. Ahmad Dahlan dengan mendirikan Muhammadiyah berupaya melakukan perlawanan terhadap kekuatan penjajahan melalui pendekatan kultural, terutama upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui jalur pendidikan 3. Gerakan Pembaharuan Timur Tengah

Gerakan Muhammadiyah di Indonesia pada dasarnya merupakan salah satu mata rantai dari sejarah panjang gerakan pembaharuan yang dipelopori oleh Ibnu Taymiyah, Ibnu Qayyim, Muhammad bin Abdul Wahhab, Jamaluddin al-Afgani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha dan lain sebagainya.

Dengan melihat seluruh latar belakang kelahiran Muhammadiyah, dapat dikatakan bahwa KH. Ahmad Dahlan telah melakukan lompatan besar dalam beritijtihadAdapun faktor - faktor yang menjadi pendorong lahirnya Muhammadiyah ialah antara lain:1. Umat Islam tidak memegang teguh tuntunan Al-Quran dan Sunnah Nabi, sehingga menyebabkan merajalelanya syirik, bidah, dan khurafat, yang mengakibatkan umat Islam tidak merupakan golongan yang terhormat dalam masyarakat, demikian pula agama Islam tidak memancarkan sinar kemurniannya lagi;

2. Ketiadaan persatuan dan kesatuan di antara umat Islam, akibat dari tidak tegaknya ukhuwah Islamiyah serta ketiadaan suatu organisasi yang kuat;

Maksud dan Tujuan Muhammadiyah Rumusan maksud dan tujuan Muhammadiyah sejak berdiri hingga sekarang ini telah mengalami beberapa kali perubahan redaksional, perubahan susunan bahasa dan istilah. Tetapi, dari segi isi, maksud dan tujuan Muhammadiyah tidak berubah dari semula. Pada waktu pertama berdirinya Muhamadiyah memiliki maksud dan tujuan sebagai berikut:

1. Rumusan pertama Menyebarkan pengajaran Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam kepada penduduk bumi-putra, didalam residensi Yogyakarta. Dan Memajukan hal agama Islam kepada anggota-anggotanya.

2. Rumusan kedua terjadi setelah muhammadiyah meluas ke berbagai daerah di luar Yogyakarta. Memperhatikan jumlah cabang yang ada di luar Yogyakarta maka maksud dan tujuan muhammadiyah harus direvisi sesuaii dengan keadaan riil yang dialaminya. Adapun isinya adalah memajukan dan menggembirakan pengajaran dan pelajaran agama Islam di Hindia Belanda, serta memajukan dan menggembirakan hidup sepanjang kemauan Agama Islam kepada sekutu-sekutunya.

WASSALAMUALAIKUM WR.WBL/O/G/O