artikel pilihan dari koran kompas 11.1.2014

Upload: ekho109

Post on 04-Jun-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    1/42

    Kualanamu Peradaban Baru

    di Tengah Kebun Sawit

    Oleh: Mohammad Hilmi Faiq

    KERETA api meluncur menembus kabut menuju Bandara Internasional Kualanamu di Kabupaten

    Deli Serdang, Sumatera Utara, beberapa saat lalu. Bunyi klakson anginnya yang membahana

    mencuri perhatian calon penumpang dan warga yang antre di pintu masuk bandara, sekitar 50

    meter dari Stasiun Bandara.

    Selanjutnya, ratusan orang lalu lalang. Sebagian bergegas menuju pintu bandara untukcheck in,

    sisanya membeli tiket kereta api menuju Medan. Inilah satu-satunya bandara di Indonesia yang

    sudah memiliki jaringan kereta api untuk membantu mobilitas penumpang.

    http://lightboxit%28%27/getattachment/567c3493-fb3f-40c9-a6b2-c1c190305942/20140110mhf-sumut-kuala-namu,ph03',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/e7edcdd7-716a-43d7-aff3-422b8a0503ec/20140110mhf-sumut-kuala-namu,ph01',%20'Kompas/Mohammad%20Hilmi%20Faiq',%20'Lanskap%20Bandara%20Internasional%20Kualanamu,%20Sumatera%20Utara,%20ketika%20masih%20tahap%20pengerjaan,%20beberapa%20waktu%20lalu.'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/567c3493-fb3f-40c9-a6b2-c1c190305942/20140110mhf-sumut-kuala-namu,ph03',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/e7edcdd7-716a-43d7-aff3-422b8a0503ec/20140110mhf-sumut-kuala-namu,ph01',%20'Kompas/Mohammad%20Hilmi%20Faiq',%20'Lanskap%20Bandara%20Internasional%20Kualanamu,%20Sumatera%20Utara,%20ketika%20masih%20tahap%20pengerjaan,%20beberapa%20waktu%20lalu.'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/567c3493-fb3f-40c9-a6b2-c1c190305942/20140110mhf-sumut-kuala-namu,ph03',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/e7edcdd7-716a-43d7-aff3-422b8a0503ec/20140110mhf-sumut-kuala-namu,ph01',%20'Kompas/Mohammad%20Hilmi%20Faiq',%20'Lanskap%20Bandara%20Internasional%20Kualanamu,%20Sumatera%20Utara,%20ketika%20masih%20tahap%20pengerjaan,%20beberapa%20waktu%20lalu.'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/00000000-0000-0000-0000-000000000000/20140110mhf-sumut-kuala-namu,ph02',%20'',%20''%20);
  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    2/42

    Dari udara, Bandara Internasional Kualanamu tampak seperti sebuah kota yang dikelilingi

    perkebunan kelapa sawit. Memang, mulanya lahan untuk bandara ini merupakan perkebunan

    kelapa sawit milik PT Perkebunan Nusantara II di Kualanamu, Kecamatan Beringin, Kabupaten

    Deli Serdang. Di sekitar bandara masih terlihat sisa-sisa kebun kelapa sawit itu.

    Ketika masih berupa perkebunan, jalan menuju areal bandara ini hanya jalan desa berupa tanah

    dan sempit. Pada malam hari, suasananya sepi. Apalagi ketika musim hujan. Jalan becek, jadi

    orang malas keluar rumah, kata Yopi Mulya Atmaja (31), seorang pekerja.

    Penjambretan, pencurian, dan perampokan pun kerap terjadi di Jalan Simpang Kayu Besar dan

    Jalan Batang Kuis yang merupakan akses menuju perkebunan kelapa sawit ini.

    Jalan akses menuju bandara yang dulu becek dan gelap serta disebut sebagai tempat jin buang

    anak kini beraspal dan terang benderang. Meskipun masih dalam pengerjaan, jalan sepanjang 16

    kilometer itu kini lebarnya 6-10 m.

    Rencananya akan dibangun jalan empat jalur total selebar 12 meter. Bahkan, masih

    bisa nambah lebarnya, kata Kepala Pelaksana Jalan Nasional I Wijaya Seta.

    Baik siang maupun malam, jalanan ini ramai lalu lalang kendaraan yang mengangkut penumpang

    dari dan ke bandara. Dalam sehari tak kurang dari 15.000 orang melewati jalur ini. Sisanya, sekitar

    5.000 orang, menggunakan kereta api.

    Melongok ke dalam bandara seolah sulit membayangkan bahwa di kanan-kiri para penumpang

    yang duduk di ruang tunggu dulunya berdiri tegak pohon kelapa sawit. Semua itu kini terganti

    dengan lantai berlapis karpet, dinding kaca,

    serta puluhan petugas nan rapi dan wangi.

    Mengelilingi bandara ini mengingatkan saya pada Bandara Internasional Kuala Lumpur di

    Malaysia. Interior dan tata ruangan kedua bandara ini mirip.

    Jejak kelapa sawit itu tidak sepenuhnya hilang. Arsitek Wiratman merancang bangunan utama

    terminal ini dengan desain mirip pohon kelapa sawit. Dinding bangunan yang didominasi kaca,

    memungkinkan cahaya matahari mudah masuk sehingga menghemat energi listrik untuk

    penerangan.

    Aerotropolis

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    3/42

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    4/42

    terminal, persis di depan stasiun kereta api, pekerja menanami rumput hijau. Ini akan dipakai

    tempat bermain, kata Ahmad, pekerja. Tempat bermain yang dia maksud adalah Theme Park.

    Peradaban baru

    Bandara Internasional Kualanamu menjadi pertanda penting bagi peradaban baru di Sumatera

    Utara. Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan memprediksi bahwa dalam dua tahun ke

    depan jumlah penumpang yang datang dan pergi via bandara ini akan meningkat secara

    signifikan dari 20.000 orang per hari saat ini. Untuk itu, dia meminta pembangunan jalan menuju

    bandara segera dirampungkan.

    Pesatnya pembangunan bandara berimbas pada harga tanah di sekitar bandara. Enam tahun lalu,

    harga tanah di Kualanamu, Kecamatan Beringin, masih sebesar Rp 5.000 per meter. Sekarang ini

    harga tanah mencapai Rp 9 juta per meter.

    Dampak lainnya, warga yang tinggal di sepanjang jalan akses menuju bandara ramai-ramai

    membuka usaha. Di sepanjang Jalan Simpang

    Kayu Besar, puluhan toko dan warung berderet. Bagi warga, keberadaan bandara membuka

    peluang rezeki baru.

    Semoga warga sekitar Kualanamu juga dapat menjadi subyek kemajuan daerahnya, bukan melulu

    menjadi penonton....

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    5/42

    K O R U P S I H A M B A L A N G

    Perjalanan Panjang Anas

    HAMBALANG sejatinya adalah nama sebuah desa di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa

    Barat. Nama Hambalang tiba-tiba menyeruak ketika pada Juli 2011, mantan Bendahara Umum Partai

    Demokrat Muhammad Nazaruddin menyebutnya dalam pelarian di luar negeri setelah ditetapkan sebagai

    tersangka kasus korupsi wisma atlet SEA Games di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan.

    Nazaruddin pun menggebu menuding bekas koleganya, mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas

    Urbaningrum yang terlibat korupsi proyek Hambalang. Nilai proyek Hambalang memang jauh lebih besar

    daripada pembangunan wisma atlet. Proyek Hambalang menelan biaya Rp 2,5 triliun, sementara nilai

    proyek wisma atlet hanya Rp 191,67 miliar. Sejak itu, Hambalang mulai dikenal sebagai megaproyek yang

    dikorupsi.

    Nazaruddin rupanya tak asal menuduh. Anas, kini, menjadi tersangka kasus Hambalang dan sejak Jumat

    (10/1) sore resmi ditahan di sel yang berada di basemen Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Kerja sama bisnis antara Nazaruddin dan Anas rupanya terjalin sejak keduanya menjadi pimpinan Partai

    Demokrat. Nazaruddin dan Anas berkongsi di Grup Permai, sebuah induk perusahaan dengan banyak anak

    usaha. Perusahaan di bawah naungan Grup Permai ini belakangan diketahui banyak menggiring proyek-

    proyek APBN sejak dibahas di DPR, termasuk di dalamnya wisma atlet dan proyek Hambalang.

    Menggiring proyek

    Menggiring proyek berarti berusaha dengan segala cara, termasuk menyuap pihak yang berkepentingan,

    agar proyek tersebut dikerjakan oleh anak usaha Grup Permai, atau perusahaan lain yang tak berafiliasi

    dengan mereka, tetapi telah membayar fee.

    Ini, misalnya, terjadi dalam proyek wisma atlet. Pemenang tender adalah PT Duta Graha Indah Tbk, tetapi

    setelah itu mereka membayar fee kepada Grup Permai melalui Direktur Marketing PT Anak Negeri (anak

    usaha Grup Permai) Mindo Rosalina Manulang dan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid

    Muharram.

    Itu pula yang dilakukan Nazaruddin dengan Grup Permai dalam proyek Hambalang. Nazaruddin dalam

    persidangannya mengungkapkan, dirinya bersama Anas ikut terlibat mengatur proyek Hambalang sejak

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    6/42

    awal. Dia menyebut Anas sejak awal ikut mengatur proyeknya. Dimulai dengan mendapatkan sertifikat

    lahan proyek yang selama tiga tahun bermasalah.

    Nazaruddin mengungkapkan, pada Desember 2009, ia dan Angelina Sondakh dipanggil Anas untuk

    bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng. Pertemuan itu dilakukan untukmembicarakan proyek Hambalang. Dalam pembicaraan tersebut, disepakati Andi dan anggota Fraksi Partai

    Demokrat, Angelina Sondakh, bersama anggota Badan Anggaran DPR lainnya akan membuat anggaran

    khusus untuk proyek Hambalang.

    Hasil pertemuan tersebut dilaporkan Nazaruddin kepada Anas. Nazaruddin juga menyebut Anas kemudian

    memerintahkannya memanggil anggota Komisi II DPR dari FPD, Ignatius Mulyono, untuk mengurus

    sertifikat tanah proyek Hambalang yang terbelit sengketa dengan meminta bantuan Kepala Badan

    Pertanahan Nasional (BPN) Joyo Winoto. Ignatius ditugaskan karena mitra kerja Komisi II salah satunya

    ialah BPN.

    Belakangan, Ignatius mengakui dalam pertemuan di ruangan kerja Anas selaku Ketua Fraksi Partai

    Demokrat di DPR saat itu, atasannya di DPR tersebut memerintahkan agar dia mengurus sertifikat tanah

    Hambalang dengan menghubungi Kepala BPN Joyo Winoto. Setelah tiga minggu, sertifikat tanah proyek

    Hambalang jadi dan diserahkan Ignatius kepada Anas yang ditemani Nazaruddin.

    Terima uang dan mobil

    Dalam persidangan Nazaruddin pula, terungkap pertama kali soal pemberian mobil Toyota Harrier kepada

    Anas. Nazaruddin membeli Toyota Harrier melalui PT Pacific Putra Metropolitan, anak usaha PT

    Anugerah Nusantara yang juga bagian Grup Permai, di sebuah dealer mobil di Pecenongan, Jakarta Pusat,

    pada September 2009 seharga Rp 520 juta. Mobil itu kemudian diatasnamakan Anas dengan nomor polisi

    B 15 AUD.

    Dalam pengembangan penyidikan, KPK menemukan bahwa Anas tak hanya diberi Toyota Harrier. Anas

    juga diduga menerima pemberian Toyota Vellfire. Dalam sidang, Nazaruddin pernah menunjukkan

    fotokopi buku kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB) Toyota Alphard tahun pembuatan 2007 atas nama

    Anas. Fotokopi BPKB tersebut juga mencatat ada perubahan identitas kepemilikan Toyota Alphard dari

    sebelumnya dimiliki oleh PT Anugerah Nusantara menjadi milik Anas.

    Rupanya, pengembangan penyidikan KPK juga tak hanya menemukan dugaan pemberian mobil. Anas

    diduga menerima uang dari PT Adhi Karya. Perusahaan BUMN ini menggelontorkan uang Rp 14,601

    miliar untuk memenangkan pekerjaan fisik proyek Hambalang.

    Sebagian uang tersebut Rp 6,925 miliar berasal dari PT Wijaya Karya, yang digandeng PT Adhi Karya

    dalam kerja sama operasi (KSO) proyek Hambalang. Dari uang Rp 14,601 miliar itu, sebagian diberikan

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    7/42

    kepada Anas Rp 2,21 miliar untuk membantu pencalonan sebagai ketua umum dalam Kongres Partai

    Demokrat tahun 2010.

    KPK menyebut Anas juga menerima sesuatu dari proyek-proyek lain. Pengacara Anas sempat memprotes

    penggunaan frasa proyek-proyek lainnya itu. Ini pula yang membuat Anas mangkir saat hendak diperiksasebagai tersangka, Selasa lalu.

    Soal proyek-proyek lainnya ini, Anas diduga menerima pemberian sesuatu dari proyek PT Bio Farma. Dia

    juga diduga menerima sesuatu dari proyek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jawa Timur.

    Bahkan, nilai pemberian dari proyek Hambalang terhitung paling kecil ketimbang pemberian dari proyek-

    proyek lain itu.

    Selama ini Anas selalu mengelak terlibat dalam kasus korupsi proyek Hambalang. Dia bahkan sempat

    menantang dengan mengatakan, Satu rupiah saja Anas korupsi di Hambalang, gantung Anas di Monas.

    Bersalah atau tidaknya Anas, tinggal menunggu putusan hakim setelah melihat bukti yang dibeberkan

    jaksa KPK maupun sanggahannya oleh tim pengacara. Selama ini, KPK tak pernah gagal membuktikan

    kesalahan terdakwa. (KHAERUDIN)

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    8/42

    Anas Dijerat Tiga Kasus

    Kode Kontradiktif Disampaikan kepadaKPK dan Presiden8 KOMENTARFACEBOOKTWITTER

    JAKARTA, KOMPASKomisi Pemberantasan Korupsi, Jumat (10/1), resmi

    menahan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum di Rumah Tahanan Kelas

    1 Jakarta Timur Cabang Gedung KPK. Ada tiga kasus dugaan korupsi yang menggiring Anas

    ke sel.

    https://www.facebook.com/dialog/feed?app_id=590741631004512&display=popup&caption=%20&name=Anas%20Dijerat%20Tiga%20Kasus&link=http://print.kompas.com/2014/01/11/Anas-Dijerat-Tiga-Kasus&picture=http://print.kompas.com/getattachment/9721e1ac-ce9b-4ee1-ab32-ed804ec1ad5b/Anas-Dijerat-Tiga-Kasus&description=JAKARTA,%20KOMPAS%C2%A0%E2%80%94Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi,%20Jumat%20(10/1),%20resmi%20menahan%C2%A0mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20di%20Rumah%20Tahanan%20Kelas%201%20Jakarta%20Timur%20Cabang%20Gedung...&redirect_uri=http://print.kompas.com/2014/01/11/Anas-Dijerat-Tiga-Kasushttps://www.facebook.com/dialog/feed?app_id=590741631004512&display=popup&caption=%20&name=Anas%20Dijerat%20Tiga%20Kasus&link=http://print.kompas.com/2014/01/11/Anas-Dijerat-Tiga-Kasus&picture=http://print.kompas.com/getattachment/9721e1ac-ce9b-4ee1-ab32-ed804ec1ad5b/Anas-Dijerat-Tiga-Kasus&description=JAKARTA,%20KOMPAS%C2%A0%E2%80%94Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi,%20Jumat%20(10/1),%20resmi%20menahan%C2%A0mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20di%20Rumah%20Tahanan%20Kelas%201%20Jakarta%20Timur%20Cabang%20Gedung...&redirect_uri=http://print.kompas.com/2014/01/11/Anas-Dijerat-Tiga-Kasushttps://www.facebook.com/dialog/feed?app_id=590741631004512&display=popup&caption=%20&name=Anas%20Dijerat%20Tiga%20Kasus&link=http://print.kompas.com/2014/01/11/Anas-Dijerat-Tiga-Kasus&picture=http://print.kompas.com/getattachment/9721e1ac-ce9b-4ee1-ab32-ed804ec1ad5b/Anas-Dijerat-Tiga-Kasus&description=JAKARTA,%20KOMPAS%C2%A0%E2%80%94Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi,%20Jumat%20(10/1),%20resmi%20menahan%C2%A0mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20di%20Rumah%20Tahanan%20Kelas%201%20Jakarta%20Timur%20Cabang%20Gedung...&redirect_uri=http://print.kompas.com/2014/01/11/Anas-Dijerat-Tiga-Kasushttp://playit%28%27/CMSPages/GetFile.aspx?guid=a5d7a4df-486c-4956-87ee-e04c32cda73f%27,%20%27%27,%20%27%27%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/5c26fd25-076a-4060-813c-73008d40b2b1/20140110H1-HL,ph06',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/7b7611f2-15ae-4195-b6f5-205a982a0700/20140110H1-HL,ph05',%20'KOMPAS/RIZA%20FATHONI',%20'Jumpa%20Pers%20Anas%20Anas%20Urbaningrum%20dikerubuti%20wartawan%20setelah%20menggelar%20jumpa%20pers%20di%20pendopo%20tempat%20tinggalnya%20di%20kawasan%20Duren%20Sawit,%20Jakarta%20Timur,%20Jumat%20(10/1).%20Anas%20menolak%20disebut%20mangkir%20dari%20panggilan%20KPK%20terkait%20pemeriksaan%20dirinya%20dan%20menyatakan%20bahwa%20KPK%20tidak%20perlu%20menjemput%20paksa%20Anas%20dengan%20bantuan%20anggota%20Brimob%20bersenjata.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/a32d50e4-d6ed-47a0-b2fd-94b620f11b10/20140110H1-HL,ph04',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20usai%20di%20periksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20di%20tahan.%20Sebelum%20Anas%20di%20tahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/533cc26e-84b4-46e3-a1c1-e7b06b70d3f9/20140110H1-HL,ph03',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/f67ad8ab-501d-4e4f-ae2f-136c3e40d59b/20140110H1-HL,ph02',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/72cd6094-dd20-4a70-8a45-e2c72cf6f286/20140110H1-HL,ph01',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20seusai%20diperiksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20ditahan.%20Sebelum%20%20ditahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://playit%28%27/CMSPages/GetFile.aspx?guid=a5d7a4df-486c-4956-87ee-e04c32cda73f%27,%20%27%27,%20%27%27%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/5c26fd25-076a-4060-813c-73008d40b2b1/20140110H1-HL,ph06',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/7b7611f2-15ae-4195-b6f5-205a982a0700/20140110H1-HL,ph05',%20'KOMPAS/RIZA%20FATHONI',%20'Jumpa%20Pers%20Anas%20Anas%20Urbaningrum%20dikerubuti%20wartawan%20setelah%20menggelar%20jumpa%20pers%20di%20pendopo%20tempat%20tinggalnya%20di%20kawasan%20Duren%20Sawit,%20Jakarta%20Timur,%20Jumat%20(10/1).%20Anas%20menolak%20disebut%20mangkir%20dari%20panggilan%20KPK%20terkait%20pemeriksaan%20dirinya%20dan%20menyatakan%20bahwa%20KPK%20tidak%20perlu%20menjemput%20paksa%20Anas%20dengan%20bantuan%20anggota%20Brimob%20bersenjata.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/a32d50e4-d6ed-47a0-b2fd-94b620f11b10/20140110H1-HL,ph04',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20usai%20di%20periksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20di%20tahan.%20Sebelum%20Anas%20di%20tahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/533cc26e-84b4-46e3-a1c1-e7b06b70d3f9/20140110H1-HL,ph03',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/f67ad8ab-501d-4e4f-ae2f-136c3e40d59b/20140110H1-HL,ph02',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/72cd6094-dd20-4a70-8a45-e2c72cf6f286/20140110H1-HL,ph01',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20seusai%20diperiksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20ditahan.%20Sebelum%20%20ditahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://playit%28%27/CMSPages/GetFile.aspx?guid=a5d7a4df-486c-4956-87ee-e04c32cda73f%27,%20%27%27,%20%27%27%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/5c26fd25-076a-4060-813c-73008d40b2b1/20140110H1-HL,ph06',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/7b7611f2-15ae-4195-b6f5-205a982a0700/20140110H1-HL,ph05',%20'KOMPAS/RIZA%20FATHONI',%20'Jumpa%20Pers%20Anas%20Anas%20Urbaningrum%20dikerubuti%20wartawan%20setelah%20menggelar%20jumpa%20pers%20di%20pendopo%20tempat%20tinggalnya%20di%20kawasan%20Duren%20Sawit,%20Jakarta%20Timur,%20Jumat%20(10/1).%20Anas%20menolak%20disebut%20mangkir%20dari%20panggilan%20KPK%20terkait%20pemeriksaan%20dirinya%20dan%20menyatakan%20bahwa%20KPK%20tidak%20perlu%20menjemput%20paksa%20Anas%20dengan%20bantuan%20anggota%20Brimob%20bersenjata.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/a32d50e4-d6ed-47a0-b2fd-94b620f11b10/20140110H1-HL,ph04',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20usai%20di%20periksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20di%20tahan.%20Sebelum%20Anas%20di%20tahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/533cc26e-84b4-46e3-a1c1-e7b06b70d3f9/20140110H1-HL,ph03',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/f67ad8ab-501d-4e4f-ae2f-136c3e40d59b/20140110H1-HL,ph02',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/72cd6094-dd20-4a70-8a45-e2c72cf6f286/20140110H1-HL,ph01',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20seusai%20diperiksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20ditahan.%20Sebelum%20%20ditahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://playit%28%27/CMSPages/GetFile.aspx?guid=a5d7a4df-486c-4956-87ee-e04c32cda73f%27,%20%27%27,%20%27%27%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/5c26fd25-076a-4060-813c-73008d40b2b1/20140110H1-HL,ph06',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/7b7611f2-15ae-4195-b6f5-205a982a0700/20140110H1-HL,ph05',%20'KOMPAS/RIZA%20FATHONI',%20'Jumpa%20Pers%20Anas%20Anas%20Urbaningrum%20dikerubuti%20wartawan%20setelah%20menggelar%20jumpa%20pers%20di%20pendopo%20tempat%20tinggalnya%20di%20kawasan%20Duren%20Sawit,%20Jakarta%20Timur,%20Jumat%20(10/1).%20Anas%20menolak%20disebut%20mangkir%20dari%20panggilan%20KPK%20terkait%20pemeriksaan%20dirinya%20dan%20menyatakan%20bahwa%20KPK%20tidak%20perlu%20menjemput%20paksa%20Anas%20dengan%20bantuan%20anggota%20Brimob%20bersenjata.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/a32d50e4-d6ed-47a0-b2fd-94b620f11b10/20140110H1-HL,ph04',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20usai%20di%20periksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20di%20tahan.%20Sebelum%20Anas%20di%20tahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/533cc26e-84b4-46e3-a1c1-e7b06b70d3f9/20140110H1-HL,ph03',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/f67ad8ab-501d-4e4f-ae2f-136c3e40d59b/20140110H1-HL,ph02',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/72cd6094-dd20-4a70-8a45-e2c72cf6f286/20140110H1-HL,ph01',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20seusai%20diperiksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20ditahan.%20Sebelum%20%20ditahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://playit%28%27/CMSPages/GetFile.aspx?guid=a5d7a4df-486c-4956-87ee-e04c32cda73f%27,%20%27%27,%20%27%27%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/5c26fd25-076a-4060-813c-73008d40b2b1/20140110H1-HL,ph06',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/7b7611f2-15ae-4195-b6f5-205a982a0700/20140110H1-HL,ph05',%20'KOMPAS/RIZA%20FATHONI',%20'Jumpa%20Pers%20Anas%20Anas%20Urbaningrum%20dikerubuti%20wartawan%20setelah%20menggelar%20jumpa%20pers%20di%20pendopo%20tempat%20tinggalnya%20di%20kawasan%20Duren%20Sawit,%20Jakarta%20Timur,%20Jumat%20(10/1).%20Anas%20menolak%20disebut%20mangkir%20dari%20panggilan%20KPK%20terkait%20pemeriksaan%20dirinya%20dan%20menyatakan%20bahwa%20KPK%20tidak%20perlu%20menjemput%20paksa%20Anas%20dengan%20bantuan%20anggota%20Brimob%20bersenjata.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/a32d50e4-d6ed-47a0-b2fd-94b620f11b10/20140110H1-HL,ph04',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20usai%20di%20periksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20di%20tahan.%20Sebelum%20Anas%20di%20tahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/533cc26e-84b4-46e3-a1c1-e7b06b70d3f9/20140110H1-HL,ph03',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/f67ad8ab-501d-4e4f-ae2f-136c3e40d59b/20140110H1-HL,ph02',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/72cd6094-dd20-4a70-8a45-e2c72cf6f286/20140110H1-HL,ph01',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20seusai%20diperiksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20ditahan.%20Sebelum%20%20ditahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://playit%28%27/CMSPages/GetFile.aspx?guid=a5d7a4df-486c-4956-87ee-e04c32cda73f%27,%20%27%27,%20%27%27%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/5c26fd25-076a-4060-813c-73008d40b2b1/20140110H1-HL,ph06',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/7b7611f2-15ae-4195-b6f5-205a982a0700/20140110H1-HL,ph05',%20'KOMPAS/RIZA%20FATHONI',%20'Jumpa%20Pers%20Anas%20Anas%20Urbaningrum%20dikerubuti%20wartawan%20setelah%20menggelar%20jumpa%20pers%20di%20pendopo%20tempat%20tinggalnya%20di%20kawasan%20Duren%20Sawit,%20Jakarta%20Timur,%20Jumat%20(10/1).%20Anas%20menolak%20disebut%20mangkir%20dari%20panggilan%20KPK%20terkait%20pemeriksaan%20dirinya%20dan%20menyatakan%20bahwa%20KPK%20tidak%20perlu%20menjemput%20paksa%20Anas%20dengan%20bantuan%20anggota%20Brimob%20bersenjata.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/a32d50e4-d6ed-47a0-b2fd-94b620f11b10/20140110H1-HL,ph04',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20usai%20di%20periksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20di%20tahan.%20Sebelum%20Anas%20di%20tahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/533cc26e-84b4-46e3-a1c1-e7b06b70d3f9/20140110H1-HL,ph03',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/f67ad8ab-501d-4e4f-ae2f-136c3e40d59b/20140110H1-HL,ph02',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/72cd6094-dd20-4a70-8a45-e2c72cf6f286/20140110H1-HL,ph01',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20seusai%20diperiksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20ditahan.%20Sebelum%20%20ditahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://playit%28%27/CMSPages/GetFile.aspx?guid=a5d7a4df-486c-4956-87ee-e04c32cda73f%27,%20%27%27,%20%27%27%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/5c26fd25-076a-4060-813c-73008d40b2b1/20140110H1-HL,ph06',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/7b7611f2-15ae-4195-b6f5-205a982a0700/20140110H1-HL,ph05',%20'KOMPAS/RIZA%20FATHONI',%20'Jumpa%20Pers%20Anas%20Anas%20Urbaningrum%20dikerubuti%20wartawan%20setelah%20menggelar%20jumpa%20pers%20di%20pendopo%20tempat%20tinggalnya%20di%20kawasan%20Duren%20Sawit,%20Jakarta%20Timur,%20Jumat%20(10/1).%20Anas%20menolak%20disebut%20mangkir%20dari%20panggilan%20KPK%20terkait%20pemeriksaan%20dirinya%20dan%20menyatakan%20bahwa%20KPK%20tidak%20perlu%20menjemput%20paksa%20Anas%20dengan%20bantuan%20anggota%20Brimob%20bersenjata.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/a32d50e4-d6ed-47a0-b2fd-94b620f11b10/20140110H1-HL,ph04',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20usai%20di%20periksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20di%20tahan.%20Sebelum%20Anas%20di%20tahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/533cc26e-84b4-46e3-a1c1-e7b06b70d3f9/20140110H1-HL,ph03',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/f67ad8ab-501d-4e4f-ae2f-136c3e40d59b/20140110H1-HL,ph02',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/72cd6094-dd20-4a70-8a45-e2c72cf6f286/20140110H1-HL,ph01',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20seusai%20diperiksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20ditahan.%20Sebelum%20%20ditahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://playit%28%27/CMSPages/GetFile.aspx?guid=a5d7a4df-486c-4956-87ee-e04c32cda73f%27,%20%27%27,%20%27%27%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/5c26fd25-076a-4060-813c-73008d40b2b1/20140110H1-HL,ph06',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/7b7611f2-15ae-4195-b6f5-205a982a0700/20140110H1-HL,ph05',%20'KOMPAS/RIZA%20FATHONI',%20'Jumpa%20Pers%20Anas%20Anas%20Urbaningrum%20dikerubuti%20wartawan%20setelah%20menggelar%20jumpa%20pers%20di%20pendopo%20tempat%20tinggalnya%20di%20kawasan%20Duren%20Sawit,%20Jakarta%20Timur,%20Jumat%20(10/1).%20Anas%20menolak%20disebut%20mangkir%20dari%20panggilan%20KPK%20terkait%20pemeriksaan%20dirinya%20dan%20menyatakan%20bahwa%20KPK%20tidak%20perlu%20menjemput%20paksa%20Anas%20dengan%20bantuan%20anggota%20Brimob%20bersenjata.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/a32d50e4-d6ed-47a0-b2fd-94b620f11b10/20140110H1-HL,ph04',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20usai%20di%20periksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20di%20tahan.%20Sebelum%20Anas%20di%20tahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/533cc26e-84b4-46e3-a1c1-e7b06b70d3f9/20140110H1-HL,ph03',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/f67ad8ab-501d-4e4f-ae2f-136c3e40d59b/20140110H1-HL,ph02',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20yang%20juga%20Ketua%20Umum%20Perhimpunan%20Pergerakan%20Indonesia%20(PPI)%20Anas%20Urbaningrum,%20menjalani%20pemeriksaan%20di%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1).%20'%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/72cd6094-dd20-4a70-8a45-e2c72cf6f286/20140110H1-HL,ph01',%20'KOMPAS/ALIF%20ICHWAN',%20'Mantan%20Ketua%20Umum%20%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20seusai%20diperiksa%20selama%20lima%20jam%20oleh%20penyidik%20Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi%20(KPK),%20Jakarta,%20Jumat%20(10/1),%20langsung%20ditahan.%20Sebelum%20%20ditahan,%20dengan%20menggunakan%20baju%20tahanan%20KPK,%20Anas%20memberikan%20keterangan%20pers%20kepada%20wartawan.%20'%20);https://www.facebook.com/dialog/feed?app_id=590741631004512&display=popup&caption=%20&name=Anas%20Dijerat%20Tiga%20Kasus&link=http://print.kompas.com/2014/01/11/Anas-Dijerat-Tiga-Kasus&picture=http://print.kompas.com/getattachment/9721e1ac-ce9b-4ee1-ab32-ed804ec1ad5b/Anas-Dijerat-Tiga-Kasus&description=JAKARTA,%20KOMPAS%C2%A0%E2%80%94Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi,%20Jumat%20(10/1),%20resmi%20menahan%C2%A0mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20di%20Rumah%20Tahanan%20Kelas%201%20Jakarta%20Timur%20Cabang%20Gedung...&redirect_uri=http://print.kompas.com/2014/01/11/Anas-Dijerat-Tiga-Kasushttps://www.facebook.com/dialog/feed?app_id=590741631004512&display=popup&caption=%20&name=Anas%20Dijerat%20Tiga%20Kasus&link=http://print.kompas.com/2014/01/11/Anas-Dijerat-Tiga-Kasus&picture=http://print.kompas.com/getattachment/9721e1ac-ce9b-4ee1-ab32-ed804ec1ad5b/Anas-Dijerat-Tiga-Kasus&description=JAKARTA,%20KOMPAS%C2%A0%E2%80%94Komisi%20Pemberantasan%20Korupsi,%20Jumat%20(10/1),%20resmi%20menahan%C2%A0mantan%20Ketua%20Umum%20Partai%20Demokrat%20Anas%20Urbaningrum%20di%20Rumah%20Tahanan%20Kelas%201%20Jakarta%20Timur%20Cabang%20Gedung...&redirect_uri=http://print.kompas.com/2014/01/11/Anas-Dijerat-Tiga-Kasus
  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    9/42

    Selama ini publik hanya mengetahui Anas adalah tersangka terkait pemberian sesuatu dari proyek

    Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Ternyata ada dua kasus lain yang mengirimnya ke bui: pemberian sesuatu

    dari proyek pengadaan vaksin PT Bio Farma di Bandung, Jawa Barat, dan pengadaan laboratorium

    kesehatan di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur.

    Seperti halnya proyek Hambalang, kedua kasus tersebut juga melibatkan mantan Bendahara Umum Partai

    Demokrat Muhammad Nazaruddin.

    Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi SP, terbuka kemungkinan Anas juga dijerat dengan pasal-pasal

    tindak pidana pencucian uang.

    Kode kontradiktif

    Kemarin, Anas datang ke KPK pukul 13.35. Raut mukanya tampak tegang. Sekitar empat jam kemudian,

    Anas keluar dari lobi Gedung KPK sudah mengenakan rompi warna oranye bertuliskan tahanan KPK.

    Sebelum masuk mobil tahanan, Anas sempat mengucapkan terima kasih atas penahanannya kepada Ketua

    KPK Abraham Samad, penyidik dan penyelidik KPK, serta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

    Di atas segalanya, saya berterima kasih yang besar kepada Pak SBY. Mudah-mudahan peristiwa ini

    punya arti, punya makna, dan jadi hadiah Tahun Baru 2014, kata Anas.

    Pakar Semiotika Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung Yasraf Amir Piliang menilai

    pernyataan Anas dapat dimaknai sebagai kode kontradiktif atau tanda terbalik.

    Artinya, saya (Anas) ditahan. Penahanan ini saya berikan sebagai hadiah buat Anda karena ada

    kemungkinan juga Anda atau orang dekat Anda juga bisa ditahan, ujar Yasraf.

    Staf Khusus Presiden Bidang Informasi Heru Lelono membantah anggapan ada faktor Presiden dalam

    penetapan Anas sebagai tersangka. Hal itu tidak benar. KPK adalah lembaga hukum independen, kata

    Heru.

    Istri Anas Urbaningrum, Athiyyah Laila, yang ditemui di rumahnya di Duren Sawit, Jakarta Timur, terlihat

    tabah.

    Iya Mas, di balik suami yangberhasil pasti ada wanita yang kuat yang mendukungnya. Di balik itu ada

    orangtua yang mendoakan, kata Thiya.(BIL/IAM/WHY/ONG)

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    10/42

    P E L E D A K A N A T M

    Pelaku Teror Sulut Sumbu

    Bom dengan Rokok

    MALANG, KOMPASUntuk meledakkan bom di mesin anjungan tunai mandiri Bank

    Mandiri di Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (9/1), pelaku

    menggunakan sumbu yang disulut rokok.

    Dari rekaman kamera pemantau (CCTV) di anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Mandiri, seorang priasetinggi 165 sentimeter, yang mengenakan helm, berkaus putih, dan bercelana

    jeans, terlihat meletakkan bom di lantai sebelah kiri mesin ATM. Selanjutnya, ia menyulutnya dengan

    rokok. Jarak ledakan dengan waktu menyulut bom tercatat lebih kurang 3 menit. Pelaku diduga dua orang,

    seorang lagi mengendarai motor.

    Kepala Kepolisian Resor Malang Ajun Komisaris Besar Adi Deriyan Jayamarta, Jumat (10/1),

    menyatakan, dari rekaman tersebut, pihaknya belum bisa menyimpulkan pelaku tergolong pemula, yang

    mau coba-coba, atau profesional. Namun, Adi menduga penjahat itu tetap profesional karena bisa

    membuat bom.

    Adi menambahkan, meskipun pelaku peledak bom menggunakan metode sederhana, dia tidak bisa

    dianggap amatir. Boleh jadi, terduga pelaku berusaha menutupi jejak asal-usul kelompok mereka,

    lanjutnya. Selama ini, peledakan bom dilakukan dengan remote control atau dengan menyulut sumbu.

    Menurut Adi, meskipun mulai teridentifikasi, polisi masih menyelidiki keterkaitan pelaku dengan jaringan

    teroris lain. Kami belum bisa memastikan keterkaitan tersangka dengan jaringan lain. Semua masih

    dikoordinasikan dengan Mabes Polri dan Polda Jatim. Tim Detasemen Khusus 88 juga mendukung

    penyelidikan, kata Adi.

    Periksa rekaman

    Di Jakarta, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar mengatakan,

    polisi masih mendalami rekaman CCTV, memeriksa saksi, dan sisa bahan ledakan. Peledakan ATM dapat

    dikategorikan sebagai perbuatan teror karena ingin menimbulkan keresahan masyarakat, ujarnya.

    Hal senada disampaikan pengamat pertahanan sekaligus Rektor Universitas Muhammadiyah Malang

    Muhadjir Effendy.

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    11/42

    Metode pemicu ledakan bom tidak bisa jadi tolok ukur untuk menentukan profesionalitas pelaku atau

    tidak. Target ledakan mungkin sederhana sehingga mereka pun menggunakan cara-cara yang tradisional,

    tuturnya.

    Selama ini, menurut Muhadjir, aparat kepolisian bisa mengidentifikasi pelaku melalui bahan bom danpemicu ledakan.(DIA/ILO/ODY/FER)

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    12/42

    Hambit Dilantik untuk

    DiberhentikanJAKARTA, KOMPASBupati Gunung Mas Hambit Bintih yang kini menjadi terdakwa kasus suap

    Ketua Mahkamah Konstitusi bisa segera diberhentikan sementara. Untuk itu, Hambit perlu dilantik terlebih

    dahulu.

    Pelantikan hanya menjadi pintu masuk untuk pemberhentian sementara. Bagaimana memberhentikan

    kalau belum pernah dilantik, tutur Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Jumat (10/1), di Jakarta.

    Mendagri pun menyarankan Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang meminjam Hambit selama satu

    jam dari Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Setelah pelantikan, surat pemberhentian sementara langsung

    diberikan.

    Pelantikan, kata Gamawan, bisa dilakukan di mana saja, baik di Kementerian Dalam Negeri atau aula

    rumah tahanan. Sidang Paripurna Istimewa DPRD Gunung Mas juga tak perlu kuorum. Karena itu,

    kalaupun hanya lima orang DPRD Gunung Mas yang hadir, sidang paripurna istimewa pelantikan bisa

    dilangsungkan.

    Pelantikan pun memerlukan kehadiran bupati dan wakil bupati terpilih. Sebab, dalam pelantikan, kepala

    daerah dan wakilnya akan mengucapkan sumpah jabatan. Lencana jabatan pun akan disematkan.

    Sejauh ini, Mendagri melalui Direktur Otonomi Daerah Kemendagri sudah menyurati Pengadilan Tipikor

    untuk menanyakan register perkara. Nomor register perkara ini memastikan status Hambit sebagai

    terdakwa sehingga dapat dinonaktifkan.

    Hambit ditangkap di kafe Hotel Red Top Jakarta, awal Oktober, dengan tuduhan memberi suap kepada

    Ketua MK Akil Mochtar. Suap ini terkait putusan sengketa Pilkada Gunung Mas yang akan dibacakan.

    Dalam sidang, Hambit didakwa dengan Pasal 6 Ayat (1) Huruf a atau Pasal 13 UU No 31/1999 tentang

    Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah UU No 20/2001 jo Pasal 55 Ayat (1) ke-

    1 KUHP mengenai orang yang memberikan sesuatu kepada hakim untuk memengaruhi putusan perkara

    dengan ancaman penjara 3-15 tahun dan denda Rp 150 juta-Rp 750 juta.

    Sebelum ini, pelantikan Bupati Boven Digoel Yusak Yaluwo dan Wali Kota Tomohon Jefferson Rumajar

    juga dilakukan di kantor Kemendagri. Segera setelah dilantik, keduanya langsung mendapat surat

    pemberhentian sementara.

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    13/42

    Terkait jalannya pemerintahan Banten, Gamawan segera mengevaluasi. Pelimpahan kewenangan dari Ratu

    Atut Chosiyah, Gubernur Banten yang kini tersangka dugaan korupsi di tahanan KPK, juga akan

    dipantau. (INA)

    P E M I L U 2 0 1 4

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    14/42

    KPU Tetap Gunakan Kotak

    Suara KardusJAKARTA, KOMPASBanyak pihak yang mengkritik keputusan Komisi Pemilihan

    Umum menyediakan kotak suara sekali pakai yang terbuat dari bahan kardus. KPU beralasan,

    langkah itu ditempuh salah satunya untuk menghindari kesulitan menyimpan kotak suara

    karena tidak semua KPU di daerah memiliki gudang penyimpanan.

    Hal itu disampaikan Komisioner KPU, Ida Budhiati, di Jakarta, Jumat (10/1). Menurut Ida,

    banyak KPU daerah yang melaporkan kesulitan menyimpan dan memelihara kotak suara

    aluminium yang diadakan sejak Pemilu 2004 karena terbatasnya ruangan. Sampai sekarang,

    belum semua KPU di daerah memiliki gudang sehingga menyulitkan pengelolaannya,

    padahal kami punya tanggung jawab memelihara barang milik negara, kata Ida.

    Belajar dari pengalaman itu, KPU membuat kebijakan membuat kotak yang masuk kategori

    barang yang habis pakai. Dari sisi biaya juga tidak mahal dan tidak memerlukan biaya

    pemeliharaan pascapemilu, ujar Ida.

    Sebelumnya memang sudah pernah ada kejadian akibat tak memiliki tempat penyimpanan

    tetap, sejumlah KPU di daerah kehilangan banyak kotak suara. KPU Kota Jayawijaya

    melaporkan kehilangan ribuan kotak suara akibat KPU terlambat membayar sewa gudang ke

    pemilik gudang. Ribuan kotak suara itu dijual oleh pemilik gudang.

    Menanggapi kekhawatiran bahwa kotak suara kardus akan mudah rusak dan bahkan bisa

    merusak surat suara di dalamnya, misalnya terkena air atau kebanjiran, Ida mengatakan,

    kardus yang digunakan sudah diperhitungkan untuk hal seperti itu. Bahannya terbuat dari

    bahan yang kedap air, jadi tidak akan langsung rusak seketika saat kena air, kata Ida.

    Terhadap potensi perusakan, Ida mengatakan, jika orang sudah berniat merusak, maka tak

    peduli bahannya apa tetap bisa dirusak. Bahan kardus memang dirancang tidak untuk jangka

    lama, agar KPU di daerah tidak memiliki beban pemeliharaan dan penyimpanan.

    Pendidikan politik

    Sementara itu, Kepolisian Negara Republik Indonesia mengharapkan partai politik, termasuk

    penyelenggara pemilu, memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dalam masa

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    15/42

    kampanye. Dengan demikian, pelaksanaan kampanye dan tahapan pemilu diharapkan dapat

    berlangsung aman dan lancar.

    Hal itu disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Boy Rafli Amar

    di Jakarta, kemarin. Polri akan melakukan upaya preemtif dan mengharapkan unsur parpol

    memberikan pendidikan politik kepada masyarakat agar dapat melaksanakan pemilu dengan

    aman dan lancar, kata Boy.

    Menurut Boy, dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri terkait pengamanan pemilu, TNI dan Polri

    telah membuat kesepakatan kerja sama pengamanan. TNI akan memberikan bantuan

    personel, katanya. Koordinasidengan TNI dilakukan di tingkat wilayah seperti polda dan

    kodam atau polres dan kodim.

    Aparat intelijen, baik TNI, Polri, maupun BIN, menurut Boy, melakukan deteksi dini untuk

    melihat gejala di masyarakat. Sentra penegakan hukum terpadu untuk penanganan

    pelanggaran pemilu, termasuk pidana pemilu, dipusatkan di polres dan polda, bekerja sama

    dengan jajaran Bawaslu dan kejaksaan.

    Dalam pengamanan TPS, lanjut Boy, Polri akan melakukan patroli di TPS-TPS. Anggota

    Polri mengawasi TPS dengan sistem patroli. Misalnya, sekali patroli di tiga TPS, katanya.

    Sebelumnya, Kepala Polri Jenderal (Pol) Sutarman mengungkapkan, setiap tahapan pemilu

    punya kerawanan, seperti mobilisasi massa pada masa kampanye atau pada saat ada pihak

    yang tak menerima atas hasil pemilu.

    Bentuk-bentuk kampanye hitam dan praktik politik uang untuk memengaruhi masyarakat,

    lanjut Sutarman, juga dapat menimbulkan kerawanan.(FER)

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    16/42

    KOLOM POLITIKGeliat DemokratOleh: Budiarto Shambazy

    APA yang terjadi pada Partai Demokrat sepanjang tahun ini menarik diamati. Inilah partai yang

    bergantung kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pemilu 2004, PD belum berkuasa meski SBY

    terpilih menjadi presiden.

    Pada Pemilu 2009, perolehan suara PD meningkat sekitar tiga kali lipat. Ini rekor yang belum pernah

    terjadi dalam sejarah politik dunia di sebuah negara demokratis. Namun, di satu pihak citra PD terpuruk

    karena berbagai kasus korupsi elite partai. Di pihak lain popularitas SBY juga terus menurun.

    Mana penyebab dan mana akibat keterpurukan, korupsi PD atau kinerja SBY, takkan pernah terjawab.

    Sama seperti teka-teki ayam atau telur. Teka-teki itu makin sukar dijawab ketika SBY mengambil alih

    jabatan ketua umum, Februari 2013.

    Sebagai ketua umum, SBY mematok target meningkatkan citra dan elektabilitas partai. Namun, berhubung

    kesibukan sebagai kepala negara, ia kurang memiliki waktu dan perhatian mengurus partai. Terlihat jelas,

    SBY berjuang habis-habisan. Namun, mengelola krisis partai berkuasa tak seperti membalikkan tangan.Sebab, tagline PD pada Pemilu 2009 Katakan Tidak pada Korupsi. Kenyataan mengatakan sebaliknya.

    Betul, tak hanya PD yang dirundung korupsi, partai-partai lain juga. Namun, itulah kodrat partai yang

    berkuasa yang menjadi barometer politik.

    Kontradiksi korupsi itu membuat citra PD makin terpuruk. Apalagi narasi korupsi yang melibatkan tokoh,

    seperti Muhammad Nazaruddin atau Angelina Sondakh, mengundang cibir. Selain itu, konsentrasi SBY

    melulu pada mengangkat citra dan elektabilitas. Seolah gangguan isu-isu korupsi dapat dijinakkan dengan

    langkah-langkah mekanikal dan prosedural saja.

    Sumber penurunan elektabilitas juga keretakan internal partai. Perlawanan Perhimpunan Pergerakan

    Indonesia (PPI) menjadi bukti konkret. Bagi kalangan berpandangan ekstrem, predikat yang tepat bagi

    PD the party is over (pesta sudah usai). Bagi yang moderat yang terjadi sejatinya krisis berskala besar.

    Dalam posisi limbung, SBY menemukan jalan keluar yang jitu, yakni menyelenggarakan konvensi.

    Konvensi diharapkan tak hanya mengangkat citra dan elektabilitas saja, tetapi juga menutup aib korupsi

    selama-lamanya.

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    17/42

    Perhatian memang langsung teralih ke konvensi. Masyarakat dan pers terpukau pada sebelas nama peserta

    konvensi/capres. Dan, sebagian dari sebelas nama itu berkualitas presiden. Keragaman latar belakang,

    jabatan, dan politik (politisi/akademisi/pejabat) menjadi daya tarik tersendiri.

    Konvensi diliput antusias media massa. Data memperlihatkan pada medio 2013 peliputan konvensi

    mencapai tiga ribuan news item. Ini angka yang tinggi yang cuma dikalahkan news item peliputan

    Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

    Namun, jumlah itu secara bertahap menurun drastis bulan per bulan sampai Desember 2013 yang hanya di

    bawah 300-an news item. Kesimpulannya, konvensi kurang menarik perhatian. Apa pasal? Salah satunya

    karena jumlah peserta terlalu banyak.

    Media dan masyarakat tak disuguhkan kompetisi. Sebagian peserta bahkan tak dikenal masyarakat. Dan,

    hampir semua peserta ewuh pakewuh mengkritisi SBY. Padahal, kampanye perlu menarik batas politik

    dari petahana meski dari partai sama.

    Hampir semua peserta enggan bersikap realistis, mengambil posisi melanjutkan kesinambungan rekor

    petahana yang seolah bagus semua. Akibat kultur ewuh pakewuhitu tampaklah keseragaman visi, misi, dan

    program ke 11 peserta. Namun, mesti diakui, belakangan ini keseragaman itu mulai pudar.

    Masalahnya, apakah cukup waktu bagi PD menguber perbaikan citra dan kenaikan elektabilitas? Apalagi,

    suka atau tidak, penahanan Anas Urbaningrum bukan an isolated incident yang terpisah dari kiprah PD

    dalam beberapa tahun terakhir.

    PD partai nasionalis yang andal. Bagi sebuah partai, sepuluh tahun meniti buih kekuasaan sejatinya masih

    tergolong masa seumur jagung. Partai yang mengalami krisis sesekali perlu menggeliat, tetapi perlu waktu

    lebih panjang untuk bangkit lagi.

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    18/42

    S U R V E I K O M P A S ( 4 - H A B I S )

    Golkar Bersaing dalam Satu

    Ceruk

    DALAM kurun waktu setahun terakhir, penetrasi politik Partai Golkar pada massa pemilih melambat.Namun, dibandingkan dengan partai lain, hanya Golkar yang menghasilkan paling banyak calon presiden,

    yang kini satu sama lain bersaing ketat.

    Survei pemilih Kompas menunjukkan kecenderungan stagnasi dukungan kepada Golkar. Jika pada

    Desember 2012 Golkar masih menguasai posisi puncak, dengan dukungan 15,4 persen pemilih,

    belakangan mulai tersalip Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Saat ini, dukungan terhadap Golkar

    diperkirakan 16,5 persen.

    http://lightboxit%28%27/getattachment/3b9aa45b-9aa0-40a6-a659-3a1d18b63648/20140110H1-survey,ph02',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/f721eb09-ae86-4ccb-9446-012c6bc71045/20140110H1-survey,ph01',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/3b9aa45b-9aa0-40a6-a659-3a1d18b63648/20140110H1-survey,ph02',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/f721eb09-ae86-4ccb-9446-012c6bc71045/20140110H1-survey,ph01',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/3b9aa45b-9aa0-40a6-a659-3a1d18b63648/20140110H1-survey,ph02',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/f721eb09-ae86-4ccb-9446-012c6bc71045/20140110H1-survey,ph01',%20'',%20''%20);
  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    19/42

    Jika kondisi demikian tetap berlangsung, hal itu akan menjadi batu sandungan bagi Golkar dalam Pemilu

    2014. Padahal, dari sisi potensi massa pemilih, jika Golkar dapat ditafsirkan sebagai induk genealogi

    partai-partai politik nasionalis tengah yang saat ini berkiprah, ceruknya lebar dan dalam.

    Apabila proporsi dukungan yang kini dikuasai Golkar dipadukan dengan karakter dukungan yang dimiliki

    Partai Nasdem, Hanura, atau Gerindra yang para pemimpinnya pernah memiliki peran di Golkar, tidak

    kurang dari 41 persen massa pendukung yang terkuasai. Proporsi sebesar itu jelas menjadi ceruk dukungan

    yang sulit ditandingi oleh kekuatan mana pun.

    Ceruk tersebut diisi kalangan beragam latar belakang. Hasil survei ini menunjukkan, baik dari sisi jenis

    kelamin, jenjang pendidikan, status ekonomi, perimbangan agama, maupun perimbangan geopolitik Jawa-

    luar Jawa, semua mencerminkan miniatur populasi masyarakat negeri ini. Agak membedakan dengan

    ceruk kekuatan politik lainnya jika dilakukan pemilahan psikografik.

    Berdasarkan dikotomi pragmatis-idealis, misalnya, warna pragmatisme mendominasi para pemilih di ceruk

    ini. Di sisi lain, kecenderungan para pemilih yang bersifat konservatif agak kuat melekat ketimbang

    mereka yang berkarakter progresif. Para pendukungnya tampak lebih banyak yang mengagungkan nilai

    kesetaraan dalam struktur sosio-politik masyarakat daripada yang bersifat hierarkis.

    Namun, faktanya, ceruk dukungan itu terkoyak. Terpecah, membentuk kelompok-kelompok dukungan

    dalam naungan beberapa partai. Pengelompokan dapat diidentikkan dengan sosok yang membangun partai

    itu.

    Fakta historis menunjukkan, pada saat sosok-sosok dominan merasa tidak sejalan satu sama lain, saat itu

    pula partai baru dibentuk. Persoalan semacam ini seolah sudah menjadi rumusan baku dari genealogi partai

    politik di negeri ini.

    Pendukung rapuh

    Ancaman stagnasi dukungan bisa jadi kini tengah dihadapi Golkar. Namun, di sisi lain dalam kontestasi

    politik, perebutan kursi kepresidenan masih berkilau. Empat dari enam deretan atas popularitas calon

    presiden terkuasai oleh sosok Golkar atau sosok yang pernah bersentuhan dengan partai ini.

    Selain Aburizal Bakrie yang dicalonkan Golkar sebagai presiden, sosok mantan Wakil Presiden Jusuf

    Kalla masih menjadi rujukan dukungan para pemilih. Adapun mereka yang kini berada di luar Golkar

    antara lain Prabowo Subianto, pendiri Gerindra, yang sebelumnya pernah berkontestasi dalam konvensi

    calon presiden Golkar pada 2004. Terdapat pula Wiranto, yang pernah menjadi calon presiden dari Golkar

    pada 2004, yang kini lekat dengan Partai Hanura. Kedua sosok itu berada di papan atas dengan perolehan

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    20/42

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    21/42

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    22/42

    J E J A K P E M I L U

    Pemilu 1971, Demokrasi

    Semu

    EMPAT tahun setelah resmi menggantikan Soekarno sebagai Presiden RI, Soeharto

    menggelar pemilu pada 5 Juli 1971. Hajatan politik nasional itu memilih anggota

    Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tingkat provinsi dan

    kabupaten. Ini pemilu pertama pada masa Orde Baru.

    Total ada 10 partai politik yang bertarung kali ini dan hanya delapan parpol yang meraih kursi. Muncul

    dua partai baru, yaitu Golongan Karya (Golkar) dan Partai Muslimin Indonesia (Parmusi). Beberapa parpol

    pada Pemilu 1955 tak lagi ikut serta karena dibubarkan, seperti Majelis Syuro Muslimin Indonesia

    (Masyumi), Partai Sosialis Indonesia (PSI), dan Partai Komunis Indonesia (PKI).

    Pemilu menggunakan sistem proporsional dengan daftar tertutup dan semua kursi terbagi habis di setiap

    daerah pemilihan. Golkar menang dengan mengantongi 62,8 persen suara (236 kursi DPR). Disusul

    Nahdlatul Ulama (NU) dengan 18,6 persen suara (58 kursi), Parmusi dengan 5,3 persen suara (24 kursi),

    Partai Nasionalis Indonesia (PNI) dengan 6,9 persen suara (20 kursi), dan Partai Syarikat Islam Indonesia

    (PSII) dengan 2,3 persen suara (10 kursi).

    Menurut sejarawan Anhar Gonggong, Golkar sudah diperkirakan bakal menang secara merata meski baru

    kali pertama ikut pemilu. Sekretariat Bersama Golkar dijadikan kendaraan politik Soeharto. Angkatan

    Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dengan seluruh jaringannya, pegawai negeri sipil (PNS), Persatuan

    Guru Republik Indonesia (PGRI), serta birokrasi di semua tingkat menjadi alat untuk memobilisasi rakyat

    dari pusat sampai ke desa-desa agar memilih Golkar.

    Soeharto dengan berbagai cara, kata Anhar, berusaha melemahkan kekuatan parpol besar lain sambil

    membesarkan Golkar. Soal nama, misalnya, tidak digunakan istilah partai, tetapi golongan. Padahal,

    dalam praktiknya, Golkar jelas-jelas partai politik. Mulai tumbuh gagasan Dwifungsi ABRI sebagai

    kekuatan militer sekaligus politik praktis penyokong Orde Baru.

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    23/42

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    24/42

    Panacea untuk Partai PolitikOleh: Hajriyanto Y Thohari

    BAGAIMANA kita membaca maraknya konvensi calon presiden di luar partai politik?

    Juga kian menguatnya kelompok penekan terhadap beberapa partai untuk

    mengajukan calon presiden tertentu akhir- akhir ini? Atau uji materi terhadap UU

    Pilpres yang menyangkut ambang batas kepresidenan 20 persen serta tekanan untuk

    diperbolehkannya calon perseorangan atau independen dan gagasan calon presiden

    alternatif?

    Pertanyaan itu penting, bahkan sangat penting, dalam era demokrasi langsung dan deliberatif sekarang ini.

    Pasalnya, gejala seperti itu baru pertama kali terjadi sepanjang sejarah pemilu presiden (pilpres) di

    Indonesia dan justru berlangsung pada saat konstitusi secara eksplisit menetapkan satu-satunya institusi

    politik yang berhak mengajukan pasangan calon presiden (dan calon wakil presiden) dalam pemilu adalah

    dan hanyalah partai atau gabungan partai. Fatalnya, partai-partai politik abai terhadap gejala ini.

    Apakah gejala ini merefleksikan kegalauan, bahkan skeptisisme, masyarakat berkenaan dengan calon

    presiden 2014 yang akan datang sebagaimana yang diangkat ke permukaan oleh sebagian kalangan? Jika

    benar demikian yang terjadi, sejatinya partailah satu-satunya yang bertanggung jawab atas situasi ini.

    Pasalnya, sekali lagi, sebagai satu-satunya institusi yang berhak mengajukan pasangan calon presiden dan

    calon wakil presiden, partai yang memiliki fungsi menangkap dan menyerap aspirasi rakyat bisa jadi telah

    salah tangkap dan keliru serap sehingga capres yang dielu-elus tidak paralel dengan aspirasi rakyat.

    Tidak ada yang salah

    Sungguh tak ada yang salah dengan sistem ini: partai menjadi satu-satunya yang berhak mengajukan calon

    presiden. Partai, suka atau tidak, adalah tulang punggung demokrasi. Di negara mana pun yang demokratis,

    partailah yang berhak dan bertanggung jawab menyiapkan kepemimpinan nasional: presiden atau perdana

    menteri. Semua perdana menteri di negara dengan sistem parlementer pasti dari atau ketua partai. Mustahil

    orang menduduki jabatan politik tertinggi ini jika tidak menjabat ketua partai atau dari partai dan menang

    dalam pemilu.

    Dalam konteks dan perspektif ini, gagasan calon presiden tanpa partai justru merupakan anakronisme

    berat. Susah dalam sebuah negara demokrasi membayangkan seorang calon presiden muncul tanpa

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    25/42

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    26/42

    Partai sekarang ini sudah ada tanda-tanda menuju ke arah itu. Memang mengkritik partai itu sangatlah

    menarik dan tidak berisiko. Benar, kritik kepada penguasa memang juga ada, tetapi tidak seintensif dan

    ekstensif kritik kepada partai.

    Jika faktanya partai sedang dalam situasi yang begitu mengecewakan, lantas apa yang harus dilakukan

    partai-partai politik sekarang ini? Jawaban ekstrem adalah partai-partai politik harus turun mesin! Benahi

    secara total dan menyeluruh sistem kaderisasi dan regenerasi, perekrutan kader, dan mekanisme pemilihan

    pemimpin!

    Tradisi politik uang dan politik transaksional yang sangat destruktif itu mutlak harus dihentikan secara

    kategoris. Kedua, partai harus benar-benar membaca UUD 1945 dalam semangat inklusivisme, bukannya

    justru eksklusivisme yang monopolistik dan oligarkik dalam penentuan calon presiden. Pasal 6A UUD

    1945 sejatinya bersemangat inklusivisme.

    Partai harus menjawab kegalauan dan skeptisisme masyarakat dengan langkah-langkah konkret tersebut.

    Sebagai pilar demokrasi, partai politik harus memiliki mekanisme untuk memperbaiki diri.

    Mustahil orang luar partai mau mencarikan obat mujarab jika partainya sendiri tidak merasa sakit. Partai

    harus mencari panacea sendiri untuk dirinya. Jika tidak, janganlah meratap di kemudian hari jika partai

    politik ditendang lagi dari kancah politik seperti dulu. Percayalah!

    Hajriyanto Y Thohari, Wakil Ketua MPR RI

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    27/42

    Akhir Sejarah Ikhwanul

    MusliminOleh: Zuhairi Misrawi

    AKHIRNYA, Pemerintah Mesir menetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi

    teroris (25/12/2013). Keputusan tersebut diambil sehari setelah aksi bom bunuh diri di

    Provinsi Mansoura, yang menewaskan 16 orang dan melukai 130 orang.

    Dalam rilis resmi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Mesir, setidaknya ada tiga alasan utama di balik

    keputusan menggemparkan tersebut. Pertama, IM dianggap telah menempuh cara-cara kekerasan dalam

    mencapai ambisi dan tujuan politiknya. Langkah tersebut diambil karena IM menolak pelengseran atas

    Presiden Muhammad Mursi, yang terpilih secara demokratis pascarevolusi.

    Hampir setiap hari mereka mengerahkan massa dalam jumlah yang relatif besar dengan tujuan

    menciptakan instabilitas politik. Setelah pimpinan elite IM ditangkap dan dipenjara, mereka kini

    mengerahkan kaum muda untuk menghentikan dan mengacaukan aktivitas perkuliahan di sejumlah

    http://lightboxit%28%27/getattachment/e30e8345-21ca-4adc-90c3-6143208c7b31/20140103ZuhairiMisra-AkhirSejarahIkhwanulMuslimin,',%20'didie%20sw',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/e30e8345-21ca-4adc-90c3-6143208c7b31/20140103ZuhairiMisra-AkhirSejarahIkhwanulMuslimin,',%20'didie%20sw',%20''%20);
  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    28/42

    perguruan tinggi, antara lain Universitas Al Azhar, Universitas Kairo, dan Universitas Mansoura.

    Akibatnya, jadwal perkuliahan dan ujian semester tertunda. Puncaknya, sejumlah aksi bom bunuh diri di

    Sinai, Nasr City, dan Mansouraditengarai sebagai ulah kelompok yang berafiliasi kepada IM.

    Kedua, IM dianggap sebagai aktor di balik pembakaran dan perusakan terhadap sejumlah gereja di

    seantero Mesir. Lebih kurang 42 gereja dirusak sejak jatuhnya Mursi. Menurut Rifat Saeed, apa yang

    dilakukan IM dapat dikonfirmasi karena fatwa keagamaan yang dikeluarkan oleh IM sama sekali tidak

    bersahabat pada gereja (www.almasryalyoum.com, 20/12/2013).

    Setelah berkuasa pascarevolusi, IM sebenarnya telah memulai langkah besar saat mengeluarkan keputusan

    penting untuk menghadiri perayaan Natal di gereja. Bahkan, mereka menampung para aktivis politik dari

    kalangan Koptik untuk masuk dalam kepengurusan Partai Kebebasan dan Keadilan. Namun, langkah

    tersebut tercemari kembali pasca-jatuhnya Mursi karena mereka menjadikan gereja sebagai sasaran utama

    untuk melampiaskan kemarahan.

    Ketiga, IM dianggap dengan sengaja mengganggu peta jalan (kharithat al-thariq) yang digariskan oleh

    pemerintahan baru yang telah berhasil menyelesaikan penyusunan konstitusi serta akan menyelenggarakan

    referendum dan pemilu. IM telah menggunakan segala cara untuk menghentikan peta jalan tersebut.

    Langkah tersebut dipandang pemerintah sebagai rintangan dalam upaya membangun negara demokratis,

    adil, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

    Secara de jure, keputusan Pemerintah Mesir dengan menetapkan IM sebagai organisasi teroris mempunyai

    dampak serius. Karena secara hukum, IM akan mendapatkan sanksi yang sangat berat sebagaimana tertera

    Pasal 88 KUHP Mesir. Mereka yang tercatat, terlibat, dan mendanai organisasi IM akan dipenjara

    sedikitnya lima tahun. Polisi dan militer mendapatkan mandat untuk melakukan pengamanan dari sejumlah

    aksi aktivis IM. Begitu pula, sejumlah aktivis IM yang eksodus ke beberapa negara Arab dapat diberikan

    sanksi berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani para pemimpin Arab pada tahun 1998.

    Versus negara

    Apa yang menimpa IM saat ini sebenarnya hanya pengulangan dari episode kelam di masa lalu. Sejarah

    membuktikan bahwa perlawanan IM terhadap pemerintah selalu berakhir dengan pembubaran. Pada tahun

    1940-an, IM melalui sayap khusus (tandzim khas) yang dikenal kerap menggunakan kekerasan telah

    melakukan aksi pembunuhan terhadap Perdana Menteri Fahmi Naqrasyi, Hakim Agung Khazandar, dan

    merusak sejumlah fasilitas umum milik pemerintah. Hal ini menyebabkan pemerintah melakukan larangan

    secara resmi terhadap IM.

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    29/42

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    30/42

    Terus terang, masa depan IM masih sangat suram karena hingga saat ini belum ada indikasi kuat di dalam

    internal IM untuk melakukan reformasi. Mulai muncul gerakan IM tanpa kekerasan yang diprakarsai

    kaum reformis dan kaum muda di dalam IM, tetapi suara mereka tidak direspons positif oleh elite IM.

    Sebagai sebuah organisasi, IM bisa dibubarkan dan dilarang Pemerintah Mesir, tetapi ideologi IM yang

    mapan tentu tidak mudah dilenyapkan. Mereka bisa jadi lebih keras sebagaimana sudah terbukti dalam

    bentangan sejarah IM. Jika ini terjadi, yang rugi adalah IM dan negara.

    Maka dari itu, Pemerintah Mesir mempunyai tugas yang sangat berat dalam rangka melakukan dialog

    intensif dengan aktivis dan kaum muda IM. Al Azhar yang sudah terbukti membangun sikap moderat dan

    cinta negara-bangsa perlu dilibatkan untuk melakukan pencerahan dan pembaruan di dalam internal IM.

    Tujuan utamanya adalah mengajak kembali IM agar menjadi bagian dari negara yang harus menjaga

    harmoni dan melanjutkan transisi demokrasi ke arah yang lebih mencerminkan keadilan dan kemanusiaan.

    Zuhairi Misrawi, Analis Pemikiran dan Politik Timur Tengah di The Middle East Institute

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    31/42

    BAHASAPenyataanAPA yang dilakukan orang-orang yang bekerja di Pusat Bahasa? Spontan pertanyaan kurang etis itu

    tercetus ketika saya tak menemukan nomina turunan dari kata dasarnyata di atas dalam Kamus Besar

    Bahasa Indonesia (KBBI).

    Dalam beberapa pertemuan di forum diskusi bahasa, para pejabat Pusat Bahasa mengatakan bahwa di

    instansi lingkungan kerja mereka ada bidang kerja yang ranah tugasnya memantau denyut dan dinamika

    aktivitas berbahasa di ruang publik, di antaranya di media massa, baik cetak maupun dalam jaringan.

    Dari pantauan itu, konon, kosa kata yang digunakan masyarakat namun belum tercantum di KBBI akan

    dipungut untuk dimasukkan sebagai lema baru dalam penerbitan berikutnya.

    Penyataan jelas bukan lema baru dalam lalu lintas komunikasi mutakhir. Akan tetapi, bagi saya nomina

    turunan ini menyandang makna yang begitu akurat ketika dipilih untuk menyalin revelation dalam bahasa

    Inggris oleh para penerjemah di Lembaga Alkitab Indonesia (LAI).

    Makna penyataan tak bisa dipadani oleh saudara seketurunannya, pernyataan, yang selama ini dipakai

    untuk mengartikan statement dalam bahasa Inggris. Penyataanadalah diksi yang tepat untuk penanda

    penyingkapan rahasia ilahi.

    Nomina bentukan yang tersua pada surat kedua Paulus kepada orang-orang di Korintus itu juga lebih

    ringkas dibandingkan dengan pembukaan rahasia, arti pertama yang dipilih John M Echols dan Hassan

    Shadily untuk lema revelation, dalam Kamus Inggris-Indonesia. Dua pekamus ini dalam karya mereka

    yang lain, Kamus Indonesia-Inggris, tak memuat penyataan.

    Rupanya Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga susunan WJS Poerwadarminta yang diolah

    kembali oleh Pusat Bahasa secara samar-samar mengakui eksistensipenyataan. Secara samar-samar? Ya,

    nomina abstrak itu ditulis sebagai sublema dalam bentuk ortografis begini: per(r)nyataan. Jangan salah

    sangka. Begitulah Pusat Bahasa mengolah kembali, mengejanya. Ada dua r yang salah satunya diapit tanda

    kurung. Tak dibutuhkan kecakapan heuristis untuk menafsir dan memastikan bahwa sang pengeja

    sesungguhnya bermaksud menulis pe(r)nyataan.

    Dengan penulisan begitu, penyataan dimaknai sama denganpernyataan: (1) hal menyatakan (selamat,

    simpati, dan sebagainya); (2) permakluman (perang dan sebagainya);(3) perkataan dan sebagainya

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    32/42

    yang melahirkan suatu hal. Pemaknaan demikian jauh dari memadai dibandingkan dengan pemberian arti

    spesifik penyataansebagaimana dilakukan penerjemah LAI.

    Kata bentukan ini secara jitu membidik ke sasaran saat digunakan khusus dalam kancah perbincangan

    mengenai proses atau peristiwa Tuhan menghadirkan kemuliaan-Nya di hadapan manusia. Semua gejala

    dalam jagat raya adalah penyataan Allah, bagi yang percaya. Tak hanya peristiwa akbar dramatis seperti

    tsunami yang bergulung-gulung. Burung-burung pipit yang berloncatan sambil mematuk-matuk bingkai

    jendela kamar penyair yang sedang becumbu pun adalah penyataan Sang Pengasih.

    Kepada pegawai Pusat Bahasa, saya beri masukan: memperkaya khazanah kata dalam KBBI bukan cuma

    dengan menambah lema baru, tetapi bisa juga dengan memasukkan sublema baru yang diturunkan dari

    lema yang sudah ada. Pengayaan cara yang kedua ini tidak kalah pentingsetidaknya sama penting

    dibandingkan dengan cara pertama, menambahkan lema baru.

    Ambil contoh: pementingan. Nomina yang diturunkan dari adjektiva penting ini, yang bermakna tindakan

    mementingkan tak termaktub dalam KBBI. Eka Darmaputera (mendiang) menggunakanmungkin dialah

    yang melahirkanderivat itu dalam risalah-risalah spiritualitasnya yang bernas lugas logis.

    MULYO SUNYOTO, Magister Pendidikan Bahasa

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    33/42

    C A N D I B O R O B U D U R

    Jejak Maritim Dinasti

    SailendraOleh: Lusiana Indriasari

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    34/42

    SEPULUH panel relief kapal yang terpahat di dinding Candi Borobudur memunculkan

    spekulasi, Wangsa Sailendra dari Kerajaan Mataram Kuno merupakan pelaut yang

    http://lightboxit%28%27/getattachment/b6f3f1d0-fe70-4f6b-a907-ba8154f24354/20140110ind-borobudur,ph01',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/b6f3f1d0-fe70-4f6b-a907-ba8154f24354/20140110ind-borobudur,ph01',%20'',%20''%20);
  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    35/42

    tangguh. Jejak dinasti ini terentang dari Sumatera, Malaysia, hingga Thailand.

    Benarkah Mataram Kuno adalah sebuah kerajaan maritim seperti Sriwijaya?

    Kapal kayu bertiang dua layar itu berdiri tegak di Museum Samuderaraksa di kawasan Candi Borobudur,

    Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Pertengahan Oktober lalu tidak banyak turis yang berkunjung ke

    museum itu. Hanya ada beberapa pelajar yang melihat-lihat foto ekspedisi Kapal Borobudur, nama kapal

    itu, yang pada tahun 2003 berlayar dengan rute Jakarta-Madagaskar-Cape Town-Ghana. Bagian dek kapal

    sama sekali tidak terjamah turis karena untuk naik ke atas kapal, pengunjung dikenai biaya Rp 100.000.

    Kapal Borobudur dengan panjang 18,29 meter, lebar 4,50 meter, dan tinggi 2,25 meter buatan Asad

    Abdullah, warga Pulau Pagerungan Kecil, Kabupaten Sumenep, Madura, itu dihidupkan dari salah satu

    relief kapal yang terpahat di dinding Candi Borobudur, tepatnya relief di sisi utara candi. Di candi

    tersimpan 10 relief, berupa 6 kapal besar dan 4 kapal kecil. Kapal besar menggunakan layar (cadik),

    sedangkan kapal kecil menggunakan dayung.

    Phillip Beale, mantan anggota Angkatan Laut Inggris, menggagas rekonstruksi kapal dari relief candi dari

    masa Wangsa Sailendra itu. Ia tiba di Borobudur tahun 1982 setelah lama mencari jejak kapal pada masa

    Nusantara masih berbentuk kumpulan kerajaan. Namun, dari banyak candi yang ia datangi, hanya

    Borobudur yang menyimpan bukti sebagian bentuk kapal di Nusantara.

    Keberadaan relief kapal itu memunculkan dugaan bahwa pada masa Sailendra, dinasti yang membangun

    Borobudur, memiliki armada laut yang kuat. Keyakinan itu membuat Nick Burningham, arkeolog maritim

    dari Inggris, membantu Beale mewujudkan rekonstruksi kapal berbahan kayu. Ada dugaan Mataram Kuno

    adalah kerajaan maritim seperti Sriwijaya.

    Anggapan itu ditampik Hasan Djafar, arkeolog, ahli epigrafi (ahli membaca tulisan di prasasti), dan ahli

    sejarah kuno. Hasan mengatakan, sejauh ini belum ada bukti otentik tentang Mataram sebagai kerajaan

    maritim. Relief kapal itu masih menyimpan misteri, apakah kapal-kapal itu benar milik Kerajaan Mataram

    atau hanya kapal kecil milik saudagar Jawa.

    Mataram Kuno adalah kerajaan yang berbasis ekonomi agraris. Kondisi alam yang subur membuat

    kerajaan itu mengalami surplus pangan. Karena itu, Mataram mengembangkan perdagangan.

    Untuk keperluan melayani saudagar dari daerah lain, Mataram membuka pelabuhan, terutama di pesisir

    utara Pulau Jawa, mulai dari Cirebon, Indramayu, Tegal, Pekalongan, dan lainnya.

    Hasan cenderung menyebut kapal pada masa Mataram sebagai perahu karena ukurannya tak sebesar

    armada kapal milik kerajaan. Perahu-perahu yang datang, kata Hasan, berbentuk seperti relief di

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    36/42

    Borobudur, yaitu perahu dengan layar dan bercadik. Bentuk perahu seperti itu merupakan tradisi bangsa

    Austronesia sejak zaman prasejarah. Tidak heran, di daerah yang ada persebaran bangsa Austronesia

    berkembang perahu bercadik, mulai dari Langkawi, India, hingga ke Madagaskar dan Pasifik. Di Jawa

    pun berkembang perahu bercadik, kata Hasan.

    Perahu di relief Candi Borobudur bisa jadi milik pendatang yang berdagang ke Mataram. Ada pula

    kemungkinan perahu semacam itu dimiliki Kerajaan Mataram. Kalaupun Mataram punya kapal, sifatnya

    hanya untuk perdagangan jarak dekat, ujar Hasan. Kapal pada masa Mataram untuk keperluan dagang,

    bukan untuk ekspansi maritim secara politik.

    Bukti Mataram kerajaan agraris ada di beberapa prasasti. Ada ekstensifikasi sawah-sawah. Prasasti itu

    makin banyak ditemukan saat Mataram pindah ke Jawa Timur pada masa Empu Sendok dan Airlangga.

    Mataram membangun irigasi memanfaatkan Sungai Brantas dan Bengawan Solo. Mereka juga membuat

    waduk penampung air untuk pengairan pada musim kering.

    Peran sungai

    Peran sungai sangat penting pada masa itu. Selain untuk keperluan irigasi, sungai dimanfaatkan untuk

    pelayaran dan perdagangan lokal. Peran itu disebutkan di prasasti Kamalagyan tahun 1037 yang ditemukan

    di Dusun Klagen, Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Prasasti bertuliskan

    huruf berbahasa Jawa Kuno. Prasasti menyebutkan kota perdagangan dan pelabuhan terpenting pada waktuitu adalah Hujungaluh (Kediri).

    Prasasti itu sebagai pertanda dibangun bendungan di Wringin Sapta oleh Raja Airlangga, raja Mataram

    saat ibu kota dipindah ke Kediri. Sebelum ada bendungan, disebut bahwa Sungai Brantas selalu banjir dan

    airnya meluap ke beberapa desa dan tanah perdikan.

    Penduduk desa yang sawahnya kebanjiran dan hancur amat bersenang hati karena sawah-sawah mereka

    dapat dikerjakan lagi berkat bendungan yang dibuat oleh raja, demikian sebagian isi prasasti itu. Karena

    itu, warga menyebut bendungan di Wringin Sapta itu sebagai bendungan Sri Maharaja.

    Perdagangan di sekitar sungai membuat daerah sepanjang sungai dan muara sungai yang dekat dengan

    pantai menjadi maju. Dari tempat berdagang, muncul pedesaan lalu berubah menjadi kota pusat

    perdagangan seperti disebutkan dalam prasasti Telang (Wonogiri), prasasti Harinjing, dan juga

    Kamalagyan.

    Peneliti utama dari Pusat Arkeologi Nasional (Pusarnas) masa klasik Hindu-Buddha, Bambang Budi

    Utomo, punya teori lain. Menurut dia, bisa jadi raja-raja dari Wangsa Sailendra sudah berlayar jauh hingga

    ke Sumatera, Malaysia, bahkan ke Thailand. Dugaan itu muncul karena ada bukti temuan arkeologis

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    37/42

    berupa arca-arca bergaya Sailendra yang berciri mahkota Bodhisatwa terbentuk dari rambut yang dipilin.

    Masa Mataram Hindu (kuno) kerajaannya memang bersifat agraris, tetapi segi kemaritiman juga

    diperhatikan, kata Bambang.

    Jika tidak diperhatikan, kata Bambang, tak akan ada arca-arca berlanggam Sailendra di Sumatera,

    Malaysia, hingga Thailand. Kalau sampai sejauh itu, artinya Sailendra punya armada kuat untuk

    mengarungi lautan, ujar Bambang.

    Bukti kuat raja Wangsa Sailendra sudah berlayar jauh tersurat di Prasasti Ligor bertahun 775 di Thailand

    selatan. Prasasti itu menyebutkan pembangunan Trisamaya Caitya (bangunan suci) untuk Padmapani,

    Wajrapani, dan Sakyamuni oleh raja Sailendra bernama Rakai Panangkaran yang disebut sebagai

    Wairiwirawimardhana (pembunuh musuh-musuh yang gagah berani). Prasasti itu ditemukan di Nakhon

    Sritammarat, di wihara bernama Vat Sema Muang.

    Keberadaan Wangsa Sailendra di negeri seberang bukan untuk penaklukan, melainkan membangun

    koalisi dagang, kata Bambang.

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    38/42

    Tegur Penjahat, Nurul Tewas

    DitembakSEBUTIR peluru telah menewaskan Brigadir Satu Nurul Affandi, seorang anggota polisi di Unit Reserse

    Kriminal Kepolisian Sektor Klapanunggal, Polres Bogor. Peluru itu ditembakkan oleh seorang pencuri

    sepeda motor.

    Penembakan terjadi di depan Rujak Bengkel Teh Titin, Jalan Raya Klapanunggal, Klapanunggal,

    Kabupaten Bogor, Jumat (10/1), pukul 13.45. Lokasi itu berjarak 500 meter dari kantor Polsek

    Klapanunggal.

    Korban adalah polisi muda yang juga bapak seorang anak berusia tiga bulan. Bersama istri dan anak, Nurul

    tinggal di rumah kontrakan di Cibinong, Kabupaten Bogor. Di kalangan warga Klapanunggal, Nurul

    dikenal sebagai petugas yang baik hati.

    Kalau sedang jalan, dia berhenti untuknyebrangin anak sekolah, kata seorang warga bernama Trisna

    yang mengontrak rumah di samping warung milik Titin.

    Di kalangan kolega, Nurul dikenal sebagai anggota yang baik dan pekerja keras. Saya sedihkehilangan

    anak buah yang berdedikasi seperti almarhum, kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor

    Bogor Ajun Komisaris Didik Purwanto di tempat kejadian perkara.

    Nurul adalah polisi pertama yang tewas ditembak pelaku kejahatan pada 2014. Namun, kurun 2013,

    Indonesia Police Watch mencatat ada 27 polisi yang tewas akibat ditembak pelaku kejahatan se-Indonesia.

    Pimpinan Polri datang

    Peristiwa ini kembali memukul korps kepolisian. Sejumlah pejabat Polri berdatangan ke Rumah Sakit

    Bhayangkara Raden Said Sukanto (RS Polri), tempat jenazah diotopsi. Di rumah sakit tersebut proyektil

    yang menewaskan Nurul diangkat.

    Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Brigadir Jenderal (Pol) Rycko Amelza Dahniel datang lebih

    dulu dan langsung masuk ke Instalasi Forensik yang berada di bagian belakang rumah sakit.

    Beberapa saat kemudian, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Suhardi Alius datang

    dan segera masuk tempat yang sama.

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    39/42

    Seusai diotopsi, jenazah korban dishalatkan di ruang transit jenazah kemudian dibawa ke rumah duka di

    Cibinong.

    Memergoki

    Menurut Rycko, berdasarkan keterangan saksi-saksi di tempat kejadian perkara, penembakan terjadi

    karena tersangka tepergok korban sedang mengutak-atik sepeda motor.

    Korban menegur tersangka. Namun, tersangka menghindar, berjalan memutar masuk ke warung, dan

    menembak Nurul.

    Berdasarkan hasil olah TKP, ciri-ciri pelaku sudah bisa diidentifikasi, terutama terhadap pengenalan

    wajahnya, kata Rycko.

    Berdasarkan informasi saksi mengenai ciri-ciri pelaku, petugas akan segera membuat sketsa wajah. Sketsa

    itu akan disebar kepada masyarakat untuk membantu mengetahui identitas dan keberadaan pelaku.

    Rycko memastikan, proyektil sudah diangkat dan akan dilakuan uji balistik. Hal ini diperlukan untuk

    mengungkap jenis senjata yang digunakan pelaku.

    Uji balistik ini akan menentukan jenis senjata apa yang digunakan, ujar Rycko.

    Masih menurut Rycko, penyidikan akan dikembangkan, tidak hanya pada motif curanmor, tetapi juga

    kemungkinan-

    kemungkinan lain. (bro/RWN)

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    40/42

    Dana Belum Juga Cair

    Pilkada Lampung Terancam Batal

    BANDAR LAMPUNG, KOMPASPemilu Kepala Daerah Lampung pada 27 Februari

    terancam batal digelar. Kurang dari sepekan jadwal tes kesehatan dan penetapan calon

    gubernur dan wakil gubernur Lampung, dana pilkada dari APBD Provinsi Lampung 2014

    belum juga bisa dicairkan.

    Padahal, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Lampung telah menetapkan batas akhir tes kesehatan dan

    penetapan pasangan calon dan wakil gubernur pada 13-14 Januari ini. Pengadaan logistik, seperti kotak

    dan surat suara, harus diselesaikan selambat-lambatnya 15 Januari.

    Wakil Ketua DPRD Lampung Hantoni Hasan di Bandar Lampung, Jumat (10/1), mengaku pesimistis

    tahapan Pilkada Lampung berjalan tepat waktu pada 27 Februari ini. Sebelumnya, pilkada ini tertunda dua

    kali akibat ketiadaan dana, yakni 2 Oktober 2013 dan 2 Desember 2013.

    http://lightboxit%28%27/getattachment/6e3c37ef-55c3-4fa3-bc70-4f73f2fa2e7d/20140110-gab-Pilkada-23,ph01',%20'',%20''%20);http://lightboxit%28%27/getattachment/6e3c37ef-55c3-4fa3-bc70-4f73f2fa2e7d/20140110-gab-Pilkada-23,ph01',%20'',%20''%20);
  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    41/42

    Waktu yang sekarang terlalu mepet. Saya tidak yakin dana bisa cair sebelum tes kesehatan 13 Januari.

    Prosesnya (pengesahan APBD 2014) memang panjang, paling cepat seminggu, bahkan bisa sebulan, ujar

    Hantoni.

    Menurut Asisten Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah Lampung Fitter Sjachboedin, RAPBD Lampung

    2014 yang dievaluasi Direktorat Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri masih diproses bersama

    DPRD Lampung sebelum ditetapkan sebagai peraturan daerah.

    Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Berlian Tihang tidak yakin pilkada berjalan sesuai jadwal KPU.

    Berlian yang juga salah satu calon gubernur mengatakan, semua calon bimbang soal kepastian waktu

    pilkada. Saya tak kecewa, hanya galau, ucapnya.

    Namun, Ketua KPU Lampung Nanang Trenggono masih berharap, pilkada dapat terlaksana 27 Februari

    2014.

    Di Maluku Utara, KPU setempat tengah menyiapkan pemungutan suara ulang dalam lanjutan Pilkada

    Maluku Utara putaran kedua pada 27 Januari. Pilkada ulang itu hanya berlangsung di 121 tempat

    pemungutan suara di Kabupaten Kepulauan Sula. Pilkada ulang sesuai putusan Mahkamah Konstitusi,

    termasuk mengganti semua Panitia Pemilihan Kecamatan. Diharapkan, prosesnya nanti akan berjalan

    dengan lancar, kata Ketua KPU Maluku Utara Muliadi Tutupoho. Pilkada itu diikuti pasangan Ahmad

    Hidayat Mus-Hasan Doa dan pasangan Abdul Gani Kasuba-Natsir Thaib.

    Sementara itu, pasangan Heviyana-Rahmat (Hebat) mengirimkan gugatan hasil pilkada Kabupaten

    Cirebon, Jawa Barat, ke MK, Rabu (8/1). Kami hormati hasil penghitungan suara KPU. Namun, banyak

    juga pelanggaran dalam pilkada putaran kedua sehingga kami harus mengajukan gugatan kepada MK,

    kata Rifky Rizania Permana, Ketua Tim Pemenangan Hebat.

    (JON/GER/FRN/EGI/REK)

  • 8/13/2019 artikel pilihan dari koran Kompas 11.1.2014

    42/42