artikel cara penetasan untuk telur ayam kampung

14
ARTIKEL CARA PENETASAN UNTUK TELUR AYAM KAMPUNG, ITIK, KALKUN, DAN BURUNG PUYUH ARTIKEL CARA PENETASAN UNTUK TELUR AYAM KAMPUNG, ITIK, KALKUN, DAN BURUNG PUYUH I. MADE ADI JAYA 0614061038 PENDAHULUAN Ada dua cara dalam proses penetasan telur, yaitu dengan cara alami (penetasan oleh induk dan buatan (penetasan menggunakan mesin tetes). Disini kita akan membahas bagaimana cara penetasan telur dengan menggunakan mesin tetas (buatan). Untuk memperoleh persentase hasil daya tetas yang memuaskan ada beberapa langkah yang bisa ditempuh, antara lain : 1. Menyeleksi telur tetas Mencari dan memilih telur yang baik untuk ditetaskan yang meliputi penyeleksian terhadap bentuk telur, kebersihan kulit telur, besar kecilnya telur, keberadaan kantung udara, sex ratio jantan dan betina, dan lama penyimpanan telur. 2. Pengelolaan telur sebelum dimasukkan mesin penetas telur Cara menyimpanan telur yang baik adalah telur diletakkan dengan ujung yang tumpul berada di bagian atas. Suhu ideal penyimpanan antara 5-15°C. Di bawah batas tersebut embrio bisa mati dan di atas kisaran suhu tersebut embrio bisa berkembang dan menyebabkan penetasan yang lebih cepat. Cara pengelolaan telur sebelum dimasukkan mesin penatas lainnya adalah dengan membersihkan kulit telur dari kotoran dan juga menyucihamakan telur dengan desinfektan. 3. Lokasi penempatan mesin penetas Mesin tetas hendaknya ditempatkan pada ruangan yang terlindung dari sinar matahari atau terpaan angin. Yang ideal adalah di tempat yang tertutup atau kalau bisa tersembunyi, gelap akan tetapi masih mempunyai sirkulasi udara yang baik. Kondisi ini seperti halnya keadaan seekor induk betina sedang mengeram dan mungkinkah seekor induk betina mengeram di tempat yang terang? Untuk itu jangan sekali-kali menempatkan mesin

Upload: ronie-lesron

Post on 03-Jan-2016

56 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Cara Penetasan Untuk Telur Ayam Kampung

ARTIKEL CARA PENETASAN UNTUK TELUR AYAM KAMPUNG, ITIK, KALKUN, DAN BURUNG PUYUH

 ARTIKEL CARA PENETASAN UNTUK TELUR AYAM KAMPUNG, ITIK, KALKUN, DAN BURUNG PUYUH

I. MADE ADI JAYA

0614061038

PENDAHULUAN

Ada dua cara dalam proses penetasan telur, yaitu dengan cara alami (penetasan oleh induk dan buatan (penetasan

menggunakan mesin tetes). Disini kita akan membahas bagaimana cara penetasan telur dengan menggunakan

mesin tetas (buatan). Untuk memperoleh persentase hasil daya tetas yang memuaskan ada beberapa langkah yang

bisa ditempuh, antara lain :

1. Menyeleksi telur tetas

Mencari dan memilih telur yang baik untuk ditetaskan yang meliputi penyeleksian terhadap bentuk telur, kebersihan

kulit telur, besar kecilnya telur, keberadaan kantung udara, sex ratio jantan dan betina, dan lama penyimpanan telur.

2. Pengelolaan telur sebelum dimasukkan mesin penetas telur

Cara menyimpanan telur yang baik adalah telur diletakkan dengan ujung yang tumpul berada di bagian atas. Suhu

ideal penyimpanan antara 5-15°C. Di bawah batas tersebut embrio bisa mati dan di atas kisaran suhu tersebut

embrio bisa berkembang dan menyebabkan penetasan yang lebih cepat. Cara pengelolaan telur sebelum

dimasukkan mesin penatas lainnya adalah dengan membersihkan kulit telur dari kotoran dan juga menyucihamakan

telur dengan desinfektan.

3. Lokasi penempatan mesin penetas

Mesin tetas hendaknya ditempatkan pada ruangan yang terlindung dari sinar matahari atau terpaan angin. Yang

ideal adalah di tempat yang tertutup atau kalau bisa tersembunyi, gelap akan tetapi masih mempunyai sirkulasi udara

yang baik. Kondisi ini seperti halnya keadaan seekor induk betina sedang mengeram dan mungkinkah seekor induk

betina mengeram di tempat yang terang? Untuk itu jangan sekali-kali menempatkan mesin penetas telur di depan

atau belakang rumah, di depan pintu keluar masuk orang, dekat kamar mandi, dan di dekat dapur.

4. Sumber panas

Sumber panas mesin penetas telur bermacam-macam, ada yang memakai lampu templok (minyak tanah), briket

batubara, listrik (bolam, nikelin, elemen magic jar), dan lain sebagainya. Kita perlu mempunyai cadangan sumber

panas tersebut minimal satu unit untuk berjaga-jaga apabila sumber panas utama ada masalah. Mesin tetas semi

modern atau modern biasanya sudah menggunakan double pemanas seperti kombinasi listrik dengan minyak tanah

atau lainnya. Karena kebanyakan pada saat sekarang sumber panas yang digunakan adalah listrik maka bisa

menyediakan cadangan minyak tanah, UPS, Genset atau diesel untuk mesin penetas telur kapasitas besar.

5. Persiapan mesin penetas telur

Satu hari sebelum telur dimasukkan ke dalam mesin penetas telur, sebaiknya ruangan mesin telah disucihamakan

dengan desinfektan. Banyak sudah jenis desinfektan yang ditawarkan oleh produsen obat dan kami tidak akan

Page 2: Artikel Cara Penetasan Untuk Telur Ayam Kampung

menyebutkannya di sini. Kotoran-kotoran yang melekat pada alas lantai mesin, rak pengeraman, dan dinding mesin

dari sisa proses penetasan sebelumnya perlu dibersihkan juga. Setelah proses penyucihamaan selesai mesin ditutup

kemudian mesin bisa dinyalakan dan dibiarkan sampai tercipta suhu yang stabil yaitu antara 38-40°C.

6. Mengatur temperatur dan kelembaban

Suhu pada mesin disetting berkisar antara 38-40°C dengan cara mengatur thermoregulator atau thermostatnya.

Sedangkan kelembaban disetting pada kisaran antara 50-60%. Tempatkan thermometer dan hygrometer pada

tempat yang mudah terlihat. Kami menyarankan untuk memakai thermometer yang terbuat dari air raksa dan kalau

memungkinkan mempunyai double thermometer untuk pengecekan suhu karena bisa jadi thermometer yang kita

miliki kurang keakuratannya.

7. Mengatur Sirkulasi Udara

Pada setiap mesin tetas biasanya selalu diberi ventilasi udara agar dapat terjadi pertukaran udara di dalam mesin

dengan udara luar. Ventilasi udara dibuka mulai hari ke-4 sedikit demi sedikit sampai pada hari ke-7 lubang ventilasi

sudah terbuka penuh. Untuk mesin penetas semi modern biasanya sudah disertai dengan fan (kipas) untuk

membantu pemerataan panas dalam mesin dan membuang udara jika diperlukan.

8. Meneropong telur (candling)

Banyak anggapan bahwa setiap telur yang kita masukkan ke dalam mesin penetas telur akan menetas. Sebagian

mereka tidak mengetahui bahwa hanya telur yang fertil saja (dibuahi) yang bisa menetas. Peneropongan terlur

berfungsi untuk mengetahui jumlah telur yang infertil (tidak dibuahi), telur yang fertil, embrio yang tumbuh dan embrio

yang mati. Pada perlakuan penetasan telur ayam kampung, peneropongan telur dilakukan minimal tiga (3) kali yaitu

pada hari ke-3, 14, dan 18. Telur yang infertil atau mati embrio perlu dikeluarkan dari mesin penetas telur. Telur yang

infertil masih bisa dikonsumsi sedangkan telur yang mati embrio bisa untuk campuran pakan ternak.

9. Memutar telur tetas

Kegiatan ini memang sangat menjemukan dan membutuhkan kesabaran. Pemutaran telur dilakukan mulai hari ke-4

sampai hari ke-18 untuk telur ayam kampung. Dalam satu hari minimal 3 kali telur dibalik. Kalau ingin hasil yang lebih

baik telur bisa dibalik setiap 3 atau 4 jam sekali. Berdasarkan pengalaman sebagian penetas di Purwokerto,

pembalikan telur setiap 3 jam sekali memberikan daya tetas sampai 90%.

10. Pendinginan telur

Kadang kita melihat seekor induk ayam akan meninggalkan sarang bertelurnya untuk mencari makan atau sekedar

bergulung-gulung di tanah atau pasir. Tingkah laku tersebut bertujuan untuk mendinginkan telur. Pendinginan telur

pada mesin penetas telur dilakukan saat kita melakukan peneropongan telur. Atau bisa juga untuk sesekali waktu

kita buka pintu mesin penetas. Lama pendinginan telur bisa antara 10-15 menit.

11. Menjelang menetas

Saat ini disebut dengan periode kritis ke-2 dan biasanya banyak penetas yang gagal dalam menghadapinya. Pada

tiga hari terakhir sebaiknya telur tidak perlu dibalik/diputar lagi. Kelembaban perlu dinaikkan sedikit untuk membantu

proses retaknya cangkang (pipping) dengan cara penyemprotan telur dengan sprayer atau lainnya. Suhu perlu

dipertahankan agar tetap stabil dan menghindari agar tidak terjadi kematian pada sumber pemanas (PLN atau

lainnya).

12. Masa Transisi

Ketika anak ayam sudah menetas biarkan beberapa jam sampai bulu-bulunya mulai mengering dan segera pindah

ke tempat lain yang telah dipersiapkan seperti kardus, box yang diberi alas jerami atau box khusus dengan pemanas

sekalian. Jangan biarkan anak ayam terlalu lama dalam mesin penetas karena bisa menghalangi telur lainnya untuk

proses menatas. Kebanyakan dari kita membiarkan anak ayam menetas semua dan tidak mengeluarkan anak ayam

Page 3: Artikel Cara Penetasan Untuk Telur Ayam Kampung

yang menetas lebih awal. Sehingga anak ayam yang menetas lebih awal akan mengalami dehidrasi dan akhirnya

mati lemas.

PENETASAN TELUR AYAM KAMPUNG

Proses atau Cara Penetasan Telur Ayam Kampung

Proses penetasan telur ayam tidak jauh berdeda dengan penetasan telur itik, hanya pada penetasan telur ayam tidak

perlu melakukan penyemprotan dengan air hangat untuk menambah kelembaban ruang mesin tetas.

1. Pemasukan Telur

Pemasukan Telur ke dalam mesin tetas setelah dipastikan  mesin tetas benar-benar siap untuk dipergunakan,

parameter kesiapan mesin tetas adalah  suhu sudah sesuai dengan standard, kelembapan udara cukup ideal, tidak

ada lubang yang akan mengurangi performa mesin tetas Sebelumnya mesin tetas telah disemprot dengan

disinfectant terlebih dahulu. Bersihkan telur-telur ayam dari berbagai macam kotoran dan bakteri. Telur yang bersih

menghindarkan embrio mati karena bakteri dan mudah untuk diamati perkembangannya. Pengamatan embrio dapat

dilakukan dengan teropong lampu pijar, pada usia 4 hari embrio yang berkembang akan nampak seperti akar-akar

pohon berwarna merah, sedang embrio yang tidak berkembang atau telur tidak mengandung bibit ayam akan tampak

bening. Selama 3 hari pertama telur didiamkan dalam mesin tetas dan tidak usah dibuka dan tidak dilakukan

pembalikan telur. Cukup diamati suhu di dalam ruangan, jika suhu sudah konstan di nilai ideal biarkan saja, jika tidak

perlu disesuaikan.

Page 4: Artikel Cara Penetasan Untuk Telur Ayam Kampung

2. Pengeraman Telur

Setelah 3 hari sudah bisa dilihat telur-telur yang memiliki benih atau tidak. Telur yang tidak memiliki benih ayam 

perlu disortir karena tidak akan menetas, telur ini masih bisa untuk dikonsumsi dan masih bisa dijual atau dijadikan

makanan. Memasuki hari keempat sampai hari ke 18 ,  telur ayam sudah harus kita bolak-balik sehari 2 sampai 4

kali,bahkan 6 kali, frekuansi pemutaran telur akan berpengaruh pada daya tetas telur. Semakin sering akan semakin

baik. Pada hari keempat tersebut telur perlu diangin-anginkan dengan cara membuka tutup mesin penetas selama

kurang lebih 10 sampai dengan 15 menit. Proses mengangin-anginkan telur ini perlu dilakukan seriap 3 sampai 4 hari

sekali sampai hari ke 18. Dalam masa pengeraman ini yang perlu diperhatikan selain suhu dijaga supaya tetap

konstan adalah kelembapan udara. Jika kelembapan dirasa kurang bisa ditambahkan dengan menyemprotkan air

hangat ke telur-telur. Pada Penetasan telur ayam hal ini jarang perlu dilakukan.

3. Masa Menetas

Pada hari ke 18 telur sudah tidak perlu lagi dibolak-balik, diamkan dalam mesin tetas, mesin tetas ditutup dan cukup

dikontrol parameter suhu ruangan dan kelembabannya. Setelah hari ke 21 telur ayam sudah menetas, bahkan di hari

ke 20 kemungkinan sudah ada yang menetas. Segera pindahkan anakan ayam yang menetas ke ruangan lain agar

tidak mengganggu telur yang belum menetas. Yang perlu diperhatikan anak ayam dipindahkan pada ruangan yang

memiliki suhu hampir sama dengan suhu di dalam ruang penetas, seiring dengan bertabhnya usia suhu perlahan-

lahan diturunkan. Anak ayam yang baru menetas masih menggunakan energi dari makanan cadangan dari telur,

sedikit demi sedikit dilatih makan dengan menaburkan makanan di bulu-bulunya. Setelah cukup kuat anakan ayam

siap dijual atau dipelihara.

PENETASAN TELUR ITIK

Telur tetas merupakan telur fertil yang akan ditetaskan baik menggunakan penetasan alami maupun menggunakan

mesin tetas. Pengelolaan telur tetas membutuhkan ketelatenan dan ketekunan sehingga menghasilkan daya tetas

yang tinggi. Telur tetas ini sudah dibuahi oleh pejantan dan telur tetas ini harus berasal dari induk itik yang bermutu

baik. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih telur tetas menurut Abidin (2004) yaitu:

a. Berat telur harus berada pada kisaran normal, yaitu tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.

b. Berat telur itik berkisar antara 50-60 gram per butir,

c. Umur telur tetas tidak boleh lebih dari 5 hari dan telur sebaiknya disimpan pada suhu 15-17º C,

Page 5: Artikel Cara Penetasan Untuk Telur Ayam Kampung

d. Kulit atau cangkang telur bebas dari kotoran, baik berupa feses maupun sisa-sisa pakan yang masih

menempel,

e. Indeks telur normal, yaitu berkisar antara 70-80%.

Sebenarnya tata cara penetasan telur itik hampir sama dengan tata cara penetasan telur ayam. Perbedaan yang

mencolok hanyalah masalah waktu atau lama hari penetasan. Telur itik membutuhkan waktu sekitar 28 hari

sedangkan telur ayam hanya butuh waktu sekitar 21 hari. Berikut akan kami sajikan pengetahuan kami perihal tata

cara penetasan telur itik meskipun kami bukanlah yang terbaik dalam hal ini.

Persiapan telur

Memilih atau menyeleksi telur tetas sesuai dengan kriteria telur tetas yang baik

Telur yang kulitnya terlalu kotor perlu dibersihkan, akan tetapi perlu ke hati-hatian dalam membersihkan kulit

telur jangan sampai lapisan kulit ikut hilang

Pisahkan telur retak, kerabang tebal/tipis

Persiapan mesin tetas

Fumigasi mesin tetas telah dilakukan satu hari sebelum mesin dipakai meskipun mesin tersebut baru dibeli

Hubungkan mesin tetas dengan catu daya listrik dan tunggu sampai suhu mencapai kestabilan pada suhu

37-38°C. Pemanasan mesin tetas dilakukan minimal 3 jam sebelum telur dimasukkan ke dalam mesin tetas

Cek dengan seksama cara kerja thermostat, pitingan lampu dan yang lainnya

Sediakan cadangan bola lampu (dop) atau lampu templok (minyak tanah)

Setelah segala sesuatunya telah siap maka saatlah kita masuk ke tahap proses penetasan telur yang sebenarnya.

Adapun urutan kerja selama proses penetasan telur itik adalah sebagai berikut :

Hari ke-1

Masukkan telur ke dalam mesin tetas dengan posisi miring atau tegak (bagian tumpul di atas). Telur bisa

langsung begitu saja dimasukkan ke dalam mesin atau melalui proses prewarming terlebih dahulu yaitu

dibilas secra merata dengan air hangat.

Ventilasi ditutup rapat

Kontrol suhu (38°C)

Hari ke-2

Page 6: Artikel Cara Penetasan Untuk Telur Ayam Kampung

Ventilasi dibiarkan tertutup sampai hari ke-3

Kontrol suhu (38°C)

Hari ke-3

Pembalikan telur harian bisa dimulai pada hari ini atau masuk hari hari ke-4. Disarankan pembalikan telur

minimal 3x dalam sehari-semalam (jika memungkinkan dipakai rentang waktu setiap 8 jam. Misalkan pagi

pukul 05.00, siang pukul 13.00, dan malam pukul 21.00.

Bersamaan dengan itu bisa dilakukan peneropongan telur kalau sudah memungkinkan karena ketelitian

seseorang berbeda-beda. Telur yang berembrio ditandakan dengan bintik hitam seperti mata yang ikut

bergoyang ketika telur digerakkan dan disekitarnya ada serabut-serabut kecil. Kalau telur tidak menandakan

tersebut dikeluarkan saja dam masih layak untuk dikonsumsi. Peneropongan telur dilaukan ditempat yang

gelap argar bayangan telur nampak lebih jelas.

Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.

Hari ke-4

Pembalikan telur harian sesuai jadwal hari ke-3

Lubang ventilasi mulai dibuka ¼ bagian

Kontrol suhu (38°C)

Hari ke-5

Pembalikan telur harian

Ventilasi dibuka ½ bagian

Kontrol suhu (38°C)

Hari ke-6

Pembalikan telur harian

Ventilasi dibuka ¾ bagian

Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.

Hari ke-7

Pembalikan telur harian

Page 7: Artikel Cara Penetasan Untuk Telur Ayam Kampung

Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui perkembangan embrio (hidup atau mati). Embrio mati mati

ditandakan dengan bercak darah atau lapisan darah pada salah satu sisi kerabang telur sedang embrio

yang berkembang serabut yang menyerupai sarang laba-laba semakin jelas

Ventilasi dibuka seluruhnya

Hari ke-8 sampai ke-13

Pembalikan telur harian

Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.

Hari ke-14

Pembalikan telur harian

Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup atau sudah mati. Telr fertile

membentuk gambaran mulai gelap dengan rongga udara yang terlihat jelas

Hari ke 15 sampai ke-20

Pembalikan telur harian

Kontrol suhu dinaikkan sedikit (38,5-39°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak

tersebut berkurang.

Hari ke-21

Pembalikan telur harian

Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup dan mati. Embrio mati ditandakan

dengan bocornya lapisan rongga udara sehingga telur terlihat hitam semua

Kontrol suhu (38,5-39°C) dan tambahkan air ke dalam bak

Hari ke-22 sampai ke-25

Pembalikan telur harian

Kontrol suhu (38,5-39°C) dan tambahkan air ke dalam bak

Hari ke-26 sampai ke-27

Pembalikan telur dihentikan

Page 8: Artikel Cara Penetasan Untuk Telur Ayam Kampung

Kontrol kelembaban, lakukan penyemprotan jika diperlukan (dengan semburan yang paling halus)

Biasanya ada telur yang sudah mulai menetas di malam hari

Hari ke-28

Telur-telur sudah banyak yang menetas

Keluarkan cangkang telur dari rak agar space atau ruangan lebih longgar

Keluarkan anak itik yang baru menetas setelah bulunya setengah kering atau kering seluruhnya

Proses menetas biasanya berlangsung hingga hari ke-29

Dan setelah semuanya selesai mesin tetas bisa dibersihkan dan difumigasi kembali untuk persiapan proses

penetasan berikutnya.

Page 9: Artikel Cara Penetasan Untuk Telur Ayam Kampung

PENETASAN TELUR KALKUN

kalkun adalah burung besar asli Amerika Utara. Hal ini dibedakan dengan bulu putih dan leher yang dianyam

telanjang dan kepala. Nama kalkun pertama kali diterapkan pada unggas guinea yang diperkirakan berasal di Turki.

Namun kalkun Amerika adalah spesies yang sangat berbeda dari unggas guinea walaupun nama tetap. Bahkan

kalkun liar adalah makanan pokok dalam diet Amerika Utara. Ini dikenal sebagai Peru pada abad ke- . Beberapa

keturunan umum kalkun adalah Narragansett Bronze White Belanda dan Bourbon Red.

Tatalaksana pemeliharaan kalkun sama dengan ayam. Kalkun mulai berproduksi setelah30 minggu dari dewasa

kelamin tercapai. Selama 25 minggu, kalkun dapat memproduksi 88-93 butir. Pemberian pakan pada kalkun hampir

sama dengan ayam. Kebutuhan protein dalam pakan untuk kalkun masa starter (0-8 minggu) sekitar 26-28%,

sedangkan saat grower (8-24 minggu) sekitar 14-22%.

Ada tiga tahapan dalam Meningkatkan Kalkun pertanian peternak hatchery dan peternakan kalkun. Peternakan

peternak adalah tempat di mana ayam betina meletakkan telur. Telur-telur dikumpulkan dan dikirim ke tempat

penetasan. Di pembenihan telur disimpan dalam inkubator khusus setelah dibersihkan. Inkubator ini menyediakan

suhu yang tepat dan tingkat kelembaban karena membiarkan telur menetas. Umumnya telur kalkun mengambil hari

untuk menetas. kalkun Bayi juga dikenal sebagai poults disimpan di pembenihan sampai mereka dipindahkan ke

peternakan kalkun. Pada peternakan kalkun kalkun ayam dan kalkun tom yang dipelihara secara terpisah. The poults

harus diberi makan dengan baik dan mengawasi dengan hati-hati setidaknya sampai mereka melepaskan bulu

bawah mereka dan mendapatkan bulu luar. Untuk ini mereka dimasukkan ke dalam lumbung iklim yang dikendalikan

yang lembut lantai ditutupi dengan jerami atau kayu chip. Mereka diberi campuran bubuk lembut kedelai jagung dan

gandum. nutrisi lain seperti gandum susu bubuk tepung daging batu kapur garam premix vitamin metionin lisin dan

grit tidak larut juga bisa ditambahkan. Cukup air juga harus disediakan.

PENETASAN TELUR BURUNG PUYUH

Produksi dan Produktivitas

Puyuh termasuk ternak unggas yang bertubuh kecil, tetapi pertumbuhannya cepat dan cepat menjadi dewasa Puyuh

bertelur rata-rata setelah berumur 2 bulan. Produksi rata-rata dapat mencapai 70% pertahun, sesudah umur 2 tahun

sebaiknya puyuh tidak diternakkan lagi karena produksi teluir telah menurun. Dengan bibit yang baik dan dengan

perawatan yang baik produksi telurnya dapat mencapai 300 butir setahun.

Berat puyuh jantan yang sudah dewasa dapat mencapai 100- 140 gr sedang yang betina 110-160 gr. Berat telur 9-10

gr dan kulit telur putih dengan bercak-bercak coklat sampai hitam. Telur burung puyuh relatif besar apabila

dibandingkan dengan berat tubuhnya, yaitu mencapai 6,25-8,18% dari berat tubuhnya. Sedangkan telur ayam hanya

mencapai 4-4,5% daripada berat tubuhnya.

Telur puyuh mengandung protein 13,6%, lemak 8,24% dan air 73,9%. Telur yang berkadar protein tingggi dan lemak

yang rendah adalah baik sekali untuk orang yang diet terhadap kolesterol.

Menetaskan Telur

<!--[if !supportLists]-->a.       <!--[endif]-->Telur yang akan ditetaskan hendaknya dipilih dari induk yang sudah cukup umur.

Telur tetas sebaiknya diambil dari puyuh betina berumur 5-8 bulan yang dipelihara bersama-sama puyuh jantan

Page 10: Artikel Cara Penetasan Untuk Telur Ayam Kampung

dengan perbandingan jantan:betina = 1:10. telur tetas itu tidak boleh berumur lebih dari 5 hari karena daya tetas telur

akan menurun 3% setiap hari sesudah 5 hari peyimpanan.

<!--[if !supportLists]-->b.      <!--[endif]-->Pilihlah telur yang bentuk dan besarnya seragam, dengan bercak-bercak pada

kulit telur yang tersebar merata.Suhu yang diperlukan untuk menetaskan telur adalah 1000-1020Fahrenheit atau

37,70-38,80Celcius, dengan kelembaban udara 60-70%.

<!--[if !supportLists]-->c.       <!--[endif]-->Sebelum dimasukkan dalan mesin penetas, kulit telur diberi tanda (misalnya:

warna merah). Hal ini memudahkan dikemudian hari untuk mengontrol apakah telur sudah diputar atau belum.

<!--[if !supportLists]-->d.      <!--[endif]-->Pemutaran telur dilakukan mulai hari kedua dan diputar 900, paling sedikit 4 kali

sehari. Pemutaran dilakukan terus-menerus sampai hari ke 14 dan diusahakan agar letak bagian kulit telur yang

diberi warna seperti pada waktu memasukkannya ke dalam alat penetas (misalnya pada waktu dimasukkan, bagian

yang diberi warna berda dibaagian atas, maka pada waktu pemutaran terakhir pada hari ke-14 tersebut, bagian yang

berwarna merah berada di sebelah atas pula)Telur akan menetas pada hari ke 15 sampai ke 18.

<!--[if !supportLists]-->e.       <!--[endif]-->Anak puyuh yang baru menetas, berat badannya 6-7 gr. Sesudah berumur 2 hari,

baru dipindahkan kedalam kandang khusus untuk anak puyuh (kandang anakan). Untuk melindungi anak puyuh dari

angin dan kedinginan, maka kandang tertutup dengan kertas koran dan pemanasan ruangan mutlak diperlukan.