arti decision support system

25
DECISION SUPPORT SYSTEM Disusun oleh : Mustofa Achmad 11080116

Upload: myuztuvha

Post on 19-Jun-2015

3.375 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Pengertian dari Decision Support Sistem adalah Keputusan yang mewakili.

TRANSCRIPT

Page 1: Arti Decision Support System

DECISION SUPPORT SYSTEM

Disusun oleh :

Mustofa Achmad

11080116

INSTITUT INFORMATIKA INDONESIAJURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

SURABAYA2010

Page 2: Arti Decision Support System
Page 3: Arti Decision Support System

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

DAFTAR ISI ii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Keputusan Menurut Simon 1

1.2 Keputusan Menurut Mintzberg 1

BAB 2 PEMAHAMAN DECISION SUPORT SYSTEM 3

2.1 Definisi Decision Support System 3

2.2 Tujuan DSS 4

2.3 Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan 4

2.4 Jenis-Jenis DSS dan Solusinya 5

2.5 Model-Model DSS 5

BAB 3 CARA PENGGUNAAN INFORMASI DARI DSS 7

3.1 Laporan-Laporan Dalam DSS 7

3.2 Kegunaan Laporan Dalam Dss 8

3.3 Sistem Penunjang Keputusan Kelompok 8

BAB 4 PERANAN DAN MANFAAT DSS 9

4.1 Dampak DSS 11

4.2 Faktor pendukung Decision Support System (DSS) 11

BAB 5 KESIMPULAN 13

DAFTAR PUSTAKA 14

ii

Page 4: Arti Decision Support System

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Keputusan Menurut Simon

Dalam pembuatan keputusan ada dua orang yang mengartikan artian

pembuatan Keputusan yaitu Simon dan Mintzberg. dalam bukunya terbitan Tahun

1977, Simon menguraikan istilah keputusan menjadi Keputusan Terprogram dan

Keputusan tak Terprogram. Keputusan terprogram yaitu bersifat berulang-ulang dan

rutin. pada suatu tingkat tertentu dan prosedur telah ditetapkan untuk menanganinya

sehingga ia dianggap suatu denovo (yang baru) setiap kali terjadi.

Keputusan tak terprogram yaitu bersifat baru, tidak terstruktur, dan biasanya

tidak urut. Ia juga menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut hanyalah kesatuan

ujung yang terangkai secara hitam putih, sifatnya begitu kelabu atau tak jelas, namun

demikian konsep keputusan terprogram dan tak terprogram sangatlah penting, karna

masingmasing memerlukan teknik yang berbeda. Kontribusi Simon yang lain adalah

penjelasan mengenai empat fase yang harus di jalani oleh Manajer dalam

menyelesaikan masalah, fase tersebut adalah:

1. Aktivitas intelegensi, yaitu mencari kondisi dalam lingkungan yang memerlukan

Pemecahan

2. Aktivitas desain, yaitu menemukan, mengembangkan, dan menganalisis

kemungkinan tindakan yang akan dilakukan.

3. Aktivitas pemilihan, yaitu menentukan cara tindakan cara tertentu dari beberapa

cara yang sudah ada.

4. Aktivitas peninjauan kembali, yaitu memberikan penilaian terhadap pilihan yang

telah dilakukan.

1.2 Keputusan menurut Mintzberg

Mintzberg terkenal dengan teorinya mengenai perhanan manajerial, teori ini

mengemukakan sepuluh peranan manajerial yang terbagi dalam tiga kategori, yaitu

interpersonal, informasional, desisional. Peranan informasional mengemukakan

Page 5: Arti Decision Support System

2

bahwa manajer mengumpulkan dan menyebarkan informasi, dan peranan desisional

mengemukakan bahwa manajer menggunakan informasi dalam pembuatan berbagai

jenis keputusan.

Ada empat peranan desisional menurut Mintzberg :

1. Pengusaha, ketika manajer berperan sebagai pengusaha (entrepreneur) maka

peningkatan hal ini yang bersifat permanent diabadikan sebagai organisasi.

2. Orang yang menangani gangguan, ketika menajer berperan sebagai orang yang

menangani gangguan (disturbace handler), maka ia akan memecahkan

masalah yang belum di antisipasi. Ia membuat keputusan untuk merespon

gangguan yang timbul seperti perubahan ekonomi, ancaman dari pesaing, dan

adanya peraturan pajak baru.

3. Pengalokasi sumber, dengan peranan sebagai pengalokasi sumber (resorce

alocator), manajer diharapkan mampu menentukan pembagian sumber

organisasi kepada berbagai unit yang ada misalnya pembuatan keputusan

untuk menetapkan anggaran operasi tahunan.

4. Negosiator, dalm peran sebagai negosiator (negotiator), manajer mengatasi

perselisihan yang muncul dalam perusahaan dan perselisihan yang terjadi

antara perusahaan dan lingkungannya. Contohnya melakukan negosiasi

kontrak baru dengan serikat pekerja.

Page 6: Arti Decision Support System

3

BAB2

PEMAHAMAN DECISION SUPORT SYSTEM

Seorang manajer di suatu perusahaan dapat memecahkan masalah semi

struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah

masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur. DSS

mendayagunakan resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan

komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan.

2.1 Definisi Decision Support System

Decision Support System dapat dikatakan sebagai sistem komputer yang

mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-

terstruktur yang spesifik. Maka dengan begitu pengertian DSS adalah “ Sistem yang

memberikan dukungan kepada seorang manajer, atau kepada sekelompok manajer

yang relative kecil yang bekerja sebagai team pemecah masalah, dalam memecahkan

masalah semi terstrukitur dengan memberikan informasi atau saran mengenai

keputusan tertentu”. Informasi tersebut diberikan oleh laporan berkala, laporan

khusus, maupun output dari model matematis. Model tersebut juga mempunyai

kemampuan untuk memberikan saran dalam tingkat yang bervariasi.

DSS merupakan salah satu produk perangkat lunak yang dikembangkan secara

khusus untuk membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan (Indrajit

2001, p.179). Sesuai namanya, tujuan digunakannya system ini adalah sebagai

“second opinion” atau “information source” yang dapat dipakai sebagai bahan

pertimbangan sebelum seorang manajer memutuskan kebijakan tertentu. Pendekatan

yang paling sering dilakukan dalam proses perancangan sebuah DSS adalah dengan

menggunakan teknik simulasi yang interaktif, sehingga selain dapat menarik minat

manajer untuk menggunakannya, diharapkan system ini dapat merepresentasikan

keadaaan dunia nyata atau bisnis yang sebenarnya.

Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik (Sprague et.al.,

1993), yaitu : sistem yang berbasis komputer yang dipergunakan untuk membantu

para pengambil keputusan dalam rangka memecahkan masalah-masalah rumit yang

Page 7: Arti Decision Support System

4

"mustahil" dilakukan dengan kalkulasi manual dengan cara melalui simulasi yang

interaktif dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.

2.2 Tujuan DSS

Tujuan dari Decision Support System (DSS) antara lain adalah :

1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi

struktur

2. Mendukung penilaian manajer bukan mencobamenggantikannya

3. meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang manajer daripada

efisiensinya.

2.3 Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan

Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan antara lain adalah :

1. Kegiatan intelijen (Definisi masalah)

2. Kegiatan merancang (Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan)

3. Kegiatan memilih dan menelaah (Pengolahan data menjadi informasi baik dalam

bentuk laporan grafik maupun tulisan.

Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk

mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan

dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan

sebuah sistem informasi, dimana informasi yang diperlukan ini didapatkan dari

kondisi internal maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil sebuah

keputusan dengan tepat.

Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan,

mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk

dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi

serangkaian kegiatan alternatif. Pertimbangan-pertimbangan utama telah

diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan ini, apakah situasi keputusan ini

terprogram atau tidak. Sedangkan kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan

Page 8: Arti Decision Support System

5

untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan

melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.

2.4 Jenis-Jenis DSS dan Solusinya

Usaha berikutnya dalam mendefinisikan konsep DSS dilakuikan oleh Steven

L. Alter. Alter melakukan study terhadap 56 sistem penunjang keputusan yang

digunakan pada waktu itu, study tersebut memberikan pengetahuan dalam

mengidentifikasi enam jenis DSS, yaitu :

1. Retrive information element (memanggil eleman informasi)

2. Analyze entries fles (menganali semua file)

3. Prepare reports form multiple files (laporan standart dari beberapa files)

4. Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)

5. Propose decision (menawarkan keputusan )

6. Make decisions (membuat keputusan)

2.5 Model-Model DSS

DSS mempunyai banyak model, tetapi yang paling umum digunakan terdiri

dari:

1. Model matematika.

2. Database.

3. Perangkat lunak.

Perangkat lunak DSS sering disebut juga dengan DSS generator. DSS

generator ini berisi modul-modul untuk database, model dan dialog manajemen.

Modul database ini menyediakan beberapa hal, seperti: creation, interrogation dan

maintenance untuk DSS database. DSS database memiliki kemampuan untuk

menemukan sistem database yang telah disimpan. Sedangkan modul model digunakan

untuk menyajikan kemampuan membuat, menjaga dan memanipulasi ke dalam bentuk

model matematika. Model dasar ini menampilkan electronic spreadsheet. Model

dialog digunakan untuk menarik perhatian para pengguna untuk berhubungan

langsung antara pengguna dengan komputer dalam mencari solusi.

Page 9: Arti Decision Support System

6

Dalam kedua bidang ilmu di atas, dikenal istilah decision modeling, decision

theory, dan decision analysis yang pada hakekatnya adalah merepresentasikan

permasalahan dan manajemen yang dihadapi setiap hari ke dalam bentuk kuantitatif

(misalnya dalam bentuk model matematika). Contoh-contoh klasik dari persoalan

dalam bidang ini adalah linear programming, game's theory, transportation problem,

inventory system, decision tree, dan lain sebagainya. Dari sekian banyak problem

klasik yang kerap dijumpai dalam aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari, sebagian

dapat dengan mudah disimulasikan dan diselesaikan dengan menggunakan formula

atau rumus-rumus sederhana. Tetapi banyak pula masalahan yang ada sangat rumit

sehingga membutuhkan kecanggihan komputer.

Decision Support System (DSS) merupakan progresi alamiah dari system

pelaporan informasi dan system pemrosesan transaksi. DSS bersifat interaktif, system

informasi yang berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan secara

khusus menggunakan database untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi

manajer dan pengguna akhir Informasi dihasilkan dalam bentuk laporan periodik dan

khusus dan output dari model matematika dan sistem pakar.

Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik (Sprague et.al.,

1993), yaitu : sistem yang berbasis komputer yang dipergunakan untuk membantu

para pengambil keputusan dalam rangka memecahkan masalah-masalah rumit yang

"mustahil" dilakukan dengan kalkulasi manual dengan cara melalui simulasi yang

interaktif dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.

Pengembanag DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya

pengguna computer secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada

mulanya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus melalui

spesialis informasi. Timesharing membuka peluang baru dalam penggunaan

computer. Tidak sampai tahun 1971, ditemukan istilah DSS, G Anthony Gorry dan

Michael S. Scott Morton yang keduanya frofesor MIT, bersama-sama menulis artikel

dalam jurnal yang berjudul “A Framework for Management Information System”

mereka merasakan perlunya ada kerangka untuk menyalurkan aplikasi computer

terhadap pembuatan keputusan manajemen.

Gorry dan Scott Morton mendasarkan kerangka kerjanya pada jenis keputusan

menurut Simon dan tingkat manajemen dari Robert N. Anthony. Anthony

Page 10: Arti Decision Support System

menggunakan istilah Strategic palnning, managemen control dan operational control

(perencanaan strategis, control manajemen, dan control manajemen).

BAB 3

CARA PENGGUNAAN INFORMASI DARI DSS

Pada dasarnya dua pengguna informasi dari DSS oleh manajer, yaitu untuk

mendefinisikan masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pendefinisian masalah

adalah usaha definisi dari pendekatan system. Ia juga berkaitan dengan fase

intelegensi yang di kemukakan oleh simon. Selanjutnya manjer menggunakan

informasi untuk memecahkan masalah yang telah diidentifikasi.

Hal ini merupakan usaha pemecahan menurut poendekatan sistim dan

berkaitan denga fase disain dan pemilihan. Pada umumnya, lapaoran berkala dan

khusus digunakan terutama dalam usaha definisi, dan simulasi dalam usaha

pemecahan Laporan berkala dapat di rancang untuk menidentifikasi masalah atau

masalah yang kemungkinan besar akan muncul.

Manjer juga melakukan query terhadap database untuk menemukan masalah

atau mempelajari lebih jauh lagi mengenai masalah yang telah di identifikasi.

Simulasi dapat juga membuka masalah yang tersembunyi, karna kelemahan

cenderung akan kelihatan menonjol ketika operasi perusahaan diubah secara

matematis. Laporan berkala dan khusus dapat juga membantu manajer untuk

memecahkan masalah dengan cara mengidentifikasi keputusan alternative,

mengevaluasi dan memilih alternative tersebut, dan memberikan informasi lanjutan.

3.1 LAPORAN-LAPORAN DALAM DSS

1. Laporan berkala dan khusus.

Laporan berkala atau periodic report yaitu laporan yang dibuat menurut jadwal

tertentu contohnya adalah analis penjualan terhadap pelanggan perbulan dan laporan

khusus atau special report yaitu laporan yang di buat ketika laporan dibuat ketika

Page 11: Arti Decision Support System

7

8

sesuatuyang tidak seperti biasanya terjadi contohnya laporan mengenai kecelakaan.

Dalam penggunaannya laporan berkala dan khusus bersifat lengkap atau ringkas.

2. laporan lengkap dan ringkas.

Laporan lengakap atau detail report yaitu laporan yang memberikan

spesifikasi mengenai setiap tindakan atau transaksi dan baris yang mewakili tindakan

atau transaksi disebut baris lengkap atau detail line sedangkan laporan ringkas atau

summary report yaitu laporan yang menyertakan baris yang mewakili beberapa

tindakan atau transaksi. Baris laporan biasanya di cetak dalam beberapa ururtan

tertentu, filed yang berada dalam record data, yang disebut key filed atau control filed

digunakan untuk mengurutkan record sebelum laporan tersebut dicetak. Yang paling

sering digunakan ialah Ascending sequence (urutan naik) disini nilai filed control

terendah (no pelanggan 0001 atau nama Aardbverk) didaftar pertama kali, dan nilai

tertinggi (no 9999 atau zikmund) di daftar paling akhir.

3.2 KEGUNAAN LAPORAN DALAM DSS

Kegunaan laporan sebagai alat pemecah masalah dapat ditingkatkan dengan

menggabungkan manajemen dan pengecualian. Hal ini dapat dilakukan dengan empat

cara :

1. Menggunakan urutan laporan untuk menyorot pengecualian

2. Membuat laporan hanya jika terjadi pengecualian

3. Mengelompokan pengecualian bersama

4. Menunjukan varian dari norma

3.3 SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELOMPOK

Sistem penunjang keputusan kelompok atau group decision support system

(GDSS) ialah kombinasi dari Komputer, komunikasi, dan teknologi keputusan dan

yang digunakan untuk menemukan, merumuskan, dan memecahkan masalah dalam

pertemuan kelompok. Jadi pada dasarnya tujuan GDSS adalah untuk pertukaran ide,

opini, dan preferensi dalam kelompok.

Page 12: Arti Decision Support System

BAB 4

PERANAN DAN MANFAAT DSS

Penerapan Decision Support System (DSS) Dalam Perusahaan Bengkel

Manchining Center PT. IPTN menerima pemesanan dari Engineering Office. Pesanan

yang datang berupa Jadwal Induk Produksi lengkap dengan struktur produk, routing

sheet dan lead time tiap item produk. Manajer bengkel harus memutuskan dengan

segera mampu atau tidak mampu melayani pesanan tersebut.Tanpa bantuan suatu

sistem yang mampu menghitung kapasitas yang tersedia dari bengkel tersebut dan

yang juga mampu menghitung dengan cepat kebutuhan kapasitas akan pesanan

tersebut, keputusan dari manajer tidak dapat segera terwujud.

Kalaupun manajer dapat segera memutuskan mampu, keputusan tersebut

tentunya hanya berdasarkan pengalaman masa lalu dan keberanian semata dalam

mengambil keputusan. Sehingga hasil akhirnya tidak seperti yang diharapkan. Suatu

sistem pendukung keputusan yang mampu membantu manajer menghadapi masalah

tersebut diatas telah berhasil dirancang dalam tesis Antonius Sarwedi (Teknik Industri

ITB, 1995) yang berjudul ‘RANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

UNTUK MENENTUKAN WAKTU PENYELESAIAN PRODUK DAN

PENENTUAN HARGA POKOK BARANG’.

Untuk dapat diterapkan di bengkel Machaning Center PT. IPTN pada kondisi

riil sistem tersebut perlu dimodifikasi karena pada sistem ini JIP yang digunakan

adalah JIP feasibel. Pada tugas akhir ini Sistem Pendukung Keputusan telah berhasil

dimodifikasi dengan memperhitungkan penjadwalan ditingkat shop floor sehingga

didapatkan JPI realistis. Akan tetapi ternyata sistem ini tidak dapat diterapkan di

bengkel Machining Center PT. IPTN pada kondisi riilnya.

Page 13: Arti Decision Support System

9

10

Hal ini disebabkan karena di bengkel tersebut tidak tersedia data struktur

produk, data routing sheet dan data kapasitas mesin tersedia. Penerapan DSS dalam

Manajemen Akademik Dalam berbagai proses manajemen akademik, proses

pengambilan keputusan telah banyak bergantung pada DSS yang telah dikembangkan.

Dalam pengolahan pertanian berkelanjutan, pembuat keputusan membutuhkan

informasi karakteristik lahan pertanian, kondisi saluran irigasi, komposisi hama

pertanian maupun informasi banjir dan kekeringan yang digunakan untuk

memprediksi hasil pertanian baik secara kualitas maupun kuantitas. Dalam

manajemen investasi di pasar modal, terdapat tahap-tahap pengambilan keputusan

dengan tingkat kepentingan masing-masing.

Dalam setiap tahap tersebut diperlukan dukungan informasi yang tepat dan

akurat untuk memperkecil faktor ketidakpastian. Berbagai strategi pengambilan

keputusan telah dikembangkan dan biasa dipergunakan dalam manajemen investasi.

Penggunaan sistem pendukung keputusan yang memanfaatkan berbagai strategi

tersebut diharapkan dapat meningkatkan efektivitas keputusan-keputusan yang

diambil. Sistem pendukung keputusan yang dibangun dapat memanfaatkan berbagai

model seperti statistik, optimasi, serta sisitem berbasisi pengetahuan, atau teknik-

teknik modern seperti metode fraktal, algoritma genetika, serta jaringan syaraf tiruan.

Dalam suatu perusahaan Decision Support System (DSS) (sistem pendukung

keputusan) mempunyai kemampuan untuk menganalisa pemilihan karyawan

berprestasi denagn menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP), dimana

masing-masing kriteria dalam hal ini faktor-faktor penilaian dan alternatif para

karyawan dibandingkan satu dengan yang lainnya sehingga memberikan output nilai

intensitas priorotas yang menghasilkan suatu sistem yang memberikan penilaian

terhadap setiap karyawan. Sistem pendukung keputusan ini membantu melakukan

penilaian setiap karyawan, melakukan poerubahan kriteria, dan perubahan nilai bobot.

Hal ini berguna untuk memudahkan pengambil keputusan yang terkait dengan

masalah pemilihan karyawan berprestasi, sehingga akan didapatkan karyawan yang

paling layak diberi reward.

Didalam bidang peternakan Decision Support System ini sangat bermanfaat.

Terutama segi statistikal, didalam statistik peternakan maka akan memberikan

kemudahan pengumpulan data-data dari berbagai daerah tentang jumlah populasi

ternak (sapi, kerbau, kambing, ayam, dll) dari tahun ke tahun di Indonesia . Dinas

Pertanian dan Peternakan sendiri telah menggunakan konsep ini sebagai acuan untuk

Page 14: Arti Decision Support System

11

memberikan kemudahan dalam proses pengambilan keputusan dan pengumpulan

data-data statistik dalam lingkup kedaerahan maupun didalam instansi itu sendiri.

Namun saat ini semakin berkembangnya kesadaran tentang pentingnya data

sebagai bahan dasar pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan, sumber daya

manusia pengelola data statistik lebih diperlukan keberadaannya. Untuk pengumpulan

data dari dinas peternakan sendiri melakukan survey multilokasi untuk mendapatkan

data-data yang valid. Setelah mendapatkan data, maka diproses sedemikian rupa

(ditelaah dengan teliti) sehingga dapat diambil keputusan yang valid juga.

Diharapkan dari hasil pengumpulan data-data tadi dapat memberikan referensi

dan introspeksi bagi Dinas Peternakan untuk mengembangkan jumlah populasi ternak

dari berbagai daerah agar bertambah banyak dan memilki kualitas dan kuantitas

produksi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Decision Support System

(DSS) ini dirancang untuk level senior dalam menyusun strategi jangka panjang.

Sistem ini membantu menyediakan informasi pada manager agar dapat memutuskan:

1. Pengembangan usaha

2. Melaksanakan diversifikasi usaha

3. Menyimpan keuntungan/laba

4.1 Dampak Decision Support System (DSS)

Dampak utama dalam pemanfaatan DSS antara lain ;

1. Dapat menyelesaikan problem yang kompleks.

2. Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya

3. Lebih cepat dengan hasil yang lebih baik (terutama dibandingkan dengan

pengambilan keputusan secara intuisi)

4. Mengupayakan pembentukan jaringan dan kelembagaan pengelolaan

pengumpulan data hidrologi ditingkat nasional dan propinsi

5. Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh

manajer yang kurang berpengalaman

6. Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan

7. Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan

keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnyalebih baik

8. Untuk masalah yang berulang DSS, dapat memberi keputusan yang lebih

efektif

Page 15: Arti Decision Support System

12

9. Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi

beberapa manager untuk berkomunikasi dengan lebih baik.

10. Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manager.

4.2 Faktor pendukung Decision Support System (DSS)

Beberapa faktor-faktor pendukung suatu perusahaan menggunakan DSS, antara lain:

1. DSS sistem yang fleksibel dengan informasi yang interaktif.

2. Mudah digunakan (user friendly),kemampuan grafikal yang kuat dan interaksi

yang aktif dari tampilan yang menghubungkan manusia dan mesin dapat

meningkatkankeefektifanDSS.

3. Memungkinkan pembuatan simulasi, proses try and error, memperhitungkan

akibat dari suatu keputusan.

4. Memberikan dukungan untuk berbagai level managerial, dari tingkat eksekutif

sampai tingkat lini.

5. Memberikan dukungan ke setiap individu dan juga untuk kelompok.

6. DSS mendukung berbagai keputusan yang interdependen dan sekuensual

7. DSS mendukung seluruh fase dari pembuatan keputusan: Intelligence, design,

choice, dan implements.

8. DSS mendukung berbagai proses dan gaya pembuatan keputusan.

9. Dalam DSS para pembuat keputusan harus bersifat reaktif, mampu untuk

memkonfrontasikan perubahan kondisi yang cepat dan mengadaptasika DSS

untuk mengatasi perubahan. DSS sangat fleksibel jadi pengguna dapat

menambah, menghapus mengkombinasikan, merubah atau mengatur kembali

elemen-elemen dasar.

10. Para pembuat keputusan memiliki wewenang atas pengendalian seutuhnyadari

langkahlangkahprosespengambilankeputusandalammemecahkanmasalah

Page 16: Arti Decision Support System

11. DSSbisa memberikan akses untuk berbagai macam sumber data, format dan

tipe, mulai dari geographic information system (GIS) sampai dengan yang

berorientasi ke objek.

BAB 5

KESIMPULAN

Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk

menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools)

bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan

keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan

management science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari

penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara

manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini

komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang

sama dalam waktu relatif singkat.

Decision Support System (DSS) merupakan progresi alamiah dari system

pelaporan informasi dan system pemrosesan transaksi. DSS bersifat interaktif, system

informasi yang berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan secara

khusus menggunakan database untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi

manajer dan pengguna akhir Informasi dihasilkan dalam bentuk laporan periodik dan

khusus dan output dari model matematika dan sistem pakar.

Page 17: Arti Decision Support System

13

Page 18: Arti Decision Support System

14

DAFTAR PUSTAKA

1. elearning.amikom.ac.id/index.php/.../10f5d1d8853eaecbf0e84055370b10fd

2. images.cekfadh.multiply.multiplycontent.com/attachment/.../DSS.pps?

3. yohanes_ari.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5590/spk3.pdf

4. fakbar.blogspot.com/.../pengertian-sistem-pendukung-keputusan.html

5. www.docstoc.com/.../Sistem-Pendukung-Keputusan-(Decision-Support-System)

6. mti.ugm.ac.id/.../UAS/SI/DECISION%20SUPPORT%20SYSTEM.ppt