april2014_outline pedoman fs

50
FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 1 PETUNJUK TEKNIS : PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH TERPUSAT PENJELASAN RINCI OUTLINE STUDI KELAYAKAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH TERPUSAT

Upload: siswandy-aris-mappadeceng

Post on 30-Jan-2016

235 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Pedoman FS

TRANSCRIPT

Page 1: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 1

PETUNJUK TEKNIS :

PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN SISTEM PENGELOLAAN AIR

LIMBAH TERPUSAT

PENJELASAN RINCI OUTLINE STUDI KELAYAKAN

SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH TERPUSAT

Page 2: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 2

PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN SISTEM

PENGELOLAAN AIR LIMBAH TERPUSAT

STUDI KELAYAKAN

SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH TERPUSAT

Kabupaten/Kota …….

Provinsi …………………….

(bagian ini dapat diisi foto atau gambar)

Disiapkan Oleh :

PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA …….

(Logo

Kabupaten/

Kota)

Page 3: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 3

Kata Pengantar memberikan penjelasan ringkas atas isi, makna, dan manfaat

penyusunan studi kelayakan

Bagian ini juga memuat harapan dan arahan Bupati/Walikota sebagai

pemegang kebijakan tentang pengembangan sistem jaringan air limbah terpusat

dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.

Perlu disebutkan juga komitmen Bupati/Walikota untuk menjalankan studi

kelayakan yang telah ditentukan dalam ketentuan ini dengan jalan

memasukkan/ mengintegrasikan hasil dari studi kelayakan dalam proses

pemograman dan penganggaran reguler di Pemerintah Daerah.

Kata Pengantar ditandatangani Bupati/Walikota.

Hapus seluruh teks ini pada saat Kata Pengantar siap disusun

(Kota dan tanggal pembuatan)

Bupati/Walikota

(nama)

KATA PENGANTAR

Page 4: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 4

Ringkasan eksekutif berisi penjelasan ringkas mengenai isi dari studi kelayakan

(pada umumnya tidak lebih dari 3 halaman).

Hal-hal pokok minimum yang perlu dimuat di dalam ringkasan eksekutif ini

adalah:

- Ketentuan Perencanaan Studi Kelayakan

- Kriteria Kelayakan

- Survey Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan SPALT

- Kesimpulan dan rekomendasi

Gunakan bahasa yang populer dan mudah dipahami oleh masyarakat awam.

Hapus seluruh teks ini pada saat Ringkasan Eksekutif sudah selesai disiapkan

RINGKASAN EKSEKUTIF (EXECUTIVE SUMMARY)

Page 5: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 5

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

RINGKASAN EKSEKUTIF (EXECUTIVE SUMMARY)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR ISTILAH DAN DEFINISI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Pengantar

1.2. Jenis – Jenis Studi Kelayakan

1.2.1. Studi kelayakan lengkap

1.2.2. Studi kelayakan sederhana

1.2.3. Justifikasi Teknis dan Biaya

1.2.4. Memorandum Program Sanitasi

1.3. Cakupan Studi Kelayakan

1.3.1 Kelayakan dari Aspek Teknis

1.3.2 Kelayakan Aspek Ekonomi dan Keuangan

1.3.2 Kajian Lingkungan

1.3.4 Kajian Kelembagaan

1.3.5 Kajian Sosial dan Hukum

1.4. Status dan Lokasi Kegiatan

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA PERENCANAAN

2.1. Gambaran Umum Kota Perencanaan

2.2. Kependudukan

2.2.1. Jumlah, Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk

2.2.2. Karakteristik Sosial Budaya Masyarakat

2.3. Pola Penggunaan Lahan

2.4. Sistem Pengelolaan Air Limbah Eksisting

BAB III KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN

3.1 Ketentuan Perencanaan Studi Kelayakan Teknis

3.1.1 Debit, Karakteristik, dan Kualitas Air Limbah

Page 6: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 6

3.1.2 Teknologi dan Sumber Daya Setempat

3.1.3 Keterjangkauan Pengoperasian dan Pemeliharaan

3.1.4 Kondisi Fisik Setempat

3.1.5 Kelayakan Teknis Pengolahan SPAL

3.2 Ketentuan Perencanaan Studi Kelayakan Ekonomi dan Keuangan

3.3 Ketentuan Perencanaan Kajian Lingkungan

3.3.1 Dokumen Kajian Lingkungan

3.3.2 Proyek yang Perlu Kajian Lingkungan

3.3.3 Kriteria Kajian Lingkungan Proyek Air Limbah

3.4 Ketentuan Perencanaan Kajian Sosial

3.5 Ketentuan Perencanaan Kajian Hukum

3.6 Ketentuan Perencanaan Kajian Kelembagaan

3.6.1 Sumber Daya Manusia

3.6.2 Struktur dan Tugas Pokok Institusi Penyelenggara

3.6.3 Alternatif Kelembagaan Kerjasama Pemerintah dan Swasta

BAB IV METODOLOGI STUDI

4.1. Umum

4.2. Khusus

4.3. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

4.3.1. Tahapan Persiapan Pekerjaan

4.3.2. Pelaksanaan Survei

4.3.3. Kajian Zona Area Terhadap Efek Dari Pengelolaan Air Limbah

4.3.4. Penyusunan Rekomendasi Hasil Kajian Studi Kelayakan

4.3.5. Desain Survei Studi Kelayakan

BAB V ANALISIS KELAYAKAN

5.1. Kriteria Kelayakan Ekonomi dan Keuangan Proyek

5.1.1 Kriteria Kelayakan Ekonomi Proyek

5.1.2 Kriteria Kelayakan Keuangan Proyek

5.2 Biaya Investasi Proyek Air Limbah

5.2.1 Investasi Sarana dan Prasarana Air Limbah

5.2.2 Perhitungan kelayakan ekonomi dan keuangan proyek air limbah

5.3 Proses Perhitungan Kelayakan Ekonomi dan Keuangan

5.3.1 Perhitungan kelayakan ekonomi

5.3.2 Perhitungan kelayakan keuangan

5.4 Perkiraan Biaya

5.4.1 Perkiraan Biaya Investasi dan Pengemdalian Modal

5.4.2 Perkiraan Biaya Operasional

5.5 Perkiraan Manfaat Ekonomi

Page 7: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 7

5.6 Perkiraan Manfaat Keuangan (Pendapatan Retribusi)

5.7 Komponen Biaya Investasi

3.7.1 Komponen Biaya Investasi SPAL Setempat (IPLT)

3.7.2 Komponen Biaya Investasi SPAL Terpusat

5.8 Komponen Biaya Operasional Tahunan

3.8.1 Komponen Biaya Operasional SPAL Setempat (IPLT)

3.8.2 Komponen Biaya Operasional SPAL Terpusat

5.9 Jenis Manfaat Ekonomi Proyek Air Limbah

3.9.1 Manfaat yang dapat Diukur dengan Nilai Uang

3.9.2 Manfaat yang tidak dapat Diukur dengan Uang

5.10 Proyeksi Pendapatan Tarif Retribusi Air Limbah

3.10.1 Perhitungan Perkiraan Tarif Pelayanan Air Limbah

3.10.2 Komponen Penerimaan Retribusi

5.11 Perhitungan Kelayakan Ekonomi dan Keuangan

BAB VI SURVEY PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN

SPALT

6.1 Survey dan Pengkajian Wilayah Studi dan Wilayah Pelayanan

6.2 Survey dan Pengkajian Kualitas Air Limbah

6.3 Survey dan Pengkajian Demografi dan Ketatakotaan

6.4 Survey dan Pengkajian Kondisi Sosial dan Budaya

6.5 Tata Cara Pengkajian Kebutuhan Prasarana Air Limbah

BAB VII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

7.1. Kesimpulan 7.2. Rekomendasi

Page 8: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 8

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Curah Hujan dan Hari Hujan, Hujan Maksimum, Tanggal Hujan Maks Tahun XX

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk, Tingkat Pertumbuhan, dan Kepadatan Penduduk Kota

Perencanaan

Tabel 2.3 Luas Lahan dan Jumlah Penduduk Kota Perencanaan

Tabel 2.4 Kawasan Terbangun Kota Perencanaan

Tabel 3.1 Jenis Rencana Usaha/Kegiatan yang Wajib AMDAL

Tabel 3.2 Analisis Kelebihan dan Kerugian Kerjasama Pemerintah dan Swasta

Tabel 6.1 Penentuan Jumlah Sampel untuk setiap Kategori Wilayah

Tabel 6.2 Kemauan Membayar

Tabel 6.3Kemauan Menyambung

Tabel 6.4 Kemampuan Membayar

Page 9: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 9

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Lokasi Perencanaan Gambar 2.2 Peta Topografi Gambar 2.3 Peta Geologi Gambar 2.4 Peta Jenis Tanah Gambar 3.1 Skematik Kajian Lingkungan Proyek Air Limbah Gambar 3.2 Struktur Organisasi Kelembagaan Penyelenggara SPALT Gambar 4.1. Diagram Alir Proses Studi Kelayakan Sistem Pengelolaan Air Limbah

Kota Perencanaan Gambar 5.1 Skematik Biaya dan Manfaat Proyek

Page 10: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 10

DAFTAR ISTILAH

Daftar Istilah dapat mengacu pada Pengertian di Peraturan Menteri No. …………… Tahun ……………. Tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Daftar Istilah selesai disusun

Page 11: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 11

PENDAHULUAN

Dokumen studi kelayakan bidang air limbah, merupakan suatu dokumen kelayakan

ekonomi, keuangan dan lingkungan dari program-program pengembangan sarana

dan prasarana air limbah yang terdapat dalam suatu rencana induk. Studi kelayakan

pengembangan SPAL wajib disusun berdasarkan :

1. Rencana induk pengembangan SPAL yang telah ditetapkan;

2. Kelayakan teknis, ekonomi, dan keuangan; serta

3. Kajian lingkungan, sosial, hukum, dan kelembagaan.

Sementara itu, bagi Kabupaten/Kota yang belum terdapat rencana induk SPAL,

studi kelayakannya disusun berdasarkan Buku Putih Sanitasi (BPS) dan Strategi

Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK). Berikut ini posisi studi kelayakan dalam proses

perencanaan yang terdapat pada Gambar 1. Selain itu, proses penentuan layak

tidaknya suatu proyek dapat dilihat pada Gambar 2.

Perencanaan yang Ada

Kategori

Kota

Master Plan/ Rencana Induk

Kota Metropolitan/ Kota Besar

Outline Plan

Kota Sedang

SSK

Kota Kecil

Justifikasi Teknis dan BiayaStudi Kelayakan SederhanaStudi Kelayakan Lengkap

Detail Engineering Desaign (DED)

Penerapan

Jenis-Jenis Studi

Kelayakan

Gambar 1. Posisi Studi Kelayakan dalam suatu Proses Perencanaan

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan studi kelayakan adalah memberi pedoman bagi Pemerintah

Kabupaten/Kota dalam menyusun studi kelayakan bidang pengembangan sarana

Page 12: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 12

dan prasarana air limbah, agar keputusan investasi dan operasi didasari pada

dokumen kelayakan yang akurat.

Sementara itu, tujuan penyusunan studi kelayakan air limbah adalah agar setiap

Kabupaten/Kota memiliki dokumen studi kelayakan proyek yang lengkap dan

memadai sebagai acuan standard dalam pengambilan keputusan investasi dan

operasi pengembangansarana dan prasarana air limbah.

Proyek

Analisis Kelayakan

TeknisEkonomi dan Keuangan

Ekonomi Keuangan

Metode Pengukuran :

EBCR

ENPV

EIRR

Metode Pengukuran :

Payback Period

FNPV

FIRR

%Hasil EIRR >

Discount factor?

Layak Diterima

Kajian

Lingkungan

Kelembagaan

Hukum

Sosial

%Hasil FIRR >

Discount factor?Defisit O&M ?

Revisi skala

investasinya agar

tidak berlebihan

Tidak

Akan layak bila

dibiayai APBD/

Sumber yang tidak

berbunga

Tidak

Layak Diterima (Proyek

dibiayai dari pinjaman

komersial tanpa

membebani APBD).

Opsi Teknologi:

dicari teknologi

yang O&Mnya

lebih rendah

Layak Diterima

Ya

Ya

TidakYa

Ditinjau dari Aspek :

Kemudahan dan Kehandalan Konstruksi

Kualitas Bahan yang Baik

Kemudahan O&M

Kemudahan Suku Cadang

Jaminan Kinerja Alat/Bahan sesuai

SpekTek

Sesuai dengan

norma, standar,

prosedur, dan kriteria

yang berlaku?

Ada teknologi

untuk membangun

SPALT?

Layak Diterima

Ya

Ya

Dilakukan Revisi

Tidak

Tidak

Detail Engineering Desain (DED)

Penerapan

Layak Diterima

Gambar 2. Proses Penentuan Layak Tidaknya Suatu Proyek

Suatu proyek dinyatakan layak apabila telah memenuhi ketentuan dalam kelayakan

ekonomi dan keuangan, serta kelayakan teknis. Apabila suatu proyek telah layak

teknis dan layak keuangan, akan tetapi tidak layak ekonomi, maka proyek

Page 13: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 13

dinyatakan tetap layak. Sedangkan apabila suatu proyek telah layak dari segi teknis

tapi tidak layak ekonomi dan keuangan, maka proyek ditolah dan perlu direvisi

kembali. Secara ringkas hal ini terdapat pada Tabel 1.

Tabel 2. Ketentuan Suatu Proyek Dinyatakan Layak/Tidak Layak

No Jenis

Proyek

Analisis Kelayakan Keterangan

Teknis Ekonomi Keuangan

1 Proyek A √ √ √ Layak

2 Proyek B √ √

Layak apabila :

- Dibiayai APBD/sumber yang tidak

berbunga

- Revisi Pemilihan Teknologi. Dicari

teknologi yang O&Mnya lebih rendah

3 Proyek C √

Hasil seperti ini hampir dapat dipastikan

tidak akan terjadi dalam analisis

kelayakan SPAL

4

Proyek D

Hasil seperti ini hampir dapat dipastikan

tidak akan terjadi dalam analisis

kelayakan SPAL

5

Proyek E

√ √

Hasil seperti ini hampir dapat dipastikan

tidak akan terjadi dalam analisis

kelayakan SPAL

6

Proyek F

Hasil seperti ini hampir dapat dipastikan

tidak akan terjadi dalam analisis

kelayakan SPAL

7

Proyek G

Hasil seperti ini hampir dapat dipastikan

tidak akan terjadi dalam analisis

kelayakan SPAL

8

Proyek H

Hasil seperti ini hampir dapat dipastikan

tidak akan terjadi dalam analisis

kelayakan SPAL

SASARAN

Sasaran dari adanya pedoman ini adalah agar sarana dan prasarana air limbah yang

direncanakan layak secara teknis, ekonomi, dan keuangan. Selain itu, ditunjang

dengan adanya kajian lingkungan, hukum, sosial, dan kelembagaan agar

perencanaan dapat berfungsi secara berkelanjutan dan bermanfaat optimal.

Berikut ini dijelaskan secara detail outline penyusunan studi kelayakan.

Page 14: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 14

BAB I PENDAHULUAN

Petunjuk Umum

Bab ini menjelaskan mengenai hal-hal yang harus ada dalam penyusunan studi

kelayakan, memilih salah satu jenis studi kelayakan berdasarkan jenis-jenis studi

kelayakan yang dijelaskan pada sub-bab ini. Selain itu, dalam bab ini juga

menjelaskan cakupan pelayanan serta status dan lokasi kegiatan yang akan dilakukan

studi kelayakan.

Minimum informasi yang harus tersedia adalah yang tercantum dalam Box serta

penjelasan singkat dalam sub-bab. Pokja dapat menambahkan informasi yang relevan

dan penting

Apabila ada penjelasan atau data yang lebih rinci dapat dimasukkan dalam Lampiran

Hapus teks dan Box ini setelah Bab 1 selesai disusun

1.1. Pengantar

Dijelaskan pengertian studi kelayakan

Dijelaskan bahwa penyusunan studi kelayakan pengembangan SPAL wajib berdasarkan:

- Rencana induk yang telah ditetapkan

- Kelayakan teknis, ekonomi, dan keuangan

- kajian lingkungan, sosial, hukum, dan kelembagaan

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 1.1 selesai disusun

1.2. Jenis – Jenis Studi Kelayakan

1.2.1. Studi kelayakan lengkap

Dijelaskan bahwa studi kelayakan ini berlaku untuk : - SPALT dan SPALS Kota Metropolitan dan Kota Besar - SPALT kawasan permukiman dan kawasan tertentu jumlh penduduk

>100.000 jiwa

Diinformasikan data-data yang dibutuhkan :

- Perencanaan SPAL yang ada

- Perkiraan debit air limbah yang akan diolah - Data karakteristik dan kualitas air limbah yang akan diolah

- Kondisi SosEkBud

- Kelembagaan

- Program pengembangan dan strategi pelaksanaan

- AMDAL

- Rencana operasi dan pemeliharaan

- Perkiraan biaya investasi, operasi, dan pemeliharaan - …..

Page 15: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 15

Lanjutan… - Analisis keuangan dan ekonomi - Kajian sumber pembiayaan

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 1.2.1 selesai

disusun

1.2.2. Studi kelayakan sederhana

Dijelaskan bahwa studi kelayakan ini berlaku untuk : - SPALT dan SPALS Kota Sedang dan Kota Kecil - SPALT kawasan permukiman dan kawasan tertentu jumlh

penduduk >20.000 jiwa

Diinformasikan umumnya memuat data :

- Perkiraan debit air limbah yang akan diolah - Data karakteristik dan kualitas air limbah yang akan diolah - Kondisi SosEkBud -- Kelembagaan

- RKL/RPL

- Rencana operasi dan pemeliharaan

- Perkiraan biaya investasi, operasi, dan pemeliharaan

- Analisis keuangan dan ekonomi

- Kajian sumber pembiayaan

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 1.2.2 selesai

disusun

1.2.3. Justifikasi Teknis dan Biaya

Dijelaskan bahwa studi kelayakan ini berlaku untuk : - SPALS Kota Metropolitan, Kota Besar, Kota Sedang, dan Kota Kecil - SPALT kawasan permukiman dan kawasan tertentu jumlah

penduduk sampai dengan 20.000 jiwa

Diinformasikan Umumnya memuat data :

- SPAL yang ada

- Perkiraan debit air limbah yang akan diolah - Data karakteristik dan kualitas air limbah yang akan diolah - Kelembagaan - Program pengembangan dan strategi pelaksanaan - Rencana operasi dan pemeliharaan - Perkiraan biaya investasi, operasi, dan pemeliharaan - Analisis keuangan dan ekonomi - Kajian sumber pembiayaan

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 1.2.3 selesai

disusun

Page 16: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 16

1.2.4. Memorandum Program Sanitasi

Dijelaskan bahwa memuat implementasi dari strategi yang telah direncanakan dan disusun dalam Buku Putih Sanitasi dan SSK.

Diinformasikan bahwa pada tahap penyusunan diutamakan semua pihak lebih berkomitmen menjadikan kegiatan sanitasi sebagai prioritas bagi stakeholder

Dijelaskan bahwa dijadikan Landasan bagi pemerintah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan strategi sanitasi dalam jangka 5 tahun

Dijelaskan tentang sumber pendanaan APBN/APBD Provinsi /APBD Kab./Kota/ Bantuan Luar negeri/swasta/masyarakat

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 1.2.4 selesai

disusun

1.3. Cakupan Studi Kelayakan

Dijelaskan bahwa terdiri dari kelayakan teknis, ekonomi, dan keuangan.

Dilakukan selama umur periode perencanaan proyek

Berlaku untuk semua proyek

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 1.3 selesai disusun

1.3.1 Kelayakan dari Aspek Teknis

Ditinjau dari aspek :

Kemudahan dan kehandalan konstruksi

Kualitas bahan yang baik

Kemudahan operasi dan pemeliharaan

Kemudahan suku cadang

Jaminan kinerja alat/bahan sesuai spesifikasi teknis

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 1.3.1 selesai disusun

1.3.2 Kelayakan Aspek Ekonomi dan Keuangan

Dijelaskan bahwa analisis biaya dan manfaat mempertimbangkan pengaruh pada masyarakat, lingkungan dan tingkat kesehatan

Studi kelayakan dari aspek ekonomi meliputi Economic Internal Rate of Return (EIRR) dan Economic Benefit Cost Ratio (EBCR)

Studi kelayakan dari aspek keuangan meliputi Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Benefit Cost Ratio (BCR), Payback Period, Debt Coverage Ratio (DCR) dan saldo kas akhir.

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 1.3.2 selesai

disusun

Page 17: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 17

1.3.3 Kajian Lingkungan

Ditinjau dari dampak negatif dan positif pada lingkungan

Dilakukan pada tahap prakonstruksi, konstruksi, dan pasca konstruksi

Dilakukan dengan menetapkan komponen lingkungan yang mungkin terkena dampak kegiatan

Tidak terlepas dari kegiatan masyarakat dan kondisi daerah

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 1.3.3 selesai

disusun

1.3.4 Kajian Kelembagaan

Dijelaskan mengenai rencana pengembangan organisasi dan SDM Dijelaskan rencana pengembangan system manajemen

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 1.3.4 selesai

disusun

1.3.5 Kajian Sosial dan Hukum

Dijelaskan rencana pengembangan yang berkaitan dengan peran serta masyarakat

Dijelaskan rencana pengembang hukum dan peraturan yang menunjang

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 1.3.5 selesai disusun

1.4. Status dan Lokasi Kegiatan

Dijelaskan mengenai nama pekerjaan, tahun anggaran, sumber dana, lokasi pekerjaan, Pengguna dan Penyedia jas, dan waktu pelaksanaannya

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 1.4 selesai disusun

Page 18: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 18

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA PERENCANAAN

Petunjuk Umum

Bab ini menjelaskan mengenai Gambaran umum kota perencanaan (batas wilayah

administrasi, topografi, geologi, jenis tanah, dan iklim), kependudukan, pola penggunaan

lahan, kondisi eksisting aspek-aspek penting di kota perencanaan terkait aspek teknis,

ekonomi dan keuangan, kelembagaan, peran serta masyarakat, dan aspek hokum.

Minimum informasi yang harus tersedia adalah tabel/peta/gambar yang tercantum dalam

Box serta penjelasan singkat dalam sub-bab. Pokja dapat menambahkan informasi yang

relevan dan penting

Berikan penjelasan ringkas untuk masing-masing tabel/peta/gambar dan informasi

mengenai sumber data

Apabila ada penjelasan atau data yang lebih rinci dapat dimasukkan dalam Lampiran

Cantumkan dengan jelas rujukan atau sumber data/informasi yang digunakan (dalam

bentuk catatan kaki/ditulis di bawah tabel)

Hapus teks dan Box ini setelah Bab 2 selesai disusun

2.1. Gambaran Umum Kota Perencanaan

Dijelaskan mengenai kondisi administrasi, topografi, geologi, jenis tanah, dan iklim

Dilengkapi dengan gambar-gambar berikut ini : - Gambar 2.1 Peta Lokasi Perencanaan

- Gambar 2.2 Peta Topografi

- Gambar 2.3 Peta Geologi

- Gambar 2.4 Peta Jenis Tanah

- Tabel 2.1 Curah Hujan dan Hari Hujan Maksimum, Tanggal Hujan

Maksimal Tahun …

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 2.1 selesai disusun

2.2. Kependudukan

2.2.1. Jumlah, Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk

Dijelaskan mengenai jumlah penduduk, tingkat pertumbuhan penduduk, dan kepadatan penduduk Kota Perencanaan

Dilengkapi dengan tabel berikut ini : - Tabel 2.2 Jumlah Penduduk, Tingkat Pertumbuhan, dan

Kepadatan Penduduk Kota Perencanaan

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 2.2.1 selesai disusun

Page 19: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 19

2.2.2. Karakteristik Sosial Budaya Masyarakat

Dijelaskan mengenai karakteristik social budaya yang ada di Kota Perencanaan.

Dijelaskan mengenai potensi-potensi yang ada di masyarakat yang bisa dikembangkan dan menjadi ketahanan social masyarakat

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 2.2.2 selesai disusun

2.3. Pola Penggunaan Lahan

Dijelaskan bahwa pola penggunaan lahan secara umum terbagi dalam dua jenis, yaitu kawasan terbangun dan kawasan tak terbangun

Dijelaskan mengenai pola penggunaan lahan berdasarkan jenis kegiatan dan kebijakan pengaturan kepadatan penduduk

Dilengkapi dengan tabel berikut ini : - Tabel 2.3 Luas Lahan dan Jumlah Penduduk Kota Perencanaan

- Tabel 2.4 Kawasan Terbangun Kota Perencanaan

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 2.3 selesai disusun

2.4. Sistem Pengelolaan Air Limbah Eksisting

Dijelaskan mengenai sistem pengelolaan air limbah eksisting (jika ada) atau rencana pengelolaan

Dijelaskan mengenai permasalahan-permasalahan yang terjadi pada SPAL eksisting (jika ada)

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 2.4 selesai disusun

Page 20: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 20

BAB III KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN

Petunjuk Umum

Bab ini menjelaskan mengenai ketentuan perencanaan studi kelayakan teknis

(Debit, karakteristik, dan kualitas air limbah, teknologi sumber daya setempat,

keterjangkauan pengoperasian dan pemeliharaan, serta kelayakan teknis pengolahan

SPAL) dan ketentuan perencanaan studi kelayakan dari aspek ekonomi dan

keuangan. Selain itu, juga menjelaskan mengenai hasil kajian lingkungan, social,

hukum, dan kelembagaan.

Minimum informasi yang harus tersedia adalah tabel/peta/gambar yang tercantum

dalam Box serta penjelasan singkat dalam sub-bab. Pokja dapat menambahkan

informasi yang relevan dan penting

Berikan penjelasan ringkas untuk masing-masing tabel/peta/gambar dan informasi

mengenai sumber data

Apabila ada penjelasan atau data yang lebih rinci dapat dimasukkan dalam

Lampiran

Cantumkan dengan jelas rujukan atau sumber data/informasi yang digunakan

(dalam bentuk catatan kaki/ditulis di bawah tabel)

Hapus teks dan Box ini setelah Bab 3 selesai disusun

3.1 Ketentuan Perencanaan Studi Kelayakan Teknis

3.1.1 Debit, Karakteristik, dan Kualitas Air Limbah

Dijelaskan bahwa pemantauan kualitas dan kuantitas hasil pengolahan wajib dilakukan secara rutin dan berkala sesuai standar

Dijelaskan bahwa kualitas effluent harus sesuai dengan baku mutu yang berlaku

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 3.1.1 selesai disusun

3.1.2 Teknologi dan Sumber Daya Setempat

Dijelaskan bahwa setidakanya Efisiensi pengolahan + (90-95)%

Dijelaskan bahwa air hasil olahan yang berwujud cair harus memperhatikan standar baku mutu yang berlaku di daerah (jika ada) atau KepMen LH No.112 Tahun 2003

Dijelaskan bahwa air limbah yang berwujud padatan dan tidak bisa dimanfaatkan, wajib diolah sesuai peraturan agar tidak membahayakan manusia dan lingkungan

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 3.1.2 selesai disusun

Page 21: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 21

3.1.3 Keterjangkauan Pengoperasian dan Pemeliharaan

Dijelaskan tujuan melakukannya adalah : Para stakeholder mampu menjalankan alat dengan baik

Para stakeholder mampu mengatasi permasalahan pada alat dengan segera

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 3.1.3 selesai disusun

3.1.4 Kondisi Fisik Setempat

Dijelaskan mengenaii ketentuan lokasi pembuangan akhir hasil pengolahan

Dijelaskan bahwa SPAL wajib dilengkapi zona penyangga Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 3.1.4 selesai

disusun

3.1.5 Kelayakan Teknis Pengolahan SPAL

Dijelaskan bahwa harus mematuhi ketentuan-ketentuan berikut :

Tersedia rencana induk pengembangan SPALT Harus memuat rencana teknik operasional, kebutuhan lahan,

air,energi, sarana & prasarana, dan SDA, gambaran pengoperasian & pemeliharaan, masa layanan sistem.

Dilaksanakan oleh tenaga ahli bersertifikat dengan team leader berpengalaman dalam bidangnya min.5 tahun/ sesuai peraturan yang berlaku

Dibuat beberapa alternatif dan yang terpilih ditinjau dari aspek sbb :

- Demografi

- Aspek SosEkBud

- Kebutuhan air

- Operasional dan Pelayanan

- Sistem dan kebutuhan lainnya

- Dianggap layak apabila telah sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang berlaku serta teknologi yang disarankan tersedia untuk membangun SPALT

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 3.1.5 selesai

disusun

Page 22: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 22

3.2 Ketentuan Perencanaan Studi Kelayakan Ekonomi dan Keuangan

Dijelaskan bahwa kelayakan ekonomi untuk tahu manfaat utama yang diterima masyarakat dalam mendorong peningkatan kesehatan dan produktivitas

Dijelaskan bahwa kelayakan keuangan untuk tahu dana yang cukup untuk biaya pengoperasian, membayar pinjaman ke bank, dan besarnya keuntungan yang diperoleh

Hal yang harus diperhatikan pertama kali adalah penentuan tahun proyeksi

dengan ketentuan :

- Jumlah/lamanya tahun proyeksi ditetapkan sejak tahun pertama investasi

- Jumlah tahun proyeksi proyek SPALT dan IPLT adalah 15-20 tahun

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 3.2 selesai disusun

3.3 Ketentuan Perencanaan Kajian Lingkungan

3.3.1 Dokumen Kajian Lingkungan

Melaksanakan studi AMDAL yang terdiri dari 5 dokumen, yaitu :

- Kerangka Acuan ANDAL

- Studi ANDAL

- Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)

- Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) - Ringkasan Eksekutif (RE)

Kecuali sudah memiliki RDTR, tidak perlu melakukan studi AMDAL

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 3.3.1 selesai disusun

3.3.2 Proyek yang Perlu Kajian Lingkungan

Dijelaskan Proyek yang melakukan studi kelayakan lengkap wajib melakukan AMDAL

Dijelaskan Proyek yang melakukan studi kelayakan sederhana ada dua alternatif, yaitu membuat AMDAL/ UKL-UPL (tergantung luas lahan, sesuai PerMen LH No.5 Tahun 2012)

Dijelaskan Proyek yang melakukan justifikasi teknis cukup membuat UKL-UPL

Dijelaskan Proyek yang wajib melakukan AMDAL adalah pembangunan IPLT dan Sistem Terpusat

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 3.3.2 selesai disusun

Page 23: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 23

3.3.3 Kriteria Kajian Lingkungan Proyek Air Limbah

Dikatakan layak apabila semua biaya dan kapasitas kelembagaan yang dibutuhkan sesuai rekomendasi RKL dan RPL dipenuhi oleh pengelola

Dijelaskan bahwa sebelum dilakukan studi AMDAL, proyek IPLT/IPAL harus memenuhi kriteria pemilihan lokasi

Dilengkapi dengan gambar :

- Gambar 3.1 Skematik Kajian Lingkungan Proyek Air Limbah

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 3.3.3 selesai disusun

3.4 Ketentuan Perencanaan Kajian Sosial

Dijelaskan pertimbangan-pertimbangan yang perlu dilakukan

Dijelaskan mengani peranan aspirasi masyarakat

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 3.4 selesai disusun

3.5 Ketentuan Perencanaan Kajian Hukum

Dijelaskan ketentuan-ketentuan yang harus dibahas, yaitu

Ketentuan Peraturan Perundang-undangan

Kebijakan

Perizinan yang diperlukan

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 3.5 selesai disusun

3.6 Ketentuan Perencanaan Kajian Kelembagaan

Dijelaskan ketentuan teknis meliputi pembentukan tim teknis, tugas dan tanggung jawab

Dijelaskan bahwa rencana kerja meliputi 6 aspek (penyiapan data, studi literatur, rencana pengembangan, kesimpulan, rekomendasi, dan pengesahan)

Hasil monitoring yang harus dilaporkan adalah :

- Kondisi eksisting kelembagaan penyelenggara SPALT

- Rencana pengembangan SPALT telah terkoordinasi dengan lembaga terkait/belum

- Hasil evaluasi pengkajian kelembagaan studi kelayakan SPALT sudah merupakan hasil pemikiran dan keputusan bersama dari lembaga terkait

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 3.6 selesai disusun

Page 24: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 24

3.6.1 Sumber Daya Manusia

Didasarkan pada tingkat pendidikan dan kualitasnya, namun tidak dibatasi pada keahlian

Dijelaskan bahwa SDM yang dibutuhkan adalah :

- Ahli kelembagaan/ manajemen

- Ahli teknik penyehatan/ teknik lingkungan/air limbah

- Ahli sosial ekonomi/keuangan

- Ahli teknik hukum

- Ahli pemberdayaan masyarakat

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 3.6.1 selesai disusun

3.6.2 Struktur dan Tugas Pokok Institusi Penyelenggara

Dijelaskan mengenai struktur organisasi dan penempatan kerja sesuai latar belakang pendidikan sesuai peraturan yang berlaku

Pengkajian kelembagaan penyelenggara dibentuk apabila :

- Sebelum SPALT selesai dibangun

- Wilayah pelayanan SPALT belum mempunyai studi kelayakan

- Wilayah pelayanan SPALT memiliki studi kelayakan yang selama 20 tahun belum dikaji ulang

Dilengkapi dengan gambar :

- Gambar 3.2 Struktur Organisasi Kelembagaan Penyelenggara SPALT

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 3.6.2 selesai disusun

3.6.3 Alternatif Kelembagaan Kerjasama Pemerintah dan Swasta

Dijelaskan mengenai keuntungan dan kerugian melakukan kerjasama

Dilengkapi dengan tabel berikut :

- Tabel 3.1 Analisis Kelebihan dan Kerugian Kerjasama Pemerintah dan Swasta

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 3.6.3 selesai disusun

Page 25: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 25

BAB IV METODOLOGI STUDI

Petunjuk Umum

Pada bab ini menjelaskan mengenai metodologi studi yang digunakan, yang meliputi tahapan pelaksanaan kegiatan (tahapan persiapan pekerjaan, pelaksanaan survey, kajian zona area terhadap efek dari pengelolaan air limbah, penyusunan rekomendasi hasil kajian studi kelayakan, dan desain survey studi kelayakan).

Minimum informasi yang harus tersedia adalah tabel/peta/gambar yang tercantum dalam

Box serta penjelasan singkat dalam sub-bab. Pokja dapat menambahkan informasi yang

relevan dan penting

Berikan penjelasan ringkas untuk masing-masing tabel/peta/gambar dan informasi

mengenai sumber data

Apabila ada penjelasan atau data yang lebih rinci dapat dimasukkan dalam Lampiran

Cantumkan dengan jelas rujukan atau sumber data/informasi yang digunakan (dalam bentuk catatan kaki/ditulis di bawah tabel)

Hapus teks dan Box ini setelah Bab 4 selesai disusun

4.1. Umum

Dijelaskan mengenai tugas-tugas dan kerjasama yang harus dilakukan oleh penyedia jasa.

Dijelaskan bahwa penyedia jasa harus melaksanakan layanan keahlian pekerjaan dengan tekun serta dengan cara yang tepat sesuai dengan kebijakan dan prinsip yang ada di Kota Perencanaan

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 4.1 selesai disusun

4.2. Khusus

Dijelaskan mengenai tahapan-tahapan metodologi pelaksanaan kegiatan penyusunan studi kelayakan ini

Dilengkapi dengan gambar berikut : - Gambar 4.1. Diagram Alir Proses Studi Kelayakan Sistem Pengelolaan Air

Limbah Kota Perencanaan

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 4.2 selesai disusun

4.3. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

4.3.1. Tahapan Persiapan Pekerjaan

Dijelaskan mengenai hal-hal yang dilakukan selama tahapan persiapan

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 4.3.1 selesai disusun

Page 26: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 26

4.3.2. Pelaksanaan Survei

Dijelaskan mengenai kegiatan-kegiatan survey yang telh dilakukan untuk mengumpulkan data. Misalnya pelaksanaan survey lapangan dan survey instansional

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 4.3.2 selesai disusun

4.3.3. Kajian Zona Area Terhadap Efek Dari Pengelolaan Air Limbah

Dijelaskan bahwa pada tahapan ini melakukan identifikasi dan pengkajian area yang terkena dampak dari pengelolaan air limbah

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 4.3.3 selesai disusun

4.3.4. Penyusunan Rekomendasi Hasil Kajian Studi Kelayakan

Dijelaskan bahwa pada tahapan ini akan dilakukan pengkajian hasil analisa laboratorium, survey social budaya, dan lain-lain

Dijelaskan bahwa hasil dari kajian ini akan disusun sebuah dokumen yang akan diasistensikan pada Dinas terkait dan dipresentasikan pada Pemerintah Daerah

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 4.3.4 selesai disusun

4.3.5. Desain Survei Studi Kelayakan

Dijelaskan mengenai rancangan desain survey yang akan dilakukan selama studi kelayakan, seperti sumber data apa saja yang diperlukan dan output data apa yang ingin diperoleh

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 4.3.5 selesai disusun

BAB V ANALISIS KELAYAKAN

Petunjuk Umum

Pada bab ini menjelaskan mengenai kriteria kelayakan ekonomi dan keuangan proyek, analisis biaya investasi, serta biaya O&M yang diperlukan

Minimum informasi yang harus tersedia adalah tabel/peta/gambar yang tercantum dalam

Box serta penjelasan singkat dalam sub-bab. Pokja dapat menambahkan informasi yang

relevan dan penting

Apabila ada penjelasan atau data yang lebih rinci dapat dimasukkan dalam Lampiran

Cantumkan dengan jelas rujukan atau sumber data/informasi yang digunakan (dalam bentuk catatan kaki/ditulis di bawah tabel)

Hapus teks dan Box ini setelah Bab 5 selesai disusun

Page 27: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 27

5.1. Kriteria Kelayakan Ekonomi dan Keuangan Proyek

5.1.1 Kriteria Kelayakan Ekonomi Proyek

Dijelaskan mengenai metode pengukuran kelayakan ekonomi (EBCR, ENPV, dan EIRR)

Dijelaskan cara melakukan analisis kelayakan ekonomi

Dijelaskan bahwa layak ekonomi apabila manfaat ekonomi lebih besar dibandingkan biaya yang ditimbulkan (biaya operasi/pengembalian modal)

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 5.1.1 selesai disusun

5.1.2 Kriteria Kelayakan Keuangan Proyek

Dijelaskan metode pengukuran kelayakan keuangan (pay bac period, FNPV, dan EIRR)

Dijelaskan beberapa aspek yang harus diperhitungan dalam melakukan kelayakan keuangan

Dijelaskan cara melakukan analisis kelayakan keuangan

Dijelaskan bahwa layak keuangan jika pendapatan dari tariff > O&M

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 5.1.2 selesai disusun

5.2 Biaya Investasi Proyek Air Limbah

5.2.1 Investasi Sarana dan Prasarana Air Limbah

Dijelaskan biaya investasi pembangunan SPAL setempat (On-Site)

Dijelaskan biaya investasi pembangunan SPAL terpusat dalam berbagai skala pengembangan (Off-Site)

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 5.2.1 selesai disusun

5.2.2 Perhitungan kelayakan ekonomi dan keuangan proyek air

limbah

Harus memperhitungkan perbedaan karakteristik biaya yang timbul antar proyek, seperti perluasan dan rehabilitasi prasarana yang sudah ada, serta pengembangan prasarana pada daerah baru

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 5.2.2 selesai disusun

Page 28: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 28

5.3 Proses Perhitungan Kelayakan Ekonomi dan Keuangan

Dilengkapi dengan gambar berikut :

- Gambar 5.1 Skematik Biaya dan Manfaat Proyek Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 5.3 selesai disusun

5.3.1 Perhitungan kelayakan ekonomi

Dihitung dengan metode EIRR, dengan ketentuan :

Apabila % > discount factor, proyek layak diterima. Jika tidak diterima berarti membiarkan pencemaran air limbah tetap berlangsung dan menyebabkan penurunan kualitas SDA

Apabila % < discount factor, proyek ditolak. Perlu revisi skala investasinya agar tidak berlebihan.

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 5.3.1 selesai disusun

5.3.2 Perhitungan kelayakan keuangan

Dihitung dengan metode FIRR dan NPV, dengan ketentuan :

Apabila % FIRR > discount factor, proyek dibiayai dari pinjam komersial tanpa membebani APBD. Bahkan nilai NPVnya + yaitu mendapat manfaat keuangan.

Apabila % FIRR = 0 atau % FIRR < discount factor, proyek layak bila dibiayai dari APBD/sumber yang tidak berbunga.

Apabila terjadi defisit O&M, proyek ditolak. Perlu direvisi perencanaan pilihan teknologi, mencari yang O&Mnya lebih rendah.

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 5.3.2 selesai disusun

5.4 Perkiraan Biaya

5.4.1 Perkiraan Biaya Investasi dan Pengemdalian Modal

Termasuk investasi awal atau investasi lanjutan sesuai tahapan proyek, termasuk investasi penggantian aset yang sudah usang.

Biaya pengembalian modal investasi diperkirakan berdasarkan depresiasi prasarana terbangun. Depresiasi dihitung berdasarkan usia manfaat prasarana.

Jika investasi ada bunga, biaya bunga harus dihitung di pengembalian modal

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 5.4.1 selesai disusun

Page 29: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 29

5.4.2 Perkiraan Biaya Operasional

Biaya O&M dihitung dalam satuan Rp./tahun dan diproyeksi selama tahun proyeksi dengan memperhatikan inflasi

Biaya umum dan adiministrasi untuk kelembagaan dihitung dalam satuan Rp/tahun dan diproyeksi selama tahun proyeksi dengan memperhatikan inflasi dan kapasitas lembaga

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 5.4.2 selesai disusun

5.5 Perkiraan Manfaat Ekonomi

Perhitungan termasuk manfaat yang dapat diukur dengan uang (tangible)

dan tidak dapat (intangible)

Diukur dengan nilai uang baik langsung/tidak dan dikonversi dengan

standar konversi yang dihitung dalam Rp/tahun.

Manfaat yang tidak dapat diukur dengan nilai uang harus dijelaskan memakai data-data statistik.

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 5.5 selesai disusun

5.6 Perkiraan Manfaat Keuangan (Pendapatan Retribusi)

Dihitung berdasarkan perkiraan jumlah pelanggan dan tarif retribusi rata-

rata tiap tahun

Proyeksi kenaikan jumlah pelanggan dihitung dengan skenario peningkatan jumlah hingga kapasitas optimum sesuai rencana proyek.

Proyeksi kenaikan tarif dihitung dalam proyeksi pendapatan tarif dan tidak boleh lebih dari inflasi

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 5.6 selesai disusun

5.7 Komponen Biaya Investasi

5.7.1 Komponen Biaya Investasi SPAL Setempat (IPLT)

Komponen ini terdiri dari :

Komponen biaya engineering (biaya survey, FS, DD, studi AMDAL, SOP, dsb. Besarnya + (5-10)% dari total biaya investasi)

Komponen biaya pembebasan lahan (lahan untuk buffer dan askes ke IPLT. Biaya + (20-30)% dari total biaya investasi)

Komponen biaya konstruksi (perataan tanah, pekerjaan sipil, buffer zone, M/E, landscape, dan jalan akses)

Komponen biaya pengadaan truk tinja. Banyaknya truk sesuai luasa daerah pelayanan.

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 5.7.1 selesai disusun

Page 30: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 30

5.7.2 Komponen Biaya Investasi SPAL Terpusat

Dijelaskan bahwa komponen ini terdiri dari :

Komponen biaya engineering (biaya survey, FS, DD, studi AMDAL, SOP, dsb. Besarnya + (5-10)% dari total biaya investasi)

Komponen biaya pembebasan lahan (lahan untuk buffer, jalan askes ke IPLT, dan lahan untuk pipa induk. Biaya + (20-30)% dari total biaya investasi)

Komponen biaya konstruksi terdiri dari konstruksi jaringan pipa (pipa persil, pipa retikulasi, pipa induk, bangunan pelengkap, dan perbaikan prasarana eksisting) dn konstruksi IPAL (perataan tanah, pekerjaan sipil, buffer zone, M/E, landscape, dan jalan akses)

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 5.7.2 selesai disusun

5.8 Komponen Biaya Operasional Tahunan

5.8.1 Komponen Biaya Operasional SPAL Setempat (IPLT)

Dijelaskan terdiri dari komponen-komponen berikut :

Biaya O&M sedot dan angkut

Biaya O&M IPLT

Biaya umum dan administrasi

Biaya penyusutan (truk tinja, IPLT, kantor umum&administrasi)

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 5.8.1 selesai disusun

5.8.2 Komponen Biaya Operasional SPAL Terpusat

Dijelaskan terdiri dari komponen-komponen berikut :

Biaya O&M IPAL

Biaya umum dan administrasi

Biaya penyusutan (jaringan perpipaan, IPAL, kantor administrasi)

Manfaat ekonomi proyek

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 5.8.2 selesai disusun

5.9 Jenis Manfaat Ekonomi Proyek Air Limbah

5.9.1 Manfaat yang dapat Diukur dengan Nilai Uang

Dijelaskan mengenai manfaat langsung dan tidak langsung, yaitu : Manfaat langsung

- Pemanfaatan lumpur tinja sebagai pupuk - ----

Page 31: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 31

Lanjutan. … - Pemanfaatan gas bio sebagai sumber energi

Manfaat tidak langsung

- Peningkatan nilai harga tanah dan bangunan

- Pengurangan biaya pengolahan air baku air minum

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 5.9.1 selesai disusun

5.9.2 Manfaat yang tidak dapat Diukur dengan Uang

Dijelaskan manfaat yang tidak dapat diukur dengan uang, seperti : Pengurangan tingkat pencemaran Meningkatnya kesehatan masyarakat Terjaganya kelestarian SDA

Penurunan derajat konflik yang disebabkan pencemaran air limbah

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 5.9.2 selesai disusun

5.10 Proyeksi Pendapatan Tarif Retribusi Air Limbah

Hal yang harus diperhitungkan adalah :

Perkiraan tarif/golongan pelanggan dan per jenis pelayanan

Perkiraan jumlah pelanggan/golongan dan per jenis pelayanan

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub Bab 5.10 selesai disusun

5.10.1 Perhitungan Perkiraan Tarif Pelayanan Air Limbah

Dijelaskan mengenai hal yang harus diperhitungkan biaya O&M, biaya depresiasi/amortisasi, biaya bunga pinjaman, serta biaya umum dan adminitrasi.

Direncanakan sebagai tarif terdeferensiasi untuk subsidi silang bagi pelanggan yang penghasilannya rendah.

Proyek rehabilitasi/ peningkatan kapasitas harus melihat tingkat tarif

Harus mengacu pada pedoman penetapan tarif air limbah yang berlaku

Tarif retribusi bisa dimasukkan dalam pajak, rekening air minum/sesuai peraturan yang berlaku.

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 5.10.1 selesai disusun

Page 32: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 32

5.10.2 Komponen Penerimaan Retribusi

Diperkirakan berdasar jumlah pelanggan/masing-masing golongan, yaitu pelanggan permukiman, komersial/institusional, dan yang tinggal pada bangunan bertingkat banyak.

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 5.10.2 selesai disusun

5.11 Perhitungan Kelayakan Ekonomi dan Keuangan

Data-data yang harus disajikan adalah :

Jadwal konstruksi dan jadwal investasi.

Asumsi tarif retribusi.

Proyeksi Net Cash.

Analisis Sensitifitas.

Proyeksi rugi/laba.

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 5.11 selesai disusun

BAB VI SURVEY PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN

SPALT

Petunjuk Umum

Pada bab ini menjelaskan mengenai tata cara melakukan survey dalam penyusunan studi kelayakan pengembangan SPAL. Survey tersebut meliputi survey dan pengkajian wilayah studi dan wilayah pelayanan, pengkajian kualitas air limbah, , pengkajian demografi dan ketatakotaan, pengkajian social dan budaya, serta tata cara pengkajian kebutuhan prasarana air limbah

Minimum informasi yang harus tersedia adalah tabel/peta/gambar yang tercantum

dalam Box serta penjelasan singkat dalam sub-bab. Pokja dapat menambahkan

informasi yang relevan dan penting

Apabila ada penjelasan atau data yang lebih rinci dapat dimasukkan dalam Lampiran

Cantumkan dengan jelas rujukan atau sumber data/informasi yang digunakan (dalam bentuk catatan kaki/ditulis di bawah tabel)

Hapus teks dan Box ini setelah Bab 6 selesai disusun

6.1 Survey dan Pengkajian Wilayah Studi dan Wilayah Pelayanan

Mendapatkan batasan wilayah studi, wilayah proyek, dan wilayah pelayanan, badan air penerima, dan jalur transmisi air limbah

Kondisi detail wilayah pelayanan saat ini dan akan datang

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 6.1 selesai disusun

Page 33: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 33

6.2 Survey dan Pengkajian Kualitas Air Limbah

Mendapat berbagai alternatif pengolahan air limbah

Kualitas badan air penerima sesuai baku mutu dan sesuai golongannya

Peralatan yang digunakan : SNI 06-2412-1991 tentang Metode Pengambilan Contoh Uji Kualitas Air

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 6.2 selesai disusun

6.3 Survey dan Pengkajian Demografi dan Ketatakotaan

Ada data statistik sampai 10 tahun terakhir

Terdapat pembagian wilayah berdasarkan jumlah penduduk

Terdapat rumus perhitungan proyeksi penduduk

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 6.3 selesai disusun

6.4 Survey dan Pengkajian Kondisi Sosial dan Budaya

Data yang dikumpulkan adalah data primer (Real demand survey) dan data sekunder

Kondisi yang harus diperhatikan pada saat survey adalah daerah potensi ekonomi tinggi, kesehatan buruk, dan tingkat hunian tinggi.

Wilayah survey tidak terbatas administratif tapi untuk memenuhi sebaran aktivitas manusia

Terdapat survey kemauan dan kemampuan membayar tarif air limbah

Dilengkapi dengan tabel-tabel dan rumus perhitungan jumlah sampel :

- Tabel 6.1 Penentuan Jumlah Sampel untuk setiap Kategori Wilayah

- Tabel 6.2 Kemauan Membayar - Tabel 6.3 Kemauan Menyambung

- Tabel 6.4 Kemampuan Membayar Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 6.4 selesai disusun

6.5 Tata Cara Pengkajian Kebutuhan Prasarana Air Limbah

Dijelaskan cara menentukan jenis pengaliran air dari daerah pelayanan ke unit pengolahan, kebutuhan pipa dan perlengkapannya, sumber energi yang dipakai, kebutuhan sambungan, dsb.

Dijelaskan bahwa harus membuat laporan yang memuat rekomendasi hasil pengkajian yang memuat :

- Jenis unit pengolahan sesuai kualitas air limbah

- Jenis pompa yang diperlukan (jika sistem pemompaan)

- Sumber energi yang dipakai

- Kebutuhan ukuran pipa transmisi dan distribusi serta perlengkapannya.

Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab 6.5 selesai disusun

Page 34: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 34

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Petunjuk Umum

Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dari studi kelayakan yang telah

dibuat dan rekomendasi yang diberikan

Minimum informasi yang harus tersedia adalah yang tercantum dalam Box

serta penjelasan singkat dalam sub-bab. Pokja dapat menambahkan informasi

yang relevan dan penting

Apabila ada penjelasan atau data yang lebih rinci dapat dimasukkan dalam

Lampiran

Hapus teks dan Box ini setelah Bab 7 selesai disusun

7.1 Kesimpulan

Berisi tentang hasil studi kelayakan pengembangan SPAL yang telah

dilakukan dilihat dari aspek teknis serta aspek ekonomi dan keuangan

Hapus seluruh teks ini setelah sub-bab 6.1. selesai disusun

7.2 Rekomendasi

Berisi tentang tindak lanjut dari Studi Kelayakan Sistem Pengelolaan

Air Limbah Terpusat yang ditinjau dari aspek teknis, ekonomi dan

keuangan, lingkungan, social, hukum, dan kelembagaan

Hapus seluruh teks ini setelah sub-bab 6.2. selesai disusun

Page 35: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 35

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang daftar pustaka/referensi yang disitasi dalam laporan Studi Kelayakan

Air Limbah Kabupaten/Kota.

Hapus seluruh teks ini setelah Daftar Pustaka selesai disusun

Page 36: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 36

Template Tabel dan Contoh Peta/Gambar Studi Kelayakan

Gunakan untuk mengisi tabel-tabel sebagaimana diindikasikan di dalam template Studi Kelayakan

ALUR LOGIS PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN

Berikut ini contoh alur penyusunan studi kelayakan untuk suatu Kabupaten/Kota

yang akan mengelola air limbahnya.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Pengantar

-

1.2. Jenis – Jenis Studi Kelayakan

1.2.1. Studi kelayakan lengkap

-

1.2.2. Studi kelayakan sederhana

-

1.2.3. Justifikasi Teknis dan Biaya

-

1.2.4. Memorandum Program Sanitasi

-

1.3. Cakupan Studi Kelayakan

1.3.1 Kelayakan dari Aspek Teknis

-

1.3.2 Kelayakan Aspek Ekonomi dan Keuangan

-

1.3.3 Kajian Lingkungan

-

1.3.4 Kajian Kelembagaan

-

1.3.5 Kajian Sosial dan Hukum

-

1.4. Status dan Lokasi Kegiatan

-

Page 37: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 37

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA PERENCANAAN

2.1. Gambaran Umum Kota Perencanaan

Gambar 2.1 Peta Lokasi Perencanaan (Contoh)

Gambar 2.2 Peta Topografi (Contoh)

Page 38: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 38

Gambar 2.3 Peta Geologi (Contoh)

Gambar 2.4 Peta Jenis Tanah (Contoh)

Page 39: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 39

Tabel 2. 1 Curah Hujan dan Hari Hujan, Hujan Maksimum, Tanggal Hujan Maks Tahun XX

Sumber : …..

2.2. Kependudukan

2.2.1. Jumlah, Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk, Tingkat Pertumbuhan, dan Kepadatan Penduduk Kota

Perencanaan

Sumber : …

2.2.2. Karakteristik Sosial Budaya Masyarakat

-

Page 40: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 40

2.3. Pola Penggunaan Lahan

Tabel 2.3 Luas Lahan dan Jumlah Penduduk Kota Perencanaan

Sumber: …

Tabel 2.4 Kawasan Terbangun Kota Malang

Sumber:

2.4. Sistem Pengelolaan Air Limbah Eksisting

-

BAB III KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN

3.1 Ketentuan Perencanaan Studi Kelayakan Teknis

3.1.1 Debit, Karakteristik, dan Kualitas Air Limbah

-

3.1.2 Teknologi dan Sumber Daya Setempat

-

3.1.3 Keterjangkauan Pengoperasian dan Pemeliharaan

-

3.1.4 Kondisi Fisik Setempat

-

3.1.5 Kelayakan Teknis Pengolahan SPAL

-

Page 41: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 41

3.2 Ketentuan Perencanaan Studi Kelayakan Ekonomi dan Keuangan

-

3.3 Ketentuan Perencanaan Kajian Lingkungan

3.3.1 Dokumen Kajian Lingkungan

-

3.3.2 Proyek yang Perlu Kajian Lingkungan

Berikut ini

Tabel 3.1 Jenis Rencana Usaha/Kegiatan yang Wajib AMDAL

3.3.3 Kriteria Kajian Lingkungan Proyek Air Limbah

Berikut ini skematik melakukan kajian lingkungan proyek air

limbah yang dijelaskan pada Gambar 2.1.

Page 42: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 42

Pilih Calon Lokasi (IPLT, IPAL)

Sesuai Kriteria

LokasiTidak

Ya

Sudah Memiliki

RDTR

Studi AMDAL,

RKL, dan RPL

Tidak

Potensi Masalah Perencanaan

Potensi Masalah Sosial

Kapasitas Biaya Pengembalian

Dampak sesuai RKL & RPL

Dapat DiatasiDilakukan

Kajian UlangTidak

Memenuhi

Ketentuan Kajian

Lingkungan

Ya

Sosialisasi

Ya

Dicari Alternatif

Lokasi yang

sesuai

Gambar 3.1 Skematik Kajian Lingkungan Proyek Air Limbah

Sumber : ………………..

3.4 Ketentuan Perencanaan Kajian Sosial

-

3.5 Ketentuan Perencanaan Kajian Hukum

-

3.6 Ketentuan Perencanaan Kajian Kelembagaan

3.6.1 Sumber Daya Manusia

-

3.6.2 Struktur dan Tugas Pokok Institusi Penyelenggara

Contoh format struktur organisasi kelembagaan

penyelenggaraan SPALT terdapat pada Gambar 2.2.

Page 43: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 43

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Kelembagaan Penyelenggara SPALT

(Contoh)

Sumber :

3.6.3 Alternatif Kelembagaan Kerjasama Pemerintah dan Swasta

Dalam melakukan kerjasama pengelolaan air limbah dengan

pihak swasta perlu dilakukan analisis terhadap kelembagaan

swasta yang ada dan menjelaskan mengenai kelebihan dan

kelemahannya.

Tabel 3.2 Analisis Kelebihan dan Kerugian Kerjasama Pemerintah dan

Swasta (Contoh)

Sumber :

BAB IV METODOLOGI STUDI

4.1. Umum

-

Page 44: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 44

4.2. Khusus

Mulai

Persiapan Pekerjaan

Pengumpulan Data/Survei

Survei Instansional Survei Lapangan

Tanggapan MasyarakatInstansi TerkaitLokasi Pembuangan Air

Hasil OlahanKualitas Air Limbah

Pengolahan Data Analisa Laboratorium

Kajian Zona Area Terhadap

Pengolahan IPAL X

Rekomendasi Hasil Kegiatan

Studi Kelayakan

EkonomiTeknologi SosialDampak Lingkungan

Pelaporan

Selesai

Gambar 4.1. Diagram Alir Proses Studi Kelayakan Sistem Pengelolaan Air Limbah Kota

Perencanaan (Contoh)

4.3. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

4.3.1. Tahapan Persiapan Pekerjaan

-

4.3.2. Pelaksanaan Survei

-

4.3.3. Kajian Zona Area Terhadap Efek Dari Pengelolaan Air Limbah

-

4.3.4. Penyusunan Rekomendasi Hasil Kajian Studi Kelayakan

-

4.3.5. Desain Survei Studi Kelayakan

-

BAB V ANALISIS KELAYAKAN

5.1. Kriteria Kelayakan Ekonomi dan Keuangan Proyek

Page 45: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 45

5.1.1 Kriteria Kelayakan Ekonomi Proyek

-

5.1.2 Kriteria Kelayakan Keuangan Proyek

-

5.2 Biaya Investasi Proyek Air Limbah

5.2.1 Investasi Sarana dan Prasarana Air Limbah

-

5.2.2 Perhitungan kelayakan ekonomi dan keuangan proyek air

limbah

-

5.3 Proses Perhitungan Kelayakan Ekonomi dan Keuangan

Berikut ini skematik biaya dan manfaat proyek yang terdapat pada

Gambar 5.1.

Gambar 5.1 Skematik Biaya dan Manfaat Proyek

Sumber :

5.3.1 Perhitungan kelayakan ekonomi

-

Page 46: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 46

5.3.2 Perhitungan kelayakan keuangan

-

5.4 Perkiraan Biaya

5.4.1 Perkiraan Biaya Investasi dan Pengemdalian Modal

-

5.4.2 Perkiraan Biaya Operasional

-

5.5 Perkiraan Manfaat Ekonomi

-

5.6 Perkiraan Manfaat Keuangan (Pendapatan Retribusi)

-

5.7 Komponen Biaya Investasi

5.7.1 Komponen Biaya Investasi SPAL Setempat (IPLT)

-

5.7.2 Komponen Biaya Investasi SPAL Terpusat

-

5.8 Komponen Biaya Operasional Tahunan

5.8.1 Komponen Biaya Operasional SPAL Setempat (IPLT)

-

5.8.2 Komponen Biaya Operasional SPAL Terpusat

-

5.9 Jenis Manfaat Ekonomi Proyek Air Limbah

5.9.1 Manfaat yang dapat Diukur dengan Nilai Uang

-

5.9.2 Manfaat yang tidak dapat Diukur dengan Uang

-

5.10 Proyeksi Pendapatan Tarif Retribusi Air Limbah

5.10.1 Perhitungan Perkiraan Tarif Pelayanan Air Limbah

-

5.10.2 Komponen Penerimaan Retribusi

-

5.11 Perhitungan Kelayakan Ekonomi dan Keuangan

-

BAB VI SURVEY PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN

SPALT

6.1 Survey dan Pengkajian Wilayah Studi dan Wilayah Pelayanan

-

6.2 Survey dan Pengkajian Kualitas Air Limbah

-

Page 47: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 47

6.3 Survey dan Pengkajian Demografi dan Ketatakotaan

-

6.4 Survey dan Pengkajian Kondisi Sosial dan Budaya

Tabel 6.1 Penentuan Jumlah Sampel untuk setiap Kategori Wilayah

Sumber :

Tabel 6.2 Kemauan Membayar (Contoh)

Sumber :

Tabel 6.3 Kemauan Menyambung (Contoh)

Sumber :

Tabel 6.4 Kemampuan Membayar (Contoh)

Page 48: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 48

Sumber :

6.5 Tata Cara Pengkajian Kebutuhan Prasarana Air Limbah

-

BAB VII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

7.1. Kesimpulan - 7.2. Rekomendasi

-

Page 49: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 49

LAMPIRAN

Rumus – rumus yang Digunakan dalam Melakukan Analisis Ekonomi dan

Keuangan

1. Net Present Value (NPV)

NPV atau disebut sebagai Nilai Kekayaan Bersih Sekarang, metode ini

menghitung selisih antara nilai sekarang (PV) dengan nilai sekarang

penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional dan internal cash flow) di masa

yang akan datang, untuk menghitung nilai sekarang tersebut perlu ditentukan

terlebih dahulu tingkat bunga yang dianggap relevan. Apabila nilai sekarang

penerimaan-penerimaan kas bersih yang akan datang lebih besar daripada nilai

sekarang investasi, maka proyek dikatakan menguntungkan, sedang bila lebih

kecil berarti proyek dinilai tidak menguntungkan untuk diteruskan.

Rumus NPV adalah:

t

n

t r

CF

r

INPV

)1()1(0

dimana :

NPV = Nilai sekarang dari investasi (Net Present Value)

I = Modal (Investment) awal

CF = Cash Flow tiap tahunnya

r = tingkat bunga (interest rate) %

n = tahun ke n

2. Internal Rate of Return (IRR),

Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang

investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa

mendatang. Apabila tingkat bunga ini lebih besar daripada tingkat bunga

relevan yang berlaku, maka investasi dikatakan menguntungkan. Sedangkan

kalau lebih kecil, maka dapat dinyatakan proyek kegiatan tidak menguntungkan

(rugi) secara ekonomis.

Rumus IRR :

t

n

t IRR

CF

IRR

I

)1()1(0

0

dimana :

IRR = Tingkat Bunga Kegiatan (Internal Rate of Return)

Page 50: April2014_outline Pedoman Fs

FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan 50

I = Modal (Investment) awal

CF = Cash Flow tiap tahunnya

n = tahun ke n

3. Benefit- Cost Ratio (BCR)

Untuk mengkaji kelayakan investasi sering digunakan pula kriterian ini. Pada

proyek sektor swasta benefit umumnya berupa pendapatan dikurangi biaya

di luar biaya pertama (missal : biaya operasional)

Rumus BCR :

Cf

opCRBCR

)(

dimana :

CF = Biaya pertama

R = Suku Bunga Hutang/ Pinjaman

4. Payback Period

Merupakan jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal

suatu investasi, yang dihitung dari arus kas bersih. Bila arus kas tiap tahun

sama maka :

Periode pengembalian = Cf/A

dimana :

Cf = Biaya Pertama

A = Arus Kas Bersih Per Tahun

Bila arus kas setiap tahun berubah maka :

AnAnCfnanPengembaliPeriode

n 1)1(

1

1

Dimana :

Cf = Biaya Pertama

An = Arus Kas Bersih Tahun ke-n

N = Tahun Pengembalian Ditambah Satu