antologi sajak anak bumi tercinta & anak laut

61
ANALISIS SASTERA ; Sajak Mardhiyyah, Shalinah, Shahirah Amirah, Syafiqah, Azlinda

Upload: aleeeen

Post on 26-May-2015

6.972 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

ANALISIS SASTERA ; SajakMardhiyyah, Shalinah,

ShahirahAmirah, Syafiqah, Azlinda

Page 2: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Anak Bumi Tercinta

• Bahasa – Rahman Shaari

• Ketika Kami Bercerita Tentangnya – Lim Swee Tin

• Usia – Siti Zainon Ismail

Page 3: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Anak Laut

• Aku Menjadi Lebih Berani – Latifah Haji Shebli

• Anak Laut – Rahimidin Zahari

• Manusia dan Kesejahteraan – Salmi Manja

Page 4: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Yang Akan Datang

• Tema• Nada• Persoalan• Gaya Bahasa

tolong beri perhatian yang sepenuhnya (:

Page 5: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

BAHASA

Page 6: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

TEMA

• Penggunaan bahasa yang sempurna dalam setiap aspek kehidupan

Page 7: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

NADA

• Nada sajak bahasa ini adalah patriotik

Page 8: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

PERSOALANI. Bahasa itu penting dalam ibadah.

• “dengan bahasa• orang beriman menikmati ibadah• khusyuk dan pasrah” (rangkap 4, baris 4-6)

• Ini memberitahu kita tentang penggunaan bahasa yang dapat melaksanakan sesuatu ibadah lagi mengusyukkan dengan bahasa yang amat penting.

Page 9: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

PERSOALAN II. Bahasa itu penting dalam berkomunikasi.

“Bahasa adalah pengatur pucuk fikiran yang bertabur bahsa adalah pelentur ranting perasaan yang bersiur” (rangkap 2)

Dengan bahasa, manusia dapat berbicara dan berkomunikasi.

Page 10: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

PERSOALAN III. Bahasa penting untuk tujuan-tujuan

persefahaman dan perpaduan. “Dengan bahasa budi dipertinggi mesra diperlebar dengan bahasa kita akan menjadi kita bersama.” (rangkap 5) Ini menunjukkan bahawa dengan adanya

bahasa, manusia dapat memahami satu sama lain.

Page 11: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

PERSOALAN• IV. Bahasa digunakan untuk pengukuhan

hasrat dan impian bangsa.

“Jika tanpa bahasa bagaimana akan kita setujui perjanjian ini?” (rangkap 6)

Ini menunjukkan bahawa bahasa amat penting dalam mendapat sebulat kata daripada setiap orang, serta supaya sesebuah bangsa itu kukuh.

Page 12: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Gaya Bahasa

RIMARima adalah bentuk perulangan bunyi pada suatu rangkaian puisi.

Rima sajak ini bebas dan tidak terikat dengan puisi tradisional.

Page 13: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Gaya Bahasa

Contoh :

Bahasa adalah pengatur

pucuk fikiran yang bertabur

bahasa adalah pelentur

ranting perasaan yang bersiur

(rangkap kedua)

←←

Di dalam rangkap ini, Di dalam rangkap ini, suku kata suku kata ''urur'' ada ada pada akhir setiap pada akhir setiap baris. Ini menjadikan baris. Ini menjadikan bentuk rima rangkap bentuk rima rangkap ini berpola ini berpola a-a-a-aa-a-a-a..

Page 14: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Gaya BahasaDengan bahasapemimpin memaparkan arah

di pentas siasah,

dengan bahasa

orang beriman menikmati ibadah

khusyuk dan pasrah.

(rangkap keempat)

←←Rima rangkap ini Rima rangkap ini berpola berpola a-b-b-a-b-ba-b-b-a-b-b..

Page 15: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Gaya Bahasa

ALITERASI Aliterasi ialah pengulangan bunyi-bunyi

konsonan.

Page 16: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Gaya Bahasa• ranting perasaan yang bersiur (rangkap 2, baris 4)

pemimpin memaparkan arah (rangkap 4, baris 2)

←←Di dalam contoh ini, Di dalam contoh ini, konsonan konsonan 'r''r' telah telah diulang sebanyak empat diulang sebanyak empat kalikali

←←Di dalam contoh ini pula, Di dalam contoh ini pula, konsonan konsonan 'm''m' telah telah diulang sebanyak empat diulang sebanyak empat kalikali

Page 17: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Gaya Bahasa

ASONANSIAsonansi ialah pengulangan bunyi-bunyi

vokal, iaitu a, e, i, o, u.

Page 18: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Gaya Bahasa• Mari kita berbahasa (rangkap 1, baris 1)

Orang beriman menikmati ibadah

(rangkap 4, baris 5)

←←Di dalam contoh ini, bunyi Di dalam contoh ini, bunyi vokal vokal 'a''a' telah diulang telah diulang sebanyak lima kalisebanyak lima kali

←←Di dalam contoh ini, bunyi Di dalam contoh ini, bunyi vokal vokal 'i''i' telah diulang telah diulang sebanyak empat kalisebanyak empat kali

Page 19: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Gaya Bahasa

ANAFORAAnafora ialah gaya bahasa repetisi yang

merupakan perulangan kata pertama.

Page 20: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Gaya Bahasa

Terlihat fakta padu Terlihat sinar ilmu Terlihat cinta biru(rangkap 3, baris 2-4)

←←perkataan perkataan 'terlihat''terlihat' diulang pada diulang pada permulaan permulaan setiap barissetiap baris

Page 21: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Gaya Bahasa

METAFORAMetafora ialah perbandingan secara langsung yang menggabungkan dua

perkataan,iaitu satu perkataan abstrak dan satu lagi perkataan konkrit.

Page 22: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Gaya Bahasa

“terlihat cinta biru”

Page 23: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Ketika Kami Bercerita

Tentangnya

Page 24: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

TEMA• pengorbanan seorang ayah demi

anak-anaknya

-Anak-anak sedang bercerita tentang kesusahan dan kepayahan yang dilalui bapa mereka untuk membesarkan mereka serta pengorbanan dan harapan bapa mereka bagi mereka

Page 25: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

NADA• melankolik

- Penyajak ingin menyampaikan perasaan sedih dan terharu yang dirasakan dirinya dan adik beradiknya sewaktu mereka mengenangkan keperitan, pengorbanan dan harapan bapa mereka.

Page 26: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

PERSOALAN• hubungan antara bapa dan anak

yang akrab dan kemiskinan keluarga penyajak

• hubungan antara bapa dan anak itu sungguh rapat sehinggakan si anak itu dapat mengenali cara bapanya tidur

Page 27: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

PERSOALAN• kesusahan dan kepayahan seorang

ayah lalui ketika membesarkan anak-anaknya dan kesedaran anak-anaknya tentang kesusahan tersebut

• bapa penyajak meluangkan masa setiap malam untuk bersembang bersama anak-anaknya.

• penyajak dan adik-adiknya sedar akan kepayahan yang dilalui ayah mereka untuk membesarkan mereka.

Page 28: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

PERSOALAN• anak-anak yang memahami

masalah masa lalu bapanya dan kehidupan mereka yang susah

• tidak mengungkit perkara-perkara yang lepas

• memahami bahawa kehidupan mereka sekeluarga susah dan mereka harus menerima takdir kehidupan ini

Page 29: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

PERSOALAN• harapan seorang bapa yang ingin

anak-anaknya lepas dari lingkaran kemiskinan

• bapa penyajak ingin anak-anaknya keluar dari lingkaran kemiskinan

• dia juga tidak ingin keturunannya terus terperangkap dalam lingkaran kemiskinan

Page 30: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Gaya BahasaMETAFORA

laut sejarahnya (Rangkap 3, Baris 3)

seperti juga di hutan kehidupan ini (R3,B5)

semoga ombak masa laluku

bukan gelombang masa depanmu (R5,B1&2)

Perkataan ‘laut’ digunakan untuk menjelaskan sejarah bapa yang begitu luas dan

penuh pancaroba

Perkataan ‘hutan’ digunakan untuk menerangkan bagaimana kehidupan penuh dengan onak

dan duri.

‘Ombak’ dan ‘gelombang’ digunakan untuk menerangkan

bagaimana bapa tidak mahu apa yang telah terjadi pada dirinya terjadi pada anak-anaknya di masa hadapan

Page 31: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Gaya BahasaSIMILE

seperti juga di hutan kehidupan ini (R3,B5)

Penyajak ingin menerangkan bagaimana sejarah bapa yang tidak pernah lepas dari

ujian bagaikan kehidupan yang penuh dengan dugaan.

Page 32: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Gaya BahasaAsonansi

lama sekali bapa menemani kami (R2,B2)

vokal ‘a’ diulangkan. Penyajak menggunakan unsur bunyi ini untuk mengindahkan sajak dan membuatnya lebih sedap didengar ketika dibaca

Page 33: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Gaya BahasaAliterasi

mengisi malam-malam seperti selalunya (R2,B3)

huruf ‘m’ diulangkan untuk mengindahkan sajak dan membuatnya lebih menarik untuk didengar ketika dibaca

Page 34: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Usia

Page 35: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

TEMA• bagaimana seseorang mencapai

kedewasaan berdasarkan pengalamannya

- dia ingin memperbaiki dirinya menghala ke arah yang benar dan kini menanti usia tuanya

Page 36: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

NADA• nada melankolik dan keinsafan

- dia berasa insaf dan ingin bertaubat atas dosa-dosa yang telah dilakukan sepanjang hidupnya

Page 37: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

PERSOALAN

• Keinsafan dalam hidup yang penuh godaan

- penulis ingin membersihkan diri daripada noda-noda

Page 38: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

…« dengan keinginan sederhana kulepaskan kupu-kupu semalam  » [rangkap 1, baris 3-4]

Page 39: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

PERSOALAN• Hidup manusia di dunia yang hanya

mementingkan diri sendiri

- penulis dibesarkan dengan kecintaan diri yang akhirnya membuat hatinya menjadi keras

Page 40: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

…«  Atas kecintaan diri hidup didewasakan menjadi kristal padu  » [rangkap 2, baris 1-3]

Page 41: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

PERSOALAN• Kesyukuran terhadap Tuhan

- penulis berasa syukur terhadap Tuhan kerana tanpa kehendakNya, dia pasti sudah tidak hidup lagi untuk mengubah hidupnya

Page 42: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

…«  Tanpa keizinan-Mu… lorong kecilku menjadi ungu » [rangkap 3, baris 1 & 4-5]

Page 43: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Gaya Bahasa• Inversi

“Telah kususun letakmu” [rangkap 1, baris 1]

Predikatnya telah diletakkan di depan subjek supaya memberi penekanan pada perkataan yang pertama. Strukturnya sepatutnya begini: “Ku telah susun letakmu”.

Page 44: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Gaya Bahasa• Aliterasi

“kulepaskan kupu-kupu semalam”

[rangkap 1, baris 5] “melalui jendela” [rangkap 1, baris 6]

Pengulangan huruf konsonan ‘k’ dan ‘l’ dapat dilihat dalam baris-baris di atas

Page 45: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Gaya Bahasa• Metafora

“menjadi kristal padu”

[rangkap 2, baris 3]

Page 46: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

…• Perkataan ‘kristal’, yang mencerminkan

sesuatu yang kuat dibandingkan dengan ‘padu’ yang bererti menyatukan beberapa perkara dengan padat.

• Apabila digunakan bersama, ia bermaksud bahawa hidup menjadi lebih matang melalui pengalaman

Page 47: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Gaya Bahasa• Asonansi

“seharusnya kita berhati-hati memantulkan kembali ke hala yang satu” [rangkap 2, baris 5-7]

Huruf vokal ‘a’ diulang beberapa kali untuk menarik perhatian pembaca kepada apa yang ingin disampaikan.

Page 48: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Anak Laut

Page 49: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

TEMA• mengutarakan tema semangat

seorang tua yang masih lagi mencintai pekerjaannya sebagai nelayan

- masih lagi membara semangatnya untuk mencari sedikit rezeki daripada sumber laut

Page 50: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

NADA• Membawa nada kesedihan dan

keinsafan terhadap hidup ini.

- nelayan menyamakan hidupnya dengan nasib kolek yang sudah tua dan terdampar di tepi laut.

Page 51: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

PERSOALAN• penderitaan hidup nelayan

- hidup menderita kerana sering mendapat hasil yang sedikit ketika menjalankan pekerjaannya.

« menjaring sedikit rezeki » [rangkap 1, baris 4]

Page 52: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

PERSOALAN• nelayan yang masih mengamalkan

cara tradisi

- bergantung hidup dengan menangkap ikan cara tradisi; menggunakan jaring dan sampan untuk mencari rezeki di laut

Page 53: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

…« mengembalikan rindunya pada kolek »

[rangkap 1, baris 2]

« menjaring sedikit rezeki » [rangkap 1, baris 4]

Page 54: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

PERSOALAN• kerinduan nelayan yang sudah tua pada

pekerjaanya sebagai nelayan dulu

- rindu akan masa silamnya yang sering ke laut untuk mencari rezeki walaupun ia hanya sedikit

Page 55: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

« mengembalikan rindunya pada kolek » [rangkap 1, baris 2]

Page 56: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Gaya Bahasa• Simile

“ bagai buih kecil yang terapung di air”[ rangkap pertama, baris ketiga ]

Kata perbandingan “bagai” digunakan untuk menunjukkan persamaan antara rezeki yang sedikit dan buih kecil.

Page 57: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Gaya Bahasa• Metafora

“ kaki udang yang bersimpati ”[ rangkap satu, baris sembilan ]

Perbandingan secara langsung perasaan manusia dan kaki udang membuktikan penggunaan metafora dalam sajak ini.

Page 58: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Gaya Bahasa• Personifikasi

“menampakkan urat jalur-jalur tua”[ rangkap dua, baris dua ]

Perkataan “urat” yang terdapat pada baris ini memberi sifat kemanusiaan kepada kolek dan ini membuktikan penggunaan personifikasi.

Page 59: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Gaya Bahasa• Aliterasi

“segar angin laut”[ rangkap satu, baris satu ]

Pengulangan vokal “a” digunakan pada baris tersebut.

Page 60: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Gaya Bahasa“menjaring sedikit rezeki”[ rangkap satu, baris empat ]

Pengulangan vokal “i” digunakan pada baris tersebut.

Page 61: Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Laut

Gaya Bahasa• Asonansi

“dan sisik ikan,”[ rangkap satu, baris lima ]“kulit ketam”[ rangkap satu, baris enam ]

Pengulangan konsonan “k” membuktikan unsur-unsur asonansi dalam sajak ini.