annual report pt bank mandiri 2007

192

Upload: zaazmi

Post on 23-Jun-2015

1.296 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Laporan Tahunan Bank Mandiri tahun 2007

TRANSCRIPT

Page 1: Annual Report PT Bank Mandiri 2007
Page 2: Annual Report PT Bank Mandiri 2007
Page 3: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 1

TERDEPAN,

TERPERCAYA.

TUMBUH BERSAMA ANDA.

Page 4: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

2 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

DAFTAR ISI

Warisan Tak Ternilai 3

Penghargaan 4

Ikhtisar keuangan 6

Sambutan Komisaris Utama 8

Dewan Komisaris 10

Sambutan Direktur Utama 16

Dewan Direksi 24

Struktur Organisasi 32

Pembahasan Umum dan Analisis Manajemen 34

Laporan Pengawasan Dewan Komisaris 58

Laporan Komite Audit 61

Laporan Komite Pemantau Risiko 63

Laporan Komite Remunerasi dan Nominasi 64

Laporan Komite Good Corporate Governance 65

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance 66

Anggota Komite Pihak Independen Non Komisaris

dan Corporate Secretary 81

Finance & Strategy 84

Change Management Office 92

Corporate Banking 98

Commercial Banking 106

Consumer Finance 110

Micro & Retail Banking 116

Treasury & Internatiional Banking 120

Special Asset Management 124

Produk & Jasa 128

Manajemen Risiko 132

Compliance & Human Capital 138

Technology & Operations 142

Corporate Social Responsibilities 146

Informasi Pemegang Saham 150

Manajemen 154

Daftar Cabang Bank Mandiri 158

Daftar MBU, MBDC, CBC, & SBDC 179

Pernyataan Dewan Komisaris 186

Pernyataan Direksi 187

Laporan Keuangan Konsolidasian

beserta Laporan Auditor Independen 188

Page 5: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 3

Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober

1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi

perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah

Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik

Pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang

Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank

Pembangunan Indonesia, bergabung menjadi

Bank Mandiri. Keempat Bank tersebut telah turut

membentuk riwayat perkembangan perbankan di

Indonesia dimana sejarahnya berawal pada lebih

dari 140 tahun yang lalu.

Proses panjang pendirian Bank Bumi Daya bermula

dari nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda

De Nationale Handelsbank NV, menjadi Bank

Umum Negara pada tahun 1959. Pada tahun 1964,

Chartered Bank (sebelumnya adalah bank milik

Inggris) juga dinasionalisasi, dan Bank Umum

Negara diberi hak untuk melanjutkan operasi bank

tersebut. Pada tahun 1965, Bank Umum Negara

digabungkan ke dalam Bank Negara Indonesia dan

berganti nama menjadi Bank Negara Indonesia

Unit IV. Kemudian pada tahun 1968, Bank Negara

Indonesia Unit IV beralih menjadi Bank Bumi Daya.

Bank Dagang Negara merupakan salah satu

bank tertua di Indonesia, pertama kali dibentuk

dengan nama Nederlandsch Indische Escompto

Maatschappij di Batavia (Jakarta) pada tahun

1857. Pada tahun 1949 namanya berubah menjadi

Escomptobank NV, dimana selanjutnya pada

tahun 1960 dinasionalisasikan serta berubah

nama menjadi Bank Dagang Negara, sebuah bank

Pemerintah yang membiayai sektor industri dan

pertambangan.

Sejarah Bank Ekspor Impor Indonesia berawal dari

perusahaan dagang Belanda N.V. Nederlansche

Handels Maatschappij yang didirikan pada tahun

1824 dan mengembangkan kegiatannya di sektor

perbankan pada tahun 1870. Pada tahun 1960,

pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan

ini, dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahaan ini

digabung dengan Bank Negara Indonesia menjadi

Bank Negara Indonesia Unit II . Pada tahun 1968,

Bank Negara Indonesia Unit II dipecah menjadi dua

unit, salah satunya adalah Bank Negara Indonesia

Unit II Divisi Expor-Impor, yang akhirnya menjadi

Bank Exim, bank pemerintah yang membiayai

kegiatan ekspor dan impor.

WARISAN TAK TERNILAI

Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) berawal

dari Bank Industri Negara (BIN ), sebuah bank

industri yang didirikan pada tahun 1951 dengan

misi untuk mendukung pengembangan sektor-

sektor ekonomi tertentu, khususnya perkebunan,

industri dan pertambangan. Pada tahun 1960,

Bapindo dibentuk sebagai bank milik negara dan

BIN kemudian digabung dengan Bank Bapindo.

Pada tahun 1970, Bapindo ditugaskan untuk

membantu pembangunan nasional melalui

pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang

pada sektor manufaktur, transportasi dan pariwisata.

Kini, Bank Mandiri menjadi penerus suatu tradisi

layanan jasa perbankan dan keuangan yang telah

berpengalaman selama lebih dari 140 tahun.

Masing-masing dari empat bank bergabung

telah memainkan peranan yang penting dalam

pembangunan ekonomi.

KONSOLIDASI DAN INTEGRASI

Setelah selesainya proses merger, Bank Mandiri

kemudian memulai proses konsolidasi. Diantaranya

kami menutup 194 kantor cabang yang overlap dan

mengurangi jumlah pegawai dari 26.000 menjadi

17.620. Selanjutnya diikuti dengan peluncuran single

brand di seluruh jaringan melalui iklan dan promosi.

Salah satu pencapaian penting adalah penggantian

secara menyeluruh platform teknologi kami. Kami

mewarisi sembilan sistem perbankan dari keempat

legacy bank. Setelah investasi awal untuk konsolidasi

sistem yang berbeda tersebut, kami mulai

melaksanakan program penggantian platform yang

berlangsung selama tiga tahun dengan investasi

USD 200 juta, di mana program pengganti tersebut

difokuskan untuk kegiatan consumer banking. Pada

saat ini, infrastruktur teknologi informasi kami sudah

mampu memfasilitasi straight through processing

dan interface yang seragam untuk nasabah.

Nasabah corporate kami merupakan penggerak

utama perekonomian Indonesia. Berdasarkan sektor

usaha, nasabah kami bergerak di bidang usaha yang

sangat beragam khususnya makanan dan minuman,

pertanian, konstruksi, kimia dan tekstil. Persetujuan

kredit dan pengawasan dilaksanakan dengan prinsip

‘four eyes,’ dimana persetujuan kredit dipisahkan dari

kegiatan pemasaran dan business unit kami.

Sejak didirikan, Bank Mandiri terus bertekad untuk

membentuk tim manajemen yang handal dan

profesional serta bekerja berdasarkan prinsip-

prinsip good corporate governance, pengawasan

dan kepatuhan yang sesuai standar internasional.

Bank Mandiri disupervisi oleh Dewan Komisaris

yang terdiri dari orang-orang yang menonjol di

komunitas keuangan yang ditunjuk oleh pemegang

saham termasuk Menteri Negara BUMN. Tingkatan

tertinggi dari manajemen eksekutif adalah Direksi,

yang diketuai oleh Direktur Utama. Direksi kami

terdiri dari para bankir yang berasal dari legacy bank

dan juga para bankir profesional dari bank lain.

Sebagai bagian dari penerapan GCG, Bank Mandiri

membentuk Compliance Group, Internal Audit dan

Corporate Secretary, dan juga dari waktu ke waktu

diperiksa oleh Bank Indonesia dan Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK), serta diaudit setiap tahunnya oleh

auditor independen. Komitmen kami terhadap GCG

ini telah mendapat pengakuan berupa Corporate

Governance Award dari majalah AsiaMoney untuk

kategori Best Overall for Corporate Governance in

indonesia dan Best for Disclosure and Transparency.

Dengan total aktiva yang saat ini telah tumbuh

mencapai lebih dari Rp300 triliun, atas kerja keras

21 ribu lebih karyawan yang tersebar di 956 kantor

cabang dalam negeri dan 6 cabang luar negeri

termasuk perwakilannya, Bank Mandiri telah

bertekad untuk memberikan pelayanan terbaik dan

menyediakan solusi keuangan yang menyeluruh

di bidang investment banking, perbankan syariah

serta bancassurance bagi nasabah perusahaan

swasta maupun milik Negara, komersial, usaha kecil

dan mikro serta nasabah consumer. Tekad yang

diwujudkan dalam kerja keras ini telah diakui melalui

pemberian peringkat pertama Banking Service

Excellence Award 2007 dari majalah Infobank dan MRI.

Page 6: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

4 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Penghargaan

Corporate Governance Award untuk kategori Best Overall for Corporate Governance in

Indonesia dan Best for Disclosure and Transparency

The Best Executive in Indonesia 2006.

Call Center Banking

Learning Center

Untuk Kategori Banking Services & Priority Banking untuk Bank Domestik

The Asian Banker Achievement Award 2006

Best Leader in Indonesia

Bisnis Indonesia Banking Efficiency Award 2007 (peringkat satu) untuk kategori:

Banking Service Excellence Award 2007 ( peringkat 1)

The Best Call Center Indonesia 2007 untuk kategori :

The Best E-Corp Award 2007 untuk kategori :

Agen Penjual terbaik ORI selama 2007 oleh Dirjen Pengelolaan Hutang Departemen

Keuangan

The Best Cash Management in Indonesia

The Best Trade Finance Bank in Indonesia

Anugerah Business Review 2007 untuk kategori:

Annual Report Award (ARA) 2006 untuk kategori BUMN-keuangan listed

Page 7: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 5

Penghargaan

Asia’s Best Companies Poll 2007 untuk kategori :

Consumer Banking Excellence Award untuk kategori :

kemapanan dan gengsi (Juara III)

Collecting Agent Telkom terbaik dengan kategori Excellent Innovation

The Best Contact Center of The Year untuk kategori di atas 100 seats

Investor Awards Tokoh Financial Indonesia 2007: Top National Banker 2007

( atas nama Dirut Bank Mandiri Agus Martowardojo, penghargaan

diserahkan pada 18 Desemebr 2007, Pak Agus diwakilkan oleh Pak WAM)

Perusahaan dengan kategori “Sangat Terpercaya” dan Perusahaan dengan kategori “Terbaik”

untuk sektor keuangan

(hasil survei yang dilakukan oleh Majalah SWA The Best CEO

bekerjasama dengan Synovate dan Dunamis)

The Best CEO 2007 ( peringkat ke-2)

Perusahaan Idaman 2007 (peringkat ke-5)

Best Managed Company

Financial Insights Innovations Awards 2008 dalam ajang sebuah institusi riset independen

Special Citation for Payments Transformation

Kriya Pranala Mahakarya untuk Bank Umum dengan total aset di atas 100 Triliun kategori:

Page 8: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

6 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

2003 2004 2005 2006 2007 2007 Rp miliar Rp miliar Rp miliar Rp miliar Rp miliar USD juta Diaudit Diaudit Diaudit Diaudit Diaudit

LABA RUGI

Pendapatan Bunga Bersih 8.007 9.534 8.955 10.345 12.786 1.361

Pendapatan Selain Bunga (1) 3.746 4.047 2.489 2.733 3.373 359

Pendapatan Operasional (2) 11.753 13.581 11.444 13.078 16.159 1.720

Beban Overhead (3) 3.915 5.391 6.267 6.269 7.491 798

Aktiva Produktif dan Komitmen & Kontinjensi 538 333 4.445 3.634 2.053 219

Laba (rugi) Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Dan Hak Minoritas 7.032 7.525 1.233 2.831 6.333 674

Laba (Rugi) Bersih 4.586 5.256 603 2.421 4.346 463

NERACA

Jumlah Aktiva 249.436 248.156 263.383 267.517 319.086 33.971

Aktiva Produktif (Bruto) 230.170 225.156 244.147 245.702 286.477 30.194

Aktiva Produktif (Neto) 218.807 214.214 229.059 229.004 271.227 28.659

Kredit yang diberikan 75.943 94.403 106.853 117.671 138.530 14.748

Penyisihan Penghapusan Kredit (4) (9.100) (8.636) (11.824) (14.389) (13.042) (1.388)

Jumlah Dana Pihak Ketiga 178.811 175.838 206.289 205.708 247.355 26.334

Jumlah Kewajiban 229.037 223.218 240.168 241.176 289.842 30.857

Jumlah Ekuitas 20.395 24.935 23.215 26.341 29.244 3.113

RASIO-RASIO KEUANGAN

(5) 2,8% 3,1% 0,5% 1,1% 2,3%

(6) 23,6% 22,8% 2,5% 10,0% 15,8%

Marjin Pendapatan Bunga Bersih 3,4% 4,4% 4,1% 4,7% 5,2%

Rasio Pendapatan Selain Bunga terhadap Pendapatan Operasional 31,9% 30,3% 21,7% 20,9% 20,9%

Rasio Beban Overhead terhadap Pendapatan Operasional (7) 40,4% 45,2% 55,6% 48,9% 47,0%

Rasio Beban Overhead terhadap Jumlah Aktiva 1,6% 2,2% 2,4% 2,3% 2,4%

Penyisihan Penghapusan Kredit terhadap Kredit

Rasio Kecukupan Modal Inti (Tier 1 Capital Ratio ) (8) 19,4% 18,6% 18,0% 19,6% 17,3%

(8) 27,7% 25,3% 23,7% 25,3% 21,1%

Ikhtisar Keuangan

Page 9: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 7

Ikhtisar Keuangan

CATATAN:

(1) Termasuk keuntungan (kerugian) dari

kenaikan (penurunan) nilai dan penjualan

surat-surat berharga dan Obligasi Pemerintah

(2) Pendapatan bunga bersih + Pendapatan

selain bunga

(3) Beban umum dan administrasi + Beban gaji &

tunjangan pegawai

(4) Termasuk pendapatan yang ditangguhkan

atas kredit yang dibeli dari BPPN

(5) Laba sebelum taksiran pajak penghasilan dan

hak minoritas dibagi dengan rata-rata saldo

triwulanan jumlah aktiva pada tahun yang

bersangkutan.

(6) Laba bersih dibagi rata-rata saldo triwulanan

jumlah ekuitas pada tahun yang bersangkutan

(7) Beban overhead dibagi Pendapatan

operasional tidak termasuk keuntungan dari

kenaikan nilai dan penjualan surat-surat

berharga dan Obligasi Pemerintah

JUMLAH PEGAWAI

JUMLAH REKENING DANA PIHAK KETIGA PER 31 DESEMBER

JUMLAH ATM

JUMLAH ATM - LINK

(8) Perhitungan rasio kecukupan modal inti (Tier

I Capital Ratio) dan rasio kecukupan modal

(CAR) berdasarkan angka bank saja.

(9) Ikhtisar keuangan tahun 2007, 2006, 2005,

dihitung dari laporan keuangan konsolidasian

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan Anak-Anak

Perusahaan per tanggal dan untuk tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2007, 31 Desember 2006, 31 Desember 2005,

31 Desember 2004, periode delapan bulan

yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2003 dan periode empat bulan yang berakhir

pada tanggal 30 April 2003 (setelah kuasi

reorganisasi) yang telah diaudit oleh Kantor

Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko &

Sandjaja, anggota Ernst & Young Global (31

Desember 2007 dan 31 Desember 2006)

serta Prasetio, Sarwoko & Sandjaja, anggota

Ernst & Young Global, oleh sebab itu bukan

merupakan penyajian yang lengkap.

Untuk tujuan perbandingan, beberapa

informasi keuangan untuk tahun 2006 telah

direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian

informasi keuangan tahun 2007.

‘03

‘04

‘05

‘06

‘07

‘03

‘04

‘05

‘06

‘07

‘03

‘04

‘05

‘06

‘07

‘03

‘04

‘05

‘06

‘07

18.397

19.693

21.192

21.062

21.631

= 1.000 pegawai

= 500 ATM

= 1.000 link ATM

2.022

2.470

2.560

2.800

3.186

4.716

5.537

6.025

6.265

7.051

6.947.384

5.521.037

5.425.825

6.067.727

7.608.434

1 2 3 4 5 6 7 8

Page 10: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

8 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Sambutan

Komisaris Utama

Edwin Gerungan - Komisaris Utama dan Komisaris Independen

Page 11: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 9

Sambutan

Komisaris Utama

Kepada para Stakeholder, Pemegang Saham

serta Masyarakat

Tahun 2007 akan tercatat sebagai milestone

penting dalam perjalanan transformasi bagi

Bank Mandiri. Di tahun tersebut seluruh jajaran

Manajemen dan karyawan Bank Mandiri telah

berhasil membawa Bank Mandiri menapaki dan

menyelesaikan fase Back on Track atau periode

konsolidasi dengan baik. Keberhasilan tersebut

tidak saja terlihat dari kinerja keuangan yang

meningkat signifikan, baik dari sisi pertumbuhan

profitabilitas dimana laba berhasil meningkat

80%, maupun dari perbaikan kualitas asset yang

tercermin dari penurunan NPL Netto dari sebesar

5,9% menjadi 1,5%. Disamping itu, yang lebih

penting, pencapaian tersebut juga dilengkapi

dengan penuntasan transformasi berbagai

aspek fundamental yang tentunya akan sangat

mempengaruhi kesinambungan Bank Mandiri

dalam jangka panjang, yaitu :

- Pengembangan organisasi berbasis Strategic

Business Unit (SBU) sehingga akuntabilitas

setiap unit organisasi menjadi lebih jelas

dan sekaligus menjadi faktor utama untuk

membangun budaya berbasis kinerja.

- Implementasi program internalisasi budaya

kerja yang baru (TIPCE) yang semakin

melekat dalam dimensi pemikiran, perkataan

dan perbuatan seluruh insan Bank Mandiri

yang sangat berpengaruh pada perbaikan

hubungan dengan seluruh stakeholder secara

lebih profesional.

- Peningkatan tingkat kualitas layanan yang

semakin baik sehingga mampu membangun

kepercayaan nasabah terhadap pelayanan dan

produk Bank Mandiri.

- Pengembangan organisasi, sumber daya

manusia dan infrastruktur bisnis di setiap

Strategic Business Unit (SBU) yang terus

berjalan dengan baik tanpa terganggu

dengan fokus organisasi pada proses

konsolidasi dan perbaikan kualitas asset.

- Penguatan berbagai metode dan pendekatan

Manajemen Risiko secara berkelanjutan

sehingga mampu membangun kesadaran

pengelolaan risiko yang lebih hati-hati.

Semua pencapaian tersebut tentunya menjadi

komitmen bagi kami selaku Dewan Komisaris

untuk terus mengarahkan agar Bank Mandiri

mampu menghasilkan shareholder value yang

maksimal dan berkelanjutan. Untuk itu maka

fokus efektivitas penerapan GCG yang telah kami

lakukan di tahun 2006 kami lanjutkan dengan

penekanan pada upaya untuk memperluas

penyebaran implementasi GCG dalam berbagai

aspek pengambilan keputusan dan pengelolaan

organisasi di seluruh lini perusahaan. Target kami

adalah menjadikan GCG sebagai bagian dari

budaya dan kesadaran perusahaan yang melekat

dalam keseharian organisasi tanpa harus melalui

mekanisme instruksi struktural lagi. Karena itu

kami sambut baik implementasi budaya baru

yang berakar pada nilai-nilai Trust, Integrity,

Professionalism, Customer Focus dan Excellence

dan 10 Perilaku Utama yang telah dilakukan sejak

tahun 2005 dan terus diperkuat pelaksanaannya,

karena hal tersebut dapat menjadi katalisator

penentu dalam penyebaran dan penerapan

prinsip-prinsip GCG yang menyeluruh di seluruh

organisasi. Dengan dukungan change agent yang

telah mencapai menjadi 5.492 orang pada akhir

tahun 2007, kami akan terus mengupayakan agar

konsistensi untuk memperkuat penerapan GCG

melalui budaya kerja yang baru tersebut dapat

terjaga, khususnya untuk menghadapi tantangan

di tahun-tahun mendatang.

Komitmen kami untuk mengawal penerapan

GCG secara konsisten dan berkelanjutan telah

membuka jalan bagi Bank Mandiri untuk

mendapat pengakuan dari dalam dan luar

negeri. Dalam hal ini, IICG (Indonesian Institute

for Corporate Governance) telah memilih Bank

Mandiri sebagai perusahaan yang “sangat

terpercaya” dengan skor tertinggi dari seluruh

peserta dan perusahaan publik dengan kategori

“terbaik” untuk sektor keuangan. Pengakuan

ini melengkapi keberhasilan Bank Mandiri di

tahun 2007 yang telah dinobatkan oleh Asia

Money sebagai ”Overall Best Managed Large

Capitalization Company in Indonesia,” dan

di tahun sebelumnya sebagai “The Best in

Disclosure & Transparency” dan “The Best Corporate

Governance”

Meskipun dalam 3 (tiga) tahun terakhir sudah

cukup banyak kemajuan yang berhasil dicapai

oleh Bank Mandiri, namun di tahun-tahun

mendatang kami tetap harus waspada dan

konsisten. Peranan Dewan Komisaris terus

ditingkatkan dengan memperkuat penekanan

pada aspek pengawasan kebijakan, strategi,

manajemen risiko serta memperkuat penerapan

budaya berbasis kinerja. Memasuki tahun 2008

dengan perkembangan makro ekonomi yang

menghadapi beberapa ketidakpastian, tentunya

kemampuan untuk melihat kedepan yang

direfleksikan dengan formulasi arah dan strategi

bisnis, akan menjadi titik krusial keberhasilan

Bank Mandiri menghadapi tantangan turbulensi

kondisi ekternal yang semakin sulit dikelola.

Menyadari hal tersebut maka pengawasan

yang semakin peka dan sikap hati-hati dalam

merespon setiap perkembangan, menjadi sangat

penting.

Untuk itu Dewan Komisaris melanjutkan upaya

untuk lebih memperkuat kualitas pengawasan

melalui Komite Good Corporate Governance,

Komite Pemantau Risiko, Komite Audit, serta

Komite Remunerasi dan Nominasi yang

lebih fokus dan intensif. Keberadaan komite

tersebut memberikan sarana bagi kami untuk

menjalankan fungsi pengawasan kebijakan dan

penatalaksanaan agar seluruh aspek pengelolaan

Bank telah dijalankan sesuai peraturan yang

berlaku dan manajemen telah merumuskan,

mensosialisasikan dan melaksanakan standard

operating procedure yang memadai untuk

memastikan Bank Mandiri secara keseluruhan

telah menetapkan dan membangun prinsip-

prinsip Good Corporate Governance yang terbaik.

Disamping itu kami juga melakukan review yang

komprehensif dan mendalam atas Kebijakan

Page 12: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

10 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Sambutan

Komisaris Utama

Operasional Bank Mandiri serta Kebijakan

Pengelolaan Risiko Bank Mandiri yang menurut

kami akan menjadi platform terpenting bagi

Bank Mandiri untuk dapat tumbuh secara sehat

dan berkelanjutan, khususnya memasuki periode

pertumbuhan di tahun 2008 sebagai tahun

pertama fase Outperform The Market, dimana

pertumbuhan bisnis Bank Mandiri harus mampu

melebihi pertumbuhan pasar dan pesaing.

Pengawasan kami terhadap strategi Bank Mandiri

selalu diawali dengan penyusunan rencana

dan strategi bisnis yang memungkinkan proses

komunikasi yang lebih sehat dan produktif

sehingga target-target yang ditetapkan

memberikan tantangan untuk berkembang bagi

organisasi namun tetap realistis dan mengambil

horizon waktu yang panjang (forward looking).

Rencana dan strategi bisnis tersebut juga

harus dilengkapi dengan program dan jadwal

implementasi yang tertib serta didukung oleh

pengendalian efisiensi yang melekat dalam setiap

aktivitas program kerja sehingga bermuara pada

produktivitas yang tinggi dalam menghasilkan

shareholder value yang maksimal. Untuk itu,

maka Dewan Komisaris senantiasa berupaya

memastikan bahwa terdapat proses pengawasan

dengan mekanisme check dan balance yang

tepat dan sesuai. Selain mengawasi pencapaian

target-target yang telah ditetapkan, kami juga

berupaya untuk memastikan bahwa manajemen

telah memiliki pengelolaan risiko yang kuat serta

memiliki infrastruktur, proses dan sumber daya

yang memadai untuk dapat memacu organisasi

mencapai target-target ke depan yang cukup

menantang. Hanya dengan proses tersebut maka

dapat diyakini bahwa keseluruhan mata rantai

perencanaan, implementasi, pengendalian, feed

back dan pengukuran kinerja dilakukan seluruh

unit kerja secara disiplin untuk mencapai sasaran

strategis yang telah ditetapkan, baik untuk

perspektif keuangan, perspektif pelanggan,

perspektif internal proses dan perspektif

pengembangan sumber daya manusia.

Akhirnya, atas nama Dewan Komisaris, saya

menyampaikan apresiasi kepada Direksi,

Manajemen dan seluruh karyawan atas pencapaian

kinerja yang sangat baik sepanjang tahun 2007.

Kami harapkan semangat, dedikasi, dan kerjasama

tim yang sangat baik sepanjang tahun ini dapat

lebih ditingkatkan untuk mengatasi tantangan

yang lebih besar lagi pada tahun 2008 di tahun

pertama fase kedua transformasi untuk dapat

outperform the market. Tentunya kami juga

berterimakasih kepada seluruh stakeholder

dan nasabah Bank Mandiri atas dukungan dan

kepercayaannya yang telah diberikan selama ini.

Semoga dukungan tersebut dapat menjadikan

Bank Mandiri, sebagai yang Terdepan, Terpercaya

dan Tumbuh Bersama Anda.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Edwin Gerungan

Komisaris Utama & Komisaris Independen

Page 13: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 11

Page 14: Annual Report PT Bank Mandiri 2007
Page 15: Annual Report PT Bank Mandiri 2007
Page 16: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

14 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Page 17: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 15

PRADJOTO Komisaris Independen

Menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum dari

Universitas Indonesia tahun 1981 dan berkarier di

PT Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) selama

dua belas tahun, kemudian melanjutkan pendidikan

Master di Institute of Economic Research Universitas

Kyoto Jepang tahun 1994.

Tahun 1994, bergabung dengan Kantor Konsultan

Hukum Pradjoto & Associates, hingga mencapai

posisi Senior Partner. Dari tahun 1999 sampai

dengan tahun 2001, menjadi tenaga pengajar

pada Program Magister Manajemen Universitas

Atmajaya, Jogjakarta.

Tahun 2000, terpilih menjadi anggota Komisi

Hukum Nasional Republik Indonesia, dimana beliau

menjadi Tim Perumus Perubahan UU Kepailitan.

Beliau juga adalah anggota Komisi Ombudsman

Nasional dan Komite Ombudsman BPPN.

Tahun 2001, menjadi anggota Tim Gabungan Tindak

Pidana Korupsi (TGTPK), Ketua Ombudsman BPPN

dan anggota Oversight Committee BPPN.

Pada tahun 2002, bergabung sebagai anggota

Himpunan Konsultan Pasar Modal dan terpilih

sebagai anggota Tim Panel IMF masalah Bantuan

Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Tahun 2003 dan 2004, menjadi anggota Tim

Independen Divestasi Bank Danamon dan Bank

Permata serta anggota Tim Panel Arsitektur

Perbankan Indonesia (API).

Pada tahun 2005, ditunjuk sebagai tenaga ahli

Kejaksaan Agung RI dan sekaligus anggota

Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi). Pada

bulan Mei 2005 ditetapkan menjadi Komisaris

Independen di Bank Mandiri. Pada tahun 2005

ditunjuk sebagai Penasehat Dewan Gubernur BI.

YAP TJAY SOEN Komisaris Independen

Memperoleh gelar BSc Mechanical Engineering

dari McGill University di Montreal, Kanada tahun

1976 dan memperoleh gelar MBA Finance, juga

dari McGill University pada tahun 1980.

Memulai karier sebagai Loan & Foreign Exchange

Department Head di Citibank NA, Indonesia tahun

1981 setelah bergabung dengan Citibank sebagai

Executive Trainee tahun 1980. Tahun 1982, beliau

ditugaskan untuk membangun local joint venture,

Citicorp Leasing Indonesia, membawahkan bidang

Operations, Treasury and Financial Controls.

Kembali berkarier di Citibank Corporate Banking

tahun 1985 untuk menyelesaikan non-performing

loans dan membangun Transactional Product

Business Unit tahun 1986. Karier beliau di Citibank

mencapai puncak pada tahun 1988 sebagai Vice

President and Production Head in Operations,

membawahkan bidang loans & deposits, trade,

leasing operations, cash & tellers, transit clearing,

remittances and counter services.

Bergabung dengan Astra Group tahun 1989 dan

ditunjuk sebagai Direktur PT Toyota Astra Motor

electronic data processing dan menjabat sebagai

Executive Coordinator untuk Sumber Daya

Manusia. Tahun 1992, beliau menjadi Presiden

Direktur PT Astra Sedaya Finance, dan tahun 1993

ditunjuk sebagai CEO untuk Auto 2000 Group

sampai dengan tahun 1998.

Bergabung dengan Asia Food & Properties

(Singapore) sebagai Chief Operating Officer tahun

1998 dan berkarier di Bank International Indonesia

sebagai Deputy President Director tahun 1999,

membawahkan bidang Finance, Accounting &

Investor Relations.

Di tahun 2002 beliau ditunjuk menjadi Presiden

Direktur PT Tuban Petrochemical Industries

dan pada tahun yang sama ditunjuk sebagai

Independent Commissioner PT Aneka Tambang.

Beliau ditunjuk sebagai Komisaris Independen

Bank BNI tahun 2003 sampai dengan Mei 2005.

Sejak Mei 2005 bergabung dengan Bank Mandiri

sebagai Komisaris Independen.

Pada Maret 2008 beliau menyampaikan surat

pengunduran diri selaku Komisaris Independen

Bank Mandiri sehubungan penunjukan beliau

sebagai Direktur Bank BNI pada bulan Februari

2008.

Page 18: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

16 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Sambutan

Direktur Utama

Agus Martowardojo - Direktur Utama

Page 19: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 17

Sambutan

Direktur Utama

Pemegang saham yang terhormat,

Tahun 2007 telah menjadi bagian penting dalam

proses transformasi Bank Mandiri, karena di

penghujung tahun tersebut Bank Mandiri memasuki

periode transisi, yaitu peralihan dari periode

penuntasan fase konsolidasi menuju periode

kesiapan menyambut fase pertumbuhan. Dengan

rasa bangga kami sampaikan bahwa penuntasan

fase konsolidasi tersebut berhasil kami raih melalui

pencapaian milestone keuangan yang melampaui

target sebagaimana ditetapkan di awal tahun

2007. Penuntasan fase konsolidasi tersebut dapat

diraih lebih awal 9 (sembilan) bulan dari target

yang ditetapkan, yang kemudian secara resmi

ditandai dengan penegasan dari Bank Indonesia

yang menyatakan bahwa Bank Mandiri tidak lagi

dalam status sebagai “Bank Dalam Pengawasan

Intensif”, seiring dengan keberhasilan penurunan

Non Performing Loan dibawah 5%. Sementara itu,

pertumbuhan bisnis Bank Mandiri yang cukup baik

di tahun 2007 juga telah membekali optimisme

kami untuk menyambut fase pertumbuhan

yang lebih agresif di tahun 2008 ditengah

turbulensi volatilitas ekonomi global yang semakin

menantang.

STABILITAS KONDISI MAKRO EKONOMI DAN

PENINGKATAN KINERJA PERBANKAN NASIONAL

Percepatan perbaikan serta pertumbuhan di Bank

Mandiri pada tahun 2007 tentunya tidak terlepas

dari kondisi makro ekonomi dan Perbankan Nasional

Indonesia yang memperlihatkan stabilitas dan

perkembangan yang sangat positif. Pertumbuhan

ekonomi selama tahun tersebut berhasil mencapai

6,3%, meningkat dibandingkan dengan tahun

sebelumnya yang sebesar 5,5%. Perbaikan indikator

ekonomi juga terlihat dari kecenderungan

penurunan laju inflasi. Walaupun tekanan inflasi

selama tahun 2007 cukup besar, namun kestabilan

harga bahan pokok dapat dikendalikan dengan baik

sehingga inflasi di akhir tahun 2007 masih terkendali

di kisaran 6,59% dengan inflasi inti sebesar 6,29%

Hal yang paling menggembirakan adalah siklus

investasi yang menunjukkan akselerasi pada periode

tersebut, dimana Pembentukan Modal Tetap

dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 3,4%.

Stabilitas makro ekonomi tersebut pada gilirannya

mendorong penurunan tingkat suku bunga (SBI)

secara bertahap yang kemudian berdampak positif

terhadap capital inflow, sebagaimana tercermin dari

peningkatan cadangan devisa. Cadangan devisa

sebesar 34%, yaitu dari USD 42,6 milyar pada

akhir 2006 menjadi USD 56,9 milyar. Disamping itu

kinerja ekspor juga turut memberikan andil dalam

memperkuat peningkatan cadangan tersebut. Pada

tahun 2007 nilai ekspor telah mencapai USD 117,9

miliar, atau naik 14% dibandingkan tahun 2006.

Stabilitas kondisi ekonomi tersebut yang didukung

kecenderungan penurunan suku bunga telah

memberikan ruang bagi perbankan nasional untuk

meningkatkan volume bisnisnya. Sepanjang tahun

2007, asset perbankan nasional mampu mencatat

pertumbuhan hingga mencapai 17,4% (Year on

Year

dana tumbuh 17,7% (YoY) menjadi Rp 1.528,2

triliun, dan kredit tumbuh 26,4% (YoY) menjadi

Rp 995,1 triliun. Sementara itu perkembangan

yang menggembirakan juga terjadi pada kualitas

aktiva produktif, dimana kredit bermasalah (Non

Performing Loan) perbankan nasional berhasil

diturunkan menjadi 4,07% (netto) atau telah

berada dibawah ketentuan maksimal rasio kredit

bermasalah yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar

tercermin dalam rasio Net Interest Margin (NIM)

juga mengalami peningkatan hingga menjadi

5,7% di tahun 2007. Rasio kecukupan modal

(Capital Adequacy Ratio) perbankan nasional dalam

beberapa tahun terakhir juga berada di kisaran 20%,

jauh diatas ketentuan minimal yang ditetapkan

Bank Indonesia sebesar 8%, sehingga perbankan

nasional masih sangat leluasa untuk meningkatkan

penyaluran kredit.

Namun demikian, meskipun kondisi perekonomian

dan perbankan nasional selama tahun 2007

telah menunjukkan perkembangan yang

menggembirakan, namun memasuki tahun 2008

kami harus menyikapinya dengan lebih cermat dan

hati-hati. Hal ini sangat penting karena peningkatan

harga minyak mentah dunia dan harga komoditas

di penghujung tahun 2007 memunculkan

kekhawatiran akan dapat menimbulkan resesi

global. Peningkatan harga minyak dan fluktuasinya

memberikan pengaruh yang sangat vital pada

hampir semua aktivitas ekonomi karena minyak bumi

merupakan salah satu energi utama dalam proses

produksi dan aktivitas ekonomi secara luas. Pada

gilirannya fluktuasi kenaikan harga minyak tersebut

akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

Prediksi perlambatan pertumbuhan ekonomi

global tersebut, meskipun dapat diatasi dalam

jangka pendek, namun dalam jangka menengah

pasti akan berimbas pada ekonomi Indonesia.

Di sisi lain, secara internal Indonesia juga masih

harus menghadapi berbagai tantangan yang

membutuhkan fokus penyelesaian, antar lain

dengan masih tingginya angka pengangguran,

masih besarnya ketergantungan pada energi

BBM, beban APBN atas subsidi dan pembayaran

bunga yang sangat besar, pola pertumbuhan

sektoral yang masih menunjukkan kesenjangan

antara sektor barang (tradable) dan sektor jasa

Bank Mandiri berhasil melewati periode Back on Track dengan

pencapaian kinerja keuangan yang melampaui target yang

ditetapkan, dengan pertumbuhan bisnis yang cukup baik yang

membekali optimisme dalam menyambut tahun 2008

Page 20: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

18 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Sambutan

Direktur Utama

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO

Secara umum, kinerja perekonomian Indonesia

hingga akhir tahun 2007 semakin baik. Misalnya

tingkat pertumbuhan 6,32%, yang merupakan

tingkat pertumbuhan tertinggi pasca krisis 1997.

Kondisi ini dapat dikategorikan baik karena di sisi

perekonomian eksternal, tahun 2007 dipengaruhi

oleh (i) tingginya harga minyak mentah dunia,

(ii) pengaruh krisis kredit perumahan kelas dua

atau subprime mortgage di Amerika Serikat

(AS), dan (iii) melemahnya ekonomi AS. Ketiga

faktor ini mengakibatkan pertumbuhan ekonomi

dunia melambat pada paruh kedua 2007 dan

mempengaruhi perekonomian Indonesia.

Pertumbuhan perekonomian Indonesia pada tahun

2007 yang mencapai level 6,32% ini telah sesuai

dengan target pemerintah. Pada kuartal pertama

pertumbuhan Indonesia telah mampu mencapai

6,09%. Pertumbuhan ini terus meningkat hingga

mampu berada pada posisi 6,51% pada kuartal

ketiga tahun 2007. Keadaan ini didukung oleh

meningkatnya ekspor Indonesia.

Faktor yang penting dalam pertumbuhan

ekonomi Indonesia adalah:

- Pengeluaran konsumsi masyarakat

Pengeluaran konsumsi masyarakat yang tumbuh

5,04%, meningkat dibanding tahun 2006 yang

hanya sebesar 3,17%. Perbaikan konsumsi

masyarakat ini menunjukkan bahwa daya beli

masyarakat semakin menguat setelah mengalami

kejutan pasca kenaikan harga BBM pada akhir

tahun 2005.

- Pengeluaran investasi

Pengeluaran investasi yang tumbuh 2,04%, jauh

lebih tinggi dari pertumbuhan investasi yang

hanya 1,21% pada tahun 2006. Ini didukung

oleh ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang

terus membaik dan juga turunnya suku bunga

- Perdagangan internasional.

Neraca perdagangan Indonesia pada tahun 2007

mengalami surplus paling besar dalam sejarah

neraca pembayaran Indonesia. Surplus tersebut

mencapai nilai US$39.590. Ekspor Indonesia pada

tahun 2007 berhasil mengalami peningkatan 25%

dan mampu mencapai US$113.993 juta. Ekspor

non-migas meningkat lebih besar, yaitu 27,9%

(mencapai nilai US$91.937 juta) dibandingkan

peningkatan ekspor migas Indonesia yang hanya

sebesar 14,2% (mencapai nilai US$22.045 juta).

Sebagai akibat dari peningkatan kinerja

perdagangan internasional, dan sebagai akibat

di Indonesia, cadangan devisa terus meningkat.

Jika pada akhir tahun 2006 cadangan devisa masih

bernilai US$42.586 juta maka pada akhir tahun

2007 angkanya telah mencapai US$56.920 juta.

Peningkatan sebesar 33% ini juga merupakan hal

yang positif bagi ekonomi Indoneisia.

- Kondisi inflasi

Kondisi inflasi yang tetap terjaga sepanjang tahun

2007. Jika pada tahun 2006 inflasi mencapai

angka 6.6% maka inflasi pada akhir 2007 adalah

6.59%. Patut dicatat bahwa tingkat inflasi 6,59%

artinya berada dalam rentang target 6±1% yang

ditetapkan pemerintah. Hal ini menunjukkan

bahwa gejolak harga minyak dan harga pangan

dunia masih belum memasuki perekonomian

Indonesia. Bukan hanya itu, inflasi juga terbantu

oleh stabilitas kurs. Jika rata-rata kurs pada tahun

ini salah satunya diakibatkan adanya aliran dana

masuk untuk melakukan investasi di Indonesia.

Rupiah sempat terapresiasi dari Rp9.400 per US$

pada Agustus 2007 menjadi Rp9.095 per US$ di

bulan Oktober 2007. Menguatnya nilai rupiah ini

mampu meningkatkan devisa bagi Indonesia.

Cadangan devisa Indonesia pada bulan Desember

2007 sebesar US$56.920 juta. Nilai ini meningkat

sebesar US$2.023 juta dari bulan sebelumnya.

Karena sepanjang tahun 2007 inflasi dan kurs

masih cukup terkendali maka Bank Indonesia,

dalam kerangka inflation targeting framework, terus

menurunkan suku bunga dari 9.75% pada awal

PERTUMBUHAN PDB

PERTUMBUHAN EKSPOR

(%) 7

6

5

4

3

0‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07

6,3

5,55,7

4,9 4,9

FX RESERVES

25

20

15

10

5

0

‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07

6,82

17,24

19,6617,67

13,09

(%)

60,000

50,000

40,000

30,000

20,000

0

‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07

(USDmn)

36.246 36.32134.609

42.586

56.920

Page 21: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 19

Sambutan

Direktur Utama

tahun hingga mencapai 8% pada akhir tahun 2007.

Walaupun demikian patut diberi catatan

bahwa tekanan inflasi pada akhir tahun 2007

dan memasuki tahun 2008 memang mulai

mengkhawatirkan. Kekhawatiran ini muncul

karena adanya dua tekanan ganda yaitu:

- Kenaikan harga minyak Harga minyak dunia yang

mencapai posisi US$114 per barrel (pertengahan

April 2008) menimbulkan tekanan yang besar

pada biaya produksi sektor riil, serta membebani

anggaran pemerintah melalui subsidi yang

semakin membengkak.

Beban anggaran pada tahun 2007 masih cukup

Rp61,95 trilyun. Anggaran 2007 memproyeksikan

subsidi BBM dan listrik sebesar Rp88,85 trilyun.

menjadi sekitar Rp100 trilyun pada asumsi harga

minyak $95 per barrel).

- Harga pangan dunia. Selain harga minyak, inflasi

juga dipengaruhi kenaikan harga komoditi pangan

yang dimulai sejak Juli 2007. Saat ini, Indonesia

makin bergantung pada bahan pangan impor

seiring terjadinya kelangkaan pasokan di dalam

negeri.Kenaikan harga tersebut merupakan

kenaikan struktural yang dipicu oleh kenaikan

harga komoditi dunia dan ditambah dengan

situasi terpuruknya produksi bahan makanan

nasional. Harga komoditi dunia yang meningkat

memberikan konsekuensi kepada Indonesia untuk

mengimpor komoditi dengan harga lebih tinggi.

Jika melihat kondisi moneter, jumlah uang M1, dan

M2 mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.

Pada akhir tahun 2007, nilai M1 dan M2 masing-

masing meningkat menjadi 27,6% dan 18,9%

(menjadi Rp460.842 triliun, Rp1643.203 triliun).

Selain peningkatan agregat moneter, penurunan

BI Rate juga mendapat respons baik dari sektor

perbankan. Hal ini dapat dilihat dari dua aspek:

- Penurunan suku bunga.

Seiring dengan turunnya BI Rate, suku bunga

simpanan dan kredit juga mengalami penurunan.

suku bunga simpanan dan suku bunga pinjaman

ikut turun di akhir tahun 2007. Tingkat suku bunga

deposito bank umum 1 bulan rata-rata tertimbang

(weighted average) terlihat menurun hingga ke

tingkat 7,19% pada bulan Desember 2007 (dari

8.96% pada akhir 2006). Tingkat suku bunga

kredit seperti: kredit modal kerja, kredit investasi

dan kredit konsumsi juga mengalami penurunan

masing-masing dari 15,07%, 15,10%, dan 17,58%

pada bulan Desember 2006 menjadi 13,00%,

13,01%, dan 16,13%. Penurunan suku bunga

ini disinyalir masih terus berlanjut pada tahun

2008. Dengan menurunnya suku bunga kredit,

diharapkan perbankan mampu menyalurkan dana

dengan tepat khususnya kepada sektor riil dan

usaha kecil.

- Ekspansi kredit.

Kenaikan dalam agregat moneter juga diikuti

kenaikan dalam penyaluran kredit. Didukung oleh

suku bunga yang menurun dan pertumbuhan

ekonomi cukup tinggi, pertumbuhan kredit naik

hingga 26,4% pada tahun 2007 (dibandingkan

tahun sebelumnya yang hanya 14.1%). Nilai ini

diperkirakan akan meningkat sejalan dengan

adanya rencana pemerintah untuk melakukan

pembangunan infrastruktur dalam program

peningkatan pembangunan.

Indikator perbankan lainnya pada tahun 2007 juga

relatif semakin baik. Hal tersebut dapat dilihat dari

perkembangan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang

semakin tinggi. LDR pada bulan Desember 2007

mengalami peningkatan 7,7% dibandingkan bulan

Desember 2006, yaitu mencapai nilai 66,3%. Di

sisi lain, Non Performing Loan (NPL) Gross posisi

Desember 2007 juga membaik di posisi 4,07%

yang pada Desember 2006 berada pada level

6,07%. Dana Pihak Ketiga (DPK) terus mengalami

peningkatan hingga mencapai Rp1.528,2 triliun pada

bulan Desember 2007 yang pada Desember 2006

sebelumnya di posisi Rp1.298,8 triliun.

INFLASI

SBI 1 mo (PER 31 DESEMBER 2007)

(%) 25

20

15

10

5

0‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07

5,166,40

17,11

6,596,60

15

12

9

6

3

0

‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07

8,31

7,43

12,75

9,75

8,00

(%)

OUTSTANDING LOANS (BANK UMUM)

(Rp Triliun) 1.000

800

600

400

200

0‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07

437,94553,55

689,67787,14

995,11

Page 22: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

20 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Sambutan

Direktur Utama

(non tradable) dimana pertumbuhan sektor barang

(tradable) yang relatif banyak menyerap tenaga

kerja dan mendorong peningkatan aktivitas

perekonomian kalangan menengah ke bawah, justru

lebih rendah bila dibandingkan dengan sektor jasa

dan berbagai tantangan struktural lainnya.

Kondisi makroekonomi ini tentunya akan sangat

berpengaruh pada pengembangan sektor

perbankan nasional di tahun-tahun mendatang,

khususnya dalam menjalankan fungsinya sebagai

lembaga intermediasi. Dalam hal ini perbankan

nasional dituntut untuk dapat lebih proaktif dan

fleksibel dalam memanfaatkan setiap peluang

pengembangan bisnis di sekor riil dan lebih sensitif

untuk memahami dan mengantisipasi secara

dini berbagai dampak perkembangan indikator

makro eknomi terhadap pengelolaan bisnis bank.

Di sisi lain, perbankan nasional juga masih harus

mencurahkan perhatiannya dalam menjalankan

proses konsolidasi dalam kerangka Arsitektur

Perbankan Nasional ditengah-tengah meningkatnya

persaingan di sektor perbankan.

Selain itu, krisis subprime mortgage yang terjadi

di Amerika Serikat, meskipun tidak berdampak

langsung pada perekonomian nasional, namun

perlu dicermati sebagai pelajaran dan peringatan

bagi perbankan nasional untuk lebih berhati-hati

dalam mengelola risiko portfolio bisnis. Bagi Bank

Mandiri, hal ini tentunya akan kami sikapi dengan

lebih waspada dan mawas diri melalui upaya

untuk memperkuat dan menyempurnakan sistim

manajemen risiko yang kami implementasikan,

khususnya yang terkait dengan loan portofolio

guidelines serta analisa dan mitigasi risiko

yang memadai untuk mengantisipasi potensi

peningkatan risiko pasar.

MENUNTASKAN FASE KONSOLIDASI

Setelah mengalami permasalahan yang cukup

serius di tahun 2005 dan memulai fase konsolidasi

di tahun 2006, maka tahun 2007 menjadi periode

yang menentukan bagi kelanjutan transformasi Bank

Mandiri. Tahun tersebut telah ditargetkan menjadi

tahun penuntasan fase konsolidasi atau fase back on

track melalui pencapaian target milestone keuangan

utama yaitu Net NPL di bawah 5% dan perbaikan

tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik

kepada stakeholders, seluruh jajaran organisasi

Bank Mandiri telah memberikan upaya maksimal

sehingga target-target fase back on track dapat

tercapai dengan baik, yang tercermin dari hal-hal

sebagai berikut :

1. Mempertahankan Posisi Sebagai Market

Leader Perbankan Nasional

Seiring dengan proses konsolidasi internal yang

dilakukan, pertumbuhan bisnis Bank Mandiri

juga mengalami akselerasi. Hal ini dapat dilihat

dari pertumbuhan penghimpunan dana murah

(produk giro dan tabungan) yang sangat pesat,

yaitu sebesar Rp43,3 triliun atau mencapai posisi

sebesar Rp152,3 triliun pada akhir tahun 2007.

Secara total, penghimpunan dana pihak ketiga

tumbuh sebesar Rp41,6 triliun, yaitu dari Rp205,7

triliun menjadi Rp247,4 triliun. Disamping itu

total asset juga berhasil menembus angka

Rp300 triliun, atau tumbuh sebesar Rp51,6

triliun, yaitu dari Rp267,5 triliun menjadi Rp319,1.

Pertumbuhan asset tersebut didukung oleh

peningkatan kredit sebesar Rp20,8 triliun yaitu

dari Rp117,7 triliun menjadi Rp138,5 triliun.

Pencapaian pertumbuhan bisnis ini tentunya

membuktikan bahwa posisi dan kapabilitas

Bank Mandiri sebagai lembaga keuangan dan

lembaga transaksi perbankan semakin dipercaya

dan diakui masyarakat secara luas. Dengan

momentum pertumbuhan bisnis tersebut,

Bank Mandiri mampu menghadapi persaingan

perbankan nasional yang semakin ketat dengan

hadirnya pemain-pemain asing yang agresif.

Sampai dengan saat ini posisi Bank Mandiri

sebagai pemimpin pangsa pasar perbankan

nasional, baik dari sisi asset, penyaluran kredit

maupun penyaluran dana masih belum

tergoyahkan. Kepemimpinan Bank Mandiri

sebagai market leader tersebut juga semakin

lengkap dan sempurna dengan keberhasilan

Bank Mandiri menempati posisi terbaik

pelayanan prima tahun 2007 sesuai hasil survey

Marketing Research Indonesia (MRI). Keberhasilan

ini membuktikan bahwa upaya peningkatan

pelayanan yang konsisten dan disiplin dalam

beberapa tahun terakhir memperlihatkan hasil

yang nyata, sehingga posisi ketiga di tahun 2005

dan posisi kedua di tahun 2006 dapat diperbaiki

mengantarkan Bank Mandiri untuk menduduki

peringkat pertama di tahun 2007.

2. Menurunkan Net NPL ratio hingga mencapai

dibawah 2%.

Upaya berkesinambungan untuk mengelola

penurunan Net NPL hingga menjadi dibawah

5% merupakan inisiatif utama pada awal fase

konsolidasi yang terus kami lanjutkan agar

penyelesaian NPL Bank Mandiri dapat tuntas

Bank Mandiri telah berhasil diturunkan hingga

menjadi 4,7%, yang berarti 9 (sembilan) bulan

dari target awal yang ditetapkan. Selanjutnya,

sampai dengan akhir tahun 2007 rasio Net

NPL juga kembali mengalami penurunan lebih

NPL menjadi 7,2%, lebih baik dibanding target

awal kami yaitu sebesar 5% untuk Net NPL dan

10% untuk Gross NPL. Perbaikan NPL tersebut

tentunya tidak terlepas dari keberhasilan untuk

melakukan penagihan (collection) sebesar Rp1,29

triliun dan perbaikan kolektibilitas (up-grade)

sebesar Rp2,57 triliun. Pencapaian ini belum

termasuk hasil yang seharusnya dapat diperoleh

dari implementasi Program Penyelesaian Kredit

Macet (PPKM) yang masih menghadapi berbagai

kendala struktural akibat masih terdapatnya

multi-tafsir dari berbagai pihak, meskipun

sebenarnya Pemerintah telah menerbitkan

PP No.33 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah No.14 Tahun 2005 Tentang

3. Membukukan peningkatkan profitabilitas

hingga sebesar 80%

Pada akhir tahun 2007 Bank Mandiri berhasil

membukukan laba setelah pajak sebesar

dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Peningkatan ini tidak terlepas dari keberhasilan

Page 23: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 21

Sambutan

Direktur Utama

meningkatkan core business yang tercermin dari

peningkatan pendapatan bunga bersih seiring

dengan pertumbuhan pendapatan bunga kredit

hingga 12% serta penurunan cost of fund dari

6,4% menjadi 4,6%. Hal tersebut pada akhirnya

mendorong peningkatan Net Interest Margin

dari 4,7% menjadi 5,2%. Di sisi lain penurunan

hingga 50% juga turut memberi kontribusi yang

tercermin dari perbaikan Cost Efficiency Ratio.

Sampai dengan akhir tahun 2007, Cost Efficiency

Ratio mengalami perbaikan dari sebesar 48,9%

menjadi 47,0%, terutama karena keberhasilan

meningkatkan pendapatan operasional hingga

24,3%, jauh melebihi peningkatan biaya overhead

yang hanya sebesar`19,5%. Hal ini tentunya

dicanangkan oleh Bank Mandiri dalam beberapa

tahun terakhir berhasil secara efektif untuk

mengendalikan biaya dengan tetap mendorong

peningkatan pertumbuhan pendapatan.

LANDASAN YANG KOKOH UNTUK MEMBANGUN

MOMENTUM PERTUMBUHAN

Sebagai tahun penutup fase konsolidasi, tahun

2007 telah kami maknai dengan bekerja lebih keras

dan fokus agar dapat membangun pondasi yang

kokoh guna menyongsong fase kedua transformasi

Bank Mandiri, fase Outperform The Market. Kami

yakin hanya dengan pondasi yang kokoh maka fase

Outperform The Market akan dapat menghasilkan

pertumbuhan bisnis yang lebih agresif dengan

tetap menghasilkan keuntungkan (return) yang

maksimal dan risiko yang terukur serta berdimensi

jangka panjang secara berkelanjutan (sustainable)

sehingga pada akhirnya dapat memberikan nilai

tambah yang melebihi ekspektasi stakeholder.

Beberapa hal strategis yang telah kami persiapkan

untuk membangun pondasi bisnis yang kokoh

tersebut adalah :

1. Memperkuat pengembangan organisasi dan

budaya berbasis kinerja

Untuk memperkuat keberadaan organisasi

dan pengembangan budaya berbasis

kinerja sebagai pijakan yang kokoh dalam

pengembangan bisnis yang lebih agresif, maka

kami telah memfokuskan perhatian pada upaya

untuk memperkuat implementasi organisasi

berbasis Strategic Business Unit dengan budaya

perusahaan yang lebih kuat dan SDM yang

handal

Implementasi organisasi berbasis SBU yang

dimulai pada awal tahun 2007 tidak hanya

mencakup perubahan struktural organisasi

namun lebih jauh lagi diarahkan pada upaya

struktural untuk mengubah “DNA” organisasi

dalam rangka menciptakan organisasi yang

lebih produktif dan fleksibel sekaligus memiliki

akuntabilitas yang lebih jelas dan tegas. Hal ini

akan memungkinan setiap Strategic Business Unit

(SBU) lebih diberdayakan dalam menghadapi

di setiap segmen. Seiring dengan hal tersebut

maka dilakukan penajaman Key Performance

Indicators (KPI), peningkatan intensitas

Performance Review secara berkala, penyelarasan

sistem insentif yang lebih berorientasi pada

kinerja, serta memastikan penempatan

orang pada tempat yang tepat, termasuk

pengembangan kompetensi pegawai melalui

pelaksanaan training yang lebih terencana,

fokus dan berkelanjutan agar dapat memenuhi

Strategic

Business Unit (SBU).

Kami percaya bahwa implementasi dari

organisasi berbasis Strategic Business Unit

(SBU) merupakan bagian penting untuk

membangun budaya berbasis kinerja yang lebih

solid sehingga menciptakan keunggulan dan

kekuatan bersaing perusahaan secara permanen

dalam jangka panjang. Dengan Strategic Business

Unit (SBU) organisasi menjadi lebih fleskibel dan

adaptif terhadap perkembangan dan perubahan

lingkungan persaingan sehingga dapat

memberikan respon yang lebih cepat dan tepat.

Melengkapi pelaksanaan transformasi organisasi,

kami juga mengimplementasikan budaya

kerja perusahaan baru yaitu Trust, Integrity,

Profesionalism, Customer Focus dan Excellence

(TIPCE). Nilai-nilai budaya tersebut selanjutnya

bertindak seluruh insan Bank Mandiri dalam

menjalankan tugas sehari-hari Pelaksanaan

implementasi budaya kerja tersebut dilakukan

melalui berbagai sarana, diantaranya yang

paling penting adalah penetapan Change

Agent sebagai role-model yang saat ini

telah mencapai 5.492 orang Change Agent.

Keberadaan Change Agent ini sangat vital dalam

mengawal penerapan budaya perusahaan dalam

keseharian operasional perusahaan di setiap

unit kerja, disamping sebagai mediator untuk

menyampaikan dan menyadarkan perhatian

seluruh jajaran organisasi atas program-program

perbaikan budaya kerja yang telah dicanangkan

oleh Manajemen.

Upaya untuk memperkuat implementasi Good

Corporate Governance juga terus kami lanjutkan

secara berkesinambungan dan konsisten sebagai

bagian dari langkah strategis untuk membangun

kekuatan penerapan prinsip-prinsip Good

Corporate Governance yang lebih melekat

dalam perilaku organisasi sehari-hari. Untuk

lanjut penyempurnaan atas berbagai aspek

pengelolaan perusahaan yang terkait dengan

prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas

(accountability), tanggung jawab (responsibility),

independensi (independency) dan kewajaran

(fairness) terus dilakukan secara konsisten

sehingga peningkatan kualitas penerapan

prinsip-prinsip Good Corporate Governance dapat

mencapai sasaran yang lebih jelas dan terarah.

Inisiatif tersebut ternyata mendapat respon

dan penilaian yang sangat baik dari berbagai

lembaga pemeringkat GCG independen, baik

dari dalam maupun luar negeri. Diantaranya

adalah, terpilihnya Bank Mandiri menempati

Peringkat 1 Corporate Governance Perception

Index Tahun 2007 sebagai perusahaan publik

yang sangat dipercaya, berdasarkan survey

yang dilaksanakan oleh Indonesian Institute for

Corporate Governance (IICG). Pencapaian prestasi

Page 24: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

22 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Sambutan

Direktur Utama

ini melengkapi pengakuan dunia internasional

terhadap penerapan Good Corporate Governance

Bank Mandiri, dimana sebelumnya Asia Money

Magazine telah menempatkan Bank Mandiri

sebagai sebagai ”Overall Best Managed Large

Capitalization Company in Indonesia,” “The Best

Disclosure & Transparency” dan “The Best Corporate

Governance”. Rangkaian prestasi tersebut

tentunya memiliki makna strategis tersendiri

karena berhasil diperoleh Bank Mandiri yang

pada tahun 2005 masih menghadapi persepsi

negatif karena dipandang sebagai organisasi

yang banyak mengalami permasalahan hukum

dan aspek Good Corporate Governance.

2. Meningkatkan Company Value Proposition

Kami menyadari bahwa keberhasilan

pertumbuhan bisnis Bank Mandiri di masa

mendatang akan sangat tergantung pada 2

(dua) hal, yaitu kemampuan untuk memperkuat

kapabilitas masing-masing Strategic Business

Unit dalam mengembangkan bisnisnya dan

kemampuan untuk menjalin kolaborasi antar

Strategic Business Unit untuk membentuk

kekuatan aliansi strategis sehingga mampu

mengoptimalkan seluruh peluang bisnis secara

simultan dan menyediakan pelayanan yang

lebih komprehensif, lengkap dan tuntas.

Upaya memperkuat kapabilitas di masing-masing

Strategic Business Unit kami lakukan dengan fokus

pada pengelolaan target market, pengembangan

infrastruktur pelayanan, pengembangan produk

dan sumber daya manusia.

Di segmen Corporate, kami fokus membiayai

pemain-pemain terbaik pada sektor ekonomi

yang prospektif dan menarik, antara lain sektor

pengangkutan, komunikasi, sektor listrik dan

gas yang tumbuh 59% serta sektor pertanian,

perkebunan dan sarana pertanian yang tumbuh

45%. Pangsa pasar kredit segmen Corporate

Bank Mandiri telah lebih dari 20% dan khusus

untuk kredit sektor perkebunan dan industri

turunannya bahkan telah mencapai 30%.

Di segmen Commercial, kami melakukan

berbagai penyempurnaan infrastruktur,

diantaranya Cash Management System (CMS)

Enhacement, Customer Access untuk pelayanan

Trade Services serta perbaikan berkelanjutan

untuk memangkas waktu proses perkreditan

dengan memperpendek Turn Arround Time

(TAT) menuju 14 hari kerja serta pengembangan

jaringan pelayanan Commercial Banking Center

dan Commercial Floor. Dengan perluasan

jaringan distribusi tersebut portfolio kredit SBU

Commercial meningkat hingga Rp7 triliun atau

tumbuh sebesar 29%.

CORPORATE COMMERCIAL TREASURY&

INTERNATIONAL

PERTUMBUHAN NON-ORGANIC

MEMBANGUN PERTUMBUHAN

MICRO&

RETAIL

CONSUMERFINANCE

INISIATIF UNTUK OUTPERFORM THE MARKET

performance culture dengan menerapkan manajemen berdasarkan nilai, termasuk

mensupervisi alokasi kapital di seluruh business unit.

kembali resources untuk penghematan biaya-biaya.

Human Resources dan

membangun kapabilitasnya.

brand experience dan brand visibility

Page 25: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 23

Sambutan

Direktur Utama

Di Treasury & International Banking, kami terus

melakukan berbagai program peningkatan

kapabilitas, termasuk diantaranya perekrutan SDM

terbaik untuk mengisi posisi-posisi kunci, diiringi

dengan inisiatif pengembangan produk dan

layanan pasar modal, peningkatan resiprositas

bisnis dengan perbankan koresponden serta

peningkatan portfolio bisnis jaringan kantor luar

negeri. Dengan inisiatif tersebut, SBU Treasury &

International mampu mencatat pertumbuhan

181% pada tahun 2007.

Di Micro & Retail Banking, penguatan budaya

melayani dan menjual, terus kami lakukan seiring

dengan upaya untuk meningkatkan infrastruktur

pembayaran, serta memperkokoh brand image

Bank Mandiri. Inisiatif tersebut telah menunjukkan

peningkatan tabungan dari sebesar Rp60,3 triliun

ditahun 2006 menjadi Rp85,4 triliun ditahun

2007 atau naik Rp25,1 triliun. Khusus untuk

pembiayaan sektor UMKM, sepanjang tahun 2007

kami telah membiayai lebih dari 100.000 nasabah

UMKM dengan volume kredit yang mengalami

pertumbuhan hingga 70%.

Di Consumer Finance, kami terus berupaya

memperluas jaringan pelayanan dan operasional

untuk mendukung sistem keputusan on-line

sehingga dapat mempercepat proses keputusan

kredit perorangan. Dengan dukungan

infrastruktur tersebut dan pemasaran berbagai

produk unggulan, seperti KPR dan kredit pada

karyawan instansi lain, pertumbuhan kredit

perorangan Bank Mandiri selama tahun 2007

telah berhasil mencapai 30,96%. Produk kartu

kredit juga mengalami pertumbuhan yang sangat

pesat, dimana volume kreditnya meningkat

hingga 39% dan fee-nya meningkat hingga 112%.

Selain fokus pada upaya memperkuat kapabilitas

dan penyempurnaan platform bisnis di masing-

masing SBU, kami juga mengembangkan

berbagai aliansi strategis antar unit kerja untuk

mensinergikan kekuatan di seluruh Strategic

Business Unit sehingga penetrasi bisnis seluruh

segmen di pasar dapat lebih dalam dan luas.

Ujung tombak program aliansi strategis

adalah organisasi Client Service Team (CST) di

SBU Corporate Banking yang ditujukan untuk

mensinergikan keunggulan pengelolaan

bisnis di segmen Corporate dengan segmen-

segmen lainnya. Di tahun 2007, organisasi

CST telah mampu menunjukan hasil yang

sangat menggembirakan diantaranya adalah

peningkatan transaksi pembayaran gaji karyawan

dari nasabah perusahaan hingga 31,7%, kredit

consumer yang berasal dari aliansi strategis

mengalami peningkatan dari sebesar Rp319

miliar ditahun 2006 menjadi Rp611miliar atau

tumbuh 91,5%, serta pertumbuhan kredit

perkebunan Small & Micro dari hasil aliansi

dengan Corporate Banking yang mencapai

134,9%.

Selain itu, dengan posisi Bank Mandiri sebagai

perusahaan induk dari beberapa perusahaan

anak, kami juga telah melakukan aliansi

dengan perusahaan anak yang terkait dengan

bisnis inti Bank Mandiri melalui upaya berbagi

pengalaman serta pengembangan bisnis

melalui cross selling dan cross business. Hal ini

pada akhirnya mampu mendorong peningkatan

terlihat dari pertumbuhan pendapatan investasi

Bank Mandiri di perusahaan anak yang di tahun

2007 mencapai 47%.

3. Meningkatan pengelolaan efisiensi

operasional secara berkelanjutan

Pertumbuhan bisnis tentunya tidak akan

dapat memberikan nilai tambah yang

optimal manakala tidak diiringi dengan

upaya pengendalian biaya yang terencana

dan terprogram dengan baik, terlebih lagi

menghadapi kebutuhan investasi dan

pengeluaran operasional yang semakin

meningkat, baik karena lonjakan volume

bisnis maupun karena kecenderungan laju

peningkatan harga-harga secara umum.

Menyadari hal tersebut maka Bank Mandiri

selama tahun 2007 menjalankan berbagai

inisiatif strategis pengendalian biaya dalam

berbagai aspek, diantaranya adalah pelaksanaan

negosiasi ulang atas kontrak-kontrak pengadaan

khususnya terkait dengan kebutuhan tekhnologi

informasi dan telekomunikasi, sentralisasi

dan optimalisasi infrastruktur, otomasi dan

reengineering proses transaksi, penyempurnaan

e-auction dan berbagai inisiatif strategis lainnya.

Ke depannya, pengembangan inisiatif-inisiatif

pengendalian biaya akan ditujukan agar lebih

melekat (inherent) dalam aktivitas dan budaya

organisasi sehingga inisiatif pengendalian biaya

menjadi program rutin yang berkesinambungan,

bukan ad-hoc hanya untuk waktu-waktu

tertentu.

4. Membangun infrastruktur manajemen risiko

dan tekhnologi informasi untuk mendukung

pertumbuhan bisnis

Kami menyadari sepenuhnya bahwa untuk

mengawal pertumbuhan bisnis yang agresif

namun tetap prudent, maka perangkat

manajemen risiko merupakan hal mutlak yang

harus terus disempurnakan seiring dengan

kompleksitas bisnis yang terus meningkat.

Karena itu kami tidak pernah berhenti untuk

terus menyempurnakan dan memperkuat

berbagai perangkat dan metodologi manajemen

risiko di berbagai aspek pengelolaan

perusahaan. Ke depannya kami juga sedang

mengembangkan Enteprise Risk Managament

(ERM), yaitu sistem manajemen risiko yang

komprehensif dan terintegrasi secara bank wide

agar pengelolaan risiko dapat menjadi proses

yang ”embedded” dalam proses dan operasional

bisnis Bank sehari-hari.

Era persaingan perbankan saat ini telah

memasuki momentum persaingan dalam aspek

modernisasi dan digitalisasi teknologi yang akan

sangat berdampak pada keunggulan kompetitif

kualitas pelayanan dan penyediaan produk

suatu bank. Menyadari hal tersebut, maka kami

telah memastikan bahwa infrastruktur teknologi

informasi yang kami miliki dan kembangkan

benar-benar dapat mendukung pengembangan

bisnis di semua segmen. Kami akan memperkuat

Page 26: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

24 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Sambutan

Direktur Utama

perangkat teknologi informasi sebagai Supply

Chain Bank untuk nasabah wholesale dan

Transaction Bank untuk seluruh segmen dengan

biaya yang kompetitif di seluruh channel tanpa

mengabaikan aspek kenyamanan dan keamanan

bertransaksi.

5. Meluncurkan branding baru sebagai

visualisasi proses transformasi

Transformasi yang dilakukan oleh Bank Mandiri

tidak saja difokuskan pada pengembangan

area bisnis, tetapi juga dilengkapi dengan

transformasi visualisasi branding dan citra

perusahaan. Pada tahun 2007, Bank Mandiri telah

meluncurkan tampilan logo dan tag line baru

yang lebih menonjolkan identitas Bank Mandiri

yang siap untuk menjadi regional player dengan

standar operasi, standar layanan dan standar

tampilan berkualitas internasional. Peluncuran

branding baru ini menjadi sandaran bagi ”Brand

Positioning” Bank Mandiri yang baru yang

menampilkan ”Brand Performance” yang modern,

berkelas, eye-catching serta selalu melekat

dalam ingatan. ”Brand Performance” ini menjadi

rangkaian perwujudan dari transformasi budaya

dan transformasi perilaku guna memberikan

tampilan visual sebagai sebuah bank yang siap

untuk menjadi yang terdepan, terpercaya dan

memberikan ruang tumbuh bagi nasabah.

Peluncuran branding baru ini akan menjadi jiwa

dan semangat organisasi secara keseluruhan

untuk terus meningkatkan pelayanan dan

kedekatan dengan nasabah sebagai bagian dari

proses transformasi Bank Mandiri.

TERDEPAN, TERPERCAYA. TUMBUH BERSAMA

ANDA.

Proses pencapaian visi Bank Mandiri sebagai

Dominant Multispecialist Bank menuju Regional

Champion Bank telah berhasil menuntaskan fase

Back on Track di awal tahun 2007, sehingga di tahun

2008 Bank Mandiri telah memiliki pondasi yang kuat

dan siap untuk memasuki periode pertumbuhan

atau fase Outperform The Market. Kesiapan tersebut

tentunya tidak terlepas dari dukungan stakeholder

dan nasabah Bank Mandiri yang telah memberikan

kepercayaan kepada Manajemen dan seluruh

pegawai Bank Mandiri dalam menjalankan proses

transformasi, menuntaskan fase Back on Track

selama periode 2006-2007. Untuk itu kami ingin

mengucapkan apresiasi dan terima kasih yang

tulus kepada seluruh stakeholder dan nasabah

yang telah setia bersama kami. Wujud apresiasi

tersebut kami canangkan dalam bentuk komitmen

Manajemen dan seluruh karyawan Bank Mandiri

untuk menjadikan pelayanan Bank Mandiri menjadi

yang terdepan, sehingga kepercayaan stakeholder

terhadap Bank Mandiri dapat meningkat dan

memberi ruang tumbuh bagi nasabah. Kami yakin,

hanya dengan menjadi Terdepan, Terpercaya dan

Tumbuh Bersama Nasabah, maka visi kami untuk

memberikan yang terbaik bagi seluruh stakeholder,

dapat tercapai.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Agus Martowardjojo

Direktur Utama

1. Agus Martowardojo Direktur Utama

2. Wayan Agus Mertayasa Wakil Direktur Utama

3. Omar S. Anwar Direktur Consumer Finance

4. Zulkifli Zaini Direktur Commercial Banking

5. Sasmita Direktur Technology & Operations

6. Abdul Rachman Direktur Corporate Banking

7. Sentot A. Sentausa Direktur Risk Management

8. Bambang Setiawan Direktur Compliance & Human Capital

9. Riswinandi Direktur Special Asset Management

10. Thomas Arifin Direktur Treasury & International Banking

11. Budi G. Sadikin Direktur Micro & Retail Banking

12. Pahala N. Mansury EVP Coordinator Finance & Strategy

13. Haryanto T. Budiman EVP Coordinator Change Management Office

Page 27: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 25

Page 28: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 26

Page 29: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

27 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

AGUS MARTOWARDOJO

Direktur Utama

Menyelesaikan pendidikan dan memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia.

Selain itu beliau menyelesaikan berbagai course di

beberapa institusi.

Beliau memulai karir perbankan sebagai International

Loan Officer di Bank of America. Pada tahun 1986

beliau kemudian bergabung dengan Bank Niaga dan

terakhir menduduki posisi sebagai Vice President,

Corporate Banking Head, Corporate Banking Group.

Pada tahun 1995, beliau kemudian diminta untuk

menjadi Direktur Utama PT Bank Bumiputera dan pada

tahun 1998 ditugaskan sebagai Direktur Utama PT

Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero).

Selama kurun waktu tahun 1999 sampai dengan

2002, beliau bertugas sebagai Managing Director

Bank Mandiri yang membawahkan berbagai bidang

termasuk Risk Management and Credit Restructuring,

Retail Banking dan Operations, dan terakhir memimpin

bidang Human Resources and Support Services.

Pada bulan Oktober 2002, setelah menjabat sebagai

Penasehat untuk Ketua BPPN, beliau ditugaskan

menjadi Direktur Utama PT Bank Permata Tbk. (merger

dari PT Bank Bali Tbk., PT Bank Universal Tbk., PT Bank

Prima Ekspres, Bank Media, Bank Patriot).

Semenjak Mei 2005, beliau diminta untuk memimpin

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai direktur utama

sampai sekarang.

Beliau juga aktif dalam berbagai organisasi profesi

termasuk sebagai Ketua Ikatan Bankir Indonesia

semenjak bulan Desember 2005 dan hingga saat ini

menjabat Ketua Umum HIMBARA sejak bulan Juni

2006. Beliau juga menjabat sebagai Ketua Dewan

Penasihat Perbanas sejak bulan Juni 2006. dan

sebelumnya adalah Ketua Perbanas periode 2003

-2006. Beliau juga menjabat sebagai Ketua Bankers

Club Indonesia dari tahun 2000 sampai dengan 2003.

Pada tahun 2006, terpilih oleh Asiamoney sebagai Best

Indonesian Executive dan memperoleh Leadership

Achievement Award dari The Asian Banker. Pada tahun

2007 beliau memperoleh penghargaan sebagai Top

Banker 2007 dari Majalah Investor.

WAYAN AGUS MERTAYASA

Wakil Direktur Utama

Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di

Universitas Brawijaya Malang tahun 1973. Beliau

memulai karir di Bank Bumi Daya (BBD) sebagai

Analis Kredit, kemudian menjabat Kepala Bagian

Kredit di BBD Denpasar pada tahun 1980. Tahun

1983 sampai tahun 1991, dipromosikan menduduki

posisi jabatan Wakil Kepala Cabang dan Kepala

Cabang di berbagai cabang Bank Bumi Daya.

Pada tahun 1991, beliau dipromosikan menjadi

General Manager Bank Bumi Daya Los Angeles

AS . Tahun 1992 dimutasikan ke HongKong,

menjadi Chief Executive BBD International Finance

HongKong dan juga merangkap sebagai Chief

Representative BBD HongKong. Tahun 1993, kembali

ke Amerika Serikat dan menduduki posisi sebagai

General Manager Bank Bumi Daya New York sampai

dengan tahun 1994.

Pada tahun 1994 sampai dengan tahun 1999,

beliau ditugaskan menjadi Direktur di Bank

Pembangunan Indonesia (Bapindo), membawahkan

bidang Treasury & International Banking, Financial

Accounting and Credit Restructuring.

Sejak tanggal 1 Juli 1999, beliau bertugas sebagai

Executive Vice President membawahkan bidang

Risk Management sampai dengan bulan Juli 2001

dan kemudian sejak Agustus 2007 menjadi Senior

Executive Vice President Coordinator Human

Resources, Compliance and Corporate Secretary.

Tahun 2002, beliau diangkat menjadi Managing

Director Human Resources, Compliance and

Corporate Secretary dan pada bulan April 2003,

beliau ditugaskan menjadi Managing Director

membawahkan bidang Risk Management.

Pada bulan Mei 2005, beliau dipromosikan menjadi

Wakil Direktur Utama merangkap Chief Financial

Officer Finance & Strategy dan masih menjabat

sebagai Wakil Direktur Utama sampai sekarang.

Direksi

Page 30: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

28 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

ZULKIFLI ZAINI

Direktur Commercial Banking

Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik dari

Institut Teknologi Bandung tahun 1980 dan

memperoleh gelar MBA Finance dari Washington

University USA pada tahun 1994. Beliau memulai

karir sebagai Civil & Structural Engineer pada

Wiratman and Associate tahun 1980. Pada tahun

1983, beliau menduduki jabatan Project Engineer

Civil & Structural Supervisor pada PT Wahana Muda

Indonesia.

Memulai karir perbankan sebagai Account Officer

pada Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo)

tahun 1988 sampai tahun 1991.

Setelah menyelesaikan pendidikan S2, beliau

ditugaskan sebagai Staf Perbankan dan Jasa

Keuangan di Bank Pembangunan Indonesia

Jakarta.

Tahun 1994 sampai tahun 1996, beliau menjabat

Head of Project Finance Bapindo Cabang Surabaya

kemudian menjabat sebagai Wakil Kepala Cabang

Bapindo Cabang Bandung dari tahun 1996

sampai tahun 1998. Pada tahun yang sama beliau

menjabat sebagai Kepala Cabang di Jambi.

Seiring proses merger Bank Mandiri, beliau

menduduki posisi Senior Manager dan Team

Leader, Credit Risk Management. Pada bulan

September 1999 sampai dengan Januari 2003

beliau ditunjuk sebagai Vice President and Division

Head, Government Relationship Management RM

sampai tahun 2003.

Pada bulan Januari 2003, beliau menjabat Senior

Vice President dan Group Head Retail Risk

Management, dan pada bulan September 2003,

beliau dangkat sebagai Managing Director & Senior

Executive Vice President, Distribution Network

bertanggung jawab atas Cabang, Operations,

Procurement dan Assets Management.

Pada bulan Juni 2006, beliau ditugaskan menjadi

Direktur Commercial Banking sampai sekarang

bertanggung jawab atas Commercial Banking

Business Segment dan Wholesale Product

Management.

OMAR S. ANWAR Direktur Consumer Finance

Menyelesaikan studi dan memperoleh gelar

Bachelor of Science di bidang Accounting dari

University of Maryland USA tahun 1980 dan

memperoleh beasiswa penuh dari RMHI Inc. USA

untuk meraih gelar MBA di bidang Finance dari

George Washington University USA pada tahun

Singapore Insurance Institute pada tahun 2004.

Financial Planning dari Standard Board, Denver,

Colorado, USA.

Beliau memulai karir sebagai akuntan dan analis

di RMHI Inc. Houston Texas USA dan di PT Huffco

Indonesia dari tahun 1983 sampai dengan tahun 1988.

Bergabung dengan Citibank N.A. Jakarta tahun 1989

sebagai Manager of the Quality Assurance Unit,

dan menjadi Assistant Vice President of Operations

tahun 1991 serta menjabat Pimpinan Cabang

Surabaya tahun 1993. Tahun 1996, beliau menjabat

Vice President, Sales and Investment Product

Development.

Tahun 1998, beliau bergabung dengan PT Bimantara

Citra Tbk., Jakarta sebagai Wakil Direktur Corporate

Finance, dan kembali berkarir di dunia perbankan

saat menjabat sebagai Vice President of Consumer

Banking ABN AMRO Jakarta.

Bulan Juli 1999 bergabung dengan Bank Mandiri

sebagai Senior Vice President Bank Mandiri bidang

Products & Business Development dan kemudian

menjadi Senior Executive Vice President Retail &

Commercial Banking Bank Mandiri pada tahun 2001.

Beliau ditunjuk sebagai Senior Executive Vice

President Consumer Banking pada bulan Januari

2003 dan kemudian menduduki posisi jabatan

Managing Director Consumer Banking Bank Mandiri

pada bulan April 2003. Pada bulan Mei 2006 beliau

bertugas sebagai Direktur Consumer Finance

sampai sekarang.

SASMITA

Direktur Technology and Operations

Menyelesaikan pendidikan dan memperoleh

gelar Sarjana Muda dari Akademi Akuntansi

Indonesia Jakarta tahun 1975 dan memulai karir

di Bank Dagang Negara (BDN) Jakarta tahun 1974

di Divisi Accounting.

Pada tahun 1987 menjabat sebagai kepala

seksi Sistem dan Prosedur di Divisi Perbankan

Internasional dan kemudian sebagai kepala

bagian pada tahun 1988.

Tahun 1991 sampai tahun 1994 beliau menjabat

menjadi Operation Manager Staco International

Finance Ltd. HongKong dan ditunjuk menjadi

Assistant Managing Director Staco International

Finance Ltd HongKong pada tahun 1994 selama

3 tahun.

Tahun 1997, beliau kembali ke Indonesia

menduduki posisi Kepala Cabang Bank Dagang

Negara Kanwil XII Kota Baja Cilegon kemudian

terpilh menjadi Tim Manajemen Bank Modern

Jakarta tahun 1998. Dan tahun 1999 bergabung

dengan Tim Merger Bank Mandiri sebagai wakil

dari BDN.

Seiring proses merger Bank Mandiri beliau

ditunjuk sebagai sebagai Division Head

Operation & Branch Operation System Bank

Mandiri Jakarta sampai tahun 2001. Tahun 2002

sampai dengan tahun 2004 menjabat sebagai

Group Head Central Operations.

Tahun 2004 beliau diangkat menjadi Group

Head Jakarta Network dan pada bulan Mei

2005 diangkat sebagai Managing Director

Bank Mandiri membawahkan bidang Small

Business & Micro Banking Directorate sampai

sekarang. Menjelang akhir tahun beliau juga

mengkoordinasikan Direktorat Human Capital

and Compliance.

Sejak bulan Mei 2006, beliau ditugaskan menjadi

Direktur Technology & Operations sampai sekarang.

Page 31: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 29

ABDUL RACHMAN Direktur Corporate Banking

Lulus dengan menyandang gelar Sarjana Ekonomi

jurusan Akuntansi dari Universitas Padjadjaran

Bandung pada tahun 1980 dan gelar MBA jurusan

Financial Management dari Kansas State University

USA tahun 1989. Mengikuti short course dalam dan

USA dan Advance Management Course Insead, France

Beliau bergabung dengan Bank Pembangunan

Indonesia (Bapindo) Jakarta sebagai staf pengawasan

kredit pada tahun 1981. Setelah menyelesaikan

pendidikan S2-nya, beliau ditunjuk menduduki posisi

Business Development Manager di Bapindo Cabang

HongKong dari tahun 1990 sampai dengan tahun

1992. Tahun 1992 beliau ditunjuk menjadi Deputy

General Manager HongKong Branch dan pada

tahun 1993 dipromosikan menjadi General Manager

HongKong Branch Bapindo sampai dengan tahun

1995.

Tahun 1995 beliau menduduki posisi Kepala Cabang

Bapindo Cabang Surabaya, dan kemudian menduduki

posisi Deputy Kepala Divisi Perbankan Internasional

di kantor pusat Bapindo. Tahun 1997 sampai dengan

tahun 1999 beliau menjabat Kepala Divisi Perbankan

Internasional.

Seiring proses merger Bank Mandiri tahun 1999, beliau

ditunjuk sebagai Senior Vice President Corporate

Banking Bank Mandiri Jakarta, dan pada tahun 2001

ditunjuk menjadi Group Head & Senior Vice President,

Corporate Banking Bank Mandiri Jakarta.

Mei 2005 beliau ditunjuk menjadi Managing Director

& Senior Executive Vice President Corporate Banking

sampai sekarang.

Bulan April 2003 sampai dengan Agustus 2004 beliau

ditunjuk sebagai Komisaris PT Mandiri Sekuritas Jakarta,

dan kemudian sebagai Komisaris Bank Syariah Mandiri

sejak Februari 2004 sampai dengan bulan Mei 2005.

Beliau menjabat sebagai Wakil Ketua Financial

Institution Club (FI Club) sejak tahun 2001 sampai

di Institut Bankir Indonesia (SESPIBANK) Jakarta.

SENTOT A. SENTAUSA Direktur Risk Management

Menyelesaikan pendidikan Sarjana jurusan Statistik

dari Universitas Padjajaran Bandungtahun 1983 dan

memperoleh gelar MBA dari Monash University,

Melbourne tahun 1994. Tahun 1985 berkarir sebagai

Analis Sistem Planologi di Badan Pengkajian dan

Penerapan Teknologi (BPPT).

Mengawali karir di dunia perbankan tahun 1986

sebagai Officer di Divisi Riset dan Pengembangan

Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) sampai

dengan tahun 1989. Pada tahun 1996 ditugaskan

ke Direktorat Treasury di bidang Asset dan Liabilities

Committee (ALCO). Tahun 1997, beliau ditunjuk

menjadi Wakil Kepala Cabang Bapindo Palembang,

dan ditunjuk menduduki jabatan Kepala Cabang di

dua cabang lainnya sampai tahun 1999.

Seiring merger Bank Mandiri merger tahun 1999,

beliau menjabat Vice President and Division Head,

Global Markets & Treasury Controlling dibawah

Direktorat Finance.

Pada tahun 2000, beliau adalah Vice President and

Division Head Market, Operational and Legal Risk,

dan kemudian menjadi Vice President dan Division

Head untuk Procurement and Fixed Assets pada

tahun 2001.

Tahun 2001, beliau ditunjuk sebagai Vice President

and Regional Risk Manager, di Bank Mandiri Wilayah

VII di Surabaya. Kembali ke Kantor Pusat tahun 2003,

beliau menduduki jabatan Group Head and Senior

Vice President untuk Procurement & Fixed Assets.

Tahun 2004, beliau ditugaskan menjadi Senior Vice

President & Group Head Consumer Risk Group,

dan kemudian menjadi Portfolio and Operational

Risk Group Head pada awal tahun 2005. Bulan Juni

2005, beliau ditunjuk sebagai Koordinator, Risk

Management Directorate, merangkap sebagai Group

Head Portfolio and Operational Risk. Pada bulan

Mei 2006, beliau diangkat menjadi Direktur Risk

Management sampai sekarang.

BAMBANG SETIAWAN Direktur Compliance and Human Capital

Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi jurusan

Akuntansi di Universitas Airlangga Surabaya pada

tahun 1984 dan melanjutkan pendidikan Master serta

memperoleh gelar Master of Business Administration

dari Temple University, Philadelphia, Pennsylvania

pada tahun 1993. Beliau memulai karir di Bank Bumi

Daya (BBD) pada tahun 1985 sebagai Tata Usaha

Satuan Kerja Audit Intern dan menjadi Asisten Kepala

Seksi Satuan Kerja Intern pada tahun 1987.

untuk melanjutkan studi Master of Business

Administration di Temple University, Philadelphia,

Pennsylvania, AS.

menduduki berbagai posisi jabatan mulai dari

Kepala Seksi hingga Kepala Bagian pada berbagai

bidang, yaitu Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan

Pelatihan serta Akuntansi Keuangan di Kantor Pusat

Bank Bumi Daya.

Seiring proses merger Bank Mandiri beliau ditunjuk

sebagai Group Head Accounting dari bulan Juli 1999

sampai dengan Januari 2001 dan kemudian beliau

ditunjuk untuk menduduki posisi Project Head of

Financial Control.

Pada tahun 2003, beliau ditunjuk sebagai Group Head

Compliance dan menjabat sampai dengan Juli 2004.

Pada bulan Juli 2004, beliau memperoleh penugasan

dari Presiden RI menjadi Wakil Kepala Pusat Pelaporan

dan Analisis Transaksi Keuangan dan menduduki

posisi tersebut sampai dengan tahun 2005.

Pada bulan November 2005, beliau kembali ke Bank

Mandiri menduduki posisi Group Head Accounting.

Sejak bulan Februari 2006 beliau ditugaskan sebagai

Executive Vice President Coordinator Information and

Technology merangkap Group Head Accounting

hingga Mei 2006.

Pada tanggal 22 Mei 2006 oleh RUPS beliau ditunjuk

menjadi Direktur Bank Mandiri dan berdasarkan

keputusan Dewan Komisaris tanggal 5 Juni 2006,

beliau ditugaskan selaku Direktur yang membidangi

Compliance, Legal, Learning dan Human Capital

sampai sekarang.

Page 32: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

30 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

THOMAS ARIFIN

Direktur Treasury and International Banking

Menyelesaikan pendidikan Sarjana Matematika

dari Institut Teknologi Bandung pada tahun

1985, Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi

dari Universitas Parahyangan pada tahun

1986 dan menyelesaikan pendidikan Sarjana

Ekonomi jurusan Manajemen dari Universitas

Indonesia pada tahun 1990. Beliau memperoleh

beasiswa dari European Community dan ASEAN

Countries untuk melanjutkan pendidikan Master

di European University, Toulouse, Perancis

dan memperoleh gelar Master of Business

Administration (International Business) pada

tahun 1993. Beliau juga telah mengikuti Executive

Program yang diselenggarakan oleh INSEAD.

Beliau memiliki Sertifikasi Risiko (CRPSM) dan saat

ini adalah Ketua Perhimpunan Pedagang Surat

Utang Negara (HIMDASUN).

Mengawali karir pada tahun 1986 sebagai

Account Officer dan Marketing Team Leader PT

Bank Bali Tbk. sampai dengan tahun 1991. Tahun

1992, beliau mendapatkan promosi jabatan

sebagai Senior Manager, Deputy Main Branch

Manager.

Beliau kemudian menjadi Assistant Vice President,

Corporate Banking Department sampai dengan

tahun 1993 dan pada tahun 1994 beliau bertugas

sebagai Vice President, General Manager Risk

Assets Management Support and Head of

Investor Relations.

Tahun 1997, beliau dipromosikan menjadi First

Vice President, General Manager PT Bank Bali Tbk.

Los Angeles Branch, USA dan menjabat sampai

dengan tahun 2002.

Pada tahun 2003, beliau menjabat sebagai First

Vice President, International Banking Group Head

PT Bank Bali Tbk.

Seiring proses merger PT Bank Bali Tbk. menjadi

PT Bank Permata Tbk., beliau ditunjuk sebagai

General Manager, Risk Management Group PT

Pada tahun 2006, beliau bergabung dengan Bank

Mandiri dan menjabat sebagai Direktur Treasury &

International Banking sampai sekarang.

RISWINANDI

Direktur Special Asset Management

Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi

Jurusan Manajemen Universitas Trisakti Jakarta

pada tahun 1983.

Memulai karir sebagai Senior Assistant pada SGV

Utomo pada tahun 1984. Selanjutnya tahun 1986

mulai berkarir di PT Bank Niaga selama kurun waktu

13 tahun khususnya menangani kredit korporasi

(Corporate Banking), juga sebagai Kepala Cabang

(General Manager) Bank Niaga di Los Angeles,

Amerika Serikat dan terakhir menjabat sebagai Vice

President Human Resources (Group Head).

Tahun 1999 beliau bekerja di Badan Penyehatan

Perbankan Nasional (BPPN) dengan jabatan

Out & Collection Division Head di BPPN sampai

dengan tahun 2001.

Tahun 2001 beliau menjabat sebagai Executive

Bank Danamon Tbk, dan terakhir menjabat sebagai

Direktur PT Bank Danamon Tbk sampai dengan

Juni 2003.

Bulan September 2003, beliau ditunjuk sebagai

Komisaris Independen PT Bank Mandiri (Persero)

Tbk. sampai dengan Mei 2005. Disamping itu,

juga menjabat sebagai Anggota Komisaris PT

Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) terhitung

Oktober 2004 sampai dengan Mei 2006. Mulai

Oktober 2005, beliau bertugas sebagai Group

2006, beliau ditunjuk sebagai Direktur Special

Asset Management PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

sampai saat ini.

BUDI G. SADIKIN Direktur Micro and Retail Banking

dari Institut Teknologi Bandung tahun 1988.

Singapore Insurance Institute pada tahun 2004.

Mengawali karir pada tahun 1988 sebagai

Headquarter, Tokyo, Japan. Kemudian melanjutkan

karirnya di IBM Indonesia dengan jabatan terakhir

sebagai Systems Integration & Professional Services

Manager pada tahun 1994.

Bergabung dengan PT Bank Bali Tbk., dan

berturut-turut menjabat sebagai General Manager

Electronic Banking, Chief General Manager Wilayah

Jakarta, dan Chief General Manager Human

Resources hingga tahun 1999.

Selanjutnya, beliau bergabung dengan ABN AMRO

Bank Indonesia, jabatan terakhir beliau adalah

Senior Vice President, Director of Consumer &

Commercial Banking ABN AMRO Indonesia &

Malaysia hingga tahun 2004.

Tahun 2004, beliau bergabung dengan PT Bank

Danamon Tbk., sebagai Executive Vice President

Consumer Banking dan Direktur Adira Quantum

Multi Finance.

Beliau menjabat sebagai anggota Dewan Nasional

Ikatan Bankir Indonesia dari tahun 2001 sampai

dengan 2004. Sekarang, beliau aktif sebagai

Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Bankir

Indonesia dan Wakil Bendahara Persatuan Insinyur

Indonesia.

Beliau bergabung dengan Bank Mandiri pada

tahun 2006 dan menjabat sebagai Direktur Micro &

Retail Banking sampai sekarang.

Direksi

Page 33: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 31

HARYANTO T. BUDIMAN

EVP Coordinator Change Management Office

Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik

(B.Sc.) di Texas A&M University dan melanjutkan

pendidikan Master of Science (M.Sc) dari Virginia

Polytechnic Institute and State University. Beliau

meraih gelar Doctor of Philosophy (Ph.D.) dari

Massachusetts Institute of Technology (MIT ) di

Amerika Serikat pada tahun 1996.

Mengawali karir di perusahaan konsultan

McKinsey & Company. Selama bergabung

dengan McKinsey selama 10 tahun, ditugaskan

di Amerika Serikat, Australia, Indonesia, India,

Korea Selatan, Malaysia, dan Singapura di bidang

strategi, organisasi, dan manajemen operasional

di berbagai perusahaan besar (termasuk institusi-

institusi keuangan terkemuka) di negara-negara

tersebut. Jabatan terakhirnya di McKinsey adalah

sebagai Associate Partner dan Direktur di PT

McKinsey Indonesia.

Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun

2006 dan menduduki posisi jabatan Executive

Vice President (EVP) Koordinator di Direktorat

Change Management Office.

PAHALA N. MANSURY

EVP Coordinator Finance & Strategy

Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi

Jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia dan

memperoleh gelar MBA Finance dari Stern School of

Business, New York University, USA.

Beliau memulai karir sebagai Change

Management Consultant di Andersen Consulting

Jakarta sampai dengan tahun 1997. Pada tahun

1998, bekerja pada perusahaan pengelolaan

investasi secara paruh waktu di New York,

Amerika Serikat.

Tahun 1999, beliau menduduki jabatan Senior

Consultant di Booz Allen Hamilton selama satu tahun.

Pada tahun yang sama, beliau menjabat sebagai

Project Leader pada The Boston Consulting

Group sampai dengan tahun 2003, dengan

penugasan di berbagai proyek di sektor

perbankan.

Beliau bergabung dengan Bank Mandiri

dan menduduki berbagai posisi diantaranya

Group Head Corporate Development, Change

Management Office, Accounting dan Economic

Research dalam kurun waktu 2003 sampai

dengan tahun 2006.

Sejak tahun 2006, beliau menduduki jabatan

sebagai EVP Coordinator Finance & Strategy dan

Chief Financial Officer.

Direksi

Page 34: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

32 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Struktur

Organisasi

Special

Asset

Management

Credit

Recovery I

Credit

Recovery II

Asset

Management

Corporate

Banking

Corporate

Banking I

Corporate

Banking II

Corporate

Banking III

Plantation

Specialist

Syndicated &

Structured

Finance

Mandiri

Sekuritas

Audit Committee

Good Corporate Governance Committee

Nomination & Remuneration Committee

Risk Policy Committee

Commercial

Banking

Jakarta

Commercial

Sales

Regional

Commercial

Sales I

Regional

Commercial

Sales II

Wholesale

Product

Management

Micro &

Retail

Banking

Jakarta

Network

Regional

Network

Micro

Business

Small

Business

Mass &

Electronic

Banking

Wealth

Management

AXA Mandiri

Financial

Services

Consumer

Finance

Consumer

Card

Consumer

Loans

Bank Syariah

Mandiri

Treasury &

International

Banking

Intl Banking

& Capital

Market

Services

Treasury

Bank Mandiri

Europe

Limited

Compliance

& Human

Capital

Human

Capital

Learning

Center

Legal

Compliance

President Director & CEO

Deputy President Director

Risk

Management

Market &

Operational

Risk

Credit Risk

& Policy

Corporate

Risk

Commercial

Risk

Retail &

Consumer

Risk

Finance &

Strategy

Investor

Relations

Strategy &

Performance

Accounting

Procurement

& Fixed

Asset

Chief

Economist

Technology

& Operations

IT Business

Solutions &

Application

Services

IT

Operations

Planning,

Policies,

Procedures,

Architecture

Credit

Operations

Central

Operations

Customer

Care

Change

Management

Office

Corporate

Secretary

Internal

Audit

Risk and Capital Committee Information Technology Committee Personnel Policy Committee Wholesale Executive Committee Retail & Support Executive Committee

Commissioners

Directors

Group

Subsidiaries

Committee Under Commisioners

Committee Under Directors

Board of Commissioners

Page 35: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 33

Pembahasan Umum &Analisis Manajemen

Page 36: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

34 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Pembahasan Umum dan Analisis Manajemen

Laba bersih tahun 2007 sebesar Rp 4.346 miliar meningkat 79,5%

dibandingkan tahun 2006 sebesar Rp 2.421 miliar. Hal ini menyebabkan

laba per saham meningkat menjadi Rp 210 dibandingkan tahun

sebelumnya sebesar Rp 119. Nilai buku per saham juga meningkat

menjadi Rp 1.412 per 31 Desember 2007.

Wayan Agus Mertayasa - Wakil Direktur Utama

Page 37: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 35

Pembahasan Umum dan Analisis Manajemen

BAHASAN SERTA ANALISIS TENTANG HASIL

USAHA DAN KONDISI KEUANGAN BANK

MANDIRI.

Bahasan mengenai operasional Bank Mandiri,

untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2007 dan 2006 ini sebaiknya dibaca

bersama-sama dengan Laporan Keuangan yang

lengkap, termasuk catatan-catatan di dalamnya

yang terdapat pada bab berikutnya.

Bahasan ini disusun berdasarkan Laporan

Keuangan Konsolidasian Bank yang disajikan

sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang

berlaku umum di Indonesia (PSAK) untuk tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007.

Laporan keuangan tersebut telah di audit oleh

auditor independen Purwantono, Sarwoko &

Sandjaja anggota Ernst & Young Global. Data

keuangan tahun 2007 juga disajikan dalam US

Dollar dengan menggunakan kurs pada tanggal

31 Desember 2007 yaitu USD1 = Rp9.393

Kecuali dinyatakan lain, semua informasi

keuangan yang berhubungan dengan Bank

Mandiri dinyatakan atas dasar konsolidasi sesuai

dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku

umum di Indonesia.

Bahasan serta analisis tentang hasil usaha dan

kondisi keuangan ini disajikan dalam 3 bagian

sebagai berikut :

KILASAN MENGENAI KINERJA DAN KONDISI

KEUANGAN

Memberikan kilasan mengenai 12 (duabelas)

indikator kinerja & kondisi keuangan utama.

Kilasan ini juga menyajikan kinerja dan kondisi

keuangan Bank Pemerintah dan Bank Swasta

lainnya. Pembahasan yang lebih rinci atas kinerja

dan kondisi keuangan tersebut disajikan pada

bagian lain pembahasan umum dan analisis

manajemen mengenai hasil usaha dan kondisi

keuangan.

HASIL USAHA

Memberikan kajian mengenai kinerja keuangan

yang disusun berdasarkan Laporan Laba Rugi

untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2007 dan 2006.

KONDISI KEUANGAN

Memberikan kajian mengenai kondisi keuangan

yang disusun berdasarkan Neraca, Laporan Arus

Kas serta Laporan Komitmen dan Kontinjensi,

yang disajikan pada halaman selanjutnya.

Core earnings di tahun 2007 meningkat 32,9% dari

Rp 5.589 miliar menjadi Rp 7.428 miliar.

Page 38: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

36 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Pembahasan Umum & Analisa Manajemen

Sekilas Tentang Kinerja Dan Kondisi Keuangan Bank Mandiri1)

- Marjin pendapatan bunga bersih pada tahun

2007 mengalami peningkatan menjadi 5,2%

dari 4,7% pada tahun sebelumnya.

- Peningkatan tersebut terutama disebabkan

menurunnya Cost of Funds secara tajam karena

komposisi pendanaan yang lebih baik.

- Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (ROE) pada tahun

2007 mengalami peningkatan yang cukup baik

menjadi 15,8% dibandingkan dengan tahun

sebelumnya yaitu 9,9%.

- Peningkatan tersebut terutama disebabkan

peningkatan laba bersih sebesar 79,5%

dibandingkan dengan periode yang sama

pada tahun sebelumnya.

- ROA tahun 2007 meningkat sebesar 109%

menjadi 2,3% dibandingkan dengan tahun

sebelumnya sebesar 1,1%

- Peningkatan tersebut terutama disebabkan

peningkatan laba bersih yang cukup signifikan

dibandingkan dengan tahun 2006

MARJIN PENDAPATAN BUNGA BERSIH

BANK MANDIRI BANK LAIN

IMBAL HASIL RATA-RATA EKUITAS (ROE)

IMBAL HASIL RATA-RATA AKTIVA (ROA)

- Marjin pendapatan bunga bersih Bank

Pemerintah pada tahun 2007 mengalami

sedikit penurunan dibandingkan dengan

tahun sebelumnya

- Marjin pendapatan bunga bersih Bank Swasta

pada tahun 2007 juga mengalami sedikit

penurunan menjadi 6,8% dibandingkan

dengan tahun sebelumnya sebesar 7,2%

- Penurunan laba bersih Bank Pemerintah

menyebabkan penurunan ROE di tahun 2007

- ROE Bank Swasta relatif stabil dibandingkan

dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 20,9%.

- Imbal Hasil Rata-rata Aktiva (ROA) Bank

Pemerintah pada tahun 2007 mengalami

penurunan dibandingkan dengan tahun

sebelumnya dari 2,8% menjadi 2,5%, sedangkan

ROA Bank Swasta tidak mengalami perubahan

yaitu sebesar 2,9%

- Rata-rata ROA perbankan pada tahun 2007

mengalami peningkatan dibandingkan dengan

tahun sebelumnya, yang semula 2,3% menjadi

2,6%

(%) 10

8

6

4

2

0

(%) 50

40

30

20

10

0

(%) 5

4

3

2

1

0

‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07

‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07

‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07

Bank Mandiri

Bank pemerintah

Bank Swasta

Bank Mandiri

Bank pemerintah

Bank Swasta

Bank Mandiri

Bank pemerintah

Bank Swasta

Page 39: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 37

Pembahasan Umum & Analisa Manajemen

Sekilas Tentang Kinerja Dan Kondisi Keuangan Bank Mandiri1)

- Rasio kredit dalam perhatian khusus di tahun

2007 mengalami penurunan dari 14,9% pada

tahun 2006 menjadi 11,5%.

- Secara nominal, jumlah kredit dalam perhatian

khusus menurun menjadi Rp15.909 miliar

2007 mengalami perbaikan yang signifikan,

yaitu turun dari 16,3% pada tahun 2006

menjadi 7,2%.

2007 juga menurun secara signifikan menjadi

sebesar 1,5% dari 5,9% di tahun sebelumnya.

BANK MANDIRI BANK LAIN

RASIO KREDIT KOLEKTIBILITAS DPK TERHADAP

TOTAL KREDIT

RASIO KREDIT BERMASALAH – BRUTO

- Rasio kredit dalam perhatian khusus Bank

Pemerintah maupun Bank Swasta mengalami

penurunan dibandingkan tahun sebelumnya

masing-masing menjadi 6,7% dan 4,5%

- Rasio kredit bermasalah bruto Bank

Pemerintah lainnya maupun Bank Swasta

tahun 2007 mengalami penurunan

dibandingkan dengan tahun sebelumnya,

masing-masing menjadi 5,5% dan 2,0%.

- Upaya peningkatan efisiensi yang dilakukan

Bank Mandiri menyebabkan terjadi penurunan

rasio biaya terhadap pendapatan bersih yang

cukup signifikan dari 48,9% menjadi 47,0%

pada tahun 2007.

- Pertumbuhan biaya overhead hanya

sebesar 19,5% dibandingkan pertumbuhan

pendapatan operasional sebesar 24,3%.

menunjukkan pengendalian biaya yang baik.

RASIO BIAYA TERHADAP PENDAPATAN BERSIH 2) - Rasio biaya terhadap pendapatan bersih Bank

Swasta sebesar 45,4% masih sedikit lebih

baik dibandingkan dengan Bank Pemerintah

lainnya yaitu 47,7%

(%) 60

50

40

30

20

0

(%) 25

20

15

10

5

0

(%) 30

25

20

15

10

0

‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07

‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07

‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07

Bank Mandiri

Bank pemerintah

Bank Swasta

Bank Mandiri

Bank pemerintah

Bank Swasta

Bank Mandiri

Bank pemerintah

Bank Swasta

Page 40: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

38 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Pembahasan Umum & Analisa Manajemen

Sekilas Tentang Kinerja Dan Kondisi Keuangan Bank Mandiri1)

BANK MANDIRI BANK LAIN

- Rasio beban overhead terhadap jumlah aktiva

tidak mengalami perubahan yaitu sebesar 2,3%

lebih rendah dibandingkan Bank Pemerintah

lainnya maupun Bank Swasta

- Sebagai bank terbesar, Bank Mandiri memiliki

keunggulan komparatif dalam skala operasi,

Pemerintah yang jumlahnya besar.

RASIO BEBAN OVERHEAD TERHADAP JUMLAH

AKTIVA

- Rasio beban overhead terhadap aktiva Bank

Pemerintah pada tahun 2007 relatif stabil yaitu

sebesar 3,5%.

- Rasio beban overhead terhadap aktiva

Bank Swasta lainnya juga tidak mengalami

perubahan yaitu sebesar 3,1%

- Penyisihan penghapusan kredit terhadap

kredit bermasalah mengalami peningkatan

dibandingkan dengan tahun sebelumnya dari

74,8% menjadi 109,0%

Bank tahun 2007 mengalami penurunan dari

57,2% pada tahun 2006 menjadi 54,3%.

- Hal ini disebabkan karena pertumbuhan DPK

sebesar 20,2% yang lebih besar dibandingkan

pertumbuhan kredit sebesar 17,7% pada

tahun 2007.

PENYISIHAN PENGHAPUSAN KREDIT

TERHADAP KREDIT BERMASALAH

RASIO KREDIT TERHADAP DANA PIHAK KETIGA

– NON BANK

- Bank Swasta lebih konservatif dalam

pembentukan PPAP dibandingkan dengan

Bank Mandiri maupun Bank Pemerintah

lainnya.

- Hal ini ditunjukkan oleh rasio PPAP terhadap

NPL (116,7%) yang lebih tinggi dibandingkan

dengan Bank Pemerintah lainnya (104,9%)

- Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga

Bank Pemerintah lainnya sebesar 67,0%

lebih tinggi dibandingkan dengan Bank

Swasta yaitu sebesar 63,1%

(%) 250

200

150

100

50

0

(%) 100

80

60

40

20

0

(%) 5

4

3

2

1

0

‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07

‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07

‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07

Bank Mandiri

Bank pemerintah

Bank Swasta

Bank Mandiri

Bank pemerintah

Bank Swasta

Bank Mandiri

Bank pemerintah

Bank Swasta

Page 41: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

BANK MANDIRI BANK LAIN

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 39

Pembahasan Umum & Analisa Manajemen

Sekilas Tentang Kinerja Dan Kondisi Keuangan Bank Mandiri1)

- Rasio dana murah Bank Mandiri pada tahun

2007 mengalami peningkatan yang cukup

signifikan dibandingkan dengan tahun 2006

menjadi 61,6%.

- Hal ini disebabkan terjadi peningkatan yang

cukup signifikan pada dana murah yaitu giro

dan tabungan dari sebesar Rp 109,1triliun

menjadi Rp152,4 triliun pada akhir 2007.

- Rasio Kecukupan Modal Inti mengalami sedikit

penurunan menjadi 17,3% dibandingkan

dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar

19,6%, namun masih lebih tinggi dibanding

rata-rata Bank Pemerintah maupun Bank

Swasta.

- Hal ini terutama disebabkan tumbuhnya aktiva

tertimbang menurut resiko sebesar 19,5%

pada tahun 2007.

- Hal ini menunjukkan modal yang masih sangat

solid mengantisipasi perubahan

- Rasio Kecukupan Modal (CAR) Bank Mandiri

pada tahun 2007 sebesar 21,1% lebih tinggi

dibandingkan dengan Bank Pemerintah

lainnya maupun Bank Swasta

- Dengan CAR yang cukup tinggi tersebut

memungkinkan Bank Mandiri untuk

memperbaiki kualitas aktiva produktif dan juga

melakukan pengembangan usaha.

RASIO DANA MURAH

RASIO KECUKUPAN MODAL INTI

RASIO KECUKUPAN MODAL (CAR)

- Komposisi dana murah Bank Pemerintah

lainnya maupun Bank Swasta mengalami

peningkatan dibandingkan dengan tahun

sebelumnya yaitu masing-masing menjadi

62,5% dan 57,9%.

- Rata-rata Rasio Kecukupan Modal Inti

perbankan mengalami sedikit penurunan

menjadi 15,6% dibandingkan dengan tahun

sebelumnya sebesar 16,7%

- Sistem perbankan memiliki kecukupan modal

yang sangat baik untuk mengantisipasi

kebutuhan pertumbuhan

- Secara umum, sistem perbankan mengalami

penurunan CAR di tahun 2007, namun masih

jauh di atas kebutuhan modal menurut

regulasi (8%)

Catatan :

1) Data untuk Bank Pemerintah, merupakan rata-rata data keuangan BRI, BNI dan BTN, sedangkan data Bank Swasta merupakan rata-rata data keuangan BCA, Bank Danamon, BII, Bank Lippo dan Bank

Niaga yaitu 5 bank swasta terbesar menurut total aktiva yang datanya tersedia semenjak tahun 2003.

(%) 70

60

50

40

30

0

(%) 25

20

15

10

5

0

(%) 30

25

20

15

10

0

‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07

‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07

‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07

Bank Mandiri

Bank pemerintah

Bank Swasta

Bank Mandiri

Bank pemerintah

Bank Swasta

Bank Mandiri

Bank pemerintah

Bank Swasta

Page 42: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

RINGKASAN PERHITUNGAN LABA (RUGI) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA

TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 31 DESEMBER 2007

PENDAPATAN BUNGA BERSIH

Pendapatan bunga bersih meningkat sebesar

23,6% dari Rp10.345 miliar pada tahun 2006

menjadi Rp12.786 miliar pada tahun 2007.

Peningkatan tersebut terutama disebabkan

membaiknya komposisi dana pihak ketiga

sehingga mengakibatkan penurunan beban

bunga lebih besar dibandingkan dengan

penurunan pendapatan bunga.

Total pendapatan bunga yang berasal dari kredit

meningkat menjadi 52,8% dari total pendapatan

bunga sebesar Rp 23.929 miliar, hal ini terutama

disebabkan perbaikan kualitas kredit serta

perunanan tingkat bunga SBI 3(tiga) bulan yang

menyebabkan menurunnya pendapatan bunga

dari obligasi pemerintah.

40 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Pembahasan Umum dan Analisis Manajemen

DAFTAR ANAK PERUSAHAAN HASIL OPERASIONAL TAHN 2007

NO NAMA PERUSAHAAN BIDANG USAHA KEPEMILIKAN (%)

1 Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL) Perbankan 100,00

2 PT Bank Syariah Mandiri (BSM) Perbankan Syariah 99,99

3 PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara Pengelolaan Properti 99,00

4 PT Mandiri Sekuritas Sekuritas 95,69

5 PT Bumi Daya Plaza Pengelolaan Properti 93,33

6 PT AXA Mandiri Financial Services Asuransi 49,00

7 PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia Perusahaan Induk 34,00

8 PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Depository 10,00

9 PT Bapindo Bumi Sekuritas Sekuritas 3,99

miliar

39,5% menjadi Rp2.448 miliar

Rp16.159 miliar

2006 2007 USD %

RP MILIAR RP MILIAR JUTA PERUBAHAN

Pendapatan Bunga 26.261 23.929 2.548 (8,9%)

Beban Bunga (15.916) (11.143) (1.186) (30,0%)

Pendapatan Bunga - bersih 10.345 12.786 1.361 23,6%

Pendapatan Provisi, Komisi dan Fee 1.755 2.448 261 39,5%

Pendapatan Transaksi Valuta Asing 380 311 33 (18,2%)

Keuntungan penjualan Surat Berharga

& Obligasi Pemerintah 138 228 24 65,2%

Keuntungan (Kerugian) atas penurunan nilai

Surat Berharga & Obligasi Pemerintah 109 (15) (2) (113,8%)

Pendapatan Lainnya 351 401 43 14,2%

Pendapatan Operasional 13.078 16.159 1.720 23,6%

Beban penyisihan penghapusan

aktiva produktif dan komitmen

dan kontinjensi serta lainnya (net) (3.505) (1.740) (185) (50,4%)

Beban Umum & Administrasi (3.251) (3.409) (363) 4,9%

Beban Personalia (3.018) (4.082) (435) 35,3%

Laba Operasional 2.711 6.212 661 129,1%

Laba sebelum pajak dan Hak Minoritas 2.831 6.333 674 123,7%

Laba Bersih 2.421 4.346 463 79,5%

Page 43: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

ANALISA PENDAPATAN BUNGA BERSIH (BANK SAJA) SELAMA TAHUN 2006 DAN 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 41

Pembahasan Umum dan Analisis Manajemen

2006 2007

AKTIVA NOMINAL PENDAPATAN % P.A NOMINAL PENDAPATAN % P.A

RATA-RATA RATA-RATA

Rupiah

a. Kredit yang diberikan 69.968 9.061 13,0% 73.617 9.033 12,3%

b. Penempatan pada Bank lain 13.109 2.095 16,0% 16.953 1.410 8,3%

c. Surat Berharga 2.239 222 9,9% 2.451 190 9,9%

d. Obligasi Pemerintah 91.591 10.841 11,8% 90.202 7.418 7,8%

Sub Total 176.907 22.219 12,6% 183.223 18.051 9,9%

Valuta Asing

a. Kredit yang diberikan 29.970 1.415 4,7% 35.097 2.496 7,1%

b. Penempatan pada Bank lain 11.498 519 4,5% 8.672 379 4,4%

c. Surat Berharga 1.247 104 8,3% 1.542 135 8,8%

d. Obligasi Lindung Nilai - - - - - -

Sub Total 42.715 2.038 4,8% 45.311 3.010 6,6%

Lainnya

Provisi, Komisi & Fee dan lainnya - 832 - - 1.272 -

Total (1) 219.622 25.089 11,4% 228.534 22.333 9,8%

2006 2007

KEWAJIBAN NOMINAL BIAYA % P.A NOMINAL BIAYA % P.A

RATA-RATA RATA-RATA

Rupiah

a. Giro 30.174 982 3,3% 36.116 951 2,6%

b. Tabungan 45.697 2.070 4,5% 61.941 2.289 3,7%

c . Deposito Berjangka 94.448 10.507 11,1% 75.727 5.596 7,4%

d. Lainnya 7.340 232 3,2% 6.912 180 2,6%

Sub Total 177.659 13.791 7,8% 180.696 9.016 5,0%

Valuta Asing

a. Giro 12.727 330 2,6% 15.151 287 1,9%

b. Deposito Berjangka 15.269 615 4,0% 13.871 515 3,7%

c. Lainnya 5.576 415 7,4% 6.863 452 6,6%

Sub Total 33.572 1.360 4,1% 35.885 1.254 3,5%

Lainnya 202 176

Total (2) 211.231 15.353 7,3% 216.581 10.446 4,8%

Net (1) - (2) 8.391 9.736 4,1% 11.953 11.887 5,0%

(RP MILIAR)

Page 44: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

RATA-RATA BASE LENDING RATE

PENDAPATAN BUNGA OBLIGASI PEMERINTAH

BASE LENDING RATE RUPIAH

BASE LENDING RATE VALUTA ASING

KOMPOSISI PENDAPATAN BUNGA PORTFOLIO OBLIGASI

PEMERINTAH UNTUK TAHUN 2006 DAN 2007

KOMPOSISI PENDAPATAN BUNGA OBLIGASI PEMERINTAH

BERDASARKAN SUKU BUNGA UNTUK TAHUN 2006-2007

Yield pendapatan bunga kredit valas pada tahun

2007 meningkat dibandingkan dengan tahun

2006 dari 4,7% menjadi 7,1%, sedangkan yield

pendapatan bunga kredit rupiah mengalami

sedikit penurunan dari 13,0% menjadi 12,3%,

meskipun tingkat bunga SBI (1bulan) menurun

tajam sebesar 1,75% dari 9,75% ke 8% di akhir

tahun 2007. Nominal rata-rata kredit rupiah

maupun valas mengalami kenaikan, untuk kredit

rupiah dari Rp69.968 miliar menjadi Rp73.617

miliar, sedangkan nominal rata-rata kredit valas

dari Rp29.970 miliar menjadi Rp35.097 miliar.

Rata-rata Base Lending Rate kredit rupiah maupun

valas pada tahun 2007 lebih kecil dibandingkan

dengan tahun sebelumnya. Penurunan tersebut

terjadi pada semua segmen kredit.

Pendapatan bunga Obligasi Pemerintah mengalami

penurunan sebesar 31,6% dari Rp10.841 miliar pada

tahun 2006 menjadi Rp7.418 miliar pada tahun 2007

sejalan dengan penurunan tingkat suku bunga SBI

yang menjadi acuan untuk Obligasi Pemerintah

dengan suku bunga mengambang.

Komposisi Obligasi Pemerintah pada tahun 2007

terdiri dari 3,1% suku bunga tetap dan 96,9% suku

bunga mengambang.

Yield pendapatan bunga Obligasi Pemerintah pada

tahun 2007 mengalami penurunan dari 11,8% pada

tahun 2006 menjadi 7,8%

Nominal rata-rata Obligasi Pemerintah pada tahun

2007 mengalami penurunan dari Rp91.591 miliar

menjadi Rp90.202 miliar.

Suku bunga atas Obligasi Pemerintah dengan suku

bunga tetap berkisar 9,00% - 15,58%, sedangkan

suku bunga mengambang adalah SBI 3 bulan.

Jumlah pendapatan bunga Obligasi Pemerintah

yang dimiliki terhadap total pendapatan bunga

Pada akhir tahun 2007 sebesar 6,4% dari kredit

rupiah merupakan NPL yang sebelumnya sebesar

13,4%, sedangkan NPL kredit valas di akhir tahun

2007 sebesar 14,5% menurun tajam dibanding

tahun sebelumnya sebesar 25,3%

Pendapatan bunga kredit untuk kolektibilitas 4 dan

5 harus dibukukan sebagai pengurang pokok kredit.

Segmen 2006 2007

Corporate 12,49% 8,99%

Commercial 13,35% 9,96%

Small 14,28% 10,65%

Micro 19,51% 18,44%

Consumer 14,51% 11,10%

Segmen 2006 2007

Corporate 6,23% 5,78%

Commercial 6,48% 6,02%

Small 6,96% 6,59%

Portfolio 2006 2007

Diperdagangkan 176 73

Tersedia untuk Dijual 3.221 2.175

Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 7.444 5.170

Total 10.841 7.418

Suku bunga 2006 2007

Tetap 497 324

Mengambang 10.344 7.094

Total 10.841 7.418

(Rp Miliar)

42 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Pembahasan Umum dan Analisis Manajemen

(Rp Miliar)

Page 45: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

KOMPOSISI PENDAPATAN BUNGA PADA TAHUN 2006 DAN 2007

KOMPOSISI BEBAN BUNGA PADA TAHUN 2006 DAN 2007

LABA OPERASIONAL SEBELUM PENYISIHAN PENGHAPUSAN

menurun dari 41,3% pada tahun 2006 menjadi

31,0% pada tahun 2007. Sedangkan jumlah

pendapatan bunga kredit terhadap total

pendapatan bunga meningkat dari 43,1% pada

tahun 2006 menjadi 52,8% pada tahun 2007

Secara nominal, pendapatan bunga kredit yang

diberikan meningkat sebesar 11,6% dari Rp11.319

miliar pada tahun 2006 menjadi Rp12.630 miliar

pada tahun 2007, terutama disebabkan oleh

membaiknya kualitas kredit serta peningkatan

jumlah rata-rata kredit yang diberikan. Jumlah rata-

rata kredit yang diberikan (bank saja) meningkat

dari Rp 99.938 miliar pada tahun 2006 menjadi

Rp108.714 miliar pada tahun 2007.

Beban bunga menurun sebesar 30,0% dari Rp15.916

miliar pada tahun 2006 menjadi Rp11.143 miliar

pada tahun 2007. Beban bunga simpanan terhadap

total beban bunga juga menurun sejalan dengan

membaiknya komposisi dana dari sebelumnya

93,2% menjadi 90,0%.

Jumlah rata-rata simpanan Rupiah (bank saja)

meningkat sebesar 2,0% dari Rp170.319 miliar pada

tahun 2006 menjadi Rp173.784 miliar pada tahun

2007. Sejalan dengan membaiknya komposisi dana,

rata-rata Deposito Berjangka Rupiah terhadap total

simpanan rupiah menurun dari 55,5% pada tahun

2006 menjadi 43,6% pada tahun 2007.

Selain meningkat, komposisi dana juga membaik,

komposisi rata-rata dana murah (giro dan tabungan)

terhadap total simpanan rupiah meningkat dari 44,6%

pada tahun 2006 menjadi 56,4% pada tahun 2007.

Jumlah rata-rata simpanan valuta asing (bank saja)

sedikit meningkat sebesar 3,7% dari Rp27.996 miliar

pada tahun 2006 menjadi Rp29.022 miliar pada

tahun 2007. Peningkatan tersebut terutama terjadi

pada Giro dari Rp12.727 miliar pada tahun 2006

menjadi Rp15.151 miliar pada tahun 2007.

Pendapatan inti (core earnings) pada tahun 2007

mengalami peningkatan sebesar 32,9% dari sebesar

Rp5.589 miliar pada tahun 2006 menjadi Rp7.428

miliar, dan memberikan kontribusi terhadap laba

operasional sebelum penyisihan penghapusan

sebesar 93,4%.

‘06

‘06

‘07

‘07

(Rp miliar ) 2006 % 2007 %

Obligasi Pemerintah 10.841 41,3 7.418 31,0

Kredit yang diberikan 11.319 43,1 12.630 52,8

Surat Berharga yang dimiliki 1.647 6,3 1.760 7,4

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain 1.067 4,0 756 3,1

Provisi dan komisi atas kredit yang diberikan 604 2,3 696 2,9

Lainnya 783 3,0 669 2,8

Jumlah pendapatan bunga 26.261 100% 23.929 100%

(Rp miliar ) 2006 % 2007 %

Giro 1.326 8,3 1.252 11,2

Tabungan 2.059 12,9 2.310 20,7

Deposito Berjangka 11.460 72,0 6.466 58,1

Pinjaman yang diterima (1) 332 2,1 333 3,0

Pinjaman Subordinasi 130 0,8 162 1,4

Surat Berharga yang diterbitkan 252 1,6 270 2,4

Beban pendanaan lainnya (2) 139 0,9 142 1,3

Lainnya 218 1,4 208 1,9

Jumlah beban bunga 15.916 100 11.143 100

(Rp miliar ) 2003 2004 2005 2006 2007

Pendapatan Inti (Core Earnings) *) 4.845 5.492 4.335 5.589 7.428

Pendapatan (Kerugian) Transaksi Valas 114 402 74 380 311

Laba Kenaikan Nilai & Penjualan Obligasi

Pemerintah dan Surat Berharga 2.072 1.651 166 247 213

Total Laba Operasional sebelum

penyisihan penghapusan 7.031 7.545 4.575 6.216 7.952

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 43

Pembahasan Umum dan Analisis Manajemen

Catatan :

*) Terdiri dari pendapatan bunga bersih, pendapatan provisi, komisi dan fee serta pendapatan lainnya dikurangi dengan biaya

overhead dan biaya operasional lainnya. Untuk tahun 2007 termasuk non recurring pendapatan bunga sebesar Rp475 miliar.

Catatan :

1) Termasuk pinjaman dari pihak pemerintah dan pihak swasta.

2) Mencakup beban hadiah untuk nasabah konsumer.

Page 46: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

44 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Pembahasan Umum dan Analisis Manajemen

JUMLAH PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF

UNTUK KREDIT (BANK SAJA) PER 31 DESEMBER 2007

PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI LAINNYA UNTUK

TAHUN 2006 DAN 2007

2006 2007

(Rp miliar ) Jumlah % Jumlah %

Adiministrasi kredit & simpanan 566 32,3% 736 30,0%

Lainnya 1) 343 19,5% 494 20,2%

Anak Perusahaan 206 11,7% 354 14,5%

Transfer, Inkaso, Kliring & Referensi Bank 159 9,0% 187 7,6%

Reksadana 15 0,9% 26 1,1%

Kartu Kredit 124 7,1% 252 10,3%

Total 1.755 100,0% 2.448 100,0%

Kolektibilitas Rp Miliar % dari Baki Debet

Lancar 1,148 1.1

Dalam Perhatian Khusus 1,848 12.2

Kurang Lancar 153 12.2

Diragukan 148 51.6

Macet 9,398 96.0

Total 12,695 10.0

Laba Operasional sebelum penyisihan penghapusan

pada tahun 2007 mengalami peningkatan, dari

Rp6.216 miliar pada tahun 2006 menjadi Rp7.952

miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan

meningkatnya pendapatan inti (core earnings)

karena pertumbuhan pendapatan biaya bersih serta

pendapatan fee income.

Pendapatan operasional lainnya pada tahun 2007

mengalami peningkatan dari sebesar Rp2.486

miliar pada tahun 2006 menjadi Rp3.160 miliar.

Laba bersih atas selisih kurs menurun sebesar

18,2% dari Rp380 miliar pada tahun 2006 menjadi

Rp311 miliar pada tahun 2007.

Pendapatan lain-lain meningkat sebesar 14,2%

dari Rp351 miliar pada tahun 2006 menjadi Rp401

miliar pada tahun 2007.

Pendapatan provisi dan komisi lainnya meningkat

sebesar 39,5% dari Rp1.755 miliar pada tahun 2006

menjadi Rp2.448 miliar pada tahun 2007.

Kontribusi provisi dan komisi lainnya terhadap total

pendapatan operasional lainnya pada tahun 2007

meningkat dari 70,6% pada tahun 2006 menjadi 77,5%.

(PENYISIHAN)/PEMBALIKAN PENYISIHAN

Jumlah beban penyisihan penghapusan bersih

mengalami penurunan sebesar 50,4% dari Rp3.505

miliar pada tahun 2006 menjadi Rp1.740 miliar

pada tahun 2007.

Bank Mandiri sepenuhnya mengikuti ketentuan

Bank Indonesia dalam pembentukan penyisihan

penghapusan aktiva produktif untuk kredit yang

diberikan. Dengan membaiknya kolektibilitas

kredit serta meningkatnya kualitas proses

pemberian dan pengelolaan kredit maka

penyisihan penghapusan yang dibentuk pada

tahun 2007 menurun sebesar 46,0% menjadi Rp

2.248 miliar dibandingkan dengan penyisihan

tahun sebelumnya sebesar Rp 4.159 miliar.

‘06 ‘07

Catatan :

(1) Lainnya terdiri dari sindikasi, payment point, ATM, dan debit card.

PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA

(Rp miliar ) 2006 2007

Provisi dan komisi lainnya 1.755 2.448

Lain-lain 351 401

Jumlah pendapatan operasional lainnya 2.486 3.160

Page 47: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 45

Pembahasan Umum dan Analisis Manajemen

BEBAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF DAN PENYISIHAN LAINNYA UNTUK TAHUN

YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2006 DAN 2007

KEBIJAKAN BANK MANDIRI DALAM PEMBENTUKAN PPAP KREDIT

KOLEKTIBILITAS %

Lancar 1%

Dalam Perhatian Khusus 5%

Kurang Lancar 15%

Diragukan 50%

Macet 100%

KEUNTUNGAN/(KERUGIAN) ATAS PERUBAHAN

NILAI SURAT-SURAT BERHARGA DAN OBLIGASI

PEMERINTAH

Keuntungan atas perubahan nilai surat berharga dan

Obligasi Pemerintah pada tahun 2007 rugi sebesar

Rp14 miliar menurun bila dibandingkan dengan tahun

2006 untung sebesar Rp109 miliar. Penurunan tersebut

terutama disebabkan adanya kenaikan kerugian

perubahan nilai Obligasi Pemerintah dari untung

Rp101 miliar menjadi rugi sebesar Rp29 miliar.

BEBAN OPERASIONAL LAINNYA

Beban operasional lainnya meningkat dari Rp6.862

miliar pada tahun 2006 menjadi Rp8.207 miliar pada

tahun 2007. Beban umum dan administrasi mengalami

kenaikan sebesar 4,9% dari Rp3.251 miliar pada tahun

2006 menjadi Rp3.409 miliar pada tahun 2007, demikian

juga beban gaji dan tunjangan mengalami kenaikan

sebesar 35,3% dari Rp3.018 miliar pada tahun 2006

menjadi Rp4.082 miliar pada tahun 2007.

Kenaikan beban umum dan administrasi terutama

pada biaya jasa profesional dari Rp 281 miliar menjadi

Rp 326 miliar. Sedangkan kenaikan beban gaji dan

tunjangan terutama pada biaya tunjangan dari Rp

1.254 miliar menjadi Rp 1.947 miliar.

Total beban umum dan administrasi pada tahun

2007 hanya tumbuh sebesar 4,9% dibanding tahun

sebelumnya, lebih rendah dibanding tingkat inflasi

pada tahun 2007 sebesar 6,59%.

Pertumbuhan biaya umum dan administrasi yang

lebih rendah dari tingkat inflasi terutama didukung

oleh biaya IT & komunikasi yaitu pemanfaatan secara

related dengan pemanfaatan aktiva yang ada serta

Beban lain-lain bersih mengalami peningkatan dari

Rp593 miliar pada tahun 2006 menjadi Rp 716 miliar

pada tahun 2007.

Pada tahun 2007, biaya Program Penjaminan

Pemerintah mengalami kenaikan sejalan dengan

meningkatnya dana pihak ketiga menjadi Rp 412

miliar dari Rp 401 miliar pada tahun sebelumnya

(Rp miliar ) 2006 2007

Penyisihan penghapusan kredit 4.159 2.248

Jumlah penyisihan penghapusan aktiva produktif 3.672 2.114

kerugian atas komitmen dan kontinjensi (167) (374)

Jumlah penyisihan penghapusan bersih 3.505 1.740

(Rp miliar ) 2006 2007

Surat-surat berharga 95 44

Obligasi Pemerintah *) 43 185

Total 138 229

KEUNTUNGAN/(KERUGIAN) DARI PENJUALAN SURAT BERHARGA DAN OBLIGASI PEMERINTAH

Bank Mandiri memperoleh keuntungan dari penjualan surat berharga dan Obligasi Pemerintah sebesar Rp228

miliar pada tahun 2007 dan Rp138 miliar miliar pada tahun 2006 dengan rincian :

Catatan :

*) Termasuk penjualan Obligasi Pemerintah yang dibli di Pasar Sekunder

Catatan :

(1) Termasuk biaya yang berhubungan dengan penjaminan atas dana pihak ketiga dalam Program Penjaminan Pemerintah

(Rp miliar ) 2006 2007

Beban umum dan administrasi 3.251 3.409

Beban gaji dan tunjangan 3.018 4.082

Jumlah beban operasional lainnya 6.862 8.207

BEBAN OPERASIONAL LAINNYA

Page 48: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

46 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Pembahasan Umum dan Analisis Manajemen

RINCIAN BIAYA OVERHEAD UNTUK TAHUN 2006 DAN 2007

(Rp miliar )

Beban Umum & Administrasi 2006 2007

IT & Telekomunikasi 822 789

Occupancy Related 914 923

Promosi & Sponsorship 437 475

Transportasi & Biaya Perjalanan 270 282

Jasa Professional & Lainnya 281 326

Employee Related 225 266

Anak Perusahaan 302 348

Total 3.251 3.409

(Rp miliar )

Beban Gaji & Tunjangan 2006 2007

Gaji Kotor 1.024 1.218

Tunjangan 1.254 1.947

Post Employment Benefits *) 338 309

Training 123 238

Anak Perusahaan 279 370

Total 3.018 4.082

PENDAPATAN NON OPERASIONAL BERSIH

Pendapatan Non Operasional Bersih relatif stabil

dari sebesar Rp120 miliar pada tahun 2006 menjadi

Rp121 miliar pada tahun 2007.

PENYISIHAN UNTUK PAJAK PENGHASILAN

Penyisihan pajak penghasilan meningkat dari

Rp409 miliar pada tahun 2006 menjadi Rp1.986

miliar pada tahun 2007.

Bank Mandiri menerapkan metode kewajiban

(liability method) untuk menentukan beban pajak

penghasilan, Pada metode ini, aktiva dan hutang

pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan

temporer (temporary differences) antara nilai aktiva

dan kewajiban yang tercatat di neraca dengan

dasar pengenaan pajak atas aktiva dan kewajiban

tersebut setiap tanggal pelaporan. Metode ini juga

mengakui adanya manfaat pajak di masa datang

seperti rugi menurut pajak yang belum digunakan

apabila kemungkinan besar manfaat tersebut

dapat direalisasikan di masa yang akan datang.

Pos-pos yang dapat dikategorikan sebagai

perbedaan temporer (temporary differences) adalah :

a. Penyusutan aktiva tetap

b. Penyisihan biaya pegawai

c. Penyisihan penghapusan aktiva produktif dan

komitmen & kontinjensi

d. Penyisihan kerugian atas kasus hukum

penurunan nilai surat berharga dan Obligasi

Pemerintah

Catatan :

*) Mulai tahun 2005, Bank mengakui cadangan atas manfaat Masa Bebas Tugas (MBT), yaitu suatu

jangka tertentu sebelum usia pensiun yang membebaskan pegawai dari tugas-tugas rutin dengan

tetap memperoleh fasilitas kepegawaian yang ditentukan meliputi gaji, tunjangan cuti, THR dll.

Jumlah yang dicadangkan pada tahun 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp655 miliar dan

Rp490 miliar.

Aktiva dan hutang pajak penghasilan dihitung

dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan

akan diterapkan pada periode aktiva atau

kewajiban tersebut direalisasi atau diselesaikan,

berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Desember 2007 adalah sebesar Rp4.096 miliar,

sedangkan pada 31 Desember 2006 sebesar

Rp3.295 miliar.

Page 49: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 47

Pembahasan Umum dan Analisis Manajemen

LABA DAN NILAI BUKU PER SAHAM RINGKASAN NERACA PER 31 DESEMBER 2006 DAN 2007

2006 USD Juta 2007 USD Juta %

(Rp miliar) (Rp miliar) Perubahan

Total Aktiva 267.517 29.714 319.086 33.971 19,3

Kas & Penempatan pada BI 39.875 4.429 68.794 7.324 72,5

Giro & Penempatan pada Bank

Neto 4.031 448 3.793 404 (5,9)

Obligasi Pemerintah 91.462 10.159 89.466 9.525 (2,2)

Diperdagangkan 1.290 143 972 103 (24,7)

Tersedia untuk Dijual 28.978 3.219 27.294 2.906 (5,8)

Dimiliki hingga jatuh tempo 61.194 6.797 61.200 6.515 -

Kredit yang diberikan 117.671 13.070 138.530 14.748 17,7

Performing 98.442 10.934 126.562 13.474 28,6

Non Performing 19.229 2.136 11.968 1.274 (37,8)

Penyisihan Penghapusan (14.389) (1.598) (13.042) (1.388) (9,4)

Giro 48.813 5.422 67.011 7.134 37.3

Tabungan 60.304 6.698 85.359 9.088 41,5

Deposito Berjangka &

Ekuitas 26.341 2.926 29.244 3.113 11,0

Jumlah aktiva mengalami kenaikan sebesar 19,3% dari Rp267.517 miliar pada tanggal 31 Desember 2006

menjadi Rp319.086 miliar pada 31 Desember 2007. (Rp miliar ) 2006 2007

Laba per saham 119 210

Nilai Buku per saham 1.295 1.412

Laba per Saham (EPS) adalah laba bersih dibagi

dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang

ditempatkan dan disetor penuh pada tahun

berjalan.

Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham

beredar yang digunakan sebagai pembagi dalam

menghitung laba per saham pada tahun 2007

sebanyak 20.717.958.049 lembar dan pada tahun

2006 sebanyak 20.334.565.065 lembar.

Laba per saham pada tahun 2007 adalah sebesar

Rp210, sedangkan pada tahun 2006 sebesar

Rp119. Laba bersih untuk tahun 2007 meningkat

sebesar 79,5% dari Rp2.421 miliar pada tahun 2006

menjadi Rp4.346 miliar.

Kenaikan laba bersih terutama disebabkan

meningkatnya pendapatan bunga bersih dari

Rp10.345 miliar pada tahun 2006 menjadi

Rp12.786 miliar pada tahun 2007 dan kenaikan

pendapatan operasional lainnya dari Rp2.733

miliar pada tahun 2006 menjadi Rp3.373 miliar

pada tahun 2007.

Nilai Buku per saham Bank Mandiri per 31

Desember 2007 meningkat 9,0% menjadi Rp1.412

dari Rp1.295 pada akhir tahun 2006

Page 50: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Berdasarkan portfolio dan suku bunga

48 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Pembahasan Umum dan Analisis Manajemen

KAS DAN PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA

Kas dan Penempatan pada Bank Indonesia

meningkat sebesar 72,5% dari Rp39.875 miliar per

31 Desember 2006 menjadi Rp68.794 miliar per 31

Desember 2007. Peningkatan tersebut terutama

disebabkan meningkatnya penempatan pada Bank

Indonesia dari Rp35.909 miliar per 31 Desember 2006

menjadi Rp62.884 miliar per 31 Desember 2007.

Giro pada Bank Indonesia meningkat dari Rp21.579

miliar pada tanggal 31 Desember 2006 menjadi

Rp28.161 miliar pada tanggal 31 Desember 2007.

tanggal 31 Desember 2007 mengalami kenaikan

sebesar 64,1% dari Rp14.330 miliar pada tanggal 31

Desember 2006 menjadi Rp23.524 miliar.

GIRO DAN PENEMPATAN PADA BANK LAIN

Giro dan Penempatan pada Bank Lain menurun

sebesar 29,6% dari Rp9.973 miliar pada tanggal 31

Desember 2006 menjadi Rp7.022 miliar pada tanggal

31 Desember 2007, terutama disebabkan penurunan

penempatan pada Bank lain dari Rp9.424 miliar pada

tanggal 31 Desember 2006 menjadi Rp5.620 miliar

pada tanggal 31 Desember 2007.

SURAT BERHARGA YANG DIMILIKI

sedikit penurunan dari Rp4.031 miliar pada tanggal

31 Desember 2006 menjadi Rp3.793 miliar pada

tanggal 31 Desember 2007.

(Rp miliar) Diperdagangkan Tersedia Dimiliki hingga Total %

Untuk Dijual jatuh tempo dari Total

Suku Bunga Tetap 962 752 1.455 3.169 3,5

Suku Bunga Mengambang 10 26.542 59.745 86.297 96,5

Total 972 27.294 61.200 89.466 100,0

% dari total 1,1 30,5 68,4 100,0

(Rp miliar) Diperdagangkan Tersedia Dimiliki hingga Total %

Untuk Dijual jatuh tempo dari Total

Kurang dari 1 tahun 9 739 - 748 0,8

Lebih dari 10 tahun 419 12.791 33.935 47.145 52,7

Total 972 27.294 61.200 89.466 100,0

Berdasarkan jatuh tempo

OBLIGASI PEMERINTAH

Per 31 Desember 2006 Bank Mandiri memiliki

Obligasi Pemerintah sebesar Rp89.466 miliar

(nilai wajar), yang merupakan 28,0% dari total

aktiva Bank. Obligasi tersebut terdiri dari obligasi

bunga tetap dan obligasi bunga mengambang.

Atas portfolio tersebut, obligasi bunga tetap

memiliki tingkat suku bunga antara 6,63% sampai

15,58% per tahun, sedangkan obligasi bunga

mengambang memiliki tingkat suku bunga

sebesar tingkat suku bunga SBI 3 (tiga) bulan.

Per 31 Desember 2007 porsi obligasi bunga

mengambang sebesar 96,5% dari total portfolio

Obligasi Pemerintah.

Bank Mandiri membukukan keuntungan atas

penjualan Obligasi Pemerintah sebesar Rp185

miliar. Pada tahun 2007 kerugian yang belum

direalisasi atas Obligasi Pemerintah sebesar Rp29

miliar menurun dibandingkan dengan tahun

sebelumnya sebesar laba Rp101 miliar.

Sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang

berlaku umum di Indonesia, Obligasi Pemerintah

yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijual,

dinilai berdasarkan harga pasar setiap bulannya

sedangkan untuk Obligasi Pemerintah yang

dimiliki hingga jatuh tempo dicatat berdasarkan

harga perolehan.

Page 51: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Total Kredit Kredit Non Performing

(Rp miliar )

Saldo 31 Desember 2006 18.677

Downgrade ke NPL 1.314

Upgrade dari NPL (2.566)

Penerimaan kembali (1.291)

Penghapusbukuan (5.119)

Pengaruh kurs 309

Saldo 31 Desember 2007 11.324

206 2007

Rasio kredit terhadap total aktiva 44,0% 43,4%

Rasio pendapatan bunga kredit terhadap total pendapatan bunga 43,1% 52,8%

Ukuran Kredit Jumlah Rekening Saldo (Rp miliar)

(Rp miliar) Total NPL Total NPL

Rekening % Rp %

< 25 372.244 35.702 9,6 46.280 3.091 6,7

>= 25 s.d < 100 537 56 10,4 25.241 2.485 9,9

>= 100 s.d < 500 154 23 14,9 31.131 4.462 14,3

>= 500 s.d < 1.000 17 2 11.8 11,235 1.286 11,4

>= 1.000 8 - - 12.939 - -

Total 372.960 35.783 9,5 126.826 11.324 8,9

KOMPOSISI KREDIT (BANK SAJA) PER 31 DESEMBER 2007

KREDIT DAN KREDIT NON PERFORMING (BANK SAJA)

Total

372.244

537

154

17

8

372.960

%

9,6

10,4

14,9

11.8

-

9,5

Rp

3.091

2.485

4.462

1.286

-

11.324

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 49

Pembahasan Umum dan Analisis Manajemen

KREDIT YANG DIBERIKAN

Pada tanggal 31 Desember 2007, jumlah kredit yang diberikan bruto Bank Mandiri secara konsolidasi adalah

sebesar Rp138.530 miliar atau 43,4% dari total aktiva bank. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 17,7 %

dibandingkan dengan 31 Desember 2006 yaitu sebesar Rp117.671 miliar.

(Rp miliar )

Saldo 31 Desember 2006 109.380

Pemberian kredit 60.980

Angsuran (16.510)

Pelunasan (23.849)

Pengaruh kurs 1.944

Penghapusbukuan (5.119)

Saldo 31 Desember 2007 126.826

Page 52: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

50 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Pembahasan Umum dan Analisis Manajemen

KREDIT BERDASARKAN BUSINESS UNIT (BANK SAJA) PER 31 DESEMBER 2007

Business Unit Kol Rupiah Valas Total %

Corporate

1 22.867 18.727 41.594 92,8

2 478 696 1.174 2,6

3 - 19 19 -

4 - - - -

5 169 1.886 2.055 4,6

Subtotal Corporate 23.514 21.328 44.842 35,4

Non performing loan 169 1.905 2.075 4,6

Commercial

1 23.448 5.998 29.446 93,6

2 1.181 433 1.614 5,1

3 15 19 34 0,1

4 36 - 36 0,1

5 329 5 334 1,1

Subtotal Commercial 25.009 6.455 31.464 24,8

Non performing loan 380 24 405 1,3

Small

1 11.928 80 12.008 91,8

2 803 6 809 6,2

3 41 - 41 0,3

4 40 - 40 0,3

5 183 - 183 1,4

Subtotal Small 12.995 86 13.081 10,3

Non performing loan 264 - 264 2,0

Micro

1 2.136 - 2.136 79,8

2 387 - 387 14,4

3 26 - 26 1,0

4 28 - 28 1,1

5 100 - 100 3,8

Subtotal Micro 2.677 - 2.677 2,1

Non performing loan 154 - 154 5,8

Business Unit Kol Rupiah Valas Total %

Special Assets Management

1 288 60 348 2,0

2 3.839 5.630 9.469 53,4

3 813 256 1.069 6,0

4 72 28 100 0,6

5 3.164 3.557 6.721 38,0

Subtotal SAM 8.176 9.531 17.707 11,5

Non performing loan 4.049 3.841 7.890 44,6

Consumer

1 12.113 - 12.113 85,1

2 1.604 - 1.604 11,3

3 61 - 61 0,4

4 78 - 75 0,5

5 376 - 376 2,7

Subtotal Consumer 14.232 - 14.232 11,2

Non performing loan 515 - 515 3,6

Treasury & International Banking

1 261 2447 2708 95.9

2 - 95 95 3,3

3 - 2 2 0,1

4 - 2 2 0,1

5 - 16 16 0,6

Subtotal

International Banking 261 2.562 2.823 2,2

Non performing loan - 20 20 0,7

Total Kredit 86.864 39.962 126.826

(RP MIiliar)

Page 53: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 51

Pembahasan Umum dan Analisis Manajemen

Total kredit yang disalurkan (termasuk penarikan

kredit modal kerja) pada tahun 2007 adalah

sebesar Rp60,98 triliun. Total penyaluran kredit

baru (disbursement) yang terbesar adalah

Corporate sebesar Rp31 triliun, diikuti oleh

Commercial sebesar Rp14,7 triliun, Consumer

Finance sebesar Rp7,9 triliun, Small sebesar Rp5,3

triliun dan Micro sebesar Rp2 triliun.

Pada tahun 2007, rasio Non Performing Loan

(NPL) secara Bruto maupun Netto membaik secara

turun dari 16,3% menjadi 7,2% pada akhir 2007,

sementara Rasio Non Performing Loan Netto turun

dari 5,9% menjadi 1,5%.

Jumlah kredit Non Performing Loan (bank saja)

turun dari Rp18,67 triliun menjadi Rp11,3 triliun,

terutama karena upgrade sebesar Rp2,6 triliun,

collection Rp1,29 triliun dan penghapusbukuan

yaitu sebesar Rp5,1 triliun.

KREDIT YANG DIRESTRUKTURISASI

Dari total kredit yang diberikan per 31 Desember

2007, sebesar 14,9% atau Rp20.645 miliar

merupakan kredit yang direstrukturisasi. Jumlah

tersebut mengalami kenaikan sebesar 4,9%

dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2006

yaitu Rp19.682 miliar.

Pada tahun 2007, jumlah kredit yang

direstrukturisasi dengan kolektibilitas Non

Performing turun 25,85% dari Rp7.347 miliar

menjadi Rp5.448 miliar

KREDIT YANG DIHAPUSBUKUKAN

Pada tahun 2007, Bank Mandiri

menghapusbukukan kredit yang diberikan sebesar

Rp5.119 miliar dan menerima kembali kredit yang

telah dihapusbukukan sebesar Rp1.531 miliar dari

kredit yang telah dihapusbukukan sebelum dan

selama tahun 2007.

Saldo kredit yang dihapusbukukan per 31

Desember 2007 sebesar Rp28.858 miliar. Portfolio

kredit yang telah dihapusbuku tersebut tidak

dicatat dalam laporan keuangan.

MUTASI KREDIT YANG DIRESTRUKTURISASI SELAMA TAHUN 2007

SKEMA DAN JUMLAH KREDIT YANG DIRESTRUKTURISASI

(Rp miliar )

Saldo awal 19.682

Tambahan restrukturisasi 2.445

Pembayaran (4.088)

Penghapusbukuan (728)

Lain-lain *) 3.334

Saldo akhir 20.645

(Rp miliar ) 2006 2007 %

Kredit jangka panjang dengan opsi saham (KJPOS) 1.519 1.533 7,4

Fasilitas kredit tambahan 319 31 0,2

Perpanjangan jangka waktu kredit 10.831 11.367 55,1

Perpanjangan jangka waktu & penurunan suku bunga 4.484 5.176 25,0

Perpanjangan jangka waktu & skema

restrukturisasi lain-lain (1) 2.529 2.538 12,3

Jumlah 19.682 20.645 100

Catatan :

*) Termasuk pembayaran sebagian, selisih kurs karena penjabaran mata uang asing dan fluktuasi kredit modal kerja.

Catatan :

(1) Skema restrukturisasi lain-lain terutama terdiri dari penurunan tingkat suku bunga, penjadualan kembali bunga yang tertunggak

dan perpanjangan jangka waktu pembayaran bunga tertunggak.

MUTASI NON PERFORMING LOAN (NPL) BERDASARKAN SEGMEN (BANK SAJA)

(Rp miliar )

Corporate Commercial Small Micro Consumer Total

Upgrade dari NPL 1.551 889 65 4 58 2.567

Downgrade ke NPL 425 313 315 69 192 1.314

Penghapusbukuan 2.406 2.052 318 141 202 5.119

MUTASI KREDIT YANG TELAH DIHAPUSBUKU TAHUN 2006 DAN 2007 (BANK SAJA)

(Rp miliar ) 2006 2007

Saldo awal tahun 22.622 24.758

Penghapusbukuan 4.476 5.119

Penerimaan kembali (1) (3.411) (1.531)

Lain-Lain (2) 1.071 512

Saldo akhir tahun 24.758 28.858

Catatan :

(1) Termasuk pencatatan kembali kredit yang dihapusbuku sebesar Rp2.336 miliar

(2) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Page 54: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

KREDIT YANG DIBELI DARI BPPN PADA 31 DESEMBER 2006 DAN 2007

(Rp miliar ) 2006 2007

Baki Debet 3.050 496

Pendapatan yang ditangguhkan 86 23

PPAP 379 7

Pendapatan bunga & pendapatan lain yang terkait

dengan kredit yang dibeli dari BPPN 139 497

Tambahan penyediaan dana 11 -

KOMPOSISI SIMPANAN PER 31 DESEMBER 2006 DAN 2007

(Rp miliar ) 2006 2007

Giro 23,7% 27,1%

Tabungan 29,3% 34,5%

Jumlah 100,0% 100,0%

52 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Pembahasan Umum dan Analisis Manajemen

KREDIT YANG DIBELI DARI BPPN

Termasuk dalam saldo kredit yang diberikan per 31

Desember 2007 adalah kredit yang dibeli dari BPPN

sebesar Rp496 miliar seluruhnya telah dilakukan

pengikatan kredit baru. Bank mencatat selisih

antara nilai pokok kredit dengan harga pembelian

sebagai penyisihan penghapusan aktiva produktif.

SIMPANAN

Pada 31 Desember 2007 jumlah simpanan

meningkat sebesar 20,2% dari sebesar Rp205.708

miliar menjadi Rp247.355 miliar.

Peningkatan tersebut terutama disebabkan

meningkatnya tabungan dan giro yang cukup

giro dari Rp48.813 miliar menjadi Rp67.011 miliar,

sedangkan tabungan meningkat sebesar 41,5%

dari Rp60.304 miliar menjadi Rp85.359 miliar.

Deposito berjangka mengalami sedikit penurunan

dari Rp96.591 miliar menjadi Rp94.985 miliar.

Sehingga, berdasarkan komposisi simpanan per

31 Desember 2007, komposisi giro dan tabungan

mengalami kenaikan masing-masing sebesar

3,4% dan 5,2%, sedangkan deposito berjangka

mengalami penurunan sebesar 8,6% dibandingkan

dengan periode sebelumnya. Rasio dana murah

terhadap total simpanan meningkat dibandingkan

dengan tahun sebelumnya yang semula 53,0%

menjadi 61,6%.

KOLEKTIBILITAS KREDIT YANG DIBELI DARI BPPN PER 31 DESEMBER 2006 DAN 2007

(Rp miliar ) 2006 2007

Lancar 471 315

Dalam Perhatian Khusus 2.073 180

Kurang Lancar 6 -

Diragukan - -

Macet 500 -

Total 3.050 496

NPL 16,6% 0%

Page 55: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

LIKUIDITAS PER 31 DESEMBER 2006 DAN 2007

EKUITAS

Total ekuitas mengalami peningkatan sebesar

11,0% dari Rp26.341 miliar pada tanggal 31

Desember 2006 menjadi Rp29.244 miliar pada

tanggal 31 Desember 2007. Kenaikan ini terutama

disebabkan meningkatnya saldo laba dari Rp6.113

miliar pada tanggal 31 Desember 2006 menjadi

Rp8.905 miliar pada tanggal 31 Desember 2007.

Pendistribusian laba bersih tahun 2006 yang

dilaksanakan pada tahun 2007 adalah pembayaran

dividen, cadangan umum serta Dana Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan. Bank Mandiri

telah melaksanakan pembayaran dividen tahun

buku 2006 dan 2005 masing-masing sebesar

Rp70,280 dan Rp14,853 per lembar saham atau

secara total masing-masing sebesar Rp1.453 miliar

dan Rp302 miliar.

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 53

Pembahasan Umum dan Analisis Manajemen

KOMPOSISI SIMPANAN ( BANK SAJA) BERDASARKAN BUSINESS UNIT PER 31 DESEMBER 2007

(Rp miliar ) Valuta Giro Deposito Tabungan Total

Corporate Rp 29.552 19.681 749 49.983

Valuta Asing 4.487 7.710 - 12.198

Jumlah 34.039 27.392 749 62.181

Commercial Rp 15.241 7.035 1.754 24.029

Valuta Asing 4.114 2.369 - 6.483

Jumlah 15.355 9.404 1.754 30.512

Micro & Retail Rp 4.442 45.760 79.032 129.235

Valuta Asing 4.905 4.844 - 9.749

Jumlah 9.347 50.604 79.032 138.984

Treasury & Int’l Rp 1.190 949 - 2.139

Valuta Asing 978 1.009 - 1.987

Jumlah 2.168 1.958 - 4.126

(Rp miliar ) 2006 2007

Aktiva Lancar (1) 51.874 76.996

Obligasi Pemerintah yang dimiliki untuk diperdagangkan

dan tersedia untuk dijual. 30.268 28.267

Rasio kredit terhadap simpanan (2) 57,2% 54,3%

Aktiva lancar terhadap jumlah aktiva 19,4% 24,1%

Aktiva lancar terhadap simpanan (2) 25,2% 31,1%

Catatan :

(1) Aktiva lancar terdiri dari : kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia , bank dan

lembaga keuangan lain, serta surat-surat berharga (tidak termasuk Obligasi Pemerintah) dalam portfolio diperdagangkan dan

tersedia untuk dijual)

(2) Simpanan tidak termasuk simpanan dari bank lain.

Page 56: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

54 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Pembahasan Umum dan Analisis Manajemen

Kegiatan usaha Bank Mandiri selama tahun

2007 sebagian besar didanai oleh kombinasi

penerimaan dari pendapatan bunga atas kredit

yang diberikan, komisi dan provisi, penjualan

Obligasi Pemerintah dan peningkatan jumlah

simpanan terutama giro dan tabungan. Selain itu,

Bank Mandiri telah memanfaatkan pasar uang

antar bank. Bank Mandiri juga mempertahankan

cadangan likuiditas, yang biasanya berjumlah

lebih besar daripada Giro Wajib Minimum Bank

Indonesia, untuk mengantisipasi penarikan

simpanan dalam jumlah besar oleh nasabah.

Bank Mandiri menggunakan sebagian besar

dananya untuk pembayaran beban bunga atas

dana pihak ketiga dan pinjaman yang diterima,

pemberian kredit dan pembayaran kembali

pinjaman yang diterima, penempatan pada

pasar uang antar bank, dan pembayaran biaya

operasional (termasuk biaya gaji dan tunjangan,

serta biaya umum dan administrasi).

Bank Mandiri juga menggunakan portfolio Obligasi

Pemerintah untuk mendukung likuiditas dan

meningkatkan aktiva produktif melalui collateral

fund borrowing, transaksi penjualan dengan janji

dibeli kembali serta outright sales. Bank Mandiri

telah menjual Obligasi Pemerintah sebesar Rp2.992

miliar dengan janji untuk dibeli kembali pada

bulan Januari 2008, Nopember 2009 dan Mei 2010.

Arus kas dari dana pihak ketiga juga secara

Pada tahun 2007, Bank Mandiri memiliki arus kas

masuk dari peningkatan jumlah tabungan dan giro,

meskipun mengalami arus kas keluar dari deposito

berjangka.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Pada tahun 2007 arus kas masuk bersih dari

aktivitas operasi adalah sebesar Rp5.804 miliar

terutama berasal dari pendapatan bunga sebesar

Rp23.223 miliar, di mana kredit yang diberikan

memberikan pendapatan sebesar Rp12.630 miliar.

Arus kas masuk bersih juga dipengaruhi oleh

penerimaan provisi dan komisi sebesar Rp3.143

miliar dan peningkatan giro dan tabungan

sebesar Rp42.983 miliar, yang diimbangi dengan

arus kas keluar dari beban bunga sebesar

Rp11.047 miliar, tambahan pemberian kredit

sebesar Rp24.288 miliar serta penurunan deposito

berjangka sebesar Rp4.346 miliar

Pada tahun 2006 arus kas masuk bersih dari

aktivitas operasi adalah sebesar Rp12.240 miliar

terutama berasal dari pendapatan bunga sebesar

Rp25.760 miliar, di mana kredit yang diberikan

memberikan pendapatan sebesar Rp11.319 miliar.

Arus kas masuk bersih juga dipengaruhi oleh

penerimaan provisi dan komisi sebesar Rp2.359

miliar dan peningkatan giro dan tabungan

sebesar Rp17.644 miliar, yang diimbangi dengan

arus kas keluar dari beban bunga sebesar

Rp15.880 miliar, tambahan pemberian kredit

sebesar Rp15.874 miliar serta penurunan deposito

berjangka sebesar Rp15.497 miliar

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas

investasi pada tahun 2007 adalah sebesar Rp932

miliar terutama berkaitan dengan kenaikan

surat-surat berharga dan Obligasi Pemerintah

yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual

dan dimiliki hingga jatuh tempo sebesar Rp1.833

miliar serta kenaikan surat berharga yang dibeli

dengan janji dijual kembali sebesar Rp2.482 miliar

yang diimbangi dengan pembelian aktiva tetap

sebesar Rp298 miliar.

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas

investasi pada tahun 2006 adalah sebesar Rp7.638

miliar terutama berkaitan dengan kenaikan

surat-surat berharga yang dikategorikan sebagai

tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh

tempo sebesar Rp6.678 miliar serta pembelian

aktiva tetap sebesar Rp264 miliar yang diimbangi

dengan penerimaan dari penjualan aktiva tetap

sebesar Rp65 miliar.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pada tahun 2007 arus kas bersih yang diperoleh

dari aktivitas pendanaan sebesar Rp4.507 miliar

yang antara lain diperoleh dari pinjaman yang

diterima sebesar Rp5.908 miliar, surat-surat

berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali

sebesar Rp1.055 miliar yang diimbangi dengan

pembayaran pinjaman subordinasi sebesar

Rp1.234 miliar, penerimaan dari eksekusi hak opsi

saham sebesar Rp239 miliar serta pembayaran

dividen dan Dana Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan sebesar Rp1.554 miliar

Pada tahun 2006 arus kas keluar bersih dari

aktivitas pendanaan sebesar Rp2.042 miliar yang

antara lain digunakan untuk membayar pinjaman

yang diterima sebesar Rp1.522 miliar, pembayaran

pinjaman subordinasi sebesar Rp245 miliar,

pembelian surat berharga dengan janji dijual

kembali sebesar Rp187 miliar, penerimaan dari

eksekusi hak opsi saham sebesar Rp415 miliar

serta pembayaran dividen dan Dana Program Bina

Lingkungan sebesar Rp314 miliar

Page 57: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

KOMITMEN & KONTINJENSI YANG MEMPUNYAI RISIKO KREDIT PER 31 DESEMBER 2006 DAN 2007

KOLEKTIBILITAS KOMITMEN & KONTINJENSI PER 31 DESEMBER 2006 DAN 2007

(Rp miliar ) 2006 2007

Performing 14.926 22.316

Non Performing 139 95(Rp miliar ) 2006 2007

Tanah dan bangunan 70 49

Peralatan Kantor, 190 242

Komputer dan Perangkat Lunak

Kendaraan 4 7

Jumlah 264 298

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 55

Pembahasan Umum dan Analisis Manajemen

(Rp miliar ) 2006 2007

Rupiah

Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan 892 1.251

Bank garansi yang diterbitkan 3.747 6.423

Standby letters of credit - 469

4.639 8.143

Mata uang asing

Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan 3.024 6.174

Bank garansi yang diterbitkan 4.535 5.572

Standby letters of credit 2.867 2.522

10.426 14.268

15.065 22.411

Rasio 2006 2007

Aktiva Produktif Bermasalah 8,3% 4,5%

Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap Aktiva Produktif 6,7% 5,2%

Pemenuhan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif 107,8% 104,2%

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (1) 90,1% 75,9%

Persentase Pelanggaran BMPK

Pihak Terkait 0,0% 0,0%

Pihak Tidak Terkait 0,0% 0,0%

Persentase Pelampauan BMPK

Pihak Terkait 0,0% 0,0%

Pihak Tidak Terkait 0,0% 0,0%

Giro Wajib Minimum Rupiah 11,7% 14,0%

Posisi Devisa Netto (2) 4,5% 1,3

KOMITMEN & KONTINJENSI

Jumlah Komitmen & Kontinjensi yang mempunyai

risiko kredit per 31 Desember 2007 mengalami

peningkatan sebesar 48,8% dibandingkan dengan

tahun 2006. Peningkatan tersebut terutama

disebabkan meningkatnya bank garansi yang

diterbitkan baik rupiah maupun valuta asing.

Penyisihan penghapusan komitmen dan

kontinjensi yang telah dibentuk pada tanggal 31

Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar

Rp470 miliar dan Rp514 miliar.

BELANJA MODAL

Bank Mandiri menganggarkan belanja modal

sekitar Rp400 miliar pada tahun 2008, yang terdiri

dari perluasan jaringan cabang dan renovasi,

peralatan kantor, komputer dan perangkat lunak

dan kendaraan.

Belanja Modal konsolidasi untuk tahun 2006 dan

2007:

RASIO KEUANGAN LAINNYA (BANK SAJA)

Catatan :

(1) Beban operasional termasuk beban bunga dan beban PAPP serta beban penyisihan lainnya dibagi pendapatan

operasional termasuk pendapatan bunga.

(2) Perhitungan devisa netto termauk akun, neraca, dan rekening administratif.

Page 58: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

56 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Page 59: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 57

Laporan Pengawasan Dewan Komisaris dan Laporan PelaksanaanGood Corporate Governance

Page 60: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

58 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Laporan Pengawasan Dewan Komisaris

Sesuai dengan visinya, Dewan Komisaris

berkomitmen untuk menjalankan langkah-langkah

proaktif untuk melaksanakan fungsi-fungsi dan

perannya dalam mengawasi Bank serta dalam

memberikan nasehatnya kepada Direksi. Pengawasan

dilakukan dimulai sejak perumusan strategi, tahap

implementasi program, dilanjutkan dengan

pemantauan kinerja serta memastikan penerapan

manajemen risiko dan good corporate governance.

Dewan Komisaris berpendapat bahwa dalam

periode tahun 2007, manajemen telah bersungguh-

sungguh untuk terus berupaya mengatasi

permasalahan internal maupun eksternal melalui

upaya konsolidasi yang tertuang didalam program

kerja RKAP 2007 dan revisinya pada bulan Juli

2007. Selain pencapaian kinerja keuangan, secara

umum pengawasan Dewan Komisaris difokuskan

terhadap beberapa permasalahan utama yang

mempengaruhi program perbaikan kinerja Bank

dan pencapaian target, yaitu meliputi: Penanganan

Kredit Bermasalah, Corporate Governance dan

Manajemen Risiko, serta Pengembangan Sumber

Daya Manusia dan Infrastruktur.

Terhadap hal-hal tersebut diatas, uraian faktor-faktor

yang menjadi perhatian Dewan Komisaris, adalah

sebagai berikut:

KINERJA KEUANGAN

Pada tahun 2007 kinerja keuangan dan

pengembangan bisnis Bank Mandiri meningkat

secara signifikan, baik dari sisi pertumbuhan

profitabilitas dimana laba berhasil meningkat

80%, maupun dari perbaikan kualitas asset yang

tercermin dari penurunan NPL netto dari sebesar

5,9% menjadi 1,5%.

Total aktiva Bank Mandiri per posisi 31 Desember

2007 mencapai Rp. 319,09 triliun atau tumbuh

19,3% dibanding tahun 2006 dan memantapkan

posisi Bank Mandiri tetap sebagai Bank terbesar

di Indonesia.

Ditinjau dari pencapaian target yang telah

ditetapkan dalam Key Performance Indicator

(KPI) tahun 2007, Bank Mandiri telah mencapai

semua target dan rencana kerja dengan sangat

baik.

PENANGANAN NON PERFORMING LOAN (NPL)

Dewan Komisaris dengan dibantu oleh Komite

Audit dan Komite Pemantau Risiko memonitor

berbagai upaya yang dilakukan manajemen dalam

Loan, termasuk memonitor persiapan Bank Mandiri

dalam melaksanakan Program Penyelesaian

Kredit Macet (PPKM) Bank Mandiri, sesuai dengan

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 14

Tahun 2005 Tentang Tata Cara Penghapusan Piutang

PPKM Mandiri untuk penanganan NPL dan

recovery credit belum dapat terealisir dengan baik.

Manajemen berpendapat bahwa masih diperlukan

dudukan hukum yang jelas dan pasti dalam

perlakuan hapus tagih atas piutang BUMN. Dewan

Komisaris setuju dengan pendapat manajemen

dan mendukung upaya manajemen agar program

tersebut dapat diimplementasikan, mengingat

keberhasilan penyelesaian kredit macet akan sangat

mendorong peningkatan kinerja Bank Mandiri pada

periode yang akan datang.

Disamping itu, terkait dengan penanganan

memberikan perhatian atas hal-hal berikut :

a. Pencapaian komitmen penyelesaian dengan cara

restrukturisasi dan pelunasan atas sisa Obligor

NPL Top 30, yang per posisi 31 Desember 2007

masih tersisa 11 debitur dengan total baki debit

sebesar Rp 2,6 triliun.

b. Upaya menjaga dan meningkatkan risk control

system pada aktivitas perkreditan terutama

segmen korporasi, commercial, small business

dan consumer loan, termasuk penyempurnaan

kualitas business process secara end to end.

c. Strategi menjaga dan meningkatkan kualitas

proses restrukturisasi kredit dalam upaya

menghasilkan kredit portfolio yang sehat secara

berkesinambungan dalam jangka panjang.

CORPORATE GOVERNANCE DAN MANAJEMEN

RISIKO

Dalam hal implementasi corporate governance

dan manajemen risiko, termasuk sistem

pengendalian operasional Bank, secara umum

dapat dilaporkan telah dilaksanakan dengan baik

dan penyempurnaannya terus diupayakan secara

berkelanjutan. Sehubungan dengan hal tersebut,

Dewan Komisaris mencatat beberapa hal dan hasil

implementasi antara lain sebagai berikut:

a. Hasil penilaian (self assessment) Bank Mandiri

atas pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate

Governance (transparency, accountability,

responsibility, independency dan fairness) pada

Corporate Governance Bagi Bank Umum,

menunjukkan nilai komposit 1,1 dengan predikat

”Sangat Baik”.

Demikian pula, hasil penilaian Corporate

Governance Perception Index 2006 yang

diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for

Corporate Governance yang proses penilaiannya

dilaksanakan sejak bulan Agustus 2007 sampai

dengan Nopember 2007, Bank Mandiri

memperoleh penghargaan sebagai Perusahaan

dengan kategori ”Sangat Terpercaya” (peringkat

1 dengan skor 88,66) dan Perusahaan dengan

kategori terbaik untuk sektor keuangan yang

diterima pada tanggal 27 Desember 2007.

b. Untuk menghindari perangkapan jabatan, Sdr.

Yap Tjay Soen, anggota Komisaris Independen

Bank Mandiri pada tanggal 12 Desember 2007

telah menyampaikan surat pengunduran

diri kepada Direksi PT Tuban Petrochemical

Industries (PT Tuban) perihal Pengunduran Diri

sebagai Direktur Utama, dengan tembusan

masing-masing Dewan Komisaris dan

Pemegang Saham PT Tuban. Pengunduran diri

tersebut telah dikukuhkan oleh RUPS PT Tuban,

sebagaimana tertuang dalam Akta RUPS No. 22

tanggal 12 Desember 2007.

Page 61: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 59

Laporan Pengawasan Dewan Komisaris

c. Sejalan dengan konsep SBU dalam organisasi Bank

Mandiri dan untuk melengkapi komite-komite di

bawah Direksi yang telah dibentuk sebelumnya

yaitu Risk & Capital Committee, Personal Policy

Committee, Credit Committee, Information &

Technology Committee, disamping itu Bank

Mandiri juga telah membentuk dua executive

committee baru (rapat Direksi terbatas), yaitu :

1. Wholesale Executive Committee; dan

2. Retail and Support Executive Committee

d. Dewan Komisaris melakukan penilaian dan

pemantauan secara berkala terhadap penerapan

manajemen risiko yang dilakukan Bank, antara

lain terhadap portfolio kredit di atas Rp 1

triliun. Selain itu, Dewan Komisaris memonitor

kepatuhan terhadap ketentuan kehati-hatian

yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, antara lain

penetapan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan

Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).

Terkait dengan Tingkat Kesehatan Bank Mandiri,

Bank Indonesia memberikan hasil peringkat

komposit 2 dengan predikat Baik masing-masing

untuk posisi 30 Juni 2007 dan 30 September

tanggal 19 Desember 2007 perihal Hasil Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank.

Demikian pula terhadap penilaian kecukupan

sistem pengendalian risiko untuk risiko kredit

Bank Mandiri, Bank Indonesia menggolongkan

“acceptable” untuk posisi 30 September 2007,

19 Desember 2007 perihal Informasi Predikat

Penilaian Kecukupan Sistem Pengendalian Risiko

untuk Risiko Kredit, Rasio Kewajiban Penyediaan

Modal Minimum dan Peringkat Komposit Tingkat

Kesehatan Bank Posisi 30 September 2007.

e. Atas pelaporan keuangan Dewan Komisaris

merekomendasikan agar manajemen terus

menerus memperbaiki sistem pelaporan untuk

peningkatan kualitas laporan.

f. Dalam rangka untuk mencapai visi menjadi

Regional Champion Bank, Dewan Komisaris

menaruh perhatian terhadap langkah strategis

Bank Mandiri untuk tumbuh lebih tinggi dari

pasar melalui pertumbuhan organik maupun

non-organik, antara lain dengan rencana

melakukan akuisisi atas Bank Sinar Harapan Bali.

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Terkait dengan pengembangan sumber daya

manusia dan infrastrukturnya, implementasinya

perlu selalu diupayakan dengan tahapan yang

tepat dan terintegrasi sehingga dapat secara efektif

mendukung pencapaian target dan rencana bisnis.

Beberapa hal yang menjadi perhatian Dewan

Komisaris antara lain sebagai berikut:

a. Bank Mandiri telah melakukan program

internalisasi budaya perusahaan secara

berkelanjutan, melalui nilai-nilai kebersamaan

Trust, Integrity, Professionalism, Customer Focus

dan Excellence (TIPCE), antara lain melalui

peranan change agents, hingga pemberian

berbagai sanksi disiplin dan penghargaan kepada

karyawan (reward & punishment).

b. Upaya peningkatan profesionalisme dan

produktivitas dilakukan melalui penataan

dan pengkajian ulang Job Grade dengan

menganalisa dan mengkalibrasi Job Grade

seluruh jabatan berdasarkan implementasi

struktur organisasi baru Bank Mandiri berbasis

Strategic Business Unit (SBU) yang sesuai dengan

kompetensi, tugas dan kewajiban. Sehubungan

dengan program tersebut penyesuaian dan

penyempurnaan Human Capital Policy serta

Performance Management System pelaksanaannya

akan dilakukan secara bertahap, dengan

memperhatikan aspek-aspek risiko yang perlu

dipertimbangkan. Untuk mendukung SBU

dan menunjang iklim kerja yang kondusif,

diimplementasikan multiple salary structure dan

incentives plan melalui penyempurnaan skala

& struktur gaji baru, serta model incentives plan,

perlu dirumuskan dengan hati-hati dan seksama.

c. Atas kesejahteraan dan pengembangan karir

pegawai, agar manajemen berupaya untuk terus

menerus meningkatkan dan menyempurnakan

kebijakan pengelolaan Sumber Daya Manusia,

antara lain dalam pengelolaan jalur karir.

d. Terkait dengan pengembangan modul e-learning

GCG meliputi modul tingkat dasar, tingkat

lanjutan dan assessment, telah diintegrasikan

ke dalam database Learning Center, untuk

selanjutnya agar dapat disosialisasikan kepada

seluruh pegawai Bank Mandiri di seluruh jajaran

melalui jaringan intranet.

PELAKSANAAN MANAGEMENT STOCK OPTION

PLAN (MSOP)

Disamping hal-hal tersebut di atas, Dewan

Komisaris selama tahun 2007 juga melaksanakan

pengawasan terhadap pelaksanaan eksekusi

atas Management Stock Option Plan (MSOP),

sebagaimana diamanatkan oleh Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Perseroan

tanggal 29 September 2003 yang menetapkan

kebijakan pelaksanaan dan pengawasan serta

penerima untuk program MSOP Tahap 1, RUPS

Tahunan Perseroan tanggal 16 Mei 2005 untuk

MSOP Tahap 2 dan RUPS Tahunan Perseroan

tanggal 22 Mei 2006 untuk MSOP Tahap 3.

Selama periode tahun buku yang berakhir tanggal

31 Desember 2007, telah dilaksanakan eksekusi

MSOP Tahap 1 sebanyak 43.512.471 lembar saham,

MSOP Tahap 2 sebanyak 687.178 lembar saham

dan MSOP Tahap 3 sebanyak 137.348.058 lembar

saham. Penambahan jumlah saham beredar

hasil dari eksekusi MSOP tersebut ditindaklanjuti

dengan perubahan Anggaran Dasar untuk

melakukan penambahan modal ditempatkan dan

disetor penuh.

SISTIM PENGENDALIAN OPERASIONAL BANK

DAN INFRASTRUKTUR

Sejalan dengan kompleksitas dalam operasional

perbankan, pengembangan bisnis perlu disertai

dengan peningkatan sistem pengendalian

operasional dan dukungan infrastruktur serta

teknologi yang tepat guna. Beberapa catatan

Dewan Komisaris, terkait dengan hal tersebut

antara lain:

Page 62: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

60 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Laporan Pengawasan Dewan Komisaris

a. Dewan Komisaris telah melakukan penilaian

dan pemantauan atas upaya manajemen dalam

meningkatkan kualitas dari sistim pengendalian

operasional dan infrastruktur terutama terkait

dengan upaya-upaya memitigasi kemungkinan

terjadinya kecurangan-kecurangan (fraud) pada

kantor kas pada daerah-daerah yang terpencil

(remote areas) dengan bantuan teknologi

informasi.

b. Review dan penyempurnaan secara

berkelanjutan kebijakan, peraturan dan standard

operating procedure (SOP) terkait dengan

berkaitan dengan internal control, antara lain

meliputi batasan kewenangan menerbitkan

deposito, tempat penyimpanan dokumen yang

sesuai ketentuan dan standar yang berlaku serta

peningkatan peran unit Regional Internal Control

(RIC).

c. Program sentralisasi operasional dan perluasan

jaringan distribusi perlu dukungan kehandalan

dan availability sistem termasuk sistem

pengamanan dan peningkatan kesiapan Disaster

Recovery Plan dan Business Continuity Plan.

HAL-HAL LAIN YANG PERLU MENDAPAT

PERHATIAN MANAJEMEN

Berdasarkan pengawasan atas realisasi kinerja dan

pelaksanaan program kerja Bank Mandiri Tahun

2007 maka Dewan Komisaris menyampaikan

beberapa hal yang perlu mendapat perhatian

manajemen antara lain sebagai berikut:

sangat baik dalam tahun 2007 hendaknya terus

diupayakan peningkatannya disertai dengan

pengembangan bisnis yang sustainable dan

sejalan dengan fokus pertumbuhan di masa

datang baik di segmen commercial sebagai

emerging business maupun pengembangan

segmen retail, micro dan consumer finance

sebagai future growth engine, dan peningkatan

b. Realisasi kredit bermasalah (NPL) yang telah

menunjukkan penurunan secara drastis kiranya

perlu disertai dengan kemampuan bank untuk

menyelesaikan kredit macet yang telah dihapus

buku dan meningkatkan program credit recovery

yang lebih agresif, serta meningkatkan kehati-

hatian dalam ekspansi kredit.

c. Walaupun pengembangan bisnis berupa

penghimpunan dana maupun penempatan

dana telah berjalan dengan baik serta

memperhatikan prospek perekonomian

global, kiranya penerapan asset liabilities

management dan manajemen risiko perlu lebih

disempurnakan sehingga pengelolaan portfolio

bank dapat dilaksanakan secara optimal dan

dalam batas-batas yang sehat.

d. Meskipun realisasi Pendapatan Operasional

Lainnya telah dicapai dengan baik, namun

memperhatikan customer base dan potensi

yang ada kiranya masih perlu lebih dioptimalkan

melalui peningkatan efektivitas aliansi dan

sinergi antar SBU, dengan anak perusahaan dan

cross selling dan

implementasi CST (clients service team) yang

telah mulai berjalan.

dilaksanakan secara berkelanjutan dengan

memperbaiki cost structure dan service level-

operasional yang berkesinambungan dan harus

dilaksanakan secara sistematik.

f. Sehubungan upaya untuk pengembangan

bisnis bank dengan pertumbuhan non organik

melalui akuisisi khususnya rencana akuisisi Bank

Sinar Harapan Bali, kiranya proses integrasinya

dapat dilaksanakan dengan baik, efektif dan

g. Pengembangan kompetensi SDM sesuai

kebutuhan dan dinamika bisnis agar terus

dilaksanakan secara berkelanjutan, serta tetap

dibangun jalinan komunikasi dengan pegawai

secara berkesinambungan.

Selama tahun 2007, Dewan Komisaris dalam

melaksanakan fungsi pengawasan dan pemberian

nasehat kepada Direksi dibantu oleh Komite-Komite

yaitu :

1. Komite Audit

2. Komite Pemantau Risiko

3. Komite Remunerasi dan Nominasi

4. Komite Good Corporate Governance

Seluruh Komite telah melaksanakan tugas dan

kewajiban dengan baik dan telah memberikan

laporan dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris

atas hal-hal yang perlu menjadi perhatian Dewan

Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Laporan dan Rekomendasi masing-masing Komite

dapat dilihat dalam laporan tersendiri yang

merupakan bagian dari laporan pertanggung

jawaban tahunan Dewan Komisaris.

Demikian laporan Dewan Komisaris atas

pelaksanaan program pengawasan selama tahun

2007.

Page 63: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 61

Laporan Pengawasan Dewan Komisaris

LAPORAN KOMITE AUDIT

Komite Audit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

sudah dibentuk sejak tanggal 19 Agustus 1999

berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris

Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Mandiri

Juli 2005.

Tujuan Pembentukan Komite Audit

Pembentukan Komite Audit Bank Mandiri

dilaksanakan dengan mengacu kepada

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara

Governance bagi bank umum dengan tujuan

untuk membantu dan memfasilitasi Dewan

Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi

pengawasannya serta dalam memberikan nasehat

kepada Direksi atas hal-hal yang terkait dengan

informasi keuangan, sistem pengendalian intern,

efektivitas pemeriksaan auditor eksternal dan

internal, efektivitas pelaksanaan manajemen risiko

serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Struktur dan Keanggotaan Komite Audit

Sesuai dengan Keputusan Dewan Komisaris

keanggotaan Komite Audit Bank Mandiri adalah

sebagai berikut :

Ketua : Gunarni Soeworo

(Komisaris Independen)

Anggota : Soedarjono

(Komisaris Independen)

Anggota : Yap Tjay Soen

(Komisaris Independen)

Anggota : Zulkifli Djaelani

(Pihak Independen)

Anggota : Imam Sukarno

(Pihak Independen)

Tugas dan Tangung Jawab Komite Audit

Komite Audit bertugas dan bertanggung jawab

untuk memberikan pendapat kepada Dewan

Komisaris mengenai laporan dan atau hal-hal lain

hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan

Komisaris dengan cara :

semua informasi keuangan yang disajikan

manajemen.

efektivitas pelaksanaan pengendalian intern

(internal control).

efektivitas pelaksanaan dan hasil pemeriksaan

Group.

− Independensi dan objektivitas Kantor

Akuntan Publik (KAP) yang akan mengikuti

tender.

− Biaya jasa audit dan cakupan audit yang

diajukan KAP terpilih

− Perkembangan pelaksanaan audit oleh KAP

terpilih.

− Laporan hasil audit yang disampaikan oleh

KAP terpilih.

kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

melaporkan berbagai risiko yang potensial akan

terjadi.

pelaksanaan tindak lanjut oleh manajemen

yang berkaitan dengan temuan-temuan

hasil pemeriksaan Satuan Kerja Audit Intern,

Kantor Akuntan Publik, Direktorat Pengawasan

Bank-Bank Indonesia dan Badan Pemeriksaan

Keuangan Republik Indonesia.

Sesuai dengan laporan triwulanan yang

disampaikan kepada Dewan Komisaris, dalam tahun

2007 Komite Audit telah melakukan kegiatan-

kegiatan sebagai berikut :

1. Melakukan penelaahan atas data dan

informasi keuangan yang terdiri dari :

Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember

2006 dan 2005 serta Laporan Keuangan Publikasi

per 31 Desember 2006 dan 2005.

tahun 2007.

tahun 2007.

2007.

dan triwulanan tahun 2007.

2. Melakukan penelaahan atas Laporan

Hasil Audit Rutin tahun 2007 berdasarkan

pemeriksaan yang dilakukan Satuan Kerja

Audit Intern (SKAI) terhadap unit-unit kerja

berikut :

Recovery Group, Wealth Management Group,

Accounting Group, Consumer Loans Group,

Consumer Cards Group, Mass Banking Group,

Treasury Group, Legal Group dan Corporate

Banking Group.

unit), Commercial Banking Center (14 unit),

Consumer Loans Business Center (12 unit), Small

Business District Center (6 unit), Micro Business

District Center (6 unit) dan Regional Credit

Recovery (7 unit).

Mandiri (1 unit).

Timor Leste.

3. Melakukan 8 (delapan) kali pertemuan

dengan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)

untuk membahas antara lain mengenai :

SKAI dan Kantor Akuntan Publik, terutama yang

berkaitan dengan implementasi kebijakan,

sistem & prosedur, sistem pengendalian intern

dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan yang berlaku serta tindak lanjut

auditee atas temuan-temuan tersebut.

tahun 2007.

Page 64: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

62 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Laporan Pengawasan Dewan Komisaris

Badan Pemeriksa Keuangan Republik

Indonesia.

Akuntan Publik untuk audit tahun 2006 beserta

tindak lanjut yang diambil manajemen atas hal

tersebut.

Operasional Kantor Kas.

Satuan Kerja Audit Intern tahun 2008.

4. Melakukan pertemuan dengan 15

(limabelas) unit kerja/usaha untuk

membahas antara lain:

mencakup segmen Corporate, Commercial,

Small & Micro dan Consumer.

angsuran kartu kredit yang bermasalah.

Bank Indonesia tahun 2006.

Akuntan Publik untuk audit Laporan Keuangan

Bank Mandiri Tahun Buku 2007.

pada awal tahun 2008.

Informasi Bank Mandiri yang dilakukan oleh

auditor independen.

5. Melakukan 5 (lima) kali pertemuan dengan

KAP yang terpilih untuk melakukan audit

laporan keuangan Bank Mandiri untuk

membahas mengenai :

progress) Laporan Keuangan Bank Mandiri

Tahun Buku 2006.

tahun 2006.

Tahun Buku 2007.

(Management Letter) Tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2006.

untuk posisi per 30 September 2007.

6. Melakukan 3 (tiga) kali pertemuan

bersama-sama dengan Komite Pemantau

Risiko untuk membahas antara lain :

7. Melakukan tugas dan kegiatan lain yang

diberikan Dewan Komisaris, antara lain

penelaahan Laporan Pelaksanaan dan

Pokok-pokok Hasil Audit Intern Semester

I/2007 dan Laporan Pengawasan Rencana

Bisnis Bank Semester I/2007 yang kedua-

duanya harus disampaikan kepada Bank

Indonesia.

Berdasarkan penelaahan dan pembahasan

dalam pertemuan-pertemuan yang telah

dilakukan seperti tersebut di atas, Komite Audit

berpendapat bahwa :

dipublikasikan telah memenuhi azas

keterbukaan.

yang memadai.

memadai dalam melakukan pemantauan atas

kepatuhan terhadap ketentuan perundang-

undangan yang berlaku.

Komite Audit juga telah menyampaikan laporan,

saran dan catatan atas berbagai aktivitas

perusahaan yang perlu mendapatkan perhatian

Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan

fungsi pengawasannya serta dalam memberikan

nasehat kepada Direksi

Sehubungan dengan itu maka tidak ada masalah-

masalah signifikan yang perlu ditambahkan

dalam laporan.

Komite Audit

Gunarni Soeworo

Ketua

Soedarjono

Anggota

Yap Tjay Soen

Anggota

Zulkifli Djaelani

Anggota

Imam Sukarno

Anggota

Page 65: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 63

Laporan Pengawasan Dewan Komisaris

LAPORAN KOMITE PEMANTAU RISIKO

Komite Pemantau Risiko di tahun 2006 telah

memformalkan aturan keanggotaan, tugas,

wewenang, tanggung jawab dan imbal jasa bagi

Komite. Aturan tersebut mengatur bahwa tugas

dan tanggung jawab Komite adalah:

1. Memberikan masukan kepada Dewan

Komisaris dalam penyusunan dan perbaikan

kebijakan manajemen risiko.

2. Mendiskusikan dengan Direksi atau unit kerja

terkait dengan manajemen risiko, menguji

pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan

membahasnya dalam rapat Dewan Komisaris

atau rapat gabungan Dewan Komisaris dan

Direksi.

3. Mempelajari dan mengkaji ulang kebijakan

dan peraturan-peraturan internal tentang

kebijakan manajemen risiko.

4. Mempertimbangkan aspek risiko produk

dan perubahan keadaaan atau kejadian yang

berasal dari internal maupun eksternal Bank.

5. Secara periodik mengkaji manajemen

risiko dan pedoman pelaksanaannya dan

penyesuaiannya.

6. Mengevaluasi akurasi model dan validitas data

pengukuran risiko.

7. Mengikuti dan mempelajari keputusan Risk

and Capital Committee.

8. Mengkaji konsep laporan triwulanan profil

risiko Bank secara individual dan konsolidasi

serta menyampaikan masukan kepada Dewan

Komisaris atas hal-hal yang perlu didiskusikan

lebih lanjut dengan Direksi.

Komite telah sepakat untuk bertemu sekurang-

kurangnya satu kali dalam sebulan. Pertemuan

tersebut merupakan rapat yang sah dan dapat

mengambil keputusan yang berupa rekomendasi

kepada Dewan Komisaris. Berdasarkan

rekomendasi tersebut Dewan Komisaris

mengambil keputusan berupa pendapat atas

suatu masalah yang menyangkut risiko.

Dalam rapat tersebut Komite dapat mengundang

pihak-pihak yang dianggap relevan dan terkait

dengan masalah risiko yang akan dibahas.

Selama 2007 Komite dengan intensif telah

membahas dengan pihak-pihak terkait mengenai

risiko dan manajemennya.

Komite Pemantau Risiko

Soedarjono

Ketua

Page 66: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

64 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Laporan Pengawasan Dewan Komisaris

LAPORAN KOMITE REMUNERASI DAN

NOMINASI

Komite Remunerasi dan Nominasi (Komite)

diamanatkan untuk menelaah dan

mengidentifikasi individu-individu unggul dan

berkualitas untuk dicalonkan sebagai anggota

Direksi sesuai dengan kriteria dan persyaratan

yang tercantum dalam Piagam Komite.

Selain itu Komite diberi mandat untuk menyusun

pedoman untuk mengevaluasi kinerja Direksi

dan juga pedoman untuk mengevaluasi secara

self-assessment kinerja Dewan Komisaris. Ini

berarti Komite bertanggung jawab untuk

melakukan evaluasi kinerja Direksi secara

periodik serta mengusulkan paket remunerasi

bagi Direksi dan Dewan Komisaris yang sepadan

dengan kinerjanya. Dalam pengusulan tersebut,

Komite harus memastikan bahwa kepentingan

manajemen tersebut sejalan dengan

kepentingan pemegang saham serta proritas

strategis Bank Mandiri. Terakhir, Komite juga

harus menelaah perumusan Ruang Lingkup dan

Tanggung Jawab Direksi.

Komite menyadari bahwa Bank Mandiri selaku

bank milik negara yang telah terbuka, keputusan

pengangkatan dan pemberhentian Direksi

dan Dewan Komisaris adalah wewenang

penuh pemegang saham Seri A Dwiwarna.

Walaupun begitu, Komite percaya bahwa bila

pengangkatan tersebut berdasarkan proses

pencalonan yang sistematis dan obyektif, maka

akan mempengaruhi akuntabilitas secara positip.

Komite di tahun 2008 akan tetap melaksanakan

program kerjanya untuk memastikan berjalannya

fungsi pengawasan Dewan Komisaris.

Komite Remunerasi dan Nominasi

Edwin Gerungan

Ketua

Page 67: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 65

Laporan Pengawasan Dewan Komisaris

LAPORAN KOMITE GCG

Komite Good Corporate Governance (GCG) yang

dibentuk oleh Dewan Komisaris pada tanggal

18 Juli 2005, telah memasuki tahun yang ketiga

pada tahun 2007. Tahun 2005 merupakan

periode penetapan kerangka dasar kebijakan GCG

sebagaimana dituangkan dalam Piagam GCG,

sementara tahun 2006 merupakan periode yang

lebih fokus pada sosialisasi implementasi GCG

di Bank Mandiri serta fokus pada pemenuhan

Januari 2006 sebagaimana diubah dengan PBI No.

Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum. Untuk tahun

2007, penerapan GCG lebih difokuskan pada

pengawasan implementasi prinsip-prinsip dan

praktek-praktek terbaik GCG dalam semua aktivitas

utama Bank.

Untuk memberikan pemahaman atas prinsip-

prinsip GCG yang harus diimplementasikan oleh

seluruh lini di Bank Mandiri dan memperoleh

feedback berupa perbaikan dan penyempurnaan

sistem dan prosedur yang terkait dengan

implementasi GCG, pelaksanaan sosialisasi

GCG di Kantor Pusat maupun wilayah dilakukan

secara berkesinambungan dan konsisten. Selain

melakukan sosialisasi, Komite juga secara aktif

menyampaikan materi GCG kepada para peserta

Officer Development Program (ODP) dan Staff

Development Program (SDP) dalam forum sharing

experiences. Komite menganggap penting dan

sangat relevan untuk memberikan materi GCG

secara dini kepada para peserta ODP dan SDP

mengingat mereka merupakan pegawai-pegawai

calon-calon pimpinan bank di masa mendatang.

Selain itu, Komite GCG melalui Dewan Komisaris

secara aktif juga memberikan masukan-masukan

kepada Bank Indonesia, Himbara, Perbanas, FKDKP,

dan Forum Dewan Komisaris bank-bank BUMN

terkait dengan pembahasan Peraturan Bank

Indonesia (PBI) tentang GCG.

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya untuk membangun budaya patuh

(sense of complying) terhadap regulasi, pada tahun

2007 Komite GCG melalui program kerjanya telah

melakukan review dan memberikan masukan antara

lain terhadap :

Penyesuaian nama Komite dan Pengangkatan

Angota Komite di bawah Dewan Komisaris

sebagaimana dituangkan dalam Keputusan

Dewan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk .

dituangkan dalam Keputusan Dewan Komisaris

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

di bawah Dewan Komisaris sebagaimana

dituangkan dalam Keputusan Dewan Komisaris

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Komisaris atas tindak lanjut ke Bank Indonesia

(BI) terkait dengan berakhirnya rangkap jabatan

beberapa anggota Dewan Komisaris.

Masih berkaitan dengan upaya untuk membangun

budaya patuh terhadap regulasi, dalam rangka

30 Januari 2006 sebagaimana diubah dengan

GCG melakukan monitoring terhadap pelaksanaan

penilaian (self assessment) sesuai ketentuan BI, yang

pada tahun 2007 memperoleh nilai komposit 1,1

(Predikat Sangat Baik).

Disamping itu, guna mengetahui penilaian pihak

independen terhadap implementasi GCG di Bank

Mandiri serta memberikan masukan dalam rangka

perbaikan secara terus menerus, Bank Mandiri telah

mengikuti Good Corporate Governance Perception

Index 2006 (CGPI 2006) yang diselenggarakan oleh

The Indonesian Institute for Corporate Governance

(IICG), dengan hasil memperoleh predikat Perusahaan

dengan kategori “Sangat Terpercaya” (Peringkat 1)

dari seluruh peserta, dan perusahaan publik dengan

Kategori Terbaik untuk sektor keuangan.

Pada tahun 2008, program kerja Komite GCG

terutama lebih difokuskan kepada hal-hal sbb :

oleh IICG berupa Laporan kepada Dewan Komisaris

dan Direksi serta review dan action plan.

berupa implementasi PBI tentang GCG, program

self assessment dan reassessment GCG BI serta hasil

penilaian implementasi GCG.

GCG mengenai ‘the form vs the substance‘ dengan

seluruh Group Head Kantor Pusat dan Kantor

Wilayah.

Mandiri dalam memenuhi ketentuan PBI No.

Komisaris, Perangkapan Jabatan Dewan Komisaris,

Persyaratan Komite di level Dewan Komisaris dan

Kewajiban Pelaporan Dewan Komisaris.

reassessment oleh BI.

pelaksanaan rating GCG oleh independent reviewer.

Akhir kata, atas perhatian dan dukungan semua

pihak terhadap pelaksanaan tugas-tugas Komite

GCG selama ini, kami mengucapkan banyak terima

kasih.

Demikian laporan Dewan Komisaris atas pelaksanaan

program pengawasan selama tahun 2007.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Komite Good Corporate Governance

Muchayat

Ketua

Page 68: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

66 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance

Dalam upaya mencapai posisi sebagai bank

publik terkemuka (Blue Chip Company) di kawasan

Asia Tenggara (Regional Champion Bank), Dewan

Komisaris dan Direksi Bank Mandiri memiliki

komitmen untuk menegakkan sistem perbankan

yang sehat dan kuat. Manajemen berkeyakinan

bahwa pencapaian tujuan di atas merupakan proses

transformasi yang secara mutlak memerlukan

penerapan prinsip-prinsip Good Corporate

Governance (GCG) sebagai salah satu prasyaratnya.

Bank Mandiri percaya bahwa penerapan prinsip

dan praktek-praktek GCG yang konsisten akan

memberikan manfaat baik bagi Bank maupun para

pemangku kepentingan lainnya.

Sejak awal berdirinya, Bank Mandiri menyadari

bahwa kunci utama keberhasilan pengelolaan

perusahaan terletak pada kemampuan

mengembangkan serta menumbuhkan budaya

perusahaan maupun etos kerja yang baru,

antara lain melalui prudential banking practices,

manajemen risiko serta penerapan GCG.

Sebelum dilaksanakannya Initial Public

Offering (IPO) pada tanggal 14 Juli 2003, Bank

Mandiri melakukan internalisasi GCG melalui:

1. Keputusan Bersama Direksi dan Dewan

Komisaris tentang Prinsip-prinsip GCG di Bank

Mandiri.

2. Keputusan Bersama Direksi dan Dewan

Komisaris tentang Code Of Conduct PT Bank

Mandiri (Persero) yang menjadi pedoman

perilaku di dalam berinteraksi dengan

nasabah, rekanan dan sesama karyawan.

3. Keputusan Direksi tentang Kebijakan

Kepatuhan (Compliance Policy) yang

mewajibkan seluruh jajaran Bank Mandiri untuk

bertanggung jawab penuh secara individu

didalam melakukan kegiatan operasional Bank

di bidangnya masing-masing.

4. Keputusan Direksi tentang Tata Tertib

Executive Management PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk yang menjadi dasar pelaksanaan

kerja, administrasi, tanggung jawab dan

wewenang Executive Management dalam

melaksanakan fungsi, tugas dan kewajiban

sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar PT

Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Setelah go public, Bank Mandiri kemudian

melaksanakan implementasi GCG melalui:

1. Pembentukan Komite-komite di level Dewan

Komisaris, yaitu Komite Pemantau Risiko,

Komite Remunerasi dan Nominasi, dan

Komite GCG untuk melengkapi Komite Audit

yang telah dibentuk sebelumnya.

2. Pembentukan Sekretaris Perusahaan

(Corporate Secretary).

3. Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham

sesuai peraturan perundang-undangan yang

berlaku bagi perusahaan publik dan terbuka.

4. Keterbukaan Informasi, antara lain dalam

publikasi laporan keuangan, informasi

mengenai peristiwa atau fakta material.

5. Laporan tahunan yang tepat waktu,

memadai, jelas dan akurat.

6. Menghormati dan memperhatikan

kepentingan pemegang saham minoritas.

7. Menetapkan Enam Strategi Utama dalam

rangka membenahi serta membangun

dasar-dasar pertumbuhan di masa datang.

8. Revitalisasi terhadap nilai-nilai kebersamaan

(shared values) Bank Mandiri serta

perumusan perilaku utama Bank Mandiri.

9. Penilaian implementasi GCG oleh lembaga

independen.

Setelah dibentuknya Komite GCG,

internalisasi GCG di Bank Mandiri dilakukan

melalui :

1. Penyusunan Piagam GCG yang dituangkan

2. Pelaksanaan Good Corporate Governance

Self Assessment.

3. Pelaksanaan Peraturan Bank Indonesia (PBI)

tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum

Penerapan Good Corporate Governance di

Bank Umum; dan

4. Sosialisasi GCG kepada seluruh jajaran Bank

Mandiri.

Menyadari bahwa implementasi GCG memegang

peranan penting dalam meningkatkan kinerja

stakeholders,

Bank Mandiri melakukan penyempurnaan praktek

GCG secara konsisten dan berkesinambungan,

antara lain melalui :

1. Publikasi laporan keuangan yang transparan

dan tepat waktu, penyempurnaan kualitas

website Bank Mandiri, pelaksanaan investor

meeting dan pelaksanaan corporate social

responsibility.

2. Pengambilan keputusan bisnis maupun

keputusan manajemen lainnya dengan

mempertimbangkan prinsip-prinsip GCG

serta senantiasa mempertimbangkan semua

ketentuan yang berlaku (taat azas). Hal ini

berdampak positif dan sangat membantu

Bank Mandiri keluar dari berbagai kesulitan

secara bertahap namun pasti, di samping

telah meningkatkan shareholder’s value yang

tercermin dari kinerja Bank Mandiri pada

tahun berikutnya.

3. Bekerja keras untuk meningkatkan kinerja

Bank, antara lain melalui pembenahan dalam

penanganan kredit yang hasilnya terlihat

dari penurunan NPL menjadi kurang dari

5%. Hal ini merupakan upaya segenap

jajaran Bank dalam rangka menumbuhkan

kepercayaan masyarakat atas kemampuan

manajemen dalam mengelola perusahaan

dan membangun nilai jangka panjang bagi

stakeholder.

4. Pelaksanaan program internalisasi

budaya Bank Mandiri antara lain melalui

penyelenggaraan Culture Fair, Culture

Seminar, Change Agent Championship &

Recognition Program berupa pemberian

penghargaan kepada unit kerja dan change

agent terbaik dalam implementasi program

budaya guna meningkatkan motivasi seluruh

unit kerja dan para change agent yang ada.

Mandiri menyampaikan laporan pelaksanaan

GCG tahun 2007 yang mencakup aspek-aspek

sebagai berikut :

Page 69: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 67

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance

1. Kesimpulan Umum hasil self assessment

pelaksanaan GCG.

2. Pengungkapan Pelaksanaan GCG yang

mencakup aspek GCG beserta kepatuhan

Bank.

3. Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris

dan Direksi yang mencapai 5% atau lebih dari

modal disetor, yang meliputi jenis dan jumlah

lembar saham.

4. Hubungan keuangan dan hubungan keluarga

anggota Dewan Komisaris dan Direksi

dengan anggota Dewan Komisaris lainnya,

Pengendali Bank.

bagi Dewan Komisaris dan Direksi.

6. Opsi saham dan kepemilikan saham.

7. Rasio gaji tertinggi dan terendah.

8. Frekuensi rapat Dewan Komisaris.

9. Jumlah penyimpangan internal (internal

fraud).

10. Permasalahan hukum.

11. Transaksi yang mengandung benturan

kepentingan.

12. Pembelian kembali saham dan obligasi Bank.

13. Pemberian dana untuk kegiatan sosial dan

kegiatan politik selama periode laporan.

KESIMPULAN UMUM HASIL SELF ASSESSMENT

PELAKSANAAAN GOOD CORPORATE

GOVERNANCE

Penilaian (Self Assessment) atas Pelaksanaan

Good Corporate Governance untuk Tahun 2007

wajib melakukan penilaian (self assessment) atas

pelaksanaan GCG Bank paling kurang 1 (satu) kali

dalam setahun.

Dalam pelaksanaan self assessment, penilaian

dilakukan terhadap faktor-faktor minimal yang

ditentukan oleh Bank Indonesia sebagai wujud

nyata atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG,

yang terdiri dari transparency, accountability,

responsibility, independency dan fairness.

Adapun faktor-faktor yang dinilai, penjelasan dan

hasil penilaian adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab

Dewan Komisaris

Hasil penilaian : Peringkat 1

Seluruh persyaratan tugas dan tanggung

jawab telah memenuhi ketentuan yang

berlaku.

2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab

Direksi

Hasil penilaian : Peringkat 1

Seluruh persyaratan tugas dan tanggung

jawab telah memenuhi ketentuan yang

berlaku.

3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite

Hasil penilaian : Peringkat 1

Kecukupan struktur, kualifikasi, kompetensi

dan tanggung jawab Komite telah sesuai

dengan prinsip-prinsip GCG.

4. Penanganan Benturan Kepentingan

Hasil penilaian : Peringkat 1

Bank telah memiliki kebijakan, sistem

dan prosedur penyelesaian benturan

kepentingan.

5. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank

Hasil penilaian : Peringkat 1

Bank telah memenuhi kriteria mengenai

kepatuhan Bank terhadap ketentuan Bank

Indonesia dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku serta pemenuhan

komitmen dengan lembaga otoritas yang

berwenang.

6. Penerapan Fungsi Audit Intern

Hasil penilaian : Peringkat 1

Pelaksanaan fungsi audit intern Bank telah

berjalan efektif dan memenuhi pedoman

intern serta sesuai dengan standar minimum

yang telah ditetapkan dalam SPFAIB.

7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern

Hasil penilaian : Peringkat 1

Pelaksanaan audit oleh akuntan publik telah

efektif dan memenuhi dengan persyaratan

dalam ketentuan.

8. Penerapan Manajemen Risiko Termasuk

Sistem Pengendalian Intern

Hasil penilaian : Peringkat 2

Penerapan manajemen risiko dan

pengendalian intern sudah efektif,

namun perlu dilakukan penyempurnaan

sehingga tidak terdapat kelemahan dalam

penerapannya.

9. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait

(Related Party) dan Penyediaan Dana Besar

(Large Exposure).

Hasil penilaian : Peringkat 1

Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan

prosedur tertulis untuk penyediaan dana

besar serta tidak terdapat pelanggaran dan

pelampauan BMPK.

10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non

Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan Good

Corporate Governance dan Pelaporan Internal

Hasil penilaian : Peringkat 1

Bank sangat transparan dalam menyampaikan

informasi keuangan dan non keuangan

kepada publik melalui homepage Bank dan

media yang mudah diakses. Cakupan informasi

keuangan dan non keuangan tersedia sangat

tepat waktu, lengkap, akurat, kini dan utuh.

11. Rencana Strategis Bank

Hasil penilaian : Peringkat 1

Rencana korporasi (corporate plan) dan

rencana bisnis bank (business plan) disusun

secara realistis serta memperhatikan faktor

eksternal maupun internal serta disesuaikan

dengan visi dan misi Bank.

Setelah melakukan penilaian terhadap masing-

masing faktor dan perhitungan sesuai dengan

bobot prosentase dari masing-masing faktor

tersebut, untuk periode tahun 2007 Bank Mandiri

memperoleh nilai komposit 1,1 dengan predikat

“Sangat Baik”.

Nilai Komposit Predikat Komposit

Nilai Komposit < 1.5 Sangat Baik

1.5 < Nilai Komposit < 2.5 Baik

2.5 < Nilai Komposit < 3.5 Cukup Baik

3.5 < Nilai Komposit < 4.5 Kurang Baik

Nilai Komposit > 4.5 Tidak baik

NILAI KOMPOSIT

Page 70: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

68 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris & Direksi

Jumlah, komposisi dan independensi anggota Dewan Komisaris dapat dilihat pada tabel berikut:

Komisaris Independen

Keberadaan Komisaris Independen dimaksudkan

untuk dapat mendorong terciptanya iklim

dan lingkungan kerja yang lebih obyektif

dan menempatkan kewajaran (fairness) dan

kesetaraan diantara berbagai kepentingan

termasuk kepentingan pemegang saham

minoritas dan stakeholder lainnya.

Komisaris Independen adalah anggota Dewan

Komisaris yang tidak memiliki hubungan

keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham

pemegang saham pengendali atau hubungan

lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya

untuk bertindak independen. PBI tersebut juga

mengatur bahwa paling kurang 50% dari jumlah

anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris

independen.

Sehubungan dengan hal tersebut, dan dalam

rangka mendukung GCG Bank, pemegang

saham dalam RUPS telah menetapkan Komisaris

Independen dengan jumlah dan persyaratan

sebagaimana ditetapkan dalam peraturan

perundang-undangan yang berlaku guna

menjalankan tugas pengawasan terhadap Bank

dan kelompok usaha Bank. Saat ini 5 (lima) dari 7

(tujuh) anggota Dewan Komisaris Bank Mandiri

merupakan Komisaris Independen.

Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris

1. Melakukan Pengawasan terhadap jalannya

pengurusan Perseroan yang dilakukan

Direksi serta memberi nasehat kepada

Direksi termasuk mengenai rencana kerja,

pengembangan Perseroan, pelaksanaan

ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan

Rapat Umum Pemegang Saham dan atau

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Melaksanakan tugas, wewenang dan

tanggung jawab sesuai dengan ketentuan

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance

No Nama Jabatan

1. Edwin Gerungan Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen

2. Muchayat Wakil Komisaris Utama

3. Richard Claproth Komisaris

4. Soedarjono Komisaris Independen

5. Gunarni Soeworo Komisaris Independen

6. Pradjoto Komisaris Independen

7. Yap Tjay Soen Komisaris Independen

DEWAN KOMISARIS

FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS

Nama Jumlah Rapat Kehadiran

Edwin Gerungan 20 19

Muchayat 20 6

Soedarjono 20 20

Richard Claproth 20 8

Gunarni Soeworo 20 19

Pradjoto 20 13

Yap Tjay Soen 20 18

Catatan :

* Ketidakhadiran dalam rapat terutama karena dinas

Page 71: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 69

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance

dalam Anggaran Dasar Perseroan dan

Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham

dan atau Rapat Umum Pemegang Saham

Luar Biasa secara efektif dan efisien serta

terpeliharanya efektivitas komunikasi antara

Dewan Komisaris dengan Direksi, Auditor

Eksternal dan otoritas Pengawas Bank atau

Pasar Modal.

3. Menjaga kepentingan Perseroan dengan

memperhatikan kepentingan para Pemegang

Saham dan bertanggung jawab kepada Rapat

umum Pemegang Saham.

4. Meneliti dan menelaah laporan tahunan

yang disiapkan Direksi serta menandatangani

laporan tahunan tersebut.

5. Memberikan pendapat dan saran atas

Rencana Kerja dan Anggaran tahunan yang

diusulkan Direksi dan mengesahkannya sesuai

ketentuan pada Anggaran Dasar Perseroan.

6. Memonitor perkembangan kegiatan Perseroan.

7. Memberikan pendapat dan saran kepada

Rapat Umum Pemegang Saham mengenai

masalah yang dianggap penting bagi

kepentingan Perseroan.

8. Melaporkan dengan segera kepada Rapat

Umum Pemegang Saham apabila terjadi

gejala menurunnya kinerja Perseroan.

9. Memberitahukan kepada Bank Indonesia

paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak

ditemukannya (a) pelanggaran peraturan

perundang-undangan di bidang

keuangan dan perbankan dan (b) keadaan

atau perkiraan keadaan yang dapat

membahayakan kelangsungan usaha Bank.

Komite di bawah Dewan Komisaris

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE

Komite Audit

Tugas dan tanggung jawab Komite Audit telah

diuraikan dalam Laporan Pengawasan Dewan

Komisaris dalam Laporan Tahunan ini.

STRUKTUR, KEANGGOTAAN, DAN INDEPENDENSI ANGGOTA KOMITE

Nama Keanggotan

Gunarni Soeworo Komisaris Independen sebagai Ketua

Soedarjono Komisaris Independen sebagai Anggota

Yap Tjay Soen Komisaris Independen sebagai Anggota

Zulkifli Djaelani Pihak Independen sebagai Anggota

Imam Sukarno Pihak Independen sebagai Anggota

KOMITE PEMANTAU RISIKO

Nama Jabatan

Soedarjono Komisaris Independen sebagai Ketua

Edwin Gerungan Komisaris Independen sebagai Anggota

Gunarni Soeworo Komisaris Independen sebagai Anggota

Tama Widjaja Pihak Independen sebagai Anggota

Group Head Market & Operational Risk Sebagai sekretaris (ex-officio) – Non Voting Member

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

Nama Jabatan

Edwin Gerungan Komisaris Independen Sebagai Ketua

Muchayat Wakil Komisaris Utama sebagai Anggota

Soedarjono Komisaris Independen sebagai Anggota

Richard Claproth Komisaris sebagai Anggota

Gunarni Soeworo Komisaris Independen sebagai Anggota

Yap Tjay Soen Komisaris Independen sebagai Anggota

Pradjoto Komisaris Independen sebagai Anggota

Group Head Human Capital Sebagai Sekretaris (ex-officio) – Non Voting Member

KOMITE GCG

Nama Jabatan

Muchayat Wakil Komisaris Utama sebagai Ketua

Richard Claproth Komisaris sebagai Anggota

Yap Tjay Soen Komisaris Independen sebagai Anggota

Anwar Isham Pihak Independen sebagai Anggota

Group Head Compliance Sebagai Sekretaris (ex-officio) – Non Voting Member

KOMITE AUDIT

Page 72: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

70 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance

Komite Remunerasi dan Nominasi

a) Menyusun konsep dan analisa yang

berhubungan dengan fungsi Komite Nominasi

dan Remunerasi.

b) Membantu Dewan Komisaris untuk

memberikan rekomendasi tentang jumlah

anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

c) Membantu Dewan Komisaris dalam penetapan

Kebijakan Umum Personalia.

d) Merekomendasikan persetujuan perubahan

struktur organisasi sampai dengan satu tingkat

di bawah Direksi.

e) Membantu Dewan Komisaris memperoleh

dan menganalisa data bakal calon pejabat satu

tingkat di bawah Direksi secara triwulanan dan

setiap waktu jika ada perubahan.

f ) Membantu Dewan Komisaris dalam

memberikan rekomendasi tentang opsi

kepada Dewan Komisaris, Direksi dan Pegawai,

antara lain opsi saham serta pengawasan

pelaksanaannya.

g) Memiliki data base calon-calon Direksi dan

Dewan Komisaris.

Komite Pemantau Risiko

Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko

telah diuraikan dalam Laporan Pengawasan Dewan

Komisaris dalam Laporan Tahunan ini.

Komite GCG

a) Merekomendasikan kepada Dewan Komisaris

mengenai arah kebijakan dan perbaikan

implementasi prinsip-prinsip GCG yang dapat

diterapkan di dalam perusahaan.

b) Mengawasi efektivitas implementasi GCG

yang dilakukan oleh Direksi dalam upaya

membangun Corporate Image serta budaya

RAPAT KOMITE AUDIT TAHUN 2007

Nama Jumlah Rapat Kehadiran

Gunarni Soeworo 25 25

Soedarjono 25 25

Yap Tjay Soen 25 21

Zulkifli Djaelani 25 24

Imam Soekarno 25 24

Nama Jumlah Rapat Kehadiran

Soedarjono 18 18

Edwin Gerungan 18 10

Gunarni Soeworo 18 17

Tama Widjaja 18 18

Nama Jumlah Rapat Kehadiran

Edwin Gerungan 6 6

Muchayat 6 3

Soedarjono 6 6

Richard Claproth 6 1

Gunarni Soeworo 6 6

Yap Tjay Soen 6 6

Pradjoto 6 4

Nama Jumlah Rapat Kehadiran

Muchayat 7 6

Richard Claproth 7 6

Yap Tjay Soen 7 6

Anwar Isham 7 3

Catatan :

* Ketidakhadiran dalam rapat terutama karena dinas

RAPAT KOMITE PEMANTAU RISIKO TAHUN 2007

RAPAT KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

RAPAT KOMITE GCG

Page 73: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 71

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance

dengan realisasi yaitu mengusulkan kenaikan

dan usulan paket insentif (Tantiem).

c). Memberikan masukan atas pengembangan

compensation & benefit strategy.

d). Mengkaji dan memberikan masukan tentang

capability based workforces alignment system

e). Mengkaji dan memberikan masukan tentang

succession plan & talent management system,

dengan realisasi usulan talent management

system dan jalur karir (career path) pegawai

serta pelaksanaan training.

Komite Pemantau Risiko

Selain yang telah disampaikan sebelumnya, Komite

Pemantau Resiko juga melaksanakan hal-hal

sebagai berikut:

a). Mereview kebijakan manajemen risiko kredit

dan pasar untuk memastikan bahwa kebijakan

tersebut masih sesuai dengan perkembangan

pasar secara global, ekonomi mikro dan makro,

infrastruktur dan kompetensi yang dimiliki Bank,

dengan realisasi bahwa masih terus dilakukan

review untuk kebijakan manajemen risiko.

b). Memastikan bahwa risk appetite yang ditetapkan

masih dalam batas-batas kemampuan yang

wajar dari kondisi keuangan Bank

c). Liquidity status setiap akhir bulan dan prognosa

likuiditas bulan berikutnya, dengan realisasi

agar Bank tetap menjaga keamanan likuiditas

serta memantau perkembangan likuiditas

secara berkala.

d). Risk profile report, dengan realisasi evaluasi

terhadap penilaian risiko komposit bank.

e). Melakukan risk assessment sebelum produk

baru diluncurkan, dengan realisasi bahwa

sangat diperlukan kajian-kajian atas risiko yang

muncul terkait dengan Produk dan Aktivitas

Baru (PAB) serta dalam proses penilaian produk

patuh (Sense of Complying) yang dilaksanakan

oleh seluruh jajaran Bank di setiap unit kerja

secara total (Total Quality Compliance – TQC)

sehingga memberikan iklim bisnis yang sehat

dan lingkungan kerja yang kondusif.

c) Memberikan rekomendasi kepada Dewan

Komisaris terkait dengan kewajiban

perusahaan dalam memperhatikan dan

mengakomodasi kepentingan Pemegang

Saham Minoritas (Minority Shareholder)

dengan berpedoman pada peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

d) Memastikan bahwa proses nominasi calon

Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif

yang jelas, proses seleksi yang transparan

serta memenuhi ketentuan dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

e) Memastikan bahwa perusahaan memiliki

kebijakan evaluasi kinerja bagi masing-masing

anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi

dan Pejabat Eksekutif yang pelaksanaannya

dilakukan secara transparan, dan dikaitkan

dengan paket dan struktur remunerasinya.

f ) Memastikan bahwa anggota Dewan

Komisaris dan Direksi memiliki komitmen

untuk menghindari segala bentuk

benturan kepentingan (conflict of interest),

perangkapan jabatan dan perilaku insider

trading sebagaimana dilarang oleh peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

g) Menjaga rahasia Bank dan kerahasiaan atas

seluruh dokumen dan segala sesuatu yang

berhubungan dengan pelaksanaan tugas

Komite.

h) Melaporkan hasil kegiatan Komite GCG

kepada Dewan Komisaris untuk dituangkan

dalam Laporan Tahunan Bank.

PROGRAM KERJA KOMITE DAN REALISASINYA

Program kerja dan aktivitas Dewan Komisaris

beserta komite kami paparkan dalam laporan

pengawasan komisaris.

Komite Audit

Selain yang telah disampaikan sebelumnya, Komite

Audit juga melaksanakan hal-hal sebagai berikut:

a). Review dan diskusi perkembangan pemilihan

KAP untuk tahun buku 2007. Sebelum resmi

ditunjuk sebagai auditor independen, KAP

PSS-EY diminta untuk melakukan perubahan

tim dan pendalaman untuk IT Audit.

b). Review Laporan Hasil Audit Internal Audit

Group.

c). Melakukan kunjungan ke Kantor Wilayah

Cabang, dengan realisasi masih perlu

perkreditan di beberapa cabang khususnya

mengenai fleksibilitas yang terkait dengan

penetapan kategori sektor industri.

d). Review dan diskusi mengenai tindak lanjut

Hasil Pemeriksaan Bank Indonesia tahun 2006

dengan Compliance Group dengan realisasi

bahwa semua pihak akan berupaya untuk

komentar Bank Indonesia tersebut.

Komite Remunerasi dan Nominasi

Selain yang telah disampaikan sebelumnya, Komite

Remunerasi dan Nominasi juga melaksanakan hal-

hal sebagai berikut:

a). Mengembangkan sistem pemilihan kandidat

serta seleksi calon Direksi dan Dewan

Komisaris, dengan realisasi prosedur Piagam

Komite Remunerasi dan Nominasi.

b). Mengembangkan sistem evaluasi kinerja serta

remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris,

Page 74: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

72 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

dan aktivitas baru, agar dipastikan bahwa telah

dilakukan penilaian secara bisnis (cost & benefit

analysis) bahwa PAB dimaksud dapat jalan

dan termasuk penentuan jika produk tidak

menguntungkan lagi.

f ). Mengevaluasi kinerja Strategic Business Unit

(SBU)

realisasi bahwa implementasi SBU yang

dimulai pada awal tahun 2007 di mana di

dalam penerapannya terdapat beberapa

risiko yang perlu mendapat perhatian dan

telah dilakukan beberapa pendekatan untuk

memitigasi risiko tersebut.

Komite GCG

Selain yang telah disampaikan sebelumnya, Komite

GCG juga melaksanakan hal-hal sebagai berikut:

a). Penyampaian Laporan Hasil Implementasi

GCG dengan realisasi bahwa laporan hasil

implementasi GCG selama periode tahun

2007 telah disampaikan kepada Komisaris

tanggal 24 Januari 2007.

b). Melaksanakan sosialisasi GCG di Kantor Pusat

dan Wilayah dengan realisasi bahwa telah

dilakukan sosialisasi GCG yaitu Tanggal 1

Maret 2007 dan 7 Mei 2007 Forum Sharing

Experiences bagi ODP yang bertempat

di Kantor Pusat, Tanggal 14 Maret 2007

Sosialisasi Implementasi GCG dalam proses

kredit yang bertempat di Kantor Pusat dan

tanggal 27 April 2007 Sosialisasi GCG yang

c). Memonitor dan memastikan persiapan Bank

Mandiri dalam memenuhi ketentuan PBI

melakukan antara lain penyesuaian nama

Komite dan pengangkatan anggota Komite,

revisi tata tertib Dewan Komisaris, revisi

pedoman dan tata tertib komite-komite di

bawah Dewan Komisaris serta tindak lanjut

atas berakhirnya rangkap jabatan beberapa

anggota Dewan Komisaris

d). Memonitor pelaksanaan self assessment sesuai

ketentuan Bank Indonesia dengan realisasi

bahwa proses pelaksanaan self assessment

telah dimulai sejak bulan november dan

laporan hasil self assessment pelaksanaan GCG

di PT Bank Mandiri telah disampaikan kepada

Bank Indonesia vide

tanggal 9 Januari 2008.

e). Memonitor kualitas, akurasi dan ketepatan

bersamaan dengan laporan tahunan Bank.

f ). Pelaksanaan Rating Corporate Governance

Perception Index (CGPI), dengan realisasi

telah dilaksanakan penilaian oleh pihak The

Indonesian Institute for Corporate Governance

(IICG) dan hasilnya telah dipublikasikan pada

tanggal 27 Desember 2007 dengan hasil

mendapatkan predikat “Sangat Terpercaya”

peringkat 1 dari seluruh peserta.

kerja yaitu kebijakan rekrutmen & penetapan

grade, kebijakan penetapan kompensasi,

implementasi equal treatment dan program

ESA & MSOP, program tersebut belum

dilaksanakan dan diusulkan untuk menjadi

Program Kerja Dewan Komisaris Tahun 2008.

Rekomendasi / Pendapat Dewan Komisaris :

Dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan

Dewan Komisaris terhadap kinerja Bank Mandiri,

Dewan Komisaris telah menyampaikan beberapa

disampaikan dalam laporan pengawasan komisaris,

agar dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Penyelesaian kasus-kasus hukum yang

melibatkan Bank Mandiri dengan debitur.

2. Penyampaian laporan mengenai pelanggaran

atau keadaan yang memenuhi kriteria

pelanggaran peraturan perundang-undangan

di bidang keuangan dan perbankan dan

keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat

membahayakan kelangsungan usaha Bank

(apabila ada) selambat-lambatnya dalam waktu

3 (tiga) hari setelah diketahui.

3. Terkait dengan dampak kasus sub-prime

mortgage terhadap portofolio Bank, agar

menyusun upaya mitigasi yang perlu dilakukan

oleh Bank.

4. Agar Bank tetap berhati-hati dan perlu fine

tuning terus menerus dalam menyusun

portfolio guideline. Selain itu untuk

industri yang dianggap prospektif, perlu

dipertimbangkan surrounding economy dan

aspek tehnikal yang mendukung sektor ini

tetap survive dan tidak jenuh.

5. Terkait dengan kajian risiko berbagai produk-

produk Bank Mandiri yang dapat berpengaruh

terhadap reputasi bank, maka dalam marketing

berbagai produk tersebut perlu diperhatikan

mengenai penguasaan product knowledge dari

para frontliners.

Tugas dan tanggung jawab Direksi

Tugas dan tanggung jawab Direksi adalah

sbb : (secara rinci telah dituangkan dalam job

description anggota Direksi yang terdapat dalam

Board Manual)

Direktur Utama

Menangani tugas pekerjaan yang bersifat

strategis dan mengkoordinasikan seluruh

kegiatan kepengurusan Bank serta

mengkoordinasikan seluruh kegiatan Bank

dalam bidang Internal Audit dan Corporate

Secretary.

Wakil Direktur Utama

Menangani tugas pekerjaan yang menjadi

tugas Direktur Utama dalam hal Direktur

Utama tidak hadir atau berhalangan, serta

membantu Direktur Utama mengkoordinir

seluruh kegiatan dan kebijakan Bank dalam

bidang Corporate Secretary.

Direktur Bidang

Memastikan pelaksanaan tugas pekerjaan di

unit kerja yang menjadi tanggungjawabnya

terkoordinasi dengan baik.

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance

Page 75: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 73

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance

Direktur Kepatuhan

Dengan persetujuan Bank Indonesia, Direktur

Utama bersama Dewan Komisaris menunjuk

salah seorang anggota Direksi sebagai Direktur

Kepatuhan. Dalam kapasitasnya tersebut,

hubungan pelaporan Direktur Kepatuhan adalah

langsung kepada Bank Indonesia selain juga

kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.

Untuk menjaga independensinya, Direktur

Kepatuhan tersebut tidak boleh merangkap

sebagai Direktur Utama, membawahi kegiatan

kredit, treasury, penghimpunan dana dan

kegiatan operasional lainnya maupun

membawahi akuntansi atau Satuan Kerja

Audit Intern (SKAI). Namun demikian, Direktur

Kepatuhan boleh menjadi anggota komite

yang dibentuk oleh Direksi. Untuk komite yang

bersifat operasional, Direktur Kepatuhan tidak

mempunyai hak suara dalam pengambilan

keputusan.

Mengingat peran vital Direktur Kepatuhan, Bank

membentuk unit kerja Compliance Group untuk

membantu pelaksanaan tugas dan fungsinya.

Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi

Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi

adalah hubungan check and balances untuk

kemajuan dan kesehatan Bank. Dewan Komisaris

dan Direksi sesuai dengan fungsinya masing-

masing bertanggung jawab atas kelangsungan

usaha Bank dalam jangka panjang. Hal ini

tercermin pada:

1. Terpeliharanya kesehatan Bank sesuai dengan

prinsip kehati-hatian dan kriteria yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia.

2. Terlaksananya dengan baik manajemen risiko

maupun sistem pengendalian internal.

3. Tercapainya imbal hasil yang wajar bagi

pemegang saham.

4. Terlindunginya kepentingan stakeholders

secara wajar.

5. Terpenuhinya implementasi GCG.

No Nama Jabatan

1. Agus D.W. Martowardojo Direktur Utama

2. Wayan Agus Mertayasa Wakil Direktur Utama

3. Omar S. Anwar Direktur Consumer Finance

4. Zulkifli Zaini Direktur Commercial Banking

5. Abdul Rachman Direktur Corporate Banking

6. Sasmita Direktur Technology & Operations

7. Sentot A. Sentausa Direktur Risk Management

8. Bambang Setiawan Direktur Compliance & Human Capital

9. Riswinandi Direktur Special Asset Management

11. Budi G. Sadikin Direktur Micro & Retail Banking

DIREKSI

FREKUENSI RAPAT DIREKSI

Nama Jumlah Rapat Kehadiran

Agus D.W. Martowardojo 81 64

Wayan Agus Mertayasa 81 77

Abdul Rachman 81 73

Omar S. Anwar 81 70

Bambang Setiawan 81 77

Sentot A. Sentausa 81 75

Sasmita 81 75

Zulkifli Zaini 81 72

Riswinandi 81 79

Budi G. Sadikin 81 67

Catatan :

* Ketidakhadiran dalam rapat terutama karena dinas

Page 76: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

74 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

6. Terlaksananya suksesi kepemimpinan

dan kontinuitas manajemen di semua lini

organisasi.

Untuk dapat memenuhi tanggung jawab dan

melaksanakan hubungan check and balances

tersebut, Dewan Komisaris dan Direksi telah

menyepakati hal-hal sebagai berikut:

1. Visi, misi dan corporate values.

2. Sasaran usaha, strategi, rencana jangka panjang

maupun rencana kerja dan anggaran tahunan.

3. Kebijakan dalam memenuhi ketentuan

perundang-undangan, anggaran dasar

dan prudential banking practices termasuk

komitmen untuk menghindari segala bentuk

benturan kepentingan.

4. Kebijakan dan metode penilaian kinerja Bank,

unit-unit kerja dalam Bank dan personalianya.

5. Struktur organisasi ditingkat eksekutif yang

mampu mendukung tercapainya sasaran

usaha Bank.

6. Melaksanakan rapat gabungan Dewan

Komisaris dan Direksi sekurang-kurangnya

tiga bulan sekali.

PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT

INTERN DAN AUDIT EKSTERN

Fungsi Kepatuhan.

Bank Mandiri telah mencanangkan tahun 2008

sebagai momentum transformasi Quality

Assurance & Compliance (QAC) menjadi Unit

Kepatuhan Internal (Internal Compliance). Dalam

konsep Internal Compliance, seluruh aktivitas

unit kerja yang sifatnya teknis dan rutin akan

direview secara langsung oleh Internal Compliance

pada masing-masing grup, sementara aktivitas

yang sifatnya policy akan dimintakan review

dari Compliance Group. Demikian pula untuk

rancangan keputusan yang akan diajukan kepada

Direksi, review aspek kepatuhannya masih

akan ditangani oleh Compliance Group. Dengan

demikian, dalam konsep Internal Compliance

ini Compliance Group akan bertindak sebagai

pembina sistem, yang bertanggung jawab untuk

menangani tugas-tugas yang high level serta

menyiapkan tools yang diperlukan oleh Internal

Compliance dalam rangka review kepatuhan unit

kerjanya masing-masing. Transformasi tersebut

akan dilakukan secara bertahap, sehingga hasil

transformasi diharapkan dapat mencapai sasaran.

Dalam rangka mempersiapkan transformasi QAC

menjadi Internal Compliance, beberapa kegiatan

yang dilakukan selama tahun 2007 dan akan terus

dilakukan secara berkesinambungan, antara lain

sebagai berikut :

1. Pelaksanaan Workshop dalam rangka

meningkatkan pemahaman dan wawasan serta

untuk mempertajam daya analisis personil QAC.

2. Pembuatan Sistem Pelaporan QAC Secara On-line.

3. Pelaksanaan Training bagi QAC untuk

meningkatkan kompetensi dan kemampuan QAC

dalam melakukan review kepatuhan di unit kerja.

4. Penyempurnaan Ketentuan QAC yang dilakukan

Manajemen Mutu ISO 9001:2000.

Fungsi Audit Intern

Fungsi audit intern Secara umum, ruang lingkup

kegiatan Internal Audit Group mencakup baik PT

meliputi:

1. Penilaian kecukupan struktur pengendalian

intern, untuk menentukan sampai sejauh

mana sistem yang telah ditetapkan efektif

dan dapat diandalkan, untuk memberikan

keyakinan yang memadai bahwa tujuan dan

sasaran Bank dapat dicapai secara efisien

dan ekonomis.

2. Penilaian efektivitas struktur pengendalian

intern, untuk menentukan sampai

sejauhmana struktur tersebut sudah

berfungsi seperti yang diinginkan.

3. Penilaian kualitas manajemen risiko untuk

menentukan sejauh mana risiko-risiko yang

ada telah diidentifikasi dan dikelola secara

wajar sehingga diperoleh keyakinan bahwa

tujuan dan sasaran Bank dapat dicapai

secara optimal dan berkesinambungan.

4. Memperkuat Good Corporate Governance

melalui pengefektifan pelaksanaan audit.

Hal-hal yang telah dilakukan dalam rangka

penerapan sistem pengendalian intern pada

manajemen risiko, antara lain :

1. mengimplementasikan risk based audit

sejak tahun 2007 dalam rangka penyesuaian

antara sistem pengendalian intern dengan

jenis dan tingkat risiko yang melekat pada

kegiatan usaha bank.

2. memisahkan fungsi satuan kerja operasional,

satuan kerja manajemen risiko dan satuan

kerja audit intern dalam risk based audit.

3. melakukan review yang efektif, independen

dan obyektif terhadap prosedur penilaian

kegiatan operasional Bank termasuk

melakukan review terhadap profil risiko

triwulanan yang dibuat oleh satuan kerja

manajemen risiko.

4. mendokumentasikan secara lengkap dan

memadai terhadap cakupan, prosedur

operasional, temuan audit, serta tanggapan

pengurus Bank berdasarkan hasil audit.

Fungsi audit ekstern

Anggaran Dasar Bank menegaskan bahwa Dewan

Komisaris wajib mengusulkan kepada RUPS Akuntan

Publik yang akan memeriksa pembukuan Bank.

Akuntan Publik yang diusulkan adalah yang telah

memperoleh lisensi dari Departemen Keuangan RI

dan terdaftar di BAPEPAM.

Akuntan Publik tersebut akan melakukan audit

umum untuk memberikan pernyataan pendapat

mengenai kewajaran Laporan Keuangan bank.

Laporan Keuangan Konsolidasi Bank disajikan sesuai

dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku

umum di Indonesia.

Disamping itu, Bank Indonesia sebagai pengawas

telah melaksanakan pemeriksaan terhadap Bank

Mandiri pada tahun 2007 dengan ruang lingkup

Bidang Good Corporate Governance, Bidang

Organisasi, Bidang Operasional, Bidang Treasury &

Market Risk, dan Bidang Perkreditan untuk seluruh

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance

Page 77: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 75

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance

segmen. Pemeriksaan dilakukan di unit kerja Kantor

Pusat, Kantor Wilayah, Kantor Cabang Dalam Negeri

dan Kantor Cabang Luar Negeri. Seluruh hasil

pemeriksaan telah dibahas dengan Bank Indonesia

dan ditindaklanjuti dengan baik.

Corporate Secretary

Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat

pemodal, Bank Mandiri sebagai perusahaan publik

membentuk Sekretaris Perusahaan yang berperan

sebagai satu-satunya penghubung Bank dengan

para investor, pelaku pasar modal, regulator

dan juga para pengamat. Sekretaris Perusahaan

memfasilitasi komunikasi yang efektif dan

memastikan tersedianya informasi untuk berbagai

pihak serta berperan sebagai penghubung utama

antara Bank, BAPEPAM dan publik.

Bank Mandiri telah melaporkan penunjukan

Sekretaris Perusahaan kepada BAPEPAM dan Bursa

Surabaya) serta mengumumkannya di salah satu

harian nasional.

Penerapan manajemen risiko termasuk sistem

pengendalian intern

Implementasi manajemen risiko dilakukan dengan

19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen

tanggal 29 September 2003 tentang Penerapan

Manajemen Risiko bagi Bank, melalui tahapan

pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko

pada semua level. Cakupan laporan berkaitan

dengan pelaksanaan kebijakan manajemen risiko

Bank Mandiri adalah sebagai berikut:

Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan

Direksi

Penerapan manajemen risiko didukung oleh

pengawasan aktif dari pihak manajemen

Bank terhadap aktivitas pengelolaan risiko,

yang diwujudkan dengan dibentuknya

Komite Manajemen Risiko (Risk & Capital

Committee) pada tanggal 10 Oktober 2001,

yang bertanggung jawab atas penetapan

kebijakan manajemen risiko Bank secara

menyeluruh seperti penetapan limit internal,

penetapan kebijakan suku bunga dana dan

kredit, penetapan kebijakan kredit, peluncuran

produk baru serta memonitor pelaksanaan

kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan

dan mengelola risiko. Pelaksanaan atas

kebijakan dan penerapan proses manajemen

risiko dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen

Risiko yang independen terhadap satuan

kerja operasional (risk-taking unit), sehingga

pengelolaan risiko menjadi lebih menyeluruh

terpadu, terukur dan terkendali.

Sesuai dengan kebutuhan dan

perkembangannya, cakupan tugas dan

fungsi dari komite (RCC) ini telah mengalami

beberapa perubahan. Perubahan terakhir

mulai diterapkan pada semester I-2006

yang memfokuskan RCC menjadi tiga sub

komite yaitu: Asset & Liability Committee,

Risk Management Committee, dan Capital

& Investment Committee. Dengan adanya

penyempurnaan ini maka cakupan kontrol

dan tanggung jawab terhadap setiap risiko

menjadi lebih fokus dan efektif. Setiap komite

ini didukung oleh grup kerja (working group)

yang anggotanya terdiri dari grup-grup yang

terkait langsung dengan permasalahan risiko

yang masuk dalam cakupan komite dimaksud.

Kecukupan kebijakan dan prosedur

Dalam rangka melakukan pengelolaan risiko

yang lebih menyeluruh, terpadu, terukur

dan terkendali, Bank telah membentuk

Satuan Kerja Manajemen Risiko yang berada

di bawah Direktorat Manajemen Risiko

(Risk Management Directorate). Direktorat

Manajemen Risiko bertanggung jawab dalam

yang dihadapi Bank, yaitu risiko kredit, risiko

pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko

hukum, risiko reputasi, risiko strategik dan risiko

kepatuhan termasuk menetapkan kebijakan

dan pedoman pengelolaan risiko.

Kerangka kerja penerapan manajemen risiko

sendiri dijabarkan dalam Kebijakan Manajemen

Risiko Bank Mandiri (KMRBM) yang menjadi

acuan bagi kebijakan dalam pengelolaan risiko

Bank Mandiri (KPBM), Kebijakan Treasury Bank

Mandiri (KTBM), Kebijakan Asset & Liability

Management, dan Kebijakan Operasional Bank

Mandiri (KOBM).

Salah satu bentuk pelaksanaan pengelolaan

setiap triwulan yang dilaporkan kepada Bank

Indonesia sesuai jadual yang ditetapkan

menggambarkan risiko yang melekat dalam

kegiatan bisnis Bank (inherent risk) termasuk

sistem pengendalian risiko (risk control system)

untuk masing-masing jenis risiko. Selain laporan

kepada BI secara triwulan, Bank juga secara

risiko (khususnya pemantauan pelaksanaan

action plan) dengan periode yang lebih pendek

yaitu secara bulanan, sehingga kinerja risiko

terdeteksi lebih awal dan akurat.

Rencana strategis bank

Aspirasi strategis Bank Mandiri sebagaimana telah

ditetapkan dalam visi jangka panjang adalah

menjadi “Dominant Multi-specialist Bank”, yaitu

menjadi bank lokal yang mampu menguasai

pangsa pasar revenue 20%-30% di setiap segmen

yang menguntungkan dan menjadi Top Player di

segmen yang dimasuki tersebut.

Untuk mencapai aspirasi strategis tersebut Bank

Mandiri telah mengembangkan 5 (lima) strategic

business unit yang memiliki strategi yang fokus

di masing-masing segmen yaitu: Treasury &

International, Corporate, Commercial, Consumer

Finance dan Micro & Retail serta satu business

unit untuk penyelesaian NPL yaitu Special Asset

Management.

Selain didukung dengan strategi yang fokus dan

Page 78: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

76 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

korporasi.

2. Melakukan percepatan penyelesaian NPL secara

substansial.

3. Menyempurnakan business & operating model

disetiap segmen sejalan dengan implementasi

Strategic Business Units SBU untuk mendorong

4. Meningkatkan pertumbuhan, pengelolaan

dan monitoring kualitas dan produktivitas

kredit (kolektibilitas dan pricing strategy) untuk

mempertahankan yield of loan seoptimal

mungkin dan meningkatkan pertumbuhan

pendapatan bunga kredit.

5. Meningkatkan pengelolaan dan pertumbuhan

dana murah untuk memperkuat struktur

pendanaan dan mempercepat penurunan Cost

of Funds.

6. Meningkatkan pertumbuhan fee based

income melalui produk dan layanan yang lebih

7. Menyempurnakan dan memperkuat organisasi

dan berbagai perangkat kebijakan Sumber

Daya Manusia, Corporate Culture dan

Performance Management System dalam

rangka implementasi SBU.

8. Memperkuat pengembangan berbagai

sarana dan infrastruktur untuk meningkatkan

kehandalan proses operasional dan pelayanan.

operasional secara berkelanjutan.

10. Melanjutkan upaya untuk lebih memperkuat

penerapan GCG dan Manajemen Resiko.

Dalam rangka pencapaian target jangka pendek

dan jangka menengah sebagaimana tersebut di

atas, Bank Mandiri telah menyusun Rencana Bisnis

Bank (RBB) 2007-2009. Penyusunan RBB 2007-2009

ini telah mempertimbangkan beberapa asumsi

makro dan mikro yang berpengaruh terhadap

jalannya operasional Bank.

Transparansi kondisi keuangan dan non

keuangan bank yang belum diungkap dalam

laporan lainnya :

Bank Mandiri telah menyampaikan seluruh

laporan kondisi keuangan dan non keuangan

secara transparan kepada publik melalui

berbagai sarana media cetak maupun elektronik,

termasuk publikasi laporan keuangan di website

Bank Mandiri, BI dan BUMN online.

spesifik, pencapaian aspirasi strategis jangka

panjang Bank Mandiri juga dilakukan melalui

perubahan atau transformasi yang fundamental

yang mencakup 4 (empat) tema utama, yaitu :

budaya, pertumbuhan bisnis, aliansi strategis

dan pengendalian Non Performing Loan (NPL).

Dalam jangka menengah, empat tema

transformasi tersebut diimplementasikan dalam

3 (tiga) horizon waktu, yaitu :

1

the leaks and lay down the foundation.

Tahap ini merupakan tahapan yang akan

dilakukan untuk mengembalikan Bank Mandiri

”back on track” dengan targetnya menjadi

dominant bank berkaitan dengan berbagai

permasalahan dan tantangan internal yang

dihadapi Bank Mandiri saat ini.

2. Fase 2 (2008-2009): Consolidate and Build

Momentum.

Tahap ini merupakan tahapan yang

akan dilakukan Bank Mandiri untuk

mengembangkan kemampuan

pengembangan bisnis secara organik dan

non-organik sehingga diharapkan pada

akhir tahapan ini Bank Mandiri telah mampu

menempatkan posisinya sebagai leader dalam

maupun talent management yang dimiliki).

4. Fase 3 (2010) : Accelerate and Grow.

Tahap ini merupakan tahapan akhir Bank

Mandiri dalam 12 bulan ke depan setelah fase

kedua yang ditujukan untuk menempatkan

Bank Mandiri menjadi regional champion

bank. Tahapan ini merupakan tahapan

pengembangan pertumbuhan non-organik

secara lebih agresif, khususnya dalam

mengakuisisi bank dengan skala yang

substansial.

Selanjutnya dalam jangka pendek Bank Mandiri telah

merumuskan 10 Key Milestones dari implementasi

program kerja yang terintegrasi di tahun 2007

(sebagai akhir dari fase 1) sebagai berikut :

1. Meningkatkan value of company perusahaan

melalui perbaikan kinerja keuangan dan citra

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance

Page 79: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 77

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance

PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT DAN PENYEDIAAN DANA BESAR

KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI YANG MENCAPAI 5%

ATAU LEBIH DARI MODAL DISETOR

RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH

INFORMASI TERKAIT DENGAN TRANSAKSI YANG BERHUBUNGAN DENGAN:

Penyediaan Dana Jumlah Nominal

Debitur (Rp Juta)

Kepada Pihak Terkait 8 *) 1.843.563

Kepada Debitur Inti

a. Individu 25 11.009.654

b. Group 25 37.575.122

Pada Bank Mandiri Tidak ada

Pada bank lain Tidak ada

Pada Lembaga Keuangan Bukan Bank Tidak ada

Pada Perusahaan Lainnya Tidak ada

Rasio gaji Pegawai yang tertinggi dan terendah 29,43 x

Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 1,11 x

Rasio gaji Dewan Komisaris yang tertinggi dan terendah 1,11 x

Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi 2,70 x

Hubungan keuangan dan hubungan keluarga Tidak Ada

Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan Tidak Ada

Buy Back Shares dan Buy Back Obligasi Bank Tidak Ada

Catatan :

*) Terdiri dari 7 debitur + Fasilitas kredit kepada Pengurus & Pejabat Eksekutif

Page 80: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

78 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance

PAKET/ KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN BAGI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Jumlah Diterima dalam 1 Tahun (2007)

Jenis Remunerasi & Fasilitas lain Dewan Komisaris Direksi

Orang Jutaan Rp Orang Jutaan Rp

Remunerasi :

Gaji 7 5.257 11 21.343

Bonus - - - -

Tunjangan Rutin *) 7 2.595 11 7.036.

Tantiem 7 4.515 - -

Fasilitas Lain Dalam Bentuk Natura

Perumahan (tidak dapat dimiliki) - - 11 **) 910 **)

Transportasi (tidak dapat dimiliki) 7 2.754 11 5.102

Santunan (dapat dimiliki) 7 949 11 3.072

Jumlah Remunerasi Jumlah Dewan Komisaris Jumlah Direksi

per orang dalam 1 Tahun

Di atas Rp 2 miliar - 11

Di atas Rp 1 miliar s.d Rp 2 miliar 7 -

Di atas Rp 500 juta s.d Rp 1 miliar - -

Rp 500 juta ke bawah - -

Catatan :

* ) meliputi THR, Cuti, Kesehatan dan Utilities

**) 2 orang Direksi hanya mendapatkan tunjangan karena tidak menempati rumah dinas

Page 81: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 79

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance

OPSI SAHAM

Kebijakan pemberian opsi saham ditetapkan oleh Dewan Komisaris berdasarkan rekomendasi Komite

Remunerasi & Nominasi dan diatur dalam Surat Edaran.

Nama Saham Saham Saham Saham Saham Opsi

Bonus Diskon MSOP 1 MSOP 2 MSOP 3 Saham

Dewan Komisaris - - - - - -

Edwin Gerungan - - - - - -

Muchayat - - - - - -

Soedarjono - - - - - -

Richard Claproth - - - - - -

Gunarni Soeworo - - - - - -

Pradjoto - - - - - -

Yap Tjay Soen - - - - - -

Direksi

Agus D.W. Martowardojo - - - 3.148.399 5.268.000 5.268.307

Wayan Agus Mertayasa - - 8 2.785.507 1.620.500 4.636.450

Omar S. Anwar - - - 22.115 2.343.000 4.056.964

Zulkifli Zaini 60.038 - 384.562 2.422.115 2.293.000 4.056.956

Abdul Rachman 57 176 1.036.152 2.422.115 2.258.000 4.057.240

Sasmita 60.038 225.000 998.562 2.422.115 2.267.500 5.055.518

Sentot A. Sentausa 49.985 105.000 354 2.179.853 2.258.500 4.056.956

Bambang Setiawan 49.985 - 531.354 2.179.853 1.000.000 4.056.956

Riswinandi - - - - 2.272.000 4.056.956

Budi G Sadikin - - - - 2.206.000 4.056.956

EVP Coordinator

Pahala N. Mansury - - - 387.600 - 3.000.000

Haryanto T. Budiman - - - - 843.000 1.500.000

Anggota Komite selain Dewan Komisaris

Zulkifli Djaelani 259 185 - - 444 -

Imam Sukarno - - - - - -

Tama Widjaja - - - - - -

Anwar Isham - - - - - -

KEPEMILIKAN SAHAM DAN OPSI SAHAM OLEH DEWAN KOMISARIS, DIREKSI, EVP DAN KOMITE PER 31 DESEMBER 2007

Page 82: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

80 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance

JUMLAH PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD)

PERMASALAHAN HUKUM

PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN KEGIATAN POLITIK

Jumlah kasus yang dilakukan oleh

Internal Fraud dalam 1 tahun Pengurus Pegawai tetap Pegawai tidak

tetap

2006 2007 2006 2007 2006 2007

Total Fraud - - 12 6 - 7

Telah diselesaikan - - 12 5 - 6

Dalam proses penyelesaian di internal Bank - - - 1 - 1

Belum diupayakan penyelesaiannya - - - - - -

Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum - - 7 4 - 2

Permasalahan Hukum Perdata Pidana

Telah selesai (telah mempunyai

kekuatan hukum yang tetap) 24 perkara 4 perkara

Dalam proses penyelesaian 840 perkara 34 perkara

Total 864 perkara 38 perkara

Kegiatan % Jumlah Penyaluran

Bencana Alam 3,1 1.179.345.402

Pendidikan dan Pelatihan 42,2 16.225.624.255

Prasarana dan Sarana Umum 26,0 9.985.222.000

Sarana Ibadah 13,9 5.350.481.850

Kesehatan 10,7 4.092.480.770

Pelestarian Alam 4,1 1.582.960.000

Kegiatan Politik 0 -

Total 100 Rp 38.416.114.277

Page 83: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 81

Anggota Komite Pihak Independen Non Dewan Komisaris dan Corporate Secretary

IMAM SUKARNO

Anggota Komite Audit

Menyelesaikan pendidikan S1 dari Universitas

17 Agustus 1945 pada tahun 1973 dan Master

Management dari Asian Institute of Management

Manila tahun 1985.

Memulai karir di Bagian Neraca Pembayaran

Indonesia tahun 1975. Dalam perjalanan karirnya,

beliau pernah menjabat sebagai Direktur

Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat pada

Team Pengawas Bank Universal pada tahun 2002.

Sejak tahun 2003 sampai dengan sekarang beliau

menjabat sebagai anggota Komite Audit PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk.

TAMA WIDJAJA Anggota Komite Pemantau Resiko

Menyelesaikan pendidikan MBA di Fort Hays State

University, Kansas, USA.

Mengawali karirnya di perbankan pada tahun 1987

sebagai Trainee di PT Bank Niaga.

Pada tahun 1990 sebagai Treasury Manager di PT Fuji

Bank International Indonesia.

Pada tahun 1993 beliau menjadi General Manager,

Group Treasury, PT Raja Garuda Mas dan pada tahun

2001 beliau sempat menjabat sebagai

Senior Vice President Treasury & International Banking

Group Head, PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk.,

sebelum diangkat sebagai anggota Komite

Pemantau Risiko PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.

pada tahun 2006.

ZULKIFLI DJAELANI

Anggota Komite Audit

Sempat menempuh pendidikan di Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia - Jakarta sampai

dengan tahun 1975.

Memulai karir sebagai Assistant Accountant PT

Tohm & Haas Indonesia pada tahun 1975.

Dalam perjalanan karirnya, beliau pernah

menjabat sebagai pimpinan cabang dan

pemimpin wilayah di Bank Niaga antara tahun

Direktur Operasi & Sumber Daya Manusia, Bank

Niaga pada tahun 1994.

Sejak tahun 1999 beliau menjabat sebagai anggota

Komite Audit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

MANSYUR S. NASUTION

Corporate Secretary

Menyelesaikan pendidikan S1 dari Institut

Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1981 dan S2

dari University of Colorado pada tahun 1991.

Memulai karir di Bank Bumi Daya pada tahun

1983. Dalam perjalanan karirnya beliau sempat

menjabat sebagai Regional Manager kemudian

menjadi Group Head Commercial Risk dan saat ini

sebagai Corporate Secretary.

ANWAR ISHAM Anggota Komite GCG

Menyelesaikan pendidikan Strata 1 di Fakultas

Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas

Nommensen, Medan; Strata 2 di Institut Pendidikan

dan Pengembangan Manajemen Jakarta dan

meraih gelar Doktor di Universitas Negeri Jakarta

bulan Maret 2004

Beliau memulai karir sebagai Junior Auditor di

Drs. Utomo, Mulia & Co. Mulai memasuki dunia

perbankan pada tahun 1983 di Bank of America

sebagai Financial Controller, dan tahun 1988 beliau

pindah ke American Express Bank dengan jabatan

Finance & Planning Manager.

Pada tahun 1993 beliau ditunjuk sebagai Presiden

Direktur PT Mega Search. Tahun 2003 beliau

ditunjuk sebagai anggota Komite Audit AJB

Bumiputera 1912 dan menjadi wakil ketua Tim

Penerapan GCG AJB Bumiputera 1912.

Beliau diangkat sebagai anggota Komite GCG PT

Bank Mandiri (Persero) Tbk. pada tahun 2005.

Page 84: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

82 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Page 85: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 83 PT Bank Mandiri Tbk. 2007 Annual Report 11

Finance and Strategy& Change Management Office

Page 86: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

84 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Tahun 2007 merupakan tahun terakhir fase back

on track Bank Mandiri dalam proses transformasi

untuk mencapai visinya menjadi Regional

Champion Bank. Berakhirnya fase tersebut

ditandai dengan penyelesaian Non Performing

Loan secara substansial yang mencapai net NPL

pertama kali proses transformasi Bank Mandiri

digulirkan. Keberhasilan penyelesaian fase back

on track tersebut tentunya tidak terlepas dari

kedisiplinan seluruh Strategic Business Unit (SBU),

Corporate Center maupun Shared Services dalam

menjalankan fungsinya masing-masing sekaligus

bersinergi untuk mendukung pencapaian target

transformasi yang telah ditetapkan.

Direktorat Finance & Strategy telah mengambil berbagai

langkah-langkah strategis untuk memperkuat perannya,

khususnya dalam mempertajam sistem pengelolaan kinerja

(performance management), peningkatan transparansi

pelaporan keuangan dan pelaksanaan program efisiensi

operasional yang berkelanjutan.

Sebagai salah satu unit kerja di Corporate Center

yang mempunyai fungsi utama dalam pengelolaan

kinerja keuangan dan penyusunan strategi

Bank Mandiri, selama tahun 2007 Direktorat

Finance & Strategy telah mengambil berbagai

langkah-langkah strategis untuk memperkuat

perannya khususnya dalam mempertajam sistem

pengelolaan kinerja (performance management),

peningkatan transparansi pelaporan keuangan dan

berkelanjutan. Penguatan atas beberapa peran

strategis tersebut diorientasikan pada upaya untuk

dapat mendukung optimalisasi pengembangan

bisnis oleh Strategic Business Unit dan peningkatan

kehandalan layanan oleh unit Shared Services

sehingga pada akhirnya dapat memberikan nilai

Finance and Strategy

Pahala N. MansuryEVP Coordinator & Chief Financial Officer

Page 87: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 85

tambah bagi pemegang saham melalui value

creation yang optimal.

Untuk membangun Performance Based Culture

yang lebih tajam di seluruh jajaran organisasi,

terutama untuk mengantisipasi tahun 2008

sebagai periode Outperform The Market dalam

proses transformasi Bank Mandiri, maka di tahun

2007 perangkat organisasi Direktorat Finance

& Strategy telah dilengkapi dengan fungsi

Controllership atau Decision Support di setiap

Strategic Business Unit (SBU), yaitu Corporate

Banking, Commercial Banking, Treasury &

International, Micro & Retail Banking, Consumer

Finance dan Special Asset Management.

Keberadaan fungsi ini selain ditujukan untuk

memperkuat fungsi perencanaan, monitoring

dan pengelolaan keuangan di masing-masing

Strategic Business Unit, juga menjadi infrastruktur

yang efektif dalam memfasilitasi koordinasi dan

sinergi pengembangan bisnis, baik antara Strategic

Business Unit maupun antara Strategic Business

Unit dengan Corporate Center dan Shared Services.

Keberadaan fungsi Decision Support ini terbukti

mampu membangun kesadaran dan kemampuan

Strategic Business Unit dalam mengelola kinerja

keuangan secara lebih terencana dan independen,

sehingga pada akhirnya dapat mendorong

peningkatan Contribution Margin setiap Strategic

Business Unit kepada Bank Mandiri di tahun 2007

Di samping penajaman pengelolaan kinerja

Strategic Business Unit cakupan pengelolaan

kinerja keuangan juga semakin diperluas kepada

perusahaan-perusahaan anak. Dengan konsep

pengembangan 5 pilar bisnis perusahaan

anak, yang terdiri dari pilar bisnis perbankan

syariah melalui Bank Syariah Mandiri, pilar bisnis

investment banking melalui Mandiri Sekuritas,

pilar bisnis asuransi melalui AXA Mandiri

serta 2 pilar bisnis yang masih menjadi target

CORPORATE

BANKING

PERKEMBANGAN CONTRIBUTION MARGIN SBU TAHUN 2006 - 2007

CONSUMER

FINANCE

MICRO &

RETAIL BANKING

TREASURY

BANKING

COMMERCIAL

BANKING

Contribution

Margin

(Rp miliar)

1,5

09 2

,20

4

46%‘07‘06

1,9

57 2,1

14

8%‘07‘06

41

2 63

9

55%‘07‘06

94

7 1,2

80

35%‘07‘06

2,0

91 2

,90

5

39%‘07‘06

62

,6

42

,6

66

,3

11

3,6

10

8,4

11

7,3

81% 77%154%

BANK SYARIAH

MANDIRI

PERKEMBANGAN LABA BERSIH PERUSAHAAN ANAK TAHUN 2006 - 2007

AMFSMANDIRI

SEKURITAS

Laba Bersih

(Rp miliar)

Finance and Strategy

‘07‘06‘07‘06‘07‘06

Page 88: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 86

maka proses perencanaan, monitoring dan

pengelolaan kinerja keuangan perusahaan anak

lebih diperkuat lagi melalui pembentukan Capital

& Investment Commitee. Keputusan-keputusan

strategis pengelolaan perusahaan anak telah

disempurnakan melalui pembahasan yang lebih

sistematis dan fokus dalam Capital & Investment

Committee. Peningkatan kontribusi perusahaan

anak terhadap Bank Mandiri melalui peningkatan

laba yang terus meningkat dapat terlihat dari

pertumbuhan Net Income Perusahaan Anak pada

Sejalan dengan upaya pengelolaan kinerja

dan permodalan tersebut, maka dalam rangka

infrastruktur Bank Mandiri, kami juga telah

melakukan kajian ulang atas berbagai program

yaitu melalui Program Management Bankwide

program dan aktivitas tersebut ditujukan untuk

secara nyata dalam jangka pendek, meskipun

dalam jangka panjang juga diharapkan akan dapat

membangun nilai dan budaya kepedulian seluruh

jajaran organisasi terhadap pentingnya aspek

organisasi dan asset yang sangat besar.

Adapun beberapa program yang telah

adalah sebagai berikut :

(procurement related),

antara lain telah dilakukan Pembentukan Tim

pengadaan dengan tetap mengutamakan

kualitas dan peluncuran E-Procurement untuk

membantu mekanisme dan proses pengadaan

antara lain telah dilakukan optimalisasi

penggunaan ruang kerja yang tersedia

dan pemanfaatan gedung-gedung kantor

kantor baru dalam rangka penurunan biaya

sewa kantor, penurunan standard mobil

operasional cabang dan melakukan skala

prioritas dalam rangka renovasi dan perbaikan

gedung kantor.

(technology related),

antara lain telah dilakukan otomasi proses

transaksi dalam rangka penurunan cost per

transaksi, sentralisasi komunikasi dalam rangka

mendukung proses pengalihan teknologi

komunikasi ke teknologi yang lebih maju

dengan biaya yang lebih murah dan review

dalam rangka re-scope maintenance untuk

dengan service level yang lebih baik.

Dari hasil pelaksanaan program-program

dilaksanakan selama tahun 2007, maka dampak

dirasakan adalah penghematan atas beberapa

komponen biaya-biaya operasional.

Dari aspek pelaporan, dapat sampaikan bahwa

kami telah mengantisipasi adopsi International

Financial Reporting Standards (IFRS) secara penuh

oleh Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK), yang merupakan acuan penyelenggaraan

akuntansi seluruh perusahaan di Indonesia, kami

telah melakukan rekonsiliasi laporan keuangan

yang disusun berdasarkan PSAK dengan IFRS

PSAK terhadap laba rugi bersih dan modal. Hasil

rekonsiliasi tersebut selanjutnya menjadi catatan

atas laporan keuangan yang diaudit. Untuk

meyakini, bahwa rekonsiliasi dimaksud telah

sesuai dengan kelaziman, maka dengan bantuan

pihak independen pada tahun 2007 kami telah

menilai proses, pendekatan, format dan metode

rekonsiliasi yang telah digunakan, sekaligus

kesiapan sumber daya manusia, organisasi

dan sarana serta prasarana lain. Hasil penilaian

tersebut menjadi salah satu acuan bagi kami untuk

menyempurnakan rekonsiliasi yang akan dilakukan

pada tahun 2008, termasuk mengotomasi proses

Secara rata-rata

Contribution Margin ke-5

Bisnis Unit tumbuh sebesar

36,6% di tahun 2007

Finance and Strategy

Page 89: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

87 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

0 30 60 90 120 0 30 60 9

21,33 12,20

6,46 6,48

0,09 9,75

2,56 2,02

9,53 -

- -

23,51 49,98

25,01 24,03

15,67 129,24

90,64 2,21

8,18 -

14,23 -

Fx Loans

Rupiah Loans

Recap Bonds

Fx Deposits

Rupiah Deposits

CORPORATE BANKING

atas Rp 300 miliar

pensiun milik perusahaan BUMN

COMMERCIAL BANKING

5-300 miliar

CONSUMER FINANCE

konsumtif

RETAIL & MICRO BANKING

gross annual sales sampai dengan Rp 5

miliar atau total pinjaman dibawah Rp 2

miliar

TREASURY & INTERNATIONAL BANKING

netto, posisi, perdagangan (trading book)

banking dan capital market

SPECIAL ASSET MANAGEMENT

NPL), debitur macet ekstrakomptable serta

aktiva tetap bank

DESKRIPSI TOTAL LOANS/RECAP BONDS (RP TRILIUN) TOTAL DEPOSITS (RP TRILIUN)

Page 90: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

88 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

90 120 0 10 20 30

6,80%

8,43%

6,52%

7,91%

7,86%

-

12,40%

12,55%

14,72%

8,30%

8,48%

15,52%

8,94% 42,27%

- -

0,73% 181,00%

0,37% 45,54%

- 147,82%

40,30% n/a

0,72% 7,70%

3,62% 12,06%

- (1,40%)

1,52% 25,55%

2,66% 69,93%

49,50% n/aFx full year loan yield

Rupiah full year loan yield

Recap Bonds full year yield

NPLs (%) LOAN/RECAP BOND FULL YEAR YIELD (%) 1YEAR LOAN/RECAP BOND GROWTH (%)

Page 91: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 89

0 2 4 6 8 0 50 100 150 250 500 1.000

432,80%

1262,20%

1.8903,37%

902,25%

80-

- 89

374,90%

604,40%

1.15,09%

904,02%

38-

112-

12,28% 399

- 199

61,52% 622

39,84% 193

8,65% 1.553

- 145

26,97% 49,01%

- 43,60%

25,92% (18,37%)

26,39% 50,41%

15,86% 32,06%

- 117,00%

Fx full year deposit cost

Rupiah full year deposit cost

Rupiah Miliar

1-Year Change (%)

Personnel

General & Administrative

DEPOSIT RATES (%) 1YEAR DEPOSIT GROWTH (%) FEE INCOME OVERHEAD EXPENSES (RP MILIAR)

Page 92: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

2.000 0 1000 2000

2.905

2.114

2.204

1.280

639

15

15,26%

38,95%

98,86%

55,10%

16,00%

35,16%

26,83%

8,02%

23,76%

46,06%

25,00%

n/a

42,35%

46,82%

(2,00%)

33,91%

1,05%

46,20%

Personnel 1-Year Change

G & A 1-Year Change

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 90

CONTRIBUTION MARGIN (RP MILIAR) DISTRIBUTION1-YEAR OVERHEAD EXPENSES GROWTH (%)

1-YEAR CONTRIBUTION GROWTH (%)

Kantor pusat, Corporate Floor di

Medan dan Surabaya

17 Commercial Banking Center

(CBC), 2 Commercial Floor, 3 Trade

Service Center (TSC) di Jakarta,

Surabaya dan Makasar

54 Consumer Loan Processing

Center, 916 Consumer Loan Point

of Sales (Scoring Branch)

12 SBDC (Small Business Distric

Center), 12 Micro Business

Distric Center (MBDC), 297 Micro

Business Unit; 956 cabang, 27

Outlet Mandiri Prioritas, 3.186

ATM, 23.690 merchant EDC

3 Regional Treasury marketing

(RTM) di Surabaya, Medan dan

Bandung 6 kantor Luar Negeri

10 Regional Credit Recovery

(RCR) centers

Page 93: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

91 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

yang sebelumnya masih dilakukan secara manual.

Hasil penilaian dimaksud juga menjadi acuan bagi

kami untuk menentukan pendekatan yang akan

dipilih untuk menerapkan PSAK 50 (revisi 2006) dan

PSAK 55 (revisi 2006), yang merupakan hasil adopsi

IAS 32 dan IAS 39, pada tahun 2009 mendatang.

Selain proses implementasi IFRS sesuai dengan

tahapan yang diatur oleh IAI dan BI, pada tahun

2007 Bank Mandiri bersama Anak Perusahaan juga

telah melakukan persiapan untuk memungkinkan

otomasi Laporan Keuangan Konsolidasi Bank

Mandiri dengan Perusahaan Anak. Hal ini

dimaksudkan untuk menyelaraskan proses

pelaporan yang diterapkan di Bank Mandiri dengan

proses pelaporan Perusahaan Anak serta untuk

meningkatkan kualitas dan transparansi informasi

yang disajikan kepada stakeholders. Insiatif yang

juga dilaksanakan di tahun 2007 terkait dengan

pelaporan adalah persiapan infrastruktur dan

metodologi untuk penyempurnaan pada Sistem

Pelaporan LBU sesuai Basel II untuk memenuhi

ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia.

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2008

1. Penajaman pengelolaan kinerja perusahaan anak,

dan memperdalam fokus pengelolaan kinerja

keuangan. Bila fokus dalam pengukuran kinerja

sebelumnya pada aspek perbaikan kualitas asset

keuangan di 2008 akan memasuki tahapan

pengelolaan permodalan melalui Active Capital

Management. Dengan pendekatan tersebut

maka selain aktif mengembangkan inisiatif dan

transaksi agar tingkat pengembalian modal

dapat lebih baik, Direktorat Finance & Strategy

juga mulai melakukan pengelolaan alokasi

permodalan yang lebih terencana, baik untuk

Strategic Business Unit maupun untuk seluruh

Perusahaan Anak.

2. Di tahun 2008 kami akan mengembangkan

pengukuran efektivitas aliansi antar Strategic

Business Unit (SBU) melalui pengukuran intra

SBU revenue. Hal ini sejalan dengan rencana

pengembangan segmen Micro & Retail

Banking dan Consumer Banking sebagai

future growth engine Bank Mandiri, yang kelak

akan melengkapi keunggulan di segmen

Corporate dan Commercial Banking saat ini.

Upaya pengembangan segmen Micro & Retail

Banking dan Consumer Banking tersebut juga

merupakan bagian dari strategi Bank Mandiri

untuk meningkatkan proporsi high yield

product dalam portfolio assetnya.

3. Mengingat skala bisnis Bank Mandiri yang besar

dan tingkat persaingan yang semakin ketat,

salah satu kunci utama untuk memenangkan

persaingan. Untuk itu Bank Mandiri memiliki

aspirasi yang agresif untuk dapat melakukan

dan diharapkan menghasilkan penghematan

tahun ke depan.

4. Memasuki periode outperform the market,

diperlukan infrastruktur pengadaan yang handal

best practices dengan tetap memperhatikan

proses yang komprehensif dan transparan dapat

terwujud. Disamping itu, monitoring yang ketat

atas turn around time proses pengadaan juga

akan dilakukan dengan lebih disiplin agar titik

dengan penyediaan layanan pengadaan yang

prima.

5. Melanjutkan upaya untuk meningkatkan

otomasi dan integrasi sistem dalam penyusunan

laporan keuangan agar dapat sesuai dengan

beberapa penyempurnaan PSAK yang akan

berlaku di tahun 2008 dan juga ditahun 2009.

Kami berharap bahwa pelaksanaan rencana

strategis tersebut akan memberikan kontribusi

yang kongkrit pada pembangunan budaya

operasional di Bank Mandiri.

Finance and Strategy

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT

FINANCE & STRATEGY TAHUN 2008

1. Melakukan pengelolaan kinerja berbasis

value creation dan pengelolaan permodalan

secara lebih terencana (Active Capital

Management)

2. Mengembangkan Pengukuran Efektivitas

Aliansi Antar SBU melalui Intra SBU Revenue

3. Implementasi inisiatif strategis Program

4. Mengembangkan sistem pengadaan yang

optimal

5. Meningkatkan otomasi dan integrasi sistem

Laporan Keuangan

Page 94: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

92 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Direktorat Change Management Office (CMO)

dibentuk pada tahun 2006 untuk mendukung

proses transformasi Bank Mandiri untuk menjadi

Regional Champion Bank

terpandang dan disegani oleh bank-bank lain

di kawasan Asia Tenggara. Mengingat besarnya

tantangan serta perubahan yang perlu dilakukan,

dipandang perlu untuk membentuk sebuah

direktorat khusus yang tugasnya antara lain untuk

memantau dan menjalankan inisiatif-inisiatif

strategis guna mendukung proses transformasi

Bank Mandiri. Direktorat tersebut berada langsung

di bawah Direktur Utama dan dipimpin oleh

seorang EVP Coordinator. Dalam uraian singkat

ini, akan dijabarkan empat inisiatif yang dipimpin

langsung oleh Direktorat CMO di tahun 2007, yaitu:

Bank Mandiri dapat menyelesaikan Fase Back On Track lebih

cepat dari yang diperkirakan, dengan kinerja tersebut Bank

Mandiri dapat memenuhi kriteria sebagai Bank Berkinerja Baik

untuk dapat tumbuh secara non-organik, melalui akuisisi.

1. Reorganisasi Bank Mandiri berbasis Strategic

Business Unit (SBU).

2. Pilot Project Aliansi Strategis antar Business Units.

3. Program Penyelesaian Kredit Macet (PPKM) Bank

4. Pertumbuhan Non-Organik melalui Merger dan

Akuisisi.

1. REORGANISASI BANK MANDIRI BERBASIS

STRATEGIC BUSINESS UNIT (SBU)

Perubahan Bank Mandiri untuk menjadi

Change Management Office

Haryanto T. BudimanEVP Coordinator

Page 95: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 93

organisasi berbasis pada Strategic Business Unit

(SBU) adalah untuk menjadikan Bank Mandiri

sebagai organisasi yang berbasis kinerja.

Perubahan tersebut merupakan salah satu

strategi utama Bank Mandiri untuk mencapai

visinya sebagai Regional Champion Bank di

tahun 2010. Dengan mengimplementasikan

struktur organisasi berbasis Strategic Business

Unit (SBU), Bank Mandiri diharapkan akan lebih

responsif terhadap kebutuhan pasar, lebih

proses bisnisnya.

Agar supaya dampak positif dari perubahan

yang dilakukan berkesinambungan,

dilakukanlah perubahan yang menyeluruh,

atau yang dinamakan perubahan “DNA”

dari organisasi, yang berarti dilakukan juga

perubahan budaya perusahaan secara

menyeluruh. Perubahan yang dilakukan

mencakup 6 elemen utama, yaitu: (a) perubahan

struktur organisasi berbasis pada SBU dan

unit-unit pendukungnya atau Shared-Services

Units,

jawab (Roles & Responsibiities) dari unit-unit

kerja yang ada, (c) penerapan tata kelola

perusahaan (Governance) yang lebih baik

didukung oleh proses pengambilan keputusan

(Decision Rights) yang lebih jelas dan akuntabel,

(d) penerapan sistem penilaian kinerja (KPI

dan Performance Management) yang lebih

obyektif dan transparan, (e) penerapan sistem

remunerasi berbasis pada kinerja (Performance

Linked Reward) untuk memotivasi pegawai,

serta (f ) penempatan orang-orang yang

(Right Person at

the Right Job). Dengan demikian, perubahan

yang dilakukan sangatlah berbeda dengan

perubahan-perubahan yang mungkin pernah

dilakukan sebelumnya.

Mengingat sumber daya manusia (human

capital) merupakan elemen yang sangat

penting dan tidak terpisahkan dalam

perubahan “DNA” dari suatu organisasi, Bank

Mandiri merencanakan untuk terus melakukan

penyempurnaan atas kebijakan-kebijakan

pengelolaan sumber daya manusia, sehingga

dapat menarik (attract), mempertahankan

(retain), serta memotivasi (motivate) para

pegawai yang memiliki kompetensi dan kinerja

yang baik.

2. PILOT PROJECT ALIANSI STRATEGIS ANTAR

BUSINESS UNITS

Sebagai bank terbesar di Indonesia yang

melayani seluruh segmen masyarakat, Bank

Mandiri memiliki “intangible assets” yang sangat

besar, yaitu besarnya jumlah nasabah-nasabah,

baik dari segmen korporasi, komersial, UKM,

mikro, maupun konsumer. Namun demikian,

pembentukan organisasi berbasis SBU dengan

penekanan pada kinerja masing-masing

Business Unit berpotensi menimbulkan

budaya “silo”, di mana masing-masing Business

Unit hanya memfokuskan pada bidangnya

masing-masing, tanpa melihat dampak dari apa

yang dilakukan terhadap kinerja bank secara

keseluruhan. Untuk menghindari hal tersebut,

dilakukanlah inisiatif yang menggalang

kerjasama antar Business Units melalui konsep

Change Management Office

ORGANISASI BERBASIS SBU MENGUBAH DNA BANK MANDIRI

PERUBAHAN FUNDAMENTAL DARI ORGANISASI BERBASIS SBU

Page 96: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

94 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Client Service Team (CST) maupun melalui aliansi

strategis, di mana keduanya merupakan inisiatif

strategis dari Direktorat Korporasi. Dengan

implementasi CST, nasabah-nasabah besar

segmen korporasi akan dapat dilayani dengan

lebih baik dan lebih terintegrasi. Di tahun 2007,

telah dilakukan pilot project penerapan CST dan

aliansi strategis pada 13 debitur besar segmen

korporasi yang didukung dengan infrastruktur

penunjang serta mekanisme monitoring dan

pelaporan yang diperlukan.

Melalui aliansi strategis antar Business Units,

diharapkan akan ada peningkatan share of

wallet dari nasabah-nasabah tersebut dan juga

perluasan customer base dengan pendekatan

business model value chain (distributor,

pemasok), karyawan dan karyawati dari nasabah

dimaksud, serta end user (customer).

Implementasi pilot project terhadap 13 nasabah

korporasi tersebut telah memberikan hasil

yang sangat baik di tahun 2007. Di tahun 2008,

Direktorat CMO akan bekerjasama dengan

Direktorat Korporasi untuk menyempurnakan

model bisnis aliansi strategis dan menambah

jumlah nasabah yang akan dilibatkan.

3. PROGRAM PENYELESAIAN KREDIT MACET

(PPKM) BANK MANDIRI SEBAGAI TINDAK

LANJUT DARI PP 33/2006 DAN PMK 87/2006.

Seperti diketahui sebelumnya, pemerintah telah

penyelesaian kredit bermasalah di bank BUMN.

piutang BUMN bukan merupakan bagian

dari piutang negara sehingga penyelesaian

piutang BUMN dilakukan melalui koridor

Change Management Office

STRATEGI PERTUMBUHAN NON-ORGANIK YANG DIFOKUSKAN PADA 5 PILAR BISNIS

PILAR 1

Investment BankMandiri Sekuritas

Syariah BankingBank Syariah Mandiri

InsuranceAMFS

PILAR 3

DOMINANT MULTI-SPECIALIST BANK

PILAR 2

Telah berkembang menjadi

salah satu Securities Company

terkemuka di Indonesia dengan

asset terbesar.

Aset : Rp 2.747,7 miliar

Kapital : Rp 769,3 miliar

Telah berkembang menjadi

Perusahaan Asuransi terkemuka

di Indonesia (The Best Insurance

Company 2007 Versi Majalah

Investor).

Aset : Rp 3.207,3 miliar

Kapital : Rp 207,8 miliar

Telah berkembang menjadi

leader Perbankan Syariah di

Indonesia yang menguasai 36%

market share.

Aset : Rp 11.540 miliar

Kapital : Rp 784,5 miliar

Multifinance

PILAR 5

Perusahaan Multifinance skala

fokus bisnis pada otomotif &

kebutuhan konsumsi.

Specialist bank

PILAR 4

Bank Spesialis (niche segmen)

dengan bisnis inti segmen mikro.

Page 97: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 95

Change Management Office

tentang Perbendaharaan Negara dengan

menggunakan azas Lex Posteriori Derogat Legi

Priori

Panitia Urusan Piutang Negara dianggap sudah

tidak berlaku lagi.

kepada seluruh stakeholders baik dilakukan oleh

asosiasi perbankan (HIMBARA, IBI dan Perbanas),

Oversight Committee serta berbagai institusi

independen lainnya. Sosialisasi dilakukan untuk

memberikan kesamaan pandang atas dudukan

dukungan kepada bank BUMN untuk dapat

guna menurunkan tingkat kredit bermasalah.

Namun demikian, hasil sosialisasi ternyata

menunjukkan bahwa masih terdapat

perbedaan cara pandang diantara stakeholders

yang menyatakan bahwa mengingat UU

BUMN sebagai bagian dari piutang negara

masih merupakan peraturan perundangan

yang belum dicabut, sehingga masih

merupakan hukum positif yang masih berlaku

di Indonesia. Dengan masih “hidupnya”

dapat menimbulkan resiko bagi pihak yang

BUMN lainnya telah menyiapkan program

khusus untuk penyelesaian kredit macet

segmen UKM. Namun perkembangan

selanjutnya, menyebabkan Bank

Mandiri memutuskan untuk menunda

penyelesaian NPL. Bank Mandiri baru akan

telah dilaksanakan untuk menghilangkan

adanya multi-tafsir.

4. PENJAJAKAN PERTUMBUHAN NON-ORGANIK

MELALUI MERGER DAN AKUISISI

Untuk menjadi Regional Champion Bank di

tahun 2010, Bank Mandiri harus menguasai

pangsa pasar revenue sebesar 20%-30%. Untuk

mencapai pangsa pasar tersebut, Bank Mandiri

harus tumbuh melebihi tingkat pertumbuhan

pasar, baik secara organik (organic growth /

business as usual), maupun secara non-organik

(non organic growth) melalui merger dan

akuisisi.

Dengan didukung oleh struktur permodalan

yang solid serta kinerja yang semakin membaik

dan tingkat NPL di bawah 5% secara netto yang

dicapai dalam 3 (tiga) triwulan berturut-turut

di triwulan IV 2007, Bank Mandiri telah menjadi

bank yang berkinerja baik, dan telah resmi

keluar dari status dalam pengawasan intensif

Bank Indonesia. Dengan demikian, mulai

Triwulan tersebut Bank Mandiri telah dapat

melakukan pertumbuhan non-organik termasuk

melalui merger dan akuisisi.

Pertumbuhan inorganik pertama yang

dilakukan adalah rencana akuisisi atas Bank

Sinar Harapan Bali (”Bank Sinar”), sebuah bank

yang berkinerja sangat baik dengan fokus pada

segmen UMKM di Bali. Bank Mandiri telah

menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham

Dengan Syarat Tangguh (Conditional Sale &

Purchase Agreement

Desember 2007 dengan pemegang saham

Bank Sinar sesuai dengan UU Perseroan

melengkapi persyaratan akuisisi, Bank Mandiri

akan melaksanakan RUPSLB di Triwulan I tahun

2008 untuk mendapatkan persetujuan para

pemegang saham atas rencana akuisisi tersebut.

Pengambilalihan Bank Sinar akan memperkuat

pengembangan bisnis Bank Mandiri, seiring

dengan rencana pengembangan segmen mikro

sebagai salah satu growth engines Bank Mandiri

ke depannya.

Di tahun 2008, Direktorat CMO akan terus

memimpin upaya-upaya penjajakan

pertumbuhan secara non-organik di bidang

perbankan maupun perusahaan-perusahaan

pembiayaan dan jasa keuangan lainnya dengan

berkolaborasi dengan unit-unit kerja terkait.

Page 98: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

96 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Page 99: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 97

Strategic Business Units

Page 100: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

98 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Strategic Business UnitCorporate Banking

Contribution margin kami tumbuh hingga 39% bersamaan

dengan tumbuhnya bisnis nasabah-nasabah kami yang

merupakan perusahaan dengan nama baik di sektor-sektor

ekonomi yang menarik

Abdul Rachman - Direktur

Page 101: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 99

Strategic Business UnitCorporate Banking

Corporate Banking adalah merupakan kekuatan

legacy Bank Mandiri dengan relationship yang

telah lama terjalin dengan berbagai perusahaan

publik, private, maupun berbagai BUMN, serta

institusi pemerintah lainnya. Corporate Banking

Units melayani nasabah korporasi besar dengan

gross annual sales minimal Rp 300 miliar,

termasuk badan usaha milik negara, lembaga

pemerintah pusat lainnya dan yayasan dana

pensiun, dengan menyediakan produk dan jasa

perbankan yang lengkap, mulai dari produk

kredit (bilateral maupun sindikasi), dana, sampai

dengan berbagai produk jasa berbasis fee,

seperti jasa trade finance, cash management,

jasa treasury serta produk structured finance dan

capital market melalui PT Mandiri Sekuritas.

Produk kredit kami cukup beragam, meliputi

kredit modal kerja, kredit investasi (term loan),

kredit sindikasi, dan non cash loan (bank garansi

giro, deposito berjangka dan certificates of

deposit. Kesemua produk tersebut tersedia

dalam Valuta Rupiah dan Valuta Asing. Pada

31 Desember 2007, volume kredit nasabah

Corporate Banking mencapai Rp 44.842 miliar

atau 35,36% dari total portfolio kredit Bank

Mandiri, sedangkan volume dananya mencapai

Rp 62.181 miliar atau 26,37% dari total dana

masyarakat Bank Mandiri.

PENCAPAIAN TAHUN 2007

Total volume bisnis (total kredit dan dana)

Corporate Banking mencapai Rp 107.023 miliar

pada akhir tahun 2007.

Selama tahun 2007, pertumbuhan kredit

Corporate mencapai 24,14%, terutama didorong

oleh pertumbuhan kredit investasi yang relatif

tinggi (57,16%), sehingga berhasil mendorong

penurunan NPL ratio dari 5,97% (2006) menjadi

4,63%. Saat ini seluruh account non performing

loan tersebut telah dikelola oleh Direktorat

Special Asset Management.

Pertumbuhan kredit kami terutama diarahkan

yaitu sektor pengangkutan, pergudangan,

komunikasi (tumbuh 155,9%), sektor listrik, gas

dan air (59,0%), sektor pertambangan (48,7%),

serta sektor pertanian, perkebunan dan sarana

pertanian (45,1%), dimana pemain-pemain

tersebut telah menjadi debitur Corporate Banking.

Selain itu, kami berhasil melakukan take over

debitur dengan nilai Rp 2,38 triliun, serta berhasil

mengakuisisi 24 debitur baru dengan total baki

debet per Des’07 sebesar Rp 2,65 triliun.

Sampai dengan Juni 2007, pangsa pasar Bank

Mandiri dalam penyaluran kredit Corporate

mencapai 24,4% dari total kredit Corporate

perbankan nasional. Sedangkan khusus

untuk kredit sektor perkebunan dan industri

turunannya, pangsa pasar Bank Mandiri

mencapai sekitar 30% (Sep’07) dari total kredit

nasional.

Pertumbuhan dana Corporate mencapai 23,80%

dalam setahun terakhir, terutama didorong oleh

pertumbuhan giro yang relatif tinggi (44,6%),

sehingga berhasil memperbaiki proporsi low cost fund

Corporate Banking dari 48% (2006) menjadi 56%.

Tidak hanya dalam penyaluran kredit dan

penghimpunan dana, fee based income Corporate

Banking juga tumbuh signifikan sebesar

49% dalam setahun terakhir, dengan jumlah

pencapaian sebesar Rp 354,59 miliar yang

terutama didorong oleh pencapaian fee sindikasi

dan laba Mandiri Sekuritas.

KINERJA 2007

Volume Pinjaman Rp 44.842 miliar

Volume Simpanan Rp 62.181 miliar

Volume Bisnis Rp 107.022 miliar

Jumlah Debitur 227

Jumlah Debitur NCL 214

Jumlah Nasabah Dana 1.759

Jumlah Pegawai 186

Rasio NPL Gross 4,63%

Profitability

Pendapatan Bunga Bersih Rp 2.432 miliar

Kontribusi Laba Rp 2.646 miliar

(sebelum PPAP)

Kontribusi Laba Rp 2.906 miliar

(Setelah PPAP)

Pendapatan Fee Rp 399 miliar

Yield

CoF – Rp

Giro 2,8%

Deposito Berjangka 7,2%

CoF – Fx

Giro 1,5%

Deposito Berjangka 3,9%

Spread

Pinjaman Rp 3,9%

Pinjaman Fx 1,5%

Giro Rp 5,7%

Giro Fx 3,5%

Deposito Berjangka Rp 1,5%

Deposito Berjangka Fx 1,1%

Dengan volume bisnis yang tumbuh 23,94%

dalam setahun terakhir, Corporate Banking menghasilkan

pertumbuhan Contribution Margin 38,95%.

Page 102: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

100 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Strategic Business UnitCorporate Banking

Dengan volume bisnis yang tumbuh sebesar

23,94% dalam setahun terakhir, Corporate

Banking menghasilkan Post Provision -

Contribution Margin sebesar Rp 2.905,52

miliar atau tumbuh sebesar 38,95%, dengan

kontributor terbesar dari produk Giro Rupiah

(33,60% dari total revenue Corporate Banking),

diikuti produk Kredit Rupiah (30,83%), dan Kredit

Valuta Asing (18,09%).

Customer base Corporate Banking juga

berkembang. Per 31 Des’07, dari 154 badan

usaha milik negara, 98,70% diantaranya

telah menjadi nasabah kami. Selain itu, dari

100 perusahaan go public dengan market

capitalization terbesar, 73% diantaranya telah

menjadi nasabah kami.

Seluruh pencapaian faktor keuangan tersebut

tidak terlepas dari implementasi inisiatif

strategis non keuangan yang dilaksanakan

selama tahun 2007, antara lain implementasi

13 Client Service Team (CST ) sejak bulan Maret

2007 yang tidak hanya bertanggungjawab atas

profitabilitas Corporate Banking dari relationship

management yang dilakukan, tetapi juga

berkewajiban melaksanakan aliansi strategis

dengan secara aktif melakukan cross selling

produk non Corporate Banking kepada karyawan

dan mitra usaha (supplier dan end user) nasabah

Corporate. Salah satu program aliansi strategis

yang dinilai berhasil dengan sangat baik adalah

program pemasaran kartu kredit dan penyediaan

pembiayaan bagi karyawan perusahaan nasabah

Corporate dalam bentuk Kredit Mitra Karya

dan Kredit Pemilikan Rumah, serta penyediaan

pembiayaan bagi supplier nasabah Corporate.

Kami juga berperan dalam pembiayaan proyek

pembangunan infrastruktur yang kami nilai

feasible, khususnya dalam 7 proyek infrastruktur

strategis meliputi proyek jalan tol, proyek

telekomunikasi, proyek minyak dan gas, proyek

perkebunan dan bio energi, proyek transportasi,

proyek power plant, dan proyek pengadaan

sistem pertahanan. Selama tahun 2007, kami

telah berkomitmen untuk melaksanakan

pembiayaan proyek pembangunan fisik jalan

tol sebesar Rp 10,3 triliun (Tol Trans Java dan

Non Trans Java), pembiayaan capital expenditure

3 operator telekomunikasi terbesar Indonesia,

pembiayaan pembangunan infrastruktur di Cepu

dan Pondok Tengah, pembiayaan transmisi dan

distribusi gas, pembiayaan program KPEN-RP

(Kredit Pengembangan Energi Nabati dan

Revitalisasi Perkebunan) kepada petani plasma

di Jambi, Kalimantan Tengah dan Sulawesi

Utara sebesar Rp 774 miliar, pembiayaan

pembangunan Bandara, pembiayaan industri

perkapalan upstream (indutri pembuatan kapal)

dan midstream (industri pelayaran) sebesar Rp

1,6 triliun, serta pembiayaan sindikasi dalam

proyek PLTU dengan pengadaan ALUTSISTA.

Keberadaan Corporate Floor Medan dan

Surabaya juga telah membantu penanganan

dan pengembangan bisnis Corporate Banking

dengan nasabah di kedua daerah tersebut. Dua

Corporate Floor baru dalam waktu dekat akan

segera dibuka di Palembang dan Semarang.

Pengembangan dan optimalisasi penggunaan

sistem IT, yaitu pengembangan Loan Origination

System (LOS) dan Corporate Collection System,

untuk mendukung proses analisa dan

monitoring kredit juga berhasil diselesaikan

sesuai target waktu yang ditetapkan.

RENCANA PENGEMBANGAN

Disamping terus menjaga relationship dengan

nasabah existing, di tahun 2008 Corporate

Banking akan berusaha menarik lebih banyak

nasabah baru untuk mengembangkan bisnisnya,

baik dalam bidang dana, kredit maupun fee

based income.

Di bidang dana, beberapa Departemen

Pemerintah yang memperoleh alokasi RAPBN

2008 dengan jumlah besar akan menjadi target

market utama Corporate Banking. Sedangkan

ekspansi kredit Corporate diarahkan pada

pemain terbaik, baik BUMN maupun swasta,

pada sektor industri yang masih menarik dan

infrastruktur, shipping, media electonic &

Bank Mandiri berkomitmen

dalam pembiayaan proyek

pembangunan infrastruktur

yang feasible sebesar

Rp 23,85 triliun.

Page 103: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 101

Strategic Business UnitCorporate Banking

telecomunication, energy, mining, plantation.

Peningkatan fee based income akan ditempuh

melalui peningkatan pemasaran dan

pengembangan produk fee based income,

khususnya melalui pengembangan fasilitas cash

management dan pemberian forex line kepada

debitur dan deposan valuta asing.

Untuk memperkuat sales team Corporate

Banking, akan dibentuk dan diimplementasikan

tambahan 5 CST baru. Pengembangan IT

Support juga terus dilakukan untuk mendukung

proses bisnis Corporate Banking, antara lain

melalui pengembangan Collateral Management

Project, Pipeline & SLA Monitoring System, dan

Enhancement BDS CRM @ Branch.

Dengan pelaksanaan semua inisiatif strategis

tersebut, diharapkan Corporate Banking dapat

menghasilkan contribution margin yang besar

bagi Bank Mandiri.

Komitmen Bank Mandiri membangun dunia usaha

di bidang energi yang bersifat jangka panjang serta

menjalin kerjasama yang berkesinambungan membuat

kami dapat terus tumbuh dan berkembang bersama

Bank Mandiri”

Hilmi PanigoroCEO Medco Energy

Dari 100 perusahaan go public dengan market capitalization

terbesar, 24% diantaranya telah menjadi debitur dan 73% diantaranya telah menjadi nasabah dana Bank Mandiri.

Page 104: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

102 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Strategic Business UnitCorporate Banking

MANDIRI SEKURITAS

Industri pasar modal nasional mengalami

perkembangan positif selama tahun 2007. Hal

itu tercermin dari banyaknya perusahaan yang

memanfaatkan pasar modal dalam mencari

sumber pendanaan alternatif, kenaikan indeks

maraknya perdagangan obligasi. Tingkat suku

bunga dan nilai tukar Rupiah yang relatif stabil,

serta kondisi sosial politik yang cenderung

membaik telah membangkitkan harapan bahwa

sektor pasar modal dapat meningkatkan peran

aktifnya dalam struktur perekonomian nasional.

Seiring dengan kondisi pasar yang membaik

tersebut, Mandiri Sekuritas sebagai anak

perusahaan Bank Mandiri yang bergerak di

industri pasar modal, juga berhasil meningkatkan

kinerjanya guna memenuhi target yang telah

ditetapkan serta semakin memantapkan

posisinya sebagai salah satu pemain utama di

industri pasar modal.

Unit usaha Investment Banking yang

menyediakan jasa penjaminan emisi efek

menyelesaikan sejumlah jenis transaksi

penting dengan hasil memuaskan, diantaranya

penjaminan emisi obligasi PLN dan Indofood

masing-masing senilai Rp 2,7 triliun dan Rp

2 triliun, emisi saham (IPO) Jasa Marga dan

Perdana Gapuraprima masing-masing senilai

Rp 3,47 triliun dan Rp 298 miliar. Disamping itu,

Mandiri Sekuritas juga berperan sebagai joint

arranger pada pemberian fasilitas kredit sindikasi

untuk proyek pembangunan jalan tol kepada

4 perusahaan dengan nilai total kredit sebesar

Rp 9,78 triliun dimana Bank Mandiri bertindak

sebagai krediturnya.

Dalam sektor pasar modal syariah, Mandiri

Sekuritas juga terus meningkatkan perannya

serta semakin memantapkan posisinya dengan

menempati ranking pertama dalam nilai

penjaminan surat utang berbasis syariah selama

tahun 2007 (sumber : Bloomberg) dengan

menyelesaikan beberapa transaksi penting yaitu

RANKING PENJAMIN EMISI OBLIGASI 2007

TOP 10 PARTISIPAN TRANSAKSI OBLIGASI PEMERINTAH DI BURSA EFEK SURABAYA

(PERUSAHAAN SEKURITAS)

No. Penjamin Emisi Nilai Penjaminan (miliar Rp) Pangsa Pasar

1 Danareksa Sekuritas 5.329 16%

2 Mandiri Sekuritas 3.778 12%

3 Andalan Artha Advisindo Sekuritas 3.067 9%

4 DBS Group Holdings 2.754 8%

5 Indo Premier Securities 2.617 8%

6 Bahana Securities 2.500 8%

7 Trimegah Securities 1.967 6%

8 Standard Chartered 1.596 5%

9 Danatama Makmur 1.125 3%

10 Deutsche Bank 1.050 3%

11 Lainnya 6.679 21%

Total 32.461 100%

Sumber : Bloomberg

No. Partisipan Volume (miliar Rp) Pangsa Pasar

1 Mandiri Sekuritas 70.751 18%

2 Bahana Securities 47.430 12%

3 KIM Eng Securities 43.548 11%

4 CIMB-GK Securities Indonesia 31.789 8%

5 NISP Sekuritas 25.304 6%

6 Danpac Sekuritas 23.976 6%

7 Arab - Malayasian Capital 19.491 5%

8 Andalan Artha Advisindo 15.073 4%

9 Mega Capital 13.580 3%

10 Evergreen Capital 11.881 3%

11 Lainnya 90.329 23%

Total 393,151 100%

Sumber : Bursa Efek Surabaya data diolah

Page 105: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 103

Strategic Business UnitCorporate Banking

penerbitan Surat Utang Subordinasi Syariah

Mudharabah Bank Syariah Mandiri sebesar

Rp 200 miliar, Sukuk Ijarah PLN senilai Rp 300

miliar dan Sukuk Mudharabah Adhi Karya

senilai Rp 125 miliar yang berhasil memperoleh

penghargaan sebagai Best Country Deals

2007 dari Islamic Finance News, sebuah media

penerbitan keuangan yang berbasis di Malaysia.

Sementara itu, unit usaha Capital Markets yang

menyediakan jasa sebagai penjual dalam emisi

efek maupun pedagang perantara (broker)

transaksi efek di pasar sekunder, juga berhasil

mencatat kinerja yang mengesankan. Dalam

hal perdagangan obligasi, Mandiri Sekuritas

tercatat sebagai salah satu anggota Bursa

Efek Surabaya teraktif dalam perdagangan

obligasi khususnya obligasi pemerintah selama

2007 dan berhasil membukukan volume

perdagangan obligasi pemerintah sebesar Rp

70,75 triliun dengan pangsa pasar 18%. Nilai

tersebut menempatkan Mandiri Sekuritas

pada posisi pertama diantara perusahan efek

anggota Bursa Efek Surabaya lainnya.

Di sisi perdagangan saham, Mandiri Sekuritas

juga tercatat sebagai salah satu broker yang aktif

bertransaksi seiring dengan kondisi bullish yang

terjadi di pasar saham selama 2007. Dengan

total nilai transaksi sebesar Rp 49,41 triliun,

Mandiri Sekuritas menempai posisi ke 6 diantara

broker lokal anggota Bursa Efek Jakarta dengan

menguasai pangsa pasar sebesar 4%. Pencapaian

tersebut dapat terwujud berkat luasnya basis

klien yang mencakup investor institusi dan ritel,

dukungan para profesional berpengalaman

serta berbagai fasilitas pendukung seperti

perdagangan jarak jauh dan informasi pasar

secara real-time.

Dalam upaya meningkatkan pangsa pasar

dengan basis investor retail, serta guna lebih

mendekatkan diri dan meningkatkan pelayanan

kepada masyarakat, Mandiri Sekuritas juga

telah membuka beberapa kantor cabang yang

beberapa diantaranya dilakukan dengan cara

NILAI AUM MANDIRI MANAJEMEN INVESTASI 2007

(Rp) 4.000

3.500

3.000

2.500

2.000

1.500

1.000

500

0

de

c’0

6

jan

’07

feb

’07

mar

’07

apr’

07

me

i’07

jun

’07

jul’0

7

agu

’07

sep

’07

okt

’07

no

v’0

7

de

s’0

7

3.556

PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH DALAM 2007

Best Investment Bank in Indonesia

Best Country Deals 2007

Best Domestic Debt House Indonesia

Best Broker in Indonesia

#2 Best Local Brokerage

Best Analyst in Indonesia

Best Bond House in Indonesia

Best IPO & Privatization Deal of the Year 2007

Most Active Participant in Government Bond

Transaction for Securities Company

Page 106: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

104 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Strategic Business UnitCorporate Banking

MANDIRI SEKURITAS

bekerjasama dengan Bank Mandiri. Kantor

cabang yang biasa disebut Mandiri Investor

Gallery itu kini telah telah tersebar di beberapa

kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Malang,

Bandung dan Medan. Salah satu bentuk

kerjasama yang dilakukan ialah dengan layanan

Mandiri Prioritas yang berlokasi di Pondok

Indah Jakarta dan Medan. Kedepannya, Mandiri

Sekuritas akan menambah jumlah Mandiri

Investor Gallery tersebut dengan memanfaatkan

jaringan kantor cabang Bank Mandiri yang

tersebar di seluruh Indonesia.

Dalam bidang usaha pengelolaan investasi,

Mandiri Sekuritas melalui anak perusahaannya

yang telah berdiri sendiri yaitu PT Mandiri

Manajemen Investasi, juga semakin aktif

melakukan kegiatan pengelolaan investasi baik

dalam bentuk reksa dana maupun pengelolaan

investasi yang bersifat discretionary serta jasa

investment advisory.

Seiring dengan bangkitnya kepercayaan

masyarakat terhadap produk reksa dana, nilai

Asset Under Management (AUM) Mandiri

Manajemen Investasi juga meningkat selama

tahun 2007. Sampai akhir Desember nilai AUM

tercatat sebesar Rp 3,56 triliun atau naik sebesar

21,6% dibandingkan posisi akhir Desember 2006

yang sebesar Rp 2,92 triliun.

Sampai akhir 2007, Mandiri Manajemen Investasi

memiliki 25 aneka jenis produk yang ditawarkan,

baik reksa dana konvensional maupun yang

berbasis syariah. Produk-produk tersebut

balanced funds, money market funds yang dapat

Aneka produk tersebut didistribusikan melalui 9

jalur distribusi yang terdiri dari bank, perusahaan

asuransi ataupun penjualan langsung.

SECURITIES UNDERWRITING

PT Elnusa Tbk.

MTN

IDR 90.00 billion

Sole Arranger & Placement AgentNovember 2007

PT Bakrie Telecom Tbk.

Bonds

IDR 650,00 billion

Joint Lead Underwriter

September 2007

PT Surya Citra Televisi

Bonds

IDR 575.00 billion

Joint Lead Underwriter

July 2007

PT Bentoel Internasional Investama Tbk.

Bonds

IDR 1,35 trillion

Joint Lead Underwriter

November 2007

PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

MTN

IDR 250.00 billion

Sole Arranger & Placement AgentSeptember 2007

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Bonds

IDR 2.70 trillion

Joint Lead Underwriter

July 2007

PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

IPO

IDR 3.47 trillion

Joint Global Coordinator &Joint BookrunnerNovember 2007

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.

NCD

IDR 256.00 billion

Joint Arranger & PlacementAgentSeptember 2007

PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

Bonds

IDR 2.00 trillion

Joint Lead Underwriter

May 2007

PT Perdana Gapuraprima Tbk.

IPO

IDR 298.22 billion

Joint Lead Underwriter

October 2007

PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Bonds

IDR 375.00 billion

Sole Lead Underwriter

July 2007

PT PP (Persero)

MTN

IDR 100.00 billion

Sole Arranger & Placement Agent

January 2007

PT Federal International Finance

Bonds

IDR 1.00 trillion

Joint Lead Underwriter

May 2007

Page 107: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 105

Strategic Business UnitCorporate Banking

Ditahun-tahun mendatang, Mandiri Manajemen

Investasi akan terus mengembangkan variasi

produk yang ditawarkan serta meningkatkan

kerja sama dalam pendistribusian produk yang

telah dibina selama ini, baik dengan jaringan

cabang Bank Mandiri maupun dengan pihak lain.

Mandiri Sekuritas berhasil memperoleh

pengakuan secara luas atas prestasinya dalam

bentuk berbagai penghargaan yang diberikan

oleh kalangan media masa baik dari dalam

maupun luar negeri, diantaranya sebagai: Best

Investment Bank dari Global Finance untuk

ketiga kalinya selama tiga tahun berturut-turut,

Best Domestic Bond House dan #2 Best Local

Broker dari Asiamoney, Best Broker in Indonesia

2007 dari FinanceAsia, Anggota Bursa Teraktif

untuk perdagangan SUN selama 2007 dari

Bursa Efek Surabaya, Best Domestic Debt House

Indonesia 2007 dari The Asset serta Best Bond

House in Indonesia dan Best IPO & Privatization

Deal of the Year 2007 dari Alpha Southeast Asia

LOAN SYNDICATION

ISLAMIC FINANCING

CORPORATE FINANCE ADVISORY

PT Lintas Marga Sedaya

Loan SyndicationCikampek - Palimanan Toll Road

IDR 5.00 trillion

Joint Arranger

July 2007

PT Budi Acid Jaya Tbk.

Right Issue

IDR 369.00 billion

Financial Advisor

July 2007

PT Citra Waspphutowa

Loan SyndicationDepok - Antasari Toll Road

IDR 1.80 trillion

Joint Arranger

May 2007

PT Translingkar Kita Jaya

Loan SyndicationCinere-Jagorawi Toll Road

IDR 1.46 trillion

Joint Arranger

April 2007

PT Jakarta Lingkar Baratsatu

Loan SyndicationKebon Jeruk - Penjaringan Toll Road

IDR 1.52 trillion

Joint Arranger

August 2007

PT Multistrada Arah Sarana Tbk.

Right Issue

IDR 524.00 billion

Financial Advisor

July 2007

PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

Sharia Ijarah MTN

IDR 150.00 billion

Sole Arranger & Placement Agent

September 2007

PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Sukuk Mudharabah

IDR 125.00 billion

Sole Lead Underwriter

July 2007

PT Bank Syariah Mandiri

Sharia MudharabahSubordinated Notes

IDR 200.00 billion

Sole Arranger & Placement Agent

Jan 2007

PT Perusahaan ListrikNegara (Persero)

Sukuk Ijarah

IDR 300.00 billion

Joint Lead Underwriter

July 2007

Page 108: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

106 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Strategic Business Unit

Commercial Banking

Melalui pemahaman yang lebih baik terhadap kebutuhan pasar dan

didukung keunggulan kompetitif yang kami miliki serta perbaikan dari

sisi produk dan standar pelayanan, kami terus melakukan penetrasi

pasar secara intensif di dalam memperkuat dominasi di segmen bisnis

ini dan menjadikan kami sebagai penyumbang utama keuntungan

bagi Bank Mandiri.

Zulkifli Zaini - Direktur

Page 109: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 107

Strategic Business Unit

Commercial Banking

Pencapaian kinerja bisnis Commercial

Banking tahun 2007 menunjukkan hasil yang

sangat baik diatas target yang ditetapkan.

Ini merupakan langkah awal bagi kami guna

mewujudkan tekad kami “To be the primary

commercial bank, leveraging our dominant

corporate position to provide services to medium

up & large commercial and downstream in the

value chain”.

Di tahun 2007, volume bisnis segmen

Commercial mencapai Rp 64.398,0 miliar atau

tumbuh 21,9% dibanding tahun sebelumnya.

Pertumbuhan tersebut didukung oleh ekspansi

kredit sebesar 29,2% menjadi Rp 31.464,0

miliar dan pencapaian penghimpunan dana

sebesar Rp 32.934,6 miliar, dimana sebagian

besar dana diperoleh dari penghimpunan

dana pihak ketiga yang tumbuh sebesar 31%

menjadi Rp 30.512 miliar.

Pertumbuhan kredit tersebut juga didukung

oleh stabilitas posisi non-performing loan (NPL)

gross yang cukup rendah yakni sebesar 1,3%

dari total kredit yang disalurkan. Sedangkan

pertumbuhan dana yang cukup baik selama

tahun ini juga diikuti dengan perbaikan

struktur dana (funding mix) secara signifikan.

Dana giro meningkat sebesar 36.2% menjadi

Rp 22.143,9 miliar (67,2% dari total volume

dana) sedangkan dana deposito mengalami

penurunan sebesar 11.7% menjadi Rp

10,790.7 miliar (32,8% dari total volume dana).

Hal ini menunjukkan bahwa Bank Mandiri

telah menjadi main bank nasabah didalam

melakukan transaksi aktifitas bisnisnya.

Selain itu, pendapatan fee-based juga

meningkat signifikan yaitu mencapai Rp

193 miliar atau mengalami kenaikan 50.8%

dibanding tahun sebelumnya.

Tahun 2007, pertumbuhan kredit Commercial Banking sebesar

29%, melebihi rata-rata pertumbuhan pasar.

KINERJA 2007

Volume Kredit Rp 31.464 miliar

Volume Dana Rp 32.934 miliar

Volume Bisnis (kredit +dana) Rp 64.398 miliar

Jumlah Debitur 1.863

Jumlah Nasabah Dana 106.558

Jumlah Pegawai 661

Rasio NPL-Gross 1,29%

Profitability

Pendapatan Bunga Bersih Rp 2.616 miliar

Kontribusi Laba (sebelum PPA) Rp 2.543 miliar

Kontribusi Laba Rp 2.114 miliar

Pendapatan Fee Rp 193 miliar

Yield & Spread

CoF – Rp

Giro 2,7%

Deposito Berjangka 6,7%

CoF – Fx

Giro 1,5%

Deposito 3,7%

Sejalan dengan meningkatnya volume

bisnis di tahun 2007, segmen komersial

mampu membukukan pendapatan bunga

bersih sebesar Rp 2,616 miliar dengan total

pendapatan operasional (diluar biaya PPAP)

sebesar Rp 2,543 miliar atau 33.1% dari total

pendapatan operasional Bank Mandiri (diluar

biaya PPAP). Adapun keuntungan bersih yang

dapat dibukukan segmen komersial mencapai

Rp 2.114 miliar atau naik 21,4% dari tahun

sebelumnya.

PENCAPAIAN TAHUN 2007

Pencapaian kinerja yang baik tersebut

sejalan dengan berhasilnya kami didalam

melaksanakan beberapa inisiatif strategis

yang telah kami tetapkan sebelumnya, yang

mencakup perbaikan dari sisi produk & jasa

layanan, standar layanan, dan organisasi serta

sumber daya manusia.

Pertama, sejalan perubahan Struktur

Organisasi Bank Mandiri dengan pembentukan

Strategic Business Unit diantaranya Direktorat

Commercial Banking, kami melakukan

perluasan distribution channel dimana

sepanjang tahun 2007 kami telah membuka

10 Commercial Floor dan 6 Trade Servicing

Center di tempat-tempat terutama di luar

Jakarta yang kami yakini potensi bisnisnya

sangat menjanjikan. Dengan demikian, saat

ini kami telah memiliki 17 Commercial Banking

Center (CBC), 12 Commercial Floor, dan 9 Trade

Servicing Center.

Kedua, penyempurnaan dan pengembangan

produk dan layanan yang sesuai dengan

karakteritik bisnis nasabah (customized),

diantaranya KMK Fixed Loan, skim pembiayaan

Page 110: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

108 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Strategic Business Unit

Commercial Banking

pemanfaatan value chain financing melalui

program aliansi, dan penanganan kredit

kelolaan. Dari sisi layanan, beberapa inisiatif

yang telah kami lakukan diantaranya

melakukan enhancement Cash Management

System (CMS) Mandiri dan Customer Access

untuk pelayanan trade services. Tahun 2007

terjadi peningkatan sebesar 224% nasabah

pengguna CMS Mandiri sehingga pada akhir

tahun 2007 pengguna CMS Mandiri menjadi

sebanyak 2.417 nasabah. Selain itu, pelayanan

trade services juga memberikan dampak

peningkatan volume transaksi ekspor-impor

yang melalui Bank Mandiri. Tahun 2007

volume transaksi impor meningkat 37,3%

menjadi sebesar Rp 40.495 miliar dan volume

transaksi ekspor meningkat 19,2% menjadi

sebesar Rp 40.979 miliar. Upaya ini telah

memberikan hasil berupa pengakuan dari

lembaga internasional dengan diperolehnya

penghargaan dari Finance Asia sebagai The

Best Cash Management Bank in Indonesia

serta penghargaan dari Alpha Southeast Asia

sebagai The Best Cash Management Bank in

Indonesia dan The Best Trade Finance Bank in

Indonesia.

Ketiga, perbaikan secara terus menerus

didalam turn around time ( TAT ) proses

perkreditan menuju 14 hari kerja, pelayanan

prima dibidang trade services, dan penetrasi

pasar yang intensif melalui business

gathering atau event-event yang melibatkan

langsung targetted-customers serta didukung

program promosi & marketing yang terencana

secara baik.

Keempat, peningkatan kualitas SDM

melalui pelaksanaan program pelatihan dan

pengembangan yang khusus didesain untuk

memenuhi kebutuhan Commercial Banking,

meliputi leadership, managerial dan selling

skills, perkreditan dan product knowledge.

Kelima, pencapaian kinerja Commercial

Banking yang baik pada tahun ini dilandasi

juga oleh komitmen seluruh jajaran

Commercial Banking dalam penerapan budaya

perusahaan yang kuat dan konsisten.

SASARAN 2008

Kedepan, kami meyakini bahwa persaingan

di segmen ini semakin ketat sejalan dengan

pertumbuhan bisnis yang sangat tinggi di

segmen ini. Hal ini mendorong kami untuk

bertumbuh diatas rata-rata pasar (outperform

the market) guna memperkuat dominasi kami

di bisnis ini.

Dalam hal ini, kami telah menyusun strategy

map pengembangan bisnis segmen

Commercial dan menetapkan inisiatif

layanan, standar layanan prima, dan SDM yang

kompeten & professional dalam mendukung

pencapaian target bisnis tahun 2008.

Melalui pelaksanaan inisiatif strategis tersebut

secara konsisten diikuti dengan sistem

monitoring yang ketat atas rencana dan

implementasi tepat waktu maka pertumbuhan

bisnis secara sehat dan berkesinambungan

akan dapat dicapai. Dengan demikian, kami

memiliki keyakinan dapat meningkatkan

volume bisnis di tahun 2008. Untuk itu kami

bertekad untuk melaksanakan 3 pilar utama

di tahun 2008 yaitu pencapaian kinerja

Rasio dana murah Commercial Banking di akhir tahun 2007

adalah 67,23%

Page 111: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 109

Strategic Business Unit

Commercial Banking

Saya sudah sering kali berhubungan dengan Bank

Mandiri. Saya tahu bahwa Bank Mandiri memang

pantas untuk dipuji dan didukung. Kinerjanya sangat

baik, kulturnya telah dan masih terus berubah, serta

komitmennya mendukung perekonomian bangsa juga

sangat riil dan tinggi. Tidak heran kalau Bank Mandiri

sangat percaya diri, mirip dengan Astra yang menjadi

kebanggaan nasional. Akhirnya ada bank nasional yang

punya prestasi membanggakan. Kalau bukan Bank

Mandiri, siapa lagi?

T.P. RachmatTriputra Group

finansial sesuai target yang ditetapkan,

penerapan nilai-nilai budaya Bank Mandiri

( Trust, Integrity, Professionalism, Customer

Focus, Excellence), serta implementasi Good

Corporate Governance secara konsisten,

dalam mewujudkan “Commercial Banking

Simply The Best”.

Selama tahun 2007, Bank Mandiri merupakan market

leader dengan menguasai 35% pasar pembiayaan

Page 112: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

110 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Strategic Business Unit

Consumer Finance

Seiring dengan penetrasi pasar yang agresif, pertumbuhan bisnis

consumer finance telah dan akan terus diiringi dengan peningkatan

secara signifikan kapasitas sumber daya manusia terbaiknya.

Tuntutan memenangkan persaingan yang semakin ketat telah

memicu kami memberikan perhatian yang sangat besar dalam

memahami perilaku dan kebutuhan nasabah melalui penyediaan

beragam produk yang dapat digunakan oleh nasabah dari hampir

seluruh segmen di pasar yang masing-masing memiliki perilaku

dan kebutuhan tersendiri.

Omar S. Anwar - Direktur

Page 113: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 111

Strategic Business Unit

Consumer Finance

Direktorat Consumer Finance adalah salah satu

Strategic Business Unit yang disiapkan untuk

menjadi salah satu mesin pengerak utama

pertumbuhan Bank Mandiri di masa depan

melalui pengelolaan dan pemasaran produk-

produk high yield bagi nasabah perorangan.

Melalui keberagaman produk-produk kredit

perorangan dan kartu kredit yang dimilikinya,

Direktorat Consumer Finance dapat merambah

ke seluruh segmen pasar potensial mulai

dari segmen mass market, mass affluent dan

affluent dengan ketersediaan produk-produk

seperti Kredit Pemilikan Rumah, Kredit Bebas

Agunan, Kredit Mitrakarya, Kredit Multiguna

dan Kartu Kredit. Selain mengelola produk-

produk tersebut, Direktorat Consumer Finance

juga membawahi Bank Syariah Mandiri, salah

satu anak perusahaan Bank Mandiri, yang

memiliki pangsa pasar terbesar dalam bisnis

perbankan syariah.

Pada tahun 2007 produk kredit perorangan

tumbuh sebesar 30,96%, dimotori oleh

pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah

melalui program-program marketing yang

bekerjasama dengan lebih dari 170 developer

unggulan, mengelola hampir 250 proyek

perumahan. Peluncuran KBA Payroll yaitu

kredit bebas agunan yang diberikan kepada

perorangan dengan cara menyalurkan gajinya

melalui Bank Mandiri juga sangat diminati oleh

masyarakat dan memberikan kontribusi yang

besar terhadap pertumbuhan produk kredit

perorangan.

Peningkatan pelayanan terhadap nasabah

juga menjadi perhatian kami. Selama tahun

KINERJA 2007

Kredit

KPR Mandiri Rp 5.382 miliar

Multiguna Mandiri Rp 3.437 miliar

Payroll (Mitrakarya) Rp 1.656 miliar

Jumlah debitur 1.172.315

Jumlah Kartu Kredit 1.089.361

Jumlah Pegawai 649

Rasio NPL Gross 3,62%

Profitability

Pendapatan Bunga Bersih Rp 1.033 miliar

Kontribusi Laba (sebelum PPAP) Rp 819 miliar

Kontribusi Laba Rp 639 miliar

Pendapatan Fee Rp 199 miliar

Yield & Spread

Yield of Loan - Rp 15,52%

Spread

Pinjaman - Rp 7,24%

2007 kami menambah jumlah Processsing

Center menjadi 15 CLBC ( Consumer Loan

Business Center ) dan 41 CLPO ( Consumer

Loan Processing Operations ) dengan sistem

keputusan on-line dan tersebar di seluruh

Indonesia. Penambahan processing center ini

akan mempercepat proses keputusan kredit

perorangan sekaligus mendekatkan kami

dengan pasar yang dituju.

Melihat potensi pasar kredit perorangan

yang sangat besar, untuk tahun 2008 kami

menargetkan pertumbuhan kredit perorangan

lebih dari 30%. Pertumbuhan volume ini selain

dilakukan secara organik melalui intensifikasi

kerjasama dengan developer-developer

unggulan dan penambahan 5 processing

center untuk mempercepat usaha penetrasi

pasar juga akan dilakukan melalui akuisisi

perusahan pembiayaan (multifinance).

Sejalan dengan pertumbuhan pada kredit

perorangan, produk kartu kredit Mandiri pada

tahun 2007 juga mengalami pertumbuhan

yang pesat, volume kredit tumbuh 39% dari

posisi tahun sebelumnya. Peningkatan ini

didorong oleh semakin fokusnya aktivitas

pemasaran kartu kredit terlebih setelah

dilaksanakannya reorganisasi card center

pada awal tahun 2007. Program-program

pemasaran yang intensif bekerjasama dengan

1.400 anchor merchant mampu meningkatkan

jumlah nasabah kartu kredit yang bertransaksi

(active account) sebesar 31% dibandingkan

tahun sebelumnya dengan rata-rata sales

per active account

Bank Mandiri memberikan layanan “in-principal approval”

untuk kredit perorangan hanya dalam waktu 90 detik.

Layanan tersebut tersedia di Call Center 14000 yang dapat

diakses 24 jam.

Page 114: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

112 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Strategic Business Unit

Consumer Finance

yang tepat serta komunikasi program kepada

masyarakat yang efektif maka di tahun 2007

kartu kredit Bank Mandiri berhasil memperoleh

Top Brand Award dari Majalah Marketing &

Frontier

Untuk memperluas dan mempercepat

penetrasi pasar maka pada tahun 2007 Bank

Mandiri juga telah menggali potensi untuk

bekerjasama dengan beragam perusahaan

yang memiliki data-base luas dan segmentasi

yang jelas. Inisiatif ini merupakan salah satu

strategi yang akan terus dikembangkan di

tahun 2008. Salah satunya adalah meluncurkan

produk kartu Garda Oto Visa bekerjasama

dengan PT Asuransi Astra Buana, salah satu

perusahaan milik Astra Indonesia yang

bergerak dibidang jasa asuransi kerugian.

Kartu ini merupakan Co Brand Card yang

dipasarkan kepada pemegang polis asuransi

yang berjumlah lebih dari 200.000 nasabah.

Disamping bekerjasama dengan partner

strategis, usaha perluasan segmen pasar juga

akan kami lakukan dengan meluncurkan

produk credit balance card yang akan

digunakan sebagai sarana untuk masuk ke

dalam segmen first jobber / teenager, satu

segmen potensial yang memiliki kebutuhan

finansial yang mulai meningkat dan kebutuhan

akan produk kartu kredit yang sesuai dengan

gaya hidupnya .

Sebagai upaya untuk meningkatkan keamanan

dan kenyamanan bertransaksi dengan kartu

kredit, maka dimulai pada akhir tahun 2007

Bank Mandiri melakukan pengembangan

system & teknologi berbasis Chip dengan

standard EMV untuk menggantikan kartu

kredit Magnetic Stripe. Secara bertahap kartu

kredit Magnetic Stripe akan diganti dengan

Chip dan diharapkan seluruh kartu kredit

telah menggunakan teknologi Chip pada

akhir tahun 2009. Untuk melengkapi fitur

kartu kredit dengan teknologi Chip, Bank

Mandiri meluncurkan kartu kredit nirkontak

(contactless card) yang pertama di Indonesia

dengan tujuan untuk mengubah pola

pembayaran dengan tunai untuk transaksi

dengan nominal kecil seperti misalnya

pembelian bahan bakar kendaraan, food court

dan pembayaran tol.

Melalui pelaksanaan inisiatif-inisiatif baru

disertai dengan aktivitas pemasaran program

tepat, Direktorat Consumer Finance dapat

meningkatkan pangsa pasarnya di setiap

produk dalam tahun 2008.

Pertumbuhan Fee Based

Income Consumer Card

di tahun 2007 mencapai 54,5%.

Page 115: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 113

Strategic Business Unit

Consumer Finance

Kurang dari 4 tahun, bisnis kartu kredit Mandiri telah mampu

menjadi salah satu pemimpin pasar di bidangnya. Bahkan

untuk kartu kredit Visa, Bank Mandiri adalah issuer terbesar

dengan lebih dari 1.000.000 kartu.

Sebagai salah satu pemegang kartu kredit

Mandiri, saya merasa bangga memilikinya.

Berbagai fitur dan layanan yang diberikan

membuat semua urusan saya menjadi mudah,

kapan dan dimanapun saya berada.”

Anggy S. GustizaNasabah pemegang Kartu Kredit Platinum

Page 116: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

114 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Strategic Business Unit

Consumer Finance

BANK SYARIAH MANDIRI

AWARDS YANG DITERIMA BANK SYARIAH MANDIRI:

PT Bank Syariah Mandiri (BSM) adalah satu dari

tiga bank umum syariah dan 25 Unit Usaha

Syariah di Indonesia yang menawarkan produk

pembiayaan dan simpanan berdasarkan prinsip

syariah.

BSM memiliki beragam produk pendanaan,

pembiayaan, dan jasa. Produk pendanaan Bank

Syariah Mandiri antara lain berupa tabungan,

deposito, dan giro. Produk unggulan tabungan

diantaranya adalah Tabungan Pendidikan

dan Tabungan Haji. Pada akhir tahun 2007,

BSM memiliki 1.017.689 nasabah perorangan

dan perusahaan yang mempunyai rekening

pendanaan.

Produk pembiayaan meliputi pembiayaan

investasi, modal kerja, pembiayaan perorangan

serta pembiayaan UMKM (usaha mikro, kecil

dan menengah). Pembiayaan BSM disalurkan

ke beberapa sektor usaha seperti sektor

perdagangan grosir, pertanian, industri,

perdagangan retail dan perumahan, sarana dan

prasarana umum, serta telekomunikasi. Pada akhir

tahun 2007, sebanyak 44.420 nasabah perorangan

dan perusahaan telah memanfaatkan fasilitas

pembiayaan dari BSM.

Seiring perkembangan yang menuntut kecepatan

dan kemudahan dalam bertransaksi, BSM terus

mengembangkan produk-produk berbasis

teknologi. Produk-produk berbasis teknologi yang

berhasil dikembangkan pada tahun 2007 antara lain:

BSM Mobile Banking berbasis GPRS, BSM Net Banking,

dan BSM Pooling Fund.

BSM juga menawarkan produk-produk jasa yang

lengkap, antara lain: sentra bayar (payment point),

trade service and financing, intercity clearing,

pembayaran pajak on-line, transfer valas, dan RTGS.

Nasabah BSM dapat memanfaatkan jaringan ATM

milik Bank Syariah Mandiri yang terdiri dari 63 ATM

serta dapat mengakses ke 2.899 ATM dalam jaringan

ATM milik Bank Mandiri dan 12.263 ATM dalam

jaringan ATM Bersama, 5.326 ATM MEPS (Malaysian

Electronic Payment System), dan 8.209 ATM Prima.

Jaringan pelayanan dilakukan melalui 271 buah

kantor jaringan di 24 propinsi di Indonesia, terdiri

57 Kantor Cabang, 67 Kantor Cabang Pembantu

dan Unit Pelayanan Syariah, 69 Kantor Kas, 48

Konter Layanan Syariah, 28 Payment Point, dan 2

Kas Keliling. Konter Layanan Syariah merupakan

outlet layanan BSM di kantor-kantor cabang Bank

Mandiri bertujuan untuk melayani para nasabah

yang membutuhkan layanan perbankan syariah di

kantor cabang Bank Mandiri.

Per 31 Desember 2007, total pembiayaan yang

disalurkan mencapai Rp10,33 triliun yang

merupakan 9,46 % dari jumlah portofolio kredit

konsolidasi Bank Mandiri. Dana pihak ketiga

berjumlah sebesar Rp11,11 triliun atau merupakan

4,71 % dari jumlah dana pihak ketiga Bank Mandiri.

Pangsa pasar BSM di industri perbankan syariah

Indonesia mencapai 35,26% dari segi aset, 36,94%

dari segi pembiayaan dan 39,65% dari segi

pendanaan. Dengan demikian, pada tahun 2007

BSM merupakan bank syariah dengan pangsa

pasar terbesar di Indonesia.

Alhamdulillah, sepanjang tahun 2007 BSM

memperoleh penghargaan dari lembaga-

lembaga international maupun lokal. Beberapa

penghargaan yang berhasil diraih BSM selama

tahun 2007 dan awal tahun 2008 antara lain:

1. The Best Islamic Bank in Indonesia

Penghargaan international dari Islamic Finance News, Kuala Lumpur bekerjasama dengan Redmoney.

Penghargaan diberikan atas kinerja BSM sebagai bank syariah terbaik di Indonesia.

2. The Best Human Resource Development

Penghargaan dari Bank Indonesia bekerja sama dengan Karim Konsulting. Penghargaan

diberikan atas kinerja BSM sebagai bank syariah terbaik dalam mengembangkan sumberdaya

manusia (SDM)

Page 117: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 115

Strategic Business Unit

Consumer Finance

3. Indonesian Bank Loyalty Award (IBLA) Penghargaan dari majalah InfoBank bekerja sama dengan

MarkPlus Insight dalam bidang loyalitas pelanggan. BSM meraih dua penghargaan, yakni sebagai

Indonesia Bank Loyalty Champion dan The Best of Indonesia Bank Loyalty Champion, masing masing

untuk kategori Sharia Bank.

4. Straight Through Processing (STP) Award. Penghargaan dari Citibank New York, USA

yang diberikan atas keberhasilan BSM dalam melaksanakan proses transaksi outgoing transfer

sesuai dengan kriteria yang diminta oleh format SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial

Telecommunication).

5. E-Company Award

Penghargaan dari Majalah Warta Ekonomi atas prestasi pengembangan IT dalam bidang E Company. Penilaian

dilakukan melalui 3 kriteria, yaitu: Kriteria Dasar (IT Governance, IT Leadership, IT Innovation, dan Performance

Improvement), Kriteria Strategy on Efficiency (Grand Startegy & Culture, Knowledge Development, Focus on Core

Competence) dan Kriteria Operasional (Operating Efficiency dan Responsivenes).

6. The Best IT System

Penghargaan dari Majalah SWA dalam bidang IT secara menyeluruh.

7. Golden Trophy.

Penghargaan dari majalah InfoBank kepada bank yang memenuhi kriteria kinerja keuangan

“Sangat Bagus” selama lima tahun berturut-turut.

8. Indonesia Best Brand Award

Penghargaan dari Majalah SWA dan MARS yang diberikan kepada perusahaan yang memiliki

brand yang sangat kuat di masyarakat.

Page 118: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

116 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Strategic Business Unit

Micro and Retail Banking

Memasuki fase “Outperformed The market”, volume kredit kami tumbuh

sebesar 70,2%, dari Rp 9,3 triliun menjadi Rp 15,8 triliun, sedangkan

volume tabungan tumbuh 41,6% dari Rp 55,8 triliun menjadi Rp 79,0

triliun. Membangun momentum yang baik untuk menjadikan Bank

Mandiri sebagai Bank Nasional di sektor Mikro & Retail.

Budi G. Sadikin - Direktur

Page 119: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 117

Strategic Business Unit

Micro and Retail Banking

Direktorat Micro & Retail Banking di tahun 2007

memberikan kontribusi Contribution Margin

sebesar Rp 2,2 triliun, tumbuh 47% dari kontribusi

tahun lalu sebesar Rp 1,5 triliun. Keberhasilan ini

terutama didukung oleh peningkatan volume

kredit bermargin tinggi dan pertumbuhan &

perbaikan struktur dana murah yang disalurkan

oleh cabang dan Unit Mikro Mandiri di seluruh

Indonesia.

PENCAPAIAN TAHUN 2007

Penyaluran Kredit Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah

Selama tahun 2007 Direktorat Micro & Retail

Banking telah membiayai lebih dari 100.000

nasabah UMKM. Volume kredit UMKM yang

disalurkan tumbuh sebesar 70%, dari Rp 9,3 triliun

di akhir 2006, menjadi Rp 15,8 triliun di akhir 2007.

Pertumbuhan yang tinggi di kredit UMKM ini

dicapai dengan tetap menjaga kualitas NPL (Non

Performing Loan) di kisaran 2,7%.

Dari jumlah tersebut, portofolio kredit mikro

(kredit dengan limit hingga Rp 100 juta dan

kredit kepada BPR) tumbuh sebesar 42% menjadi

Rp 2,7 triliun. Porsi terbesar dari kredit mikro ini

disalurkan ke sektor perdagangan dan sektor jasa

& industri rumah tangga.

Untuk menjaga kualitas kredit mikro yang

disalurkan melalui 300 Unit Mikro Mandiri, maka

produk kredit mikro disusun dalam bentuk paket

kredit yang seragam dan disalurkan secara terarah

kepada nasabah tertentu, seperti nasabah agen

minyak tanah, TKI (Tenaga Kerja Indonesia), agen

voucher handphone, pedagang pasar, dll.

Ekspansi kredit mikro melalui BPR dilakukan

dengan linkage program berkerjasama dengan

740 BPR, atau 38% dari total BPR di seluruh

Indonesia. Keberhasilan Bank Mandiri dalam

menyalurkan kredit mikro melalui linkage program

BPR ini telah mengantar Bank Mandiri untuk

memperoleh penghargaan Kriya Pranala Award

untuk kedua kalinya dari Bank Indonesia sebagai

Bank Nasional peserta linkage program terbaik di

tahun 2007.

KINERJA 2007

Volume Pinjaman Rp 15.758 miliar

Volume Simpanan (Non Bank)

Giro Rp 9.347 miliar

Tabungan Rp 79.031 miliar

Deposito Rp 50.604 miliar

Jumlah Debitur 164.842

Jumlah Pengguna kartu ATM 7.629.384

Rasio NPL Gross 2,66%

Profitability

Pendapatan Bunga Bersih Rp 4.424 miliar

Kontribusi Laba (sebelum PPAP) Rp 2.551 miliar

Kontribusi Laba (setelah PPAP) Rp 2 .204 miliar

Pendapatan Fee Rp 1.553 miliar

Yield

Yield of Loan - Rp 14,72%

Yield of Loan - Fx 6,52%

CoF-Rp

Tabungan 3,82%

Giro 2,41%

Deposito Berjangka 6,77%

CoF - Fx

Giro 3,24%

Deposito Berjangka 3,51%

Untuk mendorong bermunculannya usahawan

mikro muda baru, pada tahun 2007 melalui

kerjasama dengan UKM Center Universitas

Indonesia serta 20 Universitas terkemuka di

Indonesia, telah dicanangkan Program Wirausaha

Muda Mandiri berupa penyaluran kredit sebesar

maksimum Rp 20 juta kepada para mahasiswa

yang ingin memiliki usaha. Hal ini juga sebagai

salah satu bentuk kepedulian Bank Mandiri

terhadap pemberdayaan usaha mikro melalui

program Corporate Social Responsibility.

Di segmen usaha Kecil & Menengah, (kredit antara

Koperasi), portofolio kredit Bank Mandiri tumbuh

sebesar 79% menjadi Rp 13,1 triliun. Porsi terbesar

dari kredit Small ini disalurkan ke sektor perdagangan

baik perdagangan eceran dan distributor.

Bank Mandiri secara aktif menyalurkan Kredit

Program Pemerintah, seperti KPEN-RP (Kredit

Pengembangan Energi Nabati & Revitalisasi

Perkebunan), KKP-E (Kredit Ketahanan Pangan

& Energi), dan KUR (Kredit Usaha Rakyat). Untuk

menjaga kualitas kredit program pemerintah,

Bank Mandiri menerapkan konsep aliansi antar

SBU dimana kredit program diberikan kepada

unit plasma atau sub unit dari unit inti yang telah

existing sebagai debitur Corporate Commercial di

Bank Mandiri.

Penyaluran kredit KPEN-RP Bank Mandiri, kepada

lebih dari 52.000 petani kelapa sawit, di tahun

2007 berhasil mencapai Rp 1,35 triliun. Walau

baru diluncurkan pada akhir tahun 2007, Bank

Mandiri juga telah berhasil menyalurkan Kredit

Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 67,2 miliar hingga

Desember 2007.

Penghimpunan Dana

Direktorat Micro & Retail Banking (MRB)

memegang peranan utama dalam penyediaan

dana murah Bank Mandiri. Tabungan Bank

Mandiri berhasil tumbuh sebesar 42%, dari Rp

55,8 triliun di 2006 menjadi Rp 79,2 triliun di

akhir 2007. Pangsa pasar tabungan Bank Mandiri

tumbuh menjadi 19,2% dari total volume

Volume kredit micro dan

sebesar 70% dari Rp 9,3

triliun posisi akhir 2006 menjadi

Rp 15,8 triliun posisi akhir

2007, dengan kualitas yang

terjaga (NPL dikisaran 2,7%).

Page 120: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

118 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Strategic Business Unit

Micro and Retail Banking

EDC (Electronic Data Capture) Bank Mandiri yang

terpasang tumbuh dari 17.661 unit di tahun 2006

menjadi 23.690 unit pada tahun ini.

Dalam rangka mendukung ekspansi kredit

mikro dan retail, jumlah unit mikro mandiri

baru (MBU) akan ditambah sebanyak 300 unit,

sehingga diharapkan pada akhir tahun 2008 Bank

Mandiri akan memiliki 600 MBU. Sedangkan

untuk mengembangkan segmen kredit retail

akan dilakukan penambahan 6 unit SBDC (Small

Business District Center) dan pembentukan 75

unit Small Busines Branch (SBB), di daerah yang

memiliki potensi untuk pengembangan segmen

kredit retail.

Untuk meningkatkan penghimpunan dana dari

segmen nasabah kelas atas tersedia unit layanan

Cabang Mandiri Prioritas sebanyak 27 buah dan

30 Priority Lounge di cabang-cabang regular. Di

tahun 2008, akan ditambah sebanyak 6 Cabang

Mandiri Prioritas dan, 12 Priority Lounge.

Jumlah transaksi yang

dilakukan nasabah Bank

Mandiri sudah melebihi 550 juta transaksi di

tahun 2007, mengukuhkan

posisi kami sebagai salah

satu transactional bank

terbaik.

Pengembangan network pada tahun 2008, melalui

penambahan 70 Unit Cabang, 300 Unit Mikro,

6 Unit Small Business District Center, 75 Unit Small

Business Branch, 6 Cabang Mandiri Prioritas, dan 12

Priority Lounge, akan mendorong pertumbuhan bisnis mikro

dan retail, baik dibidang kredit maupun dana.

tabungan nasional. Pertumbuhan dana tabungan

tersebut, didukung oleh Perbaikan Kualitas

Layanan, Peningkatan Manajemen Pemasaran,

Pengembangan Layanan Transaksi Elektronik,

dan Program Undian Mandiri Fiesta yang

berkesinambungan.

Di tahun 2007, Bank Mandiri kembali berhasil

memperbaiki peringkat Service Excellence MRI-

Infobank dari peringkat-2 menjadi peringkat-1.

Hal ini dicapai dengan perbaikan layanan yang

intensif dan berkesinambungan di seluruh

cabang Bank Mandiri.

Bank Mandiri juga semakin mengukuhkan

posisinya sebagai salah satu Transactional Bank

terbaik di Indonesia. Jumlah transaksi yang

dilakukan nasabah Bank Mandiri sudah melebihi

550 juta transaksi di tahun 2007. Sebagian besar

transaksi ini dilakukan melalui Layanan Transaksi

Elektronik (ATM, Debit, SMS, Internet) sebesar 400

juta transaksi, jauh di atas transaksi via cabang

Bank Mandiri sebesar 165 juta transaksi.

Peluncuran program Debit Mandiri di awal tahun

2007 telah berhasil membawa Bank Mandiri sebagai

Bank dengan jumlah dan volume transaksi terbesar

untuk kartu debit VISA di Indonesia.

Peningkatan jumlah transaksi ini terutama

disebabkan oleh pertumbuhan jumlah

nasabah retail Bank Mandiri, dari 5,2 juta di

tahun 2006 menjadi 6,4 juta di akhir 2007.

Penambahan nasabah baru ini juga menghasilkan

pertumbuhan Fee Based Income Direktorat MRB

sebesar 20,3% menjadi Rp 1,54 triliun.

Sukses Bank Mandiri di segment nasabah kelas

atas dikukuhkan dengan keberhasilan Bank

Mandiri memperoleh The Largest and the Best

ORI Distributor in 2007, dari Menteri Keuangan

Republik Indonesia. Pada tahun 2007, Bank

Mandiri telah menyalurkan Rp 2,23 triliun

ORI (Obiligasi Retail Indonesia) ke nasabah-

nasabahnya melalui 618 cabang.

Pengembangan Jaringan & Infrastruktur

Lainnya

Untuk menunjang pertumbuhan bisnis baik

penyaluran kredit maupun penghimpunan dana,

Bank Mandiri melayani nasabahnya melalui 10

Kantor Wilayah dengan 956 cabang (tumbuh dari

924 cabang di tahun 2006) yang tersebar di seluruh

Indonesia, dan telah berhasil menghimpun dana

sebesar Rp 139 triliun dan fee based income sebesar

Rp 1,54 triliun. Sesuai rencana bisnis tahun 2008

maka jumlah cabang Bank Mandiri akan bertambah

sebanyak 70 cabang.

Pengalihan transaksi yang berbiaya murah

ditandai dengan peningkatan investasi di ATM

baru menjadi 3.186 unit, yang melayani transaksi

lebih dari 30 juta transaksi nasabah per bulannya.

Kemudahan layanan juga diberikan bagi nasabah

melalui penyediaan Non-cash ATM, CDM (Cash

Deposit Machine) & Self Service Passbook Printer.

Jumlah fasilitas ATM tersebut akan ditambah

1.000 unit baru pada tahun 2008 yang meliputi

ATM, CDM, ATM drive thru dan mobile ATM.

Untuk mendukung transaksi belanja yang

dilakukan oleh 7 juta kartu Debit Mandiri, jumlah

Page 121: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 119

Strategic Business Unit

Micro and Retail Banking

Kemudahan dan kenyamanan yang disediakan melalui

pelayanan prima dan professional turut membantu

kelancaran bisnis kami untuk tumbuh berkembang.

Merupakan kebanggaan tersendiri berbank di Bank

Mandiri sebagai Bank terbesar , yang telah konsisten

memberikan layanan bagi kebutuhan bisnis kami

NaniePengusaha Perhiasan Nanie’s Jewelry

PT AXA Mandiri Financial Services (”AXA

Mandiri”) merupakan perusahaan patungan

antara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (49%) dan

AXA (51%) yang beroperasi sejak Desember

2003, dan saat ini telah ada di lebih dari 687

cabang Bank Mandiri yang tersebar di sepuluh

wilayah, dengan menempatkan lebih dari 939

Financial Advisor dan 86 Sales Manager.

AXA Mandiri menawarkan layanan

perencanaan keuangan dan manajemen

kekayaan melalui berbagai produk asuransi

dan investasi yang memberikan nilai tambah

kepada nasabah Bank Mandiri. Untuk bisnis

individu (ritel), AXA Mandiri menawarkan

produk kombinasi asuransi dan investasi

(unit-linked) yang memiliki beragam pilihan

yang fleksibel dengan tingkat keuntungan

yang relatif tinggi untuk memenuhi beragam

kebutuhan seperti tabungan hari tua, dana

pendidikan ataupun dana multi-guna. Di

samping produk unit-linked tersebut, AXA

Mandiri juga menawarkan produk asuransi

tradisional Mandiri Jiwa Sejahtera yang

memberikan tingkat proteksi yang tinggi,

dan juga serangkaian asuransi perlindungan

tambahan (riders). Sementara untuk bisnis grup,

AXA Mandiri juga menyediakan perlindungan

asuransi bagi nasabah pemegang kartu kredit

(Mandiri Protection) dan nasabah consumer loan

Bank Mandiri.

Selama tahun 2007, AXA Mandiri telah berhasil

membukukan pendapatan premi sebesar Rp

2,2 triliun dengan pendapatan bersih Rp 121

miliar. Sementara itu, aset AXA Mandiri per 31

Desember 2007 tercatat senilai Rp 4,2 triliun

capital, yang merupakan indikator kesehatan

perusahaan asuransi) sebesar 882%, dimana jauh

melebihi ketentuan minimum dari Departemen

Keuangan sebesar 120%.

Prestasi tersebut telah mendapat pengakuan

dari Majalah Investor sebagai ”The Best Insurance

Company” untuk kategori perusahaan asuransi

jiwa dengan aset sebesar Rp 1-5 triliun,

dan juga mendapatkan award dari Asosiasi

Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) untuk kategori

bancassurance dalam ”Top Premi”, ”Top Polis”

dan ”Rookie of The Year”.

PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES

Page 122: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

120 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Strategic Business Unit

Treasury and International Banking

Menjadikan Bank Mandiri sebagai pemain utama dalam melayani

transaksi treasury (valuta asing, perdagangan surat berharga, produk-

produk derivative dll), mendukung transaksi pasar modal dan

mengembangkan jaringan layanan maupun portfolio kantor luar

negeri sejalan dengan visi menjadi regional champion bank

Thomas Arifin - Direktur

Page 123: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 121

Strategic Business Unit

Treasury and International Banking

Direktorat Treasury & International Banking

menjadi garda terdepan dalam menjaga

likuiditas bank, meningkatkan fee income

terutama yang berasal dari transaksi valuta asing,

mengembangkan portofolio bisnis di luar negeri

serta mendukung peningkatan transaksi pasar

modal di Indonesia. Peran strategis tersebut

dilaksanakan melalui upaya peningkatan

transaksi valuta asing dan perdagangan surat

berharga, pengembangan produk & layanan

perdagangan surat berharga mencapai Rp143.56

miliar. Dengan memperhitungkan pendapatan

fee based dari transaksi international banking,

jasa pasar modal dan kantor luar negeri maka

Direktorat Treasury & International Banking

berhasil membukukan fee based income

sebesar Rp 621.62 miliar. Volume transaksi valuta

asing dari corporate & non corporate customers

mencapai USD 26.19 miliar, sementara transaksi

inter-bank customers mencapai USD 52.5 miliar,

Volume transaksi valuta asing dari corporate dan non corporate

customers mencapai USD 26,19 miliar, sementara

transaksi inter-bank customers mencapai USD 52,5 milyar,

sedangkan volume transaksi surat utang negara adalah sebesar

Rp 57,01 trilliun.

pasar modal, peningkatan resiprositas

bisnis dengan perbankan koresponden serta

peningkatan portofolio bisnis di Kantor Luar

Negeri. Kami berkomitmen untuk terus

meningkatkan nilai tambah pada transaksi

valuta asing melalui perluasan akses dan harga

yang kompetitif, pada industri pasar modal

melalui pembiayaan jangka pendek, intraday,

dan jasa-jasa pendukung investasi secara

terintegrasi, peningkatan hubungan dengan

peningkatan portfolio bisnis kantor luar negeri di

Singapore, Hong Kong, London, Cayman Islands,

Timor Leste maupun Shanghai melalui offshore

lending dan trade financing dalam mencapai

tujuan untuk outperform the market.

PENCAPAIAN TAHUN 2007

Kinerja Treasury & International Banking tahun

2007 menunjukkan hasil yang cukup baik.

Total contribution margin mencapai Rp1,280.24

miliar atau naik 35.13% dari tahun sebelumnya.

Kontribusi utama Direktorat Treasury dan

International Banking di tahun 2007 berasal

dari pendapatan transaksi valas sebesar Rp

239.09 miliar. Sedangkan keuntungan dari

sedangkan volume transaksi surat utang negara

adalah sebesar Rp 57.01 trilliun.

Pada tahun 2007 Bank Mandiri memperoleh

penghargaan sebagai Best Foreign Exchange Bank

in Indonesia dari majalah Finance Asia.

Pertumbuhan kredit dan dana yang dikelola

Direktorat Treasury & International tahun 2007

menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik.

Total kredit mencapai Rp2,823.47 miliar atau

naik 209.31% dari tahun sebelumnya, sedangkan

dana masyarakat mencapai Rp4,126.0 miliar

atau naik 37% dari tahun sebelumnya. Dari

pengelolaan kredit, dana dan transaksi interbank

Direktorat Treasury & International Banking

memperoleh Net Interest Income (NII) selama

tahun 2007 sebesar Rp834.43 miliar.

Di segmen pasar modal, Bank Mandiri

mengambil peran menentukan yaitu sebagai

Payment Bank telah menguasai 70% dari

Anggota Bursa yang bertransaksi di Bursa Efek

Indonesia sejak tahun 1994. Layanan terintegrasi

antara penyediaan fasilitas pembiayaan

jangka pendek, fasilitas intraday dan settlement

transaksi menjadi keunggulan Bank Mandiri.

KINERJA 2007

Volume Pinjaman Rp 2.823 miliar

Dana Masyarakat Rp 4.126 miliar

Net Interest Income Rp 834 miliar

Fee Based Income Rp 622 miliar

Kontribusi Laba Rp 1.280 miliar

Volume Transaksi Forex USD 78,69 miliar

Volume Transaksi SUN Rp 57,01 triliun

Yield & CoF Fx

Yol - Fx 7,91%

Deposito Fx 2,25%

Page 124: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

122 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Strategic Business Unit

Treasury and International Banking

Dalam layanan intraday rata-rata penggunaan

fasilitas terus meningkat dengan tingkat

pertumbuhan rata-rata sebesar 76% selama tiga

tahun terakhir

Dalam kapasitas sebagai custodian, Bank Mandiri

telah menatausahakan portfolio efek sebesar

sebesar Rp90,07 triliun, JPY. 672,22 juta dan USD

439,47 juta yang berarti tumbuh sebesar 22%

dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2007, jasa

wali amanat menangani penerbitan obligasi

sebesar Rp 13,69 triliun dan US$ 100 juta

sehingga tumbuh 39% dari tahun sebelumnya.

Disamping itu Bank Mandiri sangat berperan

aktif dalam kegiatan IPO perusahaan melalui

jasa receiving bank dimana jumlah perusahaan

yang menggunakan jasa receiving Bank Mandiri

meningkat 150% dari tahun sebelumnya.

Hal ini seiring dengan meningkatnya jumlah

perusahaan yang listing di pasar modal.

Dalam bisnis perbankan international, Bank

Mandiri terus meningkatkan kualitas hubungan

saling menguntungkan dengan perbankan

koresponden khususnya dalam mendukung

pengelolaan likuiditas valas. Jaringan dan

kualitas hubungan koresponden yang kuat

tersebut telah memperkokoh Bank Mandiri

dalam menghadapi tekanan dampak sub-prime

mortgage yang melanda pasar keuangan global

di tahun 2007.

Bank Mandiri juga terus mendukung transaksi

keuangan Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja

di luar negeri dengan menerapkan strategi

multi-channel services. Untuk mendukung

strategi ini telah disusun jaringan kerjasama

layanan remittance dengan financial institutions

pada negara tujuan TKI ataupun mendirikan

remittance office pada negara dengan

konsentrasi TKI sebagai bagian dari jaringan

kantor luar negeri. Di tahun 2007 volume

transaksi remitansi meningkat sebesar 25% dari

tahun sebelumnya dengan peningkatan fee

based income sebesar 30%.

Dalam mengelola likuiditas, Bank Mandiri

berhasil mempertahankan prinsip kepatuhan

terhadap peraturan Bank Indonesia mengenai

Giro Wajib Minimum (GWM) dan Posisi Devisa

Neto (PDN) sepanjang tahun 2007. Realisasi

GWM rupiah rata-rata sebesar 11.13% dari

ketentuan Bank Indonesia 11%, sedangkan

realisasi GWM Valas mencapai 3.008% dari

ketentuan Bank Indonesia 3.0%. Realisasi PDN

Neraca tahun 2007 rata-rata sebesar 13.62%

dan PDN keseluruhan rata-rata sebesar 4.73%

dari modal bank. Sedangkan ketentuan Bank

Indonesia sebesar 20% dari modal bank.

PENGEMBANGAN TREASURY DAN

INTERNATIONAL BANKING 2008

Pada tahun 2008 Direktorat Treasury dan

International Banking akan terus mendorong

meningkatkan akses nasabah terhadap

transaksi valas dengan rencana membuka 28

Sub Regional Treasury Marketing (Sub RTM)

dibeberapa daerah potensial di Jakarta dan

luar Jakarta, di samping RTM yang telah tersedia

di Surabaya, Medan, Bandung, Palembang,

Makassar, Balikpapan dan Semarang. Disamping

itu terdapat beberapa inisiatif selama tahun

2008 untuk mendorong peningkatan fee

based income yaitu perluasan Dealing Room,

penambahan dealer baru sebanyak 47 orang

termasuk tenaga marketing, night shift trading,

pengembangan produk baru sesuai kebutuhan

nasabah dan implementasi system derivatif.

Sedangkan untuk menumbuhkan kontribusi

pada pasar modal, akan terus memperkuat

infrastruktur layanan pasar modal sehingga

dapat mengefisienkan delivery channel yang

dimiliki. Beberapa inisiatif strategis seperti

Dalam kapasitas sebagai custodian, Bank Mandiri telah

menatausahakan portfolio efek sebesar Rp90,07 triliun,

JPY 672,22 juta dan USD 439,47 juta yang

berarti tumbuh sebesar 22% dari tahun sebelumnya.

Page 125: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 123

Strategic Business Unit

Treasury and International Banking

Kami berencana membuka 28 Sub Regional Treasury

Marketing (Sub RTM) di tahun 2008 untuk meningkatkan

akses nasabah dalam transaksi valas.

Kami bangga telah lama mendapatkan dukungan

pelayanan perbankan yang prima dari bank besar seperti

Bank Mandiri. Lebih penting dari itu, adalah, karena Bank

Mandiri dapat memahami Visi dan peran strategis kami

sebagai BUMN Perkebunan dalam memenuhi salah satu

kebutuhan pangan bagi masyarakat luas. PT Perkebunan

Nusantara X adalah perusahaan perkebunan besar dan

berencana terus mengembangkan usahanya menjadi lebih

besar lagi. Kami yakin dengan dukungan dan komitmen

Bank Mandiri , kami dapat mewujudkan rencana-rencana

besar kami sesuai visi dan peran strategis kami , baik saat ini

maupun masa mendatang. Sukses Bank Mandiri!

Thendri SupriatnoDirektur Keuangan PT Perkebunan Nusantara X

membangun pengembangan sub custody,

penerapan online custody serta enhancement

system payment bank akan memperkokoh

kapasitas layanan pasar modal.

Pada tahun 2008 ini Direktorat Treasury

dan International Banking menargetkan

pertumbuhan kredit diatas 50% sementara

pertumbuhan dana dan fee based income diatas

20%.

Langkah pengembangan jaringan Kantor Luar

Negeri dilakukan secara organik maupun

anorganik pada berbagai pusat pertumbuhan

ekonomi dunia seperti Timur Tengah, Asia

Tenggara maupun region lain yang potensial.

Sedangkan pertumbuhan organik dilakukan

melalui peningkatan target portofolio kredit

maupun trade finance sebesar 82%. Direktorat

Treasury dan International Banking akan

senantiasa memaksimalkan revenue untuk

mencapai visi sebagai regional champion bank.

Page 126: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

124 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Strategic Business Unit

Special Asset Management

Kegiatan restrukturisasi dan penyelesaian kredit difokuskan pada

debitur yang merupakan kontributor terbesar pada non-performing

loan dan dapat diyakini bahwa melalui restrukturisasi, usaha debitur

akan tetap going concern. Dengan berhasilnya program restrukturisasi,

kualitas aktiva menjadi lebih baik, generating revenue dan akhirnya

memperbaiki kinerja dan financial performance Bank.

Riswinandi - Direktur

Page 127: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 125

Strategic Business Unit

Special Asset Management

Direktorat Special Asset Management (SAM)

bertugas untuk melaksanakan restrukturisasi

dan penyelesaian kredit atas debitur non-

performing loan (NPL) maupun off-balance sheet.

Direktorat ini terdiri dari Credit Recovery I

Group dan Credit Recovery II Group yang

masing-masing menangani NPL yang berasal

sektor Commercial dan Corporate. Pada Maret

2007, Asset Management Group bergabung

dibawah supervisi Direktorat SAM dengan

tugas menangani anak perusahaan, fixed asset

ataupun properti lainnya yang diperoleh melalui

restrukturisasi NPL ataupun penyertaan Bank

Mandiri kepada anak perusahaan (eks. konversi

pinjaman). Sehingga sejak saat itu, Direktorat

SAM merupakan unit kerja yang menangani

debitur non-performing loan, debitur off-balance

sheet dan pengelolaan anak perusahaan dan

aktiva tetap lainnya.

Dalam menangani non-performing loan,

Bank Mandiri menggunakan 3 (tiga) strategi

utama yaitu loan restructuring, exit maupun

loan maintenance. Secara umum, Bank akan

menempuh loan restructuring jika debitur masih

memiliki prospek bisnis yang baik namun

mengalami kesulitan dalam pemenuhan

kewajibannya. Terhadap debitur yang memiliki

prospek bisnis yang kurang baik atau tidak

mempunyai kemampuan pembayaran serta

telah dilakukan berbagai upaya penyelamatan

dan penagihan namun tidak berhasil, Bank akan

menerapkan strategi exit melalui antara lain

penjualan aktiva tetap atau agunan, refinancing

dari sumber keuangan lainnya maupun meminta

debitur mengundang strategic investor. Sedangkan

loan maintenance diterapkan atas debitur paska

restrukturisasi dimana debitur dimonitor

untuk dapat memenuhi semua persyaratan

restrukturisasi, namun kolektibilitasnya belum

dapat diupgrade karena adanya faktor regulasi.

Selain itu, untuk meminimalkan potensi terjadi

non-performing loan, Bank telah menerapkan 3

(tiga) perangkat kerja strategis yang mencakup

strategi front-end (pemberian dan penetapan

bunga kredit secara lebih prudent), middle-end

(pengawasan dan review kredit sehingga potensi

terjadinya NPL dapat ditindaklanjuti lebih dini)

dan back-end (manajemen pengelolaan NPL dan

penagihan untuk meningkatkan recovery rate).

PENCAPAIAN TAHUN 2007

Dalam menangani non-performing loan, Direktorat

SAM secara intensif melakukan restrukturisasi

dan penyelesaian NPL sehingga pada akhir

tahun 2007 portfolio NPL dapat ditekan dari

sebesar Rp18.677 miliar pada akhir tahun 2006

menjadi sebesar Rp11.324 miliar pada akhir

tahun 2007, dimana Direktorat SAM mengelola

lebih 90% portfolio NPL Bank Mandiri.

Perbaikan NPL selama tahun 2007 merupakan

hasil restrukturisasi dan collection sehingga

terjadi perbaikan kolektibilitas dan pelunasan

serta angsuran sebesar Rp3.858 miliar, yang

terdiri dari debitur Corporate, Commercial,

Consumer dan Micro, masing-masing sebesar

Rp1.985 miliar, Rp1.711 miliar, Rp32 miliar dan

Rp130 miliar. Selain menangani debitur NPL

existing, Direktorat SAM juga bekerjasama dengan

Bisnis Unit melalui mekanisme joint-effort untuk

menangani secara dini debitur yang berpotensi

menjadi NPL.

Keberhasilan pencapaian rasio nett NPL Bank

Mandiri di akhir tahun 2007 menjadi 1,32%

(Bank saja) dan collection dari debitur hapus

buku sebesar Rp1.480 miliar tidak terlepas dari

kontribusi dan keberhasilan Direktorat (SAM)

dalam menerapkan strateginya. Penurunan NPL

pada tahun 2007, selain didorong oleh progress

penanganan existing NPL yang berhasil diupgrade

menjadi performing loan sebesar Rp2.567 miliar

(dimana sebesar Rp1.738 miliar merupakan

debitur Top 30 obligor NPL), juga disebabkan

oleh adanya penyelesaian (angsuran dan

pelunasan) atas debitur NPL sebesar Rp1.291

miliar. Sedangkan collection dari debitur off-

balance sheet sebesar Rp1.480 milliar, diperoleh

dari penagihan reguler dan pelaksanaan lelang

Melalui restrukturisasi

dan penyelesaian kredit

bermasalah, Nett NPL dapat

kami turunkan menjadi

1,32% (bank saja) pada

akhir tahun 2007.

Page 128: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

126 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Strategic Business Unit

Special Asset Management

Total upgrade dan pelunasan (banksaja) sebesar Rp. 3,85 triliun

selama tahun 2007.

(Rp Miliar) Total Corporate Commercial Consumer Micro

GROSS NPL

Saldo 31 Desember 2006 18.677 10.313 7.647 521 196

Tambahan selama periode 2007 1.314 425 628 192 69

Upgrade dan Pelunasan (3.858) (1.985) (1.711) (130) (32)

Gross NPL sebelum hapusbuku 16.133 8.753 6.564 583 233

Hapusbuku (5.118) (2.414) (2.360) (202) (142)

Others 309

Saldo 31 Desember 2007 11.324

NET NPL

Saldo 31 Desember 2006 6.626

Persentase Nett NPL 6.06%

Pengurangan Gross NPL (7.353)

Pengurangan Provisi NPL*) 2.352

Saldo 31 Desember 2007 1.625

Persentase Nett NPL 1.32%

*) Setelah memperhitungkan kerugian restrukturisasi dan pinjaman kepada bank lain.

BANK SAJA

Page 129: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 127

Strategic Business Unit

Special Asset Management

atas debitur segmen Corporate, Commercial,

Consumer dan Micro masing-masing sebesar

Rp740 miliar (49,93%), Rp642 miliar (43,31%),

Rp58 miliar (3,92%) dan Rp40 miliar (2,84%).

Dalam hal penanganan fixed asset dan anak

perusahaan, Direktorat SAM melakukan

identifikasi properti yang dapat dimanfaatkan

kembali dimana untuk tahun 2007 telah terdapat

14 unit properti yang dimanfaatkan kembali oleh

unit kerja di Bank Mandiri. Selain itu, Direktorat

SAM juga melakukan supervisi terhadap anak

perusahaan secara berkesinambungan serta

melakukan kajian mengenai kontrak pengelolaan

sehingga dapat lebih mengoptimalkan

pendapatan bagi Bank

SASARAN TAHUN 2008

Target penurunan gross NPL menjadi dibawah

5% pada tahun 2008 akan menjadi prioritas

Direktorat SAM dengan penurunan difokuskan

pada debitur yang memiliki kontribusi signifikan

terhadap NPL yang masih dalam tahap

restrukturisasi maupun penyelesaian. Selain

menangani debitur NPL existing dan joint-effort

dengan Bisnis Unit, salah satu prioritas kerja

Direktorat SAM adalah menjaga dan melakukan

maintenance yang ketat terhadap kepatuhan

debitur yang telah dilakukan restrukturisasi

dan berhasil diupgrade untuk memenuhi

kewajibannya sehingga tidak mengalami relapse

(kembali downgrade menjadi NPL).

Disamping itu, terkait dengan telah terbitnya

yang mengatur tentang Tata Cara Pengurusan

dan Penghapusan Piutang Perusahaan

ditegaskan bahwa piutang Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) tidak termasuk dalam

piutang negara dan penyelesaian piutang

perusahaan negara tidak lagi melalui Panitia

Target penurunan gross NPL menjadi di bawah 5% pada

tahun 2008 akan menjadi prioritas.

Urusan Piutang Negara (PUPN), Bank Mandiri

telah mempersiapkan Program Penyelesaian

Kredit Macet (PPKM) dalam rangka percepatan

penyelesaian debitur NPL.

Untuk melaksanakan program ini, Bank Mandiri

telah menunjuk financial adviser, legal adviser dan

independent appraiser (untuk menilai agunan

kredit debitur). Dalam rangka percepatan

restrukturisasi dan penyelesaian NPL selain

melalui PPKM, Bank juga melakukan pendekatan

yang lebih agresif antara lain dengan melakukan

downsizing hutang debitur untuk meningkatkan

loan sustainability sehingga fasilitas kreditnya

layak untuk direstrukturisasi, ataupun melalui

likuidasi agunan dalam rangka penyelesaian

kredit (exit policy).

Untuk penanganan fixed asset dan anak

perusahaan, beberapa prioritas kerja yang akan

dilakukan adalah pelaksanaan divestasi beberapa

anak perusahaan (yang tidak sesuai dengan

core business Bank Mandiri) dan optimalisasi

pemanfaatan properti terbengkalai.

Page 130: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

128 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Produk dan Jasa

Customized Loan

Bid Bond Pembiayaan Kontraktor Pertambangan

Performance Bond - Kredit Investasi - Kontraktor Pertambangan

Payment Bond Telekomunikasi

- Kredit Investasi - Telekomunikasi

Kredit Modal Kerja Komoditas

KMK dengan fasilitas e-Biz Card Mandiri

Kredit Multi Guna Usaha

Fasilitas Kredit kepada Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus

Kredit Cash Management Services Trade Services

Kredit Usaha Mikro (KUM): Kredit Serbaguna Mikro (KSM) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

Kredit Investasi Facility Agent Derivative transactions

Jaminan Tunai Security Agent - Foreign Exchange Transaction Service (Forward, Swap,

Escrow Agent option)

Revolving Underwriting Facility - Interest Rate Transaction (Interest Rate Swap, Interest Rate Floor, Interest

Rate Cap) Forex Line

Kredit Sindikasi Treasury

Kredit Cash Management Services Trade Services

COMMERCIAL

CORPORATE

Kredit Modal Kerja Immediate Cash Ekspor

Kredit Investasi Mass Transaction System Advising

Jaminan Tunai Cash Management System Pre-export Financing

Cash Management Bank Services Forfaiting

Cash Pooling Bill Purchasing

Notional Pooling Bill Collection

Page 131: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 129

Produk dan Jasa

Kredit Consumer

KPR Graha Mandiri

Kredit Multiguna Mandiri

Kredit Agunan Deposito Mandiri

Kredit Mitrakarya Mandiri

Kredit Bebas Agunan Mandiri

KPM Kendara Mandiri

Simpanan Electronic Banking Merchant Acquiring Business

Bancassurance Transaksi Valuta Asing Mandiri Prioritas

Reksa Dana Jasa Lainnya

RETAIL

Tabungan Kartu Mandiri Electronic Data Capture (EDC)

Giro Rupiah ATM Mandiri

Giro Valas Call Mandiri

Mandiri Dolar SMS Banking Mandiri

Deposito Rupiah Internet Banking Mandiri

Deposito Valas mATM

Deposit on Call

Tabungan Haji

Tabungan Rencana Mandiri

Tabungan Bisnis

Tabungan TKI

Tabungan Micro

Tabungan Kapel

Mandiri Siswa Sejahtera Currency Options Upscale Premises

Mandiri Jiwa Sejahtera Dual Currency Deposits Exclusive Loyalty Programs

Perlindungan Tambahan (riders) Deposito Swap Airport Handling Services

Forward Yen Flexible ATM limit

Safe Deposit Box

Travel Related Services

Reksa Dana Pasar Uang Mandiri Transfer valas

Reksa Dana Pendapatan Tetap Mandiri Transfer Rp

Reksa Dana Campuran Real Time Gross Settlement

Reksa Dana Saham Kliring

Reksa Dana Terproteksi Mandiri Bank Draft

Mandiri Western Union

Mandiri Collection Rp

Mandiri Collection Fx

Mandiri Bill Payment

Mandiri Payroll Package

Safe Deposit Box mandiri

Mandiri Travellers Cheque

Traveller Cheque Valas

Bank Reference

Penerimaan Setoran Pajak

Authorized Money Changer

Standing Instruction

Page 132: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

130 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Page 133: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 131

Corporate Center& Shared Services

Page 134: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

132 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Corporate Center

Manajemen Risiko

Bank Mandiri mengimplementasikan manajemen risiko dalam

seluruh jenjang organisasinya sebagai Business Enabler yang

berperan mendukung pertumbuhan bisnis secara prudent.

Sentot A. Sentausa - Direktur

Page 135: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 133

Corporate Center

Manajemen Risiko

Sebagai lembaga keuangan yang menjalankan

fungsi intermediasi dengan produk yang beragam

dan memiliki jaringan serta nasabah yang tersebar

luas, Bank Mandiri mengimplementasikan

manajemen risiko dalam seluruh jenjang

organisasinya sebagai Business Enabler yang

berperan mendukung pertumbuhan bisnis secara

prudent. Pelaksanaan manajemen risiko tersebut

untuk meningkatkan kepercayaan nasabah serta

mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia, Basel II

dan international best practices.

Direktorat Manajemen Risiko dipimpin oleh seorang

Direktur yang sekaligus menjadi anggota dengan

hak suara (voting member) pada Risk and Capital

Committee. Direktorat Manajemen Risiko terdiri dari

5 Group yang dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua)

bagian besar, yaitu :

1. Risk Taking Unit sebagai partner dari unit bisnis

dalam sistem four-eye principle, sesuai segmennya

masing-masing, yaitu Corporate Risk Group,

Commercial Risk Group dan Retail & Consumer Risk

Group.

2. Independent Risk Management, yaitu Credit Risk

& Policy Group yang menangani kebijakan

risiko kredit & Portofolio kredit serta Market

& Operational Risk Group yang menangani

kebijakan risiko pasar, risiko kredit, risiko

operasional dan Enterprise Risk Management (ERM).

PENCAPAIAN TAHUN 2007

Berbagai upaya telah dilakukan Bank Mandiri

untuk mendukung proses pemberian kredit yang

lebih hati-hati dan pengelolaan risiko kredit yang

lebih terintegrasi. Hasilnya, pada tahun 2007

kredit dapat tumbuh sebesar 17,7% dibandingkan

tahun sebelumnya tanpa meninggalkan prinsip

kehati-hatian.

NPL Netto per 31 Desember 2007 menurun menjadi

1,32% dari 6,06% (bank saja) di periode yang sama

tahun 2006. Bank telah melakukan penyempurnaan

terhadap kebijakan perkreditan dan menyusun

Standar Prosedur Kredit (SPK) untuk setiap segmen

bisnis (Corporate, Commercial, Small Business, Micro

dan Consumer), serta SPK Financial Institution dan

SPK Cabang Luar Negeri, yang lebih fokus dalam

menangkap aspirasi kebutuhan dan perkembangan

bisnis dengan tetap mempertahankan risk appetite

dan sesuai dengan karakteristik risikonya.

Selain itu, dalam rangka meningkatkan kualitas

pengambilan keputusan, Bank juga secara

berkesinambungan menyempurnakan Loan

Origination System untuk segmen Corporate,

Commercial dan Consumer serta perbaikan Tools

Rating (BMRS) dan Scoring System (MBSS & SMESS).

Hal ini dilakukan agar bank dapat melakukan

pengukuran risiko kredit yang lebih akurat dan

dapat menetapkan tingkat bunga atas dasar risiko

(risk based pricing).

Value at Risk

50.000

40.000

30.000

20.000

10.000

0

-10.000

-20.000

-30.000

-40.000

-50.000

de

s’0

6

jan

’07

feb

’07

mar

’07

apr’

07

me

i’07

jun

’07

jul’0

7

agu

’07

sep

’07

okt

’07

no

v’0

7

de

s’0

7

(Rp Miliar)

Value At Risk Year End Maximum Minimum Average

FX VaR 1.93 11.48 1.61 8.10

Interest Rate VaR 18.39 34.61 13.57 22.63

Correlation Effect (1.84) (10.49) (0.43) (5.33)

Total VaR 18.48 35.60 14.75 25.40

VALUE AT RISK PER 31 DECEMBER 2007 (Rp Miliar)

Untuk menilai efektivitas perhitungan VaR, Bank melakukan uji validitas model dengan proses Back

Testing secara bulanan. Hasil Back Testing selama kurun waktu tahun 2007 menyimpulkan bahwa model

VaR cukup akurat.

Page 136: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

134 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Corporate Center

Manajemen Risiko

Khusus consumer loan, Bank telah menerapkan

Application Scoring yang dibedakan atas dasar

produk dan wilayah sesuai jenis karakter risikonya

masing-masing. Sedangkan untuk Credit Card, Bank

telah menerapkan Application Scoring sekaligus

Behavior Scoring untuk menilai risk level category

nasabah (High, Medium, Low) berdasarkan historical

transaction pemegang kartu kredit.

Dalam bidang collection untuk segmen consumer

finance, kebijakannya dibuat secara lebih fokus,

sistematis dan agresif berdasarkan jenis produk

serta masing-masing bucket collection secara

terpadu. Kebijakan tersebut didukung oleh system

collection yang sifatnya end to end dan dilengkapi

dengan tools antara lain automated collection

system, autodialler, call monitoring system dan saat ini

sedang dikembangkan Collection & Recovery Score

penagihan.

system collection untuk segmen micro banking pada

saat ini juga sedang dikembangkan sejalan dengan

apa yang sudah dijalankan pada segmen consumer

finance

pengelolaan collection debitur segmen consumer,

beberapa inisiatif yang akan dikembangkan antara

lain Collection & Recovery Scoring.

Dalam rangka meningkatkan kualitas keputusan

kredit dan tanpa mengabaikan kecepatan proses

(Turn Around Time), Bank saat ini sudah melakukan

penyempurnaan format Nota Analisa Kredit (Credit

Memo) untuk setiap segmen kredit yang lebih

berorientasi pada analisa risiko secara komprehensif.

Langkah ini adalah untuk mendukung pemutusan

kredit yang berprinsip pada asas kehati-hatian

(prudential banking).

Untuk memastikan terjaganya kualitas kredit yang

sudah berada dalam portofolio, Bank menggunakan

Loan Monitoring System dan analisa Watch List

(Early Warning Analysis)

debitur-debitur yang berpotensi tinggi mengalami

downgrade dari Performing Loan (PL) menjadi Non

Performing Loan (NPL). Hasil monitoring dan analisa

Watch List tersebut menjadi dasar pembuatan

account strategy dan tindakan (action plan) untuk

mengamankan Bank secara lebih dini.

Pada tingkat portofolio, Bank memiliki Portofolio

Guideline sebagai acuan untuk menetapkan target

market di tingkat industri sehingga komposisi

portofolio yang optimal dapat dicapai. Selain

itu,secara periodik (bulanan) Bank melakukan analisa

portofolio guna memantau kualitas portofolio serta

menentukan langkah-langkah antisipatif yang dapat

dilakukan.

Untuk menguji sensitivitas portofolio terhadap

perubahan variabel-variabel ekonomi, Bank telah

melakukan stress testing atas suatu kondisi ekstrim

tertentu baik secara periodik maupun ad hoc.

Pada tahun 2007, Bank sudah melakukan stress test

antara lain mengenai dampak pengenaan pajak

ekspor untuk industri CPO, depresiasi nilai tukar

US Dollar terhadap Rupiah dan kenaikan harga

minyak mentah dunia terhadap portofolio Bank

secara keseluruhan. Langkah ini diambil sehingga

bank dapat mempersiapkan langkah-langkah yang

diperlukan kalau kondisi ekstrem tersebut terjadi.

Manajemen risiko pasar dilakukan melalui proses

risiko untuk trading book dan banking book. Bank

menetapkan kebijakan dan limit risiko dalam upaya

mitigasi risiko.

MINIMUM CAPITAL CHARGE PER SBU

31 DESEMBER 2007 (Rp Miliar)

6.000

5.000

4.000

3.000

2.000

1.000

0

Corporate

Commercial

Micro & Retail

Consumer Finance

Treasury & InternationalCredit Risk Operational Risk Market Risk

Page 137: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 135

Corporate Center

Manajemen Risiko

Pengukuran risiko pada trading book dilakukan

dengan menggunakan Standard Model parallel

dengan persiapan penghitungan dengan Internal

Model (VAR) sesuai ketentuan Bank Indonesia.

Posisi Devisa Neto (PDN) Bank dipelihara untuk

selalu memenuhi ketentuan Bank Indonesia

yang mensyaratkan bank untuk memelihara

Posisi Devisa Neto (PDN) Neraca dan Keseluruhan

secara konsolidasi untuk seluruh valuta asing tidak

melebihi 20% dari modal Bank (Tier I dan II). Dalam

rangka prinsip kehati-hatian Bank menetapkan limit

internal untuk PDN Keseluruhan sebesar 10% dari

modal. Per 31 Desember 2007 PDN Keseluruhan

(absolut) Bank mencapai 3,93% dari modal,

menurun dibandingkan PDN per 31 Desember 2006

sebesar 5 % dari modal.

Tujuan dari pengelolaan risiko suku bunga adalah

menjaga sensitivitas pendapatan dan modal Bank

saat ini dan yang akan datang karena adanya

eksposur risiko suku bunga. Bank melakukan

simulasi dengan skenario kenaikan dan penurunan

suku bunga (rate shock) untuk mengukur sensitivitas

pendapatan (NII Sensitivity) dan modal (EVE

Sensitivity).

Perhitungan NII Sensitivity dan nilai ekonomis

modal dilakukan dengan cara mengasumsikan

kenaikan dan penurunan suku bunga secara parallel

shift sebesar 100 bps. Hasil analisa sensitivitas

menunjukkan bahwa perubahan suku bunga

sebesar 100 bps Rupiah dan Valas akan berpotensi

terhadap penurunan NII 12 bulan sebesar 0,75%

dari target NII dan penurunan EVE sebesar 1,18%

dari Equity.

Selain melakukan analisa sensitivitas, Bank juga

menggunakan pendekatan statistik yaitu Value

at Risk (VaR) untuk mengukur dampak volatility

suku bunga terhadap pendapatan (Earning at

Risk, EaR) dan Equity (Capital at Risk, CaR). VaR

menggambarkan potensi kerugian maksimal akibat

adanya perubahan faktor risiko suku bunga dalam

jangka waktu dan confidence level tertentu. Per 31

Desember 2007 EaR dan CaR Bank masing-masing

sebesar 0,45% dan 2,12 % dari Equity.

Untuk mengoptimalkan pendapatan, Bank

menerapkan pricing management dengan

mengupayakan sumber dana murah (low cost

funding) dan menetapkan tingkat imbal hasil

minimum (Required Yield) bagi setiap segmen

kredit. Untuk mengantisipasi perubahan kondisi

pasar, dalam pengelolaan risiko pasar, Bank juga

melakukan analisa Stress Test / Scenario Analysis

yang mencakup skenario kondisi tidak normal

termasuk kondisi ekstrim dengan dilengkapi

penyusunan rencana kontinjensi. Dalam rangka

memperkuat pengelolaan risiko transaksi derivatif

dan structured product, Bank merencanakan untuk

mengimplementasikan sistem derivatif yang saat ini

dalam tahap akhir pengadaan.

Pada tahun 2007, Bank mulai melaksanakan

implementasi Manajemen Risiko Operasional,

mencakup kegiatan sosialisasi dan pelatihan

ORM Tools di berbagai unit kerja Bank. Targetnya

agar masing-masing unit kerja dapat melakukan

risiko operasional secara lebih sistimatis. Selanjutnya,

Proses perbaikan ORM akan terus dilakukan secara

berkesinambungan di tahun-tahun mendatang.

Sejalan dengan rencana implementasi Basel II,

telah dikembangkan sistem penghitungan capital

charge risiko operasional untuk pendekatan

Basic Indicator Approach (BIA) secara konsolidasi

dan pengembangan aplikasi untuk melakukan

simulasi pendekatan Standardised Approach. Untuk

mengantisipasi risiko operasional akibat kejadian

yang ekstrim antara lain seperti gempa, kebakaran

dan banjir, bank telah memiliki Disaster Recovery

Center (DRC) dan Business Continuity Plan (BCP) yaitu

rencana komprehensif yang harus diambil sebelum,

selama dan sesudah terjadinya keadaan darurat

yang terdokumentasi agar pelayanan kepada

nasabah dapat tetap terjamin.

PENGEMBANGAN RISK MANAJEMEN

Sejalan dengan tujuan Bank untuk dapat

memberikan nilai tambah yang optimal bagi para

shareholder dan rencana implementasi Basel II, Bank

pada saat ini sedang mengembangkan ERM, yaitu

sistem manajemen risiko yang komprehensif dan

terintegrasi secara bank wide. Diharapkan dengan

menerapkan ERM, pengelolaan risiko menjadi proses

yang “embedded” dalam proses bisnis Bank sehingga

dapat memberikan nilai tambah (value added) bagi

Bank dan stakeholders, terutama dikaitkan dengan

pelaksanaan organisasi berbasis Strategic Business

Unit (SBU) dan penilaian kinerja berbasis risiko (Risk

Based Performance Measurement).

Page 138: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

136 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Corporate Center

Manajemen Risiko

FRAMEWORK MANAJEMEN RISIKO BANK MANDIRI

Upaya pengendalian risiko di Bank Mandiri

ditujukan agar Bank dapat mengambil langkah

perbaikan dan penyesuaian tingkat risiko yang

dapat diterima. Pengendalian risiko menyangkut

pengaturan komposisi portofolio dengan risk

dan return yang seimbang, dilakukan untuk

mengimbangi perkembangan yang pesat dalam

industri perbankan yang ditandai dengan

semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha

bank.

Penerapan pengelolaan risiko pada Bank

mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI)

tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank

tanggal 29 September 2003 tentang Penerapan

Manajemen Risiko bagi Bank Umum.

Penyusunan ketentuan BI tersebut diarahkan

pada pemenuhan pengimplementasian Basel

II Accord sehingga diharapkan bank-bank di

Indonesia secara penuh telah menerapkan

ketentuan Basel II tersebut pada tahun 2011.

Pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap,

dimulai dari pendekatan yang paling sederhana

hingga pendekatan yang paling kompleks yang

diterapkan secara komprehensif pada 3 risiko

utama yang harus dikelola bank: risiko kredit,

risiko pasar, dan risiko operasional.

1. Risiko Kredit

Pengelolaan risiko kredit Bank terutama

diarahkan untuk meningkatkan

keseimbangan antara ekspansi kredit yang

sehat dengan pengelolaan kredit secara

prudent agar terhindar dari penurunan

kualitas atau menjadi Non Performing Loan

(NPL), serta mengoptimalkan penggunaan

modal yang dialokasikan untuk risiko kredit.

Untuk mendukung hal tersebut, Bank telah

memiliki kebijakan dan pedoman tertulis

mengenai pemberian kredit yang mencakup

Kebijakan Perkreditan Bank Mandiri (KPBM),

Pedoman Pelaksanaan Kredit (PPK) dan

Interim Kebijakan dan Prosedur dibidang

perkreditan yang belum terakomodasikan

dalam Buku KPBM dan PPK. Ketiga acuan

kerja dimaksud memberikan petunjuk

pengelolaan kredit secara lengkap, mulai dari

permohonan, proses analisa, persetujuan,

dokumentasi, pengawasan, hingga proses

restrukturisasi disertai dengan analisa dan

perhitungan risiko.

Secara garis besar pengelolaan risiko kredit

diterapkan pada tingkat transaksional

maupun tingkat portofolio. Pada tingkat

transaksional diterapkan four-eye principle

yaitu setiap pemutusan kredit melibatkan

Business Unit dan Credit Risk Management

Unit secara independen untuk memperoleh

keputusan yang obyektif. Mekanisme

four-eye principle dilakukan melalui Credit

Committee dimana proses pemutusan kredit

dilaksanakan melalui mekanisme Rapat

Komite Kredit dan pemutusannya dilakukan

oleh Pejabat Pemegang Kewenangan

Memutus Kredit dari Business Unit dan Risk

Management yang memiliki kompetensi,

kemampuan dan integritas. Dengan

demikian, proses pemberian kredit

menjadi lebih komprehensif dan hati-hati.

Pada tingkat portofolio, Bank memiliki

Portfolio Guideline (PG) yang dapat

digunakan untuk mengarahkan ekspansi

kredit sehingga tercapai komposisi

portofolio yang optimal, baik atas dasar

sektor ekonomi, wilayah, segmen bisnis

maupun produk. Alokasi portofolio yang

optimal ini mencegah pengambilan risiko

yang melampaui risk appetite Bank. PG

mencakup sejumlah variabel (lagging,

coincidence & leading) yang pada intinya

memperhitungkan 3 (tiga) hal utama

yaitu attractiveness dari suatu sektor

bisnis (supply

& demand, struktur industri, profitabilitas

dan regulasi), expertise Bank pada sektor

dimaksud dan faktor diversifikasi.

2. Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas

a. Manajemen Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas yang mungkin dihadapi

Bank yang akan datang diukur dan

dipantau melalui liquidity gap analysis,

yang merupakan proyeksi surplus

atau defisit likuiditas berdasarkan

maturity profile dari aktiva dan pasiva

Bank termasuk kebutuhan ekspansi

bisnis. Berdasarkan Rencana Kerja dan

Page 139: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 137

Corporate Center

Manajemen Risiko

Anggaran Perusahaan tahun 2008, sampai

dengan 12 bulan ke depan likuiditas Bank

diproyeksikan akan berada dalam posisi

surplus. Setiap proyeksi defisit pendanaan

dipantau melalui limit Maximum

Cumulative Outflow (MCO).

b. Manajemen Risiko Suku Bunga

Dalam pengelolaan risiko suku bunga,

Bank menggunakan analisa re-pricing

gap, duration gap dan simulasi. Untuk

menggambarkan besarnya eksposur

risiko suku bunga, Bank menggunakan

pendekatan re-pricing gap, sedangkan

untuk mengukur sensitivitas pendapatan

(NII Sensitivity) dan nilai modal ekonomis

(Economic Value of Equity, EVE) akibat

pergerakan suku bunga, Bank melakukan

simulasi dengan skenario kenaikan dan

penurunan suku bunga (rate shock).

c. Manajemen Pricing

Pricing Management merupakan salah

satu strategi yang dilakukan dalam upaya

mendukung Bank menguasai pangsa

pasar pendapatan (revenue market share)

dengan cara memaksimalkan Net Interest

Margin (NIM) terutama melalui pricing

Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit.

d. Manajemen Risiko Pasar

Bank melakukan pengelolaan risiko

pasar melalui monitoring atas aktivitas

trading yang dilakukan oleh Treasury.

Sebagai acuannya, Bank menetapkan

limit transaksi yang meliputi Value at

Risk Limit (VaR Limit), limit nominal

dealer, dan dealer loss limit. Hasil dari

monitoring tersebut dituangkan dalam

laporan Trading Risk Profile secara periodik

yaitu harian, mingguan dan bulanan.

Berbeda dengan laporan lainnya, Laporan

Bulanan menjabarkan secara lengkap

pengelolaan risiko pasar termasuk

didalamnya perhitungan Stress Testing/

Scenario Analysis yang mengkuantifikasi

pergerakan pasar yang abnormal. Selain

itu, juga dilaporkan hasil back testing

untuk menilai efektivitas pengukuran VaR

dan akurasi metodologi yang digunakan.

e. Manajemen Risiko Nilai Tukar

Bank mengukur dan mengelola risiko

nilai tukar struktural untuk mengetahui

dampak pergerakan nilai tukar terhadap

pendapatan dan modal Bank. Posisi

valuta asing Bank sebagian besar dalam

denominasi US Dollar, dimana disisi

kewajiban terutama berbentuk dana pihak

ketiga dan pinjaman diterima sementara

disisi aktiva terutama dalam bentuk

kredit, penempatan antar bank dan surat

berharga.

3. Risiko Operasional

Bank melakukan manajemen risiko

operasional secara proaktif untuk membantu

memenuhi target usaha serta meningkatkan

citra Bank dengan tetap menerapkan prinsip

kehati-hatian pada setiap kegiatan usaha

Bank. Melalui penerapan manajemen risiko

operasional maka diharapkan :

− Setiap Unit Kerja memiliki proses kerja dan

mengidentifikasi dimana potensi terjadi

risiko operasional, apa penyebabnya, dan

bagaimana cara mitigasi risiko tersebut.

− Bank secara periodik mengevaluasi action

plan sebagai langkah mitigasi untuk

mengurangi potensi kerugian risiko

operasional.

Bank memiliki beberapa perangkat untuk

penerapan manejemen risiko operasional yaitu:

− Mandiri Loss Event Database.

− Key Risk Indicator

− Risk and Control Self Assessment dan Key

Operational Risk Control

− New Product and Activity Assessment

− Business Continuity Planning

Selain berbagai framework di atas, untuk

meningkatkan kompetensi jajaran bank dalam

manajemen risiko, pejabat Bank yang telah

ditetapkan akan mengikuti sertifikasi manajemen

risiko serta berbagai program pengembangan

kompetensi secara berkelanjutan.

Page 140: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

138 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Corporate Center

Compliance and Human Capital

Dalam fase Outperform The Market, program-program kerja Direktorat

CHC ditujukan untuk menumbuhkan intellectual capital pada setiap

individu untuk membangun excellent people yang mampu menciptakan

nilai tambah bagi bank. Selain itu, kami juga melakukan reposisi peran

untuk menjadi strategic & business partner bagi SBU dalam mendorong

pertumbuhan bisnis, meningkatkan penerapan Good Corporate

Governance (GCG) serta menjaga kepatuhan terhadap regulasi.

Bambang Setiawan - Direktur

Page 141: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 139

Corporate Center

Compliance and Human Capital

Sejalan dengan upaya membangun competitive

advantage bagi Bank pada tahapan Outperform

the Market, Bank Mandiri terus meningkatkan

kualitas Sumber Daya Manusia yang ada agar

memiliki kompetensi, kinerja tinggi serta

berwawasan luas namun tetap menjaga prinsip

kehati-hatian dan kepatuhan terhadap regulasi

yang berlaku.

Direktorat Compliance & Human Capital (CHC)

merupakan motor penggerak dalam upaya

pengembangan SDM yang profesional, menjaga

kepatuhan bank terhadap regulasi yang ada

serta mengedepankan prinsip taat azas dan taat

hukum dalam bisnis. Pengelolaan SDM selalu

diupayakan untuk tetap dapat menarik (attract),

mempertahankan (retain) serta memotivasi

(motivate) para pegawai yang memiliki

kompetensi dan kinerja yang baik. Sejalan dengan

upaya tersebut, Direktorat CHC mengembangkan

tema: Outperform The Market through Excellent

People & Compliant Business sebagai dasar

dalam pengembangan pegawai.

Menyempurnakan kebijakan dan membangun

kapabilitas human capital, memperkuat

penerapan Good Corporate Governance serta

mengamankan posisi hukum Bank Mandiri

Dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber

Daya Manusia guna mendukung pertumbuhan

bisnis di SBU, Bank Mandiri terus melakukan

penyempurnaan atas sistem maupun kebijakan

SDM yang dimiliki. Salah satunya adalah

melalui penyempurnaan dalam metode, serta

pendelegasian kewenangan dibidang rekrutmen

kepada masing-masing SBU. Tujuan dari

penyempurnaan ini adalah untuk mempercepat

turn-around time pemenuhan pegawai, namun

dengan tetap menjaga kualitas dari SDM baru di

dalam SBU.

Selain itu, untuk mendukung pemenuhan

pegawai yang memiliki kompetensi tinggi,

maka jalur penerimaan dalam rekrutmen lebih

dipertajam dan disederhanakan menjadi jalur

Reguler dan Pro Hire. Pemenuhan pegawai

pada jalur Reguler mencakup rekrutmen

internal dari pegawai level pelaksana menuju

level pimpinan atau Staff Development Program

(SDP), fresh graduates dari Universitas terbaik

atau Officer Development Program (ODP), serta

promosi. Sedangkan untuk Pro Hire adalah jalur

penerimaan bagi kandidat eksternal yang telah

memiliki pengalaman dan dapat memberikan

nilai tambah bagi Bank.

Model kompetensi juga disempurnakan menjadi

lebih fokus, ringkas dan mudah diaplikasikan,

namun tetap selaras dengan nilai budaya

dan perilaku Bank Mandiri. Sejalan dengan

diterapkannya model kompetensi yang baru ini,

juga dilakukan penyempurnaan sistem penilaian

kinerja pegawai yang lebih dipertajam dengan

berbasis pada performance dan kompetensi,

atau lebih dikenal dengan nama “Mandiri Easy“

(Mandiri Employee Appraisal System). Kebijakan

ini memberikan fleksibilitas pada distribusi hasil

penilaian kinerja yang diintegrasikan dengan

sistem benefit dengan tetap mempertimbangkan

kemampuan perusahaan. Penerapan manajemen

kinerja ini didukung dengan penyesuaian siklus

penilaian kinerja pegawai yang mengacu pada

best practices. Penyelarasan ini semua bertujuan

untuk memudahkan proses penilaian kinerja,

mendapatkan hasil penilaian yang lebih obyektif,

serta meningkatkan peran pimpinan dalam

melakukan coaching dan counseling pegawai.

Inovasi juga dilakukan pada sistem remunerasi

pegawai. Sistem yang semula berbasis pada

”single salary system“ disempurnakan dengan

penambahan tunjangan lokasi agar sesuai

dengan perkembangan organisasi bank yang

memiliki banyak cabang di daerah terpencil.

Sebagai organisasi yang berbasis SBU, Bank

Mandiri menyadari pentingnya pengembangan

kemampuan SDM. Program-program pelatihan

yang berbasis pada kebutuhan SBU terus

dilakukan secara berkesinambungan untuk

meningkatkan level kompetensi pegawai agar

menjadi SDM yang berkualitas dan handal.

Program-program pelatihan dilakukan di berbagai

bidang yang mencakup Performance Culture,

Credit & Risk, Sales & Services Culture dan Leadership.

Pelaksanaan program pelatihan tersebut tidak

hanya dilakukan secara in-class, namun juga

berupa job assignment pada pekerjaan yang

menantang, outbond serta melalui e-Learning.

Dengan menggunakan e-Learning, maka proses

pembelajaran dapat dilakukan setiap waktu diluar

jam kerja melalui jaringan internal yang dimiliki

Bank.

Dibidang budaya, pada tahun 2007, pelaksanaan

implementasi budaya kerja lebih dipertajam dan

disempurnakan diantaranya dengan membentuk

Tim Budaya di setiap unit kerja yang membantu

Tim Pusat meyakini terlaksananya program

budaya diseluruh unit kerja. Disamping itu,

diadakan juga Culture Fair dan Culture Excellence

Award yang bertujuan untuk menampilkan

melaksanakan program implementasi budaya

serta memberikan apresiasi bagi unit terbaik

dalam penerapan TIPCE.

Upaya untuk memperkuat penerapan prinsip-

prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam

berbagai aspek dilakukan melalui self assessment

dan evaluasi oleh pihak independen dalam

Corporate Governance Perception Index 2006 (CGPI

2006) yang diselenggarakan oleh The Indonesian

Institute for Corporate Governance (IICG). Hasil yang

dicapai adalah penghargaan sebagai perusahaan

dengan kategori “Sangat Terpercaya” (peringkat 1

dengan skor 88,66) dan emiten terbaik di sektor

keuangan.

Disamping itu, dari kalangan internasional, Bank

Mandiri juga memperoleh penghargaan dari

majalah Asia Money sebagai The Best Corporate

Governance Award dan The Best Disclosure &

Transparancy.

Sejalan dengan upaya pengembangan bisnis

yang didukung pengamanan dari aspek

hukum, maka Bank Mandiri selalu berusaha

mengoptimalkan solusi Aspek Hukum Dalam

Operasional Bank dan menciptakan budaya taat

hukum pada setiap jajarannya, agar kegiatan

operasional dan bisnis berjalan sesuai ketentuan

hukum yang berlaku. Dukungan terhadap

Page 142: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

140 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Corporate Center

Compliance and Human Capital

organisasi Bank Mandiri yang berbasis SBU

dilakukan secara desentralisasi dengan adanya

Legal Officer yang ditempatkan pada setiap

SBU dan Kantor-Kantor Wilayah. Peningkatan

kompetensi Legal Officer dan pemahaman

hukum seluruh pegawai ditempuh antara lain

melalui dukungan penyediaan ulasan kasus

hukum berkaitan dengan operasional Bank,

penerbitan buku saku tanya jawab hukum

perbankan, penyediaan Buku Pedoman Hukum

berikut kegiatan updating dan sosialisasinya.

Untuk keperluan monitoring penyelesaian perkara

hukum, juga telah dilakukan pemutakhiran

database Sistem Informasi Perkara. Salah satu

keberhasilan dari upaya ini terlihat dengan makin

menurunnya jumlah perkara hukum yang berasal

dari Legacy Bank.

Peran sebagai Strategic & Business Partner

Bagi SBU

Dalam upaya untuk terus mendukung fase

Outperform The Market di tahun 2008, Direktorat

CHC melakukan reposisi perannya melalui

optimalisasi human & intellectual capital yang

dimiliki setiap individu untuk menciptakan nilai

tambah bagi bank dan melakukan transformasi

menjadi strategic & business partner bagi SBU,

namun dengan tetap menjaga kepatuhan.

Untuk menjalankan peran tersebut, maka

telah dirumuskan beberapa inisiatif strategis.

Pada pengelolaan SDM, akan dilakukan

penyempurnaan sistem pengembangan

karir pegawai dengan disertai peningkatan

kompetensinya secara simultan, yaitu melalui

penyempurnaan pada sistem dan mekanisme

career track yang lebih simple, mudah dan jelas.

Dalam pengelolaan top talent, Bank Mandiri

mengelola secara khusus dengan memberikan

pelatihan-pelatihan di dalam dan luar negeri,

coaching dari Top Management, serta penempatan

pada posisi-posisi strategis sebagai upaya job

enrichment serta fast track career progression bagi

mereka. Upaya-upaya ini dilakukan dalam rangka

pengembangan dan retention para top talent agar

tetap berkinerja optimal.

Fungsi rekrutmen pada Human Capital:

Management ditransformasikan menjadi

SBU’s resourcing center guna mendukung SBU

memenuhi kebutuhan pegawai dengan cepat

namun tetap terjaga kualitasnya.

Peningkatan kompetensi pegawai melalui

pendidikan dan pelatihan terus berlangsung

secara berkesinambungan, melalui program-

program pelatihan terpadu di bidang performance

culture, credit & risk culture, sales & service culture

dan leadership.

Dalam rangka menambah wawasan dan

meningkatkan kompetensi, masing-masing

seminar nasional dan internasional, forum-forum

perbankan dan program-program lain yang

terkait dengan bank.

Pelatihan dalam rangka meningkatkan

Performance Culture dilakukan melalui program

Simplifikasi Business Process, Efisiensi dan

Produktifitas, Performance Management System

serta Inovasi Proses dan Produk. Dalam bidang

Credit dan Risk Culture, dilakukan melalui training

perkreditan, Assessment, Mobile Coaching Clinic,

dan program Sertifikasi Risk Management.

Program Sales dan Services Culture dimaksudkan

untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan

melalui berbagai model pelatihan antara lain:

Front liners, Sales, Banking Operation, Dealer

Simulation dan Sertifikasi Profesi.

Dalam penguatan penerapan prinsip GCG,

Bank Mandiri mentransformasikannya menjadi

“Corporate Value Bank”. Upaya yang ditempuh

antara lain: (i) internalisasi prinsip-prinsip

GCG ke dalam setiap proses pengambilan

keputusan, proses bisnis dan hubungan dengan

seluruh stakeholders. (ii) menjaga penerapan

Anti Money Laundering (AML) dan Know Your

Customer (KYC) secara berkesinambungan, (iii)

melakukan review dan penyempurnaan terhadap

kebijakan Bank sesuai dengan prinsip-prinsip

GCG dan (iv) memonitor dan memastikan agar

Bank Mandiri senantiasa memenuhi ketentuan

perundang-undangan yang berlaku. Disamping

itu, untuk memperkuat pengendalian kepatuhan,

dikembangkan sistem monitoring kepatuhan

yang terintegrasi serta dilakukan peningkatan

kompetensi dari para pejabat Quality Assurance &

Compliance (QAC) yang tersebar di seluruh SBU.

Bank Mandiri menyadari bahwa kekuatan hukum

merupakan unsur vital dalam bisnis bank. Untuk

itu, terus dilakukan upaya pengamanan bisnis

dan peningkatan pemahaman hukum secara

preventif maupun melakukan Legal Action

terhadap nasabah, debitur dan pihak ke 3 lainnya

yang tidak beritikad baik. Selain itu, peningkatan

kapabilitas Legal Officer dan penyelenggaraan

forum-forum komunikasi hukum dilakukan guna

membangun pemahaman “law as a second nature”

di lingkungan Bank Mandiri.

Page 143: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 141

Corporate Center

Compliance and Human Capital

KOMPOSISI PEGAWAI MENURUT LEVEL JABATAN PER DIREKTORAT (31 DESEMBER 2007)

Level Jabatan Corporate Commercial Consumer Micro & Treasury & Risk Compliance Finance & Tech & Audit & Finance Retail Int’l SAM Mgt HC Strategy Ops CMO Corp Secr.

EVP Coordinator

Group Head 4 4 2 16 2 3 5 4 5 6 2

& setingkat

Department Head 26 30 25 257 33 23 38 63 22 38 4 30

& setingkat

Senior Officer 64 139 126 794 69 144 120 116 66 111 7 82

Officer 38 301 219 3,828 65 81 155 194 107 330 13 53

Clerk 26 178 272 11,041 69 122 140 99 276 632 8 229

Non Clerk 5 1 4 532 9 5 27 30 23 26

Lain-lain - - - - - - - - - - - -

TOTAL 164 654 649 16,469 239 383 464 504 507 1,141 33 424

KOMPOSISI PERKEMBANGAN PEGAWAI MENURUT JENJANG PENDIDIKAN

Sarjana (S1, S2, S3)

SMU

Manager

Officer

Clerk

Non-Clerk

KOMPOSISI PEGAWAI YANG PERNAH TRAINING BERDASARKAN LEVEL JABATAN (%)

(%) 100

80

60

40

20

02005 2006 2007

(%) 65

60

55

50

40

0‘03 ‘05 ‘07

(%) 40

35

30

25

20

0‘03 ‘05 ‘07

(%) 25

20

15

10

5

0‘03 ‘05 ‘07

(%) 5

4

3

2

1

0‘03 ‘05 ‘07

50

58

62

1513 13

33

27

24 2 2 2

Page 144: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

142 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Shared Services

Technology dan Operations

Kami senantiasa memprioritaskan pelayanan prima bagi nasabah

dengan memastikan kelancaran transaksi dan operasional pada seluruh

channel, didukung dengan platform teknologi & operasional yang

handal, sehingga menempatkan posisi Bank Mandiri sebagai Dominant

and Preferred Supply Chain & Transaction Bank

Sasmita - Direktur

Page 145: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 143

Shared Services

Technology dan Operations

MELANGKAH KE FASE BERIKUTNYA UNTUK

MENCAPAI STRATEGIC GROWTH

Dalam upaya mewujudkan aspirasi menjadi

”Dominant Multi-specialist Bank”, tahun 2006

Bank Mandiri membentuk Direktorat Technology

& Operations dengan visi; menyediakan layanan

“utility based processing” yang agile untuk

mendukung business units mencapai target

pertumbuhan bisnis dan memberikan manfaat

“economies of scale” business. Sejalan dengan

perwujudan visi tersebut, Direktorat Technology

& Operations telah mencapai kondisi ”Established

Shared Service” di tahun 2007. Periode 2008-

2010, upaya Direktorat Technology & Operations

berlanjut untuk mencapai ”Strategic Value of

Shared Service” dalam rangka memperpendek

time to market dan mempercepat time to

change. Evolusi ini seiring dengan arah

strategis perusahaan yang telah memasuki fase

”Outperform the Market” hingga pada akhirnya

mencapai aspirasi sebagai Dominant Multi-

specialist Bank tahun 2010.

Dengan tercapainya kondisi Established Shared

Service di tahun 2007, platform teknologi &

operasional yang dimiliki terbukti mampu

memproses volume dan nilai transaksi yang

besar dengan tingkat akurasi tinggi serta

meningkatkan kualitas pelayanan kepada

nasabah.

Ke depan, kami memastikan Direktorat Teknologi

& Operasional dapat mendukung pertumbuhan

bisnis multi-segment yang dimiliki Bank Mandiri

yaitu corporate banking, serta training products,

commercial banking, consumer banking dan

micro retail banking. Kami akan memperkuat

posisi sebagai Supply Chain Bank untuk nasabah

commercial dan corporate serta Transaction Bank

untuk seluruh segmen nasabah dengan biaya

yang kompetitif di seluruh delivery channel.

KAPABILITAS SEBAGAI SUPPLY CHAIN BANK

DAN TRANSACTION BANK

Layanan Supply Chain Bank untuk nasabah

commercial dan corporate serta Transaction Bank

untuk seluruh segmen nasabah diwujudkan

dengan implementasi Service Oriented

Architecture, infrastruktur Enterprise Application

Integration dan platform Host to Host Integration.

Kapabilitas ini dapat mempercepat integrasi

sistem dan solusi teknologi baik di internal

maupun eksternal Bank Mandiri, sehingga aliansi

dengan nasabah dalam bentuk jaringan payment

chain value dapat dilaksanakan secara cepat dan

berbiaya rendah.

Beragamnya customer base kami, mendorong

dibutuhkannya kemampuan untuk

mengintegrasikan, menyediakan dan

memodifikasi payment service sesuai dengan

kebutuhan pada tiap segmen. Salah satu

layanan untuk mewujudkan hal tersebut

adalah customization tingkat detail informasi

transaksi nasabah sesuai kebutuhan yang dapat

ditampilkan di laporan rekening dan passbook,

sehingga memudahkan nasabah melakukan

rekonsiliasi.

Produk dan layanan yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan transaksi bagi usaha kecil

dan menengah meningkat dengan pesat, dengan

diluncurkannya layanan collection retail corporate,

nasabah dengan mudah melakukan pembayaran

invoice retail corporate kepada distributornya

melalui single entry transaction maupun batch.

Melalui layanan ini, nasabah dapat pula

lebih mudah memonitor dan merekonsiliasi

pembayaran invoice secara akurat.

Kecepatan dalam memproses transaksi valuta

asing merupakan salah satu kemudahan yang

dirasakan nasabah melalui Mandiri Direct

Page 146: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

144 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Shared Services

Technology dan Operations

Settlement. Kemudahan ini dimungkinkan karena

peran Bank Mandiri sebagai domestic multilateral

settlement clearing house dimana transaksi

dapat dilakukan tanpa harus melibatkan bank

koresponden luar negeri. Melalui layanan ini,

kami terus dapat meningkatkan fee based income

secara konsisten.

Sejalan dengan tujuan untuk memasyarakatkan

konsep less cash society di Indonesia, pada tahun

2007 kami telah memperkenalkan multipurpose

smart card untuk transaksi debit dan prepaid

sebagai alternatif alat pembayaran cashless

secara contact dan contactless. Saat ini produk

smart card telah digunakan sebagai prepaid card

untuk pengisian bahan bakar (Gaz Card), dan

selanjutnya juga akan diimplementasikan di

bidang jalan tol, pembayaran transaksi nasabah

kepada instansi pemerintah, perusahaan swasta

dan retail merchants. Dengan kemampuan

transaksi dan pembayaran yang dimiliki,

menjadikan Bank Mandiri sebagai one stop

payment service provider kepada seluruh segmen

nasabah yang secara langsung meningkatkan

volume dan nilai transaksi yang diproses.

Komitmen untuk terus meningkatkan kualitas

pelayanan dilaksanakan melalui sejumlah

inisiatif meliputi aspek pengembangan SDM

seperti pelatihan dan pengembangan secara

berkelanjutan, penyempurnaan proses dan

product delivery, melakukan redesign cabang

sesuai dengan new branding, dan senantiasa

mengukur tingkat kepuasan layanan melalui

survei mistery shopping, customer satisfaction

survey, frontliner satisfaction survey dan quality

assurance product delivery. Inisiatif tersebut

telah membuahkan hasil dengan berbagai

penghargaan terkait dengan layanan terbaik

diantaranya Service Excellence Award dari Asia

Pacific Customer Service (APCS), Best Contact Center

of the year for above 100 seats dari Contact Center

Association Singapore, peringkat pertama bank

dalam memberikan layanan ATM dan peringkat

pertama dalam memberikan pelayanan phone

banking dari Institute of Service Excellence Service

Management Studies (ISMS).

Sementara itu di sisi penerapan teknologi

informasi, pada tahun 2007 ini kami juga

memperoleh penghargaan Best e-Corp sebagai

Best IT System dari majalah SWA. Penghargaan

ini merupakan pengakuan atas keunggulan

penerapan sistem teknologi informasi Bank

Mandiri yang secara nyata telah memberikan

manfaat bisnis.

Keamanan transaksi nasabah dan stabilitas

sistem juga terus ditingkatkan dengan upaya

membudayakan kepatuhan dalam aspek

teknologi & operasional, yang dibuktikan

dengan diraihnya sertifikasi ISO 27001:2005 -

Information System Security Management meliputi

pengelolaan information security seluruh aktivitas

perbankan melalui unit kerja IT, termasuk desain,

pengembangan, implementasi, operasional, dan

pemeliharaan Disaster Recovery Center (DRC).

Sedangkan di bidang Trade Service Operation

– Bills Processing Center Jakarta juga berhasil

meraih sertifikasi ISO 9002:2001, disamping

mempertahankan sertfikasi ISO9000:2001 untuk

Domestic Payment, International Payment dan

Treasury Operations

Selain pelayanan prima di front office, kami juga

back

finansial per bulan menjadi 47,6 juta atau naik 25%,

dengan tetap mempertahankan komposisi volume transaksi

electronic channel dan cabang sebesar 73:27.

Page 147: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 145

Shared Services

Technology dan Operations

office dengan secara terus menerus memperbaiki

proses bisnis. Hal ini tercermin pada keberhasilan

kami menekan error rate hingga 0,00156% untuk

treasury operation dan error rate outgoing RTGS

hingga 0%.

SASARAN TAHUN 2008

Untuk meningkatkan service quality kepada

seluruh pelanggan, pada tahun 2008 kami akan

melaksanakan pengembangan infrastruktur

diantaranya adalah peremajaan infrastruktur

cabang, pemisahan dan penambahan bandwidth

link komunikasi yang akan didukung pula

dengan peningkatan delivery channel serta

kapasitas processing system untuk mendukung

pertumbuhan bisnis di fase “outperform the

market”.

Sejalan dengan hal tersebut di atas, kualitas

pelayanan akan terus ditingkatkan, dengan

peningkatan kualitas antara lain redesign

cabang sesuai new branding, meningkatkan

service reliability di e-channel transaction, dan

peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Target lain di 2008 ini adalah menekan

biaya per transaksi sebesar 14%, antara lain

dengan melaksanakan program efisiensi yang

berfokus pada optimalisasi layanan e-channel,

penambahan ATM dan penambahan cabang

yang pada gilirannya akan memacu penurunan

turn around time ( TAT ) dan peningkatan Quality/

Risk selain cost saving serta peningkatan revenue.

Standarisasi sistem cabang luar negeri dengan

konsep hubbing juga menjadi sasaran Bank

Mandiri di tahun 2008. Melalui sasaran ini kami

akan dapat meningkatkan “foot print” di kawasan

regional untuk melayani nasabah di wilayah

nasional maupun internasional.

Dalam upaya memperkuat posisi Bank Mandiri

sebagai Supply Chain Bank bagi nasabah

commercial dan corporate serta Transaction

Bank bagi seluruh segmen nasabah, maka ke

depannya, pengembangan sistem pembayaran

yang telah dimiliki saat ini akan difokuskan

Keberhasilan kami meraih predikat

The Best Bank Service Excellence 2007 merupakan perwujudan internalisasi budaya perusahaan

untuk memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah.

untuk menuju ”multi bank operator model”.

Pengembangan ini memungkinkan Bank Mandiri

memberikan layanan prima berbiaya rendah bagi

nasabahnya, serta membuka peluang terciptanya

berbagai nilai tambah secara berkesinambungan

bagi partner organization dan nasabah retail,

yang pada akhirnya mengukuhkan posisi

Bank Mandiri sebagai Dominant and Preferred

Bank menuju terwujudnya less cash society di

Indonesia.

Page 148: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

146 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Corporate Social Responsibility

Corporate Social Responsibility (CSR) telah menjadi

fenomena dunia dan merupakan bagian penting

dari kegiatan perusahaan.

Sejalan dengan kampanye PBB Stand Up Against

Poverty (Bangkit Melawan Pemiskinan) sekaligus

membantu Pemerintah dalam meningkatkan taraf

hidup masyarakat, program CSR merupakan suatu

bentuk tanggung jawab sosial Bank Mandiri pada

masyarakat dan lingkungan sebagaimana yang

tersirat dalam visi dan misi.

Tujuan utama kegiatan CSR Bank Mandiri

antara lain adalah memberikan manfaat yang

sebesar-besarnya dalam mensejahterakan dan

memajukan masyarakat Indonesia umumnya

dibidang lingkungan sekitar, pendidikan, olahraga,

budaya, kesehatan dan usaha kecil, maupun

sekitar lingkungan kantor Bank Mandiri khususnya.

Melalui kegiatan ini diharapkan Bank Mandiri dapat

memperkuat reputasinya sebagai perusahaan

yang secara konsisten menunjukkan kepedulian

pada masyarakat, memberikan inspirasi kepada

stakeholders untuk melakukan kegiatan dalam

kepedulian masyarakat serta menggalang kesatuan

diantara insan Bank Mandiri.

Pada tahun 2007, pelaksanaan CSR Bank Mandiri

difokuskan pada bidang Pendidikan dengan

salah satu program yaitu Program Wirausaha

Muda Mandiri. Gagasan ini muncul dari

keprihatinan Bank Mandiri melihat banyaknya

pengangguran dan sulitnya mencari pekerjaan

di kalangan generasi muda Indonesia. Melalui

Program Wirausaha Muda Mandiri, Bank Mandiri

berusaha menumbuhkan semangat kewirausahaan

di kalangan generasi muda, sehingga bukan

hanya menjadi generasi pencari kerja melainkan

menjadi generasi yang mampu menciptakan

lapangan kerja. Saat ini jumlah wirausaha Indonesia

baru mencapai 0,18% dari jumlah penduduk,

padahal melihat negara maju lainnya diperkirakan

diperlukan setidaknya 2% dari penduduknya

adalah wirausaha.

Berdasar data tahun 2007, tingkat pengangguran

dari kalangan sarjana lulusan Perguruan Tinggi

mencapai sebanyak 740 ribu orang. Jumlah

pengangguran terbuka yang terus bertambah

setiap tahun tanpa diimbangi dengan ketersediaan

lapangan pekerjaan hanya akan menambah angka

kemiskinan di Indonesia. Sebagai bank terbesar

Page 149: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 147

Corporate Social Responsibility

dan terdepan di tanah air, sudah seharusnya

Bank Mandiri mempunyai gagasan yang sejalan

dengan program Pemerintah. Program Wirausaha

Muda Mandiri merupakan langkah konkret Bank

Mandiri untuk mendukung upaya Pemerintah

dalam mengentaskan kemiskinan, menciptakan

lapangan pekerjaan dan mendorong pertumbuhan

ekonomi. Selain itu, Program Wirausaha Muda

Mandiri juga merupakan future investment karena

wirausahawan yang lahir diharapkan akan menjadi

nasabah loyal Bank Mandiri di masa depan.

Ini adalah langkah nyata Bank Mandiri dalam

melaksanakan CSR dan disusun selaras dengan

Corporate Objective Bank Mandiri.

Kegiatan pertama yang dilakukan oleh Bank Mandiri

adalah Program Penghargaan Wirausaha Muda

Mandiri 2007. Program tersebut merupakan

langkah awal untuk menumbuhkan semangat

kewirausahaan dan mendorong bertambahnya

jumlah wirausahawan muda terutama dikalangan

mahasiswa dan alumni. Setelah melewati beberapa

tahapan seleksi, Program Penghargaan Wirausaha

Muda Mandiri menghasilkan 6 orang generasi muda

sebagai juara.

Sebagai rangkaian dari malam penganugerahan

Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri 2007 dan

HUT ke-9 Bank Mandiri, untuk pertama kalinya

Bank Mandiri melaksanakan Workshop Wirausaha

Muda Mandiri dengan tema Semangat

Generasi Mandiri. Acara tersebut dihadiri oleh

650 mahasiswa dari 25 Perguruan Tinggi Negeri

begitu besar dan untuk mengubah cara pandang

mahasiswa dari job seeker menjadi job creator,

Bank Mandiri melaksanakan workshop Wirausaha

Muda Mandiri di 13 kota besar di Indonesia

dengan menghadirkan narasumber yang berskala

nasional, testimoni dari pengusaha lokal dan salah

satu pemenang Program Penghargaan Wirausaha

Muda Mandiri 2007.

Bank Mandiri menyadari bahwa mengubah cara

pandang mahasiswa tersebut bukanlah hal yang

mudah. Perlu dukungan dari Perguruan Tinggi

dan lingkungan keluarga. Atas hal tersebut

Bank Mandiri melakukan penandatangan Nota

Kesepahaman (MoU) dengan 20 Perguruan

Tinggi terkemuka di Indonesia pada tanggal 28

Desember 2008. Beberapa Perguruan Tinggi yang

terlibat antara lain adalah Universitas Indonesia,

Universitas Airlangga, Institut Teknologi Bandung,

Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada,

Universitas Tarumanegara, Universitas Sumatera

Utara, Universitas Sriwijaya, Universitas Lambung

Mangkurat, Universitas Mulawarman, Universitas

Pattimura dan Universitas Negeri Papua. Perguruan

Tinggi tersebut akan menjadi mitra Bank Mandiri

dalam pelaksanaan Program Penghargaan

Wirausaha Muda Mandiri 2008. Program lain yang

merupakan wujud nyata keseriusan Bank Mandiri

dalam menumbuhkan semangat kewirausahaan

di kalangan mahasiswa adalah melalui pemberian

Beasiswa Wirausaha Muda Mandiri bagi 200

mahasiswa dari 20 Perguruan Tinggi yang telah

berani terjun menjadi seorang wirausahawan

Menumbuhkan semangat kewirausahaan bukan

hanya dilaksanakan oleh Bank Mandiri di kalangan

Perguruan Tinggi. Untuk tingkat pendidikan

menengah, Bank Mandiri memberikan perhatian

lebih bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Dalam Program Sarana Siswa Mandiri, Bank

Mandiri berusaha meningkatkan kualitas lulusan

SMK dalam bentuk penciptaan sarana pendidikan

yang memadai, nyaman dan lengkap, baik itu

berupa bengkel kerja, laboratorium praktek

ataupun ruang perpustakaan bagi 150 SMK di

seluruh Indonesia.

Kegiatan CSR lain yang dilakukan oleh Bank

Mandiri diluar rangkaian Program Wirausaha Muda

Mandiri adalah :

MANDIRI PEDULI PENDIDIKAN

Tingginya tingkat kemiskinan di Indonesia

mengakibatkan rendahnya kemampuan

masyarakat dalam mengecap dunia pendidikan.

Untuk itu Bank Mandiri memperioritaskan

pendidikan dalam program CSR kami karena

merupakan dasar utama kemajuan sebuah bangsa.

Program Mandiri Peduli Pendidikan merupakan

bentuk tanggung jawab sosial bank Mandiri

terhadap dunia pendidikan kepada masyarakat

tidak mampu yang memiliki prestasi di sekolah

namun tidak dapat bersekolah karena ketiadaan

biaya ataupun karena menjadi korban bencana

alam serta mahasiswa yang berprestasi dan

mempunyai kepedulian terhadap lingkungannya.

Selain itu Bank Mandiri juga membantu

pembangunan fasilitas gedung sekolah yang tidak

memenuhi syarat.

Untuk tahun 2007, Bank Mandiri memberikan

beasiswa kepada 2.100 siswa berprestasi tingkat

dasar dan menengah dari seluruh Indonesia

dengan dana sebesar Rp1,926 miliar dan 400 siswa

korban gempa serta penghargaan kepada 231

guru teladan bekerjasama dengan DIKNAS dengan

total dana Rp 1,3 miliar, pemberian Beasiswa

Wirausaha Muda Mandiri (200 mahasiswa) dan

Beasiswa Mandiri Prestasi (200 mahasiswa)

dengan total dana sebesar Rp 2,4 miliar. Melalui

Program sarana siswa mandiri merenovasi 50

SMK di beberapa wilayah di Indonesia senilai Rp

7,5 miliar, merenovasi SMP BKUI Panglima Polim,

Jakarta dengan dana sebesar Rp 647,7 juta, juga

merenovasi 6 (enam) sekolah yang rusak pasca

gempa di Padang dan beberapa sekolah di Yogya

dengan total bantuan sebesar lebih dari Rp 1,5

miliar. Selain itu untuk mengembangkan sarana

dan prasarana sekolah, Bank Mandiri memberikan

bantuan 115 buah PC dan 40 printer untuk

diserahkan kepada 20 sekolah yang tersebar di

wilayah DKI Jakarta, Propinsi Banten dan Propinsi

Jawa Barat, termasuk bantuan biaya pelatihan

pengenalan dan pengoperasian bagi sekolah

penerima bantuan komputer melalui Depkominfo

senilai lebih dari Rp 400 juta, komputer dan printer

untuk beberapa sekolah senilai lebih dari Rp 150

juta. Selain itu dukungan berupa penyediaan

50.000 pulpen dalam Program Pemberantasan

Buta Aksara Kabupaten Serang, 50 Paket Buku

SMP, 800 paket perlengkapan sekolah juga telah

disalurkan. Bahkan, Bank Mandiri juga aktif

dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya

manusia Indonesia melalui pelatihan bagi 1.100

nasabah Mikro dengan dana lebih dari Rp 1,3

miliar, penyelenggaraan Workshop Wirausaha bagi

4.200 mahasiswa dan siswa SMK dengan total

dana sebesar Rp 7 miliar yang diselenggarakan

di beberapa kota di Indonesia serta memberikan

Page 150: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

148 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Corporate Social Responsibility

pengajaran tentang perbankan pada mahasiswa.

Dengan menerima kunjungan sekolah-sekolah

tersebut di Bank Mandiri maupun melakukan

pengajaran langsung ke sekolah-sekolah yang

memperoleh bantuan dari Bank Mandiri.

MANDIRI PEDULI KESEHATAN

Bank Mandiri mendukung Pemerintah dalam

rangka meningkatkan kesehatan masyarakat.

Sejalan dengan program PBB untuk menurunkan

angka kematian anak, Bank Mandiri memberikan

bantuan Pengobatan Umum, Bedah Minor

dan Perbaikan Gizi Balita di Ciparay, Bandung,

pemberian 2.768 Kacamata Bagi Siswa dan 241

Kacamata Bagi Guru di DKI Jakarta dan Yogyakarta,

pengobatan 900 penderita TBC dari masyarakat

tidak mampu bekerja sama dengan PPTI,

melakukan Bakti Sosial Kesehatan dan Bantuan

780 buah bola kaki dan 780 buah bola volley

kepada sekolah yang akan mendapat bantuan

dalam Program MPP. Bank Mandiri juga ikut

memperbaiki sarana di beberapa rumah sakit

dengan memberikan 1 buah unit ambulan bagi

rumah sakit di Kota Bandung, Semarang dan

Palembang, serta melakukan khitanan massal bagi

5.883 anak di DKI Jakarta dengan dana lebih dari

Rp 2,5 miliar dan mendapatkan rekor MURI.

MANDIRI PEDULI OLAH RAGA

Dunia olahraga merupakan salah satu kegiatan yang

dipilih Bank Mandiri dalam upaya mewujudkan

kepedulian terhadap masyarakat. Langkah

ini bertujuan untuk mengembangkan dan

meningkatkan prestasi di bidang olah raga. Selama

tahun 2007, Bank Mandiri ikut serta mensponsori

kegiatan turnamen Sepak Bola antar BUMN,

turnamen Bulutangkis, kejuaraan Bola Basket dan

kejuaraan Bowling Team Trio antar Bank. Bank

Mandiri juga ikut berpartisipasi dalam kejuaraan

Tenis Meja Internasional Solo Open di kota Solo.

MANDIRI PEDULI USAHA KECIL

Bank Mandiri secara sendiri atau bekerjasama

dengan lembaga atau instansi lain, melakukan

pembinaan kepada kelompok Usaha Mikro dan

Kecil (termasuk Koperasi). Pembinaan yang

ditujukan untuk meningkatkan ketrampilan

produksi, manajemen, dan pemasaran sehingga

dapat menjadi pengusaha kecil yang bankable.

Program ini diberikan dalam bentuk pinjaman

dengan bunga ringan maupun dalam bentuk

hibah.

Melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

(PKBL), Bank Mandiri mengharapkan agar

kelompok Usaha Mikro dan Kecil (termasuk

Koperasi) yang non bankable tersebut dapat

berkembang dan mampu bersaing sehingga

menjadi pengusaha yang bankable dan siap untuk

mengakses fasilitas perbankan secara komersial.

Pada tahun 2007 ini Bank Mandiri menyalurkan

dana Program Kemitraan dalam bentuk pinjaman

sebesar Rp 52,83 miliar dan hibah dalam bentuk

binaan serta bantuan pemasaran produk mitra

binaan sebesar Rp 13,35 miliar.

MANDIRI PEDULI LINGKUNGAN

Program Mandiri Peduli Lingkungan merupakan

wujud perhatian terhadap lingkungan serta

upaya mendukung program Pemerintah dalam

melestarikan lingkungan. Perwujudan kegiatan

ini di tahun 2007 antara lain penyaluran bantuan

bagi korban bencana alam senilai total Rp 1,5

miliar serta melakukan kegiatan menuju mandiri

hijau 2007 di Jawa Barat, Aceh dan beberapa

kota lainnya senilai lebih dari Rp 1,3 miliar. Untuk

pembangunan fasilitas umum yang diwujudkan

melalui pengembangan museum, pusat data dan

layanan riset beserta laboratorium, pembangunan

instalasi air bersih, bis sekolah, tanggul penahan

banjir, dan fasilitas sosial dan umum lainnya senilai

lebih dari Rp 9,9 miliar serta memberikan 1 unit

kendaraan kepada Lembaga Riset Perkebunan

Indonesia (LRPI) senilai Rp 194,5 juta. Sementara

untuk sarana & prasarana ibadah, Bank Mandiri

telah menyalurkan dana sebesar lebih dari Rp 5

miliar.

MANDIRI PEDULI BUDAYA

Pada program ini, Bank Mandiri ikut memberikan

dukungan bagi upaya pelestarian budaya

Indonesia. Baik untuk pengembangan seni budaya

Indonesia, sarana dan prasarana seni budaya,

rumah adat, seni musik dan tari, pakaian adat,

dan lain-lain. Kegiatan yang telah dilaksanakan

selama tahun 2007 ini antara lain berpartisipasi

dalam kegiatan pameran Pesona Khatulistiwa di

Belanda, pesta kesenian Bali, Gelar Batik Nusantara,

pagelaran ketoprak wayang orang diselenggarakan

oleh Paguyuban Puspo Budoyo di Jakarta untuk

membangkitkan kembali kesenian rakyat serta

Gempita Gianyar untuk mempromosikan kesenian

asli Indonesia yang merupakan identitas Bangsa.

Selama tahun 2007 realisasi kegiatan Mandiri

Peduli lebih dari Rp 45,950 Miliar yang mencakup

kegiatan Mandiri Peduli Pendidikan, Mandiri Peduli

Kesehatan, Mandiri Peduli Olah Raga, Mandiri

Peduli Usaha Kecil, Mandiri Peduli Lingkungan dan

Mandiri Peduli Budaya.

Untuk pelaksanaan CSR selanjutnya, Bank Mandiri

dilaksanakan agar tetap sejalan dengan tujuan

perusahaan dan kelangsungan perusahaan di masa

depan.

Di tahun 2007, Bank Mandiri memberikan beasiswa kepada 2.100 siswa

berprestasi tingkat dasar dan menengah dari seluruh Indonesia dengan dana sebesar

Rp 1,926 miliar dan 400 siswa korban gempa.

Page 151: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

AKSI KORPORASI TAHUN 2007

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan

Tanggal 28 Mei 2007 memutuskan hal-hal

sebagai berikut:

1. Keputusan Agenda ke 1 :

1). Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan

untuk tahun buku yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2006 dan

mengesahkan Laporan Keuangan

Konsolidasi Perseroan untuk tahun

buku yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2006 yang telah diaudit oleh

Kantor Akuntan Publik Purwantono,

Young Global, dengan pendapat “wajar

tanpa pengecualian” sebagaimana

ternyata dari laporannya No. RPC-6569

tanggal 2 Maret 2007.

2). Menyetujui Laporan Tahunan

pelaksanaan Program Kemitraan dan

Bina Lingkungan untuk tahun buku yang

berakhir pada tanggal 31 Desember

2006 yang telah diaudit oleh Badan

Pengawas Keuangan dan Pembangunan

(BPKP) Perwakilan Propinsi DKI Jakarta

II, dengan kesimpulan “Secara umum

pengelolaan Program Kemitraan dan

Bina Lingkungan di PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk. telah dilaksanakan sesuai

dengan SK Meneg BUMN No.KEP-

sebagaimana ternyata dari Laporan Hasil

tanggal 1 Mei 2007.

3). Memberikan pelunasan dan

pembebasan tanggung jawab

sepenuhnya (volledig acquit et de

charge) kepada segenap anggota Direksi

dan Dewan Komisaris atas tindakan

pengurusan dan pengawasan yang telah

dijalankan selama tahun buku yang

berakhir pada tanggal 31 Desember

2006; termasuk kepada Saudara

Johannes Bambang Kendarto untuk

periode jabatan sejak tanggal 1 Januari

2006 sampai dengan tanggal 22 Mei

2006, sejauh tindakan tersebut tercermin

dalam Laporan Keuangan Konsolidasi

Perseroan; serta Laporan Tahunan

pelaksanaan Program Kemitraan dan

Bina Lingkungan untuk tahun buku yang

berakhir pada tanggal 31 Desember

2006, kecuali untuk tindakan penipuan,

penggelapan dan tindak pidana lainnya.

2. Keputusan Agenda ke 2 :

Menyetujui dan menetapkan penggunaan

Laba Bersih Perseroan tahun buku 2006

sebesar Rp 2.421.405.120.753,71 sebagai

berikut :

1). 60% dari laba bersih Perseroan

tahun buku 2006 atau sebesar Rp

1.452.843.072.452,23 yang terdiri dari

dividen tahunan sebesar 50% atau Rp

1.210.702.560.376,86 dan one-time

special dividend sebesar 10% atau Rp

242.140.512.075,37. Dividen dibagikan

sebagai dividen tunai kepada para

pemegang saham yang berhak.

Pembayaran dividen final sebesar kurang

lebih Rp 70,28 per lembar saham yang

akan dilaksanakan kemudian dengan

ketentuan sebagai berikut :

a. Khusus dividen bagian Pemerintah

yang berasal dari 14 miliar lembar

saham akan disetorkan ke rekening

Bendahara Umum Negara (BUN)

No.502.000.000 di Bank Indonesia.

b. Memberikan kuasa dan wewenang

kepada Direksi untuk mengatur

tata cara pembayaran dividen tunai

tersebut serta mengumumkannya

sesuai ketentuan yang berlaku.

2). 4% dari laba bersih Perseroan

tahun buku 2006 atau sebesar Rp

96.856.204.830,14 dialokasikan untuk

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

(“PKBL”), yaitu untuk Program Kemitraan

sebesar 2% dari laba bersih tahun buku

2006 atau sejumlah Rp 48.428.102.415,07

dan Program Bina Lingkungan sebesar

2% dari laba bersih tahun buku 2006

atau sejumlah Rp 48.428.102.415,07.

Penggunaan dana PKBL tersebut

selanjutnya harus dilaporkan kepada

RUPST mendatang untuk mendapat

persetujuan dan pengesahan.

3). 1,5% dari dari laba bersih Perseroan

tahun buku 2006 atau sebesar Rp

36.321.076.811,31 digunakan sebagai

Cadangan Umum.

4). 0,2% dari laba bersih Perseroan

tahun buku 2006 atau sebesar Rp

4.777.500.000,00 dibayarkan sebagai

tantiem anggota Dewan Komisaris yang

menjabat dalam tahun 2006 dengan

memperhitungkan lamanya yang

bersangkutan menduduki jabatannya

masing-masing. Proporsi besarnya

tantiem Dewan Komisaris ditetapkan

atas dasar prosentase, yaitu Komisaris

Utama sebesar 100% sedangkan Wakil

Komisaris Utama 95%, anggota Dewan

Komisaris 90%, dan Sekretaris Dewan

Komisaris 37,5% masing-masing dihitung

dari Tantiem Komisaris Utama.

5). 34,3% dari laba bersih Perseroan

tahun buku 2006 atau sebesar Rp

830.607.266.660,03 ditetapkan sebagai

3. Keputusan Agenda ke 3 :

1) Menetapkan Kantor Akuntan Publik

Purwantono, Sarwoko & Sandjaja

- anggota Ernst & Young Global

sebagai Kantor Akuntan Publik yang

akan mengaudit Laporan Keuangan

Konsolidasi Perseroan untuk tahun

buku yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2007.

2) Menetapkan Badan Pengawas Keuangan

dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan

Propinsi DKI Jakarta II untuk mengaudit

Laporan Keuangan pelaksanaan Program

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 149

Informasi Pemegang Saham

Page 152: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk

tahun buku yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2007.

3) Memberikan kuasa kepada Dewan

Komisaris untuk menetapkan biaya

jasa dan persyaratan lainnya dari

penunjukan tersebut, sepanjang proses

penunjukannya telah memenuhi

ketentuan yang berlaku.

4. Keputusan Agenda ke 4 :

santunan purna jabatan Direksi dan Dewan

Komisaris adalah sebagai berikut:

1) Gaji Direktur Utama dinaikkan 10%

dengan pembulatan ke atas dalam

jutaan angka penuh dari semula sebesar

Rp 107.000.000,- menjadi sebesar Rp

118.000.000,- (net) per bulan.

2) Prosentase gaji Wakil Direktur Utama,

para Direktur, honorarium Komisaris

Utama, Wakil Komisaris Utama dan

Dewan Komisaris serta Sekretaris Dewan

Komisaris masing-masing sebesar 95%,

90%, 40%, 38%, 36% dan 15% dari gaji

Direktur Utama. Kenaikan gaji Direksi dan

honorarium Dewan Komisaris ini berlaku

terhitung sejak tanggal 1 Januari 2007.

3) Memberikan kewenangan kepada

Dewan Komisaris Perseroan untuk

menetapkan tunjangan dan fasilitas

lainnya serta santunan purna jabatan

bagi Direksi dan Dewan Komisaris serta

Sekretaris Dewan Komisaris setelah

berkonsultasi dengan Pemegang Saham

Seri A Dwiwarna dengan memperhatikan

kemampuan Perseroan.

Penetapan tunjangan, fasilitas lainnya

dan santunan purna jabatan berlaku

terhitung sejak ditetapkan oleh Dewan

Komisaris setelah berkonsultasi dengan

Pemegang Saham Seri A Dwiwarna.

Sementara belum mendapatkan

penetapan Dewan Komisaris, tunjangan,

fasilitas lainnya dan santunan purna

jabatan berlaku sesuai ketentuan saat ini.

5. Keputusan Agenda ke 5 :

1) Menyetujui kenaikan manfaat pensiun

bulanan bagi Peserta Dana Pensiun Bank

1 Januari 2006 sebagai berikut:

dengan kenaikan sebesar Rp

190.000,00;

dengan kenaikan sebesar Rp

200.000,00;

dengan kenaikan sebesar Rp

125.000,00;

dengan kenaikan sebesar Rp

200.000,00.

2) Memberikan wewenang dan kuasa

kepada Direksi Perseroan untuk

melaksanakan perubahan Peraturan

Dana Pensiun dari:

Januari 2003;

Januari 2003;

Januari 2003;

Januari 2003;

dalam rangka kenaikan manfaat

pensiun dan menyetujui Pernyataan

Tertulis Pendiri yang dibuat dalam

rangka perubahan Peraturan Dana

Pensiun tersebut dan hal-hal lain yang

disyaratkan menurut Undang-Undang

No.11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun

dan peraturan pelaksanaannya.

6. Keputusan Agenda ke 6 :

Menyetujui perubahan status Saudara

Soedarjono dari Komisaris menjadi Komisaris

Independen, sehingga susunan Dewan

Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut

:

Komisaris Independen : Edwin

Gerungan

Soeworo

Masa jabatan seluruh anggota Dewan Komisaris

Perseroan tersebut di atas adalah sampai dengan

penutupan Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan Perseroan yang akan diadakan dalam

tahun 2010.

7. Agenda ke 7 :

Dewan Komisaris Perseroan telah

menyampaikan laporan mengenai

Pelaksanaan Program Management Stock

Opiton Plan (MSOP) Tahap 3.

PELAKSANAAN PEMBAGIAN DIVIDEN

Dalam RUPS Tahunan tanggal 28 Mei 2007,

pemegang saham Bank Mandiri menyetujui

pembagian dividen tunai dari laba bersih tahun

2006 sebesar Rp 1.452.843.072.452,23. Jumlah

ini setara dengan Rp70,28 per saham dan telah

dibayarkan pada 29 Juni 2007.

150 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Informasi Pemegang Saham

Page 153: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

KRONOLOGIS PENAMBAHAN DAN

PENCATATAN SAHAM

Saham yang dikeluarkan Bank Mandiri terdiri

dari satu Saham Seri A Dwiwarna dan Saham

Biasa Atas Nama Seri B. Saham Seri A Dwiwarna

dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan tidak

dapat dipindahtangankan.

Saham Seri A Dwiwarna adalah saham yang

memberikan hak istimewa kepada pemegangnya

dalam hal sebagai berikut :

harus dihadiri dan disetujui oleh pemegang

saham Seri A Dwiwarna.

memberhentikan anggota Direksi dan Dewan

Komisaris harus dihadiri dan disetujui oleh

pemegang saham Seri A Dwiwarna.

Anggaran Dasar harus dihadiri dan disetujui

oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna.

peleburan dan pengambilalihan harus dihadiri

dan disetujui oleh pemegang saham Seri A

Dwiwarna.

likuidasi harus dihadiri dan disetujui oleh

pemegang saham Seri A Dwiwarna.

Pada saat divestasi melalui penawaran perdana

tanggal 14 Juli 2003, Jumlah saham Bank Mandiri

yang Ditempatkan dan Disetor Penuh terdiri

dari 1 (satu) lembar saham Seri A Dwiwarna dan

19.999.999.999 lembar Saham Biasa Atas Nama

Seri B dan dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta &

Bursa Efek Surabaya sebanyak 19.800.000.000

lembar saham. Pemerintah menawarkan saham

biasa Seri B sejumlah 4.000.000.000 lembar

saham atau 20% dari jumlah saham Bank Mandiri

yang Ditempatkan dan Disetor Penuh dengan

nominal Rp500 dan harga penawaran perdana

Rp675 per lembar saham.

Kemudian pada tanggal 11 Maret 2004,

Pemerintah melakukan program divestasi

lanjutan atas saham Bank Mandiri melalui

penawaran sekunder sejumlah 2.000.000.000

lembar saham biasa Seri B atau 10% dari jumlah

saham yang ditempatkan dan disetor penuh

dengan harga penawaran sebesar Rp1.450 per

lembar saham.

Selain keputusan untuk melaksanakan divestasi

melalui penawaran perdana, pemegang saham

Bank Mandiri dalam RUPS-LB tanggal 29 Mei

2003 juga menyetujui rencana kepemilikan

saham oleh pegawai dan manajemen melalui

Program Penjatahan Saham (Employee Stock

Allocation (ESA)) dan Pemberian Opsi Pembelian

Saham kepada Manajemen (Management

Stock Option Plan (MSOP)). ESA terdiri dari (i)

Pemberian Bonus Saham (Bonus Share Plan) dan

(ii) Penjatahan Saham Dengan Diskon (Share

Purchase at Discount) sebesar 80% dari harga

penawaran perdana. Sedangkan MSOP diberikan

kepada Direksi dan manajemen senior pada

tingkatan tertentu sebagai insentif bagi kinerja

yang berkelanjutan. Direksi menjadi pengelola

dan pelaksana program ESA dan MSOP dibawah

pengawasan Dewan Komisaris.

Pelaksanaan MSOP dilakukan melalui penerbitan

saham baru. Bank Mandiri telah melakukan

pencatatan pre-list sebanyak 1.000.000.000

lembar opsi saham yang telah disetujui oleh

Seluruh opsi tersebut terbagi menjadi tiga tahap

lembar saham dengan nilai nominal Rp500 per

lembar saham. Sampai dengan 31 Desember

2007 sejumlah 370.530.174 lembar opsi telah

dikonversi menjadi saham dimana 43.512.471

lembar opsi diantaranya dieksekusi selama 2007.

Pada RUPS Tahunan tanggal 16 Mei 2005,

pemegang saham telah menyetujui pemberian

saham dengan nilai nominal Rp500 per

lembar saham. sampai dengan 31 Desember

2007 sejumlah 304.886.942 lembar opsi telah

dikonversi menjadi saham.

Pada RUPS Tahunan tanggal 22 Mei 2006

pemegang saham telah menyetujui pemberian

saham dengan nilai nominal Rp500 per lembar

saham. Sampai dengan 31 Desember 2007

sebanyak 137.348.058 lembar opsi.

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 151

Informasi Pemegang Saham

Page 154: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

MANAGEMENT STOCK OPTION PLAN

PEMEGANG SAHAM TERCATAT YANG MEMILIKI LEBIH DARI 5%, PER 31 DESEMBER 2007:

MSOP Harga Jumlah opsi / Saham Jumlah opsi yang belum

(Rp / Saham) yang diterbitkan dilaksanakan per 31 Desember 2007 Jangka Waktu

Tahap I 742,5 378.583.785 8.053.611 13 Juli 2008

Tahap III 1.498,5 309.416.215 172.068.157 27 Juli 2011

Nama Jumlah saham %

Pemerintah Republik Indonesia 14,000,000,000 67.27%

PEMEGANG SAHAM BANK MANDIRI

Pada akhir 2007 Bank Mandiri dimiliki lebih dari 29.100 pemegang saham. Jumlah tersebut terdiri dari 28.617 pemegang saham lokal dan

560 pemegang saham asing. Ada 31,59% dari seluruh pemegang saham tercatat yang merupakan pegawai Bank Mandiri.

Dalam administrasinya, biro administrasi efek mencatat Setiap rekening nominee sebagai satu pemegang saham.

KEPEMILIKAN SAHAM PER 31 DESEMBER 2007

Jumlah Saham per 31 Desember sebanyak 20.812.765.174 lembar saham.

Informasi Perdagangan dan Pencatatan Saham

Bursa Efek Indonesia

Gedung Bursa Efek Jakarta, Menara 1

Indonesia

Tel: 62-21-515-0515

www.bei.co.id

Biro Administrasi Efek

Datindo Entrycom

Wisma Diners Club Annex

Indonesia

Tel: 61-21-570-9009

Fax: 62-21-526-6702

www.datindo.com

Domestik

Pemerintah Ri 67.27%

Perorangan Indonesia 2.76%

Karyawan 0.91%

Koperasi 0.00%

Yayasan 0.10%

Dana Pensiun 1.01%

Asuransi 0.94%

Bank 0.00%

Perseroan Terbatas 2.80%

Reksadana 2.97%

Total 78.76%

Akuntan Publik

Purwantono, Sarwoko & Sandjaja, anggota Ernst &

Young Global

Gedung Bursa Efek Jakarta Menara 2 Lt. 7

Indonesia

Tel: 62-21-5289-5000

Fax: 62-21-5289-4100

www.ey.com

Informasi bagi Investor

Corporate Secretary

Mansyur Nasution

Tel: 62-21-524-5299

Fax: 62-21-5296-4024

[email protected]

Head of Investor Relations

Jonathan Zax

Tel: 62-21-3002-3172

Fax: 62-21-5290-4249

[email protected]

Internasional

Ritel 0.01%

Institusional 21.23%

Total 21.24%

152 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Informasi Pemegang Saham

Page 155: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

IKHTISAR SAHAM BANK MANDIRI

GRAFIK HARGA SAHAM BMRI

Volume Perdagangan Harga Pentupan

Informasi Pemegang Saham

2006 2007

Harga Penutupan Saham Setahun Setahun

Bank Mandiri (Rp) Penuh Penuh Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4

Tertinggi 2.925 4.000 2.950 3.300 3.750 4.000

Terendah 1.500 2.250 2.250 2.525 2.700 3.300

Akhir Periode 2.900 3.500 2.500 3.125 3.525 3.500

Rata-rata 2.056 3.124 2.554 3.088 3.291 3.597

Rp 4.500

4.000

3.500

3.000

2.500

2.000

1.500

1.000

500

0

350 juta

300

250

200

150

100

50

0Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des (2007)

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 153

Page 156: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Komite Audit

Gunarni Soeworo

Soedarjono

Yap Tjay Soen

Zulkifli Djaelani

Imam Sukarno

Komite Pemantau Risiko

Soedarjono

Gunarni Soeworo

Edwin Gerungan

Tama Widjaja

Komite Good Corporate Governance

Muchayat

Richard Claproth

Yap Tjay Soen

Anwar Isham

Komite Remunerasi dan Nominasi

Soedarjono

Richard Claproth

Gunarni Soeworo

Yap Tjay Soen

Pradjoto

Risk and Capital Committee

Information Technology Committee

Personnel Policy Committee

154 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Manajemen

DEWAN KOMISARIS

DIREKSI

KOMITE DIBAWAH DEWAN KOMISARIS KOMITE DIBAWAH DIREKSI

Edwin Gerungan Komisaris Utama & Komisaris Independen

Muchayat Wakil Komisaris Utama

Soedarjono Komisaris Independen

Richard Claproth Komisaris

Gunarni Soeworo Komisaris Independen

Pradjoto Komisaris Independen

Yap Tjay Soen Komisaris Independen

Agus Martowardojo Direktur Utama

Wayan Agus Mertayasa Wakil Direktur Utama

Omar S. Anwar Direktur Consumer Finance

Zulkifli Zaini Direktur Commercial Banking

Sasmita Direktur Technology & Operations

Abdul Rachman Direktur Corporate Banking

Sentot A. Sentausa Direktur Risk Management

Bambang Setiawan Direktur Compliance & Human Capital

Riswinandi Direktur Special Asset Management

Budi G.Sadikin Direktur Micro & Retail Banking

Pahala N. Mansury EVP Coordinator Finance & Strategy dan CFO

Haryanto T. Budiman EVP Coordinator Change Management Office

Page 157: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 155

GROUP HEAD

E. Wiseto Baroto Credit Recovery I Group

Tardi Credit Recovery II Group

Agus Sudiarto Asset Management Group

Suwhono Corporate Banking I Group

Syndicated & Structured Finance Group

Rustam Sirait Corporate Banking II Group

Supriyusman Corporate Banking III Group

Sunarso Plantation Specialist Group

Fransisca Nelwan Mok Jakarta Commercial Sales Group

A. Kaduhu Sasrayuda Regional Commercial Sales I Group

Royke Tumilaar Regional Commercial Sales II Group

C. Paul Tehusijarana Wholesale Product Management Group

Maryono Jakarta Network Group

Marwan Budiarsyah Regional Network Group

Sukoriyanto Saputro Micro Business Group

Rafjon Yahya Small Business Group

Inkawan D. Jusi Mass & Electronic Banking Group

Heri Gunardi Wealth Management Group

Handayani Consumer Card Group

Sarastri Baskoro Consumer Loan Group

Gatut Subadio International Banking & Capital Market

Services Group

Sugiharto Treasury Group

Kresno Sediarsi Human Capital Group

I Nengah Rentaya Learning Center Group

Mustaslimah Compliance Group

Ridzki Juniadi Legal Group

Pardi Sudradjat Market & Operational Risk Group

Setyowati Credit Risk & Policy Group

Riyani T. Bondan Corporate Risk Group

Kartini Sally Commercial Risk Group

Santaputra Pita Retail & Consumer Risk Management Group

Jonathan Zax Investor Relations Group

Kartika Wirjoatmodjo Strategy & Performance Group

Budi Sulistio Accounting Group

Raizal Munir Procurement & Fixed Assets Group

Martin Panggabean Office Chief of Economist Group

Suresh Gummalam IT Business Solutions & Application

Services Group

O.C. Harry Pudjiatmoko IT Operations Group

Mohammad Guntur Planning, Policies, Procedures,

Architecture Group

Chrisna Pranoto Credit Operations Group

Basuvitri Manugrahani Central Operations Group

Widhayati Dharmawan Customer Care Group

Ogi Prastomiyono Internal Audit Group

Mansyur S. Nasution Corporate Secretary Group

Manajemen

Page 158: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

156 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Page 159: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 157

Daftar Cabang, Micro Business Unit, Micro Banking District CenterCommercial Banking Center & Small Business District Center

Page 160: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

158 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Daftar Cabang Bank Mandiri

HUB MEDAN IMAM BONJOL

Medan Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol No. 7 Medan 20112 (061) 4150600 4527365, 4155385

Medan Tiara Jl. Imam Bonjol No. 28-30 Medan 20152 (061) 4519666, 4518477 4538471

Medan Gatot Subroto Jl. Jend. Gatot Subroto No. 139 Medan 20112 (061) 4551162 4566626

Medan Kirana Jl. Kirana Raya No. 40-42 Medan 20112 (061) 4157555 4155269

Medan Taman Setiabudi Perumahan Taman Setiabudi Indah Medan 20132 (061) 8200636, 8218183, 8200121, 8219445

Jl.Cactus Raya Blok K No. 36 G 8221189

Kabanjahe Jl. Veteran No.23, Kabanjahe Tanah Karo 20303 (0628) 323977 20087

Medan Dharma Agung Jl. Batam No. 21 Medan 20153 (061) 4529059 4526613

Medan PLN Wilayah II Jl. Yos Sudarso No. 284 Medan 20112 (061) 6617848 6613930

Medan Pertamina Jl. Yos Sudarso No. 8-10 Medan 10513 (061) 4552406 4552406

Medan Katamso Jl. Brigjen Zain Hamid No. 28 Medan 20158 (061) 7863298 7863298

Medan Tanjung Morawa Komplek Perkebunan Deli Serdang 20362 (061) 7944866, 7944944 7944977

PTP Nusantara II (Persero) Tanjung Morawa

Medan Adam Malik Jl. H. Adam Malik No. 128 Medan 20114 (061) 6643507, 6643508 6643505

Pangkalan Brandan Komplek Pertamina Sumbagut Pangkalan Brandan 20857 (0620) 21000, 21490 20190

HUB MEDAN BALAIKOTA

Medan Balaikota Jl. Balaikota No. 8-10 Medan 20111 (061) 4524900 4152209, 4577691

Medan Lapangan Merdeka Jl. Balaikota No. 12-14 Medan 20111 (061) 4538122 45385666

Medan Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 109 Medan 20111 (061) 4536800 4512459

Medan Belawan Jl. Pelabuhan II Kotak Pos 15 elawan 20411 (061) 6941152 6941733

Medan Gunung Krakatau Jl. Gunung Krakatau No. 7 G-H Medan 20239 (061) 6619000, 6629000 6619540

Medan Pusat Pasar Jl. Pusat Pasar No. 94-95 Medan 20216 (061) 4531164 4517644

Medan Asia Jl. Asia No. 97 C-D Medan 20214 (061) 7368798 7361897

Medan Letda Suyono Jl. Letda Suyono No. 220 Medan 20371 (061) 7353907, 7354338, 7356219, 7352629

7340135, 7344142

Medan Pulo Brayan Jl. Yos Sudarso Blok A No.1A, Pulo Brayan Medan 20116 (061) 6610033 6611100

Binjai Jl. Jend. Sudirman No. 292 Binjai 20711 (061) 8826000 8828064

Medan Sukaramai Wisma Kawasan Industri Medan Medan 20242 (061) 7321603, 7321624, 7357523 7321592

Jl. Pulau Batam No. 1

Medan Jalan Cirebon Jl. Cirebon No. 97 - 99 Medan 20212 (061) 4567162, 4157547 4157246

Medan Iskandar Muda Jl. Sultan Iskandar Muda No. 24 A-B Medan 20153 (061) 4515064, 4515068, 4515070 4515065

Medan M. Yamin Jl. Prof. H.M. Yamin SH No. 17 G,H,I Medan 20234 (061) 4532609, 4532111, 4537282

4532262, 4531285

Medan Kapten Muslim Jl. Kapten Muslim No. 10 A Medan 20124 (061) 8445229, 8445231, 8445232 8445230

Medan Sisingamangaraja Jl. Sisingamangaraja No. 55 A-B Medan 20217 (061) 7333981, 7333982, 7333984 7333983

Medan Universitas Sumatera Utara Kampus USU, Gelanggang Mahasiswa USU Medan 20155 (061) 8200361, 8210548 8210548

Jl. Universitas No. 11

Tebing Tinggi Jl. Dr. Sutomo No. 17 Tebing Tinggi 20633 (0621) 21723 21093

HUB BANDA ACEH

Banda Aceh Jl. Teuku H. Daud Beureuh No. 15 H Banda Aceh 23123 (0651) 23981, 21793, 23974 25455, 636154

Banda Aceh Unsyiah Darussalam Gedung AAC Prof.Dr.Dayan Dawood Banda Aceh 23111 (0651) 7551809 7551809

Universitas Syah Kuala

Banda Aceh Cut Meutia Jl. Cut Meutia No. 2 Banda Aceh 23242 (0651) 21386, 23381, 23575 23370

Lhokseumawe Merdeka Jl. Merdeka No. 135 C Lhokseumawe 24301 (0645) 40082 42922

Lhokseumawe Pendopo Jl. Merdeka No. 1 Lhokseumawe 24315 (0645) 43702 43062

Bireuen Jl. Iskandar Muda No. 102 ABC Bireuen 24251 (0644) 22221, 323306, 324399, 324588 21444

Blang Lancang Main Office Bld. PT Arun Ngl Co Blang Lancang 24352 (0645) 652711, 654252 -

Batuphat Komplek PT Arun NGL Co. Batuphat 24352 (0645) 653157, 653158 -

Lhoksukon Kompleks Mobil Oil Inc., Point A Landing Lhoksukon 24381 (0645) 393119, 393120 -

Langsa Jl. Jend. Ahmad Yani No. 20 Langsa 24416 (0641) 21023 21212

Kuala Simpang Jl. Cut Nyak Dien No. 21 A, Kuala Simpang Aceh Tamiang 24475 (0641) 31000, 333155 333499

HUB PEMATANGSIANTAR

Pematangsiantar Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 14 Pematangsiantar 21117 (0622) 22035 23211

Pematangsiantar Sutomo Jl. Sutomo No. 16 Pematangsiantar 21115 (0622) 21540, 21211 23446

Balige Jl. Patuan Nagari No.10 Balige 22313 (0632) 322431 322432

Padang Sidempuan Jl. Sudirman No. 30-32 Padang Sidempuan 22718 (0634) 21032 21238

Panyabungan Jl. Willem Iskandar No. 105, Panyabungan Mandailing Natal 22913 (0636) 20925 20926

Sibolga Jl. Brigjend. Katamso No. 43 Sibolga 22522 (0631) 21376, 21591 22313

Rantau Prapat Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2 Rantau Prapat 21415 (0624) 21434 21869

Rantau Prapat M. Lubis Jl. Letkol. Martinus Lubis 11 Rantau Prapat 21412 (0624) 21712 21713

Kota Pinang Jl. Bukit No. 3, Kota Pinang Labuhan Batu 21464 (0624) 496351, 496352 496431

Kisaran Jl. Cokroaminoto No. 65 Kisaran 21215 (0623) 41855, 41375 41857

KOTAMADYA/ KODE

JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Page 161: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 159

Daftar Cabang Bank Mandiri

KOTAMADYA/ KODE

JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Tanjung Balai Jl. Teuku Umar No. 48-54 Tanjung Balai 21312 (0623) 593137 597142

HUB PEKANBARU

Pekanbaru Sudirman Bawah Jl. Jend. Sudirman No. 140 Pekanbaru 28113 (0761) 31786, 32881, 32403, 32223 28683, 33500, 46920

Pekanbaru Sudirman Atas Jl. Jend. Sudirman No. 452 Pekanbaru 28115 (0761) 31021-5, 21464 36383

Pekanbaru Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 85 Pekanbaru 28115 (0761) 24888 38003

Pekanbaru Nangka Jl. Tuanku Tambusai No. 18 E-F Pekanbaru 28282 (0761) 571610, 572517 572623, 572618

Pekanbaru Jalan Riau Jl. Riau No. 12 D-E Pekanbaru 28292 (0761) 859381, 859580, 859581 47764

Ujungbatu Jl. Jenderal Sudirman No. 15, Ujungbatu Riau 28454 (0762) 61147, 61636, 61620 61148

Pangkalan Kerinci Jl. Raya Lintas Timur Pangkalan Kerinci 28381 (0761) 493696, 493719 493906

Siak Perawang Jl. Raya Perawang Km. 5,Siak Siak 28772 (0761) 693426 693468

Pekanbaru Tuanku Tambusai Komplek Lancang Kuning Square Pekanbaru 28283 (0761) 859848, 859858 859868

Jl Tuanku Tambusai No. 144

Dumai Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 133 A Dumai 28812 (0765) 31088 31097

Dumai Syarif Kasim Jl. Sultan Syarif Kasim No. 99 Dumai 28812 (0765) 32203-4 32204, 35249

Baganbatu Jl. Jend. Sudirman No. 219, Bagan Sinembah Rokan Hilir 28992 (0765) 51093, 51091 51092

Bengkalis Jl. Ahmad Yani, Bengkalis Bengkalis 28712 (0766) 22771, 22772 22773

Pertamina Sungai Pakning Kompleks Pertamina, Sungai Pakning Dumai 28700 (0766) 91220 - 22 Ext. 4269

Jl. Cendana, Singai Pakning

Duri Jl. Hangtuah No. 289-292 Bengkalis 28884 (0765) 91170, 91171 91137

Duri Sudirman Jl. Jenderal Sudirman Kav. 109 Bengkalis 28884 (0765) 598795, 598791 598796

Rengat Jl. Jend. M.T. Haryono No. 11 Rengat 29319 (0769) 22070, 323357 21383

Air Molek Jl. Jend. Sudirman No. 190-192 Air Molek 29352 0769) 41075 41074

HUB BATAM

Batam Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol No. 90 Batam 29432 (0778) 454444, 458137, 458280 452606, 452607, 431740

Batam Lubuk Baja Jl. Imam Bonjol, Lubuk Baja Batam 29432 (0778) 458159 457830

Batam Raja Ali Haji Jl. Raya Ali Haji No. 39 Batam 29432 (0778) 456717, 456824, 456842 457988, 430295

Batam Sekupang Martadinata Jl. R.E. Martadinata Batam 29422 (0778) 322126 322474

Komp. Harapan Business Center Blok I No.1

Batam Industrial Park Batam Industrial Park, Jl. Rasamala No. 1 Batam 29434 (0770) 611666, 611444 611333

Batam Panbil Kawasan Industri Panbil, Jl. Ahmad Yani Batam 29433 (0778) 371283, 371284 371281

Tanjung Uban Jl. Permaisuri No. 3 Tanjung Uban 29152 (0771) 81007, 81006 81008

Tanjung Balai Karimun Jl. Teuku Umar No. 9 Tanjung Balai karimun29161 (0771) 327668, 327389, 327078 327669

Batam Bandara Hang Nadim Bandara Hang Nadim Batam 29431 (0778) 761318 761317

Batam Center Gedung Otorita Batam, Batam Center Batam 29432 (0778) 462048, 462264 462216

Batam Batuaji Ruko Muka Kuning Indah Batam 29432 (0778) 395002, 395003 396476

II Blok E 2 No.3A & 5 Jl. Batuaji Baru

Batam Pulau Sambu Jl. Pasar Pukau Sambu 29411 (0778) 310059, 310053 310053

Batam Tiban Jl. Tiban Raya Batam 29421 (0778) 327177, 326877 323264

Komp.Tiban Garden Blok C No.20

Natuna Jl. Datuk Kaya Wan Muhammad Benteng Natuna 29183 (0773) 31497, 31498, 31499 31623

No. 96-98, Ranai

Tanjungpinang Jl. Teuku Umar No. 23 Tanjungpinang 29111 (0771) 22437, 21805 28047, 23143

Kijang Jl. Hang Jebat, Barek Motor No.9, Kijang Tanjungpinang 29151 (0771) 463377, 463507 463498

HUB JAMBI

Jambi Gatot Subroto Jl. Jend. Gatot Subroto No. 60 A Jambi 36138 (0741) 31581 - 2, 21412 20066

Jambi Telanaipura Jl. Prof. Dr. Sri S.M. Sofwan, SH Jambi 36122 (0741) 62184, 63267, 62537, 63334 62292

No. 27, Telanaipura

Jambi Sam Ratulangi Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 20 Jambi 36113 (0741) 22202, 31089 22202, 26915

Jambi Dr. Sutomo Jl. Dr. Sutomo, PO BOX 14 Jambi 36113 (0741) 34374, 22864 34185

Sarolangun Jl. Lintas Sumatera Km. 1 Sarolangun 37381 (0745) 91318, 91546 91443

Jambi Sipin Jl. Kol. Abunjani No. 54 Jambi 36129 (0741) 61042 668691

Sengeti Jalan Lintas Timur Km.35, Jambi 36381 (0741) 51900 51900

Desa Sengeti, Muaro Jambi

Bajubang Jl. Pramuka No. 1, Bajubang Bajubang 21366 (0743) 21366 20066

Muara Bungo Jl. Lintas Sumatra Km. 1 Muara Bungo 37212 (0747) 21188, 21138 21137

Bangko Jl. Jend. Sudirman, Pematang Kandis Bangko 37314 (0746) 323224 323225

HUB PADANG

Padang Sudirman Jl. Sudirman No. 2A Padang 25001 (0751) 26940, 28940, 33840 31571

Padang Taman Melati Jl. Gereja No. 34 A Padang 25118 0751) 32747, 33338, 33339, 26162, 28332, 38422

38340, 38341, 38342

Padang Indarung Social Center PT Semen Padang Padang 25237 (0751) 27001 34160

Wilayah

HUB

KC

KCP

KK

Page 162: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

160 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Daftar Cabang Bank Mandiri

Padang Muara Jl. Batang Arau No. 42 Padang 25215 (0751) 34872 34036

Padang Belakang Olo Jl. Belakang Olo No. 63 Padang 25116 (0751) 32726, 32748 32749

Bukittinggi Jl. Perintis Kemerdekaan No. 3 Bukittinggi 26111 (0752) 626401 626406

Bukittinggi Aur Kuning Jl. Raya By Pass No. 42, Pasar Aur Kuning Bukittinggi 26131 (0752) 627880, 627881 627879

Solok Jl. K.H. Akhmad Dahlan Solok 27322 (0755) 21123 20169

Sawahlunto Komplek Saringan No.W 27,Jl.Soekarno Hatta Sawahlunto 27421 (0754) 61144, 61146, 61477 61422

Sungai Rumbai Jl. Lintas Sumatera No. 2, Sungai Rumbai Dharmasraya 27584 (0754) 583393, 583394 583395

HUB PALEMBANG SUDIRMAN

Palembang Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 419 Palembang 30134 (0711) 311177, 358325 310393

Palembang Atmo Jl. Kolonel Atmo No.118 Palembang 30125 (0711) 354144, 354245 313655

Palembang Pusri Jl. Mayor Zen No. 9, Gedung YDPK Palembang 30118 (0711) 711023 710994

Palembang R.S.U Jl. Jend. Sudirman Km. 3,5 Palembang 30126 (0711) 313498, 364020 313977

Palembang Pusat Dagang Jl. T.P. Rustam Effendi No. 550 Palembang 30125 (0711) 313767, 356436 310873

Lubuk Linggau Jl. Garuda No. 8-9 Lubuk Linggau 31616 (0733) 325350, 321925 325680

Palembang Sako Kenten Terminal Sako Kenten Palembang 30762 (0711) 810771 810772

Ruko K3 No.1, Sako Kenten

Tanjung Enim Jl. Jend. Ahmad Yani No. 8 Tanjung Enim 31711 (0734) 451033 s.d. 35, 453167 451036

Lahat Jl. Mayor Ruslan Blok A No. 7-8 Lahat 31411 (0731) 323700, 321012, 321013, 323600

322381, 322383

Muara Enim Jl. Jenderal Sudirman No. 44 Muara Enim 31315 (0734) 424148, 421363 423338

Baturaja Jl. Serma Zakaria No. 35-37 Baturaja 32116 (0735) 20688, 20687 23576

Pangkalpinang Jl. Jend. Sudirman No. 7 Pangkalpinang 33128 (0717) 432385 421530, 432623

Sungailiat Jl. Sudirman No. 18 Sungailiat 32111 (0717) 92233, 92416 92233

Parit Tiga Jebus Jl. Air Kuang No. 2, Parit Tiga, Kec.Jebus Bangka Barat 33362 (0715) 351701, 351702 351733

Tanjungpandan Jl. Merdeka No. 6 Tanjungpandan 33411 (0719) 21011, 21012 21600

HUB PALEMBANG ARIEF

Palembang Arief Jl. Kapten A. Rivai No. 27 Palembang 30129 (0711) 310952, 313020, 373271, 352346 313379, 313627

Palembang A. Rivai Jl. Kapten A. Rivai No. 39 Palembang 30135 (0711) 313455, 311556 312016

Palembang Plaju Pertamina UEP III, Jl. Kurnia Plaju 20368 (0711) 352432 352432

Palembang Pasar 16 Ilir Jl. Pasar 16 Ilir No. 165-167 Palembang 30122 (0711) 322226 311481

Prabumilih Sudirman Jl. Sudirman No. 117 Prabumulih 31121 (0713) 326000, 326093, 326094 326095

Palembang Gedung Kanwil Jl. Kapten A. Rivai No. 1008 Palembang 30137 (0711) 364008 - 12 312477

Sungai Lilin Pasar Sungai Lilin No. 33 Musi Banyuasin 30755 (0714) 322750 322125

Jl. Raya Palembang-Jambi

Pendopo Komplek Pertamina II, Jl. Cemara 18 Pendopo 31211 (0711) 90204 90808

Prabumulih Pertamina UEP II, Jl. Pramuka Prabumulih 31122 (0713) 20868 21515

Palembang Uniba Jl. Mayor Ruslan Palembang 30113 (0711) 364025 372233

Palembang Bandara Sultan Badaruddin Bandara Sultan Mahmud.Badaruddin II Palembang 30152 (0711) 410150 420183

Palembang Veteran Jl. Veteran No. A-8 Palembang 30113 (0711) 374004, 357472, 357496 350013

Sekayu Petro Muba Building, Jl. Merdeka Lk. I, Sekayu Musi Banyuasin 30711 (0714) 322900, 322901, 322902 322904

Palembang R. Sukamto Jl. R. Soekamto No.79, Simpang Patal Palembang 30114 (0711) 360808 357670

Bengkulu S. Parman Jl. Letjend. S. Parman No. 183 Bengkulu 38223 (0736) 20016, 22138, 21244 21361, 20464

Bengkulu Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 60 Bengkulu 38115 (0736) 22881, 22916, 21062 22882, 20076

Bengkulu Panorama Jl. Salak Raya No. 297 B, Bengkulu Bengkulu 38226 (0736) 346890 364891

HUB BANDAR LAMPUNG

Bandar Lampung Malahayati Jl. Laksamana Malahayati No. 3 Bandar Lampung 35221 (0721) 481222, 486146, 481431 489064, 473752

Bandar Lampung Telukbetung Jl. Laksamana Malahayati No. 30 Bandar Lampung 34223 (0721) 481945 486847

Bandar Lampung Cut Meutia Jl. Cut Meutiah No. 46 Bandar Lampung 35214 (0721) 486087 483849

Bandar Lampung Supratman Jl. W.R. Supratman No. 70 Bandar Lampung 35111 (0721) 486942-3 485684

Metro Jl. Jend. Sudirman No. 39 A Metro 34111 (0725) 41363 41860

Tanjungkarang Kartini Jl. Kartini No. 79 Tanjungkarang 35111 (0721) 251414 252796

Tanjungkarang Bambu Kuning Jl. Bukit Tinggi No. 21 D Tanjungkarang 35114 (0721) 255167 268602

Pringsewu Jl. Ahmad Yani No. 9, Pringsewu Tanggamus 35373 (0729) 24452, 24453 21472

Bandar Lampung Raden Intan Jl. Raden Intan No. 132 Bandar Lampung 35141 (0721) 251312, 251510 51510

Bandar Lampung Teuku Umar Jl. Teuku Umar No. 7 Bandar Lampung 35141 (0721) 774400 774500

Bandar Jaya Jl. Proklamator No. 33 A, Bandar Jaya Lampung Tengah 34163 (0725) 529999 529127

Bandar Lampung Antasari Jl. Pangeran Antasari No. 149 B - C Bandar Lampung 35133 (0721) 782555, 770163, 770282, 771026 782333

Kotabumi Jl. Jenderal Sudirman No. 43 Kotabumi 34516 (0724) 21392, 21539, 21611 21975, 21489

HUB JAKARTA KOTA

Jakarta Kota Jl. Lapangan Stasiun No. 2 Jakarta Barat 11110 (021) 2600500, 2600506 2600505, 2600508

Jakarta Bandengan Komplek Puri Deltamas Blok J 1-2 Jakarta Utara 14450 (021) 6603086, 6603087, 6690405 66603981, 6690602

Jl. Bandengan Selatan No. 43

KOTAMADYA/ KODE

JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Page 163: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 161

Daftar Cabang Bank Mandiri

Jakarta Mitra Bahari Komplek Pertokoan Mitra Bahari Jakarta Utara 14440 (021) 6625325 6625327

Blok E No.7-8, Jl. Pasar Ikan

Jakarta Pluit Selatan Jl. Raya Pluit Selatan No. 31-35 Jakarta Utara 14450 (021) 6670909, 6670101, 6697201, 6670044

6670303, 6612931

Jakarta Pangeran Jayakarta Jl. Pangeran Jayakarta No. 73 Jakarta Pusat 10730 (021) 6299030 6399070

Jakarta Glodok Plaza Ruko Glodok Plaza Blok H No.45-46 Jakarta Barat 11180 (021) 6122831, 6252348, 6252563 6252615, 6261657

Jl. Pinangsia Raya

Jakarta Mangga Dua Arkade Dusit Mangga Dua No. 5 Jakarta Pusat 10730 (021) 6127623-4 6127624

Jl. Arteri Mangga Dua Raya

Jakarta Mega Mal Pluit Ruko Mega Mal Pluit No. MG 46 - 47 Jakarta Utara 14450 (021) 6683566 6670926

Jakarta Muara Karang Raya Jl. Muara Karang Raya No. 93-95 Jakarta Utara 14450 (021) 6603482 6697914

Jakarta Glodok Sky Pasar Glodok Lt. 2 A.LO2 BKS039 Jakarta Barat 11120 (021) 6336040, 6320, 6120, 6130 6336440

Jakarta Pinangsia Jl. Pinangsia II No. 3 D, Taman Sari Jakarta Barat 11110 (021) 6012024, 6903715, 8011029 62317073

Jakarta Pluit Karang Baru Jl. Pluit Karang Utara No. 66 A Jakarta Utara 14450 (021) 66694389, 66694401, 66692630

Blok I-1 Selatan Kav 38-SEB 66694402, 66694407

Jakarta ITC Mangga Dua ITC Mangga Dua Lt. I Blok B 13-14 Jakarta Utara 14410 (021) 62300268-269 62300267

Jl. Mangga Dua Raya

Jakarta Harco Mangga Dua Ruko Agung Sedayu Blok N No. 36 Jakarta Pusat 10730 (021) 6123135, 6127048, 6127049 6123134

Jl. Mangga Dua Raya

Jakarta Pasar Pagi Mangga Dua Gedung Pusat Perdagangan Grosir Jakarta Utara 14430 (021) 6019947 - 48 6019257

Mangga Dua Blok KA No.12A-14,Jl. Mangga

Jakarta WTC Mangga Dua WTC Mangga Dua Lt. 5 Blok D No. 27 Jakarta Utara 14430 021) 30012229, 30012234, 30012235 30012227

Jl. Mangga Dua Raya No. 8

Jakarta Pasar Pagi Lama Jl. Pintu Kecil III No. 54, Pasar Pagi Jakarta Utara 11230 (021) 6916434, 6926655 6909647

Jakarta Mangga Dua Square Mangga Dua Square Blok B No. 9 Jakarta Utara 14430 (021) 62312970 62312971

Jl. Gunung Sahari Raya 1

Jl. Mangga Dua Raya Kav. No. 4

Jakarta Jayakarta Komplek Sentral Komplek Ruko Sentral Blok A.9 & Blok A.10, Jakarta Utara 10730 (021) 6242671 6242672

Jl. Pangeran Jayakarta No. 126-129

Jakarta Lindeteves Lindeteves Trade Center Blok RA No. 50 Jakarta Barat 11180 (021) 62310870 62310871

Jl. Hayam Wuruk No. 127

HUB JAKARTA S. PARMAN

Jl. S. Parman Kav. 62-63, Slipi

Jakarta Bandara Soekarno- Bandara Soekarno-Hatta Jakarta Barat 19100 (021) 5507283, 5506744, 5502062 5501383, 5594349

Hatta Terminal D Terminal D & E Departures

Jakarta Bandara Soekarno-Hatta Cargo Bandara Soekarno-Hatta Jakarta Barat 19101 (021) 5501260 5501289, 5507175

Cargo Area Gedung 501

Jakarta R.S. Pelni Jl. Aipda KS Tubun 92-94, Petamburan Jakarta Barat 11410 (021) 5306784, 5363394 5480027

Jakarta Gedung Pusri Jl. Taman Anggrek-Kemanggisan Jaya Jakarta Barat 11480 (021) 5482003 5481489

Jakarta Design Center Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 53-54 Jakarta Pusat 10260 (021) 5495136-8 5495139

Jakarta R.S. Harapan Kita Jl. S. Parman Kav. 87 Jakarta Barat 11420 (021) 5681153, 5684085-1248 56963325

Jakarta Bandara Soekarno-Hatta Bandara Soekarno-Hatta, Gedung 601 Jakarta Barat 19120 (021) 5501240, 5501378, 5502426 5502427

Gedung Angkasa Pura

Jakarta Garuda Sentra Operasi Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng Jakarta Barat 19110 (021) 5590369 5590389

Jakarta R.S. Kanker Dharmais R.S. Kanker Dharmais Jakarta Barat 11420 (021) 5681573 56943406

Jl. Let.Jend. S. Parman Kav. 84-88, Slipi

Jakarta Jalan Panjang Jl. Panjang No. 5 A, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530 (021) 5327262, 5327472, 5327393 5322397

Jakarta Slipi Jaya Jl. Letjend. S. Parman Kav. 17-18 Jakarta Barat 11480 (021) 5356830, 5356646 5356917

Gedung Slipi Jaya

Tangerang Taman Niaga Soewarna Taman Niaga Soewarna, Lantai Dasar Blok B Tangerang 19101 (021) 55911440, 55911242 55911441

Lot 1-5, Bandara International Soekarno-Hatta

Jakarta Pos Pengumben Kompleks Intercon Megah Jakarta Barat 11640 (021) 5864931, 5864951, 5865075 5864448

Blok W.3 No. 20, Jl. Raya Joglo

Jakarta Teluk Mas Ruko Teluk Mas Jakarta Utara 11450 (021) 66698324 66698325

Jl. Teluk Mas No. 18 E, Pejagalan

Jakarta Pantai Indah Selatan Jl. Pantai Indah Selatan I Jakarta Utara 14460 (021) 55964740 55964739

Blok D-A Kav.No.1, Penjaringan

Jakarta Duta Harapan Indah Ruko Duta Harapan Indah Jakarta Utara 14460 (021) 66605630 66605631

Blok I No.18, Kapuk Muara

Jakarta Kapuk Raya Ruko Kapuk Raya, Jakarta Utara 14460 (021) 70708601 5562102

Jl. Kapuk Raya No.62 B, Kamal Muara

KOTAMADYA/ KODE

JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Wilayah

HUB

KC

KCP

KK

Page 164: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

162 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Daftar Cabang Bank Mandiri

Jakarta Kemanggisan Jl. Budi Raya No. 7 A-B, Kemanggisan Jakarta Barat 11480 (021) 53666265 53666264

Tangerang Mutiara Kosambi Wkawasan Pergudangan Mutiara Kosambi 2 Tangerang 15211 (021) 55310473, 55910471, 55911072 55991073

Blok A No.11

HUB JAKARTA KYAI TAPA

Jakarta Kyai Tapa Jl. Kyai Tapa No. 99 Jakarta Barat 11440 (021) 5634614 5634613, 5634622

Jakarta Jelambar Jl. Pangeran Tubagus Angke No. 10 Jakarta Barat 11460 (021) 5647439 5675890

Jakarta Taman Kebon Jeruk Jl. Meruya Ilir Blok A No. 19 Jakarta Barat 11650 (021) 5846762 5304127

Jakarta Roxy Mas Jl. K.H. Hasyim Ashari No. 125 Jakarta Pusat 10150 (021) 6329512 6329487

Jakarta Kebon Jeruk Perjuangan Jl. Perjuangan No. 9 B, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520 (021) 5360735-7 5348757

Jakarta Jembatan Lima Jl. K.H. Moch. Mansyur No. 222 Jakarta Barat 11210 (021) 6310068 6306112

Jakarta Tomang Jl. Tomang Raya No. 32 Jakarta Barat 11430 (021) 56968006, 56968281 56968284

Jakarta RS Royal Taruma Jl. Daan Mogot No. 34 Jakarta Barat 11470 (021) 56962446 56961918

Jakarta Universitas Trisakti Kampus A Universitas Trisakti, Jakarta Barat 11440 (021) 5636491, 5636771 5636527

Jl. Kyai Tapa No. 1, Grogol

Jakarta Latumetten Jl. Prof.DR. Latumetten No. 17 E Jakarta Barat 11330 (021) 6343303 63851739

Jakarta Taman Permata Indah Jl. Kampung Gusti Blok M No.25,Penjaringan Jakarta Utara 14450 (021) 6603040, 6606262 6602987

Jakarta Grogol Muwardi Jl. Dr. Muwardi II No. 15 A, Grogol,Petamburan Jakarta Barat 11460 (021) 5632657 5632574

Jakarta Jelambar Baru Ruko Jelambar Baru Jakarta Barat 11460 (021) 5643966 56963916

Jl.Jelambar Baru Raya No. 6B Grogol, Petamburan

Jakarta Jembatan Dua Ruko Jembatan Dua Jakarta Utara 14450 (021) 6619596 6620392

Jl. Jembatan Dua No.5C, Penjaringan

Grogol, Petamburan

Jakarta Mohammad Mansyur Jl. KH Mahammad Mansyur No. 11 Blok A-3 Jakarta Pusat 10140 (021) 63857527 63857509

Jakarta Taman Permata Buana Ruko Taman Permata Buana Jakarta Barat 11610 (021) 58355045 58304247

Jl. Pulau Bira III Blok D1 Kav.47, Kembangan

Jakarta Roxy Square Gedung Roxy Square Jakarta Barat 11718 (021) 56954494 56954514

Lantai Lower Groud Blok C3 No.7-8 Jl. Kyai Tapa No. 1

HUB JAKARTA DAAN MOGOT

Jakarta Daan Mogot Jl. Daan Mogot Jakarta Barat 11460 (021) 56961890 5606252, 5606249

Jakarta Kalideres Jl. Utama Raya Blok B No. 57 A-B,Cengkareng Jakarta Barat 11730 (021) 5450258, 5450259, 54391549 5450257

Jakarta Grenvil Grenvil Real Estate Blok BG 31-36 Jakarta Barat 11510 (021) 5689044-46 5689048

Jakarta Tanjungduren Jl. Tanjungduren Raya No. 56 A-B Jakarta Barat 11470 (021) 5666503 5666552

Jakarta Kedoya Rukan Golden Green No. 21, Jl. Arteri Kedoya Jakarta Barat 11520 (021) 5824804 5824806

Jakarta Kepa Duri Jl. Mangga Raya Blok Y No. 20 Jakarta Barat 11510 (021) 5656646-7 5656645

Jakarta Taman Palem Lestari Jl. Boulevar Taman Palem Lestari Jakarta Barat 11730 (021) 55955409-10 55955100

Blok D1 No. 19

Jakarta Taman Semanan Indah Komplek Perumahan Taman Semanan Indah Jakarta Barat 11750 (021) 5407035, 5407036 54351946

Jl. Dharma Kencana Blok H No. 21

Jakarta Daan Mogot Baru Pertokoan Daan Mogot Baru Jakarta Barat 11840 (021) 54381659, 5459397 5459827

Jl. Jimbaran Blok 7 B No. 14

Jakarta Mutiara Taman Palem Ruko Mutiara Taman Palem Blok A2 No.22 Jakarta Barat 11730 (021) 54353574, 54353584 54353122

Jl. Outer Ring Road Kamal, Cengkareng

Jakarta Mal Puri Indah Komplek Mal Puri Indah Jakarta Barat 11610 (021) 5822723, 5822778 5822302

Lantai Dasar Unit 70 C, Jl. Puri Agung, Puri Indah

Jakarta Puri Kencana Komplek Puri Bugar Jakarta Barat 11610 (021) 5819878 5808383

Jakarta Mal Taman Anggrek Mal Taman Anggrek Jakarta Barat 11470 (021) 56998570 s.d. 72 56998574

Ground Level C 13A & C 13Z,

Jl. Let.Jend S.Parman Kav.21

Jakarta Galeri Niaga Mediterania Ruko Galeri Niaga Mediterania Jakarta Utara 14460 (021) 5882136 5882137

Blok X-3, Kav. No.A-8F, Kapuk Muara

Jakarta Citra Garden Jl. Peta Selatan No. 6 A-B, Kalideres Jakarta Barat 11840 (021) 54380494, 54380495 54380501

HUB JAKARTA GAMBIR

Jakarta Gambir Jl. Ir. H. Juanda No. 18 Jakarta Pusat 10120 (021) 3808367 - 9 3808357

Jakarta Gunung Sahari Jl. Industri No. 1 Jakarta Pusat 10720 (021) 2600025 2600236

Jakarta Krekot Jl. H. Samanhudi No. 2 AB Jakarta Pusat 10710 (021) 3506002 2310314

Jakarta Juanda Jl. Ir. H. Juanda No. 25 Jakarta Pusat 10110 (021) 2310203 2310311

Jakarta Angkasa Kantor Pusat PT MNA Jakarta Pusat 10720 (021) 6540703 6540705

Jl. Angkasa Blok B-15 Kav. 2-3

Jakarta KP Pertamina Jl. Perwira No. 2 Jakarta Pusat 10110 (021) 2310380 2310509

Jakarta Pasar Baru Jl. H. Samanhudi No. 46 Jakarta Pusat 10710 (021) 2310277 2310318

Jakarta Ketapang Indah Komplek Ketapang Indah Jakarta Barat 11140 (021) 6336461, 6336601, 6336482 6349340, 6340164

KOTAMADYA/ KODE

JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Page 165: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 163

Daftar Cabang Bank Mandiri

Jakarta Mangga Besar Jl. Mangga Besar Raya No. 73-75 Jakarta Barat 11170 (021) 2600044 2600007, 6391113

Jakarta KPKN II Jl. Dr. Wahidin II No. 3 Jakarta Pusat 10710 (021) 3850159 3850159

Jakarta Krekot Bunder Ruko Krekot Bunder Jakarta Pusat 10710 (021) 3841665 3809826

Jl. Krekot Bunder Raya No. 62, Sawah Besar

Jakarta Pademangan Jl. Pademangan IV Gang 6 No. 39 Jakarta Utara 14410 (021) 6409587, 6409588 6411910

Jakarta Batu Ceper Wisma Tigris, Jl. Batu Ceper No. 19 DEF Jakarta Pusat 10120 (021) 3500229, 3442873, 3512474 3512435

Jakarta KP BPKP KP BPKP, Jl. Hayam Wuruk Jakarta Pusat 10120 (021) 3866724, 3866725 3866724

Jakarta Departemen Keuangan Gedung 16 Lantai Departemen Keuangan Jakarta Pusat 10710 (021) 3522074 3522072

Jl.Lapangan Banteng Timur No. 2-4

Jakarta International Expo Kemayoran Jl. Benyamin Suep Jakarta Pusat 11620 (021) 26645157, 26645158 26645159

Jakarta Gedung Askrindo Jl. Angkasa Blok B-9 Kav. 8 Jakarta Pusat 10610 (021) 6546550 6546550

Jakarta Hayam Wuruk Jl. Hayam Wuruk No. 96 A, Tamansari Jakarta Barat 11160 (021) 6009367, 6009371, 6009374 6009375

HUB JAKARTA TANJUNGPRIOK

Jakarta Tanjungpriok Enggano Jl. Enggano No. 42 Jakarta Utara 14310 (021) 43902536, 4351167, 4351169 43933637, 4351168

Jakarta Cakung “Komplek PT KBN, Jl. Raya Cakung, Cilincing Jakarta Utara 14410 (021) 44820942 44820937

Jakarta Sunter Permai Jl. Sunter Permai Raya No. 1-4 Jakarta Utara 14350 (021) 6408766 6408763

Jakarta Tanjungpriok Yos Sudarso Jl. Yos Sudarso No. 750 Jakarta Utara 14210 (021) 43930617 43930980

Jakarta Sunter Paradise Jl. Sunter Paradise Jakarta Utara 14350 (021) 6459934 686453

Jakarta Tanjungpriok Tawes Jl. Tawes No. 23, Tanjungpriok Jakarta Utara 14310 (021) 4300138 4300182

Jakarta Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2 Jakarta Pusat 10510 (021) 4211167 4249658

Jakarta Perumpel Tanjungpriok Gedung Pulau Laut Jakarta Utara 14310 (021) 4304953, 4304944, 4304952

Jl. Banda No. 1, Tanjungpriok (021) 43930230, 43904547

Jakarta Ancol Jl. Parang Tritis No. 4 Jakarta Utara 14430 (021) 6911037 6927821

Jakarta Tanjungpriok Kantor Departemen Agama Kota Jakarta Utara 14210 (021) 4300489, 4304572, 4300733

Departemen Agama Jl. Plumpang Raya Semper No.52 (021) 4308769, 4300821

Jakarta Griya Inti Sentosa Ruko Griya Inti Sentosa Jakarta Utara 14350 (021) 65835034 - 35, 65835014, 6516285 65835033

Jl. Griya Utama Blok A No. 22

Jakarta Sunter Agung Utara Jl. Sunter Agung Utara Blok A 36 D No.25 Jakarta Utara 14350 (021) 65835132, 65835133, 64715602

(021) 65835229, 65835230

Jakarta Taman Sunter Indah Ruko Taman Sunter Indah Jakarta Utara 14350 (021) 6514680, 6514681, 6500587 6500719

Jl. Taman Sunter Indah Blok KI-1 No. 15

Jakarta Mal Sunter Mal Sunter Lantai Dasar No.8 D Jakarta Utara 14350 (021) 65832298, 65832299, 65832395 65831994

Jl. Danau Sunter Utara

Jakarta Prima Sunter Ruko Prima Sunter Jakarta Utara 14350 (021) 65836180, 65836181, 65830952 65830953

Jl. Danau Sunter Utara Blok A Kav. No.1

Jakarta Plumpang Gedung Pusat Arsip Pertamina Jakarta Utara 14230 (021) 43906859, 43906861 43906860

Jl. Yos Sudarso, Jembatan 3, Plumpang

Jakarta Pasar Seni Ancol Jl. Lodan Timur, Blok F Jakarta Utara 14420 (021) 6408862, 6413614 682210

Jakarta Tanjungpriok Bea & Cukai Kantor Gudang Persediaan Jakarta Utara 14310 (021) 43903235, 43903236, 43903237

Cabang Pelabuhan Tanjungpriok (021) 43905060, 43905061

Jl. Pasoso No.4, Tanjungpriok

HUB TANGERANG KI SAMAUN

Tangerang Ki Samaun Jl. Ki Samaun No. 214 Tangerang 15118 (021) 5523618, 5522145 5525344

Tangerang Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 9 Tangerang 15111 (021) 5522206 5525004

Tangerang Merdeka Plaza Sinar Merdeka Mas Blok A2 No. 7-8 Tangerang 15113 (021) 5516959, 5517019 5523718

Jl. Merdeka No. 53

Tangerang Cikokol Ruko Mahkota Mas Blok C No. J4 - J5, Cikokol Tangerang 15117 (021) 5543218 5543048

Tangerang Ciledug Jl. Ciledug Raya No. 77, Kav. 1-2, Ciledug Tangerang 15154 (021) 5847826, 5854693, 7329006 5847827

Tangerang Cikupa Pertokoan Cikupa Blok B No.3 Tangerang 15710 (021) 5960561, 5963003 5961708

Jl. Raya Serang Km. 14,8

Tangerang Pinangsia Karawaci Ruko Pinangsia Blok A No. 39, Lippo Karawaci Tangerang 15139 (021) 5516058, 5515745 5588869

Tangerang Kota Modern Perumahan Modernland Blok BR No.19 Tangerang 15117 (021) 55749147, 55749148 55749149

Jl. Jend. Sudirman

Tangerang Gading Serpong Ruko Gading Serpong Blok AA4 No. 38 Tangerang 15333 (021) 5462297, 5462330 5462220

Jl. Boulevard

Tangerang Alam Sutera Ruko Sutera Niaga I No. 71, Jl. Raya Serpong Tangerang 15325 (021) 53124348, 53124349 5398754

Tangerang Ciledug CBD Ruko Central Business Dustrict (CBD) Tangerang 15157 (021) 7324942, 7328453, 7303899 7334583

Trade Mall and Shopping Arcade

Jl. HOS Cokroaminoto No. 93, Ciledug

Tangerang Bumi Permata Indah Pertokoan Bumi Permata Indah Tangerang 15157 (021) 73453233, 73456025 73450677

Blok R 1 No. 23, Jl. Raden Saleh

Karang Tengah, Ciledug

KOTAMADYA/ KODE

JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Wilayah

HUB

KC

KCP

KK

Page 166: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

164 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Daftar Cabang Bank Mandiri

Serang Jl. Diponogero No. 8 Serang 42111 (0254) 205379, 201260, 205380, 202570 201533, 217723

Serang Cikande Kawasan Industri Modern Cikande Serang 42186 (0254) 404102, 404103, 404104 400439

Komplek Ruko Modern Cikande Blok B No. 1

Jl. Raya Cikande

Serang Pasar Lama Jl. Maulana Hasanuddin No. 57 B Serang 42112 (0254) 220404 s.d 6 201224

Cilegon Anyer Jl. Raya Anyer No. 2 Cilegon 42431 (0254) 391515 391396, 386622

Cilegon Merak Jl. Raya Merak No. 3 Cilegon 42431 (0254) 391211 391606

Cilegon Krakatau Steel Kawasan Industri Berat Cilegon Cilegon 42431 (0254) 372124 386622

Gedung ADB Krakatau Steel

Cilegon Pasar Anyar Jl. Raya Anyer No. 103, Anyer Serang 42166 (0254) 603515 603516

(021) 39832921, 30400144, 30400147 39832923

(021) 39832924

HUB JAKARTA KEBON SIRIH

Jakarta Kebon Sirih Jl. Tanah Abang Timur No. 1-2 Jakarta Pusat 10110 (021) 2311800, 2300800 2310604, 2310216, 2310160

Jakarta Fakhrudin Jl. K.H. Fakhrudin No.15, Tanah Abang Jakarta Pusat 10250 (021) 2301486, 2301487 2301338, 2301079

Jakarta Kebon Jati Jl. Kebon Jati No.18, Komplek Ruko Jakarta Pusat 10250 (021) 3914859 2303146

No.116-117

Jakarta Suryopranoto Jl. Suryopranoto No. 48 C-D Jakarta Pusat 10130 (021) 6304431 6307748

Jakarta Gedung Pelni Jl. Gajah Mada No. 14 Jakarta Pusat 10130 (021) 6335770 63857742

Jakarta Wisma Bisnis Indonesia “Wisma Bisnis Indonesia, Jl. KH Mas Mansyur No. 12 A Jakarta Pusat 10220 (021) 5900645, 5900646 5900647

Jakarta Cideng Jl. Cideng Barat No. 87 Jakarta Pusat 10150 (021) 3450945, 3446955 3847796

Jakarta Metro Tanah Abang Gedung Pusat Grosir Metro Tanah Abang Jakarta Pusat 10230 (021) 30035457, 30035458 30035469

Lantai 6 No.6-7

Jl. K.H. Wahid Hasyim No.187-189

Jakarta Pasar Tanah Abang Blok A Pasar Regional Tanah Abang Jakarta Pusat 10250 (021) 23571745, 23571748 23571746

Blok A,Lt.Basement 2

Blok F No.85-86, Tanag Abang

Jakarta Departemen Hankam Jl. Merdeka Barat No. 13-14 Jakarta Pusat 10110 (021) 3828403 3840918

Jakarta Tanah Abang Bukit Pasar Tanah Abang Bukit Blok B No.3 Jakarta Pusat 10250 (021) 3456372, 31908817 3456373

Jl. Fakhrudin No. 36

Jakarta Gedung Indosat Jl. Medan Merdeka Barat No. 21 Jakarta Pusat 10110 (021) 3802614 2310141

Jakarta Gedung Depparpostel Jl. Merdeka Barat No. 17 Jakarta Pusat 10110 (021) 3867496 3520678

HUB JAKARTA THAMRIN

Jakarta Thamrin Jl. Kebon Sirih No. 83 Jakarta Pusat 10340 (021) 2302411 2303744, 2302567

Jakarta Jalan Sunda Jl. Sunda No. 1 Jakarta Pusat 10350 (021) 2300473, 2300718, 31930396 39899056

Jakarta Menara Thamrin Jl. M.H. Thamrin Kav. 3 Jakarta Pusat 10340 (021) 2303860 2302841

Jakarta Gedung Jaya Jl. M.H. Thamrin No. 12 Jakarta Pusat 10250 (021) 2300104, 2300843, 2300849 2300316, 3903933

Jakarta Wisma Nusantara Jl. M.H. Thamrin No. 59 Jakarta Pusat 10310 (021) 2300517 2300216, 31934947

Jakarta Sabang Jl. Kebon Sirih No. 73 Jakarta Pusat 10340 (021) 3919931, 31925277 3147921, 31925285

Jakarta Sarinah Jl. M.H. Thamrin No. 11 Jakarta Pusat 10340 (021) 2300644 2300720

Jakarta Wisma Alia Jl. M. Ikhwan Ridwan Rais No. 10-18 Jakarta Pusat 10110 (021) 2311533 2310175

Jakarta RSPAD Gatot Subroto RSPAD Gatot Subroto Jakarta Pusat 10410 (021) 3505963, 3505964, 3505966 3505967

Jl. Abdul Rahman Saleh No. 24

Jl. Senen Raya No. 135

Jakarta Prapatan Jl. Prapatan No. 30 Jakarta Pusat 10410 (021) 3847101, 3845507 3847110

Jakarta PLN Gambir Jl. M. Ikhwan Ridwan Rais No. 1 Jakarta Pusat 10110 (021) 3453914 3453880

Jakarta Gedung Bimantara Gedung Bimantara, Jl. Kebun Sirih 17-19 Jakarta Pusat 10340 (021) 3920105 3920017

Jakarta Departemen Agama Jl. Lapangan Banteng No. 3-4 Jakarta Pusat 10710 (021) 3504132 - 53 - 56 3504143

Jakarta Stasiun Senen Jl. Stasiun Senen No. 16 Jakarta Pusat 10410 (021) 42887720 42887731

HUB JAKARTA IMAM BONJOL

Jakarta Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol No. 61 Jakarta Pusat 10310 (021) 2301555, 2301545 2300433, 2300569

Jakarta R.S.C.M. Jl. Diponegoro No. 71 Jakarta Pusat 10430 (021) 3918301 3100145

Jakarta R.S. Jakarta Jl. Jend. Sudirman Kav. 49 Jakarta Selatan 12930 (021) 5732241-43 5710329

Jakarta Bendungan Hilir Jl. Bendungan Hilir Raya No. 82 Jakarta Pusat 10210 (021) 5711658, 5721672, 5733283 5711671

Jakarta Cik Ditiro Jl. Ki S. Mangunsarkoro No. 49 Jakarta Pusat 10310 (021) 2300112, 2300291, 544 2300837

Jakarta Wisma Indosemen Jl. Jend. Sudirman Kav. 70-71 Jakarta Selatan 12910 (021) 2510381 2510380

Jakarta Berdharma Jl. Jend. Sudirman Kav. 32-33 Jakarta Pusat 10220 (021) 5701916 5706563

Jakarta Mid Plaza Jl. Jend. Sudirman Kav. 10-11 Jakarta Pusat 10220 (021) 5704560, 5720710, 5720714 5746474

Jakarta Kebun Melati Jl. M.H. Thamrin No. 8 A-B Jakarta Pusat 10230 (021) 3907390 3907384

Jakarta Wisma Metropolitan Jl. Jend. Sudirman Kav. 29 Jakarta Selatan 12920 (021) 5264928, 5253208 5701647

Jakarta Plaza Indonesia Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30 Jakarta Pusat 10350 (021) 2300766, 2300678, 2300533 2300320

KOTAMADYA/ KODE

JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Page 167: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 165

Daftar Cabang Bank Mandiri

Jakarta Menteng Jl. Gereja Theresia No. 45 Jakarta Pusat 10350 (021) 3928625 3143413

Jakarta Plaza Dua Mutiara Plaza Dua Mutiara, Lt. 1 Ruang 103 Jakarta Pusat 12920 (021) 5208915, 5208917 5208913

Jl. Jend. Sudirman Kav. 25

Jakarta Grand Indonesia Jl. M.H. Thamrin Kav. 1 Jakarta Pusat 10310 (021) 23580830, 23580831, 23580832 23580834

HUB JAKARTA CIKINI

Jakarta Cikini Jl. Cikini Raya No. 56 Jakarta Pusat 10330 (021) 31931732 31927002, 3925464

Jakarta Salemba Raya Jl. Salemba Tengah No. 4 B Jakarta Pusat 10440 (021) 3907605 3913331

Jakarta Taman Ismail Marzuki Jl. Cikini Raya No. 34-36 Jakarta Pusat 10330 (021) 2300361 2301511

Jakarta Kramat Raya Jl. Kramat Raya No. 94-96 Jakarta Pusat 10450 (021) 3161938 3161946

Jakarta Cut Meutia Jl. Cut Meutiah No. 16 Jakarta Pusat 10340 (021) 3927781-3 2301586

Jakarta Cempaka Mas Kompleks Pertokoan Graha Cempaka Mas Jakarta Pusat 10640 (021) 42800153, 4263947 4263946

Blok A 24-25, Jl. Letjend. Suprapto

Jakarta Universitas Yarsi Jl. Letjend. Soeprapto, Cempaka Putih Jakarta Pusat 10510 (021) 4206036, 4259380 4262540

Jakarta Cempaka Putih Permai Cempaka Putih Permai Blok A No. 20-21 Jakarta Pusat 10510 (021) 4203363 4205779

Jl. Letjend. Suprapto

Jakarta Percetakan Negara Departemen Kesehatan, Dirjen PPM & PL Jakarta Pusat 10560 (021) 42802567 42802567

Jl. Percetakan Negara No. 29

Jakarta Kenari Mas Gedung Kenari Mas Lantai 2 Blok G-5 Jakarta Pusat 10440 (021) 39842765 39840413

Jl. Kramat Raya No. 101

Jakarta R.S. Islam Jakarta Jl. Cempaka Putih Tengah 1 Jakarta Pusat 10510 (021) 42878737 4206683

Jakarta Pertamina UPMS III Jl. Kramat Raya No. 59 Jakarta Pusat 10450 (021) 3100242, 3925876 3925876

Jakarta Taspen Jl. Letjend. Suprapto, Cempaka Putih Jakarta Pusat 10510 (021) 4256546 4256537

Jakarta Rawasari Jl. Rawasari Selatan No. 29 Jakarta Pusat 10570 (021) 42801640, 42802851, 42802852

(021) 42802853, 42802854

Jakarta ITC Cempaka Mas ITC Cempaka Mas Mega Grosir Jakarta Pusat 10640 (021) 42874324, 42876943, 42874774 42873090

Lower Ground No. 155 dan 156

Jl. Letjen. Suprapto

Jakarta Mega Grosir Cempaka Mas Ruko Mega Grosir Cempaka Mas Jakarta Pusat 10640 (021) 42889320, 42889321, 42889322 42906759

HUB JAKARTA CASABLANCA

Jakarta Gedung Tira Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-3 Jakarta Selatan 12920 (021) 5209345 5209325

Jakarta Tebet Barat Jl. Tebet Barat IX No.26, Tebet Jakarta Selatan 12810 (021) 83700179, 83795438, 83792659 83700178

Jakarta Tebet Supomo Jl. Prof. Dr. Supomo, SH No. 43, Tebet Jakarta Selatan 12180 (021) 8301180-83, 8305559 8291001, 8301183

Jakarta Rasuna Said Gedung Enterprise,

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-5 Jakarta Selatan 12920 (021) 2501256 2501249

Jakarta Graha Irama Graha Irama Lantai Dasar Jakarta Selatan 12950 (21) 52964180, 52964282, 52964184 (021) 52964179

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-1, No. 1-2

Jakarta Saharjo Komplek Gajah Unit F & G Jakarta Selatan 12810 (021) 8293567-68, 83791680 8282349, 83791681

Jl. Dr. Saharjo No. 111

Jakarta Kuningan Gedung Menara Duta Jakarta Selatan 12920 (021) 5207075 5200301

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-9

Jakarta Pasar Rumput Jl. Sultan Agung No. 59 D Jakarta Selatan 12970 (021) 8294959 8315687

Jakarta Ambassador Mall Ambassador, Jl. Prof. Dr. Satrio Jakarta Selatan 12940 (021) 57930970, 57930971 - 72 57930973

Jakarta Tebet Timur Jl. Tebet Timur Dalam Raya N0. 115 Jakarta Selatan 12820 (021) 8290675, 8290521, 8290721 8291788

Jakarta Tebet Raya Jl. Tebet Raya No. 9 A Jakarta Selatan 12810 (021) 8310117 8310208

HUB JAKARTA JATINEGARA

Jakarta Jatinegara Timur Jl. Jatinegara Timur No. 58 Jakarta Timur 13310 (021) 2800033 8508770, 2800056

Jakarta Kalimalang Jl. Raya Tarum Barat Blok M I No. 2 Jakarta Timur 13450 (021) 8645943-4 8656511, 8645944

Kav. Billy Moon, Kalimalang

Jakarta Pahlawan Revolusi Jl. Pahlawan Revolusi No. 57 , Pondok Bambu Jakarta Timur 13470 (021) 8625120 8625120

Jakarta Puri Sentra Niaga Jl. Seulawah Raya, Puri Sentra Niaga Jakarta Timur 13620 (021) 86600854-5 8604829

Blok C-50, Jatiwaringin

Jakarta Pondok Bambu Jl. Pahlawan Revolusi Jakarta Timur 13430 (021) 8612067 8612422

Jakarta Rawamangun Pegambiran Jl. Pegambiran No. 4, Rawamangun Jakarta Timur 13220 (021) 4892878 4750071

Jakarta D.I. Panjaitan Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Gedung Wika Jakarta Timur 13340 (021) 2800088 8195074

Jakarta Matraman Jl. Matraman Raya No. 31 Jakarta Timur 13150 (021) 8510772 8502389

Jakarta Jatinegara Barat Jl. Jatinegara Barat No. 142 AB Jakarta Timur 13320 (021) 8199747 8508807

Jakarta Pondok Kelapa Jl. Tarum Barat Km. 4,5, Kalimalang Jakarta Timur 13450 (021) 8645173 8652418

Jakarta Buaran Ruko Taman Buaran Indah Blok A No. 89 Jakarta Timur 13470 (021) 8608169, 8608232 86611127

Jl. Buaran Raya, Duren Sawit

Jakarta Pondok Kelapa Kavling DKI Jl. Raya Pondok Kelapa Blok D II No. 2 Jakarta Timur 13450 (021) 86900803, 86902849, 86902268 86902294

KOTAMADYA/ KODE

JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Wilayah

HUB

KC

KCP

KK

Page 168: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

166 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Daftar Cabang Bank Mandiri

Jakarta Cipinang Jaya Jl. Cipinang Jaya No. 357 Jakarta Timur 13410 (021) 85903526, 85903545, 85903628 85903919

Cipinang Besar Selatan

Jakarta Pasar Jatinegara Jl. Matraman Raya No. 242 Jakarta Timur 13310 (021) 2800064 2800072

Jakarta Waskita Karya Jl. Biru Laut X Kav. 10, Cawang Jakarta Timur 13340 (021) 8564421 8564422

Jakarta Klender Komplek Ruko Blok B1 No.6 Jakarta Timur 13470 (021) 86612125 - 27 86612129

Jl. I Gusti Ngurah Rai

Jakarta Halim Perdanakusuma Bandara Halim Perdanakusuma No. 121 HT Jakarta Timur 13610 (021) 80889951 80889950

Jakarta Pramuka Gedung Is Plaza, Jl. Pramuka Raya Kav. 151 Jakarta Timur 13120 (021) 8199377, 8564666 8199341

Jakarta Otto Iskandardinata Gedung Graha Marba, Lantai 1 Jakarta Timur 13330 (021) 85904114, 85903837 85903966

Jl. Otto Iskandardinata No. 64

Jakarta Rawamangun Balai Pustaka Komplek Ruko Mega Indah Blok A3 Jakarta Timur 13220 (021) 47861964 47861964

Jl. Balai Pustaka Timur No. 39, Rawamangun

HUB JAKARTA PULOGADUNG

Jakarta Pulogadung Jl. Raya Bekasi Km. 21, Pulogadung Jakarta Utara 14250 (021) 4602877, 4602923 4602875, 4602879

Jakarta Kawasan Industri Pulogadung Jl. Pulobuaran No. 2, Pulogadung Jakarta Timur 13930 (021) 4600081, 46826938 46825364

Jakarta Kelapa Gading Bolevar Jl. Bolevar Raya Blok L No. 8, Kelapa Gading Jakarta Utara 14240 (021) 4520245, 4520474, 45840343 4520203

Jakarta Perumnas Klender Jl. Raya Terate Putih Jakarta Timur 13460 (021) 86601828, 86610325, 8623321 86601823

Blok 19 No. 5 C-D, Klender

Jakarta Kelapa Gading Barat Jl. Bolevar Barat Raya Jakarta Utara 14240 (021) 4504789 4504788

Blok LC-7 No. 22-23, Kelapa Gading

Jakarta Kelapa Gading Jl. Kelapa Gading Bolevar Jakarta Utara 14240 (021) 4520387 4520566

Blok TB2 No. 6-8, Kelapa Gading

Jakarta Graha Rekso Graha Rekso Building Ground & 3 Floor Jakarta Utara 14240 (021) 45856278, 45856279, 45856315, 45856266, 45856277

Jl. Bulever Artha Gading Kav. A1 (0.21) 45856317, 45856866, 45856867

Jakarta Permata Ujung Menteng Ruko Permata Ujung Menteng Jakarta Timur 13910 (021) 46833623, 46833624, 46833482 46820527

Jl. Raya Bekasi Km.25, Cakung

Jakarta Rawamangun Pemuda Jl. Pemuda No. 10, Kav. 79 Blok A Jakarta Timur 13220 (021) 4757450 4757451, 4705267

Jakarta Pulomas Komplek Artamas, Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2 Jakarta Timur 13210 (021) 4714815 -17 4898109, 47868923

Jl. Bulevar Blok M, Kelapa Gading

Jakarta Kelapa Gading Inkopal Pertokoan dan Kantor Inkopal Jakarta Utara 14240 (021) 45859414, 45859415, 45859416 45851022

Jl. Bulevar Barat Raya Blok A No. 12A

Kelapa Gading Barat

Jakarta Kelapa Gading Hibrida Jl. Bulevar Raya Blok PD9 No. 12 A Jakarta Utara 14250 (021) 45866152, 45866153, 45866154 4525827

Jakarta Kelapa Gading Bolevar Timur Jl. Raya Bolevar Timur Blok NB I No.55 Jakarta Utara 14250 (021) 4535909, 4535910, 4535911 45865866

Jakarta Kelapa Gading Bolevar Raya Jl. Raya Bolever Blok LA 6 No. 10-11 Jakarta Utara 14240 (021) 45856822, 45856823, 4530510

(021) 45856824, 45856825

Bekasi Pondok Ungu Pertokoan Naga Swalayan Blok A 17 Bekasi 17132 (021) 88852531-32 88852533

Jl. Sultan Agung

Bekasi Harapan Indah Ruko Sentra Niaga Blok SN 07 Bekasi 17131 (021) 88872211, 88872244, 88872266 88875533

Jl. Boulevard Hijau

Komplek Perumahan Harapan Indah

Bekasi Taman Harapan Baru Ruko Taman Harapan Baru Bekasi 17131 (021) 88880206, 88880367, 88987570 88977797

Blok A 1 No.70,Kec.Medan Satria

HUB BEKASI JUANDA

Bekasi Juanda Jl. Ir. H. Juanda No. 155 Bekasi 17112 (021) 88358784, 88358783 88359811

(021) 8813321, 8826128 8800881

Bekasi Sentra Niaga Kalimalang Jl. Jend. Ahmad Yani Bekasi 17141 (021) 8853507 8862613

Sentra Niaga Kalimalang Blok A3 No. 6-7

Bekasi Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani Pusat Perdagangan Bekasi 17141 (021) 8848683 8846716, 8868401

Kalimalang Blok A VIII No.17-18

Bekasi Kemang Pratama Ruko Kemang Pratama Bekasi 17114 (021) 8271329 8271326

Jl. Kemang Pratama Raya Blok MM-02

Bekasi Plaza Pondok Gede Jl. Raya Pondok Gede No. 50 B, Pondok Gede Bekasi 17414 (021) 8485643, 8485645 8482936

Bekasi Cikarang Ruko Roxy Blok E No. 1 Bekasi 17550 (021) 89909420 - 21 dan 89900126 89909422

Jl. M.H. Thamrin, Lippo Cikarang

Jakarta Jatiwaringin Jl. Raya Jatiwaringin No. 263, Pondok Gede Bekasi 17411 (021) 8466850, 8465362 8473566

Bekasi Jakasampurna Pertokoan Duta Permai Blok B 1 No.10 Bekasi 17145 (021) 88955196, 88855291, 88855292 88964091

Jl. KH Noer Ali, Kalimalang

Bekasi Bulak Kapal Ruko Juanda Elok No. 3A, Jl. Ir. H. Juanda Bekasi 17112 (021) 8814241, 8814844, 8814002

(021) 8813871, 8814593

Cikarang Jababeka Ruko Roxy Ruko Roxy Blok B No. 3 Bekasi 17550 (021) 89840781 - 84 89840780

Jl. Kasuari Raya, Cikarang Utara

Bekasi Grand Mal Komplek Ruko Grand Mal Bekasi Bekasi 17135 (021) 88854988, 88854989 88854987

Kaveling B No. 7, Jl. Raya Sudirman

Bekasi Taman Galaxi Komplek Pertokoan Taman Galaxi Bekasi 17147 (021) 82424918, 82424919 8205212

KOTAMADYA/ KODE

JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Page 169: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 167

Daftar Cabang Bank Mandiri

KOTAMADYA/ KODE

JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Wilayah

HUB

KC

KCP

KK

Jl. Galaxi Raya Blok G No. 1

Bekasi Villa Galaxi Jl. Pulo Ribung Raya Blok AR No. 25 Bekasi 17148 (021) 82425777, 82425306, 82425850 82426013

Villa Nusa Indah Komplek Perumahan Villa Nusa Indah II Bogor 16969 (021) 8214349, 8215078, 8215488 8213763

Blok U3 No.3-4

Bekasi Kalimas Ruko Kalimas, Jl. Chairil Anwar Blok C No. 3A Bekasi 17113 (021) 88353687, 88355577 8810011

Bekasi Jatibening Rukan Villa Jatibening Toll Kaveling No.A-05 Bekasi 17412 (021) 84978016 84993901

Jl. Caman Raya, Jatibening, P. Gede

Bekasi Jati Asih Jl. Raya Jati Makmur No. 53 B, Pondok Gede Bekasi 17421 (021) 8461731, 8461991, 8462059 8461819

Bekasi Cibitung Kawasan Industri MM 2100 Bekasi 17520 (021) 8981217 8980344

Cibitung, Bekasi Fajar

Cikarang Ruko Sentra Ruko Sentra Cikarang Blok C No.2 Bekasi 17550 (021) 89902333, 89903742 89901502

Jl. Raya Cikarang-Cibarusah

Cikarang Jababeka Kawasan Industri Cikarang Bekasi 17550 (021) 89832280 - 81 89832282

Ruko Commercial Blok A, No. 25-26

Tambun Naga Swalayan Bekasi 17510 (021) 8810953, 8811029, 8811055 8810948

Jl. Raya Hasanudin Km.38, Tambun

Bekasi Grand Wisata Komplek Perumahan Grand Wisata Bekasi 17510 (021) 70920496, 70920497 88855721

Ruko Celebration Boulevard

Blok AA 9 Kav.32,Tambun

Bekasi Wisma Asri Jl. Raya Perjuangan Kav. M No. 14 Bekasi 17121 (021) 88855717 - 20 88855721

HUB JAKARTA PLAZA MANDIRI

Jakarta Plaza Mandiri Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta Selata 12190 (021) 5263553 5263654, 5263656

Jakarta Mampang Jl. Mampang Prapatan No. 61 Jakarta Selatan 12790 (021) 7995559, 7980695, 7982632 7989909

Jakarta Wisma Argo Manunggal Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 22 Jakarta Selatan 12930 (021) 2520051-3 2520054

Jakarta Gedung Bidakara Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 71-73 Jakarta Selatan 12870 (021) 83793115-9 83793120

Jakarta Wisma Baja Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 54 Jakarta Selatan 12170 (021) 5221263, 5200683 5204338, 5207277

Jakarta Pancoran Jl. Raya Pasar Minggu No.17 A Jakarta Selatan 12780 (021) 7983377 7983422

Jakarta Gatot Subroto Gedung Menara Jamsostek Jakarta Selatan 12710 021) 52961514, 52962256 - 57, 52962263 52961513

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 38

Jakarta Gedung Jamsostek Jl. Jend. Gatot Subroto No. 79 Jakarta Selatan 12930 (021) 5201885 5221632

Jakarta M.T. Haryono Jl. Letjend. M.T. Haryono Kav. 17 Jakarta Selatan 12810 (021) 83792003, 8292908, 8291043-4 8297223

Jakarta Gedung Patrajasa Gedung Patrajasa Jakarta Selatan 12950 (021) 5251621 5227993

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 32-34

Jl. Jend. Gatot Subroto No. 52

Jakarta Dewi Sartika Jl. Dewi Sartika No.184 A, Cawang Jakarta Timur 13630 (021) 8094754-5 8094754

Jakarta Nindya Karya Jl. Letjend. M.T. Haryono No. 3-7 Jakarta Timur 13630 (021) 8096961 8096961

Jakarta BKPM Gedung BKPM Jakarta Selatan 12190 (021) 5225828-9 5225828

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 44

Jakarta Wisma IKPT Wisma IKPT, Jl. M.T. Haryono Kav.4-5 Jakarta Selatan 12820 (021) 8294717 8353987

HUB JAKARTA SUDIRMAN

Jakarta Sudirman Plaza Bapindo Jakarta Selatan 12190 (021) 5266527 5266528, 5266529

Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55

Jakarta Mayestik Jl. Kyai Maja No. 6 A1-2, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120 (021) 7211466 7233715

Jakarta Ratu Plaza Perkantoran Ratu Plaza Unit GB 2A & 2B Jakarta Pusat 10270 (021) 2510911-12 2700854

Jl. Jend. Sudirman No. 9

Jl. Jend. Gatot Subroto

Jakarta Bursa Efek Gedung Bursa Efek Jakarta Jakarta Selatan 12190 (021) 5153003-04 5153012

Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53

Jakarta Simprug Simprug Gallery Blok B Jakarta Selatan 12220 (021) 72800986, 72800987, 72800989 7251932, 72783605

Jl. Teuku Nyak Arief No. 10

Jakarta Gedung Pusat Kehutanan Jl. Jend. Gatot Subroto, Manggala Wanabakti Jakarta Pusat 10270 (021) 5703246 5732972

Jakarta Puncak Emas Jl. Jend. Sudirman Kav. 61-62 Jakarta Selatan 12190 (021) 5200208 5202464

Jakarta Palmerah Jl. Palmerah Barat No. 39 Jakarta Pusat 10270 (021) 5485120 5308376

Jakarta Tendean Jl. Wolter Monginsidi No. 123 C Jakarta Selatan 12180 (021) 72800926 - 7 7393559

Jakarta Permata Hijau Pertokoan Permata Hijau Blok DC No. 25 Jakarta Selatan 12210 (021) 5346918, 5346981 5485627

Jakarta ITC Permata Hijau Ruko Grand ITC Permata Hijau Jakarta Selatan 12210 (021) 53663322, 53663950, 53663951 53663622

Blok Emerald G 28, Jl. Arteri Permata Hijau

Jakarta Plaza ABDA Plaza ABDA, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 32 Jakarta Selatan 12190 (021) 51401090 51401091

Jakarta Senayan City Senayan City, Jl. Asia Afrika Lot. 19 Jakarta Pusat 10270 (021) 72781423 - 5 72781493

HUB JAKARTA FALATEHAN

Jakarta Falatehan Jl. Falatehan I No.44 Jakarta Selatan 12160 (021) 2700501 - 9, 2700444, 2700234 2700516, 2700512

Jakarta Panglima Polim Jl. Panglima Polim Raya No. 192 Jakarta Selatan 12000 (021) 2700106 2700121

Page 170: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

168 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Daftar Cabang Bank Mandiri

KOTAMADYA/ KODE

JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Blok A, Kebayoran Baru

Jakarta Kalibata Jl. Raya Pasar Minggu Km. 17 No.8 Jakarta Selatan 12740 (021) 7945427-28 7945429

Jakarta Pasar Minggu Jl. Raya Pasar Minggu No. 89 J, Pejaten Jakarta Selatan 12510 (021) 79190339, 339, 7982632 79190337

Jakarta Wolter Monginsidi Jl. Wolter Monginsidi No. 57, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12180 (021) 2702861-4 2702864

Jakarta Departemen PU Jl. Patimura No. 20, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110 (021) 2700017 2700018, 7397730

Jakarta PLN Pusat Jl. Trunojoyo M 1 No. 135, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160 (021) 2751091 2700019

Jakarta Grand Wijaya Jl. Wijaya II, Komp. Wijaya Grand Center Jakarta Selatan 12160 (021) 2700107-09, 2700939 2700938

Blok B 1-3

Jakarta Kemang Raya Jl. Kemang Raya No. 18 A Jakarta Selatan 12370 (021) 7199123-7, 7194805, 71791514 7190448

Jakarta Iskandarsyah Graha Iskandarsyah Jakarta Selatan 12160 (021) 2702711-5, 2700015 2700016

Jl. Iskandarsyah Raya No. 66

Jakarta Melawai Jl. Melawai Raya No. 12-14, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160 (021) 2700346 2700352

Jakarta R.S. Pusat Pertamina Jl. Kyai Maja No. 43, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120 (021) 2700347 2700347

Jakarta Kemang Plaza Kemang Plaza, Jl. Kemang Raya No. 15 C Jakarta Selatan 12790 (021) 71794582, 71794583, 71794585 71790789

Jakarta Kalibata Rawajati Ruko Kalibata Indah Blok K No. 20 Jakarta Selatan 12750 (021) 7987185 & 86, 7980932 7987152

Jl. Rawajati Timur, Kalibata

Jakarta Kemang Selatan Gedung Haery Jakarta Selatan 12560 (021) 7812371 - 7812373 7814737

Jl. Kemang Selatan Raya No. 151

Jakarta Mabes Polri Jl. Trunojoyo No. 3, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110 (021) 2700299, 7255467 2700300

HUB JAKARTA PONDOK INDAH

Jakarta Pondok Indah Jl. Metro Pondok Indah Kav.II UA No. 48-50 Jakarta Selatan 12310 (021) 7507208 - 9, 7694982 7694850, 75906781

Jakarta Gandaria Jl. Gandaria Tengah III No.21,Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12130 (021) 2702865-5 2702867

Jakarta Cirendeu Jl. Cirendeu Raya Tangerang 15419 (021) 7444809 7444812

Pertokoan Prima Indah No. 10

Jakarta Radio Dalam Jl. Radio Dalam Raya No.11-11A Jakarta Selatan 12140 (021) 2700439 2700627

Jl. Metro Pondok Indah

Jakarta Aminta Plaza Gedung Aminta Plaza Jakarta Selatan 12310 (021) 7512061-6 7512071

Jl. Letjend. T.B. Simatupang Kav. X

Jakarta Plaza Pondok Indah Jl. Taman Duta Kav. II UA 36-37,Pondok Indah Jakarta Selatan 12310 (021) 7507213-4 7507213

Jakarta Lebak Bulus Jl. Karang Tengah Jakarta Selatan 12440 (021) 7692063 7691845

Jakarta Pondok Pinang Center Pertokoan Pondok Pinang Center Jakarta Selatan 12310 (021) 7507366-7 7507365

Jakarta Kebayoran Lama Jl. Raya Kebayoran Lama No. 222 Jakarta Selatan 12220 (021) 2700602-5 2700938

Tangerang Graha Karnos Graha Karnos, Jl. Ir. H. Juanda No. 39, Ciputat Tangerang 15412 (021) 74701725, 74701726, 74701727 74705316

Jakarta Ciputat Center Pertokoan Ciputat Center Tangerang 15412 (021) 7491621 7491621

Jl. Ciputat Raya No. 75

Cinere Jl. Cinere Raya Kav. 32-33 Depok 16514 (021) 7541916 7547565

Jakarta Arteri Pondok Indah Jl. Sultan Iskandar Muda No. 8 A Jakarta Selatan 12240 (021) 2701173, 2701174, 2701175 7396772

Jakarta Pondok Indah Metro Jl. Metro Pondok Indah Jakarta Selatan 12310 (021) 7503057 7694982

Kav.II UA No. 24-27, Pondok Indah

Jakarta Mal Pondok Indah 2 Mal Pondok Indah 2 No. G 33 A & C Jakarta Selatan 12310 (021) 75920455 75920452

Jl. Metro Pondok Indah

Jakarta Lebak Bulus Poins Square Lebak Bulus Poins Square Blok A-55 Jakarta Selatan 12440 (021) 75921284, 75921384, 75921218

Jl. R.A. Kartini (021) 75921401, 75921402

Cinere PLN Gandul Kompk. Kantor PLN (Persero) UBS P3B Depok 16514 (021) 7542646 7533209

Jl. Garuda No. 15

HUB JAKARTA FATMAWATI

Jakarta Fatmawati Jl. R.S. Fatmawati No. 8, Cilandak Jakarta Selatan 12430 (021) 7504791 7504326

Jakarta Cipete Gedung Chase Worth Jakarta Selatan 12410 (021) 7236142-5 7236141

Jl. R.S. Fatmawati No. 75, Cipete

Jakarta Pejaten Jl. Warung Jati Barat No. 15 A, Pejaten Jakarta Selatan 12550 (021) 78831086 78831127

Jakarta Pondok Labu Jl. R.S. Fatmawati No. 8 , Pondok Labu Jakarta Selatan 12430 (021) 75816903 7699803

Jakarta Simatupang Gedung Ratu Prabu 2 Jakarta Selatan 12430 (021) 78833271, 78833356 78833414

Jl. Letjend. TB Simatupang Kav.20

Jakarta Ragunan Jl. Harsono RM No.3 Jakarta Selatan 12550 (021) 7805441, 5184, 5873, 7811819 7805116, 7805117

Gedung D, KP Departemen Pertanian

Jakarta Kawasan Komersial Cilandak Jl. Raya Cilandak KKO Jakarta Selatan 12560 (021) 7801478 7801479

Kawasan Komersial Cilandak Gedung III

Jakarta Warung Buncit Raya Jl. Warung Buncit Raya No. 6, Wisma Ritra Jakarta Selatan 12740 (021) 7980666 7980644, 7970875

Jakarta Gedung Elnusa Graha Elnusa Jakarta Selatan 12560 (021) 78831183-5 78831184

Jl. Letjend. T.B. Simatupang Kav. 1 B

Jakarta ITC Fatmawati Ruko ITC Fatmawati No. 17, Jl. RS Fatmawati Jakarta Selatan 12150 (021) 7248700, 72788815 7392522

Page 171: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 169

Daftar Cabang Bank Mandiri

KOTAMADYA/ KODE

JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Jakarta Mampang Imigrasi Jl. Warung Buncit Raya No. 302 H Jakarta Selatan 12760 (021) 7940450 7972146

Jakarta Fatmawati Cenderawasih Jl. Cenderawasih I No. 15 A, Cilandak Jakarta Selatan 12420 (021) 75905080 75912911

Jakarta Cilandak KKO Jl. Raya Cilandak KKO No. 5 Jakarta Selatan 12560 (021) 7818880, 7811469, 7811409

(021) 78831456, 78835622

Jakarta Jatipadang Jl. Raya Ragunan No. 8 D Jakarta Selatan 12520 (021) 7890989 78845753

HUB JAKARTA BINTARO

Jakarta Pamulang Komplek Pertokoan Pamulang Permai Tangerang 15417 (021) 7421006 7421009

Blok SH IX Kav. 11-14

Tangerang Bintaro Jl. Bintaro Utama 3A Blok D No. 42-43 Tangerang 15225 (021) 7362419, 7362404 7375884

Sektor III, Bintaro Jaya

Jakarta Bintaro Burung Gereja Jl. Burung Gereja Blok B2 HS 2 No.6 Jakarta Selatan 12330 (021) 7357272 7357318

Sektor II, Bintaro Jaya

Tangerang Pasar Ciputat Ruko Mutiara Center Ciputat Tangerang 15411 (021) 7426545, 7425932, 7425635 7426021

Jl.Dewi Sartika No. B3, Ciputat

Sektor IV Bumi Serpong Damai

Jakarta Gedung Lemigas Kanpus. PPPTMGB Lemigas Jakarta Selatan 12230 (021) 2700298 2700298

Jl. Ciledug Raya

Jakarta Bintaro Veteran Ruko Bintaro Veteran Raya Permai Jakarta Selatan 12330 (021) 7369215, 73691223, 73691907, 73692022

Jl. RC Veteran No. 17 E (021) 73691931, 73887202

Jakarta Petukangan Jl. Raya Ciledug No. 5C, Petukangan Jakarta Selatan 12270 (021) 73887702 & 39, 73887620 7372450

Tangerang Pondok Cabe Mutiara Komplek Pertokoan Pondok Cabe Mutiara Tangerang 15418 (021) 7490389 7424976

Blok B-3A, Jl. Raya Parung

Tangerang Bintaro Sentra Menteng Ruko Sentra Menteng Tangerang 15225 (021) 74863971, 74864019 74863848

Bintaro Jaya Sektor VII Blok MN 29

Tangerang Jurangmangu Ruko Pondok Aren Tangerang 15222 (021) 73887963, 73887964, 73886679 73886485

Jl. Raya Ceger No.59, Jurangmangu

Tangerang BSD Modern Ruko Pasar Modern BSD, Sektor Commercial I Tangerang 15318 (021) 53158541, 53158542 53158543

Blok R No.59, Serpong, Jl. Pahlawan Seribu

Tangerang ITC BSD Ruko ITC BSD No.17 Tangerang 15322 (021) 53161747, 53161748, 53161749 53161781

Jl. Pahlawan Seribu, Serpong

Tangerang Serpong Simpang Tiga Puspitek Serpong Tangerang 15310 (021) 7560948, 7560949 7560950

Tangerang Villa Melati Mas Ruko Villa Melati Mas Blok SR1 No. 20 Tangerang 15323 (021) 5372607, 5373144 5374357

Jl. Pahlawan Seribu, Serpong

HUB JAKARTA PASAR REBO

Jakarta Pasar Rebo Plaza PP, Jl. Letjend. T.B.Simatupang No. 57 Jakarta Timur 13760 (021) 8408283 8403961, 8414446

Jakarta Gedung Aneka Tambang Jl. Letjend. T.B. Simatupang, Tanjung Barat Jakarta Selatan 12530 (021) 7892956 7892953

Jakarta Cilangkap Komplek Mabes ABRI Cilangkap Jakarta Timur 13870 (021) 8711739 8711447

Jakarta Kramatjati Kokan Anggatra PUSDIKKES No. PP8-A1 dan Jakarta Timur 13510 (021) 8000455, 80882152, 8000378

PP9-A1, Jl. Raya Bogor Km. 18 (021) 8006693, 80876863

Jakarta Plaza Kramatjati Indah Jl. Raya Bogor Jakarta Timur 13510 (021) 8090364 8090324

Pertokoan Ramayana Blok A No.11-12

Cileungsi Mal Cileungsi Blok C No. 9 Bogor 16820 (021) 82484604 - 07 82484608

Jl. Raya Narogong, Cileungsi

Jakarta Cijantung Gedung BP2TKI Lantai 1 Jakarta Timur 13750 (021) 87794824, 87794874, 87794902 87797857

Jl. Raya Bogor Km. 23,5

Cibubur Citra Grand Komplek Citra Grand Ruko 2 No. 15 Bekasi 17435 (021) 84596941, 84596942 84300086

Jl. Alternatif Km.4, Pondok Gede

Jl. Raya Bogor Km.17

Jakarta Taman Mini Indonesia Indah Komplek TMII, Gedung Sasana Kriya No. B 16 Jakarta Timur 13560 (021) 8403190 8714954

Jakarta R.S. M.H. Thamrin Jl. Raya Pondok Gede No. 23 , Kramatjati Jakarta Timur 13550 (021) 8096791 8008963

Jakarta Condet Jl. Raya Condet No. 15 Jakarta 13520 (021) 80878729, 80878730, 80878731 80878727

Bekasi Ujung Aspal Jl. Raya Hankam No. 18 B-C Bekasi 17431 (021) 84592090, 84597382 84592091

Jati Murni, Pondok Gede

Cibubur Kota Wisata Ruko Sentra Eropa Blok A No.6 Bogor 16968 (021) 84935699, 84930634, 84930635 84935675

Perumahan Kota Wisata,

Jl. Tranyogi Km.6, Cibubur

Cibubur Time Square Time Square Cibubur, Ruko Madison Square Bekasi 17435 (021) 84302577, 84303649, 84303650 84302578

B3-3A, Jl. Raya Alternatif Cibubur-Cileungsi Km.4

HUB DEPOK

Depok Jl. Margonda Raya No. 2 Depok 16432 (021) 7520569, 7760903 7762684

Jakarta Cimanggis Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 28 Jakarta Timur 13710 (021) 8710013, 8710016, 8710657 8710776, 87711803

Wilayah

HUB

KC

KCP

KK

Page 172: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

170 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Daftar Cabang Bank Mandiri

KOTAMADYA/ KODE

JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Jakarta Cibubur Jl. Lapangan Tembak Jakarta Timur 13720 (021) 87704204-5 87704206

Depok Bukit Sawangan Ruko Bukit Sawangan Indah Blok F2 No.1 Depok 16518 (0251) 604904, 604905 604908

Jl.Raya Parung Km.35, Sawangan

Citeureup Jl. Mayor Oking No. 10 - 11, Citeureup Bogor 16810 (021) 87942420, 87942283, 87909462 87942683

Depok Kelapa Dua Jl. Raya Akses UI No. 88 C Depok 16951 (021) 87712226 87712226

Kelapa Dua, Cimanggis

Depok Tengah Komplek Ruko Sukmajaya No. 15 Depok 16411 (021) 7715427, 7715432 7715441

Jl. Tole Iskandar, Depok II Tengah

Depok Cisalak Jl. Raya Bogor Km.31 No.8, Cisalak Depok 16416 (021) 8734224, 8734117 8734220

Depok I Jl. Nusantara Raya No. 25 AB Depok 16432 (021) 77205078, 77205270 77205361

Depok Timur Jl. Proklamasi Raya Blok A No.7-8 Depok 16417 (021) 77831443, 77829381, 77827453 77830194

Depok II Timur

Depok ITC Pertokoan ITC Depok No.49 Depok 16431 (021) 77202319, 77202325 77202356

Jl. Margonda Raya

Depok Cinere Limo Jl. Cenere Raya No. 18 B, Cinere Depok 16514 (021) 7536364, 7536360 7536368

Jakarta Universitas Pancasila Jl. Raya Lenteng Agung, Srenseng Sawah Jakarta Selatan 12640 (021) 78880410, 78890342 78880410

Depok Universitas Indonesia Kampus Universitas Indonesia Depok 16424 (021) 78849075, 78849076 78849074

Fakultas Ekonomi

Depok Pondok Cina Jl. Raya Margonda No. 345 D, Pondok Cina Depok 16424 (021) 77210999, 77213388 77210888

HUB BOGOR

Bogor Juanda Jl. Ir. H, Juanda No. 12 Bogor 16121 (0251) 313644, 320008, 324836 323967, 382401

Bogor Kapten Muslihat Jl. Kapten Muslihat No. 17 Bogor 16121 (0251) 311129 326852

Bogor Suryakencana Jl. Suryakencana No. 310 Bogor 16123 (0251) 381136, 329611 381134, 353104

Cibinong Jl. Raya Bogor Km.43, Cibinong Bogor 16916 (021) 87916724 87916724

Bogor Warung Jambu Jl. Raya Pajajaran No. 1 - B Bogor 16153 (0251) 387356 319825

Bogor Tajur Jl. Raya Tajur No. 130 Bogor 16720 (0251) 380733, 380763 390287

Bogor Pajajaran Ruko Bantar Kemang No.20 Q Bogor 16143 (0251) 329512 350085

Jl. Raya Pajajaran

Sukabumi Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 124 Sukabumi 43132 (0266) 221319 221236

Sukabumi Ahmad Yani Jl. Ahmad Yani No. 44 Sukabumi 43131 (0266) 222801 221116

Cianjur Jl. Suroso No. 51 Cianjur 43211 (0263) 268383 266078

Cipanas Jl. Raya Cipanas Blok 11 No. 201, Pacet Cianjur 43553 (0263) 511037 511039

Cicurug Jl. Siliwangi No. 287 B, Cicurug Sukabumi 43159 (0266) 732512 736364

Pelabuhan Ratu Jl. Siliwangi No. 62, Pelabuhan Ratu Sukabumi 43363 (0266) 434651, 434654 434652

Cianjur Cokroaminoto Jl. HOS Cikroaminoto No. 172 Cianjur 43214 (0263) 261730 261749

HUB BANDUNG ASIA-AFRIKA

Bandung Asia Afrika Utara Jl. Asia Afrika No. 107 Bandung 40112 (022) 4207026, 4203461, 4336693 4206998, 4233546

Bandung Asia Afrika Selatan Jl. Asia Afrika No. 118-120 Bandung 40261 (022) 4240282 4240281

Bandung Soekarno-Hatta Jl. Soekarno Hatta No. 486 Bandung 40266 (022) 7562950 7562944

Bandung Siliwangi Jl. Siliwangi No. 3 Bandung 40132 (022) 2506858, 2502549, 2531940

(022) 2531941, 2531942

Bandung Alun-Alun Jl. Asia Afrika No. 51 Bandung 40001 (022) 4205555 4205312

Bandung Kiara Condong Jl. Kiara Condong No. 95 Bandung 40281 (022) 7235008 - 9 7205633

Bandung Buah Batu Jl. Buah Batu No. 268 Bandung 40264 (022) 7320854-5 7300369

Bandung Binacitra Jl. Soekarno Hatta No. 162 Bandung 40235 (022) 5422366, 5406674, 5406693 5411336, 5409846

Bandung Metro Jl. Soekarno Hatta No. 638 Bandung 40286 (022) 7508202 7562091

Bandung Kopo Jl. Raya Terusan Kopo 228 A Bandung 40226 (022) 5425541-3 5410568

Bandung Jamika Jl. Jamika No. 33 C Bandung 40231 (022) 6403199 6403199

Bandung Sumbersari Jl. Soekarno Hatta No. 132 B Bandung 40222 (022) 6046262 6046261

Bandung Burangrang Jl. Burangrang No. 35 D Bandung 40262 (022) 7333999 7333995

Bandung Pungkur Jl. Pungkur No. 97 B Bandung 40251 (022) 4262345, 4262346, 4262348

(022) 4262347, 4262349

Bandung Soreang Jl. Raya Soreang No. 457 Bandung 40377 (022) 5892828 5896133

Bandung BKR Jl. BKR No. 124 A Bandung 40254 (022) 5222752 5226925

Bandung Taman Kopo Indah Komplek Taman Kopo Indah II Ruko IB No. 19 Bandung 40226 (022) 5421777 5421505

HUB BANDUNG SURAPATI

Bandung Surapati Jl. Surapati No. 2 Bandung 40115 (022) 4241411 4207552, 4241436

Bandung Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 730 Bandung 40282 (022) 7213707 7213708

Gerbang Puri Tirta Kencana

Bandung Martadinata Jl. R.E. Martadinata No.103 Bandung 40115 (022) 4209093 4204991

Bandung Ujungberung Jl. A. H. Nasution No. 67 Bandung 40611 (022) 7800135 7815020

Bandung Kanpus Telkom Gedung Kantor Pusat PT Telkom Bandung 40133 (022) 7206661 7206562

Jl. Japati No. 1

Page 173: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 171

Daftar Cabang Bank Mandiri

KOTAMADYA/ KODE

JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Wilayah

HUB

KC

KCP

KK

Garut Jl. Ahmad Yani No. 24 Garut 44115 (0262) 231698 232675

Sumedang Jl. Mayor Abdurachman No. 99 Sumedang 45323 (0261) 210275, 210276, 210277 210565

Bandung Dago Jl. Ir. H. Juanda No. 30 Bandung 40115 (022) 4208000, 4217000 4235351

Bandung STT Telkom Komplek STT Telkom, Jl. Japati No. 1 Bandung 40133 (022) 7512480 7207501

Rancaekek Jl. Raya Dangdeur No. 137, Rancaekek Sumedang 40394 (022) 7791010, 7791001 7791001

Bandung Jamsostek Jl. P.H. Hasan Mustapa No. 39 Bandung 40124 (022) 7217861 7217863

Bandung Gatot Subroto Jl. Jend. Gatot Subroto No. 295 A Bandung 40274 (022) 7320412 7313469

Bandung Cibeunying Jl. Jend. Ahmad Yani No. 317 Bandung 40121 (022) 7218551, 7210866 7210764

Bandung Cihampelas Jl. Cihampelas No. 182 Bandung 40131 (022) 2043996 2043997

Tasikmalaya Otto Iskandardinata Jl. Otto Iskandardinata No. 26 Tasikmalaya 46113 (0265) 331821 331824

Tasikmalaya Mustofa Jl. H.Z. Mustofa No. 294 Tasikmalaya 46125 (0265) 333328 333336

Tasikmalaya Sutisna Jl. Sutisna Senjaya No. 88 Tasikmalaya 46114 (0265) 323261 335059

Ciamis Jl. Ahmad Yani No. 21 Ciamis 46211 (0265) 771538 771384

Banjar Jl. Letjend. Suwarto No. 48, Banjar Ciamis 43622 (0265) 744713, 744814 744719

HUB BANDUNG BRAGA

Bandung Braga Jl. Braga No. 133 Bandung 40111 (022) 4236030 4204444, 4238129, 4233456

Bandung Pajajaran Jl. Pajajaran No. 125 Bandung 40174 (022) 6018862, 6032301 6032296, 6002019

Bandung Setiabudi Jl. Setiabudi No. 210 Bandung 40141 (022) 2041933 234958, 2034958

Bandung R.S. Hasan Sadikin Jl. Pasteur No. 38 Bandung 40161 (022) 2042575 2031849, 2043311

Cimahi Jl. Raya Cimahi No. 612 Cimahi 40525 (022) 6644628 6644628

Bandung Pasteur Jl. Dr. Junjunan No. 155 A Bandung 40173 (022) 6020295-6 6020360

Pamanukan Jl. Ion Martasasmita No. 35, Pamanukan Subang 41254 (0260) 554555 551357

Subang Jl. Jenderal Ahmad Yani No.5 Subang 41211 (0260) 417773, 416445, 416550 416665

Jatinangor Universitas Pajajaran Kampus Universitas Pajajaran Sumedang 45363 (022) 7781948 7781949

Jl. Raya Sumedang, Jatinangor

Baros Lewigajah Ruko Taman Pondok Mas Indah No. 4 Cimahi 40532 (022) 6634666 6634659

Jl. Baros

Bandung Setrasari Plaza Setrasari Plaza Blok A No.5 Jl. Suria Sumantri Bandung 40146 (022) 2002465 2007496

Bandung Otista Jl. Otto Iskandardinata No. 293 Bandung 40251 (022) 4224728, 4224730 4237271

Bandung Cimindi Jl. Raya Cimindi No. 270 Bandung 40175 (022) 6631642, 6631663 6631643

Bandung Sukajadi Jl. Sukajadi No. 152 D Bandung 40161 (022) 2037944, 2031762, 2042734 2041073

Padalarang Jl. Raya Padalarang No. 465 A Padalarang 40553 (022) 6808214, 6808206 6808213

Purwakarta Jl. Sudirman No. 176 Purwakarta 41115 (0264) 201505 201507

Karawang Jl. Jend. Ahmad Yani No. 4, By Pass Kerawang 41314 (0267) 402353, 402679, 403127, 402853

(0267) 403761, 405960, 408724, 414943

Karawang Tuparev Jl. Tuparev No. 44 Karawang 41312 (0267) 8454274, 8454275 8454273

Dawuan Cikampek Jl. Jend. Ahmad Yani (Pupuk Kujang) Cikampek 41373 (0264) 316140 316385

Cikampek GKB PT Pupuk Kujang Kawasan PT Pupuk Kujang Cikampek 41373 (0264) 316387 311623

HUB CIREBON

Cirebon Yos Sudarso Jl. Yos Sudarso No. 11 Cirebon 45111 (0231) 205506 - 7, 234350-1, 206204 203084, 83930980

Cirebon Jalan Kantor Jl. Kantor No. 4 Cirebon 45112 (0231) 203025 201596

Cirebon Siliwangi Jl. Siliwangi No. 139 Cirebon 45124 (0231) 202125 207021

Cirebon Tegalwangi Jl. Raya Tegalwangi Km. 9 No. 58 Cirebon 45154 (0231) 321260, 321513 321026

Indramayu Panjaitan Jl. D.I. Panjaitan No. 8 Indramayu 45212 (0234) 22001 22901

Kuningan Pertokoan Siliwangi No. 39-40 Kuningan 45511 (0232) 876457, 876557 871742

Jl. Siliwangi, Kuningan

Indramayu Balongan Jl. Raya Balongan (Depo Pertamina) Indramayu 45217 (0234) 28475 28722

Jatibarang Jl. Mayor Dasuki No. 92, Jatibarang Indramayu 45273 (0234) 351450, 351440 353569

Majalengka Kadipaten Jl. Raya Timur No. 124, Kadipaten Majalengka 45453 (0233) 663007, 663008, 663010 662004

Cirebon Plered Jl. Raya Panembahan No. 51, Plered Cirebon 45154 (0231) 325438, 325439 321345

HUB SEMARANG PEMUDA

Semarang Pemuda Jl. Pemuda No. 73 Semarang 50139 (024) 3514321, 3514321 3545365

Semarang Pandanaran Jl. Pandanaran No. 104 Semarang 50134 (024) 8310325 8414125

Semarang Bangkong Plaza Jl. M.T. Haryono No. 864-866 Semarang 50242 (024) 8312736 8414346

Komp. Bangkong Plaza B 4-6

Semarang Gedung Telkom Gedung PT Telkom (Persero) Semarang 50241 (024) 8442595, 8303005 8445710

Jl. Pahlawan No. 10

Semarang Kepodang Jl. Kepodang No. 32-34 Semarang 50137 (024) 3544181 3544184

Semarang R.S. Kariadi Jl. Dr. Sutomo No. 16 Semarang 50231 (024) 8412503 8317546

Semarang Majapahit Kompleks Ruko Majapahit Semarang 50191 (024) 6725702, 6725704 6725703

Jl. Majapahit No. 339

Salatiga Jl. Diponegoro No. 41, 321331 Salatiga 50711 (0298) 321002, 324030 321331

Semarang Patrajasa Jl. Sisingamangaraja Semarang 50231 (024) 8314450 8505162

Semarang Srondol Jl. Setiabudi No. G 62 E & F Semarang 50263 (024) 7461192, 7461736, 7461737 7461191

Page 174: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

172 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Daftar Cabang Bank Mandiri

KOTAMADYA/ KODE

JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Semarang Pelindo Kompleks Pelabuhan Tanjung Emas Semarang 50174 (024) 3585382 3563450

Jl. Coaster No. 10

Kudus Jl. Jend. Sudirman No. 164 Kudus 59301 (0291) 438768, 432974 438769

Jepara Jl. HOS Cokroaminoto No. 4 Jepara 59417 (0291) 591555, 592666 591666

Cepu Jl. Pemuda No. 60 Cepu 58312 (0296) 424627, 424630, 424631, 424625

(0296) 424632, 424737

Pati Jl. Kol. Kusnandar Pati 59112 (0295) 385909, 385066, 385067 385065

Komplek Ruko Pasar Puri Blok 6-7

Blora Jl. Alun-Alun Selatan No. 5 Blora 58215 (0296) 5100091, 5100092 531547

Kudus Alun-Alun Jl. Jenderal Sudirman No. 3 C Kudus 59312 (0291) 439902, 439903, 439904 439901

HUB SEMARANG PAHLAWAN

Semarang Pahlawan Jl. Pahlawan No. 3 Semarang 50241 (024) 8415362 8311366

Semarang Mpu Tantular Jl. Mpu Tantular No. 19 Semarang 50010 (024) 3544031-3 3517337

Semarang Sugiyopranoto Jl. Mgr. Sugiyopranoto No. 36 A-B Semarang 50246 (024) 3522790, 3522671, 3585783 3585084

Semarang Candi Baru Jl. S. Parman No. 55 K, Ruko Sultan Agung Semarang 50232 (024) 8312141, 8442550, 8506155 8505501

Ungaran Jl. Jend. Gatot Subroto No. 671 E-F, Ungaran Semarang 50511 (024) 6924296, 921989 6924295

Parakan Jl. Pahlawan No. 28, Parakan Temanggung 56254 (0293) 596471-73, 596598, 597227 596239

Weleri Jl. Utama Tengah No. 198 Weleri 51355 (0294) 644009, 642010 643460

Purwodadi Jl. R. Suprapto No. 97 A-B Purwodadi 58111 (0292) 425061 425062

Semarang Universitas Diponegoro Jl. Prof. Dr. Sudharto No. 9 B, Tembalang Semarang 50275 (024) 76480480, 76480484 76480556

Semarang Kawasan Industri Candi Kawasan Industri Candi Semarang 50184 (024) 7606303, 7606342, 7604357

Jl. Candi Raya Blok F1E No.1-2 (024) 7612381, 7612385

Semarang Gang Pinggir Jl. Gang Pinggir No. 13 A Semarang 50137 (024) 3510537, 3512929, 3551921 3551918

Semarang MT Haryono Jl. M.T. Haryono No. 419 Semarang 50136 (024) 3586267, 3586268 3586939

Magelang Jl. Sudirman No. 26 Magelang 56126 (0293) 364012, 366776 364282

Komplek Pertokoan Rejotumoto

Kutoarjo Jl. Pangeran Diponegoro No. 114, Kutoarjo Kutoarjo 54212 (0275) 642000, 642651 642652

Wonosobo Jl. Sumbing No. 18 Wonosobo 56311 (0286) 322474 322460

Muntilan Kompleks Ruko Muntilan Plaza Jl. Pemuda Muntilan 56414 (0293) 586066 586065

Temanggung Jl. Tentara Pelajar No. 1 Temanggung 56213 (0293) 493862, 493863 491012

Magelang A. Yani Jl. Ahmad Yani No. 203 Magelang 56115 (0293) 314503 314546

HUB YOGYAKARTA

Yogyakarta Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 26 Yogyakarta 55232 (0274) 586425 561893, 586432

Yogyakarta Diponegoro Jl. Pangeran Diponegoro No. 107 Yogyakarta 55231 (0274) 584758, 562415 562878

Yogyakarta Katamso Jl. Brigjen. Katamso No. 69 B Yogyajarta 55121 (0274) 415392, 415616, 415670, 415672 415388, 415389

Yogyakarta Gejayan Jl. Gejayan No. 28, Condong Catur Sleman 55283 (0274) 543028, 584041, 584140 543029

Yogyakarta UGM Jl. Kaliurang, Sekip Blok L-6 Sleman 55281 (0274) 543032, 521136 543031

Yogyakarta Godean Jl. Raya Godean Km.4 No. 32 Sleman 55292 (0274) 561311 561312

Bantul Jl. Gajah Mada No. 14, Bantul Bantul 55711 (0274) 368469, 368470 368470

Yogyakarta Gedung Magister UGM Lobby Gedung Magister UGM Sleman 55281 (0274) 521412 548956

Jl. Nusantara, Bulak Sumur

Yogyakarta Ahmad Dahlan Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 25 Yogyakarta 55121 (0274) 411753, 411784 411754

Yogyakarta STIE YKPN Kampus STIE YKPN, Jl. Seturan Sleman 55281 (0274) 486163 487657

Sleman Jl. Raya Magelang Km. 10 Sleman 55511 (0274) 865123, 868405 Ex.285 865566

Yogyakarta Suryotomo Hotel Limaran, Jl. Suryotomo No. 1 Yogyakarta 55121 (0274) 515621 515621

Yogyakarta R.S. Sardjito Jl. Kesehatan Sekip, Kotak Pos 21 Sleman 55284 (0274) 518671 518671

Yogyakarta Kaliurang Jl. Kaliurang Km.6,5 No.A 5 C Sleman 55281 (0274) 889645, 889646 889657

Condongcatur, Depok, Sleman

Yogyakarta Universitas Islam Indonesia Gedung Rektorat Universitas Islam Indonesia Sleman 55283 (0274) 896323 896327

Jl. Kaliurang Km.14,5, Besi, Sleman

HUB SOLO

Solo SriwedariJl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 294 Solo 57141 (0271) 715455 711888

Solo Purwotomo Jl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 329 Solo 57142 (0271) 718965 713896

Solo Slamet Riyadi Jl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 16 Solo 57111 (0271) 41940 45500

Solo Pasar Klewer Komplek Pasar Klewer Los E 27-29 Solo 57115 (0271) 42925 635018

Jl. Dr. Rajiman

Solo Baru Jl. Yos Sudarso No. 387 Solo 57157 (0271) 663542, 664407, 6644096 645586

Solo RSO Dr. Soeharso RSO Prof.Dr.Soeharso Sukoharjo 57162 (0271) 742184, 742185 742218

Jl. Jenderal Ahmad Yani, Pabelan

Sragen Plaza Atrium Blokc C-D Sragen 57211 (0271) 890585, 894610 894611

Jl. Raya Sukowati No. 302-304

Palur Jl. Raya Palur No. 32, Jaten Karanganyar 57771 (0271) 827029 827589

Wonogiri Jl. Jenderal Sudirman No. 132 Wonogiri 57611 (0273) 323656, 323658 323657

Kartosuro Jl. Ahmad Yani No. 9 Sukoharjo 57162 (0271) 780822 780822

Page 175: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 173

Daftar Cabang Bank Mandiri

KOTAMADYA/ KODE

JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Wilayah

HUB

KC

KCP

KK

Klaten Jl. Pemuda Tengah No. 54 Klaten 57413 (0272) 321688, 327840-42, 327844 321277

Boyolali Jl. Kates, Pulian Boyolali 57316 (0276) 322702 325029

HUB TEGAL

Tegal Arif Rahman Hakim Jl. Arief Rahman Hakim No. 19 Tegal 52123 (0283) 351181 353628, 358544

Tegal Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 11 Tegal 52131 (0283) 358181 351309

Pemalang Jl. Sudirman No. 59 Pemalang 52313 (0284) 321647, 324707, 324880 321433

Gombong Jl. Yos Sudarso No. 241 Gombong 54411 (0287) 473620, 473621, 473115 472695

Brebes Plaza Dedy Jaya Brebes 52212 (0283) 673535, 6735536, 3304210 3308880

Jl. Jenderal Sudirman No. 109

Tegal Banjaran Adiwerna Jl. Raya Banjaran No. 10, Adiwerna Tegal 52194 (0283) 442255, 442377 445545

Purwokerto Jl. Jend. Sudirman No. 463 Purwokerto 53114 (0281) 632222 636687

Banjarnegara Jl. S. Parman No. 31 Banjarnegara 53411 (0286) 591333, 591999 591839

Purwokerto Unsoed Jl. Prof. Dr. HR Boenyamin No. 15 Purwokerto 53124 (0281) 642555, 642556 642557

Purbalingga Jl. Jenderal Sudirman No. 37 Purbalingga 53312 (0281) 891192, 895555 891977

Cilacap Jl. Jend. Ahmad Yani No. 100 Cilacap 53212 (0282) 533193, 533806 535408

Kroya Jl. Jend. Ahmad Yani No. 10 A Kroya 53282 (0282) 492086, 492105 492087

Cilacap Maos Komplek Pertamina Depot Maos Cilacap 57232 (0282) 695026 695009

Jl. Pertamina, Maos Kidul

Pekalongan Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol No. 34 Pekalongan 51111 (0285) 425131-33 425134

Pekalongan Hayam Wuruk Jl. Hayam Wuruk No. 5 Pekalongan 51119 (0285) 422085 421501

Pekalongan Alun-alun Jl. Alun-alun No. 3 Pekalongan 51101 (0285) 421758 421780

HUB SURABAYA NIAGA

Surabaya Pelabuhan Tanjungperak Jl. Perak Timur No.512 Blok H3-H4 Surabaya 60165 (031) 3295924, 3297929, 3295924 3294234

Surabaya Jembatan Merah Jl. Jembatan Merah No. 25-27 Surabaya 60175 (031) 3520090 - 99 3525779

Surabaya Kusuma Bangsa Jl. Kusuma Bangsa No. 106 Surabaya 60136 (031) 5323642, 5323880 5313298

Surabaya Kembang Jepun Jl. Kembang Jepun No.168-170 Surabaya 60162 (031) 3550091 - 92 3550576

Surabaya Indrapura Jl. Indrapura No. 45 Surabaya 60176 (031) 3521251 - 52, 3535715 3526653

Surabaya Tanjungperak Jl. Perak Timur No. 398 Surabaya 60164 (031) 3291792, 3292580, 3293568 3293579

Surabaya Baruna Jl. Tanjung Perak Barat No. 219 Surabaya 60177 (031) 3287326, 3298333 3281036

Surabaya Pahlawan Jl. Pahlawan No. 120 Surabaya 60174 (031) 3534072-74, 3552550 3530561

Tuban Jl. Basuki Rachmat No. 55 Tuban 62317 (0356) 320786, 331436, 331437 320787

Bojonegoro Jl. Panglima Sudirman No. 107-109 Bojonegoro 62113 (0353) 892110, 892113 892114

Lamongan Jl. Lamongrejo No. 120 Lamongrejo 62213 (0322) 318200, 318300, 318774, 318775 318773

Surabaya Pasar Turi Kompleks Pertokoan Dupak Megah Blok B-6 Surabaya 60174 (031) 5345620 5345603

Jl. Dupak No. 3-9

Surabaya Pertamina Jagir Jl. Jagir, Wonokromo Surabaya 60243 (031) 8420753, 8420754 8420754

Surabaya Kapasan Jl. Kapasan No. 159 Surabaya 60141 (031) 319944, 3717529 3719944

Surabaya PT PAL Kantor Pusat PT PAL Surabaya 60155 (031) 3282026, 3298482 3298482

Surabaya Margorejo Jl. Raya Margorejo Indah Kav. A No. 131 - 132 Surabaya 60238 (031) 8499502, 8499773 8499031

Surabaya Armada Timur Markas Komando TNI AL Surabaya 60155 (031) 3281075 3292354

Gedung Panti Tjahaya Armada Basis TNI AL Ujung

Surabaya Unika Widya Mandala Jl. Dinoyo No. 41-44 Surabaya 60265 (031) 5624344 5623963

Surabaya Kapas Krampung Jl. Kapas Krampung No.67 Kav. 06 Surabaya 60133 (031) 3737469, 3737467, 3737471 3737468

Surabaya Kedungdoro Jl. Kedungdoro No. 84 Surabaya 60251 (031) 5462851, 5462853 5462852

Surabaya Undaan Jl. Undaan Kulon No. 105 A Surabaya 60274 (031) 5484379, 5484383, 5484393

(031) 5484384, 5481997

Gresik Jl. R.A. Kartini No. 210 Gresik 61122 (031) 3981300 3981442

Gedung Utama Semen Gresik Jl. Veteran Gresik 61121 (031) 3978504, 3981745 ext. 2077 3984608

HUB SURABAYA GENTENGKALI

Surabaya Gentengkali Jl. Gentengkali No. 93-95 Surabaya 60275 (031) 5319511 - 15 5316716, 5478401

Surabaya Sungkono Jl. Mayjend. Sungkono No. 121 F Surabaya 60225 (031) 5685021 - 22, 5663045 5678075

Surabaya Mulyosari Jl. Raya Mulyosari No. 360 D-E Surabaya 60113 (031) 5927468 - 70, 5930034, 5962282 5930237

Surabaya Rungkut Megah Raya Komplek Pertokoan Rungkut Megah Raya Surabaya 60293 (031) 8720705, 8720706, 8707941

Surabaya Darmo Park Komplek Pertokoan Darmo Park I Surabaya 60256 (031) 5661745, 5661816 5672987, 5617389

Blok V No.5-6, Jl. Mayjend. Sungkono

Surabaya Darmo Permai Jl. H.R. Muhammad 36,Ruko Permata Blok B-1 Surabaya 60226 (031) 7344473-4 7344472

Surabaya Rungkut Jl. Rungkut Industri Raya No. 10 Surabaya 60293 (031) 8439193, 84322113, 8411238 8410435

Pamekasan Jl. Pangeran Diponegoro No.151 Pamekasan 69315 (0324) 331000, 330803, 330806 324302

Surabaya Pasar Atum Pusat Perbelanjaan Pasar Atum Mall Surabaya 60161 (031) 3531820, 3531825 3531796

Lantai 2, Stand No. BA 25-26, Jl. Stasiun Kota

Surabaya Bandara Juanda Bandara Juanda Surabaya 61253 (031) 2986422, 8667596, 8688419 8671661

Page 176: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

174 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Daftar Cabang Bank Mandiri

KOTAMADYA/ KODE

JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Surabaya Pucang Anom Jl. Pucang Anom Timur No. 28 Surabaya 60282 (031) 5020126, 5020701 5026330

Surabaya Darmo Indah Komplek Ruko Darmo Indah Timur Surabaya 60187 (031) 7328524, 7317618 7328525

Jl. Darmo Indah Timur Blok SS No.8

Surabaya Pakuwon Jl. Raya Bukit Darmo Boulevard No.8 G Surabaya 60226 (031) 7344049, 7344708 7344071

Surabaya Kupang Jaya Jl. Kupang Jaya A I No. 43 Surabaya 60189 (031) 7344674, 7344693 7344679

“*) CLPC Semarang, Terletak di Ruko Murni Blok E, Jl. Gajah Mada No. 144, Semarang

Surabaya Kenjeran Ruko Kenjeran Indah Surabaya 60113 (031) 3823303, 3823273 3823297

Jl. Babatan Pantai No. 2 AB

Surabaya Universitas Airlangga Kampus B, Universitas Airlangga Surabaya 60286 (031) 5020365, 5020367 5020379

Jl. Airlangga No. 4-6

Sidoarjo Jl. Ahmad Yani No. 7 Sidoarjo 61219 (031) 8921327 8941577

Sidoarjo Krian Jl. Raya Krian No. 47, Krian Sidoarjo 61262 (031) 8982375, 8982376, 8982377 8971304

Sidoarjo Pahlawan Ruko Pondok Mutiara Indah Blok N-02 Sidoarjo 61213 (031) 8922634 8922283

Jl. Pahlawan

Sidoarjo Candi Jl. Raya Candi No. 42 Sidoarjo 61272 (031) 8940674, 8740694 8940682

Sidoarjo Gateway Ruko Gateway Blok C-7, Waru Sidoarjo 61256 (031) 8557335, 8557402 8554113

Sidoarjo Sepanjang Jl. Bebekan No. 23, Sepanjang Sidoarjo 61257 (031) 7860003, 7860005 7860004

HUB SURABAYA BASUKI RAHMAT

Surabaya Basuki Rahmat Jl. Basuki Rahmat No. 129-137 Surabaya 60271 (031) 5316760 - 66 5316778, 5320631, 5316752

Surabaya PDAM Jl. Prof. Dr. Moestopo No. 2 Surabaya 60131 (031) 5046745 - 46 5034988

Surabaya Diponegoro Jl. Raya Diponegoro No. 155 Surabaya 60241 (031) 5662853, 5669892, 5674347 5662839, 5674348

Surabaya Bratang Binangun Jl. Ngagek Jaya Selatan Surabaya 60284 (031) 5043531, 5043701, 5624701 5043702, 5043430

Plaza Manyar Megah Indah Blok J 5-6

Surabaya Kertajaya Jl. Dharmahusada Indah No. 130 Surabaya 32190 (0321) 5999869, 5981670 5981622

Surabaya Darmo Raya Jl. Raya Darmo No. 41 Surabaya 60625 (031) 5685574, 5685891, 5677843

(031) 5686756, 5687458

Surabaya Tunjungan Plaza Jl. Basuki Rahmat No. 2-4 Surabaya 60261 (031) 5343251 - 52 5311305

Surabaya Gubeng Jl. Kalimantan No.10 Surabaya 60281 (031) 5039839, 5033783-84,5030765 5035346

Surabaya Pemuda Jl. Pemuda No. 27-31 Surabaya 60271 (031) 5311736 - 36 - 40 - 41, 5340756 5311432

Surabaya Wiyung Komplek Ruko Taman Pondok Indah Kav.A-35 Surabaya 60222 (031) 7660056, 7664559, 7664029 7668423

Jl. Raya Menganti No. 207, Wiyung

Mojokerto Jl. Mojopahit No. 406 Mojokerto 61321 (0321) 323086, 323870, 323871 323093

Jombang Ruko Cempaka Mas Blok A 1-2 Jombang 61481 (0321) 875141, 875541 875542

Jl. Soekarno-Hatta No. 3

Surabaya Telkom Ketintang Jl. Ketintang No. 156 Surabaya 60245 (031) 8292659, 8292314, 8285823 8285713

Surabaya Jemursari Jl. Jemursari No. 81 Surabaya 60231 (031) 8474247, 8474458 8474376

Surabaya Menanggal Jl. A. Yani Komplek Mandiri Menanggal C1-C2 Surabaya 60243 (031) 8287568, 8287728 8288144

Surabaya Klampis Jl. Klampis Jaya No. 50 Surabaya 60117 (031) 5990060, 5990061 5995025

Surabaya Darmo Trade Center Darmo Trade Center Lt. 1 Kios A1-2 Surabaya 60241 (031) 8484490, 8484491 8484493

Jl. Wonokromo Raya

HUB JEMBER

Jember Alun-Alun Jl. Jend. Ahmad Yani No. 3 Jember 68118 (0331) 486671 485461, 487704

Jember Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 6-8 Jember 68137 (0331) 484691 486094

Jember Wijaya Kusuma Jl. Wijaya Kusuma No. 1 Jember 68118 (0331) 486096-8, 422687 484370

Bondowoso Jl. R.E. Martadinata No. 39, Bondowoso Bondowoso 68211 (0332) 420800, 420844 428888

Jember Ambulu Jl. Manggar No. 23, Ambulu Jember 68172 (0336) 88117, 881118 882549

Probolinggo Jl. Suroyo No. 23 Probolinggo 67211 (0335) 421205 422303

Probolinggo Kraksaan Jl. Panglima Sudirman No. 119, Kraksaan Probolinggo 67282 (0335) 844399 844895

Lumajang Jl. Panglima Sudirman No. 33 Lumajang 67311 (0334) 886866 882151

Situbondo Jl. Jend. Ahmad Yani No. 102 Situbondo 68311 (0338) 671853 671854

Banyuwangi Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 2 Banyuwangi 68411 (0333) 424674, 424815 423257

Genteng Jl. Gajah Mada No. 253, Genteng Banyuwangi 68465 (0333) 845375, 845376, 845116, 845784 845827

Banyuwangi Rogojampi Jl. Raya Rogojampi No. 12-14, Rogojampi Banyuwangi 68462 (0333) 636419, 636420, 636422 636421

HUB MALANG

Malang Wahid Hasyim Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 5-7 Malang 65119 (0341) 364961 - 2 364977 - 342102

Pasuruan Jl. Panglima Sudirman No. 11 Pasuruan 67115 (0343) 420221, 426876, 428666, 416833 426875

Malang Merdeka Jl. Merdeka Barat No. 1 Malang 65119 (0341) 325658 366959

Batu Jl. Dewi Sartika No. 45, Batu Malang 65315 (0341) 592998, 596534, 596535, 512334 512335

Malang Suprapto Jl. Jaksa Agung Suprapto 65 Malang 65112 (0341) 368691 364665

Malang Griya Shanta Ruko Griya Shanta Blok MP-53 Malang 65142 (0341) 404300 404301

Jl. Soekarno - Hatta

Malang Dampit Jl. Semeru Selatan No. 9, Dampit Malang 65181 (0341) 898461 - 64 898444

Pandaan Kompleks Pandaan Delta Permai A 18-19 Pandaan 67156 (0343) 638444, 638585 639493

Page 177: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 175

Daftar Cabang Bank Mandiri

KOTAMADYA/ KODE

JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Wilayah

HUB

KC

KCP

KK

Kepanjen Jl. Ahmad Yani No. 62 A, Kepanjen Malang 65163 (0341) 399858 399855

Lawang Ruko Istana Lawang Blok A5 Malang 65213 (0341) 420555, 422999 422998

Jl. Dr. Soetomo, Lawang

Malang Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 50 C-D Malang 65125 (0341) 480461, 480462, 480463 480460

Malang Gatot Subroto Jl. Jend. Gatot Subroto No. 9 A Malang 65127 (0341) 364441, 326477, 328391 334890

Malang MT Haryono Jl. MT Haryono No. 131 Malang 65141 (0341) 558140 - 42, 577252 558143

Kediri Jl. Diponegoro No. 17 Kediri 64123 (0354) 681396, 681430 681629

Kediri Joyoboyo Jl. Joyoboyo No. 34 A Kediri 64125 (0354) 694299, 694300, 694301 694700

Pare Jl. Panglima Besar Sudirman No. 43, Pare Kediri 64212 (0354) 398400 395489

Madiun Jl. Pahlawan No. 29 Madiun 63116 (0351) 462557, 451598 463482

Ponorogo Jl. Urip Sumoharjo No. 102 Ponorogo 63411 (0352) 488909, 488910 484207

Tulungagung Jl. Sudirman No. 55 Tulungagung 66219 (0355) 326543-44 322571

Blitar Jl. Merdeka No. 30 Blitar 66112 (0342) 813546, 813547 813548

HUB DENPASAR

Denpasar Vetaran Jl. Veteran No. 1 Denpasar 80111 (0361) 226761 - 3 224077, 261453, 235924

Denpasar Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 3 Denpasar 80112 (0361) 224705, 234647 234646

Denpasar Udayana Jl. Udayana No. 11 Denpasar 80112 (0361) 223511 231277

Denpasar Teuku Umar Rukan Denpasar Business Center Denpasar 80114 (0361) 257570 - 71, 257566 257567, 223665

Blok C No.3 &5, Jl. Teuku Umar No. 1

Nusa Dua Pertokoan Niaga Nusa Dua No.2-4 Badung 80362 (0361) 772095 - 6, 778052 772097

Jl. By Pass I Gusti Ngurah Rai, Nusa Dua

Pelabuhan Benoa Jl. Raya Pelabuhan Benoa Denpasar 80222 (0361) 723551 723552

Kuta Raya Jl. Raya Kuta No. 456, Kuta Badung 80361 (0361) 752060, 754241 752221

Tabanan Jl. Jend. Ahmad Yani No. 99 X, Kediri Tabanan 82171 (0361) 812217, 812654, 815363 815364

Singaraja Jl. Jend. Ahmad Yani No. 60, Singaraja Buleleng 81116 (0362) 25222 24543

Singaraja Seririt Jl. Jenderal Sudirman No. 64-66 Buleleng 81153 (0362) 94790, 94793, 94794, 94795 94792

Seririt, Singaraja

Legian Jl. Raya Legian No. 494 E, Legian - Badung Badung 80361 (0361) 762589, 763412, 7762586 751894

Gianyar Ngurah Rai Komplek Pertokoan Pasar Gianyar Gianyar 80511 (0361) 948945, 948976 948567

Blok I No.2-3 Jl. I Gusti Ngurah Rai

Denpasar Sanur Jl. Danau Tamblingan No. 27 Denpasar 80228 (0361) 283485, 283885 281240

Denpasar Gatot Subroto Jl. Gatot Subroto No. 180 X Denpasar 80116 (0361) 418807, 418133 418133

Denpasar Merdeka Komplek Graha Merdeka No. 12-12A Denpasar 80226 (0361) 246647, 248827, 263451 255715

Jl. Merdeka

Denpasar Pasar Kumbasari Jl. Gajah Mada No. 15 Denpasar 80118 (0361) 434812 427599

Ubud Jl. Raya Ubud No. 14, Ubud Gianyar 80561 (0361) 977022, 975946 975889

Gianyar Sukowati Jl. Raya Sukawati Gianyar 80582 (0361) 294810, 294991 294729

Kuta Discovery Mall Discovery Shopping Mall A-3A Badung 80361 (0361) 755522, 753390 753416

Jl. Kartika Plaza, Kuta

Mataram Cakranegara Jl. Pejanggik No. 20-22, Cakranegara Mataram 83231 (0370) 631813, 636071 631810

Mataram AA Gde Ngurah Jl. AA Gde Ngurah No. 48 A-B Mataram 83231 (0370) 621481 637118

Kupang Urip Sumoharjo Jl. Urip Sumoharjo No. 16 Kupang 85229 (0380) 833216 833818

Kupang M. Hatta Jl. Muhammad Hatta No. 54 A Kupang 85112 (0380) 832459 832460

Atambua Jl. Pramuka No. 7 Atambua 85711 (0389) 21688, 21766 21535

HUB PONTIANAK (0511) 3365767, 69, 70, 71

Pontianak Diponegoro Jl. Diponegoro No. 17 Pontianak 78123 (0561) 769769 733767, 768330

Pontianak Sidas Jl. Sidas No. 2 Pontianak 78111 (0561) 734670, 747495 733672

Pontianak Ngurah Rai Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 2 , Humaera B Pontianak 78117 (0561) 734247 734147

Pontianak Tanjungpura Jl. Tanjungpura No. 110 Pontianak 78117 (0561) 734464 734752

Pontianak RS Santo Antonius Jl. K.H. Wahid Hasyim Pontianak 78115 (0561) 737454 737454

Pontianak Achmad Yani Jl. Achmad Yani No. 3 - 3 A Pontianak 78122 (0561) 765010 767993

Ketapang Jl. Letjen. R. Suprapto No. 1-2 Ketapang 78812 (0534) 35822, 35833, 35844 35855

Sintang Jl. Mas Tirto Haryono Sintang 78614 (0565) 24967, 24968, 24969 24973

Sanggau Jl. Ahmad Yani No. 5-6 Sanggau 78153 (0564) 24651, 24652 24653

Sambas Jl. Gusti Hamzah No. 123 Sambas 79462 (0562) 391208, 391543, 392567, 392675 391294

Singkawang Jl. Merdeka No. 20 Singkawang 79122 (0562) 631335, 631389, 637546 631151

HUB BANJARMASIN

Banjarmasin Lambung Mangkurat Jl. Lambung Mangkurat No. 3 Banjarmasin 70111 (0511) 4368475, 4367812, 3365831 4367856, 3352510, 3366051

Banjarmasin Pangeran Samudera Jl. Lambung Mangkurat No. 4 Banjarmasin 70111 (0511) 3354339, 4366303 3350928

Banjarmasin A. Yani Jl. Achmad Yani No. 4 - 5 Banjarmasin 70233 (0511) 3264261, 3263333, 3262690 3257278, 3257281

Banjarmasin Mitra Plaza Jl. Pangeran Antasari Banjarmasin 70234 (0511) 3267748, 3267749 4365751

Mitra Plaza Blok B-I No.37-38

Banjarbaru Jl. Jenderal Ahmad Yani Km.34 No. 31 D Banjarbaru 70713 (0511) 4777058, 4780926 4780777

Page 178: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

176 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Daftar Cabang Bank Mandiri

KOTAMADYA/ KODE

JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Batulicin Jl. Raya Btulicin, Kabupaten Kota Baru Kota Baru 72171 (0518) 71480 s.d. 71483 71484

Pelaihari Jl. Ahmad Yani No. 17, Pelaihari Tanah Laut 70811 (0512) 22801, 22812, 22824, 22838 22831

Banjarmasin Sentra Antasari Pusat Perbelanjaan Sentra Antasari Banjarmasin 70234 (0511) 3360900, 3361948 3361949

Blok DT.001 Lt.2, Jl. Pangeran Antasari

Tanjung Jl. Pangeran Antasari No. 43 Tanjung 71513 (0526) 21575, 21898, 21079, 23473 21739

Barabai Pusat Perbelanjaan Murakata Barabai 71311 (0517) 43702, 44240, 44250 43701

Blok D 1 Lt.2, Jl. PHM Noor

Palangkaraya Jl. Jend. Ahmad Yani No. 70 Palangkaraya 73111 (0536) 21378 21781

Sampit Jl. M.T. Haryono No. 81 A Sampit 74322 (0531) 21035 21632

Pangkalan Bun Jl. Pangeran Antasari No. 41 Pangkalan Bun 74113 (0532) 24255, 22779 22710

Kuala Kapuas Jl. Jend. Sudirman No. 32 Kuala Kapuas 73513 (0513) 21132, 21695 21028

HUB SAMARINDA

Samarinda Mulawarman Jl. Mulawarman No. 23 Samarinda 75112 (0541) 742097, 741464, 741462, 742855, 205720, 743292

(0541) 741464, 749062

Samarinda Kesuma Bangsa Jl. Kesuma Bangsa No. 76 Samarinda 75121 (0541) 742549 743777

Samarinda Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 9 Samarinda 75111 (0541) 200836-7, 731531 31530

Tanjung Redeb Jl. Jenderal Sudirman No. 747 Tanjung Redeb 77312 (0554) 26031, 26032, 26033 26030

Samarinda Irian Jl. Irian No. 16 C Samarinda 75111 (0541) 742066 - 67 731718

Samarinda A. Yani Jl. Hasan Basri Blok A No. 1 Samarinda 75117 (0541) 736514, 736587 736291

Tenggarong Jl. K.H. Akhmad Muksin No. 36 Tenggarong 75512 (0541) 662150, 661945 664103

Tarakan Yos Sudarso Jl. Yos Sudarso No. 10 Tarakan 77113 (0551) 25960-3 21340

Tarakan Simpang Tiga Jl. Yos Sudarso No. 25 Tarakan 71112 (0551) 21933 21359

Pulau Bunyu Jl. Pangkalan, RT 01, Pulau Bunyu Tarakan 77181 (0551) 24318, 25001 24318

Bontang Jl. Angkasa No. 1, Airport Road Bontang 75324 (0548) 21490, 21492 21489

Komp. PT Badak

Lhoktuan Wisma KIE PT Pupuk Kaltim, Lhoktuan Bontang Utara 75313 (0548) 41558, 41219 41219, 41535

Jl. Pakuaji Kav. 79

Bontang Ahmad Yani Jl. Ahmad Yani No. 37 Bontang 75311 (0548) 20332, 21913, 27453 27453

Sangatta Jl. Yos Sudarso II No. 2, Sangatta Kutai Timur 75611 (0549) 25084, 25085 25086

HUB BALIKPAPAN

Balikpapan Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 15 Balikpapan 76113 (0542) 422882 422109, 424933

Balikpapan Sudirman Komplek Ruko Balikpapan Permai Balikpapan 76114 (0542) 731257 732249, 410555

Jl. Jend. Sudirman No. 642

Balikpapan Suprapto Jl. Letjend. Suprapto No. 1 Balikpapan 76131 (0542) 427000, 422840 424523

Balikpapan Klandasan Jl. Jend. Sudirman No. 71 Balikpapan 76112 (0542) 422821, 422900 422902

Balikpapan Batakan Jl. Mulawarman No. 122 Balikpapan 76115 (0542) 771191 771447

Balikpapan Telkom Divre VI Gedung Telkom Balikpapan 76114 (0542) 872588 872588

Jl. MT. Haryono No. 169 - Ring Road

Balikpapan Muara Rapak Jl. Jend. Ahmad Yani Balikpapan 76125 (0542) 421559 421559

Komp. Pertokoan Muara Rapak D-04

Balikpapan Baru Komplek Ruko Balikpapan Baru Blok D 6 No.2 Balikpapan 76114 (0542) 877976 871584

HUB MANADO

Manado Dotulolong Lasut Jl. Dotulolong Lasut No. 15 Manado 95122 (0431) 866228, 863477, 863278 857579, 863577

Manado Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 47 Manado 95122 (0431) 864077, 864177, 858476 851877

Manado Sam Ratulangi Kompleks Wanea Plaza Blik I No.8 Manado 95117 (0431) 876195 - 6, 876312, 876400 876500

Jl. Sam Ratulangi

Manado Toar Jl. Toar No. 4-6 Manado 95112 (0431) 863079, 868068, 860244, 854376, 863677

(0431) 854155, 854743, 854745

Tomohon Komplek RS Bethesda Jl. Raya Tomohon Tomohon 95362 (0431) 354951 353844

Manado Boulevard Kompleks Megamas Blok 1A No.23 Manado 95111 (0431) 879733, 879735 879770

Jl. Piere Tendean, Boulevard

Kotamobagu Jl. A. Yani No.51 Kotamobagu 95711 (0434) 22820, 21580, 24250 21696

Bitung Jl. Xaverius Dotulong No. 29 Bitung 95514 (0438) 21022, 21166, 32626 21763

Gorontalo Jl. Jend. Ahmad Yani No. 28 Gorontalo 96112 (0435) 824131 - 34, 823551 824305, 824062

Limboto Jl. Jend. Sudirman No. 35, Limboto Gorontalo 96211 (0435) 880512, 880653 882363

Marisa Jl. Trans Sulawesi No. 29, Marisa Pohuwato 96266 (0443) 210071, 210371 210522

Kab. Pohowato

Tahuna Jl. Dr. Sutomo No. 1 Tahuna 95813 (0432) 21051, 22590, 22820 21457

Ternate Jl. Nukila No. 51 Ternate 97721 (0921) 22778, 21125, 21722, 21141 21040, 23005

Buli Jl. Kp. Baru - Buli, Maba Halmahera Timur 97862 (0921) 7812736 Ext. 401 -

Ternate Mononutu Jl. A. Mononutu No. 91 Ternate 97712 (0921) 327304, 327358, 24604 327072

HUB PALU

Palu Sam Ratulangi Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 60 Palu 94111 (0451) 424971, 423975, 423942 424766

Palu Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol No. 88 Palu 94223 (0451) 421482 - 84, 421480, 455706 421483

Page 179: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 177

Daftar Cabang Bank Mandiri

KOTAMADYA/ KODE

JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI

Wilayah

HUB

KC

KCP

KK

Palu Hasanuddin Jl. Sultan Hasanuddin No. 35 Palu 94112 (0451) 421580, 429180 424975

Poso Jl. Hasanuddin No. 13, Poso Poso 94616 (0452) 21367, 21467, 21567, 21704 21767

Donggala Jl. Moro No. 78 Donggala 94351 (0457) 71175 71161

Parigi Jl. Trans Sulawesi No. 117 Parigi 94371 (0450) 22245 - 48 22248

Luwuk Jl. Jend. Ahmad Yani No. 132 Luwuk 94711 (0461) 21143, 21144 22038

Toli Toli Jl. W.R. Supratman No. 1 Toli Toli 94514 (0453) 21060, 24223 - 24, 21360 21760

HUB MAKASSAR

Makassar Kartini Jl. R.A. Kartini No. 12-14 Makassar 90111 (0411) 324095, 319424, 319441, 319443 310778, 335741

Makassar Slamet Riyadi Jl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 8 Makassar 90111 (0411) 319963-4 317854

Makassar Sulawesi Jl. Sulawesi No. 81 Makassar 90174 (0411) 317378, 317388 320629, 320473

Makassar Cokroaminoto Jl. HOS Cokroaminoto No. 3 Makassar 90174 (0411) 323809, 317545 316488

Makassar Cendrawasih Jl. Cenderawasih No. 185 Makassar 90133 (0411) 837610 837609

Makassar Pettarani Jl. Andi Pangeran Pettarani No. 18 D Makassar 90232 (0411) 441862 441382

Makassar Panakkukang Panakkukang Mas, Jl. Bolevar No. F 89 Makassar 90231 (0411) 441605, 425290 443777

Sangguminasa Kompleks Graha Satelit Blok 12 A Gowa 92111 (0411) 880736, 880740 840134

Jl. Sultan Hasanuddin

Bulukumba Jl. Sam Ratulangi No. 90 Bulukumba 92512 (0413) 2587965, 2587966, 2587968

(0413) 2587967, 2587969

Makassar Kampus IKIP Kampus IKIP Gedung 4C Makassar 90221 (0411) 874744 874747

Jl. Bontolangkasa, Gunungsari Baru

Makassar Andalas Jl. Andalas No. 116 F Makassar 90155 (0411) 334023, 310164 310372

Makassar Veteran Jl. Veteran Utara No. 220 Makassar 90145 (0411) 319981, 332367 332354

Jl. Perintis Kemerdekaan Km.13

Makassar RS Stella Maris Komplek RS Stella Maris Makassar 90001 (0411) 854289 854289

Jl. Somba Opu No. 273

Semen Tonasa Komplek PT Semen Tonasa I, Kotak pos 114 Tonasa 90662 (0411) 320672 311973

Watampone Jl. M.H. Thamrin No. 10 Watampone 92713 (0481) 21330, 21227 21938

Sengkang Jl. Bau Mahmud No. 1 Sengkang 90913 (0485) 324333, 324222 324111

Pare Pare Jl. Andi Isa No. 5 Pare Pare 91114 (0421) 21046, 24339, 25339, 25439, 21339 21416

Pinrang Jl. Durian No. 24 - 26 Pinrang 91211 (0421) 921367, 922145 921878

Polewali Mandar Jl. Jenderal Sudirman No. 132, Wonomulyo Polewali Mandar 91352 (0428) 51985, 51987, 51988 51986

Palopo Jl. Andi Djemma No. 123 Palopo 91921 (0471) 21313, 23672, 23673 23671

Soroako Jl. Gamalama Kav. 2 Luwu Timur 91984 (021) 5249861, 5249862 5249584, (0475-321044)

Kendari Mesjid Agung Jl. H. Abdullah Silondae 45, Mondonga Kendari 93111 (0401) 327708 322386

Kendari Soekarno Jl. Soekowati No. 37 Kendari 93127 (0401) 321477, 331211 331210

Pomalaa Komplek Aneka Tambang, Jl. Ahmad Yani Pomalaa 93562 (0405) 310572, 310825, 610560 310562

Kolaka Jl. Repelita No. 1 Kolaka 93560 (0405) 22225, 22226 22226

Ambon Pantai Mardika Jl. Pantai Mardika Ambon 97123 (0911) 354572-5 354578

Ambon Universitas Pattimura Kampus Universitas Pattimura Ambon 97233 (0911) 322500, 322636 322602

Jl. Ir. M. Putuhena

HUB JAYAPURA

Jayapura Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 35 Jayapura 99111 (0967) 531028, 534186, 534189, 533919 534494, 531836

Jayapura Abepura Jl. Raya Abepura, Abepura Jayapura 99351 (0967) 581397, 587183 587182

Jayapura Sentani Jl. Raya Kemiri, Sentani Jayapura 99352 (0967) 591668, 593623 593624

Jayapura Waena Pertokoan Topaz Jayapura 99351 (0967) 572813, 572816 572817

Jl. Raya Waena Sentani No. 231

Jl.Reklamasi Pantai Apo

Manokwari Jl. Yos Sudarso No. 61 Manokwari 98311 (0986) 213567, 211102, 211103 - 04 211222

Merauke Jl. Raya Mandala No. 1 Merauke 99613 (0971) 321333, 321128 322094

Nabire Jl. Pepera No. 19 Nabire 98801 (0984) 21135, 21045, 21145 21683, 23170, 23115

Serui Jl. Diponegoro Serui 98212 (0963) 31535-7 31636, 31179

Fak Fak Jl. Izak Telussa No. 26 Fak-fak 98601 (0956) 22119, 22120, 22124, 22480 22636, 25127, 23965

Biak Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2 Biak 98112 (0981) 22000, 21527 21557

Sorong Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 99 Sorong 98414 (0951) 323200, 323111, 323222 323400, 323981

Sorong Basuki Rahmat Jl. Basuki Rahmat No. 22 Sorong 98401 (0951) 323845, 323844, 321440 321113

Timika Jl. Belibis Timika-Mimika 99910 (0901) 321045, 321145, 321219, 321727, 321515

(0901) 322691, 323019, 323820

Tembagapura Jl. Numfor Tembagapura-Mimika99930 (0901) 351125, 361027 351155

Kuala Kencana Sentra Niaga Suite 117 Kuala Kencana-Mimika99920 (0901) 302265, 302266 302264

Jl. Mandala Raya Selatan

Tembagapura Shopping Centre Family Shopping Center Tembagapura Tembagapura-Mimika98100 (0901) 351125 407625

Wamena Jl. Trikora No. 92 Wamena 99511 (0969) 31033, 31010 32520

Page 180: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

178 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Daftar Kantor Luar Negeri/ Perwakilan

16 Harcourt Road, Hong Kong 852-2877-3632 852-2877-0735

Springleaf Tower Singapore 079909 65-6213-5680(Dealer) 65-6536-3008 (Dealers) RS23699 MDRIFX (Dealers)

Cayman Islands Branch Cardinal Plaza 3rd Floor, #30 1-345-945-8891 (3 lines) 1-345-945-8892 BEIIKYKY 4206 EXIMCAY

Cardinal Avenue, PO BOX 10198

Cayman Islands

No. 12 Local 021-526 3769 Local 021-252 1652

Colmera, Dili - Timor Leste 021-527 1222 021-526 3572

Bank Mandiri Europe Limited, Cardinal Court (2nd Floor) 44-207-553-8688 44-207-553-8699 BEIIGB2LA 8813270 www.bkmandiri.co.uk

London 23 Thomas More Street

London E1W 1YY, United Kingdom

Shanghai Representative Office 3401, Bank of China Tower 86-21-5037-2509 86-21-5037-2507 - - -

200 Yin Cheng (M) Road,

Pudong New Area Shanghai,

200120, People’s Republic of China

JARINGAN KANTOR ALAMAT TELEPON FAKSIMILI SWIFT TELEX WEBSITE

Page 181: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 179

Daftar MBU, MBDC, CBC, & SBDC

Batam Lubuk Baja Medan Jl. Imam Bonjol, Lubuk Baja 29432 Batam KEPULAUAN RIAU

Batam Sekupang Martadinata Medan Jl. R.E. Martadinata, Komp. Harapan Business Center Blok I No.1 29422 Batam KEPULAUAN RIAU

Medan Pusat Pasar Medan Jl. Pusat Pasar No. 94-95 20216 Medan SUMATERA UTARA

Medan Pulo Brayan Medan Jl. Yos Sudarso Blok A No.1A, Pulo Brayan 20116 Medan SUMATERA UTARA

Medan Kirana Medan Jl. Kirana Raya No. 40-42 20112 Medan SUMATERA UTARA

Medan Letda Suyono Medan Jl. Letda Suyono No. 220 20371 Medan SUMATERA UTARA

(eks Medan Belawan)

Binjai Medan Jl. Jend. Sudirman No. 292 20711 Binjai SUMATERA UTARA

Medan Gunung Krakatau Medan Jl. Gunung Krakatau No. 7 G-H 20239 Medan SUMATERA UTARA

Medan Katamso Medan Jl. Brigjen Zain Hamid No. 28 20158 Medan SUMATERA UTARA

Pekanbaru Sudirman Atas Medan Jl. Jend. Sudirman No. 452 28115 Pekanbaru RIAU

Pematang Siantar Medan Jl. Sutomo No. 16 21115 Pematangsiantar SUMATERA UTARA

Baganbatu Medan Jl. Jend. Sudirman No. 219, Bagan Sinembah 28992 Rokan Hilir RIAU

Rantau Prapat Ahmad Yani Medan Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2 21415 Rantau Prapat SUMATERA UTARA

Lhokseumawe Merdeka Medan Jl. Merdeka No. 135 C 24301 Lhokseumawe NANGGROE ACEH

DARUSSALAM

Medan Taman Setiabudi Medan Perumahan Taman Setiabudi Indah 20132 Medan SUMATERA UTARA

Jl. Cactus Raya Blok K No. 36 G

Ujungbatu Medan Jl. Jenderal Sudirman No. 15, Ujungbatu 28454 Riau RIAU

Tanjungpinang Medan Jl. Teuku Umar No. 23 29111 Tanjungpinang KEPULAUAN RIAU

Tebing Tinggi Medan Jl. Dr. Sutomo No. 17 20633 Tebing Tinggi SUMATERA UTARA

Kuala Simpang Medan Jl. Cut Nyak Dien No. 21 A, Kuala Simpang 24475 Aceh Tamiang NAD

Dumai Sudirman Medan Jl. Jend. Sudirman No. 133 A 28812 Dumai RIAU

Padang Sidempuan Medan Jl. Sudirman No. 30-32 22718 Padang Sidempuan SUMATERA UTARA

Sibolga Medan Jl. Brigjend. Katamso No. 43 22522 Sibolga SUMATERA UTARA

Banda Aceh Cut Meutia Medan Jl. Cut Meutia No. 2 23242 Banda Aceh NANGGROE ACEH

DARUSSALAM

Kisaran Medan Jl. Cokroaminoto No. 65 21215 Kisaran SUMATERA UTARA

Duri Medan Jl. Hangtuah No. 289-292 28884 Bengkalis RIAU

Pangkal Pinang Palembang Jl. Jend. Sudirman No. 7 33128 Pangkalpinang BANGKA BELITUNG

Bandar Lampung Teluk Betung Palembang Jl. Laksamana Malahayati No. 30 34223 Bandar Lampung LAMPUNG

Metro Palembang Jl. Jend. Sudirman No. 39 A 34111 Metro LAMPUNG

Tanjung Karang Kartini Palembang Jl. Kartini No. 79 35111 Tanjungkarang LAMPUNG

Padang Bagindo Aziz Chan Palembang Jl. Bagindo Aziz Chan No. 21 25211 Padang SUMATERA BARAT

Bukit Tinggi Palembang Jl. Perintis Kemerdekaan No. 3 26111 Bukittinggi SUMATERA BARAT

Jambi Dr.Sutomo Palembang Jl. Dr. Sutomo, PO BOX 14 36113 Jambi JAMBI

Palembang Atmo Palembang Jl. Kolonel Atmo No.118 30125 Palembang SUMATERA SELATAN

Palembang PUSRI Palembang Jl. Mayor Zen No. 9, Gedung YDPK 30118 Palembang SUMATERA SELATAN

Palembang Pusat Dagang I Palembang Jl. T.P. Rustam Effendi No. 550 30125 Palembang SUMATERA SELATAN

Bengkulu S. Parman Palembang Jl. Letjend. S. Parman No. 183 38223 Bengkulu BENGKULU

Prabumulih Sudirman Palembang Jl. Sudirman No. 117 31121 Prabumulih SUMATERA SELATAN

Palembang Pusat Dagang 2 Palembang Jl. T.P. Rustam Effendi No. 550 30125 Palembang SUMATERA SELATAN

Sarolangon Palembang Jl. Lintas Sumatera Km. 1 37381 Sarolangun JAMBI

Jambi Telanaipura Palembang Jl. Prof. Dr. Sri S.M. Sofwan, SH No. 27, Telanaipura 36122 Jambi JAMBI

Bangko (eks Muara Bungo) Palembang Jl. Jend. Sudirman, Pematang Kandis 37314 Bangko JAMBI

Padang Indarung Palembang Social Center PT Semen Padang 25237 Padang SUMATERA BARAT

Padang Muara Palembang Jl. Batang Arau No. 42 25215 Padang SUMATERA BARAT

Payakumbuh Palembang Jl. Jenderal Sudirman No. 14 26211 Payakumbuh SUMATERA BARAT

Solok Palembang Jl. K.H. Akhmad Dahlan 27322 Solok SUMATERA BARAT

Lubuk Linggau Palembang Jl. Garuda No. 8-9 31616 Lubuk Linggau SUMATERA SELATAN

Baturaja Palembang Jl. Serma Zakaria No. 35-37 32116 Baturaja SUMATERA SELATAN

Sungailiat Palembang Jl. Sudirman No. 18 32111 Sungailiat BANGKA BELITUNG

Tanjungpandan Palembang Jl. Merdeka No. 6 33411 Tanjungpandan BANGKA BELITUNG

Bengkulu Ahmad Yani Palembang Jl. Jend. Ahmad Yani No. 60 38115 Bengkulu BENGKULU

Bandar Jaya Palembang Jl. Proklamator No. 33 A, Bandar Jaya 34163 Lampung Tengah LAMPUNG

Pringsewu Palembang Jl. Ahmad Yani No. 9, Pringsewu 35373 Tanggamus LAMPUNG

Bandarlampung Teuku Umar Palembang Jl. Teuku Umar No. 7 35141 Bandar Lampung LAMPUNG

Kotabumi Palembang Jl. Jenderal Sudirman No. 43 34516 Kotabumi LAMPUNG

Jakarta Tanjuk Priok Yos Sudarso Jakarta Kota Jl. Yos Sudarso No. 750 14210 Jakarta Utara DKI JAKARTA

Jakarta Kota Jakarta Kota Jl. Lapangan Stasiun No. 2 11110 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Jakarta Pasar Baru Jakarta Kota Jl. H. Samanhudi No. 46 10710 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jakarta Mangga Dua Jakarta Kota Arkade Dusit Mangga Dua No. 5, Jl. Arteri Mangga Dua Raya 10730 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jakarta Mitra Bahari Jakarta Kota Komplek Pertokoan Mitra Bahari Blok E No.7-8, Jl. Pasar Ikan 14440 Jakarta Utara DKI JAKARTA

Jakarta Jelambar Jakarta Kota Jl. Pangeran Tubagus Angke No. 10 11460 Jakarta Barat DKI JAKARTA

KODE KOTAMADYA/

LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

Daftar MBU

Page 182: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

180 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Daftar MBU, MBDC, CBC, & SBDC

Jakarta Gambir Jakarta Kota Jl. Ir. H. Juanda No. 18 10120 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jakarta Jembatan Lima Jakarta Kota Jl. K.H. Moch. Mansyur No. 222 11210 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Jakarta Cakung Jakarta Kota Komplek PT KBN, Jl. Raya Cakung, Cilincing 14410 Jakarta Utara DKI JAKARTA

Jakarta Pangeran Jayakarta Jakarta Kota Jl. Pangeran Jayakarta No. 73 10730 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Tangerang Ahmad Yani Jakarta Kota Jl. Jend. Ahmad Yani No. 9 15111 Tangerang BANTEN

Tangerang Ciledug Jakarta Kota Jl. Ciledug Raya No. 77, Kav. 1-2, Ciledug 15154 Tangerang BANTEN

Jakarta Grenvil Jakarta Kota Grenvil Real Estate Blok BG 31-36 11510 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Serang Jakarta Kota Jl. Diponogero No. 8 42111 Serang BANTEN

Jakarta Kali Deres Jakarta Kota Jl. Utama Raya Blok B No. 57 A-B, Cengkareng 11730 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Jakarta Tanjungduren Jakarta Kota Jl. Tanjungduren Raya No. 56 A-B 11470 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Tangerang Cikokol Jakarta Kota Ruko Mahkota Mas Blok C No. J4 - J5, Cikokol 15117 Tangerang BANTEN

Cilegon Merak Jakarta Kota Jl. Raya Merak No. 3 42431 Cilegon BANTEN

Tangerang Merdeka Jakarta Kota Plaza Sinar Merdeka Mas Blok A2 No. 7-8, Jl. Merdeka No. 53 15113 Tangerang BANTEN

Jakarta RS. Pelni Jakarta Kota Jl. Aipda KS Tubun 92-94, Petamburan 11410 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Jakarta Sunter Permai Jakarta Kota Jl. Sunter Permai Raya No. 1-4 14350 Jakarta Utara DKI JAKARTA

Jakarta Roxy Mas Jakarta Kota Jl. K.H. Hasyim Ashari No. 125 10150 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jakarta Mangga Besar Jakarta Kota Jl. Mangga Besar Raya No. 73-75 11170 Jakarta Barat DKI JAKARTA

Jakarta Gunung Sahari Jakarta Kota Jl. Industri No. 1 10720 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Tangerang Bumi Serpong Damai Jakarta Sudirman Jl. Gunung Rinjani No.13 Blok R-G, Sektor IV Bumi Serpong Damai 15311 Tangerang BANTEN

Jakarta Cimanggis Jakarta Sudirman Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 28 13710 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Jakarta Plaza Kramat Jati Indah Jakarta Sudirman Jl. Raya Bogor, Pertokoan Ramayana Blok A No.11-12 13510 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Jakarta Cirendeu Jakarta Sudirman Jl. Cirendeu Raya, Pertokoan Prima Indah No. 10 15419 Tangerang BANTEN

Jakarta Cibubur Jakarta Sudirman Jl. Lapangan Tembak, Pertokoan Cibubur Indah Blok. A-22 - 23 13720 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Depok Margonda 1 Jakarta Sudirman Jl. Margonda Raya No. 2 16432 Depok JAWA BARAT

Cinere Jakarta Sudirman Jl. Cinere Raya Kav. 32-33 16514 Depok JAWA BARAT

Depok I Jakarta Sudirman Jl. Nusantara Raya No. 25 AB 16432 Depok JAWA BARAT

Depok Tengah Jakarta Sudirman Komplek Ruko Sukmajaya No. 15, 16411 Depok JAWA BARAT

Jl. Tole Iskandar, Depok II Tengah

Jakarta Mayestik Jakarta Sudirman Jl. Kyai Maja No. 6 A1-2, Kebayoran Baru 12120 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Pasar Minggu Jakarta Sudirman Jl. Raya Pasar Minggu No. 89 J, Pejaten 12510 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Melawai Jakarta Sudirman Jl. Melawai Raya No. 12-14, Kebayoran Baru 12160 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Pamulang Jakarta Sudirman Komplek Pertokoan Pamulang Permai Blok SH IX Kav. 11-14 15417 Tangerang BANTEN

Jakarta Fatmawati Jakarta Sudirman Jl. R.S. Fatmawati No. 8, Cilandak 12430 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Bintaro Jaya Jakarta Sudirman Jl. Bintaro Utama, Bintaro Jaya Sektor I 12330 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Palmerah Jakarta Sudirman Jl. Palmerah Barat No. 39 10270 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jakarta Kebayoran Lama Jakarta Sudirman Jl. Raya Kebayoran Lama No. 222 12220 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Tangerang Ciputat Center Jakarta Sudirman Pertokoan Ciputat Center, Jl. Ciputat Raya No. 75 15412 Tangerang BANTEN

Jakarta Simprug Jakarta Sudirman Simprug Gallery Blok B, Jl. Teuku Nyak Arief No. 10 12220 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Cimanggis 2 Jakarta Sudirman Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 28 13710 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Jakarta Mampang Jakarta Sudirman Jl. Mampang Prapatan No. 61 12790 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Tangerang Serpong Jakarta Sudirman Simpang Tiga Puspitek Serpong 15310 Tangerang BANTEN

Jakarta Cilandak KKO Jakarta Sudirman Jl. Raya Cilandak KKO No. 5 12560 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Bekasi Ujung Aspal Jakarta Sudirman Jl. Raya Hankam No. 18 B-C, Jati Murni, Pondok Gede 17431 Bekasi JAWA BARAT

Depok Margonda 2 Jakarta Sudirman Jl. Margonda Raya No. 2 16432 Depok JAWA BARAT

Depok Bukit Sawangan Jakarta Sudirman Ruko Bukit Sawangan Indah Blok F2 No.1, 16518 Depok JAWA BARAT

Jl. Raya Parung Km. 35, Sawangan

Citeureup Jakarta Sudirman Jl. Mayor Oking No. 10 - 11, Citeureup 16810 Bogor JAWA BARAT

Jakarta PuloMas Jakarta Thamrin Komplek Artamas, Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2 13210 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Bekasi Cikarang 1 Jakarta Thamrin Ruko Roxy Blok E No. 1, Jl. M.H. Thamrin, Lippo Cikarang 17550 Bekasi JAWA BARAT

Jakarta Fakhrudin Jakarta Thamrin Jl. K.H. Fakhrudin No.15, Tanah Abang 10250 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Bekasi Sentra Niaga Kalimalang Jakarta Thamrin Jl. Jend. Ahmad Yani, Sentra Niaga Kalimalang Blok A3 No. 6-7 17141 Bekasi JAWA BARAT

Jakarta Sabang Jakarta Thamrin Jl. Kebon Sirih No. 73 10340 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jakarta Kelapa Gading Barat Jakarta Thamrin Jl. Bolevar Barat Raya Blok LC-7 No. 22-23, Kelapa Gading 14240 Jakarta Utara DKI JAKARTA

Bekasi Cikarang II Jakarta Thamrin Ruko Roxy Blok E No. 1, Jl. M.H. Thamrin, Lippo Cikarang 17550 Bekasi JAWA BARAT

Jakarta Bendungan Hilir Jakarta Thamrin Jl. Bendungan Hilir Raya No. 82 10210 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Pulogadung Jakarta Thamrin Jl. Raya Bekasi Km. 21, Pulogadung 14250 Jakarta Utara DKI JAKARTA

Bekasi Ahmad Yani Jakarta Thamrin Jl. Jend. Ahmad Yani, Pusat Perdagangan Kalimalang 17141 Bekasi JAWA BARAT

Blok A VIII No.17-18

Kebon Jati Jakarta Thamrin Jl. Kebon Jati No.18, Komplek Ruko No.116-117 10250 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jakarta Jatinegara Barat Jakarta Thamrin Jl. Jatinegara Barat No. 142 AB 13320 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Jakarta Pasar Rumput Jakarta Thamrin Jl. Sultan Agung No. 59 D 12970 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Pahlawan Revolusi Jakarta Thamrin Jl. Pahlawan Revolusi No. 57 , Pondok Bambu 13470 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Jakarta Pasar Jatinegara Timur Jakarta Thamrin Jl. Matraman Raya No. 242 13310 Jakarta Timur DKI JAKARTA

KODE KOTAMADYA/

LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

Page 183: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 181

Daftar MBU, MBDC, CBC, & SBDC

Jakarta Saharjo Jakarta Thamrin Komplek Gajah Unit F & G, Jl. Dr. Saharjo No. 111 12810 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Rawamangun Pemuda Jakarta Thamrin Jl. Pemuda No. 10, Kav. 79 Blok A 13220 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Jakarta Kalimalang Jakarta Thamrin Jl. Raya Tarum Barat Blok M I No. 2, Kav. Billy Moon, Kalimalang 13450 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Pondok Kelapa Jakarta Thamrin Jl. Tarum Barat Km. 4,5, Kalimalang 13450 Jakarta Timur DKI JAKARTA

Jakarta Kramat Raya Jakarta Thamrin Jl. Kramat Raya No. 94-96 10450 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Bekasi Plaza Pondok Gede Jakarta Thamrin Jl. Raya Pondok Gede No. 50 B, Pondok Gede 17414 Bekasi JAWA BARAT

Jakarta Ambassador Jakarta Thamrin Mall Ambassador, Jl. Prof. Dr. Satrio 12940 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Jakarta Cempaka Mas Jakarta Thamrin Kompleks Pertokoan Graha Cempaka Mas Blok A 24-25, 10640 Jakarta Pusat DKI JAKARTA

Jl. Letjend. Suprapto

Bekasi Juanda Jakarta Thamrin Jl. Ir. H. Juanda No. 155 17112 Bekasi JAWA BARAT

Jakarta Tebet Barat Jakarta Thamrin Jl. Tebet Barat IX No.26, Tebet 12810 Jakarta Selatan DKI JAKARTA

Villa Nusa Indah Jakarta Thamrin Komplek Perumahan Villa Nusa Indah II Blok U3 No.3-4 16969 Bogor JAWA BARAT

Bekasi Bulak Kapal Jakarta Thamrin Ruko Juanda Elok No. 3A, Jl. Ir. H. Juanda 17112 Bekasi JAWA BARAT

Bekasi Pondok Ungu Jakarta Thamrin Pertokoan Naga Swalayan Blok A 17, Jl. Sultan Agung 17132 Bekasi JAWA BARAT

Purwakarta Bandung Jl. Sudirman No. 176 41115 Purwakarta JAWA BARAT

Bandung Alun-alun Bandung Jl. Asia Afrika No. 51 40001 Bandung JAWA BARAT

Bandung Siliwangi Bandung Jl. Siliwangi No. 3 40132 Bandung JAWA BARAT

(Lapangan Raya)

Bandung Braga Bandung Jl. Braga No. 133 40111 Bandung JAWA BARAT

Bandung Padjajaran Bandung Jl. Pajajaran No. 125 40174 Bandung JAWA BARAT

Bandung Pasteur Bandung Jl. Dr. Junjunan No. 155 A 40173 Bandung JAWA BARAT

Bandung Otista Bandung Jl. Otto Iskandardinata No. 293 40251 Bandung JAWA BARAT

Bandung Kiara Condong Bandung Jl. Kiara Condong No. 95 40281 Bandung JAWA BARAT

Cimahi Bandung Jl. Raya Cimahi No. 612 40525 Cimahi JAWA BARAT

Bandung Sukarno Hatta Bandung Jl. Soekarno Hatta No. 486 40266 Bandung JAWA BARAT

Bandung Buah Batu Bandung Jl. Buah Batu No. 268 40264 Bandung JAWA BARAT

Bandung Bina Citra Bandung Jl. Soekarno Hatta No. 162 40235 Bandung JAWA BARAT

Sumedang Bandung Jl. Mayor Abdurachman No. 99 45323 Sumedang JAWA BARAT

Bandung Ujung Berung Bandung Jl. A. H. Nasution No. 67 40611 Bandung JAWA BARAT

Bandung Ahmad Yani Bandung Jl. Jend. Ahmad Yani No. 730, Gerbang Puri Tirta Kencana 40282 Bandung JAWA BARAT

Bandung Martadinata Bandung Jl. R.E. Martadinata No.103 40115 Bandung JAWA BARAT

Garut Bandung Jl. Ahmad Yani No. 24 44115 Garut JAWA BARAT

Bandung Kopo Bandung Jl. Raya Terusan Kopo 228 A 40226 Bandung JAWA BARAT

Bogor Kapten Muslihat Bandung Jl. Kapten Muslihat No. 17 16121 Bogor JAWA BARAT

Bogor Suryakencana (Siliwangi) Bandung Jl. Suryakencana No. 310 16123 Bogor JAWA BARAT

Cianjur Bandung Jl. Suroso No. 51 43211 Cianjur JAWA BARAT

Cipanas Bandung Jl. Raya Cipanas Blok 11 No. 201, Pacet 43553 Cianjur JAWA BARAT

Bogor Juanda Bandung Jl. Ir. H, Juanda No. 12 16121 Bogor JAWA BARAT

Sukabumi Ahmad Yani Bandung Jl. Ahmad Yani No. 44 43131 Sukabumi JAWA BARAT

Tasikmalaya Otto Iskandardinata Bandung Jl. Otto Iskandardinata No. 26 46113 Tasikmalaya JAWA BARAT

Tasikmalaya Sutisna Bandung Jl. Sutisna Senjaya No. 88 46114 Tasikmalaya JAWA BARAT

Ciamis Bandung Jl. Ahmad Yani No. 21 46211 Ciamis JAWA BARAT

Cirebon Yos Sudarso Bandung Jl. Yos Sudarso No. 11 45111 Cirebon JAWA BARAT

Cirebon Tegal Wangi Bandung Jl. Raya Tegalwangi Km. 9 No. 58 45154 Cirebon JAWA BARAT

Cirebon Siliwangi Bandung Jl. Siliwangi No. 139 45124 Cirebon JAWA BARAT

Majalengka Kadipaten Bandung Jl. Raya Timur No. 124, Kadipaten 45453 Majalengka JAWA BARAT

Indramayu Bandung Jl. D.I. Panjaitan No. 8 45212 Indramayu JAWA BARAT

Karawang Bandung Jl. Jend. Ahmad Yani No. 4, By Pass 41314 Kerawang JAWA BARAT

Sukabumi Sudirman Bandung Jl. Jend. Sudirman No. 124 43132 Sukabumi JAWA BARAT

Dawuan Cikampek Bandung Jl. Jend. Ahmad Yani (Pupuk Kujang) 41373 Cikampek JAWA BARAT

Semarang Pahlawan Semarang Jl. Pahlawan No. 3 50241 Semarang JAWA TENGAH

Semarang Sugiyopranoto 1 Semarang Jl. Mgr. Sugiyopranoto No. 36 A-B 50246 Semarang JAWA TENGAH

Semarang Candi Baru Semarang Jl. S. Parman No. 55 K, Ruko Sultan Agung 50232 Semarang JAWA TENGAH

Semarang Sugiyopranoto 2 Semarang Jl. Mgr. Sugiyopranoto No. 36 A-B 50246 Semarang JAWA TENGAH

Semarang Kepodang Semarang Jl. Kepodang No. 32-34 50137 Semarang JAWA TENGAH

Ungaran Semarang Jl. Jend. Gatot Subroto No. 671 E-F, Ungaran 50511 Semarang JAWA TENGAH

Kudus Semarang Jl. Jend. Sudirman No. 164 59301 Kudus JAWA TENGAH

Salatiga Semarang Jl. Diponegoro No. 41 50711 Salatiga JAWA TENGAH

Semarang Majapahit Semarang Kompleks Ruko Majapahit, Jl. Majapahit No. 339 50191 Semarang JAWA TENGAH

Tegal Arif Rahman Hakim Semarang Jl. Arief Rahman Hakim No. 19 52123 Tegal JAWA TENGAH

Tegal Sudirman Semarang Jl. Jend. Sudirman No. 11 52131 Tegal JAWA TENGAH

Brebes Semarang Plaza Dedy Jaya, Jl. Jenderal Sudirman No. 109 52212 Brebes JAWA TENGAH

Pekalongan Hayam Wuruk 1 Semarang Jl. Hayam Wuruk No. 5 51119 Pekalongan JAWA TENGAH

Pekalongan Hayam Wuruk 2 Semarang Jl. Hayam Wuruk No. 5 51119 Pekalongan JAWA TENGAH

Pemalang Semarang Jl. Sudirman No. 59 52313 Pemalang JAWA TENGAH

Cepu Semarang Jl. Pemuda No. 60 58312 Cepu JAWA TENGAH

KODE KOTAMADYA/

LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

Page 184: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

182 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Daftar MBU, MBDC, CBC, & SBDC

Weleri Semarang Jl. Utama Tengah No. 198 51355 Weleri JAWA TENGAH

Purwodadi Semarang Jl. R. Suprapto No. 97 A-B 58111 Purwodadi JAWA TENGAH

Blora Semarang Jl. Alun-Alun Selatan No. 5 58215 Blora JAWA TENGAH

Magelang Yogyakarta Jl. Sudirman No. 26, Komplek Pertokoan Rejotumoto 56126 Magelang JAWA TENGAH

Yogyakarta Sudirman Yogyakarta Jl. Jend. Sudirman No. 26 55232 Yogyakarta D.I. YOGYAKARTA

Yogyakarta STIE YKPN Yogyakarta Kampus STIE YKPN, Jl. Seturan 55281 Sleman D.I. YOGYAKARTA

Yogyakarta Diponegoro 1 Yogyakarta Jl. Pangeran Diponegoro No. 107 55231 Yogyakarta D.I. YOGYAKARTA

Yogyakarta Katamso Yogyakarta Jl. Brigjen. Katamso No. 69 B 55121 Yogyajarta D.I. YOGYAKARTA

Yogyakarta UGM Yogyakarta Jl. Kaliurang, Sekip Blok L-6 55281 Sleman D.I. YOGYAKARTA

Parakan Yogyakarta Jl. Pahlawan No. 28, Parakan 56254 Temanggung JAWA TENGAH

Bantul Yogyakarta Jl. Gajah Mada No. 14, Bantul 55711 Bantul D.I. YOGYAKARTA

Muntilan Yogyakarta Kompleks Ruko Muntilan Plaza Jl. Pemuda 56414 Muntilan JAWA TENGAH

Solo Purwotomo Yogyakarta Jl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 329 57142 Solo JAWA TENGAH

Solo Slamet Riyadi 1 Yogyakarta Jl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 16 57111 Solo JAWA TENGAH

Solo Slamet Riyadi 2 Yogyakarta Jl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 16 57111 Solo JAWA TENGAH

Klaten Yogyakarta Jl. Pemuda Tengah No. 54 57413 Klaten JAWA TENGAH

Purwokerto Yogyakarta Jl. Jend. Sudirman No. 463 53114 Purwokerto JAWA TENGAH

Gombong Yogyakarta Jl. Yos Sudarso No. 241 54411 Gombong JAWA TENGAH

Cilacap Yogyakarta Jl. Jend. Ahmad Yani No. 100 53212 Cilacap JAWA TENGAH

Kutoarjo Yogyakarta Jl. Pangeran Diponegoro No. 114, Kutoarjo 54212 Kutoarjo JAWA TENGAH

Banjarnegara Yogyakarta Jl. S. Parman No. 31 53411 Banjarnegara JAWA TENGAH

Wonosobo Yogyakarta Jl. Sumbing No. 18 56311 Wonosobo JAWA TENGAH

Sragen Yogyakarta Plaza Atrium Blokc C-D, Jl. Raya Sukowati No. 302-304 57211 Sragen JAWA TENGAH

Boyolali Yogyakarta Jl. Kates, Pulian 57316 Boyolali JAWA TENGAH

Purwokerto 2 Yogyakarta Jl. Jend. Sudirman No. 463 53114 Purwokerto JAWA TENGAH

Purbalingga Yogyakarta Jl. Jenderal Sudirman No. 37 53312 Purbalingga JAWA TENGAH

Surabaya Sungkono Surabaya Jl. Mayjend. Sungkono No. 121 F 60225 Surabaya JAWA TIMUR

Jl. Raya Kali Rungkut No. 5

Surabaya Rungkut SIER Surabaya Jl. Rungkut Industri Raya No. 10 60293 Surabaya JAWA TIMUR

Sidoarjo Surabaya Jl. Ahmad Yani No. 7 61219 Sidoarjo JAWA TIMUR

Sidoarjo Candi (eks Porong) Surabaya Jl. Raya Candi No. 42 61272 Sidoarjo JAWA TIMUR

Sidoarjo Krian Surabaya Jl. Raya Krian No. 47, Krian 61262 Sidoarjo JAWA TIMUR

Surabaya Bratang Binangun Surabaya Jl. Ngagek Jaya Selatan, Plaza Manyar Megah Indah Blok J 5-6 60284 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Pemuda Surabaya Jl. Pemuda No. 27-31 60271 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Gubeng Surabaya Jl. Kalimantan No.10 60281 Surabaya JAWA TIMUR

Mojokerto Surabaya Jl. Mojopahit No. 406 61321 Mojokerto JAWA TIMUR

Jombang Surabaya Ruko Cempaka Mas Blok A 1-2, Jl. Soekarno-Hatta No. 3 61481 Jombang JAWA TIMUR

Surabaya Stasiun Kota Surabaya Jl. Stasiun Kota No.60 C-D Kav. No.1 dan 2 60160 Surabaya JAWA TIMUR

Bojonegoro Surabaya Jl. Panglima Sudirman No. 107-109 62113 Bojonegoro JAWA TIMUR

Surabaya Kembang Jepun Surabaya Jl. Kembang Jepun No.168-170 60162 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Indrapura Surabaya Jl. Indrapura No. 45 60176 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Tanjungperak Surabaya Jl. Perak Timur No. 398 60164 Surabaya JAWA TIMUR

Tuban Surabaya Jl. Basuki Rachmat No. 55 62317 Tuban JAWA TIMUR

Gresik Surabaya Jl. R.A. Kartini No. 210 61122 Gresik JAWA TIMUR

Lamongan Surabaya Jl. Lamongrejo No. 120 62213 Lamongrejo JAWA TIMUR

Pamekasan Surabaya Jl. Pangeran Diponegoro No.151 69315 Pamekasan JAWA TIMUR

Surabaya Mulyosari Surabaya Jl. Raya Mulyosari No. 360 D-E 60113 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Tunjungan Plaza Surabaya Jl. Basuki Rahmat No. 2-4 60261 Surabaya JAWA TIMUR

(eks. Swandayani)

Surabaya Diponegoro Surabaya Jl. Raya Diponegoro No. 155 60241 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Wiyung Surabaya Komplek Ruko Taman Pondok Indah Kav.A-35, 60222 Surabaya JAWA TIMUR

Jl. Raya Menganti No. 207, Wiyung

Surabaya Klampis Surabaya Jl. Klampis Jaya No. 50 60117 Surabaya JAWA TIMUR

Surabaya Darmo Raya Surabaya Jl. Raya Darmo No. 41 60625 Surabaya JAWA TIMUR

Malang Merdeka Malang Jl. Merdeka Barat No. 1 65119 Malang JAWA TIMUR

Madiun Malang Jl. Pahlawan No. 29 63116 Madiun JAWA TIMUR

Jember Alun alun Malang Jl. Jend. Ahmad Yani No. 3 68118 Jember JAWA TIMUR

Probolinggo Malang Jl. Suroyo No. 23 67211 Probolinggo JAWA TIMUR

Situbondo Malang Jl. Jend. Ahmad Yani No. 102 68311 Situbondo JAWA TIMUR

Banyuwangi Malang Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 2 68411 Banyuwangi JAWA TIMUR

Pasuruan Malang Jl. Panglima Sudirman No. 11 67115 Pasuruan JAWA TIMUR

Kediri Malang Jl. Diponegoro No. 17 64123 Kediri JAWA TIMUR

Malang Suprapto Malang Jl. Jaksa Agung Suprapto 65 65112 Malang JAWA TIMUR

Batu Malang Jl. Dewi Sartika No. 45, Batu 65315 Malang JAWA TIMUR

Tulungagung Malang Jl. Sudirman No. 55 66219 Tulungagung JAWA TIMUR

KODE KOTAMADYA/

LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

Page 185: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 183

Daftar MBU, MBDC, CBC, & SBDC

BLITAR Malang Jl. Merdeka No. 30 66112 Blitar JAWA TIMUR

PARE Malang Jl. Panglima Besar Sudirman No. 43, Pare 64212 Kediri JAWA TIMUR

Genteng Malang Jl. Gajah Mada No. 253, Genteng 68465 Banyuwangi JAWA TIMUR

LUMAJANG Malang Jl. Panglima Sudirman No. 33 67311 Lumajang JAWA TIMUR

Banyuwangi Rogojampi Malang Jl. Raya Rogojampi No. 12-14, Rogojampi 68462 Banyuwangi JAWA TIMUR

PONOROGO Malang Jl. Urip Sumoharjo No. 102 63411 Ponorogo JAWA TIMUR

Probolinggo Kraksaan Malang Jl. Panglima Sudirman No. 119, Kraksaan 67282 Probolinggo JAWA TIMUR

Denpasar Gajah Mada Denpasar Jl. Gajah Mada No. 3 80112 Denpasar BALI

Kuta Raya Denpasar Jl. Raya Kuta No. 456, Kuta 80361 Badung BALI

Denpasar Udayana Denpasar Jl. Udayana No. 11 80112 Denpasar BALI

Mataram AA Gde Ngurah Denpasar Jl. AA Gde Ngurah No. 48 A-B 83231 Mataram NUSA TENGGARA BARAT

Singaraja Denpasar Jl. Jend. Ahmad Yani No. 60, Singaraja 81116 Buleleng BALI

Tabanan Denpasar Jl. Jend. Ahmad Yani No. 99 X, Kediri 82171 Tabanan BALI

Gianyar Ngurah Rai Denpasar Komplek Pertokoan Pasar Gianyar Blok I No.2-3, 80511 Gianyar BALI

Jl. I Gusti Ngurah Rai

Nusa Dua Denpasar Pertokoan Niaga Nusa Dua No.2-4, 80362 Badung BALI

Jl. By Pass I Gusti Ngurah Rai, Nusa Dua

Denpasar Gatot Subroto Denpasar Jl. Gatot Subroto No. 180 X 80116 Denpasar BALI

Mataram Cakranegara Denpasar Jl. Pejanggik No. 20-22, Cakranegara 83231 Mataram NUSA TENGGARA BARAT

Kupang Urip Sumoharjo Denpasar Jl. Urip Sumoharjo No. 16 85229 Kupang NUSA TENGGARA TIMUR

Banjarmasin Pangeran Samudra Banjarmasin Jl. Lambung Mangkurat No. 4 70111 Banjarmasin KALIMANTAN SELATAN

Banjarmasin A. Yani Banjarmasin Jl. Achmad Yani No. 4 - 5 70233 Banjarmasin KALIMANTAN SELATAN

Banjar Baru Banjarmasin Jl. Jenderal Ahmad Yani Km.34 No. 31 D 70713 Banjarbaru KALIMANTAN SELATAN

Samarinda Sudirman Banjarmasin Jl. Jend. Sudirman No. 9 75111 Samarinda KALIMANTAN TIMUR

Balikpapan Suprapto Banjarmasin Jl. Letjend. Suprapto No. 1 76131 Balikpapan KALIMANTAN TIMUR

Pontianak Ngurah Rai Banjarmasin Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 2 , Humaera B 78117 Pontianak KALIMANTAN BARAT

Banjarmasin A. Yani 2 Banjarmasin Jl. Achmad Yani No. 4 - 5 70233 Banjarmasin KALIMANTAN SELATAN

Singkawang Banjarmasin Jl. Merdeka No. 20 79122 Singkawang KALIMANTAN BARAT

Pangkalan Bun Banjarmasin Jl. Pangeran Antasari No. 41 74113 Pangkalan Bun KALIMANTAN TENGAH

Tarakan Simpang Tiga Banjarmasin Jl. Yos Sudarso No. 25 71112 Tarakan KALIMANTAN TIMUR

Sampit Banjarmasin Jl. M.T. Haryono No. 81 A 74322 Sampit KALIMANTAN TENGAH

Palangkaraya Banjarmasin Jl. Jend. Ahmad Yani No. 70 73111 Palangkaraya KALIMANTAN TENGAH

Barabai Banjarmasin Pusat Perbelanjaan Murakata Blok D 1 Lt.2, Jl. PHM Noor 71311 Barabai KALIMANTAN SELATAN

Relokasi (eks. Makassar Kartini) Makassar Jl. R.A. Kartini No. 12-14 90111 Makassar SULAWESI SELATAN

Sungguminasa Makassar Kompleks Graha Satelit Blok 12 A, Jl. Sultan Hasanuddin 92111 Gowa SULAWESI SELATAN

Makassar Cendrawasih Makassar Jl. Cenderawasih No. 185 90133 Makassar SULAWESI SELATAN

Makassar Sulawesi Makassar Jl. Sulawesi No. 81 90174 Makassar SULAWESI SELATAN

Manado Datu Lolong Lasut Makassar Jl. Dotulolong Lasut No. 15 95122 Manado SULAWESI UTARA

Bitung Makassar Jl. Xaverius Dotulong No. 29 95514 Bitung SULAWESI UTARA

Jl. Perintis Kemerdekaan Km.13

Palu Imam Bonjol Makassar Jl. Imam Bonjol No. 88 94223 Palu SULAWESI TENGAH

Ambon Pantai Mardika Makassar Jl. Pantai Mardika 97123 Ambon MALUKU

Gorontalo Makassar Jl. Jend. Ahmad Yani No. 28 96112 Gorontalo GORONTALO

Kendari Mesjid Agung Makassar Jl. H. Abdullah Silondae 45, Mondonga 93111 Kendari SULAWESI TENGGARA

Jl. Reklamasi Pantai Apo

Ternate Makassar Jl. Nukila No. 51 97721 Ternate MALUKU UTARA

Polewali Mandar Makassar Jl. Jenderal Sudirman No. 132, Wonomulyo 91352 Polewali Mandar SULAWESI SELATAN

Manokwari Makassar Jl. Yos Sudarso No. 61 98311 Manokwari IRIAN JAYA BARAT

Pare Pare Makassar Jl. Andi Isa No. 5 91114 Pare Pare SULAWESI SELATAN

Kotamobagu Makassar Jl. A. Yani No.51 95711 Kotamobagu SULAWESI UTARA

Watampone Makassar Jl. M.H. Thamrin No. 10 92713 Watampone SULAWESI SELATAN

Palopo Makassar Jl. Andi Djemma No. 123 91921 Palopo SULAWESI SELATAN

KODE KOTAMADYA/

LOKASI MBDC ALAMAT POS KABUPATEN PROPINSI

Page 186: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

184 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Daftar MBU, MBDC, CBC, & SBDC

SBDC Bandung Jl. Asia Afrika No. 118 - 120, Bandung 40261 (022) 424 0286 (022) 4209328

SBDC Surabaya Jl. Basuki Rachmat No. 129 - 137, Surabaya 60271 (031) 534 8880, 534 8808 (031) 548 0731

(031) 534 8818, 547 9740

(031) 547 9780

SBDC Makassar Jln. Kartini No. 19, Makassar 90111 (0411) 312 984, 311718 (0411) 312 595

(0411) 335 230

SBDC Palembang Jl. Kapt. A Rivai No 39, Palembang 30135 (0711) 312 500, 355 388 (0711) 360 361

SBDC Medan Jln. Imam Bonjol No 7, Medan 20112 (061) 415 4600, 415 8875 (061) 415 5385, 452 1995

SBDC Denpasar Jl. Surapati No 15, Denpasar 80232 (0361) 238083 (H) (0361) 244 342

(0361) 263563 (Mgr) (0361) 238 082

SBDC Banjarmasin Jl. Lambung Mangkurat No. 8, Banjarmasin (0511) 336 0210, 336 0218 (0511) 336 3082

SBDC Jkt Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55, Jakarta Selatan 12190” (021) 526 8115 (021) 526 7549

SBDC Semarang Jl. Pemuda No 73, Semarang 50139 (024) 351 4321, 3582806-08 (024) 358 0579

SBDC Jkt Thamrin Jl. MH Thamrin No 5, Jakarta Pusat 10340 (021) 398 32879 (021) 398 32891

SBDC Jkt Kota Jl. Lapangan Stasiun No 2, Jakarta Barat 11110 (021) 691 5478 (021) 260 0508

SBDC Pekanbaru Jl. A Yani No 85, Pekanbaru 28115 (0761) 839 267, 839 268 (0761) 856 732

SBDC ALAMAT TELEPON FAKSIMILI

Medan Jl. Pulau Pinang No. 1 Lt. 2, Medan - Sumatera Utara (061) 452 3793, 452 4176 (061) 452 4191

(061) 452 3874

flexi 706 3877

Jakarta Sudirman Gedung Plaza Bapindo Lt. 4, Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55, Jakarta Selatan 12190 (021) 5266 566 (021) 5266 940

ext. 1112-1114

DM (021) 5266 936

3983 3081 3983 3057

Bandung Jl. Asia Afrika No. 51, Bandung 4000 (022) 421 8911, 421 8722 (022) 421 8797

(022) 421 8733, 421 8765

Semarang Jl. Pahlawan No. 3 (Lt.2), Semarang 50243 (024) 841 9757, 841 9758 (024) 841 9759

(024) 841 9756 (DM)

Yogyakarta Jl. Diponegoro No. 107, Yogyakarta 55231 (0274) 586 731, 566 979 (0274) 561 923

Surabaya Jl. Pahlawan No. 120, Surabaya 60174” (031) 355 7693, 355 5844 (031) 355 7494

Malang Jl. Merdeka Barat No. 1, Malang 65119 (0341) 335 290, 335 292 (0341) 335 291

Denpasar Jl. Surapati No. 15, Denpasar 80232 (0361) 238 083 ext. 216 (0361) 238 082

(0361) 222 573 (223 296)

Banjarmasin Jl. Achmad Yani KM 2 No. 4 - 5, Banjarmasin 70233 (0511) 326 2540, 263 333 (0511) 269 626

(0511) 262 690, 326 2540 257 278, 257 281

Makassar Jl. HOS. Cokroaminoto No. 3, Makassar 90174 (0411) 323 809, 317 345 (0411) 316 488

(0411) 319 442 319 467

Daftar MBDC (Micro Banking District Center)

Page 187: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 185

Daftar MBU, MBDC, CBC, & SBDC

Commercial Banking Center Jl. Lapangan Stasiun No.2, Jakarta Barat 11110 (021) 691 0705 (021) 691 7029

Jakarta Kota

Commercial Banking Center Gedung Menara BDN Lantai 3, Jl. Kebon Sirih No.83, Jakarta Pusat 10340 (021) 398 32879 (021) 398 32832

Jkt Thamrin I

Commercial Banking Center Gedung Menara BDN Lantai 3, Jl. Kebon Sirih No.83, Jakarta Pusat 10340 (021) 398 32817 (021) 398 32891

Jkt Thamrin II

Commercial Banking Center Bank Mandiri Tower Lantai 5, Jl. Jend.Sudirman Kav.54-55, Jakarta 12190 (021) 526 8118 (021) 526 8119

Jkt Sudirman

Commercial Banking Center Plaza Mandiri Lantai 19, Jl. Jend.Gatot Subroto Kav. 36-38, Jakarta 12190 (021) 524 5029 (021) 527 4343

Jkt Plaza Mandiri

Commercial Banking Center Gedung Graha Rekso Lantai 3, Jl. Boulevard Artha Gading Kav. A1 (021) 458 56250 (021) 458 56230

Jkt Kelapa Gading Blok CN. 2 No.12, Kelapa Gading Jakarta 14240

Commercial Banking Center Gedung Spoke Bekasi Juanda, Jl. Ir. H Juanda No.155, Bekasi 17112 (021) 881 3200 (021) 882 1100

Bekasi

Commercial Banking Center Plaza Mandiri Lantai 29, Jl. Jend.Gatot Subroto Kav. 36-38, Jakarta 12190 (021) 524 5026 (021) 529 63012

Otomotif

DAFTAR CBC ALAMAT TELEPON FAKSIMILI

Jakarta Commercial Sales Group

Commercial Banking Center Jl. Imam Bonjol No. 7, Medan 20112 (061) 415 3393 (061) 415 5385

Medan

Commercial Banking Center Jl. A. Yani No. 85, Pekanbaru 28115 (0761) 856 743 (0761) 856 732

Pekanbaru

Commercial Banking Center Spoke Palembang A.Rivai No. 39, Jl. Kapten Rivai No. 39, Palembang 30135 (0711) 355 399 (0711) 360 361

Palembang

Commercial Banking Center Gedung Dana Pensiun Satu (Lantai 3), Jl. Asia Afrika No.118-120, Bandung 40261 (022) 422 0595 (022) 420 9328

Bandung

Semarang

Commercial Banking Center Gedung Bumi Mandiri Lantai 11, Jl. Basuki Rahmat No.129-137, Surabaya 60271 (031) 532 0642 (031) 548 0731

Surabaya

Commercial Banking Center Jl.Suropati No.15, Denpasar 80232 Bali (0361) 244 336 (0361) 238 082

Denpasar

Commercial Banking Center Jl. R.A. Kartini No.19, Makassar 90111 (0411) 311 752 (0411) 312 595

Makassar

Commercial Banking Center Jl.Lambung Mangkurat No. 8, Banjarmasin 70111 (0511) 436 6792 (0511) 436 6793

Banjarmasin

Regional Commercial Sales Group

Page 188: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

186 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Pernyataan Dewan Komisaris

Dengan ini menyatakan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Edwin Gerungan

Komisaris Utama & Komisaris Independen

Muchayat

Wakil Komisaris Utama

Soedarjono

Komisaris Independen

Richard Claproth

Komisaris

Gunarni Soeworo

Komisaris Independen

Pradjoto

Komisaris Independen

Yap Tjay Soen

Komisaris Independen

Page 189: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 187

Pernyataan Direksi

Dengan ini menyatakan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Agus Martowardojo

Direktur Utama

Wayan Agus Mertayasa

Wakil Direktur Utama

Omar S. Anwar

Direktur Consumer Finance

Zulkifli Zaini

Direktur Commercial Banking

Sasmita

Direktur Technology & Operations

Abdul Rachman

Direktur Corporate Banking

Sentot A. Sentausa

Direktur Risk Management

Thomas Arifin

Direktur Treasury & International Banking

Haryanto T. Budiman

EVP Coordinator Change Management Office

Bambang Setiawan

Direktur Compliance & Human Capital

Budi G. Sadikin

Direktur Micro & Retail Banking

Riswinandi

Direktur Special Asset Management

Pahala N. Mansury

EVP Coordinator Finance & Strategy

Page 190: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

188 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007

Plaza MandiriJl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38Jakarta 12190, IndonesiaTel. (62-21) 526 5045, 526 5095Fax. (62-21) 527 4477, 527 5577www.bankmandiri.co.id

Page 191: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 189

Laporan Auditor Independen

Laporan No. RPC-8283

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Kami telah mengaudit neraca konsolidasian PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (selanjutnya disebut “Bank Mandiri“) dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, serta

laporan laba rugi konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan

keuangan konsolidasian adalah tanggung jawab manajemen Bank Mandiri. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasian

berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan Anak Perusahaan tertentu Bank Mandiri pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31

Desember 2007 dan 2006, yang laporannya mencerminkan jumlah aktiva masing-masing sebesar 4,07% dan 3,49% dari jumlah aktiva konsolidasian pada tanggal 31 Desember

2007 dan 2006, dan jumlah pendapatan operasional sebesar masing-masing 4,25% dan 3,10% dari pendapatan operasional konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada

tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan Anak Perusahaan tersebut diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya

telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami, sepanjang berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk Anak Perusahaan tersebut, didasarkan semata-mata atas laporan-laporan

auditor independen lain tersebut.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan

audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan konsolidasian bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian,

bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan

dan laporan auditor independen lain tersebut memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan-laporan auditor independen lain tersebut di atas, laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas

menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, dan hasil usaha serta

arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Seperti dijelaskan pada Catatan 59 atas laporan keuangan konsolidasian, prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dalam beberapa hal berbeda dengan

International Financial Reporting Standards or International Accounting Standards. Penerapan prinsip akuntansi berdasarkan International Financial Reporting Standards or

International Accounting Standards dan Peraturan Bank Indonesia mengenai tingkat penyisihan minimum untuk kredit yang tidak mengalami penurunan nilai akan berpengaruh

pada ekuitas konsolidasian Bank Mandiri dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 dan hasil usaha konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada

tanggal-tanggal tersebut sebagaimana yang disajikan pada Catatan 60 atas laporan keuangan konsolidasian.

Audit kami laksanakan dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan pokok konsolidasian secara keseluruhan. Informasi tambahan disajikan untuk

tujuan analisis tambahan dan bukan merupakan bagian laporan keuangan pokok konsolidasian yang diharuskan menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Informasi tersebut telah menjadi obyek prosedur audit yang diterapkan dalam audit atas laporan keuangan pokok konsolidasian dan, menurut pendapat kami, berdasarkan

audit kami, disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, berkaitan dengan laporan keuangan pokok konsolidasian secara keseluruhan.

Purwantono, Sarwoko & Sandjaja

Drs. Soemarso S. Rahardjo, ME

Izin Akuntan Publik No. 98.1.0064

4 Maret 2008

Page 192: Annual Report PT Bank Mandiri 2007

190 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007