anatomi_fisiologi

Upload: ika

Post on 08-Jan-2016

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

anatomi

TRANSCRIPT

Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jawab terhadap pergerakan. Komponen utama system musculoskeletal adalah jaringan ikat. Sistem ini terdiri dari Muskuler/Otot : Otot, tendon,dan ligamen Skeletal/Rangka : Tulang dan sendi Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang -tulang yang memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan posisi. Sebagai kerangka tubuh sistem muskuloskeletal memberi bentuk bagi tubuh. Sebagai proteksi sistem muskuloskeletal melindungi organ-organ penting, misalnya otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, jantung dan paru-paru terdapat pada rongga dada (cavum thorax) yang dibentuk oleh tulang-tulang kostae (iga).

2.2. Klasifikasi dan Struktur Tulang (Skeletal)Skeletal disebut juga sistem rangka, yang tersusun atas tulang-tulang. Tubuh kita memiliki 206 tulang yang membentuk rangka. Bagian terpenting adalah tulang belakang. Fungsi Sistem Skeletal : 1. Memproteksi organ-organ internal dari trauma mekanis. 2. Membentuk kerangka yang yang berfungsi untuk menyangga tubuh dan otot-otot yang. Melekat pada tulang 3. Berisi dan melindungi sum-sum tulang merah yang merupakan salah satu jaringan pembentuk darah. 4. Merupakan tempat penyimpanan bagimineral seperti calcium dari dalam darah misalnya Hemopoesis

2.2.1. Struktur TulangSecara makroskopis tulang terdiri dari dua bagian yaitu pars spongiosa (jaringan berongga) dan pars kompakta (bagian yang berupa jaringan padat). Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa (periosteum); lapis tipis jarigan ikat (endosteum) melapisi rongga sumsum dan meluas ke dalam kanalikuli tulang kompak.Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang rawan yang merupakan pusat osifikasi. Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis. Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat dan pembuluh darah. Periosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang dan berperan dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak. Pars kompakta teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium Carbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Kandungan tulang manusia dewasa lebih banyak mengandung kapur dibandingkan dengan anak-anak maupun bayi. Bayi dan anak-anak memiliki tulang lebih banyak mengandung serat-serat sehingga lebih lentur. Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang tangan.Pars spongiosa merupakan jaringan tulang yang beronga seperti spons (busa). Rongga tersebut diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah. Tulang spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula.Secara Mikroskopis tulang terdiri dari :1. Sistem Havers (saluran yang berisi serabut saraf, pembuluh darah, aliran limfe) 2. Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris).3. Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempenganlempengan yang mengandung sel tulang). 4. Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan sampai ke osteon).

2.2.2. Klasifikasi Tulang Berdasarkan bahan pembentuknya :1. Tulang Rawan Tulang rawan dibentuk oleh kondrosit (sel tulang rawan) dam matriks bahan dasar). Matriks tulang rawan tersusun dari kondrin, kolagen, dan kalsium. Tulang rawan ditemukan terutama pada sendi dan di antara dua tulang.

Tulang rawan dibedakan menjadi 3, yaitu :a). Tulang Rawan Hialin Mempunyai matriks yang transparan. Merupakan jenis tulag rawan yang paling banyak terdapat di dalam tubuh mausia. Banyak terdapat di hidung, sendi gerak dan ujung tulang rusuk.b) Tulang Rawan Fibrosa Mempunyai matriks yang berisi kolagen yang kaku. Merupakan jenis tulang rawan yang dapat dijumpai di bagian tubuh yang memerlukan kekuatan besar, mislanya pada ruas tulang belakang dan lutut.c) Tulang Rawan Elastik Tulang rawan elastik terbentuk dari serabut elastik yang lentur. Tulang rawan ini tidak akan mengalami perubahan menjadi tulang keras, meskipun orang tersebut telah dewasa. Banyak dijumpai di dalam telinga, cuping hidung dan epiglotis.

2. Tulang KerasTulang ini berasal dari tulang rawan yang mengalai asifikasi (pengerasan), dibentuk oleh asteosit yang banyak mengeluarkan matriks. Matriks tulang keras mengandung sedikit kolagen dan mengandung banyak kalsium dan fosfor. Kalsium dan fosfor yang terkandung dalam matriks menyebabkan tulang menjadi keras dan tidak lentur. Berdasarkan penyusunnya :1. Tulang Kompak Padat, halus dan homogen Pada bagian tengah terdapat medullary cavity yang mengandung yellow bone marrow Tersusun atas unit : Osten Haversian System Pada pusat osteon mengandung saluran (Haversian Kanal) tempat pembuluh darah dan saraf yang dikelilingi oleh lapisan konsentrik (lamellae). Tulang kompak dan spongiosa dikelilingi oleh mebarn tipis yang disebut periosteur, membran ini mengandung :~ Bagian luar percabangan pembuluh darah yang masuk ke dalam tulang.~ Osteoblas.2. Tulang Spongiosa Tersusun atas honeycomb network yang disebut trabekula. Struktur tersebut menyebabkan tulang dapat menahan tekanan. Rongga anatar trebakula terisis red bone marrow yang mengandung pembuluh darah yang memberi nutrisi pada tulang. Contoh, tulang pelvis, rusuk, tulang belakang, tengkorak dan pada ujung tulang lengan dan paha. Berdasarkan Bentuknya :1. Tulang panjang : tulang yang ukuran panjangnya terbesar, contoh : humerus, femur, radius, ulna.2. Tulang pendek: tulang yang ukurannya pendek, contoh : tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki.3. Tulang pipih : tulang yang ukurannya lebar, contoh : tulang tengkorak kepala, tulang rusuk dan sternum.4. Tulang tidak beraturan, contoh : vertebra, tulang muka, pelvis.

2.3.2. Articaltion Artikulasi atau sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang-tulang ini dipadukan dengan berbagai cara, misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligament, tendon, fasia, atau otot. Sendi diklasifikasikan sesuai dengan strukturnya.a. Sendi fibrosa (sinartrodial)Merupakan sendi yang tidak dapat bergerak. Tulang-tulang dihubungkan oleh serat-serat kolagen yang kuat. Sendi ini biasanya terikat misalnya sutura tulang tengkorak.b. Sendi kartilaginosa (amfiartrodial)Permukaan tulang ditutupi oleh lapisan kartilago dan dihubungkan oleh jaringan fibrosa kuat yang tertanam kedalam kartilago misalnya antara korpus vertebra dan simfisis pubis. Sendi ini biasanya memungkinkan gerakan sedikit bebas.

c. Sendi synovial (diartrodial)Sendi ini adalah jenis sendi yang paling umum. Sendi ini biasanya memungkinkan gerakan yang bebas (mis., lutut, bahu, siku, pergelangan tangan, dll.) tetapi beberapa sendi sinovial secara relatif tidak bergerak (mis., sendi sakroiliaka). Sendi ini dibungkus dalam kapsul fibrosa dibatasi dengan membran sinovial tipis. Membran ini mensekresi cairan sinovial ke dalam ruang sendi untuk melumasi sendi. Cairan sinovial normalnya bening, tidak membeku, dan tidak berwarna atau berwarna kekuningan. Jumlah yang ditemukan pada tiap-tiap sendi normal relatif kecil (1 sampai 3 ml). hitung sel darah putih pada cairan ini normalnya kurang dari 200 sel/ml dan terutama adalah sel-sel mononuclear. Cairan synovial juga bertindak sebagai sumber nutrisi bagi rawan sendi.Permukaan tulang dilapisi dengan kartilago artikular halus dan keras dimana permukaan ini berhubungan dengan tulang lain. Pada beberapa sendi terdapat suatu sabit kartilago fibrosa yang sebagian memisahkan tulang-tulang sendi (mis., lutut, rahang)Jenis sendi synovial : Sendi Peluru, misal pada persendian panggul dan bahu. Memungkinkan gerakan bebas penuh. Sendi Engsel, misal siku dan lutut. Memungkinkan gerakan melipat hanya pada satu arah. Sendi Pelana, memungkinakan gerakan dua bidang yang saling tegal lurus. Sendi pada dasar ibu jari adalah sendi pelana dua sumbu. Sendi Pivot, misal adalah sendi anatar radius dan ulna. Memungkinkan rotasi untuk melakukan aktivitas seperti memutar pegangan pintu. Sendi Peluncur, misal sendi-sendi tulang karpalia di pergelangan tangan. Memungkinkan gerakan terbatas kesemua arah.

Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh dengan kontraksi sebagai tugas utama. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung.Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut. Sel otot merupakan sel dengan banyak nuclei yang terjadi karena proses fusi dari sel mioblas. Jenis-jenis otot yang ada dalam tubuh:

a.Otot lurikMemiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan membutuhkan tenaga besar.Pergerakannya diatur sinyal dari sel syaraf motorik.Otot ini menempel pada kerangka dan digunakan untuk pergerakan.

b.Otot polosOtot yang ditemukan dalam intestium dan pembuluh darah bekerja dengan pengaturan dari sistem saraf tak sadar, yaitu saraf otonom. Otot polos dibangun oleh sel-sel otot yang terbentuk gelondong dengan kedua ujung meruncing,serta mempunyai satu inti, seperti yang terlihat pada gambar.

c.Otot jantungOtot yang ditemukan dalam jantung ini bekerja secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat.

P. Luphzpranata, 2010. Anatomi Fisiologi Tulang dan Otot. https://www.academia.edu/8447080/Anatomi_fisiologi. Diakses tanggal 5 April 2015