analisis nilai-nilai pendidikan akhlak yang ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/resiana,...

83
ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG TERKANDUNG DALAM SURAH AL-LUQMAN SKRIPSI RESIANA NIM. TP.151449 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG

TERKANDUNG DALAM SURAH AL-LUQMAN

SKRIPSI

RESIANA

NIM. TP.151449

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

i

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG

TERKANDUNG DALAM SURAH AL-LUQMAN

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan

RESIANA

NIM. TP.151449

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 3: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

vii

Page 4: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

vii

Page 5: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

vii

Page 6: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

vii

Page 7: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

vi

PERSEMBAHAN

Yang Utama Dari Segalanya…

Sembah sujud syukur kepada Allah SWT.

Taburan cinta dan kasih sayang Mu telah memberikanku kekuatan membekaliku

dengan ilmu serta memperkenalkan dengan cinta atas karunia serta kemudahan yang

engkau berikan, akhirnya tugas akhir ini dapat terselesaikan.

Tak lupa sholawat dan salam kita ucapkan kepada Rasulullah Muhammad SAW.

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Ayahanda dan ibundaku tercinta…

Usman Sitorus dan Elvi Yanti

Yang selalu menjadi penyemangat hidupku yang tak kenal lelah dan batas waktu

dalam mendidikku, yang selalu memotivasi dan memanjatkan do’a untukku dalam

setiap do’anya.

Abang, Ayuk, serta adekku tercinta…

Untuk abangku tersayang Afrizal Sitorus dan Musliadi Sitorus, yang selalu

menyemangatiku dan selalu memberiku arahan menuju kebaikan, abang Adib Lutfi

S.Sos yang selalu memberi nasehat untukku, untuk ayuk-ayuk iparku tersayang Rike

Sastra dan Eva Susanti, adekku tercinta Afriani Yanti, serta ponaan-ponaan yang

selalu mendo’akan dan mendukungku, serta yang selalu menyemangatiku dikala aku

mulai patah semangat, terimakasih atas segala perhatian dan semangat yang

senantiasa kalian berikan.

Page 8: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

vii

MOTTO

را ان ي رجواالله والي و لقدكان لكم في رسول الله اسوة حسنة لمن ك (١٢)م ال خروذكر الله كثي

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu

(yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari

kiamat dan yang banyak mengingat Allah” (QS. Al-Ahzab: 21).

Page 9: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan

berkat rahmat dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan lancar. Shalawat erta salam penulis sembahkan kepada junjungan kita

Nabi Besar Muhammad SAW, pembawa risalah pencerahan bagi manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Pendidikan

Agama Islam di Fakultas Tarbiyah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dengan

judul skripsi : Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Yang Terkandung

Dalam Surah Al-Luqman.

Meskipun skripsi ini penulis susun dengan segenap kemampuan yang

ada, namun penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan kemampuan dan pengetahuan

penulis. Dan berkat adanya bantuan dari pihak, terutama bantuan dan bimbingan

yang diberikan oleh dosen pembimbing maka skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata terima

kasih kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama

sekali kepada yang Terhormat:

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, M.A, selaku Rektor UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi

2. Bapak Dr. H. Su’aidi Asyari, M.A, Ph.D, Bapak Dr. H. Hidayat, M.Pd, Ibu

Dr. Hj. Fadhillah, M.Pd, selaku pembantu Rektor I, II, dan III UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi

3. Ibu Dr. Hj. Armada, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

4. Bapak Dr. H. Lukman Hakim, M.Pd, Bapak Dr. Zawaqi Afdal Jamil,

S.Ag, M.Pd.I, Bapak Dr. Kemas Imron Rosadi, M.Pd, selaku Wakil Dekan

I, II, dan III pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi

Page 10: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

ix

5. Bapak Ridwan, S.Psi, M.Psi selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama

Islam dan Mukhlis, S.Ag, M.Pd.I selaku Sekretaris Program Studi

Pendidikan Agama Islam

6. Bapak Dr. H. Ahmad Madani, M.Pd.I selaku pembimbing I dan Ibu Siti

Mariah Ulfah, M.Pd.I selaku pembimbing II yang telah banyak

memberikan bimbingan, meluangkan waktu, dan mencurahkan

pemikirannya demi mengarahkan penulis daam menyelesaikan skripsi ini

sesuai kaidah

7. Pimpinan Perpustakaan Institut dan Fakultas Tarbiyah yang telah

membantu penulis dalam melengkapi referensi dalam penulisan skripsi ini

8. Bapak dan Ibu Dosen, serta seluruh Karyawan/Karyawati di lingkungan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi terutama Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan

9. Sahabat-sahabat mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam yang

telah menjadi patner diskusi dalam penyusunan skripsi ini

10. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti

hingga menjadi kekuatan pendorong bagi Penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini

11. Sahabat-sahabatku PAI D angkatan tahun 2015

Akhirnya semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala berkenan membalas

segala kebaikan dan amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi pengembangan ilmu.

Jambi, Mei 2019

Penulis

Resiana

TP151449

Page 11: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

x

ABSTRAK

Nama : Resiana

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul : Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Yang Terkandung Dalam

Surah Al-Luqman

Skripsi ini membahas tentang analisis nilai-nilai pendidikan akhlak yang

terkandung dalam surah Al-Luqman. Penelitian ini merupakan upaya untuk

mengetahui pendidikan akhlak yang terkandung dalam surah Al-Luqman ayat 12-

19, agar bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini adalah

penelitian kepustakaan (library research), atau bahan-bahan bacaan untuk

mencari pendapat para ahli tafsir dan ahli pendidikan tentang pendidikan akhlak,

dengan menggunakan metode analisis isi (content analysis) yang digunakan untuk

menelaah suatu dokumen, dokumen yang dimaksud dalam skripsi ini adalah surah

Al-Luqman. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitin ini

adalah pendekatan hermeneutik. Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan

menggunakan teknik dokumentasi. Berdasarkan telaah dari literatur maka hasil

penelitian menunjukkan bahwa isi dari pendidikan akhlak yang terkandung dalam

surah Al-Luqman ayat 12-19 diantaranya adalah 1) pendidikan syukur, 2)

pendidikan keimanan, 3) pendidikan berbakti kepada orang tua, 4) pendidikan

intelektual, 5) pendidikan shalat, serta 6) pendidikan larangan takabur atau

sombong. Hasil dari penelitian ini menyarankan agar para orang tua dan pendidik

mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena

apalah arti seorang anak yang pintar kalau tidak memiliki akhlak yang baik.

Kata kunci : Pendidikan Akhlak, Surah Al-Luqman ayat 12-19.

Page 12: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

xi

ABSTRACT

Name : Resiana

Subject : Islamic Education

Title : The Analysis of Moral Educational Values Contained in Surah

Al-Luqman

This thesis discusses the analysis of moral education values contained in the surah

Al-Luqman. This research is an attempt to find out moral education contained in

Al-Luqman surah verses 12-19 so that it can be applied in daily life. This research

is library research or reading material to seek the opinions of interpreters and

education experts on moral education, using the content analysis method used to

examine a document, the document referred to in this thesis is the surah Al-

Luqman. The research approach used in this research is the hermeneutic approach.

While data collection is done using documentation techniques. Based on a review

of the literature, the results of the study show that the contents of moral education

contained in Al-Luqman suras verses 12-19 include 1) gratitude education, 2)

faith education, 3) education to parents, 4) intellectual education, 5 ) prayer

education and 6) arrogant prohibition education. The results of this study suggest

that parents and educators are able to apply or imitate everyday life, because what

is the meaning of a smart child who does not have good morals.

Keywords: Moral Education, Surah Al-Luqman verses 12-19.

Page 13: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

NOTA DINAS I ...................................................................................... ii

PENGESAHAN ...................................................................................... iv

PERYATAAN ORISINALITAS ........................................................... v

PERSEMBAHAN ................................................................................... vi

MOTTO .................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ............................................................................ viii

ABSTRAK ............................................................................................. x

ABSTRACT ............................................................................................ xi

DAFTAR ISI ........................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Fokus Penelitian .................................................................... 5

C. Rumusan Masalah .................................................................. 6

D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ........................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik ........................................................................ 8

B. Konsep Pendidikan ................................................................. 10

C. Konsep Pendidikan Akhlak .................................................... 13

D. Studi Relevan .......................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode dan Pendekatan Penlitian .......................................... 29

B. Jenis dan Sumber Data ........................................................... 32

C. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 33

D. Teknik Analisis Data .............................................................. 33

Page 14: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

xiii

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum ....................................................................... 35

B. Temuan Khusus ...................................................................... 45

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 62

B. Saran ....................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Allah telah menurunkan kitab-kitab suci-Nya kepada para nabi dan

rasul sebagai pedoman hidup manusia, di antara kitab-kitab suci itu adalah al-

Qur’an. Al-Qur’an merupakan mukjizat Allah yang diberikan kepada nabi

Muhammad dengan perantara malaikat Jibril yang di dalamnya mengandung

petunjuk, panduan, aqidah, hukum, akhlak, ibadah serta janji dan ancaman.

Al-Qur’an adalah kitabullah yang didalamnya tidak ada kesalahan sama sekali

dan al-Qur’an dapat menunjukkan jalan yang lurus, maka keberuntungan

hakiki manusia di dunia dan akhirat tidak akan diperoleh, kecuali dengan

mengikuti petunjuknya (Ali Abdul Halim Mahmud, 2004, hlm 178).

Semua petunjuk yang terkandung di dalam al-Qur’an menuntun

manusia untuk berakhlak mulia, dan seluruh kandungan al-Qur’an berisi

petunjuk dari Allah. Allah berfirman:

(٨٣١)هذا ب يان للناس وهدى وموعظة للمتقين

Artinya: “Al-Qur’an ini adalah penerang bagi seluruh manusia, dan petunjuk

serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa” (Ali Imran: 138).

Petunjuk yang diberikan pada setiap orang, yaitu berupa akal,

kecerdasan, dan pengetahuan untuk dikembangkan serta petunjuk (hidayah)

untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat dengan mengikuti nabi

Muhammad. Umat Islam mengetahui dan memahami bahwa nabi Muhammad

diutus kepada umat manusia bertujuan untuk menyempurnakan akhlak. Pada

prinsipnya akhlak mengatur pola tingkah laku hidup manusia melalui dua cara

yaitu, Hablumminallah yang merupakan huubungan manusia dengan Allah.

Hablumminannas dengan membina hubungan baik antara manusia dengan

sesama makhluk ciptaan Allah.

Page 16: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

2

Akhlak menempati posisi yang sangat penting dalam Islam.

Pentingnya kedudukan akhlak, dapat dilihat dari berbagai sunnah qauliyah

(sunnah dalam bentuk perkataan) Rasulullah. Diantaranya adalah,

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak” (HR. Ahmad);

“Mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik

akhlaknya” (HR. Tarmizi). Dan akhlak Nabi Muhammad yang diutus

menyempurnakan akhlak manusia itu disebut akhlak Islam atau akhlak Islami,

karena bersumber dari wahyu Allah yang kini terdapat dalam al-Qur’an yang

menjadi sumber utama agama dan ajaran Islam (Mohammad Daud Ali, 2015,

hlm 348). Oleh karena itu, umat Islam harus bersyukur kepada Allah karena

telah mengutus manusia yang sempurna (insan kamil) ke dunia ini untuk

diteladani.

هري رة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إنمابعثت عن أبي

م مكارم الخلاق لتم

Artinya: Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan

akhlak.” (HR. Al-Baihaqi)

Penjelasan hadist di atas bahwa akhlak yang dimaksud disini adalah

akhlak menurut ajaran Islam. Dasar Islam adalah al-Qur’an dan Hadis. Islam

mengajarkan agar umatnya melakukan perbuatan baik dan menjauhi perbuatan

buruk, tanpa akhlak yang baik tidak akan tercipta kehidupan yang saling

menguntungkan, berdampingan, dan tolong menolong, serta menyayangi,

menghormati dan saling membantu antar sesama.

Menurut M. Yatimin Abdullah manusia bisa memiliki akhlak yang

baik melalui dua cara, diantaranya sebagai berikut:

Pertama, melalui karunia Tuhan yang menciptakan manusia dengan

fitrahnya yang sempurna, akhlak yang baik, sera nafsu syahwat yang

tunduk kepada akal dan agama. Manusia tersebut dapat memperoleh

ilmu tanpa belajar dan tanpa melalui proses pendidikan. Manusia yang

tergolong ke dalam kelompok ini adalah para nabi dan rasul Allah.

Page 17: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

3

Kedua, melalui cara berjuang secara bersungguh-sungguh

(mujahadah) dan latihan (riyadhah), yakni membiasakan diri

melakukan akhlak-akhlak mulia. Hal ini dapat dilakukan oleh manusia

biasa, yitu dengan belajar dan terus-menerus berlatih (M. Yatimin

Abdullah, 2007, hlm 21).

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dilihat bahwasanya akhlak

yang baik dapat dicapai melalui pendidikan yaitu dengan belajar dan terus-

menerus berlatih. Sehingga pendidikan mempunyai posisi yang sangat

penting, karena pendidikan merupakan usaha yang dilakukan manusia untuk

mengoptimalkan semua potensi yang ada pada dirinya, diantaranya ialah

potensi akhlak, intelektual, dan jasmani. Dalam proses pendidikan, semua

potensi diarahkan kepada hal-hal positif, melalui pembinaan dan latihan-

latihan.

Manusia adalah makhluk yang memiliki kelengkapan jasmani dan

rohani. Dengan kelengkapan jasmaninya, ia dapat melaksanakan tugas-tugas

yang memerlukan dukungan mental. Agar kedua unsur tersebut dapat

berfungsi dengan baik, maka perlu dibina dan diberikan bimbingan. Dalam hal

ini pendidikan sangat memegang peranan penting. Allah berfirman:

ىها ىهاقداف لح من ز ( ١)ورهاوت قوىهافالهمها فج ( ٧)ون فس وماسو وقدخاب من ( ٩)كهاد (٨١)س

Artinya: “demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya, maka Dia

mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatandan ketakwaannya,

sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu), dan

sungguh rugi orag yang mengotorinya” (Asy-Syams: 7-10).

Dari ayat tersebut diketahui bahwa manusia dilengkapi dengan jiwa

oleh Allah, yang bisa berkembang kepada yang baik maupun yang buruk.

Dalam menuju perkembangan tersebut manusia tidak bisa berkembang begitu

saja, tanpa adanya sebuah usaha. Adapun salah satu bentuk usaha yang

dilakukan oleh manusia itu ialah melalui pendidikan.

Page 18: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

4

Pendidikan adalah investasi masa depan bangsa dimana anak bangsa

dididik agar bisa meneruskan langkah kehidupan bangsa yang maju dan

berpendidikan serta bermoral, dan berbudi pekerti yang baik. Adanya

efektifitas dari keluarga dan sekolah dalam membentuk generasi muda dari

aspek jasmani, akal dan akhlak.

Dalam pendidikan Islam pembinaan akhlak merupakan faktor penting.

Keutamaan akhlak dinilai sebagai sasaran puncak dalam pendidikan Islam.

Saat ini pendidikan lebih banyak menggunakan literatur barat yang steril dan

terlepas dari nilai-nilai penanaman keimanan dan keIslaman. Oleh karena itu,

sumber-sumber informasi perlu diseimbangkan dengan banyak menulis

literatur ilmu pengetahuan berdasarkan nilai-nilai Islam, hal ini antara lain

karena ia sangat menekankan pengaruh pendidikan terhadap anak didik (M.

Arifin, 1991, hlm 87).

Pembinaan akhlak yang sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan

menurut syari’at Islam, yang pertama adalah pembinaan pada diri sediri,

kemudian dilanjutkan pembinaan akhlak di lingkungan keluarga, karena

keluarga merupakan dari masyarakat. Oleh karena itu, semua anggota keluarga

menjadi bagian yang harus diperhatikan dalam pembinaan akhlak dalam

bentuk hak serta tanggung jawab masing-masing. Sehingga dengan pembinaan

tersebut seseorang mampu hidup dengan baik dalam budaya lingkungannya.

Dalam Islam, tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan adalah

membentuk manusia yang baik lahir dan batinnya. Manusia yang memiliki

kecerdasan intelektual dan spiritual. Tujuan seperti ini tidak akan tercapai

tanpa adanya sistem dan proses pendidikan yang baik, yang berlandaskan

nilai-nilai dalam al-Qur’an. Al-Qur’an turun sedikit demi sedikit. Ayat-

ayatnya berinteraksi dengan budaya dan masyarakat yang dijumpainya.

Kendati demikian, nilai-nilai yang diamanatkannya dapat diterapkan pada

setiap situasi dan kondisi. Nilai-nilai itu sejalan dengan perkembangan

masyarakat sehinga al-Qur’an dapat benar-benar menjadi petunjuk, pemisah

antara yang hak dan batil, serta jalan bagi setiap masalah kehidupan yang

dihadapi (M. Quraish Shihah, 2002, hlm 18).

Page 19: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

5

Tujuan utama pendidikan akhlak adalah agar manusia berada dalam

kebenaran dan senantiasa berada di jalan yang lurus, jalan yang telah

digariskan oleh Allah. Inilah yang mengantar manusia kepada kebahagiaan di

dunia dan akhirat. Akhlak seseorang akan dianggap mulia jika perbuatannya

mencerminkan nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur’an dan as-Sunnah.

Adapun alasan peneliti mengambil surah Luqman ayat 12-19 bahwa

seorang Luqman mempunyai akhlak yang baik dalam mendidik anak-anaknya.

Luqman al-Hakim adalah satu pribadi besar dan mulia yang diakui Allah.

Dalam al-Qur’an didapati satu surah yang disebut dengan surah Luqman.

Nasehat-nasehat kemanusiaan Luqman al-Hakim diakui oleh Allah di dalam

al-Qur’an sebagai nasehat yang Qur’ani, yang seharusnya menjadi pedoman

terutama bagi orang tua dan ahli didik. Diharapkan pendidik dan orang tua

mencontoh serta dapat mengaplikasikan dalam mendidik anak. Apalah arti

seorang anak pintar dan cerdas tapi tidak memiliki hati nurani, angkuh,

sombong, tidak mensyukuri nikmat Allah, durhaka kepada kedua orang tua

dan menganggap orang lain tidak ada apa-apanya. Pendidik dan orang tua

diharapkan mampu untuk mencontoh pendidikan akhlak yang terdapat dalam

al-Qur’an surah Luqman ayat 12-19. Hal tersebut diataslah yang mendorong

penulis untuk menyusun skripsi dengan judul: “Analisis Nilai-nilai

Pendidikan Akhlak Yang Terkandung Dalam Surah Luqman”.

B. Fokus Penelitian

Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih terarah, maka peneliti

memfokuskan masalah dalam penelitian ini yaitu mengenai nilai-nilai

pendidikan akhlak dalam surah Al-Luqman ayat 12-19. Jadi dalam penelitian

ini penulis bermaksud untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan akhlak yang

terdapat dalam ayat tersebut dengan mencari data dan sumber mengenai

pembahasan surah Luqman ayat 12-19.

Page 20: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

6

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalah tersebut maka peneliti dapat merumuskan

masalah yang akan dibahas, yaitu bagaimana isi nilai-nilai pendidikan akhlak

dalam surah Luqman ayat 12-19?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung

dalam surah Luqman ayat 12-19

b. Mendeskripsikan agar para pendidik maupun peserta didik agar

dapat mneladani dari setiap kisah-kisah penuh hikmah yand ada

dalam surah Luqman ayat 12-19

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

1) Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam

surah Luqman ayat 12-19

2) Diharapkan dapat menambah keilmuan tentang nilai-nilai

pendidikan yang terkandung dalam surah Luqman ayat 12-19

3) Diharapkan dapat dijadikan masukan bagi peneliti mengenai

nilai-nilai pendidikan akhlak dalam surah Luqman ayat 12-19

4) Untuk memperkaya khazanah keilmuan bagi peneliti

selanjutnya dan menjadi referensi dalam dunia pendidikan

agama Islam

b. Manfaat Praktis

1) Guru, sebagai bahan rujukan dan pedoman dalam menerapkan

pelaksaan sisitem pengajaran yang sesuai dengan ajaran syariat

agama Islam

2) Siswa, untuk lebih memotivasi dan meningkatkan semangat

belajar siswa dalam menempuh pendidikan

3) Penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu

pengetahuan bagi mahasiswa pendidikan agama Islam dan

Page 21: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

7

masyarakat umum. Mudah-mudahan bisa menjadi

perbandingan bagi pihak-pihak yang membutuhkan dalam

penulisan karya ilmiah

Page 22: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Pengertian Nilai

Kata nilai berasal dari bahasa Inggris “value” termasuk bidang

kajian filsafat. Persoalan tentang nilai dibahas dan dipelajari salah satu

cabang filsafat nilai (Axiology Theory Of Value) (Jalaluddin dan Abdullah,

2002, hlm 106). Filsafat sering diartikan sebagai ilmu tentang nilai-nilai.

Istilah dalam bidang filsafat dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak

yang artinya “keberhargaan” (worth) atau “kebaikan” (goodness), kata

kerja yang artinya suatu tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai atau

melakukan penelitian.

Kata nilai sering dikonotasikan sebagai sesuatu yang baik, yang

berharga, bermartabat, dan berkonotasi positif. Nilai atau pegangan dasar

dalam kehidupan adalah sebuah konsepsi abstrak yang menjadi acuan atau

pedoman utama mengenal masalah mendasar atau umum yang sangat

penting dan ditinggikan dalam kehidupan suatu masyarakat, bangsa,

bahkan kemanusiaan (Eti Ismawati, 2012, hlm 70).

Hakikat nilai yang sebenarnya, nilai adalah rujukan keyakinan

dalam menentukan pilihan. Rujukan ini dapat berupa norma, etika,

peraturan perundang-undang, adat kebiasaan, aturan agama dan rujukan

lainnya yang memiliki harga dan dirasakan berharga bagi seseorang. Nilai

bersifat abstrak, berada dibelakang fakta, melahirkan tindakan, melekat

dalam moral seseorang, muncul sebagai ujung proses psikologis, dan

berkembang kearah yang lebih kompleks (Rohmat Mulyana, 2004, hlm

78).

Secara umum kata nilai diartikan sebagai harga, kadar, mutu atau

kualitas. Untuk memiliki nilai maka sesuatu harus memiliki sifat-sifat

yang penting dan bermutu atau berguna dalam kehidupan manusia. Dalam

estetika, nilai diartikan sebagai keberhargaan (worth) dan kebaikan

Page 23: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

9

(goodness). Nilai berarti suatu ide yang paling baik, menjunjung tinggi dan

menjadi pedoman manusia atas masyarakat dalam tingkah laku, keindahan

dan keadilan.

Hubungan antara nilai dan pendidikan sangat erat. Nilai

dilibatkan dalam setiap tindakan pendidikan, baik dalam memilih ataupun

dalam memutuskan setiap hal untuk kebutuhan belajar. Melalui persepsi

nilai, guru dapat mengevaluasi siswa. Masyarakat juga dapat merujuk

sejumlah nilai (benar-salah, baik-buruk, indah tidak indah) ketika mereka

mempertimbangkan kelayak yang dialami pendidikan yang dialami oleh

anaknya. Untuk itu, selain diposisikan sebagai muatan pendidikan, nilai

juga dapat dijadikan sebagai media kritik bagi setiap orang yang

berkepentingan dengan pendidikan (stakeholder) dalam mengevaluasi

proses dan hasil pendidikan. Nilai adalah sesuatu yang dipentingkan

manusia sebagai subjek, menyangkut segala sesuatu yang baik atau buruk.

Selain itu, nilai dapat dikatakan sebagai sesuatu yang berharga, bermutu

dan menunjukkan kualitas dan berguna bagi kehidupan manusia.

Jadi, nilai adalah sesuatu yang baik atau positif dan bermanfaat

dalam kehidupan manusia dan harus dimiliki oleh setiap manusia agar

diterima dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai dalam hal ini dalam

konteks etika, logika, dan estetika.

2. Macam-macam Nilai

Nilai dapat dipandang sebagai sesuatu yang berharga, memiliki

kualitas, baik itu kualitas tinggi atau kualitas rendah. Dari uraian tersebut,

maka Notonegoro mengatakan ada 3 macam nilai, yaitu sebagai berikut:

a. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan

jasmani atau kebutuhan ragawi manusia.

b. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk

dapat mengadakan kegiatan dan aktivitas.

c. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani

manusia.

Page 24: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

10

Nilai kerohanian dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:

1) Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (rasio, budi, cipta

manusia).

2) Nilai keindahan atau nilai estetika yang bersumber pada unsur

perasaan manusia.

3) Nilai kebaikan atau niai moral yang bersumber pada unsur

kehendak manusia.

4) Nilai religius yang merupakan nilai kerohanian tertinggi dan

mutlak, yang bersumber pada kepercayaan atau keyakinan

manusia.

Dari uraian berbagai macam nilai diatas, berwujud nilai material,

relatif lebih mudah diukur non-material dan immaterial dapat mengandung

nilai yang sangat tinggi dan mutlak bagi manusia. Dapat dikatakan bahwa

sesuatu yang mengandung nilai itu bukan hanya yang berbentuk material,

bahkan nilai kerohanian atau spiritual lebih sulit mengukurnya.

B. Konsep Pendidikan

Dalam bahasa Indonesia, istilah pendidikan berasal dari kata “didik”

dengan memberinya awalan “pe” dan akhiran “an”, mengandung arti

“perbuatan” (hal, cara, dan sebagainya). Istilah pendidikan semula berasal

dari bahasa Yunani, yaitu “paedagogie” yang berarti bimbingan yang

diberikan kepada anak. Istilah tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam

bahasa Inggris “education” yang berarti pengembangan atau bimbingan.

Dalam bahasa Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan “tarbiyah” yang

berarti pendidikan (Ramayulis, 2002, hlm 13).

Dari segi etimologis, pendidikan berasal dari bahasa Yunani

“Paedagogike” yang terdiri dari kata “PAES” yang berarti “Anak” dan kata

“Ago” yang berarti “Aku membimbing”. Jadi Paedagogike berarti aku

membimbing anak (Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, 2003, hlm 70).

Jadi, pendidikan anak-anak pada Yunani kuno sebagian besar

diserahkan kepada paedagogos. Paedagogos ialah seorang pelayan atau

Page 25: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

11

bujang pada zaman Yunani kuno yang pekerjaannya mengantar dan

menjemput anak-anak ke dan dari sekolah. Mulanya perkataan paedagogos

berarti “rendah” (pelayan, bujang), sekarang dipakai untuk pekerjaan yang

mulia. Paedagoog (pendidik atau ahli didik) ialah seorang yang tugasnya

membimbing anak dalam pertumbuhannya agar dapat berdiri sendiri (M.

Ngalim Purwanto, 2014, hlm 3).

Secara definitif pendidikan (Padagogie) diartikan oleh para tokoh

pendidikan, sebagai berikut:

1. Rousseau, Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada

pada masa anak-anak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu

dewasa (Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, 2003, hlm 69).

2. Ahmad D. Marimba, memberikan pengertian bahwa pendidikan adalah

bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidikan terhadap

perkembangan jasmani dan rohani siterdidik menuju terbentuknya

kepribadian yangutama.

3. W.J.S. Poerwadarminta menjelaskan secara linguistis, sebagai kata

benda, pendidikan berarti proses perubahan sikap dan tinglah laku

seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia

melalui upaya pengajaran dan latihan (Tatang S, 2012, hlm 13).

Istilah pendidikan dalam konteks Islam pada umumnya mengacu

kepada al-tarbiyah, al-ta’dib, dan al-ta’lim.

1. Al-Tarbiyah

Al-Abrasyi mengartikan tarbiyah adalah mempersiapkan manusia

supaya hidup dengan sempurna dan bahagia, mencintai tanah air, tegap

jasmaninya, sempurna budi pekertinya (akhlaknya), teratur pikirannya,

halus perasaannya, mahir dalam pekerjaannya, mahir tutur katanya baik

dengan lisan maupun tulisan (Ramayulis, 2002, hlm 16).

Penggunaan istilah al-tarbiyah berasal dari kata Rabb. Walaupun

kata ini memiliki banyak arti, akan tetapi pengertian dasarnya

menunjukkan makna tumbuh, berkembang, memelihara, merawat,

Page 26: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

12

mengatur dan menjaga kelestarian atas eksistensinya (Al-Rasyidin dan

Samsul Nizar, 2005, hlm 25).

Pengertian pendidikan Islam yang terkandung dalam al-tarbiyah

terdiri atas 4 unsur pendekatan, yaitu sebagai berikut:

a. Memelihara dan menjaga fitrah anak didik menjelang dewasa

(baligh).

b. Mengembangkan seluruh potensi menuju kesempurnaan.

c. Mengarahkan seluruh fitrah menuju kesempurnaan.

d. Melaksanakan pendidikan secara bertahap.

2. Al-Ta’lim

Telah digunakan sejak periode awal pelaksaan pendidikan Islam.

Menurut Rasyid Ridha, ta’lim adalah proses transmisi berbagai ilmu

pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan

tertentu (Ramayulis, 2002, hlm 16).

3. Al-Ta’dib

Kata ta’dib secara etimologis ialah bentuk masdar yang berasal

dari akar addaba yang berarti membuat makanan, melatih dengan akhlak

yang baik, sopan santun dan tata cara pelaksaan sesuatu yang baik.

Sedangkan menurut Al-Naquib al-Attas dikutip Ramayulis, mengatakan

bahwa al-ta’dib adalah pengenalan dan pengakuan tempat-tempat yang

tepat dari segala sesuatu yang didalam tatanan penciptaan sedemikian

rupa, sehingga membimbing kearah pengenalan dan pengakuan kekuasaan

dan keagungan Tuhan didalam tatanan wujud dan keberadaannya

(Ramayulis, 2002, hlm 17).

Dari beberapa pengertian diatas, maka para ahli pendidikan

merumuskan pengertian pendidikan Islam, menurut Al-Syaibani dikutip

Ridwan Nazir mengemukakan bahwa pendidikan Islam adalah proses

mengubah tingkah laku individu peserta didik pada pendidikan pribadi,

masyarakat, dan alam sekitarnya dan Muhammad Fadhil al-Jamaly

mendefenisikan pendidikan Islam sebagai upaya mengembangkan,

Page 27: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

13

mendorong, serta mengajak peserta didik hidup lebih dinamis dengan

berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan mulia.

Salah satu upaya dalam dunia pendidikan untuk mengatasi masalah

tersebut yaitu dengan dengan asas pendidikan seumur hidup atau lebih dikenal

dengan istilah Life Long Education.

Ketetapan MPR No. IV/1978 menyatakan: “Pendidikan berlangsung

seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga sekolah

dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara

keluarga, masyarakat dan pemerintah” (Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, 2003,

hlm 233).

C. Konsep Pendidikan Akhlak

1. Pengertian Pendidikan Akhlak

Kata akhlak (akhlaq) adalah bentuk jamak dari kata khuluq. Kata

khuluq berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabi’at. Abdul

Hamid Yunus berpendapat bahwa akhlak adalah sifat-sifat manusia yang

terdidik. Al-ghazali mengemukakan bahwa akhlak adalah sifat yang

tertanam dalam jiwa yang menimbulkan bermacam-macam perbuatan

dengan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan (Bukhari

Umar, 2015, hlm 42).

Adapun pengertian akhlak menurut ulama akhlak, yaitu pertama

ilmu akhlak adalah ilmu yang menentukan batas antara baik atau buruk,

terpuji dan tercela, tentang perkataan atau perbuatan manusia, lahir dan

bathin. Kedua, ilmu akhlak adalah pengetahuan yang memberikan

pengertian baik atau buruk, ilmu yang mengatur pergaulan manusia dan

menentukan tujuan mereka yang terlahir dari seluruh usaha dan pekerjaan

mereka (Ali Anwar Yusuf, 2003, hlm 175-177).

Akhlak mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam

kehidupan seseorang, karena kesempurnaan hidup seseorang tergantung

pada kebaikan dan akhlaknya. Jatuh bangunnya seseorang tergantung

bagaimana akhlaknya. Apabila akhlaknya baik maka ia akan bangun dan

Page 28: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

14

sejahtera lahir dan batin, sebaliknya apabila akhlaknya buruk, maka ia

akan terperosok serta rusak lahir dan batin.

Pendidikan dapat diartikan sebagai proses bimbingan secara sadar

oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani manusia menuju

terbentuknya kepribadian yang utama. Oleh karena itu, pendidikan

dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan pokok dalam

membentuk generasi muda agar memiliki kepribadian yang utama (Abdul

Ghofur Zuhairani, 2004, hlm 1).

Pendidikan adalah segala aktivitas untuk mengembangkan seluruh

aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Dengan kata lain

pendidikan tidak hanya berlangsung didalam kelas, tetapi berlangsung

juga diluar kelas. Pendidikan bukan bersifat formal saja akan tetapi non

formal.

Dengan demikian, maka yang dimaksud dengan pendidikan adalah

segala bentuk usaha yang dilakukan secara sadar untuk membina

perkembangan jasmani dan rohani sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai. Pendidikan akhlak adalah proses pembinaan budi pekerti anak

sehingga menjadi budi pekerti yang mulia (akhlak karimah). Proses

tersebut tidak terlepas dari pembinaan kehidupan beragama peserta didik

secara total.

Urgentnya pendidikan akhlak ini terhadap anak karena ia

merupakan sesuatu yang menjadi tingkah laku (sulukiah) dalam kehidupan

sehari-hari dan menjadi cermin hidup seseorang dalam bermasyarakat

maupun bernegara. Akhlak adalah implementasi dari iman dalam segala

bentuk prilaku, pendidikan dan pembinaan akhlak anak. Keluarga

dilaksanakan dengan contoh dan teladan dari orang tua, perilaku sopan

santun orang tua dalam pergaulan dan hubungan antara ibu, bapak, dan

masyarakat.

Berdasarkan beberapa definisi tentang pendidikan dan akhlak dapat

penulis simpulkan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan akhlak

adalah usaha sadar dan tidak sadar yang dilakukan oleh seorang pendidik

Page 29: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

15

untuk membentuk kepribadian yang baik pada seorang anak didik baik

dari segi jasmani maupun rohani, sehingga terbentuk manusia yang taat

kepada Allah. Atau pendidikan akhlak adalah proses bimbingan atau

tuntunan agar dapat mengetahui batas mana yang buruk dan juga dapat

menempatkan sesuatu pada tempatnya.

2. Dasar Pendidikan Akhlak

Dalam Islam, dasar atau alat pengukur yang menyatakan bahwa

sifat seorang itu baik atau buruk adalah Al-Qur’an dan As-Sunah. Segala

sesuatu yang baik menurut Al-Qur’an dan As-Sunah, itulah yang baik

untuk dijadikan pegangan dalam kehidupan sehar-hari. Sebaliknya, segala

sesuatu yang buruk menurut Al-Qur’an dan As-Sunah berarti tidak baik

dan harus dijauhi (Zakiah Drajat, 1994, hlm 22).

Maka dasar pendidikan akhlak dalam Islam ialah Al-Qur’an dan

sunnah.

a. Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah firman Allah berupa wahyu yang

disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara

malaikat Jibril. Didalamnya terkandung ajaran pokok yang

dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan melalui

ijtihad. Ajaran berhubungan dengan masalah keimanan atau aqidah,

dan yang berhubungan dengan amal atau syariah. Al-Qur’an

diperuntukkan bagi manusia untuk dijadikan sebagai pedoman

hidupnya. Sebab pada dasarnya Al-Qur’an banyak membahas berbagai

aspek kehidupan manusia, dan pendidikan merupakan bagian

terpenting yang dibahasnya. Setiap ayat yang terkandung didalamnya

merupakan bahan baku bangunan pendidikan yang dibutuhkan

manusia.

Ayat-ayat Al-Qur’an yang membahas tentang akhlak

diantaranya sebagai berikut:

Page 30: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

16

لك ذ وأمربالمعروف وانه عنالمنكرواصبرعلى مآاصابك انو ي ب ني اقم الصلوة

(٧١)من عزمالمور

Artinya: “Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah

(manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari

yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu,

sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang

penting” (QS. Luqman: 17).

هى عنالفحشآء والمنكر ان الل حسان واي تآئ ذىالقربى وي ن ه يأمربالعدل وال

(٠٩)يعظكم لعلكم تذكرون والب غي

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan

berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia

Melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran dan

permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu

dapat mengambil pelajaran” (QS. An-Nahl: 90).

(٧٠٠)خذالعفووأمر بالعرف واعرض عنالجاهلين

Artinya: “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang

makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh” (QS.

Al-A’raf : 199).

b. Hadist

Dasar pendidikan akhlak selanjutnya ialah hadist. Menurut

bahasa, hadist berarti “Perjalanan atau sejarah, baik atau buruk masih

bersifat umum”. Sedangkan menurut istilah, hadist berarti “sesuatu

yang datang dari Nabi SAW baik berupa perkataan atau perbuatan dan

atau persetujuan” (Abdul Majid Khan, 2009: 3).

Sehubungan dengan pendidikan akhlak, Rasulullah

mengemukakan dalam hadist berikut:

Page 31: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

17

هما قال لم يكن النبي صلى الل ه عليه عن عبدالل ه بن عمرو رضي الل ه عن

وسلم فاخشا ولمت فحشا وكان ي قول إن من خياركم أحسنكم أخلاقا

Artinya: “Abdullah bin Mru berkata, “Nabi SAW bukan orang yang

keji dan tidak bersikap keji.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya

yang terbaik di antara kamu adalah yang baik akhlaknya.” (HR.

Al-Bukhari).

3. Tujuan Pendidikan Akhlak

Tujuan berfungsi agar dalam melaksanakan kegiatan mempunyai

titik pusat agar terfokus untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan

pendidikan akhlak menurut Muhammad Alim adalah untuk meningkatkan

kemajuan manusia dibidang rohaniah (mental spiritual), mempengaruhi

dan mendorong manusia supaya membentuk hidup yang lurus dengan

melakukan kebaikan yang mendatangkan manfaat bagi sesama manusia,

dan melalui pendidikan akhlak ini juga dapat menjadi sarana bagi

terbentuknya insan kamil (manusia sempurna) (Muhammad Alim, 2006,

hlm 159-160).

Sedangkan menurut Abuddin Nata adalah terbentuknya seorang

hamba Allah yang patuh dan tunduk menjalankan segala perintah-Nya dan

menjauhi larangan-Nya serta memiliki sifat-sifat dan akhlak yang mulia.

Pada dasarnya, tujuan pokok akhlak adalah agar setiap Muslim berbudi

pekerti, bertingkah laku, berperangai, atau beradat-istiadat yang baik

sesuai dengan ajaran Islam. Jika diperhatikan ibadah-ibadah inti dalam

Islam memiliki tujuan pembinaan akhlak mulia. Shalat bertujuan

mencegah seseorang untuk melakukan perbuatan-perbuatan tercela, zakat

di samping bertujuan menyucikan harta juga bertujuan menyucikan diri

dengan memupuk kepribadian mulia dengan cara membantu sesama,

puasa bertujuan mendidik diri untuk menahan diri dari berbagai syahwat,

haji bertujuan memunculkan rasa tenggang rasa dan kebersaman.

Page 32: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

18

Hal ini memberikan gambaran bahwa tujuan akhlak dapat dibagi

menjadi dua macam, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus, secara umum

tujuan pendidikan akhlak adalah membentuk kepribadian seorang muslim

yang memiliki akhlak yang mulia baik secara lahiriah maupun batiniah

(Abudin Nata, 2009, hlm 13).

4. Metode Pendidikan Akhlak

Metode secara etimologi berasal dari bahasa Yunani “metodos”

yang terdiri dari dua kata yaitu “metha” yang berarti melalui atau

melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Metode berarti jalan

yang dilalui untuk mncapai pendidikan (M. Arifin, 1996, hlm 65).

Metode dalam bahasa Arab disebut dengan al-thariq, artinya

adalah jalan. Jalan adalah sesuatu yang dilalui supaya sampai tujuan.

Mengajarkan akhlak kepada anak hendaknya menggunakan jalan yang

tepat atau yang lebih tepatnya cara dan upaya yang dapat dilakukan

(Syamsul Nizar, 2011, hlm 57).

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia metode adalah cara teratur

yang digunakan untuk melaksanakan suatu pelajaran agar tercapai sesuai

dengan yang dikendaki (Departemen Pendidikan Nasional, 2007, hlm

740).

Metode dalam pembinaan dan pembentukan akhlak dengan metode

pendidikan pada umumnya tidak jauh berbeda, karena dari beberapa

pendapat para ahli menunjukkan tujuan pendidikan adalah terbentuknya

akhlak yang terpuji. Adapun menurut Al-Nahlawi yang dikutip Ahmad

Tafsir dalam bukunya “Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam”, metode

untuk menanamkan rasa iman adalah sebagai berikut:

a. Metode Keteladanan

Firman Allah dalam QS. An-Nahl ayat 43-44 yang berbunyi:

Page 33: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

19

كنتم لت علمون اليهم فسئ لوآ اهل الذكران ومآارسلنامن ق بلك الرجالن وحي

لناس مان زل اليهم ولعلهم ي ت فكرون نت والزبر وان زلنآاليك الذكرلتب ين بالب ي ( ٣٤)

(٣٣)

Artinya: “Dan Kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad),

melainkan orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada

mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai

pengetahuan jika kamu tidak mengetahui. (mereka Kami Utus)

membawa Keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab.

Dan Kami turunkan kepadamu Adz-dzikir (Al-Qur’an)

kepadamu, agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang

telah diturunkan kepada mereka dan agar mereka memikirkan.”

(QS. An-Nahl: 43-44).

Metode ini disebut sebagai metode meniru, yakni suatu metode

pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberikan contoh

teladan yang baik kepada anak didik. Dalam Al-Qur’an, kata teladan

diproyeksikan dengan kata uswah yang kemudian diberikan sifat

dibelakangnya seperti sifat hasanah yang berarti teladan yang baik.

b. Metode Nasehat

Nasehat menurut Abdurrahman An-Nahlawi adalah penjelasan

kebenaran dan kemaslahatan dengan tujuan menghindarkan orang

yang dinasehati dari bahaya serta menunjukkannya kejalan yang

mendatangkan kebahagiaan dan manfaat. Dalam metode ini pendidik

mempunyai kesempatan yang luas untuk memberikan nasehat-nasehat

tentang kebaikan kepada peserta didik dalam kegiatan belajar

mengajar. Diantaranya dengan menggunakan kisah-kisah baik kisah

Qurani maupun pengalaman-pengalaman yang dialami oleh peserta

didik yang dapat dijadikan pelajaran.

c. Metode Pembiasaan

Pembiasaan merupakan proses penanaman kebiasaan.

Pembiasaan dilakukan untuk membiasakan tingkah laku, keterampilan,

dan pola pikir. Pembiasaan ini dilakukan untuk mempermudah

Page 34: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

20

seseorang dalam melakukannya. Karena seseorang yang telah terbiasa

melakukan sesuatu akan mudah dan senang hati melakukan hal

tersebut dibandingkan dengan seseorang yang tidak terbiasa

melakukannya. Misalnya, jika seorang anak sejak usia dini telah

dibiasakan oleh orang tuanya untuk shalat lima waktu, maka setelah

dewasa ia akan dengan mudah menjalankan kewajiban tersebut bahkan

sangat berat untuk meninggalkannya karena telah terbiasa. Akan tetapi,

sebaliknya jika anak tidak pernah dibiasakan untuk melakukan shalat

lima waktu, maka setelah dewasa ia akan berat untuk menjalankan

kewajiban tersebut.

d. Metode Targhib dan Tarhib

Targhib berasal dari kata kerja raggaba yang berarti

menyenangi, menyukai dan mencintai. Kemudian kata ini diubah

menjadi kata benda targib yang bermakna suatu harapan untuk

memperoleh kesenangan, kecintaaan dan kebahagiaan yang

mendorong seseorang sehingga timbul harapan dan semangat untuk

memperolehnya. Atau dengan kata lain metode targhib ini disebut juga

sebagai motivasi. Biasanya metode ini berupa pemberian hadiah

(reward).

Sedangkan metode tarhib berasal dari kata rahhaba yang

berarti menakut-nakuti atau mengancam. Biasanya metode ini berupa

hukuman (punishment).

e. Metode Kisah

Kisah yang dimaksud disini adalah kisah-kisah dalam Al-

Qur’an dan Hadist, karena pada dasarnya, kisah-kisah Al-Qur’an dan

Hadist membiaskan dampak psikologis dan edukatif yang baik,

konstan, dan cenderung mendalam. Kisah-kisah dalam Al-Qur’an dan

Hadist, secara umum bertujuan untuk memberikan pengajaran

terutama kepada orang-orang yang mau menggunakan akalnya.

Pentingnya metode kisah ini diterapkan dalam dunia

pendidikan karena dengan metode ini, akan memberikan kekuatan

Page 35: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

21

psikologis kepada peserta didik, dalam artian bahwa dengan

menggunakan kisah-kisah nabi kepada peserta didik, mereka secara

psikologis terdorong untuk menjadikan nabi-nabi tersebut sebagai

uswah (suri tauladan).

f. Metode ‘Ibrah

‘Ibrah secara sederhana berarti merenungkan dan memikirkan.

Dalam arti umum dapat diartikan dengan mengambil pelajaran dari

setiap peristiwa. Abdurrahman An-Nahlawi mendefenisikan ‘Ibrah

sebagai “suatu kondisi psikis yang menyampaikan manusia untuk

mengetahui intisari dari suatu peristiwa yang disaksikan, diperhatikan,

diinduksikan, ditimang-timang, diukur dan diputuskan secara nalar,

sehingga kesimpulannya dapat mempengaruhi hati untuk tunduk

kepadanya, lalu mendorongnya kepada perilaku berpikir sosial yang

sesuai.

5. Materi Pendidikan Akhlak

Dalam garis besarnya, akhlak dibagi menjadi dua bagian yaitu,

akhlak terhadap Allah (yang menciptakan) dan makhluk (yang dicipakan)

(Zubaedi, 2011, hlm 66). Adapun uraiannya sebagai berikut:

a. Akhlak manusia kepada Allah

Akhlak kepada Allah merupakan esensi daripada akhlak-

akhlak yang lain. Akhlak terhadap Allah merupakan tolak ukur

keberhasilan dalam memahami dan melaksanakan nilai-nilai akhlak

lainnya. Jika akhlak terhadap Allah lemah (kualitas rendah), maka

akan mempengaruhi kualitas akhlak lainnya. Dengan demikian, untuk

menjalani proses hidup dengan baik, manusia perlu menjalin hubungan

(bertakarub) secara harmonis dengan pencipta (al-Khaliq), sehingga

perjalanan kehidupan manusia senantiasa mendapat bimbingan dan

petunjuk dari Allah.

Manusia harus mensyukuri nikmat yang diberikan Allah

kepadanya serta malu kepada-Nya ketika akan berbuat maksiat,

bertaubat dengan benar, bertawakal kepada-Nya, mengharapkan

Page 36: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

22

rahmat-Nya, takut akan siksa-Nya, berbaik sangka bahwa Allah pasti

menepati janji-Nya dan ancaman-Nya. Itulah yang dinamakan akhlak

kepada Allah. Ketika manusia konsisten dan menjaga akhlak kepada

Allah dengan baik, maka manusia akan tambah derajatnya, kedudukan

semakin tinggi, dan kemuliaan yang agung. Sehingga manusia akan

mendapatkan perlindungan dari Allah.

Ibadah secara umum meliputi segala perbuatan yang diizinkan

oleh Allah. Manusia sebagai ciptaan Allah mempunyai kewajiban

terhadap sang pencipta dan terhadap sesama manusia. Untuk ibadah

dalam pengertian khusus artinya ibadah yang pelaksanaannya

mempunyai tata cara tertentu. Dalam ajaran Islam, ibadah yang bersifat

khusus antara lain: shalat, puasa, zakat, dan haji. Melalui ibadah

manusia akan membangun kedekatan dengan sang pencipta. Sementara

itu, termasuk bagian dari akhlak terhadap Allah yaitu meminta tolong

kepada Allah setelah terlebih dahulu melakukan ikhtiar semaksimal

mungkin.

b. Akhlak manusia kepada Rasulullah

Setiap umat Islam yakin bahwa Muhammad adalah rasul Allah

dan merupakan kewajiban bagi manusia untuk beriman kepada Allah

dan rasul-Nya. Iman bukan hanya sekedar percaya terhadap sesuatu

yang diyakini, tetapi harus pula dibuktikan dengan amal perbuatan

yang dijelaskan di dalam al-Qur’an dan hadist tentang bagaimana

bersikap kepada rasulullah. Itulah yang di namakan akhlak kepada

rasulullah.

Nabi Muhammad adalah manusia istimewa dari yang lainnya,

karena beliau seorang nabi dan rasul Allah, seorang manusia pilihan

Allah yang harus dicintai, diikuti dan ditaati oleh setiap muslim dan

muslimah. Kedudukan seorang nabi dan rasul inilah yang menjadikan

nabi Muhammad mempunyai posisi tersendiri, diantara manusia

lainnya. Diantara perilaku atau akhlak yang harus dilakukan oleh

setiap manusia terhadap rasulullah ialah sebagai berikut:

Page 37: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

23

1) Menerima dan mengamalkan ajaran yang di bawanya

2) Mengikuti dan mengamalkan sunnahnya

3) Mengucap shalawat dan salam kepadanya

c. Akhlak manusia kepada diri sendiri

Orang muslim meyakini bahwa kebahagiaan di dunia dan

akhirat sangat ditentukan oleh sejauh mana pembinaan terhadap

dirinya, perbaikan dirinya dan penyucian dirinya.

Abu Bakar Jabir Al-Jazairi dalam bukunya “Ensiklopedi

Muslim” bahwa dalam memperbaiki dirinya, pembinaannya, dan

membersihkannya dengan menempuh jalan-jalan sebagai berikut:

1) Taubat

Taubat adalah melepaskan diri dari semua dosa dan

maksiat, menyesali semua dosa-dosa masa lalunya, dan bertekad

tidak kembali kepada dosa di sisa-sisa umurnya.

Firman Allah:

عا ايه المؤمن ون لعلكم ت فلحون (٤٧)وت وب وآالى الله جمي Artinya: “dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai

orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.”

(QS. An-Nur: 31).

2) Muraqobah

Muraqobah adalah merasa diawasi oleh Allah disetiap

waktu kehidupan hingga akhir kehidupannya, dan mengamati apa

saja yang dikerjakan oleh semua jiwa.

Firman Allah:

فا ومن احسن دي نا ممن اسلم وجهه لله وهو محسن وات بع ملة اب رهيم حني

(٧٢١)واتخذ الله اب رهيم خليلا Artinya: “Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada

orang yang dengan ikhlas berserah diri kepada Allah,

Page 38: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

24

sedang dia mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti

agama Ibrahim yang lurus? dan Allah telah memilih

Ibrahim menjadi kesayangan-(Nya).” (QS. An-Nisa:

125).

3) Muhasabah

Orang muslim mengadakan muhasabah (evaluasi) terhadap

dirinya atas amal perbuatannya sepanjang siang harinya. Jika ia

melihat dirinya kurang mengerjakan ibadah-ibadah wajib, ia

mencela dirinya dan memarahinya, kemudian memaksa dirinya

untuk melakukan ibadah-ibadah wajib tersebut dan memperbanyak

ibadah-ibadah sunah. Jika manusia melihat banyak dosa yang

terdapat pada dirinya, maka ia beristigfar, menyesalinya, bertaubat,

dan mengerjakan amal shalih yang bisa memperbaiki apa yang

telah dirusaknya. Inilah yang dinamakan muhasabah terhadap diri

sendiri.

Firman Allah:

عا ف يخلفون له كما يخلفون لكم ويخسن ون ان هم على عث هم الله جمي ي وم ي ب

(٧١)شيء ال ان هم همالكذب ون

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada

Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa

yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan

bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha teliti

terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18).

4) Mujahadah

Orang muslim mengetahui bahwa musuh besarnya adalah

hawa nafsu yang ada pada dirinya, bahwa watak hawa nafsu adalah

condong kepada keburukan, lari dari kebaikan, dan memerintahkan

kepada keburukan. Selain itu watak hawa nafsu ialah senang

malas-malasan, santai, dan menganggur serta larut dalam syahwat,

kendati didalamnya terdapat kecelakaan, dan membinasakan.

Manusia harus mampu melawan hawa nafsu dan bertekad

Page 39: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

25

mengatasi seluruh perjuangannya melawan hawa nafsu. Dan

menentang syahwatnya hingga dirinya menjadi tentram, bersih,

dan menjadi baik. Itulah tujuan utama mujahadah terhadap hawa

nafsu.

Allah berfirman:

نا لن هدي ن هم سب لنا وان الله لمع المحسنين (٩٠)والذين جاهدوافي Artinya: “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari

keridhaan) Kami, Kami akan Tunjukkan kepada mereka

jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah benar-benar

beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-

Ankabut: 69).

d. Akhlak manusia kepada sesama manusia

1) Akhlak di lingkungan keluarga

Orang tua (keluarga) merupakan pusat kegiatan rohani bagi

anak yang pertama, baik itu tentang sikap, cara berbuat, cara

berfikir itu akan kelihatan. Keluarga juga sebagai pelaksana

pendidikan Islam yang akan mempengaruhi dalam pembentukan

akhlak yang mulia.

2) Akhlak di lingkungan tetangga/kerabat

Tetangga mempunyai hak-hak atas dirinya, dan akhlak yang

harus dijalankan terhadap tetangga mereka dengan sempurna,

berdasarkan dalil berikut:

ىالقربى والجار ين والجارذ وبالوالدين احساناوبذى القربى واليتمى والمسك

(٤٩)والصاحب بالجنب الجنب Artinya: “Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-

kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga

yang dekat dan tetangga yang jauh.” (QS. An-Nisa: 36).

Page 40: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

26

Abu Bakar Jabir Al-Jazairi dalam bukunya “Ensiklopedi

Musim” menjelaskan bahwa berakhlak terhadap tetangga dapat

dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a) Tidak menyakiti dengan ucapan atau perbuatan

b) Bersikap dermawan dengan memberi kebaikan kepadanya

c) Menghormati dan menghargainya

3) Akhlak kepada manusia secara umum

Terbentuknya suatu masyarakat manusia yang luas dimana

satu sama lainnya saling melengkapi kebutuhan masing-masing,

saling menolong, saling komitmen dalam kebersamaan sehingga

terwujudnya hubungan komunikasi yang harmonis serta tumbuh

sikap persaudaraan. Manusia yang bersatu dan menggalang agar

terciptanya kedamaian, ketentraman, dan kesejahteraan yang dapat

menjadikan masyarakat yang diidamkan.

e. Akhlak manusia kepada alam sekitar

Akhlak manusia terhadap alam bukan semata-mata untuk

kepentingan alam, tetapi jauh dari itu untuk memelihara, melestarikan

alam, dan sekaligus memakmurkan manusia. Alam dalam hal ini

dipahami sebagai segala sesuatu yang berada di langit dan di bumi

beserta isinya selain Allah. Manusia ditugaskan Allah menjadi khalifah

(wakil) di bumi dengan diberikan kemampuan untuk mengelola dan

mengubah alam semesta. Hubungan antara manusia dan alam bukan

merupakan hubungan antara penakluk dan yang ditaklukkan atau

antara tuan dan hamba, tetapi hubungan kebersamaan dalam

ketundukan kepada Allah. Hal ini karena kemampuan manusia dalam

mengelola dan anugerah yang diberikan Allah kepada manusia.

D. Studi Relevan

Peneliti ingin menguraikan hasil-hasil penelitian terdahulu yang mana

terkait dengan fokus atau tema penelitian ini. Bagian ini berisi hasil kajian dari

Page 41: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

27

laporan hasil-hasil penelitian terdahulu yang sesuai dengan masalah atau tema

pokok yang diajukan peneliti.

Dengan adanya kajian hasil penelitian relevan ini penelitian seseorang

dapat diketahui keasliannya. Setelah penulis melakukan tinjauan di

Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Sifuddin Jambi,

penulis tidak menemukan judul skripsi yang sama dengan yang penulis kaji.

Penulis menemukan beberapa judul yang hamper sama. Namun untuk

menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti mencontek, plagiat,

manipulasi hasil karya orang lain, penulis perlu mempertegas perbedaan

diantara masing-masing judul dan masalah yang akan dibahas sebagai berikut:

1. Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Al-Qur’an (Kajian Tafsir Surat

Al-hujarat ayat 9-13). Skripsi ini disusun oleh Imam Aziz Firdaus,

mahasiswa Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2017. Penelitian ini

bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan

pentingnya pendidikan akhlak. Penelitian ini merupakan penelitian

kepustakaan (library research) dan dalam mengumpulkan data dalam

skripsi ini penulis menggunakan analisis metode tafsir tahlili.

2. Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Yang Terdapat Dalam Novel Negeri 5

Menara Karya A. Fuadi. Skripsi ini disusun oleh Resca Mia Rosadi,

mahasiswi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan IAIN Sultha Thaha Saifuddin Jambi pada tahun 2016.

Penelitian ini ingin membahas yang dimaksud dengan nilai-nilai

pendidikan Akhlak dan nilai-nilai akhlak apa yang terkandung dalam

novel Negeri 5 Menara. Penelitian ini merupakan penelitian

kepustakaan (library research). Pendekatan penelitian dalam skripsi

ini ialah melalui pendekatan interaktif yang menggunakan desain

histori. Sedangkan analisis data yang digunakan ialah analisis isi.

3. Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Pada Novel “Dalam Mihrab

Cinta”. Skripsi ini disusun oleh Siti Rachmawati, mahasiswi

Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan ISIN

Page 42: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

28

Sultha Thaha Saifuddin Jambi pada tahun 2016. Penelitian ini ingin

mengungkapkan nilai-nilai pendidikan agama Islam dan niai-nilai

pendidikan agama Islam yang dapat diambil dari tokoh pada novel

Dalam Mihrab Cinta Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan

(library research). Sedangkan dalam pengumpulan datanya

menggunakan teknik dokumentasi.

Dari ketiga studi relevan di atas terdapat persamaan dan perbedaan

dengan skripsi yang disusun oleh peneliti, antara lain sebagai berikut:

1. Persamaan skripsi yang disusun oleh Imam Aziz Firdaus dengan

skripsi yang disusun oleh penulis yaitu sama-sama membahas

mengenai nilai-nilai pendidikan akhlak dalam al-Qur’an, namun

berbeda dalam surah yang diteliti atau dikaji. Dalam hal ini Imam

Firdaus Aziz mengkaji tentang Surah Al-Hujarat ayat 13-14,

sedangkan penulis membahas tentang Surah Luqman ayat 12-19.

2. Persamaan skripsi yang disusun oleh Resca Mia Rosadi dengan penulis

ialah sama-sama membahas mengenai nilai-nilai pendidikan akhlak,

namun skripsi Resca Mia Rosadi itu mengambil dari novel sedangkan

penulis menambil dalam al-Qur’an. Dalam analisis data Resca Mia

Rosadi dengan yang penulis lakukan yaitu sama-sama menggunakan

analisis isi. Perbedaannya yaitu dalam pendekatan penelitian yang

dipilih, Resca Mia Rosadi menggunakan pendekatan interaktif,

sedangkan penulis meggunakan pendekatan hermeneutik.

3. Adapun persamaan skripsi yang disusun oleh Siti Rachmawati dengan

penulis ialah dalam teknik pengumpulan datanya yaitu sama-sama

menggunakan teknik dokumentasi.

Page 43: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Pendekatan Penelitian

Sebelum membahas metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini, perlu dikemukakan terlebih dahulu pengertian “metode

penelitian”.

Istilah “Metode Penelitian” terdiri dari dua kata “Metode” dan

“Penelitian”. Menurut etimologi kata “metode” berasal dari bahasa Yunani

yaitu “methodos” yang berarti cara atau menuju suatu jalan. Menurut

terminologi pengertian metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan

dengan suatu objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang

dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah termasuk keabsahannya (Rosady

Ruslan, 2003, hlm 24). Dengan demikian, metode ialah cara atau jalan yang

berkenaan dengan suatu objek atau judul penelitian.

Adapun definisi metodologi menurut Amir Hamzah, yaitu sebagai

berikut:

Metodologi secara umum didefenisikan sebagai “a body of methods

and rules followed in science or discipline”. Secara etimologi, berasal

dari Bahasa Yunani “Methodos” yang berarti cara atau jalan yang

ditempuh. Dalam upaya ilmiah, maka metode adalah cara kerja untuk

dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu. Dalam hal ini

ungsi metode berarti alat untuk mencapai tujuan ilmu pengetahuan

(Amir Hamzah, 2019, hlm 12).

Jadi, yang dimaksud metode disini adalah cara atau jalan yang dipakai

untuk menemukan data yang diperlukan dalam penelitian skripi ini sehingga

skripsi ini dapat bersifat ilmiah.

Selo Sumardjan menjelaskan perbedaan kedua kata penyelidikan

desain penelitian. Penyelidikan digunakan dalam istilah intelejen, yang

dipakai pada kepolisisan, sedangkan penelitian kebanyakan digunakan dalam

istilah keilmuan (Burhan Bungin, 2013, hlm 7). Jelaslah bahwa perbedaan kata

dan maknanya sesuai penggunaannya.

Page 44: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

30

Adapun pengertian “penelitian” secara terminologi adalah suatu

proses dan pengumpulan analisis data yang dilakukan secara sistematis, untuk

mencapai tujuan-tujuan penelitian. Pengumpulan dan analisis data yang

dilakukan secara ilmiah baik bersifat kuantiatif maupun kualitatif,

eksperimental maupun non eksperimental, interaktif maupun non interaktif

(Nana Syaodih Sukmadinata, 2005, hlm 5). Jadi, data yang dianalisis yang

dilakukan secara tersistem dalam tujuan penelitian.

Alternatif akhir (metodologi penelitian) kita sebutkan sebagai cara

ilmiah, karena tidak saja memusatkan pada kebenaran ilmiah (scientific truth),

akan tetapi juga mempertimbangkan cara-cara untuk memperoleh kebenaran

ilmiah itu, cara itu adalah penelitian ilmiah (scientific research) atau disebut

dengan metodologi penelitian (Burhan Bungin, 2013, hlm 9).

Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa “Metode Penelitian”

adalah suatu cara untuk memecahkan masalah ataupun cara mengembangkan

ilmu pengetahuan dengan metode ilmiah. Jadi, metode penelitian adalah cara

dan teknik yang digunakan dalam penelitian.

Model dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode

analisis isi atau content analysis. Pendekatan ini mendeskripsikan atau

menggambarkan apa yang menjadi masalah, kemudian menganalisis dan

menafsirkan data yang ada. Metode analisis isi atau (content analysis) yang

digunakan untuk menelaah isi dari suatu dokumen, dalam penelitian ini

dokumen yang dimaksud adalah surah al-luqman.

Metode analisis isi (content analysis) yaitu teknik penelitian untuk

membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru (replicabel), dan sahih data

dengan memperhatikan konteksnya. Analisis isi berhubungan dengan

komunikasi atau isi komunikasi (Burhan Bungin, 2001, hlm 172-173).

Analisis yang dimaksudkan di sini adalah melakukan analisis terhadap makna

yang terkandung dalam ayat-ayat yang berkaitan dengan pendidikan akhlak

serta pendapat ahli pendidik. Berdasarkan pengertian yang terkandung

sehingga diharapkan dapat saling menerapkan dalam melengkapi satu dengan

yang lain.

Page 45: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

31

Adapun metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Metode deduktif

Metode deduktif yaitu melakukan analisis dari pengetahuan yang

bersifat umum guna memakai hal-hal yang bersifat khusus (Anton,

Bakker, dan Ahmad Charis Zubair, 1990, hlm 43-44).

Digunakan untuk menganaisis pada bab dua tentang landasan teori,

kemudian ditarik pada fakta yang bersifat khusus atau yang kongkrit

terjadi.

2. Metode induktif

Metode induktif yaitu melakukan analisis dari pegetahuan yang

bersifat khusus guna untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum.

Digunakan untuk menganalisis pada bab empat tentang permasalahan yang

khusus ke yang umum (Anton, Bakker, dan Ahmad Charis Zubair, 1990,

hlm 44-45). Kemudian diarahkan kepada penarikan kesimpulan yang

umum.

Sesuai dengan objek kajian skripsi ini maka penelitian ini merupakan

penelitian kepustakaan atau library research. Penelitian kepustakaan (library

research) adalah penelitian yang memanfaatkan sumber perpustakaan untuk

memperoleh data penelitiannya. Tegasnya riset pustaka membatasi

kegiatannya hanya pada bahan-bahan koleksi perpustakaan saja tanpa

memerlukan riset lapangan (Mustika Zed, 2014, hlm 1-2). Menurut saya,

jelaslah bahwa penelitian ini memanfaatkan dokumen berupa buku-buku dan

sumber lainnya.

Perlu ditambahkan bahwa penelitian kepustakaan (library research)

salah satu jenis metode penelitian kualitatif. Kemudian metode kualitatif

muncul belakangan karena terjadi perubahan paradigma dalam memandang

suatu realitas atau fenomena atau gejala (Sugiono, 2013, hlm 1).

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan hermeneutik. Maksudnya, bahwa dalam uraian skripsi ini,

khususnya pada bagian analisis, penulis banyak menggunakan teori-teori

Page 46: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

32

hermeneutik. Menurut Adin El-Kutuby, hermeneutik secara istilah adalah

menafsirkan, penafsiran, dan tafsir. Disebutkan juga bahwa hermeneutik ini

menunjukkan kepada cara-cara untuk menafsirkan sebuah teks. Pendekatan ini

digunakan dalam menentukan kata-kata yang merujuk pada nilai-nilai

pendidikan akhlak. Pengertian lain, Heuristik adalah kegiatan mencari dan

menemukan sumber yang diperlukan. Berhasil-tidaknya pencarian sumber,

pada dasarnya tergantung dari wawasan peneliti mengenai sumber yang

diperlukan dan teknis penelusuran sumber-sumber tersebut (Amir Hamzah,

2019, hlm 47).

Jadi, jenis penelitian skripsi ini adalah penelitian kepustakaan yaitu

surah Luqman ayat 12-19. Metode penelitian yang digunakan ialah metode

penelitian kualitatif dengan pendekatan hermeneutik.

B. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer termasuk data yang valid atau terpercaya oleh karena

itu keyakinan terhadap data primer dapat seutuhnya digunakan. Data

primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian. Subjek

penelitian dalam hal ini adalah al-Qur’an surah Al-Luqman ayat 12-19.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku atau sumber

lain yang tidak langsung diperoleh dari subjek penelitian. Data sekunder

tersebut meliputi buku-buku, jurnal, ataupun sumber lain yang berkaitan

dengan penelitian tersebut.

Jenis penelitian ini ialah penelitian kepustakaan atau kualitatif yang

didukung oleh data primer dan juga ditunjang oleh data sekunder sebagai

penguat.

C. Teknik Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini, digunakan metode

dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

Page 47: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

33

catatan, buku-buku, surat kabar, majalah dan sebagainya. Penelusuran

dokumentasi ini penting untuk mengumpulkan data-data guna menjadi

rujukan. Melalui dokumentasi ini, dapat menemukan teori-teori yang bisa

dijadikan bahan pertimbangan berkenaan dengan masalah nilai-nilai

pendidikan akhlak yang terkandung dalam surah Luqman ayat 12-19. Karena

objek dalam penelitian ini ayat-ayat suci al-Qur’an, maka peneliti menelaah

dan memahami ayat-ayat yang dipilih sebagai bahan penelitian. Di samping

itu juga, peneliti memilih sumber-sumber yang lain yang dianggap menunjang

terhadap penelitian ini, diantaranya adalah buku-buku yang berkaitan dengan

pendidikan akhlak.

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan cara-cara yang dilakukan oleh seorang

peneliti, untuk menganalisis dan mengembangkan data-data yang telah

dikumpulkan. Setelah data terkumpul, dipilah, dan dipilih, dikategorikan,

maka dilakukan analisis data, teknik analisis data pada penulisan skripsi ini

menggunakan model analisis mengalir yang memiliki tiga komponen, yaitu

sebagai berikut:

1. Reduksi Data

, Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan

kecerdasan dan keluasan serta kedalaman wawasan yang tinggi (Amir

Hamzah, 2019, hlm 82). Pada tahap ini data yang diperoleh dicatat dalam

uraian yang terperinci. Dari data yang sudah dicatat tersebut, kemudian

dilakukan penyederhanaan data. Data-data yang dipilih hanya data yang

berkaitan dengan masalah-masalah yang akan dianalisis, dalam hal ini

tentang Nilai-niai Pendidikan Akhlak dalam Surah Luqman. Informasi-

informasi yang mengacu pada permasalahan itulah yang menjadi data

dalam penelitian ini.

2. Display Data

Pada tahap ini, data-data yang sudah ditetapkan kemudian disusun

secara teratur dan terperinci agar mudah dipahami. Data-data tersebut

Page 48: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

34

kemudian dianalisis sehingga diperoleh deskripsi tentang nilai-nilai

pendidikan akhlak.

3. Penarikan Kesimpulan/verifikasi

Membuat kesimpulan berdasarkan data yang telah diproses melalui

reduksi dan display data. Dengan cara induktif yang mengubah

kesimpulan umum menjadi khusus.

Page 49: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

35

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Biografi Luqman Al-Hakim

Luqman adalah nama dari seorang yang selalu mendekatkan diri

kepada Allah dan merenungkan alam yang ada dikelilingnya. Sehingga

mendapat kesan yang mendalam, demikian juga renungannya terhadap

hidup ini, sehingga terbukalah baginya rahasia hidup itu sehingga

mendapat hikmat.

Arti hikmat ialah kesan yang tinggal dalam jiwa manusia dalam

melihat pergantian diantara suka duka hidup, melihat kebahagiaan yang

dicapai sesudah perjuangan melawan hawa nafsu dan celaka yang didapati

oleh orang yang melanggar garis-garis kebenaran yang masih ditempuh.

Sehingga orang-orang dalam perjalanan, masih di tengah jalan orang itu,

namun ia sudah tau akibat yang akan ditemuinya kelak. Orang yang ahli

hikmat itu disebut “al-Hakim”. Sebab itu dikenal juga Luqman ini dengan

sebutan Luqman Al-Hakim (Luqman ahli Hikmat) (Hamka, 1982, hlm

114).

M. Ishom El-Saha dalam bukunya “Sketsa al-Qur’an” menjelaskan

bahwa Luqman adalah seorang tokoh yang disebut dalam surah Luqman

ayat 12 sebagai pemilik hikmah. Disebut namanya dalam al-Qur’an 2 kali,

yaitu ayat 12 dan 13 dalam surah 31, yang diberi nama surah Luqman. An-

Nuhas dan Muhammad bin Ishaq menyatakan bahwa Luqman yang

disebut dalam al-Qur’an itu bernama lengkap Luqman Ibnu Bair Ba’ura

Ibnu Nahur Ibnu Tarik Ibnu Azar. Sementara As-Sahily berpendapat

bahwa Luqman yang disebut dalam al-Qur’an adalah Luqman Ibnu ‘Anqa

‘ibn Sarwan (seorang suku Ailah). Wahab dan Muqatil berpendapat bahwa

Luqman yang ada dalam al-Qur’an adalah Luqman ibn Ba’ura, yaitu anak

laki-laki dari saudara perempuan Nabi Ayyub, atau anak laki-laki dari

bibinya.

Page 50: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

36

sementara Sa'’d bin l-Musayyab menyatakan bahwa Luqman adalah

Luqman Aswad.

Sedangkan mengenai anaknya para mufassir banyak pendapat.

Menurut pendapat al-Kalbi nama anak Luqman adalah Masykam. Menurut

al-Naqasy anak Luqman bernama An-am. Menurut ibn Hayyan nama anak

Luqman adalah Asykar atau Syakir. Dan menurut al-Qurtubi nama anak

Luqman adalah Syam (Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, 2000, hlm 789).

Melihat pendapat di atas siapapun nama anaknya, maka pada

dasarnya Luqman memiliki anak yang ia didik dengan baik. Pada satu

riwayat dijelaskan bahwa ia menikah, lalu memiliki beberapa anak dan

mereka mati, tetapi Luqman tidak menangisinya. Menurut imam Qusyairi,

Luqman memiliki istri dan anak yang keduanya kafir, lalu ia selalu

menasehatinya sehingga mereka masuk Islam (Miftahul Huda, 2009, hlm

75).

Adapun tentang pekerjaan Luqman juga banyak pendapat, bahwa

pendapad Said bin Musayyad, Luqman adalah penjahit baju, pendapat Ibn

Zaid, Luqman seorang pengembala, pendapat Khalid al-Rabi, Luqman

adalah tukang kayu, serta menurut Wahidi, Luqman adalah seorang hakim

di zaman Bani Israil.

Selanjutnya Ibnu Jarir, berpendapat bahwa pekerjaan Luqman

sebagai tukang kayu. Suatu kali, majikannya berkata kepada Luqman,

“Sembelihkan domba ini untuk kami.” Lalu di menyembelihnya. Si

majikan berkata, “Ambillah bagian dagingnya yang terbaik.” Lalu Luqman

mngambil lidah dan hati domba. Si majikan diam selama beberapa saat,

lalu berkata, “Sembelihkan domba yang itu untuk kami.” Lalu Luqman

menyembelihnya. Si majikan berkata, “Ambillah bgian dagingnya yang

terburuk.” Lalu Luqman mengambil lidah dan hati domba. Kemudian si

majikan berkata, “Aku menyuruhmu mengambil dua bagian daging domba

yang terbaik, lalu kamu melaksanakannya dan aku pun menyuruhmu

mengeluarkan bagian daging domba yang terburuk, lalu kamu mengambil

daging yang sama.” Luqman berkata, “Sesungguhnya tiada perkara yang

Page 51: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

37

lebih baik daripada lidah dan hati jika keduanya baik dan tiada perkara

yang lebih buruk daripada lidah dan hati jik keduanya buruk.”

(Muhammad Nasib Ar-Rifa’I, 2012, hlm 572).

Mengenai asal usul Luqman, banyak orang yang mengatakan

bahwa dia berasal dari bangsa Negro, atau Habsy yang warna kulitnya

hitam dan berbibir tebal (Abdul Mustaqim, 2011, hlm 278).

Luqman bukan Nabi bukan pula Rasul, tetapi seorang ahli hikmah

dan ahli didik yang bijaksana, sehingga ia mendapat gelar “Al-Hakim”

yaitu Luqman yang bijaksana (Humaidi Tatapangarsa, 1980, hlm 100).

Luqmanul Hakim menurut pendapat yang lebih kuat, Dia bukan

seorang Nabi. Ia seorang manusia saleh semata, ia seorang budak belian,

berkulit hitan, berparas pas-pasan, hidung pesek, kulit hitam legam.

Namun demikian, namanya diabadikan oleh Allah menjadi nama dalam

salah satu surah dalam al-Qur’an yakni surah Luqman. Penyebutan ini

tentu bukan tanpa maksud. Luqman diabadikan namanya oleh Allah,

karena memang orang saleh yang patut diteladani. Bahwa Allah tidak

menilai seseorang dari gagah tidaknya, juga tidak dari statusnya,

jabatannya, warna kulit dan lainnya, akan tetapi Allah menilai dari

ketakwaan dan kesalehannya (Sulaiman Al Kumayi, 2015, hlm 126-127).

Menurut searah tentang umat-umat dan agamanya, maka Bani Israil

mengakui bahwa Luqman termasuk golongannya. Luqman hidup dimasa

Daud as, dan memilih diberi hikmah daripada kenabian (Miftahul Huda

dan Muhammad Idris, 2008, hlm 93).

Luqman diberi hikmah Allah berupa pemahaman ilmu, tuturan

yang baik, dan pemahaman Islam (Muhammad Nasib ar-Rifa’I, 2000, hlm

788). Luqman seorng yang salih dan bijaksana yang diberi hikmah oleh

Allah berupa pengetahuan, pemahaman, perkataan serta perbuatan,

sehingga menjadikan seseorang dapat mengendalikan dirinya dari

perbuatan jahat, seraya menempatkan sesuatu pada tempatnya.

Luqman pun pernah ditanya ihwal prestasi yang dicapainya. Dia

menjawab, “Hai anak saudaraku, jika engkau menyimak apa yang aku

Page 52: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

38

katakan kepadamu, kamu pun akan berprestasi seperti aku.” Lalu Luqman

berkata, “Aku menjaga mengontrol pandanganku, menjaga lidahku,

menjaga kesucian makananku, memelihara kemaluanku, berkata jujur,

memenuhi janjiku, menghormati tamuku, memelihara hubungan baik

dengan tetanggaku, dan meninggalkan perkara yang tidak penting. Itulah

yang membuat diriku seperti yang kamu lihat.” (Muhammad Nasib Ar-

Rifa’I, 2012, hlm 573).

Mengenai makam Luqman menurut al-Shuyuti berada di tanah

Ramalah. Tepatnya yaitu di sebuah tempat antara Masjid di Ramalah dan

pasarnya, dimana terdapat makam tujuh puluh nabi setelah Luqman

(Miftahul Huda, 2009, hlm 74).

Kebijaksanaan yang telah diberikan Allah, satu pribadi besar tidak

diketahui secara pasti dari mana asal keturunannya. Hal ini

mengisyaratkan pengertian bahwa kemuliaan tidaklah harus berdasarkan

keturunan atas kaum tetapi pada ketakwaan dan kehalusan budi pekerti.

Luqman adalah sosok yang takwa dan berakhlak luhur, bijaksana dalam

memenuhi jalan hidup, sehingga Luqman dijadikan teladan di dalam al-

Qur’an.

2. Asbabun Nuzul Surah Luqman

Secara etimologi, kata asbab an-nuzul berarti turunnya ayat-ayat

al-Qur’an yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW

secara berangsur-angsur bertujuan untuk memperbaiki aqidah, ibadah,

akhlak dan pergaulan manusia yang sudah menyimpang dari kebenaran.

Karena itu dapat dikatakan bahwa terjadinya penyimpangan dan kerusakan

dalam tatanan manusia merupakan sebab turunnya al-Qur’an. Asbab an-

nuzul (sebab turunnya ayat) disini dimaksudkan sebab-sebab yang secara

khusus berkaitan dengan turunnya ayat-ayat tertentu. Sedangkan menurut

Subhi As-Salih, asbab an-nuzul adalah sesuatu yang dengan sebabnya

turun ayat atau beberapa ayat yang mengandung sebab itu, atau memberi

jawaban terhadap sebab itu atau menerangkan hukumnya pada masa

Page 53: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

39

terjadinya sebab tersebut (Ahmad Syadali dan Ahmad Rofi’I, 2000, hlm

89-90).

Dipandang dari segi peristiwa nuzulnya, ayat al-Qur’an ada dua

macam. Pertama, ayat yang diturunkan tanpa keterkaitannya dengan sebab

tertentu, semata-mata sebagai hidayah bagi manusia. Kedua, ayat-ayat al-

Qur’an yang diturunkan lantaran adanya sebab atau kasus tertentu.

Misalnya pertanyaan yang diajukan oleh umat Islam atau bukan Muslim

kepada Rasulullah Saw atau adanya kasus tertentu yang memerlukan

jawaban sikap Syariat Islam terhadap kasus tersebut. Ayat-ayat macam

inilah yang dibahas dalam kaitannya dengan pembicaraan Asbab Nuzul

(Acep Hermawan, 2013, hlm 34).

Imam As-Suyuthi dalam bukunya “Asbabun Nuzul” menjelaskan

bahwa asbabun nuzul surah Luqman sebagai berikut:

وي تخذهاهزوا اولئك ومن الناس من يشتري لهوالحديث ليضل عن سبيل الله بغيرعلم

(٦)لهم عذاب مهين

Artinya: “Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan

perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia)

dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah

itu olok-olokan. Mereka itu akan meperoleh adzab yang

menghinakan.” (QS. Luqman: 6)

Juwaibir meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia mengatakan; Ayat ini

turun berkenaan dengan An-Nadhar bin Al-Harits yang membeli seorang

budak perempuan penyanyi. Tidak ada seorang pun yang ingin masuk

Islam kecuali ia akan menemuinya dengan membawa penyanyinya itu.

Kemudian An-Nadhar akan berkata kepada penyanyinya, “Berilah ia

makan, berilah ia minum, dan nyanyikanlah untuknya. Ini lebih baik

daripada ajakan Muhammad kepadamu untuk shalat, puasa serta berperang

di barisannya.” Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang yang berbuat

seperti itu akan mendapatkan siksa yang sangat berat dari Allah.

Page 54: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

40

نا الإنسان بوالديه حملته أمه وهنا على وهن وفصاله في عامين ووصي

وإن جاهداك على أن تشرك بي ( ٤١)أن اشكر لي ولوالديك إلي المصير

ن يا معروفا واتبع سبيل من هما في الد ما ليس لك به علم فلا تطعهما وصاحب

(٤١)ن بئكم بما كنتم ت عملون أناب إلي ثم إلي مرجعكم فأ

Artinya: ‘Dan Kami Perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik)

kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam

keadaa lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam

usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua

orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu; Dan jika keduanya

memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang

engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah

engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia

dengan baik, dan ikutilah jalan orang yng kembali kepada-Ku.

Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan aku

beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS.

Luqman: 14-15).

Ayat ke 14 dan 15 dari surah al-Luqman menurut al-Thabathabai

bahwa dua ayat ini merupakan ayat penyela di antara wasiat Luqman yang

berfungsi sebagai penguat isi wasiat Luqman yang berupa larangan syirik.

Ayat ini adalah kalam Allah kepada Luqman, seakan Allah berkata kepada

Luqman, “Bersyukurlah” dan “Kami perintahkan manusia untuk berbuat

baik kepada kedua orangtuanya” (Muhammad Husein Al-Thabathabai,

1991, hlm 188). Menurut satu riwayat disebutkan bahwa, ayat ini di

turunkan berkenaan dengan Sa’ad ibnu Abi Waqas. Sehubungan dengan

hal ini sahabat Sa’ad ibnu Abi Waqas telah menceritakan, ketika aku

masuk Islam, ibuku bersumpah bahwa ia tidak mau makan dan tidak mau

minum. Lalu pada hari pertama aku membujuknya supaya mau makan dan

minum, akan tetapi ia menolak dan tetap pada pendiriannya.

Dari pada hari kedua, aku membujuknya pula supaya mau makan

dan minum, tetapi masih tetap menolak. Sehingga hari ketiga aku

Page 55: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

41

membujuknya lagi dan ia masih juga menolak, maka aku berkata, “Demi

Allah seandainya engkau mempunyai seratus nyawa niscaya semua itu

akan keluar dan aku tidak akan meninggalkan agamaku ini” Dan ketika

ibuku melihat bahwasanya diriku benar-benar tidak mau mengikuti

kehendaknya, akhirnya ia mau makan (Ahmad Mustafa al-Maragi, 1989,

hlm 156).

عة ابحرمانفدت ولوان مافالرض من شجرةاقلام ه من ب عده سب والبحر يمد

(٧٢)كلمت الله ان الله عزي زحكيم

Artinya: “Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut

(menjadi tinta), ditambahkan kepdanya tujuh lautan (lagi) setelah

(kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan)

kalimat-kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa, Maha

Bijaksana.” (QS. Luqman: 27)

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ikrimah, ia mengatakan, Ahli Kitab

bertanya kepada Rasulullah tentang ruh. Maka Allah menurunkan ayat,

“Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah, “Ruh itu

temasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan

melainkan sedikit.” (Al-Isra’: 85) orang-orang Ahli Kitab lalu berkata,

‘Dia (Muhammad) menyangka bahwa kita tidak diberi pengetahuan

melainkan sedikit. Sedangkan kita sudah diberi Taurat yang merupakan

hikmah. Padahal orang-orang yang diberi hikmah, maka ia telah diberi

kebaikan yang sangat banyak.” (Imam As-Suyuthi, 2014, hlm 412). Maka

turunlah surah Luqman ayat 27 sebagai penjelasan bahwa ilmu diberikan

kepada manusia hanyalah sedikit, dan ilmu Allah tidak mungkin dicatat

karena sangat banyaknya.

اعة وي ن زل الغيث وي علم مافى الرحام وما تدري ن فس ان الله عنده علم الس

ر (٤١)ماذاتكسب غدا وماتدري ن فس باي ارض تموت ان الله عليم خبي

Artinya: “Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari kiamat; dan

Dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada

Page 56: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

42

dalam Rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui

(dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada

seorang pun yang dapat mengetahui di bumi dia akan mati.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal.” (QS.

Luqman: 34)

Ibnu Jarir dn Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Mujah id, ia

mengatakan; Ada seorang laki-laki dari pedalaman datang kemudian

berkata, “Sesungguhnya istriku tengah hamil, maka kabarkanlah kepadaku

jenis kelamin anak yang akan dilahirkan? Negeri kami sedang berada

dalam keadaan paceklik, maka kapan akan turun hujan?” Engkau telah

mengetahui kapan aku dilahirkan, maka kabarkanlah kepadaku kapan aku

akan mati?” Maka turunlah surah Luqman ayat 34 yang menegaskan

bahwa hanya Allah yng mengetahui akan segala sesuatu.

Dari penjelasan di atas, bahwa surah Luqman terdiri dari 34 ayat,

termasuk golongan surah-surah Makiyyah. Dinamakan surah Luqman,

karena pada ayat 12 disebutkan bahwa Luqman telah diberi Allah hikmah

berupa ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu Luqman bersyukur kepada Allah

atas nikmat yang diberikan, serta mendidik anaknya dengan kasih sayang.

Pada ayat 13-19, terdapat nasehat Luqman kepada anaknya. Hal ini syarat

bagi orang tua agar dapat mendidik anaknya seperti prinsip-prinsip

pendidikan yang telah dilakukan Luqman.

Adapun sebab turunnya ayat 12-19 dari surah Luqman sejauh

penelusuran yang peneliti lakukan tidak ditemukan adanya sebab yang

melatarbelakangi turunnya ayat tersebut, hanya saja dalam ayat 13 dalam

Tafsir Al-Misbah, diriwayatkan bahwa Suwayd Ibn Ash-Shamit atau suatu

ketika datang ke Mekkah. Ia adalah seorang yang cukup terhormat

dikalangan masyarakatnya. Lalu Rasulullah SAW mengajaknya untuk

memeluk agama Islam. Suwayd berkata kepada Rasulullah, “Apa yang ada

padamu itu sama dengan yang ada padaku”, “kumpulan hikmah Luqman”.

Kemudian Rasulllah berkata, “Sungguh perkataan yang amat baik!” tetapi

apa yang ada padaku lebih baik dari itu. Itulah al-Qur’an yang diturunkan

Allah kepadaku untuk menjadi petunjuk dan cahaya. Rasulullah lalu

Page 57: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

43

membacakan al-Qur’an kepadanya dan mengajaknya memeluk Islam (M.

Quraish Shihab, 2002, hlm 125).

3. Munasabah

Secara etimologi, munasabah berarti persesuaian, hubungan atau

relevansi, yaitu hubungan persesuaian antara ayat atau surah yang satu

dengan ayat atau surah yang sebelum dan sesudahnya. Secara terminologi,

munasabah adalah ilmu untuk mengetahui alasan-alasan penerbitan dari

bagian-bagian al-Qur’an yang mulia (Ahsin Sakho Muhammad, 2010, hlm

553).

Surah Luqman ayat 12-19 memiliki munasabah (korelasi) dengan

ayat sebelumnya dan sesudahnya. Dalam surah Luqman ayat 1-11

dijelaskan bahwa al-Qur’an juga disebut “al-kitab al-hakim” yang berarti

sebuah kitab yang seluruh kandungannya adalah sebuah hikmah belaka, al-

Qur’an merupakan petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat

kebajikan, perintah untuk mendirikan shalat karena shalat hubungannya

dengan Allah dan sebagai bukti keimanan kepada Allah.

Petunjuk yang telah disebutkan dalam al-kitab al-hakim diturunkan

oleh Rasul utusan Allah, apabila petunjuk Tuhan dituruti pastilah bahagia

yang akan diterima, dan setengah dari manusia adalah orang yang membeli

permainan kata-kata untuk menyesatkan dari jalan Allah, tidak dengan

ilmu. Menurut al-Hasan al-Basri bahwa yang dimaksud dengan permainan

kata-kata itu adalah nyanyian-nyanyian dan peralatan pancaragam yang

akan membawa orang lalai dari agama (Hamka, 1998: 150). Dan apabila

dibacakan kepada mereka ayat-ayat kami, mereka pun berpaling dalam

keadaan menyombong, maka berilah kabar gembira mereka dengan adzab

yang pedih sebagai sambutan yang sepadan atas kesombongan, berpaling

muka, berolok-olok dan bersikap menyumbat telinga mendengar seruan

Tuhan. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal yang shalih,

untuk mereka surga-surga yang bernikmat dan kekal didalamnya.

Allah menciptakan semua langit dengan tidak bertiang dan Allah

menurunkan air dari langit maka tumbuhlah tumbuhan yang indah, namun

Page 58: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

44

mereka menganiaya diri sendiri karena tidak menggunakan pikiran untuk

berpikir, hanya beramal turut-turutan, tidak berpendirian yang teguh

sehingga kesengsaraan jualah yang akan mereka tangguhkan kelak.

Kemudian dilanjutkan ayat 12-19 dijelaskan bahwa Allah telah

memberikan hikmah dan kearifan kepada Luqman, ia bersyukur dan

memanjatkan puji kepada-Nya, bersyukur kepada Allah bukan untuk

kepentingan-Nya tapi faedahnya akan diperoleh orang yang bersyukur itu

sendiri, karena Allah akan menambah nikmat kepada setiap orang yang

bersyukur kepada-Nya.

Luqman mewasiatkan kepada anaknya untuk mengesakan Allah

dan tidak mempersekutukan-Nya, berbakti kepada orang tua sepanjang

keduanya tidak menyuruh berbuat maksiat kepada Allah, beramal shaleh,

mendirikan shalat, mengajak manusia berbuat ma’ruf dan mencegah dari

perbuatan munkar, tidak sombong dan angkuh.

Dilanjutan ayat 20-30 dijelaskan bahwa Allah menghadapkan

kembali pembicaraan-Nya kepada orang-orang musyrik dan menegur

mereka karena sikapnya yang dapat menyaksikan berbagai dalil di jagat

raya yang menunjuk kepada keesaan Allah, tetapi mereka tetap saja

mengingkarinya.

Allah menjelaskan keadaan orang-orang yang menyerahkan diri

kepada Allah dan akibat apa yang akan mereka peroleh. Sesudah itu, Allah

menenangkan Nabi-Nya, karena penderitaan yang beliau alami dengan

menjelaskan bahwa tugas Rasul hanyalah menyampaikan risalah Allah.

Selanjutnya, Allah-lah yang membuat perhitungan dan pembalasan. Allah

menjelaskan bahwa orang-orang musyrik mengakui bahwa yang

menjadikan langit dan bumi adalah Allah. Konsekuensinya, segala puji

haruslah dikembalikan kepada Allah.

Setelah itu Allah menjelaskan bahwa tidak ada yang mampu

menghitung nikmat-Nya selain Dia dan memelihara semua itu sama

dengan memelihara orang seorang. Pada akhirnya Allah menjelaskan

sebagian dari tanda-tanda yang ada di langit dan sebagian tanda-tanda

Page 59: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

45

yang ada di bumi, Allah menyuruh kita untuk bertakwa dengan

mengingatkan kita kepada hari kiamat.

Surah ini ditutup dengan menyebutkan hal-hal yang disembunyikan

Allah bagi manusia, karena disana terdapat hikmah. Banyak kemaslahatan

yang akan terabaikan jika hal-hal itu diungkap. Ia akhiri dengan

menetapkan pengetahuan Allah yang menyeluruh dan rinci khususnya

tentang kiamat. Awal surah ini berbicara tentang kitab-Nya yang penuh

hikmah, serta yang merupakan petunjuk dan rahmat yang diterima baik

oleh al-Muhsinin yang meyakini adanya kiamat. Demikian uraian awal

surah yang bertemu dengan uraian akhirnya (M. Quraish Shihab, 2002,

hlm 168).

B. Temuan Khusus

Adapun analisis dari nilai-nilai pendidikan akhlak dalam surah Al-

Luqman ayat 12-19, maka ditemukan bahwasanya isi pendidikan akhlak

dalam surah Al-Luqman ayat 12-19 tersebut ialah sebagai berikut:

1. Pendidikan Syukur

Berdasarkan Firman Allah dalam surah Luqman, pendidikan

Syukur disini yaitu terdapat dalam ayat 12, yang berbunyi:

نا لقمان الحكمة أن اشكر لله ومن يشكر فإنما يشكر لن فسه ومن كفر فإ ن ولقد آت ي

(٤٧)الله غني حميد

Artinya: “Dan sungguh, telah Kami Berikan hikmah kepada Luqman,

yaitu: ”Bersyukurlah kepada Allah! Dan barangsiapa bersyukur

(kepada Allah), Maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya

sendiri; dan barangsiapa tidak bersyukur (kufur), Maka

sesungguhnya Allah Maha Kaya, Maha Terpuji.” (QS. Luqman:

12).

Kata (الحكمة) al-Hikmah adalah bentuk masdar dari (حكم ) hakama,

(يحكم) yahkumu, ( حكمة) hikmah (Miftahul Huda dan Muhammad Idris,

2008, hlm 94). Al-Hakim adalah orang yang memiiki hikmah, sedang

hikmah itu sendiri merupakan pengetahuan terdetail tentang sesuatu, dan

Page 60: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

46

dikatakan juga dengan istilah al-Hakim bagi orang yang mengetahui secara

detail tentang ciptaan dan diyakininya. Al-Hikmah (الحكمة) menurut para

etimologi mengandung arti yang banyak sekali, yaitu pemahaman,

pengetahuan, kesabaran dan ketabahan, yang dapat mencegah seseorang

dari kerusakan dan kehancuran, serta dapat meletakkan sesuatu pada

tempatnya (Miftahul Huda, 2009, hlm 77-78).

Menurut Ahmad Mushthafa Al-Maraghi, Al-Hikmah ( الحكمة)

artinya kebijaksanaan dan kecerdikan, dan banyak perkataan bijak yang

berasal dari Luqman, antara lain perkataannya kepada anak lelakinya “Hai

anakku, sesungguhnya dunia itu adalah laut yang dalam, dan

sesungguhnya banyak manusia yang tenggelam ke dalamnya. Maka

jadikanlah perahumu di dunia bertakwa kepada Allah SWT, muatannya

iman dan layarnya bertawakkal kepada Allah. Barangkali saja kamu dapat

selamat (tidak tenggelam ke dalamnya) akan etapi aku yakin kamu dapat

selamat” (Ahmad Mushthafa Al-Maraghi, 1992, hlm 145).

Syukur adalah menampakkan nikmat, yang artinya menggunakan

nikmat pada tempat dan sesuai dengan yang dikehendaki oleh pemberinya,

serta menyebut-nyebut nikmat dan pemberiannya dengan lidah. Syukur

mencakup tiga sisi: pertama, syukur dengan hati yaitu kepuasan batin atas

anugerah. Kedua, syukur dengan lidah dengan mengakui anugerah dan

memuji pemberinya. Ketiga, syukur dengan perbuatan yaitu dengan

memanfaatkan anugerah yang diperoleh sesuai dengan tujuan

penganugerahannya (Zubaedi, 2011, hlm 95).

Asy-Syukru ( كر yaitu memuji kepada Allah, menjurus kepada (الش

perkara yang hak, cinta kebaikan untuk manusia, dan mengarahkan seluruh

anggota tubuh serta semua nikmat yang diperoleh kepada ketaatan

kepadanya-Nya (Ahmad Mushthafa Al-Maraghi, 1992, hlm 146). Kata

syukur terambil dari kata (شكر) yang maknanya berkisar pada pujian atas

kebaikan, serta penuhnya sesuatu. Syukur yang paling penting adalah

syukur kepada Allah. Sebab Dialah pemberi segala kenikmatan kepada

seluruh hambanya. Dan barangsiapa yang bersyukur kepada Allah, maka

Page 61: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

47

sesungguhnya manfaat dari syukur itu kembali kepada dirinya, dan

barangsiapa yang kafir kepada nikmat Allah, maka dia sendiri yang akan

menanggung akibat buruk kekafiran itu.

Allah berfirman:

(٢)واذتاذن ربكم لئن شكرتم لزيدنكم ولئن كفرتم ان عذابي لشديد

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Tuhan-mu memaklumkan, “Sesungguhnya

jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat)

kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti

azab-Ku sangat berat” (QS. Ibrahim: 7).

Kata (غني) ghaniyyun atau maha kaya terambil dari akar yang

terdiri dari huruf-huruf (غ) ghain, (ن) nun, (ي) ya’ yang maknanya berkisar

pada dua arti, pertama menunjukkan cukup dan, kedua suara (M. Quraish

Shihab, 2003, hlm 123). Kecukupan baik menyangkut harta maupun

lainnya. Dari sini lahir kata ghaniyyah, yaitu wanita yang tidak kawin dan

merasa berkecukupan hidup di rumah orang tuanya, atau merasa cukup

hidup sendiri tanpa suami, dan yang kedua adalah suara. Dari sini lahir

kata mughanniy dalam arti penarik suara atau penyanyi. sebab penyanyi

mempunyai suara yang baik.

Kata (غني) ghaniyyun dalam ayat tersebut berarti Allah maha kaya

bahwa Dia tidak butuh kepada sesuatu. Namun manusia betapapun

kayanya, ia tetap butuh, paling tidak kebutuhan kepada yang memberikan

kekayaan, yaitu Allah.

Kata (الحميد) al-Hamid terambil dari akar kata yang terdiri dari

huruf-huruf (ح) ha, (م) mim, (د) dal, yang maknanya menunjukkan kepada

antonim tercela (M. Quraish Shihab, 2002, hlm 25). Ada tiga unsur dalam

perbuatan yang harus dipenuhi oleh pelaku sehingga dia mendapat pujian,

yaitu: 1) indah (baik). 2) dilakukan secara sadar, dan 3) tidak terpaksa atau

dipaksa. Kata (الحميد) al-Hamid berarti Dia menciptakan segala sesuatu dan

segalanya diciptakan dengan baik serta atas dasar ikhtiar dan kehendak-

Page 62: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

48

Nya tanpa paksaan. Maka segala perbuatan-Nya terpuji dan segala yang

terpuji merupakan perbuatan-Nya, sehingga wajar Dia menyandang sifat

al-Hamid.

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwasanya dalam

surah Luqman ayat 12 tersebut menyatakan Allah telah memberikan

hikmah kepada Luqman yaitu memiliki sikap bijaksana dalam bentuk

selalu bersyukur dan memuji Allah SWT atas semua yang telah Allah

berikan kepadanya, karena ia tahu bahwa hanya Allah yang patut

mendapatkan itu semua di dalam ayat tersebut juga dijelaskan bahwasanya

siapapun yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya

sendiri, maksudnya disini ialah Allah akan melimpahkan pahala yang

berlimpah kepadanya atas rasa syukurnya tersebut dan menyelamatkannya

dari azab. Adapun kebalikan dari itu semua yaitu bagi mereka yang ingkar

maka mereka sendiri yang menanggung akibat buruk dari perbuatannya.

2. Pendidikan Keimanan

Berdasarkan firman Allah surah Luqman ayat 13 menyatakan

bahwa:

رك لظلم عظيم (٤٤)وإذ قال لقمان لبنه وهو يعظه يا ب ني ل تشرك بالله إن الش

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika

dia memberi pelajaran kepadanya, “Wahai anakku! Janganlah

engkau mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan

(Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS.

Luqman: 13).

Al-Qur’an dalam menyebutkan anak ada kata (ابن) ibn, (بني)

bunayy, (ولد) walad. Kata ibn berarti sesuatu yang lahir oleh sesuatu. Kata

tersebut dapat berarti: anak yang dijadikan oleh Allah menjadi ada karena

adanya orang tua, segala sesuatu yang dihasilkan dari satu arah atau dari

pendidikan, banyaknya pengabdian yang dilaksanakan sesuai dengan

perintah.

Kata (بني) bunayy adalah tashgir dari ibn dapat berarti anak kecil,

anak kandung, murid, atau anak didik, yang banyak mengabdi dan menaati

Page 63: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

49

perintah-perintah Allah. Kata (ولد) walad berarti sebagai dasar kelahiran

anak keturunan yaitu anak kandung atau anak secara biologis.

Kata iman berasal dari bahasa Arab (امن) amana, (يؤمن) yu’minu,

imana, yang berarti percaya. Bagi seseorang yang percaya atau (ايمان)

beriman akan menjadi dirinya menjadi aman. Pendidikan keimanan berarti

tidak syirik. Syirik arti katanya adalah sekutu atau persekutuan (Harun

Nasution, 1992, hlm 906). Syirik merupakan dosa yang paling besar yang

tidak dapat diampuni. Musyrik adalah orang yang mempersekutukan, yaitu

orang yang menganggap bahwa tuhan mempunyai sekutu.

Allah berfirman:

الله ل ي عفر ان يشرك به وي غفرمادون ذالك لمن يشآء ومن ي شرك بالله ف قداف ت رىان

(١٤)اثما عظيما

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena

mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia megampuni apa (dosa)

yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia Kehendaki.

Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah

berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa: 48).

Kata syirik berasal dari bahasa Arab (شرك) syirka, (يشرك)

yasyuraku, (الشرك) as-syirkun, berarti menyekutukan. Syirik dibagi

menjadi dua, syirik besar dan syirik kecil. Syirik besar adalah menetapkan

sekutu bagi Allah, yaitu memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain

Allah. Syirik kecil adalah memelihara selain Allah menyertainya dari

sebagian urusannya, dan merupakan wasilah dari syirik besar. Misalnya

dalam perbuatan yaitu bersumpah selain nama Allah dan dalam hal

keinginan dan niat, seperti riya’.

Kata ( ظلم) zhulm dari (ظلم) zhalama yang mempunyai dua arti,

pertama berarti lawan dari bercahaya dan bersinar, kedua berarti

menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya (Wahid Ahmad, 2004: 185).

Zhalim adalah orang yang tidak mendapatkan cahaya dan sinar, serta

berbuat sesuatu tidak pada tempatnya.

Page 64: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

50

Kezaliman secara umum dibagi menjadi tiga:

a. Zalim kepada Allah

Zalim kepada Allah merupakan kezaliman yang paling buruk,

adapun bentuk-bentuk kezaliman kepada Allah yaitu, kufur

(mengingkari Allah) dan syirik (menyekutukan Allah) (Wahid Ahmad,

2004, hlm 190).

b. Zalim kepada diri sendiri

Zalim kepada diri sendiri adalah semua perbuatan yang

merugikan diri sendiri, baik di dunia maupun di akhirat (Wahid

Ahmad, 2004, hlm 186).

c. Zalim kepada orang lain

Zalim kepada orang lain berarti berbuat sesuatu yang merugikan

atau melukainya. Baik itu menyangkut harga diri, harta maupun

fisiknya (Wahid Ahmad, 2004, hlm 187).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwasanya Luqman

menjelaskan kepada anaknya, bahwa perbuatan syirik itu merupakan

kezaliman yang besar. Syirik dinamakan perbuatan yang zalim, karena

perbuatan syirik berarti meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Yaitu

menyamakan kedudukan Allah dengan berhala-berhala yang tidak

mempunyai kenikmatan apapun.

Luqman memberi nasehat sebagai belas kasih sayang dan cinta

terhadap anaknya, nasehat pertama adalah bertauhid, menyembah Allah

semata, dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun,

sesungguhnya menyekutukan Allah merupakan kezaliman yang besar

(Muhammad Nasib ar-Rifa’I, 2000, hlm 789).

Kata (يعظه) Ya’izhuhu terambil dari kata (وعظ) wa’zh yaitu nasehat

yang menyangkut berbagai kebajikan dengan cara menyentuh hati (M.

Quraish Shihab, 2003, hlm 127). Kata ini juga mengisyaratkan bahwa

nasehat itu dilakukan dari saat ke saat. Sebagaimana dipahami dari bentuk

kata kerja masa kini dan datang yaitu pada kata ya’izhuhu.

Page 65: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

51

3. Pendidikan berbakti kepada kedua orang tua

Dalam surah Luqman terdapat perintah berbakti kepada kedua

orang tua yang mana disebutkan dalam ayat 14-15, yang berbunyi:

نا الإنسان بوالديه حملته أمه وهنا على وهن وفصاله في عامين أن اشكر لي ووصي

وإن جاهداك على أن تشرك بي ما ليس لك به علم فلا (٤١)ولوالديك إلي المصير

ن يا معروفا واتبع سبيل من أناب إلي ثم إلي مرجعكم تطعهما هما في الد وصاحب

(٤١)فأن بئكم بما كنتم ت عملون

Artinya: ‘Dan Kami Perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik)

kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam

keadaa lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam

usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua

orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu; Dan jika keduanya

memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang

engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah

engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia

dengan baik, dan ikutilah jalan orang yng kembali kepada-Ku.

Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan aku

beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS.

Luqman: 14-15).

Kata (الانسان) al-insan yang diterjemahkan dengan “manusia”

terambil dari akar kata (انس) uns, yang berarti senang, “jinak” dan

“harmonis”, atau ia terambil dari akar kata (نسي) nis-y yang berarti “lupa’.

Ada yang berpendapat dari (نوس) nawsun berarti bergerak dan dinamika

(M. Quraish Shihab, 1997, hlm 87). Makna-makna di atas paling tidak

memberikan gambaran tentang potensi atau sifat makhluk tersebut, yakni

bahwa ia memiliki sifat lupa, kemampuan bergerak yang melahirkan

dinamika. Ia juga adalah makhluk yang selalu atau sewajarnya melahirkan

rasa senang, harmonis dan kebahagiaan kepada pihak-pihak lain.

(ولد) berarti kedua orang tuanya, kata tunggalnya adalah (بوالديه)

walid, walid berarti orang tua kandung, sebab arti (ولد) walad sebagai dasar

Page 66: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

52

anak keturunan (M. Quraish Shihab, 2002, hlm 209). Berbakti kepada

kedua orang tua termasuk perbuatan kebajikan.

Allah berfirman:

(٤١)وب رابوالديه ولم يكن جباراعصيا

Artinya: “Dan sangat berbakti kepada kedua orang tuanya, dan dia bukan

orang yang sombong (bukan pula) orang yang durhaka” (QS.

Maryam: 14).

Allah berfirman

(٤٧)وب رابوالدتي ولم يجعلني جباراشقيا

Artinya: “Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku

seorang yang sombong lagi celaka” (QS. Maryam: 32).

Kata (بر) barran sama dengan birr berakar kata dari huruf (ب) ba,

.ra’, yang berarti baik hikayat, suara, daratan da tumbuh-tumbuhan (ر)

Kata barran dalam ayat tersebut berarti banyak kebaktian atau yang

banyak melimpah kebaikan. Berbakti kepada kedua orang tua merupakan

amal yang dicintai oleh Allah. Mengingatkan betapa beratnya ibu ketika

hamil dan menyusui maka bersyukurlah kepada Allah atas nikmat Islam

dan Ihsan. Dan bersyukurlah kepada kedua orang tua atas nikmat

pendidikan (mendidik) serta berbuat baik dan menjaga silaturrahim. Maka

orang yang berbuat baik pasti dibalas akan kebaikannya dan orang yang

berbuat jelek akan dibalas atas kejelekannya.

Pengecualian menaati perintah kedua orang tua, jika mereka (orang

tua) memaksa terhadap apa yang tidak kamu ketahui hakekatnya, yaitu

berbuat syirik kepada Allah. Tetapi tetaplah berbakti kepada keduanya

selama tidak bertentangan dengan ajaran agama. Dan pergaulilah

keduanya di dunia dengan baik selama mereka hidup dan dalam urusan

dunia.

Page 67: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

53

Firman Allah:

نسان بوالدين حسنا وان جهدك لتشرك بي ماليس لك به علم فلا تطعهما ناال ووصي

(٤)فان بئكم بما كنتم ت عملون الي مرجعكم

Artinya: “Dan kami Wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan

kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu

untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak

mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi

keduanya. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, dan akan Aku

Beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan (QS. Al-

Ankabut: 8).

Nasehat Luqman mengfokuskan ketaatan kepada Allah, dan

mengingatkan bahwa taat kepada kedua orang tua merupakan bagian dari

taat kepada Allah dan cerminan dari sifat ihsan (berbuat baik kepada

sesama).

4. Pendidikan Intelektual

Berdasarkan firman Allah dalam surah Luqman ayat 16, yang

berbunyi:

ماوات أو في يا ب ني إن ها إن تك مث قال حبة من خردل ف تكن في صخرة أو في الس

(٤٦)الأرض يأت بها الله إن الله لطيف خبير

Artinya: “(Luqman berkata): “Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu

perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di

langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya (balasan).

Sesungguhnya Allah Maha Halus, Maha Mengetahui” (QS.

Luqman: 16).

Kata يات بهاالله) ) yang berarti (niscaya Akan mendatangkanya)

maksudnya, Dia kelak akan menghisabnya, yaitu memberi balasan. Ayat

ini menggambarkan kuasa Allah melakukan perhitungan atas amal-amal

perbuatan manusia di akhirat nanti. Setiap amal dan perbuatan sekecil

apapun meskipun tersembunyi pasti akan mendapatkan balasan nanti di

akhirat.

Page 68: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

54

Kata (لطيف) lathif terambil dari akar kata (لطف) lathafa yang huruf-

hurufnya terdiri dari (ل) lam, (ط) tha, dan (ف) fa’ (M. Quraish Shihab,

2003, hlm 134). Kata ini mengandung makna lembut, halus, atau kecil.

Dari makna ini lahir makna ketersembunyian dan ketelitian.

Kata (خبير) Khabir, terambil dari akar kata yang terdiri dari huruf-

huruf (خ) kha’,(ب) ba’, dan (ر) ra’ yang maknanya berkisar pada dua hal,

yaitu pengetahuan dan kelemah lembutan. Khabir dari segi bahasa berarti

mengetahui dan juga tumbuh yang lunak. Allah maha lembut,

pengetahuan-Nya meliputi hal-hal yang tidak kelihatan, lagi Maha

waspada, Dia mengetahui semua perkara yang tampak dan yang tidak

tampak (M. Quraish Shihab, 2003, hlm 135).

Pendidikan intelektual ini sudah diperintahkan sejak wahyu yang

pertama dalam QS. Al-Alaq: 1-5 yang intinya mengjarkan:

a) Pentingnya pendidikan bagi umat manusia, sehingga perlu jenjang

pendidikan yang berkelanjutan dan perlu diulang-ulang.

b) Membaca dan menulis dua komponen yang melahirkan proses

pendidikan. Melalui bacaan, manusia mempunyai ilmu

pengetahuan, baik yang tertulis maupun yang tidak. Sedangkan

melalui tulisan, generasi terdahulu dapat mewariskan ilmu

pengetahuan dan pengalaman kepada generasi penerus.

c) Pendidikan pada hakikatnya untuk memperlihatkan

kemahabijaksanaan dan kemahamurahan Allah terhadap hamba-

Nya. Hal ini tercermin dengan adanya pengajaran dari-Nya melalui

pena.

Allah berfirman:

نسان من علق ( ٤)اق رأبسم ربك الذي خلق الذي ( ٤)اق رأوربك الكرم ( ٧)خلق ال

نسان مالم ي علم ( ١)علم بلقلم (١)علم ال

Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan-mu yang Menciptakan,

Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,

dan Tuhan-mulah yang Maha Mulia, Yang mengajar (manusia)

Page 69: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

55

dengan pena, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak

diketahuinya (QS. Al-‘Alaq: 1-5).

Kata (اقرأ) iqra’ terabil dari kata kerja (قرأ) qara’a yang pada

mulanya berarti menghimpun (M. Quraish Shihab, 2002, hlm 433). Iqra’

digunakan dalam arti membaca, menelaah, menyampaikan, mendalami,

mengetahui ciri sesuatu, dan membaca baik teks tertulis maupun tidak.

Dalam pandangan al-Qur'an, ilmu adalah keistimewaan yang menjadikan

manusia unggul terhadap makhluk-makhluk lain guna menjalankan fungsi

kekhalifaan. Manusia memiliki potensi untuk meraih ilmu dan

mengembangkan dengan seizin Allah. Keterangan dari al-Alaq

menunjukkan bahwa mencari ilmu hukumnya wajib.

5. Pendidikan Shalat

Berdasarkan firman Allah surah Luqman ayat 17 menyatakan

bahwa:

يا ب ني أقم الصلاة وأمر بالمعروف وانه عن المنكر واصبر على ما أصابك إن ذلك

(٤٢)من عزم الأمور

Artinya: “Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia)

mengerjakan yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang

mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu.

Sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting”

(QS. Luqman: 17).

Kata shalat berasal dari bahasa Arab (صلى) shalla, (يصلى) yushalli,

shalatan. Menurut bahasa shalat adalah ibadah yang terdiri dari (صلاة)

bacaan-bacaan khusus yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan

salam. Shalat adalah salah satu bentuk ibadah ritual yang merupakan

sarana bagi setiap orang untuk selalu merasa dekat dalam suasana

komunikasi spiritual dengan Allah (Zubaedi, 2011, hlm 87). Dengan

menjalin takarub tersebut, setiap orang akan dapat merasakan ketenangan

dan ketentraman dalam batinnya, begitu pula perbuatannya senantiasa

terjaga dari perbuatan keji dan mungkar.

Page 70: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

56

Allah berfirman:

هى عن الفخشآءوالمنكر ات ل مآاوحي اليك من الكتب واقمالصلوة ان الصلوةت ن

(١١)ولذكرالله اكب ر والله ي علم ماتصن عون

Artinya: “Bacalah Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu

(Muhammad) dan laksanakanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu

mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah)

mengingat Allah (shalat) itu lebih besar (keutamaannya dari

ibadah yng lain), Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”

(QS. al-Ankabut: 45)

Dalam shalat mengandung ridha Allah, sebab orang yang

mengerjakannya berarti menghadap dan tunduk kepada-Nya. Dan di dalam

shalat terkandung pula hikmah lainnya, yaitu dapat mencegah dari

perbuatan keji dan mungkar.

Kata ( ر ام ) diterjemahkan suruhlah dari (امر) amara mempunyai

lima arti, yaitu perkara atau masalah, menyuruh atau memerintah,

berkembang dan barakah, penunjuk jalan, dan ta’jub. Kata suruhan yang

dimaksud bahwa agar yang disuruh dapat berkembang dengan baik

mendapat barakah, dan mendapat jalan yang sesuai dengan perintahnya

itu.

Ma’ruf adalah yang baik menurut pandangan umum suatu

masyarakat dan telah mereka kenal luas, selama sejalan dengan kebajikan,

yaitu nilai-nilai ilahi. Mungkar adalah sesuatu yang dinilai buruk oleh

mereka serta bertentangan dengan nilai-nilai ilahi (M. Quraish Shihab,

2003, hlm 137).

Amar ma’ruf nahi mungkar adalah perbuatan yang dilakukan

kepada manusia untuk menjalankan kebaikan dan meninggalkan

kemaksiatan dan kemungkaran, yaitu sebagai implementasi perintah Allah.

Firman Allah:

Page 71: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

57

هون عن المنكر واولئ ك هم ولتكن منكم امة يدعون الى الغير ويأمرون بلمعروف وي ن (٤٠١)المفلحون

Artinya: “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan

mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang

yang beruntung” (QS. Ali-Imran: 104).

Kata (صبر) shabr terambil dari kata yang terdiri dari huruf-huruf

,ra’. Maknanya berkisar tiga hal yaitu menahan (ر) ,’ba (ب) ,shad (ص)

ketinggian sesuatu, dan sejenis batu (M. Quraish Shihab, 2003, hlm 137).

Ketiga makna tersebut sangat berkaitan, apabila pelakunya manusia.

Seorang yang sabar, akan menahan diri, dan untuk itu manusia mempunyai

kekukuhan jiwa, dan mental baja agar dapat mencapai ketinggian yang

diharapkan. Sabar adalah menahan diri atau membatasi jiwa dari keinginan

demi mencapai sesuatu yang lebih baik, serta bertahan dalam kesempitan

dan himpitan.

Firman Allah:

ن يا حسنة وارض الله واسعة قل يعبادالذين امن واات قوا ربكم للذين احسن وا في هذه الد

(٤٠)انما ي وفى الصبرون اجرهم بغير حساب

Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang

beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu. “Bagi Orang-orang

yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan

bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang

disempurnakan pahalanya tanpa batas” (QS. Az-Zumar: 10).

Allah menyukai orang-orang yang sabar dalam menghadapi ujian

atau musibah yang diberikan Allah kepada manusia. Kata (عزم) ‘azm

berarti ada keteguhan hati dalam menyelesaikan suatu perkara atau

memelihara dengan benar-benar atas apa yang telah diperintahkan dan ada

Page 72: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

58

keinginan kuat untuk melaksanakan. Karena kesabaran telah masuk dalam

bagian ‘azm.

Allah berfirman:

لون في اموالكم وان فسكم ولتسمعن من الذين اوتواالكتب من ق بلكم ومن الذين لتب

قوا فان ذلك من عزم المور را وان تصبروا وت ت (٤٤٦)اشركوآاذى كثي

Artinya: “Kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti

kamu akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati

dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari

orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka

sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut)

diutamakan” (QS. Ali-Imran: 186).

Maka atas dasar itu, bersabar yakni menahan diri termasuk dalam

‘azm yakni tekad dan keteguhan akan terus bertahan selama masih ada

sabar. Dengan demikian, kesabaran diperlukan oleh tekad serta

kesinambungan.

6. Pendidikan Larangan Takabur atau Sombong

Takabur berasal dari bahasa Arab (تكبر) takabbara, (يتكبر)

yatakabbaru, yang artinya sombong atau membanggakan diri (Multahim,

2007, hlm 136). Secara istilah takabur adalah sikap berbangga diri dengan

beranggapan bahwa hanya dirinyalah yang paling hebat dan benar

dibandingkan orang lain. Takabur atau sombong merupakan sifat tercela

dan berbahaya.

Allah berfirman:

ها ف لبئس مث وى المتكبرين (٧٢)فادخلوآ اب واب جهنم خلدين في

Artinya: “Maka masuklah pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di

dalamnya.pasti itu seburuk-buruk tempat orang yang

menyombongkan diri” (QS. An-Nahl: 29).

Adapun mengenai pendidikan larangan takabur atau sombong di

atas terdapat dalam firman Allah surah Luqman yang berbunyi:

Page 73: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

59

ك للناس ول في الأرض مرحا إن الله ل يحب كل مختال فخور ول تصعر خد تم

واقصد في مشيك واغضض من صوتك إن أنكر الأصوات لصوت الحمير (٤٤)

(٤٢)

Artinya: “Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena

sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh.

Sungguh, Allah tidak Menyukai orang-orang yang sombong dan

membanggakan diri; Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan

lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah

suara keledai” (QS. Luqman: 18-19).

Kata (فى الارض) fi al-ardh atau di bumi disebut oleh ayat di atas,

untuk mengisyaratkan bahwa asal kejadian manusia dari tanah, sehingga

manusia hendaknya jangan menyombongkan diri dan angkuh di bumi.

Kata (مختالا) mukhtalan terambil dari akar kata yang sama dengan

khayal (M. Quraish Shihab, 2003, hlm 139). Karenanya kata ini (خيال)

pada mulanya berarti orang-orang yang tingkah lakunya diarahkan oleh

khayalan, bukan oleh kenyataan yang ada pada dirinya. Biasanya orang

yang semacam ini berjalan angkuh dan merasa dirinya memiliki kelebihan

dibandingkan dengan orang lain.

Kata (فخورا) fakhuran, yakni sering kali membanggakan diri (M.

Quraish Shihab, 2003, hlm 140). Kata (مختال) mukhtal dan (فخور) fakhtur,

mengandung makna kesombongan, yang pertama bermakna kesombongan

yang terlihat dalam tingkah laku, sedang yang kedua kesombongan yang

terdengar dari ucapan-ucapan. Hal ini menunjukkan bahwa orang yang

angkuh atau sombong sering dalam tingkah laku atau ucapan secara

bersamaan.

Ayat di atas menjelaskan bahwa sesunggunya Allah tidak

menyukai orang-orang yang sombong kepada orang lain dan merasa

kagum terhadap diri sendiri. Allah tidak menyukai orang-orang yang

bermegah-megah terhadap manusia, baik dengan harta, kemuliaan,

ataupun kekuatan. Karena itu, Allah melarang manusia untuk berlaku

Page 74: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

60

sombong. Karena sesungguhnya hal itu adalah jalan orang-orang yang

murka dan sombong, yaitu mereka yang gemar melakukan kekejaman di

bumi dan suka berbuat zhalim terhadap orang lain.

Ayat selanjutnya, Luqman menganjurkan agar anaknya sederhana

dalam berjalan dan melunakkan suara. Kata (اعضض) ughdhudh terambil

dari kata (غض) ghadhdh dalam arti penggunaan sesuatu tidak dalam

potensinya yang sempurna (M. Quraish Shihab, 2003, hlm 140).

Seseorang diminta untuk tidak berteriak sekuat kemampuannya, tetapi

dengan suara perlahan namun tidak harus berbisik. Dengan demikian

ajaran di atas anak diminta untuk bersuara rendah atau perlahan, bukan

seperti keledai. Kata (الحمير) berarti keledai mengungkapkan adanya

seseorang yang bertindak bodoh, karena kesombongan dan keangkuhan.

Ayat di atas menjelaskan bahwa berlaku sederhanalah dalam

berjalan, jangan terlalu tergesa-gesa dan jangan terlalu lamban.

Rendahkanlah suara, jangan mengeraskan suara apabila tidak perlu, karena

sikap demikian itu lebih berwibawa bagi yang melakukannya.

Sesungguhnya suara yang paling buruk dan paling jelek adalah suara

keledai. Nasehat Luqman terhadap anaknya, menggambarkan identitas

kebijaksanaan Luqman dalam bentuk perintah dan larangan yang memuat

ajaran berbuat baik terhadap manusia, berbuat baik terhadap kedua orang

tua dan ajaran mengikuti jalan hidup orang mukmin. Demikian pula ayat-

ayat itu menjelaskan bahwa berbuat baik yang termasuk ibadah ialah

seperti berbuat baik dengan kedua orang tua, muraqabah dalam shalat,

amar ma’ruf nahi mungkar, sabar, tawadhu, tidak memalingkan pandang

dari manusia, dan meninggalkan berjalan dengan congkak. Berjalan

dengan bersahaja dan menahan suara keras dalam berbicara ini semua

termasuk berbuat baik pada sesama. Demikian Luqman mendidik anaknya

bahkan memberi tuntunan kepada siapa pun yang ingin menelusuri jalan

kebajikan.

Page 75: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

61

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil kajian yang dilakukan oleh peneliti mengenai analisis nilai-

nilai pendidilan akhlak yang terkandung dalam surah Luqman ayat 12-19

dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat berbagai macam nilai-nilai pendidikan akhlak yang

terkandung dalam surah Luqman, yaitu pertama, pendidikan syukur

yang terdapat dalam ayat 12 yang mengajarkan kita agar selalu

bersyukur kepada Allah atas nikmat yang telah Allah berikan kepada

kita sebagaimana yang diajarkan oleh Luqman. Kedua, pendidikan

keimanan yang terdapat pada ayat 13 yang berisi tentang agar kita

tidak menyekutukan Allah dengan yang lainnya, krena menyekutukan

Allah termasuk perbuatan yang dzolim. Ketiga, pendidikan berbakti

kepada kedua orang tua yang terdapat pada ayat 14 dan 15 yang berisi

nilai agar kita selalu berbuat baik kepada kedua orang tua, bersyukur

kepada Allah kemudian berbakti kepada keduanya serta mengajarkan

kita agar tidak mempersekutukan Allah walaupun orang tua sendiri

yang menyuruhnya, akan tetapi kita tetap berbuat baik dan berbakti

kepada keduanya. Keempat, pendidikan intelektual yang terdapat pada

ayat 16 yang berisi tentang pengajaran bahwa setiap perbuatan akan

mendapat balasan dari Allah meskipun tersembunyi ditempat yang

tidak terlihat oleh manusia. Kelima, pendidikan shalat yang terdapat

pada ayat 17 yang berisi perintah mendirikan shalat, mengerjakan yang

baik, mencegah yang munkar, dan bersikap sabar dalam kehidupan.

Serta terakhir, pendidikan larangan takabbur atau sombong yang

terdapat pada ayat 18 dan 19 yang berisi pengajaran agar kita tidak

memalingkan muka kepada orang lain karea sombong, angkuh dalam

berjalan, serta mengisyaratkan kepada kita agar berjalan secara

Page 76: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

62

sederhana, tidak tergesa-gesa/cepat, dan melembutkan suara ketika

berbicara.

2. Peneliti mengaharapkan para pembaca, baik pendidik maupun peserta

didik dapat meneladani nasehat-nasehat yang terdapat dalam surah

Luqman tersebut, khususnya dalam ayat 12-19 dalam kehidupan

sehari-hari.

B. Saran

Dengan selesainya skripsi ini seyogyanya:

1. Bagi Pendidik

Pada dasarnya pendidikan akhlak mengenai perintah perilaku mulia

dan larangan berperilaku tercela sudah dijelaskan oleh al-Qur’an dan as-

Sunnah, diantaranya yaitu yang terkandung dalam surah Luqman ayat 12-

19. Oleh sebab itu, peneliti menyarankan kepada pendidik agar penggalian

ajaran tersebut dapat diaplikasikan atau diterapkan pada pendidik sebagai

tauladan bagi peserta didik, dengan melakukan perbaikkan akhlak manusia

dalam menjalani hidup di dunia.

2. Bagi orang tua

Orang tua sangat berperan dalam penentuan akhlak seorang anak,

diharapkan orang tua mampu mencontoh serta dapat mengaplikasikan

dalam mendidik anak yang sesuai dengan pendidikan akhlak dalam surah

Luqman ayat 12-19.

3. Bagi pembaca yang budiman

Hendaknya membenahi apabila menemukan kesalahan dalam

skripsi ini agar sesuai dengan hasil yang diinginkan oleh peneliti, yaitu

memberikan manfaat baik secara teoritis maupun manfaat secara praktis.

Page 77: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung: Diponegoro.

---------- 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

---------- 2018. Tim Penyusun. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Jambi.

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati. 2003. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Abu Bakar Jabir Al-Jazairi. 2000. Ensiklopedi Muslim. Jakarta: Darul Falah.

Abdul Ghofur Zuhairani. 2004. Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam. Malang: UIN dan UM Press.

Abdul Majid Khon. 2009. Ulumul Hadis. Jakarta: Amzah.

Abdul Mustaqim. 2011. Kisah Al-Qur’an: Hakekt, Makna, dan Nilai-nilai

pendidikan. Mataram: Institut Agama Islam Negeri.

Abudin Nata. 2009. Akhlak Tasawuf. Jakarta: Rajawali Pers.

Acep Hermawan. 2013. ‘Ulumul Quran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ahmad Mustafa al-Maragi. 1989. Tafsir Al-Maragi juz XXI terjemahan Bahrun

Abu Bakar. Semarang: Toha Putra.

Ahmad Mushthafa al-Maraghi. 1992. Tafsir Al-Maraghi juz 21. Semarang: Toha

Putra.

Ahsin Sakho Muhammad. 2010. Al-Qur’an dan Tafsirnya. Jakarta: Lentera Hati.

Ahmad Syadali dan Ahmad Rofi’i. 2000. Ulumul Qur’an. Bandung: Pustaka

Setia.

Ali Abdul Halim Mahmud. 2004. Akhlak Mulia (at-Tarbiyah al-Khuluq). Jakarta:

Gema Insani Press.

Ali Anwar Yusuf. 2003. Studi Agama Islam. Bandung: CV Pustaka Setia.

Page 78: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

Al-Rasyidin dan Samsul Nizar. 2005. Filsafat Pendidikan Islam (Pendekatan

Historis, Teoritis dan Praktis). Jakarta: Ciputat Press.

Amir Hamzah. 2019. Metode Penelitian Kepustakaan. Malang: Literasi

Nusantara.

Anton, Bakker, dan Ahmad Zubair. 1990. Metodologi Penelitian Filsafat.

Yogyakarta: Kanisius.

Bukhari Umar. 2015. Hadis Tarbawi Pendidikan dalam Perspektif Hadis. Jakrta:

Amzah.

Burhan Bungin. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Burhan Bungin. 2013. Penelitian Ilmiah. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Eti Ismawati. 2012. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Yogyakarta: Ombak.

Hamka. 1982. Tafsir l-Azhar juzz XXI. Jakarta: Putra Panjimas.

Harun Nasution. 1992. Ensiklopedi Islam Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Humaidi Tatapangarsa. 1980. Akhlak yang Mulia. Surabaya: PT Bina Ilmu.

M.Arifin. 1991. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bina Ilmu.

M.Arifin. 1996. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

M.Yatimin Abdullah. 2007. Studi Akhlak dalam Perspektif al-Qur’an. Jakarta:

Sinar Grafika.

M. Ngalim Purwanto. 2014. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

M. Quraish Shihab. 2003. Tafsir Al-Misbah, Pesan, Kesan dan Keserasian al-

Qur’an. Jakarta: Lentera Hati.

M. Quraish Shihab. 1997. Itafsir Al-Qur’an Alkarim Tafsir atas Surat-Surat

Pendek berdasarkan urutan Turunnya Wahyu. Bandung: Pustaka Hidayah.

Page 79: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

Mestika Zed. 2014. Metodologi Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obset

Indonesia.

Miftahul Huda. 2009. Idealitas Pendidikan Anak, Tafsir Tematik QS. Luqman.

Malang: UIN Malang Press.

Miftahul Huda dan Muhammad Idris. 2008. Nalar Pendidikan Anak. Jogjakarta:

Ar-Ruzz Media.

Mohammad Daud Ali. 2015. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Muhammad Alim. 2006. Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Muhammad Husein Al-Thabathabai. 1991. AL-Mizan Fi Tafsir Al-Qur’an.

Lebanon: Muassasat Al-Alam Li Al-Matba’ah.

Muhammad Nasib Ar-Rifa’i. 2012. Ibnu Katsir jilid 3. Jakarta: Gema Insani.

Nana Syaodih Sukmadinata. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Rosdakarya.

Jalaluddin dan Abdullah. 2002. Teologi Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada.

Quraish Shihab. 2002. Tafsir Al-Misbah, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-

Qur’an. Jakarta: Lentera Hati.

Ramayulis. 2002. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Rohmat Mulyana. 2004. Mengartikulasi Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.

Rosady Ruslan. 2003. Metode Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sulaiman Al-Kumayi. 2015. Dahsyatnya Mendidik Anak Gaya Rasulullah.

Yogyakarta: Semesta Hikmah.

Page 80: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

Syamsul Nizar. 2011. Pengantar Dasar-dasar Pendidikan Islam. Jakarta: Gaya

Media Pratama.

Tatang S. 2012. Ilmu Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Wahid Ahmad. 2004. Risalah Akhlak, Panduan Perilaku Muslim Modern. Solo:

Era Intermedia.

Zakiah Drajat. 1994. Peranan Agama dalam Kesehatan Mental. Jakarta: Haji

Masagung.

Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kencana Prenda Media

Group.

Page 81: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

vii

Page 82: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

vii

Page 83: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG ...repository.uinjambi.ac.id/1648/1/RESIANA, TP151449...mampu mengaplikasikan atau mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, karena apalah

DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE)

Nama : Resiana

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/tanggal Lahir : Rantau Ikil, 24 Maret 1997

Alamat : Perumahan Aurduri Permai

Pekerjaan : -

Alamat Email : [email protected]

No Kontak : 0853-7861-5673

Pengalaman-Pengalaman Pendidikan Formal :

1. SDN 66/II Simpang 4 Rantau Ikil, tamat pada tahun 2009

2. SMPN 2 Jujuhan, tamat pada tahun 2012

3. MAN/MAPK Kotobaru Padang Panjang, tamat pada tahun 2015

Motto Hidup :

“Man Jadda Wajada”