analisis laju pencucian tanah salin dengan menggunakan drainase bawah permukaan

53
 ANALISIS LAJU PENCUCIAN TANAH SALIN DENGAN MENGGUNAKAN DRAINASE BAWAH PERMUKAAN NIBRAS NASYIRAH DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013  

Upload: rizkykurniawan

Post on 05-Jul-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 1/53

 

ANALISIS LAJU PENCUCIAN TANAH SALIN DENGANMENGGUNAKAN DRAINASE BAWAH PERMUKAAN

NIBRAS NASYIRAH

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

 

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 2/53

 

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 3/53

 

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* 

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis LajuPencucian Tanah Salin dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan adalah

 benar karya saya denganarahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan

dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang

 berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari

 penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di

 bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2013

 Nibras Nasyirah NIM F44090009

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 4/53

 

ABSTRAK

 NIBRAS NASYIRAH. Analisis Laju Pencucian Tanah Salin dengan

Menggunakan Drainase Bawah Permukaan. Dibimbing oleh DEDI KUSNADI

KALSIM dan SATYANTO KRIDO SAPTOMO. 

Proses pencucian dengan drainase bawahpermukaan diperlukan

dalammenangani masalah salinitas di lahan pertanian. Tujuan penelitian ini

adalahmenentukan laju pencucian garamdalam tanah melaluipercobaan aliran

kontaminan dalam tanah, dan mengetahui kesesuaian formula yang dituliskan

ILRI (1994) dalam menentukan laju pencucian.Tahapan pengumpulan data terdiri

atas percobaan sifat fisik tanah, kontaminasi garam, dan pencucian tanah.Hasil

 percobaan menunjukkan bahwa setiap laju perkolasi membutuhkan waktu

 pencucian yang berbeda, yaitu 0,07,0,13 dan 0,08hari untuk laju perkolasi

1035,73,1614,12, dan 1888,52mm/hari. Hal ini dipengaruhi oleh konsentrasi

garam terlarut (Ct), laju perkolasi (q), kemampuan tanah dalam menyimpan (Wfc)dan meloloskan air (K).Namun hasil tersebut berbeda bila dihitung secara teori,

sehingga untuk kondisi tanah dan metode yang digunakan seperti dalam proses

 penelitian perlu adanya pengembangan terhadap formula yang dikeluarkan oleh

ILRI (1994), yaitu dengan menambahkan koefisien koreksi untuk nilai Wfc

sebesar 0,076, 0,078, dan 0,042 untuk percobaan 1, 2, dan 3 guna memperoleh

hasil perhitungan yang lebih sesuai dengan kondisi sebenarnya.

Kata kunci: drainase bawah permukaan, garam, pencucian tanah, salinitas, tanah

ABSTRACT

 NIBRAS NASYIRAH. Leaching Rate Of Saline Soil Analysis Using Subdrain.Supervised by DEDI KUSNADI KALSIM and SATYANTO KRIDO

SAPTOMO. 

Leaching process with subsurface drainage is needed to solve the salinity

 problem. This research was conducted to determine the leaching rate of saline soil

 by contaminants flow in the soil experiments, and determine the accuracy of

ILRI’s formula (1994) that used in calculating. Data was collected in some

experiments, the experimental of soil physical properties, salt contamination, and

soil leaching. The experimental of soil physical properties showed the different

time leaching for each percolation rate, 0,07, 0,13, and 0,08day, respectively for

the percolation rate 1035,73,1614,12,and1888,52mm/day. It is influenced byconcentration of dissolved salts (Ct), rate of percolation (q), water storage in

field capacity (Wfc), and permeability (K). However there is has a differentation

 between an experiment and calculating result, so for this condition needs a

development of formula that issued by ILRI (1994) with adding a correction

coefficient for Wfc value, 0,076, 0,078, and 0,042 for experiments 1, 2, and 3, so

the calculation results may approach by the real condition.

Keywords: leaching soil, salinity, salt, soil, subdrain

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 5/53

 

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknik

 padaDepartemen Teknik Sipil dan Lingkungan

ANALISIS LAJU PENCUCIAN TANAH SALIN DENGANMENGGUNAKAN DRAINASE BAWAH PERMUKAAN

NIBRAS NASYIRAH

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 6/53

 

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 7/53

Judu1 Skripsi: Analisis Laju Pencucian Tanah Salin dengan Menggunakan

Drainase Bawah Permukaan

Nama : Nibras Nasyirah

N M : F44090009

Disetujui oleh

Ir Dedi Kusnadi Kalsim MEng

Dip

HE

r Satyanto Krido Saptomo STP MSi

Pembimbing I

Pembimbing II

Tanggal Lu1us: _

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 8/53

 

Judul Skripsi :Analisis Laju Pencucian Tanah Salin dengan Menggunakan

Drainase Bawah Permukaan

 Nama : Nibras Nasyirah

 NIM : F44090009

Disetujui oleh

Ir Dedi Kusnadi Kalsim MEng DiplHE

Pembimbing I

Dr Satyanto Krido Saptomo STP MSi

Pembimbing II

Diketahui oleh

Prof Dr Ir Budi Indra Setiawan MAgr  

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 9/53

 

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-

 Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2013 ini ialah pencucian lahan,

dengan judul Analisis Laju Pencucian Tanah Salin dengan Menggunakan

Drainase Bawah Permukaan.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Ir Dedi Kusnadi Kalsim MEng

Dipl HE dan Bapak Dr Satyanto Krido SaptomoSTP MSi selaku pembimbing. Di

samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Trisnadi selaku

kepala laboratorium Mekanika dan Fisika tanah, juga kepada Yanuar Chandra

Wijaya ST dan Bapak Supandi beserta staf laboratorium Wisma Wageningen,

yang telah membantu selama proses penelitian. Ungkapan terima kasih juga

disampaikan kepada ayah, ibu, keluarga, serta seluruhrekan mahasiswa Teknik

Sipil dan Lingkungan IPB Angkatan 2009, atas segala doa, bantuan, dan kasihsayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Juli 2013

 Nibras Nasyirah

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 10/53

 

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL iii

DAFTAR GAMBAR iii

DAFTAR LAMPIRAN iii

PENDAHULUAN 1 

Latar Belakang 1 

Perumusan Masalah 2 

Tujuan dan Manfaat Penelitian 2 

METODE 3 

Bahan 3 

Alat 4 

Prosedur Percobaan 4 

Prosedur Analisis Data 6 

HASIL DAN PEMBAHASAN 10 

Pengujian Fisika Tanah 10 

Pencucian Tanah Salin 11 

Identifikasi Formula Laju Pencucian 13 

Drainase Bawah Permukaan 17 

SIMPULAN DAN SARAN 20 

Simpulan 20 

Saran 20 

DAFTAR PUSTAKA 20 

LAMPIRAN 22

RIWAYAT HIDUP 40

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 11/53

 

DAFTAR TABEL

1  Pengaruh tingkat salinitas tanah terhadap tanaman 12 

2  Kebutuhan ukuran saluran drainase untuk setiap jenis tanah 20 

DAFTAR GAMBAR

1  Diagram alir penelitian 3 

2  Kotak percobaan aliran dalam tanah 4 

3  Ilustrasi falling head permeameter   6  

Ilustrasi subdrain dan daerah aliran air dalam tanah 9 

5  Aliran dalam pipa tidak penuh 10 

Tanah pasir sebagai media percobaan 11 

7  Perubahan nilai hantaran listrik tanah selama proses pencucian 12 

Hubungan waktu pencucian dengan konsentrasi garam awal 13 

9  Perbedaan waktu pencucian untuk q=1035,73 mm/hari 14 

10  Perbedaan waktu pencucian untuk q=1614,12 mm/hari 14 

11 

Perbedaan waktu pencucian untuk q=1888,52 mm/hari 14 

12  Perbedaan waktu pencucian untuk q=1035,73 mm/hari dengan

koefisien koreksi 15 

13  Perbedaan waktu pencucian untuk q=1614,12 mm/hari dengan

koefisien koreksi 16 

14  Perbedaan waktu pencucian untuk q=1888,52 mm/hari dengan

koefisien koreksi 16 

15 

Tipikal kurva laju infiltrasi pada berbagai tekstur tanah 17 

16  Ilustrasi saluran drainase bawah permukaan untuk tanah jenis pasir 18 

17 

Ilustrasi saluran drainase bawah permukaan untuk tanah jenis lempung

dan liat 18 

18  Perbandingan debit penggelontoran untuk setiap jenis tanah 19 

19  Perbandingan jumlah air pencucian untuk setiap jenis tanah 19 

20  DAFTAR LAMPIRAN

1  Hasil pengujian kontaminasi garam 22 

Perubahan hantaran listrik tanah (ECe) terhadap waktu selama proses pencucian 23 

3  Kebutuhan waktu pencucian untuk laju perkolasi 1035,73 mm/hari 25 

Kebutuhan waktu pencucian untuk laju perkolasi 1614,12 mm/hari 27 

5  Kebutuhan waktu pencucian untuk laju perkolasi 1888,52 mm/hari 29 

6  Perbedaan penurunan konsentrasi garam tanah (ECe) antara hasil

 percobaan 1 dengan perhitungan 31 

7  Perbedaan penurunan konsentrasi garam tanah (ECe) antara hasil

 percobaan 2 dengan perhitungan 33 

8  Perbedaan penurunan konsentrasi garam tanah (ECe) antara hasil

 percobaan 3 dengan perhitungan 35 

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 12/53

 

9  Perbandingan kebutuhan waktu dan volume air dalam pencucian

antara menggunakan faktor koreksi dengan tanpa faktor koreksi 37 

10 

Diagram untuk menentukan kapasitas pipa halus 38 

11  Dokumentasi pengujian sifat fisika tanah 39 

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 13/53

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 14/53

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi pertanian cukup

 besar dan memegang peranan penting dalam kesejahteraan penduduknya. Menurut

data Kementrian Pertanian (2012), rata-rata kontribusi sektor pertanian terhadap

angkatan kerja nasional pada kurun waktu 2007-2011 sebesar 33,84% dari

keseluruhan tenaga kerja nasional yang bekerja, dengan penyerapan tenaga kerja

terbesar berasal dari subsektor tanaman pangan sebesar 51,40%. Peranan sektor

 pertanian lainnya adalah memberikan kontribusi bagi pembentukkan Produk

Domestik Bruto (PDB) sebesar 11,01% (2007-2011) berdasarkan harga berlaku.

Hal ini yang menjadikan sektor pertanian penting untuk diperhatikan baik dari sisi

kualitas maupun kuantitas guna menciptakan kemandirian pangan.

Pada kenyataannya tidak sedikit ditemukan lahan pertanianyang mengalamikerusakanakibat pencemaran tanah. Tanah merupakan salah satu sumber daya

alam yang memiliki fungsi penting bagi kehidupan seluruh makhluk hidup, karena

tanah merupakan habitat bagi sejumlah organisme, sekaligus mendukung

kehidupan tanaman dengan menyediakan unsur hara dan air. Faktor penting

yangmenentukan keberhasilan tumbuh tanaman dalam media tanah adalah kondisi

tanah atau lahan yang digunakan.

Pencemaran tanah merupakan keadaan ketika materi fisik, kimia, maupun

 biologis masuk dan mengubah alami lingkungan tanah. Salah satu masalah

 pencemaran yang banyak ditemukan pada lahan pertanian adalah kandungan

garam yang berada di atas batas normal. Lahan pertanian yang kerap mengalami

masalah iniadalah lahan dengan bahan induk yang mengandung deposit garam,wilayah pesisir yang terkena pengaruh pasang surut air laut, dan wilayah

denganiklim mikro yang memiliki tingkat evaporasi melebihi tingkat curah hujan

secara tahunan (Tan 2000, dalam Rusd 2011). Gejala yang terlihat pada lahan

 pertanian yang terkontaminasi garam dalam jumlah tinggi adalah munculnya

kerak putih di permukaan tanah akibat evaporasi dan pertumbuhan yang tidak

normal, seperti daun yang mengering di bagian ujung dan gejala khlorosis

(Sipayung 2003). 

Masalah salinitas terjadi ketika tanah mengandung garam terlarut dalam

 jumlah yang cukup tinggi sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman. Adanya

 penimbunan garam di daerah perakaran menyebabkan berkurangnya kemampuan

tanaman dalam menyerap air. Selain itu, penyerapan unsur penyusun garam dalam

 jumlah yang berlebih akan menyebabkan keracunan bagi tanaman. Salinitas yang

dikombinasikan dengan irigasi dan kondisi drainase yang buruk, dapat

menghilangkan kesuburan tanah secara permanen.

Sampai saat ini masalah salinisasi tanah di Indonesia yang terjadi dalam

waktu singkat sebagai akibat dari bencana alam terbatas hanya disebabkan oleh

tsunami. Dampak yang ditimbulkan dari bencana tsunami di Provinsi NAD adalah

rusaknya lahan pertanian akibat intrusi air laut dan terendapnya lumpur berkadar

garam tinggi di permukaan tanah. Hasil pengamatan Balai Penelitian Tanah,

Bogor menunjukkan bahwa terdapat sekitar 29.000 ha lahan persawahan yang

mengalami kerusakan dengan tingkatan yang bervariasi. Potensi kehilangan hasil

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 15/53

 2

 berupa beras dari kerusakan tersebut adalah sebesar 120.000 ton per musim tanam

(Rachman et al. 2008).

Pada dasarnya setiap tanaman memiliki respon yang berbeda

terhadapderajat salinitas. Bagi tanaman padi, kandungangaram sebagai nilai

salinitas tanah sebesar 4 mS/cm mampu mengakibatkan penurunan hasil tanamansebesar 10%, bahkan jika terjadi salinitas tanah diatas 10 mS/cm akan

mengakibatkan penurunan hasil tanaman yang semakin besar, yaitu mencapai

50% dari kondisi normal (FAO 2005).

Pengembalian potensi lahan yang mengalami penurunan produktivitas

akibat kandungan garam yang tinggi, salah satunya dapat dilakukan melalui

 pencucian (leaching) lahan. Pencucian lahan dapat mengurangi pengaruh negatif

 bahan beracun yang berbahaya bagi tanaman. Pencucian akan baik bila air cukup

tersedia, baik dari hujan maupun air pasang. Namun untuk kondisi wilayah

dengan tingkat curah hujan rendah, sulit jika mengandalkan air hujan dalam

 pencucian. Selain itu pada kondisi lahan pertanian pasang surut, kemungkinan

sulit untuk mengandalkan air pasang dalam pencucian lahan, mengingat tingginyakadar garam yang terkandung dalam air pasang. Pencucian lahan dengan

menggunakan drainase bawah permukaan sangat diperlukan dalam masalah ini.

Untuk mengetahui kemampuan drainase bawah permukaan dalam melakukan

 pencucian, perlu dilakukan suatu permodelan dan analisis mengenai aliran

kontaminan garam di dalam tanah.

Perumusan Masalah

Masalah yang ingin diketahui dalam penelitian ini dapat dirumuskan seperti

 berikut.1.  Bagaimana laju aliran kontaminangaram dalam tanah?

2. 

Berapa konsentrasigaram yang terkandung dalam lahan tersebut?

3.  Berapa batas konsentrasi garam dalam tanah yang diizinkan?

4. 

Berapa konsentrasi garam yang harus dihilangkan?

5.  Berapa banyak air bersih yang harus diberikan untuk pencucian?

6.  Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pencucian?

7.  Bagaimana kesesuaian dengan formula yang digunakan?

8.  Bagaimanaspesifikasi subdrain yang dibutuhkan?

9.  Bagaimana permodelan untuk mencari solusi dari masalah tersebut?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan laju pencucian garam pada tanah

dengan cara percobaan aliran kontaminan dalam tanah. Selain itu, penelitian ini

 juga bertujuan untuk mengetahui keakuratan dari formula laju pencucian. Hasil

dari penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai reklamasi lahan

tercemar terutama oleh garam, sekaligus mengurangi dampak pencemaran tanah

dan airtanah.

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 16/53

3

METODE

Penelitian mengenai pencucian tanah salin ini dilakukan pada bulan Maret

hingga bulan Juli 2013. Lokasi penelitian bertempat pada dua laboratorium, yaituLaboratorium Mekanika dan Fisika Tanah, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB

untuk pengujian sifat fisika tanah, dan Laboratorium Wisma Wageningan, IPB

untuk percobaan pencucian tanah. Penelitian yang dilakukan melalui percobaan

laboratorium ini terdiri atastiga tahapan, yaitu tahap pengumpulan data primer,

tahap pengolahan data, dan tahap analisis. Secara skematik tahapan pelaksanaan

 penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1Diagram alir penelitian

Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah pasir sebagai

media, garam sebagai kontaminan, dan air tawar sebagai pencuci.

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 17/53

 4

Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.  Kotak percobaan aliran air dalam tanah

2. 

Pipa PVC berpori3.

 

Sensor Decagon 5TE

4.  Decagon Em50 data logger

5. 

Piranti lunak ECH2O

6.   Neraca analitik

7.  Stopwatch  

8.  Meteran

9.  Gelas ukur 250 ml

10. 

Wadah plastik

11.  Ring sampler  

12. 

Oven

13. 

Personal computer  14.  Kalkulator

15.  Alat tulis

ProsedurPercobaan

Persiapan Alat dan Bahan

Persiapan alat dan bahan diawali dengan pemasangan pipa horizontal

sepanjang 1 m dengan diameter 1 inch pada kotak percobaan. Pipa yang

digunakan dilubangi di beberapa sisinya, dengan diameter lubang 3,5 mm dan jarak antar lubang 5 cm. Lubang tersebut dibuat agar air pencucian yang

 berperkolasi di dalam tanah dapat masuk dan mengalir di sepanjang pipa, lalu

keluar melalui katup. Selanjutnya pipa horizontal tersebut disambung dengan pipa

vertikal, sehingga bagian atas permukaan pipa terhubung dengan atmosfer, seperti

yang ditunjukkan pada Gambar 2. Hal ini dimaksudkan agar adanya tekanan

atmosfer yang mendorong air untuk mengalir. Selanjutnya contoh uji

tanahdimasukkan ke dalam kotak percobaan dengan ketebalan 40 cm.

Gambar 2Kotak percobaan aliran dalam tanah

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 18/53

5

Pengujian Fisika Tanah

Pengujian sifat fisika tanah yang dilakukan meliputi pengujian permeabilitas

(hantaran hidraulik), porositas, bobot isi (bulk density), dan kapasitas lapang.

Tujuan dari pengujian adalah memperoleh informasi mengenai kemampuan tanahdalam menyimpan dan meloloskan air.Contoh tanah diambil dengan ring sampler ,

yang sebelumnya telah diketahui berat dan volume ring. Selanjutnya divakum

agar tidak terdapat udara di dalam contoh uji tanah. Langkah berikutnya adalah

 pengujian dengan menggunakan falling head permeameter . Untuk mengetahui

kapasitas lapang tanah, maka contoh uji tanah dijenuhkan terlebih dahulu dan

ditiriskan selama 24 jam. Selanjutnya contoh uji tanah ditimbang untuk

memperoleh berat tanah dengan ring dan air, dan dikeringkan selama 24 jam di

dalam oven. Setelah contoh uji tanah dikeringkan, dilakukan penimbangan

kembali untuk memperoleh berat tanah dengan ring. Data hasil pengujian

kemudian diolah untuk mendapatkan nilai hantaran hidraulik, porositas, bobot isi,

dan kapasitas lapang tanah.

Percobaan Aliran Air dalam Tanah

Percobaan aliran air dalam tanah dilakukan dengan mengalirkan air bersih

ke dalam contoh uji tanah pasir sebanyak Qin  hingga mencapai kondisi jenuh.

Ketika tanah mencapai kondisi jenuh dan melewati kapasitas lapang yang

ditunjukkan dengan keluarnya air dari profil tanah, dan mengalir secara gravitasi

ke dalam pipa berpori, hingga keluar melalui katup. Percobaan ini bertujuan

memberikan gambaran mengenai pergerakan dan laju aliran di dalam contoh uji

tanah. 

Kontaminasi Garam

Percobaankontaminasi garam dilakukan dengan memberikan larutan garam

 pada contoh uji tanahdengan konsentrasi yang dapat menyebabkan gangguan bagi

sebagian besar tanaman, yaitu diatas 4 mS/cm (7,8 mS/cm untuk percobaan 1,

12,03 dan 11,8 mS/cm untuk percobaan 2 dan 3), hingga mencapai kondisijenuh.

Ketika jumlah larutan yang diberikan sudah melewati kapasitas lapang, maka

larutan tersebut akan mengalir dan keluar melalui pipa berpori. Selanjutnyadilakukan pengukuran konsentrasi garam pada contoh uji tanah yang telah

dikontaminasi dengan menggunakan sensor Decagon 5TE yang dilengkapi dengan

Decagon Em50 data logger untuk mengetahui nilai hantaranlistrik, kelembaban

tanah, dan suhu. Konsentrasi garam yang terbaca pada alat tersebut kemudian

dijadikan konsentrasi awal garam (C0  NaCl).

Pencucian Tanah

Pencucian tanah dilakukan dengan memberikan air bersih secara terus

menerus guna menjaga tanah tetap dalam kondisi jenuh, hingga data yang terekam

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 19/53

 6

di Decagon Em50 data logger menunjukkan penurunan konsentrasi

garampadabatas aman. Selama proses pencucian, laju aliran dijaga agar

tetapkonstan dengan cara mengatur katup keluarnya air. Selanjutnya dilakukan

 pengukuran laju aliran air hasil pencucian untuk mengetahui nilai perkolasi yang

terjadi selama proses pencucian.

Prosedur Analisis Data

Pengujian Fisika Tanah

Data hasil pengujian tanah kemudian diolah untuk mendapatkan nilai

hantaran hidraulik, porositas, bobot isi, dan kapasitas lapang. Persamaan /1/

hingga /5/ adalah persamaan yang digunakan untuk memperoleh keempat nilai

tersebut.

K2,3 alATlogh1

h2  (1)

Keterangan:

K = hantaran hidraullik (m/hari)

a = luas penampang pipa (m2)

l = tinggi tanah (m)

A = luas penampang tanah (m2)

T = waktu air meresap (hari)

h1  = tinggi dari garis awal air sampai dasar ring (m)

h2  = tinggi dari garis bawah air sampai dasar ring(m)

Gambar 3Ilustrasi falling head permeameter

 η 100 ‐ Vs   (2)

Vs W ‐ VG

s‐ 1   (3)

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 20/53

7

Keterangan:

η  = porositas (%)

Vs  = volume padatan (cm 3)

W = berat tanah dengan air (gram)

V = volume padatan dengan air (cm3

)Gs = 2,64 gram/cm3

BD   BKVtanah

  (4)

Keterangan:

BD = bobot isi (gram/cm3)

BK = berat kering tanah (gram)

Vtanah  = volume tanah (cm 3)

fc BB‐BKBK   BD  (5)

Keterangan :

fc  = kadar air pada kondisi kapasitas lapang (% volume tanah)

BB = berat tanah dengan air (gram)

BK = berat kering tanah (gram)

BD = bobot isi (gram/cm3)

Pencucian Tanah

Data yang diperoleh dari hasil pengukuran hantaran listrik pada tanah (ECe)

selama proses pencucian, kemudian diplotkan pada grafik untuk mengetahui

hubungan penurunan konsentrasi garam terhadap waktu. Selanjutnya nilai

 perkolasi (q) yang terjadi selama proses pencucian diketahui melalui pengukuran

laju aliran air hasil pencucian dengan menggunakan persamaan /6/ dan /7/.

Q =Vt   (6)

q=Q

A  (7)

Keterangan:

Q = debit (mm3/hari)

V = volume (mm3)

t = waktu (hari)

q = laju perkolasi dalam tanah (mm/hari)

A = luas penampang (mm2)

Pada proses pencucian tanah digunakan teori satu lapisan tanah dengan

asumsi tidak ada interaksi kimia maupun fisika antara padatan, larutan, dan tanah.

Persamaan /8/ hingga /10/ adalah persamaan yang digunakan dalam proses

 pencucian tanahsalin (van Hoorn dan van Alphen, dalam ILRI 1994).

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 21/53

 8

CtCiC0‐Cie‐ft/T   (8)

T Wfcq   (9)

Keterangan :

C0 = konsentrasi garam dalam tanah saat t=0 (mS/cm)

Ct = konsentrasi garam dalam tanah saat t (mS/cm)

Ci  = konsentrasi air pencuci (mS/cm)

t = waktu yang dibutuhkan dalam proses pencucian (hari)

T = waktu yang dibutuhkan garam untuk keluar dari badan tanah (hari)

f = efisiensi pencucian (%)

Wfc = jumlah air yang tersimpan pada kondisi kapasitas lapang (cm)

q = laju perkolasi dalam tanah (cm/hari)

Persamaan /8/ dan /9/ juga digunakan untuk mengetahui lamanya waktu

 pencucian dari setiap target penurunan konsentrasi garam, dengan caramemasukkan beberapa nilai konsentrasi garam awal (C0  NaCl) dari suatu kondisi

tanah.

Selain menentukan laju pencucian tanah salin, penelitian ini juga bertujuan

untuk mengetahui kesesuaian formula yang digunakan dengan kondisi di

laboratorium. Identifikasi dilakukan dengan metode coba dan ulang hingga

mendapatkan nilai kesalahan terkecil antara data percobaan dengan perhitungan

menggunakan persamaan yang dituliskan oleh ILRI (1994). Persamaan yang

digunakan dalam menentukan kesalahan adalah persamaan /10/.

E ∑   x‐y2in1   (10)

Keterangan:

E = kesalahan

x = data hasil percobaan

y = data hasil perhitungan

n = jumlah data

Berdasarkan asumsi bahwa jenis subdrain  yang akan digunakan di lapangan

adalah jenis sheetpipe, maka dalam perencanaan pemasangan subdraindilakukan

 perhitungan dengan menggunakanpersamaan Hooghoudt (ILRI 1994) seperti yang

terdapat pada persamaan /11/.

L2 8KDhq   (11)

Keterangan :

L = jarak antar subdrain (mm)

K = hantaran hidraulik (mm/hari)

D = rata-rata ketebalan daerah aliran (mm)

h = tinggi muka airtanah di atas saluran drainase(mm)

q = laju perkolasi(koefisien drainase) dalam tanah (mm/hari)

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 22/53

9

Gambar 4Ilustrasi subdrain dan daerah aliran air dalam tanah

(Sumber : ILRI 1994)

Jumlah air yang perlu diberikan pada setiap proses pencucian dapat

diketahui dengan menggunakan persamaan /12/.

VqAt  (12)

Keterangan :

V = volume air pencucian (mm3)

q = laju perkolasi dalam tanah (mm/hari)

A = luas lahan (mm2)

t = waktu yang dibutuhkan dalam proses pencucian (hari)

Selanjutnya untuk mengetahui debit air yang harus dikeluarkan melalui saluran

drainase guna menjaga tinggi muka air di dalam tanah adalah dengan persamaan

/13/.

QqLB  (13)

Keterangan :

Q = debit penggelontoran (mm3/hari)

q = laju perkolasi (mm/hari)

L = jarak antar saluran drainase (mm)

B = panjang saluran drainase(mm)

Spesifikasi Drainase Bawah Permukaan

Ukuran yang dibutuhkan pada saluran drainase bawah permukaan dapat

diketahui dari besarnya debit yang harus dikeluarkan pipa selama proses

 pencucian, sedangkan untuk laju aliran di dalam pipa diketahui dengan

menggunakan persamaan Manning, dengan koefisien kekasaran Manning yang

digunakan adalah untuk pipa jenis PVC. Aliran yang terjadi di dalam pipa

dianggap tidak penuh atau hanya terisi 90% (0,9 D), seperti yang terdapat pada

Gambar 5.

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 23/53

 10

Gambar 5Aliran dalam pipa tidak penuh

(Sumber : Nasjono et al. 2007)

Berikut adalah persamaan yang digunakan untuk memperoleh ukuran diameter

 pipa.

Ø180‐cos‐1 0,9D‐0,5D0,5D     (14)

R   1  Ø

Ø   D  (15)

V    R

  S

  (16)

A  QV  

Keterangan :

Q = debit air yang dikeluarkan saluran drainase (cm

3

)V = laju aliran dalam pipa (cm/detik)

A = luas penampang aliran (cm2)

R = jari-jari hidraulik (cm)

S = kemiringan saluran drainase

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian Fisika Tanah

Tekstur merupakan karakter fisik tanah yang perlu diketahui, karena dapat

menunjukkan sifat fisik dan kimia suatu tanah, seperti daya sorpsi tanah terhadap

zat pencemar. Salah satu sifat penting yang menunjukkan variasi dalam kondisi

lapangan bagi transport kontaminan adalah hantaran hidraulik

Tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah jenis pasir, seperti

yang ditunjukkan pada Gambar 6.

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 24/53

11

Gambar 6Tanah pasir sebagai media percobaan

(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Hasil pengujian sifat fisika tanahdi laboratorium menunjukkantekstur tanah pasir

dengan nilai hantaran hidraulik rata-rata sebesar 4,3 m/hari, porositas 41,6%, bobot isi 1,3 g/ml, dan kapasitas lapang 25,2% dari volume tanah.

Pencucian Tanah Salin  

Salinitas merupakan tingkat kadar garam yang terlarut di dalam air. Tanah

dikatakan salin apabila mengandung garam terlarut dalam jumlah tinggi sehingga

mengganggu pertumbuhan tanaman. Menurut Suwarno (1985) pengaruh salinitas

terhadap tanaman mencakup tiga aspek yaitu, mempengaruhi tekanan osmosis,

keseimbangan hara, dan pengaruh racun. Selain itu garam juga dapat

mempengaruhi sifat-sifat tanah yang selanjutnya berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.

Menurut Ayers dan Westcot (1976), salinitas pada umumnya bersumber

 pada tanah dan air dalam tanah, dimana nilai salinitas air dalam tanah dapat

mempengaruhi derajat salinitas tanah yang diukur pada suhu standar. Pada

 percobaan yang dilakukan, pengukuran nilai salinitas diperoleh dari nilai hantaran

listrik (electrical conductivity). Nilai hantaran listrik(EC) dinyatakan dengan

satuan mS/cm pada suhu 250C, namun beberapa sumber menggunakan dS/m

sebagai satuan EC (1 dS/cm = 1 mS/cm = 1 mmhos/cm ≈ 0,1-0,12 meq/L).

Untuk mendapatkan kondisi tanah yang salin, seperti di lahan pertanian

 pasca bencana tsunami, dalam penelitian dilakukan simulasi kontaminasi garam

secara manual, dengan cara menjenuhkan tanah dengan larutan garam. Hasil

kontaminasi garam tersaji pada Lampiran 1. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

semakin tinggi konsentrasi garam yang diberikan, maka hantaran listrik pada

contoh uji tanah (ECe) akan semakin meningkat. Selain itu adanya perbedaan nilai

salinitas air sebelum dan setelah keluar dari profil tanah menunjukkan adanya

 proses pengendapan garam di dalam tanah.

Tanaman akan menghisap sebagian besar air dari bagian atas daerah

 perakaranmelalui suatu proses yang disebut osmosis. Proses osmosis melibatkan

 pergerakan air dari tempat dengan konsentrasi garam rendah ke tempat yang

memiliki konsentrasi garam tinggi. Jika konsentrasi garam pada tanah lebih

tinggidibandingkan dengan di dalam sel-sel akar, maka tanah akan menyerap air

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 25/53

 12

dari akar, dan tanaman akan layu bahkan mati (FAO 2005). Oleh karena itu

mengelola kondisi optimum bagian atas perakaran dengan proses pencucian

menjadi penting untuk tanah berkadar garam tinggi.

Percobaan pencucian tanah pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan air bersih, sebagai simulasi dari air hujan atau air irigasi pada suatulahan pertanian. Pencucian lahan dengan metode pemberian air hanya dapat

dilakukan jika pencemar yang terkandung berupa zat terlarut air. Dalam setiap

 percobaan dilakukan pengaturan laju aliran guna memperoleh nilai perkolasi yang

 berbeda, dengan cara mengatur katup keluaran air. Untuk mengetahui besar

 penurunan salinitas yang terjadi pada contoh uji tanah terhadap waktu dilakukan

 perekaman data menggunakan Decagon Em50 data logger selama proses

 pencucian. Hasil perekaman data tersebut tersaji pada Gambar 7 dan Lampiran 2.

Gambar 7Perubahan nilai hantaranlistrik tanah selama proses pencucian

Adanya anomali data berupa peningkatan nilai salinitas selama proses

 pencucian menunjukkan bahwa garam yang berada di permukaan tanah

mengalamiperkolasi secara perlahan hingga mencapai daerah sensor dan

menunjukkan peningkatan nilai salinitas. Hal ini karena sensor tidak berada pada

 permukaan tanah melainkan dibenamkan di dalam tanah pada kedalaman 5 cm.

Toleransi tanaman terhadap salinitas adalah beragam dengan spektrum yang

luas diantara spesies tanaman, mulai dari yang peka hingga yang cukup toleran.

Follet etal . (1981) dalam Sipayung (2003) mengajukan lima tingkat pengaruh

salinitas tanah terhadap tanaman, mulai dari tingkat non-salin hingga tingkat

salinitas yang sangat tinggi, seperti diberikan pada Tabel 1.

Tabel 1Pengaruh tingkat salinitas tanah terhadap tanaman

Tingkat

Salinitas

ECe

(mmhos/cm)Pengaruh Terhadap Tanaman

 Non salin 0 - 2 Dapat diabaikan

Rendah 2 - 4 Tanaman yang peka terganggu

Sedang 4 - 8 Kebanyakan tanaman terganggu

Tinggi 8 - 16 Tanaman yang toleran belum terganggu

Sangat tinggi > 16 Hanya beberapa tanaman toleran yang dapat tumbuh

Sumber: Follet etal . (1981), dalam Sipayung (2003)

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

0 50 100

     E     C    e     (    m     S     /    c    m     )

Waktu (menit)

q=1035,73 mm/hari

q=1614,12 mm/hari

q=1888,52 mm/hari

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 26/53

13

Berdasarkan tiga nilai perkolasi (q) yang berbeda, yaitu 1035,73,1614,12,

dan 1888,52mm/hari, dapat diketahui lamanya waktu pencucian untuksetiap laju

 perkolasi dengan beberapa nilai konsentrasi garam awal (C0). Analisisdilakukan

menggunakan persamaan /8/ dengan target batas aman salinitas 2 mS/cm, dan

asumsi tanah yang digunakan memiliki sifat fisik yang serupa dengan media percobaan. Hasil analisis tersaji pada Gambar 8 dan Lampiran 3 hingga 5.

Gambar 8Hubungan waktu pencucian dengan konsentrasi garam awal

Gambar 8 menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi garam awal (C0)

suatu tanah, maka semakin banyak waktu yang dibutuhkan untuk menurunkannya

hingga mencapai batas aman. Selain itu, lamanya waktu pencucian jugadipengaruhi oleh perkolasi yang terjadi dalam proses pencucian. Dalam hal ini

laju perkolasi yang tinggi akan mempercepat pergerakan garam terlarut di dalam

tanah, sehingga waktu pencucian semakin singkat. Namun pada kondisi nyata di

lapang, laju perkolasi adalah faktor pembatas berdasarkan jenis tanah, sehingga

tidak dapat diatur besarnya.

Identifikasi Formula Laju Pencucian

Identifikasi kesesuaian formula yang digunakan terhadap kondisi di

laboratorium diawali dengan mengubah alur perhitungan, yaitu memasukkan parameter yang diketahui ke dalam persamaan /8/guna memperoleh hasil seperti

 pada percobaan laboratorium. Hasil analisis menunjukkan bahwauntuk kondisi

tanah dan metode yang digunakan seperti dalam proses penelitian, ditemukan

adanya perbedaan antara waktu pencucian yang dihasilkan dari percobaan dengan

 perhitungan. Hasil analisis tersebuttersaji pada Gambar 9 hingga 11 dan Lampiran

6 hingga 8.

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

0 0.2 0.4 0.6 0.8

     E     C    e

    a    w    a     l     (    m     S     /    c    m     )

Waktu (hari)

q=1035,73 mm/hari

q=1614,12 mm/hari

q=1888,52 mm/hari

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 27/53

 14

Gambar 9Perbedaan waktu pencucian untuk q=1035,73 mm/hari

Gambar 10Perbedaan waktu pencucian untuk q=1614,12 mm/hari

Gambar 11Perbedaan waktu pencucian untuk q=1888,52 mm/hari

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.006.00

7.00

8.00

9.00

0 10 20 30 40 50

     E     C     (    m     S     /    c    m     )

Waktu 

(menit)

Hasil perhitungan

Hasil percobaan

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

0 20 40 60 80

     E     C     (    m     S     /    c    m     )

Waktu (menit)

Hasil perhitungan

Hasil percobaan

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

0 20 40 60

     E     C     (    m     S     /    c    m     )

Waktu 

(menit)

Hasil perhitungan

Hasil percobaan

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 28/53

15

Berdasarkan persamaan /8/ yang digunakan, diketahui bahwa selain

konsentrasi garam, parameter yang mempengaruhi waktu pencucian adalah laju

 perkolasi dalam tanah (q), water in field capacity (Wfc), dan efisiensi pencucian

(f). Perbedaan hasil yang diperoleh mengindikasikan bahwa adanya parameter lain

yang mempengaruhi proses pencucian. Parameter tersebut mengarah pada kondisitanah yang mempengaruhi kemampuannya dalam menyimpan air pada kondisi

kapasitas lapang (Wfc). Hal ini karena konsentrasi garam dan laju perkolasi

merupakan data primer yang diperoleh dari proses pengujian, sedangkan nilai

efisiensi (f) diasumsikan bernilai 1 mengingat seluruh air yang diberikan keluar

melalui proses pencucian.

 Nilai parameter baru tersebut diketahui dari rentang perbedaan antara hasil

 percobaan dan perhitungan, dengan cara membandingkannilai Wfc dari percobaan

dengan Wfchasil optimasi, dan perbedaan tersebut dijadikan sebagai koefisien

koreksi. Untuk percobaan 1 dan 2 diperoleh nilai koefisien koreksi Wfc yang

mendekati konsisten, yaitu 0,076 dan 0,078. Hal berbeda ditemukan pada

 percobaan 3, dengan nilai koefisien yang diperoleh sebesar 0,042. Perbedaan inidisebabkan perubahan kondisi tanah pada saat percobaan 3 dilakukan, yaitu media

tanah yang digunakan terlebih dahulu dikeluarkan dan dikeringkan di bawah sinar

matahari.

Dengan menambahkan koefisien baru (a) pada persamaan, maka persamaan

yang digunakan menjadi seperti persamaan /17/ dan /18/.

CtCiC0‐Cie‐ft/T   (17)

T Wfc  q   (18)

Dari persamaan tersebut, diperoleh hasil perhitungan yang lebih mendekati

dengan hasil percobaan. Gambar 12 hingga 14, menunjukkan perbandingan hasil

antara percobaan dan perhitungan dengan menggunakan faktor koreksi.

Gambar 12 Perbedaan waktu pencucian untuk q=1035,73 mm/haridengan

koefisien koreksi

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

9.00

0 10 20 30 40 50

     E     C     (    m

     S     /    c    m     )

Waktu (menit)

Hasil perhitungan

Hasil percobaan

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 29/53

 16

Gambar 13 Perbedaan waktu pencucian untuk q=1614,12 mm/haridengankoefisien koreksi

Gambar 14 Perbedaan waktu pencucian untuk q=1888,52 mm/haridengan

koefisien koreksi

Gambar 12 hingga 14 menunjukkan bahwa pengembangan formula dalam

menentukan laju pencucian, untuk kondisi tanah dan metode yang digunakan

seperti dalam proses penelitian, dapat dilakukan guna memperoleh hasil yang

lebih menyerupai kondisi sebenaranya. Hal ini terlihat kedua grafik antara hasil

 percobaan dan perhitungan yang saling berhimpit dan memiliki nilai yang

 berdekatan.

Selain adanya penambahan koefisisen koreksi, adanya hal lain yang tidak

diperhitungkan dalam proses percobaan merupakan salah satu penyebab

 perbedaan tersebut. Pada proses percobaan yang dilakukan, pengaruh lain seperti

retardasi dan sorpsi ion tidak diperhitungkan atau diasumsikan telah termasuk ke

dalam turunan rumus yang digunakan dalam proses perhitungan, yaitu perubahan

 jumlah kontaminan selama proses transportasi akibat reaksi antara kontaminan

dengan media tanah.

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

0 20 40 60 80

     E     C     (    m     S     /    c    m     )

Waktu (menit)

Hasil perhitungan

Hasil percobaan

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

0 20 40 60

     E     C     (    m     S     /    c    m     )

Waktu (menit)

Hasil perhitungan

Hasil percobaan

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 30/53

17

Drainase Bawah Permukaan

Garam yang terlarut di dalam tanah akan berakumulasi pada bagian atas

muka airtanah yang asin, sehingga jika muka airtanah terlalu dekat dengan

 perakaran, maka tanaman akan terpengaruh. Dalam hal ini kualitas air danmasalah drainaseberkaitan erat, sehingga pengendalian kedalaman airtanah

menjadi sangat penting.

Spesifikasi drainase bawah permukaan berbeda menurut karakteristik

tanah.Pada analisis jenis tanah yang digunakan adalah pasir, lempung, dan liat,

dengan masing-masing memiliki hantaran hidraulik (K) 12,5,1, dan 0,2m/hari.

Berdasarkan Gambar 15, dilihat dari nilai laju infiltrasi yang konstan (terminal

rate),ketiga jenis tanah tersebut memiliki laju perkolasi (q) yang berbeda, yaitu

1,301 m/hari untuk tanah pasir, dan 0,749, 0,150m/hari untuk jenis tanah lempung

dan liat.

Gambar 15Tipikal kurva laju infiltrasi pada berbagai tekstur tanah

(Sumber: Kalsim 2007)

Bila ketiga jenis tanah tersebut diterapkan pada kondisi tanah salin yang

akan direklamasi melalui proses pencucian, dengan asumsi luas lahan 100 m x100 m, konsentrasi garam awal (C0) pada tanah 41 mS/cm, konsentrasi garam

 pada air pencuci 0,1 mS/cm, dan target penurunan konsentrasi garam 2 mS/cm,

maka dapat diketahui lamanya waktu pencucian, jumlah air pencucian, hingga

ukuran diameter saluran drainase bawah permukaan yang dibutuhkan. Analisis

diawali dengan menetapkan jarak antarsaluran drainase sebesar 4 m, lebar area

drainase 100 m, dan kedalaman saluran drainase. Kedalaman saluran drainase

ditentukan berdasarkan kedalaman perakaran tanaman yang berada pada area

lahan. Jika jenis tanaman diasumsikan berupa tanaman kentang dengan kedalaman

 perakaran 60 cm, maka kedalaman muka airtanah dijaga berada pada kedalaman

80 cm dari permukaan tanah. Dengan menggunakan persamaan /11/ diperoleh

tinggi hidraulik yang terjadi diatas saluran drainase untuk setiap jenis tanah, yaitu

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 31/53

 18

0,64 m untuk tanah pasir, dan 1,73 m untuk tanah jenis lempung dan liat, sehingga

diperoleh kedalaman saluran drainase yang tepat untuk setiap jenis tanah adalah

1,4 m untuk tanah pasir, dan 2,5 m dari permukaan tanah untuk tanah lempung

dan liat, seperti yang terlihat pada Gambar 16dan 17.

Gambar 16Ilustrasi saluran drainase bawah permukaan untuk tanah jenis pasir

Gambar 17Ilustrasi saluran drainase bawah permukaan untuk tanah jenis lempung

dan liat

Lamanya waktu pencucian berbeda untuk ketiga jenis tanah, hal ini karena

adanya perbedaan ukuran rongga tanah yang mempengaruhi kemampuanmeloloskan air (K) untuk setiap jenis tanah. Hasil analisis dengan menggunakan

 persamaan /8/ menunjukkan bahwa tanah pasir dengan ukuran rongga tanah yang

lebih besar membutuhkan waktu pencucian yang lebih singkat, yaitu 2,3 jam,

sedangkan tanah lempung dan liat masing-masing membutuhkan 1,5 dan 16 hari

untuk mencapai batas salinitas aman dengan asumsi waktu operasi 10 jam per hari.

Selain itu kemampuan perkolasi yang berbeda juga mempengaruhi jumlah

air yang harus diberikan dan dikeluarkan selama proses pencucian. Dengan

menggunakan persamaan /12/ dan /13/ diketahui bahwa tanah liat dengan laju

 perkolasi terendah membutuhkan air pencuci dengan volume terbesar, namun

hanya perlu mengeluarkan air dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan

dengan kedua jenis tanah lainnya. Hal ini disebabkan semakin kecil ukuran

rongga atau pori yang terdapat pada tekstur tanah, maka semakin kecil

kemampuannya dalam meloloskan air, sehingga jumlah air yang dapat

dikeluarkan pun akan lebih sedikit, sedangkan jumlah air pencucian yang besar

dibutuhkanuntuk memenuhi waktu pencucian yang lebih panjang. Hasil tersebut

terdapat pada Gambar 18 dan 19.

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 32/53

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 33/53

 20

Tabel 2Kebutuhan ukuran saluran drainase untuk setiap jenis tanah

Jenis

tanah

q L B Q out n S D

(m/hari) (m) (m) (m3/detik) (cm)

Pasir 1,301 4 100 0,006 0,013 0,01 10,6

Lempung 0,749 4 100 0,003 0,013 0,01 8,6

Liat 0,150 4 100 0,001 0,013 0,01 4,7

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah faktor penentu dari laju pencucian adalah sifat fisik tanah, mengingat adanya perkolasi yang

mempengaruhi laju pencucian. Selain itu, berdasarkan perbedaan hasil yang

diperoleh dari percobaan dan perhitungan, maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat parameter lain yang mempengaruhi proses pencucian selain yang terdapat

 pada persaman yang terdapat dalam ILRI (1994). Parameter tersebut mengarah

 pada nilai Wfc, yaitu untuk kondisi tanah dan metode yang digunakan seperti

dalam proses penelitian, diperlukan koefisien koreksi Wfc sebesar 0,076, 0,078,

dan 0,042 untuk percobaan 1, 2, dan 3, guna mendapatkan hasil yang lebih sesuai

dengan kondisi yang terjadi di laboratorium.

Saran

Cara lain dalam menangani masalah salinitas pada lahan pertanian

diantaranya adalah dengan meningkatkan intensitas irigasi dengan air yang

 bersalinitas rendah, memodifikasi profil tanah untuk memperbaiki aliran perkolasi

air, atau mengganti jenis tanaman yang lebih toleran terhadap garam. Untuk

 penelitian lebih lanjut, sebaiknya menggunakan jenis tanah yang variatif agarlebih

sesuai dengan kondisi di lapangan. Selain itu untuk menjaga keakuratan data,

disarankanmengkalibrasi alat ukur pada hasil ekstraksi tanah terkontaminasi yang

telah dijenuhkan dengan air destilasi, sekaligus memperhitungkan waktu tinggal

garam di dalam tanah.

DAFTAR PUSTAKA

Ayers R S, Westcot D W. 1976. Water Quality for Agriculture. Rome (IT): FAO

Pr.

[ILRI] International Institut for Land Reclamation and Improvement. 1994.

 Drainage Principles and Application. Ritzema HP, editor. Netherlands

(NL): ILRI Pr.

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 34/53

21

Kalsim DK. Teknik Drainase Bawah Permukaan Untuk Pengembangan Lahan

Pertanian. Yogyakarta (ID): Graha Ilmu.

[Kementan] Kementrian Pertanian 2012. Perencanaan Tenaga Kerja Sektor

Pertanian 2012-2014. Jakarta (ID): Kementan.

 Nasjono JK, Triatmadja R, Yuwono N. 2007. Formulasi Sistim Pipa BerporiBawah Tanah Dan Penerapannya. Jakarta (ID): Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Notodarmojo S. 2005. Pencemaran Tanah dan Air Tanah. Bandung (ID): Penerbit

ITB.

Rusd AMI. 2011. Pengujian toleransi padi (Oryza sativa L.) terhadap salinitas

 pada fase perkecambahan [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Rachman A, Erfandi D, Ali MN. 2008. Dampak Tsunami Terhadap Sifat-Sifat

Tanah Pertanian di NAD dan Strategi Rehabilitasinya [jurnal]. Bogor (ID):

Balai Penelitian Tanah.

Sipayung R. 2003. Stres Garam Dan Mekanisme Toleransi Tanaman [jurnal].

Medan (ID): Universitas Sumatera Utara.Sitorus TA. 2012. Analisis salinitas dan dampaknya terhadap produktivitas padi di

wilayah pesisir Indramayu [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Suwarno. 1985. Pewarisan dan fisiologi sifat toleran terhadap salinitas pada

tanaman padi [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

[UN-FAO] UnitedNation Food andAgriculture of Organization. 2005. 20 Things

To Know About The Impact of Salt Water on a Agriculture Land in Aceh

Province [panduan lapang]. Rome (IT): FAO.

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 35/53

Lampiran 1Hasil pengujian kontaminasi garam1

Pengujian

Air TanahMasukan Keluaran EC VWC

V in Konsentrasi

garam

EC V out Konsentrasi

garam

EC Port 1 Port 2 Port 1 Po

(ml) (ppt) (mS) (ml) (ppt) (mS) (mS/cm) (m3/m3)

1 3250 6,2 11,05 3430 0,3 0,88 0,72 0,89 0,206 0,

12,75 0,95

2 3250 13,8 23,23 3112 0,6 1,22 1,77 1,86 0,258 0,

27,05 1,35

3 3250 17,4 32,58 2830 0,5 1,00 4,06 3,85 0,282 0,

34,26 1,12

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 36/53

23

Lampiran 2Perubahan hantaran listrik tanah (ECe) terhadap waktu selama proses

 pencucian

Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3

(q = 1035,73 mm/hari) (q = 1614,12 mm/hari) (q = 1888,52mm/hari)Waktu ECe Waktu ECe Waktu ECe

 pengukuran pengukuran pengukuran

(menit) (mS/cm) (menit) (mS/cm) (menit) mS/cm

0 4,00 0 3,54 0 5,00

1 3,94 1 5,84 1 4,59

2 3,91 2 12,03 2 4,42

3 3,87 3 11,18 3 4,32

4 3,83 4 9,35 4 11,80

5 3,82 5 7,31 5 5,95

6 3,80 6 5,60 6 4,907 3,78 7 4,51 7 3,92

8 3,75 8 3,77 8 3,19

9 3,74 9 3,26 9 2,25

10 3,72 10 2,79 10 1,73

11 3,72 11 2,40 11 1,46

12 6,39 12 2,10 12 1,23

13 7,80 13 1,83 13 1,03

14 6,97 14 1,63 14 0,89

15 6,24 15 1,46 15 0,80

16 5,55 16 1,30 16 0,7317 5,13 17 1,17 17 0,68

18 4,50 18 1,09 18 0,64

19 3,89 19 1,00 19 0,59

20 3,56 20 0,92 20 0,55

21 2,99 21 0,86 21 0,53

22 2,51 22 0,81 22 0,50

23 2,26 23 0,76 23 0,47

24 2,39 24 0,72 24 0,46

25 2,37 25 0,69 25 0,44

26 2,19 26 0,64 26 0,4327 1,91 27 0,62 27 0,42

28 1,56 28 0,60 28 0,41

29 1,25 29 0,58 29 0,40

30 1,01 30 0,55 30 0,38

31 0,85 31 0,52 31 0,38

32 0,74 32 0,51 32 0,37

33 0,66 33 0,48 33 0,36

34 0,59 34 0,46 34 0,35

35 0,55 35 0,45 35 0,35

36 0,51 36 0,44 36 0,34

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 37/53

 

24

37 0,47 37 0,43 37 0,33

38 0,44 38 0,42 38 0,33

39 0,42 39 0,41 39 0,31

40 0,39 40 0,41 40 0,31

41 0,40 41 0,40 41 0,31

42 0,39 42 0,38 42 0,30

43 0,38 43 0,38 43 0,29

44 0,39 44 0,37 44 0,29

45 0,38 45 0,36 45 0,29

46 0,36 46 0,36 46 0,29

47 0,37 47 0,36 47 0,29

48 0,36 48 0,36 48 0,29

49 0,35 49 0,35 49 0,29

50 0,34 50 0,34 50 0,29

51 0,34 51 0,34 51 0,29

52 0,34 52 0,34 52 0,28

53 0,34 53 0,34 53 0,28

54 0,33 54 0,34 54 0,27

55 0,34

56 0,33

57 0,33

58 0,33

59 0,33

60 0,33

61 0,33

62 0,33

63 0,32

64 0,32

65 0,28

66 0,30

67 0,27

68 0,26

69 0,25

70 0,25

71 0,24

72 0,23

73 0,23

74 0,22

75 0,22

76 0,22

77 0,22

78 0,21

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 38/53

25

Lampiran 3Kebutuhan waktu pencucian untuk laju perkolasi 1035,73 mm/hari

q

f

T Co Ci Ct t

(mm/hari) (menit) (mS/cm) (mS/cm) (mS/cm) (hari)

1035,73 1 117,27 41,0 0.1 2 0,600

40.5 0,597

40,0 0,595

39.5 0,593

39,0 0,590

38.5 0,588

38,0 0,585

37.5 0,582

37,0 0,580

36,5 0,57736,0 0,574

35,5 0,572

35,0 0,569

34,5 0,566

34,0 0,563

33,5 0,560

33,0 0,557

32,5 0,554

32,0 0,551

31,5 0,54831,0 0,545

30,5 0,542

30,0 0,539

29,5 0,535

29,0 0,532

28,5 0,529

28,0 0,525

27,5 0,522

27,0 0,518

26,5 0,514

26,0 0,511

25,5 0,507

25,0 0,503

24,5 0,499

24,0 0,495

23,5 0,491

23,0 0,487

22,5 0,482

22,0 0,478

21,5 0,473

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 39/53

 

26

21,0 0,469

20,5 0464

20,0 0,459

19.,5 0,454

19,0 0,449

18,5 0,444

18,0 0,438

17,5 0,433

17,0 0,427

16,5 0,421

16,0 0,415

15,5 0,409

15,0 0,403

14,5 0,396

14,0 0,389

13,5 0,382

13,0 0,374

12,5 0,367

12,0 0,359

11,5 0,350

11,0 0,341

10,5 0,332

10,0 0,323

9,5 0,312

9,0 0,302

8,5 0,291

8,0 0,279

7,5 0,266

7,0 0,252

6,5 0,237

6,0 0,221

5,5 0,204

5,0 0,185

4,5 0,164

4,0 0,141

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 40/53

27

Lampiran 4Kebutuhan waktu pencucian untuk laju perkolasi 1614,12 mm/hari

q

f

T Co Ci Ct t

(mm/hari) (menit) (mS/cm) (mS/cm) (mS/cm) (hari)

1614,12 1 76,37 41,0 0.1 2 0,391

40,5 0,389

40,0 0,388

39,5 0,386

39,0 0,384

38,5 0,383

38,0 0,381

37,5 0,379

37,0 0,378

36,5 0,37636,0 0,374

35,5 0,372

35,0 0,370

34,5 0,369

34,0 0,367

335 0,365

33,0 0,363

32,5 0,361

32,0 0,359

31,5 0,35731,0 0,355

30,5 0,353

30,0 0,351

29,5 0,349

29,0 0,346

28,5 0,344

28,0 0,342

27,5 0,340

27,0 0,337

26,5 0,335

26,0 0,333

25,5 0,330

25,0 0,328

24,5 0,325

24,0 0,322

23,5 0,320

23,0 0,317

22,5 0,314

22,0 0,311

21,5 0,308

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 41/53

 

28

21,0 0,305

20,5 0,302

20,0 0,299

19,5 0,296

19,0 0,292

18,5 0,289

18,0 0,285

17,5 0,282

17,0 0,278

16,5 0,274

16,0 0,270

15,5 0,266

15,0 0,262

14,5 0,258

14,0 0,253

13,5 0,249

13,0 0,244

12,5 0,239

12,0 0,234

11,5 0,228

11,0 0,222

10,5 0,216

10,0 0,210

9,5 0,204

9,0 0,197

8,5 0,189

8,0 0,181

7,5 0,173

7,0 0,164

6,5 0,155

6,0 0,144

5,5 0,133

5,0 0,121

4,5 0,107

4,0 0,092

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 42/53

29

Lampiran 5Kebutuhan waktu pencucian untuk laju perkolasi 1888,52 mm/hari

q f T Co Ci Ct t

(mm/hari) (menit) (mS/cm mS/cm mS/cm hari

1888,52 1 64,89 41,0 0,1 2 0,332

40,5 0,331

40,0 0,329

39,5 0,328

39,0 0,327

38,5 0,325

38,0 0,324

37,5 0,322

37,0 0,321

36,5 0,31936,0 0,318

35,5 0,316

35,0 0,315

34,5 0,313

34,0 0,312

33,5 0,310

33,0 0,308

32,5 0,307

32,0 0,305

31,5 0,30331,0 0,302

30,5 0,300

30,0 0,298

29,5 0,296

29,0 0,294

28,5 0,292

28,0 0,291

27,5 0,289

27,0 0,287

26,5 0,285

26,0 0,283

25,5 0,280

25,0 0,278

24,5 0,276

24,0 0,274

23,5 0,272

23,0 0,269

22,5 0,267

22,0 0,264

21,5 0,262

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 43/53

 

30

21,0 0,259

20,5 0,257

20,0 0,254

19,5 0,251

19,0 0,248

18,5 0,246

18,0 0,243

17,5 0,240

17,0 0,236

16,5 0,233

16,0 0,230

15,5 0,226

15,0 0,223

14,5 0,219

14,0 0,215

13,5 0,211

13,0 0,207

12,5 0,203

12,0 0,198

11,5 0,194

11,0 0,189

10,5 0,184

10,0 0,179

9,5 0,173

9,0 0,167

8,5 0,161

8,0 0,154

7,5 0,147

7,0 0,139

6,5 0,131

6,0 0,123

5,5 0,113

5,0 0,102

4,5 0,091

4,0 0,078

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 44/53

31

Lampiran 6Perbedaan penurunan konsentrasi garam tanah (ECe) antara hasil

 percobaan 1 dengan perhitungan

Percobaan 1

(q = 1035,73 mm/hari)Waktu

 pengukuran

Waktu dari

ECe puncak

Hasil pengukuran Hasil perhitungan

ECe ECe

(menit) (menit) (mS/cm) (mS/cm)

13 0 7,80 7,80

14 1 6,97 7,16

15 2 6,24 6,57

16 3 5,55 6,03

17 4 5,13 5,54

18 5 4,50 5,08

19 6 3,89 4,6720 7 3,56 4,28

21 8 2,99 3,93

22 9 2,51 3,61

23 10 2,26 3,31

24 11 2,39 3,04

25 12 2,37 2,79

26 13 2,19 2,56

27 14 1,91 2,35

28 15 1,56 2,16

29 16 1,25 1,9830 17 1,01 1,82

31 18 0,85 1,67

32 19 0,74 1,53

33 20 0,66 1,41

34 21 0,59 1,29

35 22 0,55 1,19

36 23 0,51 1,09

37 24 0,47 1,00

38 25 0,44 0,92

39 26 0,42 0,8440 27 0,39 0,77

41 28 0,40 0,71

42 29 0,39 0,65

43 30 0,38 0,60

44 31 0,39 0,55

45 32 0,38 0,50

46 33 0,36 0,46

47 34 0,37 0,42

48 35 0,36 0,39

49 36 0,35 0,36

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 45/53

 

32

50 37 0,34 0,33

51 38 0,34 0,30

52 39 0,34 0,28

53 40 0,34 0,25

54 41 0,33 0,23

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 46/53

33

Lampiran 7Perbedaan penurunan konsentrasi garam tanah (ECe) antara hasil

 percobaan 2 dengan perhitungan 

Percobaan 2

(q = 1614,12 mm/hari)Waktu

 pengukuran

Waktu dari

ECe puncak

Hasil

 pengukuran ECe

Hasil

 perhitungan ECe

(menit) (menit) (mS/cm) (mS/cm)

2 0 12,03 12,03

3 1 11,18 11,31

4 2 9,35 10,63

5 3 7,31 9,99

6 4 5,60 9,40

7 5 4,51 8,83

8 6 3,77 8,319 7 3,26 7,81

10 8 2,79 7,34

11 9 2,40 6,90

12 10 2,10 6,49

13 11 1,83 6,10

14 12 1,63 5,74

15 13 1,46 5,39

16 14 1,30 5,07

17 15 1,17 4,77

18 16 1,09 4,4819 17 1,00 4,22

20 18 0,92 3,96

21 19 0,86 3,73

22 20 0,81 3,50

23 21 0,76 3,29

24 22 0,72 3,10

25 23 0,69 2,91

26 24 0,64 2,74

27 25 0,62 2,57

28 26 0,60 2,4229 27 0,58 2,28

30 28 0,55 2,14

31 29 0,52 2,01

32 30 0,51 1,89

33 31 0,48 1,78

34 32 0,46 1,67

35 33 0,45 1,57

36 34 0,44 1,48

37 35 0,43 1,39

38 36 0,42 1,31

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 47/53

 

34

39 37 0,41 1,23

40 38 0,41 1,15

41 39 0,40 1,09

42 40 0,38 1,02

43 41 0,38 0,96

44 42 0,37 0,90

45 43 0,36 0,85

46 44 0,36 0,80

47 45 0,36 0,75

48 46 0,36 0,71

49 47 0,35 0,66

50 48 0,34 0,62

51 49 0,34 0,59

52 50 0,34 0,55

53 51 0,34 0,52

54 52 0,34 0,49

55 53 0,34 0,46

56 54 0,33 0,43

57 55 0,33 0,40

58 56 0,33 0,38

59 57 0,33 0,36

60 58 0,33 0,34

61 59 0,33 0,32

62 60 0,33 0,30

63 61 0,32 0,28

64 62 0,32 0,26

65 63 0,28 0,25

66 64 0,30 0,23

67 65 0,27 0,22

68 66 0,26 0,21

69 67 0,25 0,19

70 68 0,25 0,18

71 69 0,24 0,17

72 70 0,230,1673 71 0,23 0,15

74 72 0,22 0,14

75 73 0,22 0,13

76 74 0,22 0,13

77 75 0,22 0,12

78 76 0,21 0,11

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 48/53

35

Lampiran 8Perbedaan penurunan konsentrasi garam tanah (ECe) antara hasil

 percobaan 3 dengan perhitungan 

Percobaan 3

(q = 1888,52 mm/hari)Waktu

 pengukuran

Waktu dari

ECe puncak

Hasil Pengukuran

ECe

Hasil Perhitungan

ECe

(menit) (menit) (mS/cm) (mS/cm)

4 0 11,80 11,80

5 1 5,95 10,84

6 2 4,90 9,96

7 3 3,92 9,15

8 4 3,19 8,41

9 5 2,25 7,73

10 6 1,73 7,1011 7 1,46 6,53

12 8 1,23 6,00

13 9 1,03 5,51

14 10 0,89 5,06

15 11 0,80 4,65

16 12 0,73 4,27

17 13 0,68 3,93

18 14 0,64 3,61

19 15 0,59 3,32

20 16 0,55 3,0521 17 0,53 2,80

22 18 0,50 2,57

23 19 0,47 2,36

24 20 0,46 2,17

25 21 0,44 2,00

26 22 0,43 1,83

27 23 0,42 1,68

28 24 0,41 1,55

29 25 0,40 1,42

30 26 0,38 1,3131 27 0,38 1,20

32 28 0,37 1,10

33 29 0,36 1,01

34 30 0,35 0,93

35 31 0,35 0,86

36 32 0,34 0,79

37 33 0,33 0,72

38 34 0,33 0,66

39 35 0,31 0,61

40 36 0,31 0,56

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 49/53

 

36

41 37 0,31 0,52

42 38 0,30 0,47

43 39 0,29 0,43

44 40 0,29 0,40

45 41 0,29 0,37

46 42 0,29 0,34

47 43 0,29 0,31

48 44 0,29 0,28

49 45 0,29 0,26

50 46 0,29 0,24

51 47 0,29 0,22

52 48 0,28 0,20

53 49 0,28 0,19

54 50 0,27 0,17

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 50/53

Lampiran 9Perbandingan kebutuhan waktu dan volume air dalam pencucian antara menggunakan faktor ko

koreksi

Tanpa faktor koreksi = 0,08

Jenis tanah q h K Wfc T f C0 Ct Ci t

(m/hari) (m) (m/hari) (cm) (menit) (mS/cm) (mS/cm) (mS) (hari)

Pasir 1,301 0,64 12,5 4 44,3 1 41 2 0,1 0,23

Lempung 0,749 1,73 1 15 288,5 1 41 2 0,1 1,48

Liat 0,150 1,73 0,2 32,5 3120 1 41 2 0,1 15,96

Dengan faktor koreksi = 0,08

Pasir 1,301 0,64 12,5 0,32 3,5 1 41 2 0.1 0,02

Lempung 0,749 1,73 1 1,20 23,1 1 41 2 0.1 0,12 Liat 0,150 1,73 0,2 2,60 249,6 1 41 2 0.1 1,28

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 51/53

38

Lampiran 10Diagram untuk menentukan kapasitas pipa halus

(Sumber: Kalsim 2009)

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 52/53

39

Lampiran 11Dokumentasi pengujian sifat fisika tanah

Proses penghilangan udara dengan

vakum

Pengujian permeabilitas dengan

 falling head permeameter

Penjenuhan contoh uji tanah Penimbangan berat contoh uji tanah 

8/15/2019 Analisis Laju Pencucian Tanah Salin Dengan Menggunakan Drainase Bawah Permukaan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-laju-pencucian-tanah-salin-dengan-menggunakan-drainase-bawah-permukaan 53/53

 

40

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 8 Februari 1991. Penulis

merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak Iman Suwandi dan Ibu Enita.Penulis memulai pendidikan formal saat masuk SDNegeri Puspiptek pada

tahun 1997 dan lulus tahun 2003. Tahun 2006 penulis menyelesaikan studi di

SMP Negeri 2 Cisauk. Penulis lulus dari SMA Negeri 3 Tangerang Selatan pada

tahun 2009. Pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian

Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB dan diterima sebagai

mahasiswa Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi

Pertanian. Pada bulan Juni-Agustus 2012 penulis melaksanakan Praktik Lapangan

di Krakatau Tirta Industri Cilegon dengan judul Desain Optimasi Jaringan Pipa

Transmisi Bendung Cipasauran-Rumah Pompa Cidanau PT Krakatau Tirta

Industri Cilegon.

Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi pengurus HimpunanMahasiswa Teknik Sipil dan Lingkungan (2010-2011), dan pengurus Klub Tari

Fakultas Teknologi Pertanian (2010-2012). Selain itu penulis juga aktif dalam

 berbagai kepanitiaan kegiatan di lingkungan Departemen Teknik Sipil dan

Lingkungan.