trauma muka & hidung

Post on 20-Jan-2016

102 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Fraktur tulang hidung adalah kecederaan biasa yang hasil dari trauma langsung kepada hidung. Kerana lokasi, sudut menonjol, dan kekurangan sokongan, hidung biasanya patah dalam kemalangan kenderaan bermotor, jatuh, altercations, dan sukan lasak.Patah hidung adalah patah muka yang paling biasa, mencakupi 39% hingga 45% daripada semua patah muka {Smith}, tetapi mungkin tidak diiktiraf dan dirawat pada masa kecederaan. Pengenalan segera dan rawatan patah hidung adalah penting untuk mengelakkan komplikasi seperti kecederaan tisu lembut dan parut yang mungkin memerlukan pembedahan. Kebanyakan kes (80%) patah hidung melibatkan separuh lebih rendah untuk satu pertiga daripada hidung {Smith}. Rawan septal hidung boleh patah bersama-sama dengan tulang hidung, menjadikan pengurangan (mendapat tulang kembali ke penjajaran yang betul) lebih mencabar. Lain-lain patah muka sering dikaitkan dengan keretakan hidung termasuk patah midface itu (Ethmoid, lacrimal, dan tulang frontal, juga dipanggil patah LeFort), orbit dinding, plat berkisi, maksila, dan sinus frontal.Arah kekerasan untuk hidung menentukan sama ada patah hadapan atau sisi. Satu keputusan patah frontal dari tamparan terus ke depan hidung, yang boleh menyebabkan patah mudah atau melebar tulang hidung dan meluaskan hidung. Patah lebih biasa keputusan sisi dari tamparan kepada bahagian hidung, yang menyebabkan hidung untuk menyimpang ke sisi bertentangan dengan daya.

TRANSCRIPT

TRAUMA MUKA

DAN HIDUNG

Dr Hj MAARTDIANA IBRAHIM Sp THT

PENDAHULUAN

Hidung sering fraktur

Fraktur tulang rawan septum sering tidak

diketahui / diagnosis hematom septum

Pemeriksaan dapat dilakukan dengan

palpasi dan inspeksi intranasal

>> 15 – 30 tahun, ♂ > ♀

PENDAHULUAN

Etilogi multifaktor, kecelakaan >>> Sumbatan jln nafas, shock, gangguan vertebra

atau saraf Penanganan : immediate atau delayed

kondisi jaringan Bersihkan luka, jahit < 24 jam, fraktur + / - Vaksin ATS, AB, infus Sumbatan jalan nafas trakeostomi Foto rontgen dan CT Scan Konsul ke bagian lain

TRAUMA MUKA :

Fraktur tulang hidung

paling sering ( 40 - 50 % )

Fraktur tulang dan arkus zigoma

Fraktur tulang maksila

Fraktur tulang orbita

Fraktur tulang mandibula

GEJALA KLINIS:

Kerusakan jar. lunak : edema, kontusio, laserasi Ekimosis Epistaksis : anterior / posterior Deformitas : inspeksi atau palpasi Gangguan mata : penglihatan ↓ , diplopia dsb Gangguan saraf sensoris ( N. Trigeminus ) Gangguan saraf motorik ( N. Fasialis ) Trismus, emfisema, leakage CNS Obstruksi hidung

FRAKTUR TULANG HIDUNG

PEMBAGIAN TRAUMA HIDUNG

A. WAKTU : BARU ATAU LAMA PEMBENTUKAN CALLUS (PADA AKHIR MINGGU KE-II)

B. HUB. DGN LUAR : TRAUMA TERBUKA / TERTUTUP

C. ARAH TRAUMA : - LATERAL : DEVIASI KERANGKA HIDUNG, SEPTUM HIDUNG - FRONTAL : HIDUNG RENDAH OK. FRAKTUR & SEPTUM

TERLIPAT

D. LOKASI : - DORSUM NASI- FRONTO – ETMOID (INTER CANTHUS)- SEPTUM & OS NASAL DGN / TANPA DISLOKASI

PEMERIKSAAN- OEDEM-HEMATOMA-LASERASI-ROBEK atau PERDARAHAN ( EPISTAKSIS )- DEFORMITAS : CEKUNGAN ATAU HIDUNG BENGKOK- FRAKTUR TULANG (+) KREPITASI ( BARU )- SETELAH 2 – 3 HARI EDEMA

PEMERIKSAAN TAMBAHAN

- RADIOLOGI : - FOTO RONTGEN POSISI AP & LATERAL

- CT Scan

TUJUAN PENANGANAN FRAKTUR HIDUNG :

Mengembalikan penampilan secara memuaskan Mengembalikan patensi jalan nafas hidung Menempatkan kembali septum pada garis

tengah Menjaga keutuhan rongga hidung Mencegah sumbatan setelah operasi , perforasi

septum, perubahan bentuk punggung hidung Mencegah gangguan pertumbuhan hidung

FRAKTUR HIDUNG SEDERHANA

Reposisi dgn anestesi lokal / umum Anestesi Lokal : - tampon kapas Lidocain 1 – 2 % dicampur dgn adrenalin 1 : 100.000 selama 15 menit ( masing - masing 3 buah ) meatus superior dibawah os nasal

antara konka media dan septum antara konka inferior dan septum 1 - 2 jam post trauma edema ( - ) Paling baik < 14 hari

ALAT – ALAT :

Elevator tumpul yang lurus

( Boies Nasal Fracture Elevator )

Cunam Asch

Cunam Walsham

Spekulum hidung

Pinset hidung

TEKNIK REPOSISI :

Fraktur piramid lebih dulu direposisi diikuti septum nasi

Boeis elevator fragmen depresi, pantau dgn ibu jari dibagian luar

Bila gagal Walsham forceps

Satu sisi letakkan dibawah tulang dalam kavum nasi, sisi yang lain diletakan diluar kavum nasi

Manipulasi tulang ke posisi semula

Fraktur septum nasi :

Asch forceps Kedua sisi

dimasukkan ke dalam kavum nasi dgn posisi septum ditengah

Hematoma septum insisi + drain

Stabilisasi reduksi dengan tampon anterior dan external splint

Tampon anterior

buka setelah 3 - 5 hari External splint buka setelah 7 hari Antibiotik

FRAKTUR ZIGOMA

Tulang zigoma :

- tulang temporal

- tulang frontal

- tulang sfenoid

- tulang maksila

A. Zygomaticomaxillary fracture (Tripod fracture)

GEJALA KLINIS :

- pipi lebih rata ( bandingkan dgn kontralateral )

- diplopia dan terbatasnya gerakan bola mata

- edema periorbita dan ekimosis

- perdarahan subkonjungtiva

- enopthalmus, ptosis

- hipestesia / anestesia saraf infra orbitalis

- epistaksis

B. Fraktur arkus zigoma

Fraktur arkus zygoma

Tidak sulit untuk dikenali

Rasa nyeri waktu bicara /mengunyah.

Trismus perubahan letak arkus zigoma

terhadap prosessus koronoid dan otot

temporal.

FRAKTUR MAKSILA :

Segera lakukan tindakan fungsi normal & efek

kosmetik yang baik Tujuan : fungsi yg normal sewaktu menutup mulut

dan kontur muka yang cocok Perdarahan hebat ruptur arteri maksilaris interna

atau arteri etmoidalis anterior Reduksi dengan menggunakan kawat baja atau mini

plate

Klasifikasi fraktur maksila :

A. Le Fort I : terbatas pada alveolus

B. Le Fort II : pemisahan bagian tengah muka

dengan tulang kranium

C. Le Fort III : pemisahan seluruh tulang muka

dengan basis kranii

FRAKTUR TULANG ORBITA :

Sering bersamaan dengan fraktur maksila

Gejala klinis :

1. Enophthalmus

2. Exophthalmus

3. Diplopia

4. Asimetris pada muka

5. Gangguan saraf sensoris ( nervus infraorbitalis )

FRAKTUR TULANG MANDIBULA

Paling sering terjadi ok mandibula terpisah dari

kranium

Reposisi perhatikan otot – otot yang berinsersi

efek kosmetik yang baik, pertumbuhan

gigi, proses mengunyah dan menelan

yang baik

top related