tasawuf akhlaki, amaly dan falsafi

Post on 17-Jan-2017

771 Views

Category:

Law

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Tasawuf Akhlaki, Amaly dan Falsafi

Group 8 Adnan Mufid

Dessy WulandariEmas Fatmalasari

Halimatus Sa’diyah Nita Hikmah Maftuhah

B. DARI SEGI TINGKATAN PROSES YANG DICAPAI SEORANG SUFI

1. Mubtadi2. Mutawasith3. Muntahy

Mubtadi

Mubtadi adalah orang-orang yang baru mempelajari ilmu Syari'at, yang belum suci sama sekali hatinya dari pada ma'siat, ria, ujub, takabur dan ma'siat lahir yang lain,

Mutawasith Mutawasith, orang-orang yang dianggap menengah, berada di tengah dalam mempelajari thariqat, tetapi hatinya belum suci semua daripada maksiat bathin

MuntahyMuntahy adalah orang-orang

yang telah sangat lanjut keilmuannya, yang telah suci roh dan hatinya daripada ma'siat lahir dan bathin, dan telah suci pula ingatannya daripada selain Allah.

C. DARI SEGI TITIK TEKAN PENDEKATAN PROSES USAHA PENINGKATAN AKHLAK

Pendekatan RANAH BINA

Pendekatan BIDANG ILMU (Ilmu bantu)

1) Pendekatan RANAH BINA: a) pemahaman/ rasio: TASAWUF FILOSOFIS;b) amaliyah/ fisik: TASAWUF AMALYc) Sikap jiwa/ akhlak: TASAWUF AKHLAKY;

2) Pendekatan BIDANG ILMU (Ilmu bantu):

a) I.Kalam/ Filsafat Islam: Tasawuf FILOSOFIS;b) I. Fiqih kelompok/ Mazhab: Tasawuf AMALY;c) I. Akhlak: Tasawuf AKHLAQY

TASAWUF AMALY Dessy Wulandari

Pengertian tasawuf amaly

Tasawuf amali lebih menekankan pembinaan moral dalam upaya

mendekatkan diri kepada Tuhan. Untuk mencapai hubungan yang dekat

dengan Tuhan, seseorang harus mentaati dan melaksanakan syariat atau ketentuan ketentuan agama.

Tasawuf amaly Tasawuf ‘Amali adalah tasawuf yang membahas tentang bagaimana cara mendekatkan diri kepada Allah. Terdapat beberapa istilah praktis dalam Tasawuf ‘Amali, yakni : • syari’at, •Thariqat, • Ma’rifat.

Syari’ at Ath-Thusi dalam Al-Luma’ mengatakan bahwa syari’at adalah suatu ilmu yang mengandung dua pengertian, yaitu riwayah dan dirayah yang berisikan amalan-amalan lahir dan batin.

apa itu riwayah dan dirayah ?

Secara umum syaria’t adalah segala ketentuan agama yang sudah ditetapkan oleh Allah untuk hambanya. Bagi orang-orang sufi, syari’at itu ialah amal ibadah lahir dan urusan muamalat mengenai hubungan antara manusia dengan manusia. Definisi lain mengatakan bahwa Syari’at adalah kualitas amal lahir –formal yang ditetapkan dalam ajaran agama melalui Al-qur’an dan sunnah. Sebab itu, dapat dikatakan bahwa syari’at adalah ilmu ibadah yang cenderung hanya menyentuh aspek lahir manusia dan tidak menyentuh aspek batin manusia.

ThariqatThariqat menurut istilah tasawuf adalah jalan yang harus ditempuh oleh seorang sufi dalam mencapai tujuan berada sedekat mungkin dengan tuhan. Thariqat adalah jalan yang ditempuh para sufi dan digambarkan sebagai jalan yang berpangkal dari syari’at, sebab jalan utama disebut syar’, sedangkan anak jalan disebut dengan thariq. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa thariqat adalah cabang dari syari’at yang merupakan pangkal dari suatu ibadah.

Contoh thariqat Qodiriyah adalah nama sebuah tarekat yang

didirikan oleh Syeikh Muhyidin Abu Muhammad Abdul Qodir Jaelani Al Baghdadi QS. Tarekat Qodiriyah berkembang dan berpusat di Iraq dan Syria kemudian diikuti oleh jutaan umat muslim yang tersebar di Yaman, Turki, Mesir, India, Afrika dan Asia. Tarekat ini sudah berkembang sejak abad ke-13. Namun meski sudah berkembang sejak abad ke-13, tarekat ini baru terkenal di dunia pada abad ke 15 M. Di Makkah, tarekat Qodiriyah sudah berdiri sejak 1180 H/1669 M.

Tarekat Qodiriyah ini dikenal luwes. Yaitu bila murid sudah mencapai derajat syeikh, maka murid tidak mempunyai suatu keharusan untuk terus mengikuti tarekat gurunya. Bahkan dia berhak melakukan modifikasi tarekat yang lain ke dalam tarekatnya. Hal itu seperti tampak pada ungkapan Abdul Qadir Jaelani sendiri, "Bahwa murid yang sudah mencapai derajat gurunya, maka dia jadi mandiri sebagai syeikh dan Allah-lah yang menjadi walinya untuk seterusnya."

Ma’rifat.Ma’rifat berasal dari kata ‘arafa, yu’rifu, ‘irfan, ma’rifah artinya adalah pengetahuan, pengalaman dan pengetahuan illahi. Ma’rifat adalah kumpulan ilmu pengetahuan, perasaan, pengalaman, amal dan ibadah kepada Allah SWT.

Al-Ghazali secara terperinci mengemukakan pengertian ma’rifat kedalam hal-hal berikut:

Ma’rifat adalah mengenal rahasia-rahasia Allah dan aturan-aturan-Nya yang melingkupi seluruh yang ada;

Seseorang yang sudah sampai pada ma’rifat berada dekat dengan Allah, bahkan ia dapat memandang wajahnya

Ma’rifat datang sebelum mahabbah.

Inti dari tasawuf amaly adalah :Sehingga tasawuf ‘amali ini identik dengan aliran tariqah sufiyyah yang didalamnya ada berbagai unsur praktik ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menekankan aspek amaliah. Artinya, dalam melaksanakan tasawuf tidak hanya sekedar teori tetapi juga praktik, sehingga lebih bisa merasakan tujuan utama daripada tasawuf yaitu dekatnya seorang makhluq kepada al-Khaliq.

Tasawuf Falsafi

Halimatus Sa’diyah

Pengertian Tasawuf Falsafi Secara garis besar tasawuf falsafi

adalah tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi mistis dan visi rasional.Tasawuf ini menggunakan terminologi filosofis dalam pengungkapannya, yang berasal dari berbagai macam ajaran filsafat yang telah mempengaruhi para tokohnya.

Contoh Tasawuf Falsafi

Hub

Ittihad

Hullul

Wahdatul wujud

Hub dari Rabiatul Adawiyah

Al-hubb mengandung pengertian terpadunya seluruh kecintaan hanya kepada Allah SWT yang menyebabkan adanya rasa kebersamaan dengan-Nya. Seluruh jiwa dan segenap ekspresinya hanya diisi oleh rasa cinta dan rindu yang tumbuh karena keindahan dan kesempurnaan Dzat Allah, tanpa motivasi lain kecuali hanya kasih Allah

Sebagaimana yang telah disyairkan oleh Rabiatul Adawiyah :

بنار – فاحرقنى نارك من خوفا اعبدك كنت لو الهىفاحرمنيها , جنتك فى طمعا اعبدك كنت واذا جهنممن تحرمنى فال محبتك اجل من اعبدك كنت ان واما

وجهك . مشاهدة “Tuhanku, bila aku mengabdi-Mu karena takut

neraka, campakkanlah aku kesana. Andaikata aku mengabdi-Mu hanya karena mengejar surga-Mu jangan beri aku surga. Tapi wahai Tuhanku, bila ternyata aku menyembah-Mu hanya karena kasihku pada-Mu, janganlah tutup wajah-Mu dari pandanganku.”

Ittihad dari Abu Yazid Al-Bustami

Dilihat dari sudut etimologi, ittihād (al-Ittihād) berarti persatuan. Dalam kamus sufisme berarti persatuan antara manusia dengan Tuhan .

Faham ittihād ini dalam istilah Abu Yazid disebut tajrīd fana’ fī al-tauhīd,(Aboebakar Atheh, 1984: 136). yaitu perpaduan dengan Tuhan tanpa diantarai sesuatu apapun.

Situasi ittihād ini lebih jelas lagi dalam ungkapannya

Tuhan berkata : semua mereka kecuali engkau adalahmakhluk-Ku. Ataupun berkata: Aku adalah Engkau, Engkau adalah aku dan aku adalah Engkau (Harun Nasution, 1973: 85).

Selanjutnya Abu Yazid berkata : "Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku"

Hullul dari Al- Hallaj

menurut terminology, al-Hulul merupakan ajaran yang menyatakan bahwa Tuhan telah memilih tubuh-tubuh manusia tertentu untuk bersemayam di dalamnya dengan sifat-sifat ketuhanannya, setelah sifat-sifat kemanusiaan dalam tubuhnya dilenyapkan terlebih dahulu.

Atau dengan bahasa lain al-Hulul berarti Tuhan mengambil tempat dalam tubuh manusia tertentu, yaitu manusia yang telah mampu melenyapkan sifat-sifat kemanusiaanya melalui fana

Konsep Hullul berdasarkan Allah menciptakan Adam As

ن� م� ن� ن�ا ن� ن ن ك� ن ك� ن�ٱ ى� ن� ن�� ن� م�ي ك� م�� ا� �� ن م�� ا� ا� �د ن ن! ن" ن# ن$ ن%� م& د��ا� د ك� ٱ م' ن� م) ىن� ا ن( ك� م* ن+ا ك� د, ك- م�� ن�ن� مي م/ ىن� ك* ٱDan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: `Sujudlah kamu kepada Adam,` maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (Al-baqarah : 34)

Wahdatul Wujuddari Muhyidin Ibnu Arabi

Wahdat al-wujud adalah ungkapan yang terdiri dari dua kata, yaitu wahdat dan al-wujud. Wahdat artinya sendiri, tunggal atau kesatuan, sedangkan al-wujud artinya ada. Dengan demikian wahdat al-wujud berarti kesatuan wujud.

Faham wahdah al-wujud dalam tasawuf berarti faham yang menyatakan bahwa yang ada itu hakikatnya hanya satu yaitu Tuhan. Allah dan alam adalah satu hakikat. Makhluk hanyalah bayangan dari wujud yang hakiki sehingga tidak ada yang wujud selain Allah. Faham ini diajarkan oleh Muhyiddin Ibnu Arabi (w.628 H.).

top related