refreshing mata merah visus menurun

Post on 09-Aug-2015

95 Views

Category:

Documents

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

REFRESHING MATA MERAH VISUS MENURUN

Mochammad Okyana 2006730049

Pembimbing : dr. Hj. Hasri Darni. Sp.M

KORNEA

Fungsi:- Media refrakta

terpenting- Pelindung isi bola

mata- Batas kornea dan

sklera disebut limbus.- Terdiri atas 5 lapisan

Vaskularisasi Mayor

Persarafan dan Otot pergerakan

Diagnosis Banding Melebarnya Pembuluh Darah

Injeksi Konjungtiva

Injeksi Siliar / Perikornea

Injeksi Episklera

AsalA.konjungtiva posterior

A. siliaris anterior

A. siliaris longus

MemperdarahiKonjungtiva bulbi

Kornea segmen anterior

Intraokular

Lokalisasi KonjungtivaDasar konjungtiva

Episklera

Warna Merah Ungu Merah gelap

Arah aliran pembuluh darah

Ke perifer Ke sentral Ke sentral

Konjungtiva digerakkan

Ikut bergerak Tidak bergerak Tidak bergerak

Injeksi Konjungtival

Injeksi Siliar/Perikornea

Injeksi Episklera

Dengan epinefrin 1:1000

Menciut Tidak Menciut Tidak menciut

Penyakit Konjungtiva Kornea, iris, glaukoma

Glaukoma, endoftalmitis, panoftalmitis

Sekret + - -

Penglihatan Normal ↓ Sangat ↓

Ilmu penyakit mata, hal 111

Infeksi Kornea (Keratitis) Keratitis Superfisialis

Keratitis Pungtata Keratitis Herpes Simpleks Keratitis Herpes Zoster

Keratitis Vaksinia Keratitis Flikten Keratitis Sika Keratitis Lepra Keratitis Nummularis

Keratitis Herpes Simpleks

Bentuk infeksi : Epitelial

Pembiakan virus intra epitelial mengakibatkan kerusakan sel epitel ulkus kornea superfisialis.

Stromal Terjadi reaksi imunologik tubuh terhadap virus

yang menyerang reaksi antigen-antibodi yang menarik sel radang ke dalam stroma.

Gambaran klinis Konjungtivitis folikulasris akut Blefaritis vesikuler yang ulseratif, Pembengkakan kelenjar limfa regional.

Infeksi primer dapat sembuh sendiri. Gambaran khas bentuk dendrit Secara subjektif :

Kelopak yang sedikit membengkak atau mata berair.

Secara objektif : Iritasi yang ringan, sedikit merah, berair, dan

unilateral.

Pengobatan Pengobatan topikal diberikan obat anti virus

seperti IDU Kauterisasi dengan asam karbonat atau

larutan yodium (7% dan 5% dalam larutan alkohol)

Untuk menekan proses radang pada keratitis stroma diberikan NSAID

Kortikosteroid kontraindikasi untuk segala tingkatan keratitis herpes simpleks

Keratitis Herpes Zoster

Virus Varicella-Zoster dapat menyerang saraf kranial V, VII, dan VIII.

Bila cabang oftalmik yang terkena Pembengkakan kulit di daerah dahi, alis, dan

kelopak mata disertai kemerahan Dapat disertai vesikel, dapat mengalami supurasi,

yang bila pecah akan menimbulkan sikatriks. Bila cabang nasosiliar yang terkena, maka akan

timbul vesikel di daerah hidung dan kornea terancam.

Kedua erupsi kulit tidak melewati garis median.

Pengobatan Pemberian asiklovir oral maupun topikal

tampak menjanjikan; bila disertai infeksi sekunder bakterial dapat diberikan antibiotik. Dapat diberikan pula obat-obatan yang meningkatkan sistem imunitas tubuh, obat-obatan neurotropik, serta dapat dibantu dengan vitamin C dosis tinggi.

Pada mata, pengobatan yang bersifat simtomatik adalah tetes metil selulose, siklopegia

Keratitis Vaksinia

Keratitis Vaksinia kadang-kadang dijumpai sebagai suatu kecelakaan atau komplikasi dari imunisasi terhadap variola.

Pengobatan Upaya-upaya preventif terhadap infeksi

bakterial sekunder adalah yang paling penting untuk ditempuh

Pencegahan penyebaran ke kornea : gamma globulin im.

Bila kornea sudah terkena, gamma globulin tidak boleh dilakukan

Keratitis Flikten

Flikten adalah benjolan berwarna putih kekuningan berdiameter 2-3 mm pada limbus, dapat berjumlah 1 atau lebih

diduga juga merupakan reaksi imunologi terhadap stafilokokus aureus, koksidiodes imitis serta bakteri patogen lainnya.

Gambaran Klinis hiperemia konjungtiva Secara objektif, terdapat flikten pada

daerah limbus yang dikelilingi daerah konjungtiva yang hiperemis.

Gambaran yang khas : papula atau pustula pada kornea/konjungtiva.

Gram Positive Organisms

Gram Negative Organisms

•Localized •Round or oval gray-white infiltrates •Distinct borders •Minimal surrounding edema

•Increased suppuration •Adherent exudates to base or edge of ulcer •Larger, less defined infiltrate •More rapid progression and stromal necrosis/ excavation

Penyembuhan akan meninggalkan jaringan parut yang disertai neovaskularisasi kornea.

Pengobatan dengan tetes mata steroid akan memberikan hasil yang memuaskan.

Pada tukak dapat diberikan antibiotik topikal atau oral.

Keratitis Sika

Diakibatkan oleh kurangnya sekresi kelnjar lakrimal dan atau sel globet,

Pada tingkat dry-eye, kejernihan permukaan konjungtiva dan

kornea hilang, tes schirmer berkurang, tear-film kornea mudah pecah, tear break-up time berkurang, sukar menggerakan kelopak mata.

Defisiensi kelenjar air mata (Sindrom Syogren, Syndrom Riley Day, tumor

kelenjar air mata, obat-obat diuretik, penggunaan atropin lama, usia lanjut).

Defisiensi komponen lemak dari air mata (blefaritis menahun, pembedahan kelopak mata).

Defisiensi komponen musin (Sindrom Stevens Johnson, trauma kimia, defisiensi

vitamin A). Penguapan air mata yang berlabihan

(Keratitis karena lagoftalmos, hidup di lingkungan yang panas dan kering).

Akibat parut pada kornea atau rusaknya mikrovili kornea (trauma kimia)

Pengobatan : Bila komponen air dari air mata berkurang,

diberikan air mata tiruan; Bila komponen lemaknya yang berkurang

maka diberikan lensa kontak.

Keratitis Lepra

Patogenesis : Gangguan trofik pada kornea yang disebabkan

kerusakan saraf kornea oleh mikobakterium lepra.

Terjadinya ektropion dan lagoftalmos serta anestesi kornea sehingga menyebabkan keratitis pajanan.

Pada daerah yang endemik, sering disertai adanya penyakit trakoma yang menyebabkan entropion dan trikiasis.

Apabila terjadi denervasi kelenjar lakrimal, akan menyebabkan sindrom mata kering.

Membesar dan membengkaknya saraf kornea disertai bintil-bintil (bead on a string)

Secara objektif, terdapat keratitis avaskuler :

lesi pungtata berwarna putih seperti kapur yang secara perlahan batasnya akan mengabur dan sekelilingnya menjadi seperti berkabut.

Lesi ini akan menyebabkan kekeruhan sub-epitelial sering disertai destruksi membran Bowman Pada fase lanjut terjadi neovaskularisasi superfisial

yang disebut plannus lepromatosa.

Pengobatan : Terhadap mikobakterium lepra diberikan

dapsone dan rifampisin. deformitas palpebra yang akan

mengkibatkan kerusakan kornea dilakukan koreksi pembedahan.

Keratitis Nummularis

Ditandai dengan infiltrat bundar berkelompok dan tepinya berbatas tegas

Unilateral dan pada umumnya didapatkan pada petani yang bekerja di sawah.

Pasien mengeluh silau.

Gambaran klinis Secara objektif, mata yang terserang

tampak merah karena injeksi siliar, disertai lakrimasi

Infiltrat multipel dan bundar yang terdapat di lapisan kornea bagian superfisial biasanya tidak menyebabkan ulserasi.

Pengobatan : Pemberian kortikosteroid lokal memberikan

hasil yang baik yaitu hilangnya tanda-tanda radang dan lakrimasi tetapi penyerapan infiltrat terjadi dalam waktu yang lama, dapat 1-2 tahun

Keratitis Profunda

Keratitis Interstisial Luetik Keratitis Sklerotikans

(Sklerokeratitis)

 Keratitis Interstisial Luetik

Merupakan manifestasi lanjut dari sifilis kongenital.

Merupakan reaksi imunologik terhadap treponema palidum karena kuman ini tidak dijumpai di kornea fase akut.

Manifestasi Klinik Pasien mengeluh sakit, silau, dan kabur pada

fase akut. Peradangan berupa edema, infiltrasi limfosit,

dan vasularisasi pada stroma. Proses peradangan kornea ini sembuh

sendiri. Bercak Salmon Pada fase akut , infiltrat stroma

menyebabkan kekeruhan. Dalam beberapa minggu proses peradangan

akan menjadi tenang

Pada kasus-kasus yang sangat parah, kornea tetap menebal dan gelatineus.

Pada fase peradangan aktif jaringan uvea bagian anterior selalu terlihat dalam bentuk uveitis granulomatosa,

juga dapat terjadi koroiditis yang disertai kekeruhan badan kaca.

Diagnosis peradangan pada kornea ini pada dasarnya akan sembuh sendiri.

Pengobatan mata ditujukan pada uveitis yang dapat menyebabkan perlekatan-perlekatan iris dengan pemberian tetes mata kotikosteroid

dan sulfas atropin atau skopolamin.

Keratitis Sklerotikans (Sklerokeratitis)

Gejala Klinis : kekeruhan kornea lokal berbentuk segi tiga

dengan puncak mengarah ke kornea bagian sentral.

Apabila proses peradangan berulang, kekeruhan dapat mengenai seluruh kornea.

penderita mengeluh sakit, fotofobia tetapi tidak ada sekret.

Pengobatan : Tidak ada pengobatan yang spesifik. Pemberian kortikosteroid dan anti randang

non steroid ditujukan terhadap skleritisnya, apabila teradapat iritis, selain

kortikosteroid dapat diberikan tetes mata atropin.

Ulkus Kornea

Tukak karena Bakteri Tukak streptokokus Tukak stafilokokus Tukak Pseudomonas

Tukak Virus Tukak Jamur Tukak karena Hipersensitifitas

Tukak Bakteri

Tukak streptokokus Tukak serpinginous. Tukak berwarna kuning keabu-abuan berbentuk

cakram dengan tepi tukak yang menggaung. Tukak cepat menjalar ke dalam dan

menyebabkan perforasi kornea, karena eksotoksin yang dihasilkan oleh Streptokokus Pneumonia.

Pengobatan : Sefazolin, Basitrasin tetes / injeksi subkojungtiva /

intravena.

Tukak stafilokokus faktor pencetus : keratopati bulosa, infeksi

herpes simpleks dan lensa kontak yang telah lama digunakan.

Tukak berwarna putih kekuningan disertai infiltrat secara adekuat, terjadi abses kornea yang disertai edema stroma dan infiltrasi sel lekosit

terdapat hipopion tukak(indolen)

Tukak Pseudomonas Bakteri bersifat aerob obligat & menghasilkan

eksotoksin penghambat sintesis protein jaringan kornea cepat hancur dan mengalami kerusakan. tukak kecil di bagian sentral kornea dengan

infiltrat berwarna keabu-abuan disertai edema epitel dan stroma.

cepat melebar & mendalam perforasi kornea. Discharge kental berwarna kuning kehijauan.

Pengobatan Gentamaisin, tobramisin, karbensilin lokal

subkonjungtiva serta intravena.

Ulkus cornea dengan pseudomonas keratitis

Ulkus cornea dengan herpes simpleks keratitis

Ulkus cornea oleh jamur

Tukak Virus

Dendrit yang diikuiti vesikel-vesikel kecil di lapisan epitel, yang bila pecah akan menimbulkan tukak.

Tukak dapat juga terjadi pada bentuk disiform, bila mengalami nekrosis di bagian sentral.

Tukak Jamur

Etiologi Penggunaan antibiotik secara berlebihan

dalam waktu yang lama atau pemakaian kortikosteroid jangka panjang

Fusarium dan sefalosporium menginfeksi kornea setelah suatu trauma yang disertai lecet epitel,

Infeksi oleh jamur lebih sering didapatkan di daerah yang beriklim tropik

Pengobatan Obat anti jamur dengan spektrum luas.

Apabila memungkinkan dilakukan pemeriksaan laboratorium dan tes

sensitivitas untuk dapat memilih obat jamur yang spesifik.

Tukak karena Hipersensitifitas

Tukak Marginal kornea bagian perifer dapat berbentuk bulat / rektangular dapat satu atau banyak terdapat daerah kornea yang sehat antara tukak

dengan limbus Tukak Cincin

letak tukak tepat di bagian dalam limbus dan hampir mengelilingi limbus.

tidak ada hubungan dengan konjungtivitis atau blefaritis.

biasanya berhubungan dengan penyakit sistemik.

Pengobatan Pemberian kortikosteroid topikal akan

sembuh dalam 3-4 hari, tetapi dapat rekurens.

Antibiotika diberikan untuk infeksi stafilokokus atau kuman lainnya.

Disensitisasi dengan toksoid stafilokok dapat memberikan penyembuhan yang efektif.

Uvea (Uveitis Anterior)Keluhan pasien sakit di mata

terbatas di daerah periorbita dan mata bertambah sakitnya bila dihadapkan pada

cahaya dan tekanan. sakit kepala Fotofobia

bervariasi dan dapat demikian hebat sampai kelopak mata tidak bisa dibuka pada waktu pemeriksaan mata

lakrimasi. sebanding dengan derajat fofobia.

Pada uveitis anterior supuratif dapat disertai gejala umum sepertii panas, gelisah, menggigil, dan sebagainya

Terdapat injeksi siliar, presipitat keratik, fler serta sel dalam bilik mata depan serta endapan fibrin pada pupil yang dapat menyebabkan sinekia posterior.

Pada jenis granulomatosa didapatkan presipitat keratik Mutton fat pada endotel kornea, nodul Koeppe atau nodul Busacca pada iris.

Pengobatan Tetes mata sulfas atropin 1 %, prinsipnya

untuk membuat pupil selebar-lebarnya dan tetap tinggal lebar selama 2 minggu. Hal yang harus diingat pada pemberian

atropin adalah serangan glaukoma. Tetes mata steroid 4-6 x sehari

tergantung pada beratnya penyakit. Antibiotik diberikan apabila mikro-

organisme penyebab diketahui.

Glaukoma Kongestif AkutKeluhan : Sakit kepala dan terus muntah-muntah, Nyeri dirasakan di dalam & di sekitar

mata. Penglihatannya kabur sekali.

Manifestasi klinik: Palpebra udem, Konjungtiva bulbi sangat hiperemik

(kongestif), Injeksi siliar dan kornea yang suram. Bilik mata depan dangkal. Pupil tampak midriasis Refleks pupil lambat atau tidak ada. Visus menurun sampai hitung jari

Pengobatan : Harus diingat bahwa kasus glaukoma akut

adalah masalah pembedahan. Pemberian obat hanya untuk tindakan

darurat agar segera dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas pembedahan mata. Miotik Carbonic Anhidrase Inhibitor Obat hiperosmotik Morfin

Endoftalmitis

• Peradangan berat dalam bola mata.

• Tanda utama : abses dari badan kaca

• Penyebab : bakteri, jamur, parasit datang secara eksogen, endogen, perkontuinatum

• Gejala & Tanda klinik :

- Rasa sakit hebat

- Kalopak merah & bengkak

- Konjungtiva kemosis dan merah

- Kornea keruh

- COA keruh & kadang- kadang hipopion(+)

- Kekeruhan atau abses dalam badan kaca

Pengobatan :- Harus dirawat.

- Antibiotik lokal dan sistemik (sesuai dengan

kausa).

- Sikloplegik 3 kali sehari tetes mata.

- Bila pengobatan gagal dilakukan eviserasi

Panoftalmitis

•Peradangan seluruh bola mata termasuk sklera dan kapsul tenon sehingga bola mata merupakan rongga abses.

•Penyebab : bakteri, jamur ataupun parasit yang dapat berasal dari endoftalmitis yang terlantar kemudian meluas atau berasal dari sinus-sinus paranasal menjalar ke orbita untuk kemudian menyebar keseluruh jaringan mata.

• Gejala :- Gejala umum : panas, sakit kepala, gemetar.- Mata sakit.- Mata sukar bergerak- Penglihatan mengalami kemunduran

• Tanda Klinis :- Mata menonjol.- Protrusio bulbi- Palpebra edema.- Konjungtiva kemotik.- Injeksi konjungtiva dan perikornea hebat.- Kornea keruh.- COA terdapat pus.- Badan kaca terdapat pus.- Didalam fundus okuli terdapat refleks putih.

Pengobatan :- Penderita harus dirawat.

- Antibiotika dosis tinggi.

- Bila gejala radang sangat berat dapat dilakukan

eviserasi bulbi untuk mempercepat

penyembuhan dan mencegah penyebaran yang

lebih jauh.

Oftalmika Simpatika

• Iridosiklitis pada satu mata (sympatizing eye) karena mata yang sebelahnya (exiting eye) mendapat luka dengan infeksi yang kemudian menderita iridosiklitis (peradangan bilateral) dengan

•penglihatan menurun dan

•mata merah.

•Penyebab :- Luka pada kecelakaan atau operasi.- Benda asing intraokuler.- Ulkus kornea.- Perforasi ulkus kornea.

•Gejala :- Mata sakit.- Fotofobia.- Lakrimasi.- Daya akomodasi berkurang.- Penglihatan kabur.

•Tanda :- Pada penyinaran oblik tampak efek tyndal (+).- Pada bilik mata terdapat reaksi intraokular

berat berupa ’mutton fat’ deposit pada dataran belakang retina.

- Pupil : oklusi pupil

- Uvea :∙ Uvea menipis.∙ Uvea anterior ataupun posterior

terdapat tanda radang ringan.∙ Sinekia anterior perifer.∙ Pada iris terdapat nodul infiltrasi,

neovaskularisasi iris.- Lensa keruh (katarak).- Retina :

∙ Ablasi retina eksudatifa.∙ Nodul kecil berpigmen pada lapisan epitel pigmen retina.

- Papilitis.

Pengobatan :- Enukleasi pada mata yang buta sebelum mata

tersebut menimbulkan reaksi simpatis.

- Steroid topical, periokular steroid injeksi, steroid

sistemik.

- Sikloplegik.

PERBANDINGAN ENDOFTALMITIS PERBANDINGAN ENDOFTALMITIS DAN PANOFTALMITISDAN PANOFTALMITIS

Endoftalmitis Panoftalmitis

Radang Intraokular Intraokular

Intraorbita

Demam Tidak nyata Nyata

Sakit bola mata Ada Berat

Pergerakan bola mata Masih dapat Sakit, tidak bergerak

Eksoftalmos Tidak ada Mata menonjol

Bedah Enukleasi Eviserasi bulbi

top related