plagiasi merupakan tindakan tidak terpujirepository.stieykpn.ac.id/95/1/ringkasan skripsi... ·...
Post on 27-Oct-2020
6 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
1
PENDAHULUAN
Menurut UU No.10 Tahun 1998 pasal 4 tentang perbankan menyatakan bahwa
perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional
dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas
nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Pemerintah sendiri juga
memiliki bank yang dinamakan Bank BUMN atau Persero. Berbeda kepemilikan
tentu berbeda pula tim manajemen yang mengelolanya. Bank BUMN susunan tim
manajemen dijabat oleh WNI sedangkan pada Bank asing susunan tim manajemen
dijabat sebagian oleh WNA.
Jasa bank banyak digunakan oleh masyarakat saat ini, maka masyarakat
tentu perlu pertimbangan dalam menggunakan jasa bank tersebut. Salah satu yang
bisa dijadikan pertimbangan adalah tingkat kesehatan bank. Namun BI/OJK tidak
mewajibkan pihak bank untuk mempublikasikan hasil penilaian secara rinci
tingkat kesehatan bank kepada publik, kecuali publikasi yang berkaitan dengan
laporan keuangan bank, dan rasio-rasio keuangan umum seperti CAR, ROA, ROI,
dan sebagainya. Untuk itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang tingkat
kesehatan bank dengan menggunakan rasio-rasio keuangan umum dan informasi
kuantitatif yang terdapat pada laporan tahunan bank secara sederhana.
Tingkat kesehatan bank di Indonesia yang terdiri dari beberapa faktor ini
diatur oleh Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Republik Indonesia berdasarkan
Peraturan BI No. 6/10/PBI/2004 dengan kriteria C (Capital), A (Asset Quality), M
(Management), E (Earning), L (Liquidity), S (Sensitivity) lalu berubah menjadi
Peraturan BI No. 13/1/PBI/2011 dengan kriteria R (Risk Profile), G (Good
Corporate Governance), E (Earnings), C (Capital). Tetapi resmi sejak tanggal 31
Desember 2013, sesuai amanat UU No 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), OJK secara resmi mengawasi kinerja seluruh bank yang ada di
Indonesia, mengambil alih tugas pengaturan dan pengawasan perbankan yang
selama ini dilakukan Bank Indonesia. Kemudian OJK mengeluarkan Surat Edaran
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/SEOJK.03/2017 tentang penilaian tingkat
kesehatan Bank Umum yang isinya sama dengan Peraturan BI No. 13/1/PBI/2011.
Jadi walaupun tugas untuk mengawasi kinerja seluruh bank di Indonesia sudah
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
2
diambil alih oleh OJK tetapi sebagian besar peraturan sama dengan peraturan
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, maka tugas utama Bank Indonesia saat ini
adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, serta mengatur dan
menjaga kelancaran sistem pembayaran.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing
periode 2014-2016 pada faktor Risk Profile jika dilihat dari faktor risiko
kredit, pasar, likuditas, dan kepatuhan?
2. Apakah terdapat perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank
Asing periode 2014-2016 pada faktor Good Corporate Governance?
3. Apakah terdapat perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing
periode 2014-2016 pada faktor Earnings?
4. Apakah terdapat perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing
periode 2014-2016 pada faktor Capital?
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan
Bank Asing periode 2014-2016 pada faktor Risk Profile jika dilihat dari
faktor risiko kredit, pasar, likuditas, dan kepatuhan.
2. Mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan
Bank Asing periode 2014-2016 pada faktor Good Corporate Governance.
3. Mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan
Bank Asing periode 2014-2016 pada faktor Earnings.
4. Mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan
Bank Asing periode 2014-2016 pada faktor Capital.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak
antara lain:
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini digunakan untuk menerapkan ilmu yang didapatkan di perguruan
tinggi berdasarkan topik yang dibahas.
2. Bagi Nasabah
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
3
Bagi nasabah penelitian ini dapat memberikan informasi untuk pertimbangan
dalam hal pemilihan bank.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk melakukan penelitian
selanjutnya.
Kontribusi dalam penelitian ini adalah:
1. Menggunakan sampel yang berbeda dari penelitian sebelumnya yang dijadikan
acuan dalam penelitian ini.
2. Tahun penelitian yang lebih up to date dari penelitian sebelumnya.
LANDASAN TEORI
Bank
Pengertian bank menurut Undang-Undang RI No.10 Tahun 1998 tanggal 10
November tentang perbankan adalah: Badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak.
Jenis-jenis Bank
Jenis perbankan dewasa ini berdasarkan UU No.10 Tahun 1998 dan menurut
Kasmir (2017) dapat ditinjau dari berbagai segi antara lain:
1. Segi Fungsi
a. Bank Umum
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2. Segi Kepemilikan
a. Bank milik pemerintah
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
4
Akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga
seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah. Contoh: Bank
Mandiri, Bank BTN, Bank BNI, Bank BRI.
Bank Pemerintah Daerah (BPD) terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II
masing-masing provinsi yaitu: BPD DIY, BPD DKI Jakarta, BPD Bali,
dan BPD lainnya.
b. Bank milik swasta nasional
Bank milik swasta nasional atau BUMS adalah bank yang seluruh atau
sebagian besar dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun
oleh swasta dan keuntungan dimiliki oleh swasta pula. Contoh: Bank
BCA, Bank Muamalat, Bank Mega, dan lainnya.
c. Bank milik asing
Bank milik asing adalah cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik
milik swasta asing maupun pemerintah asing suatu negara. Contoh: Bank
HSBC, Citibank, Bangkok Bank, dan lainnya.
d. Bank milik campuran
Bank milik campuran adalah bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki
oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Mayoritas sahamnya dimiliki
oleh warga negara Indonesia. Contoh: Bank Commonwealth, Bank Agris,
Bank ANZ, dan lainnya.
3. Segi Status
a. Bank devisa
Bank yang melakukan transaksi ke luar negeri atau transaksinya
berhubungan dengan valuta asing.
b. Bank non devisa
Bank yang tidak diperbolehkan untuk melakukan transaksi keuangan
dengan luar negeri atau berkaitan dengan valuta asing.
4. Segi Cara Menentukan Harga
a. Bank konvensional
Bank yang menentukan harganya menetapkan suatu tingkat bunga tertentu,
baik untuk dana yang dikumpulkan maupun disalurkan.
b. Bank syariah
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
5
Bank yang penetuan harganya tidak menetapakan suatu tingkat bunga
tertentu tetapi didasarkan pada prinsip-prinsip syariah.
Tingkat Kesehatan Bank
Tingkat Kesehatan Bank adalah hasil penilaian kondisi bank yang dilakukan
terhadap risiko dan kinerja bank. Saat ini terdapat perubahan faktor-faktor
penilaian tingkat kesehatan bank berdasarkan Peraturan BI No.6/10/PBI/2004
dengan kriteria CAMELS ke No.13/1/PBI/2011 dengan kriteria RGEC, meskipun
prinsipnya tidak jauh berbeda. Penyempurnaan ini dilatarbelakangi oleh
perubahan kompleksitas usaha dan profil risiko, penerapan pengawasan secara
konsolidasi, serta perubahan pendekatan penilaian kondisi bank yang diterapkan
secara internasional. Perubahan yang terdapat pada PBI 2011 dibandingkan
dengan PBI 2004 adalah PBI 2011 menggolongkan faktor penilaian menjadi
empat faktor yang disingkat RGEC, mencakup profil risiko (Risk Profile/R)
dimana faktor kualitas aset (A), likuiditas (L), dan sensitivitas terhadap risiko
pasar (S) pada sistem penilaian CAMELS melebur disini namun pada kriteria
RGEC jenis risiko lebih banyak dibanding pada CAMELS, Good Corporate
Governance (GCG/G) menggantikan faktor manajemen (M) pada CAMELS dan
sudah lebih disempurnakan, sedangkan rentabilitas (earnings/E) dan permodalan
(equity/C) pada RGEC sama dengan CAMELS untuk penilaian tingkat kesehatan
bank (Hendro, 2014).
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan bank sesuai dengan
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/SEOJK.03/2017 meliputi:
1. Profil risiko (risk profile)
a. Risiko kredit
b. Risiko pasar
c. Risiko likuiditas
d. Risiko operasional
e. Risiko hukum
f. Risiko stratejik
g. Risiko kepatuhan
h. Risiko reputasi
2. Good Corporate Governance (GCG)
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
6
Penilaian faktor GCG merupakan penilaian terhadap kualitas manajemen bank
atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Prinsip-prinsip GCG dan fokus
penilaian terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip GCG berpedoman pada
ketentuan Bank Indonesia mengenai Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum
dengan memperhatikan karakteristik dan kompleksitas usaha bank.
3. Rentabilitas (earnings)
Penilaian faktor rentabilitas meliputi evaluasi terhadap kinerja rentabilitas atau
kemampuan bank dalam menciptakan laba.
4. Permodalan (equity)
Penilaian atas faktor permodalan meliputi evaluasi terhadap kecukupan
permodalan dan kecukupan pengelolaan permodalan.
Rerangka Penelitian
Bank Asing Bank BUMN
Metode RGEC
Risk Profile:
NPL, LDR,
PDN
Good
Corporate
Governance
Capital:
CAR
Earnings:
ROA, ROE,
NIM,
BOPO
Uji Normalitas
Kesimpulan
Data terdistribusi normal:
Uji Beda Dua Rata-rata
Populasi
Data tidak terdistribusi normal:
Uji Mann-Whitney U
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
7
Penelitian Terdahulu
Tabel 1
No Peneliti Judul Variabel Hasil
1 Nur Fitriana, dkk
(2015)
Tingkat Kesehatan Bank
Umum Syariah dengan
Bank Umum
Konvensional: Metode
RGEC.
NPF/NPL,
LDR, GCG,
ROA,
CAR/KPMM.
Tidak terdapat
perbedaan
tingkat
kesehatan bank
pada faktor
NPF/NPL, LDR,
GCG dan CAR,
tetapi terdapat
perbedaan pada
faktor ROA
tahun 2012-
2014.
2 Rio Putra Adita
(2016)
Analisis Perbandingan
Laporan Kinerja
Keuangan Menggunakan
Metode RGEC Pada
Jenis Bank Berdasarkan
Status Kepemilikan
(Studi pada Bank Umum
Milik Negara dan Bank
Campuran Tahun 2011-
2014).
ROA, BOPO,
ROE, NIM,
CAR, NPL,
LDR, NPM.
Tidak terdapat
perbedaan
tingkat
kesehatan bank
pada faktor
ROA, BOPO,
ROE, NIM,
CAR, tetapi
terdapat
perbedaan pada
faktor NPL,
LDR, NPM.
3 Vanessa Elisabeth
Korompis, dkk
(2015)
Analisis Perbandingan
Tingkat Kesehatan Bank
Berdasarkan Metode
RGEC (Studi pada PT
Bank Rakyat Indonesia
Tbk dan PT. Bank
Mandiri Tbk Tahun
2012-2014)
ROA, CAR,
NPL, LDR.
Tidak terdapat
perbedaan
tingkat
kesehatan bank
pada faktor
ROA, CAR,
tetapi terdapat
perbedaan pada
faktor NPL,
LDR.
4 Monika Basama
(2017)
Analisis Perbandingan
Tingkat Kesehatan Bank
dengan Metode RGEC di
Indonesia (Studi
Komparatif: Bank
BUMN, Swasta Nasional
dan Asing Tahun 2013-
2015).
NPL, LDR,
GCG, ROA,
NIM dan CAR.
Terdapat
perbedaan pada
faktor NPL,
LDR, GCG,
ROA, NIM dan
CAR.
5 Rizky Sandyningtyas
Putri Karno (2016)
Analisis Perbandingan
Tingkat Kesehatan Bank
dengan
Metode RGEC antara
Bank BUMN dan BUMS
periode
2010-2014.
NPL, IRR,
LAR, CAR,
NPL, LDR,
CR, NIM.
Tidak terdapat
perbedaan
tingkat
kesehatan bank
pada faktor
NPL, IRR, LAR,
CAR, NPL
tetapi terdapat
perbedaan pada
faktor LDR, CR,
NIM.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
8
Hipotesis Penelitian
Perbedaan Tingkat Kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada Faktor
Risk Profile
Penelitian ini hanya akan mengukur risiko kredit dengan NPL, risiko likuiditas
dengan LDR dan risiko kepatuhan dengan PDN karena data kuantitatif yang bisa
ditemukan ada pada ketiga risiko tersebut.
Rasio NPL menunjukkan total kredit bermasalah yang dapat dikendalikan
oleh bank, maka semakin kecil rasio NPL semakin baik pula kondisi bank untuk
mengendalikan kredit bermasalah tersebut. Sedangkan rasio LDR merupakan
rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan
dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan (Kasmir,
2017). Lalu PDN merupakan salah satu peraturan yang wajib dipatuhi oleh bank,
ketentuan PDN untuk membatasi gap antara aset dan kewajiban per mata uang
asing yang dimiliki bank, sehingga risiko akibat pergerakan mata uang menjadi
terkendali. Perbedaan kepemilikan tentunya mempengaruhi kebijakan dan strategi
yang diambil dalam pengelolaan risiko yang diambil pada suatu bank. Misalnya
pada bank asing yang manajemennya dipengaruhi oleh kebijakan dari induk yang
berasal dari luar negeri (Basama, 2017). Hal ini didukung pula oleh penelitian
yang dilakukan oleh Adita (2016) bahwa terdapat perbedaan tingkat kesehatan
Bank BUMN dan Bank campuran pada faktor NPL dan LDR. Berdasarkan
penjelasan tersebut maka hipotesis yang dikembangkan untuk penelitian ini
adalah:
H1: Ada perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor
Risk Profile.
Perbedaan Tingkat Kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada Faktor
Good Corporate Governance
Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/DPNP tentang pelaksanaan
Good Corporate Governance bagi Bank Umum penilaian tersebut dibagi menjadi
3 (tiga) aspek governance yaitu governance structure, governance process, dan
governance outcome, sebagai suatu proses yang berkesinambungan. Governance
structure bertujuan untuk menilai struktur tata kelola bank meliputi Komisaris,
Direksi, Komite dan satuan kerja pada bank serta kebijakan dan prosedur bank,
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
9
sistem informasi manajemen serta tugas pokok dan fungsi masing-masing struktur
organisasi. Governance process bertujuan untuk menilai efektivitas proses
pelaksanaan prinsip GCG oleh manajemen. Governance outcome bertujuan untuk
menilai kualitas outcome yang memenuhi harapan stakeholders bank yang
merupakan hasil proses pelaksanaan prinsip GCG yang didukung oleh kecukupan
struktur dan infrastruktur tata kelola bank, maka dengan berbedanya kepemilikan
suatu bank dimana Bank BUMN susunan tim manajemen dijabat oleh WNI dan
Bank Asing dijabat sebagian oleh WNA hal ini mempengaruhi pula GCG yang
diterapkan masing-masing bank. Menurut Basama (2017) perbedaan kepemilikan
juga akan mengakibatkan perbedaan dalam pemilihan manajemen, sehingga
terdapat perbedaan kemampuan dalam mengelola dan mengoperasikan bank.
Berbedanya jenis kepemilikan maka berbeda juga sumber daya yang dimiliki oleh
setiap jenis bank, dimana sumber daya yang dimiliki ikut menentukan tingkat
efisiensi bank tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut maka hipotesis yang
dikembangkan untuk penelitian ini adalah:
H2: Ada perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor
Good Corporate Governance.
Perbedaan Tingkat Kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada Faktor
Earnings
Earnings atau rentabilitas penilaiannya didasarkan pada kemampuan suatu bank
dalam menciptakan laba. Dalam penelitian ini rasio yang digunakan untuk
mengukur faktor rentabilitas yaitu rasio ROA, ROE, NIM dan BOPO. Bank
BUMN memiliki cabang yang tersebar hampir di semua daerah di Indonesia
sedangkan Bank Asing hanya beberapa di kota-kota besar di Indonesia sehingga
hal ini akan mempengaruhi jumlah nasabah dalam memanfaatkan jasa bank
tersebut. Bank BUMN yang merupakan bank milik pemerintah tentunya banyak
melakukan kerjasama dengan pemerintah dalam program-program yang sedang
dijalankan oleh pemerintah, maka dengan perbedaan tersebut akan mempengaruhi
kinerja bank dalam menciptakan laba. Hal ini didukung dengan penelitian yang
dilakukan oleh Fitriana, dkk. (2015) bahwa terdapat perbedaan tingkat kesehatan
bank pada faktor earning yang diwakili dengan rasio ROA. Berdasarkan
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
10
penjelasan tersebut maka hipotesis yang dikembangkan untuk penelitian ini
adalah:
H3: Ada perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor
Earnings.
Perbedaan Tingkat Kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada Faktor
Capital
Faktor capital ini bisa diukur dengan rasio solvabilitas yang merupakan ukuran
kemampuan bank mencari sumber dana untuk membiayai kegiatannya. Dalam
penelitian ini digunakan rasio CAR untuk mengukur kecukupan modal bank.
Dengan dana yang besar bank dapat melakukan kegiatan dengan skala yang besar
pula, sedangkan jumlah dana yang kecil akan membatasi gerak usaha bank.
Sumber dana dapat berasal dari masyarakat luas yang berupa giro, deposito
berjangka dan tabungan. Bank umum juga menerima simpanan pemerintah dalam
bentuk deposit pemerintah (Subagyo, dkk., 2005). Karena perbedaan kepemilikan
tentu berbeda pula asal modalnya, Bank BUMN menerima modal dari pemerintah
sedangkan Bank Asing didukung oleh induk bank asalnya sebagai pemodal.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka hipotesis yang dikembangkan untuk
penelitian ini adalah:
H4: Ada perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor
Capital.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel Data Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah Bank BUMN dan Bank Asing yang terdaftar
pada direktori perbankan Bank Indonesia tahun 2014-2016. Total Bank BUMN
yang terdaftar ada 4 dan Bank asing ada 7.
Untuk penelitian ini digunakan sampel berdasarkan pertimbangan atau
kriteria. Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel ini adalah:
1. Bank BUMN dan Bank asing yang terdaftar pada direktori perbankan Bank
Indonesia dan masih aktif pada tahun 2018.
2. Bank yang menyediakan data laporan tahunan selama kurun waktu penelitian
tahun 2014-2016.
Berdasarkan kriteria sampel di atas maka sampel meliputi 4 Bank BUMN
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
11
yaitu Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara, Bank Negara Indonesia, Bank
Rakyat Indonesia dan 7 Bank Asing yaitu Bangkok Bank, Bank of America, Bank
of China Limited, Citibank, HSBC, Standard Chartered Bank, dan Bank of
Tokyo Mitsubishi UFJ.
Jenis dan Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini terdapat satu jenis variabel yang digunakan yaitu variabel
independen.
Profil Risiko (Risk Profile)
a. Risiko Kredit
Tabel 2
Matriks Parameter atau Indikator Penilaian Risiko Kredit Parameter atau indikator Keterangan
NPL
(Non Performing
Loan)
a) Kredit bermasalah adalah kredit
kepada pihak ketiga bukan bank
yang tergolong kurang lancar,
diragukan, dan macet.
b) Total kredit adalah kredit kepada
pihak ketiga bukan bank.
Kriteria Penilaian Peringkat
1 NPL <2% Sangat
Baik
2 2% ≤ NPL <5% Baik
3 5% ≤ NPL <8% Cukup
Baik
4 8% ≤ NPL < 12% Kurang
Baik
5 NPL ≥12% Tidak
Baik
Sumber: Kodifikasi PBI Kelembagaan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
b. Risiko Likuiditas
Tabel 3
Matriks Parameter atau Indikator Penilaian Risiko Likuiditas Parameter atau indikator Keterangan
LDR (Loan to
Deposits Ratio)
a) Kredit merupakan kredit yang
diberikan kepada pihak ketiga (tidak
termasuk kredit kepada bank lain).
b) Dana pihak ketiga mencakup giro,
tabungan, deposito (tidak termasuk
giro dan deposito antar bank)
Kriteria Penilaian Peringkat
1 50% < LDR < 75% Sangat
Baik
2 75% < LDR < 85% Baik
3 85% < LDR<100% Cukup
Baik
4 100% < LDR <120% Kurang
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
12
Baik
5 LDR > 120% Tidak
Baik
Sumber: Kodifikasi PBI Kelembagaan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
c. Risiko Kepatuhan
Tabel 4
Matriks Parameter atau Indikator Penilaian Risiko Kepatuhan Parameter atau
indicator
Keterangan
PDN (Persentase
Posisi Devisa Neto)
Perhitungan persentase PDN pada posisi laporan dilakukan
sesuai ketentuan PDN yang berlaku.
Kriteria Penilaian Peringkat
1 Tidak ada pelanggaran rasio PDN. Sangat
Baik
2 Tidak ada pelanggaran rasio PDN namun
pernah melakukan pelanggaran dan
pelanggaran tersebut telah diselesaikan pada
masa triwulanan penilaian
Baik
3 0% < pelanggaran rasio PDN < 10%
Frekuensi pelanggaran rendah.
Cukup
Baik
4 10% < pelanggaran Rasio PDN < 25%
Frekuensi pelanggaran cukup tinggi.
Kurang
Baik
5 Pelanggaran rasio PDN > 25%
Frekuensi pelanggaran tinggi.
Tidak
Baik
Sumber: Kodifikasi PBI Kelembagaan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
1. Good Corporate Governance
Tabel 5
Matriks Parameter atau Indikator Penilaian Faktor Tata Kelola
Penilaian Faktor Tata Kelola Keterangan
GCG Parameter atau indikator
penilaian faktor tata
kelola yang merupakan
penilaian terhadap
manajemen bank atas
pelaksanaan prinsip tata
kelola mengacu pada
ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan mengenai
Penerapan Tata Kelola
bagi Bank Umum dengan
memperhatikan
karakteristik dan
kompleksitas usaha bank.
Hasil pelaksanaan prinsip tata kelola bank
sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan mengenai Penerapan Tata
Kelola bagi Bank Umum hanya merupakan
salah satu sumber penilaian peringkat faktor
tata kelola bank dalam penilaian Tingkat
Kesehatan Bank.
Kriteria Penilaian Peringkat
1 < 1,5 Sangat
Baik
2 1,5 < Nilai Komposit < 2,5 Baik
3 2,5 < Nilai Komposit < 3,5 Cukup
Baik
4 3,5 < Nilai Komposit < 4,5 Kurang
Baik
5 4,5 < Nilai Komposit < 5 Tidak
Baik
Sumber: Kodifikasi PBI Kelembagaan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
13
2. Earnings
a. ROA
Tabel 6
Matriks Parameter atau Indikator Penilaian Faktor Rentabilitas ROA Parameter atau indicator Keterangan
ROA
(Return on
Assets)
a) Penghitungan laba sebelum pajak
disetahunkan.
Contoh : Untuk posisi Juni :
(akumulasi laba per posisi Juni/6) x
12
b) Rata-rata total aset.
Contoh : Untuk posisi Juni :
(penjumlahan total aset Januari –
Juni)/6
Kriteria Penilaian Peringkat
1 ROA > 1,5% Sangat
Baik
2 1,25% < ROA ≤ 1,5% Baik
3 0,5% < ROA ≤ 1,25% Cukup
Baik
4 0% < ROA ≤ 0,5% Kurang
Baik
5 ROA ≤ 0% Tidak
Baik
Sumber: Kodifikasi PBI Kelembagaan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
b. ROE
Tabel 7
Matriks Parameter atau Indikator Penilaian Faktor Rentabilitas ROE
Parameter atau indicator Keterangan
ROE (Return
on Equity)
a) Rata-rata equity : rata-rata modal inti.
b) Contoh : Untuk posisi Juni :
(penjumlahan modal inti Januari-
Juni)/6
c) Perhitungan modal inti dilakukan
berdasarkan ketentuan Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum yang
berlaku.
Kriteria Penilaian Peringkat
1 ROE >20%
Perolehan laba sangat
tinggi.
Sangat
Baik
2 12,51% < ROE ≤ 20%
Perolehan laba tinggi.
Baik
3 Perolehan laba cukup
tinggi, atau rasio ROE
berkisar antara 5% sampai
dengan 12,5%.
Cukup
Baik
4 Perolehan laba Bank Kurang
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
14
rendah atau cenderung
mengalami kerugian (ROE
mengarah negatif).
Baik
5 Bank mengalami kerugian
yang besar (ROE negatif).
Tidak
Baik
Sumber: Kodifikasi PBI Kelembagaan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
c. NIM
Tabel 8
Matriks Parameter atau Indikator Penilaian Faktor Rentabilitas NIM Parameter atau indicator Keterangan
NIM (Net
Interest
Margin)
a) Pendapatan bunga bersih adalah
pendapatan bunga dikurangi
dengan beban bunga
(disetahunkan).
b) Rata-rata total aset produktif,
contoh: Untuk posisi bulan Juni
dihitung dengan cara
menjumlahkan total aset produktif
posisi Januari sampai dengan Juni
dibagi dengan 6.
c) Aset produktif yang
diperhitungkan adalah aset yang
menghasilkan bunga di neraca.
Kriteria Penilaian Peringkat
1 >3% Sangat
Baik
2 2%< NIM ≤ 3% Baik
3 1,5% < NIM ≤ 2% Cukup
Baik
4 1% < NIM ≤ 1,5% Kurang
Baik
5 NIM ≤ 1% Tidak
Baik
Sumber: Kodifikasi PBI Kelembagaan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
d. BOPO
Tabel 9
Matriks Parameter atau Indikator Penilaian Faktor Rentabilitas BOPO
Parameter atau indicator Kriteria Penilaian Peringkat
BOPO (Biaya
Operasional
dibandingkan
dengan
Pendapatan
Operasional)
1 < 92% Sangat
Baik
2 92% < BOPO< 94%
Baik
3 BOPO
berkisar
antara 94%
sampai
dengan 96%.
Cukup
Baik
4 96% < Kurang
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
15
BOPO< 98% Baik
5 98% < BOPO
< 100%
Tidak
Baik
Sumber: Kodifikasi PBI Kelembagaan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
3. Capital
Tabel 10
Matriks Parameter atau Indikator Penilaian Faktor Permodalan Parameter atau indicator Keterangan
CAR (Capital
Adequacy Ratio)
atau KPMM
(Kewajiban
Penyediaan Modal
Minimum)
a. Perhitungan modal dan Aset Tertimbang Menurut
Risiko (ATMR) berpedoman pada ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan mengenai kewajiban penyediaan
modal minimum bank umum.
b. Rasio dihitung per posisi penilaian termasuk
memperhatikan tren Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum (KPMM).
Kriteria Penilaian Peringkat
1 KPMM ≥ 12% Sangat Baik
2 9% ≤ KPMM < 12% Baik
3 8% ≤ KPMM < 9% Cukup Baik
4 6% < KPMM < 8% Kurang Baik
5 KPMM ≤ 6% Tidak Baik
Sumber: Kodifikasi PBI Kelembagaan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Metode Analisis Data
Pengujian Statistik
Pengujian statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistika induktif.
Uji Normalitas
Sebelum menganalisis data dengan metode statistik parametrik maka harus
dipastikan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Untuk mengambil keputusan
bahwa data tersebut berdistribusi normal maka nilai signifikansi harus lebih besar
daripada tingkat signifikansi (α) yang digunakan =0,05. Sebaliknya jika nilai
signifikansi lebih kecil daripada tingkat signifikansi (α) yang digunakan = 0,05
maka data tersebut tidak berdistribusi normal.
Uji Hipotesis: Beda Dua Rata-rata Populasi (Sampel Independen)
Berikut adalah rumusan hipotesis:
HO: µ1 = µ2 (Tidak terdapat perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank
Asing pada periode 2014-2016 dengan metode RGEC)
HA: µ1 ≠ µ2 (Terdapat perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank
Asing pada periode 2014-2016 dengan metode RGEC).
Ketentuan yang digunakan untuk mengambil keputusan adalah:
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
16
Signifikansi (nilai probalitas) lebih besar dari α yaitu 0.05 (Signifikansi> 0.05)
atau t hitung lebih kecil dari nilai kritis t atau Ho diterima.
Signifikansi (nilai probalitas) lebih kecil dari α yaitu 0.05 (Signifikansi< 0.05)
atau t hitung lebih besar dari nilai kritis t atau Ho ditolak.
Mann-Whitney U Test
Tujuan dari Mann-Whitney U Test untuk menguji dugaan (hipotesis) beda dua
rata-rata populasi dimana data yang dianalisis tidak memenuhi persyaratan
berdistribusi normal (Subiyakto, dkk., 2011). Dengan rumusan hipotesis:
HO: µ1 = µ2 (Tidak terdapat perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank
Asing pada periode 2014-2016 dengan metode RGEC)
HA: µ1 ≠ µ2 (Terdapat perbedaan tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank
Asing pada periode 2014-2016 dengan metode RGEC).
Ketentuan yang digunakan untuk mengambil keputusan adalah:
Signifikansi (nilai probalitas) lebih besar dari α yaitu 0.05 (Signifikansi> 0.05)
atau Z hitung lebih kecil dari nilai kritis Z atau Ho diterima.
Signifikansi (nilai probalitas) lebih kecil dari α yaitu 0.05 (Signifikansi< 0.05)
atau Z hitung lebih besar dari nilai kritis Z atau Ho ditolak.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Tabel 11
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Rasio N Minimum Maksimum Mean Deviasi Standar
NPL 33 0,00 % 3,90 % 1,0400 0,95864
LDR 33 74,60 % 407,08 % 138,4388 99,81757
PDN 33 0,00 % 13,43 % 1,7606 2,53920
GCG 33 1,00 % 3,00 % 1,9658 0,37680
ROA 33 -0,55 % 5,10 % 2,2370 1,39551
NIM 33 1,46 % 8,51 % 4,8285 1,75144
ROE 33 -5,27 % 31,19 % 10,6758 9,52764
BOPO 33 37,33 % 101,14 % 76,5752 16,66521
CAR 33 13,41 % 84,68 % 33,5191 22,09037
Sumber: Data yang sudah diolah
Tabel 12
Hasil Uji Normalitas Variabel Jumlah Data
(N)
Kolmogorov-Smirnov Z Signifikansi
NPL 33 0,929 0,354
LDR 33 1,921 0,001
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
17
PDN 33 1,402 0,039
GCG 33 2,316 0,000
ROA 33 0,381 0,999
NIM 33 0,540 0,932
ROE 33 0,999 0,271
BOPO 33 0,528 0,943
CAR 33 1,409 0,038
Sumber: Data yang sudah diolah
Kesimpulan dari uji normalitas ini adalah ada lima variabel yang berdistribusi
normal yaitu NPL, ROA, NIM, ROE, BOPO dan ada empat variabel yang tidak
berdistribusi normal yaitu LDR, PDN, GCG, CAR.
Uji Hipotesis
Uji hipotesis merupakan suatu alat analisis statistik untuk menguji hipotesis
(dugaan) tentang besaran parameter populasi.
Uji Beda Dua Rata-rata Populasi (Sampel Independen)
Tabel 13
Hasil Uji Grup Statistik NPL
BANK N Mean
Deviasi
Standar
NPL ASING 21 0,8433 0,99651
BUMN 12 1,3842 0,81537
Sumber: Data yang sudah diolah
Rata-rata NPL dari Bank Asing 0,8433% dan Bank BUMN 1,3842% yang
menurut matriks parameter atau indikator penilaian dari Bank Indonesia NPL
dalam kondisi yang sangat baik atau NPL<2%.
Tabel 14
Hasil Uji Sampel Independen NPL NPL Equal variances assumed
Equal variances not
assumed
Uji Lavene’s:
Signifikansi 0,792
Uji t:
Signifikansi 0,121 0,103
Mean Difference -0,54083 -0,54083
Sumber: Data yang sudah diolah
Uji Levene’s dengan nilai signifikansi 0,792>0,05 yang berarti artinya
kedua populasi (Bank Asing dan Bank BUMN) mempunyai varians yang
homogen atau sama. Karena kedua populasi mempunyai varians yang homogen
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
18
maka digunakan kolom Equal Variances Assumed. Sedangkan hasil uji t
menunjukkan nilai signifikansi pada kolom Equal Variances Assumed sebesar
0,121>0,05 yang berarti Ho diterima atau tidak terdapat perbedaan tingkat
kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor risiko kredit. Selanjutnya
adalah menguji ROA, berikut adalah hasil uji beda dua rata-rata populasi terhadap
ROA:
Tabel 15
Hasil Uji Grup Statistik ROA
BANK N Mean
Deviasi
Standar
ROA ASING 21 1,8619 1,41884
BUMN 12 2,8933 1,12541
Sumber: Data yang sudah diolah
Rata-rata ROA dari Bank Asing 1,8619% dan Bank BUMN 2,8933% yang
menurut matriks parameter atau indikator penilaian dari Bank Indonesia ROA
dalam kondisi yang sangat baik atau
ROA > 1,5%.
Tabel 16
Hasil Uji Sampel Independen ROA ROA Equal variances assumed
Equal variances not
assumed
Uji Lavene’s:
Signifikansi 0,415
Uji t:
Signifikansi 0,039 0,029
Mean Difference -1,03143 -1,03143
Sumber: Data yang sudah diolah
Uji Levene’s dengan nilai signifikansi 0,415>0,05 yang berarti artinya
kedua populasi (Bank Asing dan Bank BUMN) mempunyai varians yang
homogen atau sama. Karena kedua populasi mempunyai varians yang homogen
maka digunakan kolom Equal Variances Assumed. Sedangkan hasil uji t
menunjukkan nilai signifikansi pada kolom Equal Variances Assumed sebesar
0,039<0,05 yang berarti Ho ditolak atau terdapat perbedaan yang signifikan pada
tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor earning secara
statistik. Besarnya perbedaan rerata atau mean kedua kelompok ditunjukkan pada
kolom Mean Difference, yaitu -1,03143. Karena bernilai negatif, maka berarti
kelompok pertama memiliki mean lebih rendah dari pada kelompok kedua.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
19
Selanjutnya adalah menguji NIM, berikut adalah hasil uji beda dua rata-rata
populasi terhadap NIM:
Tabel 17
Hasil Uji Grup Statistik NIM
BANK N Mean
Deviasi
Standar
NIM ASING 21 3,9610 1,32578
BUMN 12 6,3467 1,33293
Sumber: Data yang sudah diolah
Rata-rata NIM dari Bank Asing 3,9610% dan Bank BUMN 6,3467% yang
menurut matriks parameter atau indikator penilaian dari Bank Indonesia NIM
dalam kondisi yang sangat baik atau NIM>3%.
Tabel 18
Hasil Uji Sampel Independen NIM NIM Equal variances assumed
Equal variances not
assumed
Uji Lavene’s:
Signifikansi 0,515
Uji t:
Signifikansi 0,000 0,000
Mean Difference -2,38571 -2,38571
Sumber: Data yang sudah diolah
Uji Levene’s dengan nilai signifikansi 0,515>0,05 yang berarti artinya
kedua populasi (Bank Asing dan Bank BUMN) mempunyai varians yang
homogen atau sama. Karena kedua populasi mempunyai varians yang homogen
maka digunakan kolom Equal Variances Assumed. Sedangkan hasil uji t
menunjukkan nilai signifikansi pada kolom Equal Variances Assumed sebesar
0,000<0,05 yang berarti Ho ditolak atau terdapat perbedaan yang signifikan pada
tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor earning secara
statistik. Besarnya perbedaan rerata atau mean kedua kelompok ditunjukkan pada
kolom Mean Difference, yaitu -2,38571. Karena bernilai negatif, maka berarti
kelompok pertama memiliki mean lebih rendah dari pada kelompok kedua.
Selanjutnya adalah menguji ROE, berikut adalah hasil uji beda dua rata-rata
populasi terhadap ROE:
Tabel 19
Hasil Uji Grup Statistik ROE
BANK N Mean
Deviasi
Standar
ROE ASING 21 5,0490 5,40577
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
20
BUMN 12 20,5225 6,68801
Sumber: Data yang sudah diolah
Rata-rata ROE dari Bank Asing 5,0490% yang menurut matriks parameter
atau indikator penilaian dari Bank Indonesia ROE dalam kondisi yang cukup baik
atau rasio ROE berkisar antara 5% sampai dengan 12,5% dan Bank BUMN
20,5225% dalam kondisi sangat baik atau ROE >20%.
Tabel 20
Hasil Uji Sampel Independen ROE ROE Equal variances assumed
Equal variances not
assumed
Uji Lavene’s:
Signifikansi 0,221
Uji t:
Signifikansi 0,000 0,000
Mean Difference -15,47345 -15,47345
Sumber: Data yang sudah diolah
Uji Levene’s dengan nilai signifikansi 0,221>0,05 yang berarti artinya
kedua populasi (Bank Asing dan Bank BUMN) mempunyai varians yang
homogen atau sama. Karena kedua populasi mempunyai varians yang homogen
maka digunakan kolom Equal Variances Assumed. Sedangkan hasil uji t
menunjukkan nilai signifikansi pada kolom Equal Variances Assumed sebesar
0,000<0,05 yang berarti Ho ditolak atau terdapat perbedaan yang signifikan pada
tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor earning secara
statistik. Besarnya perbedaan rerata atau mean kedua kelompok ditunjukkan pada
kolom Mean Difference, yaitu -15,47345. Karena bernilai negatif, maka berarti
kelompok pertama memiliki mean lebih rendah dari pada kelompok kedua.
Selanjutnya adalah menguji BOPO, berikut adalah hasil uji beda dua rata-rata
populasi terhadap BOPO:
Tabel 21
Hasil Uji Grup Statistik BOPO
BANK N Mean
Deviasi
Standar
BOPO ASING 21 77,7943 20,09948
BUMN 12 74,4417 8,10006
Sumber: Data yang sudah diolah
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
21
Rata-rata BOPO dari Bank Asing 77,7943% dan Bank BUMN 74,4417%
yang menurut matriks parameter atau indikator penilaian dari Bank Indonesia
BOPO dalam kondisi yang sangat baik atau BOPO <92%.
Tabel 22
Hasil Uji Sampel Independen BOPO BOPO Equal variances assumed
Equal variances not
assumed
Uji Lavene’s:
Signifikansi 0,001
Uji t:
Signifikansi 0,586 0,505
Mean Difference 3,35262 3,35262
Sumber: Data yang sudah diolah
Uji Levene’s dengan nilai signifikansi 0,001<0,05 yang berarti artinya
kedua populasi (Bank Asing dan Bank BUMN) mempunyai varians yang tidak
homogen atau beda. Karena kedua populasi mempunyai varians yang tidak
homogen maka digunakan kolom Equal Variances Not Assumed. Sedangkan hasil
uji t menunjukkan nilai signifikansi pada kolom Equal Variances Not Assumed
sebesar 0,505>0,05 yang berarti Ho diterima atau tidak terdapat perbedaan tingkat
kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor earning.
Mann-Whitney U Test
Tabel 23
Hasil Uji Rangking
BANK N Rangking
Mean Sum
Rangking
LDR 1 (Bank Asing) 21 17,81 374,00
2 (Bank BUMN) 12 15,58 187,00
Total
33
PDN 1(Bank Asing) 21 12,64 265,50
2 (Bank BUMN) 12 24,63 295,50
Total
33
GCG 1 (Bank Asing) 21 18,50 388,50
2 (Bank BUMN) 12 14,38 172,50
Total
33
CAR 1(Bank Asing) 21 20,67 434,00
2(Bank BUMN) 12 10,58 127,00
Total 33
Sumber: Data yang sudah diolah
Berdasarkan Tabel maka dapat disimpulkan:
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
22
1. Rangking mean rasio LDR dari Bank Asing lebih besar dari rangking mean
Bank BUMN, yaitu 17,81 >15,58. Semakin kecil rasio LDR menunjukkan
kondisi bank yang lebih baik.
2. Rangking mean rasio PDN dari Bank Asing lebih kecil dari rangking mean
Bank BUMN, yaitu 12,64 <24,63. Semakin kecil rasio PDN menunjukkan
kondisi bank yang lebih baik.
3. Rangking mean tingkat GCG dari Bank Asing lebih besar dari rangking
mean Bank BUMN, yaitu 18,50 >14,38. Semakin kecil tingkat GCG
menunjukkan kondisi bank yang lebih baik.
4. Rangking mean rasio CAR dari Bank Asing lebih besar dari rangking mean
Bank BUMN, yaitu 20,67 >10,58. Semakin besar rasio CAR menunjukkan
kondisi bank yang lebih baik.
Tabel 24
Hasil Uji Mann-Whitney U
LDR PDN GCG CAR
Mann-Whitney U 109,000 34,500 94,500 49,000
Wilcoxon W 187,000 265,500 172,500 127,000
Z -0,636 -3,426 -1,649 -2,882
Signifikansi 0,525 0,001 0,099 0,004
Sumber: Data yang sudah diolah
Berdasarkan Tabel maka dapat disimpulkan:
1. Signifikansi rasio LDR 0,525>0,05 maka HO diterima atau tidak terdapat
perbedaan yang signifikan pada tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank
Asing pada faktor risiko likuiditas.
2. Signifikansi rasio PDN 0,001<0,05 maka HO ditolak atau terdapat perbedaan
yang signifikan pada tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada
faktor risiko kepatuhan.
3. Signifikansi tingkat GCG 0,099>0,05 maka HO diterima atau tidak terdapat
perbedaan yang signifikan pada tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank
Asing pada faktor Good Corporate Governance.
4. Signifikansi rasio CAR 0,004<0,05 maka HO ditolak atau terdapat perbedaan
yang signifikan pada tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank Asing pada
faktor capital.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
23
Pembahasan
Tabel 25
Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis Hipotesis Penelitian Rasio Uji Hipotesis Hasil
H1=Ada perbedaan
tingkat kesehatan Bank
BUMN dan Bank Asing
pada faktor Risk Profile
NPL (risiko kredit) Uji t H1 ditolak
LDR (risiko
likuiditas)
Uji Mann-Whitney U H1 ditolak
PDN (risiko
kepatuhan)
Uji Mann-Whitney U H1 diterima
H2= Ada perbedaan
tingkat kesehatan Bank
BUMN dan Bank Asing
pada faktor Good
Corporate Governance
GCG
Uji Mann-Whitney U H2 ditolak
H3= Ada perbedaan
tingkat kesehatan Bank
BUMN dan Bank Asing
pada faktor Earnings
ROA Uji t H3 diterima
ROE Uji t H3 diterima
NIM Uji t H3 diterima
BOPO Uji t H3 ditolak
H4= Ada perbedaan
tingkat kesehatan Bank
BUMN dan Bank Asing
pada faktor Capital
CAR
Uji Mann-Whitney U H4 diterima
Sumber: Data yang sudah diolah
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tersebut maka dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Rasio NPL Bank BUMN dan Bank Asing tidak berbeda secara statistik, hal
ini didukung oleh Tabel 2 yang menunjukkan bahwa rata-rata NPL Bank
Asing dan Bank BUMN menurut matriks parameter atau indikator penilaian
dari Bank Indonesia NPL keduanya dalam kondisi yang sangat baik. Hal ini
dikarenakan pedoman penerapan manajemen risiko yang selama ini
dijalankan oleh kedua bank sama, yaitu pedoman yang ditetapkan oleh
pemerintah. Hal ini mengakibatkan tingkat risiko Bank BUMN juga tidak
memiliki perbedaan signifikan dengan tingkat risiko di Bank Asing.
2. Rasio LDR Bank BUMN dan Bank Asing tidak berbeda secara statistik, hal
ini didukung oleh Tabel 23 yang menunjukkan walaupun rangking mean rasio
LDR Bank Asing lebih besar dari rangking mean Bank BUMN tetapi tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini dikarenakan pedoman
penerapan manajemen risiko yang selama ini dijalankan oleh kedua bank
sama, yaitu pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
24
mengakibatkan tingkat risiko Bank BUMN juga tidak memiliki perbedaan
signifikan dengan tingkat risiko di Bank Asing.
3. Rasio PDN Bank BUMN dan Bank Asing berbeda secara statistik, hal ini
didukung oleh Tabel 23 yang menunjukkan bahwa rangking mean rasio PDN
Bank Asing lebih kecil dari rangking mean Bank BUMN dan menunjukkan
perbedaan yang signifikan.
4. Rasio GCG Bank BUMN dan Bank Asing tidak berbeda secara statistik, hal
ini didukung oleh Tabel 23 yang menunjukkan walaupun rangking mean
tingkat GCG Bank Asing lebih besar dari rangking mean Bank BUMN tetapi
tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini dikarenakan prinsip
pelaksanaan GCG pada industri perbankan di seluruh dunia harus senantiasa
berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar, yaitu: transparansi (transparency),
akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi
(independency), dan kewajaran (fairness).
5. Rasio ROA Bank BUMN dan Bank Asing berbeda secara statistik, hal ini
didukung oleh Tabel 6, walaupun menurut matriks parameter atau indikator
penilaian dari Bank Indonesia ROA kedua bank dalam kondisi yang sangat
baik tetapi menunjukkan perbedaan yang signifikan.
6. Rasio ROE Bank BUMN dan Bank Asing berbeda secara statistik, hal ini
didukung oleh Tabel 7 yang menunjukkan bahwa rata-rata ROE Bank Asing
menurut matriks parameter atau indikator penilaian dari Bank Indonesia ROE
Bank Asing dalam kondisi yang cukup baik dan ROE Bank BUMN dalam
kondisi sangat baik.
7. Rasio NIM Bank BUMN dan Bank Asing berbeda secara statistik, hal ini
didukung oleh Tabel 8, walaupun menunjukkan bahwa rata-rata NIM Bank
Asing dan Bank BUMN menurut matriks parameter atau indikator penilaian
dari Bank Indonesia NIM dalam kondisi yang sangat baik tetapi ada
perbedaan yang signifikan.
8. Rasio BOPO Bank BUMN dan Bank Asing tidak berbeda secara statistik, hal
ini didukung oleh Tabel 9 yang menunjukkan bahwa rata-rata BOPO Bank
Asing dan Bank BUMN yang menurut matriks parameter atau indikator
penilaian dari Bank Indonesia BOPO dalam kondisi yang sangat baik.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
25
9. Rasio CAR Bank BUMN dan Bank Asing berbeda secara statistik, hal ini
didukung oleh Tabel 23 yang menunjukkan bahwa rangking mean rasio CAR
Bank Asing lebih besar dari rangking mean Bank BUMN dan menunjukkan
perbedaan yang signifikan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat kesehatan bank antara Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor risk
profile untuk risiko kredit yang diukur dengan rasio NPL tidak menunjukkan
adanya perbedaan, maka baik Bank BUMN dan Bank Asing memiliki
kemampuan yang sama untuk mengendalikan total kredit yang bermasalah.
2. Tingkat kesehatan bank antara Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor risk
profile untuk risiko likuiditas yang diukur dengan rasio LDR tidak
menunjukkan adanya perbedaan, maka baik Bank BUMN dan Bank Asing
memiliki kemampuan yang sama untuk mengelola dana dengan
membandingkan besarnya pinjaman yang diberikan oleh bank dengan
besarnya dana pihak ketiga.
3. Tingkat kesehatan bank antara Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor risk
profile untuk risiko kepatuhan yang diukur dengan rasio PDN menunjukkan
adanya perbedaan. Rangking mean rasio PDN Bank Asing lebih kecil dari
rangking mean Bank BUMN, berarti kemampuan Bank Asing dalam menjaga
aturan kepatuhan Posisis Devisa Neto lebih baik dari Bank BUMN.
4. Tingkat kesehatan bank antara Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor
Good Corporate Governance yang diukur dengan tingkat GCG tidak
menunjukkan adanya perbedaan, maka baik Bank BUMN dan Bank Asing
memiliki kemampuan yang sama dalam menjalankan prinsip tata kelola
perusahaan.
5. Tingkat kesehatan bank antara Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor
Earning yang diukur dengan rasio ROA menunjukkan adanya perbedaan.
Rata-rata ROA Bank BUMN lebih besar dari Bank Asing, maka Bank
BUMN lebih efisien dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan laba.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
26
6. Tingkat kesehatan bank antara Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor
Earning yang diukur dengan rasio ROE menunjukkan adanya perbedaan.
Rata-rata ROE Bank BUMN lebih besar dari Bank Asing, maka Bank BUMN
lebih efisien dalam menggunakan modalnya untuk menghasilkan laba.
7. Tingkat kesehatan bank antara Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor
Earning yang diukur dengan rasio NIM menunjukkan adanya perbedaan.
Rata-rata NIM Bank BUMN lebih besar dari Bank Asing, maka kemampuan
Bank BUMN lebih baik dalam mengelola aktiva produktif sehingga bisa
menghasilkan pendapatan bunga yang tinggi.
8. Tingkat kesehatan bank antara Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor
Earning yang diukur dengan rasio BOPO tidak menunjukkan adanya
perbedaan, maka baik Bank BUMN dan Bank Asing memiliki kemampuan
yang sama untuk menjalankan kegiatan operasionalnya.
9. Tingkat kesehatan bank antara Bank BUMN dan Bank Asing pada faktor
Capital yang diukur dengan rasio CAR menunjukkan adanya perbedaan.
Rangking mean rasio CAR Bank Asing lebih besar dari rangking mean Bank
BUMN, maka kemampuan Bank Asing dalam menyediakan dana untuk
keperluan pengembangan usaha serta menampung kemungkinan risiko
kerugian yang diakibatkan dalam operasional pasar lebih baik dari Bank
BUMN.
Keterbatasan
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:
1. Penelitian ini dalam mengukur risk profile yang terdiri dari delapan risiko
yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko
hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan dan risiko reputasi hanya bisa
mengukur rasio NPL yang mewakili risiko kredit, LDR yang mewakili risiko
likuiditas, dan PDN yang mewakili risiko kepatuhan karena data kuantitatif
yang bisa ditemukan hanya ada pada ketiga rasio tersebut.
2. Perusahaan sampel bank yang diteliti jumlahnya sedikit yaitu 7 Bank Asing
dan 4 Bank BUMN, jumlah yang sedikit karena dengan metode purposive
sampling ada beberapa bank yang tidak memenuhi kriteria sehingga tidak
dipilih untuk diteliti.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
27
Saran
Peneliti memiliki beberapa saran berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, yaitu sebagai berikut:
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menemukan cara untuk mengukur
risk profile secara lengkap dari kedelapan risiko karena pada penelitian ini
hanya dapat mengukur tiga risiko.
2. Dalam memilih bank yang akan digunakan masyarakat dapat
mempertimbangkan dahulu sebelum memilih bank yang diinginkan, salah
satunya bisa dengan mempertimbangkan tingkat kesehatan bank.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
28
DAFTAR PUSTAKA
Adita, Rio Putra. (2016). Analisis Perbandingan Laporan Kinerja Keuangan
Menggunakan Metode RGEC pada Jenis Bank Berdasarkan Status
Kepemilikan. Studi pada Bank Umum Milik Negara dan Bank Campuran
Tahun 2011-2014. Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Dian Nuswantoro. Skripsi.
Algifari. (2013). Statistika Induktif untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN.
Basama, Monika. (2017). Analisis Perbandingan Tingkat Kesehatan Bank
dengan Metode RGEC di Indonesia. Studi Komparatif: Bank BUMN,
Swasta Nasional dan Asing Tahun 2013-2015. Program Sarjana Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Skripsi.
Boedijoewono, Noegroho. (2007). Pengantar Statistika. Ekonomi dan Bisnis.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Fitriana, Nur., Ahmad Rosyid., Agus Fakhrina. (2015). Tingkat Kesehatan
Bank BUMN Syariah dengan Bank BUMN Konvensional: Metode
RGEC. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 17. Nomor 02. September
2015.
Ginting, Ramlan., Candra Murniardi., Dudy Iskandar., Riska Rosdiana.
(2012). Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Kelembagaan Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank. Jakarta: Pusat Riset dan Edukasi Bank Sentral.
Hendro, Tri., Conny Tjandra Rahardja. (2014). Bank & Institusi Keuangan
Non Bank di Indonesia. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Indriantoro, Nur., Bambang Supomo. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis
Untuk Akuntansi & Manajemen. Yogyakarta: FEB UGM.
Karno, Rizky Sandyningtyas Putri. (2016). Analisis Perbandingan Tingkat
Kesehatan Bank dengan Metode RGEC antara Bank BUMN dan BUMS
periode 2010-2014. Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Dian Nuswantoro. Skripsi.
Kasmir. (2017). Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers.
Korompis, Elisabeth Vanessa., Tri Oldy Rotinsulu., Jacky Sumarauw. (2015).
Analisis Perbandingan Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Metode
RGEC. Studi pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT. Bank Mandiri
Tbk Tahun 2012-2014. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 3 No.4
Desember 2015.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
29
Peraturan Bank Indonesia No. 6/ 10 /PBI/2004 Tentang Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum.
Peraturan Bank Indonesia No. 13/ 1 /PBI/2011 Tentang Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum.
Subagyo., Sri Fatmawati., Rudy Badrudin., Astuti Purnamawati., Algifari.
(2005). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Yogyakarta: STIE
YKPN.
Subiyakto, Haryono., Algifari. (2011). Praktikum Statistika dengan MS Excel
dan SPSS. Yogyakarta: STIE YKPN.
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP /2001 Tentang Pedoman
Perhitungan Rasio Keuangan.
Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/DPNP/2013 Tentang Pelaksanaan
Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 14/SEOJK/03/2017 Tentang
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
Undang-undang No. 10 tahun 1988 Tentang Perbankan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
top related