pendekatan dalam psikologi belajar i

Post on 15-Apr-2017

174 Views

Category:

Education

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Pendekatan dalam Psikologi Belajar

Frida RusdianaPutri Ziana W.

Behavioral Kognitif sosial

Pendekatan Behavioral

Pandangan tentang belajar menurut aliran tingkah laku, tidak lain adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respons. Atau dengan kata lain,belajar adalah perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respons.

Konsep Belajar

Pengkondisian Klasik

Pengkondisian Opperant

Pengkondisian Klasik

Reinforcement, extinction, and spontaneous recovery ( penguatan, penghilangan, pengembalian spontan ). Menurut Pavlov, respons terkondisi yang paling sederhana diperoleh melalui serangkaian penguatan-yaitu tindak lanjut atau penguatan yang terus berulang dari suatu stimulus terkondisi dan diikuti stimulus tak terkondisi dan respon tak tekondisi pada interval waktu tertentu.

Pengkondisian Operant

Reinforcement Punishment Operant

Perbandingan Teori Pengkondisian Klasik Dengan Pengkondisian Operant

Perbedan

Cara Kondisionin

g Terjadi

Hakikat Respons

Penerapan Analisis perilaku• Deskripsikan baik perilaku saat ini maupun perilaku yang akhir diinginkan dalam

istilah-istilah yang dapat diamati dan dapat diukur• Identifikasi satu atau lebih penguat yang efektif• Kembangkan intervensi spesifik atau rencana penanganan atau treatmen yang bisa

melibatkan penguatan terhadap perilaku yangdiinginkan pembentukan,ekstinksi, penguatan terhadap perilaku yang berlawanan, hukuman, atau kombinasi ha-hal tersebut.

• Ukurlah frekuensi perilaku yang diinginkan dan yang tidak diinginkan baik sebelum diinginkan penanganan ( yaitu pada tingkat baseline) maupun selama diberikan penanganan.

• Monitor program penanganan demi keefektivannya dengan mengamati bagaimana perilaku berubah seiring waktu dan memodifikasi program tersebut jika diperlukan.

• Ambil langkah-langkah untuk mendorong generalisasi terhadap perilaku yang baru diperoleh (misalnya, dengan meminta siswa menjalankan perilaku tersebut dalam berbagai situasi nyata)

• Secara bertahap hapuskan penanganan itu (misalnya, melalui penguatan sebentar-sebentar) setelah perilaku yang diinginkan diperoleh.

Teori Kognitif Sosial

Teori kognitif sosial menyatakan bahwa perspektif teoritis yang berfokus pada bagaimana orang belajar dengan mengamati orang lain dan bagaimana dalam proses itu mereka mulai memegang kendali atas perilaku mereka sendiri

Asumsi DasarOrang dapat belajar dengan mengamati orang lain.

Belajar sebagai proses internal yang bisa (dan bisa juga tidak) tercermin dalam perilaku

Manusia dan lingkungannya saling mempengaruhi

Perilaku terarah pada tujuan-tujuan tertentu

Perilaku menjadi semakin bisa diatur sendiri

Self Efficacy

Efikasi adalah penilaian diri, apakah dapat melakukan tindakan yang baik atau buruk, tepat atau salah, sesuai atau tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan. Secara umum, self efficacy adalah penilaian seseorang tentang kemampuannya sendiri untuk menjalankan perilaku tertentu atau mencapai tujuan tertentu. Seseorang lebih mungkin terlibat dalam perilaku tertentu ketika mereka yakin bahwa mereka akan mampu menjalankan perilaku tersebut dengan sukses yaitu, ketika mereka memiliki self-efficacy yang tinggi.

Pengaruh Self Efficacy Terhadap Perilaku dan Kognisi

Pilihan Akitvitas

Tujuan

Usaha dan Persistensi

Pembelajaran dan

Prestasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan self-efficacy

• Keberhasilan dan kegagalan pembelajar sebelumnya

• Pesan dari orang lain

• Kesuksesan dan Kegagalan Orang Lain

• Kesuksesan dan Kegagalan dalam Kelompok yang Lebih Besar

Self regulation

Regulasi diri adalah proses dalam diri seseorang untuk mengatur pencapaian dan aksi sendiri, menetukan target untuk dirinya, mengevaluasi kesuksesannya saat mencapai target, dan memberi penghargaan pada diri sendiri karena telah mencapai tujuan tersebut. Standar dan tujuan yang kita tetapkan bagi diri kita sendiri, dan cara kita memonitor dan mengevaluasi proses-proses kognitif dan perilaku kita sendiri, dan konsekuensi-konsekuensi yang kita tentukan sendiri untuk setiap kesuksesan dan kegagalan kita semuanya merupakan aspek-aspek pengaturan diri. Idealnya, pembelajar seharusnya menjadi semakin mampu mengatur diri seiring diri seiring semakin dewasanya mereka.

Self Regulated Learning

Penetapan

tujuanPerenca

naanMotivas

i diriKontrol atensi.

Penggunaan

strategi belajar

yang fleksibel

Monitor diri.

Mencari bantuan

yang tepat.

Evaluasi diri

Pendekatan Konstruktivis Sosial dalam Pendidikan

Kontruktivis sosial merupakan penekanan pada kerja sama dengan orang lain untuk menghasilkan pengetahuan dan pemahaman. Pengetahuan dibangun oleh siswa melalui kegiatan eksplorasi dan diskusi dengan temannya. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diangkat, tetapi siswa harus mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Pendekatan konstruktivis sosial menekankan pada konteks sosial dari pembelajaran dan bahwa pengetahuan itu dibangun dan dikonstruksikan bersama (mutual).

Korelasi

ArtinyaAllah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.(QS. Al-Baqoroh: 286)

top related