pence mar an udara baru kami

Post on 04-Jul-2015

611 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Gambaran dampak Paparan CO dan Debu pada di sekitar

terminal Inderalaya

Anggota kelompok

Robby Ferdian (04081002015)

Jayusmanto (04081002016)

Welly Pasaribu (04081002033)

Nani Umi (04081002034)

Melpa J. S. (0408102040)

Dewi Gurusinga (04081002046)

Irna F. T. (04081002048)

Asnita (04081002050)

Tarida (04081002051)

Ranto (04081002052)

Abstrak

Masalah paparan CO dan debu dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan pada mereka yang terpapar di kawasan terminal Timbangan. Untuk mengetahui gambaran dari masalah ini maka dilakukan observasi dengan pendekatan kualitatif sesuai dengan metode survei. Pada kesimpulannya ditemukan bahwa paparan CO tidak begitu berpengaruh, namun yang paling berpengaruh adalah paparan debu.

the Exposure of CO and Total suspended particulate have a negative effect for environtment health specially human. Kualitative method was used to describe the exposure and effect. In the conclusion, that the exposure of CO and Total suspended particulate give a weak effect.

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang• Berdasarkan Laporan Kegiatan Koordinasi Penilaian Langit Biru Provinsi

Sumatera Selatan Tahun 2008, tingkat cemaran udara Kota Palembang meliputi kadar CO 2328 µg/m3, kadar SO2 256,8 µg/m3, kadar amoniak (NH3) 0,22 µg/m3, kadar Pb 0,05 µg/m3, kadar TSP (Total Suspended Particulate) 110,2 µg/m3dan kadar NO2 224,5 µg/m3.

• Berdasarkan beberapa studi dampak CO bervariasi pada tiap individu dan sesuai dengan kadar COnya. kadar CO yang tinggi berpengaruh pada terhadap sistem syaraf pusat dan sistem kardiovaskular. Dampak paparan debu pada manusia dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan menyebabkan iritasi. (DepKes)

• Dari beberapa penelitian menyatakan bahwa sebagian besar CO di udara berasal dari emisi kendaraan bermotor. Dan kandungan debu di udara pada umumnya berasal dari debu tanah yang bertebaran.

• Terminal timbangan merupakan kawasan yang banyak dilalui kendaraan bermotor dan terdapat banyak paparan debu dari tanah. Hal ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

4

Rumusan Masalah

Terminal Timbangan tepatnya di jalan lintas Palembang-Prabumulih Km 32 Indralaya, merupakan tempat yang dilalui oleh berbagai kendaraan bermotor dan tempat yang debunya banyak bertebaran.

Aktivitas lalu lintas ini tentu memberikan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat sekitar, bukan hanya pekerja dinas perhubungan tetapi juga pengguna jalan seperti supir kendaraan. Berdasarkan observasi yang dilakukan bahwa paparan debu dan CO dianggap sebagai sumber pencemar yang berbahaya bagi lingkungan khususnya bagi kesehatan manusia. 5

Tujuan

• Tujuan UmumMendeskripsikan dampak paparan CO dan debu di

terminal Inderalaya

• Tujuan KhususMengetahui paparan CO dan debu berdasarkan

jumlah kendaraan yang lalu lalang di terminal inderalaya

Mengetahui keluhan-keluhan yang dirasakan oleh mereka yang terpapar

6

Manfaat penelitian

1. Bagi Penelitia. Sebagai bahan untuk menambah wawasan dan

pengetahuan tentang dampak paparan pencemaran CO dan Debu.

b. Menambah pengalaman di bidang penelitian ilmiah

2. Bagi Masyarakata. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan

mengenai dampak buruk pencemaran CO dan Debu bagi kesehatan.

b. Dengan penelitian ini masyarakat dapat melakukan pencegahan untuk mengatasi dampak buruk paparan CO dan Debu.

7

3. Bagi Pemerintaha. Hasil penelitian dapat dipakai sebagai bahan masukan

untuk peningkatan kualitas lingkungan, khususnya kualitas udara di Terminal Timbangan. Serta sebagai referensi untuk melakukan penanggulangan dalam upaya pencegahan dampak Paparan CO dan Debu pada Petugas dan Masyarakat sekitar di Terminal Timbangan.

8

4. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakata. Sebagai jembatan penghubung antara lingkungan

perguruan tinggi dengan lingkungan kinerja Dinas Perhubungan.

b. Menambah informasi dan kepustakaan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan proses belajar mengajar.

c. Hasil penelitian dapat dipakai sebagai bahan kajian untuk penelitian berikutnya.

9

Ruang Lingkup

1. Lingkup Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di Terminal Timbangan tepatnya di jalan lintas Palembang-Prabumulih Km 32 Indralaya.

2. Lingkup Materi

Penelitian ini membahas mengenai dampak paparan CO dan Debu bagi petugas Dinas Perhubungan dan masyarakat di sekitar Terminal Timbangan

10

3. Lingkup WaktuPengambilan data dalam penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Maret-2 April 2011

11

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pencemaran Udaraberdasarkan Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. 02/MENKLH/1988, pencemaran udara adalah:

Masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam udara dan atau berubahnya tatanan (komposisi) udara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.Dampak dari pencemaran udara adalah Penipisan ozon,Pemanasan global,Penyakit pernafasan,Terganggunya reproduksi,Stress dan penurunan tingkat produktivitas,Kesehatan dan penurunan mental anak,Penurunan tingkat kecerdasan IQ

12

Lanjutan…B. CarbonMonoksida1.Emisi kendaraan bermotor mengandung komponen

pencemaran sebagai berikut: NOx (8,89%), CO (70,50%), SOx (0,88%), HC ( 18,34%), dan partikel (1,33%).

2.Carbon monoksida merupakan gas yang tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa, tidak mengiritasi, mudah terbakar, dan sangat beracun dan merupakan gas berasal dari pembakaran tidak sempurna.

3.Pemaparan CO ke atmosfir sebagai akibat aktivitas manusia nampak lebih nyata, misalnya dari sektor transportasi, pembakaran minyak, gas, arang atau kayu, proses-proses industri seperti industri besi, petroleum, kertas dan kayu, pembuangan limbah padat dan sumber-sumber lainnya.

13

Lanjutan…

4.Pada kondisi normal kadar CO di udara sebesar 0,1 ppm. Nilai ambang batas kadar CO di udara adalah 30ppm, apabila kadar CO melebihi ambang ini akan menimbulkan masalah yang serius bagi manusia.

14

Kadar CO di Terminal Timbangan

Kendaraan lewat 6000 per hari: 250 per jamTruk: 6000n= m x FKn= 250 x 1,2= 300 smp/jam

n = Jumlah kendaraan (smp/jam)m = Jumlah kendaraan (kendaraan/jam)FK = Faktor Konversi (smp/kendaraan) Q= n x FE x KQ= 300g/jam.km x 281,14 g/liter x 23,15 liter/100 km = 1952517,3/100=

1952,5173 gr/jam.km Q = Jumlah emisi (g/jam.km)n = Jumlah Kendaraan (smp/jam atau kendaraan/jam)FE = Faktor emisi (g/liter)K = Konsumsi bahan bakar (liter/100 km)  

15

1616

4. Dampak pencemaran CO

16

Konsentrasi CO dalam darah Gejala-gejala

<20% Tidak ada gejala

20% Nafas menjadi sesak

30% Sakit kepala, lesu, mual, dan pernafasan

sedikit meningkat

30-40% Sakit kepala berat, kebingungan, hilang

daya ingat, lemah, hilang daya

koordinasi gerakan

40-50% Kebingungan makin meningkat,

setengah sadar,

60-70% Tidak sadar, kehilangan daya

mengontrol fese dan urin

70-89% Koma, nadi menjadi tidak teratur,

kematian karena kegagalan pernafasan

C. Debu

1.Debu merupakan zat padat yang berukuran 0,1 – 25 mikron. Debu termasuk kedalam golongan partikulat yang dihasilkan oleh manusia atau alam dan merupakan hasil dari proses pemecahan suatu bahan.

2.Kandungan debu tanah Partikel debu pada umumnya

mengandung berbagai senyawa kimia yang berbeda, dengan berbagai ukuran dan bentuk yang berbeda pula, tergantung dari mana sumber emisinya.

17

4. Sumber emisi debu

• Pembakaran sampah domestik maupun komersial

• Debu tanah yang berasal dari pasir kering di sekitar lingkungan

• Perusahaan yang terdapat proses pembakaran CH (hidrokarbon) spt Batu Bara

18

5. Dampak pencemaran debu

– Dampak pencemaran debu yang ditimbulkan biasanya bersifat akut pada saluran pernafasan bagian bawah seperti pneumonia dan bronchitis baik pada anak-anak maupun pada orang dewasa.

– Pengaruh partikulat debu bentuk padat maupun cair yang berada di udara sangat tergantung kepada ukurannya. Ukuran partikulat debu yang membahayakan kesehatan umumnya berkisar antara 0,1 mikron sampai dengan 10 mikron. Selain itu partikulat debu yang melayang dan berterbangan dibawa angin akan menyebabkan iritasi pada mata dan dapat menghalangi daya tembus pandang mata.

19

BAB III Kerangka Konsep

20

Faktor Lingkungan

Paparan komponen Pencemar Udara, terdiri dari:

CO Debu

Faktor Manusia

Pemakaian APD pernafasan

Sikap Pengetahuan Masa Kerja

STATUS KESEHATAN

BAB IV Metodologi Penelitian

A. Jenis Penelitianmetode penelitian yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode penelitian survei deskriptif untuk menilai kondisi paparan dampak dari CO dan debu.

21

B. Sumber InformasiPegawai Dishub: 10 orangPedagang Kaki Lima: 5 orangSupir Angkot : 5 orang

22

C. Pengumpulan Data

1. Teknik : wawancara dan obsevasi langsung

2. Sumber Data : Data Primer (data dari hasi wawancara), dan Data Sekunder (Data Pendukung Lainnya)

3. Validitas Data: Triangulansi Waktu dan Sumber karena dari berbeda kategori

23

4. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan mengkaji hasil wawancara dengan teknik analisis kualitatif.

24

BAB V PEMBAHASAN A. Polusi CO dan Debu di terminal Timbangan

Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara dengan beberapa responden bahwa sumber pencemar udara di kawasan ini adalah debu tanah yang bertebaran dan asap yang berasal dari kendaraan bermotor (yang 70,5 % mengandung CO). Pencemaran CO ini berasal pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar di dalam mesin, artinya di sini tidak semua bahan bakar yang terdapat di dalam mesin terbakar sempurna. Pembakaran tidak sempurna ini disebabkan oleh mesin yang tidak dirawat dengan baik. Peningkatan Paparan CO terjadi seiring dengan meningkatnya aktivitas lalu lintas di terminal Inderalaya mengingat bahwa merupakan jalur provinsi.

25

dan pencemaran debu diangap berasal dari debu tanah yang bertebaran di sekitar kawasan dan sebagian dari partikel lain yang terdapat pada emisi kendaraan bermotor (1,33%).

26

CO

27

28 /3/2011 16: 50

28

debu

28/03/2011 17:00

B. Karakteristik Responden

• Pemakaian APD Pernafasan terhadap pegawai DishubDari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan, diperoleh gambaran bahwa sebagian besar petugas Dishub di Terminal Timbangan tidak menggunakan APD pada saat menjalankan tugas di lapangan, sehingga mereka rentan dengan paparan debu dari jalan yang rusak dan paparan CO sebagai hasil buangan kendaraan bermotor.

29

• SikapKarakteristik sikap yang dimiliki responden mempengaruhi dampak paparan CO dan Debu. Sebagian besar responden masih menganggap dampak paparan CO dan debu belum merupakan hal yang serius. Oleh karena itu mereka kerap kali tidak menggunakan alat pelindung pernafasan sewaktu bertugas.

30

• PengetahuanPada umumnya responden yang bekerja di Terminal Timbangan tidak mengetahui dampak serius paparan debu dan CO terhadap kesehatan, terutama dalam jangka panjang. Padahal mereka berinteraksi langsung dengan sumber pencemar di jalan raya terminal Timbangan.

31

• Masa Kerja dan masa terpaparrata-rata masa kerja yang bekerja sebagai Dishub 2 tahun dan ada beberapa orang yang bekerja 4 tahun.masa paparan bagi responden (pedagang kaki lima)lain sekitar 1 tahun.

32

APD

33

28/03/2011 17:15

C. Dampak pencemaran CO dan Debu berdasarkan wawancara

- Dampak pencemaran CO berdasarkan keluhan-keluhan yang dirasakan oleh host berdasarkan wawancara yang dilakukan ada beberapa orang yang mengalami gejala-gejala yang dicurigai sebagai dampak dari paparan CO berdasarkan teori yang ada yaitu sakit kepala dan mual.

- Dampak pencemaran debu berdasarkan keluhan yang dialami oleh host yang terpapar berdasarkan wawancara yang telah dilakukan terhadap pedagang kaki lima, supir. Pegawai dinas perhubungan, dan pejalan kaki bahwa paparan debu ini menyebabkan gangguan pada sistem pernafasan seperti susah bernafas, gangguan penglihatan, batuk-batuk, dan sakit kepala.

34

D. Mekanisme pencemaran udara di terminal Timbangan berdasarkan teori simpul

• Simpul I, carbon monoksida yang berasal dari emisi kendaraan bermotor; debu yang berasal dari jalan

• Simpul II, konsentrasi CO di udara; konsentrasi debu di udara

• Simpul III, kadar COHb dalam darah; paparan debu terhadap saluran pernafasan

• Simpul IV, sesak nafas dan sakit kepala ;alergi dan infeksi saluran pernafasan

35

F. Alternatif Pengendalian Masalah Paparan CO dan Debu

• yang telah dilakukan oleh masyarakat sekitar- Menggunakan masker (pekerja Dishub)- Menyiram jalanan dengan air untuk mengurangi polusi

debu (oleh pedagang kaki lima)

36

BAB VI Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan • Dampak pencemaran CO berdasarkan wawancara

yang dilakukan yaitu sakit kepala dan mual.• Dampak pencemaran debu berdasarkan

keluhan susah bernafas, gangguan penglihatan, batuk-batuk, dan sakit kepala.

• Pemakaian APD Pernafasan terhadap pegawai Dishub belum maksimal

• 37

• saran

– Penanaman pohon di sekitar terminal untuk mengurangi polusi CO di terminal. Penanaman ini dilakukan dengan pendekatan teori fotosintesis pada tumbuhan, emisi CO yang dikeluarkan oleh kendaraan akan bereaksi dengan Oksigen yang dikeluarkan oleh tumbuhan yang kemudian akan menghasilkan CO2, yang dapat digunakan oleh tumbuhan lagi dalam proses fotosintesis.

– Menggalakkan Penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan

38

– Menggalakkan Penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan

– Penggunaan alat pelindung diri bagi mereka yang terpapar; pekerja dinas perhubungan, pedagang kaki lima, supir truk, pengguna jalan kaki.

– Pemberlakuan tentang aturan emisi kendaraan– Menerapkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan

untuk mereduksi karbon monoksida.

39

Daftar Pustaka

– Sirodjuddin, Ardan. 2008. Ruang Terbuka Hutan Sebagai Langkah Strategis Meningkatkan Kualitas Udara di Kota Semarang. http://ardansirodjuddin.wordpress.com/2008/05/14/ruang-terbuka-hutan-sebagai-langkah-strategis/. Diakses tanggal 2 april 2011, pukul 14.31 WIB.

– BTKL PPM Palembang Ditjen PP & PL Depkes R.I. 2009. Kajian Kualitas Udara Ambient Simpang Empat Kota Palembang dan Terminal di Kab/Kota Provinsi Sumatera Selatan. http://btklplm.wordpress.com/2009/07/04/kajian-kualitas-udara-ambient-simpang-empat-kota-palembang-dan-terminal-di-kabkota-provinsi-sumatera-selatan/. Diakses tanggal 2 April 14.39 WIB.

40

– Some, Hermawan. 2009. Saatnya Aturan Emisi Kendaraan Bermotor Diberlakukan. http://infoekologi.com/2009/11/saatnya-aturan-emisi-kendaraan-bermotor-diberlakukan//. Diakses tanggal 2 april 2011 pukul 14.39.

– Asyabatini. 2011. Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor dan Material Pereduksinya. http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2011/03/03/emisi-gas-buang-kendaraan-bermotor-dan-material-pereduksinya/. Diakses tanggal 2 april pukul 14.46.

– Putra. 2009. Pencemaran Udara, Dampak dan Solusinya. http://putracenter.net/2009/01/07/pencemaran-udara-dampak-dan-solusinya/. Diakses tanggal 2 april pukul 14.50

41

top related