patologi sistem saraf

Post on 23-Jun-2015

1.384 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PATOLOGI SISTEM SARAF

PENDAHULUAN:PENDAHULUAN:

Otak mempunyai sifat anatomi dan fungsi Otak mempunyai sifat anatomi dan fungsi yang unik yang mempengaruhi penampilan yang unik yang mempengaruhi penampilan penyakit dari sistema syaraf,.… penyakit dari sistema syaraf,.… berbeda berbeda dari jaringan atau organ tubuh lainnya.dari jaringan atau organ tubuh lainnya.

PENDAHULUAN:PENDAHULUAN:

Otak mempunyai sifat anatomi dan fungsi Otak mempunyai sifat anatomi dan fungsi yang unik yang mempengaruhi penampilan yang unik yang mempengaruhi penampilan penyakit dari sistema syaraf,.… penyakit dari sistema syaraf,.… berbeda berbeda dari jaringan atau organ tubuh lainnya.dari jaringan atau organ tubuh lainnya.

1.1. Fungsi didalam sistema syaraf mempunyai Fungsi didalam sistema syaraf mempunyai lokalisasi tertentu:lokalisasi tertentu:

a.a. lesi fokal yang kecil dapat mengganggu lesi fokal yang kecil dapat mengganggu

fungsi yang spesifik, mis.: fungsi berbicara. fungsi yang spesifik, mis.: fungsi berbicara. Kerusakan jaringan paru / hepar dalam jumlah Kerusakan jaringan paru / hepar dalam jumlah besar tidak akan menggangu fungsinya. besar tidak akan menggangu fungsinya.

b.b. lesi fokal (tumor) pada tempat berbeda memberi lesi fokal (tumor) pada tempat berbeda memberi gejala yang tidak sama. gejala yang tidak sama.

c.c. satu jenis perubahan patologi dapat terjadi pada satu jenis perubahan patologi dapat terjadi pada

lebih dari satu penyakit; maka dari itu diagnosa lebih dari satu penyakit; maka dari itu diagnosa sering didasarkan pada lokalisasi / distribusi sering didasarkan pada lokalisasi / distribusi kelainan dalam sistema syaraf. kelainan dalam sistema syaraf.

1.1. Fungsi didalam sistema syaraf mempunyai Fungsi didalam sistema syaraf mempunyai lokalisasi tertentu:lokalisasi tertentu:

a.a. lesi fokal yang kecil dapat mengganggu lesi fokal yang kecil dapat mengganggu

fungsi yang spesifik, mis.: fungsi berbicara. fungsi yang spesifik, mis.: fungsi berbicara. Kerusakan jaringan paru / hepar dalam jumlah Kerusakan jaringan paru / hepar dalam jumlah besar tidak akan menggangu fungsinya. besar tidak akan menggangu fungsinya.

b.b. lesi fokal (tumor) pada tempat berbeda memberi lesi fokal (tumor) pada tempat berbeda memberi gejala yang tidak sama. gejala yang tidak sama.

c.c. satu jenis perubahan patologi dapat terjadi pada satu jenis perubahan patologi dapat terjadi pada

lebih dari satu penyakit; maka dari itu diagnosa lebih dari satu penyakit; maka dari itu diagnosa sering didasarkan pada lokalisasi / distribusi sering didasarkan pada lokalisasi / distribusi kelainan dalam sistema syaraf. kelainan dalam sistema syaraf.

2.2. Otak mempunyai pelindung anatomik untuk Otak mempunyai pelindung anatomik untuk jejas jejas (injury), tetapi dapat berakibat jelek: (injury), tetapi dapat berakibat jelek:

--tengkoraktengkorak: : **melindungi terhadap trauma. melindungi terhadap trauma. ==berperan pada naiknyaberperan pada naiknya tekanan tekanan

intracranial.intracranial.

--cairan cerebrospinalcairan cerebrospinal:: **sebagai bantalan pelindung trauma.sebagai bantalan pelindung trauma. ==medium terjadinya hydrocephalus.medium terjadinya hydrocephalus.

==media penyebaran infeksi & tumor.media penyebaran infeksi & tumor.

2.2. Otak mempunyai pelindung anatomik untuk Otak mempunyai pelindung anatomik untuk jejas jejas (injury), tetapi dapat berakibat jelek: (injury), tetapi dapat berakibat jelek:

--tengkoraktengkorak: : **melindungi terhadap trauma. melindungi terhadap trauma. ==berperan pada naiknyaberperan pada naiknya tekanan tekanan

intracranial.intracranial.

--cairan cerebrospinalcairan cerebrospinal:: **sebagai bantalan pelindung trauma.sebagai bantalan pelindung trauma. ==medium terjadinya hydrocephalus.medium terjadinya hydrocephalus.

==media penyebaran infeksi & tumor.media penyebaran infeksi & tumor.

3.3. Otak mempunyai kelainan patologi yang Otak mempunyai kelainan patologi yang khusus:khusus:

--Degenerasi Neuron.Degenerasi Neuron.

--Penyakit Demyelinisasi.Penyakit Demyelinisasi.

3.3. Otak mempunyai kelainan patologi yang Otak mempunyai kelainan patologi yang khusus:khusus:

--Degenerasi Neuron.Degenerasi Neuron.

--Penyakit Demyelinisasi.Penyakit Demyelinisasi.

Parenchym otak terdiri dari: Parenchym otak terdiri dari:

--sel Neuron (komponen fungsionil).sel Neuron (komponen fungsionil).

--sel jaringan Glia (jaringan penyangga).sel jaringan Glia (jaringan penyangga).

--sel selaput Meningen dan Pembuluh sel selaput Meningen dan Pembuluh darah.darah.

Parenchym otak terdiri dari: Parenchym otak terdiri dari:

--sel Neuron (komponen fungsionil).sel Neuron (komponen fungsionil).

--sel jaringan Glia (jaringan penyangga).sel jaringan Glia (jaringan penyangga).

--sel selaput Meningen dan Pembuluh sel selaput Meningen dan Pembuluh darah.darah.

1. REAKSI NEURON dan SEL GLIA.1. REAKSI NEURON dan SEL GLIA.

Sel NeuronSel Neuron mempunyai bermacam bentuk: mempunyai bermacam bentuk:

tergantung fungsi dan letaknya, tergantung fungsi dan letaknya, terdapat berbeda dalam ukuran dan bentuk terdapat berbeda dalam ukuran dan bentuk intinya, anak inti, keadaan sitoplasma, dan intinya, anak inti, keadaan sitoplasma, dan mempunyai neurotubuli, neurofilament, mempunyai neurotubuli, neurofilament, Golgi aparatus, rough endoplasmic Golgi aparatus, rough endoplasmic reticulum dan bentuk synaps yang khusus.reticulum dan bentuk synaps yang khusus.

Sel NeuronSel Neuron mempunyai bermacam bentuk: mempunyai bermacam bentuk:

tergantung fungsi dan letaknya, tergantung fungsi dan letaknya, terdapat berbeda dalam ukuran dan bentuk terdapat berbeda dalam ukuran dan bentuk intinya, anak inti, keadaan sitoplasma, dan intinya, anak inti, keadaan sitoplasma, dan mempunyai neurotubuli, neurofilament, mempunyai neurotubuli, neurofilament, Golgi aparatus, rough endoplasmic Golgi aparatus, rough endoplasmic reticulum dan bentuk synaps yang khusus.reticulum dan bentuk synaps yang khusus.

1. REAKSI NEURON dan SEL GLIA.1. REAKSI NEURON dan SEL GLIA.

Ada beberapa bentuk Ada beberapa bentuk reaksi Neuronreaksi Neuron terhadap terhadap jejas:jejas:

-- Acute Neuronal Injury (red neurons). Acute Neuronal Injury (red neurons).

- - Simple Neuronal Atrophy (degeneration).Simple Neuronal Atrophy (degeneration).

-- Axonal Reaction. Axonal Reaction.

-- perubahan subcellular: neuronal inclusion perubahan subcellular: neuronal inclusion (lipofuchsin), complex lipids/metabolit, (lipofuchsin), complex lipids/metabolit, viral viral inclusions. inclusions.

-- timbunan bahan dalam sitoplasma: neurofi- timbunan bahan dalam sitoplasma: neurofi-

brillary tangles, fibrillary protein, dan brillary tangles, fibrillary protein, dan vacuolisasi. vacuolisasi.

Ada beberapa bentuk Ada beberapa bentuk reaksi Neuronreaksi Neuron terhadap terhadap jejas:jejas:

-- Acute Neuronal Injury (red neurons). Acute Neuronal Injury (red neurons).

- - Simple Neuronal Atrophy (degeneration).Simple Neuronal Atrophy (degeneration).

-- Axonal Reaction. Axonal Reaction.

-- perubahan subcellular: neuronal inclusion perubahan subcellular: neuronal inclusion (lipofuchsin), complex lipids/metabolit, (lipofuchsin), complex lipids/metabolit, viral viral inclusions. inclusions.

-- timbunan bahan dalam sitoplasma: neurofi- timbunan bahan dalam sitoplasma: neurofi-

brillary tangles, fibrillary protein, dan brillary tangles, fibrillary protein, dan vacuolisasi. vacuolisasi.

1. REAKSI NEURON dan SEL GLIA.1. REAKSI NEURON dan SEL GLIA.

Jaringan GliaJaringan Glia adalah sistem jaringan adalah sistem jaringan penyangga untuk sel neuron, denrit dan penyangga untuk sel neuron, denrit dan axon. axon.

Ada 2 macam jaringan glia:Ada 2 macam jaringan glia:

--macroglia: berasal dari macroglia: berasal dari neuroectoderm neuroectoderm ( (astrositastrosit, , oligodendrositoligodendrosit dan dan ependymependym).).

--microglia: berasal dari bone marrow microglia: berasal dari bone marrow (mesoderm). (mesoderm).

Jaringan GliaJaringan Glia adalah sistem jaringan adalah sistem jaringan penyangga untuk sel neuron, denrit dan penyangga untuk sel neuron, denrit dan axon. axon.

Ada 2 macam jaringan glia:Ada 2 macam jaringan glia:

--macroglia: berasal dari macroglia: berasal dari neuroectoderm neuroectoderm ( (astrositastrosit, , oligodendrositoligodendrosit dan dan ependymependym).).

--microglia: berasal dari bone marrow microglia: berasal dari bone marrow (mesoderm). (mesoderm).

1. REAKSI NEURON dan SEL GLIA.1. REAKSI NEURON dan SEL GLIA.

Astrosit:Astrosit:

--protoplasmic astrosit (zat abu-abu).protoplasmic astrosit (zat abu-abu). --fibrous astrosit (zat putih & abu-abu).fibrous astrosit (zat putih & abu-abu).

Sel berbentuk bintang, inti oval (dia.10Sel berbentuk bintang, inti oval (dia.10μμm), dengan m), dengan jonjot sitoplasma berhubungan dengan sel neuron, jonjot sitoplasma berhubungan dengan sel neuron, serabut & synaps; berfungsi sebagai:serabut & synaps; berfungsi sebagai:

**isolatorisolator**detoxifikasidetoxifikasi**nutrisinutrisi**barrier pengaturan aliran molekul antara barrier pengaturan aliran molekul antara darah, CCS dan otak. darah, CCS dan otak.**berperan dalam penyembuhan & parut berperan dalam penyembuhan & parut

dalam otak.dalam otak.

Astrosit:Astrosit:

--protoplasmic astrosit (zat abu-abu).protoplasmic astrosit (zat abu-abu). --fibrous astrosit (zat putih & abu-abu).fibrous astrosit (zat putih & abu-abu).

Sel berbentuk bintang, inti oval (dia.10Sel berbentuk bintang, inti oval (dia.10μμm), dengan m), dengan jonjot sitoplasma berhubungan dengan sel neuron, jonjot sitoplasma berhubungan dengan sel neuron, serabut & synaps; berfungsi sebagai:serabut & synaps; berfungsi sebagai:

**isolatorisolator**detoxifikasidetoxifikasi**nutrisinutrisi**barrier pengaturan aliran molekul antara barrier pengaturan aliran molekul antara darah, CCS dan otak. darah, CCS dan otak.**berperan dalam penyembuhan & parut berperan dalam penyembuhan & parut

dalam otak.dalam otak.

1. REAKSI NEURON dan SEL GLIA.1. REAKSI NEURON dan SEL GLIA.

Astrosit:Astrosit:

perubahan perubahan reaktifreaktif sel astrosit terhadap jejas yang sel astrosit terhadap jejas yang berakhir dengan degenerasi dan kematian sel:berakhir dengan degenerasi dan kematian sel:

**Gliosis (gemistocytic)Gliosis (gemistocytic)

**serabut Rosenthalserabut Rosenthal

**corpora amylaceacorpora amylacea

**glial cytoplasmic inclusionglial cytoplasmic inclusion

**Alzheimer type II astrocytesAlzheimer type II astrocytes

**pembengkakan selpembengkakan sel

Astrosit:Astrosit:

perubahan perubahan reaktifreaktif sel astrosit terhadap jejas yang sel astrosit terhadap jejas yang berakhir dengan degenerasi dan kematian sel:berakhir dengan degenerasi dan kematian sel:

**Gliosis (gemistocytic)Gliosis (gemistocytic)

**serabut Rosenthalserabut Rosenthal

**corpora amylaceacorpora amylacea

**glial cytoplasmic inclusionglial cytoplasmic inclusion

**Alzheimer type II astrocytesAlzheimer type II astrocytes

**pembengkakan selpembengkakan sel

1. REAKSI NEURON dan SEL GLIA.1. REAKSI NEURON dan SEL GLIA.

(A)-Sel Astrosit dengan processus-nya. (B)-GFAP stain: perinuclear cytoplasm / the processus.(A)-Sel Astrosit dengan processus-nya. (B)-GFAP stain: perinuclear cytoplasm / the processus.

Oligodendrosit:Oligodendrosit:

inti sel bulat, dia.8 inti sel bulat, dia.8 μμm, seperti limfosit, m, seperti limfosit, kromatin kromatin lebih pekat, jonjot sitoplasma pendek. lebih pekat, jonjot sitoplasma pendek.

Berfungsi membuat myelin. Berfungsi membuat myelin.

Kerusakan selKerusakan sel ini dijumpai pada: ini dijumpai pada: -penyakit demyelinisasi.-penyakit demyelinisasi.-penyakit leukodystrofi.-penyakit leukodystrofi.-progressive multifocal -progressive multifocal

leukoencephalopathy.leukoencephalopathy.

Oligodendrosit:Oligodendrosit:

inti sel bulat, dia.8 inti sel bulat, dia.8 μμm, seperti limfosit, m, seperti limfosit, kromatin kromatin lebih pekat, jonjot sitoplasma pendek. lebih pekat, jonjot sitoplasma pendek.

Berfungsi membuat myelin. Berfungsi membuat myelin.

Kerusakan selKerusakan sel ini dijumpai pada: ini dijumpai pada: -penyakit demyelinisasi.-penyakit demyelinisasi.-penyakit leukodystrofi.-penyakit leukodystrofi.-progressive multifocal -progressive multifocal

leukoencephalopathy.leukoencephalopathy.

1. REAKSI NEURON dan SEL GLIA.1. REAKSI NEURON dan SEL GLIA.

Sel Ependym:Sel Ependym:

sel ependym berbentuk kubis, bercilia, melapisi sel ependym berbentuk kubis, bercilia, melapisi sistema ventrikel otak dan plexus choroideus.sistema ventrikel otak dan plexus choroideus.

Kerusakan sel ependym menyebabkan proliferasi Kerusakan sel ependym menyebabkan proliferasi sel astrosit dibawah ependym menimbulkan sel astrosit dibawah ependym menimbulkan bentukan granuler = bentukan granuler = granular ependymitis.granular ependymitis.

Penyebab paling sering: infeksi CMV.Penyebab paling sering: infeksi CMV.

Sel Ependym:Sel Ependym:

sel ependym berbentuk kubis, bercilia, melapisi sel ependym berbentuk kubis, bercilia, melapisi sistema ventrikel otak dan plexus choroideus.sistema ventrikel otak dan plexus choroideus.

Kerusakan sel ependym menyebabkan proliferasi Kerusakan sel ependym menyebabkan proliferasi sel astrosit dibawah ependym menimbulkan sel astrosit dibawah ependym menimbulkan bentukan granuler = bentukan granuler = granular ependymitis.granular ependymitis.

Penyebab paling sering: infeksi CMV.Penyebab paling sering: infeksi CMV.

1. REAKSI NEURON dan SEL GLIA.1. REAKSI NEURON dan SEL GLIA.

Microglia:Microglia:

bukan berasal dari sel syaraf, tetapi dari sistema bukan berasal dari sel syaraf, tetapi dari sistema monosit-makrofag. monosit-makrofag.

Kerusakan menimbulkan bentuk inti memanjang Kerusakan menimbulkan bentuk inti memanjang = rod cells, dan bila lebih parah = rod cells, dan bila lebih parah sitoplasma sitoplasma bervakuola karena fagositosis = gitter cells.bervakuola karena fagositosis = gitter cells.

Microglia:Microglia:

bukan berasal dari sel syaraf, tetapi dari sistema bukan berasal dari sel syaraf, tetapi dari sistema monosit-makrofag. monosit-makrofag.

Kerusakan menimbulkan bentuk inti memanjang Kerusakan menimbulkan bentuk inti memanjang = rod cells, dan bila lebih parah = rod cells, dan bila lebih parah sitoplasma sitoplasma bervakuola karena fagositosis = gitter cells.bervakuola karena fagositosis = gitter cells.

1. REAKSI NEURON dan SEL GLIA.1. REAKSI NEURON dan SEL GLIA.

= = Edema otak.Edema otak.

= = Naiknya tekanan intracranial.Naiknya tekanan intracranial.

= = Hernia otak.Hernia otak.

= = Hydrocephalus.Hydrocephalus.

= = Edema otak.Edema otak.

= = Naiknya tekanan intracranial.Naiknya tekanan intracranial.

= = Hernia otak.Hernia otak.

= = Hydrocephalus.Hydrocephalus.

2. PATOFISIOLOGI .2. PATOFISIOLOGI .

EDEMA OTAK:EDEMA OTAK:

Terjadi karena tidak ada sistema limfatik yang dapat Terjadi karena tidak ada sistema limfatik yang dapat menyerap cairan edema. menyerap cairan edema. Edema Edema otak membesar otak membesar Hernia Otak. Hernia Otak.

Ada 2 macam:Ada 2 macam: --edema vasogenik: edema vasogenik:

**timbunan cairan extra-sel.timbunan cairan extra-sel.**umumnya di zat putih.umumnya di zat putih.**kerusakan kapiler otak.kerusakan kapiler otak.**bersifat lokal / umumbersifat lokal / umum**sekitar abses / neoplasma. sekitar abses / neoplasma.

--edema cytotoxic: edema cytotoxic:

**timbunan cairan intra-sel timbunan cairan intra-sel (gangguan (gangguan membr.sel+ion pump)membr.sel+ion pump)

**karena hypoxia/ischemia & toxin.karena hypoxia/ischemia & toxin.**lebih sering dizat abu-abu.lebih sering dizat abu-abu.

EDEMA OTAK:EDEMA OTAK:

Terjadi karena tidak ada sistema limfatik yang dapat Terjadi karena tidak ada sistema limfatik yang dapat menyerap cairan edema. menyerap cairan edema. Edema Edema otak membesar otak membesar Hernia Otak. Hernia Otak.

Ada 2 macam:Ada 2 macam: --edema vasogenik: edema vasogenik:

**timbunan cairan extra-sel.timbunan cairan extra-sel.**umumnya di zat putih.umumnya di zat putih.**kerusakan kapiler otak.kerusakan kapiler otak.**bersifat lokal / umumbersifat lokal / umum**sekitar abses / neoplasma. sekitar abses / neoplasma.

--edema cytotoxic: edema cytotoxic:

**timbunan cairan intra-sel timbunan cairan intra-sel (gangguan (gangguan membr.sel+ion pump)membr.sel+ion pump)

**karena hypoxia/ischemia & toxin.karena hypoxia/ischemia & toxin.**lebih sering dizat abu-abu.lebih sering dizat abu-abu.

2. PATOFISIOLOGI.2. PATOFISIOLOGI.

TEKANAN INTRACRANIAL MENINGKAT.TEKANAN INTRACRANIAL MENINGKAT.

Tekanan intracranial Tekanan intracranial shift CSS + volume shift CSS + volume venous .venous .Tekanan intracranial Tekanan intracranial tekanan arteri . tekanan arteri .Tekanan >20 mm Hg.Tekanan >20 mm Hg. perfusi otak perfusi otak ischemia. ischemia.

Etiologi: Etiologi: **focal: -tumor.focal: -tumor. -perdarahan. -perdarahan.

-abses. -abses.

**umum: -edema.umum: -edema. -hydrocephalus. -hydrocephalus.

-meningitis. -meningitis.

TEKANAN INTRACRANIAL MENINGKAT.TEKANAN INTRACRANIAL MENINGKAT.

Tekanan intracranial Tekanan intracranial shift CSS + volume shift CSS + volume venous .venous .Tekanan intracranial Tekanan intracranial tekanan arteri . tekanan arteri .Tekanan >20 mm Hg.Tekanan >20 mm Hg. perfusi otak perfusi otak ischemia. ischemia.

Etiologi: Etiologi: **focal: -tumor.focal: -tumor. -perdarahan. -perdarahan.

-abses. -abses.

**umum: -edema.umum: -edema. -hydrocephalus. -hydrocephalus.

-meningitis. -meningitis.

2. PATOFISIOLOGI.2. PATOFISIOLOGI.

HERNIA OTAK.HERNIA OTAK.

Otak secara samar di-partisi menjadi beberapa bilik Otak secara samar di-partisi menjadi beberapa bilik

oleh falx cerebri dan tentorium cerebelli; adanya prosesoleh falx cerebri dan tentorium cerebelli; adanya proses didalamnya dapat memindah/mendesak bagian otak didalamnya dapat memindah/mendesak bagian otak melampaui batasan tersebut = melampaui batasan tersebut = HERNIAHERNIA..

Ada 3 macam:Ada 3 macam:

**hernia subfalcinehernia subfalcine (gyrus cingulatus). (gyrus cingulatus). tekanan percabangan A.cerebri anterior. tekanan percabangan A.cerebri anterior.

**hernia transtentorialhernia transtentorial (uncus). (uncus). tekanan N.III – gangguan gerakan mata & tekanan N.III – gangguan gerakan mata &

pupil melebar.pupil melebar. tekanan A.cerebri posterior – gangguan tekanan A.cerebri posterior – gangguan

visus.visus. Perdarahan midbrain & pons - Duret Perdarahan midbrain & pons - Duret hemorrhages.hemorrhages.

**hernia tonsilerhernia tonsiler (tonsil cerebellum). (tonsil cerebellum). kompresi medulla.kompresi medulla.

HERNIA OTAK.HERNIA OTAK.

Otak secara samar di-partisi menjadi beberapa bilik Otak secara samar di-partisi menjadi beberapa bilik

oleh falx cerebri dan tentorium cerebelli; adanya prosesoleh falx cerebri dan tentorium cerebelli; adanya proses didalamnya dapat memindah/mendesak bagian otak didalamnya dapat memindah/mendesak bagian otak melampaui batasan tersebut = melampaui batasan tersebut = HERNIAHERNIA..

Ada 3 macam:Ada 3 macam:

**hernia subfalcinehernia subfalcine (gyrus cingulatus). (gyrus cingulatus). tekanan percabangan A.cerebri anterior. tekanan percabangan A.cerebri anterior.

**hernia transtentorialhernia transtentorial (uncus). (uncus). tekanan N.III – gangguan gerakan mata & tekanan N.III – gangguan gerakan mata &

pupil melebar.pupil melebar. tekanan A.cerebri posterior – gangguan tekanan A.cerebri posterior – gangguan

visus.visus. Perdarahan midbrain & pons - Duret Perdarahan midbrain & pons - Duret hemorrhages.hemorrhages.

**hernia tonsilerhernia tonsiler (tonsil cerebellum). (tonsil cerebellum). kompresi medulla.kompresi medulla.

2. PATOFISIOLOGI .2. PATOFISIOLOGI .

Hernia Subfalcine.Hernia Uncinatus.Hernia Tonsiler.

Hernia Subfalcine.Hernia Uncinatus.Hernia Tonsiler.

Duret hemorrhage at midline, the junction of Pons and Midbrain.Duret hemorrhage at midline, the junction of Pons and Midbrain.

HYDROCEPHALUS.HYDROCEPHALUS.

** meningkatnya volume Cairan Cerebro Spinal:meningkatnya volume Cairan Cerebro Spinal: karena turunnya resorpsi atau overproduksi karena turunnya resorpsi atau overproduksi

tekanan intracranial naik.tekanan intracranial naik.

** dibagi menjadi: dibagi menjadi:

==Hydrocephalus dengan Hydrocephalus dengan tekanan normaltekanan normal. . hydrocephalus ex vacuo, terjadi pada hydrocephalus ex vacuo, terjadi pada

infark/atropi otak. infark/atropi otak.

==Hydrocephalus dengan Hydrocephalus dengan tekanan meningkattekanan meningkat.. disebabkan obstruksi aliran CCS. disebabkan obstruksi aliran CCS.

--communicatingcommunicating.. Obstruksi terdapat diluar sistem ventrikel Obstruksi terdapat diluar sistem ventrikel

(arachnoid space).(arachnoid space). --noncommunicatingnoncommunicating..

Obstruksi terjadi didalam sistem Obstruksi terjadi didalam sistem ventrikel.ventrikel.

HYDROCEPHALUS.HYDROCEPHALUS.

** meningkatnya volume Cairan Cerebro Spinal:meningkatnya volume Cairan Cerebro Spinal: karena turunnya resorpsi atau overproduksi karena turunnya resorpsi atau overproduksi

tekanan intracranial naik.tekanan intracranial naik.

** dibagi menjadi: dibagi menjadi:

==Hydrocephalus dengan Hydrocephalus dengan tekanan normaltekanan normal. . hydrocephalus ex vacuo, terjadi pada hydrocephalus ex vacuo, terjadi pada

infark/atropi otak. infark/atropi otak.

==Hydrocephalus dengan Hydrocephalus dengan tekanan meningkattekanan meningkat.. disebabkan obstruksi aliran CCS. disebabkan obstruksi aliran CCS.

--communicatingcommunicating.. Obstruksi terdapat diluar sistem ventrikel Obstruksi terdapat diluar sistem ventrikel

(arachnoid space).(arachnoid space). --noncommunicatingnoncommunicating..

Obstruksi terjadi didalam sistem Obstruksi terjadi didalam sistem ventrikel.ventrikel.

2. PATOFISIOLOGI .2. PATOFISIOLOGI .

MRI: of a child; Communicating hydrocephalus, involving all ventricles.

MRI: of a child; Communicating hydrocephalus, involving all ventricles.

Coronal section through midthalamus; dilated lateral ventricles.Coronal section through midthalamus; dilated lateral ventricles.

Kira-kira 17% orang muda menderita Kira-kira 17% orang muda menderita kelainan otak. kelainan otak.

Etiologi (?), diduga faktor genetik & Etiologi (?), diduga faktor genetik & lingkungan (bahan toxic/infeksi). lingkungan (bahan toxic/infeksi).

Macamnya:Macamnya:--neural tube defect.neural tube defect.--fore brain anomaly.fore brain anomaly.--posterior fossa anomaly.posterior fossa anomaly.--syringomyelia dan hydromyelia.syringomyelia dan hydromyelia.

Kira-kira 17% orang muda menderita Kira-kira 17% orang muda menderita kelainan otak. kelainan otak.

Etiologi (?), diduga faktor genetik & Etiologi (?), diduga faktor genetik & lingkungan (bahan toxic/infeksi). lingkungan (bahan toxic/infeksi).

Macamnya:Macamnya:--neural tube defect.neural tube defect.--fore brain anomaly.fore brain anomaly.--posterior fossa anomaly.posterior fossa anomaly.--syringomyelia dan hydromyelia.syringomyelia dan hydromyelia.

3. MALFORMASI .3. MALFORMASI .

Neural Tube Defect:Neural Tube Defect:

--anencephaly (area anencephaly (area cerebrovasculosa).cerebrovasculosa).

--encephalocele.encephalocele.

--spina bifida.spina bifida.

--meningomyelocele, meningomyelocele, meningocele, meningocele,

meningoencephalocele. meningoencephalocele.

Neural Tube Defect:Neural Tube Defect:

--anencephaly (area anencephaly (area cerebrovasculosa).cerebrovasculosa).

--encephalocele.encephalocele.

--spina bifida.spina bifida.

--meningomyelocele, meningomyelocele, meningocele, meningocele,

meningoencephalocele. meningoencephalocele.

3. MALFORMASI .3. MALFORMASI .

Fore Brain Anomaly:Fore Brain Anomaly:

--Polymicrogyria.Polymicrogyria.

--Megalencephaly & Megalencephaly & Microencephaly.Microencephaly.

--Holoprosencephaly.Holoprosencephaly.

--Agenesis of Corpus Callosum. Agenesis of Corpus Callosum.

Fore Brain Anomaly:Fore Brain Anomaly:

--Polymicrogyria.Polymicrogyria.

--Megalencephaly & Megalencephaly & Microencephaly.Microencephaly.

--Holoprosencephaly.Holoprosencephaly.

--Agenesis of Corpus Callosum. Agenesis of Corpus Callosum.

3. MALFORMASI .3. MALFORMASI .

Holoproencephaly:dorsal view; lack of separation of the cerebral hemisphere, a single ventricle, and fused basal ganglia.

Holoproencephaly:dorsal view; lack of separation of the cerebral hemisphere, a single ventricle, and fused basal ganglia.

Agenesis of corpus callosum.Agenesis of corpus callosum.

Posterior Fossa Anomaly:Posterior Fossa Anomaly:

--Arnold-Chiari malformation.Arnold-Chiari malformation.type I : tonsil cerebellum terletak type I : tonsil cerebellum terletak

rendah rendah obstruksi obstruksi CCS.CCS.

type II: fossa posterior kecil, midline type II: fossa posterior kecil, midline cerebellum cerebellum tidak sempurna, tidak sempurna, vermis masuk foramen vermis masuk foramen magnum, hydrocephalus, meningomyelo-magnum, hydrocephalus, meningomyelo-

cele daerah lumbal. cele daerah lumbal.

--Dandy-Walker malformation.Dandy-Walker malformation. Fossa posterior besar, vermis Fossa posterior besar, vermis

kecil atau kecil atau tidak ada, ventrikel tidak ada, ventrikel IV melebar kistik.IV melebar kistik.

Posterior Fossa Anomaly:Posterior Fossa Anomaly:

--Arnold-Chiari malformation.Arnold-Chiari malformation.type I : tonsil cerebellum terletak type I : tonsil cerebellum terletak

rendah rendah obstruksi obstruksi CCS.CCS.

type II: fossa posterior kecil, midline type II: fossa posterior kecil, midline cerebellum cerebellum tidak sempurna, tidak sempurna, vermis masuk foramen vermis masuk foramen magnum, hydrocephalus, meningomyelo-magnum, hydrocephalus, meningomyelo-

cele daerah lumbal. cele daerah lumbal.

--Dandy-Walker malformation.Dandy-Walker malformation. Fossa posterior besar, vermis Fossa posterior besar, vermis

kecil atau kecil atau tidak ada, ventrikel tidak ada, ventrikel IV melebar kistik.IV melebar kistik.

3. MALFORMASI .3. MALFORMASI .

Arnold Chiari malformation:small fossa posterior content,downward displacement of vermis,deformity of medulla.(arrow: foramen magnum).

Arnold Chiari malformation:small fossa posterior content,downward displacement of vermis,deformity of medulla.(arrow: foramen magnum).

Kerusakan Otak Perinatal:Kerusakan Otak Perinatal:

-- Cerebral Palsy: Cerebral Palsy: spastis, dystonia, ataxia (gangguan motor spastis, dystonia, ataxia (gangguan motor neuron)neuron)

karena injury pre-dan perinatal. karena injury pre-dan perinatal.

-- Perdarahan Intraparenchymal. Perdarahan Intraparenchymal.

-- Infark. Infark.

-- Ischemia perinatal: Ischemia perinatal:

-Ulegyria: ischemia cortex cerebri, -Ulegyria: ischemia cortex cerebri, sulci lebar,sulci lebar, gyri sempit gyri sempit dengan gliosis.dengan gliosis.

-Status marmoratus: terjadi -Status marmoratus: terjadi myelinisasi myelinisasi tidak teratur, setelah usia 6 tidak teratur, setelah usia 6 bulan.bulan.

Kerusakan Otak Perinatal:Kerusakan Otak Perinatal:

-- Cerebral Palsy: Cerebral Palsy: spastis, dystonia, ataxia (gangguan motor spastis, dystonia, ataxia (gangguan motor neuron)neuron)

karena injury pre-dan perinatal. karena injury pre-dan perinatal.

-- Perdarahan Intraparenchymal. Perdarahan Intraparenchymal.

-- Infark. Infark.

-- Ischemia perinatal: Ischemia perinatal:

-Ulegyria: ischemia cortex cerebri, -Ulegyria: ischemia cortex cerebri, sulci lebar,sulci lebar, gyri sempit gyri sempit dengan gliosis.dengan gliosis.

-Status marmoratus: terjadi -Status marmoratus: terjadi myelinisasi myelinisasi tidak teratur, setelah usia 6 tidak teratur, setelah usia 6 bulan.bulan.

3. MALFORMASI .3. MALFORMASI .

*dibagi:

-Meningitis: infeksi selaput meningen dan CCS.

-Encephalitis: infeksi parenchym otak.

-Meningo-encephalitis: infeksi keduanya.

*Etiologi: kuman, fungi, parasit, virus.

*Port d’entry: -hematogen. -syaraf perifer.

-trauma.-tindakan medis.-penyebaran infeksi sekitarnya.

4. INFEKSI.

Meningitis:

infeksi leptomening dan ruang subarachnoid (CCS).

=Dibagi:

*meningitis akuta pyogenik

*meningitis akuta limfositik.

*meningitis chronica.

4. INFEKSI.

Meningitis Akuta Pyogenik:

-etiologi: -E. coli. -H. influenzae.

-N. meningitides. -Pneumococcus.

-tanda: -otak dan medulla spinalis membengkak.-exudat -dibasal (H.influenzae).

-dipermukaan (pneumococcus).-bisa meluas ventriculitis.

-mikroskopik: -exudat PMN dalam ruang subarachnoid. -vasculitis oclusi vena infark.

-gejala: -febris, kaku kuduk, nyeri kepala, fotofobia, kesadaran .

-CCS: tekanan , PMN , Protein , gula , kuman + .

kematian / perlekatan arachnoid hydrocephalus.

4. INFEKSI.

Pyogenic meningitis:thick layer of exudate covers the brain stem, cerebellum and leptomeninges.

Pyogenic meningitis:thick layer of exudate covers the brain stem, cerebellum and leptomeninges.

Meningitis Akuta Limfositik.

Etiologi: Virus.

Perjalanan penyakit dan gejala lebih ringan vs. baterial.

CCS: -sel limfosit . -protein .

-gula normal. Sembuh sendiri.

Jenis virusnya sukar di-identifikasi; pada 2/3 kasus ditemukan: -virus Parotitis.

-Echovirus.-Coxsackie virus.-Epstein Barr virus (EBV).-Herpes Simplex type II.

4. INFEKSI.

Meningitis Chronica: *perjalanan penyakit perlahan.

*etiologi: -mycobacterium tuberculosa.-trreponema pallida.-brucella.-fungi: candida, coccidioides.

*meskipun detail gejalanya berbeda, reaksi patologinya mirip:

-exudat fibrinous ruang subarachnoid pada basis cranii. -mikros: -granuloma, berisi limfosit, sel plasma, histiosit &

fibroblast. -ruang subarachnoid: obliterative endarteritis.

-CCS: -sel , mononuklear / atau dengan PMN. -protein sangat . -gula moderat.

*komplikasi: -fibrosis arachnoid hydrocephalus. -endarteritis obliterasi infarct. -penyebaran meningoencephalitis.

4. INFEKSI.

ENCEPHALITIS.

=proses radang parenchym otak.

=infeksi: -kuman pyogenik radang akut

fokal dengan nekrosis abses.

-kuman Syphilis gumma. -kuman tuberculosis

tuberculoma.

=infeksi virus kematian sel tunggal.

4. INFEKSI.

Infeksi Akut Fokal Supuratif,

ABSES OTAK - trauma. - hematogen - penyebaran infeksi sekitarnya.

Etiologi: anaerobe: -streptococci / bacteroides fragilis. aerobe: -streptococci / staphylococci.

PA: nekrosis liquefactif dikelilingi kolagen dan fibroblast dari dinding vaskuler + edema vasogenik + gliosis.

CSS: tekanan , sel PMN & mononuklear , protein , gula normal.

Keluhan: -tekanan intracranial , hernia otak. -fokal hemiparesis, konvulsi (cerebral),

gangguan koordinasi (cerebellum). -ruptura: ventriculitis, meningitis, sinus

thrombosis.

4. INFEKSI.

Abses otak, lobus frontalis.Abses otak, lobus frontalis.

Encephalitis Virus.

Etiologi: -varicella-zoster virus. -virus poliomyelitis. -PML (progressive multifocal

leucoencephalopathy). -CMV (cytomegalovirus). -HSV (herpes simplex virus). -Rabies.

PA: -sebukan sel radang mononuklear – sekitar pembuluh darah.

-glial nodule. -neuronophagia. -inclusion body. (Negri body = rabies).

Komplikasi: -perivenous encephalitis / polyneuritis (immune).

-Reye’s syndrome (toxic brain edema). -kelainan congenital (infeksi in utero).

4. INFEKSI.

Encephalitis Virus:

-Acute Viral Encephalitis.*EBV, measles, mumps, rubella, varicella.*HSV type I dan II.*AIDS virus.

-Slow Virus Diseases.*SSPE (subacute sclerosing panencephalitis)

*PML (progressive multifocal leucoencephalopathy)

-Spongiform Encephalopathy.*Creutzfeldt Jakob disease.*Gerstmann Straussler syndrome.*Kuru.

4. INFEKSI.

INFEKSI LAIN:

*protozoa: -malaria-toxoplasmosis-amoebiasis-trypanosomiasis

*rickettsia: -typhus fever-Rocky Mountain spotted fever

*metazoa: -echinococcus-cysticercosis

4. INFEKSI.

dibagi: *aliran darah berkurang menyeluruh: -Ischemic encephalopathy.

(tidak ada sumbatan)

*aliran darah berhenti lokal:-infark. (thombosis, emboli & sumbatan vena)

*perdarahan:-intra-parenchym.-subarachnoid.-campuran keduanya.

dibagi: *aliran darah berkurang menyeluruh: -Ischemic encephalopathy.

(tidak ada sumbatan)

*aliran darah berhenti lokal:-infark. (thombosis, emboli & sumbatan vena)

*perdarahan:-intra-parenchym.-subarachnoid.-campuran keduanya.

5. PENYAKIT PEMBULUH DARAH.

Ischemic encephalopathy.

-Tekanan systolik < 59 mmHg ishemia otak.

-Yang paling peka sel Neuron, terutama sel pyramidal hippocampus & sel Purkinje cerebellum.

-12-24 jam: neuron bengkak / berkerut, inti piknotik, sitoplasma eosinofilik (red neuron)

sel mati gliosis. =Laminar necrosis (berlapis antara nekrosis/jaringan

sehat). =Border zone infarct (wedge shaped).

-Gelaja: -tergantung berat dan lamanya ischemia. -yang ringan, confusion recovery -yang berat coma.

-Ischemia lebih dari 4 menit kematian neuron.

Ischemic encephalopathy.

-Tekanan systolik < 59 mmHg ishemia otak.

-Yang paling peka sel Neuron, terutama sel pyramidal hippocampus & sel Purkinje cerebellum.

-12-24 jam: neuron bengkak / berkerut, inti piknotik, sitoplasma eosinofilik (red neuron)

sel mati gliosis. =Laminar necrosis (berlapis antara nekrosis/jaringan

sehat). =Border zone infarct (wedge shaped).

-Gelaja: -tergantung berat dan lamanya ischemia. -yang ringan, confusion recovery -yang berat coma.

-Ischemia lebih dari 4 menit kematian neuron.

5. PENYAKIT PEMBULUH DARAH.

Infark Otak.

-sumbatan vaskuler: ukuran besar infark tergantung pembuluh darah mana dan adanya derajat

anastomose. -gejala: STROKE = sindroma neurologis fokal yang mendadak,

oleh karena ada kerusakan jaringan otak.-etiologi: umumnya Atherosclerosis thombosis / emboli.

=bifurcatio carotis (anastomosis circ.Willisi). =a.basilaris (fatal). =biasanya ada TIA. =emboli sering mengenai A. cerebri media.

-PA: 12 jam zat abu-abu pucat & lunak degenerasi neuron (red neuron), fragmentasi axon, degenerasi myelin.

48-72 jam melebar, perdarahan reperfusi (urat darah baru, sebukan PMN, makrofag, bisa herniation.

Minggu II: resolusi infark membubur & mencair rongga + gliosis.

-Lacunae: kista kecil multiple basal ganglia, thallamus, pons, hemisfer –

karena sumbatan deep small arterioles.

5. PENYAKIT PEMBULUH DARAH.

Focal hemorrhagic region of the distribution of left middle cerebral artery.

Old cystic infarct and gliosis of the surroundings.Old cystic infarct and gliosis of the surroundings.

Perdarahan Intraparenchym

-non-traumatik.

-ruptura arteri kecil dalam parenchym otak.=hipertensi Charcot Bouchard micro-

aneurysm. *basal ganglia. *pons. *hemisfer cerebellum. *jarang di hemisfer zat putih (lobar

hemorrhage).

-mortalitas 40%, sebagian recover; karena perdarahan

memisahkan jaringan, tidak merusak resolusi

hematoma akan mengembalikan fungsi.

-perdarahan edema mendesak ventrikel hidrocephalus

meluas kedalam ventrikel /subarachnoid space.

5. PENYAKIT PEMBULUH DARAH.

Hypertensive hemorrhage rupturing into lateral ventricles.

Hypertensive hemorrhage rupturing in the Pons, with extension into 4th ventricle.

Perdarahan Subarachnoid.

*ruptura =aneurysma: -berry aneurysm (congenital, saccular).-arteriosclerotic.-mycotic.

=malformasi Arteriovenous (AVM).

*trigger: =tekanan darah yang naik mendadak.

*gejala: =sakit kepala mendadak, bagian occipital. =kesadaran . = bangun dalam beberapa menit; 50% ; rebleeding.

*komplikasi: =infark.=hydrocephelus.=hernia.=perdarahan Brain stem.=vasospasm gejala neurologis.

Perdarahan Subarachnoid.

*ruptura =aneurysma: -berry aneurysm (congenital, saccular).-arteriosclerotic.-mycotic.

=malformasi Arteriovenous (AVM).

*trigger: =tekanan darah yang naik mendadak.

*gejala: =sakit kepala mendadak, bagian occipital. =kesadaran . = bangun dalam beberapa menit; 50% ; rebleeding.

*komplikasi: =infark.=hydrocephelus.=hernia.=perdarahan Brain stem.=vasospasm gejala neurologis.

5. PENYAKIT PEMBULUH DARAH.

Perdarahan Campuran Intraparenchym+Subarachnoid.

Perdarahan pada AVM:65% = perdarahan campuran IP + SA.25% = perdarahan subarachnoid.10% = perdarahan intraparenchym.

AVM = pembentukan urat darah abnormal (struktur antara vena dan arteri), bercabang tidak teratur dengan berbagai ukuran.

= 90% berada dihemisfer otak besar, dipermukaan atau didalam.

Perdarahan paling sering: = antara usia 10-30 th., jarang > 60 th. = pria : wanita = 2 : 1.

Perdarahan Campuran Intraparenchym+Subarachnoid.

Perdarahan pada AVM:65% = perdarahan campuran IP + SA.25% = perdarahan subarachnoid.10% = perdarahan intraparenchym.

AVM = pembentukan urat darah abnormal (struktur antara vena dan arteri), bercabang tidak teratur dengan berbagai ukuran.

= 90% berada dihemisfer otak besar, dipermukaan atau didalam.

Perdarahan paling sering: = antara usia 10-30 th., jarang > 60 th. = pria : wanita = 2 : 1.

5. PENYAKIT PEMBULUH DARAH.

AVM: vascular channels vary in caliber and vascular walls vary in thickness.

*Trauma sering pada orang pria muda, menimbulkan cacat, memberi kelainan khusus karena bentukanatomis kepala dan kemampuan repair terbatas jaringan otak.

*Kerusakan beberapa cm jaringan otak berakibat:-pada brain stem fatal.-pada spinal cord cacat.-pada lobus frontalis silent.

*Trauma kepala menembus atau tumpul. luka terbuka atau tertutup.

*Trauma berakibat:-fraktura tulang tengkorak.-kerusakan parenchym.-kerusakan vaskuler.-sequelae trauma otak.

*Trauma sering pada orang pria muda, menimbulkan cacat, memberi kelainan khusus karena bentukanatomis kepala dan kemampuan repair terbatas jaringan otak.

*Kerusakan beberapa cm jaringan otak berakibat:-pada brain stem fatal.-pada spinal cord cacat.-pada lobus frontalis silent.

*Trauma kepala menembus atau tumpul. luka terbuka atau tertutup.

*Trauma berakibat:-fraktura tulang tengkorak.-kerusakan parenchym.-kerusakan vaskuler.-sequelae trauma otak.

6. TRAUMA.

Fraktura Tengkorak:

*diastatic fracture: melintang sutura.

*displaced fracture: potongan tulang masuk cavum cranii,

berjarak lebih besar dari tebal tulang cranium.

*tempat fraktura tergantung kondisi: -jatuh saat sadar fraktura occipital. -jatuh tidak sadar fraktura frontal. -trauma samping kepala/occiput fraktura basis

cranii;tandanya sering samar:

-hematoma orbita.-hematoma mastoid.-discharge CCS dari hidung,

telinga mudah infeksi.

Fraktura Tengkorak:

*diastatic fracture: melintang sutura.

*displaced fracture: potongan tulang masuk cavum cranii,

berjarak lebih besar dari tebal tulang cranium.

*tempat fraktura tergantung kondisi: -jatuh saat sadar fraktura occipital. -jatuh tidak sadar fraktura frontal. -trauma samping kepala/occiput fraktura basis

cranii;tandanya sering samar:

-hematoma orbita.-hematoma mastoid.-discharge CCS dari hidung,

telinga mudah infeksi.

6. TRAUMA.

Kerusakan Parenchym:

-concussion.

-contusion.

-laceration.

-diffuse axonal injury.

6. TRAUMA.

Concussion (gegar otak):

-trauma kesadaran hilang sementara

(beberapa menit sampai jam). complete recovery.

-tidak ada kelainan anatomik.

-diduga: torsi midbrain menghentikan

aktivitas formatio reticularis

gangguan kesadaran.

Concussion (gegar otak):

-trauma kesadaran hilang sementara

(beberapa menit sampai jam). complete recovery.

-tidak ada kelainan anatomik.

-diduga: torsi midbrain menghentikan

aktivitas formatio reticularis

gangguan kesadaran.

6. TRAUMA.

Contusion:*trauma tumpul.*kerusakan parenchym otak, piamater baik;

-pada mahkota gyrus, sulci intak.-pada tempat benturan = coup lesion.-tempat berlawanan arah trauma =contre coup

lesion (sphenoid, orbital ridges).

*PA: nekrosis hemorhagik makrofag membersihkan kawah kuning coklat dengan dasar gliosis; permukaan leptomening fibrosis.

Contusion:*trauma tumpul.*kerusakan parenchym otak, piamater baik;

-pada mahkota gyrus, sulci intak.-pada tempat benturan = coup lesion.-tempat berlawanan arah trauma =contre coup

lesion (sphenoid, orbital ridges).

*PA: nekrosis hemorhagik makrofag membersihkan kawah kuning coklat dengan dasar gliosis; permukaan leptomening fibrosis.

6. TRAUMA.

Multiple contusion:-cerebellum.-frontal lobe, inferior surface.-temporal tips.

Multiple contusion:-cerebellum.-frontal lobe, inferior surface.-temporal tips.

Laceration:

*trauma tumpul lebih berat yang menyebabkan terjadinya:

-robekan-perdarahan-nekrosis

*resolusi seperti pada contusio -gliotic scar tidak rata-kuning kecoklatan-cortex + lapisan lebih dalam.

Laceration:

*trauma tumpul lebih berat yang menyebabkan terjadinya:

-robekan-perdarahan-nekrosis

*resolusi seperti pada contusio -gliotic scar tidak rata-kuning kecoklatan-cortex + lapisan lebih dalam.

6. TRAUMA.

Diffuse Axonal Injury:

*trauma coma recovery hanya vegetatif.

*terdapat gejala neurologis berat tanpa tanda

kerusakan otak secara makroskopik.

*mikroskopik: -ruptura axon luas dan merata zat

putih.-reaksi microglia.-degenerasi myelin.-micro-cavitation.

*diduga: trauma terjadi kekuatan gaya accelerasi dan decelerasi ruptura

axon.

Diffuse Axonal Injury:

*trauma coma recovery hanya vegetatif.

*terdapat gejala neurologis berat tanpa tanda

kerusakan otak secara makroskopik.

*mikroskopik: -ruptura axon luas dan merata zat

putih.-reaksi microglia.-degenerasi myelin.-micro-cavitation.

*diduga: trauma terjadi kekuatan gaya accelerasi dan decelerasi ruptura

axon.

6. TRAUMA.

Kerusakan vaskuler ok. trauma:

*trauma ruptura dinding pembuluh darah

perdarahan.

*dibagi: -hematoma epidural.-hematoma subdural.-perdarahan intraparenchym.

Kerusakan vaskuler ok. trauma:

*trauma ruptura dinding pembuluh darah

perdarahan.

*dibagi: -hematoma epidural.-hematoma subdural.-perdarahan intraparenchym.

6. TRAUMA.

Hematoma Epidural.

*perdarahan arterial: -ruptura a. meningica media (arteri berjalan diantara duramater-tulang).

*fraktura tulang perdarahan tertimbun diantara dura- tulang = epidural; gejala dalam beberapa jam.

*Trauma free interval / lucid interval coma.

*gejala ok. -tekanan intracranial meningkat. -hernia otak. -kompresi medulla gangguan napas kematian.

*pertolongan harus cepat craniotomi:-drainage perdarahan.-menghentikan perdarahan.

Hematoma Epidural.

*perdarahan arterial: -ruptura a. meningica media (arteri berjalan diantara duramater-tulang).

*fraktura tulang perdarahan tertimbun diantara dura- tulang = epidural; gejala dalam beberapa jam.

*Trauma free interval / lucid interval coma.

*gejala ok. -tekanan intracranial meningkat. -hernia otak. -kompresi medulla gangguan napas kematian.

*pertolongan harus cepat craniotomi:-drainage perdarahan.-menghentikan perdarahan.

6. TRAUMA.

Epidural hematoma + multiple small contusions, temporal lobe. Epidural hematoma + multiple small contusions, temporal lobe.

Hematoma Subdural.

*peredarahan vena; ruptura vena penghubung antara sistem vena dalam otak dengan sinus venosus dalam duramater.

Hematoma Subdural.

*peredarahan vena; ruptura vena penghubung antara sistem vena dalam otak dengan sinus venosus dalam duramater.

6. TRAUMA.

Hematoma Subdural.

*akut: -trauma hematoma subdural yang biasanya disertai contusio / laceratio.

*chronik: pada usia lanjut karena atropi otak gerakan lebih leluasa ruptura vena penghubung.

-gejalanya kurang jelas, binggung, perhatian . -kadang ada hemiparesis / konvulsi. -diagnosa sulit bila ada penyakit CV atau dementia.

*PA: timbunan darah dibawah duramater, diatas arachnoid.

(antara outer dan inner layer), ada endothelialisasi tetapi tidak lengkap, rebleeding.

*terapi: -- craniotomi – drainage – stop perdarahannya.

Hematoma Subdural.

*akut: -trauma hematoma subdural yang biasanya disertai contusio / laceratio.

*chronik: pada usia lanjut karena atropi otak gerakan lebih leluasa ruptura vena penghubung.

-gejalanya kurang jelas, binggung, perhatian . -kadang ada hemiparesis / konvulsi. -diagnosa sulit bila ada penyakit CV atau dementia.

*PA: timbunan darah dibawah duramater, diatas arachnoid.

(antara outer dan inner layer), ada endothelialisasi tetapi tidak lengkap, rebleeding.

*terapi: -- craniotomi – drainage – stop perdarahannya.

6. TRAUMA.

Subdural hematoma:melekat pada duramater.Subdural hematoma:melekat pada duramater.

Subdural hematoma: menyebabkan kompresi hemisfer dibawahnya.Subdural hematoma: menyebabkan kompresi hemisfer dibawahnya.

Perdarahan Intra-parenchym.

*trauma -perdarahan dalam otak yang tidak tampak dipermukaan.

-lobus frontalis/temporalis bagian dalam.

*sering bersamaan dengan contusion dan laceration.

*diduga ada ruptura langsung pembuluh darah intra-cerebral pada saat trauma.

6. TRAUMA.

Sequelae trauma otak.

*sindroma neurologi yang timbul berbulan/tahun setelah trauma menimbulkan masalah legal dalam bidang kedokteran dan kompensasi pekerjaan.

*komplikasi: -edema Hernia, kompresi batang otak,-hydrocephalus.-dementia.-epilepsi.-spät-apoplexie (delayed IC-hemorrhage)-infeksi. -tumor (meningioma).-gejala psychiatris.

6. TRAUMA.

Trauma Medulla Spinalis.

*gejala neurologis tergantung lokasi-thoracal kebawah paraplegia.-cervical quadriplegia.-C4 keatas gangguan napas (paralyse

diafragma).

*gejala dapat menjadi lebih berat bila disertai -kerusakan vaskuler -perdarahan.

-ischemia.-excitotoxicity.

Trauma Medulla Spinalis.

*gejala neurologis tergantung lokasi-thoracal kebawah paraplegia.-cervical quadriplegia.-C4 keatas gangguan napas (paralyse

diafragma).

*gejala dapat menjadi lebih berat bila disertai -kerusakan vaskuler -perdarahan.

-ischemia.-excitotoxicity.

6. TRAUMA.

SIFAT TUMOR OTAK:

1. Tumor jinak dapat membunuh bila lokasinya tidak memungkinkan untuk direseksi lengkap.

2. Tumor parenchym umumnya tumbuh infiltratif,hingga reseksi curatif tidak mungkin terjadi.

3. Tumor ganas otak jarang sekali metastasis keluar tengkorak; sering melalui CCS.

4. Beberapa jenis tumor mempunyai predileksi umur dan lokasi yang spesifik.

SIFAT TUMOR OTAK:

1. Tumor jinak dapat membunuh bila lokasinya tidak memungkinkan untuk direseksi lengkap.

2. Tumor parenchym umumnya tumbuh infiltratif,hingga reseksi curatif tidak mungkin terjadi.

3. Tumor ganas otak jarang sekali metastasis keluar tengkorak; sering melalui CCS.

4. Beberapa jenis tumor mempunyai predileksi umur dan lokasi yang spesifik.

7. TUMOR.

PEMBAGIAN:

1. Tumor Primer Parenchym.

2. Tumor Primer Non-parenchym.

3. Tumor metastatik.

PEMBAGIAN:

1. Tumor Primer Parenchym.

2. Tumor Primer Non-parenchym.

3. Tumor metastatik.

7. TUMOR.

PEMBAGIAN:

1. Tumor Primer Parenchym.

*Tumor Neuroglia:-Astrocytoma.-Oligodendroglioma.-Ependymoma.

*Tumor sel Neuron:-Neuroblastoma.-Ganglioneuroma.

*Tumor sel primitif:-Medulloblastoma.

*Tumor sel mesenchym: -Lymphoma.-Angioblastoma.-Malformasi vaskuler.

7. TUMOR.

Ctscan: large tumor in the cerebral hemisphere, enhanced with contrast material, and peritumoral edema.

Ctscan: large tumor in the cerebral hemisphere, enhanced with contrast material, and peritumoral edema.

Astrocytoma:

*dibagi: =astrocytoma, -well diferentiated. -anaplastic. -glioblastoma multiforme (GM).

=brain stem glioma. =pilocytic astrocytoma.

=Astrocytoma:

*80-90% tumor neuroglia.

*usia dewasa & lanjut (glioblastoma > 60 th).

*PA: =infiltratif, kenyal atau lunak berlendir. =anaplastik lebih kaya sel, pleomorfik,

mitosis>1/10hp. =GM: struktur beragam, solid, nekrosis,

perdarahan, mitosis , sel lebih pleomorfik + giant cell.

*klinis:

7. TUMOR.

Astrocytoma.

*klinis: -gejala statis bertahun jelek. -terapi reseksi paliatif, + radio & chemoterapi. -survival 8-10 bulan, yang well diff. 5 tahun.

=Brain stem glioma: -usia decade kedua. -merupakan 20% tumor pada usia ini. -50% menjadi glioblastoma. -survival 5 th, -20-40%.

=Pilocytic Astrocytom: -bersifat jinak. -usia anak / dewasa muda. -lokasi cerebellum; kadang hemisfer, ventrikel

III. -bentuk sel tipis berseranut tidak ada anaplasia. -reseksi lengkap survival 40 th.

7. TUMOR.

Well differentiated Astrocytoma:right frontal tumor expanded gyri flattening.

Well differentiated Astrocytoma:right frontal tumor expanded gyri flattening.

Glioblastoma multiforme:necrotic hemorrhagic infiltrating mass.

Glioblastoma multiforme:necrotic hemorrhagic infiltrating mass.

Left parietal glioblastoma; multiform areas of light tan, shaggy white necrotic, blue gray semitranslucent fibrovascular tissue, and dark cavities.

Pilocytic Astrocytoma: in cerebellum, a nodule of tumor in a cyst.Pilocytic Astrocytoma: in cerebellum, a nodule of tumor in a cyst.

Oligodendroglioma.

*5% dari seluruh glioma.

*lokasi hemisfer otak besar.

*usia pertengahan.

*PA: -tumor berbatas jelas, gelatinous.-sering kistik, perdarahan, calcifikasi.-menyebar ke ruang subarachnoid / CSS.-mikros: -sel tersusun teratur dalam lembaran, -kromatin inti berbutir halus.

-sitoplasma jernih (halo). -fokus calcifikasi sampai deposit. -50% bercampur dengan astrocytoma.

*klinis: prognosa variabel, tergantung dari derajat anaplasia.

Oligodendroglioma.

*5% dari seluruh glioma.

*lokasi hemisfer otak besar.

*usia pertengahan.

*PA: -tumor berbatas jelas, gelatinous.-sering kistik, perdarahan, calcifikasi.-menyebar ke ruang subarachnoid / CSS.-mikros: -sel tersusun teratur dalam lembaran, -kromatin inti berbutir halus.

-sitoplasma jernih (halo). -fokus calcifikasi sampai deposit. -50% bercampur dengan astrocytoma.

*klinis: prognosa variabel, tergantung dari derajat anaplasia.

7. TUMOR.

Oligodendroglioma: nests of cells with perinuclear halo, divided by delicate fibrovascular stroma.

Ependymoma.

*berasal dari sel ependym.

*usia: -sering dibawah 20 th: dalam ventrikel IV. -usia pertengahan: dalam medulla spinalis.

*PA: -solid atau papiler, dari dasar ventrikel. -berbatas jelas, tetapi lokasinya dekat pons &

medulla. -dalam medulla spinalis mudah diangkat

total. -mikros: -sel bentuk memanjang, inti bulat/oval.

-banyak kromatin berbutir. -sel tersusun dalam saluran dan rosett. -ada vascular pseudorosett. -latar belakang fibriler. -umumnya berdeferensiasi baik, tetapi

ada yang anaplastik.

7. TUMOR.

Ependymoma: in 4th ventricle, distorting, compressing and infiltrating surrounding structures.Ependymoma: in 4th ventricle, distorting, compressing and infiltrating surrounding structures.

Red brown nodular ependymoma; has distinct margin with cerebeller parenchyma.

Microscopy:Ependymoma, perivascular pseudorosett.

Microscopy:Ependymoma, perivascular pseudorosett.

Perivascular pseudorosetts and true rosetts.

True rosettes; have a lumen of ependymal cells.

Homer Right rosettes: contain cellular processes in the center; found in PNET, medulloblastoma, neuroblastoma, pineoblastoma.

Flexner rosettes: have a lumen with hypereosinophilic border; found in retinoblastoma.

Tumor sel neuron:

Neuroblastoma. *cerebral neuroblastoma jarang. *pada anak, lokasi hemisfer, tumbuh agresif.

*sel bulat monoton pleomorfik Homer-Wright rosett.

Neurocytoma. *tumor jinak sekitar sistema ventrikel.*inti sel uniform, merata seperti oligodendroglioma.

Dysembryoplastic Neuroepithelial Tumor (DENET).

*tumor jinak anak serangan kejang.*lokasi intra-cortical, kistik.*sering dengan cortex dysplastic, noduler, masa

myxoid. *operasi prognosa relatif baik.

7. TUMOR.

Medulloblastoma.

*tumor cerebellum, usia dibawah decade II.

*klinis: -hydrocephalus. -incoordinasi mortorik. -penyebaran CCS. -terapi: operasi, chemoterapi /+ radiasi. -5 yrs.survival 50%, 10 yrs.= 25%.

*PA: -tumor rapuh, batas jelas / infiltratif. -lokasi: anak kecil vermis cerebelli.

anak lebih besar hemisfer cerebelli.

-mikros: -kaya sel bulat monoton inti pleomorfik.

-sebagian spindle (spongioblastik). -sebagian berdeferensiasi neuron. -banyak mitosis. -bentukan rosett.

Medulloblastoma.

*tumor cerebellum, usia dibawah decade II.

*klinis: -hydrocephalus. -incoordinasi mortorik. -penyebaran CCS. -terapi: operasi, chemoterapi /+ radiasi. -5 yrs.survival 50%, 10 yrs.= 25%.

*PA: -tumor rapuh, batas jelas / infiltratif. -lokasi: anak kecil vermis cerebelli.

anak lebih besar hemisfer cerebelli.

-mikros: -kaya sel bulat monoton inti pleomorfik.

-sebagian spindle (spongioblastik). -sebagian berdeferensiasi neuron. -banyak mitosis. -bentukan rosett.

7. TUMOR.

Tumor sel primitif.

Ctscan: medullobastoma, contrast-enhancing mid line lesion in posterior fossa.

Ctscan: medullobastoma, contrast-enhancing mid line lesion in posterior fossa.

Medulloblastoma destroying the superior midline cerebellum.Medulloblastoma destroying the superior midline cerebellum.

Microscopy: medulloblastoma, small round cell tumor, rosett formation. Microscopy: medulloblastoma, small round cell tumor, rosett formation.

2. Tumor PrimerNon-parenchym:

*tumor sel meningen.-Meningioma.-Hemangioblastoma.-Hemangiopericytoma.-Meningio-sarcoma.

*tumor Penial.

*tumor Hypophysis.

*tumor malformasi.-Carniopharyngioma.-Dermoid Cyst.

7. TUMOR.

Meningioma.

*tumor jinak, berasal dari sel meningothelial arachnoid.

*usia dewasa, wanita : pria = 3 : 2. (dg. med.spinalis) = 10 : 1.

*lokasi: -permukaan: hemisfer, basis cranii, foramen magnum, angulus cerebellopontine,

medullaspinalis. -ventrikel (sel arachnoid stroma plexus choroideus).

*PA: gross -nodular / melebar: en plaque. -melekat pada duramater. -mendesak otak & tulang diatasnya hiperostosis, bisa invasi kedalam tulang.

mikros: -3 jenis: -meningothelial (syncytial). -fibroblastik. -transitional.

variant: -microcystic, papiller, psammoma bodies,

secretory, xanthomatous, metaplastik.

7. TUMOR.

Meningioma: attached to duramater, compressing underlying brain.Meningioma: attached to duramater, compressing underlying brain.

Microscopy: meningioma, whorled growth pattern and psammoma bodies.Microscopy: meningioma, whorled growth pattern and psammoma bodies.

Meningioma Maligna:

*jarang.

*histologis: sukar didiagnosa. tandanya: -infiltrasi kedalam parenchym

otak. -banyak mitosis.

-sel atypik. -fokus nekrosis.

*cytogenetik: -deletion kromosom 22, long arm (22q).

-mutasi NF2 gene; kelainan ini terdapat juga pada meningioma fibroblastik / transitional.

Meningioma Maligna:

*jarang.

*histologis: sukar didiagnosa. tandanya: -infiltrasi kedalam parenchym

otak. -banyak mitosis.

-sel atypik. -fokus nekrosis.

*cytogenetik: -deletion kromosom 22, long arm (22q).

-mutasi NF2 gene; kelainan ini terdapat juga pada meningioma fibroblastik / transitional.

7. TUMOR.

3. Tumor metastatik:

*25-30% tumor otak adalah metastatik.*biasanya multiple.*80% berasal dari -Ca paru.

-Ca mamma. -Melanoma maligna. -Renal cell Ca. -Ca colon.jarang -Choriocarcinoma.

-Ca prostat.*lokasi pada cortex perbatasan zat putih.*dikelilingi edema zat putih.*solitair bisanya renal cell Ca.*PA: seperti jaringan asalnya.

7. TUMOR.

Metastatic breast cancer.

*etiologinya tidak jelas.

*ada 2 sifat penting:+penyakit neuron mengenai satu /

beberapa sistem neuron secara selektif. +umumnya mengenai sistem syaraf

pusat dengan simetris dan progresif.

*diagnosa dari gejala klinik dan patologinya.+cortex dementia.+basal ganglia tanda extrapyramidal.

*dibagi:

*etiologinya tidak jelas.

*ada 2 sifat penting:+penyakit neuron mengenai satu /

beberapa sistem neuron secara selektif. +umumnya mengenai sistem syaraf

pusat dengan simetris dan progresif.

*diagnosa dari gejala klinik dan patologinya.+cortex dementia.+basal ganglia tanda extrapyramidal.

*dibagi:

8. PENYAKIT DEGENERATIF.

*dibagi:

-penyakit cortex: -Alzheimer’s disease.

-Pick’s disease.

-penyakit basal ganglia & brain stem:-Huntington’s disease.-Idiopathic Parkinson’s disease.

-degenerasi spinocerebellar:-Friedreich’s Ataxia.-Ataxia Telangiectasia.

-penyakit neuron motorik:-Amyotropic Lateral Sclerosis

Complex (ALS).

*dibagi:

-penyakit cortex: -Alzheimer’s disease.

-Pick’s disease.

-penyakit basal ganglia & brain stem:-Huntington’s disease.-Idiopathic Parkinson’s disease.

-degenerasi spinocerebellar:-Friedreich’s Ataxia.-Ataxia Telangiectasia.

-penyakit neuron motorik:-Amyotropic Lateral Sclerosis

Complex (ALS).

8. PENYAKIT DEGENERATIF.

Alzheimer’s disease.

*dementia: -gangguan concentrasi, memori & intelegensi. -disorientasi & emosi labil. -gangguan berbahasa. -5-10 th immobil. -kematian karena; infeksi / dehidrasi.

*PA: -sulci melebar, gyri sempit, lob. frontalis + temporalis. -ventrikel melebar (hydrocephalus ex vacuo). -neurofibrillary tangles. -senile plaques. -amyloid angiopathy.

*biokimia: -deficiency: -acethylcholine. -choline acetyl transferase.

-acetylcholinesterase.

*cytogenetic: -protein abnormal: amyloid precursor protein (APP).

-gen untuk protein ini: kromosom 21.

Alzheimer’s disease.

*dementia: -gangguan concentrasi, memori & intelegensi. -disorientasi & emosi labil. -gangguan berbahasa. -5-10 th immobil. -kematian karena; infeksi / dehidrasi.

*PA: -sulci melebar, gyri sempit, lob. frontalis + temporalis. -ventrikel melebar (hydrocephalus ex vacuo). -neurofibrillary tangles. -senile plaques. -amyloid angiopathy.

*biokimia: -deficiency: -acethylcholine. -choline acetyl transferase.

-acetylcholinesterase.

*cytogenetic: -protein abnormal: amyloid precursor protein (APP).

-gen untuk protein ini: kromosom 21.

8. PENYAKIT DEGENERATIF.(cortex cerebri)

Alzheimer’s disease:cortical atrophy, mostly on the right,where meninges have been removed.

Alzheimer’s disease:cortical atrophy, mostly on the right,where meninges have been removed.

Alzheimer’s disease: A)-Neurofibrillary tangles within neurons. B)-silver stain, neurofibrilary tangles within cytoplasm.

Alzheimer’s disease: A)-Neurofibrillary tangles within neurons. B)-silver stain, neurofibrilary tangles within cytoplasm.

Huntington’s Disease.

*usia 20-50 th.

*gerakan chorea dan dementia progresif.

*heriditer: -autosomal dominant.-onset delayed usia pertengahan.-kelainan gen pada kromosom 4.

*PA: -otak atropi, berat < 1000 gram. -atropi -nucleus caudatus.

-putamen. -globus pallidus.

-neuron hilang dicorpus striatum & globus pallidus.

-gliosis.

*klinis: -penyakit progresif dalam 15 th fatal. -diduga ada excitotoxin kematian selektif

dalam corpus striatum.

Huntington’s Disease.

*usia 20-50 th.

*gerakan chorea dan dementia progresif.

*heriditer: -autosomal dominant.-onset delayed usia pertengahan.-kelainan gen pada kromosom 4.

*PA: -otak atropi, berat < 1000 gram. -atropi -nucleus caudatus.

-putamen. -globus pallidus.

-neuron hilang dicorpus striatum & globus pallidus.

-gliosis.

*klinis: -penyakit progresif dalam 15 th fatal. -diduga ada excitotoxin kematian selektif

dalam corpus striatum.

8. PENYAKIT DEGENERATIF.(basal ganglia & brain stem)

Huntington’s Disease: on the right, atrophy of the striatum and ventricular dilatation. Left: normal brain.Huntington’s Disease: on the right, atrophy of the striatum and ventricular dilatation. Left: normal brain.

Idiopathic Parkinson’s Disease (Paralysis Agitans).

*penyakit progresif, mulai usia 50-80 th.

*gejala: Parkinsonisme =-tidak ada expresi wajah dan bungkuk.-gerakan volunter lambat.-langkah cepat, pendek, kaku,-tremor.

*PA: -depigmentasi substantia nigra dan locus ceruleus.

-hilangnya neuron berisi melanin. -degenerasi sel syaraf, axon disubstansia nigra

dan corpus striatum. -timbunan pigmen extra-neuron. -cytoplasmic inclusion = Lewy bodies.

*dopamin .

*terapi: L-dopa.

Idiopathic Parkinson’s Disease (Paralysis Agitans).

*penyakit progresif, mulai usia 50-80 th.

*gejala: Parkinsonisme =-tidak ada expresi wajah dan bungkuk.-gerakan volunter lambat.-langkah cepat, pendek, kaku,-tremor.

*PA: -depigmentasi substantia nigra dan locus ceruleus.

-hilangnya neuron berisi melanin. -degenerasi sel syaraf, axon disubstansia nigra

dan corpus striatum. -timbunan pigmen extra-neuron. -cytoplasmic inclusion = Lewy bodies.

*dopamin .

*terapi: L-dopa.

8. PENYAKIT DEGENERATIF. (basal ganglia & brain stem)

Parkinson’s disease:A)-normal substantia nigra.B)-depigmented substantia nigra, in idiopathic PD.

Parkinson’s disease:A)-normal substantia nigra.B)-depigmented substantia nigra, in idiopathic PD.

Lewy bodies in substantia nigra neuron, stained bright pink.

Lewy bodies in substantia nigra neuron, stained bright pink.

Amyotrophic Lateral Sclerosis Complex.

*degenerasi sistem motorik pyramidal. -upper motor neuron cortex. -lower motor neuron di: -inti sel syaraf cranial motorik.

-neuron motorik cornu anterior m.Spinalis.

*PA: -hilangnya axon, atropi & sedikit gliosis. -otot: denervation atrophy.

*klinis: -sporadis. -pria : wanita = 2 : 1. -onset: usia pertengahan. -fatal 2-6 th. -etiologi: tidak diketahui. -belum ada obatnya.

Amyotrophic Lateral Sclerosis Complex.

*degenerasi sistem motorik pyramidal. -upper motor neuron cortex. -lower motor neuron di: -inti sel syaraf cranial motorik.

-neuron motorik cornu anterior m.Spinalis.

*PA: -hilangnya axon, atropi & sedikit gliosis. -otot: denervation atrophy.

*klinis: -sporadis. -pria : wanita = 2 : 1. -onset: usia pertengahan. -fatal 2-6 th. -etiologi: tidak diketahui. -belum ada obatnya.

8. PENYAKIT DEGENERATIF. (motor neuron)

Amyotrophic Lateral Sclerosis: loss of myelinated fibers in corticospinal tract. (Woelcke stain for myelin)Amyotrophic Lateral Sclerosis: loss of myelinated fibers in corticospinal tract. (Woelcke stain for myelin)

*hilangnya selaput myelin sebagai isolator axon.

*axon sendiri baik.

*penyebab demyelinisasi: -kerusakan oligodendrosit.

-imunologik. -toxin.

*contoh: Multiple Sclerosis.

*penyakit demyelinisasi yang etiologinya diketahui:

-acute dissiminated encephalomyelitides (infeksi).

-leucodystrophy (metabolik).-PML (slow virus).-central pontine myelinolysis (toxic metabolic).

*hilangnya selaput myelin sebagai isolator axon.

*axon sendiri baik.

*penyebab demyelinisasi: -kerusakan oligodendrosit.

-imunologik. -toxin.

*contoh: Multiple Sclerosis.

*penyakit demyelinisasi yang etiologinya diketahui:

-acute dissiminated encephalomyelitides (infeksi).

-leucodystrophy (metabolik).-PML (slow virus).-central pontine myelinolysis (toxic metabolic).

9. PENYAKIT DEMYELINISASI.

Multiple Sclerosis.

*onset 20-40 th, jarang <15 th atau >50 th.

*gejala: -hilang timbul bertahun-tahun. -kadang gejala hanya ringan.

-kadang menjadi berat mati dalam beberapa minggu/bulan. : =paresthesia.

=retrobulbair neuritis.=gangguan sensoris & motoris tungkai.=incoordinasi cerebeller.=gangguan intelek.=incontinent & paralysis.

*PA: -irisan otak bercak demyelinisasi, bilateral dan mulltple(plaques).

-mikros: -demyelinisasi perivenous. -infiltrat sel limfosit, makrofag. -oligodendrosit , reactive astrosit.

*etiologi: -tidak diketahui, diduga: -genetik. -immunologik. -infection.

Multiple Sclerosis.

*onset 20-40 th, jarang <15 th atau >50 th.

*gejala: -hilang timbul bertahun-tahun. -kadang gejala hanya ringan.

-kadang menjadi berat mati dalam beberapa minggu/bulan. : =paresthesia.

=retrobulbair neuritis.=gangguan sensoris & motoris tungkai.=incoordinasi cerebeller.=gangguan intelek.=incontinent & paralysis.

*PA: -irisan otak bercak demyelinisasi, bilateral dan mulltple(plaques).

-mikros: -demyelinisasi perivenous. -infiltrat sel limfosit, makrofag. -oligodendrosit , reactive astrosit.

*etiologi: -tidak diketahui, diduga: -genetik. -immunologik. -infection.

9. PENYAKIT DEMYELINISASI.

Multiple Sclerosis:section of fresh brain showing brown plaque around occipital horn of the lateral ventricle.

Multiple Sclerosis:section of fresh brain showing brown plaque around occipital horn of the lateral ventricle.

Penyakit Gangguan Nutrisi:

1=Defisiensi Thiamin:

-efek sistemik.-SSP Wernicke-Korsakoff’s syndrome.-Neuropati Perifer.-biasanya alcoholic.

Wernicke encephalopathy: -confusion.(acute syndrome) -gerakan mata

abnormal. -gejala cerebelum. -coma.

Korsakoff’s psychosis: : -gangguan memory.

PA: -delatasi vaskuler hiperplasia endotel focal gliosis. -pada Corpus mammillare & dd.Ventrikel III.

Penyakit Gangguan Nutrisi:

1=Defisiensi Thiamin:

-efek sistemik.-SSP Wernicke-Korsakoff’s syndrome.-Neuropati Perifer.-biasanya alcoholic.

Wernicke encephalopathy: -confusion.(acute syndrome) -gerakan mata

abnormal. -gejala cerebelum. -coma.

Korsakoff’s psychosis: : -gangguan memory.

PA: -delatasi vaskuler hiperplasia endotel focal gliosis. -pada Corpus mammillare & dd.Ventrikel III.

10. PENYAKIT METABOLIK, NUTRISI & LINGKUNGAN.

2=Defisiensi Cobalamine:

-kekurangan vitamin B.12.

-pernicious anemia.

-degenerasi subacute medulla spinalis:*axon )*myelin ) vacuolisasi & degenerasi didalam

dorsal column dan lateral white column.

*zat abu-abu tidak terkena.

2=Defisiensi Cobalamine:

-kekurangan vitamin B.12.

-pernicious anemia.

-degenerasi subacute medulla spinalis:*axon )*myelin ) vacuolisasi & degenerasi didalam

dorsal column dan lateral white column.

*zat abu-abu tidak terkena.

10. PENYAKIT METABOLIK, NUTRISI & LINGKUNGAN.

Penyakit ok. Lingkungan.

Penyebabnya = zat neurotoxic: -logam berat: timah, mercury, arsen. -bahan kimia industri: -larutan hydrocarbon

aromatik. -organophosphate. -methylalcohol,

carbondisulfide. -toxin: botulinum toxin. -obat: isoniazid, neuroleptics, metronidazole. -radiasi: kerusakan vaskuler ischemia infark. -kemoterapi: metothrexate iv.

leucoencephalopathy. -larutan saline: myelinosis. -ethyl alcohol: -acute: CNS depression.

-chronic: degenerasi vermis, WK syndrome,

peripheral nueropathy.

Penyakit ok. Lingkungan.

Penyebabnya = zat neurotoxic: -logam berat: timah, mercury, arsen. -bahan kimia industri: -larutan hydrocarbon

aromatik. -organophosphate. -methylalcohol,

carbondisulfide. -toxin: botulinum toxin. -obat: isoniazid, neuroleptics, metronidazole. -radiasi: kerusakan vaskuler ischemia infark. -kemoterapi: metothrexate iv.

leucoencephalopathy. -larutan saline: myelinosis. -ethyl alcohol: -acute: CNS depression.

-chronic: degenerasi vermis, WK syndrome,

peripheral nueropathy.

10. PENYAKIT METABOLIK, NUTRISI & LINGKUNGAN.

Alcoholic cerebellar degeneration. Atrophic of the vermis (upper portion), widened spaces between the folia.Alcoholic cerebellar degeneration. Atrophic of the vermis (upper portion), widened spaces between the folia.

Penyakit Gangguan Metabolisme.

*gangguan fungsi otak karena perubahan keseimbangan elektrolit dan metabolit didalam darah:

-hypoglycemia.

-coma hyperglycemia.

-uremia.

-hypercalcemia.

-hepatic failure.

*Sedikit / tidak ada perubahan morfologis otak. Kelainan utama: perubahan Biokima.

Penyakit Gangguan Metabolisme.

*gangguan fungsi otak karena perubahan keseimbangan elektrolit dan metabolit didalam darah:

-hypoglycemia.

-coma hyperglycemia.

-uremia.

-hypercalcemia.

-hepatic failure.

*Sedikit / tidak ada perubahan morfologis otak. Kelainan utama: perubahan Biokima.

10. PENYAKIT METABOLIK, NUTRISI & LINGKUNGAN.

Menimbulkan perubahan didalam dan diluar sistem syaraf.

Penyakit Wilson: -penyakit herediter: autosomal recessive. -gangguan metabolisme tembaga (copper) deposit. -timbunan pada basal ganglia, putamen atropi.

Parkinsonisme. -kelainan mata: descemet membrane

hepatolenticular degeneration.

Leukodystrophy: -penyakit zat putih. -defek: defisiensi enzim perusak lysosome

demyelinisasi. -timbul pada masa anak.

Menimbulkan perubahan didalam dan diluar sistem syaraf.

Penyakit Wilson: -penyakit herediter: autosomal recessive. -gangguan metabolisme tembaga (copper) deposit. -timbunan pada basal ganglia, putamen atropi.

Parkinsonisme. -kelainan mata: descemet membrane

hepatolenticular degeneration.

Leukodystrophy: -penyakit zat putih. -defek: defisiensi enzim perusak lysosome

demyelinisasi. -timbul pada masa anak.

11. PENYAKIT METABOLISME BAWAAN.

Di-otak hanya terjadi proses degenerasi.Di-syaraf perifer terjadi degenerasi dan regenerasi.

Ada tiga proses degenerasi:

-degenerasi Waller.

-degenerasi axon.

-demyelinisasi segmental.

Di-otak hanya terjadi proses degenerasi.Di-syaraf perifer terjadi degenerasi dan regenerasi.

Ada tiga proses degenerasi:

-degenerasi Waller.

-degenerasi axon.

-demyelinisasi segmental.

12. SISTEMA SYARAF PERIFER.

Pathologic reactions affecting peripheral nerve.

12. SISTEMA SYARAF PERIFER.

Degenerasi Waller:

*bila terjadi transeksi axon degenerasi sampai node Ranvier yang terdekat.

*bila transeksi terlalu proximal terjadi chromatolysis sel syaraf.

*distal transeksi terjadi degenerasi axon dan myelin.

*proliferasi sel Schwann untuk membersihkan.

*ujung distal regenerasi serabut multiple ditahan hematoma/jaringan parut masa jaringan berisi serabut syaraf & proliferasi sel Schwann = amputation neuroma / traumatic neuroma.

Degenerasi Waller:

*bila terjadi transeksi axon degenerasi sampai node Ranvier yang terdekat.

*bila transeksi terlalu proximal terjadi chromatolysis sel syaraf.

*distal transeksi terjadi degenerasi axon dan myelin.

*proliferasi sel Schwann untuk membersihkan.

*ujung distal regenerasi serabut multiple ditahan hematoma/jaringan parut masa jaringan berisi serabut syaraf & proliferasi sel Schwann = amputation neuroma / traumatic neuroma.

12. SISTEMA SYARAF PERIFER.

Degenerasi Axon:

-primer ada destruksi axon. (trauma/ischemia/neuropathy/axonopathy).

-sekunder disintegrasi selaput myelin.

-degenerasi mulai dari bagian distal axon, kearah sel syaraf

sering terjadi chromatolysis.

-proliferasi sel Schwann (tidak separah degenerasi Waller).

-bila dysfungdi berhenti recovery.

Degenerasi Axon:

-primer ada destruksi axon. (trauma/ischemia/neuropathy/axonopathy).

-sekunder disintegrasi selaput myelin.

-degenerasi mulai dari bagian distal axon, kearah sel syaraf

sering terjadi chromatolysis.

-proliferasi sel Schwann (tidak separah degenerasi Waller).

-bila dysfungdi berhenti recovery.

12. SISTEMA SYARAF PERIFER.

Demyelinisasi Segmental:

-hilangnya myelin internode yang selektif.

-axon tetap baik.

-analog dengan demyelinisasi dalam otak.

-terjadi re-myelinisasi oleh sisa sel Schwann.

-peristiwa berulang de-dan re-myelinisasi susunan concentris dari sel Shwann dan kolagen gambaran seperti “onion bulb”, dijumpai pada hypertrophic neuropathy.

Demyelinisasi Segmental:

-hilangnya myelin internode yang selektif.

-axon tetap baik.

-analog dengan demyelinisasi dalam otak.

-terjadi re-myelinisasi oleh sisa sel Schwann.

-peristiwa berulang de-dan re-myelinisasi susunan concentris dari sel Shwann dan kolagen gambaran seperti “onion bulb”, dijumpai pada hypertrophic neuropathy.

12. SISTEMA SYARAF PERIFER.

Pathologic reactions affecting peripheral nerve and muscle.

12. SISTEMA SYARAF PERIFER.

Neuropati perifer.

-demyelinisasi merata dan degenerasi axon pertama

mengenai axon terpanjang syndroma polyneuropathy:

gejala bisa ringan / berat, akut /subakut / khronik. -simetris. -kelemahan motor neuron tungkai. -tendon reflex dalam menurun / hilang. -sensoris hilang (glove-stocking). -bila mengenai autonomic NSpostural

hypotension,constipasi dan impotensi.

-mononeuropati = penyebabnya fokal, mengenai satu syaraf.

-mononeuropati multiplex = mengenai lebih dari satu syaraf.

-polyneuropati = penyebarannya luas.

Neuropati perifer.

-demyelinisasi merata dan degenerasi axon pertama

mengenai axon terpanjang syndroma polyneuropathy:

gejala bisa ringan / berat, akut /subakut / khronik. -simetris. -kelemahan motor neuron tungkai. -tendon reflex dalam menurun / hilang. -sensoris hilang (glove-stocking). -bila mengenai autonomic NSpostural

hypotension,constipasi dan impotensi.

-mononeuropati = penyebabnya fokal, mengenai satu syaraf.

-mononeuropati multiplex = mengenai lebih dari satu syaraf.

-polyneuropati = penyebarannya luas.

12. SISTEMA SYARAF PERIFER.

Neuropati Perifer:

-etiologi: =25-70% tidak diketahui. =40% herediter. =20% keradangan / penyakit

demyelinisasi.

-contoh:*Acute Idiopathic Polyneuropathy

(Landry-Guillain-Barré Syndrome).*Diabetic Neuropathy.

Neuropati Perifer:

-etiologi: =25-70% tidak diketahui. =40% herediter. =20% keradangan / penyakit

demyelinisasi.

-contoh:*Acute Idiopathic Polyneuropathy

(Landry-Guillain-Barré Syndrome).*Diabetic Neuropathy.

12. SISTEMA SYARAF PERIFER.

Acute Idiopathic Polyneuropathy(Landry-Guillain-Barré Syndrome)

*neuropati dengan demyelinisasi akut.

*ada fakta: -40% terjadi sesudah infeksi virus. -5% oleh infeksi mycoplasma. -10% oleh sebab alergi. -25% sesudah pembedahan. -20% tidak diketahui sebabnya.

*neuropati motorik + variabel sensoris yang cepat dan progresif. kelemahan otot yang berat paralise otot pernapasan.

*CCS: -protein . Sel normal atau sedikit .

*PA: -radang fokal + demyelinisasi, timbunan limfosit dan makrofag sepanjang syaraf perifer.

Acute Idiopathic Polyneuropathy(Landry-Guillain-Barré Syndrome)

*neuropati dengan demyelinisasi akut.

*ada fakta: -40% terjadi sesudah infeksi virus. -5% oleh infeksi mycoplasma. -10% oleh sebab alergi. -25% sesudah pembedahan. -20% tidak diketahui sebabnya.

*neuropati motorik + variabel sensoris yang cepat dan progresif. kelemahan otot yang berat paralise otot pernapasan.

*CCS: -protein . Sel normal atau sedikit .

*PA: -radang fokal + demyelinisasi, timbunan limfosit dan makrofag sepanjang syaraf perifer.

12. SISTEMA SYARAF PERIFER.

Neuropati Diabetik:

*neuropati perifer sebagai komplikasi diabetes.

*keanehan: -40 th. juvenile-onset diabetes yang tidak dirawat benar = tak terjadi neuropati.

-hiperglycemia yang terukur = terjadi neuropati. -umumnya: terjadi pada diabetes lama.

*polineuropati sensoris, distal & simetris.

*PA: -axonopati. -demyelinisasi.

Neuropati Diabetik:

*neuropati perifer sebagai komplikasi diabetes.

*keanehan: -40 th. juvenile-onset diabetes yang tidak dirawat benar = tak terjadi neuropati.

-hiperglycemia yang terukur = terjadi neuropati. -umumnya: terjadi pada diabetes lama.

*polineuropati sensoris, distal & simetris.

*PA: -axonopati. -demyelinisasi.

12. SISTEMA SYARAF PERIFER.

Tumor Syaraf Perifer.

*Schwannoma + Neurofibroma.*keduanya berasal dari sel Schwann.*bisa single atau multiple.

Tumor Syaraf Perifer.

*Schwannoma + Neurofibroma.*keduanya berasal dari sel Schwann.*bisa single atau multiple.

12. SISTEMA SYARAF PERIFER.

Schwannoma Neurofibroma

biasanya soliter. biasanya multiple.

berbatas jelas, berkapsel. tidak berkapsel.

exentrik pada syaraf. mengelilingi syaraf.

lokasi proximal (n.spinalis).

lokasi distal (n.cutaneous).

kaya sel = Anthony A + B.

spindle cell + kolagen.

Tumor Syaraf Perifer:

*Schwannoma N.VIII = acustic neuroma: -lokasi: angulus pontocerebellaris.

-gejala: -tinitus tuli. -tekanan pada N.V, N.VII. dan brain

stem. -hydrocephalus.

-DD: lokasi -meningioma. -craniopharyngioma.

*Neurilemmoma spinal:-dari spinal root.-tekanan medulla spinaliscauda Equina

syndrome.

*Neurofibroma:-lokasi distal, subcutis.-multiple = Neurofibromatosis

v.Recklinghausen.

Tumor Syaraf Perifer:

*Schwannoma N.VIII = acustic neuroma: -lokasi: angulus pontocerebellaris.

-gejala: -tinitus tuli. -tekanan pada N.V, N.VII. dan brain

stem. -hydrocephalus.

-DD: lokasi -meningioma. -craniopharyngioma.

*Neurilemmoma spinal:-dari spinal root.-tekanan medulla spinaliscauda Equina

syndrome.

*Neurofibroma:-lokasi distal, subcutis.-multiple = Neurofibromatosis

v.Recklinghausen.

12. SISTEMA SYARAF PERIFER.

bilateral acustic neuroma. bilateral acustic neuroma.

Schwannoma: myxoid stroma, palisading of cells + Verocay bodies.Schwannoma: myxoid stroma, palisading of cells + Verocay bodies.

top related