sistem saraf tepi

27
SISTEM SARAF TEPI Merupakan system saraf yang berada di luar system saraf pusat dan terdiri atas saraf dan ganglia (tunggal : ganglion). Pada system saraf tepi dikenal 2 macam serat saraf, yaitu serat saraf sensori (saraf aferen) dan serat saraf motor (saraf eferen). Serat saraf sensori tersusun dari sel – sel saraf yang membawa informasi dari reseptor sensori ke system saraf pusat, sedangkan serat saraf motor membawa perintah dar system saraf pusat ke efektor. Ganglion merupakan simpul – simpul saraf yang berasal dari berbagai bagian tubuh. Menurut tempat asalnya, semua saraf pada system saraf tepi dapat dibedakan atas saraf cranial dan saraf spinal. 1. Saraf Kranial Saraf cranial merupakan saraf yang muncul pada permukaan dorsal otak. Saraf cranial berfungsi membawa impuls saraf dari dan ke otak. Pada manusia, terdapat 12 pasang saraf cranial yang penomoranya dilakukan dengan menggunakan angka romawi. Saraf cranial dapat berupa serat saraf sensory, serat saraf motor, dan gabungan dari serat saraf sensori dan motor. Lihat gambar dan tabel 1.2

Upload: aurelia-suryani

Post on 21-Jan-2016

59 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Saraf Tepi

SISTEM SARAF TEPI

Merupakan system saraf yang berada di luar system saraf pusat

dan terdiri atas saraf dan ganglia (tunggal : ganglion). Pada

system saraf tepi dikenal 2 macam serat saraf, yaitu serat saraf

sensori (saraf aferen) dan serat saraf motor (saraf eferen).

Serat saraf sensori tersusun dari sel – sel saraf yang membawa

informasi dari reseptor sensori ke system saraf pusat, sedangkan

serat saraf motor membawa perintah dar system saraf pusat ke

efektor. Ganglion merupakan simpul – simpul saraf yang berasal

dari berbagai bagian tubuh.

Menurut tempat asalnya, semua saraf pada system saraf tepi

dapat dibedakan atas saraf cranial dan saraf spinal.

1. Saraf Kranial

Saraf cranial merupakan saraf yang muncul pada permukaan

dorsal otak. Saraf cranial berfungsi membawa impuls saraf dari

dan ke otak. Pada manusia, terdapat 12 pasang saraf cranial yang

penomoranya dilakukan dengan menggunakan angka romawi.

Saraf cranial dapat berupa serat saraf sensory, serat saraf motor,

dan gabungan dari serat saraf sensori dan motor. Lihat gambar

dan tabel 1.2

 

Gambar. Saraf-saraf cranial.

Pada permukaan ventral otak tampak sejumlah (12 pasang) saraf

cranial.

Page 2: Sistem Saraf Tepi

 

BEBERAPA SARAF KRANIAL BESERTA FUNGSINYA

Saraf Tipe Fungsi

1. Olfaktori

(Saraf Pembau)Sensori Penciuman

1. Optik

(Saraf Penglihatan)Sensori Penglihatan

1. Okulomotor

(Saraf Penggerak

Mata)

Terutama motor

Berkaitan dengan

pergerakan

kelopak mata,

bola mata,

pengaturan

cahaya masuk ke

dalam mata,

memfokuskan

lensa (motor)

1. Troklear

(Saraf Penggerak

Mata)

Terutama motor Berkaitan dengan

otot mata atau

pergerakan bola

mata (motor)

Berkaitan dengan

Page 3: Sistem Saraf Tepi

sensasi pada otot

(sensori)

1. Trigeminal

(Saraf Kembar

Tiga)

Sensori dan

motor

Berkaitan dengan

sensasi pada otot

(sensori)

Oftalmik

Berkaitan dengan

sensasi pada bola

mata, kelenjar air

mata, kulit

kepala, dahi, dan

alis mata

(sensori)

Maksilar

Berkaitan dengan

sensasi pada gigi

atas, gusi atas,

bibir atas, langit –

langit, dan kulit

wajah (sensori)

Mandibular Berkaitan dengan

sensasi pada kulit

kepala, kulit pada

rahang, gigi

bawah, gusi

bawah, dan bibir

Page 4: Sistem Saraf Tepi

bawah (sensori)

1. Abdusen Terutama motor

Berkaitan dengan

pergerakan

rahang atas dan

rahang bawah,

pergerakan bola

mata (motor)

1. Fasial

(Saraf Muka)

Sensori dan

motor

Berkaitan dengan

sensasi pada otot

(sensori)

Berkaitan dengan

reseptor rasa

pada ujung lidah

(sensori)

1. Vestibulokoklear

(Saraf Pendengar)Sensori

Berkaitan dengan

sensasi

keseimbangan

(vestibula) dan

pendengaran

(koklea)

1. Glosofaring

(Saraf Lidah Tekak)

Sensori dan

motor

Berkaitan dengan

sensasi pada

faring, tonsil,

pangkal lidah,

Page 5: Sistem Saraf Tepi

dan arteri kepala

(sensori)

Berkaitan dengan

pergerakan faring

dan kelenjar

saliva (motor)

1. Vagus

(Saraf Kembara)

Sensori dan

motor

Berkaitan dengan

kemampuan

berbicara dan

menelan,

pergerakan

jantung, dan

organ – organ

(motor)

Berkaitan dengan

sensasi pada

faring, laring,

esophagus, dan

organ – organ

dalam (sensori)

1. Asesori

(Saraf Tambahan)

Motor 

Asesori cranial Berkaitan dengan

pergerakan langit

Page 6: Sistem Saraf Tepi

– langit lunak,

faring, dan laring

Asesori spinal

Berkaitan dengan

pergerakan leher

dan punggung

1. Hipoglosal

(Saraf Bawah

Lidah)

MotorBerkaitan dengan

pergerakan lidah

 

 

Saraf cranial sebagian besar terkonsentrasi di daerah kepala,

leher, dan wajah, kecuali saraf nomor X yang disebut dengan

saraf vagus. Selain terdapat di laring dan faring, percabangan

saraf vagus ini dapat mencapai organ dalam, misalnya jantung,

paru – paru, dan saluran usus halus.

Dua belas pasang saraf cranial (cranial nerve [CN]) yang disusun

dalam nama dan angka Romawi, muncul dari berbagai bagian

batang otak. Beberapa  saraf cranial hanya tersusun dari serabut

sensorik, tetapi sebagian besar tersusun dari serabut sensorik

dan serabut motorik. Klasifikasi saraf ini meliputi:

1. 1.      Saraf olfaktori (CN I) adalah saraf sensorik. Saraf ini

berasal dari epithelium olfaktori mukosanasal. Berkas serabut

sensorik mengarah ke bulbus olfaktori dan menjalar melalui

traktus olfaktori sampai ke ujung lobus temporal (girus olfaktori),

tempat persepsi indera penciuman berada.

Page 7: Sistem Saraf Tepi

2. 2.      Saraf optic (CN II) adalah saraf sensorik.

1. a.      Impuls dari batang dan kerucut retina mata dibawa ke

badan sel akson yang membentuk saraf optic. Setiap saraf optic

keluar dari bola mata pada bintik buta dan masuk ke rongga

cranial melalui foramen optic.

2. b.      Serabut dari bagian nasal pada setiap mata menyilang di

bagian anterior hipotalamus untuk membentuk kiasma optic;

serabut pada bagian temporal setiap mata lewat tanpa

bersilangan.

3. c.       Seluruh serabut memanjang saat traktus optic, bersinapsis

pada sisi lateral nuclei genikulasi thalamus, dan menonjol ke atas

sampai ke area visual lobus oksipital untuk persepsi indera

penglihatan.

3. 3.      Saraf okulomotorik (CN III) merupakan saraf gabungan,

tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik.

1. a.      Neuron motorik berasal dari otak tengah dan membawa

impuls ke seluruh otot bola mata (kecuali otot oblik superior dan

rektus lateral), ke otot yang membuka kelopak mata, dank e otot

polos tertentu pada mata.

2. b.      Serabut sensorik membawa informasi indera otot

(kesadaran proprioperatif) dari otot mata yang terinervasi ke

otak.

4. 4.      Saraf troklear (CN IV)adalah saraf gabungan, tetapi

sebagian besar terdiri dari saraf motorik dan merupakan saraf

terkecil dalam saraf cranial.

Page 8: Sistem Saraf Tepi

1. a.      Neuron motorik berasal dari langit-langit otak tengah dan

membawa impuls ke otot oblik superior bola mata.

2. b.      Serabut sensorik dari spindle otot menyampaikan

informasi indera otot dari otot oblik superior ke otak.

5. 5.      Saraf trigeminal (CN V), saraf cranial yang terbesar,

merupakan saraf gabungan tetapi sebagian besar terdiri dari

saraf sensorik. Bagian ini membentuk saraf sensorik utama pada

wajah, dan rongga nasal serta rongga oral.

1. a.      Neuron motorik berasal dari pons dan menginervasi otot

mastikasi, kecuali otot buksinator.

2. b.      Badan sel neuron sensorik terletak dalam ganglia

trigeminal (semilunar). Serabut bercabang ke arah distal menjadi

tiga divisi.

(1)   Cabang optalmik membawa informasi dari kelopak mata,

bola mata, kelenjar air mata, sisi hidung, rongga nasal, dan kulit

dahi serta kepala.

(2)   Cabang maksilar membawa informasi dari kulit wajah,

rongga oral (gigi atas, gusi,dan bibir) dan langit-langit mulut

(palatum).

(3)   Cabang mandibular membawa informasi dari gigi bawah,

gusi, bibir, kulit rahang, dan area temporal kulit kepala. Radiks

motorik saraf trigeminal menjalar bersama cabang mandibular.

1. 6.      Saraf abdusen (CN VI)merupakan saraf gabungan, tetapi

sebagian besar terdiri dari saraf motorik.

1. a.      Neuron motorik berasal dari sebuah nucleus pada pons

yang menginervasi  otot rektus lateral mata.

Page 9: Sistem Saraf Tepi

2. b.      Serabut sensori membawa pesan proprioseptif dari otot

rektus lateral ke pons.

2. 7.      Saraf fasial (CN VII) adalah saraf gabungan.

1. a.      Neuron motorik  terletak dalam nuclei pons. Neuron ini

menginervasi otot ekspresi wajah, termasuk kelenjar air mata dan

kelenjar saliva.

2. b.      Neuron sensorik membawa informasi dari reseptor

pengecap pada dua pertiga bagian anterior lidah.

3. 8.      Saraf vestibulokoklear (CN VIII), hanya terdiri dari saraf

sensorik dan memiliki dua divisi.

1. Cabang koklear atau auditori menyampaikan informasi dari

reseptor untuk indera pendengaran dalam Organ Corti telinga

dalam ke nuclei koklear pada medulla, ke kolikuli inferior, ke

bagian medial nuclei genikulasi pada thalamus, dan kemudian ke

area auditori pada lobus temporal.

2. Cabang vestibular membawa informasi yang berkaitan dengan

ekuilibrium dan orientasi kepala terhadap ruang yang diterima

dari reseptor sensorik pada telinga dalam. Impuls menjalar

sampai ke nuclei vestibular dalam medulla dan dikirim kembali ke

serebelum.

4. 9.      Saraf glosofaringeal (CN IX)adalah saraf gabungan.

1. a.      Neuron motorik berawal dari medulla dan menginervasi

otot untuk wicara dan menelan serta kelenjar saliva parotid.

2. b.      Neuron sensorik membawa informasi yang berkaitan

dengan rasa dari sepertiga bagian posterior lidah dan sensasi

umum dari faring dan laring, neuron ini juga membawa informasi

Page 10: Sistem Saraf Tepi

mengenai tekanan darah dari reseptor sensorik dalam pembuluh

darah tertentu.

5. 10.  Saraf vagus (CN X)adalah saraf gabungan.

1. a.      Neuron motorik berasal dari dalam medulla dan

menginervasi hamper semua organ toraks dan abdomen.

2. b.      Neuron sensorik membawa informasi dari faring, laring,

trakea, esophagus, jantung, dan visera abdominal ke medulla dan

pons.

6. 11.  Saraf aksesori spinal (CN XI) adalah saraf gabungan,

tetapi sebagian besar terdiri serabut motorik.

1. a.      Neuron motorik berasal dari dua area.

(1)   Bagian cranial berawal dari medulla dan menginervasi otot

volunteer faring dan laring.

(2)   Bagian spinal muncul dari medulla spinalis serviks dan

menginervasi otot trapezius dan sternokleidomastoid.

1. b.      Neuron sensorik membawa informasi dari otot yang sama

yang terinervasi oleh saraf motorik; misalnya, otot laring,faring,

trapezius, dan otot sternokleidomastoid.

2. 12.  Saraf hipoglosal (CN XII) termasuk saraf gabungan, tetapi

sebagian besar terdiri dari saraf motorik.

1. a.      Neuron motorik berawal dari medulla dan mensuplai otot

lidah.

2. b.      Neuron sensorik membawa informasi dari spindle otot di

lidah.

 

 

Page 11: Sistem Saraf Tepi

Gambar. Saraf cranial : asal dan tujuan

 

1. Saraf Spinal

Saraf spinal merupakan serat saraf yang melekat pada kedua sisi

tulang belakang. Saraf spinal berfungsi membawa impuls saraf

dari dan ke sumsum tulang belakang. Manusia, memilki 31

pasang saraf spinal yang keluar dari akar dorsal dan akar ventral

di kedua sisi tulang belakang.

Akar dorsal (bagian belakang) terdiri atas serat saraf sensori yang

menghantar impuls saraf dari reseptor sensori ke sumsum tulang

belakang. Akar ventral (bagian depan) terdiri atas serat saraf

motor yang menghantar ke impuls saraf ke luar sumsum tulang

belakang. Akar dorsal dan akar ventral bercabang pendek

kemudian bergabung kembali dan keluar melayani bermacam

bagian tubuh. Jika sebuah saraf dihilangkan, maka sensasi dan

pengontrolan motor yang dilayani saraf tersebut akan hilang.

1. Saraf spinal diberi nama dan angka sesuai dengan regia kolumna

vertebra tempat munculnya saraf tersebut.

1. Saraf serviks: 8 pasang, C1 sampai C8.

2. Saraf toraks: 12 pasang, T1 sampai T12.

3. Saraf lumbal: 5 pasang, L1 sampai L5.

4. Saraf sacral: 5 pasang, S1 sampai S5.

5. Saraf koksiks: 1 pasang.

2. Divisi. Setelah saraf spinal meninggalkan korda melalui foramen

intervertebral, saraf kemudian bercabang menjadi empat divisi.

Page 12: Sistem Saraf Tepi

1. Cabang meningeal kecil masuk kembali ke medulla spinalis

melalui foramen sama yang digunakan saraf untuk keluar dan

mempersarafi meninges, pembuluh darah medulla spinalis, dan

ligament intervertebral.

2. Ramus dorsal (posterior) terdiri dari serabut yang menyebar ke

arah posterior untuk mempersarafi otot dan kulit pada bagian

belakang kepala, leher, dan pada trunkus di regia saraf spinal.

3. Cabang ventral (anterior) terdiri dari serabut yang mensuplai

bagian anterior dan lateral pada trunkus dan anggota gerak.

4. Cabang visceral adalah bagian dari SSO. Cabang ini memiliki

ramus komunikans putih dan ramus komunikans abu-abu yang

membentuk hubungan antara medulla spinalis dan ganglia pada

trunkus simpatis SSO.

3. Pleksus adalah jaring-jaring serabut saraf yang terbentuk dari

ramus ventral seluruh saraf spinal, kecuali T1 dan T11, yang

merupakan awal saraf interkostal.

1. Pleksus serviks terbentuk dari ramus ventral keempat saraf servik

pertama C1, C2, C3, C4 dan sebagian C5. Saraf ini menginervasi

otot leher, dan kulit kepala, leher, serta dada. Saraf terpenting

yang berawal dari pleksus ini adalah saraf frenik, yang

menginervasi diafragma.

2. Pleksus brakial terbentuk dari ramus ventral saraf serviks C5, C6,

C7, C8, dan saraf toraks pertama T1, dengan melibatkan C4 dan

T2. Saraf dari pleksus brakial mensuplai lengan atas dan

beberapa otot pada leher dan bahu.

Page 13: Sistem Saraf Tepi

3. Pleksus lumbal terbentuk dari ramus saraf lumbal L1, L2, L3 dan

L4, dengan bantuan T12. Saraf dari pleksus ini menginervasi kulit

dan otot dinding abdomen, paha, dan genitalia eksternal. Saraf

terbesar adalah saraf femoral, yang mensuplai otot fleksor paha

dan kulit pada paha anterior, regia panggul, dan tungkai bawah.

4. Pleksus sacral terbentuk dari ramus ventral saraf sacral S1, S2,

dan S3, serta kontribusi dari L4, L5, dan S4. Saraf dari pleksus ini

menginervasi anggota gerak bawah, bokong, dan regia perineal;

saraf terbesar adalah saraf skiatik

5. Pleksus koksiks terbentuk dari ramus ventral S5 dan saraf spinal

koksiks, dengan kontribusi dari ramus S4. Pleksus ini merupakan

awal saraf koksiks yang mensuplai regia koksiks.

 

Pada umumnya,saraf cranial dan saraf spinal mengandung sel

saraf sensori dan sel saraf motor.akan tetapi,sebagian kecil dari

saraf cranial ada yang hanya mengandung sel saraf

motor.misalnya ,pada saraf olfaktori dan saraf optic.

Secara structural,system saraf tepi terdiri atas dua

kelompok.kedua kelompok system saraf tepi tersebut adalah

system saraf somatic dan system saraf autonom.

1)      System saraf somatic

System saraf somatic (saraf sadar )

Merupakan system saraf yang melayani kulit,otot rangka dan

tendon.saraf somatic meliputi saraf-saraf yang menerima dan

menghantarkan informasi dari reseptor sensori (rangsangan

eksternal) ke SSP dan menyampaikan perintah dari SSP ke otot

Page 14: Sistem Saraf Tepi

rangka .sistem saraf somatic  disebut saraf sadar karena system

saraf ini bekerja menurut kesadaran kita. Misalnya, melalui alat

indra kita dapat mendeteksi sesuatu yang berbahaya. Pesan

bahaya dikirim ke otak melalui serat saraf sensorik. Selanjutnya,

otak mengolah pesan dan memutuskan untuk segera lari. Pesan

di kirim ke otot rangka melalui serat saraf motor. Otot

berkontraksi,tubuh bergerak menjauhi sumber bahaya.

Beberapa aksi dalam system saraf somatic adalah berupa gerak

reflex . reflex adalah suatu gerakan spontan yang berlangsung

secara otomatis sebagai tanggapan terhadap suatu rangsangan.

Gerak reflex terjadi dengan sangat cepat,tanpa melalui

pertimbangan otak. Misalnya ,gerakan kedipan mata ketika suatu

partikel asing menyentuh kornea mata ;bersin;atau batuk.

Pada gerak reflex ,impuls saraf bergerak dari reseptor sensori

(misalnya kulit) disepanjang serat saraf sensori menuju akar

dorsal pada sumsum tulang belakang. Di dalam sumsum tulang

belakang, pesan yang dibawa sel saraf sensori disampaikan

kesejumlah sel saraf asosiasi. Beberapa sel saraf asosiasi

membentuk sinapsis dengan sel saraf motor yang terdapat pada

akar ventral sehingga pesan mengalir di sepanjang serat saraf

motor menuju evektor (otot). Selanjutnya, otot berkontraksi

sebagai respons terhadap rangsangan. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa pada gerak reflek impuls saraf mengalir pada

jalur yang pendek. Jarak terpendek yang dilalui suatu impuls saraf

dalam melakukan gerak reflek disebut lengkung reflex.

 

Page 15: Sistem Saraf Tepi

2) Sistem Saraf Otonom

Sistem saraf otonom atau saraf tak sadar merupakan bagian dari

SST yang bekerja mengatur dan mengendalikan otot jantung, otot

– otot polos, dan sejumlah kelenjar secara permanen. Artinya,

system saraf tersebut bekerja melayani berbagai struktur dalam

tubuh. Misalnya, jantung, paru – paru, saluran pencernaan,

pembuluh darah, kantong kemih, dan kelenjar keringat. Disebut

system saraf otonom karena sifat kerja system saraf ini tidak

menurut kemauan atau kehendak kita.

1. Gambaran

1. SSO adalah system motorik eferen visceral. System ini

menginervasi jantung; seluruh otot polos, seperti pada pembuluh

darah dan visera; serta kelenjar-kelenjar.

2. SSO tidak memiliki input volunteer; walaupun demikian, system

ini dikendalikan oleh pusat dalam hipotalamus, medulla, dan

korteks serebral, serta pusat tambahan pada formasi reticular

batang otak.

3. Serabut aferen visceral (sensorik) menyampaikan sensasi nyeri

atau rasa kenyang dan pesan-pesan yang berkaitan dengan

frekuensi jantung, tekanan darah, dan pernapasan, yang dibawa

ke SSP di sepanjang jalur yang sama dengan jalur serabut motorik

visceral pada SSO.

System saraf otonom terdiri atas system saraf simpatik dan saraf

parasimpatik. Pada kedua system saraf otonom ini terdapat

ganglion yang berfungsi sebagai penghubung antara SSP dan

struktur tubuh yang dilayani oleh system saraf autonom (efektor).

Page 16: Sistem Saraf Tepi

1. System Saraf Simpatik

Sistem saraf simpatik meliputi saraf – saraf yang keluar pada

daerah vertebra thorax dan vertebra lumbar. Oleh karena itu,

system saraf ini disebut juga system saraf thorakolumbar.

Pada system saraf simpatik, serat – serat saraf yang keluar dari

sumsum tulang belakang tidak langsung menuju efektor,

melainkan terlebih dahulu membentuk sinapsis di dalam

ganglion. Neurotransmiternya adalah berupa norepinefrin. System

saraf ini  memiliki serat praganglion yang lebih pendek

dibandingkan serat saraf pascaganglion neuron

(1)   Badan sel neuron preganglionik terletak pada tanduk lateral

substansi abu-abu dalam segmen toraks dan lumbal bagian atas

medulla spinalis.

(2)   Akson termielinisasi disebut serabut preganglionik, keluar

melalui radiks ventral bersama dengan serabut eferen somatic.

(3)   Serabut preganglionik menjalar seperti ramus komunikans

putih menuju ganglion terdekat pada rantai ganglion simpatis

paravertebral, yang terletak di sepanjang kedua sisi kolumna

vertebra. Saat serabut preganglionik mencapai ganglion, serabut

ini akan mengambil salah satu dari ketiga jalur berikut

Serabut preganglionik dapat bersinapsis dengan neuron

postganglionic dalam ganglion simpatis pada area pintu masuk.

1. Akson postganglionic tidak tereliminasi (setelah bersinapsis)

membentuk ramus komunikans abu-abu dan menjalar kembali ke

saraf spinal.

Page 17: Sistem Saraf Tepi

2. Kemudian akson ini melewati ramus dorsal dan ventral menuju

efektor otot polos.

Serabut akson preganglionik dapat menanjak atau menuruni

rantai simpatis dan bersinapsis dalam ganglion pada area yang

lebih rendah atau yang lebih tinggi.

1. Serabut postganglionic menjalar kembali bersama ramus

komunikans abu-abu ke dalam saraf spinal pada area tersebut.

2. Serabut ini menginervasi efektor dalam regia yang disuplai saraf

tersebut.

Serabut preganglionik dalam regia toraks dapat langsung ke

trunkus simpatis (tanpa bersinapsis) untuk membentuk  saraf

splanknik besar dan kecil yang menuju ganglia kolateral, tempat

terjadinya sinaps.

1. Ganglia kolateral mesentrika inferior dan mesentrika superior

serta seliaka mengandung neuron postganglionic, terletak

berdekatan dengan organ yang terinervasi.

2. Serabut akson postganglionic meninggalkan ganglia dan

menginervasi visera pelvis dan abdomen.

 

(4)   Satu-satunya pengecualian dari system dua neuron ini

adalah inervasi pada kelenjar medulla adrenal. Serabut

preganglionik simpatis yang menjalar ke medulla adrenal tidak

bersinapsis dengan neuron postganglionic sebelum mencapai

kelenjar. Sel medulla khusus menggantikan sel-sel ganglion

simpatis.

 

Page 18: Sistem Saraf Tepi

 

 

 

Gambar. Alur serabut simpatis dari medulla spinalis ke ganglia

simpatis dan visera

 

 

 

Gambar. Posisi ganglion pada system saraf simpatik

 

1. System Saraf Parasimpatik

System saraf ini memiliki neuron preganglionik panjang yang

menjulur mendekati organ yang terinervasi dan memiliki serabut

postganglionic pendek.

1. Badan sel neuron preganglionik terletak dalam nuclei batang otak

dan keluar melalui CN III, VII, IX, X, dan saraf XI, juga dalam

substansi abu-abu lateral pada segmen sacral kedua, ketiga, dan

keempat medulla spinalis dan keluar melalui radiks ventral.

2. Neuron postganglionic terletak dalam ganglia terminal yang

terdapat tepat di luar atau di dalam dinding organ yang

terinervasi.

3. Serabut parasimpatis yang berawal dari regia cranial korda

menginervasi mata, struktur pada kepala, dan visera abdominal

dan pelvis.

Page 19: Sistem Saraf Tepi

4. Serabut parasimpatis yang berawal dari regia sacral korda

membentuk saraf splanknik pelvis dan  menginervasi system

urinarius, serta bagian-bagian dari usus besar bawah.

5. Serabut parasimpatis tidak menjalar dalam ramus dorsal dan

ramus ventral saraf spinal. Dengan demikian, efektor pada kulit

(kelenjar keringat, otot arektor pili, dan pembuluh darah kutan)

tidak menerima inervasi parasimpatis.

 

 

 

Gambar. System saraf otonom. System saraf parasimpatis

terdapat pada sisi kiri dan system saraf simpatis pada sisi kanan.

 

Sistem saraf parasimpatik disebut juga system saraf kraniosacral.

Pada system saraf ini, saraf – saraf muncul dari daerah cranial

dan daerah vertebra sacral (bagian paling bawah dari sumsum

tulang belakang).

Sistem saraf parasimpatik memiliki serat – serat praganglion

berukuran panjang dan serat – serat pascaganglion berukuran

pendek. Artinya, pada system saraf parasimpatik ganglia berada

dekat dengan organ atau berada dalam organ. Pada system saraf

ini, transmiternya adalah berupa asetilkolin.

System saraf simpatik dan system saraf parasimpatik bekerja

pada organ (efektor) yang sama. Akan tetapi, pengaruh yang

ditimbulkannya bersifat berlawanan satu dengan yang lainnya.

Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah gambar

Page 20: Sistem Saraf Tepi

 

 

Gambar. Posisi ganglion pada system saraf parasimpatik.

 

 

 

 

 

Gambar. Struktur dan fungsi system saraf otonom.

 

PERBANDINGAN KERJA SISTEM SARAF SOMATIK DAN SISTEM

SARAF AUTONOM

Kategori

Sistem

Saraf

Somatik

Sistem Saraf Autonom

Simpatik Parasimpatik

TipeVolunteer /

involunterInvolunter Involunter

Jumlah sel saraf

setiap impuls

Satu Dua

(praganglion

lebih pendek

daripada

pascaganglio

Dua

(praganglion

lebih

panjang

daripada

Page 21: Sistem Saraf Tepi

n)pascaganglio

n)

Lokasi serat

motor

Sebagian

besar saraf

cranial dan

seluruh saraf

spinal

Saraf

torakolumba

r

Saraf cranial

(misalnya

saraf vagus)

dan saraf

spinal (saraf

sakral)

Neurotransmitte

rAsetilkolin Norepinefrin Asetilkolin

Efektor Otot rangkaOtot polos,

otot jantung

Otot polos,

otot jantung,

kelenjar –

kelenjar

 

 

Efek stimulasi otonom pada berbagai organ

Organ/Sistem Efek Simpatis Efek Parasimpatis

Mata

Pupil

Otot siliaris

 

Dilatasi

Tidak ada efek,

relaksasi untuk

penglihatan jarak

 

Konstriksi

Kontraksi

penglihatan jarak

dekat

Page 22: Sistem Saraf Tepi

jauh

Kelenjar

Lakrimal (air mata)

Keringat

Saliva

Gastrointestinal

 

Tidak ada efek

Sekresi homogen

Sekresi viskosa

yang tebal

Inhibisis atau tidak

ada efek

 

Stimulasi sekresi

Tidak ada efek

Sekresi serosa,

berair

Sekresi berair dan

enzim

Otot arektor pili

Kontraksi, ereksi

rambut, dan

menyebabkan

“merinding”

Tidak ada efek

Jantung

Otot

 

Pembuluh koroner

 

Peningkatan

frekuensi dan

kekuatan kontraksi

Vasodilatasi

 

Penurunan

frekuensi dan

kekuatan kontraksi

Vasokonstriksi

Paru-paru

Dilatasi bronki,

konstriksi pembuluh

darah

Konstriksi bronki

Otot saluran

gastrointestinal

Inhibisi peristaltic,

stimulasi sfingter

Stimulasi peristaltic,

inhibisi sfingter

Hati Hidrolisis glikogen Tidak ada efek

Page 23: Sistem Saraf Tepi

untuk melepas

glukosa

Kandung empedu Inhibisi, relaksasi

Stimulasi,

pelepasan cairan

empedu

Ginjal

Vasokonstriksi,

penurunan keluaran

urine,

meningkatkan

pembentukan

rennin

Tidak ada efek

Pembuluh darah

Konstriksi sebagian

besar pembuluh,

meningkatkan

tekanan darah,

dilatasi otot rangka

selama aktivitas

Ada sedikit efek

atau tidak sama

sekali

Penis/klitoris Ejakulasi penisEreksi penis dan

klitoris

Metabolism selularMeningkatkan

kecepatanTidak ada efek

Sel adiposa Stimulasi

penguraian lemak

Tidak ada efek

Page 24: Sistem Saraf Tepi

untuk energy