new_klasifikasi kemampuan lahan.ppt
Post on 19-Jul-2015
297 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Klasifikasi Kemampuan Lahan (KKL)Kuliah Konservasi Tanah 30 April 2012
Manfaat KKL -->
Pengertian konservasi tanah:
Konservasi tanah adalah penempatan setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukannya sesuai dengan syaratsyarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah. Pengertian tersebut mengandung intisari:
Penggunaan tanah sesuai dengan kemampuannya
PROVINSI : UU 26 Tahun 2007 Pasal 22 Ayat 2 poin (d) Penyusunan RTRW Provinsi mengacu pada Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup dapat ditentukan dengan menggunakan KKL
Kemampuan Lahan vs Kesesuaian Lahan
Kemampuan Lahan (Land Capability): potensi lahan yang didasarkan atas kecocokan lahan untuk penggunaan pertanian secara umum yaitu daerah pertanian, padang penggembalaan (ternak), hutan dan cagar alam. Dep. Pertanian AS (USDA): satuan peta tanah dikelompokkan atas dasar kemampuannya (adaptability) untuk memproduksi tanpa menimbulkan kerusakan dalam jangka panjang Kesesuaian Lahan (Land Suitability): kecocokan (adaptability) untuk tipe penggunaan lahan (jenis tanaman dan tingkat pengelolaan) tertentu Digunakan terutama oleh FAO
KLASIFIKASI KEMAMPUAN LAHAN MENURUT SISTEM USDAAS Sistem klasifikasi kemampuan lahan yang banyak digunakan di Amerika Serikat sistem USDA, yang dikemukakan dalam agricultural handbook no. 210 (Klingebiel & Montgomery, 1961). merupakan perbaikan dari sistem Hockensmith & Steele (1943). pengelompokan kemampuan lahan dalam sistem ini dilakukan secara kualitatif dan dapat merupakan pendekatan pertama dari pendekatan dua tahap menurut FAO (1976).
SISTEM INI MENGENAL TIGA KATEGORI, YAITU : KELAS SUB-KELAS UNIT PengelolaanKEMAMPUAN LAHAN UNTUK MEMPRODUKSI PERTANIAN SECARA UMUM, TANPA MENIMBULKAN KERUSAKAN DALAM JANGKA PANJANG
Gambar 1. Skema hubungan antara Kelas Kemampuan Lahan dengan intensitas dan macam penggunaan lahan
Kelas kemampuan lahanCagar alam Hutan
INTENSITAS DAN PENGGUNAAN MENINGKATPenggembalaan Terbatas Sedang Intensif Pertanian Terbatas Sedang Intensif Sangat Intensif
Hambatan Meningkat kesesuaian dan pilihan penggunaan berkurang
I II III IV V VI VII VIII
Uraian setiap kelas: lihat teks
KRITERIA KUANTITATIF KLASIFIKASI Arsyad (1979) mengadakan modifikasi terhadap sistem asli-nya yang kualitatif dan mengemukakan kriteriakriteria yang lebih definitif yang dapat diterapkan untuk lahan di Indonesia Faktor-faktor klasifikasi pada kategori kelas adalah faktorfaktor penghambat yang bersifat permanen atau sulit dapat diubah seperti tekstur tanah, lereng permukaan, drainase, kedalaman efektif tanah, tingkat erosi yang terjadi, liat masam (cat-clay) dan faktor-faktor lain yang sulit untuk diubah, seperti batuan di permukaan tanah, ancaman banjir atau genangan air yang tetap, dan iklim
KEMAMPUAN LAHAN DALAM TINGKAT SUBKELAS SUBKELAS pembagian lebih lanjut dari kelas berdasarkan faktor pembatas yang sama Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis bahaya erosi (e), genangan air (w), penghambat terhadap perakaran tanaman (s), dan iklim (c) Jenis-jenis faktor penghambat ini ditulis dibelakang angka kelas seperti berikut: IIIe, IIIw, IIIs, dan sebagainya
Unit pengelolaan : Keterangan yang lebih spesifik dan detail satu unit pengelolaan kemampuannya dan pengelolaan yang diperlukan lebih kurang sama (Produksi variasinya < 25%) Kelas I: Sesuai untuk segala jenis penggunaan pertanian tanpa memerlukan tindakan konservasi tanah khusus (datar, dalam, tekstur agak halus atau sedang, drainase baik, mudah diolah, dan responsip terhadap pemupukan, tidak ada penghambat).
Kelas II: Sesuai untuk segala jenis penggunaan pertanian dengan sedikit hambatan
dan ancaman kerusakan. lahannya landai agak peka terhadap erosi tekstur halus = agak kasar untuk tanaman semusim diperlukan tindakan konservasi tanah yang ringan pengolahan menurut kontur, guludan, pergiliran tanaman dengan tanaman penutup tanah dan pemupukan.
Kelas III: Sesuai untuk segala jenis penggunaan pertanian hambatan dan ancaman kerusakan lebih besar.Diperlukan tindakan/konservasi tanah khusus lereng miring drainase buruk kedalaman sedang, atau permeabilitas cepat
Diperlukan : Penanaman dalam strip, teras, pergiliran tanaman dengan tanaman penutup
Kelas IV: Sesuai untuk pertanian dengan hambatan dan ancaman kerusakan lebih besar Diperlukan tindakan konservasi tanah khusus lebih berat lebih terbatas waktu penggunaannya untuk tanaman semusim
lereng 15 30% drainase buruk tanahnya dangkal
Diperlukan teras, drainase, atau pergiliran tanaman dengan tanaman penutup tanah, makanan ternak atau pupuk hijau selama 3 5 tahun.
Kelas V: Tidak sesuai untuk pertanian tanaman semusim sesuai untuk tanaman makanan ternak atau dihutankan datar atau cekung selalu tergenang air Kelas VI: agak curam 30 45% - mudah tererosi tanah sangat dangkal telah mengalami erosi berat sesuai untuk padang rumput/hutan
Kelas VII : curam (45 65%), tanah dangkal atau erosi sangat berat rumput harus dengan hati-hati
Kelas VIII: sangat curam diberikan secara alami; hutan lindung, cagar alam
Kelas : Derajat hambatan/penghambat atau resiko kerusakan tanah I III
Subkelas : Jenis faktor penghambat Tanah, lereng, drainase, erosi Info masalah konservasi III d
Unit pengelolaan ; Intensitas faktor penghambat info : kemampuan berprodukis hampir sama dengan sistem pengelolaan yang dibutuhkan membutuhkan teknik konservasi yang sama (III d3 = drainase buruk)
TEKSTUR TANAH (T) t1 : halus : liat, liat berdebu t2 : agak halus : liat berpasir, lempung liat berdebu CL, SCL t3 : sedang : Si, SiL, L t4 : agak kasar : SL t5 : kasar : LS, SPERMEABILITAS P1 : lambat ; < 0.5 cm/jam P2 : agak lambat : 0.5 2.0 cm/jam P3 : sedang : 2.0 6.25 P4 : agak cepat : 6.25 12.5 P5 : cepat : > 12.5 cm/jam
KEDALAMAN k0 : dalam : > 90 cm k1 : sedang : 90 50 cm k2 : dangkal : 50 25 cm k3 : sangat dangkal < 25 cmLERENG PERMUKAAN l0 : A = 0 3% : datar L1 : B = 3 8% : landai/berombak l2 : C = 8 15 % : agak miring/bergelombang l3 : D = 15 30% : miring/berbukit l4 : E = 30 45% : agak curam l5 : F = 45 65% : curam l6 : G = >65% : sangat curam
DRAINASE d0 : baik d1 : agak baik d2 : agak buruk d3 : buruk d4 : sangat buruk EROSI l0 : tidak ada erosi l1 : ringan : < 25% lapisan atas hilang l2 : sedang : 25 -75% lapisan atas hilang l3 : berat : > 75% lapisan atas hilang l4 : sangat berat : sampai > 25% lapisan bawah hilang
Klasifikasi Kemampuan Lahan Faktor Tanah : tekstur t1, t2, t3, t4, t5 (s) : permeabilitas, P1, P2, P3, P4, P5, : kedalaman, k0, k1, k2, k3, (t) : Lereng permukaan, l0, l1, l2, l3, l4, l5, l6 (D) : Drainase, d0, d1, d2, d3, d4 Khusus : - adanya batu, kerikil, dan lain-lain - ancaman banjir)
Kriteria Klasifikasi Kemampuan LahanFAKTOR PENGHAMBAT I 1. Tekstur tanah (t); a.Lapisan atas (40 cm) b.Lapisan bawah t2/t3 t2/t3 II t1/t4 t1/t4 l1 KELAS KEMAMPUAN III t1/t4 t1/t4 l2 d3 IV (+) (+) l3 d4 V (+) (+) (+) (++) VI (+) (+) l4 (+) VII (+) (+) l5 (+) VIII t5 t5 l6 (+)
2. Lereng Permukaan lO (%) 3. Drainase
d0/d d2 1
4. Kedalaman Efektif5. Keadaan Erosi 6. Kerikil/batuan 7. Banjir
KOeO bO f0
KOe1 bO f1
K1e1 bO f2
K2e2 b1 f3
(+)(+) b2 f4
K3e3 (+) (+)
(+)e4 (+) (+)
(+)(+) b3 (+)
( + ) = Dapat mempunyai sebaran sifat faktor penghambat dari kelas yang lebih rendah ( ++ ) = Permukaan tanah selalu tergenang air
top related