modul aplikasi multiobjective multicriteria metode analytic hierarchy process (ahp)

1

MODUL APLIKASI MODUL APLIKASI MULTIOBJECTIVE MULTICRITERIA MULTIOBJECTIVE MULTICRITERIA METODE ANALYTIC HIERARCHY METODE ANALYTIC HIERARCHY

PROCESS (AHP)PROCESS (AHP)

Dengan SOFTWARE Dengan SOFTWARE EXPERT CHOICEEXPERT CHOICE

Oleh :IWAN K. HADIHARDAJA

2006

2

Proses Hierarki Analitik Proses Hierarki Analitik (Analytic Hierarchy Process)(Analytic Hierarchy Process)• Proses Hierarki Analitik (Analytic Hierarchy

Process) adalah teknik pengambilan keputusan multikriteria yang melibatkan pertimbangan dari kedua faktor yang bersifat objektif dan subjektif dalam pemilihan alternatif terbaik

• Pendekatan digunakan untuk mendapatkan rangking kardinal skala-rasio dari alternatif berkaitan dengan permasalahan pengambilan keputusan multiatribut.

• Diperkenalkan oleh Thomas Saaty pada pertengahan tahun 1970an

3

Proses Hierarki AnalitikProses Hierarki Analitik(Analytic Hierarchy Process) Lanjutan(Analytic Hierarchy Process) Lanjutan

• Sejak perkembangannya, AHP telah diaplikasikan secara luas dibidang ekonomi dan perencanaan, kebijakan energi, kesehatan, resolusi konflik, seleksi proyek dan alokasi budget.

• Faktanya, AHP adalah salah satu Metodologi Pengambilan keputusan multikriteria yang paling populer dan mudah aplikasinya hingga saat ini.

• Popularitasnya terhadap fleksibilitas dan kemudahan dalam aplikasinya, didukung dengan ketersediaan paket sofware yang dikenal dengan nama Expert Choice (Decision Support Software).

4

Kepentingan Rating Angka* Biasa 1 Penting 3 Sangat penting 5 Amat sangat penting 7 Amat sangat penting sekali 9

*2,4,6,8 merupakan angka lanjutan (intermediate values)

Kriteria Alt 1 Alt 2 Alt 3 Alt 4 Alt 5 Alt 1 1 a12 a13 a14 a15 Alt 2 1/a12 1 a23 a24 a25 Alt 3 1/a13 1/a23 1 a34 a35 Alt 4 1/a14 1/a24 1/a34 1 a45 Alt 5 1/a15 1/a25 1/a35 1/a45 1

SKALA SAATY UNTUK METODE AHP

PAIRWISE COMPARISON MATRIK (MATRIK PERBANDINGAN BERPASANGAN)

5

Matrik Perbandingan yang Digunakan dalam AHP

Hirarki Lengkap untuk Masalah Pilihan Proyek Infrastruktur dari AHP

Memilih Proyek infrastruktur

Teknis Ekonomi Sosial

Proyek Jalan Proyek Irigasi Proyek Air Minum

6

Tipical Matrik Perbandingan untuk Tipical Matrik Perbandingan untuk Kriteria Utama dan Alternatif Proyek Kriteria Utama dan Alternatif Proyek

terhadap Kriteria Utama tertentuterhadap Kriteria Utama tertentu

Matrik Perbandingan untuk Kriteria UTAMA

Teknis Ekonomi Sosial Teknis 1 2 1/3 Ekonomi 1/2 1 1 Sosial 3 1 1

Matrik Perbandingan untuk Alternatif Proyek Berdasarkan Kriteria TEKNIS

TEKNIS Proyek Jalan Proyek Irigasi Proyek Air Minum Proyek Jalan 1 4 7 Proyek Irigasi 1/4 1 2 Proyek Air Minum 1/7 1/2 1

7

Tipical Matrik Perbandingan untuk Tipical Matrik Perbandingan untuk Kriteria Utama dan Alternatif Proyek Kriteria Utama dan Alternatif Proyek

terhadap Kriteria Utama tertentu terhadap Kriteria Utama tertentu (lanjutan)(lanjutan)

Matrik Perbandingan untuk Alternatif Proyek Berdasarkan Kriteria EKONOMI

EKONOMI Proyek Jalan Proyek Irigasi Proyek Air Minum

Proyek Jalan 1 1/2 1 Proyek Irigasi 2 1 1/3 Proyek Air Minum 1 3 1

Matrik Perbandingan untuk Alternatif Proyek Berdasarkan Kriteria SOSIAL

SOSIAL Proyek Jalan Proyek Irigasi Proyek Air Minum

Proyek Jalan 1 2 5 Proyek Irigasi 1/2 1 2 Proyek Air Minum 1/5 1/2 1

8

Contoh Perhitungan tingkat Contoh Perhitungan tingkat Kepentingan Kriteria Utama dalam Kepentingan Kriteria Utama dalam

Matriks PerbandinganMatriks Perbandingan

Teknis Ekonomi Sosial Kolom Masukan

dibagi Kolom Jumlah

Jumlah Baris 3 Kolom

Terakhir

Bobot

Teknis 1 2 1/3 0.222 0.5 0.1428 0.8648 0.288

Ekonomi 1/2 1 1 0.111 0.25 0.4286 0.7896 0.263

Sosial 3 1 1 0.666 0.25 0.4286 1.3446 0.449

JUMLAH 4.5 4 2.33

9

Penentuan Penentuan maxmax

C.R. = .).)(1(

max

IRN

N

Pairwaise matrice untuk alternative terhadap kriteria Ekonomi 1 0,5 1 0.263 0.856 2 1 0.33 X 0.288 = 0.964 1 3 1 0.449 1.576

D =

263.0

856.0

288.0

964.0

449.0

576.1

D = 255.3 3.347 510.3 λmax = (3.255 + 3.347 + 3.510) / 3 = 3.371

10

Perhitungan Inconsistency Perhitungan Inconsistency RatioRatio

Perhitungan Inconsistency Ratio

C.R. = )58.0)(2(

3371.3 = 0.007 < 10%... OK

Tabel Index Random untuk Menghitung Rasio Konsistensi

N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 … R.I. 0.00 0.00 0.58 0.90 1.12 1.24 1.32 1.41 1.45 1.49 1.51 …

11

Perhitungan Prioritas LokalPerhitungan Prioritas LokalPrioritas Lokal (principal eigenvectors)

Prioritas Lokal Alternatif dengan pertimbangan masing-masing kriteria

Teknis Ekonomi Sosial Kolom Masukan

dibagi Kolom Jumlah

Jumlah Baris 3 Kolom

Terakhir

Bobot

Teknis 1 2 1/3 0.222 0.5 0.1428 0.8648 0.288

Ekonomi 1/2 1 1 0.111 0.25 0.4286 0.7896 0.263

Sosial 3 1 1 0.666 0.25 0.4286 0.13446 0.449

JUMLAH 4.5 4 2.33

Prioritas Lokal (principal eigenvectors) ditunjukkan seperti kolom di tabel ini

Alternatif

Teknis Ekonomi Sosial Proyek Jalan 0.715 0.263 0.595 Proyek Irigasi 0.187 0.288 0.277 Proyek Air Minum 0.098 0.449 0.128

12

Penentuan Prioritas GlobalPenentuan Prioritas Global

Prioritas Global Alternatif

Alternatif Pertimbangan alternatif berdasar bobot atribut

Proyek Jalan 0.542 Proyek Irigasi 0.254 Proyek Air Minum 0.204 VA = (0.288 x 0.715 ) + (0.263 x 0.263) + (0.449 x 0.595) VA = 0.542

13Copy Serial Number

LANGKAH – LANGKAH LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICEINSTALL EXPERT CHOICE

14

Klik Setup

Setup.exe

LANGKAH – LANGKAH LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICEINSTALL EXPERT CHOICE

15Klik ContinueKlik Continue

LANGKAH – LANGKAH LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICEINSTALL EXPERT CHOICE

16klik Continueklik Continue

LANGKAH – LANGKAH LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICEINSTALL EXPERT CHOICE

17Paste Serial Number, klik ContinuePaste Serial Number, klik Continue

LANGKAH – LANGKAH LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICEINSTALL EXPERT CHOICE

18Klik YesKlik Yes

LANGKAH – LANGKAH LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICEINSTALL EXPERT CHOICE

19Klik Complete InstallationKlik Complete Installation

LANGKAH – LANGKAH LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICEINSTALL EXPERT CHOICE

20Klik Continue

LANGKAH – LANGKAH LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICEINSTALL EXPERT CHOICE

21Klik Continue

LANGKAH – LANGKAH LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICEINSTALL EXPERT CHOICE

22Klik OK

LANGKAH – LANGKAH LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICEINSTALL EXPERT CHOICE

23Klik OK

LANGKAH – LANGKAH LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICEINSTALL EXPERT CHOICE

24Klik OK

LANGKAH – LANGKAH LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICEINSTALL EXPERT CHOICE

25Klik Run Expert Choice

LANGKAH – LANGKAH LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICEINSTALL EXPERT CHOICE

26Selesai

MEMBUKA FILE EXPERT CHOICEMEMBUKA FILE EXPERT CHOICE

27

MEMBERI NAMA FILEMEMBERI NAMA FILE

Pada File name di tulis AHP.ec1 Klik OK

28

MEMILIH MODEL YANG AKAN MEMILIH MODEL YANG AKAN DIGUNAKANDIGUNAKAN

Klik Direct

29

MENDIFINISIKAN GOAL MENDIFINISIKAN GOAL

Ketik “Pemilihan Proyek” Klik OK

30

TAMPILAN LAYAR SETELAH DI TAMPILAN LAYAR SETELAH DI DEFINISIKAN GOALDEFINISIKAN GOAL

Setelah di klik akan muncul tampilan seperti di atas

31

PENULISAN KRITERIAPENULISAN KRITERIA

Pilih Edit Insert Ketik “KTEKNIS” Enter

32

PENULISAN KRITERIAPENULISAN KRITERIA

Ketik “Kriteria Teknis” OK

33

PENULISAN KRITERIA UTAMAPENULISAN KRITERIA UTAMA

Dengan cara yang sama sehingga diperoleh tampilan seperti diatas

34

PENULISAN KRITERIA UTAMAPENULISAN KRITERIA UTAMA

Apabila hanya terdapat 3 kriteria maka tekan tombol Esc, akan diperoleh tampilan seperti diatas. Angka 0.333 menunjukkan

setiap kriteria memiliki bobot (tingkat kepentingan) yang sama

35

MATRIKS PERBANDINGAN PASANGAN MATRIKS PERBANDINGAN PASANGAN UNTUK MASING-MASING KRITERIA UTAMA UNTUK MASING-MASING KRITERIA UTAMA

(TINGKAT KEPENTINGAN)(TINGKAT KEPENTINGAN)

Pada tampilan layar sebelumnya (slide sebelumnya) pilih pada menu utama Assesement dilanjutkan dengan pilihan pairwise yang

kemudian akan diperoleh tampilan seperti diatas

36

PENULISAN BOBOT HASIL SURVEY UNTUK PENULISAN BOBOT HASIL SURVEY UNTUK MASING-MASING KRITERIA UTAMAMASING-MASING KRITERIA UTAMA

Yang berwarna merah (ditunjukkan dengan tanda panah keatas) berarti tingkat kepentingan pada judul kolom lebih tinggi (sesuai pada angka

yang tertera pada sel baris dan kolom tertentu) dari tingkat kepentingan pada judul baris kemudian klik Calculate

37

TINGKAT PRIORITAS MASING-TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING KRITERIA UTAMAMASING KRITERIA UTAMA

Berdasarkan hasil diatas maka kriteria sosial memiliki tingkat kepentingan (prioritas) tertinggi. Inconsistency Ratio = 0.0 menunjukkan hasil survey

yang akurat.Klik Record

38

HASIL TAMPILAN TINGKAT HASIL TAMPILAN TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING PRIORITAS MASING-MASING

KRITERIA UTAMAKRITERIA UTAMA

39

PENULISAN SUB KRITERIA INVESTASI PENULISAN SUB KRITERIA INVESTASI UNTUK KRITERIA UTAMA EKONOMIUNTUK KRITERIA UTAMA EKONOMI

Dengan cara yang sama pada KEKONOMI pada sel yang kosong ketikan SKINVEST. Kemudian ENTER

40

PENULISAN SUB KRITERIA UNTUK PENULISAN SUB KRITERIA UNTUK KRITERIA UTAMA EKONOMIKRITERIA UTAMA EKONOMI

Dengan cara yang sama pada sel yang kosong ketikan Sub Kriteria Invest. Kemudian Klik OK

41

PENULISAN SUB KRITERIA OPERASI DAN PENULISAN SUB KRITERIA OPERASI DAN PEMELIHARAAN UNTUK KRITERIA UTAMA PEMELIHARAAN UNTUK KRITERIA UTAMA

EKONOMIEKONOMI

Dengan cara yang sama pada KTEKNIS pada sel yang kosong ketikan SKODANP. Kemudian ENTER

42

PENULISAN SUB KRITERIA OPERASI DAN PENULISAN SUB KRITERIA OPERASI DAN PEMELIHARAAN UNTUK KRITERIA UTAMA PEMELIHARAAN UNTUK KRITERIA UTAMA

EKONOMIEKONOMI

Dengan cara yang sama pada sel yang kosong ketikan Sub Kriteria Operasi dan Pemeliharaan. Kemudian Klik OK

43

TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING SUB TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING SUB KRITERIA TERHADAP KRITERIA UTAMA KRITERIA TERHADAP KRITERIA UTAMA

EKONOMIEKONOMI

Dengan langkah yang sama pada slide 22-24 maka diperoleh hasil seperti diatas dengan kriteria Invest memiliki tingkat kepentingan (prioritas)

tertinggi. Inconsistency Ratio = 0.0 menunjukkan hasil survey yang akurat. Klik Record

44

PENULISAN ALTERNATIF PROYEK JALAN PENULISAN ALTERNATIF PROYEK JALAN UNTUK KRITERIA UTAMA EKONOMIUNTUK KRITERIA UTAMA EKONOMI

Dengan cara yang sama pada KTEKNIS pada sel yang kosong ketikan PJALAN. Kemudian ENTER

45

TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING SUB TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING SUB KRITERIA TERHADAP KRITERIA UTAMA KRITERIA TERHADAP KRITERIA UTAMA

EKONOMIEKONOMI

Dengan cara yang sama pada sel yang kosong ketikan Proyek Jalan. Kemudian Klik OK

46

PENULISAN ALTERNATIF PROYEK IRIGASI PENULISAN ALTERNATIF PROYEK IRIGASI UNTUK KRITERIA UTAMA TEKNISUNTUK KRITERIA UTAMA TEKNIS

Dengan cara yang sama pada KTEKNIS pada sel yang kosong ketikan PIRIGASI. Kemudian ENTER

47

PENULISAN ALTERNATIF PROYEK IRIGASI PENULISAN ALTERNATIF PROYEK IRIGASI UNTUK KRITERIA UTAMA TEKNISUNTUK KRITERIA UTAMA TEKNIS

Dengan cara yang sama pada sel yang kosong ketikan Proyek Irigasi. Kemudian Klik OK

48

PENULISAN ALTERNATIF PROYEK IRIGASI PENULISAN ALTERNATIF PROYEK IRIGASI UNTUK KRITERIA UTAMA TEKNISUNTUK KRITERIA UTAMA TEKNIS

Dengan cara yang sama pada KTEKNIS pada sel yang kosong ketikan PAMINUM. Kemudian ENTER

49

PENULISAN ALTERNATIF PROYEK PENULISAN ALTERNATIF PROYEK AIR MINUM UNTUK KRITERIA AIR MINUM UNTUK KRITERIA

UTAMA TEKNISUTAMA TEKNIS

Dengan cara yang sama pada sel yang kosong ketikan Proyek Air Minumi. Kemudian Klik OK

50

PENULISAN ALTERNATIF PROYEK PENULISAN ALTERNATIF PROYEK JALAN UNTUK SUB KRITERIA JALAN UNTUK SUB KRITERIA

INVESTASIINVESTASI

Dengan cara yang sama pada SKINVEST pada sel yang kosong ketikan PJALAN. Kemudian ENTER

51

PENULISAN ALTERNATIF PROYEK PENULISAN ALTERNATIF PROYEK JALAN UNTUK SUB KRITERIA JALAN UNTUK SUB KRITERIA

INVESTASIINVESTASI

Dengan cara yang sama pada sel yang kosong ketikan Proyek Jalan. Kemudian Klik OK

52

PENULISAN ALTERNATIF PROYEK PENULISAN ALTERNATIF PROYEK IRIGASI UNTUK SUB KRITERIA IRIGASI UNTUK SUB KRITERIA

INVESTASIINVESTASI

Dengan cara yang sama pada SKINVEST pada sel yang kosong ketikan PIRIGASI. Kemudian ENTER

53

PENULISAN ALTERNATIF PROYEK PENULISAN ALTERNATIF PROYEK IRIGASI UNTUK SUB KRITERIA IRIGASI UNTUK SUB KRITERIA

INVESTASIINVESTASI

Dengan cara yang sama pada sel yang kosong ketikan Proyek Irigasi. Kemudian Klik OK

54

PENULISAN ALTERNATIF PROYEK AIR PENULISAN ALTERNATIF PROYEK AIR MINUM UNTUK SUB KRITERIA INVESTASIMINUM UNTUK SUB KRITERIA INVESTASI

Dengan cara yang sama pada SKINVEST pada sel yang kosong ketikan PAMINUM. Kemudian ENTER

55

PENULISAN ALTERNATIF PROYEK PENULISAN ALTERNATIF PROYEK AIR MINUM UNTUK SUB KRITERIA AIR MINUM UNTUK SUB KRITERIA

INVESTASIINVESTASI

Dengan cara yang sama pada sel yang kosong ketikan Proyek Air Minumi. Kemudian Klik OK

56

PENULISAN KRITERIA UTAMAPENULISAN KRITERIA UTAMA

Apabila hanya terdapat 3 kriteria maka tekan tombol Esc, akan diperoleh tampilan seperti diatas. Angka 0.167 menunjukkan setiap kriteria

memiliki bobot (tingkat kepentingan) yang sama

57

MATRIKS PERBANDINGAN PASANGAN MATRIKS PERBANDINGAN PASANGAN UNTUK MASING-MASING KRITERIA TEKNIS UNTUK MASING-MASING KRITERIA TEKNIS

(TINGKAT KEPENTINGAN)(TINGKAT KEPENTINGAN)

Pada tampilan layar sebelumnya (slide sebelumnya) pilih pada menu utama Assesement dilanjutkan dengan pilihan pairwise yang

kemudian akan diperoleh tampilan seperti diatas

58

PENULISAN BOBOT HASIL SURVEY UNTUK PENULISAN BOBOT HASIL SURVEY UNTUK MASING-MASING KRITERIA TEKNISMASING-MASING KRITERIA TEKNIS

Tanda panah (ditunjukkan dengan tanda panah kekiri) berarti tingkat kepentingan pada judul baris lebih tinggi (sesuai pada angka yang tertera pada sel baris dan kolom tertentu) dari tingkat kepentingan

pada judul kolom kemudian klik Calculate

59

TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING ALTERNATIF PROYEK TERHADAP KRITERIA ALTERNATIF PROYEK TERHADAP KRITERIA

UTAMA TEKNISUTAMA TEKNIS

Dengan langkah yang sama pada slide 22-24 maka diperoleh hasil seperti diatas dengan alternatif proyek jalan memiliki tingkat kepentingan

(prioritas) tertinggi (0.715). Inconsistency Ratio = 0.0 menunjukkan hasil survey yang akurat. Klik Record

60

HASIL TAMPILAN TINGKAT PRIORITAS HASIL TAMPILAN TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING ALTERNATIF PROYEK MASING-MASING ALTERNATIF PROYEK TERHADAP KRITERIA UTAMA TEKNISTERHADAP KRITERIA UTAMA TEKNIS

61

PENULISAN ALTERNATIF PROYEK PENULISAN ALTERNATIF PROYEK TERHADAP SUB KRITERIA TERHADAP SUB KRITERIA

INVESTASIINVESTASI

62

TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING ALTERNATIF PROYEK TERHADAP SUB ALTERNATIF PROYEK TERHADAP SUB

KRITERIA INVESTASIKRITERIA INVESTASI

Pada tampilan layar sebelumnya (slide sebelumnya) pilih pada menu utama Assesement dilanjutkan dengan pilihan pairwise yang

kemudian akan diperoleh tampilan seperti diatas

63

PENULISAN BOBOT HASIL SURVEY UNTUK PENULISAN BOBOT HASIL SURVEY UNTUK MASING-MASING ALTERNATIF PROYEK MASING-MASING ALTERNATIF PROYEK TERHADAP KRITERIA UTAMA EKONOMITERHADAP KRITERIA UTAMA EKONOMI

Yang berwarna merah (ditunjukkan dengan tanda panah keatas) berarti tingkat kepentingan pada judul kolom lebih tinggi (sesuai pada angka

yang tertera pada sel baris dan kolom tertentu) dari tingkat kepentingan pada judul baris kemudian klik Calculate

64

TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING ALTERNATIF PROYEK TERHADAP KRITERIA ALTERNATIF PROYEK TERHADAP KRITERIA

UTAMA INVESTASIUTAMA INVESTASI

Dengan langkah yang sama pada slide 22-24 maka diperoleh hasil seperti diatas dengan Sub Kriteria Investasi memiliki tingkat kepentingan

(prioritas) tertinggi (0.545). Inconsistency Ratio = 0.0 menunjukkan hasil survey yang akurat. Klik Record

65

HASIL TAMPILAN TINGKAT PRIORITAS HASIL TAMPILAN TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING SUB KRITERIA INVESTASI MASING-MASING SUB KRITERIA INVESTASI

TERHADAP KRITERIA UTAMA EKONOMITERHADAP KRITERIA UTAMA EKONOMI

66

PENULISAN BOBOT HASIL SURVEY UNTUK PENULISAN BOBOT HASIL SURVEY UNTUK MASING-MASING ALTERNATIF TERHADAP MASING-MASING ALTERNATIF TERHADAP

KRITERIA UTAMA EKONOMIKRITERIA UTAMA EKONOMI

Yang berwarna hitam (ditunjukkan dengan tanda panah kekiri) berarti tingkat kepentingan pada judul baris lebih tinggi (sesuai pada angka

yang tertera pada sel baris dan kolom tertentu) dari tingkat kepentingan pada judul kolom kemudian klik Calculate

67

TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING ALTERNATIF PROYEK TERHADAP SUB ALTERNATIF PROYEK TERHADAP SUB

KRITERIA OPERASI DAN PEMELIHARAANKRITERIA OPERASI DAN PEMELIHARAAN

Dengan langkah yang sama pada slide 22-24 maka diperoleh hasil seperti diatas dengan Sub Kriteria Operasi dan Pemeliharaan memiliki tingkat

kepentingan (prioritas) tertinggi (0.571). Inconsistency Ratio = 0.0 menunjukkan hasil survey yang akurat. Klik Record

68

HASIL TAMPILAN TINGKAT PRIORITAS HASIL TAMPILAN TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING ALTERNATIF TERHADAP MASING-MASING ALTERNATIF TERHADAP

SUB KRITERIA OPERASI DAN SUB KRITERIA OPERASI DAN PEMELIHARAANPEMELIHARAAN

69

PENULISAN BOBOT HASIL SURVEY UNTUK PENULISAN BOBOT HASIL SURVEY UNTUK MASING-MASING ALTERNATIF TERHADAP MASING-MASING ALTERNATIF TERHADAP

KRITERIA SOSIALKRITERIA SOSIAL

Yang berwarna hitam (ditunjukkan dengan tanda panah kekiri) berarti tingkat kepentingan pada judul baris lebih tinggi (sesuai pada angka

yang tertera pada sel baris dan kolom tertentu) dari tingkat kepentingan pada judul kolom kemudian klik Calculate

70

TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING ALTERNATIF PROYEK TERHADAP KRITERIA ALTERNATIF PROYEK TERHADAP KRITERIA

SOSIALSOSIAL

Dengan langkah yang sama pada slide 22-24 maka diperoleh hasil seperti diatas dengan Kriteria Sosial memiliki tingkat kepentingan (prioritas)

tertinggi (0.545). Inconsistency Ratio = 0.0 menunjukkan hasil survey yang akurat. Klik Record

71

HASIL TAMPILAN TINGKAT PRIORITAS HASIL TAMPILAN TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING ALTERNATIF TERHADAP MASING-MASING ALTERNATIF TERHADAP

KRITERIA SOSIALKRITERIA SOSIAL

72

HASIL TAMPILAN SELURUH HASIL TAMPILAN SELURUH ALTERNATIF TERHADAP KRITERIAALTERNATIF TERHADAP KRITERIA

73

HASIL TAMPILAN PRIORITAS HASIL TAMPILAN PRIORITAS GLOBAL UNTUK ALTERNATIF GLOBAL UNTUK ALTERNATIF

TERHADAP KRITERIATERHADAP KRITERIA

74

PERFORMANCE DAN PRIORITAS LOKAL DAN PERFORMANCE DAN PRIORITAS LOKAL DAN GLOBAL UNTUK MASING-MASING GLOBAL UNTUK MASING-MASING

ALTERNATIF DAN KRITERIAALTERNATIF DAN KRITERIA

75

ANALISA SENSITIVITAS (GRADIENT) DAN ANALISA SENSITIVITAS (GRADIENT) DAN PRIORITAS MASING-MASING ALTERNATIF PRIORITAS MASING-MASING ALTERNATIF

TERHADAP KRITERIA TEKNISTERHADAP KRITERIA TEKNIS

76

ANALISA SENSITIVITAS DYNAMIC ANALISA SENSITIVITAS DYNAMIC MASING-MASING ALTERNATIF MASING-MASING ALTERNATIF

TERHADAP KRITERIATERHADAP KRITERIA

77

ANALISA SENSITIVITAS PLOT 2-D MASING-ANALISA SENSITIVITAS PLOT 2-D MASING-MASING ALTERNATIF TERHADAP KRITERIA MASING ALTERNATIF TERHADAP KRITERIA

TEKNIS DAN EKONOMITEKNIS DAN EKONOMI

78

ANALISA SENSITIVITAS UNTUK ANALISA SENSITIVITAS UNTUK PERBEDAAN BOBOT ANTARA PERBEDAAN BOBOT ANTARA PROYEK IRIGASI DAN JALANPROYEK IRIGASI DAN JALAN