mku bahasa indonesia

Post on 25-Oct-2015

56 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

.

Sejarah Bahasa Indonesia

•BI berasal dari bahasa Melayu

•Bukti: adanya prasasti yang menggunakan bahasa Melayu Kuno: •Kedukan Bukit-683, •Talang Tuo-684, •Kota Kapur Bangka-686, •Karang Brahi-688, •Gandasuli-Jateng-832, •Prasasti Bogor-942

Zaman Sriwijaya, Bhs Melayu digunakan:

• Bahasa kebudayaan

• Bahasa perhubungan antarsuku

• Bahasa perdagangan

• Bahasa resmi kerajaan

Sumpah Pemuda (28/10/28)• Pertama Kami putra putri Indonesia mengaku bertumpah

darah yang satu, tanah air Indonesia

• Kedua Kami putra dan putri Indonesia mengaku

berbangsa yang satu, bangsa Indonesia

• Ketiga

Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Mengapa memilih bhs. Melayu?

• Sudah menjadi lingua franca di Nusantara

• Sederhana, tidak mengenal tingkatan

• Suku Jawa, Sunda, dan Bali (pemakai bhs daerah terbesar) sukarela menerima bhs. Melayu sebagai bahasa Indonesia

• Mudah digunakan sebagai bahasa kebudayaan

Tonggak Perkembangan Bhs Melayu sebagai Bhs. Indonesia• 1901= peresmian ejaan Ch. A. van

Ophuijsen sebagai ejaan bahasa Melayu dalam Kitab Logat Melayu

• 1908= pendirian Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat) yang diubah menjadi Balai Pustaka-1917

• 1928= Sumpah Pemuda mengakui bhs Melayu sebagai bahasa Indonesia

lanjutan

• 1933= berdirinya Pujangga Baru pimpinan STA• 1938 (25-28 Juni) = Kongres BI I di Solo,

perlunya pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia

• 1945 (18/8)= BI sebagai bahasa negara UUD 45 pasal 36

• 1947 (19/3) = peresmian ejaan Republik/ Soewandi menggantikan ejaan van Ophuijsen

• 1954 (28/10-2/11) = Kongres BI II di Medan, upaya penyempurnaan bahasa Indonesia

lanjutan

• 1972 (16/8) = Diresmikannya penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) dengan Kepres No. 57 Tahun 1972

• 1972 (31/8) = Penetapan EYD dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah oleh Mendikbud

• 1978 (28/10-2/11) = Kongres BI III di Jakarta, menetapkan kedudukan dan fungsi BI

• 1983 (21-26/11) = Kongres BI IV di Jakarta, kewajiban menggunakan BI dengan baik dan benar, tercantum dalam GBHN

lanjutan

• 1988 (28/10-3/11) = Kongres BI V di Jakarta, diterbitkannya Kamus Besar Bahasa Indonesia, dan Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia

• 1993 (28/10-2/11) = Kongres BI VI di Jakarta, Pusat Bahasa diusulkan menjadi Lembaga Bahasa, dan usul adanya Undang-Undang Bahasa Indonesia

• 1998 (26-30/10) = Kongres BI VII, dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa

Kedudukan dan Fungsi BI• Sebagai bahasa nasional (Sumpah Pemuda),

berfungsi (1) lambang kebanggaan, (2) identitas nasional, (3) alat perhubungan antarbangsa, (4) alat pemersatu.

• Sebagai bahasa negara (UUD 45 Bab XV Pasal 36), berfungsi: (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) pengantar dalam dunia pendidikan, (3) alat perhubungan resmi negara, (4) alat pengembangan IPTEK

Ragam Bahasa

• BI ragam lisan dan tulis• BI ragam baku dan tidak baku• BI ragam tulis baku dan ragam lisan baku• BI ragam sosial dan ragam fungsional• BI Ragam fungsional/profesional menghasilkan

ragam tersendiri: BI ragam jurnalistik, BI ragam sastra, BI ragam hukum, BI ragam kedokteran,

BI ragam keagamaan, BI ragam ilmiah, dsb.

BI yang baik dan benar

• BI yang benar: sesuai dengan kaidah kebahasaan (taat azas pada EYD, pilihan kata tepat dan sesuai, kalimat efektif, pengembangan paragraf kohesif dan koheren, pengungkapannya logis, tatatulisnya benar, dan kaidah lain yang berlaku)

• BI yang baik: sesuai dengan konteks berbahasa (apa, siapa, kapan, dimana, bagaimana)

Jenis Karya IP

Karya

Ilmiah

Karya KaryaIlmu IlmiahPengetahuan Populer

KaryaNonilmiah

Karya Ilmiah

• karya ilmu pengetahuan

• menyajikan fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya

• ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar

Komponen Karya Ilmiah

• Isi: apa yang disampaikan

• Teknik Penulisan: cara penyampaian

• Sikap: niat dalam penyampaian

Isi Karya Ilmiah• Menyajikan fakta umum• Bersifat objektif

- sesuai dengan kenyataan- tidak dibuat-buat- menampilkan pengalaman/pengamatan - tidak memihak

• Bersifat logis- rasional- sesuai dengan penalaran orang normal- mengikuti alur pikir yang universal

• Bersifat teleologis- memiliki tujuan- berangkat dari suatu pertanyaan - hasil uraiannya mencoba menjawab pertanyaan

Teknik Penyampaian

• Bahasa: ragam ilmiah• Teknik Penulisan: sistematis, baku,

kronologis, bukan seni• Uraian dalam: topik dibatasi tetapi

terperinci• lengkap: terdiri atas semua bagian• Bersifat proporsional: uraian sesuai

dengan pengutamaan bagian

Sikap

• Jujur: kutipan, daftar pustaka

• Tidak emosional: fakta, bahasa

• Tidak persuasif: isi, teknik

• Terbuka

Jenis Karya Ilmiah

• Karya Ilmiah Akademis

Sebagai sarana pencapaian gelar akademik

Contoh: Paper

Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, Disertasi

• Karya Ilmiah Profesional

Sebagai sarana pengembangan profesi

Contoh: Artikel

Makalah

Buku

Laporan penelitian

Ciri Karya Ilmiah Akademis

• Ditulis oleh siswa/mahasiswa/Taruna dengan pembimbing

• Biasanya tidak dipublikasikan

• Lebih menekankan proses

• Membutuhkan pengujian

Ciri Karya ilmiah profesional

• 1) Sarana pengembangan profesi.

• 2) Tidak memerlukan pembimbing

• 3) Diterbitkan

• 4) Menekankan hasil daripada proses

Bagian Karya Ilmiah

1. Pengenalan

2. Batang tubuh

- Pendahuluan

- Isi

- Penutup

3. Kepustakaan

STANDAR KOMPETENSI menulis kalimat efektif

KOMPETENSI DASAR1.Menulis kalimat dengan struktur/pola yang

benar dan pilihan kata yang tepat

2.Mengedit kalimat dengan kriteria penilaian kalimat efektif

POLA KALIMAT YANG BENAR

POLA S-PAyahku guru. P = NominaIbu cantik. P = AdjektivaAdik tidur. P = Verba-taktransitif

POLA S-P-PelIndonesia berdasarkan Pancasila. P = V-taktransitif berpelengkap wajib

S-P-(Pel) Rumahku beratap (rumbia).P = V-taktransitif berpelengkap manasuka

Lanjutan pola kalimat

POLA S-P-OSiti Nurhaliza membeli bunga.P = Verba ekatransitif

POLA S-P-(O)Mereka makan (nasi).P = Verba semitransitif

POLA S-P-O-PelSiti Nurhaliza membelikan adik bunga.P = Verba dwitransitif

Benarkah pola kalimat berikut

• Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengarkan baik di televisi maupun dari koran tentang pekerja seks komersial dimana mereka merupakan sampah masyarakat yang sering membuat kaum adam lupa akan dosa.

(dikuti dari tulisan Taruna III/d)

Analisis

• Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar (apa?) baik di televisi maupun dari koran tentang pekerja seks komersial dimana mereka merupakan sampah masyarakat yang sering membuat kaum adam lupa akan dosa.

• K-waktu + S + P (Vsemitransitif) + Ktempat + Ktempat + Pelengkap + S + P (Vtaktransitif berpelengkap wajib) + Pelengkap + P (Vekatransitif) + O (S + P + Pel).

• Kesimpulan: 1. Struktur kalimat terlalu kompleks/rumit. 2. Antara P dan Pel/Objek tidak boleh disisipi unsur lain.3. Penggunaan kata penghubung dimana salah.

Perbaikan

• Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar berita baik di televisi maupun di koran tentang pekerja seks komersial.

• dimana Mereka merupakan sampah masyarakat yang sering membuat kaum adam lupa akan dosa.

• Portofolio: catat dan buat refleksi!

Kalimat efektif

• Kalimat efektif dalam konteks penulisan karya ilmiah diartikan sebagai kalimat yang mampu membuat proses penyampaian dan penerimaan informasi (komunikasi) berlangsung dengan sempurna (Razak 1988; Badudu 1991; Keraf 1993)

• Indikator komunikasi yang sempurna: cepat prosesnya, tepat sasarannya, dan hemat bahasanya

• Ciri kalimat efektif- kesepadanan: jumlah informasi seimbang dengan struktur kalimatnya- kesatuan: struktur kalimat lengkap dan padu, kata penghubung tepat - penekanan: informasi utama/penting ditekankan dengan cara mengedepankan, mengurutkan, atau mengulang- kehematan: membuang kata-kata yang mubadzir

Efektifkah kalimat berikut?

….

Akademi Kepolisian yang melahirkan seorang perwira ini (di-)didik dan dilatih untuk menciptakan polisi yang nantinya dicintai dan dipercaya masyarakat, serta dapat melayani, melindungi, mengayomi, dan menegakkan hukum. ….

(dikuti dari tulisan Taruna/IIIG)

HASIL ANALISIS KALIMAT

1. Akademi Kepolisian (yang) melahirkan seorang perwira ini.

SPO, kelogisan? Diksi?

1. (Akademi Kepolisian) (di-)didik. SP, sesuai maksud? Diksi?

2. (Akademi Kepolisian) dilatih. SP, sesuai maksud? Diksi?

3. (Akademi Kepolisian) (untuk) menciptakan polisi. SPO, kelogisan? Diksi?

4. (Polisi) yang nantinya dicintai masyarakat. SPO

5. (Polisi) yang nantinya dipercaya masyarakat. SPO

6. Serta (Polisi) dapat melayani hukum. SPO, kelogisan, salah lesap!

7. (Polisi) dapat melindungi hukum. SPO, kelogisan, salah lesap!

8. (Polisi) dapat mengayomi hukum (dan). SPO, kelogisan, salah lesap!

9. (Polisi) dapat menegakkan hukum. SPO

ALTERNATIF PERBAIKAN DAN PENGGABUNGAN

1. Akademi Kepolisian mendidik dan melatih perwira polisi. 2. Perwira polisi tersebut akan dicintai dan dipercaya masyarakat.3. Mereka dapat melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat. 4. Selain itu, mereka juga harus menegakkan hukum.

PARAGRAF:Akademi Kepolisian mendidik dan melatih perwira polisi. Perwira polisi tersebut akan dicintai dan dipercaya masyarakat bila dapat melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat. Selain itu, mereka juga harus menegakkan hukum.

Portofolio: Catat dan buat refleksi!

Penerapan teoriTUGAS DI LUAR JAM PERKULIAHAN

Buatlah karangan argumentasi dengan ketentuan sebagai berikut! 1. Topik karangan : Pemolisian Masyarakat 2. Rumuskan tujuan 3. Susun kerangka karangan 4. Panjang karangan minimal 5 paragraf 5. Buat judul yang menarik dan menggambarkan isi karangan! 6. Karangan ditulis rapi dan mudah dibaca pada folio bergaris! 7. Karangan dikumpulkan pada pertemuan ketiga!

UNSUR YANG DINILAIPenggunaan bahasa Indonesia baku (khususnya kalimat efektif)Kesesuaian dengan karakter karangan argumentasiKebenaran konsep dan ketajaman pembahasan

• ARGUMENTASI• Argumentation: alasan• Tujuan: meyakinkan pembaca terhadap sebuah opini/pendapat

dengan memberikan argumentasi, bentuknya bias membantah, mempengaruhi keyakinan, memecahkan masalah, atau mendiskusikan

• Objek argumentasi yang penting: problem/masalah, pemecahan masalah/opini, alas an

• Ciri penting: adanya kekuatan argumentasi: bukti empiris (hasil penelitian), dukungan teoretis (pendapat ahli), penjelasan logis (penalaran), pengalaman praktis (kenyataan)

• Langkah-langkah: (1) menentukan topik, (2) merumuskan tujuan, (3) menyusun kerangka karangan, (4) mengembangkan karangan, (5) menyunting karangan.

• Teknik pengembangan paragraf: deduktif dan/atau induktif

STANDAR KOMPETENSI menulis kalimat efektif

KOMPETENSI DASAR1.Menulis kalimat dengan struktur/pola yang

benar dan pilihan kata yang tepat

2.Mengedit kalimat dengan kriteria penilaian kalimat efektif

POLA KALIMAT YANG BENAR

POLA S-PAyahku guru. P = NominaIbu cantik. P = AdjektivaAdik tidur. P = Verba-taktransitif

POLA S-P-PelIndonesia berdasarkan Pancasila. P = V-taktransitif berpelengkap wajib

S-P-(Pel) Rumahku beratap (rumbia).P = V-taktransitif berpelengkap manasuka

Lanjutan pola kalimat

POLA S-P-OSiti Nurhaliza membeli bunga.P = Verba ekatransitif

POLA S-P-(O)Mereka makan (nasi).P = Verba semitransitif

POLA S-P-O-PelSiti Nurhaliza membelikan adik bunga.P = Verba dwitransitif

Benarkah pola kalimat berikut

• Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengarkan baik di televisi maupun dari koran tentang pekerja seks komersial dimana mereka merupakan sampah masyarakat yang sering membuat kaum adam lupa akan dosa.

(dikuti dari tulisan Taruna III/d)

Analisis

• Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar (apa?) baik di televisi maupun dari koran tentang pekerja seks komersial dimana mereka merupakan sampah masyarakat yang sering membuat kaum adam lupa akan dosa.

• K-waktu + S + P (Vsemitransitif) + Ktempat + Ktempat + Pelengkap + S + P (Vtaktransitif berpelengkap wajib) + Pelengkap + P (Vekatransitif) + O (S + P + Pel).

• Kesimpulan: 1. Struktur kalimat terlalu kompleks/rumit. 2. Antara P dan Pel/Objek tidak boleh disisipi unsur lain.3. Penggunaan kata penghubung dimana salah.

Perbaikan

• Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar berita baik di televisi maupun di koran tentang pekerja seks komersial.

• dimana Mereka merupakan sampah masyarakat yang sering membuat kaum adam lupa akan dosa.

• Portofolio: catat dan buat refleksi!

Kalimat efektif

• Kalimat efektif dalam konteks penulisan karya ilmiah diartikan sebagai kalimat yang mampu membuat proses penyampaian dan penerimaan informasi (komunikasi) berlangsung dengan sempurna (Razak 1988; Badudu 1991; Keraf 1993)

• Indikator komunikasi yang sempurna: cepat prosesnya, tepat sasarannya, dan hemat bahasanya

• Ciri kalimat efektif- kesepadanan: jumlah informasi seimbang dengan struktur kalimatnya- kesatuan: struktur kalimat lengkap dan padu, kata penghubung tepat - penekanan: informasi utama/penting ditekankan dengan cara mengedepankan, mengurutkan, atau mengulang- kehematan: membuang kata-kata yang mubadzir

Efektifkah kalimat berikut?

….

Akademi Kepolisian yang melahirkan seorang perwira ini (di-)didik dan dilatih untuk menciptakan polisi yang nantinya dicintai dan dipercaya masyarakat, serta dapat melayani, melindungi, mengayomi, dan menegakkan hukum. ….

(dikuti dari tulisan Taruna/IIIG)

HASIL ANALISIS KALIMAT

1. Akademi Kepolisian (yang) melahirkan seorang perwira ini.

SPO, kelogisan? Diksi?

1. (Akademi Kepolisian) (di-)didik. SP, sesuai maksud? Diksi?

2. (Akademi Kepolisian) dilatih. SP, sesuai maksud? Diksi?

3. (Akademi Kepolisian) (untuk) menciptakan polisi. SPO, kelogisan? Diksi?

4. (Polisi) yang nantinya dicintai masyarakat. SPO

5. (Polisi) yang nantinya dipercaya masyarakat. SPO

6. Serta (Polisi) dapat melayani hukum. SPO, kelogisan, salah lesap!

7. (Polisi) dapat melindungi hukum. SPO, kelogisan, salah lesap!

8. (Polisi) dapat mengayomi hukum (dan). SPO, kelogisan, salah lesap!

9. (Polisi) dapat menegakkan hukum. SPO

ALTERNATIF PERBAIKAN DAN PENGGABUNGAN

1. Akademi Kepolisian mendidik dan melatih perwira polisi. 2. Perwira polisi tersebut akan dicintai dan dipercaya masyarakat.3. Mereka dapat melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat. 4. Selain itu, mereka juga harus menegakkan hukum.

PARAGRAF:Akademi Kepolisian mendidik dan melatih perwira polisi. Perwira polisi tersebut akan dicintai dan dipercaya masyarakat bila dapat melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat. Selain itu, mereka juga harus menegakkan hukum.

Portofolio: Catat dan buat refleksi!

Penerapan teoriTUGAS DI LUAR JAM PERKULIAHAN

Buatlah karangan argumentasi dengan ketentuan sebagai berikut! 1. Topik karangan : Pemolisian Masyarakat 2. Rumuskan tujuan 3. Susun kerangka karangan 4. Panjang karangan minimal 5 paragraf 5. Buat judul yang menarik dan menggambarkan isi karangan! 6. Karangan ditulis rapi dan mudah dibaca pada folio bergaris! 7. Karangan dikumpulkan pada pertemuan ketiga!

UNSUR YANG DINILAIPenggunaan bahasa Indonesia baku (khususnya kalimat efektif)Kesesuaian dengan karakter karangan argumentasiKebenaran konsep dan ketajaman pembahasan

• ARGUMENTASI• Argumentation: alasan• Tujuan: meyakinkan pembaca terhadap sebuah opini/pendapat

dengan memberikan argumentasi, bentuknya bias membantah, mempengaruhi keyakinan, memecahkan masalah, atau mendiskusikan

• Objek argumentasi yang penting: problem/masalah, pemecahan masalah/opini, alas an

• Ciri penting: adanya kekuatan argumentasi: bukti empiris (hasil penelitian), dukungan teoretis (pendapat ahli), penjelasan logis (penalaran), pengalaman praktis (kenyataan)

• Langkah-langkah: (1) menentukan topik, (2) merumuskan tujuan, (3) menyusun kerangka karangan, (4) mengembangkan karangan, (5) menyunting karangan.

• Teknik pengembangan paragraf: deduktif dan/atau induktif

Pemolisian masyarakat

STANDAR KOMPETENSI menulis berbagai paragraf yang padu

KOMPETENSI DASAR1. membedakan paragraf dan kumpulan kalimat2. menjelaskan syarat paragraf yang baik3. menulis paragraf dengan memperhatikan letak

pikiran utama sebuah paragraf

Pretes dan apersepsi

• Perbaiki kalimat berikut!

- Yang terhormat Bapak Direktur, waktu

dan tempat saya persilakan!

- Dia melakukan pembunuhan terhadap

satu keluarga.

- Gadis yang mengenakan kerudung

putih itu bernama Sitti Nurhaliza.

Jawab pertanyaan berikut!

• Apa yang dimaksud kalimat efektif?

• Kalimat efektif memiliki beberapa syarat, di antaranya keseimbangan, kesatuan, dan kehematan. Jelaskan maksud ketiga syarat tersebut!

Karangan Argumentasi

• Apakah karangan argumentasi?

• Jelaskan tiga syarat utama karangan argumentasi!

• Bagaimana cara memberikan argumentasi yang baik?

Diskusikan, kutipan berikut apakah termasuk paragraf yang baik? Berikan alasan! Akademi Kepolisian yang melahirkan seorang perwira ini

didik dan dilatih untuk menciptakan polisi yang nantinya dicintai dan dipercaya masyarakat, serta dapat melayani, melindungi, mengayomi, dan menegakkan hukum. Menjadi Taruna Akademi Kepolisian ini tidaklah mudah kita harus mengikuti beragam test dan syaratnya pun banyak menjadi Taruna Akpol dapat dari siswa tamatan SMU yang umurnya kurang lebih dari 17 – 23 tahun, dan juga dapat dari efektif atau seorang anggota polisi yang telah berdinas kurang lebih 2 tahun dengan maksimal umurnya 25 tahun.

(Dikutip dari karangan Taruna)

PENGERTIAN PARAGRAF

• Bagian karangan yang terdiri atas kalimat-kalimat yang saling berhubungan secara padu yang mendukung satu kesatuan pikiran (Sujito 1986; Arifin 1988; Wagiran 2005.

Syarat paragraf yang baik

• Kesatuan: memiliki satu pikiran utama

• Kepaduan: hubungan antar unsur kompak, baik secara semantik maupun struktur.

• Kecukupan isi: pikiran utama terbahas secara tuntas, minimal 3 kalimat.

Macam-macam Paragraf• Berdasarkan fungsi: paragraf pembuka,

penghubung, isi, penutup.• Berdasarkan sifatnya: paragraf yang tidak

memiliki kalimat topik (naratif, deskriptif) dan memiliki kalimat topik (argumentatif, ekspositoris)

• Berdasarkan letak kalimat topik: paragraf deduktif, induktif, campuran

• Karya ilmiah lebih banyak memanfaatkan paragraf argumentatif dan ekspositoris.

Paragraf argumentatif• Argumentation: alasan• Tujuan: meyakinkan pembaca terhadap sebuah opini/pendapat

dengan memberikan argumentasi. Argumen yang diberikan dapat berupa alasan logis/nalar, bukti, fakta, contoh.

• Objek yang dibahas: masalah, pendapat, alasan• Ciri khas: logis, sistematis, mempengaruhi/mensugesti• Jenis paragraf yang digunakan: deduktif, induktif, campuran.• Teknik pengembangan paragraf:

- sebab akibat, - akibat sebab, - pemberian contoh, - pemberian fakta/bukti,

Paragraf Ekspositoris• Exposition: membuka, memaparkan, menjelaskan• Tujuan: memberitahukan, mengupas, menguraikan, menerangkan, …• Jenis paragraf yang digunakan: : deduktif, induktif, campuran.• Objek yang dibahas: fakta, hasil analisis, konsep, teori, petunjuk, langkah-

langkah kerja, struktur, mekanisme• Ciri khas: komprehensif, tanpa pretense/tidak memihak/lempang• Teknik pengembangan paragraf:

– Identifikasi: sebutkan ciri-ciri/unsur– perbandingan: persamaan dan perbedaan, dari yang dikenal ke yang belum

dikenal– ilustrasi: pemberian contoh untuk mengkonkretkan– klasifikasi: menjadi bagian-bagian dan kelompok-kelompok: gunakan ciri

menonjol, logis dan sistematis, menyeluruh, selektif – definisi: sinonim/definisi nominal, penjelasan/definisi formal, definisi luas (uraian

menyeluruh)– analisis: memecah-mecah menjadi bagian-bagian.

Contoh 1

Akademi Kepolisian mendidik dan melatih perwira polisi. Perwira polisi tersebut akan dicintai dan dipercaya masyarakat bila dapat melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat. Selain itu, mereka juga harus menegakkan hukum.

Contoh 2

Menjadi Taruna Akademi Kepolisian tidak mudah. Mereka harus mengikuti beragam tes. Selain itu, mereka juga harus memenuhi banyak persyaratan di antaranya berusia 17–23 tahun bagi calon taruna yang berasal dari siswa tamatan SMU. Bagi yang berasal dari anggota polisi, mereka telah berdinas kurang lebih 2 tahun dengan usia maksimal 25 tahun.

Contoh 3

Topik dan judul itu berbeda. Topik merupakan pokok pembicaraan atau masalah yang dibahas, sedangkan judul merupakan kepala karangan. Topik harus ditentukan sebelum seseorang mulai menulis, sedangkan judul dapat ditentukan ketika mulai menulis atau setelah tulisan itu selesai. Dengan demikian, topik dan judul berbeda.

Contoh 4

Bahasa Indonesia bukanlah sistem tunggal. Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang hidup memiliki variasi yang berfungsi dalam proses komunikasi. Variasi-variasi tersebut sejajar; tidak ada yang lebih baik dari yang lain. Salah satu fungsi tersebut diangkat untuk mendukung fungsi-fungsi tertentu. Variasi tersebut dinamakan bahasa standar atau baku.

Contoh 5

Fajrul, Fahmi, dan Fitri adalah teman sekolah sejak SMU sampai perguruan tinggi. Sekarang mereka sudah menyandang gelar sarjana dari sebuah universitas negeri di Semarang. Mereka merencanakan mendirikan sebuah perusahaan yang lengkap dengan fasilitas pendidikan untuk anak-anak karyawannya. Untuk itu, mereka berkonsultasi kepada Prof. Mulyanto. Beliau menyambut dengan baik niat mereka dan memberikan arahan yang berharga bagi pendirian perusahaan tersebut.

Contoh 6

Jateng sukses. Kata-kata ini meluncur gembira dari pelatih regu Jateng, selesai pertandingan final Kejurnas Tenis Minggu malam di Gedung Olah Raga Jatidiri Semarang. Pernyataan itu dianggap wajar karena apa yang diimpi-impikan selama ini dapar terwujud, yaitu satu medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu. Hal itu ditambah lagi oleh pilihan petenis terbaik yang jatuh ke tangan Jateng. Hasil yang diperoleh itu adalah prestasi puncak yang pernah diraih oleh Jateng dalam arena kejurnas.

TUGAS

• Buat sebuah paragraf (Pilih: argumentatif atau ekspositoris) dengan ketentuan: – Topik tentukan sendiri!

– Minimal lima kalimat.

– Perhatikan karakter paragrafnya!

– Perhatikan penggunaan bahasanya

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

top related