minpro final 2
Post on 02-Jun-2018
227 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Minpro Final 2
1/39
LAPORAN MINI PROJECT
Upaya Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Mengenai Pemberantasan
Sarang Nyamuk Untuk Menanggulangi Penyakit emam !er"arah engue
i esa #alian$ar #e$amatan Sel%giri
#abupaten &%n%giri
OLE' (
"r) Nurma *uliyanasari
"r) Er+ina Jayanti 'utabarat
PEM!IM!IN, (
"r) 'ermant%
O#TER INTERNS'IP &A'ANA PUS#ESMAS SELO,IRI
PERIOE -- MARET . -/ JULI 0/-1
#A!UPATEN &ONO,IRI
!A! I
PENA'ULUAN
-) LATAR !ELA#AN, MASALA'
Demam Berdarah Dengue (DBD) banyak ditemukan di daerah tropis dan
subtropis. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan
pertama dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya. Sementara itu,
-
8/10/2019 Minpro Final 2
2/39
terhitung sejak tahun 196 hingga tahun !""9, World Health Organization
(WHO) men#atat negara $ndonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi
di Asia %enggara selain $ndia dan &yanmar (', !""9* +usat Data dan
Sureilans -pidemiologi ementrian esehatan /$, !"1").
Di $ndonesia hampir setiap tahun terjadi 0B (ejadian 0uar Biasa) di
beberapa daerah yang biasanya terjadi pada musim penghujan. Di $ndonesia
lebih dari 23 penduduknya tinggal di daerah perkotaan dan 12.112 kasus
telah dilaporkan menderita DBD pada tahun !""4 dengan case-fatality rate
sebesar 13 (', !""9). 5umlah penderita #enderung meningkat, tahun !""
sebesar 14.69 dan meningkat pada tahun !""9 sebesar 12.91!. %ahun !"1"
sebanyak 126."6 kasus dengan jumlah kematian akibat DBD sebesar 1.2
orang, dan pada tahun +ada tahun !"11 sampai bulan Agustus ter#atat !.6!
kasus dengan 196 kematian (78/ "," 3) (Subdirektorat +engendalian
Arboirosis. !"11).
+roinsi 5a:a %engah merupakan salah satu proinsi yang mempunyai
kategori endemis untuk penyakit DBD. +enyakit DBD di +roinsi 5a:a
%engah juga meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data dari +ro;il
esehatan +roinsi 5a:a %engah pada tahun !""4 sebanyak !".262 kasus
DBD dengan jumlah kematian !9 orang,tahun !"" sebanyak 19."4 kasus
DBD dengan jumlah kematian !!9 orang dan pada tahun !""9 turun menjadi
1.4! kasus DBD, tetapi kasus yang meninggal meningkat lagi menjadi !6
orang. $nsidensi ini meningkat pada tahun !"1", dengan jumlah kasus baru
19.6! penderita dan jumlah kematian !2" orang. +ada tahun !"11 jumlah
kasus DBD di 5a:a %engah turun menjadi .4 dan jumlah kematian
orang.
Selogiri adalah salah satu ke#amatan di abupaten 'onogiri yang
mengalami kejadian luar biasa kasus DBD selama tiga tahun terakhir ini
dengan jumlah kasusnya 4 penderita. 5umlah penderita #enderung meningkat.
%ahun !"11 tidak ditemukan kasus, tahun !"1! meningkat menjadi 1" kasus,
dan pada tahun !"1, dari 5anuari hingga april sudah ter#atat !4 penderita
DBD. &eningkatnya kasus DBD tersebut ditunjang oleh rendahnya Angka
-
8/10/2019 Minpro Final 2
3/39
Bebas 5entik (AAB5) di e#amatan Selogiri yang masih diba:ah %arget (yamuk (+S>) untuk men#egah dan mengatasi
penyakit demam berdarah dengue.
#. urangnya pemahamam masyarakat dusun Desa alian#ar bah:a fogging
bukanlah solusi terbaik dalam mengatasi penyakit demam berdarah dengue.
1) TUJUAN
a) UMUM
&eningkatkan derajat kesehatan penduduk dusun Brajan, desa alian#ar,
e#amatan Selogiri.
b) #'USUS
-
8/10/2019 Minpro Final 2
4/39
-2 &engurangi jumlah kasus DBD di dusun Brajan, desa alian#ar.
02 &eningkatkan pengetahuan masyarakat dusun Brajan, desa alian#ar
mengenai pentingnya +emberantasan Sarang >yamuk (+S>) untuk
men#egah dan mengatasi penyakit demam berdarah dengue.
12 &eluruskan pemahamam masyarakat dusun Brajan, desa alian#ar
mengenai pelaksanaan ;ogging dalam mengatasi penyakit demam
berdarah dengue.
3) MAN4AAT
-) Man5aat !agi Masyarakat
a. &eningkatkan pengetahuan mengenai penyebab, penyebaran, gejala,
pen#egahan, dan pengobatan DBD.
b. &emiliki kesadaran untuk melakukan +S> terutama & (menguras,
mengubur, dan menutup) plus se#ara kotinyu dan serempak
#. &embantu masyarakat dalam upaya menurunkan jumlah kasus DBD
di, Desa alian#ar, e#amatan Selogiri.
0) Man5aat !agi Puskesmas
a. &embantu melaksanakan program promosi kesehatan puskesmas
mengenai +S> terutama & (menguras, mengubur, dan menutup)
plus.
b. &embantu puskesmas dalam upaya menurunkan jumlah kasus DBD di
Selogiri.
1) Man5aat !agi Pemerintah
a. &embantu melaksanakan program promosi kesehatan masyarakat
mengenai +S> terutama& (menguras, mengubur, dan menutup) plus.
b. &embantu pemerintah dalam upaya menurunkan jumlah kasus DBD di
$ndonesia.
3) Man5aat !agi Penulisa. &emperdalam dan memperbaharui pengetahuan mengenai DBD
b. &enambah pengalaman dalam masalah ilmu kesehatan masyarakat
terutama mengenai masalah DBD yang terjadi di masyarakat baik
masyarakat luas maupun di Desa alian#ar, e#amatan Selogiri,
abupaten 'onogiri
-
8/10/2019 Minpro Final 2
5/39
!A! II
TINJAUAN PUSTA#A
-) EMAM !ERARA' EN,UE
a) e5inisi
+enyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh irus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk
Aedes aegypti. +enyakit ini dapat terjadi pada semua kelompok umur terutama
pada anak?anak kurang dari 12 tahun (Anggraini, 2010)
b) Eti%l%gi "an 6ekt%r Penularan
-tiologi DBD adalah irus Dengue yang merupakan bagian dari ;amili
flaviviridae.eempat serotipe irus Dengue (D->?1, D->?!,D->?, D->?)
dapat dibedakan dengan metode serologi. $n;eksi pada manusia oleh salah satu
serotipe menghasilkan imunitas sepanjang hidup terhadap in;eksi ulang oleh
serotipe yang sama, tetapi hanya menjadi perlindungan sementara terhadap
serotipe yang lain. Seseorang akan kebal seumur hidup terhadap serotip yang
menyerang pertama kali, namun hanya akan kebal dalam :aktu 6 bulan ? 2
-
8/10/2019 Minpro Final 2
6/39
tahun terhadap serotipe irus Dengue lain (Sembel, 2009; Anggraini,
2010)
@ektor peluranan penyakit ini adalah Aedes aegypti maupun Aedes
albopictus merupakan ektor penularan irus Dengue dari penderita kepada
orang lain melalui gigitan. >yamuk Aedes aegypti merupakan ektor
penting di daerah perkotaan (daerah urban) sedangkan di pedesaan (daerah
rural) kedua jenis spesies nyamukAedes tersebut berperan dalam penularan.
>amunAedes Aegyptiberkembang biak di tempat lembab dan genangan air
bersih. Sedangkan Aedes albopictus berkembang biak di lubang?lubang
pohon, dalam potongan bambu dan genangan air lainnya. +ertumbuhan dan
perkembangan telur sampai nyamuk de:asa memerlukan :aktu kurang
lebih 4?1 hari1 (Chahaya, I., 2003; Sembel, 2009,Anggraini,
D.S., 2010).
ambar 1. Siklus idup >yamukAedes aegypti2
$) Mekanisme Penularan
-
8/10/2019 Minpro Final 2
7/39
ambar !. 7ara +enularan DBD1
@irus dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk
Aedes aegypti, nyamuk Aedes aegypti tersebut dapat mengandung irusdengue pada saat menggigit manusia yang sedang mengalami iremi.
emudian irus yang berada di kelenjer liur akan berkembang biak dalam
:aktu ?1" hari (etrinsi# in#ubation period) sebelum dapat ditularkan
kembali kepada manusia pada gigitan berikutnya. Di tubuh manusia, irus
membutuhkan :aktu masa tunas ?6 hari (intrinsic incubation period)
sebelum menimbulkan penyakit. +enularan dari manusia kepada nyamuk
hanya dapat terjadi bila nyamuk menggigit manusia yang sedang mengalami
iremi(Sembel, 2009; Anggraini, 2010)
") Pat%genesis !
1) Sistem askuler
emokonsentrasi dan penurunan tekanan darah yang ditimbulkan oleh
kebo#oran plasma ke dalam ruang ekstraaskuler akibat peningkatan akut
permeabilitas askuler merupakan pato;isiologi primer DBD danDengue
-
8/10/2019 Minpro Final 2
8/39
Shoc Syndro!e (DSS). Dikutip dari ubler D.5. (199) dalam
Soegijanto .S. (!""6), pada kasus?kasus berat terjadi penurunan olume
plasma lebih dari !"3 dan hal ini didukung dengan penemuan e;usi
pleura, hemokonsentrasi, dan hipoproteinemi pada post mortem. %idak
terjadi lesi destrukti; yang menetap pada askuler menunjukkan kelainan
askuler hanya bersi;at sementara yang diakibatkan oleh suatu mediator
respon tubuh. %iga ;aktor yang terlibat dalam perubahan hemostasis pada
DBD dan DSS adalah perubahan askuler, trombositopeni, dan kelainan
koagulasi.
!) Sistem respon imun
/eaksi tubuh terhadap masuknya irus menimbulkan mani;estasi
klinis demam Dengue. @irus yang masuk akan berkembang biak di dalam
sistem sirkulasi darah yang selanjutnya diikuti dengan iremia yang
berlangsung selama 2 hingga 4 hari. &akro;ag akan segera bereaksi
dengan menangkap irus dan makro;ag menjadi A+7 (Antigen
"resenting #ell). Antigen yang dipaparkan oleh makro;ag tersebut akan
mengakti;asi sel %?helper dan menarik makro;ag lain untuk mem;agosit
lebih banyak irus. Selanjutnya sel %?helper akan mengakti;asi sel %?
sitotoksik untuk melisis makro;ag yang sudah mem;agosit irus. Selain
itu, sel %?helper juga mengakti;kan sel B yang akan memproduksi
antibodi antara lain antibodi netralisasi, antibodi hemagglutinasi, dan
antibodi ;iksasi komplemen. +ada umumnya antibodi yang mun#ul
adalah $g dan $g& yang mulai terbentuk pada in;eksi primer, dan pada
in;eksi sekunder kadar antibodi yang telah ada meningkat (booster effect)
(Soegijanto .S., !""6).
Antibodi terhadap irus dapat ditemukan di dalam darah sekitar
demam hari kelima, kemudian akan meningkat pada minggu pertama
sampai ketiga, dan menghilang setelah ! hingga bulan. inetik kadar
$g berbeda dengan kinetik kadar $g&, oleh karena itu antibodi $g
harus dibedakan antara in;eksi primer dan sekunder. +ada in;eksi primer
antibodi $g meningkat sekitar demam hari ke?1, sedang pada in;eksi
-
8/10/2019 Minpro Final 2
9/39
sekunder antibodi $g meningkat pada hari ke?!. leh karena itu
diagnosis dini in;eksi primer hanya dapat ditegakkan dengan mendeteksi
antibodi $g& setelah sakit hari ke ?2, diagnosis in;eksi sekunder dapat
ditegakkan lebih dini dengan adanya peningkatan antibodi $g dan $g&
yang #epat (ubler D.5. et al., 199 dalam Soegijanto .S., !""6).
ipotesis i!!une enhance!ent menjelaskan se#ara tidak langsung
bah:a mereka yang terkena in;eksi kedua oleh irus heterolog
mempunyai risiko berat yang lebih besar untuk menderita DBD berat.
Antibodi heterolog yang telah ada akan mengenali irus lain kemudian
membentuk kompleks antigen?antibodi yang berikatan dengan 8#
reseptor dari membran leukosit terutama makro;ag. Sebagai tanggapan
dari proses ini, akan terjadi sekresi mediator asoakti; yang kemudian
menyebabkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah, sehingga
mengakibatkan keadaan hipoolemia dan syok (7hen . et al., !""9)
-
8/10/2019 Minpro Final 2
10/39
7CC8 2
e) Tan"a "an ge9ala
$n;eksi irus D-> dapat menghasilkan beberapa tingkatan dari
keparahan penyakit mulai dari in;eksi asimtomatik, seperti keadaan ;lu
(dengue fever) sampai dengan kondisi hemoragik yang dikarakterisasikan
dengan kebo#oran plasma dan perdarahan hingga menyebabkan komplikasi
kematian.
leh karena gejala DBD sangat berariasi, maka ' membagi
derajat
Derajat $ Demam disertai gejala?gejala umum yang tidak khas dan
mani;estasi perdarahan spontan satu?satunya adalah uji
tourniCuet positi;.
Derajat $$ ejala =gejala derajat $, disertai gejala?gejala perdarahan kulit
spontan atau mani;estasi perdarahan yang lebih berat.
-
8/10/2019 Minpro Final 2
11/39
Derajat $$$ Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi #epat dan lemah,
hipotensi, sianosis disekitar mulut, kulitdingin dan lembab,
gelisah,
Derajat $@ Sho#k berat, nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak
terukur (Asih, 1999).
riteria dengue antara lain
1) riteria dengue tanpadengan tanda bahaya (dengue probable)
a) Bertempat tinggal di bepergian ke daerah endemik dengue
b) Demam tinggi mendadak !?4 hari disertai ! dari hal berikut
? &ual, muntah
? /uam
? Sakit dan nyeri
? Eji torniket positi;
? 0ekopenia
? Adanya tanda bahaya
#) %anda bahaya adalah ? >yeri perut atau kelembutannya
? &untah berkepanjangan
? %erdapat akumulasi #airan
? +erdarahan mukosa
? 0etargi, lemah
? +embesaran hati F ! #m
? enaikan hematokrit seiring dengan penurunan jumlah trombosit
yang #epat. Dengue dengan kon;irmasi laboratorium (penting bila
bukti kebo#oran plasma tidak jelas)
!) riteria dengue berat
a) ebo#oran plasma berat, yang dapat menyebabkan syok (DSS),
akumulasi #airan dengan distress perna;asan.
b) +erdarahan hebat, sesuai pertimbangan klinisi
-
8/10/2019 Minpro Final 2
12/39
#) angguan organ berat, hepar (AS% atau A0% G 1""", gangguan
kesadaran, gangguan jantung dan organ lain)6.
Entuk mengetahui adanya ke#enderungan perdarahan dapat dilakukan uji
tourniCuet, :alaupun banyak ;aktor yang mempengaruhi uji ini tetapi sangat
membantu diagnosis, sensitiitas uji ini sebesar "3 sedangkan
spesi;isitasnya men#apai ! 3. Eji %orniCuet dinyatakan positi;, jika
terdapat 1" atau lebih +etekie pada kulit seluas 1 in#i persegi (!,2 !,2 #m)
di lengan ba:ah bagian depan (olar) dekat lipat siku (;ossa #ubiti) (',
!""9)
+ada penelitian yang terbaru, terbukti dengan melakukan pemeriksaan
$01", hitung jumlah trombosit dan hitung jumlah lim;osit dari pasien akut
dapat dilakukan deteksi dini dari DBD. +ada penelitian tersebut dinyatakan
bah:a in;eksi dengue (dengue ;eer) memiliki karakteristik yang spesi;ik
yaitu peningkatan jumlah trombosit (F 14.2 H1"m0). Sedangkan bila
hitung jumlah trombosit rendah (< 14.2 H1"m0) dan tingginya $01"
kemungkinan pasien tersebut DBD. Sedangkan pada kelompok dengan
hitung jumlah trombosit, $01" dan lim;osit yang rendah (S1
digambarkan sebagai antigen Soluble #o!ple!ent &i'ing (S78) pada
-
8/10/2019 Minpro Final 2
13/39
kultur sel yang terin;eksi. >S1 diperlukan untuk kelangsungan hidup
irus namun belum diketahui aktiitas biologisnya. Dari bukti yang
sudah ada menunjukkan bah:a >S1 terlibat dalam proses replikasi irus.
>S1 sendiri dihasilkan dalam ! bentuk yaitu membran asso#iated dan
se#reted ;orm. Selama in;eksi sel, >S1 ditemukan berkaitan dengan
organel?organel intrasel atau ditrans;er melalui jalur sekresi ke
permukaan sel (membran sitoplasma). >S1 bukan bagian dari struktur
irus tapi diekspresikan pada permukaan sel yang terin;eksi dan memiliki
determinan?determinan yang spesi;ik group dan tipenya.peran >S1
dalam imunopatogenesis juga telah disampaikan berdasarkan temuan
anti?S78 antibodies dalam serum pasien?pasien dengan in;eksi sekunder
tapi tidak pada in;eksi primer. >S1 dengue disekresikan ke dalam sistem
sirkulasi darah. Sensitiitas pemeriksaan >S1 optimal hari ke "?.
02 IgM "an Ig,
+emeriksaan serologi $g& dan $g antidengue yang se#ara rutin dan
relati; mudah dikerjakan masih mempunyai keterbatasan yaitu
ketidakmampuannya mendeteksi proses in;eksi lebih a:al. Antibodi $g&
akan mun#ul ! sampai 6 hari setelah dimulainya gejala, sedangkan $g
setelah 6 hari. $g akan meningkat se#ara perlahan dalam beberapa
minggu. $ni umumnya yang terjadi pada in;eksi primer dengue. +ada
in;eksi sekunder dengue, kadar $g& kadang?kadang bisa lebih rendah
atau sulit terdeteksi sehingga dalam keadaan ini deteksi $g menjadi
sangat penting. adar antibodi $g akan #epat meningkat karena telah
adanya memori antigen dengue.
-
8/10/2019 Minpro Final 2
14/39
ambar . valuation of the sensitivity of S* test+ ,g,g/ test and
co!bination of the t0o tests depending on day
of sa!pling after onset of fever.
g) Penatalaksanaan
%ata laksana DBD sebaiknya berdasarkan berat ringanya penyakit
yang ditemukan antara lain
-2 #asus ! yang "iperb%lehkan ber%bat 9alan)
+enderita diperbolehkan berobat jalan jika hanya mengeluh panas,
tetapi keinginan makan dan minum masih baik. untuk mengatasi panas
diperbolehkan memberikan obat panas para#etamol. Sebagian besar
kasus DBD yang berobat jalan ini adalah kasus DBD yang menunjukkan
mani;estasi panas hari pertama dan hari kedua.
02 #asus ! "era9at I "an II
+ada hari ke?, , dan 2 panas dianjurkan ra:at inap karena penderita ini
mempunyai resiko terjadinya sho#k.
-
8/10/2019 Minpro Final 2
15/39
32 #asus ! "era9at III "an I6
Dengue sho#k syndrome termasuk kasus kega:atan yang
membutuhkan penanganan se#ara #epat dan perlu memperoleh #airan
pengganti se#ara #epat. Biasanya di jumpai kelainan asam basa dan
elektrolit1.
h) Pen$egahan
+en#egahan penyakit DBD dapat dibagi menjadi tingkatan yaitu
pen#egahan primer, pen#egahan sekunder, dan pen#egahan tersier.
1) +en#egahan primer
+en#egahan tingkat pertama ini merupakan upaya untuk
mempertahankan orang yang sehat agar tetap sehat atau men#egah
orang yang sehat menjadi sakit.
a) Sureilans @ektor
Sureilans untuk nyamuk Aedes aegypti untuk menentukan
distribusi, kepadatan populasi, habitat utama lara, ;aktor resiko
untuk memprioritaskan :ilayah dan musim untuk pelaksanaan
pengendalian ektor. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah
surei jentik. Ekuran?ukuran yang dipakai untuk mengetahui
kepadatan jentikAedes aegyptiadalahHouse ,ndes ($),#ontainer
,ndes (#,)+ 1reteau ,ndes (1,)+dan Angka Bebas 5entik (AB5).
House ,ndes ($), yaitu persentase rumah yang terjangkit lara dan
atau pupa. #ontainer ,ndes (#,)+ yaitu persentase #ontainer yang
terjangkit lara atau pupa. 1reteau ,ndes (1,)+ yaitu jumlah
#ontainer yang positi; per?1"" rumah yang diperiksa. Dari ukuran di
atas dapat diketahui persentase Angka Bebas 5entik (AB5), yaitu
jumlah rumah yang tidak ditemukan jentik per jumlah rumah yang
diperiksa.
b) +engendalian @ektor
-
8/10/2019 Minpro Final 2
16/39
+engendalian ektor adalah upaya untuk menurunkan kepadatan
populasi nyamuk Aedes aegypti. Se#ara garis besar ada #ara
pengendalian ektor yaitu
i. +engendalian 7ara imia:i
+ada pengendalian kimia:i digunakan insektisida untuk lara
Aedes aegypti yaitu dari golongan organo;os;or (%emephos)
dalam bentuk sand granules yang larut dalam air di tempat
perindukan nyamuk atau sering disebut dengan abatisasi. Dosis
yang digunakan adalah 1ppm atau 1" gram (I 1 sendok makan
peres) untuk tiap 1"" liter air yang mempunyai e;ek bulan.
Selama bulan bila tempat penampungan tersebut akan
dibersihkan atau diganti airnya maka jangan menyikat bagian
dalam dinding penampungan air.
ii. +engendalian ayati Biologik
+engendalian biologis dilakukan dengan menggunakan
kelompok hidup. Beberapa jenis ikan kepala timah
(+an#hapan#ha), ikan gabus (/a!busia affinis) adalah
pemangsa yang #o#ok untuk lara nyamuk. Beberapa jenis
golongan #a#ing nematoda seperti $o!ano!ar!is iyengari dan
$o!ano!ar!is culifra' merupakan parasit yang #o#ok untuk
lara nyamuk.
iii. +engendalian 0ingkungan
+engendalian lingkungan dilakukan untuk men#egah nyamuk
kontak dengan manusia yaitu memasang ka:at kasa pada pintu,
lubang jendela, dan entilasi di seluruh bagian rumah.
i. +emberantasa Sarang >yamuk
!) +en#egahan sekunder
a) +enemuan, +ertolongan dan +elaporan +enderita dengan #ara
i) Bila dalam keluarga ada yang menunjukkan gejala penyakit DBD,
berikan pertolongan pertama dengan banyak minum, kompres
dingin dan berikan obat penurun panas yang tidak mengandung
-
8/10/2019 Minpro Final 2
17/39
asam salisilat serta segera ba:a ke dokter atau unit pelayanan
kesehatan.
ii.Dokter atau unit kesehatan setelah melakukan pemeriksaan atau
diagnosa dan pengobatan segaera melaporkan penemuan
penderita atau tersangka DBD tersebut kepada +uskesmas,
kemudian pihak +uskesmas yang menerima laporan segera
melakukan penyelidikan epidemiologi dan pengamatan penyakit
dilokasi penderita dan rumah disekitarnya untuk men#egah
kemungkinan adanya penularan lebih lanjut.
iii.epala +uskesmas melaporkan hasil penyelidikan epidemiologi
dan kejadian luar biasa (0B) kepada 7amat, dan Dinas
esehatan otaabupaten, disertai dengan #ara penanggulangan
seperlunya.
b) Diagnosis
#) +engobatan +enderita DBD
d) +enyelidikan -pidemiologi (+-)
+enyelidikan -pidemiologi adalah kegiatan pen#arian
penderitatersangka DBD lainnya dan pemeriksaan jentik rumah,
yang dilakukan dirumah penderita dan !" rumah disekitarnya serta
tempat?tempat umum yang diperkirakan menjadi sumber penularan,
hasilnya di#atat dalam ;ormulir +- dan dilaporkan kepada epala
+uskesmas selanjutnya diteruskan kepada 0urah melalui 7amat dan
penanggulangan seperlunya untuk membatasi penularan.
) +en#egahan tersier
+en#egahan tingkat ketiga ini dimaksudkan untuk men#egah
kematian akibat penyakit DBD dan melakukan rehabilitasi. Epaya
pen#egahan ini dapat dilakukan dengan pemberian #airan intraena
diberikan pada kondisi penderita tidak memungkinkan untuk diberikan
#airan melalui oral, antipiretik seperti parasetamol diberikan jika
diperlukan. ksigen tambahan dapat diberikan pada penderita dengan
-
8/10/2019 Minpro Final 2
18/39
renjatan disertai sianosis, dan pemberian antibiotik jika diduga ada
in;eksi sekunder.
0) PEM!ERANTASAN SARAN, N*AMU#
a. +engertian
+emberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue (+S> DBD)
adalah kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong nyamuk penularDBD (Aedes aegypti) di tempat tempat perkembangbiakannya9.
b. %ujuan +S> DBD
&engendalikan populasi nyamuk Aedes aegypti, sehingga penularan
DBD dapat di#egah atau dikurangi9.
#. Sasaran +S> DBD
Sasaran pemberantasan sarang nyamuk DBD yaitu semua tempat
perkembangbiakan nyamuk penular DBD antara lain
1) %empat penampungan air (%+A) untuk keperluan sehari?hari.
!) %empat penampungan air bukan untuk keperluan sehari?hari
(non?%+A).
) %empat penampungan air alamiah9.
d. Ekuran eberhasilan +S> DBD
eberhasilan kegiatan +S> DBD antara lain dapat diukur dengan Angka
Bebas 5entik (AB5), apabila AB5 lebih atau sama dengan 92 3 diharapkan
penularan DBD dapat di#egah atau dikurangi9.
e. 7ara +S> DBD
+S> DBD dapat dilakukan dengan #ara ;isik, kimia, biologi dan fogging.
Se#ara ;isik dapat dilakukan dengan #ara J&K, yaitu
1) &enguras dan menyikat tempat?tempat penampungan air, seperti bak
mandi, drum, dan lain?lain seminggu sekali (&1).
!) &enutup rapat=rapat tempat penampungan air, seperti gentong
airtempayan, dan lain?lain (&!).
-
8/10/2019 Minpro Final 2
19/39
) &engubur dan menyingkirkan barang?barang bekas yang dapat
menampung air hujan (&)9.
7ara biologi yaitu dengan memelihara ikan pemakan jentik (ikan kepala
timah, ikan gupi, ikan #upang. Sedangkan dengan #ara kimia:i yaitu
dengan menggunakan larasida yang dikenal dengan ;ormulasi temephos,
dosis yang digunakan adalah 1ppm atau 1" gram (I 1 sendok makan peres)
untuk tiap 1"" liter air yang mempunyai e;ek bulan. Selama bulan bila
tempat penampungan tersebut akan dibersihkan atau diganti airnya maka
jangan menyikat bagian dalam dinding penampungan air. Air dengan abate
tidak membahayakan dan aman bila diminum.
;.&ogging
&ogging merupakan salah satu pemberantasan dengan pengasapan
menggunakan insektisida antara lain organophospat (malathion), pyretroid
sinteti# (lamda sihalotri, #ypermetrin dan al;a methin). Alat yang digunakan
adalah mesin ;og atau mesin E0@. Entuk membasmi penularan irus dengue
penyemprotan dilakukan dengan dua siklus dengan interal 1 minggu.
+enyemprotan siklus pertama semua nyamuk yang mengandung irus
dengue (nyamuk in;ekti;) dan nyamuk?nyamuk lainnya akan mati. %api akan
mun#ul nyamuk baru yang diantaranya akan menghisap penderita yang
iremia yang masih ada yang dapat menimbulkan terjadinya penularan
kembali. eseluruhan #ara tersebut di atas dikenal dengan istilah J&
+lusK(Depkes /$, !""2).
&ogging dapat berbahaya jika dilakukan tidak sesuai prosedur. Selain
bisa menyebabkan kera#unan akibat menghirup gas semprotan, fogging
juga berdampak buruk bagi keseimbangan ekosistem. Selain itu asap
fogging se#ara tidak langsung juga bisa menempel pada makanan, bantal,
dan barang pribadi lain yang pada akhirnya juga mengakibatkan kera#unan.
eseimbangan ekosistem dapat terganggu dengan terbasminya serangga?
serangga non?target yang bukan merupakan ektor DBD (Soebijoto, !"11).
-
8/10/2019 Minpro Final 2
20/39
&ogging sangat men#emari lingkungan dan akhirnya men#emari
manusia, disamping itu tindakanfoggingharganya mahal dan hasilnya tidak
begitu signi;ikan, karena setiap fogging hanya ;okus dengan radius 1""
meter dan membutuhkan liter pestisida dan 6" liter solar dan akhirnya
denganfoggingmasyarakat menjadi terlena dan terjadilah resistensi.
%erdapat beberapa penelitian mengenai hubungan antara paparan
malathion dengan kejadian kelainan gastrointestinal dan ternyata ditemukan
bah:a :anita hamil yang terpapar malathion mempunyai risiko !,2 kali
lebih besar anaknya menderita kelainan gastrointestinal.
&alathion yang merupakan pestisida golongan organo;os;at ini juga akan
menghambat enLim cholenesterase sehingga dapat merusak sistem sara;,
gastrointestinal, keseimbangan hormon dan gangguan sistem imun. &asalah
lain yang juga pernah diteliti adalah paparan terhadap malathion ini
mengakibatkan leukemia pada anak?anak, anemia aplastik, gagal ginjal,
De;ek pada bayi baru lahir, kerusakan gen dan kromosom, kerusakan paru
dan penurunan sistem kekebalan tubuh. &alathion juga diduga mempunyai
peran terhadap ! gangguan, mulai dari gangguan gerakan sperma hingga
kejadian hiperakti; pada anak. Bahaya dari pestisida dapat menimbulkan
dampak kronis, yaitu pada
1) Sistem syara;, >eurotoksin masalah ingatan yang ga:at, sulit
berkonsentrasi, perubahan kepribadian, kelumpuhan, kehilangan
kesadaran dan koma
!) Sistem gastrointestina* &untah?muntah, sakit perut dan diare adalah
gejala umum dari kera#unan
) Sistem kekebalan dan eseimbangan hormon.
Adapun gejala yang sering timbul dimulai dengan sakit kepala, pusing,
mual, sakit dada, muntah?muntah, kudis, sakit otot, keringat berlebihan,
kram, diare, sulit berna;as, pandangan kabur dan akhirnya dapat
menyebabkan kematian.
Dampak jangka panjang yang ditimbulkan pestisida yaitu arsinogenic,
!utagenic, teratogenicdan residu sisa berbahaya bagi konsumen.
-
8/10/2019 Minpro Final 2
21/39
Bahan tambahan lainnya padafoggingyaitu solar. Solar merupakan salah
satu bahan bakar yang berasal dari ;osil. asil pembakaran berupa -misi
7, >!, S!. 7?b (dalam darah) MF b7, seharusnya b!, 7
!1" lebih kuat mengikat b dibanding !. Dampaknya kekurangan !.
>! bersi;at ra#un, mengakibatkan pneumonia (sembuh 6? minggu),
penyumbatan bron#hioli (dapat meninggal ?2 minggu). S!bersi;at iritan,
mudah diserap selaput lendir saluran na;as, produksi lendir berlebihan,
iritasi. +emaparan berulang?ulang berisiko kanker saluran na;as1".
leh karena itu penting sekali mengetahui prosedurfoggingantara lain
a. %erdapat laporan kasus DBD dari elurahan atau /umah Sakit .b. Ada pemberitahuan dari elurahan ke +uskesmas setempat
#. +uskesmas menindak lanjuti laporan dari desa dengan melaksanakan
+enyeledikan -pidemiologi yang tujuannya adalah mengetahui ada
tidaknya penderita DB yang lain atau menemukan tersangka DBD dan
melaksanakan pemeriksaan jentik pada radius 1"" m dari penderita.
d. Apabila hasil +enyelidikan -pidemiologi menyebutkan ada penderita DB
yang lain dan atau ditemukan G tersangka serta ditemukan G 2 3 rumah
terdapat 5entik nyamuk, maka puskesmas akan meneruskan permohonan
;ogging ke Dinas esehatan.
e. %etapi apabila hasil +- tidak sesuai dengan kriteria diatas, maka
puskesmas akan menindak lanjuti dengan +S>, pemberian abate dan
+enyuluhan tanpa dilanjutkan ;ogging.
Sehingga ;ogging merupakan pilihan terakhir dalam pengendalian ektor,
namun masyarakat masih sering menggunakan metode ini terutama di
musim hujan saat ektor DBD sedang mengalami pun#ak kepadatannya11.
-
8/10/2019 Minpro Final 2
22/39
!A! III
METOE
-) JENIS METOE
egiatan ini menggunakan metode penyuluhan langsung dengan pendekatan
kelompok. Dalam hal ini penyuluhan ditujukan kepada kelompok kader dan
posyandu lansia di Desa alian#ar, e#amatan Selogiri.
A) &A#TU
+enyuluhan langsung dilaksanakan bersamaan dengan posyandu lansia di
Desa alian#ar, e#amatan Selogiri yaitu pada hari 5umat tanggal !2 April
!"1 mulai pukul "."" '$B hingga 11."" '$B.
!) TEMPAT
%empat penyuluhan adalah lapangan, e#amatan Selogiri.
C) TAR,ET SASARAN
Sasaran pada kegiatan ini adalah seluruh kader dan peserta posyandu lansia di
Desa alian#ar, e#amatan Selogiri.
) JUMLA' SASARAN
5umlah sasaran pada kegiatan ini adalah 22 orang sejumlah kader di Desa
alian#ar, e#amatan Selogiri.
-
8/10/2019 Minpro Final 2
23/39
!A! I6
'ASIL
-) PRO4IL #OMUNITAS UMUM
Desa alian#ar merupakan bagian dari e#amatan Selogiri. %erletak di
bagian timur e#amatan Selogiri, abupaten 'onogiri. Desa alian#ar
memiliki :ilayah yang #ukup luas dengan jumlah penduduk yang #ukup
banyak, yaitu 2.6"4 ji:a, dengan komposisi laki?laki !.9, dan perempuan
!.669 ji:a.. +enduduknya rata?rata bekerja sebagai pensiunan, petani,
pedagang, dan buruh bangunan. 8asilitas pendidikan yang tersedia di Desa
alian#ar berupa ! %, SD, 1 S&+ dan 1 S&A . &ayoritas penduduk
setempat beragama $slam (2" orang) sisanya menganut agama risten
+rotestan (1orang), atolik (1! orang), indu (orang) dan Budha ( orang).
0) ATA ,EO,RA4IS
A) #e$amatan Sel%giri
'ilayah +uskesmas e#amatan Selogiri mempunyai :ilayah kinerja
1" desa dan 1 kelurahan dan merupakan daerah pegunungan berbukit
dengan ketinggian rata?rata 6" m di atas permukaan laut. Batas?batas
:ilayah sebagai berikut
1) Sebelah Barat berbatasan dengan +uskesmas Bulu Sukoharjo
!) Sebelah Etara berbatasan dengan +uskesmas >guter Sukoharjo
) Sebelah Selatan berbatasan dengan +uskesmas &anyaran 'onogiri
) Sebelah %imur berbatasan dengan +uskesmas +uskesmas 'onogiri $Adapun peta :ilayah e#amatan Selogiri adalah sebagai berikut
-
8/10/2019 Minpro Final 2
24/39
!) &ilayah #elurahan #alian$ar
0uas :ilayah elurahan kalian#ar !".!6" a, dan terdiri dari 11 dusun dan
! /%. Adapun batas? batas :ilayahnya adalah
a. Barat Desa 5aten dan 5endib. Etara Desa emantar
#. %imur 'onokarto 'onogiri dan Desa emantar
d. Selatan Desa pare dan iri:ono 'onogiri
Berikut adalah +eta 'ilayah elurahan alian#ar
-
8/10/2019 Minpro Final 2
25/39
+embagian :ilayah kerja elurahan kalian#ar terdiri dari
1. 1" /' yaitu
? /' $ unung 'ijil
? /' $$ 5osutan
? /' $$$ kalian#ar? /' $@ aron
? /' @ Brajan
? /' @$ +an#uran
? /' @$$ Brumbung
? /' @$$$ unung gadung
? /' $N +erum +an#uran
? /' N klampisan
!. /% ! Buah
1) ATA EMO,RA4I#
-
8/10/2019 Minpro Final 2
26/39
elurahan alian#ar memiliki jumlah penduduk sebesar 2.6"4 ji:a, dengan
komposisi laki?laki !.9, dan perempuan !.669 ji:a.
A) #%mp%sisi pen"u"uk menurut +ariable kel%mp%k umur "an 9enis
kelamin kelurahan kalian$ar Tahun 0/-0
> E&E/ 0 + 5E&0A
1
!
26
4
"?6 tahun
4?1! tahun
1?1 tahun
19?! tahun
!2?22 tahun26?49 tahun
" tahun keatas
6
4
!94
9
44!626
!
!6!
!9
4
24464
9""
6"9
29"
446
1."91.!
5E&0A !.9 !.669 2.6"4
!) #%mp%sisi Pen"u"uk menurut pen"i"ikan : tahun keatas kelurahan
kalian$ar tahun 0/-/
1) %amat akademi+% 21 orang
!) %amat S0%A 12 orang
) %amat S0%+ 1"1 orang
) %amat SD 1"6 orang
2) %idak tamat SD " orang
6) Belum tamat SD 6"" orang
4) %idak sekolah 124 orang
C) Mata pen$aharian pen"u"uk bagi umur -/ tahun keatas
1) +etani sendiri 6!4 orang
!) Buruh tani 6!4 orang
) +engusaha sedang besar 9 orang
) Buruh bangunan 2!2 orang
2) Buruh industri 9 orang6) +edagang 6!! orang
4) +engangkutan 2"! orang
) +>S !"4 orang
9) AB/$ 4! orang
1") +ensiunan 1!! orang
) Mutasi pen"u"uk #elurahan kalian$ar tahun 0/-0
> S%A%ES 0 + 5E&0A
1 +indah 1 ? 1
-
8/10/2019 Minpro Final 2
27/39
!
2
Datang
0ahir
&ati F 2 tahun&ati < 2 tahun
1
6
11
1
?
!
1"
1
5E&0A 1 9
3) SUM!ER A*A #ESE'ATAN *AN, AA
A) Petugas
1) Bidan Desa 1 orang
!) ader +D 1 orang
!) P%tensi
1) Dokter umum 1orang!) Dokter Spesialis Dalam 1 orang
) Bidan orang
) +era:at 4 orang
2) ader +osyandu 2" orang
C) Jumlah kel%mp%k p%tensial terkait
1) epemudaan (di tiap?tiap /% sudah ada kelompok karang taruna yang
mengadakan kegiatan pertemuan rutin setiap 1 bulan sekali)
!) operasi ada ! koperasi di ! /%
:) SARANA PELA*ANAN #ESE'ATAN *AN, AA
A) Rumah sakit buah
1) /umah sakit s:asta 1 buah
!) /S husus anak 1 buah
) /S Bersalin 1 buah
!) !PS buah
b. +uskesmas 1 buah
#. +D 1 buah
1) +osyandu lansia 1" buah
!) +osyandu balita 1" buah
;) ATA #ESE'ATAN MAS*ARA#ATA) Masalah kesehatan masyarakat sebelum "an sesu"ah inter+ensi
-2 Masalah kesehatan masyarakat sebelum inter+ensi
a. %erdapat peningkatan kasus DBD di Desa alian#ar
%elah terjadi kasus luar biasa di desa alian#ar, hal ini
dikarenakan pada tahun !"1 terjadi peningkatan kasus DBD lebih
dari dua kali lipat dibandingkan dengan periode sebelumnya, yaitu
pada tahun !"1!.
-
8/10/2019 Minpro Final 2
28/39
ra;ik !. 5umlah asus DBD Desa alian#ar tahun !"11 = !"1(5anuari? April)
Berdasarkan kasus DBD tersebut telah dilakukan
penanggulangan kasus DBD sesuai dengan alur penanggulangan DBD
di lapangan, sepertidi ba:ah ini
(Penanggulangan #asusOO
8oging radius
I!"" m
+enyuluhan
+S>OO
-
8/10/2019 Minpro Final 2
29/39
Bagan !. Bagan Alur +enanggulangan 0B?DBD di 0apangan
O) Demam tanpa penyebab yang jelas pada hari itu atau seminggu sebelumnya
OO) +S> (+emberantasan Sarang >yamuk) kegiatan menutup, menguras tempat
penampungan air, dan mengubur atau menyingkirkan barang?barang bekas atau
#ara lain untuk membasmi jentik
Berikut adalah data kasus DBD pada tahun !"1 pada bulan 5anuari
sampai April.
Bulan >o Data asus DBD Desa alian#ar
-
8/10/2019 Minpro Final 2
30/39
5anuari
1
An. $, 1 th, Brajan, /% /' 2
eterangan
%elah dilakukan +- pada tanggal 12 januari !"1 denganhasil
a. 5umlah rumah yng diperiksa !" rumah
b. 5umlah post jentik rumah dari penampungan
air
#. House inde'(H,) 123
d. AB5 2 3
e. 7ounterner inde 9,43
;. %idak ditemukan adanya penderita DBD lain atau
panas
!
%n. S, 2 th, Brumbung, /% /' 4
eterangan %elah dilakukan +- pada tanggal !2 januari
!"1 dengan hasil
a. 5umlah rumah yng diperiksa !" rumah
b. 5umlah rumah positi; jentik 1" rumah dari 2
penampungan air
#. House inde'(H,) 2"3
d. AB5 2" 3
e. #ounterner inde' 1 3
;. 5umlah rumah diabatisasi 1" rumah
g. Ditemukan ! penderita panas tanpa sebab, An.+ 14
th, dan >y./ 2 th.
%n. A, 2 th, lampisan /% ! /' 1"
%elah dilakukan +- pada tanggal !9 januari !"1 dengan
hasil
a. 5umlah rumah yang diperiksa !" rumah
-
8/10/2019 Minpro Final 2
31/39
b. 5umlah rumah positi; jentik rumah
#. House inde'(H,) !"3
d. AB5 " 3e. Ditemukan ! penderita panas tanpa sebab yaitu
An., 2 th, dan An , 16 th.
8ebruari 1 %n. +, 6" th, unung 'ijil /%1 /'1
%elah dilakukan +- pada tanggal 1 8ebruari !"1 dengan
hasil
a. 5umlah rumah yng diperiksa !" rumah
b. 5umlah rumah positi; jentik rumah
#. House inde'(H,) !"3
d. AB5 " 3
e. 5umlah rumah diabatisasi !" rumah;. %idak Ditemukan penderita panas tanpa sebab
! An. ', 1! th, unung adung, /% !, /'
%elah dilakukan +- pada tanggal 8ebruari !"1 dengan
hasil
a. 5umlah rumah yng diperiksa !" rumah
b. 5umlah rumah positi; jentik 4 rumah
#. House inde'(H,) 23
d. AB5 62 3
e. #ounterner inde' 1",1 3
;. 5umlah rumah diabatisasi 1" rumahg. Ditemukan 1 penderita panas tanpa sebab yaitu
An.A 1! th
An. &, th, lampisan /% ! /' 4
%elah dilakukan +- pada tanggal 16 8ebruari !"1 dengan
hasil
a. 5umlah rumah yng diperiksa !" rumah
b. 5umlah rumah positi; jentik 2 rumah
#. House inde'(H,) !23
d. AB5 42 3
e. %idak ditemukan penderita panas tanpa sebab
April 1 An./, 1! th, Brajan /% 1 /' 2
%elah dilakukan +- pada tanggal ! &ei !"1 dengan hasil
a. 5umlah rumah yng diperiksa !" rumah
b. 5umlah rumah positi; jentik rumah
#. House inde'(H,) 123
d. AB5 2 3
e. #ounterner inde' !23
;. 5umlah rumah yang diabatisasi rumah.
g. %idak ditemukan penderita panas tanpa sebab
-
8/10/2019 Minpro Final 2
32/39
%abel 1. Data pasien kasus DBD Desa alian#ar Bulan 5anuari? April
tahun !"1
b. esadaran masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang
nyamuk (+S>) se#ara serempak dan berkelanjutan masih rendah. al
ini dapat terlihat dari AB5 yang kurang dari 923 seperti yang tertera
pada tabel 1.
#. urangnya pemahamam masyarakat Desa alian#ar bah:a fogging
bukanlah solusi terbaik dalam mengatasi penyakit demam berdarah
dengue. &asyarakat beranggapan bah:a DBD harus ditangani dengan
foggingtanpa memahami kriteria pelaksanaanfogging dan bahayanya.
02 Masalah kesehatan masyarakat sesu"ah inter+ensi
a. &asih terdapat kasus DBD di Desa alian#ar sebanyak kasus pada
bulan &ei dan 5uni (%abel ).
Bulan >o Data asus DBD Desa alian#ar
&ei 1 An. S, 1 th, Brajan, /% 1 /' 2
! An.D, 1" th, Brajan, /%1 /' 2
5uni 1 An. D, 14 th, Brajan, /% ! /' 2
! An. S, th, Brajan, /% 1 /' 2
%elah dilakukan +- pada tanggal 1" 5uni !"1
dengan hasil
a. 5umlah rumah yang diperiksa 2" rumah
b. 5umlah rumah positi; jentik rumah
#. House inde'(H,) 163
d. AB5 3
e. #outerner inde'6, 3
;. 5umlah rumah yang diabatesasi 2" rumah
g. Ditemukan penderita panas tanpa sebab !
orang, yaitu An. +, 14 th dan An. D, 14 th.
%abel 1. Data pasien kasus DBD Desa alian#ar Bulan &ei?5uni
tahun !"1
b. &asyarakat sudah memahami pentingnya +S> tetapi pada
kanyataanya belum terdapat kegiatan +S> yang dilakukan se#ara
-
8/10/2019 Minpro Final 2
33/39
serempak dan berkesinambungan sehingga hasilnya yang diharapkan
kurang maksimal.
#. &asyarakat sudah mengetahui kriteria fogging dan bahayanya, tetapi
masih tetap memaksa pihak +uskesmas untuk dilakukanfogging.
!A! 6
IS#USI
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang banyak
ditemukan di negara tropis termasuk $ndonesia. Penyakit ini diebabkan
!leh "ir# dengue dan dit#larkan !leh nyam#k Aedes aegypti, yang
ditandai dengan demam mendadak d#a am$ai t#%#h hari tan$a
$enyebab yang %ela, lemah&le#, geliah, nyeri h#l# hati, diertai
tanda $erdarahan dik#lit ber#$a $ete'hie, $#r$#ra, e'hym!i,
-
8/10/2019 Minpro Final 2
34/39
e$itaki, $erdarahan g#i, hematemei, melena,
he$at!megali, tr!mb!it!$eni, dan keadaran men#r#n ata#
ren%atan.
Desa alian#ar merupakan salah satu desa dengan kasus DBD tertinggi di
:ilayah e#amatan Selogiri dan terdapat peningkatan kasus setiap tahunnya. al
itu terbukti dari data bagian +enanggulangan +enyakit &enular (+!&) +uskesmas
Selogiri. asus terbanyak terjadi pada tahun !"1 dengan jumlah kasus sebanyak
4 pada bulan 5anuari hingga April. %entu saja hal ini dapat dikatakan sebagai
asus 0uar Biasa (0B). Dikatakan suatu 0B bila memenuhi salah satu kriteria
0B yang menga#u pada keputusan Dirjen >o. 21 91 tentang +edoman
penyelidikan Dan +enanggulangan ejadian 0uar Biasa. &enurut aturan tersebut
dinyatakan 0B bila terdapat
1. timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak
dikenal
!. peningkatan kejadian penyakit atau kematian terus menerus selama tiga
kurun :aktu berturut?turut menurut jenis penyakitnya
. peningkatan kejadian penyakit atau kematian dua kali lipat atau lebih
dibandingkan dengan periode sebelumnya ( jam, hari, minggu, bulan,
tahun)
. jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukan kenaikan dua kali
lipat atau lebih bila dibandngkan dengan angka rata?rata per bulan dalam
tahun sebelumnya.
asus DBD Desa alian#ar dalam hal ini sudah memenuhi tiga kriteria di atas
yaitu pada poin 1, , dan .
Dari data yang ada, diketahui bah:a 24,13 ( dari 4 kasus) kasus DBD
Desa alian#ar berasal dari Dusun Brajan sedangkan 1,!3 dari dusun
Brumbung, 1,!3 lampisan, dan 1,!3 sisanya dari unung 'ijil.
Berdasarkan surei dan analisa yang kami lakukan, Desa Brajan memiliki angka
kasus yang tinggi dikarenakan terdapat ;aktor?;aktor yang mempengaruhi kejadian
penyakit DBD, antara lain agent+ host+ environt!ent.
-
8/10/2019 Minpro Final 2
35/39
+ada ;aktor agen diketahui bah:a di Desa Brajan memang terdapat irus
dengue yang merupakan penyebab penyakit DBD. al ini terbukti dari
terdapatnya pasien yang didiagnosa menderita DBD di desa tersebut. Ada
serotipe yang tersebar luas di seluruh :ilayah $ndonesia, dan bersirkulasi
sepanjang tahun, yaitu D-> 1, D-> !, D-> , D-> . @irus tersebut
dipertahankan siklusnya didalam tubuh nyamuk, yaitu nyamuk Aedes aegypti, dan
albopictus.
8aktor yang ke dua adalah ;aktor host+ yaitu man#ia yang
kem#ngkinan ter%angkit $enyakit DD. erdaarkan keterangan
mayarakat ekitar, bebera$a $enderita DD memiliki m!bilita
yang tinggi ehingga mem$erm#dah $en#laran dari #at#
tem$at ke tem$at lain. Selain it#, 'ara berkir mayarakat yang
maih k!ner*ati* dalam menyika$i ka# DD. +ereka maih
mengangga$ baha $emberantaan nyam#k akan berhail
hanya dengan fogging.
-akt!r elan%#tnya adalah *akt!r environtment (lingk#ngan).
Dusun Brajan memiliki satu aliran sungai yang kondisinya tidak tera:at. Banyak
tumbuhan bambu yang tumbuh liar di sekitar aliran sungai sehingga musim
penghujan tiba banyak batang bambu yang terisi air hujan. Akibatnya tempat
tersebut dapat dijadikan sebagai sarang nyamukAedes aegypti untuk bertelur. al
itu ditunjang dengan kebiasaan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan
masih rendah. &asyarakat masih gemar membuang sampah di sekitar aliran
sungai sehingga banyak barang?barang bekas yang mungkin dapat menampung air
dan menjadi sarang nyamuk di sekitar sungai. esadaran untuk membersihkan
lingkungan seperti menguras kamar mandi se#ara teratur, menutup tempat
penampungan air, dan menungubur barang?barang bekas juga sangat rendah
sehingga dapat menjadi sarang nyamuk. 8aktor lainnya yaitu tingkat kerapatan
rumah penduduk setempat sehingga memudahkan penularan DBD melalui
nyamuk Aedes aegypti , karena kemampuan nyamuk ini dapat terbang dengan
jarak 1"" meter.
-
8/10/2019 Minpro Final 2
36/39
esemua ;aktor?;aktor tersebut memungkinkan banyaknya jentik?jentik
nyamuk yang terbukti pada saat dilakukan penyelidikan epidemiologi didapatkan
jentik yang positi; pada beberapa rumah :arga yang mana di interpretasikan
dengan angka bebas jentik yang rendah yaitu sebesar 43, dan rata?rata House
inde'!2,413.
leh karena itu, kami melakukan interensi berupa penyuluhan langsung di
Desa alian#ar kepada kader?kader setempat dan peserta posyandu lansia yang
mana diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga penyakit
ini dapat diberantas. +enyuluhan telah dilakukan di Desa alian#ar pada 5umat,
tanggal ....jam ..... di......., materi yang diberikan mengenai penyakit DBD,
pentingnya +S>, prosedur fogging dan bahaya fogging. +enyuluhan berjalan
lan#ar dan baik. &asyarakat tampak antusias, dan memahami apa yang
disampaikan. &ereka juga berjanji untuk senantiasa melakukan +S> yang benar
se#ara serempak dan berkesinambungan.
Setelah dilakukan interensi, ternyata masih ditemukan kasus DBD pada
bulan &ei sebanyak ! kasus dan 5uni sebanyak ! kasus. %ernyata setelah kami
lakukan ealuasi diketahui bah:a masyarakat memang sudah mengetahui tentang
pentingnya +S> tetapi kegiatan tersebut belum dilakukan serempak dan
berkelanjutan. Akibatnya nyamuk tersebut masih dapat terus berkembang biak
menghasilkan telur dan menjadi jentik pada rumah yang tidak melaksanakan +S>
dan nyamuk yang sudah de:asa yang telah menghisap darah pasien DBD masih
dapat terbang tidak hanya kerumah yang tidak melaksanakan +S> tetapi juga ke
rumah yang telah melaksanakan +S>. Sehingga +S> di Desa alian#ar dapat
dikatakan tidak berjalan se#ara maksimal.
Selain itu terdapat paradigma yang masih saja melekat bah:a fogging
adalah #ara yang paling tepat untuk memberantas nyamuk meskipun sudah
dilaksanakan penyuluhan. Sehingga sudah beberapa kali :arga Desa alian#ar
meminta untuk fogging. al ini dikarenakan :arga yang semakin panik karena
terdapat kasus baru di bulan &ei dan 5uni. +uskesmas memang tidak
melaksanakan fogging karena Desa alian#ar belum memenuhi kriteria untuk
fogging. &ogging dilakukan bila hasil analisa epidemiologi didapatkan tambahan
-
8/10/2019 Minpro Final 2
37/39
! atau lebih kasus DBD dalam periode tiga minggu yang lalu atau ada tambahan
kasus DBD yang meninggal dalam periode tiga minggu yang lalu. Bila salah satu
kriteria tersebut terpenuhi baru dilakukan fogging ;okus seluas 1 /' atau dukuh
atau "" m!, atau seluas 16 a.
+ada Desa alian#ar belum sesuai dengan kriteria diatas, yaitu pada 1
periode ( minggu) hanya terdapat kasus < ! oleh karena itu puskesmas
menindaklanjutinya dengan +S>, pemberian abate dan penyuluhan tanpa
dilanjutkan fogging. +emerintah membuat prosedur ini dikarenakan terdapat
dampak fogging yang dapat men#emari lingkungan dan membahayakan
masyarakat. Bahkan dalam beberapa kasus,foggingdapat menyebabkan nyamuk
menjadi resisten dan akan semakin sulit diberantas. mengingat bahan #ampuran
yang biasa digunakan adalah !alathion dan solar.
&alathion yang merupakan pestisida golongan organo;os;at. &alathion ini
dapat masuk kedalam tubuh melalui inhalasi dan kulit. Dalam tubuh, senya:a ini
akan menghambat enLim cholenesterase sehingga dapat merusak sistem sara;,
gastrointestinal, keseimbangan hormon dan gangguan sistem imun. asil
pembakaran solar antara lain berupa 7, >!, S!. Bila Lat 7 yang merupakan
hasil pembakaran solar ini dihirup oleh manusia, maka Lat tersebut akan berikatan
dengan hemoglobin karena a;initas 7 lebih kuat bila dibandingkan dengan
oksigen. Sehingga hemoglobin yang mengangkut oksigen berkurang. Selain itu
>! bersi;at ra#un dapat mengakibatkan pneumonia, penyumbatan bron#hioli.
S!bersi;at iritan, mudah diserap selaput lendir saluran na;as, produksi lendir
berlebihan, iritan. +emaparan berulang?ulang berisiko kanker saluran na;as.
!A! 6I
#ESIMPULAN AN SARAN
-
8/10/2019 Minpro Final 2
38/39
-) #ESIMPULAN
a. DBD merupakan masalah kita bersama,mengingat begitu kompleksnya
masalah penularan DBD, maka perlu peran berbagai sektor dan masyarakat
untuk memberantasnya
b. +eningkatan kasus DBD di Desa Brajan sangat dipengaruhi oleh tiga ;aktor
yaitu agent+ host+ environt!ent.
c. Epaya penanggulangan penyakit DBD yang tepat, e;ekti;, dan e;isien adalah
pengendalian ektor dengan melaksanakan erakan +emberantasan Sarang
>yamuk (+S>) yang serempak dan berkelanjutan.
d. &oggingbukanlah solusi terbaik untuk menanggulani pengakit DBD karena
memiliki banyak kekurangan.
0) SARAN
a)
A4TAR PUSTA#A
1. '. !""9. D->E- uidelines 8or Diagnosis, %reatment, +reention,
and 7ontrol >e: -dition. '
!. +usat Data dan Sureilans -pidemiologi ementrian esehatan /$, !"1".
Demam Brdarah Dengue di $nodesia %ahun 196?!""9. Buletin 5endela
-pidemiologi @olume !, Agustus !"1" . hal 1
. Subdirektorat +engedalian Arboirosis. !"11. %atalasana De!a!
1erdarah Dengue Di ,ndonesia+ , !"11. Ditjen ++Q+0 ementrianesehatan /$
. +! DBD +uskesmas Selogiri. !"1.
2. Anggraini, D.S., !"1", Stop Demam Berdarah Dengue, Bogor, 7ita $nsan
&adani
6. 7hahaya, $., !"", +emberantasan @ektor DBD di $ndonesia, &edan,
DigitiLed by
ESE Digital 0ibrary
4. Sembel, D.%., !""9, -ntomologi edokteran, -disi. 1., Pogyakarta, 7@
Andi ;;set
-
8/10/2019 Minpro Final 2
39/39
. Asih P. 1999. Demam Berdarah Dengue* Diagnosis +engobatan
+en#egahan dan pengendalian. -7* 5akarta. al 14? !
top related