membandingkan unsur intrinsik dan ekstrinsik novel dan hikayat

Post on 27-Oct-2015

1.148 Views

Category:

Documents

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Membandingkan Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik Novel Dan Hikayatiwed_iluy

TRANSCRIPT

Membandingkan Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel dan Hikayat

Oleh:Atika Noerma 03/XI IS2

Chaerani 06/XI IS2Dewi Yuli Iryani 08/XI IS2

Indah Nur A. 13/XI IS2

Pengertian Hikayat

Secara etimologi, hikayat berasal dari bahasa Arab, yakni ’haka’ yang berarti menceritakan atau bercerita.

Dari kesimpulan tabel dan asal kata hikayat, dapat diketahui bahwa hikayat yaitu salah satu bentuk sastra prosa lama yang menyajikan cerita rekaan, sejarah, agama, biografis atau gabungan diantaranya, ceritanya berkisar mengenai lingkungan istana, raja atau keluarga raja.

Ciri-ciri HikayatDari pengertian di atas, ciri-ciri hikayat adalah

sebagai berikut :1. Pengarangnya tidak dikenal (Anonim)2. Merupakan bagian dari cerita rakyat3. Bermediankan bahasa melayu4. Berupa cerita rekaan/imaginasi5. Berupa citra karya klasik6. Istana Sentris yaitu menceritakan tokoh yang

berkaitan dengan kehidupan istana/ kerajaan7. Bersifat Statis maksudnya tetap dan tidak banyak

perubahan

8. Bersifat Komunal (menjadi milik masyarakat)9. Menggunakan bahasa klise yaitu bahasa yang diulang-ulang10. Bersifat tradisional : Meneruskan budaya/ tradisi/ kebiasaan

yang dianggap baik11. Bersifat didaktis /mendidik baik didaktis moral maupun

religius12. Menceritakan kisah universal manusia : Peperangan antara

yang baik dengan yang buruk, dan 13. Jenis karangan dalam bentuk paparan/narasi14. Dimenangkan oleh yang baik (akhir cerita biasanya bahagia)15. Banyak nilai moral16. Penulis seakan-akan tau semuanya tentang si tokoh (sudut

pandang pengarang serba tahu)17. Magis. Pengarang membawa pembaca ke dunia khayal

imajinasi yang serba indah

18. Tuhan yang dijunjung tinggi mula-mula Dewata Mulia Raya atau Batara Kala, kemudian diganti dengan Raja Syah Alam atau Allah Subhanahu wa Taala.

19. Plotnya selalu menceritakan dewa-dewi atau bidadari yang turun ke dunia untuk menjadi raja atau anak raja.

20. Kalau mereka lahir sebagai anak raja, kelahiran mereka akan disertai gejala alam yang luar biasa. Kadang – kadang mereka mereka akan lahir bersama panah atau pedang sakti. Setelah kelahiran mereka negeri menjadi makmur, tetapi karena perbuatan ahli nujum atau saudara yang curang, mereka dibuang.

21. Hikayat sebagai karya sastra jaman peralihan ini biasa mempunyai dua judul, satu judul Hindu dan satu judul Islam.

Jenis-jenis HikayatAda beberapa klasifikasi jenis-jenis/macam-macam hikayat yaitu:

Hikayat berdasarkan isinya, diklasifikasikan menjadi 6 :1. Cerita Rakyat Contoh: Hikayat si miskin, hikayat malin dewa, dll2. Cerita-cerita Islam Contoh: Hikayat nabi bercukur, hikayat amir hamzah, dll3. Cerita dari Jawa Contoh: Hikayat panji semirang4.Epos India Contoh: Ex: Hikayat si miskin, hikayat malin dewa, dll5. Cerita berbingkat Contoh : Hikayat 1001 malam6. Sejarah dan Biografi Contoh : Hikayat raja pasai, hikayat Abdullah, dll

Hikayat berdasarkan asalnya, diklasifikasikan menjadi 4 :

1.Melayu Asli•Hikayat Hang Tuah (bercampur unsur Islam)

•Hikayat Si Miskin (bercampur unsur Islam)

•Hikayat Indera Bangsawan•Hikayat Malim Deman

2.Pengaruh Jawa• Hikayat Panji Semirang•Hikayat Cekel Weneng Pati•Hikayat Indera Jaya (dari cerita Anglingdarma)

3.Pengaruh Hindu (India)•Hikayat Sri Rama (dari cerita Ramayana)•Hikayat Perang Pandhawa (dari cerita Mahabarata)•Hikayat Sang Boma (dari cerita Mahabarata)•Hikayat Bayan Budiman

4.Pengaruh Arab-Persia•Hikayat Amir Hamzah (Pahlawan Islam)•Hikayat Bachtiar•Hikayat Seribu Satu Malam

Berdasar Fase Historis

1. Hikayat Berunsur HinduBerinduk pada 2 hikayat utama, yaitu Hikayat Srirama dan Mahabarata

2. Hikayat berunsur Hindu-IslamHikayat yang berasal dari tradisi Hindu, kemudian bercampur dengan unsur-unsur Islam.

Contoh :

• Hikayat Jaya Lengkana

• Hikayat Si Miskin

• Hikayat indera Putera

3. Hikayat berunsur Islam

Merupakan hikayat yang berasal dari tradisi sastra arab – Persia.

Contoh :

• Hikayat 1001 Malam

• Hikayat Qamar al-zaman

Unsur Pembangun Hikayat

Setiap prosa (hikayat) pasti mempunyai unsur pembangun. Unsur pembangun hikayat ada 2 yaitu1. Unsur Instrinsik : unsur yang melekat di

dalam tubuh karya sastra 2. Unsur Ekstrinsik : unsur yang melekat di

luar tubuh karya sastra

A. Unsur Instrinsik Hikayat• Tema : Inti atau ide dasar suatu cerita. • Alur : pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh

hubungan sebab akiat.• Penokohan : cara pengarang mengambarkan dan

mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Teknik dalam penggambaran tokoh :

- Teknik analitik : karakter tokoh diceritakan langsung oleh pengarang.- Teknik dramatik : dikemukakakn melalui penggambaran fisik danperilaku tokoh,lingkungan kehidupan tokoh,tat kebahasaan tokoh,oleh tokoh lain, dan pengungkapan oleh tokoh.

• Sudut pandang : posisi pengarang dalam membawakan cerita. Posisi pengarang terdiri dari: - berperan langsung sebagai oang pertama- sebagai orang ketiga yang berperan sebagai pengamat.

• Latar : keadaan tempat,waktu, dan suasana belangsungnya suatu cerita.

• Amanat : ajaran moral atau pesan didaktis yang ingin disampaikan oleh pengarang.

B. Unsur Ekstrinsik HikayatNilai-nilai:-Nilai Moral -Nilai Agama-Nilai Sosial-Nilai Budaya

UNSUR INTRINSIKDAN

EKSTRINSIK HIKAYAT

Unsur Intrinsik

• Tema :Kerajaan  (Hal ini terlihat jelas dari cerita ini, karena cerita ini mengisahkan tentang sebuahkerajaan).

- Tokoh utama : Phaya Tu Antara (nama asal) / Phaya Tu Naqba (nama gelaran) / Raja Kota Mahligai / waris Phaya Tu Kerub Mahajana / Sultan Ismail Syah Zillullah Fil Alam

-  Tokoh lain :•  Encik Tani (orang tua di tepi pantai / bekas pegawai Paduka Nenda

Raja Kota Mahligai)•   Syeikh Said (tabib yang merawat penyakit ganjil raja / pendakwah /

orang Pasai)•   sekalian bendahara, menteri, laksamana, temenggung, hulubalang

(tiada nama khusus diberikan)•  Syeikh Gambak / saudagar dari Minangkabau - dihukum bunuh kerana

berniaga tembaga;•  Abdul Mukmin / murid Syeikh Gambak - disemadikan di kubur Tuk

Panjang•  nakhoda selob / perahu dari Melaka (membawa dagangan berharga)•   nakhoda wangkang Cina (pemberi hadiah sebutir peluru batu kepada

Sultan)•   Abdul Samad / tukang buat bedil berbangsa Rom•  Kerub Picai Paina  /  Sultan Mudaffar Syah•   Tunku Mahacai  /  Raja Aisyah - anakanda raja (nama sebelum

sesudah Islam)•  Mahacai Pailang  /  Sultan Manzur Syah •   Tuk Besar / penyelenggara mayat

 * Latar tempat

Kota mahligai, istana, tepi laut, rumah buruk Encik Tani, Lancang, Pintu Gajah (pangkalan), Jambatan Kedi, kampung orang Pasai

* AlurAlur yang digunakan adalah alur maju, karena cerita ini terus menceritakan tentangkejadian kedepannya dan bukan menceritakan tentang masa lalu.

  *  PerwatakanTegas (raja, Syeikh Said), patuh / taat (pegawai istana, rakyat), tidak putus asa (raja, pemukul canang), amanah (raja, Syeikh Said, pegawai istana), bijaksana (Syeikh Said), sabar (Syeikh Said), berpandangan jauh (raja)

* Amanat -Kita hendaklah tegas dalam sesuatu pendirian

-Kita hendaklah patuh kepada pemerintah / pemimpin -Kita hendaklah gigih dalam sesuatu -Kita hendaklah amanah dalam berjanji / menjalankan tugas

 -Kita janganlah curang / melanggar perintah / larangan pihak berkuasa

Unsur Ekstrinsik Nilai Morala. Seorang syaikh yang mengajak raja dan para

keluarganya masuk islam, dan bukanmenyembah berhala. Serta dia tidak mengharap imbalan ketika menyembuhkan raja.

b. Perbuatan seorang raja yang ingkar janji untuk masuk islam, demi penyakitnya agarcepat sembuh.

c. Seorang yang berprilaku sombong dan angkuh karena menggap dirinya yang palingberkuasa.

d. Perbuatan seorang raja yang menganggap semua perbuatan dengan imbalan yangberupa harta.

Unsur Ekstrinsik

 Nilai agamaa. Seorang raja yang lebih menyembah

berhala dibanding menyembah tuhan.b. Perbuatan raja ketika ia menepati janjinya

kepada syaikh untuk membawa agamaislam, maka dia pun masuk islam, tetapi perbuatan untuk menyembah berhala danmemakan babi pun masih dilakukannya.

c. Perilaku raja yang meremehkan janjinya untuk membawa agama islam kekehidupannya.

Unsur Ekstrinsik

Nilai sosiala. Seorang raja yang kurang membaur

kepada rakyatnya, sehingga ketika ia sakit tak satupun orang yang ada di daerah negri itu mengacuhkannya.

b. Perilaku yang tidak bertanggung jawab membawa agama islam kepada rakyat danpara mentrinya

UNSUR INTRINSIKDAN

EKSTRINSIK NOVEL

Unsur IntrinsikTema :

Ketabahan dalam hidupLatar :

a. Latar Tempat– Dukuh Sraten

» Dukuh Sraten tampak begitu gersang dan kerdil dalam guyuran hujan

– Rumah Husna,Lia dan Azzam» “Assalamualaikum. Mbak Husan!” Panggil Lia begitu masuk

rumahnya yang lengang.”Mbak!”– Rumah Bagian Belakang

» “Iya, Mbak di belakang Dik!”, jawab Husna.

–Pintu depan rumahMereka melihat ada dua polisi yang berdiri di

depan pintu rumah mereka.–Di dalam sedan polisi

.....lalu bergegas keluar menerobos hujan ke mobil sedan polisi.–Rumah Sakit PKU,ruang UGD

sesampainya di rumah sakit, Husana langsung menghambur ruang gawat darurat.–Rumah Sakit PKU,ruang Jenazah

Husan melangkah memasuki ruang jenazah.–Kuburan

....lubang untuk mengubur Bu Nafis tidak keluar air mata.

b. Latar SuasanaCemas : “Entah kenapa Mbak, ya, hati Lia

sangat tidak enak rasanya. Lia lihat suasana pagi ini,kok, rasanya muram dan suram.”

Waswas : Mereka melihat ada dua polisi yang berdiri di depan pintu rumah mereka. Mereka agak waswas.

Terkejut : “Kecelakaan, Pak!?” jerit Husna dan Lia hampir bersamaan. Jantung keduanya hampir mau copot.

Sedih : Sepanjang perjalanan Husna menangis. Ia memandang keluar jendela dengan basah air mata.

Husan ingat yang terjadi langsung menangis. Ia memanggil-manggil ibu dan kakanya.

Menyesal : “Maafkan saya. Nak Lia. Kalua saya meminta permintaan ibumu, mungkin akan lain ceritanya,” kata Pak Kiai pada Lia

c. Latar WaktuPagi Hari : “Entah kenapa Mbak,

ya, hati Lia sangat tidak enak rasanya. Lia lihat suasana pagi ini,kok, rasanya muram dan suram.”

Siang Hari(Waktu Zuhur) : Husna mendengar azan Zuhur berkumandang di kejauhan.

Sore Hari : Sore itu, Dukuh Sraten hujan air mata.

• Alur : Majudiceritakan secara runtut, yaitu mulai dari pengenalan, timbulnya konflik,konflik memuncak, klimaks, pemecahan masalah.

• Sudut pandang orang ketiga serba tahuNarator mengetahui semua hal dalam diri tiap tokoh.

• PenokohanHusna :

Dewasa dan Bijaksana, buktinya sesedih apapun dia, Husna memerankan posisinya sebagai kakak, ia juga mengambil keputusan untuk proses penguburan ibunya.

Lia :

Penurut, buktinya ia mematuhi apa yang diperntahkan kakanya.

Pak Mahbub :

Cekatan, buktinya ia langsung meminta pemuda untuk menggali kubur, dan meminta petugas rumah sakit untuk memandikan dan mengkafani jenazah.

• Majas– Personifikasi : Kilat Mengerjab,

Halilintar menyambar, lubang untuk mengubur Bu Nafis tidak keluar air mata, Mukanya bersih menyungging senyum

– Hiperbola :meraskan seperti ada belati yang dihujamkan ke ubun-ubun kepalanya, tangisnya meledak

• Amanat– Hadapi cobaan dengan ketabahan– Berusahalah untuk menjadi kakak

yang baik– Ambilah keputusan sebijak

mungkin

• Nilai Agama• Memberi salam ketika masuk rumah• Mematuhi sunah rosul

• Nilai Moral• Bertanggung jawab atas keluarga• Mengambil keputusan yang bijaksana• Mematuhi perintah dan berbakti kepada orang

tua• Nilai Sosial

• Saling membantu tetangga ketika dalam musibah

• Saling memafkan

Unsur Ekstrinsik Biografi Pengarang

Habiburrahman el-Shirazy (lahir di Semarang 30 September 1976) adalah sarjana Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir dikenal sebagai dai, novelis, penyair, dan suami dari Muyasaratun Sa’idah. Memulai pendidikannya di MTs Futuhiyyah 1 Mranggen sambil belajar kitab kuning di Pondok Pesantren Al Anwar, Mranggen, Demak. Tahun 1992 ia merantau ke Surakarta untuk belajar di Madrasah Aliyah Program Khusus Surakarta, lulus pada tahun 1995. Setelah itu melanjutkan Fakultas Ushuluddin, Jurusan Hadist Universitas Al-Azhar, Kairo dan selesai Tahun 1999. Tahun 2001 lulus Postgraduate Diploma S2 di The Institute for Islamic Studies, Kairo.

Selama di Kairo, ia telah menghasilkan beberapa naskah drama dan menyutradarainya, di antaranya: Wa Islama (1999), Darah Syuhada (2000). Tulisannya berjudul, Membaca Insanniyah al Islam dimuat dalam buku Wacana Islam Universal (1998). Beberapa karya terjemahan yang telah ia hasilkan seperti Ar-Rasul (2001), Biografi Umar bin Abdul Aziz (2002), Menyucikan Jiwa (2005), Rihlah ilallah (2004), dll. Cerpen-cerpennya dimuat dalam antologi Ketika Duka Tersenyum (2001), Merah di Jenin (2002), Ketika Cinta Menemukanmu (2004), dll.

Karya-karyanya banyak diminati tak hanya di Indonesia, tapi juga negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Brunei. Karya-karya fiksinya dinilai dapat membangun jiwa dan menumbuhkan semangat berprestasi pembaca. Diantara karya-karyanya yang telah beredar dipasaran adalah Ayat-Ayat Cinta (2004), Di Atas Sajadah Cinta (2004), Ketika Cinta Berbuah Surga (2005), Pudarnya Pesona Cleopatra (2005), Ketika Cinta Bertasbih 1 (2007), Ketika Cinta Bertasbih 2 (2007) dan Dalam Mihrab Cinta (2007). Kini sedang merampungkan Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, dan Bulan Madu di Yerussalem. (disadur dari Wikipedia.com)

2. Latar Belakang Sejarah dan Sosial

Habiburrahman el-Shirazy, menulis cerita berdasarkan pengalaman hidupnya yang pernah bersekolah di Universitas Al Azhar, Mesir. Selain sebagai media dakwahnya, novel ini juga mencakup banyak cerita yang menggambarkan hidup seorang lelaki Indonesia. Sebagai contoh, novelnya yang lain yaitu Ayat-ayat Cinta. Dan dari segi ekonominya, pengarang tergolong menengah ke atas dilihat dari latar petualangan pendidikannya, mulai dari pendidikan menengah di MTs Futuhiyyah 1 hingga S2 di The Institute for Islamic Studies Kairo.

Membandingkan Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat dan Novel Secara Umum

Hikayat Novel

Lisan(anonim) Tertulis(jelas)

Kratonsentris Masyarakatsentris

Tidak ada tahun penulisan

Ada tahun penulisan

Statis Dinamis

Dunia maya Dunia nyata

Bahasa Melayu kuno Bahasa Indonesia

PERSAMAAN NOVEL DAN HIKAYAT• Persamaan antara novel dan

hikayat terdapat pada unsur intrinsiknya, seperti tema, alur, penokohan, latar, sudut pandang, dan amanat.

TERIMA KASIH

top related