linguistik komparatif pengertian tujuan linguistik komparatif

Post on 19-Jan-2017

301 Views

Category:

Documents

7 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Sri Wiyanti, S.S., M.Hum.Sri Wiyanti, S.S., M.Hum.

Pengertian Tujuan Linguistik Historis Komparatif Sejarah Linguistik Historis KomparatifDasar Perbandingan1. Bidang Perbandingan2. Kesamaan Bentuk3. Penetapan Kata Kerabat

Linguistik Historis Komparatif

Pengertian

Linguistik Historis Komparatif merupakan cabang linguistik yang mempersoalkan bahasa dalam bidang waktu serta perubahan-perubahan unsur bahasa yang terjadi pada kurun sekurang-kurangnya dua periode.

Tujuan Linguistik Historis Komparatif(Bynon, 1979; Lehmann, 1995; Crowley, 1987)

Deskripsi perbandingan kesamaan dan kemiripan bahasa cabang.

Penentuan persentase kemiripan dan kesamaaan (kekerabatan) menggunakan leksikostatistik.

Penentuan masa pisah dengan glotokronologi.

Pengelompokan bahasa-bahasa yang diteliti.

Menemukan pusat-pusat penyebaran bahasa proto dan gerak migrasi yang pernah terjadi.

Terbentuknya proto bahasa melalui kegiatan rekonstruksi

Deskripsi terhadap refleksi fonem proto terhadap bahasa cabang

Pengelompokkan bahasa didasarkan pada penghitungan leksikostatistik dan glotokronologi

Tingkat Bahasa Waktu Pisah (time

depth) dalam abadPersentase Kata

Kerabat

Bahasa (Language) 0-5 100-81

Keluarga (Family) 5-25 81-36

Rumpun (Stock) 25-50 36-12

Mikrofilum 50-75 12-4

Mesofilum 75-100 4-1

Makrofilum 100 ke atas 1- kurang dari 1

Sejarah Linguistik Komparatif

Periode 1 (1830-1860)Periode ini dimulai dengan Franz Bopp

berkebangsaan German(1791-1867). Beliau dianggap sebagai tokoh yang meletakkan dasar-dasar Ilmu Perbandingan Bahasa

Boop membandingkan akhiran-akhiran dari kata kerja dalam bahasa Sanskerta, Yunani, Latin, Persia, dan German (terbit tahun 1816).

Rasmusk Kristian Rask dari Denmark (1791-1867)

Melakukan penelitian kata-kata dalam bahasa German mengandung unsur-unsur bunyi yang teratur hubungannya dengan kata-kata bahasa Indo Eropa lainnya.(perbandingan bahasa German Utara, bahasa Baltik, Slavia, Keltik, Baskia, dan Finno-Ugris.

Friedrich von Schlegel (1772-1829)

Menunjukkan hubungan antara bahasa Sanskerta, Yunani, Latin, Persia, dan German

Menetapkan bahasa-bahasa tersebut sebagai bahasa Fleksi dan bahasa berafiks.

August von Schlegel menambahkan bahasa tanpa struktur gramatika.

F.Pott (1802-1887)Menyelidiki etimologi dari

bahasa-bahasa Indo German

Wilhelm von Humboldt (1767-1835)

Menyempurnakan pengklasifikasian bahasa yang sudah dilakukan von Schlegel, yaitu:

1. bahasa isolatif (menggantikan istilah bahasa tanpa struktur gramatika,

2. bahasa fleksi (bahasa yang mengenal konjungsi),

3. bahasa aglutinatif (menggantikan bahasa berafiks),

4. bahasa inkorporatif (memadukan verba, subjek, objek).

Periode II (1861-1880)August Schleicher (1823-1868) seorang

botanis Mencetuskan Stammbaumtheorie ‘teori

batang pohon’ (1866) Kata-kata berkembang dari satu suku kata

sebagai akar menjadi kata-kata baru

G. Curtius (1820-1885) Menerapkan metode perbandingan untuk

Filologi Klasik , khususnya mempelajari bahasa Yunani

Max Muller dan D.Whitney (1827-1894)

Muller menghubungkan kelas-kelas bahasa dengan tipe-tipe sosial; bahasa isolatif (bahasa keluarga); bahasa aglutinatif (bahasa pengembara); bahasa fleksi (bahasa masyarakat yang sudah mengenal negara).

Whitney menambahkan istilah polisintesis untuk menyebutkan bahasa inkorporatif.

Periode III (1880-akhir abad XIX)

Muncul aliran Junggrammatiker yang mendukung hukum Grimm

Menjadikan Linguistik Historis Komparatif sebagai sebuah ilmu yang eksak dalam metode-metodenya.

Tokoh yang terpenting Karl Brugmann, H. Osthoff, dan A. Leskien.

Periode IV (awal abad XX)

Pada periode ini lahir bermacam-macam aliran baru, antara lain:

Fonetik Psikolinguistik Sosiolinguistik Aliran Praha

DASAR PERBANDINGAN BAHASA

Tiap bahasa di dunia dapat diperbandingkan karena bahasa-bahasa tersebut memiliki ciri kesemestaan bahasa, yaitu:1.Kesamaan bentuk dan makna2.Tiap bahasa memiliki perangkat unit fungsional terkecil, yaitu fonem dan morfem.3.Tiap bahasa memiliki kelas-kelas tertentu

Kemiripan bentuk dan makna yang terjadi dalam bahasa-bahasa dapat terjadi karena faktor:

1.Warisan langsung dari bahasa proto

2. Pinjaman3.Kebetulan

Ciri Warisan langsung dari bahasa proto

Memiliki persamaan unsur kebahasaan yang meliputi kata-kata pokok, yaitu kata-kata yang dimiliki semua bahasa (cognate)

Persamaan itu relatif logis dan konsisten, misalnya dalam perubahan bunyi.

Contoh bunyi [p] pada bahasa-bahasa di Eropa selatan dalam bahasa-bahasa di Eropa utara berupa bunyi [f]

Ciri Kata PinjamanBerupa kata-kata yang

mengandung pengertian yang semula tidak dimiliki oleh bahasa peminjam.

Berupa kata-kata yang mengandung nilai rasa tertentu; lebih sopan bila dinyatakan dengan kata pinjaman.

Ciri persamaan karena kebetulan

Penutur yang bahasanya mengandung persamaan tidak pernah berhubungan, baik fisik maupun kultural.

Jumlah unsur bahasa yang mengandung persamaan sangat sedikit.

Penetapan Kata Kerabat

1.Sejumlah besar kosakata dari suatu kelompok bahasa tertentu memperlihatkan kesamaan yang besar

contoh Gloss Melayu Aceh BatakTebu tebu tebe tobuPadi padi pade page

2. Perubahan fonetis memperlihatkan sifat yang teratur (hukum bunyi)Contoh Gloss Tagalog Balilayar layag layahratus gatos hatos

/r/ > /g/ > /h/

Contoh lain

Indonesia Jawa Balipadi pari paleempedu peru folu

/d/ > /r/ > /l/

3. Semakin dalam menelusuri sejarah bahasa kerabat, semakin banyak ditemukan kesamaan antara pokok-pokok yang diperbandingkan.

Marga asih nama jalannyaTerima kasih perhatiannya

top related