lect. community intervention (fk unsoed)
Post on 09-Apr-2016
240 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
COMMUNITY INTERVENTION
Dr. Rawuh Edy Priyono
ANGKA KEMATIAN BALITA (AKABA)
1960 Akaba 216 per 1.000 kelahiran hidup
1998-2002 46 per 1.000 kelahiran hidup
Target World Summit for Children (WSC) adalah 65 per 1.000 kelahiran hidup
Philipina 170 Vietnam 160 Thailand 44 Malaysia 39 Singapura 6 INDONESIA ? 396 (SKRT, 2000) Depkes (2010) 228; LDFE UI 425 target MDG’s (2015) 102
AKI per 100.000 k.h.
Philipina 99 Vietnam 59 Thailand 48 Malaysia 29 Singapura 3 INDONESIA ? 220 (SKRT, 2013) Target MDG’s (2015) 102
AKI per 100.000 k.h.PBB: 2013 ?
DEMAM BERDARAH
KLB Nasional DBD. Awal Januari hingga akhir Mei 2004,
sebanyak 59.321 orang dirawat di rumah sakit dan 669 orang di antaranya meninggal dunia karena DBD (Prasetyo, 2004: 21)
Gambar 1. Jumlah Kasus dan Kecamatan Terjangkit DBD di Purwokerto, 1996-2008
64
3426
1318
4
83
103
114
4 4 4
2
4
3
4 4 4
0
20
40
60
80
100
120
140
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004Tahun
Juml
ah K
asus
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
Kasus DBDKecamatan terjangkitPIKET
BERSAMA
2005
Sumber: DKKS 2006
85
2006
102
2008
420KLB
INTERVENSI
Smither menyatakan sebagai kegiatan khusus yg dihasilkan dari proses diagnosis (masyarakat) dan umpan balik, yg digunakan untuk membawa perubahan
Ilmu Sosial/Kemasyarakatan menyebutkan sebagai cara atau strategi memberikan bantuan (pendidikan, pendampingan) kepada masyarakat baik pada tingkat individu, keluarga/kelompok maupun komunitas (Wibowo, 2014)
UNSUR UTAMA PEMBANGUNAN Sumber Daya Alam:
Bumi dan segala isinya, seperti tambang minyak, gas bumi, hutan, kekayaan laut dan sebagainya
Sumber Daya Manusia: Penduduk dengan segala
karakteristiknya, seperti kelompok umur, pendidikan, tempat tinggal dan sebagainya
STRATEGI PEMBANGUNAN Strategi pembangunan yang menjadi
perhatian saat ini adalah strategi pembangunan yang meletakkan partisipasi masyarakat sebagai fokus isu sentral
Strategi menekankan pada pemberdayaan
Pemberdayaan sebagai tujuan internal dalam mencapai ketahanan sosial, partisipasi dan kepercayaan diri dalam menghadapi krisis
HAKEKAT MANUSIA Psikoanalisme Behaviorisme Humanisme
PSIKOANALISME Tingkah laku individu ditentukan dan
dikontrol oleh psikis yang memang sudah ada pada diri individu tersebut (Sigmund Freud)
Ada unsur ID berupa Insting :Pleasure Principle (Prinsip Kesenangan)- Insting seksual - Insting agresi
Ego menjembatani dorongan ID dengan realitas dunia luar individu dan berfungsi sbg Katup Pengaman (Reality Principle)
Superego realitas dunia luar seperti, nilai-nilai, norma, tradisi, adat istiadat,hukum, dsb
BEHAVIORISME
Manusia sbg makhluk reaktif dan berusaha menyesuaikan dg lingkungannya
Tingkah laku manusia merupakan hasil belajar dari lingkungannya, baik melalui pembiasaan (conditioning), maupun melalui peniruan (imitation and modeling)
Lingkungan memberi pengaruh besar pada tingkah laku individu
HUMANISME Manusia sbg makhluk rasional dan memiliki
dorongan untuk mengarahkan dirinya ke tujuan yg positif (Carl Rogers dan Alfred Adler)
Manusia digambarkan sbg aliran air yg terus mengalir tanpa henti
Manusia dlm kehidupannya digerakkan oleh rasa tanggung jawab sosial dan sebagian oleh kebutuhan internal untuk mencapai sesuatu
UBAH PERILAKU DENGAN PRODUK
Gagasan (Ideas) NKKBS Praktik (Practice) Dokter, Bidan
Penyuluhan, Role Model Bentuk Riil (Tangible Product) Alat
Kontrasepsi
COMMUNITY INTERVENTION
INTERVENTION LEVEL
MICRO INTERVENTIO
N
MACRO INTERVENTION
COMMUNITYINTERVENTIO
N
INTERVENSI MIKRO Merupakan bentuk intervensi
langsung yg dirancang dalam rangka merupakan perubahan secara terencana pada tingkat individu dan keluarga (Netting; Rothman)
INTERVENSI KOMUNITAS Merupakan bentuk intervensi
langsung yg dirancang dalam rangka perubahan secara terencana pada tingkat organisasi dan komunitas (Netting; Rothman)
MODEL/STRATEGI INTERVENSI KOMUNITAS (ROTHMAN)
Pengembangan Masyarakat Lokal (Locality Development)
Perencanaan Sosial (Social Planning)
Aksi Sosial (Social Action)
PENGEMBANGAN MASYARAKAT LOKAL (Locality Development) Mendasarkan asumsi‑asumsinya pada
perspektif teori struktural fungsional Strategi ini melihat masyarakat sebagai
suatu "sistem sosial" yang terdiri atas bagian‑bagian yang terintegrasi
Tiap‑tiap bagian memberikan sumbangan fungsional masing‑masing bagi pencapaian tujuan masyarakat sebagai keseluruhan dan beradaptasi
PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Peningkatan kapasitas kelembagaan
Peningkatan kapasitas perorangan Kepemimpinan
ADAPTASI
Elemen‑elemen tersebut dianggap fungsional oleh karena sumbangan masing‑masing bagi pengembangan kemampuan masyarakat untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang terus menerus berubah
watak manusia pada dasarnya bersifat kooperatif dan mampu mengendalikan diri
Sekedar membantu masyarakat mencari alternatif‑alternatif dan keputusan‑keputusan bersama
Sbg ”out sider” yg membantu masyarakat menolong diri sendiri
Sebagai 'koordinator", seorang "guru" di dalam keahlian dan teknik yang diperlukan untuk memecahkan masalah‑masalah yg dihadapi masyarakat di bidang kesehatan
Posisi Agen Perubahan
PERENCANAAN SOSIAL(Social Planning) Masyarakat sebagai suatu sistem
hubungan sosial yang semakin kompleks dan struktur-struktur serta proses‑proses kemasyarakatan yang semakin canggih
Manusia menurut kodratnya adalah bersifat acuh tak acuh, menolak perubahan, kurang bergairah, lebih menyukai dipimpin, dan di atas segalanya kurang cakap (Teori X dari Mc. Gregor)
Manajemen pembangunan perlu mengambil seluruh tanggung‑jawab di dalam pengambilan keputusan‑keputusan untuk menyelesaikan masalah kesehatan di masyarakat
Pengawasan dan perencanaan di bawah pimpinan administrator pembangunan dan bantuan para konsultan profesional
Sebagai konsekuensinya,
mendapat peranan yang sentral dalam menentukan program‑program kesehatan menyediakan pelayanan yang diperlukan,
dan menentukan tindakan yang harus dilakukan untuk merealisasikan program
Semuanya diselenggarakan dengan atau tanpa melibatkan partisipasi masyarakat, tergantung pada pertimbangan agen pembangunan di dalam konteks organisasional tempat ia bekerja
Posisi Agen Perubahan
AKSI SOSIAL(Social Action)
Dibangun dari perspektif teori Konflik masyarakat memelihara dan
menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan yang terus menerus berubah melalui alokasi dan penggunaan kekuasaan
masyarakat sebagai suatu sistem sosial, bukan saja terdiri atas berbagai kelompok kepentingan akan tetapi juga atas distribusi kekuasaan yang tidak merata
Pelaksanaan Struktur Hubungan Kekuasaan
Menganjurkan perlunya mengorganisasikan lapisan
penduduk yang kurang beruntung untuk mengartikulasikan
permintaan‑permintaan mereka atas sumber‑sumber daya masyarakat dan atas perlakuan yang lebih adil
dan lebih demokratik
Anjuran LainAksi Sosial menganjurkan kristalisasi
masalah‑masalah kemasyarakatan/kesehatan serta mengorganisir lapisan penduduk yang
kurang beruntung dan dirugikan untuk melakukan aksi melawan status quo
(Institusi/Lembaga/Industri)
STRATEGI PEMBERDAYAAN
Pemberdayaan Konformis Pemberdayaan Reformis Pemberdayaan Struktural
PEMBERDAYAAN KONFORMIS Pemberdayaan yang hanya berorientasi pada
‘daun’ dan ‘ranting’ Struktur sosial, ekonomi, dan struktur politik
yang ada sudah dianggap given pemberdayaan dilihat sebagai upaya
meningkatkan daya adaptasi terhadap struktur yang sudah ada
Bentuk aksi adalah mengubah sikap mental masyarakat yang tidak berdaya dan pemberian bantuan seperti bantuan modal atau subsidi
PEMBERDAYAAN REFORMIS Pemberdayaan berorientasi pada
‘batang’ Pemberdayaan difokuskan pada
upaya peningkatan kinerja operasioanal dengan membenahi pola kebijakan
Pemberdayaan juga dilakukan pada upaya peningkatan kualitas SDM, dan penguatan kelembagaan
PEMBERDAYAAN STRUKTURAL Pemberdayaan berorientasi pada ‘akar’ Ketidakberdayaan masyarakat disebabkan
oleh struktur sosial, politik, budaya dan ekonomi yang kurang memberikan peluang bagi bagi kaum lemah
Pemberdayaan dilakukan melalui transformasi struktural secara mendasar
Sifatnya lebih revolusioner, maka disebut juga sebagai critical paradigm.
HATUR NUHUN
top related