laporan garam kompleks n rangkap

Post on 17-Oct-2015

281 Views

Category:

Documents

36 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

  • I. Judul Percobaan : Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap

    II. Hari / Tanggal Percobaan : 24 Oktober 2012

    III. Tujuan Percobaan

    Membuat dan mempelajari sifat sifat garam rangkap kupri amonium sulfat dan garam kompleks tetraamin tembaga (II) sulfat monohidrat

    IV. Dasar Teori

    Garam merupakan hasil reaksi antara asam dan basa, reaksinya ialah reaksi

    netralisasi. Sejumlah asam dan basa murni ekuivalen yang dicampur dan larutannya

    diuapkan, maka akan terdapat zat kristalin yang tertinggal yang disebut dengan

    garam. Garam tidak memiliki ciri-ciri khas suatu asam atau basa, garam terdiri dari

    kation dan anion. Kation dan anion tersebut ada yang merupakan ion kompleks

    sehingga membentuk senyawa kompleks. Garam-garam yang mengandung ion-ion

    kompleks dikenal sebagai senyawa koordinasi atau garam kompleks.

    Suatu garam yang terbentuk lewat kristalisasi dari larutan campuran sejumlah

    ekivalen dua atau lebih garam tertentu disebut garam rangkap. Garam rangkap adalah

    garam yang dalam kisi kristalnya mengandung dua kation yang berbeda dengan

    proporsi tertentu. Sedangkan garam-garam yang mengandung ion-ion kompleks

    dikenal sebagai senyawa koordinasi atau garam kompleks. Bila suatu kompleks

    dilarutkan, akan terjadi pengionan atau disosiasi, sehingga akhirnya terbentuk

    kesetimbangan antara kompleks yang tersisa (tidak berdisosiasi).

    Senyawa yang mengandung ion kompleks (dapat berupa kation kompleks atau

    anion kompleks ). Senyawa tersusun dari ion kompleks atau kation kompleks, dan ion

    atau kation kompleks biasa disebut dengan senyawa kompleks (senyawa koordinasi)

    atau garam kompleks. Ion kompleks terdiri dari atom pusat (atom logam) dan ligan

    yang terikat pada atom pusat melalui ikatan koordinasi, sedangkan garam rangkap

    merupakan bila semua gugus H dari asam digantikan oleh ion logam tak senama,

    atau semua gugus OH dari basa digantikan oleh ion sisa asam tak senama.

    Garam kompleks berbeda dengan garam rangkap, garam rangkap dibentuk

    apabila dua garam mengkristal bersama-sama dalam perbandingan molekul tertentu.

    Garam-garam itu memiliki struktur sendiri dan tidak harus sama dengan struktur

    garam komponennya. Dua contoh garam rangkap yang bisa dijumpai adalah garam

    alumina, KAl(SO4)2.12H2O dan farroamonium sulfat, Fe(NH4)2(SO4).6H2O.

  • sedangkan contoh garam kompleks adalah heksamminkobalt (III) klorida

    Co(NH3)6Cl3 dan kalium heksasianoferat(III) K3Fe(CN)6.

    Tembaga membentuk senyawa dengan tingkat oksidasi +1 dan +2 namun

    hanya tembaga (II) yang stabil dan mendominasi dalam larutan air. Dalam larutan air

    hampir semua garam tembaga (II) berwarna biru yang karakteristik dari warna ion

    kompleks koordinasi 6, [Cu(H2O)6]2-

    . Pengecualian yang terkenal yaitu tembaga (II)

    klorida yang berwarna kehijauan oleh karena ion kompleks [CuCl4]2-

    yang

    mempunyai bangun geometri dasar tetrahedral atau bujur sangkar bergantung pada

    kation pasangannya. Dalam larutan encer ia menjadi berwarna biru oleh karena

    pendesakan ligan Cl- dan ligan H2O.

    Jika larutan amonia ditambahkan ke dalam larutan ion Cu2+

    , larutan biru

    berubah menjadi biru tua karena terjadinya pendesakan ligan air oleh ligan ammonia

    menurut reaksi:

    [Cu(H2O)6]2+

    (aq) + 5 NH2 (aq) [Cu(NH3)4]2+

    + 5 H2O

    Biru tua

    Logam tembaga merupakan logam merah muda yang lunak, dapat ditempa dan

    liat, tembaga dapat melebur pada suhu 1038 oC karena potensial elektrodanya positif

    (+0,34 V) utuk pasangan Cu/Cu2+

    tembaga tidak larut dalam asam klorida dan asam

    encer, meskipun dengan adanya oksigen tembaga bisa larut. Kebanyakan senyawa Cu

    (I) sangat mudah teroksida menjadi Cu (II). Namun oksidasi selanjutnya menjadi Cu

    (II) adalah sulit. Terdapat kimiawi larutan Cu2+

    yang dikenal baik dan sejumlah besar

    garam sebagai anion didapatkan banyak diantaranya larut dalam air, menambah

    perbendaharaan kompleks sulfat biru, CuSO4 . 5 H2O yang paling dikenal.

    Tembaga(II) sulfat pentahidrat akan terdekomposisi sebelum mencair pada 150 C,

    akan kehilangan dua molekul airnya pada suhu 63 C, diikuti 2 molekul lagi pada

    suhu 109 C dan molekul air terakhir pada suhu 200 C.

    (NH4)2SO4 (ammonium sulfat) memiliki sifat-sifat sebagai berikut : padatan

    rombus putih, sangat larut dalam air tidak larut dalam etanol. Kristal abu-abu

    kecoklatan hingga putih yang larut dalam air, akan tetapi tidak larut dalam aseton /

    alkohol. Amonium sulfat dibuat dari reaksi uap-uap amoniak destilasi destruktif

    batubara dengan H2SO4 dan dikristalkan. Ammonium sulfat memiliki titik leleh: 513

    oC. Dalam percobaan ini akan dipelajari pembuatan garam kompleks tetramintembaga

    (II) sulfat monohidrat dan garam rangkap kupri ammonium sulfat dari garam kupri

    sulfat dan amonium sulfat dan mempelajari sifat-sifatnya.

  • V. Alat Dan Bahan

    a. Alat

    2 buah tabung reaksi besar 1 buah gelas ukur 10 ml

    1 buah tabung reaksi kecil 2 buah gelas kimia 100 ml

    Rak tabung reaksi 2 buah kaca arloji

    1 set pompa vakum 1 set pemanas

    1 buah gelas ukur 500 ml Spektrofotometer

    b. Bahan

    Kristal kupri sulfat pentahidrat

    Kristal amonium sulfat

    Etanol

    Larutan amonia pekat

    HCl 0,01 M

    NaOH 0,01 M

  • VI. Alur Kerja

    1. Pembuatan garam rangkap kupri ammonium sulfat, CuSO4.(NH4)2SO4.6H2O

    2. Pembuatan garam kompleks [Cu(NH4)2]SO4. 5H2O

    1,2475 gram CuSO4. 5H2O

    dan 1,2475 gram (NH4)2SO4

    Larutan

    Persen hasil

    Kristal

    Dilarutkan dalam 5 mL aquadest dalam gelas kimia 100 mL

    Dipanaskan perlahan-lahan sampai semua garam larut dengan sempurna

    Didinginkan pada suhu kamar

    Didinginkan dalam air es (water bath) sampai terbentuk kristal yang cukup banyak

    Kristal dipisahkan dengan cara dekantasi

    Dikeringkan selama 15 menit dalam oven dengan suhu 60 0C

    Ditimbang sampai berat konstan

    Dihitung persen hasilnya

    2,0 mL NH3 Pekat dan 2,0 mL

    aquadest

    Larutan

    Persen hasil

    Kristal

    Dimasukkan dalam gelas kimia 100 mL

    Ditambahkan dengan x,xxxx gram CuSO4. 5H2O

    Diaduk sampai semua kristal larut sempurna

    Ditambahkan 4,0 mL etanol melalui dinding gelas kimia secara perlahan-lahan (jangan diaduk atau digoyang)

    Ditutup dengan kaca arloji

    Didiamkan selama 30 menit

    Diaduk pelan-pelan untuk mengendapkan secara sempurna

    Kristal dipisahkan dengan cara dekantasi

    Dipindahkan dalam kertas saring

    Dicuci dengan 3-5 mL campuran NH3 pekat dan etanol dengan perbandingan volume sama

    Dicuci dengan etanol 5,0 mL sekali lagi

    Disaring dan dikeringkan selama 15 menit dalam oven dengan suhu 60

    0C

    Ditimbang sampai berat konstan

  • 3. Perbandingan beberapa sifat garam rangkap dan garam kompleks

    a. Sifat garam rangkap

    b. Sifat garam kompleks

    Kristal garam rangkap

    10 mL larutan 10 mL larutan 10 mL larutan

    warna

    Dimasukkan dalam tabung reaksi

    Ditambah 4,0 mL aquadest dan dikocok

    Ditambahkan 2,0 mL

    aquadest

    Ditambahkan 2,0 mL

    HCl encer

    Diamati perubahan warnanya

    Dicatat perubahan yang terjadi

    Ditambah

    kan 2,0

    mL NaOH

    encer

    Kristal garam

    kompleks

    10 mL larutan 10 mL larutan 10 mL larutan

    warna

    Dimasukkan dalam tabung reaksi

    Ditambah 4,0 mL aquadest dan dikocok

    Ditambahkan 2,0 mL

    aquadest

    Ditambahkan 2,0 mL

    HCl encer

    Diamati perubahan warnanya

    Dicatat perubahan yang terjadi

    Ditambah

    kan 2,0

    mL NaOH

    encer

  • c. Sifat garam rangkap dan kompleks terhadap kertas lakmus dan HCl pekat

    d. Titik leleh garam rangkap dan kompleks

    Garam rangkap Garam kompleks

    Hasil

    Dimasukkan tabung

    reaksi 1

    Dimasukkan tabung

    reaksi 2

    Dipanaskan pelan-pelan

    Dicatat perubahan warnanya

    Diamati gas yang keluar

    Gas yang keluar diuji dengan kertas lakmus dan spatula kaca yang dibasahi dengan HCl pekat

    Diamati perubahannya

    Dicatat reaksi yang terjadi

    Garam rangkap Garam kompleks

    Hasil

    Diukur titik lelehnya menggunakan melting block

    Dibandingkan titik leleh yang diukur dengan titik leleh secara teori

  • VII. Hasil Pengamatan

    1. Pembuatan garam rangkap CuSO4. (NH4)2SO4. 6H2O

    Perlakuan Pengamatan Reaksi yang terjadi

    Padatan CuSO4. 5H2O +

    (NH4)2SO4 + air

    - Larutan berwarna biru

    - Padatan masih belum

    larutan sempurna

    CuSO4.5H2O + (NH4)2SO4 +

    H2O CuSO4. (NH4)2SO4.

    6H2O

    Setelah dipanaskan - Padatan laruta sempuna

    - Larutan berwarna biru

    Setelah didinginkan dalam

    water bath es selama

    - Terbentuk kristal garam

    rangkap berwarna biru

    muda

    - Volume larutan berkurang

    Setelah dikeringkan dalam

    oven pada suhu 600C

    selama 15 menit

    - Kristal garam rangkap

    berwarna biru muda

    - Massa garam rangkap:

    m1 = 1, 230 gram

    m2 = 1,210 gram

    m3 = 1,210 gram

    Persen hasil = 60,58 %

    2. Pembuatan garam kompleks [Cu(NH4)2]SO4. 5H2O

    Perlakuan Pengamatan Reaksi yang terjadi

    NH3 + air Larutan jernih tidak berwarna NH3 + H2O NH4OH

    NH3 + air + CuSO4. 5H2O Larutan berwarna biru NH3 + H2O + CuSO4.5H2O

    Cu(NH3)4SO4. 5H2O

    Setelah penambahan etanol Larutan berwarna biru

    Setelah dibiarkan 30 menit - Terbentuk kristal garam

    kompleks berwarna biru

    tua

  • - Volume larutan berkurang

    Setelah pencucian dengan

    ammonia pekat + etanol

    (1:1)

    - Kristal garam kompleks

    berwarna biru tua (+)

    Setelah dikeringkan dalam

    oven pada suhu 600C

    selama 15 menit

    - Kristal garam kompleks

    berwarna biru tua (+)

    - Massa garam kompleks

    yang dihasilkan:

    m1 = 1,010 gram

    m2 = 1,000 gram

    m3 = 1,000 gram

    Persen hasil = 80,16%

    3. Pengujian garam rangkap dan garam kompleks

    No. Perlakuan Pengamatan Reaksi yang terjadi

    1. Garam rangkap + air - Larutan berwarna biru

    - Kristal garam rangkap

    larut sempurna

    CuSO4. (NH4)2SO4. 6H2O +

    H2O

    Garam kompleks + air - Larutan berwarna biru

    agak keruh

    - Kristal garam

    kompleks tidak dapat

    larut sempurna

    2. Garam rangkap + air + air Larutan berwarna biru

    jernih

    Garam rangkap + air +

    HCl encer

    Larutan jernih tidak

    berwarna

    Garam rangkap + air +

    NaOH encer

    Larutan biru jernih

    terdapat endapan

    Garam kompleks + air Larutan jernih tidak

    berwarna terdapat

    endapan berwarna biru

  • (kristal garam kompleks)

    Garam kompleks + air +

    HCl encer

    - Larutan jernih tidak

    berwarna

    - Endapan larut

    Garam kompleks + air +

    NaOH encer

    Larutan berwarna biru

    jernih terdapat endapan

    3. Garam rangkap dipanaskan - Kristal menjadi

    berwarna hijau

    Pengujian 1 Gas +

    lakmus

    Pengujian 2 Gas + HCl

    pekat

    Gas berwarna putih

    (NH4Cl)

    Garam kompleks

    dipanaskan

    Pengujian 1 Gas +

    lakmus

    Pengujian 2 Gas + HCl

    pekat

    Gas berwarna putih

    (NH4Cl)

    4. Uji titik leleh garam

    rangkap

    185 0C

    Uji titik leleh garam

    kompleks

    245 0C

  • VIII. Pembahasan

    Percobaan 1 : Pembuatan Garam Rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O

    Pertama yang kami lakukan dalam percobaan ini adalah mencamprkan

    1,248 gram garam CuSO4.5H2O dengan 0,66 gram garam (NH4)2SO4. Kemudian,

    dilarutkan dengan aquades dan kami panaskan secara perlahan sampai garam larut

    sempurna. Lalu, didinginkan pada suhu kamar dan setelah itu, didinginkan dalam air

    es agar Kristal yang terbentuk semakin banyak. Waktu yang dibutuhkan mulai Kristal

    terbentuk sampai Kristal semakin banyak adalah sekitar 16 menit 47 detik. Kristal

    yang terbentuk ini dipisahkan dari larutan dengan cara dekantasi dan diletakkan pada

    kertas saring yang sebelumnya telah dioven dan ditimbang, yaitu berat kertas saring =

    0,337 gram. Kemudian kita keringkan Kristal pada suhu 50 C. Tujuan pengeringan

    adalah untuk menghilangkan sisa air yang terkandung pada Kristal, sehingga

    diharapkan diperoleh berat Kristal murni. Pengeringan ini dilakukan sampai diperoleh

    berat Kristal yang konstan, yaitu apabila selisih angka terakhir pada desimalnya sama,

    atau tidak terlalu jauh. Setelah tiga kali penimbangan, baru diperoleh massa Kristal,

    yaitu sekitar 1,230 gram, 1,210 gram, dan 1,210 gram, masing-masing kita timbang

    setiap 15 menit sekali. Massa ini tidak sesuai dengan perhitungan secara teori yang

    seharusnya diperoleh massa Kristal sekitar 1,9975 gram. Berarti, Kristal belum

    terbentuk semua. Karena hasil yang diperoleh dari percobaan < berat teori, maka %

    hasil yang didapatkan pun kecil, yaitu hanya sekitar 60,58%. Persentase Kristal masih

    < 90% karena masih ada Kristal yang belum terbentuk. (Perhitungan pada lampiran)

    Percobaan 2 : Pembuatan Garam Kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O

    Pada pembuatan garam kompleks ini yang kami lakukan adalah

    mencampurkan NH3 pekat dan aquades terlebih dulu baru garam kupri dimasukkan ke

    dalam campuran tersebut dan diaduk sampai larutan homogeny. Kemudian, kita

    tambahkan etanol secara perlahan melalui dinding dan tidak diaduk, maupun

    digoyang agar Kristal dapat terbentuk, ditutup dengan kaca arloji dan dibiarkan

    selama 30 menit. Lalu, diaduk perlahan untuk mengendapkan larutan. Setelah Kristal

    terbentuk, sama seperti pembuatan garam rangkap tadi, Kristal juga dipisahkan

    dengan cara dekantasi. Kristal tersebut juga kita pindah ke kertas saring yang

    sebelumnya telah ditimbang dan dioven pada suhu 50 C. Setelah itu, sisa Kristal yang

  • terdapat di corong kita cuci dengan campuran NH3 pekat dan etanol yang

    perbandingan volumenya sama. Kemudian, kami cuci lagi dengan etanol yang

    bertujuan untuk mengikat kotoran dan zat lain, terutama air, sehingga diharapkan

    benar-benar didapatkan Kristal murni. Kristal ini berwarna biru tua da nada yang bitu

    muda di bagian atas, yaitu bagian yang terkena siraman etanol dan NH3 pekat, Kristal

    tersebut sudah kami pisahkan, tetapi Kristal yang berwarna biru muda tersebut hilang

    pada saat dioven. Kristal tersebut juga kita oven hingga diperoleh beratnya sekitar

    1,010, 1,000, dan 1,000 gram, sama dengan percobaan garam rangkap, garam ini juga

    kami timbang dengan selisih waktu 15 menit. Massa ini juga tidak sesuai massa

    secara teori yang seharusnya berat yang diperoleh ialah sekitar 1,5875 gram, dalam

    hal ini berarti juga masih ada Kristal yang belum terbentuk, sehingga % hasil yang

    diperoleh pada percobaan ini juga tidak beda jauh dengan pembuatan garam rangkap,

    yaitu sekitar 80,16%. Persentase Kristal ini juga masih kurang dari 90% karena masih

    ada Kristal yang belum terbentuk. (Perhitungan pada lampiran)

    Percobaan 3 : Perbandingan Beberapa Sifat Garam Rangkap dan Garam

    Kompleks

    Kristal kupri sulfat anhidrat, CuSO4 anhidrat direaksikan dengan aquadest

    (H2O) menghasilkan larutan biru (+) jernih, dimana CuSO4 anhidrat merupakan

    penyedia atom pusat dan H2O merupakan penyedia ligan. Garam rangkap dilarutkan

    dalam H2O menghasilkan larutan biru (+) jernih, lalu diencerkan dengan H2O

    menghasilkan larutan biru jernih. Hal ini karena garam rangkap terurai menjadi ion-

    ion penyusunnya sehingga menghasilkan warna biru jernih.

    Adapun reaksinya:

    CuSO4(NH4)2SO4.6H2O + H2O Cu2+

    + 2 SO4 + 2 NH4+ + H2O

    Garam kompleks dilarutkan dalam H2O menghasilkan larutan biru (++)

    keruh. Lalu diencerkan dengan H2O lagi menghasilkan larutan biru (++) jernih. Hal

    ini karena garam kompleks terurai menjadi ion-ion penyusunnya.

    Adapun reaksinya:

    Cu(NH3)4SO4.H2O + H2O [Cu(NH3)4]2+

    + SO42-

    + 2 H2O

  • Garam rangkap dilarutkan dalam H2O menghasilkan larutan biru (+) jernih,

    lalu diencerkan dengan HCl menghasilkan larutan biru jernih. Hal ini karena garam

    rangkap dapat larut dengan larutan asam sehingga menghasilkan warna biru jernih.

    Garam kompleks dilarutkan dalam H2O menghasilkan larutan biru (++)

    keruh. Lalu diencerkan dengan HCl lagi menghasilkan larutan biru (++) jernih. Hal ini

    karena garam kompleks dapat larut dengan larutan asam sehingga menghasilkan

    warna larutan biru (++) jernih.

    Hal ini dapat simpulkan bahwa tingkat kelarutan garam kompleks lebih

    tinggi daripada garam rangkap pada larutan asam.

    Garam rangkap dilarutkan dalam H2O menghasilkan larutan biru (+) jernih,

    lalu diencerkan dengan NaOH menghasilkan larutan biru keruh. Hal ini karena garam

    rangkap tidak dapat larut dengan larutan basa sehingga menghasilkan warna larutan

    biru keruh.

    Garam kompleks dilarutkan dalam H2O menghasilkan larutan biru (++)

    keruh. Lalu diencerkan dengan NaOH lagi menghasilkan larutan biru (++) keruh (+).

    Hal ini karena garam kompleks dapat tidak dapat larut dengan larutan basa sehingga

    menghasilkan warna larutan biru (++) keruh.

    Hal ini dapat simpulkan bahwa tingkat kelarutan garam rangkap lebih tinggi

    daripada garam kompleks pada larutan basa.

    Pada pengujian gas pada kristal garam rangkap dengan cara kristal garam

    rangkap dipanaskan melepaskan uap H2O yang tidak menimbulkan bau, sedangkan

    kristal garam kompleks ketika dipanaskan menghasilkan gas ammonia (NH3).

    Adapun reaksinya:

    CuSO4(NH4)2SO4.6H2O CuSO4 + (NH4)2SO4 + 6H2O

    Cu(NH3)4SO4.5H2O CuSO4 (s) + 5H2O (l) + NH3 (g)

    Pengujian gas dengan menggunakan kertas lakmus pada garam rangkap

    dapat merubah kertas lakmus biru menjadi warna merah, hal ini menunjukkan bahwa

    garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O bersifat asam. Sedangkan pada pengujian gas

    dengan menggunakan kertas lakmus pada garam kompleks dapat merubah kertas

    lakmus merah menjadi warna biru, hal ini menunjukkan bahwa garam kompleks

    Cu(NH3)4SO4.5H2O bersifat basa.

  • Pengujian warna nyala pada garam rangkap dan garam kompleks dengan

    mencelupkan spatula telah dibasahi HCl pekat (berwarna kuning jernih) pada tabung

    yang berisikan garam rangkap dan garam kompleks, menghasilkan warna nyala yang

    sama yaitu hijau. Hal ini menunjukkan garam rangkap dan garam kompleks yang

    mengandung kupri anhidrat dapat menghasilkan warna nyala hijau dan mengeluarkan

    asap putih

    Pengukuran titik leleh

    Titik leleh garam rangkap dihasilkan sebesar 2500C sedangkan titik leleh

    garam kompleks dihasilkan sebesar 3000C, Antara garam kompleks dan garam

    rangkap titik lelehnya lebih tinggi garam kompleks karena pada garam ini juga

    terdapat ikatan ionik, sedangkan pada ikatan rangkap hanya terdapat ikatan kovalen.

    Seperti yang kita ketahui ikatan ionik memiliki titik leleh dan titik didih yang lebih

    tinggi daripada ikatan kovalen, sehingga hasil yang kami peroleh ini sudah sesuai

    dengan teori tersebut dimana titik leleh garam kompleks lebih besar daripada titik

    leleh garam rangkap.

  • IX. Kesimpulan

    1. Garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O dapat dibuat dari garam CuSO4.5H2O

    dan (NH4)2SO4 dengan berat yang diperoleh sebesar 1,210 gram dan rendemenya

    60,58 %.

    2. Garam kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O dapat dibuat dari garam CuSO4.5H2O dan

    larutan NH4OH dengan berat yang diperoleh 1,000 gram dan rendemen 80,16 %.

    3. Garam CuSO4(NH4)2SO4.6H2O terionisasi menjadi Cu2+

    , SO42+

    , NH4+, dan H2O.

    sedangkan garam Cu(NH3)4SO4.5H2O menjadi [Cu(NH3)4]2+

    dan SO42+

    .

    4. Tingkat kelarutan garam kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O lebih tinggi daripada

    garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O pada larutan asam.

    5. Tingkat kelarutan garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O lebih tinggi daripada

    garam kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O pada larutan basa.

    6. Garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O bila dipanaskan tidak menghasilkan bau.

    Sedangkan garam kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O menghasilkan bau amoniak.

    7. Garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O bersifat asam. Sedangkan garam

    kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O bersifat basa.

    8. Garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O dan garam kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O

    tidak dapat larut dalam larutan basa.

    9. Garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O dan garam kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O

    dapat larut dalam larutan asam.

    10. Titik leleh garam rangkap adalah 1850C dan Titik leleh garam kompleks 2450C

  • Daftar Pustaka

    Anonim. 2010. Pembuatan Garam Rangkap dan Garam Kompleks. http://annisanfushie.

    wordpress.com (diakses pada tanggal 9 Oktober 2012)

    Lee, J.D. 1931. Concise Inorganic Chemistry 4 Edition. Chapman and Hall

    Tim Kimia Anorganik. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik III Unsur-Unsur

    Golongan Transisi. Surabaya : Unesa Press

  • Jawaban Pertanyaan

    1. Hitung persen hasil dari percobaan 1 dan 2 !

    Pembuatan garam rangkap

    n CuSO4.5H2O dan n (NH4)2SO4 = 0,005 mol

    Mr CuSO4.5H2O = 249,55 g/mol

    Massa CuSO4.5H2O = mol x Mr CuSO4.5H2O

    = 0,005 mol x 249,55 g/mol

    = 1,2475 gram

    Mr (NH4)2SO4 = 132 g/mol

    Massa (NH4)2SO4 = mol x Mr (NH4)2SO4

    = 0,005 mol x 132 g/mol

    = 0,66 gram

    air =

    1 gram/mL =

    massa = 1 gram/mL x 5 mL = 5 gram

    Mr H2O = 18 g/mol

    n H2O =

    =

    = 0,28 mol

    CuSO4.5H2O + (NH4)2SO4 + H2O CuSO4(NH4)2SO4.6 H2O

    m 0,005 mol 0,005 mol 0,28 mol

    r 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol

    s - - 0,255 mol 0,005 mol

    Mr CuSO4(NH4)2SO4.6 H2O = 399,5 g/mol

    Massa CuSO4(NH4)2SO4.6 H2O = mol x Mr CuSO4(NH4)2SO4.6 H2O

    = 0,005 mol x 399,5 g/mol

    = 1,9975 gram

    Berat praktek = 1,210 gram

    % hasil =

    =

    = 60,58 %

  • Pembuatan garam kompleks

    mol CuSO4.5H2O = 0,005 mol

    CuSO4.5H2O + 4 NH3 Cu(NH3)4SO4.5H2O + 3 H2O

    m 0,005 mol 0,005 mol

    r 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol

    s - - 0,005 mol 0,005 mol

    Mr Cu(NH3)4SO4.5H2O = 249,5 g/mol

    4 NH4OH + CuSO4.5H2O + H2O Cu(NH3)4SO4.5H2O + 3 H2O

    mol CuSO4.5H2O = 1 mol Cu(NH3)4SO4.5H2O

    massa Cu(NH3)4SO4.5H2O = mol x Mr Cu(NH3)4SO4.5H2O

    = 0,005 mol x 249,5 g/mol

    = 1,2475 gram

    berat praktek = 1,000 gram

    % hasil =

    =

    = 80,16 %

    2. Tulis persamaan reaksi yang terjadi percobaan 1, 2, dan 3 !

    Pembuatan garam rangkap

    CuSO4.5H2O + (NH4)2SO4 + H2O CuSO4(NH4)2SO4.6 H2O

    Pembuatan garam kompleks

    4 NH4OH + CuSO4.5H2O + H2O Cu(NH3)4SO4.5H2O + 3 H2O

  • Perbandingan sifat garam rangkap dan garam kompleks

    - Penambahan H2O :

    CuSO4(NH4)2SO4.6 H2O + H2O Cu2+

    + 2 SO42-

    + 2 NH4+ + H2O

    Cu(NH3)4SO4.5H2O + H2O [Cu(NH3)4]2+

    + SO42-

    + 2 H2O

    - Pengujian gas :

    CuSO4(NH4)2SO4.6 H2O + H2O CuSO4 + (NH4)2SO4 + 6 H2O

    Cu(NH3)4SO4.5H2O + H2O CuSO4 (s) + 5 H2O (l) + NH3 (g)

    3. Jelaskan perbedaan sifat antara garam rangkap dan garam kompleks berdasarkan

    percobaan 3 !

    - Kristal kupri sulfat anhidrat, CuSO4 anhidrat direaksikan dengan aquadest (H2O)

    menghasilkan larutan biru (+) jernih, dimana CuSO4 anhidrat merupakan penyedia

    atom pusat dan H2O merupakan penyedia ligan.

    - Garam rangkap dilarutkan dalam H2O menghasilkan larutan biru (+) jernih, lalu

    diencerkan dengan H2O menghasilkan larutan biru jernih. Hal ini karena garam

    rangkap terurai menjadi ion-ion penyusunnya sehingga menghasilkan warna biru

    jernih. Adapun reaksinya:

    CuSO4(NH4)2SO4.6 H2O + H2O Cu2+

    + 2 SO42-

    + 2 NH4+ + H2O

    Garam kompleks dilarutkan dalam H2O menghasilkan larutan biru (++) keruh.

    Lalu diencerkan dengan H2O lagi menghasilkan larutan biru (++) jernih. Hal ini

    karena garam kompleks terurai menjadi ion-ion penyusunnya. Adapun reaksinya:

    Cu(NH3)4SO4.5H2O + H2O [Cu(NH3)4]2+

    + SO42-

    + 2 H2O

    - Garam rangkap dilarutkan dalam H2O menghasilkan larutan biru (+) jernih, lalu

    diencerkan dengan HCl menghasilkan larutan biru jernih. Hal ini karena garam

    rangkap dapat larut dengan larutan asam sehingga menghasilkan warna biru

    jernih.

    Garam kompleks dilarutkan dalam H2O menghasilkan larutan biru (++) keruh.

    Lalu diencerkan dengan HCl lagi menghasilkan larutan biru (++) jernih. Hal ini

    karena garam kompleks dapat larut dengan larutan asam sehingga menghasilkan

    warna larutan biru (++) jernih. Hal ini dapat simpulkan bahwa tingkat kelarutan

    garam kompleks lebih tinggi daripada garam rangkap pada larutan asam.

  • - Garam rangkap dilarutkan dalam H2O menghasilkan larutan biru (+) jernih, lalu

    diencerkan dengan NaOH menghasilkan larutan biru keruh. Hal ini karena garam

    rangkap tidak dapat larut dengan larutan basa sehingga menghasilkan warna

    larutan biru keruh.

    Garam kompleks dilarutkan dalam H2O menghasilkan larutan biru (++) keruh.

    Lalu diencerkan dengan NaOH lagi menghasilkan larutan biru (++) keruh (+). Hal

    ini karena garam kompleks dapat tidak dapat larut dengan larutan basa sehingga

    menghasilkan warna larutan biru (++) keruh. Hal ini dapat simpulkan bahwa

    tingkat kelarutan garam rangkap lebih tinggi daripada garam kompleks pada

    larutan basa.

    - Pada pengujian gas pada kristal garam rangkap dengan cara kristal garam rangkap

    dipanaskan melepaskan uap H2O yang tidak menimbulkan bau, sedangkan Kristal

    garam kompleks ketika dipanaskan menghasilkan gas ammonia (NH3). Adapun

    reaksinya:

    CuSO4(NH4)2SO4.6 H2O + H2O CuSO4 + (NH4)2SO4 + 6 H2O

    Cu(NH3)4SO4.5H2O + H2O CuSO4 (s) + 5 H2O (l) + NH3 (g)

    - Pengujian gas dengan menggunakan kertas lakmus pada garam rangkap dapat

    merubah kertas lakmus biru menjadi warna merah, hal ini menunjukkan bahwa

    garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O bersifat asam. Sedangkan pada pengujian

    gas dengan menggunakan kertas lakmus pada garam kompleks dapat merubah

    kertas lakmus merah menjadi warna biru, hal ini menunjukkan bahwa garam

    kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O bersifat basa.

    - Pengujian warna nyala pada garam rangkap dan garam kompleks dengan

    mencelupkan spatula telah dibasahi HCl pekat (berwarna kuning jernih) pada

    tabung yang berisikan garam rangkap dan garam kompleks, menghasilkan warna

    nyala yang sama yaitu hijau. Hal ini menunjukkan garam rangkap dan garam

    kompleks yang mengandung kupri anhidrat dapat menghasilkan warna nyala

    hijau.

    - Pengukuran titik leleh

    Titik leleh garam rangkap dihasilkan sebesar 2500C sedangkan titik leleh garam

    kompleks dihasilkan sebesar 3000C, hal ini terbukti bahwa secara teori titik leleh

    garam kompleks lebih besar daripada titik leleh garam rangkap.

  • 4. Berapakah titik leleh garam rangkap dan garam kompleks hasil sintesis anda?

    Bandingkan dengan titik leleh garam rangkap dan garam kompleks secara teori ! jika

    berbeda apakah sebabnya? Jelaskan!

    Titik leleh garam rangkap dihasilkan sebesar 2500C sedangkan titik leleh garam

    kompleks dihasilkan sebesar 3000C, hal ini terbukti bahwa secara teori titik leleh

    garam kompleks lebih besar daripada titik leleh garam rangkap.

  • LAMPIRAN

    1. Perhitungan pembuatan garam rangkap

    Sebelum reaksi: n CuSO4.5H2O dan n(NH4)2.SO4 = 0,005 mol

    Mr CuSO4.5H2O = 249,55 g/mol

    Massa CuSO4.5H2O = 0,005 mol x Mr CuSO4.5H2O

    = 0,005 mol x 249,55 gram/mol

    = 1,2475 gram

    Mr (NH4)2.SO4 = 132 gram/mol

    Massa (NH4)2.SO4 = mol x Mr

    = 0,005 mol x 132 gram/mol

    = 0,66 gram

    air =

    1 gram/mL=

    m = 1 gram x 5 mL = 5 gram

    Mr air = 18 gram/mol

    mol air =

    =

    = 0,28 mol

    CuSO4.5H2O + (NH4)2.SO4 + H2O CuSO4(NH4)2SO4.6H2O

    m: 0,005 mol 0,005 mol 0,28 mol

    r: 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol

    s: - - 0,255 mol 0,005 mol

  • Mr CuSO4(NH4)2SO4.6H2O = 399,5 g/mol

    Massa CuSO4(NH4)2SO4.6H2O = mol Mr

    = 0,005 mol 399,5 g/mol

    = 1,9975 gram

    Berat praktik = 1,210 gram

    % Hasil =

    =

    = 60,58 %

    2. Perhitungan pembuatan garam kompleks

    mol CuSO4.H2O = 0,005 mol

    CuSO4.5H2O + 4NH3 Cu (NH3)4SO4.5H2O

    m: 0,005 mol 0,005 mol

    r: 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol

    s: - - 0,005 mol 0,005 mol

    Berat praktik = 1,000 gram

    Mr Cu(NH3)4SO4.5H2O = 249,5 g/mol

    4NH4OH + CuSO4.5H2O + H2O Cu(NH3)4SO4.5H2O + 3H2O

    mol CuSO4.5H2O = 1 mol Cu(NH3)4SO4.H2O

    Massa Cu(NH3)4SO4.H2O = mol x Mr

    = 0,005 mol x 249,5 g/mol

    = 1,2475 gram

    % Hasil =

  • =

    = 80,16 %

  • FOTO

    Persiapan

  • Pembuatan garam rangkap

    Pembuatan garam kompleks

  • Perbandingan sifat-sifat garam rangkap dan garam kompleks

top related