inovasi pendidikan smster 4 2012

Post on 26-Jun-2015

1.836 Views

Category:

Business

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

SILABISILABI 1.Pendahuluan.1.Pendahuluan. **Pengertian inovasi pendidikan.Pengertian inovasi pendidikan. *Karakteristik inovasi*Karakteristik inovasi.. **Latarbelakang inovasi.Latarbelakang inovasi. 2.Kebijakan pemerintah.2.Kebijakan pemerintah. *UU RI. No.20.Th.2003. SIS DIK NAS.*UU RI. No.20.Th.2003. SIS DIK NAS. *UU RI.N0.14.Th.2005.---Guru dan *UU RI.N0.14.Th.2005.---Guru dan

Dosen.Dosen. *Kep.Men.22,23,24.*Kep.Men.22,23,24.

3.Persekolahan3.Persekolahan

**Persekolahan.Persekolahan.

*SSN.*SSN.

*SNBI.*SNBI.

*Akselerasi.*Akselerasi.

*Home Scoling*Home Scoling*Sekolah Terpadu*Sekolah Terpadu..

4.Karir.Guru.

*Sertivikasi guru.

*Sertivikasi Kep.Sek.

*Sertivikasi PS.

5.Pembelajaran.

*KTSP.

*Aktiv.Learning.

Pengertian:Pengertian:*Inovasi dari Bhs.Ingris Inovation:*Inovasi dari Bhs.Ingris Inovation:

Hasil penemuan baru akibat adanya perubahanHasil penemuan baru akibat adanya perubahan..*Inovasi:Ide baru,peralatan maupun tatanan tertentu *Inovasi:Ide baru,peralatan maupun tatanan tertentu

hasil kumulasi pengalaman maupun solusi ketika hasil kumulasi pengalaman maupun solusi ketika ada problema yang harus dipecahkan.ada problema yang harus dipecahkan.

*inovasi Pendidikan:*inovasi Pendidikan:

Berupa penemuan yang dimanfaatkan dalam Berupa penemuan yang dimanfaatkan dalam pendidikan untuk memecahkan atau membuat pendidikan untuk memecahkan atau membuat suatu lebih evisien dan efektiv dalam pencapaian suatu lebih evisien dan efektiv dalam pencapaian tujuan pendidikan.tujuan pendidikan.

Karakteristik Inovasi:Karakteristik Inovasi:**Inovasi dalam dunia pendidikan kehadirannya tidak Inovasi dalam dunia pendidikan kehadirannya tidak

selalu diterima sebagai pilihan bahkan tidak selalu diterima sebagai pilihan bahkan tidak membawa perbaikan.membawa perbaikan.

**Karakteristik yang mempengaruhi diterimanya Karakteristik yang mempengaruhi diterimanya inovasi:inovasi:

1. 1. TrialabilitasTrialabilitasYaitu Inovasi tersebut dapat diuji coba atau Yaitu Inovasi tersebut dapat diuji coba atau

tidak oleh penerima atau masyarakat.tidak oleh penerima atau masyarakat.2. Kompleksitas2. Kompleksitas

Yaitu bagaimana tingkat kesukaran untuk Yaitu bagaimana tingkat kesukaran untuk memahami dan memanfaatkan sebuah inovasimemahami dan memanfaatkan sebuah inovasi---- Kepraktisan dan penyederhanaan sebuah Kepraktisan dan penyederhanaan sebuah inovasi sangat penting.inovasi sangat penting.

3. Keunggulan relatif.3. Keunggulan relatif.

Yaitu sejauh mana sebuah inovasi memiliki Yaitu sejauh mana sebuah inovasi memiliki tingkat keuntungan dan keunggulan bagi tingkat keuntungan dan keunggulan bagi masyarakat masyarakat yang demikian relatif jadi yang demikian relatif jadi pilihan.pilihan.

4. Kompatibel.4. Kompatibel.Yaitu tingkat kesesuaian inovasi Yaitu tingkat kesesuaian inovasi

dengan nilai, pengalaman dan kebutuhan dengan nilai, pengalaman dan kebutuhan dari masyarakat dari masyarakat meski inovasi bagus, meski inovasi bagus, kalau masyarakat tidak mampu akan kalau masyarakat tidak mampu akan kembali ke konfensional.kembali ke konfensional.

Permasalahan Pendidikan Di IndonesiaPermasalahan Pendidikan Di IndonesiaA.A. Permasalahan Makro.Permasalahan Makro.

Permasalahan berskala Nasional antara Permasalahan berskala Nasional antara lain:lain:

1.1. Masalah perluasan kesempatan belajar.Masalah perluasan kesempatan belajar.2.2. Masalah mutu dan relevansi pendidikan Masalah mutu dan relevansi pendidikan

dengan tuntutan masyarakat (Stake dengan tuntutan masyarakat (Stake holders ).holders ).

3. Masalah efisiensi 3. Masalah efisiensi karena masyarakat karena masyarakat berpandangan human invesment.berpandangan human invesment.

4. Alokasi dana untuk pendidikan dari APBN 4. Alokasi dana untuk pendidikan dari APBN masih rendahmasih rendah..

5. 5. Paradikma Newtonian yang masih Paradikma Newtonian yang masih berpengaruh mengilhami praktek berpengaruh mengilhami praktek

pendidikan di Indonesia .pendidikan di Indonesia .

Bersifat Mekanik.Di dominasi oleh guru.Tidak membuka wacana

demokratis.

Harapan kita pendidik di Indonesia mampu menghantar bangsa ini sebagai bangsa yang maju ,kreatif,berwatak dan beradab.

Maka perlu diciptakan iklim yang sejuk dan menunjang dan guru yang profesional harus menguasai keilmuannya serta mampu mengikuti,perkembangan ilmunya dan juga metodeloginya.

Problema MikroMenurut Muchtar Buchori

problema pendidikan Nasional dalam internal Pembelajaran :

• Menyangkut dalam : Bagaimana memberikan warna didik ( Calouring) sehingga ada sesuatu bekas yang tersimpan dalam otak siswa.

• Pembelajaran belum mampu memberikan hasil yang berdemensi,knowladge,sekaligus afektif dan sekaligus juga psikomotorik.

Pembelajaran masih berkisar pada Pembelajaran masih berkisar pada hal yang berdemensi knowladge.hal yang berdemensi knowladge.Akibatnya sangat sulit mengharapkan Akibatnya sangat sulit mengharapkan

melalui pembelajaran terbentuk melalui pembelajaran terbentuk kepribadian dan karakter building.kepribadian dan karakter building.

Kasus :Kasus :

Calouring pada : Pendidikan Calouring pada : Pendidikan pancasila,pancasila, mestinya melahirkan mestinya melahirkan anak yang pancasilais,anak yang pancasilais, kenapa kenapa lahir anak yang nakal ?lahir anak yang nakal ?

Pendidikan agama,Pendidikan agama, mestinya menelorkan mestinya menelorkan anak didik yang agamis .anak didik yang agamis . tapi kenapa tapi kenapa lahir anak –anak bangsa yang korup ?lahir anak –anak bangsa yang korup ?

Kalau dianalisis , semua berpulang pada Kalau dianalisis , semua berpulang pada rendahnya mutu proses pembelajaran.rendahnya mutu proses pembelajaran.

• Perlu diperhatikan “ Calouring dalam Perlu diperhatikan “ Calouring dalam pembelajaran “ apa lagi pelajaran yang pembelajaran “ apa lagi pelajaran yang bercorak affektif.bercorak affektif.

Misal : Agama,PPKn Misal : Agama,PPKn mata pelajaran- mata pelajaran-mata mata pelajaran yang bertujuan pelajaran yang bertujuan menanamkanmenanamkan “ “Nilai MoralitasNilai Moralitas “ “

* Tantangan dunia pendidikan di era global Menghasilkan lulusan

berbobot,mencintai dan mampu mengekspresikan budaya bangsa. Mampu menjalin dialog terbuka, kritis dengan budaya lain

* Hindarkan generasi yang tidak punya identitas ,tidak punya nyali,gampang takut, bingung menghadapi realitas.

* Agar generasi penerus kita mampu * Agar generasi penerus kita mampu bersaing secara fair dengan bangsa bersaing secara fair dengan bangsa lain dan bekerja sama dengan mereka.lain dan bekerja sama dengan mereka.Perlu dibekaliPerlu dibekali pengetahuan, pengetahuan,

ketrampilan, serta sistem nilai yang ketrampilan, serta sistem nilai yang dibutuhkan untuk masa depan.dibutuhkan untuk masa depan.

# Siapkan pendidikan yang membentuk pribadi yang mampu belajar seumur hidup.

UNESCO mencanangkan : Pilar – Pilar UNESCO mencanangkan : Pilar – Pilar Pendidikan untuk mempersiapkan Pendidikan untuk mempersiapkan pendidikan manusia abad XXI peserta didik pendidikan manusia abad XXI peserta didik perlu :perlu : Learning to think ( bisa berpikir )Learning to think ( bisa berpikir ) Learning to do(Bisa berbuat / melakukan Learning to do(Bisa berbuat / melakukan

sesuatu ).sesuatu ). Learning how Learn ( bisa menghayati Learning how Learn ( bisa menghayati

hidupnya menjadi seorang pribadi yang hidupnya menjadi seorang pribadi yang tahu kemampuan dirinya ).tahu kemampuan dirinya ).

Learning to live together( belajar untuk Learning to live together( belajar untuk hidup bersama dengan orang lain).hidup bersama dengan orang lain).

*Hasil penelitian dalam *Hasil penelitian dalam Psichologi Kognitif :orang Psichologi Kognitif :orang yang berhasil menyikapi yang berhasil menyikapi situasi yang komplek :situasi yang komplek : Pengetahuan luas.Pengetahuan luas. Persediaan prinsip-prinsip struktural Persediaan prinsip-prinsip struktural Kepercayaan diri yang lebih besar dan Kepercayaan diri yang lebih besar dan

tidak takut.tidak takut. Kemauan untuk mengambil keputusan .Kemauan untuk mengambil keputusan . Kesediaan untuk mengecek koreksi Kesediaan untuk mengecek koreksi

hipotesis.hipotesis.

Daya menimbang dan memutuskan yangDaya menimbang dan memutuskan yang lebih baik mengenai perkara penting lebih baik mengenai perkara penting..

Kemampuan mengajukan pertanyakan “ Kemampuan mengajukan pertanyakan “ Mengapa “ yang lebih mendalam.Mengapa “ yang lebih mendalam.

• Inovasi Pendidikan diorientasikan pada :Inovasi Pendidikan diorientasikan pada :• Skala kecil : Meningkatkan mutu sekolah.Skala kecil : Meningkatkan mutu sekolah.• Skala besar : Peningkatan mutu Skala besar : Peningkatan mutu

PendidikanPendidikan

BAB.XIIIBAB.XIIIPENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANPENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Pasal 31.Pasal 31. (1).Setiap warga negara berhak medapatkan (1).Setiap warga negara berhak medapatkan

pendidikan.pendidikan. (2).Setiap warga negara wajib mengikuti (2).Setiap warga negara wajib mengikuti

pendidikan dasar dan pemerintah wajib pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.membiayainya.

(3).Pemerintah mengusahakan dan (3).Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dannasional yang meningkatkan keimanan dan

Ketakwaan serta ahklak mulia Ketakwaan serta ahklak mulia dalam rangka mencerdaskan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bgs.yang diatur dengan kehidupan bgs.yang diatur dengan undang-undang.undang-undang.

..

(4).Negara memprioritaskan anggaran (4).Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang kurangnya 20% dari pendidikan sekurang kurangnya 20% dari anggaran pendapatan dan belanja negara anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.nasional.

(5).Pemerintah memajukan ilmu (5).Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai nilai agama dan menjunjung tinggi nilai nilai agama dan peraturan bangsa untuk kemajuan peraturan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat peradaban serta kesejahteraan umat manusia.manusia.

BAB XV BAB XV PERAN SERTA MASYARAKAT PERAN SERTA MASYARAKAT

DALAM PENDIDIKANDALAM PENDIDIKAN Pasal 54.Pasal 54.

(1). Peran serta masyarakat dlm (1). Peran serta masyarakat dlm pendidikan meliputi peran perorangan, pendidikan meliputi peran perorangan, kelompok,keluarga,organisasi kelompok,keluarga,organisasi profesi,pengusaha,dan organisasi profesi,pengusaha,dan organisasi kemasyarakatan dalam kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelanyanan pendidikan. mutu pelanyanan pendidikan.

(2). Masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber,pelaksana,dan pengguna hasil pendidikan.

(3). Ketentuan mengenai peran serta msyarakat sebagai mana dimaksud dlm ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dg peraturan pemerintah.

Pasal : 55.

Pendidikan Berbasis Msyarakat

(1). Masy. berhak menyelenggarakan pendidikan berbasis masyarakat pd pend. Formal dan non formal sesuia dng ke khasan agama ,

lingkungan sosial ,dan budaya untuk kepentingan masyarakat.

(2).Penyelenggara pend. berbasis masy mengembangkan dan melaksanakan kurikulum dan evaluasi pend,serta manajemen pend. Dan pendanaan nya sesuai dng standart Nasional Pend.

(3). Dana Penyelengaraan Pend.berbasis masy. dpt bersumber dari penyelenggara, masyarakat, pemerintah, pemerintah daerah dan / atau sumber

lain yg tidak bertentangan dng peraturan perundang- undangan yg berlaku.

(4).Lembaga pend. Berbasis masy. Dpt memperoleh bantuan teknis, subsidi dana, dan sumber dya lain secara adil dan merata dari Pemerintah dan / atau pemerintah Daerah.

(5). Ketentuan mengenai peran masyarakat sebagai mana dimaksud dalam ayat(1),(2),(3),(4), diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

Pasal : 56.

Dewan Pendidikan Dan

Komite Sekolah/ Madrasah

(1). Masyarakat berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan yg meliputi perencaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan melalui dewan pendidikan dan komite sekolah / madrasah.

(2). Dewan pendidikan sebagai lembaga mandiri dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat nasional, propensi, dan kabupaten/ kota yang tidak mempunyai hubungan herarkis.

(3). Komite sekolah dan / madrasah, sebagai lembaga mandiri,dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana

serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.

(4). Ketentuan mengenai pembentukan dewan pendidikan dan komite sekolah / madrasah sebagaimana dimaksud dalam ayat(1),ayat(2) dan ayat(3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

Pengertian Dewan Pendidikan.Pengertian Dewan Pendidikan.

Dewan pendidikan adalah badan yang Dewan pendidikan adalah badan yang mewadahi peranserta masyarakat dalam mewadahi peranserta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu,peranan,dan rangka meningkatkan mutu,peranan,dan efisiensi pengelolaan pendidikan di efisiensi pengelolaan pendidikan di Kabupaten/Kota.Kabupaten/Kota.Ruang lingkup pendidikan.Ruang lingkup pendidikan.

meliputi pendidikan prasekolah,jalur meliputi pendidikan prasekolah,jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.luar sekolah.

Kedudukan Dewan Pendidikan.Kedudukan Dewan Pendidikan.

Dewan Pendidikan berkedudukan di Dewan Pendidikan berkedudukan di Kabupaten/Kota.Kabupaten/Kota.

Dewan Pendidikan bersifat mandiri,tidak Dewan Pendidikan bersifat mandiri,tidak mempunyai hubungan herarhkis dengan mempunyai hubungan herarhkis dengan lembaga pemerintah Daerah.lembaga pemerintah Daerah.

Tujuan Dewan Pendidikan.Tujuan Dewan Pendidikan.

1.Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan 1.Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan dan program pendidikan.kebijakan dan program pendidikan.

2.Meningkatkan tanggung jawab dan 2.Meningkatkan tanggung jawab dan peran aktif dari seluruh lapisan peran aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam penyelenggaraan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan.pendidikan.

3.Menciptakan suasana dan kondisi 3.Menciptakan suasana dan kondisi transparan,akuntabel,dan demokratis transparan,akuntabel,dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu.pendidikan yang bermutu.

Peran Dewan Pendidikan.Peran Dewan Pendidikan.

1.Pemberi pertimbangan (advisory agency) 1.Pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan.kebijakan pendidikan.

2.Pendukung (suporting agency) baik yang 2.Pendukung (suporting agency) baik yang berwujud finansial,pemikiran maupun berwujud finansial,pemikiran maupun tenaga dalam penyelenggaraan tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan .pendidikan .

3.Pengontrol (controling agency) dalam 3.Pengontrol (controling agency) dalam rangka tranparansi rangka tranparansi

top related