i pendahuluan pip n konsep perkembangan teknologi 2011

Post on 06-Feb-2016

230 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

pengantar ilmu peternakan

TRANSCRIPT

Pengantar Ilmu PeternakanSegala Puji serta Syukur hanya milik Alloh Azza wa Jalla Rabb semesta alam, Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada

Nabi Muhammad Shalallahu’Alaihi wa Sallam, Shahabat, Keluarganya dan orang-orang yang tetap mengikuti milahnya sampai akhir zaman

• Pengantar Ilmu Peternakan: Ilmu yg mempelajari tentang segala sesuatu bagaimana manusia dalam mengusahakan Peternakan dari berbagai ternak.

• Ternak (Livestock): hewan yang sengaja dipelihara oleh manusia yang diatur cara hidup makan maupun perkembangannya untuk diambil manfaatnya.

• Hewan (Animal): semua binatang yang hidup di darat, baik yang dipelihara manusia maupun yang hidup secara liar.

• Peternakan (Animal husbandry): usaha dari manusia dalam memelihara ternak yang meliputi memelihara, merawat, mengatur kehidupan, dan perkawinan serta reproduksi pemeliharaan kesehatan kemudian pemanfaatan hasil.

• Hewan piara (Domestic animal): hewan yang cara hidupnya untuk sebagian ditentukan oleh manusia untuk maksud tertentu

• Hewan peliharaan adalah hewan yang dipelihara untuk kesenangan/hobi.

• Peternak (Farmer): orang atau buruh atau badan hukum yang mata pencahariannya sebagian atau seluruhnya bersumber pada peternakan

• Peternak tradisional: peternak yang dalam pengolahannya masih bersifat alamiah dengan tujuan sambilan/memanfaatkan waktu luang.

• Peternak murni adalah suatu peternakan dimana perkembangbiakan ternaknya dengan pejantan tertentu menggunakan hewan yang termasuk satu bangsa. Sistem pemeliharaan tdk lepas dari breeding (bibit), feeding (makan) dan manajemen (tata cara /system pemeliharaan).

• Ternak besar (Livestock ruminant): jenis ternak memamah biak mempunyai bentuk tubuh besar (sapi, kerbau, kuda, unta), sedangkan ternak kecil (small animal) meliputi kambing, domba, babi

• Ternak unggas (Poultry): jenis ternak yang tergolong ternak bersayap yang sudah lazim dipelihara masyarakat untuk mendapatkan hasil (telur/dagingnya), contoh; ayam, itik, entok (muscovy duck), kalkun dll.

• Aneka Ternak (Miscellaneous livestock): jenis ternak yang belum lazim dipelihara tetapi dapat memenuhi kebutuhan manusia, contoh kelinci, rusa, burung puyuh, burung merpati dll.

• Rumpun: suatu tingkat pengelompokan hewan dlm sistematika /taxonomi hewan dimana hewan dlm pengelompokannya memiliki bentuk dan sifat keturunan yang sama.

• Jenis (Genus): suatu tingkat pengelompokan hewan dalam sistematika/taxonomi hewan, dimana hewan-hewan dlm kelompok tsb memiliki bentuk umum yang sama tetapi blm tentu memiliki sifat keturunan yang sama, misalnya jenis kuda (keledai, zebra dll),

jenis sapi (sapi perah, bison, kerbau),

jenis kambing (Etawah, Kacang, Boer),

jenis domba (ekor gemuk, wool, dll)

• Strain: suatu bangsa ternak (breed) khususnya ternak unggas lazimnya terdiri dari beberapa varietas.

• Dalam suatu varietas dapat dikembangkan beberapa strain atas dasar adanya kesamaan satu atau beberapa karakteristik tertentu (bulu, jengger).

• Suatu strain yang dihasilkan oleh suatu breeding farm diberi nama atau kode oleh farm.

Misalnya ayam;

• breed: Leghorn;

• varietas : putih jengger tunggal (white single comb);

• strain: shaver, Hy-line, babcock dsb.

• Ruminant: hewan yang memiliki rumen• Ruminasi: proses pencernaan bahan makanan

yang telah masuk dalam lambung/rumen dikembalikan ke mulut dikunyah kembali kemudian dimasukkan/ditelan kembali.

• Regurgutasi: pengembalian makanan ke mulut dari makanan yang sudah ditelan.

• Remastikasi: mengunyah kembali• Reinsalivasi: mencampur makanan dengan

saliva• Redeglutisi: menelan makanan kembali

KONSEP DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PETERNAKAN

•Peternakan: budidaya hewan menjadi ternak untuk memenuhi kebutuhan manusia bagi kehidupannya dengan mengeksplorasi/ memperlakukan hewan/ternak secara baik secara masal/industri ternak.

•Teknologi peternakan: usaha manusia mengeksplorasi hewan/ternak seefisien mungkin dengan cara-cara tertentu untuk mendapatkan keuntungan maksimal bagi manusia.

• Faktor-faktor produksi ternak1. TatalaksanaTata laksana meliputi kegiatanpemeliharaan

dengan tujuan ternak menghasilkan produk ternak yang menguntungkan bagi manusia. Kunci utama keberhasilannya adalah perkandangan, bibit ternak, pakan ternak tersedia, kesehatan ternak terprogram melalui biosecurity/pencegahan (vaksinasi

2. Perkembangbiakan

Perkembangbiakan meliputi cara-cara budidaya, pemilihan bibit teknologi reproduksi dalam menunjang produksi.

3. Kontrol penyakit

Program biosecurity (sanitasi lingkungan kandang melalui managemen komplek perkandangan dengan menerapkan aturan yang ketat) selain kontrol pakan/ransum dari kontaminasi bibit-bit penyakit yang menular.

4. Makanan

Ransum merupakan biaya produksi yang tertinggi dapat mencapai 75% dari biaya produksi, upaya peningkatan kualitas sesuai dengan kebutuhan bagi kehidupan ternak untuk berproduksi.

5. Seleksi

Pemuliabiakan atau perbaikan keturunan dengan teknik perbaikan FCR sehingga meningkatkan efisiensi produksi yang meningkatkan keuntungan dalam berusaha.

ORGANISASI SERTA KETERKAIATAN DINAS INSTANSI DENGAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PETERNAKAN

• Kegiatan organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Peraturan daerah (Perda) Provinsi Lampung No. 17 tahun 2000 tentang pembentukan Organisasi Tata Kerja Provinsi Lampung yang merupakan pengganti peraturan Daerah Prov. Lampung No. 2 tahun 1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Peternakan Prov. Lampung Daerah Tingkat I Lampung. Berdasarkan peraturan Perda Provinsi Lampung No. 17 tahun 2000, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung mempunyai tugas pokok dan fungsi/TUPOKSI:

• Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung berdasarkan (Perda) Prov. Lampung No. 17, 2000 tentang pembentukan Organisasi Tata Kerja Prov. Lampung pengganti Perda Prov. No. 2, 1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Peternakan Prov. Lampung Daerah Tingkat I Lampung.

• Berdasarkan Perda Provinsi Lampung No. 17 2000, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Lampung mempunyai tugas pokok dan fungsi/TUPOKSI:

Konsep Pengembangan Peternakan :1. TUPOKSI KEPALA SEKSI (KESMAVET)• Menyusun rencana dan mengkoordinasikan

kegiatan pelayanan KESMAVET,• Melaksanakan pengawasan lalu lintas Bahan Asal

Hewan (BAH) dan Produk Asal Hewan (PAH) lintas kabupaten/kota dan antar propinsi,

• Membina dan mengawasi peredaran Bahan Pangan Asal Hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH),

• Melaksanakan pembinaan dan pengawasan higiene-sanitasi Unit Usaha Pangan Asal Hewan,

• Melaksanakan pengawasan dan pengendalian penyakit zoonosis lintas kabupaten/kota.

• Membina dan mengawasi pelaksanaan kesejahteraan hewan (Kesrawan).

• Melaksanakan koordinasi, pengawasan Bahan Pangan Asal Hewan (BPAH) dengan Laboratorium Kesmavet.

• Melaksanakan tugas tambahan dari atasan.Diperlukan adanya koordinasi antara KESMAVET

dan PETERNAKAN agar didapatkan hasil maksimal serta aman dikonsumsi.

2. Kebijakan Strategis Peternakan• BPT-HMT: Balai Pembibitan Ternak,

merupakan balai pembibitan ternak yang dikoordinasikan oleh dinas peternakan dalam menunjang penyebaran bibit ternak unggul dan Hijauan Makanan Ternak

• GSB: Gerbang Serba Bisa, suatu gerakan untuk pemberdayaan masyarakat dengan pengembangan sentra baru pembibitan pedesaan.

• PUTP, PUTU, PUSP: Pengembangan usaha ternak potong, unggas dan sapi perah

• SUTRAH: Sentra Usaha Tani Berbasis Sapi Perah

• KUNAK: Kawasan Usaha Peternakan• SPAKU: pembangunan Sentra Pengembangan

Agribisnis Komoditi Unggulan Sapi potong, Unggas (petelur/pedaging)

TEKNOLOGI PETERNAKAN1. KLONING UNTUK MENGHASILKAN HEWAN DGGENOTIP YANG DIINGINKAN•Prinsipnya, embrio yang hanya memiliki seperempat bagian dari jumlah sel masih memiliki potensi untuk tumbuh menjadi individu sempurna (Dr. Siedel, 1984).•Individu-individu yg tumbuh dari embrio yang sama merupakan kembar identik, sifat genetiknya sama.•Pada hewan besar proses kloning dimulai dari pengambilan embrio, pembelahan dan implantasi pada resipien.

• Hewan resipien harus memiliki kondisi rahim yg siap menerima embrio. Perlu dilakukan sinkronisasi siklus reproduksi yg merupakan serangkaian perlakuan hormonal pada calon induk.

• Kesehatan organ reproduksi, daya tahan fisik induk sangat diperlukan.

• Jumlah induk juga harus sesuai dengan jumlah embrio.

• Kloning: bioteknologi mutakhir yang sangat bermanfaat untuk memultiplikasi genotip hewan yang memiliki keunggulan dan preservasi hewan hampir punah.

• Walaupun keberhasilan produksi hewan kloning lewat transfer inti sel somatik telah dicapai pada berbagai spesies, seperti domba, sapi, mencit, kambing babi, kucing, dan kelinci, efisiensinya sampai sekarang masih sangat rendah yakni kurang dari 1 persen, dengan sekitar 10 persen yang lahir hidup (Han et al., 2003).

• Transfer inti melibatkan suatu seri prosedur yang kompleks termasuk kultur sel donor, maturasi oosit in vitro, enukleasi, injeksi sel atau inti, fusi, aktivasi, kultur in vitro reconstructed embryo, dan transfer embrio.

• Kloning hewan lewat transplantasi inti melibatkan beberapa tahap penting termasuk: 1) penyediaan ovum yang sudah matang, 2) pengeluaran kromosom yang terdapat dlm ovum (enucleation), 3) transfer inti sel hewan yang dikloning ke dalam ovum enuklease, 4) aktivasi embrio yang baru terbentuk sehingga menginisiasi perkembanganembrionik, 5) kultur embrio in vitro, dan 6) transfer embrio yang dikloning ke induk resipien.

• Jika salah satu dari tahap-tahap ini kurang optimal, produksi embrio atau hewan kloning dapat terpengaruh.

• Sejarah tentang hewan kloning telah muncul sejak awal tahun 1900, kloning kata Inggris clone, pertama kali diusulkan oleh Herbert Webber pada tahun 1903 untuk mengistilahkan sekelompok makhluk hidup yang dilahirkan tanpa proses seksual dari satu induk. Secara alami kloning hanya terjadi pada tanaman : menanam pohon dengan stek.

• Gambar kloning domba Dolly (1996)

• Gambar transfer embrio

• Gambar kloning ke dalam plasmid

• Sejarah tentang hewan kloning telah muncul sejak tahun 1900, tetapi hewan kloning baru dapat dihasilkan lewat penelitian Dr. Ian Willmut seorang ilmuwan skotlandia pada tahun 1997, dan untuk pertama kali membuktikan bahwa kloning dapat dilakukan pada hewan mamalia dewasa.

• Hewan kloning dihasilkan dari inti sel epitel ambing domba dewasa yang dikultur dalam suatu medium, ditransfer ke ovum domba yang kromosomnya telah dikeluarkan, menghasilkan anak domba kloning Dolly.

• Gambar 1. Domba Dolly hasol kloning

• Kloning domba pertama sebenarnya telah dilaporkan 18 tahun yang lalu oleh Willadson

• Ada beberapa variabel yg mempengaruhi tingkat keberhasilan kloning: spesies, tipe sel donor inti, modifikasi genetik, ovum resipien, perlakuan thd sel-sel donor sebelum transfer inti, dan teknik transfer inti.

• B. Sejarah Kloning ManusiaKlon pertama manusia dirancang pada bulan November 1998, oleh American Cell Technologies, yang berasal dari sel kaki seorang manusia, dan sebuah sel lembu yang DNA-nya dipindahkan. Setelah 12 hari, klon ini rusak. Pada bulan januari 2008, Dr. Samuel Wood dan Andrew French, kepala pegawai ilmiah laboratoriurn Stemagen Corporation di California AS, mengumumkan bahwa mereka berhasil menciptakan 5 embrio manusia dewasa dengan menggunakan DNA dari sel kulit orang dewasa.

• Tujuannya adalah menvediakan sebuah sumber bagi tangkai sel embrio yang dapat hidup. Dr. Wood dan seorang temannya menyumbangkan sel kulit dan DNA dari sel-sel itu untuk dipindahkan ke dalam sel-sel manusia. Tidak jelas apakah embrio yang dihasilkan akan sanggup berkernbang lebih lanjut. Namun, Dr. Wood menyatakan bahwa kalaupun mungkin, menggunakan teknologi untuk kloning reproduktif adalah tidak etis dan illegal. Kelima embrio yang diklon tersebut akhirnya rusak.”

2. Inseminasi Buatan (Kawin suntik)Prinsip IB adalah terjadinya pembuahan di

dalam uterus karena perlakuan oleh manusia memasukkan sperma dari pejantan unggul untuk tujuan memperbaiki keturunannya.

3. Embrio TransferPrinsip ET adalah reproduksi dengan cara

transfer embrio hasil perkawinan di luar tubuh/tabung pada tahapan pembelahan dilakukan rekayasa dihasilkan embrio yang seragam dengan genetik unggul ke resipien.

Inseminasi Buatan Ayam Buras

Tujuan teknologi IB pada ayam:1. Meningkatkan Produksi Telur2. Mendukung Pengadaan DOC

4. Upaya perbaikan bahan pakan dengan cara:Bahan pakan:• Biologis/fermentasi bahan pakan

(trichoderma viridae, probiotik; EM4, BAL)• Pengadaan bibit hijauan unggul (King grass,

elephant grass, setaria lampungensis dll.)• Pengawetan (silase, amoniasi

• Kemampuan produksi jagung di NTB mengalami kenaikan rata-rata 5 tahun terakhir sebesar 35%, bahkan produksi pada tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 57,37% dari 197.000 ton tahun sebelumnya menjadi 308.863 ton.

Gambar 6. Rumput Gajah merupakan bahan pakan hijauan segar

Gambar 6. Jerami padi merupakan bahan pakan hijauan kering

Bungkil kelapa (sumber protein), dedak padi, tepung ikan, kapur, mineral, garam

Dedak padi bahan pakan sumber energi

Diagram strategi penyusunan ransum seimbang dapat digambarkan, di bawah ini:

Hijauan Konsentrat

Formulasi ransum Air minum

Jumlah zat nutrienyang dibutuhkan

Formulasi Ransum

Jumlah zat nutrienyang dibutuhkan

Sapi potong Air minum

Pokok hidup Produksi- Pengganti sel rusak -Pertumbuhan- Basal metabolisme -Penggemukan- Regulasi suhu tubuh -Reproduksi

Ransum (pakan)• Merupakan campuran dari dua atau lebih bahan

pakan yang diberikan untuk seekor ternak selama sehari semalam.

• Ransum harus dapat memenuhi kebutuhan zat nutrien yang diperlukan ternak untuk berbagai fungsi tubuhnya, yaitu untuk hidup pokok, produksi maupun reproduksi.

• Pada umumnya ransum untuk ternak ruminansia terdiri dari pakan hijauan dan pakan konsentrat. Pakan pokok (basal) dapat berupa rumput, legum, perdu, pohon–pohonan serta tanaman sisa panen (Gambar 6); sedangkan pakan konsentrat antara lain berupa biji-bijian, bungkil, bekatul dan tepung ikan (Gambar 7).

Ransum seimbang• Adalah ransum yang diberikan selama 24 jam

yang mengandung semua zat nutrien (jumlah dan macam nutriennya) dan perbandingan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi sesuai dengan tujuan pemeliharaan ternak (Chuzaemi, 2002)

• Pengetahuan tentang kualifikasi bahan pakan diperlukan untuk menyusun ransum seimbang.

• Penyusunan ransum seimbang yang sesuai dengan kebutuhan ternak, diharapakan akan dapat menghasilkan produksi yang optimal.

Gambar 7. Profil peternakan rakyat dg pakan seadanya

STRATEGI PENYUSUNAN RANSUM SEIMBANG

1. Menyiapkan tabel kebutuhan zat nutrien2. Menyiapkan tabel komposisi/kandungan

nutrien bahan pakan3. Penyusunan formula ransum4. Pencampuran bahan pakan

Pembuatan konsentrat secara manual

Pembuatan konsentrat dengan mesin

Tabel Konversi ransum utk hitung ransum pada BB

POTONG PARUH (DEBEAKING)

• Potong Paruh Menunjang Kerataan Pakan

• Bentuk paruh rata atas, bawah sama panjang, fungsi paruh penting karena jenis jenis pakan, nutrisi tergantung bentuk paruh.

• Standar ISA ; potong paruh dilakukan umur 8—10 hari/mudah saat doc, dikoreksi 8---10 minggu

top related