farmakokinetika pengaturan dosis

Post on 09-Jan-2017

1.147 Views

Category:

Education

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PENGATURAN DOSISLUCIA VITA INANDHA ,M.Sc.,Apt.

Dosage : Decision of drug administration regarding formulation, route of administration, drug dose, dosing interval and treatment duration

The dosage regimen is the modality of drug administration that is chosen to reach the therapeutic objective. This depends on the drug used, the condition to be treated, and the patient's characteristics

farmakokinetik

farmakodinamik

RESPON TERAPETIK

DAN TOKSISITA

S

Rancangan aturan dosis

1) Aturan dosis individual2) Aturan dosis berdasar harga rata-rata

populasi3) Aturan dosis berdasar parameter4) farmakokinetik parsial5) Aturan dosis disesuaikan umpan balik6) Pengaturan dosis empirik

1) Aturan dosis individualpengaturan dosis dengan memperhitungkan parameter farmakokinetika pada masing-masing orang

1. Aturan dosis individual

Perhitungan dosis didasarkan pada farmakokinetika obat pada masing-masing penderita

2. Aturan dosis berdasar harga rata- rata populasi

Perhitungan dosis berdasar parameter farmakokinetika rata-rata, yang diperoleh dari sebuah studi klinik.

Parameter yang dilibatkan :- Ka- F (bioavailibilitas)- Volume distribusi- Ke

3. Aturan dosis berdasar parameter farmakokinetik parsial

Menghitung dosis berdasar suatu anggapan umum karena tidak diketahuinya profil-profil farmakokinetikanya

4. Aturan dosis disesuaikan umpan balik

Metode yang lebih teliti untuk menghitung suatu aturan dosis, menggunakan parameter farmakokinetika yang ada, serta disesuaikan dengan karakteristik penderita untuk menetapkan dosis awal, kemudian pasien dipantau terhadap respon farmakologisnya dan atau dilakukan TdM

5. Pengaturan Dosis secara empirik

Pengaturan dosis tanpa menggunakan berbagai variabel farmakokinetik yang dilakukan oleh dokter berdasar data empirik klinik, pengalaman pribadi, dan pengamatan

Hal yang harus diperhatikan dalam aturan dosis :

1. Kisaran terapi 2. Farmakokinetika3. Faktor klinis

Range Terapetik

dosis rata-rata, yaitu dosis yang diperkirakan memberikan efek terapeutik dengan efek samping minimal.

Tinggi rendahnya kadar obat dalam cairan darah merupakan hasil dari besarnya dosis yang diberikan, dan pengaruh-pengaruh proses-proses alami dalam tubuh mulai dari absorpsi, distribusi, metabolisme sampai ekskresi obat. Perlu ada penelitian klinis yang terkontrol guna memperlihatkan adanya hubungan antara kadar plasma dengan respon klinis. 

- Rute pemberian- Bentuk sediaan- Toleransi- Efek samping obat, dll

Besar respon dan toksisitas adalah berdasar konsentrasi obat pada tempat aksinya

Konsentrasi >> (toksik)Konsentrasi << (tidak efektif)

Contoh perhitungan dosis

Dosis pada Neonatus/bayi

Rumus empirik clark

Da = Bba (pon) x Dd

150 pon

Bayi 11 pon, dosis dewasa (75kg) = 4 mg/kg BBDa = ( 11 pon/150 pon ) x 300 mg = 22 mg

Perhitungan berdasar farmakokinetikat1/2 dewasa = 0,5 jam

bayi (0-7)hari = 3,2 jam dosis dewasa = 4 mg/kg BB, tiap 4 jam berapa dosis bayi, BB 11 pon ?a. Dosis = anak =

jammgmgxpound ....../2042,2

11

dewasatanakt

dewasaanak

2/12/1

dewasaxdewasatanaktanak

2/12/1

Loading Dose ( Dosis muatan)

tubuh KOMPARTEMEN

Loading Dose :

Dosis tunggal yang diberikan dengan tujuan agar kadar obat cepat meningkat di dalam tubuh dan mencapai kisar terapetik yang diinginkan

OBAT SECARA IV = BOLUS DOSIS TUNGGAL= loading dose

Terdistribusi sangat cepat mengikuti model 1 kompartemen, eliminasi dg orde pertama

12

2/1 )(ttccLnk

Obat, Db

Vd

k

Model 1 kompartemen terbuka

Log Co

-k

Waktu t

Log C

0

Kurva semilpg kadar obat dalam darah pada tiap waktu tSlope = -k/2.303, I = log Co

Aplikasi Rumus

tt CVdDb .tk

t eCC .0.

tkLnCLnCt .0

303,2.log 0tkCLogCt

12

2

1 )(

ttccLn

k

contoh

Suatu obat diberikan secara IV bolus ( Div = 100 mg) kepada subyek.2 jam dan 6 jam kemudian sampel darah diambil dari subyek, dan setelah dianalisa kadarnya berturut-turut 50 dan 25 mg/L.Untuk menghitung harga tetapan kecepatan eliminasi (k) digunakan rumus diatas.

26)25/50(ln

k

11733,0 jam

Waktu paruh eliminasi

Waktu yang diperlukan agar kadar obat dalam darah berkurang 50% dari kadar semula

jadi berapa t1/2 eliminasi kasus di atas ?

kinasieT 693,0lim2/1

Volume distribusi

Co dapat digunakan untuk menghitung nilai volume distribusi (Vd) obat setelah pemberian intravena bolus dengan dosis Div

0CDivVd

Bolus (Loading dose)

Cp0

Cp1

t1intervalLoading dose

Aplikasi rumus

VddoseLoadingFSCp ))()((0

)())()((1

1Kdte

VddoseloadingFSCp

infusionInfusion begun

TIME

Steady state

Infusion discontinued

t2

Cp 2

Cp

CldoseFSaveCpss )/)()((

)1()/)()(( 11

KdteCldoseFSCp

))(1()/)()((21

2KdtKdt ee

CldoseFSCp

VddoseLoadingFSCp ))()((0

)())()(( 11

KdteVddoseFSCp

)1()/)()((inKdtin

in eCl

tdoseFSCpt

))(1()/)()((2

2KdtKdtin ee

CltdosefsCp in

Iv berulang

Cp

Cpss min

t0 2 4 6

Cp ss ave

Cp max

Bolus and short infusion

Cp0

T in

Cp2

Cp1

Cpt in

t2

CldoseFSaveCpss )/)()((

)()1(

))()((

1 1KdtKdt eeVddoseFS

Cpss

Maintenance dose

))(())()((

FSaveCpssCl

Soal : Aminopilin infus dengan dosis 100

mg/jam dihentikan penggunaannya setelah 16 jam diberikan. Hitunglah konsentrasi teofilin dalam darah setelah 8 jam infus tersebut dihentikan.

Diketahui : Cl teofilin 2,8 L/jam, t1/2 = 8 jam. Kd = 0,087 /jam

Seorang pasien berumur 50 tahun, BB 80 kg mengalami serangan asma dan akan diberi aminopilin injeksi. Perkirakan Loading dose yang dibutuhkan pasien tersebut untuk mendapatkan konsentrasi dalam darah sebesar 15 mg/L

S= 0,8, Vd aminopilin = 0,5 L/kg

top related