bismillah saya menolak kurikulum 2013

Post on 21-Jun-2015

2.484 Views

Category:

Education

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Setelah membaca dokumen kurikulum 2013, mengikuti seminar sosialisasinya, dan merenung sedalam-dalamnya, maka saya ucapkan, “Bismillah“, dan memberanikan diri untuk menolak kurikulum 2013. Mengapa saya sebagai seorang guru berani menolak kurikulum baru? Sebab kurikulum baru itu tidak menjawab permasalahan pendidikan yang ada di bumi Indonesia. Baik dari sisi ilmiah maupun alamiah, kurikulum ini harus disempurnakan dulu. Kalaupun dipaksakan kurikulum ini baru akan siap di 2014, dan bukan di 2013. Kurikulum itu memang penting, tapi kesiapan guru jauh lebih penting. Anda boleh tak setuju dengan saya, dan boleh juga sepakat. Mari kita beragumentasi dengan akal sehat.

TRANSCRIPT

Saya Menolak

Kurikulum

Latar Belakang

Telah membaca dokumen kurikulum 2013 Mengikuti

seminar sosialisasinya

Merenung sedalam-

dalamnya

maka saya ucapkan, “Bismillah“, dan memberanikan diri untuk menolak kurikulum

2013.

‘Agree’

‘Disagree’

Anda boleh :

atau

Karena itu,

Rendahnya Kualitas Guru

pergantian kurikulum baru. pelatihan-pelatihan guru yang mampu meningkatkan kualitas guru.

Diatasi dengan

Kalau saja pemerintah fokus dalam pelatihan guru, niscaya nilai-nilai itu akan terangkat dengan sendirinya.

Sudah tidak terhitung banyaknya anak didik Prof. Yohanes Surya yang dimanage secara baik

dengan konsep dan juga sistem yang sangat mendukung, berhasil membawa nama harum

bangsa Indonesia di kancah Internasional.

Prof. Yohanes Surya

Fisikawan Indonesia

Pembimbing dan Pelopor TOFI (Tim Olimpiade Fisika Indonesia)

Guru Cerdas Murid Cerdas

Contoh :

Kurikulum Sering Berubah

Namun Tidak memecahkan

masalah

Sehingga, para peserta didik :

menjadi kelinci

percobaan kaum

penguasa.

Dijadikan “trial and error” dari

sebuah penelitian kebijakan yang

berbasis “proyek”

Bangsa Ini Menjadi Rusak

Menteri Pendidikan,

Muhammad Nuh

di Kurikulum baru, guru tak perlu lagi bikin silabus

Kenyataan

Guru hanya diminta untuk menjadi makhluk penurut dan memenuhi keinginan

sang penguasa.

Guru tak lagi menjadi orang yang merdeka

Guru hanya sekedar menjadi “tukang”, dan

bukan lagi arsitek pembelajaran.

“Bagaimana mungkin sebuah kebijakan dikeluarkan sementara masih dipikirkan? Ini menandakan bahwa pemerintah masih

belum siap dengan penerapan kurikulum baru.”

Tak jelas bentuk pelatihannya, dan

katanya sedang dipikirkan.

Tolak Kurikulum 2013

Bila gurunya kritis, dan mampu berpikir jernih,

maka sang penguasa tak akan mampu berbuat apa-apa.

Pendidikan yang baik terletak di tangan guru tangguh berhati cahaya.

Jangan mau lagi guru dibodohi

oleh sang penguasa.

Mengapa Guru Harus Menolak Kurikulum 2013?

kurikulum ini syarat dengan

kepentingan politik.

Dari sisi akademik, kurikulum ini belum

sepenuhnya dikaji secara ilmiah.

kurikulum ini hanya menggunakan pendekatan kekuasaan saja, dan bukan lagi pendekatan

akademik.

Selama ini begitu banyak masukan dan pertimbangan dari para kritisi, praktisi di

lapangan, kaum cendekiawan, dan akademisi menyikapi

permasalahan bangsa ini, selalu saja mentok ketika berhadapan

dengan politik pengambil kebijakan.

Setiap solusi dan terobosan yang bisa terasa langsung di lapangan

hampir tak pernah mulus terterima atau bisa diimplementasikan sesegera gagasan itu muncul.

Pemerintah terlalu yakin kurikulum 2013 adalah obat yang sangat mujarab untuk menyembuhkan penyakit

pendidikan kita.

Pertanyaannya, ada apa dengan KBK? Apakah nantinya kurikulum 2013 akan bernasib sama ketika

rezim SBY berakhir?

Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang pernah digagas dalam Rintisan

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, tetapi belum

terselesaikan karena desakan untuk segera mengimplementasikan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006.

Saran Kurikulum ini ditunda dulu pelaksanaannya.

Karena Dari sisi persiapannya saja, masih terlihat tergesa-gesa

Sesuatu yang tergesa-gesa itu akan berdampak buruk.

“Al ajalatu minassyaithon”

Tergesa-gesa itu sebagian dari

kebiasaan syetan.

Solusi : Uji Publik (?)

Uji Publik yang diadakan tidak dimengerti oleh Guru

Guru hanya sebagai obyek penderita, bukan

subjek.

Guru akan menjadi subjek bisa setiap saat, jika ia

kreatif mengubah kurikulum di depan murid,

Guru profesional selalu melihat dari sisi

akademik, bukan politik

Guru Harus Bersatu

Tapi kita ingin pemerintah melatih terlebih dahulu guru-guru, menjadi

tenaga profesional yang mampu memperbaiki cara mengajarnya.

Kita tolak kurikulum 2013 bukan karena

kita tak ingin menjadi bangsa yang maju.

Guru harus berubah

Tak harus dengan mengganti kurikulum baru yang mengeluarkan biaya sampai Rp. 2, 49 Trilyun.

Lebih baik uang itu digunakan untuk pelatihan dan peningkatan mutu guru di seluruh Indonesia.

Kurikulum 2013 Mengeluarkan

Anggaran yang Terlalu Banyak

Terdiri atas anggaran melekat dan anggaran langsung cuma akal-

akalan pemerintah agar dana ini dapat dicairkan dengan dalih pendidikan kunci

pembangunan

Solusi terbaik : menolak dengan tegas kurikulum

2013.

Biarkan kurikulum lama dievaluasi lebih dulu.

Jangan hanya sepihak saja mengatakan bahwa kurikulum 2006

atau KTSP tidak bagus dan harus diganti.

Lalu kemudian lakukan uji publik.

“Yakinlah dan percaya bahwa kurikulum 2013

belum sepenuhnya memecahkan masalah

pendidikan.”

“Pemerintah seharusnya memperbaiki cara mengajar guru agar mampu menjadi guru yang berkualitas. “

“Guru yang berkualitas akan melahirkan peserta didik yang berkualitas pula.”

top related