bab iv tinjauan pustaka
Post on 06-Jul-2018
228 Views
Preview:
TRANSCRIPT
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 1/34
BAB IV
TINJAUAN PUSTAKA
4.1 Anestesi Umum
4.1.1 Definisi
Anestesi umum adalah tindakan meniadakan nyeri secara sentral disertai hilangnya
kesadaran dan bersifat reversible. Anestesi umum memiliki karakteristik menyebabkan amnesia
bagi pasien yang bersifat anterogard yaitu hilang ingatan kedepan dimana pasien tidak akan bisa
ingat apa yang telah terjadi saat dia dianestesi/operasi,. Karakteristik selanjutnya adalah
reversible yang berarti anestesi umum akan menyebabkan pasien bangun kembali tanpa efek
samping.1
4.1.2 Komponen dalam Anestesi Umum
Dahulu dikenal istilah “ Trias Anetesia yaitu hipnosi, analgesia, dan arefleksia. !amun,
sekarang anestesi umum tidak hanya mempunyai tiga komponen itu saja. "ecara umum
komponen yang ada dalam anestesi umum yaitu#1
1. $ipnosis %hilangnya kesadaran&
'. Analgesia %hilangnya nyeri&
(. Arefleksia %hilangnya refleks)refleks motorik tubuh, memungkinkan imobilisasi pasien&*. +elaksasi otot, memudahkan prosedur pembedahan dan memfasilitasi intubasi trakeal
. Amnesia %hilangnya memori pasien selama menjalani prosedur&
4.1.3 Keuntunan dan Ke!uian Anestesia Umum
Tidak semua pasien atau prosedur medis ideal untuk dijalani di ba-ah anestisia umum.
"emua teknik anastesia harus dapat se-aktu)-aktu dikonersikan menjadi anestesia umum.
Keuntunan anestesia umum
• asien tidak sadar, mencegah ansietas pasien selama prosedur medis berlangsung.
• 0fek amnesia meniadakan memori buruk pasien yang didapat akibat ansietas dan
berbagai kejadian intraoperatif yang mungkin memberikan trauma psikologis.
• emungkinkan dilakukannya prosedur yang memakan -aktu lama.
• emudahkan kontril penuh entilasi pasien.
10
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 2/34
Ke!uian anestesia umum
• "angat mempengaruhi fisiologi. $ampir semua regulasi tubuh menjadi tumpul diba-ah
anestesia umum.
• emerlukan pemantauan yang lebih holostik dan rumit.
• Tidak dapat mendeteksi gangguan "", misalnya perubahan kesadaran.• +isiko komplikasi pascabedah lebih besar.
• emerlukan persiapan pasien yang lebih lama.
4.1.4 Pe!siapan p!a anestesi
asien yang akan menjalani operasi harus disiapkan dengan baik. Kunjungan pra anestesi
pada bedah elektif dilakukan ')1 hari sebelumnya, sedangkan pada bedah darurat sesingkat
mungkin. Tujuan dari kunjungan pra anestesi ini yakni mempersiapkan baik fisik maupun mental
pasien, serta merencanakan teknik dan obat)obatan apa saja yang digunakan.1
1. Anamnesis
+i-ayat tentang apakah pasien pernah mendapat anestesia sebelumnya sangatlah penting
untuk mengetahui apakah ada hal)hal yang perlu mendapat perhatian khusus, misalnya alergi,
muntah, nyeri otot, gatal)gatal atau sesak pasca bedah, sehingga kita dapat merancang anestesia
selanjutnya.
2eberapa peneliti menganjurkan obat yang kiranya menimbulkan masalah dimasa lampau
sebaiknya janga digunakan ulang, misalnya halotan jangan digunakan ulang dalam -aktu ( bulan, suksinilkolin yang menimbulkan apnoe berkepanjangan juga jangan diulang.
Kebiasaan merokok sebaiknya dihentikan 1)' hari sebelumnya utnuk eliminasi nikotin
yang mempengaruhi sistem kardiosirkulasi, dihentikan beberapa hari untuk mengaktifkan kerja
silia jalan nafas dan 1)' minggu untuk mengurangi produksi sputum. Kebiasaan minum alkohol
juga patut dicurigai akan adanya penyakit hepar.
2. Peme!i"saan #isi"
emeriksaan keadaan gigi)geligi, tindakan buka mulut, lidah relatif besar sangat penting
untuk diketahui apakah akan menyulitkan tindakan laringoskopi intubasi. 3eher pendek dan kaku
juga akan menyulitkan laringoskopi intubasi.
emeriksaan rutin lain secara sistematik tentang keadaan umum tentu tidak boleh
dile-atkan seperti inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi semua sistem organ tubuh pasien.
3. Peme!i"saan $a%o!ato!ium
11
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 3/34
"ebaiknya tepat indikasi, sesuai dengan dugaan penyakit yang sedang dicurigai. ada
usia pasien diatas 4 tahun dianjurkan pemeriksaan 0K5 dan foto thoraks.
4. Ke%ua!an untu" Anestesia
embedahan elektif boleh ditunda tanpa batas -aktu untuk menyiapkan agar pasien
dalam keadaaan bugar, sebaliknya pada operasi sito penundaan yang tidak perlu harus dihindari.
&. Klasifi"asi Status #isi"
6ntuk menilai kebugaran seseorang sesuai The American Society of Anesthesiologists %A"A&
yaitu#1,'
Kelas 7 # asien sehat organik, fisiologik, psikiatrik, biokimia
Kelas 77 # asien dengan penyakit sistemik ringan atas sedang, tanpa pembatasan aktiitas.
Kelas 777 # asien dengan penyakit sistemik berat, sehingga aktiitas rutin terbatas.
Kelas 78 # asien dengan penyakit sistemik berat tak dapat melakukan aktiitas rutin dan
penyakitnya merupakan ancaman kehidupannya setiap saat.
Kelas 8 # asien sekarat yang diperkirakan dengan atau tanpa pembedahan hidupnya tidak
akan lebih dari '* jam.
'. (asu"an )!al
+efleks laring mengalami penurunan selama anestesia. +egurgitasi isi lambung dan
kotoran yang terdapat dalam jalan nafas merupakan risiko utama pada pasien)pasien yang
menjalani anestesia. 6ntuk meminimalkan risiko tersebut, semua pasien yang dijad-alkan untuk
operasi elektif dengan anestesia harus dipantangkan dari masukan oral selama periode tertentu
sebelum induksi anestesi.1
ada pasien de-asa umumnya puasa 9): jam, anak kecil *)9 jam dan bayi ()* jam.
akanan tak berlemak diperbolehkan jam sebelum induksi anestesia. inuman bening, air
putih, teh manis sampai ( jam dan untuk keperluan minum obat air putih dalam jumlah terbatas
boleh 1 jam sebelum induksi anestesi.1
*. P!emedi"asi
erupakan pemberian obat 1)' jam sebelum induksi anestesi dengan tujuan untuk
melancarkan induksi, rumatan dan bangun dari anestesia, diantaranya#1
a. eredakan kecemasan
b. emperlancar induksi anestesi
c. engurangi seksresi kelenjar ludah dan bronkus
12
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 4/34
d. eminimalkan jumlah obat)obat anestetik
e. engurangi mual)muntah pasca bedah
f. enciptakan amnesia
g. engurangi isi cairan lambung
h. engurangi refleks yang berlebihan
4.1.' Indu"si anestesi
7nduksi anesthesia adalah tindakan yang bertujuan membuat pasien dari sadar menjadi
tidak sadar, sehinggga memungkinkan dimulainya anesthesia dan pembedahan.1,'
ersiapan pada anestesi meliputi kata "TAT7;"
"cope # laryngoscope dan stethoscope
Tube # pipa trakea disesuaikan dengan ukuran pasien sesuai umur
Air-ay # orothracheal air-ay, untuk menahan lidah pasien disaat pasien tidak sadar,
untuk menjaga agar lidah tidak menutupi jalan napas
Tape < plaster untuk memfiksasi orothrakeal air-ay
7ntroducer < mandarin atau silet dari ka-at untuk memandu agar pipa trakea mudah untuk
di masukkan
;onector < penyambung antara pipa dan alat anesthesia
"uction # penyedot lendir
Indu"si Int!a+ena
7nduksi intraena paling banyak dikerjakan dan digemari, apalagi sudah terpasang jalur
ena, karena cepat dan menyenangkan. 7nduksi intraena hendaknya dikerjakan dengan hati)hati,
perlahan)lahan, lembut dan terkendali. =bat induksi bolus disuntikkan dalam kecepatan antara
(4)94 detik. "elama induksi anestesia, pernapasan pasien, nadi, dan tekanan darah harus dia-asi
dan selalu diberikan oksigen. 7nduksi cara ini dikerjakan pada pasien yang kooperatif.1
Anestesi intraena selain untuk induksi juga dapat digunakan untuk rumatan anestesi,
tambahan pada analgesia regional atau untuk membantu prosedur diagnostik misalnya tiopental,
ketamin dan profopol. 6ntuk anestesia intraena total biasanya menggunakan profopol.1
Anesteti" In,alasi
13
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 5/34
=bat anestetik inhalasi yang pertama kali dikenal dan digunakan untuk membantu
pembedahan ialah !'=. Kemudian menyusul eter, kloroform, etil)klorida, etilen, diinil)eter,
siklosporin, triklor)etilen, iso)propenil)inil)eter, propenil)metil)eter, fluoroksan, etil)inil)eter,
halotan, metoksi)fluran, enfluran, isofluran, desfluran dan seofluran.1
Dalam dunia modern, anestetik inhalasi yang umum digunakan untuk praktek klinik ialah
!'=, halotan, enfluran, isofluran, desfluran, dan seofluran. =bat)obat lain ditinggalkan karena
efek samping yang tidak dikehendaki.
Ambilan aleolus gas atau uap anestetik inhalasi ditetukan oleh sifat fisiknya#1
1. Ambilan oleh paru
'. Difusi gas dari paru ke darah
(. Distribusi oleh darah ke otak dan organ lainnya
$iperentilasi akan menaikkan ambilan aleolus dan hipoentilasi akan menurunkan
ambilan aleolus. Dalam praktek kelarutan >at inhalasi dalam darah adalahfaktor utama yang
penting dalam menentukan kecepatan induksi dan pemulihannya.7nduksi dan pemulihan
berlangsung cepat pada >at yang tidak larut dan lambat padayang larut.Kadar aleolus minimal
% KA & atau A; %minimum aleolar concentration& ialah kadar minimal >at tersebut dalam
aleolus pada tekanan satu atmosfir yangdiperlukan untuk mencegah gerakan pada 4 ? pasien
yang dilakukan insisi standar.ada umumnya immobilisasi tercapai pada @ ? pasien, jika
kadarnya dinaikkan diatas(4 ? nilai KA. Dalam keadaan seimbang, tekanan parsial >at
anestetik dalam aleolisama dengan tekanan >at dalam darah dan otak tempat kerja obat.1
Konsentrasi uap anestetik dalam aleoli selama induksi ditentukan oleh#1
1. Konsentrasi inspirasi. Teoritis kalau saturasi uap anestetik di dalam jaringan sudah penuh,
makaambilan paru berhenti dan konsentrasi uap inpirasi sama dengan aleoli. $alini
dalam praktek tak pernah terjadi. 7nduksi makin cepat kalau konsentrasi makin tinggi,
asalkan tak terjadi depresi napas atau kejang laring. 7nduksimakin cepat jika disertai oleh
!'= %efek gas kedua&.
'. 8entilasi aleolar. 8entilasi aleolar meningkat, konsentrasi aleolar makin tinggi dan
sebaliknya.
(. Koefisien darah/gas. akin tinggi angkanya, makin cepat larut dalam darah, makin
rendah konsentrasi dalam aleoli dan sebaliknya.
*. ;urah jantung atau aliran darah paru
akin tinggi curah jantung makin cepat uap diambil. $ubungan entilasi perfusi
14
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 6/34
5angguan hubungan ini memperlambat ambilan gas anestetik. umlah uapdalam mesin
anestesi bukan merupakan gambaran yang sebenarnya, karenasebagian uap tersebut
hilang dalam tabung sirkuit anestesi atau ke atmosfir sekitar sebelum mencapai
pernafasan.
A. -liminasi
"ebagian besar gas anestesi dikeluarkan lagi oleh badan le-at paru. "ebagianlagi
dimetabolisir oleh hepar dengan sistem oksidasi sitokrom *4. "isa metabolismeyang larut
dalam air dikeluarkan melalui ginjal.1
B. N2)
!'= %gas gelak,laughing gas , nitrous oBide, dinitrogen monooksida& diperolehdengan
memanaskan amonium nitrat sampai '*4C;. !$*!=( ))'*4 C; )))) '$'= !'=. !'= dalam ruangan berbentuk gas tak ber-arna, bau manis, tak iritasi, tak terbakar dan
beratnya 1, kali berat udara. Eat ini dikemas dalam bentuk cair dalamsilinder -arna biru @444
liter atau 1:44 liter dengan tekanan F4 psi atau 4 atm.1
emberian anestesi dengan !'= harus disertai =' minimal '?. 5as ini bersifatanestetik
lemah, tetapi analgesianya kuat, sehingga sering digunakan untuk menguranginyeri menjelang
persalinan. ada anestesi inhalasi jarang digunakan sendirian, tetapidikombinasi dengan salah
satu cairan anestesi lain seperti halotan dan sebagainya. ada akhir anestesi setelah !'=
dihentikan, maka !'= akan cepat keluar mengisi aleoli,sehingga terjadi pengenceran =' dan
terjadilah hipoksia difusi. 6ntuk menghindariterjadinya hipoksia difusi, berikan =' 144? selama
)14 menit.1
. /alotan
$alotan %fluotan& bukan turunan eter, melainkan turunan etan. 2aunya yang enak dan
tidak merangsang jalan napas, maka sering digunakan sebagai induksi anestesi kombinasi dengan
!'=. $alotan harus disimpan dalam botol gelap %coklat tua& supayatidak dirusak oleh cahaya
dan dia-etkan oleh timol 4,41?.1
"elain untuk induksi dapat juga untuk laringoskopi intubasi, asalkan anestesinya cukup
dalam, stabil dan sebelum tindakan dierikan analgesi semprot lidokain *? atau14? sekitar
faring laring. "etelah beberapa menit lidokain kerja, umumnya laringoskop intubasi dapat
dikerjakan dengan mudah, karena relaksasi otot cukup baik.1
15
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 7/34
ada napas spontan rumatan anestesi sekitar 1)' ol? dan pada napas kendalisektar 4,)1
ol? yang tentunya disesuaikan dengan respon klinis pasien. $alotanmenyebabkan asodilatasi
serebral, meninggikan aliran darah otak yang sulitdikendalikan dengan teknik anestesia
hiperentilasi, sehingga tidak disukai untuk bedah otak.1
Kelebihan dosis menyebabkan depresi napas, menurunnya tonus simpatis,depresi
miokard dan inhibisi refleks baroreseptor. Kebalikan dari !'=, halotananalgesinya lemah,
anestesinya kuat, sehingga kombinasi keduanya ideal sepanjangtidak ada indikasi kontra.
Kombinasi dengan adrenalin sering menyebabkan disritmia, sehingga penggunaan
adrenalin harus dibatasi. Adrenalin dianjurkan dengan pengenceran1#'44.444 % Gg/kg&.ada
bedah sesar, halotan dibatasi maksimal 1 ol?, karena relaksasi uterusakan menimbulkan
perdarahan. $alotan menghambat pelepasan insulin, meninggikan kadar gula darah.
Kira)kira '4? halotan dimetabolisir terutama di hepar secara oksidatif menjadikomponen
bromin, klorin, dan asam trikloro asetat. "ecara reduktif menjadi komponenfluorida dan produk
non)olatil yang dikeluarkan le-at urin. etabolisme reduktif inimenyebabkan hepar kerja
keras, sehingga merupakan indikasi kontra pada penderita gangguan hepar, pernah dapat halotan
dalam -aktu kurang tiga bulan atau pasienkegemukan. asca pemberian halotan sering
menyebabkan pasien menggigil.1
D. -nflu!an
0nfluran %etran, aliran& merupakan halogenisasi eter dan cepat populer setelahada
kecuriagan gangguan fungsi hepar oleh halotan pada pengguanan berulang. ada005
menunjukkan tanda)tanda epileptik, apalagi disertai hipokapnia, karena itu
hindari penggunaannya pada pasien dengan ri-ayat epilepsi, -alaupun ada yang
beranggapan bukan indikasi kontra untuk dpakai pada kasus dengan ri-ayat epilepsi.
Kombinasidengan adrenalin lebih aman ( kali dibanding halotan.1
0nfluran yang dimetabolisme hanya '):? oleh hepar menjadi produk non)olatil yang
dikeluarkan le-at urin. "sisanya dikeluarkan le-at paru dalam bentuk asli.7nduksi dan pulih dari
anestesia lebih cepat dibanding halotan. 8asodlatasi serebralantara halotan dan isofluran.1
0fek depresi napas lebih kuat dibanding halotan dan enfluran lebih iritatif dibanding
halotan. Depresi terhadap sirkulasi lebih kuat dibanding halotan, depresilebih jarang
menimbulkan aritmia. 0fek relaksasi terhadap otot lurik lebih baik dibanding halotan.1
-. Isoflu!an
16
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 8/34
7sofluran %foran, aeran& merupakan halogenasi eter yang pada dosis anestetik atau
subanestetik menurunkan laju metabolisme otak terhadap oksigen, tetapimeninggikan aliran
darah otak dan tekanan intrakranial. eninggian aliran darah otak dan tekanan intrakranial ini
dapat dikurangi dengan teknik anestesi hiperentilasi,sehingga isofluran banyak digunakan untuk
bedah otak.
0fek terhadap depresi jantung dan curah jantung minimal, sehingga digemariuntuk
anestesi teknik hipotensi dan banyak digunakan pada pasien dengan gangguankoroner. 7sofluran
dengan konsentrasi H 1? terhadap uterus hamil menyebabkanrelaksasi dan kurang responsif jika
diantisipasi dengan oksitosin, sehingga dapatmenyebabkan perdarahan pasca persalinan. Dosis
pelumpuh otot dapat dikurangisampai 1/( dosis biasa jika menggunakan isofluran.1
#. Desflu!an
Desfluran %suprane& merupakan halogenasi eter yang rumus bangun dan efek klinisnya
mirip isofluran. Desfluran sangat mudah menguap dibandingkan dengananestetik olatil lainnya,
sehingga perlu menggunakan apori>er khusus %T0;)9&. Titik didihnya mendekati suhu ruangan
%'(.C;&. potensinya rendah %A; 9.4?&. 7a bersifatsimpatomimetik menyebabkan takikardia
dan hipertensi. 0fek depres napasnya sepertiisofluran dan etran. Desfluran merangsang jalan
napas atas, sehingga tidak digunakanuntuk induksi anestesia.1
0. Se+oflu!an
"eofluran %ultane& merupakan halogenasi eter. 7nduksi dan pulih dari anestesilebih cepat
dibandingkan dengan isofluran. 2aunya tidak menyengat dan tidak merangsang jalan napas,
sehingga digemari untuk induksi anestesi inhalasi disampinghalotan.0fek terhadap
kardioaskuler cukup stabil, jarang mnyebabkan aritmia. 0fek terhadap sistem saraf pusat seperti
isofluran dan belum ada laporan toksik terhadaphepar. "etelah pemberian dihentikan seofluran
cepat dikeluarkan oleh badan.Ialaupun dirusak oleh kapur soda %soda lime, baralime&, tetapi
belum ada laporanmembahayakan terhadap tubuh manusia.1
4.1.* umatan anestesi
+umatan inhalasi biasanya menggunakan campuran !'= dan =' (#1 ditambah halotan
4,)' ol? atau enfluran ')* ol?, atau isofluran ')* ol?, atau seofluran ')* ol?
bergantung apakah pasien bernapas spontan, dibantu %assisted&, atau dikendalikan %controlled&.
17
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 9/34
+umatan anestesi bertujuan menciptakan keadaan hypnotic, analgesia cukup dan
relaksasi otot lurik.+umatan anestesi pasien ini mennggunakan !'= # =' dan ditambah
seoflurance 1)' ol?.1,',(
4.2 Sistem espi!asi
4.2.1 Pene!tian espi!asi
+espirasi adalah peristi-a menghirup udara dari luar yang mengandung =ksigen serta
menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida keluar dari tubuh.
+espirasi adalah pertukaran gas antara indiidu dan lingkungan atau keseluruhan proses
pertukaran gas antara udara atmosfir dan darah, dan antara darah dengan sel)sel tubuh. +espirasi
adalah pertukaran gas, yaitu oksigen %='& yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel dan
karbondioksida %;='& yang dihasilkan dari metabolisme tersebut dikeluarkan dari tubuh melalui
paru.
"istem respirasi adalah system organ yang berfungsi untuk mengambil = ' dari atmosfer
ke dalam sel)sel tubuh untuk mentranspor ;=' yang dihasilkan sel)sel tubuh kembali ke
atmosfer. =rgan)organ respiratorik juga berfungsi untuk produksi bicara dan berperan dalam
keseimbangan asam basa, pertahanan tubuh mela-an benda asing, dan pengaturan hormonal
tekanan darah.*
4.2.2 Anatomi Salu!an espi!asi 1&
"ecara anatomis sistem respirasi dibagi menjadi bagian atas %upper & terdiri dari hidung,
ruang hidung, sinus paranasalis dan faring yang berfungsi menyaring, menghangatkan dan
melembabkan udara yang masuk ke saluran pernapasan dan bagian ba-ah % lower & terdiri dari
laring, trakea, bronki, bronkioli, dan aleoli. "ecara fisiologis sistem respirasi dibagi menjadi
bagian konduksi dari ruang hidung sampai bronkioli terminalis dan bagian respirasi terdiri dari
bronkioli respiratorius sampai aleoli. aru kanan terdiri dari tiga lobi %atas, tengah dan ba-ah&
dan paru kiri dua lobi %atas dan ba-ah&.1
18
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 10/34
A. Salu!an Nafas Baian Atas
a. /idun
$idung berfungsi untuk menyaring, menangkap, dan membersihkan udara
inspirasi dari partikel)partikel yang berukuran H14Gm. ermukaan rongga hidung bersifat
lembab karena mukus dan hangat karena aliran darah.
8olume hidung orang de-asa J'4 m3 tetapi permukaannya diperluas oleh conchae
nasalis. ada manusia, olume udara yang mele-ati hidung berkisar 14.444 3 1.444 3
per hari. ada pernafasan normal, 4? dari resistensi total saluran nafas berasal dari
resistensi terhadap aliran udara dalam hidung. +esistensi tersebut meningkat pada infeksi
iral atau dengan peningkatan aliran udara dalam hidung. +esistensi tersebut meningkat
pada infeksi iral atau dengan peningkatan alairan udara, seperti pada saat olahraga.
2agian dalam hidung dilapisi oleh sel)sel epitel pernafasan dan sel)sel sekretorik. "el)sel
sekretorik memproduksi mediator inflamasi dan interferon yang merupakan lini pertama
dari sitem pertahanan tubuh.
6jung saraf olfaktorius berada dimukosa hidung. "araf inilah yang memberikan
fungsi lain bagi hidung, yaituorgan penghidu. Duktus lakrimalis juga bermuara di rongga
hidung, mengalirkan air mata ke rongga hidung.
Terdapat empat buah sinus paranasalis %sinus frontalis, maksilaris, etmoidalis, dan
sfenoidalis& yang bermuara dirongga hidung. Lungsi dari sinus adalah untuk mengurangi
berat tulang tengkorak, memberikan resonansi pada suara dan memberikan perlindungan
kepada otak terhadap trauma frontal. "inus)sinus paranasalis dilapisis oleh sel)sel efitel
bersilia. "el)sel tersebut memfasilitasi pergerakan mukus daris aluran nafas atas dan
membersihkan saluran hidung utama setiap 1 menit. =stia dari sinus maksilaris terletak
19
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 11/34
pada tepi atas yang memungkinkan terjadinya retensi mukus. +etensi mukus
memudahkan terjadinya infeksi sekunder sehingga menyebabkan sinusitis.
%. #a!inanjang faring sekitar 1', cm dan dibagi menjadi tiga bagian yaitu nasofaring,
orofaring dan laringofaring. Laring dile-ati oleh udara yang masuk melalui hidung ke
laring dan makanan yang masuk melalui mulut ke esofagus. Tuba eustachius kiri dan
kanan bermuara di nasofaring, menghubungkan telinga tengah dengan nasofaring. Tuba
ini berfungsi untuk menyamakan tekanan ditelinga tengah dengan telinga luar.
Ada tiga kelenjar limfe yang berada didaerah faring, disebut tonsil. Dua tonsil
palatina di orofaring dan satu tonsil faringeal/adenoid di nasofaring.
. $a!in
3aring berada diba-ah faring, diantara ertebra serikal *)9. 3aring tersusun atas
beberapa tulang ra-an, yang terbesar adalah tulang ra-an tiroid. "truktur)struktur utama
pada laring adalah epiglotis, aritenoid dan pita suara. 2ial terinfeksi, struktur)struktur
tersebut dapat mengalami edema dan meningkatkan resistensi jalan nafas secara
signifikan.
=tot)otot yang menempel pada tulang)tulang ra-an dilaring dapat membuat pita
suara menjadi tegang atau kendur. Ketegangan pita suara akan mempengaruhi tinggi
rendah suara yang keluar. +uang diantara pita suara disebut glotis. Tulang ra-an lainnya
adalah epiglotis ya ng menutupi sebagian dari pintu masuk sebelah atas laring. 0piglotis
dan aritenoid berfungsi untuk menutupi laring ketika menelan makanan sehingga
makanan tidak masuk ke trakea. 5erakan menelan adalah koordinasi sempurna otot)otot
20
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 12/34
dan struktur dilaring. asien dengan penyakit neuromuskular dapat kehilangan koordinasi
tersebut. Akibatnya, risiko aspirasi meningkat dan meningkatkan pula risiko pneumonia.
2. Salu!an Nafas Baian Baa,
=rgan)organ saluran nafas ba-ah berada didalam rongga thoraks. "aluran nafas
ba-ah terdiri atas pohon trakeobronkial dan aleoli. Disebut pohon trakeobronkial karena
percabangan ini mirip sebuah pohon, hanya terbalik posisinya.
a. T!a,ea 5Batan Teno!o"6
Trakea adalah saluran berbentuk tabung dengan panjang sekitar 11cm. Trakea
tersusun atas 1)'4 cincin tulang ra-an yang berbentuk ; yang tidak mudah tertutup
%kolaps&, letaknya saling berdekatan dan diantaranya hanya terdapat jaringan lunak.
Trakea dilapisi oelh mukosa pernafasan. "el goblet memproduksi mukus yang secara
kontinyu akan bergerak menuju faring. Tertutupnya trakea dapat disebabkan oleh
adanya tumor atau infeksi yang dapat menyebabkan pembesaran kelenjar limfe sehingga
trakea menjadi tertekan dan menutup. "umbatan pada trakea dapat juga disebabkan oleh
benda)benda asing yang masuk kedalam trakea.
21
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 13/34
Trakea bercabang menjadi ' cabang utama bronkus. ;abang utama bronkus
kemudian bercabang menjadi bronkus lobaris, yang masing)masing bercabang menjadi
cabang)cabang yang lebih kecil %bronkiolus& sampai mencapai aleolus. erbedaan
bronkus dan bronkiolus bukan hanya terletak pada ukuran namun juga pada adanya
jaringan kartilago, tipe epitel dan sumber perdarahan. "aluran nafas terus membagi
secara dikotomus atau asimetrik sampai mencapai bronkiolus terminalis %saluran nafas
terkecil tanpa aleoli&. "etiap percabangan saluran nafas mengecilkan diameter saluran
nafas tetapi luas permukaan totalnya terus bertambah.
%. B!on,us dan %!on"iolus
aru)paru adalah organ berbentuk kerucut yang berada didalam rongga toraks.
"etiap paru terdiri dari ribuan aleoli dan kapiler. aru kanan lebih besar daripada paru
kiri. aru kanan dibagi menjadi tiga lobus yaitu superior, media dan inferior. "edangkan
paru kiri dibagi menjadi dua lobus yaitu superior dan inferior.
2ronkus primer dan sekunder mempunyai cincin tulang ra-an yang dapat
mencegah kolaps. 2ronkus akan bercabang)cabang membentuk saluran yang lebih kecil
yang dindingnya hanya terdiri dari lapisan otot)otot polos, cabang kecil ini disebut
bronkiolus. 2ronkus akan bercabang)cabang lagi dan berakhir sebagai kantong aleolar
yang disebut sebagai aleolus.
22
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 14/34
. Al+eoli
Aleoli berbentuk poligonal dan berdiameter '4Gm. 6mumnya, orang de-asa B14:
aleoli. Lungsi aleoli adalah untuk mendistribusikan udara cukup dekat dengan darah
sehingga bisa terjadi pertukaran gas secara pasif, yang lebih dikenal dengan istilah
difusi. Terdapat dua karakteristik dari aleoli yang mendukung terjadinya proses difusi.
ertama, dinding aleolus terdiri atas satu lapisan sel, begitu juga dengan jaring)jaring
kapiler yang mengelilinginya, sehingga antara udara dan darah hanya dipisahkan oleh
lapisan yang ketebalannya kurang dari 1 mikron. 3apisan ini disebut sebagai membran
respirator. Kedua, ada berjuta)juta aleoli, sehingga bila dijumlahkan maka luas
permukaan aleoli sekitar )144 mm'. $al ini memungkinkan terjadinya pertukaran
gas dengan cepat.
Ada dua macam sel yang membentuk dinding aleoli, yaitu sel tipe 1 dan tipe '.
ada keadaan normal rasio perbandingan jumlah sel tipe 1 dan sel tipe ' adalah 1#1. "el
tipe 1 mengisi @9? ) @:? permukaan aleoli, merupakan tempat pertukaran gas utama.
"el tipe1 memiliki sitoplasma yang tipis sehingga mendunkung difusi gas secara
optimal. embran basal tipe 1 dan endotel kapiler bergabung sehingga jarak untuk difusi gas berkurang. "el tipe ' kecil dan berbentuk kuboid, umunya ditemukan disudut
aleolus. "el tipe ' menempati '? ) *? luas permukaan aleolus. "el tipe ' mampu
mensintesis surfaktan yang berguna untuk mengurangi tegangan permukaan aleolus
dan meregenerasi struktur aleolar yang terluka.
23
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 15/34
4.2.3 )!an Penun7an Pe!nafasan&
Disamping organ) organ utama pernafasan,
beberapa organ lain juga berperan dalam
suatu proses pernafasan atau
mempunyai pengaruh terhadap berfungsinya pernafasan dengan baik.
a. leura
leura adalah selaput kedap udara yang melapisi permukaan luar paru %iseral& dan
dinding dada %pleura parietal&. embran ini menghasilkan cairan serosa yang berfungsiuntuk mencegah terjadinya gesekan antara pleura iseral dan parietal.
b. ediastinum
ediatinum adalah bagian rongga toraks yang membatasi paru kanan dan kiri.
ediastinum merupakan perluasan dari sternum sampai ertebra torakal dan fasia
dileher samapi kediafragma. =rgan)organ yang berada di rongga mediastinum adalah
jantung, pembuluh darah besar, esofagus, sebagian trakea, timus, kelenjar limfe dan
bronkus primer.
c. Diafragma
Diafragma merupakan otot pernafasan utama, berupa otot yang berbentuk kubah dan
memisahkan rongga thoraks dan rongga abdomen. Kontraksi otot diafragma akan
menyebabkan kubah menjadi rata dan rongga toraks bertambah luas.d. =tot)otot interkosta
=tot)otot interkosta berada diantara tulang iga. =tot)otot ini mempertahankan bentuk
toraks. =tot)otot interkostal terdiri dari otot interkostal eksterna dan interna.=tot interkostal eksterna berada disebelah luar dari tulang iga. =tot ini melintang dari
bagian inferior tulang iga sampai bagian iga diba-ahnya. 2ila otot)otot ini
berkontraksi, tulang)tulang iga akan bergerak ke atas dan ke luar, sehingga terjadi
peningkatan diameter transersal rongga toraks. =tot interkostal interna berada
dibagian dalam tulang iga. 2iala otot ini berkontraksi, ukuran rongga akan berkurang.e. =tot)otot abdomen
=tot)otot abdomen merupakan otot ekpirasi utama. =tot abdomen dibagi menjadi otot
abdomen transersal, abdomen oblik interna dan eksterna. Kontraksi otot)otot abdomen
24
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 16/34
akan meningkatkan tekanan intraabdomen dan organ)organ didalam abdomen akan
mendorong diafragma keatas, sehingga rongga toraks semakin sempit.
4.2.4 #isioloi Sistem espi!asi
+espirasi adalah pertukaran gas)gas antara organisme hidup dan lingkungan sekitarnya.
ada manusia dikenal dua macam respirasi yaitu eksternal dan internal. 1
+espirasi eksternal ialah pertukaran gas)gas antara darah dan udara sekitarnya.
ertukaran ini meliputi beberapa proses yaitu#1
1. 8entilasi # proses masuk udara sekitar dan pembagian udara tersebut ke aleoli.
'. Distribusi # distribusi dan percampuran molekul)molekul gas intrapulmoner.
(. Difusi # masuknya gas)gas menembus selaput aleoli)kapiler.
*. erfusi# pengambilan gas)gas oleh aliran darah kapiler paru yang adekuat.
+espirasi internal ialah pertukaran gas)gas antara darah dan jaringan. ertukaran ini
meliputi beberapa proses yaitu#
1
1. 0fisiensi kardiosirkulasi dalam menjalankan darah kaya oksigen.
'. Distribusi kapiler.
(. Difusi, perjalanan gas ke ruang interstitial dan menembus dinding sel.
*. etabolisme sel yang melibatkan en>im.
Lungsi utama respirasi ialah pertukaran =' dan ;=' antara darah dan udara pernapasan.
Lungsi tambahan ialah pengendalian keseimbangan asam basa, metabolisme hormon dan
pembuangan partikel. aru ialah satu)satunya organ tubuh yang menerima darah dari seluruh
curah jantung.1
25
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 17/34
4.2.& (e"anisme Pe!napasan
8entilasi adalah istilah untuk pergerakan udara dari dan keluar aleoli. Dua aspek entilasi
adalah inhalasi dan ekshalasi, yang dijalankan oleh system saraf dan otot)otot pernafasan. usat
pernafasan terletak di medulla oblongata dan pons. Lungsi khususnya akan dibahas pada bagian
berikut, tetapi adalah medulla yang membangkitkan impuls untuk otot)otot pernafasan.
9
=tot)otot yang dimaksud adalah diafragma dan muskuli interkostale eksterni serta interni.
Diafragma adalah otot berbentuk kubah di ba-ah paru)paru< ketika otot ini berkontraksi,
diafragma akan mendatar dan bergerak ke ba-ah. uskuli interkostale eksterni menarik iga ke
atas dan ke sisi luar, dan muskuli interkostale interni menarik iga ke ba-ah dan ke dalam.
8entilasi adalah hasil kerja otot respirasi yang menghasilkan perubahan tekanan dalam aleoli
dan pohon bronkial.
Dengan memperhatikan proses pernapasan, ada tiga penekanan penting, yaitu#9
1. Tekanan atmosfer# tekanan udara di sekitar kita. ada permukaan laut, tekanan atmosfer
adalah F94 mm$g. Tentu saja pada ketinggian yang lebih, tekanan atmosfer menurun.
'. Tekanan interpleural# tekanan dalam ruangan potensial pleura antara pleura parietal dan
pleura iseral. +uang ini lebih tepat disebut potensial daripada ruang yang nyata. "uatu
26
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 18/34
lapisan tipis cairan serosa menyebabkan dua membran pleura terpisah satu sama lain.
Tekanan intrapleural senantiasa sedikit diba-ah tekanan atmosfer %sekiar F9 mm$g&,
dan ini disebut tekanan “negatif. aru)paru yang elastis selalu cenderung kolaps dan
menarik pleura iseralis menjauhi pleura parietalis. !amun, cairan serosa mencegah
kedua membran pleura ini terpisah.
(. Tekanan intra pulmonal# tekanan dalam pohon bronkus dan aleoli. Tekanan ini
berfluktuasi antara di ba-ah dan di atas tekanan atmosfer selama masing)masing siklus
pernafasan.
"ehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukkan udara (inspirasi) dan
pengeluaran udara ( ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam, yaitu
pernapasan dada dan pernapasan perut. ernapasan dada dan perut terjadi secara bersamaan.
a. ernapasan Dada
ernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk.ekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
1&. Lase inspirasiLase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada
mengembang.engembangan rongga dada menyebabkan olume paru)paru juga
mengembang akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan
di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk
'& Lase ekspirasiLase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antartulang rusuk ke posisi semula
yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. +ongga dada
yang mengecil menyebabkan olume paru)paru juga mengecil sehingga tekanan di dalam
rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar. $al tersebut menyebabkan udara
dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
b. ernapasan erut
ernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktiitas
otot)otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada. ekanisme pernapasan
perut dapat dibedakan menjadi dua fase, yakni#
1) Fase inspirasi
Lase inspirasi merupakan kontraksi otot diafragma sehingga mengembang, akibatnya paru)
paru ikut mengembang.$al tersebut menyebabkan rongga dada membesar dan tekanan
udara di dalam paru)paru lebih kecil daripada tekanan udara luar sehingga udara luar dapat
masuk ke dalam.
27
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 19/34
'& Lase ekspirasi
Lase ekspirasi merupakan fase relaksasi otot diafragma %kembali ke posisi semula&
sehingga rongga dada mengecil dan tekanan udara di dalam paruparu lebih besar daripada
tekanan udara luar, akibatnya udara keluar dari paru)paru.
2.1.' Pe!tu"a!an 0as Dalam Pe!napasan
Ada dua tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida# paru)paru dan jaringan tubuh.
ertukaran gas antara udara di aleoli dan darah di kapiler pulmonal disebut respirasi eksternal.
ada keadaan ini “eksternal berarti pertukaran yang melibatkan udara dari lingkungan eksternal.
+espirasi internal adalah pertukaran gas antara darah dalam kapiler sistemik dan cairan jaringan
%sel& pada tubuh.9
6dara yang kita hirup %atmosfer bumi& mengandung kurang lebih '1? oksigen dan
4,4*? karbon dioksida. eskipun sebagian besar %F:?& kandungan atmosfer adalah nitrogen,
gas ini tidak secara fisiologis tersedia untuk kita, sehingga kita kemudian mengeluarkannya.
6dara yang kita keluarkan ini juga mengandung kurang lebih 19? oksigen dan *, karbon
dioksida, sehingga jelas bah-a sejumlah oksigen tetap berada dalam tubuh, dan karbon dioksida
yang dihasilkan sel dihembuskan keluar.9
umlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung pada kebutuhan dan
hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis
bahan makanan yang dimakan. ekerja)pekerja berat termasuk atlit lebih banyak membutuhkan
oksigen dibanding pekerja ringan. $al ini karena pekerja berat lebih banyak memerlukan energi
sehingga untuk menghasilkan energi yang banyak, tubuh membutuhkan oksigen yang banyak
28
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 20/34
pula untuk membakar bahan sumber energi. Demikian juga seseorang yang memiliki ukuran
tubuh lebih besar, dengan sendirinya membutuhkan oksigen lebih banyak. "eseorang yang
memiliki kebiasaan memakan lebih banyak daging akan membutuhkan lebih banyak oksigen
daripada seseorang yang memakan sayur)sayuran.
"ebagian besar oksigen diangkut oleh darah dengan terikat pada hemoglobin dalm sel
darah %meskipun beberapa oksigen terlarut dalam plasma darah, tetapi ini tidak cukup untuk
kelangsungan hidup&. ineral besi adalah bagian hemoglobin dan memberikan kemampuan
kepada protein ini untuk memba-a oksigen.
=ksigen berdifusi dari bagian konduksi paru ke bagian respirasi paru sampai ke aleoli.
"etelah =' menembus epitel aleoli, membrana basalis dan endotel kapiler, dalam darah sebagian
besar =' bergabung dengan hemoglobin %@F?& dan sisanya larut dalam plasma %(?&. 1
De-asa muda pria jumlah darahnya JF ml/kg, -anita J9 ml/kg. "atu ml darah pria
mengandung *,(),@ juta eritrosit, -anita (,), juta eritrosit. "atu sel eritrosit mengandung
kira)kira ':4 juta molekul $b. "atu molekul $b sanggup mengikat * molekul =' membentuk
$b=' oksi)hemoglobin. "atu gram $b dapat mengikat 1,(*)1,(@ ml ='.1
$b adalah protein konjugasi dengan berat molekul 99,F44. 2entuk $b normal hanya $bA
%adult, de-asa& mengandung banyak ',( D5 %Dihospho5liserat& yang memudahkan =' lepas
dari $b dan $bL %fetal& mengandung sedikit ',( D5. $bL menghilang setelah bayi berusia *)9
bulan.enis $b lain abnormal.yo$b adalah jenis $b yang berada di otot lurik yang hanya
sanggup mengikat 1 molekul =' dan melepas =' kalau benar)benar a=' rendah.1
Dalam keadaan normal 144 ml darah yang meninggalkan kapiler mengangkut '44 ml = '.
+ata)rata de-asa muda normal membutuhkan =' setiap menitnya '' ml. =ksigen yang masuk
ke dalam darah dari aleoli sebagian besar diikat oleh $b dan sisanya larut dalam plasma#1
=' $b M))H $b=' %@F?&
=' plasma M))H larut %(?&
ika semua molekul $b mengikat =' secara penuh, maka saturasinya 144?.ika
kemampuan setiap molekul $b hanya mengikat ' molekul =', maka saturasinya 4?. umlah ='
29
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 21/34
yang larut dalam 144 ml darah adalah 4,'@ ml pada tekanan a= ' @ mm$g dan tunduk pada
hukum $enry.1
Konsentrasi gas N a B tekanan bagian
a N koefisien kelarutan gas dalam darah pada suhu tertentu.
ada suhu normal a =' N 4,44( ml/dl/mm$g
7katan oksigen)hemoglobin dibentuk di dalam paru)paru, yang memiliki =' tinggi.
!amun, ikatan ini relatie tidak stabil, dan ketika darah mele-ati jaringan dengan =' rendah,
ikatan pecah, dan oksigen dilepas ke jaringan. ada keadaan jaringan rendah konsentrasi =',
oksigen berlebih yang ada di hemoglobin akan dilepaskan. 7ni berarti bah-a jaringan aktif,
seperti otot yang bekerja, menerima lebih banyak oksigen untuk menjalankan respirasi sel.
Laktor lain yang meningkatkan pelepasan oksigen dari hemoglobin adalah ;=' yang tinggi
%pada p$ yang rendah& dan temperature yang tinggi, keduanya juga merupakan karakteristik
jaringan yang aktif.
Dalam keadaan biasa, manusia membutuhkan sekitar (44 cc oksigen sehari %'* jam& atau
sekitar 4, cc tiap menit. Kebutuhan tersebut berbanding lurus dengan olume udara inspirasi
dan ekspirasi biasa, kecuali dalam keadaan tertentu saat konsentrasi oksigen udara inspirasi
berkurang atau karena hal lain, misalnya konsentrasi hemoglobin darah berkurang. Di dalam
proses pertukaran =' dan ;=', oksigen yang dibutuhkan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler
darah yang menyelubungi aleolus. "elanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh >at -arna
darah atau pigmen darah %hemoglobin& untuk diangkut ke sel)sel jaringan tubuh. "ecara
sederhana, pengikatan oksigen oleh hemoglobin dapat diperlihatkan menurut persamaan reaksi
bolak)balik berikut ini#F
30
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 22/34
+eaksi di atas dipengaruhi oleh kadar =', kadar ;=', tekanan =' %='&, perbedaan kadar
=' dalam jaringan, dan kadar =' di udara. roses difusi oksigen ke dalam arteri demikian juga
difusi ;=' dari arteri dipengaruhi oleh tekanan =' dalam udara inspirasi.Tekanan seluruh udaralingkungan sekitar 1 atmosfer atau F94 mm $g, sedangkan tekanan =' di lingkungan sekitar 194
mm $g. Tekanan oksigen di lingkungan lebih tinggi daripada tekanan oksigen dalam aleolus
paru)paru dan arteri yang hanya 14* mm $g. =leh karena itu, oksigen dapat masuk ke paru)paru
secara difusi.F
Dari paru)paru, =' akan mengalir le-at ena pulmonalis yang tekanan = ')nya 14* mm
$g< menuju ke jantung. Dari jantung, =' mengalir le-at arteri sistemik yang tekanan = ')nya 14*
mm $g menuju ke jaringan tubuh yang tekanan =' )nya 4 *4 mm $g. Di jaringan, =' ini akandipergunakan. Dari jaringan, ;=' akan mengalir melalui ena sistemik ke jantung. Tekanan ;='
di jaringan di atas * mm $g, lebih tinggi dibandingkan ena sistemik yang hanya * mm$g.
Dari jantung, ;=' mengalir le-at arteri pulmonalis yang tekanan ;=')nya sama, yaitu * mm
$g. Dari arteri pulmonalis, ;=' masuk ke paru)paru lalu dilepaskan ke udara bebas. 6ntuk lebih
jelasnya perhatikan skema berikut.
31
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 23/34
"etiap 144 mm( darah dengan tekanan oksigen 144 mm$g dapat mengangkut 1@ cc
oksigen. 2ila tekanan oksigen hanya *4 mm $g maka hanya ada sekitar 1' cc oksigen yang
bertahan dalam darah.
Karbon dioksida %;='& adalah hasil metabolisme aerobik dalam jaringan perifer dan
produksinya bergantung jenis makanan yang dikonsumsi.engangkutan karbondioksida sedikit
lebih rumit.Dalam darah sebagian besar ;=' %F4?& diangkut dan diubah menjadi asam karbonat
%$;=(&dengan bantuan en>im carbonic anhydrase %;A&."ebagian kecil ;=' diikat oleh $b
dalam sel eritrosit. "isa ;=' %'(?& larut dalam plasma#1,9
;=' $'= M))H $ $;=() %F4?&
;=' lasma M))H 3arut %'(?&
;=' $b!$'M))H $ $b!$;==) %sisanya&
Ketika karbondioksida memasuki darah, sebagian besar berdifusi menuju sel darah
merah, yang di dalamnya terdapat en>im karbonik anhidrase. 0n>im mini %yang mengandung
seng& mengatalisis reaksi karbon dioksida dan air untuk membentukasam karbonat#
;=' $'= $';=(
Asam karbonat kemudian mengalami disosiasi#
$';=( $ $;=()
32
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 24/34
7on bikarbonat berdifusi keluar dari sel darah merah menuju plasma, meninggalkan ion
$idrogen %$& di dalam sel darah merah. 7on $ yang banyak akan cenderung membuat sel darah
merah terlalu asam, tetapi hemoglobin bertindak sebagai dapar untuk mencegah asidosis. 6ntuk
mempertahankan keseimbangan ionik, ion klorida %;l )& dari plasma klorida. ;=' berada di dalam
plasma sebagai bagian ion $;=(). Ketika darah mencapai paru, daerah dengan ;=' yang lebih
rendah, reaksi ini akan membalik, ;=' akan kembali dibentuk dan berdifusi menuju aleoli
untuk diekshalasi.9
Tiap liter darah hanya dapat melarutkan *,( cc ;= ' sehingga mempengaruhi p$ darah
menjadi *, karena terbentuknya asam karbonat yang menyebabkan darah bersifat asam.
Keasaman tersebut dinetralkan oleh ion)ion natrium dan kalium dalam darah.
engangkutan ;=' oleh darah dapat dilaksanakan melalui ( cara, yakni sebagai berikut#
a. Karbondioksida larut dalam plasma, dan membentuk asam karbonat dengan
en>im anhidrase %F? dari seluruh ;='&. b. Karbondioksida terikat pada hemoglobin dalam bentuk karbomino hemoglobin
%'(? dari seluruh ;='&.
c. Karbondioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat %$;=(& melalui proses
berantai pertukaran klorida %F4? dari seluruh ;='&. +eaksinya adalah sebagai
berikut#
5angguan terhadap pengangkutan ;=' dapat mengakibatkan munculnya gejala asidosis
karena turunnya kadar basa dalam darah. $al tersebut dapat disebabkan karena keadaan
pneumoni. "ebaliknya apabila terjadi akumulasi garam basa dalam darah maka muncul geala
alkalosis.
TA203 T0KA!A! A+"7A3
33
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 25/34
T0AT =' %mm$g& ;=' %mm$g&
Atmosfer 194 4,1
6dara aleolar 14* *4
Darah pulmonal %ena& *4 *
Darah sistemik %arteri& 144 *4
;airan jaringan *4 4
2.1.*Volume dan Kapasitas Pa!u
arameter yang sering diukur dalam uji faal paru ialah isi paru dengan beberapa
bagiannya. 7si paru ini menggambarkan fungsi statik paru. Ada dua golongan isi paru, yaitu
yang biasa disebut isi paru dan kapasitas.
a. Volume Pa!u1'8
Ada empat jenis isi paru yang masing)masing berdiri sendiri, tidak saling tercampur,
yaitu #
! "olume Alun napas (tidal volume), yaitu jumlah udara yang dihisap atau dihembuskan
dalam satu siklus napas. Alun napas -aktu istirahat lebih kecil daripada -aktu kerja.
akin berat kerjanya, makin besar alun napas. Tentunya sampai batas tertentu. Apabila
alun napas ini dikalikan dengan frekuensi napas semenit, akan didapat nilai napas
semenit. De-asa 44 ml.
! "olume #adangan inspirasi %7+8, inspiratory reserve volume& , yaitu jumlah maksimal
udara yang masih dapat diinspirasi setelah akhir inspirasi tenang. umlah udara
melebihi olume tidal, yang biasa dicapai dengan bernapas sedalam mungkin.
!ormalnya, berkisar dari '444 sampai (444 ml %rata)rata de-asa 144 ml&.! "olume #adangan ekspirasi%0+8, ekspiratory reserve volume& , yaitu jumlah maksimal
udara yang masih dapat dihembuskan sesudah akhir ekspirasi tenang. umlah udara
melebihi tidal olume, yang bisa dikeluarkan dengan ekshalasi paling kuat.ada
pernafasan tenang, ekspirasi terjadi secara pasif, tidak ada otot ekspirasi yang bekerja.
0kspirasi hanya terjadi oleh daya lenting dinding dada dan jaringan paru semata)mata.
osisi rongga dada dan paru pada akhir ekspirasi ini merupakan posisi istirahat. 2ila
34
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 26/34
dari posisi istirahat ini dilakukan gerak ekspirasi sekuat)kuatnya sampai maksimal,
udara cadangan ekspirasi itulah yang keluar.0kspirasi normal berkisar dari 1444 sampai
144 ml %de-asa 1'44 ml&.
! "olume residu%+8, residual volume& , yaitu jumlah udara yang masih ada di dalam paru
sesudah melakukan ekspirasi maksimal, rata)rata berkisar dari 1444 sampai 144 ml
%de-asa '144 ml&. 6dara residu penting untuk memastikan bah-a adasejumlah udara
dalam paru)paru setiap -aktu, sehingga pertukaran gas akan berkesinambungan,
meskipun di antara tarikan napas.
%. Kapasitas pa!u
!ilai kapasitas ini mencakup dua atau lebih nilai isi paru pada butir %1& di atas.
• $apasitas paru total %T3;, total lung capacity&, 7+8 T8 0+8 +8 , yaitu jumlah
maksimal udara yang dapat dimuat paru pada akhir inspirasi maksimal. De-asa (44
ml.
• $apasitas vital %8;, vital capacity &, 7+8 T8 0+8 , yaitu jumlah maksimal udara
yang dapat dihembuskan dengan sekuat)kuatnya dari posisi akhir inspirasi
maksimal.Dengan kata lain, kapasitas ital adalah jumlah udara yang terlibat pada
inhalasi terdalam yang diikuti oleh ekshalasi terkuat. umlah rata)rata berkisar dari
(44 sampai 444 ml %de-asa ('44 ml&.
•
$apasitas %nspirasi%7;, inspiratory capacity& ,T87+8,yaitu jumlah maksimal udara yangdapat diinspirasi setelah akhir ekspirasi tenang. De-asa '444 ml.
• $apasitas residu fungsional %L+;, functional residual capacity&, 0+8+8 , yaitu jumlah
udara yang masih tertinggal dalam paru pada posisi istirahatsetelah akhir ekspirasi
tenang. De-asa ((44 ml.
35
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 27/34
&ambar' %si dan $apasitas aru
Kapasitas paru berariasi sesuai ukuran dan umur seseorang. =rang yang tinggi memiliki
paru)paru lebih besar daripada orang yang pendek. uga, senakin tua, kapasitas paru)paru kita
akan menurun karena paru)paru kehilangan elastisitasnya dan otot)otot respirasi menjadi kurang
efisien. 6ntuk olume pulmonal berikut, nilai yang diberikan adalah untuk mereka yang berusia
muda dan sehat.
2eberapa olume yang di gambarkan di atas dapat di ukur dengan alat yang disebut
spirometer, yang mengukur pergerakan udara. enyanyi yang terlatih dan musikus yang
memainkan instrumen tiup biasanya mempunyai kapasitas ital yang lebih besar daripada yang
diperkirakan berdasarkan tinggi badan dan umurnya, karena otot respirasi mereka menjadi lebih
efisien dengan “latihan. Keadaan yang sama juga terjadi pada atlet yang melakukan latihan
rutin. !amun, seorang dengan emfisema, harus “bekerja untuk menghembuskan napas, dan
kapasitas ital serta cadangan ekspirasi biasanya lebih rendah daripada rata)rata.
2.1.9 Penatu!an Pe!napasan'
Ada dua jenis mekanisme yang mengatur pernapasan< mekanisme saraf dan mekanisme
kimia-i. Karena setiap perubahan frekuensi dan kedalaman pernapasan ditimbulkan oleh impuls
saraf, kita akan membahas mekanisme saraf lebih dahulu.
1. Penatu!an Sa!af
usat pernapasan terletak di medulla oblongata dan pons, yang merupakan bagian batang
otak. edula merupakan pusat inspirasi dan ekspirasi.9
usat respirasi merupakan kelompok neuron luas terletak di substansia retikuler medula
oblongata dan pons terdiri dari pusat apnestik, area pneumotaksis, area ekspiratori dan area
inspiratori. Diafragma diinerasi oleh nerus frenikus yang keluar dari akar saraf ;(). Trauma
serikal di atas ; akan mengganggu pernapasan spontan karena selain nerus frenikus juga
saraf interkostal terkena.1
36
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 28/34
erangsangan nerus agus akan menyebabkan konstriksi dan sekresi bronkus ia
reseptor muskarinik. "ebaliknya perangsangan terhadap simpatis T1)* akan menyebabkan
dilatasi bronkus ia reseptor beta)'. "timulasi reseptor adrenergik alfa)1 akan menurunkan
sekresi.1
usat inspirasi secara otomatis membangkitkan impuls dalam irama ritmis. 7mpuls ini
berjalan sepanjang saraf menuju otot respirasi untuk merangsang kontraksinya. $asilnya adalah
inhalasi. "aat paru)paru terinflasi, beroreseptor di jaringan paru mendeteksi perengangan ini dan
membangkitkan impuls sensorik menuju medula< impuls ini mulai mendepresi pusat inspirasi. 7ni
disebut refleks inflasi $ering)2auer, yang membantu mencegah paru yang berlebihan.9
Ketika pusat inspirasi terdepresi, terjadilah penurunan impuls yang menuju otot
pernapasan, yang akan berelaksasi untuk menimbulkan ekshalasi. Kemudian pusat inspirasi aktif
kembali untuk memulai siklus pernapasan lain. Ketika dibutuhkan ekshalasi yang lebih kuat,
seperti ketika melakukan latihan, pusat inspirasi mengaktifkan pusat ekspirasi, yang
membangkitkan impuls menuju muskuli interkostale interni dan muskuli abdominis.
Dua pusat pernapasan di pons yang bekerja dengan pusat inspirasi menghasilkan irama
pernapasan normal. usat apneustik memperlama inhalasi, dan kemudian diinterupsi oleh impuls
dari pusat pneumotaksis, yang merupakan salah satu yang mempengaruhi ekshalasi. ada
pernapasan normal, inhalasi berlangsung satu sampai dua detik, diikuti oleh ekshalasi yang
sedikit lebih lama %dua sampai tiga detik&, yang menghasilkan kisaran normal frekuensi
pernapasan antara 1')'4 B/menit.9
Kondisi emosi biasanya mempengaruhi respirasi< ketakutan yang tiba)tiba bisa
menyebabkan terengah)engah dan teriakan, dan kemarahan biasanya mempercepat pernapasan.
ada situasi ini, impuls dari hipotalamus memodifikasi keluaran dari medula. Korteks serebral
mampu mengubah kecepatan atau irama pernapasan kita secara olunter untuk berbicara,
menyanyi, bernapas lebih cepat atau lambat, bahkan untuk berhenti bernapas sekitar satu sampai
dua menit. !amun, perubahan tersebut tidak bisa terus)menerus, dan medula, pada akhirnya akan
mengambil kendali.
2atuk dan bersin merupakan refleks untuk mengeluarkan iritan dari jalan napas< medula
berisi pusat bagi kedua refleks ini. 2ersin dirangsang oleh bahan yang mengiritasi mukosa
37
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 29/34
hidung, dan batuk dirangsang oleh iritasi pada mukosa faring, laring atau trakea Kerja refleks
pada hakikatnya sama untuk keduanya# suatu inhalasi diikuti ekshalasi yang dimulai dengan
penutupan glotis terbuka tiba)tiba dan ekshalasi terjadi eksplosif.2atuk akan langsung
dikeluarkan le-at mulut, sementara bersin langsung dikeluarkan le-at hidung.:
ada batuk, terdapat suatu rangkaian peristi-a otomatis digerakkan oleh lintasan
neuronal medula, menyebabkan efek antara lain# %1& kira)kira ',liter udara diinspirasi<
%'&0piglotis menutup, dan pita suara menutup erat)erat untuk menjerat udara dalam paru<
%(&=tot)otot perut berkontraksi dengan kuat mendorong diafragma, sedangkan otot)otot ekspirasi
lainnya, seperti interkostalis internus, juga berkontraksi kuat, akibatnya tekanan dalam paru
meningkat sampai 144 mm$g atau lebih< %*&ita suara dengan epiglottis sekonyong)konyong
terbuka lebar, sehingga udara bertekanan tinggi dalam paru meledak keluar, biasanya dengan
kecepatan F)144 mil/jam, selanjutnya terdapat penekanan kuat pada paru yang menyebabkan
bronkus dan trakea menjadi kolaps sehingga bagian yang tidak berkartilago ini berinaginasi ke
dalam, akibatnya udara yang meledak tersebut benar)benar mengalir melalui celah)celah bronkus
dan trakea. 6dara yang mengalir dengan cepat tersebut biasanya memba-a pula benda asing
apapun yang terdapat dalam bronkus atau trakea.:
+efleks bersin sangat mirip dengan refleks batuk kecuali bah-a refleks ini berlangsung
pada saluran hidung, bukan pada saluran napas bagian ba-ah.+angsangan yang menimbulkan
refleks bersin adalah iritasi dalam saluran hidung, impuls aferen berjalan dalam nerus 8 menuju
medula, di mana refleks ini dicetuskan.Terjadi serangkaian reaksi mirip dengan reflek batuk<
tetapi, uula ditekan, sehingga sejumlah besar udara dengan cepat melalui hidung, dengan
demikian membantu membersihkan saluran hidung dari benda asing.:
+efleks ekspirasi yang lain adalah menguap. Kebanyakan kita menguap ketika lelah,
tetapi stimulus untuk dan tujuan menguap tidak diketahui dengan pasti. Ada beberapa
kemungkinan, seperti kekurangan oksigen atau akumulasi karbon dioksida, tetapi yang benar) benar pasti belum diketahui. Demikian juga, kita tidak tahu kenapa menguap itu menular, tetapi
dengan melihat seseorang menguap hamper dipastikan membuat diri kita juga menguap.
Penatu!an otot:otot %!on"iolus ole, sistem sa!af dan sistem setempat dilatasi ;simpatis<
pada %!on"iolus.:
38
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 30/34
engaturan lansung bronkiolus karena serabut saraf simpatis sifatnya relatie lemah
karena beberapa serabut ini menembus masuk kebagian pusat dari paru. !amun, cabang bronkus
sangat terpapar dengan noreepinefrin dan epinefrin, yang dilepaskan kedalam darah ole
peransangan simpatis dari medulla kelenjar adrenal. Kedua hormone ini terutama epinefrin,
karena peransangannya yang lebih besar pada reseptor beta adrenergic menyebabkan dilatasi
cabang bronkus.:
Konst!i"si Pa!asimpatis Pada B!on"iolus.:
2eberapa serabut saraf parasimpatis yang berasal dari nerus agus menembus parenkim
paru. "araf ini menyekresikan asetilkolin dan bila diaktiasi akan menyebabkan konstriksi ringan
sampai sedang pada bronkiolus. 2ila proses penyakit seperti asma telah menyebabkan beberapa
konstriksi pada bronkiolus, maka adanya peransangan saraf parasimpatis berikutnya seringkali
memperburuk keadaan. 2ila hal ini terjadi maka pemberian obat)obatan atropine, kadang)kadang
dapat merelaksasikan jalan pernafasan sehingga cukup untuk mengatasi obstruksi.
Kadang)kadang saraf parasimpatis diaktiasi oleh refleB yang berasal dari paru. "ebagian
besar dia-ali dengan iritasi pada membrane epitel jalan nafas itu sendiri, yang dicetuskan oleh
gas beracun, debu, asap rokok, atau infeksi bronchial. +efleB konstriktor bronkiolar juga
seringkali terjadi bila mikroemboli menumbat arteri paru yang kecil.
#a"to!:fa"to! se"!esi lo"al =an se!in men=e%a%"an "onst!i"si %!on"iolus.:
2eberapa substansi yang terbentuk dalam paru itu sendiri sering kali sangat aktif
menyebabkan konstriksi bronkiolus. Dua diantaranya yang penting adalah histamine dan
substansi anafilaksis yang bereaksi lambat. Keduanya dilepaskan dalam jaringan paru oleh sel
mast selama reaksi alergi, terutama yang disebabkan serbuk sari dalam udara. =leh karena itu,
kedua substansi tersebut memegang peranan penting sebagai penyebab obstruksi saluran nafas
yang terjadi pada asma alergika, terutama substansi anafilaksis yang bereaksi lambat.
2ahan iritan yang juga menyebabkan refleB konstriktor parasimpatis pada saluran nafas,
seperti rokok, debu, sulfur dioksida, dan beberapa elemen asam dalam kabut asap dpat memicu
reaksi non saraf setempat yang menyebabkan konstriksi obstruksi jalan nafas.
39
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 31/34
(uous =an melapisi salu!an pe!nafasan dan "e!7a silia untu" mem%e!si,"an 7alan
nafas. .:
"eluruh saluran nafas, dari hidung sampai bronkiolus terminalis, dipertahankan agar tetap
lembab oleh lapisan mucus yang melapisi seluruh permukaan. ucus ini disekresikan sebagian
oleh sel goblet mukosa dalam lapisan eptel saluran nafas, dan sebagian lagi oleh kelenjar
submukosa yang kecil. "elain untuk mempertahankan kelembapan permukaan, mucus juga
menangkap partikel)partikel kecil dari udara inspirasi dan menahannya agar tidak sampai ke
aleoli. ucus itu sendiri dikeluarkan dari saluran nafas dengan cara sebagai berikut#
"eluruh permukaan saluran nafas, baik dalam hidung maupun dalam saluran nafas bagian
ba-ah sampai sejauh bronkiolus terminalis, dilapisi oleh epitel bersilia, dengan kira)kira '44
silia pada setiap sel epitel. "ilia ini terus menerus memukul dengan kecepatan 14)'4 kali perdetik
dan arah kekuatan memukulnya selalu mengarah ke faring. Dengan demikian, silia dalam paru
memeukul kea rah atas, sedangkan silia dalam hidung memukul kea rah ba-ah. ukulan yang
terus menerus ini menyebabkan selubung mucus ini mengalir dengan lambat, pada kecepatan
beberapa milliliter per menit, kea rah faring. Kemudian mucus dan partikel)pertikel yang
dijeratnya ditelan atau dibatukkan keluar.
2. Penatu!an Kimiai '
engaturan kimia-i mengacu pada efek pernapasan terhadap p$ darah dan kadar oksigen
dan karbon dioksida dalam darah. Kemoreseptor yang mendeteksi perubahan dalam gas darah
dan p$ terletak di korpus karotikus dan aortikus dan di dalam medula itu sendiri.
enurunan kadar oksigen darah %hipoksia& dideteksi oleh kemoreseptor di korpus
karotikus dan aortikus. 7mpuls sensorik dibangkitkan oleh reseptor tersebut lalu menjalar
sepanjang nerus agus menuju medula, yang berespons dengan meningkat kedalaman atau
frekuensi respirasi %atau keduanya&. +espons ini akan memba-a lebih banyak udara memasuki
paru)paru sehingga lebih banyak oksigen dapat berdifusi ke darah untuk memperbaiki keadaan
hipoksia.
40
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 32/34
Karbon dioksida akan menjadi masalah jika jumlahnya berlebihan dalam darah, karena
;=' menurunkan p$ ketika bereaksi dengan air untuk membentuk asam karbonat %suatu sumber
ion $&. Artinya, kelebihan ;=' menyebabkan tubuh atau cairan tubuh lain menjadi kurang
alkalis %atau lebih asam&. edula berisi kemoreseptor yang sangat sensitie terhadap perubahan
p$, khususnya penurunan p$. ika di akumulasi ;=' menurunkan p$ darah, medula merespons
dengan meningkatkan respirasi. 7ni tidak untuk tujuan inhalasi, tetapi lebih untuk ekshalasi lebih
banyak ;=' guna meningkatkan p$ kembali ke normal.
=leh karena itu, karbon dioksida pasti merupakan pengatur utama respirasi, dan
alasannya ialah bah-a karbon dioksida mempengaruhi p$ darah. "ebagaimana telah disebutkan,
kelebihan ;=' menyebabkan penurunan p$ darah, suatu proses yang tidak boleh dibiarkan. =leh
karena itu, peningkatan ;=' darah secara cepat dikompensasi oleh peningkatan pernapasan untuk
mengeluarkan lebih banyak ;='.
ada beberapa keadaan, oksigen menjadi pengatur utama respirasi. ertukaran oksigen
dan karbon dioksida di paru)paru pada orang yang mengalami penyakit paru kronis yang parah
seperti emfisema telah menurun. enurunan p$ yang disebabkan oleh akumulasi ;=' dikoreksi
oleh ginjal, tetapi kadar oksigen darah terus menurun. ada akhirnya, kadar oksigen menurun
sampai begitu rendah sehingga member rangsangan sangat kuat untuk meningkatkan frekuensi
dan kedalaman pernapasan.
4.3 -fe" Anestesia Pada Sistem espi!asi1
Anastesia menyebabkan gangguan pada fungsi paru, baik pada pasien yang bernapas
spontan maupun dengan entilasi mekanik. 5angguan =ksegenasi darah terjadi pada sebagian
orang yang menjalani anestesia, oleh karena itu pemberian =' rutin dilakukan dengan fraksi ='
terjaga sekitar 4,( sampai 4,*.
$ipoksemia ringan sampai sedang %saturasi =' antara :? sampai @4?& tetap dapatterjadi pada hampir setengah pasien yang menjalani pembedahan berencana dan menetap mulai
dari beberapa detik sampai (4 menit -alau sudah dilakukan penambahan Li='.
Akibat pertama karena pengaruh anestesia adalah hilangnya tonus otot yang
menyebabkan perubahan keseimbangan antara gaya keluar %otot)otot pernapasan& dan gaya ke
41
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 33/34
dalam %jaringan elastis paru& sehingga kapasitas residu fungsional %L+;& akan turun. eristi-a
ini akan menyebabkan penurunan komplians dan peningkatan resistensi pernafasan.
emberian opioid seperti morfin atau fentanyl dapat dapat mendepresi respon pusat
pernafasan terhadap hiperkarbia. 0fek ini dapat dinetralisasi dengan pemberian antagonis opioid,
yaitu nalokson. =bat anastetik inhalasi juga dapat mendepresi pusat pernafasan dan
menyebabkan perubahan pada aliran darah di paru, sehingga menyebabkan mismatch
entilasi/perfusi dan penurunan oksigenasi.
7nduksi anestesi akan menurunkan kapasitas sisa fungsional %fungsional residual olume&,
mungkin karena pergeseran diafragma ke atas, apalagi setelah pemberian pelumpuh otot.
enggigil pasca anestesi akan meningkatkan konsumsi ='. ada perokok berat mukosa jalan
nafas mudah teransang produksi lendir meningkat, darahnya mengandung $b;= kira)kira 14?
dan kemampuan $b mengikat =' menurun sampai '?. !ikotin akan menyebabkan takikardi
dan hipertensi.
"emua obat inhalasi anestesi meningkatkan kadar a;='. Anestetik inhalasi
meningkatkan ambang apnoe %kadar a;=' turun dimana apnoe terjadi melalui tidak adanya
rangsangan pernapasan yang digerakkan oleh ;='& dan menurunkan respon entilasi terhadap
hipoksia. 0fek terakhir yang sangat penting karena konsentrasi pada subanestetik menekan
peningkatan kompensasi normal dalam entilasi paru yang terjadi selama hipoksia. "emua
maslah depresi pernafasan oleh obat anestesi dapat diatasi dengan entilator mekanik selama
operasi berlangsung. 3ebih jauh, depresan entilator memberi efek terahadap anestetik inhalasi
yang diperkecil dengan rangsangan operasi dan peningkatan lamanya anestesi. =bat anestetik
inhalasi juga menekan fungsi mukosiliar saluran pernafasan. adi anestesi yang berlangsung lama
dapat menyebabkan penimbunan mucus dan dapat menyebabkan atelektasis serta infeksi saluran
pernafasan. Di lain pihak, obat anestetik inhalasi cenderung bersifat bronkodilator. 0fek ini
sudah banyak digunakan pada pasien dengan status asamatikus. 7ritasi pernafasan baik karena batuk atau pengaruh pernafasan lainnya jarang menjadi masalah pada pemberian anestetik
inhalasi. !amun, hal ini relatie umum dengan desfluran dan induksi mungkin lebih sulit untuk
mengerjaan dengan obat tersebut selain koefisien partisi darah# udara yang rendah. Ketajaman
enfluran dapat memperoleh ketahanan nafas yang dapat membatasi kecepatan induksi.
enggunaan seofluran dengan kelarutan dalam darah yang rendah, bau yang tidak menyengat,
42
8/18/2019 Bab IV Tinjauan Pustaka
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-tinjauan-pustaka 34/34
tidak mengiritasi saluran pernafasan, dan kardiaskular yang stabil menyebabkan induksi
inhalasi berjalan dengan cepat dan mulus. 6mumnya, induksi inhalasi berjalan dengan baik.
enambahan !'= saat induksi secara nyata mengurangi kejadian eksitasi. Iaktu induksi akan
menjadi lbih cepat bila seofluran diberikan bersama !'= 99?, dimana -aktu induksi hanya *
detik pada infant dan anak yang lebih tua.
top related