bab ii landasan teori · yang dimaksud dengan fungsi-fungsi pelengkap ialah semua fungsi yang...
Post on 07-Dec-2020
18 Views
Preview:
TRANSCRIPT
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Prosedur
2.1.1. Pengertian Prosedur
Prosedur (Procedure) didefinisikan oleh Lilis Puspitawati dan Sri Dewi
Anggadini (2011:23) bahwa, “Serangkaian langkah/kegiatan klerikal yang tersusun
secara sistematis berdasarkan urutan-urutan yang terperinci dan harus diikuti untuk
dapat menyelesaikan suatu permasalahan.”
Menurut Sedarmayanti (2009:134) Prosedur kerja adalah rangkaian tata kerja
yang berkaitan satu sama lain sehingga menunjukkan adanya suatu urutan tahap demi
tahap serta jalan yang harus ditempuh dalam rangka penyelesaian sesuatu bidang
tugas.
Menurut George R.Terry dalam Umam (2014:151) Prosedur dapat diartikan
sebagai serangkaian tahapan pekerjaan kertas terpilih, biasanya dikerjakan oleh lebih
dari satu orang yang merupakan cara-cara yang ditentukan dan dalam mengadakan
keseluruhan fase utama dari aktivitas kantor.
Menurut Jerry Fitzgerald, Ardra F.Fitzgerald, dan Warren D.Stallings, Jr.
dalam Umam (2014:151) mendefinisikan prosedur merupakan urutan-urutan yang
tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan,
siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan, dan bagaimana mengerjakannya.
7
2.1.2. Prinsip-prinsip Prosedur
Menurut Umam (2014:152) mengatakan bahwa pada hakikatnya, prosedur
kerja disusun agar setiap pekerjaan dapat diselesaikan menurut limit waktu yang
ditentukan. Untuk menyusun prosedur kerja ini diperlukan proses yang panjang dan
dilakukan oleh orang-orang yang kompeten di bidangnya. Penyusunan prosedur kerja
berdasarkan prinsip-prinsip berikut:
1. Rasional: setiap prosedur kerja harus masuk akal dan mudah dipahami sehingga
pekerjaan setiap orang sesuai dengan klasifikasinya agar mudah untuk
dimengerti.
2. Sistematis: menggunakan urutan kerja yang teratur, yakni mengalir dari tahap
pertama sampai tahap selanjutnya.
3. Bersifat operasional: menjelaskan teknis pelaksanaan yang dapat dikerjakan dan
dapat bersifat teoritis.
4. Menggunakan jarak terpendek: setiap pekerjaan sedapat mungkin tidak melalui
jalur atau jenjang yang panjang.
5. Menekankan pada prinsip kerja: semua pekerjaan yang saling berkaitan
ditempatkan secara berurutan.
2.2. Administrasi
2.2.1. Pengertian Administrasi
Menurut Siagian (2006:2) mengatakan bahwa, “Administrasi adalah
keseluruhan proses kerja sama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan
atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”.
8
Menurut Haryadi (2009:1-2) mengemukakan bahwa ada dua pengertian
administrasi yaitu administrasi dalam arti sempit dan administrasi dalam arti luas.
1. Administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan penyusunan dan pencatatan data
dan informasi secara sistematis dengan tujuan untuk menyediakan keterangan
serta memudahkan memperolehnya kembali secara keseluruhan dan dalam satu
hubungan satu sama lain.
2. Administrasi dalam arti luas adalah kegiatan kerja sama yang dilakukan
sekelompok orang berdasarkan pembagian kerja sebagaimana ditentukan dalam
struktur dengan mendayagunakan sumber daya untuk mencapai tujuan secara
efektif dan efesien. Jadi, pengertian administrasi dalam arti luas memiliki unsur-
unsur sekelompok orang, kerja sama, pembagian tugas secara terstruktur,
kegiatan yang runtut dalam proses, tujuan yang akan dicapai, dan pemanfaatan
berbagai sumber.
Intinya, administrasi melingkupi seluruh kegiatan, dan pengaturan hingga pengurusan
sekelompok orang yang memiliki diferensiasi pekerjaan untuk mencapai suatu tujuan
bersama administrasi dapat berjalan dengan dua atau banyak orang terlibat di
dalamnya.
2.2.2. Unsur-unsur Administrasi
Menurut Chrisyanti (2011:10) dalam kegiatan administrasi terdapat 8 unsur
yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya, meliputi:
9
1. Organisasi
Kegiatan mengelompokkan dan menyusun kerangka kerja, jalinan hubungan
kerjasama di antara para pekerja dalam suatu wadah bagi segenap usaha
mencapai tujuan tertentu.
2. Manajemen
Kegiatan yang berfungsi merencanakan, mengorganisasikan, membina,
membimbing, menggerakkan, dan mengawasi sekelompok orang, serta
mengerahkan segenap fasilitas kerja agar tujuan usaha kerjasama yang telah
ditentukan dapat tercapai dengan baik.
3. Komunikasi
Kegiatan menyampaikan berita, pemberian ide, dan gagasan dari seseorang
kepada orang lain, yang bersifat timbal-balik antara pimpinan dengan pimpinan,
pimpinan dengan bawahan, baik secara formal maupun nonformal mewujudkan
usaha kerjasama.
4. Informasi
Kegiatan menghimpun, mencatat, mengolah, menggandakan, menyebarkan, dan
menyimpan berbagai keterangan obyektif yang diperlukan dalam usaha
kerjasama.
5. Personalia
Kegiatan mengatur dan mengurus penggunaan tenaga kerja yang diperlukan
dalam usaha kerjasama.
10
6. Keuangan
Kegiatan mengatur dan mengolah penggunaan segi pembiayaan sekaligus
pertanggungjawaban keuangan dalam usaha kerjasama.
7. Perbekalan
Kegiatan merencanakan, mengurus, dan mengatur penggunaan peralatan
keperluan kerja dalam usaha kerjasama. Mengurus perlengkapan ini penting agar
tidak menimbulkan pemborosan.
8. Humas
Kegiatan menciptakan hubungan dan dukungan yang baik dari lingkungan
masyarakat sekitarnya terhadap usaha kerjasama perusahaan.
2.2.3 Fungsi-fungsi Administrasi
Menurut Siagian (2006:83) dikalangan para sarjana belum terdapat satu
konsensus bulat mengenai jumlah fungsi-fungsi administrasi dan manajemen.
Konsensus yang telah dicapai ialah bahwa pada dasarnya keseluruhan fungsi
administrasi dan manajemen itu dapat dibagi menjadi dua klasifikasi utama, yaitu:
1. Fungsi Organik
Semua fungsi yang mutlak harus dijalankan oleh administrasi dan manajemen.
Ketidakmampuan untuk menjalankan fungsi-fungsi itu akan mengakibatkan
lambat atau cepat matinya organisasi. Dalam bagian-bagian lanjutan dari buku ini
yang akan dibahas adalah fungsi-fungsi organik itu. Juga akan diberikan
beberapa contoh tentang berbagai teori yang telah dikemukakan oleh para
sarjana.
11
2. Fungsi Pelengkap
Yang dimaksud dengan fungsi-fungsi pelengkap ialah semua fungsi yang
meskipun tidak mutlak dijalankan oleh organisasi, sebaikanya dilaksanakan juga
dengan baik karena pelaksanaan fungsi-fungsi itu akan meningkatkan efesiensi
dalam pelaksanaan kegiatan, memperlancar usaha pencapaian tujuan dengan
efesien, ekonomis, dan efektif.
top related