angiofibrrom slide

Post on 11-Jan-2016

15 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

angiofibroma

TRANSCRIPT

Company

LOGO Angiofibroma nasofaring

BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN dahuluan

1.1 Latar belakang

highly vascular, non-encapsulated tumors

Affecting predominantly young males.

It arises from either the lateral wall or the roof of the nasopharynx especially the sphenopalatine foramen.

histologically benign but clinically has maligna because has ability destructed bone and spread to wide around focus tumor, like to sine paranasalis, cheek, eye and skull with very easy bleed difficult stopped.

Company name

Epidemiologi

estimated only 0,05% from overall head tumor and neck

insidennce at various country is estimated 1 per 5000 until 1 per 50.000 from all patient ENT

Company name

Indonesia •Beberapa rumah sakit pendidikan•2 -4 kasus angiofibroma nasofaring /tahun

Keterlibatan intrakranial•10-36% kasus dengan glandula pituitari•fossa kranii anterior dan media sebagai bagian= paling sering terkena

Angka kekambuhan

setelah terapi

•dilaporkan bervariasi antara 0% hingga 57%.

Company name

1.2 Batasan MasalahReferat ini membahas mengenai penyakit

angiofibroma nasofaring1.3 Tujuan Penulisan • Untuk mengetahui penyakit angiofibroma• Salah satu syarat untuk menjalani

kepaniteraan klinik di bagian Telinga Hidung Telinga dan tenggorok di RS achmad Mochtar Bukittinggi

Company name

1.4 Manfaat penulisan • Memberikan Informasi dan pengetahuan

khususnya mengenai angiofibroma1.5 Metode Penulisan• Studi kepustkaan jurnal dan beberapa

lliteratur lainnya

Company name

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Company name

Etiologi

Belum diketahui secara pasti Dibagi dalam 2 kelompok teoria. teori jaringan asalb. teori ketidakseimbangan hormonal.

Company name

a. teori jaringan asal

Terjadi pertumbuhan abnormal jaringan fibrokartilago embrional atau periosteum di daerah oksipitalis os sfenoidalis

perlekatan spesifik angiofibroma di dinding posterolateral atap rongga hidung

Company name

b. teori ketidakseimbangan hormonal.

adanya perubahan aktivitas pituitari

Ketidakseimbangan

- Kekurangan h. androgen

- Dan atau kelebihan estrogen

Company name

Histopatologi

Jar. Pembuluh darah

•>> tumor baru tumbuh•Dpt dilihat melalui arteriografi

Jar. Ikat fibrosa

•>>tumor yg sudah lanjut

Mengandung 2 unsur:

Company name

Patofisiologi

Berasal dari daerah yang luas pada dinding lateral kavum nasi posterior

pertemuan antara prosesus sphenoid os palatina dengan pars horizontalis os vomer dan atap dari prosesus pterigoideus

Tumor pertama kali tumbuh di bawah mukosa di tepi sebelah posterior dan lateral koana di atap nasofaring

Company name

Perluasan- ke arah foramen sfenopalatina, masuk ke

fisura pterigomaksila dan akan mendesak dinding posterior dinding maksila

- Bila meluas terus akan masuk ke fossa intratemporal lalu menyusuri rahang atas bagian belakang masuk ke jaringan lunak antara otot maseter dan businator

- menimbulkan pembengkakan pipi dan rasa penuh di wajah

Company name

Mengakibatkan deformitas pada wajah bila tumor masuk ke fisura orbitalis superior.

Apabila tumor mendorong salah satu atau kedua bola mata maka akan timbul proptosis (muka kodok)

Company name

Gejala klinis

Obstruksi nasal (80-90%), rhinorrheaEpistaksis (45-60%), biasanya 1 sisiSakit kepala (25%), Pembengkakan di wajah Tuli konduktif: obstruksi tuba eustachius.Penglihatan ganda: terjadi sekunder

terhadap erosi menuju ke rongga kranial dan tekanan pada kiasma optik

anosmia atau hiposmia : rhinorrhea yg menghalangi mukosa olfaktorius pada sepertiga atas septum nasi

Company name

Recurrent otitis mediaNyeri telinga Pembengkakan langit-langit mulut Kelainan bentuk pipi

Company name

Diagnosis

1. Anamnesis 2. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang

Company name

Anamnesis

Trias - epistaksis masif yang berulang - rasa sumbatan pada hidung - rasa penuh pada wajah

Company name

Pemeriksaann fisik

Rinoskopi posterior, terlihat:- Massa tumor, konsistensi kenyal, warna

bervariasi (abu2- merah muda)- Dibagian nasofaring: diliputi selaput lendir

keunguan- Bagian meluas kenasofaring: berwarna

putih/abu-abu- Mukosa: hipervaskularisasi

Company name

Pemeriksaan penunjang

Radiologi (kepala, ant. Post, lateral, waters)

Terlihat: - Gambaran klasik (Holman Miller)- Massa jaringan lunak di daerah nasofaringCT-scan dengan kontrasTerlihat:-perluasan massa tumor dan destruksi

tulang ke jaringan sekitar

Company name

MRI; untuk menentukan batas tumor, tu. Yang meluas ke intrakranial

ArteriografiTerlihat:-vaskularisasi tumor, biasanya berasal dari

cabang a.maksila interna hemo lateral-arteri maksilaris interna terdorong kedepan

akibat pertumbuhan tumor- Massa tumor akan terisi kontras pada

kapiler

Company name

Untuk menentukan perluasan tumor, dibuat penderajatan tumor menurut Chandler sebagai berikut:

Stadium 1 : tumor di nasofaringStadium 2 : tumor meluas ke rongga

hidung dan atau ke sinus sphenoid.Stadium 3 : tumor meluas ke salah satu

atau lebih dari sinus maksila dan ethmoid, fossa pterigomaksila dan infratemporal, rongga mata dan atau pipi.

Stadium 4 : tumor meluas ke intrakranial.

Company name

Terapi

Pembedahan (utama)Kesulitan;- Perdarahan hebatPendekatan transpalatalPendekatan rinotomi lateralPendekatan sublabialPendekatan kraniatomi

Company name

RadioterapiTerapi hormonalEmbolisasiLigasi arteri karotis eksterna

Company name

Prognosis

Pada penderita muda umumnya baik,Faktor yang mempengaruhi:- Keadaan umum penderita- Besarnya tumor dan penyebarannya ke

intrakranial- Jika tumor dapat diangkat keseluruhan

secara operatif, prognosisnya baik

Company name

BAB IIIKESIMPULAN

Company name

Angiofibroma nasofaring adalah suatu tumor nasofaring yang secara histologis jinak tetapi secara klinis bersifat ganas karena mempunyai kemampuan mendestruksi tulang dan meluas ke jaringan sekitarnya.

Tumor ini banyak ditemukan pada pria kisaran umur 14-25 tahun. Etiologi tumor ini masih belum jelas, diduga akibat ketidakseimbangan hormonal yaitu overproduksi estrogen atau defisiensi androgen.

Company name

belia merupakan tumor yang jarang ditemukan, diperkirakan hanya 0,05% dari keseluruhan tumor kepala dan leher. Insidensi di berbagai negara diperkirakan 1 per 5000 sampai 1 per 50.000 dari jumlah keseluruhan pasien THT.

Company name

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis dan pemeriksaan radiologis. Trias gejala dan tanda klinis adalah epistaksis masif berulang, obstruksi hidung dan adanya massa di nasofaring sangat mendukung kecurigaan adanya angiofibroma

Company name

Pembedahan merupakan terapi pilihan utama meskipun sering mengalami kesulitan, karena sulitnya mencapai daerah nasofaring, perdarahan yang hebat, serta sifat tumor yang mengekspansif ke ruang-ruang di sekitar nasofaring serta seringnya terjadi residif. Angka kekambuhan setelah terapi dilaporkan bervariasi antara 0% hingga 57%.

top related