8-9 paparan dan efek

Post on 08-Jul-2016

31 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

kesehatan

TRANSCRIPT

Paparan dan Efek

Paparan

Adalah pengalaman yang didapat populasi atau organisme akibat terkena atau terjadinya kontak dengan suatu faktor agent potensial yang berasal dari lingkungan

Kualitas pengukuran paparan meningkatkan validitas suatu studi epidemiologi

Paparan berbagai faktor berasal dari lingkungan dapat diukur dengan 2 cara:◦Obyektif : segala faktor yang bersifat fisik-

kimiawi◦Subyektif : pengukurannya dilakukan secara

subyektif misalnya rasa nyaman, bising, estetika, bau, dll

Paparan perlu diukur atas dasar waktu, tempat dan dosis atau konsentrasinya

Waktu paparan : lama, periode, frekuensi dan interval waktu seseorang terpapar terhadap suatu agent potensial yang akan sangat menentukan efek yang akan terjadi

Tempat paparan dapat berupa lokasi geografis dan lokasi pada tubuh

Efek paparan tergantung pada dosis atau konsentrasi paparan yang diterima seseorang

Dosis : jumlah agent yang masuk ke dalam tubuhKonsentrasi : kualitas agent di dalam suatu media

(lingkungan)Dalam epidemiologi paparan seringkali diukur dari luar

belum tentu sama dengan jumlah yang memasuki tubuh

Tempat/Lingku-ngan

CO UV Bising Pelarut Radiasi Ionisasi

Domestik

L. Kerja

Kota

Regional

RokokMemasakPemanasan

Lalu lintasMetalurgi

Gas buang kendaraan bermotor

-

Pengoba-tan, BerkebunBerjemur

Lab. Pertanian

Matahari

Altitud tinggi

Musik, suara tetangga, palu

Ind. KonstruksiSenjata

Pesawat terbang, lalu lintas

Badai

Cleaning activity

Pekerja industri cat, cuci kimia, pelukis,

Emisi industri

-

Emisi bahan bangunan

Lab. Rontgen, industri pengguna tenaga nuklir

Skrining TBC

Endapan

1.Jenis paparanSifat agent : agent sistemik dan lokalSifat pemapar : zat kimiawi, fisis, biologis

atau campuran

1.1.Berdasarkan sifat agentAgent sistemikAgent yang apabila berhasil memasuki

tubuh organisme, dapat beredar dan menimbulkan efek di seluruh badan

Paparan terhadap agent sistemik dapat dibagi dalam 4 kelompok:◦Paparan eksternal; murni dinyatakan dalam

konsentrasi media◦Paparan eksternal tetapi hanya yang memasuki

tubuh atau intake◦Paparan internal, hanya jumlah agent yang

diabsorbsi tubuh◦Paparan pada organ target

Agent lokalAgent yang menimbulkan efek lokal, di

tempat organisme terpaparBagian tubuh manusia yang dapat

terpapar adalah kulit, selaput lendir mata, mulut dan saluran pernafasan

Contoh : oksida dan PANPaparan merupakan fungsi dari

konsentrasi dalam media atau konsentrasi ambien, daya larut zat dalam cairan tubuh, dan koefisien difusi zat tersebut

1.2. Berdasarkan sifat zat pemaparPaparan zat fisis, zat kimia, paparan murni

atau campuranPada dasarnya paparan tidak murni

campuran berbagai zat kimiawi ataupun kimia-fisis-biologis

Paparan campuran dilihat dari sumber:◦Sumber sama, agent banyak◦Sumber banyak, agent sama◦Sumber banyak, agent banyak

Paparan campuran dilihat dari interaksi agent:◦Antagonistik: efek beberapa zat < efek total

seharusnya◦Aditif : efek aktual = efek total ◦Sinergistik : efek aktual > efek seharusnya

2. Pengukuran paparan Kualitatif : melalui wawancara/kuesioner

tentang kebiasaan, kepercayaan, dllKuantitatif : pemantauan/sistem pengukuran.

Observasi yang bersifat kontinu dengan tujuan tertentu

Hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran :◦Apa yang akan diukur, dimana, berapa lama,

ketelitian yang dikehendaki, metode dan prosedur yang digunakan, instrumentasi yang dipakai

Kualitas data dapat diuji dengan kriteria:Dapat diulang (repeatability)Dapat direproduksi (reproducability)Presisi (precision)Ketelitian (accuracy)Resolusi (resolutionWaktu konstan (time constant) dan ‘band

width’Limit deteksi

3. Populasi Terpapar Dengan Pengukuran Tdk Langsung Dan Langsung

3.1. Secara tidak langsung Digunakan indikator untuk mewakili faktor paparan Misalnya indikator kualitas air atau udara Organisme yang hidup dalam linkgungan yang

kualitasnya memenuhi standar yang berlaku akan dianggap tidak terpapar

Bersifat sangat umum dan tidak mencerminkan paparan yang diterima secara individual

Harus memperhatikan cara pengambilan sampel, lokasi pengambilan, bagaimana, berapa banyak sampel, metode, prosedur dan alat yang digunakan

Contoh: indeks lalat, indeks nyamuk, indeks kesejahteraan, prosentase penduduk yang mendapat air bersih, fasilitas sanitasi, rumah sehat dst

3.2. Cara langsungDapat diketahui berapa dari jumlah yang ada

di lingkungan itu dapat memasuki tubuhSifatnya individual perlu banyak peralatan,

waktu pengukuran yang lama, analisis hasil pengukuran yang individual lebih mahal

BEI (Biological Exposure Indicator) berlaku dalam lingkungan kerja untuk paparan 8 jam/hari atau 40 jam/minggu angka-angka yang menunjukkan konsentrasi suatu zat yang boleh ada dalam spesimen biologis (darah, urin, dll)

Efek

Adalah respon umum suatu organisme terhadap paparan salah satunya dapat berupa penyakit

Penentuan efekPenentuan penyebab penyakit atau efek

oleh agent hidup postulat Koch◦Penyebab harus dapat ditemukan pada setiap

kasus penderita◦Penyebab tersebut tidak didapatkan pada

penyakit lain◦Penyebab tadi harus dapat diisolasi dari

penderita, dibiak secara murni, dan dapat menyebabkan penyakit yang sama pada hewan percobaan

◦Penyebab tadi dapat diisolasi kembali dari hewan yang sakit tersebut

Kriteria Hill◦Harus ada kekuatan asosialsi statistik yang kuat

antara efek dengan potensial agent◦Asosiasi tadi konsisten pada orang, tempat dan

situasi yang berbeda◦Asosiasi tadi spesifik◦Harus ada hubungan temporal antara penyebab

dengan penyakit/efek, atau reaksi harus didahului oleh aksi

◦Ada hubungan dosis dan respons secara biologis◦Asosiasi tadi harus dapat diterima secara ilmiah◦Ada koherensi dengan hasil penelitian yagn lain◦Ada bukti eksperimental◦Ada asosiasi analog

Kriteria Evans Faktor preventif harus ada pada tubuh orang yang sehat Faktor tadi harus dapat diisolasi secara murni Bertambahnya faktor akan menambah pula kesehatan

secara paralel Eksperimen pada suatu populasi dengan faktor preventif

harus meningkatkan kesehatan secara signifikan apabila dibandingkan dengan populasi kontrol

Pengurangan faktor preventif akan meningkatkan penderita Efek faktor diukur dengan penurunan morbiditas,

mortalitas, peningkatan usia hidup dan biaya pengobatan

Kelompok kasus: Kelompok yang mungkin menunjukkan gejala/kasus Kelompok yagn mungkins sekali penderita Kelompok yang secara definitif merupakan kasus, karena

memenuhi semua kriteria

Secara klinis efek dapat digolongkan pada efek akut dan kronis

Efek dapat berupa penyakit nyata secara klinis atau berupa perubahan fungsi atau perubahan biokimia yang seringkali belum terasakan

Efek adalah respons organisme terhadap paparan, dan sangat bervariasi tergantung :◦Kepekaan atau sensitiviti/vulnerabiliti: keadaan yang

dapat langsung terpengaruh oleh agent, dan efek ini berbeda atas dasar usia, jenis kelamin, dan faktor keturunan

◦Hiper reaktiviti : kualitas respons sesuai dengan harapan tetapi kuantitasnya berlebih

◦Hipersensitiviti: reaksi berlebih karena terlalu sensitif, misalnya reaksi alergis terhadap alergen

Pengukuran EfekDilakukan secara standar menggunakan

uji klinis/fisik, uji fisis, biokimiawi, angka frekuensi, morbiditas, dan atau mortalitas

Alat UkurHarus memberikan hasil yang konsisten

dan komparabel

Efek yang diukur

Variabel langsung : uji fisik, uji biokimiaVariabel tidak langsung : kegiatan

menggunakan indikator

Pengukuran Efek Tidak Langsung

Dapat menunjukkan kecendrungan atau perubahan selama kurun waktu tertentu

Dapat berguna dalam analisis situasi sesaat, perbandingan, pengukuran perubahan◦Indikator kependudukan◦Indikator status sosial ekonomi◦Indikator lingkungan◦Indikator derajat◦Indikator sumber daya kesehatan

Indikator kependudukan

Diperlukan dalam epidemiologi karena berpengaruh atau ikut menentukan efek, contoh : ◦ menilai cepatnya, banyaknya, dan jenis pelayanan kesehatan yang

diperlukan◦ Mengetahui distribusi penduduk atas dasar usia, jenis kelamin,

bangsa, dll Berupa :

◦ Laju pertumbuhan penduduk (r), dinyatakan dalam %: semakin besar semakin tinggi laju pertumbuhan penduduk semakin tinggi laju pertambahan kelompok usia muda kelompok usia yang peka terhadap penyakit tertentu

◦ Kepadatan penduduk, menentukan daerah urban dan rural: semakin padatsemakin cepet terjadi penularan semakin banyak yang dapat terpapar sekaligus terhadap suatu agent yang bersifat gas

◦ Angka kelahiran dan kematian kasar menentukan pertumbuhan penduduk secara alamiah

◦ Usia harapan hidup : semakin kecil angka kematian bayi, anak dan kelompok usia muda semakin tinggi angka harapan hidup semakin sejahtera semakin banyak penyakti lansia

Indikator status sosial ekonomi

Status pendidikanPendapatan atau pengeluaranBeban tanggunganAngka buta huruf Berpengaruh terhadap status gizi, kebiasaan,

kualitas lingkungan, pengetahuan, keberadaan sumber daya materi

efek agent terhadap berbagai status sosial ekonomi akan berbeda pula

Indikator lingkungan

Luas hunian/orangProsentase rumah sehatProsentase penduduk dengan air bersihProsentase penduduk yang menggunakan

fasilitas sanitasi yang memadaiIndeks lalatIndeks nyamukIndeks kualitas/mutu lingkungan hidup

Indikator kesehatan masyarakat

Morbiditas dan mortalitasStatus nutrisiIndeks kesejahteraan Kecendrungan morbiditas dan mortalitas

dari tahun ke tahun akan menunjukkan perubahan status kesehatan

Pengukuran Morbiditas

Pengukuran bisa dilakukan secara absolut dan relatif.

Secara absolut penderita kota B> kota ASecara Relatif sama yaitu 10 orang/ 1000

penduduk

InsidensiMengukur kasus baru atau perubahan status dari keadaan

yang tidak sakit menjadi sakit indikator keberhasilan program pencegahan berguna bagi penyakit berjangka waktu pendek misal morbili, diare dan pneumonia

Insidensi A = (jumlah penderita baru/jumlah populasi penyandang resiko) X faktor atau

Insidensi = (jumlah penderita baru dalam 1 tahun kalender/jumlah penduduk tanggal 1 Juli tahun yang sama) x faktor

PrevalensiMenghitung semua kasus yang ada pada periode

waktu tertentu kasus lama juga dihitung mencari penyakit kronis yang sulit diketahui kapan mulainya

Prevalensi = (jumlah penderita pada waktu tertentu/jumlah populasi penyandang resiko) x faktor

Hubungan antara insidensi (IR) dan prevalensi (PR) adalah

PR = IR x periode rata-rata penyakit

Mortalitas Ukuran jumlah kematian pada suatu populasi jumlah

satuan kematian per 1000 individu per tahun

Angka Kematian Kasar/CDR (Crude Death Rate) = (jumlah kematian 1 tahun kalender/populasi tanggal 1 Juli tahun yang sama) x faktor

Kematian Kelompok Usia Spesifik /ASDR (Age Specific Death Rate) = (Jumlah kematian kelompok usia tertentu/jumlah penduduk usia kelompok yang sama) x 1000

Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah rasio antara anak yang meninggal pada usia 0-1 tahun dengan kelahiran hidup selama periode yang sama (biasanya 1 tahun kalender)

AKB (IMR) : (jumlah kematian anak berusia 0-1 tahun / angka kelahiran hidup pada tahun tersebut) x faktor

Biasanya dipakai sebagai indikator kesehatan bayi yang lahir, kemampuan merawat bayi, kualitas pelayanan kesehatan, kualitas lingkungan hidup sekitar bayi, kemampuan sosial-ekonomi masyarakat atau ukuran kesejahteraan masyarakat dalam pembangunan

Kelom-pok usia

Kota A Kota BJumlah pendu-

duk

Jumlah kema-tian

ASDR/1000

Jumlah pendu-

duk

Jumlah kema-tian

ASDR/1000

0-15-30-45-60-75+

500200020001000500100

2812102015

4461040

150

400300100020002000400

115187050

2,53,55935

1256100 67 10,98 6100 145 23,78

Kelompok usia

Populasi standar

Proporsi per kelompok usia

ASDR Kota A

ASDR Kota B

0-15-30-45-60-75+

9002300300030002500500

0,070,190,250,250,200,04

4461040150

2,53,35935125

12200 10,98 23,78

Angka kematian adjusted bagi usia untuk kota A = 4x0,07 + 4x0,19 + …= 19,04Kota B = 2,5x0,07 + 3,3x0,19 + …= 16,3

Angka Keparahan Penyakit/Case Fatality Rate (CFR)

Jumlah kematian akibat menderita penyakit tertentu

CFR = (jumlah penderita penyakit A yang meninggal / Jumlah penderita penyakit A) x 100 %

top related