documental

3
AL-ARQAM BIN ABIL ARQAM (Pemilik Rumah Dakwah) Oleh: Mamduh Farhan al-Buhairi Laki-laki itu adalah al-Arqam bin Abil Arqam al-Qurasyi al-Makhzumiy . Kuniahnya Abu ‘Abdillah; Seorang sahabat yang agung, salah seorang tokoh- tokoh yang pertama masuk Islam. Menurut satu pendapat beliau merupakan orang ketujuh yang masuk Islam. Pendapat lain mengatakan yang kesepuluh. Masuk Islam berkat dakwah Abu Bakar as-Shiddiq dengan izin Allah Ta'ala. Adalah rumah al-Arqam di atas bukit Shafa, tempat Nabi berkumpul dengan sahabat-sahabat beliau , terhindar dari pandangan orang-orang musyrik, untuk mengajari mereka Alqur`an dan syariat Islam. Di rumah inilah, para tokoh besar dan generasi awal dari kalangan sahabat masuk Islam. Rumah al-Arqam termasuk salah satu rumah yang memiliki peran penting dalam sejarah Islam; Lembaga pendidikan pertama tempat Nabi membina para pelopor yang akan menyertai beliau mengemban tanggung jawab besar, menyampaikan risalah Allah Ta'ala. Rumah tersebut berada di bukit shafa. Di sana Rasulullah terus menyampaikan dakwan Islam hingga para pelopor radhiallahu ‘anhum itu genp berjumlah empat puluh orang. Mereka inilah yang kemudian tampil secara terang-terangan berdakwah kepada Allah. Al-Arqam mewakafkan rumah tersebut. Pilihan Rasulullah jatuh kepada rumah al-Arqam disebabkan oleh faktor- faktor berikut: 1. Keislaman al-Arqam belum tersebar. Oleh karena itu tidak pernah terbersit sedikit pun dalam benak orang-orang Quraisy bahwa Nabi Muhammad dan para sahabatnya berkumpul di rumahnya. 2. Al-Arqam bin Abil Arqam , berasal dari Bani Makhzum; Klan Makhzum adalah simbol pesaing dan rivalitas kontra Bani Hasyim. Jikapun keislamannya telah diketahui, tetap tidak terbayang oleh mereka rumahnya dijadikan ajang pertemuan; Hal itu berarti melakukan pertemuan di jantung barisan musuh. 3. Al-Arqam saat itu baru menginjak usia remaja, kurang lebih enam belas tahun. Ketika orang-orang Quraisy mencari tahu keberadaan markas Islam, mereka tidak pernah berpikir untuk menyelidiki rumah para sahabat yang masih muda-belia. Mereka hanya mengarahkan pandangan ke rumah para sahabat yang telah dewasa, atau rumah beliau sendiri. Berdasarkan hal tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa rumah tersebut merupakan pilihan matang yang sangat bijak. Setelah hijrah ke Medinah, al-Arqam dipersaudarakan Rasulullah dengan Zaid bin Sahl . Al-Arqam bin Abil Arqam turut serta dalam perang Badar, Uhud, dan seluruh peperangan lainnya, tidak pernah absen dari medan jihad. Rasulullah memberinya sebuah rumah di Madinah.

Upload: dila

Post on 30-Sep-2015

7 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

AL-ARQAM BIN ABIL ARQAM(Pemilik Rumah Dakwah)Oleh: Mamduh Farhan al-BuhairiLaki-laki itu adalah al-Arqam bin Abil Arqam al-Qurasyi al-Makhzumiy . Kuniahnya Abu Abdillah; Seorang sahabat yang agung, salah seorang tokoh-tokoh yang pertama masuk Islam. Menurut satu pendapat beliau merupakan orang ketujuh yang masuk Islam. Pendapat lain mengatakan yang kesepuluh. Masuk Islam berkat dakwah Abu Bakar as-Shiddiq dengan izin Allah Ta'ala.Adalah rumah al-Arqam di atas bukit Shafa, tempat Nabi berkumpul dengan sahabat-sahabat beliau , terhindar dari pandangan orang-orang musyrik, untuk mengajari mereka Alqur`an dan syariat Islam. Di rumah inilah, para tokoh besar dan generasi awal dari kalangan sahabat masuk Islam.Rumah al-Arqam termasuk salah satu rumah yang memiliki peran penting dalam sejarah Islam; Lembaga pendidikan pertama tempat Nabi membina para pelopor yang akan menyertai beliau mengemban tanggung jawab besar, menyampaikan risalah Allah Ta'ala.Rumah tersebut berada di bukit shafa. Di sana Rasulullah terus menyampaikan dakwan Islam hingga para pelopor radhiallahu anhum itu genp berjumlah empat puluh orang. Mereka inilah yang kemudian tampil secara terang-terangan berdakwah kepada Allah. Al-Arqam mewakafkan rumah tersebut.Pilihan Rasulullah jatuh kepada rumah al-Arqam disebabkan oleh faktor-faktor berikut:1. Keislaman al-Arqam belum tersebar. Oleh karena itu tidak pernah terbersit sedikit pun dalam benak orang-orang Quraisy bahwa Nabi Muhammad dan para sahabatnya berkumpul di rumahnya.2. Al-Arqam bin Abil Arqam , berasal dari Bani Makhzum; Klan Makhzum adalah simbol pesaing dan rivalitas kontra Bani Hasyim. Jikapun keislamannya telah diketahui, tetap tidak terbayang oleh mereka rumahnya dijadikan ajang pertemuan; Hal itu berarti melakukan pertemuan di jantung barisan musuh.3. Al-Arqam saat itu baru menginjak usia remaja, kurang lebih enam belas tahun. Ketika orang-orang Quraisy mencari tahu keberadaan markas Islam, mereka tidak pernah berpikir untuk menyelidiki rumah para sahabat yang masih muda-belia. Mereka hanya mengarahkan pandangan ke rumah para sahabat yang telah dewasa, atau rumah beliau sendiri.Berdasarkan hal tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa rumah tersebut merupakan pilihan matang yang sangat bijak.Setelah hijrah ke Medinah, al-Arqam dipersaudarakan Rasulullah dengan Zaid bin Sahl . Al-Arqam bin Abil Arqam turut serta dalam perang Badar, Uhud, dan seluruh peperangan lainnya, tidak pernah absen dari medan jihad. Rasulullah memberinya sebuah rumah di Madinah.Sebuah riwayat menyebutkan suatu hari al-Arqam menyiapkan perbekalan untuk perjalanan ke Baitul Maqdis. Kemudian dia menemui Nabi , untuk berpamitan. Maka Nabi bersabda kepadanya, Apa yang membuatmu hendak melakukan perjalanan wahai Abu Abdillah? Apakah suatu keperluan, ataukah perniagaan?Al-Arqam menjawab, Wahai Rasulullah, bapak dan ibuku menjadi tebusan anda, sesungguhnya saya ingin shalat di Baitul Maqdis. Rasulullah bersabda kepadanya, Shalat di masjidku ini lebih baik daripada seribu shalat di masjid lain kecuali Masjidil Haram. Al-Arqam pun kembali ke rumahnya dengan penuh taat melaksanakan perintah-perintah beliau .Al-Arqam terus berjihad di jalan Allah Ta'ala. Dia tidak bakhil dengan harta, jiwa, dan waktunya untuk jalan Allah, demi perjuangan Islam dan kaum muslimin, hingga sakit mendatangi dan menghantarkannya kepada kematian.Tatkala dia merasa ajalnya telah dekat, waktu itu era Muawiyah bin Abi Sufyan dia berwasiat agar Sad bin Abi Waqqash yang menyalatinya. Tidak lama berselang al-Arqam pun meninggal. Waktu itu Sad bin Abi Waqqash sedang tidak berada di Madinah. Maka Marwan bin al-Hakam, Gubernur Madinah ingin dialah yang menyalatinya, tetapi Ubaidillah bin al-Arqam menolaknya. Marwan pun berkata, Apakah [jenazah] sahabat Rasulullah akan ditahan hanya karena seorang yang tidak hadir?Ubaidillah bin al-Arqam menolak siapa pun menyalatinya sampai Sad bin Abi Waqqash datang, dan pendapatnya diikuti oleh Banu Makhzum. Al-Arqam bin Abil Arqam dimakamkan di al-Aqiq tahun 55 H.Beliau meninggal dalam usia delapan puluh tahun lebih . Semoga Allah Ta'ala rida kepadanya, dan membalas jasanya terhadap Islam dan umat Islam dengan sebaik-baik balasan

Kisah Al-Arqam bin Abil ArqamRumahnya Menjadi Pusat Dakwah PertamaAl-Arqam bin Abil Arqam termasuk orang orang yang pertama memeluk Islam. Ada ulama yang mengatakan ia termasuk orang ketujuh yang memeluk Islam, sementara ulama yang lain mengatakan ia termasuk orang kesebelas. Namun yang jelas, rumah Al-Arqam adalah rumah tempat pusat dakwah pertama. Di rumah yang penuh berkah inilah, Rasulullah Saw mengajarkan Islam secara diam diam kepada para pemeluk Islam pertama.Di saat Islam baru mulai diajarkan, Rasulullah Saw memerlukan sebuah tempat yang tenang untuk mengajarkan agama Allah ini. Maklumlah, saat itu seperti pemeluk Islam dimusuhi dan disiksa kaum musyrik. Akhirnya beliau memutuskan bahwa rumah Al-Arqam bin Abil Arqam yang terletak di dataran Shafa ini adalah tempat yang cocok. Tempat ini letaknya agak terpencil dan tak meimbulkan kecurigaan. Terbukti selama rumah itu digunakan tak ada satu pun tindakan penggerebekan dilakukan orang kafir.Banyak sekali orang memeluk Islam di rumah Al-Arqam yang diberkahi itu. Salah satu orang terakhir yang memeluk Islam di tempat itu adalah Umar bin Khattab. Setelah Umar memeluk Islam, dakwah mulai dilakukan secara terang terangan. Ketika itu jumlah Kaum Muslimin telah mencapai 40 orang. Jadi sebelum itu, rumah Arqam telah menjadi sekolah dan tempat berlindung bagi 40 orang pemeluk Islam pertama.Ke 40 orang pemeluk Islam pertama itu dikenal dengan nama Assabiqunal Awwalun. Mereka beriman ketika semua orang lain masih ingkar. Kelak mereka harus akan mengalami hijrah ke seberang lautan di Habasyah dan menempuh berbagai ujian berat lainnya.Al-Arqam bin Abil Arqam termasuk kelompok Muhajirin pertama yang hijrah ke Madinah. Ia juga terjun dalam Pertempuran Badar. Di perang ini, Rasulullah Saw memberikan rampasan perang berupa pedang kepada Al-Arqam. Baktinya kepada Islam diteruskan dengan terjun ke semua pertempuran genting yang lain.Para sejarawan masih berselisih tentang kapan Al-Arqam wafat. Ada yang bilang ia wafat pada hari yang sama dengan wafatnya Abu Bakar Ash-Shidiq. Ada juga yang mengatakan ia wafat setelah Abu Bakar di usia 80 tahun lebih. Ketika wafat, salah satu yang hadir dalam menshalatkan jenazahnya adalah Saad bin Abi Waqqash. Rupanya wasiat Al-Arqam kepada Saad adalah bila ia wafat, Saad diminta menshalati dan mendoakan jenazahnya