web viewmanajemen lembaga keuanganpage 8. ... puji dan syukur kehadirat allah swt atas berkat rahmat...

22

Click here to load reader

Upload: lyque

Post on 30-Jan-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewManajemen Lembaga KeuanganPage 8. ... Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat ... BAB II PEMBAHASAN

Disusun Oleh :

1. Fitri Chusniah ( 11.1.01.07204 )

2. Tri Yuliana ( 11.1.01.07207 )3. SUGENG RIYADI ASMORO (

11.1.01.07211 )4. Achmad Zaylani ( 11.1.01.07212 )5. Ailia Ainur Isa Adah ( 11.1.01.07216 )6. Jamaluddin ( 11.1.01.07294 )7. Anis Puji Lestari ( 11.1.01.07296 )8. Erny Isnawati ( 11.1.01.07300 )

Kelompok 6 Kelas : 8 SAMPx (+)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA) SURABAYA 2013

Page 2: Web viewManajemen Lembaga KeuanganPage 8. ... Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat ... BAB II PEMBAHASAN

KATA PENGANTAR

Assalamua’alaikum. Wr . Wb

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-

Nya sehingga makalah ini dapat terselasaikan. Tak lupa juga Penyusun

sampaikan banyak terima kasih kepada B a p a k Drs. M. Jamil.,M.M selaku

Dosen Mata Kuliah Manajemen Lembaga Keuangan s e r t a s e m u a p i h a k y a n g

t e l a h m e m b a n t u b a i k s e c a r a m a t e r i m a u p u n dukungan dalam

penyusunan makalah ini, makalah ini dibuat dengan maksud dapat digunanakan

ma has i swa s eba ga i ba han p e la j a ran k hus us nya ma t a k u l i a h

Manajemen Lembaga Keuangan te n t ang L ega l R i sk .

Penyusun merasakan bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu bila ada koreksi, komentar atau saran – saran yang bersifat

konstruktif dan membangun akan Penyusun terima dengan senang hati demi

kesempurnaan makalah ini.

Dengan demikian, Penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat

dan menambah wawasan pembaca mengenai Leg a l R i s k .

Wassalamu Alaikum Wr. Wb.

Surabaya, April 2013

Penyusun

ii

Page 3: Web viewManajemen Lembaga KeuanganPage 8. ... Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat ... BAB II PEMBAHASAN

DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................... iKata Pengantar ………………………………………………………….... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ………………………………………... 1

1.2 Perumusan Masalah ………………………………………... 3

1.3 Tujuan Masalah ………………………………………... 3

1.4 Manfaat Penulisan ………………………………………… 3

1.5 Hipotesa ………………………………………… 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Legal Risk/Risiko Hukum ………… 4

2.2 Penyebab Terjadinya Legal Risk/Risiko Hukum …........... 8

BAB III PENUTUP

Kesimpulan dan saran ……………………………………........ 11

BAB IV DAFTAR PUSTAKA ……………………………………........ 11

iii

Page 4: Web viewManajemen Lembaga KeuanganPage 8. ... Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat ... BAB II PEMBAHASAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Manajemen risiko adalah salah satu disiplin yang menjadi popular

menjelang akhir abad ke dua puluh. Disiplin ini mengajak kita untuk secara logis,

konsisten dan sistematis melakukan pendekatan terhadap ketidakpastian masa

depan, sehingga memungkinkan kita untuk secara lebih hati-hati (prudent) dan

produktif menghindari hal-hal yang tidak berguna karena membuang sumber

daya secara tidak perlu dan mencegah hal-hal yang merugikan atau bahkan

meraup dan mengejar hal-hal yang bermanfaat. Ini semua dilakukan lebih dari

sekedar berdasarkan keyakinan dan keberuntungan, karena dalam mengelola

masa depan, kita harus mulai dengan mempelajari kemungkinan terjadinya suatu

peristiwa (event), dan bila terjadi bagaimana dampaknya (consequences). Hal ini

ditunjang dengan kemampuan untuk mempelajari dan lebih memahami apa yang

menjadi penyebab terjadinya peristiwa (source of risk) tersebut. Karena bila

dasarnya hanya keberuntungan, maka manajemen risiko menjadi tidak ada

artinya, dan bahkan mengaburkan suatu kebenaran dan sekaligus memisahkan

makna penyebab dari suatu peristiwa. Manajemen risiko dapat dikatakan

berkembang dengan perkembangan pembelajaran manusia.

Risiko adalah pengaruh positif ataupun negatif dari ketidakpastian pada

suatu sasaran (objektif). Risiko bisa berasal dari ketidakpastian pada pergerakan

harga pasar, nilai tukar, suku bunga dan lain-lain. Situasi lingkungan eksternal

dan internal perbankan mengalami perkembangan pesat yang diikuti dengan

semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha perbankan sehingga meningkatkan

kebutuhan praktek tata kelola Bank yang sehat (good corporate governance) dan

penerapan manajemen risiko yang meliputi pengawasan aktif pengurus Bank,

kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko, proses identifikasi, pengukuran,

pemantauan, sistem informasi, dan pengendalian risiko, serta sistem

pengendalian intern. Penerapan manajemen risiko tersebut akan memberikan

manfaat, baik kepada perbankan maupun otoritas pengawasan Bank.

Manajemen Lembaga Keuangan Page 1

Page 5: Web viewManajemen Lembaga KeuanganPage 8. ... Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat ... BAB II PEMBAHASAN

Bagi bank, penerapan manajemen risiko dapat meningkatkan shareholder

value, memberikan gambaran kepada pengelola Bank mengenai kemungkinan

kerugian Bank di masa datang, meningkatkan metode dan proses pengambilan

keputusan yang sistematis yang didasarkan atas ketersediaan informasi,

digunakan sebagai dasar pengukuran yang lebih akurat mengenai kinerja Bank,

digunakan untuk menilai risiko yang melekat pada instrumen atau kegiatan

usaha Bank yang relatif kompleks serta menciptakan infrastruktur manajemen

risiko yang kokoh dalam rangka meningkatkan daya saing Bank. Bagi otoritas

pengawasan Bank, penerapan manajemen risiko akan mempermudah penilaian

terhadap kemungkinan kerugian yang dihadapi Bank yang dapat mempengaruhi

permodalan Bank dan sebagai salah satu dasar penilaian dalam menetapkan

strategi dan fokus pengawasan Bank. Esensi dari penerapan manajemen risiko

adalah kecukupan prosedur dan metodologi pengelolaan risiko sehingga

kegiatan usaha Bank tetap dapat terkendali (manageable) pada batas/limit yang

dapat diterima serta menguntungkan Bank. Namun demikian mengingat

perbedaan kondisi pasar dan struktur, ukuran serta kompleksitas usaha Bank,

maka tidak terdapat satu sistem manajemen risiko yang universal untuk seluruh

Bank sehingga setiap Bank harus membangun sistem manajemen risiko sesuai

dengan fungsi dan organisasi manajemen risiko pada Bank. Risiko dalam

konteks perbankan merupakan suatu kejadian potensial, baik yang dapat

diperkirakan (anticipated) maupun yang tidak diperkirakan (unanticipated) yang

berdampak negatif terhadap pendapatan dan permodalan Bank. Untuk dapat

menerapkan proses manajemen risiko, maka pada tahap awal Bank harus

secara tepat mengidentifikasi risiko dengan cara mengenal dan memahami

seluruh risiko yang sudah ada (inherent risks) maupun yang mungkin timbul dari

suatu bisnis baru Bank, termasuk risiko yang bersumber dari perusahaan terkait

dan afiliasi lainnya. Setelah dilakukan identifikasi risiko secara akurat,

selanjutnya secara berturut-turut Bank perlu melakukan pengukuran,

pemantauan dan pengendalian risiko. Pengukuran risiko tersebut dimaksudkan

agar Bank mampu mengkalkulasi eksposur risiko yang melekat pada kegiatan

usahanya sehingga Bank dapat memperkirakan dampaknya terhadap

permodalan yang seharusnya dipelihara dalam rangka mendukung kegiatan

usaha dimaksud.

Manajemen Lembaga Keuangan Page 2

Page 6: Web viewManajemen Lembaga KeuanganPage 8. ... Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat ... BAB II PEMBAHASAN

1.2 Perumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan Legal Risk/Risiko Hukum?

b. Apa saja penyebab terjadinya Legal Risk/Risiko Hukum?

1.3. Tujuan Penulisan

a. Mengetahui pengertian Legal Risk/Risiko Hukum.

b. Mengetahui penyebab terjadinya Legal Risk/Risiko Hukum.

1.4. Manfaat Penulisan

a. Memberikan wawasan tentang pengertian Legal Risk/Risiko Hukum.

b. Dapat mengetahui penyebab terjadinya Legal Risk/Risiko Hukum.

1.5. Hipotesa

a. Risiko Hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan

aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis antara lain disebabkan adanya

tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang

mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat

sahnya kontrak.

b. Penyebab Risiko Hukum antara lain :

1) Kelemahan yuridis

2) Perubahan hukum

3) Kesalahan yang menyebabkan kontrak tidak sesuai dengan hukum

4) Kegagalan dokumentasi

5) Kegagalan berupa kebangkrutan

Manajemen Lembaga Keuangan Page 3

Page 7: Web viewManajemen Lembaga KeuanganPage 8. ... Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat ... BAB II PEMBAHASAN

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Legal Risk / Risiko Hukum

Risiko hukum adalah risiko yang timbul akibat tuntutan hukum dan/atau

kelemahan aspek yuridis. Risiko ini timbul antara lain karena adanya ketiadaan

peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan,

seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak atau agunan yang tidak

memadai. Sesuai Basel II, definisi risiko operasional adalah mencakup risiko

hukum (namun tidak termasuk risiko strategik dan risiko reputasi). Risiko hukum

dapat terjadi di seluruh aspek transaksi yang ada di bank, temasuk pula dengan

kontrak yang dilakukan dengan nasabah maupun pihak lain dan dapat

berdampak terhadap risiko-risiko lain antara lain risiko kepatuhan, risiko pasar,

risiko reputasi dan risiko  likuiditas.

Adapun sumber risiko hukum adalah

a. Kontrak/hukum/ peraturan

b. Dokumen pendukung

c. Respon pengaduan

d. Keterlibatan kegiatan ilegal.

Berikut diagram penyebab dan gejala risiko hukum :

Diagram Penyebab & Gejala Risiko Hukum

Manajemen Lembaga Keuangan Page 4

Page 8: Web viewManajemen Lembaga KeuanganPage 8. ... Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat ... BAB II PEMBAHASAN

Sesuai diagram di atas, penyebab risiko hukum dapat dibedakan menjadi

tiga klasifikasi yaitu :

1) Penyebab Intern : Pelanggaran terhadap kontrak, hukum atau peraturan

Ketidakcukupan dokumen pendukung

Ketidakcukupan dalam mengidentifikasi hak dan kewajiban

antara bank dengan pihak lain.

Keterlambatan pengetahuan dan atau respon manajemen

terhadap pengaduan nasabah.

2) Penyebab Intern & Ekstern : Keterlibatan bank (baik sebagai badan hukum maupun individu

dalam bank) dalam money laundering, insider trading,

penggelapan pajak, computer hacking dll.

3) Penyebab Eksternal : Tuntutan hukum dari nasabah atau pihak lawan (counterparties).

Proses litigasi.

Walaupun risiko hukum dapat didefiniskan, dipahami dan dikendalikan,

namun bank masih mengalami kesulitan untuk melakukan pengukuran

terhadap risiko hukum, olehnya manajemen risiko hukum berfokus kepada

upaya untuk mengurangi eksposure dari sumber-sumber risiko hukum.

(berfokus kepada upaya pencegahan). Berikut ini diagram pencegahan dan

penanggulangan risiko hukum :

Diagram Analisis Pencegahan & Penaggulangan Risiko Hukum

Manajemen Lembaga Keuangan Page 5

Page 9: Web viewManajemen Lembaga KeuanganPage 8. ... Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat ... BAB II PEMBAHASAN

Dalam melakukan penilaian atas risiko inheren atas risiko hukum,

indikator yang digunakan adalah faktor litigasi; faktor kelemahan perikatan; dan

faktor ketiadaan peraturan perundang-undangan. Berikut ini beberapa contoh

indikator yang dapat digunakan dala penilaian risiko inheren atas risiko hukum,

yaitu :

No Indikator KeteranganRisiko Inheren1. Faktor Litigasi 1. Besarnya nominal gugatan yang

diajukan atau estimasi kerugian yang mungkin dialami oleh bank akibat dari gugatan tersebut dibandingkan dengan modal bank.

2. Besarnya kerugian yang dialami oleh bank karena suatu putusan dari pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap dibandingkan dengan modal bank.

3. Dasar dari gugatan yang terjadi dan pihak yang tergugat/menggugat bank dalam suatu gugatan yang diajukan serta tindakan dari manajemen atas suatu gugatan yang diajukan.

4. Kemungkinan timbulnya gugatan yang serupa karena adanya standar perjanjian yang sama dan estimasi total kerugian yang mungkin timbul dibandingkan dengan modal bank.

Litigasi dapat terjadi karena adanya gugatan dari pihak ketiga kepada bank maupun gugatan yang diajukan kepada pihak ketiga. Gugatan tersebut pada dasarnya menimbulkan biaya yang dapat merugikan kondisi bank.

2. Faktor Kelemahan Perikatan

1. Tidak terpenuhinya syarat sahnya perjanjian.

2. Terdapat kelemahan klausula perjanjian dan/atau tidak terpenuhinya persyaratan yang telah disepakati.

3. Pemahaman para pihak terkait dengan perjanjian, terutama mengenai risiko-risiko yang ada dalam suatu transaksi yang kompleks dan menggunakan istilah-istilah yang sulit dipahami atau tidak lazim bagi masyarakat umum.

Kelemahan perikatan yang dilakukan oleh bank merupakan sumber terjadinya permasalahan atau sengketa di kemudian hari yang dapat menimbulkan potensi risiko hukum bagi bank.

Manajemen Lembaga Keuangan Page 6

Page 10: Web viewManajemen Lembaga KeuanganPage 8. ... Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat ... BAB II PEMBAHASAN

No Indikator Keterangan4. Tidak dapat dilaksanakannya

suatu perjanjian baik untuk keseluruhan maupun sebagian.

5. Keberadaan dokumen pendukung terkait perjanjian yang dilakukan oleh bank dengan pihak ketiga.

6. Pengkinian dan review dari penggunaan standar perjanjian oleh bank dan/atau pihak independen.

7. Penggunaan pilihan hukum Indonesia atas perjanjian yang diadakan oleh bank dan juga penggunaan forum penyelesaian sengketa.

 

3. Faktor Ketiadaan/Perubahan Perundang-Undangan 

1. Jumlah dan nilai nominal dari total produk bank yang belum diatur oleh peraturan perundang-undangan secara jelas dan produk tersebut cenderung memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi, dibandingkan dengan modal yang dimiliki bank.

2. Penggunaan best practice atas suatu standar perjanjian yang biasa digunakan oleh bank masih mengacu pada perjanjian yang belum terkini walaupun telah ada perubahanbest practice atau peraturan perundang-undangan maupun hal lainnya.

 

Ketiadaan peraturan perundang-undangan terutama atas produk yang dimiliki bank atau transaksi yang dilakukan bank akan mengakibatkan produk tersebut menjadi sengketa dikemudian harinya sehingga berpotensi menimbulkan risiko hukum.

Peringkat risiko hukum merupakan kesimpulan akhir tingkat risiko hukum

bank setelah mempertimbangkan mitigasi yang dilakukan melalui penerapan

manajemen risiko hukum. Untuk menentukan peringkat tingkat risiko hukum,

bank dapat mengacu pada matriks peringkat tingkat risiko di bawah ini:

Manajemen Lembaga Keuangan Page 7

Page 11: Web viewManajemen Lembaga KeuanganPage 8. ... Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat ... BAB II PEMBAHASAN

Matriks di atas memberikan arahan mengenai peringkat tingkat risiko yang

dihasilkan oleh peringkat risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen

risiko bank. Matriks ini tidak bersifat mandatory, sehingga bank dapat

menentukan sendiri peringkat tingkat risiko dengan menggunakan analisis yang

komprehensif dan terstruktur dan didukung dengan fakta-fakta yang relevan.

2.1 Penyebab terjadinya Legal Risk/Risiko Hukum

a. Kelemahan Yuridis

            Kelemahan yuridis berkaitan dengan kondisi bahwa atau kesepakatan

yang berlaku itu sendiri tidak kuat. Misalnya, perusahaan melakukan kontrak

dengan pihak lain.Klausul-klausul dalam kesepakatan tidak mencantumkan

beberapa hal dengan anggapan kedua belah pihak sudah saling tahu dan di

anggap hal kecil. Hal-hal seperti itu justru dapat menjadi titik rawan dari

kesepakatan yang bisa berdampak panjang. Kelemahan peraturan atau

kesepakatan kontrak bisa terjadi kalau kontrak yang di buat tidak sejalan dengan

hukum yang berlaku. Bagaimanapun juga hukum yang di atas dapat

mengeliminasi kesepakatan atau peraturan perusahaan.

b. Perubahan Hukum

Perubahan hukum bisa mengubah kondisi yang ada. Misalnya peraturan

yang cenderung akrab lingkungan menuntut perubahan yang mendasar pada

Manajemen Lembaga Keuangan Page 8

Page 12: Web viewManajemen Lembaga KeuanganPage 8. ... Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat ... BAB II PEMBAHASAN

perusahaan-perusahaan yang selama ini kurang memberi perhatian pada

lingkungan. Perusahaan yang tadinya merasa aman mulai merassakan dampak

dari perubahan hukum tersebut. Sekalipun penerapan hukum masih lemah,

paling tidak banyak pihak yang berkepentingan dengan berlakunya hukum

tersebut, seperti masyarakat dan LSM.

c. Kesalahan dalam Kontrak

Hal ini terkait dengan risiko operasional, khususnya risiko SDM.

Kemampuan SDM dalam membuat kontrak sangat menentukan seberapa tinggi

probabilitas dan seberapa besar dampak bila risiko hukum terjadi.

d. Kegagalan Dokumentasi

Dokumen yang gagal berarti dokumen yang tidak dapat berfungsi. Ada

dua hal utama berkaitan dengan tidak berfungsinya dokumen. Pertama, adanya

kesalahan penulisan dalam dokumen. Kesalahan penulisan nama yang tidak

sesuai dengan kartu identitas resmi. Terkadang nama yang tertera dalam KTP

berbeda dengan nama yang tertera dalam SIM atau akte kelahiran. Selain itu,

dokumen tidak dapat berfungsi bila dokumen yang di perlukan tidak lengkap.

Contoh: transaksi ekspor dan kontrak pinjam-meminjam

e. Kegagalan akibat Kebangkrutan

Kebangkrutan itu sendiri merupakan salah satu risiko yang di hadapi

perusahaan. Salah satu penyebab kebangkrutan bersumber dari masalah hukum

seperti di uraikan sebelumnya. Kebangkrutan itu sendiri masih manyimpan risiko

terutama adanya kemungkinan perlakuan yang berbeda oleh pengadilan

terhadap perusahaan yang akan dibangkrutkan atau telah bangkrut karena faktor

politis dan social.

Ada beberapa hal yang dapat menjadi pegangan bagi manajemen untuk

mengecek adanya risiko hukum dalam perusahaan.

1. Format Dokumen

            Pemenuhan pada persyaratan yang baku atau persyaratan minimum.

Manajemen Lembaga Keuangan Page 9

Page 13: Web viewManajemen Lembaga KeuanganPage 8. ... Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat ... BAB II PEMBAHASAN

Manajemen Lembaga Keuangan Page 8

Page 14: Web viewManajemen Lembaga KeuanganPage 8. ... Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat ... BAB II PEMBAHASAN

2. Klausul Perlindungan

         Yang dimaksud perlindungan adalah batasan bagi yang

bersangkutan untuk tidak terkena akibat negatif bila suatu keadaan atau

variable bergerak secara ekstrim. Termasuk ke dalam pertimbangan

perlindungan adalah adanya klausul seandainya terjadi perselisihan

antara perusahaan dengan rekanan dalam kontrak.

3. Netting

            Hal ini mungkin saja terjadi, perusahaan membuat kontrak dengan

anak perusahaan dari suatu korporat. Apa yang terjadi bila anak

perusahaan tersebut bangkrut? Misalnya, perusahaan menjual secara

kredit ke anak perusahaan yang bersangkutan. Perjanjian yang

perusahaan buat bisa menjebak karena kebangkrutan yang dialami oleh

anak perusahaan tersebut menyebabkan piutang perusahaan bisa

menjadi macet total. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan

melakukan netting antar cabang atau netting dengan perusahaan induk

dari anak perusahaan yang bersangkutan.

4. Status Hukum

            Status hukum menjadi penting, khususnya untuk produk derivatif.

Dunia keuangan banyak mengenal produk derivatif, seperti forward,

futures, option, swap, dan sejenisnya.

[Type text] Page 14

Page 15: Web viewManajemen Lembaga KeuanganPage 8. ... Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat ... BAB II PEMBAHASAN

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Risiko Hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan

aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis antara lain disebabkan adanya tuntutan

hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau

kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak. Setiap

kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan/instansi akan selalu menimbulkan

suatu risiko diantaranya risiko hukum.

Penyebab Risiko Hukum antara lain :

1) Kelemahan yuridis

2) Perubahan hukum

3) Kesalahan yang menyebabkan kontrak tidak sesuai dengan hukum

4) Kegagalan dokumentasi

5) Kegagalan berupa kebangkrutan

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

 http:// bankirnews.com/index.php?option=com_content&view=category&id=118

http://farisah-amanda.blogspot.com/2010/03/risiko-strategik-dan-risiko-hukum.html

http://nonnababybelle.blogspot.com/2012/05/manajemen-risiko-risiko-hukum-bab-18

Khan, Tariqullah dan Habib Ahmed, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah (Edisi Terjemahan). Jakarta : Bumi Aksara. 2008

Manajemen Lembaga Keuangan Page 12