agama islam shalat berjama'ah

30
Apa manfaat sholat berjamaah ? Manfaat ke–1 : Mematuhi Perintah Allah Manfaat ke–2 : Sebagai Saksi Keimanan Manfaat ke–3 : Mendapatkan Tazkiyah (Pernyataan Kesucian) dan Anugerah Besar dari Allah Manfaat ke–4 : Mengagungkan dan Menekankan Apa yang Diangungkan dan Ditekankan Oleh Rasul shallallah Manfaat ke–5 : Mematuhi Perintah Rasul shallallahu ‘alahi wasallam Manfaat ke–6 : Selamat Karena Mengikuti Rasul shallallahu ‘alahi wasallam Manfaat ke–7 : Sholat Berjamaah Termasuk Sasaran Islam yang Agung Manfaat ke–8 : Mengagungkan dan Menampakkan Syi’ar Allah Manfaat ke–9 : Termasuk Sunnah-sunnah Petunjuk Manfaat ke–10 : Lebih Utama dari Shalat Sendirian

Upload: afrina-kurnia

Post on 20-Jul-2015

227 views

Category:

Education


7 download

TRANSCRIPT

Apa manfaat sholat berjamaah ?

Manfaat ke–1 : Mematuhi Perintah AllahManfaat ke–2 : Sebagai Saksi KeimananManfaat ke–3 : Mendapatkan Tazkiyah (Pernyataan Kesucian) danAnugerah Besar dari AllahManfaat ke–4 : Mengagungkan dan Menekankan Apa yang Diangungkan dan Ditekankan Oleh Rasul shallallahManfaat ke–5 : Mematuhi Perintah Rasul shallallahu ‘alahi wasallamManfaat ke–6 : Selamat Karena Mengikuti Rasul shallallahu ‘alahiwasallamManfaat ke–7 : Sholat Berjamaah Termasuk Sasaran Islam yang AgungManfaat ke–8 : Mengagungkan dan Menampakkan Syi’ar AllahManfaat ke–9 : Termasuk Sunnah-sunnah PetunjukManfaat ke–10 : Lebih Utama dari Shalat Sendirian

• Manfaat ke–11 : Lebih Suci di Sisi Allah Daripada Shalat Sendiri-sendiri

• Manfaat ke–12 : Menjaga Diri dari Setan• Manfaat ke–13 : Jauh dari Menyerupai Orang-orang Munafik• Manfaat ke–14 : Di Antara Sebab Diampuninya Dosa-dosa• Manfaat ke–15 : Di Antara Sebab Ta’ajub Allah subhanahu wata’aala• Manfaat ke–16 : Berpahala Besar Karena Berjalan Untuk

Menunaikannya• Manfaat ke–17 : Berkumpulnya para Malaikat Pada Waktu Shalat

Shubuh dan Ashar serta Permohonan Ampun• Manfaat ke–18 : Menyamai Shalat Separuh Malam atau Sepanjang

Malam• Manfaat ke–19 : Berada dalam Jaminan Allah• Manfaat ke–20 : Berada dalam Naungan Allah Pada Hari Kiamat

• Manfaat ke–21 : Bebas dari Neraka dan Bebas dari Sifat Nifak• Manfaat ke–22 : Mendapatkan Shalawat dari Allah dan Para

Malaikat• Manfaat ke–23 : Mendapatkan Rumah di Surga• Manfaat ke–24 : Mendapatkan Pahala Berjamaah Meskipun Telah

Selesai Dikerjakan• Manfaat ke–25 : Sempurnanya Shalat• Manfaat ke–26 : Amal yang Paling Utama• Manfaat ke–27 : Selamat dari Neraka Wail• Manfaat ke–28 : Selamat dari Kelalaian• Manfaat ke–29 : Doanya Tidak Ditolak• Manfaat ke–30 : Persaudaraan, Kasih Sayang dan Persamaan

• Manfaat ke–31 : Menjaga Shalat-shalat Sunnah Rawatib dan Dzikir• Manfaat ke–32 : Memahami Hukum-hukum Shalat• Manfaat ke–33 : Membiasakan Disiplin dan Menguasai Diri• Manfaat ke–34 : Menampakkan Kekuatan Umat Islam dan

Membuat Kesal Orang-orang Kafir dan Munafik• Manfaat ke–35 : Memperbaiki Penampilan dan Jati Diri• Manfaat ke–36 : Saling Mengenal dan Memperkenalkan Diri• Manfaat ke–37 : Berlomba-lomba dalam Ketaatan Kepada Allah• Manfaat ke–38 : Terjaganya Kepribadian yang Baik• Manfaat ke–39 : Adanya Perasaan Berdiri dalam Suatu Barisan Jihad• Manfaat ke–40 : Menghadirkan Perasaan Apa yang Terjadi pada

Zaman Nabi shallallahu ‘alahi wasallam

Kapan imam melakukan bacaan syirdan syar ?

• Disunnahkan menjaharkan (mengeraskan) bacaan dalamshalat Shubuh dan dua rakaat pertama pada shalat Maghribdan Isya'. Ini berlaku bagi Imam dan munfarid (orang yang shalat sendirin).

• Menjaharkan bacaan ini juga berlaku pada shalat Jum'at, shalat dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), shalatgerhana bulan, shalat istisqa', shalat Tarawih dan Shalatnafilah di malam hari. Selain yang disebutkan disunnahkanuntuk men-sirri-kannya (memelankannya).

• Permasalahan jahar dan siri dalam bacaan bukan persoalanfardhu atau sunnah yang diharuskan untuk sujud sahwi saatmenyalahinya. Tapi ia salah satu dari bentuk tatacara shalatyang pelakunya diberi pahala atasnya. Sedangkan yang meninggalkannya tidak berdosa.

• Disebutkan dalam Shahih Muslim, dari Abu HurairahRadhiyallahu 'Anhu, beliau berkata:

• اللهرسولكان - وسلمعليههللاصلى - بهنايصل هى والعصرهالظهرهفهىفيقرأتابهبهفاتهحةهاألوليينهالركعتينهفهى عناوسورتينهالكه وكانياناأحاآليةويسمه

ل ه ناألولىالركعةيطو رالظهرهمه بحهفهىوكذلهكالثانهيةويقص ه الص

• "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah shalatbersama kami. Pada shalat Zuhur dan Ashar, beliaumembaca al-Fatihah dan dua surat di rakaat pertama. Sesekali beliau memperdengarkan ayat yang beliaubaca. Adalah beliau memanjangkan bacaan padarakaat pertama dari shalat Zuhur dan memendekkanpada rakaat kedua, begitu juga saat shalat Shubuh."

Ucapan Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, "Sesekali beliau memperdengarkan ayat yang beliau baca," menunjukkan bahwa didalamnya terdapat keterangan bolehnyamenjaharkan pada shalat sirr (Zuhur danAshar). Ini juga menunjukkan bahwa Israr(mensirrikan bacaan) tidak menjadi syaratuntuk sahnya shalat.

Pada waktu yang sama ada 2 jama’ah

Melakukan jamaah kedua di masjid yang sama pada waktuyang bersamaan pula. Hal ini disepakati oleh para ulamakeharamannya dan dikuatkan dengan beberapa hal.

a. Hal ini menyelisihi amalan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallamdan para sahabatnya, karena kejadian ini tidak pernah adapada zaman mereka. Syaikh ‘Alisi Al Mishri menjelaskan, bahwa awal terjadinya berbilang jama’ah dalam satu masjidterjadi pada abad keenam dan belum pernah adasebelumnya

b. Menyelisihi hikmah pensyari’atan berjama’ah, yang berupakesatuan hati dan persatuan. Jama’ah kedua yang dilakukanpada masjid dan waktu yang sama, tentu akan memecah-belah persatuan dan kesatuan hati kaum muslimin.

c. Mengganggu dan memecah konsentrasi sertakekhusyukan orang yang shalat.

d. Tidak dapat melakukan taswiyatus shufuf (merapatkandan meluruskan shaf). Ini tentunya menyelisihi anjurandan ajaran Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

e. Terdapat penghinaan dan celaan kepada iman rawatib. Padahal para imam madzhab, khususnya madzhabSyafi’iyah dan Hambaliyah sangat menganjurkanpenjagaan hak imam rawatib. Tidak boleh selainnyamenegakkan jama’ah bila ia tidak ada di masjid, kecualidengan udzur, seperti: tidak mungkin ia hadir di masjiddan takut hilang waktu shalat.

Bagaimana posisi imam perempuan?

pabila kaum wanita hendak mengerjakan sholat berjamaah, sedangkantidak ada imam lelaki maka posisinya adalah mereka membentukshaff yang lurus dan rapat dengan menempelkan kaki dengan kaki dan bahu dengan bahu di antara mereka dan letak imam merekaada di tengah-tengah mereka di shaff terdepan.

Hal ini pernah dilakukan dan dicontohkan oleh beberapa sahabatwanita seperti Ummu Salamah, Aisyah dan Ummu Waraqahradliyallahu anhunna.

Dari Raithoh al-Hanafiyah,ةمكتوبةأنعائهشةأمتهنوقامتبينهنفهيصل•

“Bahwasanya Aisyah dahulu pernah mengimami para wanita di dalamsholat wajib dan beliau berdiri (sejajar) ditengah-tengah mereka”. [HR. ‘Abdurrazaq, ad-Daruquthniy, al-Hakim dan al-Baihaqi].

Dari Hujairoh binti Husain, dia mengatakan,

العص• قامتبينناأمتناأمسلمةفهيصلةه ره

“Ummu Salamah pernah mengimami kami (parawanita) ketika sholat Ashar dan beliau berdiridi tengah-tengah kami”. [HR Abdurrazaq, IbnuAbi Syaibah dan al-Baihaqiy. Riwayat inimemiliki penguat dari riwayat lainnya darijalur Qotadah dari Ummul Hasan].

Jama’ah kentut, bagaimana sikapkeluar dari barisan sholat

berjama’ah?• Keluar angin (kentut) membatalkan shalat orang yang tengah

melaksanakannya karena diantara syarat sah shalat adalah suci darihadats, berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dariAbu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Allah tidak menerima shalat salah seorang diantara kalian jika berhadashingga ia berwudhu."

• Diwajibkan baginya untuk mengulang wudhunya. Dan jika dirinyasebagai makmum dalam shalat berjamaah maka tidak mengapabaginya untuk menerobos barisan makmum yang ada untuk pergike tempat wudhu dan mengulang wudhunya lalu kembalimelaksanakan shalat. Hal itu dikarenakan tidaklah dianjurkan bagipara makmum untuk mengambil sutroh (pembatas shalatnya) dancukuplah bagi mereka sutroh imam, sebagaimana dikatakan olehkebanyakan ulama

• Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ibnu Abbas dia berkata, "Aku pernah datangkepada Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam, dengan mengendarai keledai betina, ketika itu aku hampir baligh. Waktu itu Rasulullah shallallahu’alaihiwasallamsedang mengimami shalat orang banyak di Mina. Lalu aku lewat di muka shaf, laluaku turun, lalu aku mengirim pergi keledai betina tersebut untuk merumput. Kemudian aku masuk ke dalam shaf; ternyata tidak ada seorang pun yang menegurku atas tindakanku yang demikian itu."

• Diriwayatkan oleh Imam at Tirmidzi dari Musa bin Thalhah dari Ayahnya ia berkata; "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian telah meletakkan (sesuatu) semisal pelana kuda di depannya, setelah itu ia tidakperlu memperdulikan siapa yang lewat di belakangnya." Ia berkata; "Dalam bab inijuga ada riwayat dari Abu Hurairah, Sahl bin Abu Hatsmah, Ibnu Umar, Sabrah bin Ma’bad Al Juhani, Abu Juhaifah dan ‘Aisyah." Abu Isa berkata; "Hadits Thalhahderajatnya hasan shahih. Para ahli ilmu mengamalkan hadits ini, mereka berkata; "Sutrah (pembatas) imam adalah sutrah untuk orang-orang yang dibelakangnya."

Posisi rapat saat berjama’ah, mitosatau ada hadisnya ?

Sholat yang tidak sempurnamendapatkan pahala atau tidak

Sebaiknya disempurnakan dengan sholat sunah

Balita (laki-laki) menjadi imam untukperempuan. Boleh atau tidak ?

Batas jenjang usia anak dalam islam ada 2 yaitu :

a. Batas tamyiz : anak yang telah mencapai usiatamyiz disebut mumayiz. Diantara ciri anak yang mumayiz adalah dia bisa membedakan antarayang baik dengan yang tidak baik, dia sudahmerasa malu ketika tidak menutup aurot, diamengerti sholat harus serius yang menunjukkanfungsi akalnya normal umumnya seorang anakmenjadi seorang mumayiz saat usia 7 tahun

b. Batas baligh : batas dimana seorang anak yang telahdianggap dewasa oleh syariat dan berkewajiban untukmelaksanakan beban syariat. Tidak ada batas usia bakuuntuk baligh karena batas balligh kemballi pada cirifisik.

Kesimpulannya : pendapat yang kuat dalam madzhabhanafiyah anak mumayis tidak boleh menjadi imam bagi orang baligh baik dalam sholat wajib maupunsholat sunah. Kecuali anak mumayiz tersebut lebihbanyak hafalan al-qur’an nya dan lebih bagus gerakansholatnya dibandingkan jama’ah yang sudah baligh

Maksud dari halangan saat sholatberjama’ah

Sesuai dgn hadist rasulallah SAW dari ibnu umarra, ia berkata :

Rasulullah saw, pernah memrintahkan dalammalam yang dingin dan hujan agar sholat dirumah. ( HR. Muttafaun’ alaih)

Apakah ada perbedaan pahala padashof pertama dan shof seterusnya ?

Shof pertama mempunyai 5 keutamaan :

1. Mendapatkan sholawat dari Allah danmalaikat

2. Pahalanya sangat besar

3. Seperti shof malaikat

4. Shof terbaik bagi laki-laki

5. Terhindar dari keburukan

Sebaiknya shof pertama di penuhi terlebihdahulu

Kepala keluarga (rumah dekat dgn masjid) lebih baikjama’ah di masjid atau menjadi imam dalam

keluarganya ?

Kalau lah seorang suami atau ayah dianjurkan untuksenantiasa shalat berjamaah di rumah bersama istri ataukeluarganya maka tidaklah sampai Nabi shallallahu 'alaihiwasallam berkeinginan membakar rumah-rumah merekayang meninggalkan shalat berjamaah di masjid.

Shalat yang terbaik bagi seorang wanita adalah di rumah-rumah mereka namun dibolehkan baginya untukmendatangi masjid melaksanakan shalat berjamaah selamaia bisa menjaga dirinya dari hal-hal yang bisamendatangkan fitnah terhadap orang-orang di sekitarnya.

Saat sholat berjamaah imam lupa bacaan surat, sikapmakmum bagaimana ?

Memngingatkan imam dengan bacaan yang benar dan jika imam tetap salah maka imam itu dapat mengganti surah tersebut.

Apakah sholat berjama’ah subuh sama denganpahala tahajud semalam suntuk ?

• Salat malam, pahalanya sangat agung. Namun Rasulullah SAW menyamakannilainya dengan salat subuh secara berjemaah. Padahal rekaat dan waktu salatsubuh sangat terbatas. Inilah kemuliaan salat subuh.

• Sholat subuh berjamaah sama halnya dengan shalat malam semalam suntuk. • Rasulullah saw bersabda:

بح فى جماعة • فكأنما صلى الليل كله من صلى الص

• Barangsiapa shalat subuh berjamaah, maka seolah-olah ia shalat semalam suntuk(HR. Ahmad, Abu Daud dan Muslim).

• Dalam hadits lain dari Usman bin Affan ra, Rasulullah saw bersabda:•

في جماعة كان من صلى العشاء في جماعة كان كقيام نصف ليلة ومن • قيام ليلة ك صلى العشاء والج

• Barangsiapa yang mengerjakan shalat Isya secara berjamaah, itu sepertiberibadah setengah malam dan barangsiapa yang mengerjakan shalat Isya danSubuh secara berjamaah, maka ia seperti beribadah semalam (HR. Abu Daud).

Sikap imam lupa bacaan ?

• Syekh Ibnu Baz rahimahullah ditanya: “Kalau imam membaca dalam shalat apa yang mudah dari ayat Al-Qur’an, kemudian dia lupa menyempurnakan ayat, dantidak ada seorangpun dari orang shalat yang membetulkannya, apakah langsung takbir danmenyelesaikan rakaatnya atau membaca surat lainnya?

• Beliau menjawab: “Dia dapat memilih, kalau mau takbirdan menyelesaikan bacaan. Kalau mau membaca ayat ataubeberapa ayat di surat lain. Sesuai dengan kandungansunnah dalam bacaan waktu shalat yang dibaca didalamnya jikalau hal itu selain surat Al-Fatihah. Kalau Al-Fatihah, maka harus dibaca semuanya, karena bacaan Al-Fatihah rukun diantara rukun-rukun shalat.” Selesai. ‘Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 12/129.

Imam kurang raka’at, bagaimanasikap makmum ?

Hal ini terjadi di zaman nabi saw, beliau saw selepassalam baru diingatkan oleh salah seorang sahabatbahwa shalatnya kurang satu rakaat, maka Rasulsaw bangkit lagi meneruskan yg satu rakaat, lalutahiyyat akhir lalu sujud sahwi. (Shahih Bukhari).Menurut madzhab Imam Syafii, maka makmumtetap bermakmum pada imam itu dalampenyempurnaannya, namun bila Imam itu tidakfaham maka kita menyempurnakannya sendirisendiri, dan bila sudah agak lama jangkawaktunya maka kita mengulangi shalat.

Ada yang sholat munfarid shof tidak beraturan. Adashof yang tidak beraturan. Lalu mauberjamaah tapi

menyela barisan. Bagaimana ?

Boleh asalkan diberi jarak untuk yang sedangsedang sholat wajib

Tata cara makmum masbuk ikutberjama’h khususnya sholat idul fitri

?• Dalam mazhab Al-Malikiyah disebutkan bahwa bila seorang makmum

ketinggalan dalam mengikuti imam dalam takbir shalat ‘Ied, maka selamaimam masih bertakbir, hendaknya dia diam saja dan baru bertakbir saatimam sudah selesai membaca takbir atau sudah mulai membaca Al-fatihah.

• Tetapi bila seorang makmum bergabung dengan shalat sebagai masbuk, dimana imam sudah selesai bertakbir dan sudah membaca Al-Fatihah atauayat Al-Quran Al-Karim, maka dia boleh bertakbir sendiri setelah takbiratulihram lalu mengikuti imam.

• Hal seperti juga dikerjakan bila dia tertinggal satu rakaat dan baru ikutshalat dengan imam pada rakaat kedua.

• Khusus bagi makmum yang tertinggal dua rakaat, yaitu yang tidak sempatikut ruku'' bersama imam pada rakaat kedua, maka makmum itu harusmengqadha’ sendirian shalatnya itu dengan melakukan shalat dua rakaatsetelah imam selesai salam. Juga dengan bertakbir 6 kali di rakaat pertamadan 5 di rakaat kedua. (Mazhab Al-Malikiyah berpendapat bahwa takbirpada rakaat pertama itu 6 kali selain takbirtaul ihram).

• Dalam mazhab Asy-Syafi`iyah disebutkan bahwa orang yang masbuk di dalam shalat ‘Ied atau tertinggal sebagian shalathendaknya bertakbir pada saaat setelah selesaimengqadha’ apa yang dia tertinggal.

•Dalam mazhab Al-Hanabilah disebutkan bahwa makmumyang mendapati imam sudah selesai bertakbir atau sudahdalam bertakbir, maka dia tidak perlu bertakbir. Hal yang sama juga bila dia mendapati imam sudah ruku''. Hal itukarena tempat untuk takbir sudah terlewat. Dan makmumyang masbuk bertakbir bila makmum itu sudahmenyelesaikan qadha’ atas apa yang tertinggal.

• Semua itu merupakan kesimpulan dari para ahli ilmu dengan dalil hadits:• Apa yang bisa kamu dapati bersama imam maka shalatlah, sedangkan apa

yang terlewat/tertinggal, maka qadha’lah.• Secara status dan kedudukannya, hukum takbiratulihrambukan sunnah,

juga bukan wajib, melainkah merupakan rukun dari suatu shalat. Di manatanpa takbir ini, shalat menjadi tidak sah. Dalilnya adalah:

• Dari Ali bin Abi Thalib ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Kunci shalat ituadalah kesucian (thahur) dan yang mengharamkannya (dari segala hal diluar shalat) adalah takbir." (HR Abu Daud dan Tirmizy dengan isnad yang shahih)

• Dari Rufa`ah Ibnu Rafi` bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak syahshalat serorang hamba hingga dia berwudhu` dengan sempurna danmenghadap kiblat lalu mengucapkan Allahu Akbar. (HR Ashabus Sunandan Tabarany)

• "Bila kamu shalat maka bertakbirlah." (HR Muttafaqun Alaihi).

Imam bisu, tetapi tidak ada pengganti sebagai

imam. Apakah sah jika imam bisu ?

• Syarat untuk menjadi seorang imam shalat yang layak telah ditetapkan oleh para ulamaberdasarkan nash-nash Al-Quran dan As-Sunnahsebagai berikut:

• Muslim

• Akil

• Baligh

• Laki-laki

• Mampu membaca Al-Quran dengan fasih.

Imam kurang takbir saat raka’at ke-2, sah atau tidak ?

Takbiratul ihram merupakan salah satu rukunshalat. Bila yang terlupakan itu salah saturukun soalat, yang tidak bisa dibetulkanseketika, maka solatnya tidak sah, dansolatnya harus diulang kembali.