adab menjenguk orang sakit

11
KELOMPOK 6 Dwi Ana Puspita Sari Fahlun Dwi S Niswatul Muttaqiyah Nifita Eka W. M Materi Adab menjenguk orang sakit Menunggui Memandikan Jenazah Mensholatkan Jenazah Mengubur Jenazah Ziarah kubur A. ADAB MENJENGUK ORANG SAKIT Disunahkan untuk membawa makanan Niat yang baik Segera mengunjunginya, khususnya bila ia sudah lama sakit Disunahkan menjenguk orang sakit dengan berjalan kaki Mencari waktu yang tepat Bertanya tentang keadaannya Membawakan hadiah untuknya, agar dapat menumbuhkan rasa kasih sayang Menghiburnya dengan banyaknya pahala dari Allah SWT Mengingatkan agar selalu sabar - Orang yang tertimpa musibah terbagi menjadi 4 tingkat : 1. Marah dan berkeluh kesah 2. Bersabar 3. Ridho 4. Bersyukur Mengingatnya agar selalu berprasangka baik kepada Allah Melarangnya dari berkeluh kesah dan mengharap kematian.

Upload: rekyan-shinta

Post on 29-Dec-2015

44 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Adab Menjenguk Orang Sakit

KELOMPOK 6

Dwi Ana Puspita Sari

Fahlun Dwi S

Niswatul Muttaqiyah

Nifita Eka W. M

Materi

Adab menjenguk orang sakit

Menunggui

Memandikan Jenazah

Mensholatkan Jenazah

Mengubur Jenazah

Ziarah kubur

A. ADAB MENJENGUK ORANG SAKIT

Disunahkan untuk membawa makanan

Niat yang baik

Segera mengunjunginya, khususnya bila ia sudah lama sakit

Disunahkan menjenguk orang sakit dengan berjalan kaki

Mencari waktu yang tepat

Bertanya tentang keadaannya

Membawakan hadiah untuknya, agar dapat menumbuhkan rasa kasih sayang

Menghiburnya dengan banyaknya pahala dari Allah SWT

Mengingatkan agar selalu sabar

- Orang yang tertimpa musibah terbagi menjadi 4 tingkat :

1. Marah dan berkeluh kesah

2. Bersabar

3. Ridho

4. Bersyukur

Mengingatnya agar selalu berprasangka baik kepada Allah

Melarangnya dari berkeluh kesah dan mengharap kematian.

Mendo’akan kebaikan dan sembuhan untuknya

Kita harus mengingat waktu, maksudnya jika sisakit perlu istirahat dan berat baginya

untuk berbicara terus.

Kita berpamitan dan mengucapkan salam serta mengucapkan “cepat sembuh”.

Page 2: Adab Menjenguk Orang Sakit

B. MENUNGGUI

Sakaratul Maut

Yang harus dilakukan oleh orang didekatnya :

1. Orang didekatnya menuntuni dengan kalimat

2. Hendaknya mendoakan kebaikan untuknya dan tidak berkata-kata didekatnya kecuali

kebaikan.

Saat setelah kematian.

1. Memejamkam kedua mata disunnahkan atau dianjurkan menali kedua ibu jari kaki

biar tidak menganagak.

Artinya :

Sesungguhnya jika ruh itu telah dicabut maka pandangan akan

mengikutinya (HR. Muslim)

2. Mendo’akan kebaikan untuknya

3. Menutupi seluruh tubuh dengan kain

4. Bersegera mengeluarkannya dan mengurusnya agar segera dikuburkan

5. Sebagian dari keluarganya melunasi hutang-hutangnya dengan harta benda yang ia

miliki.

Yang boleh dilakukan.

1. Boleh membuka wajah mayat dan tidak boleh menangisinya selama 3 hari tanpa

meratap.

a. Bersabar dan menerima takdir

b. Mengucapkan istirja’

Yang tidak diperbolehkan.

1. Meratap (niyidah) lebih dari sekedar menangis

2. Mengurai rambut dan mengacak-ngacaknya dan membentangnya serta mencukur pula

rambutnya.

B. MEMANDIKAN JENAZAH

1. Alat-alat yang perlu disiapkan antara lain :

a. Daun bidara (kelor)

b. Sabun, shampo

c. Bak air

d. Beberapa timba (besar dan kecil)

e. Gayung

f. Selang air

g. Dipan (Bangku)

h. Kapas

i. Handuk

j. Sarung tangan

Tulisan arab

Page 3: Adab Menjenguk Orang Sakit

k. Masker

l. Jarit (untuk menutup jasad mayat)

m.Sisir

n. Alat cukur

o. Siwak/sikat gigi

p. Kaporit (bila diperlukan)

2. Isi bak air besar dengan air dan ditempatkan ditempat yang tinggi agar terhindar dari

benda/percikan hal yang najis, cara yang lebih aman dengan melengkapi kran dan selang

air.

3. Air yang perlu disiapkan antara lain :

a. Air dingin.

Disunnahkan menggunakan air asin asli agar dapat menghambat pembusukan.

b. Air kapur barus.

4. Sebaiknya diletakkan bakaran kayu wangi atau disemprot dengan wewangian baik

didalam kamar pemandian maupun didekatnya. Tujuannya untuk mengusir atau

menghilangkan bau tidak enak yang keluar dari tubuh jenazah.

5. Orang yang boleh memandikan jenazah adalah orang yang bertugas memandikan

(modin), walinya dan anggota keluarga. Sedangkan orang yang tidak berkepentingan

makruh hukumnya ikut memandikan jenazah.

TATA CARA MEMANDIKAN JENAZAH

1. Memulai dari sebelah kanan dan tempat-tempat wudhu.

2. Memandikan 3 kali atau lebih yang diperlukan dan dengan bilangan ganjil.

3. Sebagian air (pemandian) disertai daun kelor (siler) yang menggantikannya atau air + sabun

4. Pitalan rambut dilepas dan dicuci dengan baik menggunakan air dan shampo

5. Menyisir rambut.

6. Rambut wanita dipintai/dikepang menjadi 3 dan diletakkan dibawah kepala.

7. Memandikan dengan kain seperti sarung tangan dibawah kain dibawah badannya dan

seluruh kain.

8. Akhir pemandian dicampur dengan sesuatu yang wangi seperti kapur barus.

9. Laki-laki dimandikan oleh laki-laki dan wanita dimandikan wanita, terkecuali suami istri,

yang boleh memandikan.

10. Yang memandikan hendaknya yang paling tahu tentang sunnah memandikan. Apalagi dari

keluarga atau kerabat.

11. Orang yang memandikan jenazah akan memdapatkan pahala yang besar dengan 2 syarat :

a. Dia menutupi cacat dan tidak menceritakan perkara yang dibencinya.

b. Dilakukan untuk mencari wajah Allah SWT dan tidak mencari balasan.

12. Bagi orang yang memandikan mayat, lalu dirinya sendiri disunnahkan untuk mandi.

13. Tidak wajib memandikan orang yang mati syahid, walaupun diketahui bahwasannya dalam

keadaan junub.

Page 4: Adab Menjenguk Orang Sakit

Setelah selesai dimandikan hendaknya segera untuk mengkafani jenazah.

D. MENGKAFANI JENAZAH

1. Siapkan perlengkapan untuk mengkafani

a. Kain kafan 3 helai atau 5 helai sesuai panjang badan jenazah

b. Kapas secukupnya

c. Bubuk cendana

d. Minyak wangi (kapur barus)

2. Cara mengkafani

a. Kain kafan untuk mengkafani jenazah paling sedikit 1 lembar yang digunakan untuk

menutupi seluruh tubuh jenazah, baik laki-laki atai perempuan. Jika mampu

disunnahkan bagi jenazah laki-laki dikafani 3 helai tanpa baju dan sorban.

b. Cara memakaikan kain kafan untuk jenazah ialah kain itu dihamparkan sehelai-helai

dan ditaburkan wewangian seperti kapur barus.

c. Adapun untuk jenazah perempuan disunnahkan utuk dikafani 5 helai yaitu kain

basahan (kain alas), baju, tutup kepala, cadar dan kain yang menutup seluruh

tubuhnya. Diantara helaian kain diberi wangi-wangian.

Cara mengkafani :

1. Hamparkan kain untuk membungkus seluruh tubuh jenazah

2. Jenazah diletakkan diatasnya, setelah kain diberi wangi-wangian.

3. Kemudian, jenasah dipakaikan kain basahan, baju, tutup kepala, dan cadar diberi

wangi-wangian.

4. Sebelum dibungkus dan dibagian lubang hidung dan lubang telinga disumbat

dengan kapas.

5. Selanjutnya jenazah dibungkus seluruh tubuhnya dengan kain pembugkus.

E. MENSHOLATKAN JENAZAH

Mensholatkan jenazah hukumnya fardhu kifayah. Bagi orang muslim mensholatkan

jenazah merupakan suatu kebaikan yaitu baik bagi yang mensholatkan dan baik bagi

jenazah yang disholatkan. Sebab semakin banyak orang yang mensholatkan jenazah maka

semakin besar peluang do’a yang diterima.

Rukun sholat jenazah

a. Niat

b. Berdiri yang mampu

c. Membaca takbir 4 kali

d. Membaca Al-fatikah

e. Membaca sholawat Nabi

f. Mendo’akan jenazah

g. Mengucap salam

h. Tertib.

Page 5: Adab Menjenguk Orang Sakit

Sunnah sholat jenazah

a. Mengangkat tangan pada saat membaca takbir.

b. Bacaannya direndahkan baik yang dilakukan secara berjamaah atau sendiri.

c. Imam atau sholat sendiri

Berdiri didekat kepala apabila jenazah laki-laki

Berdiri didekat pinggang atau pusar apabila jenazah perempuan.

d. Jika jumlah orang yang mensholatkan banyak, maka dilakukan dengan berjamaah dan

dibuat tiga staf.

TATA CARA MELAKUKAN SHOLAT JENAZAH

1. Niat, berdiri

Membaca takbiratul ihkram dan diteruskan membaca al-fatikah.

2. Melakukan takbir kedua dan diteruskan membaca sholawat Nabi.

3. Melakukan takbir ketiga dan diteruskan dengan membaca do,a untuk jenazah.

Artinya :

“Ya Allah ampunilah dia, berilah rahmat padanya, sejahterakan dia, maafkanlah padanya,

muliakanlah kedatangannya, lapangkanlah pintu masuknya, dan jadikanlah surga tempat

kembalinya”.

Apabila jenazah anak kecil (anak-anak) hendaknya do’a ditambah

Artinya :

“Ya Allah jadikanlah dia bagi kami sebagai titipan, pendahuluan dan pahala”.

Page 6: Adab Menjenguk Orang Sakit

4. Melakukan takbir keempat dan diteruskan dengan membaca do’a

Artinya :

“Ya Allah janganlah Engkau rugikan kami dari mendapat pahala dan janganlah Engkau beri

kami fitnah sepeninggalannya dan ampunilah kami dan dia.

Untuk do’a jenazah perempuan :

Artinya :

“Ya Allah janganlah Engkau rugikan kami dari mendapat ganjarannya, dan janganlah

Engkau beri fitnah sepeninggalanya, dan ampunilah kami dan dia”.

5. Ucapkanlah salam sebanyak dua kali dengan membacanya secara lengkap.

Salam yang pertama menengok ke kanan dan yang kedua menengok ke kiri.

6. Setelah disholatkan, jenazah harus segera diangkat atau diusung menuju kuburan untuk

dimakamkam.

F. MENGUBUR JENAZAH.

Setelah selesai disholatkan, disunnahkan untuk segera dikuburkan.

Adapun cara membawa jenazah :

Letakkan diatas keranda dan dipikul pada 4 penjuru keranda oleh 4 orang diantara

jamaah dan boleh bergantian dengan orang lain.

Bagi para pengiring, boleh berjalan didepan jenazah, dibelakangnya, disamping kanan

atau kirinya. Semua cara ada tuntunannya dalam Sunnah Nabi Muhammad SAW. Para

pengiring tidak dibenarkan untuk duduk sebelum jenazah diletakkan sebab Rusulloh

SAW telah melarangnya.

Beberapa hal yang dimakruhkan sewaktu membawa jenazah ke kubur :

a. Zikir dengan mengeraskan suara sewaktu membawa atau mengiringi jenazah.

b. Membawa jenazah dengan diiringi api.

c. Duduk sebelum jenazah diletakkan didalam kubur

Tata Cara Mengubur Jenazah.

1. Membuat kubur.

Disunnahkan mendalamkan lubang kubur kurang lebih 2 meter, agar jasad si

mayit terjaga dari jangkuan binatang buas dan agar baunya tidak merebak keluar,

lubang kubur yang dilengkapi liang lahad lebih baik daripada syaq.

Jenazah siap untuk dikubur

Mengangkat Jenazah

Page 7: Adab Menjenguk Orang Sakit

Jenazah diangkat diatas tangan untuk diletakkan didalam kubur.

Memasukkan ke kubur.

Jenazah dumasukkan kedalam kubur. Disunnahkan memasukkan jenazah ke

liang lahat dari arah kaki kuburan lalu diturunkan kedalam liang kubur secara

perlahan. Jika tidak memungkinkan, boleh menurunkan dari arah kiblat.

Petugas/orang yang memasukkan jenazah ke lubang kubur hendaklah

mengucapkan :

Artinya :

Dengan meyebut Nama Allah SWT dan atas agama Rasululloh SAW (HR.

Tirmidzi dan Abu Dawud) Dibaca ketika memaskkan jenazah ke lubang kubur.

2. Memiringkan si mayit

Disunnahkan membaringkan jenazah dengan bertumpu pada sisi kanan

jasadnya (dalam posisi miring) dan menghadap kiblat sambil dilepas tali-talinya,

selain itu tali kepala dan kedua kaki.

Tidak perlu meletakkan bantalan dari tanah atau batu dibawah kepalanya, sebab

tidak ada dalil yang menyebutkannya. Dan tidak perlu menyingkap wajahnya

kecuali bila simayit meninggal dunia saat mengenakan kain Ihram.

3. Munutup mayit dengan bata.

Setelah jenazah diletkkan didalam rongga liang kubur/lahat dan tali-tali selain

kepala dan kaki dilepas, maka rongga liang lahat tersebut ditutup dengan batu bata

atau papan kayu atau bambu dari atasnya (agak samping)

4. Menutup dengan tanah liat.

Lalu sela-sela batu bata itu ditutup dengan tanah liat agar menghalangi sesuatu

yang masuk sekaligus unutk menguatkannya.

5. Mengurug.

Disunnahkan bagi para pengiring untuk menabur 3 genggaman tanah ke dalam

liang kubur sekali jenazah diletakkan didalamnya. Setelah itu ditumpahklan (diuruk)

tanah ketas jenazah tersebut.

Hendaklah meninggikan makam kira-kira sejengkal sebagai tanda agar tidak

dilanggar kehormatannya, dibuat gundukan seperti punuk unta.

6. Pemakaman.

Kemudian ditaburi dengan batu kerikil sebagai tanda sebuah makam dan

diperciki air, berdasarkan tuntunan sunnah Nabi Muhammad SAW, lalu diletakkan

batu pada makam bagian kepalanya agar mudah dikenali.

Page 8: Adab Menjenguk Orang Sakit