accelerating service and business ... - pt taspen (persero) · selamat datang pada laporan tahunan...
TRANSCRIPT
Akselerasi Peningkatan Layanan dan Bisnis untuk Jaminan Kesejahteraan Aparatur Sipil Negara
Laporan KeberlanjutanSustainability Report 2017
Accelerating Service and Business Enhancement for Civil Servant Welfare Insurance
DAFTAR ISITABLE OF CONTENTS
MENGENAI TASPENABOUT TASPEN
PROFIL LAPORANREPORT PROFILE
TENTANG TEMA LAPORAN BERKELANJUTANAbout Sustainability Report Theme
HIGHLIGHT KINERJA TASPEN 20172017 TASPEN Performance Highlights
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMAStatement of the President Director
10 Sekilas TASPEN
TASPEN at a Glance
12 Wilayah Operasional
Operational Area
14 Pangsa Pasar
Market Share
16 Bidang Usaha
Line of Business
32 Produk dan Layanan
Product and Service
33 Rantai Pasokan TASPEN
TASPEN Supply Chain
50 Skala Perusahaan
Company Scale
52 Visi dan Misi
Vision and Mission
78 Tentang Laporan Berkelanjutan
About Sustainability Report
82 Kontak Terkait Laporan
Contact Related to the Report
54 Nilai-nilai Perusahaan
Corporate Values
55 TASPEN dan Komitmen Keberlanjutan
TASPEN and Sustainability Commitment
62 Pekerja TASPEN
TASPEN Employees
64 Perubahan Signifikan Perusahaan dalam Periode Laporan
Significant Changes in the Company in the Reporting Period
64 Sertifikasi
Certification
64 Keanggotaan
Membership
65 Penghargaan
Awards
65 TASPEN dan Pemangku Kepentingan
TASPEN and Stakeholders
68 Tata Kelola Keberlanjutan
Sustainability Governance
TASPEN MENDUKUNG LAJU EKONOMI BANGSATASPEN SUPPORTS THE NATION ECONOMIC PROGRESS
TASPEN MENJAGA ALAM INDONESIATASPEN PRESERVES INDONESIA'S NATURE
TASPEN TUMBUH BERSAMA MASYARAKATTASPEN GROWS TOGETHER WITH COMMUNITY
TASPEN SEPENUH HATI MELAYANI PESERTATASPEN WHOLEHEARTEDLY SERVES THE PARTICIPANTS
TASPEN MEMBANGUN PRAKTIK KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA TERBAIKTASPEN DEVELOPS THE BEST OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY PRACTICE
84 Kinerja Ekonomi dan Komitmen Keberlanjutan
Economic Performance and Sustainability Commitment
86 Distribusi Nilai Ekonomi
Economic Value Distribution
90 Sistem Manajemen Lingkungan
Environmental Management System
82 Program Paperless
Paperless Program
96 Dasar Pelaksanaan Program
Basis of Program Implementation
96 Struktur Pengelolaan PKBL
PKBL Management Structure
97 Anggaran dan Realisasi Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL)
Budget and Realization of Partnership and Community
Development Program (PKBL)
94 Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Occupational Health and Safety System
INDEKS KONTEN GRIGRI Content Index
FORMULIR TANGGAPAN LAPORAN BERKELANJUTANFeedback Form of Sustainability Report
2PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
TENTANG TEMALAPORAN BERKELANJUTANAbout Susta inab i l i ty Repor t Theme
Selamat datang pada Laporan Tahunan 2017 PT TASPEN
(PERSERO) dengan tema “Akselerasi Peningkatan
Layanan & Bisnis untuk Jaminan Kesejahteraan Aparatur
Sipil Negara”. Tema tersebut dipilih berdasarkan kajian
dan fakta dari perkembangan bisnis Perseroan pada 2017
serta masa depan keberlanjutan bisnis Perseroan.
Tujuan utama penyusunan Laporan Tahunan ini adalah
untuk meningkatkan keterbukaan informasi Perseroan
kepada otoritas terkait serta menjadi buku tahunan yang
turut membangun rasa bangga dan solidaritas di antara
karyawan.
Laporan Tahunan 2017 PT TASPEN (PERSERO)
menjadi sumber dokumentasi komprehensif yang
berisikan informasi kinerja Perseroan dalam setahun.
Informasi tersebut memuat dokumentasi lengkap yang
menggambarkan profil Perseroan; kinerja operasional,
pemasaran, dan keuangan; informasi tentang tugas,
peran, serta fungsi struktural organisasi Perseroan yang
menerapkan konsep best practices dan prinsip-prinsip
corporate governance.
Selain itu, Laporan Tahunan ini juga bertujuan untuk
membangun pemahaman dan kepercayaan tentang
Perseroan dengan menyediakan informasi yang tepat,
seimbang, dan relevan. Para pemegang saham serta
seluruh pemangku kepentingan lainnya dapat memperoleh
informasi yang memadai terkait kebijakan yang telah dan
akan dilakukan serta kesuksesan pencapaian Perseroan
pada 2017.
Welcome to 2017 Annual Report of PT TASPEN (PERSERO)
with the theme “Accelerating Service Enhancement for Civil
Servant Welfare Insurance”. The theme was selected based
on in-depth study and facts on business development of the
Company in 2017 and the future of business sustainability of
the Company.
The main purpose of this Annual Report is to improve
information disclosure of the Company to relevant authorities
and as an annual book that helps in building pride and
solidarity among the employees.
2017 Annual Report of PT TASPEN (PERSERO) is a
comprehensive source of documentation that contains
performance information of the Company within a year. The
information contains complete documentation describing the
profile of the Company; operational, marketing, and financial
performances; information on the structural duties, roles, and
functions of the organization of the Company that implements
the best practices concept and corporate governance
principles.
In addition, this Annual Report also aims to build understanding
and trust in the Company by providing appropriate, balanced,
and relevant information. Shareholders and all other
stakeholders may obtain sufficient information regarding the
policies that have been and will be conducted as well as the
success of the Company’s achievements in 2017.
3PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
HIGHLIGHT KINERJATASPEN 20172017 TASPEN Per formance H igh l ights
Jumlah Pendapatan/Tota l Revenue
Penghargaan yang d i ter ima atas keberhas i lan dar i penerapan CSR terhadap K3/
Award fo r success on CSR imp lementat ion to K3
Konst r ibus i Terhadap Negara/Cont r ibut ion to the Count ry
Has i l Assessment GCG TASPEN 2017/Resu l t o f 2017 TASPEN GCG Assessment
Consumer Sat i s fact ion Index
Rp16 ,84 t r i l iun / t r i l l i on
Penghargaan Human Capi ta l 2017 / 2017 Human Cap i ta l Award
Rp242,93 mi l ia r / b i l l ion
96,935 dengan pred ikat “Sangat Ba ik” / 96 .935 w i th
pred icate o f “Very Good”
96,70
Ekonomi / Economy
Ketenagakerjaan / Manpower
4PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
Penerapan Kebi jakan “Kantor Ramah L ingkungan”/ Implementat ion o f “Env i ronmenta l ly- f r iend ly Of f ice” Po l icy
Bantuan Sarana dan Prasarana Umum / Pub l i c Fac i l i t i es and In f rast ructures Ass i s tance
Bantuan Kesehatan / Medica l Ass i s tance
Bantuan Pendid ikan , Pe lat ihan , dan Beas i swa /Educat ion , Tra in ing , and Scho la rsh ip Ass i s tance
Bantuan Sarana Ibadah /Worsh ip Fac i l i t i es Ass i s tance
Bantuan Bencana A lam /Natura l D i saste r A id
Bantuan Sos ia l Kemasyarakatan /Soc ia l Commun i ty Ass i s tance
Bantuan Pe lestar ian A lam /Nature Preservat ion Ass i s tance
Rp2,32 mi l ia r / b i l l ion
Rp3,34 mi l ia r / b i l l ion
Rp1 ,90 mi l ia r / b i l l ion
Rp0,44 mi l ia r / b i l l ion
Rp9,22 mi l ia r / b i l l ion
Rp0,08 mi l ia r / b i l l ion
Rp3,72 mi l ia r / b i l l ion
Sosial Masyarakat / Social Community
Lingkungan / Environment
5PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
SAMBUTANDIREKTUR UTAMA [G4-1]Statement o f the Pres ident D i rector
Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Selamat datang di Laporan Berkelanjutan PT TASPEN
(PERSERO) 2017. Memasuki periode ketiga penerbitan
laporan ini sejak pertama kali dipublikasikan pada
2015 silam, Perseroan senantiasa memenuhi aspek
transparansi dan akuntabilitas terkait pengungkapan
informasi perkembangan pelaksanaan kegiatan usaha
berbasis kinerja berkelanjutan yang dijalankan. Harapan
kami, dengan diterbitkannya laporan ini dapat memberi
manfaat yang signifikan bagi Perseroan tidak hanya di
internal namun juga eksternal khususnya bagi pemangku
kepentingan atas harmonisasi yang terbentuk.
Di tahun 2017, Perseroan berupaya untuk terus menjalankan
kinerja berkelanjutan secara holistik. Peningkatan kinerja
tersebut meliputi sasaran di bidang ekonomi, sosial,
ketenagakerjaan dan lingkungan dengan memaksimalkan
kapasitas dan kapabilitas bisnis Perseroan melalui sumber
daya yang dimiliki. Mengacu pada laporan kinerja Perseroan
2017, PT TASPEN (PERSERO) mampu menciptakan
pertumbuhan yang baik pada hampir semua lini. Untuk
itu, melalui kesempatan yang baik ini, mewakili seluruh
jajaran Direksi saya akan menyampaikan ringkasan kinerja
berkelanjutan yang berhasil dicatatkan sepanjang tahun
buku 2017.
Dari segi kinerja ekonomi berkelanjutan, Perseroan di
tahun 2017 berhasil membukukan nilai ekonomi sebesar
Rp16.835,34 miliar dibandingkan nilai ekonomi yang
dihasilkan pada 2016 yang tercatat sebesar Rp15.067,42
miliar. Keberhasilan tersebut merupakan hasil dari
optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perseroan serta
strategi pengelolaan usaha yang tepat oleh manajemen
Perseroan. Di tahun 2017, Perseroan dibekali dengan hasil
kinerja keuangan yang memadai berasal dari kinerja tahun
2016. Berdasarkan laporan keuangan diaudit 2016 posisi
aset Perseroan tercatat sebesar Rp198.619,25 miliar.
Dari segi ekuitas, jumlah yang dicatatkan di tahun tercatat
Dear Valued Stakeholders,
Welcome to the 2017 Sustainable Report of PT TASPEN
(PERSERO). Entering the third period of the issuance of this
report since it was first published in 2015. The Company
continues to fulfill the transparency and accountability
aspects in relation to information disclosure of performance-
based sustainable business activity implementation
development that is being carried out. We expect that the
issuance of this report may provide significant Benefits for
both the internal and external of the Company, especially
for the stakeholders on the harmonization that is being
developed.
In 2017, the Company strived to carry out sustainable
performance holistically. The target of such performance
improvement includes economic, social, manpower and
environmental aspects by maximizing business capacity
and capability of the Company through resources of the
Company. Referring to the 2017 performance report of
the Company, PT TASPEN (PERSERO) was able to create
good growth in all aspects. Therefore, through this good
opportunity, on behalf of the Board of Directors, I would
like to present the summary of sustainable performance
recorded throughout 2017 fiscal year.
In terms of sustainable economic performance, the economic
value was recorded at Rp16,835.34 billion by the Company
in 2017 compared to the generate economic value in 2016
which was recorded at Rp15,067.42 billion. Such success
was a result of resources optimization of the Company as
well as accurate business management strategy conducted
by the Company’s management. In 2017, the Company was
complemented with adequate financial performance result
that was from 2016 performance. Based on the audited
financial statements of 2016, the assets of the Company
was recorded at Rp198,619.25 billion. In terms of equity,
the amount recorded in 2016 was at Rp11,302.70 billion
6PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
IQBAL LATANRODirektur Utama
President Director
7PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
Pencapaian perolehan nilai ekonomi Perseroan yang membanggakan tersebut ikut dirasakan oleh para pemangku
kepentingan melalui distribusi nilai ekonomi berupa peningkatan penerimaan pajak bagi negara serta dana Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang dirasakan oleh lingkungan dan masyarakat sekitar.
Such thriving achievement of economic value of the Company was also felt by stakeholders through the distributed economic
value in the form of the state’s tax revenue improvement as well as Partnership and Community Development Program (PKBL)
fund that affected the surrounding environment and community.
sebesar Rp11.302,70 miliar dan laba tahun berjalan sebesar
Rp247,25 miliar. Melalui startegi pengelolaan kinerja
yang tepat serta pemanfaatan potensi usaha yang dimiliki
seperti pengalaman, kualitas layanan, budaya perusahaan
serta jumlah SDM yang proposional, Perseroan berhasil
meningkatkan perolehan pendapatan usaha 2017 sebesar
11,73%. Untuk aset/liabilitas dan ekuitas Perseroan
berhasil meningkatkannya sebesar 15,99% atau sebesar
Rp23.378,55 miliar. Sedangkan untuk laba tahun berjalan
meningkat sebesar 191,90% dari tahun 2016 atau sebesar
Rp721,73 miliar. Hasil tersebut merupakan refleksi atas
komitmen Perseroan dalam meraih kinerja ekonomi
berkelanjutan.
Pencapaian perolehan nilai ekonomi Perseroan yang
membanggakan tersebut ikut dirasakan oleh para
pemangku kepentingan melalui distribusi nilai ekonomi
berupa peningkatan penerimaan pajak bagi negara serta
dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang
dirasakan oleh lingkungan dan masyarakat sekitar. Dari
nilai ekonomi yang diperoleh, Perseroan mendistribusikan
sebanyak Rp807 miliar untuk remunerasi dan manfaat
bagi tenaga kerja Perseroan, Pajak sebesar Rp241,93
miliar kepada Pemerintah untuk program-program
pembangunan serta Rp9,22 miliar disalurkan kepada
masyarakat melalui program kemitraan berupa pinjaman
permodalan serta donasi dalam Program Bina Lingkungan
untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik serta
bantuan-bantuan yang diperlukan dalam lingkup sosial.
Kinerja berkelanjutan juga terus kami pertahankan dari
segi operasional. Terjaganya kinerja tersebut terfleksi
dari beberapa aspek seperti penyelesaian klaim program
Tabungan Hari Tua (THT) yang mencapai 92,09% dari RKAP
2017. Untuk program pensiun, realisasi penyelesaian klaim
mencapai 94,45% dari RKA Tahun 2017 dan untuk Program
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian
and profit for the year was recorded at Rp247.25 billion.
Through correct performance management strategy as
well as business potential utilization, such as experience,
service quality, corporate culture as well as proportional
HR amount, the Company succeeded in increasing business
performance in 2017 by 11.73%. For assets/liabilities and
equity, the Company increased it by 15.99% or Rp23,378.55
billion. Meanwhile, profit for the year increased by 191.90%
from 2016 or Rp721.73 billion. Such results were reflections
on the Company’s commitment in achieving sustainable
economic performance.
Such thriving achievement of economic value of the
Company was also felt by stakeholders through the
distributed economic value in the form of the state’s
tax revenue improvement as well as Partnership and
Community Development Program (PKBL) fund that
affected the surrounding environment and community. In
terms of acquired economic value, the Company distributed
as much as Rp807 billion for remuneration and Benefits for
manpower of the Company, Tax amounting to Rp241.93
billion to the Government for development programs as
well as Rp9.22 billion was distributed to the community
through partnership program in the form of capital loan as
well as donation in Community Development program to
create better environment as well as required assistance
within the social scope.
We also maintained sustainable performance in terms of
operational aspect. Such maintained performance was
reflected in several aspects, such as claim settlement of
Old Age Savings (THT) program that reached 92.09% from
2017 RKAP. For pension program, realization of claim
settlement reached 94.45% from 2017 RKAP. Meanwhile,
for Work Accident Security (JKK) and Death Security (JKM)
8PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
(JKM) realisasi penyelesaian klaim tertinggi berasal dari
program JKM sebesar 109,58% dari RKAP sedangkan
untuk JKK pemenuhannya sebesar 26,96% dari RKAP.
Pemenuhan penyelesaian klaim tentunya akan berdampak
bagi peningkatan kualitas layanan di mana penyelesian
klaim yang efektif akan memberikan dampak signifikan
bagi penerima manfaat. Terpenuhinya kualitas kinerja
pelayanan turut didukung dari segi proses. Hal tersebut,
terlihat dari hasil penilaian dalam Key Performance
Indicator (KPI) . Berdasarkan hasil penilaian, hasil Skor
Survei Tingkat Kepuasan Peserta terpenuhi sebesar 96,70
dari target sebesar 97,00.
Mengakhiri laporan ini, Saya mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak atas
dukungan yang diberikan dalam mendorong terbentuknya
capaian kinerja berkelanjutan. Semoga Perseroan dapat
terus menjaga komitmennya dan memberikan dampak
positif secara luas terutama bagi para peserta dan
penerima manfaat lainnya.
IQBAL LATANRO
Direktur Utama
President Director
Programs, the ighes rate of claim settlement was from
JKM program amounting to 109.58% from RKAP. As for
JKK program, the fulfillment reached 26.96% from RKAP.
Fulfillment of claim settlement will surely affect the service
quality improvement, of which effective claim settlement
will provide significant impact for beneficiaries. Fulfillment
of service performance was also supported in terms of
process aspect. This can be seen from the assessment
result in Key Performance Indicator (KPI). Based on the
assessment result, the Score of Participant Satisfaction
Level Survey was at 96.70 from the target of 97.00.
To conclude this report, I would like to express my greatest
gratitude to all parties for their support in encouraging the
achievement of sustainable performance. Hopefully, the
Company will always be able to maintain its commitment
and provide extensive positive impact, especially for
participants and other beneficiaries.
MENGENAITASPENAbout TASPEN
01
10PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
SEKILAS TASPEN [G4-3, G4-4, G4-5, G4-6, G4-7]TASPEN at a G lance [G4-3 , G4-4 , G4-5 , G4-6 , G4-7]
Nama Perusahaan / Name of the Company PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri
Nama Panggilan / Nickname PT TASPEN (PERSERO)
Bidang Usaha / Line of BusinessAsuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil (PNS) / Social Insurance for Civil Servants (PNS)
Produk / Product
· Program Tabungan Hari Tua / Old Age Savings Program· Program Pensiun / Pension Program· Program Jaminan Kecelakaan Kerja / Work Accident Security Program· Program Jaminan Kematian / Death Security Program
Status Perusahaan / Status of the Company Badan Usaha Milik Negara (BUMN) / State-Owned Enterprise (SOE)
Kepemilikan / Ownership100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia / 100% owned by the Republic of Indonesia
Tanggal Pendirian / Date of Establishment 17 April 1963 / April 17, 1963
Dasar Hukum Pendirian / Legal Basis of Establishment
Peraturan Pemerintah Nomor: 15 Tahun 1963 tentang Pendirian Perusahaan Negara Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (PN TASPEN) tanggal 17 April 1963, Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: KEP.749/MK/V/II/1970, Peraturan Pemerintah Nomor: 25 Tahun 1981 dan Nomor: 26 Tahun 1981, badan hukum PERUM TASPEN diubah menjadi PT TASPEN (PERSERO) / Government Regulation No. 15 of 1963 on the Establishment of State Company of Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (PN TASPEN) dated April 17, 1963, Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. KEP.749/MK/V/II/1970, Government Regulation No. 25 of 1981 and No. 26 of 1981, the legal entity of PERUM TASPEN was changed into PT TASPEN (PERSERO)
Akte Pendirian / Deed of Establishment
Akta Notaris Imas Fatimah, S.H. Nomor: 53 tanggal 17 Maret 1988 dan telah diperbaiki dengan Akta Nomor: 10 Tahun 1998 tanggal 2 Juli 1998 dihadapan Zulkifli Harahap, S.H., pengganti notaris Imas Fatimah, SH./ Notarial Deed of Imas Fatimah, S.H. No. 53 dated March 17, 1988 and amended by Deed No. 10 of 1998 dated July 2, 1998 before Zulkifli Harahap, S.H. substitute of Imas Fatimah, SH, a notary.
Modal Dasar / Authorized Capital Rp100 miliar / billion
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Issued and Fully Paid-in Capital
Rp12,5 miliar / billion
Jumlah Karyawan / Number of Employees 1.724 orang / employees
Jaringan Kantor / Number6 Kantor Cabang Utama dan 49 Kantor Cabang, 20,203 titik layanan /6 Main Branch Offices and 49 Branch Office, 20.203 Points of Services
Kantor Pusat / Head Office Jl. Letjen Suprapto No.45, Cempaka Putih, Jakarta Pusat 10520
Website / Website www.taspen.co.id
Email / Email [email protected]
Telp. / Phone (021) 424 1808
Faksimili / Facsimile (021) 420 3809
Call Center 1 500 919
Sosial Media / Social MediaTwitter @taspenkitaInstagram @Taspen.kitaFacebook Taspen Kita 1963
11PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
12PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
WILAYAH OPERASIONAL Operat iona l Area
KCU : Kantor Cabang Utama / Main Branch OfficeKC : Kantor Cabang / Branch Office
KCU MEDAN
KCU BANDUNG
KCU JAKARTA
•KC Banda Aceh
•KC Pematang Siantar
•KC Bukittinggi
•KC Padang
•KC Pekanbaru
•KC Jambi
•KC Tanjungpinang
•KC Lhokseumawe
•KC Kepulauan Nias
•KC Bogor
•KC Tasikmalaya
•KC Cirebon
•KC Depok
•KC Bekasi
•KC Bandar Lampung
•KC Bengkulu
•KC Palembang
•KC Palangkaraya
•KC Pontianak
•KC Banjarmasin
•KC Samarinda
•KC Pangkalpinang
•KC Serang
•KC Tangerang
•KC Tarakan
•KC Jakarta Selatan
•KC Lubuklinggau
13
2
1
2 3 4 5
13PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
KCU SURABAYA
KCU SEMARANG
KCU MAKASSAR
•KC Malang
•KC Madiun
•KC Kediri
•KC Denpasar
•KC Mataram
•KC Kupang
•KC Jember
•KC Ende
•KC Purwokerto
•KC Surakarta
•KC Yogyakarta
•KC Pekalongan
•KC Ambon
•KC Manado
•KC Palu
•KC Gorontalo
•KC Kendari
•KC Jayapura
•KC Ternate
•KC Manokwari
•KC Mamuju
•KC Palopo
54
6
6
14PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
PANGSA PASAR [G4-8]Market Share [G4-8]
PT TASPEN (PERSERO) merupakan badan usaha
asuransi sosial yang ditugaskan oleh Pemerintah untuk
menyelenggarakan Program Asuransi Sosial Pegawai
Negeri Sipil yang terdiri dari Program Pensiun, Tabungan
Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, dan Jaminan Kematian.
Oleh sebab itu pangsa pasar Perseroan merupakan captive
market yang telah di tetapkan berdasarkan peraturan
perundangan, sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (ASN);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1981 tentang
Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 478/KMK.06/2002
tentang Persyaratan dan Besar Manfaat Tabungan Hari
Tua bagi Pegawai Negeri Sipil yang telah direvisi melalui
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 128/PMK.02/2016
tentang Persyaratan dan Besar Manfaat Tabungan Hari
Tua bagi Pegawai Negeri Sipil.
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 46/KMK.013/1992
tentang Persyaratan dan Besarnya Tabungan Hari Tua
dan Asuransi Kematian Bagi Pejabat Negara, yang telah
direvisi dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
108/PMK.02/2010;
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 107/PMK.02/2010
tentang Persyaratan dan Besarnya Tabungan Hari
dan Asuransi Kematian Bagi Ketua, Wakil Ketua dan
Anggota Dewan Perwakilan Daerah.
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 501/KMK.06/2004
tentang Persyaratan dan Besar Manfaat Tabungan Hari
Tua bagi Hakim yang telah direvisi melalui Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 159/PMK.02/2016 tentang
Persyaratan dan Besar Manfaat Tabungan Hari Tua bagi
Hakim.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2015 tentang
Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian
bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara yang telah direvisi
melalui PP Nomor 66 Tahun 2017, tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2015 tentang
Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi
Pegawai Aparatur Sipil Negara, yang ditetapkan pada
tanggal 29 Desember 2017. Revisi ini disebabkan koefisien
iuran JKM pada PP 70 Tahun 2015 tidak sebanding dengan
manfaat yang diberikan kepada peserta.
PT TASPEN (Persero) is a social insurance business entity
appointed by the Government to provide Social Insurance
for Civil Servants Program that consists of Pension Fund,
Old Age Savings, Work Accident Security and Death Security
Programs. Therefore, the market share of the Company
is a captive market determined by the following laws and
regulations:
1. Law Number 5 of 2014 on State Civil Apparatus;
2. Government Regulation Number 25 of 1981 on Civil
Servants Social Insurance Program
3. Regulation of the Minister of Finance Number 478/
KMK.06/2002 on Requirements and Amount of Benefits
of Old Age Savings for Civil Servants which amended
through the Regulation of the Minister of Finance
Number 128/PMK.02/2016 on Requirements and
Amount of Benefits of Old Age Savings for Civil Servants.
4. Regulation of the Minister of Finance Number 46/
KMK.013/1992 on Requirements and Amount of Old Age
Savings and Death Insurance for State Officials which
amended by the Regulation of the Minister of Finance
Number 108/PMK.02/2010/
5. Regulation of the Minister of Finance Number 107/
PMK.02/2010 on Requirements and Amount of Old
Age Savings and Death Insurance for Chairman, Vice
Chairman and Members of Regional Representative
Council.
6. Regulation of the Minister of Finance Number 501/
KMK.06/2004 on Requirements and Amount of Benefits
of Old Age Savings for Judges which amended by
Regulation of the Minister of Finance Number 159/
PMK.02/2016 on Requirements and Amount of Benefits
of Old Age Savings for Judges.
7. Government Regulation Number 70 of 2015 on Work
Accident Security and Death Security for State Civil
Apparatus which amended by PP Number 66 of 2017,
on Amendment to Government Regulation Number 70
of 2015 on Work Accident Security and Death Security
for State Civil Apparatus, defined on December 29,
2017. This amendment was due to the JKM contribution
coefficient on PP 70 of 2015 that was not comparable
with Benefits granted to the participants.
15PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
Berikut jenis kelompok peserta yang dibagi pada setiap
program:
1. Peserta Program Tabungan Hari Tua, terdiri dari:
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS) kecuali PNS
Kementerian Pertahanan;
b. Hakim
c. Pejabat Negara.
2. Peserta Program Pensiun, terdiri dari:
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
b. Hakim
c. Pejabat Negara.
d. Veteran Republik Indonesia
e. Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia
f. PNS eks Pegadaian
g. PNS eks PNS Departemen Perhubungan pada PT
Kereta Api Indonesia (Persero)
h. TNI/POLRI yang pensiun sebelum 1 April 1989
i. KNIP/KNIL
3. Peserta Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan
Jaminan Kematian, terdiri dari:
a. Calon Pegawai Negeri Sipil
b. Pegawai Negeri Sipil (PNS);
c. Pejabat Negara;
d. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK);
e. DPRD
Untuk peserta Program THT, persentase pangsa pasar
yang tercatat pada tahun 2017 adalah sebesar 4.216.855
orang, menurun sebesar 2,29% dibandingkan tahun 2016
yakni sebesar 4.315.547 orang. Untuk peserta Program
Pensiun, pangsa pasar yang diperoleh TASPEN di tahun
2017 adalah sebesar 2.556.251 orang, mengalami
peningkatan sebesar 2,83% dibandingkan tahun 2016
yang tercatat sebesar 2.485.995 orang. Sedangkan untuk
peserta JKK dan JKM, pangsa pasar yang dibukukan di
tahun 2017 adalah adalah sebesar 4.193.983 orang, turun
sebesar 2,15% dibandingkan dengan pangsa pasar tahun
2016 yaitu sebesar 4.286.043 orang.
Secara keseluruhan, pangsa pasar TASPEN di seluruh
program pada tahun 2017 terbilang stabil, dengan
peningkatan dan penurunan kurang dari 3% pada setiap
program yang tersedia.
Type of group of participants divided on each program is as
follows:
1. Participants of Old Age Savings Program, consist of:
a. Civil Servants (PNS), with the exception of PNS of
the Ministry of Defense.
b. Judges.
c. State Officials.
2. Pension Program Participants, consist of:
a. Civil Servants (PNS).
a. Judges.
a. State Officials.
a. Veterans of the Republic of Indonesia.
a. Pioneer of the Republic of Indonesia Independence.
a. Ex-Pegadaian PNS.
a. Ex-Department of Transportaion on PT Kereta Api
Indonesia (Persero) PNS.
a. TNI/POLRI that retire prior to April 1, 1989.
a. iKNIP/KNIL.
3. Work Accident and Death Security Programs members,
consist of:
a. Civil Servant Candidates.
b. Civil Servants (PNS).
c. State Officials.
d. Government Employee with Labor Agreement
(PPPK).
e. DPRD.
The market share percentage for THT Program was
recorded at 4,216,855 people in 2017, decreased by 2.29%
compared to 2016 which was at 4,315,547 people. The
market share for Pension Program of TASPEN in 2017 was
at 2,556,251 people, increased by 2.83% compared to 2016
which was recorded at 2,485,995 people. Meanwhile, market
share for JKK and JKM participants in 2017 was recorded
at 4,193,983 people, decreased by 2.15% compared to the
market share in 2016 which was at 4,286,043 people.
In overall, market share of TASPEN in all programs in
2017 was considered to be stable, with the increase and
decrease of less than 3% on each available program.
16PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
BIDANG USAHA [G4-4]L ine o f Bus iness [G4-4]
Berdasarkan Anggaran Dasar TASPEN, Bidang Usaha
TASPEN adalah sebagai penyelenggara Jaminan Sosial
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu Program Tabungan Hari
Tua (THT) dan Program Pensiun.
Program Tabungan Hari Tua (THT)A. Penyelenggara Jaminan Sosial bagi Pegawai Negeri
Sipil
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun
1981, TASPEN mengelola Program Tabungan Hari Tua
berupa Program Asuransi yang terdiri dari Asuransi
Dwiguna yang dikaitkan dengan usia pensiun ditambah
dengan Asuransi Kematian. Asuransi Dwiguna adalah
jenis asuransi yang memberikan jaminan keuangan
kepada peserta pada saat mencapai usia pensiun atau
bagi ahli warisnya apabila peserta meninggal dunia
sebelum mencapai usia pensiun. Manfaat Asuransi
Dwiguna diberikan dalam hal peserta:
a. Berhenti karena pensiun;
b. Meninggal dunia; atau
c. Berhenti karena sebab-sebab lain.
Asuransi Kematian (Askem) adalah jenis asuransi yang
memberikan jaminan keuangan bagi peserta apabila
istri/suami/anak meninggal dunia atau bagi ahli
warisnya apabila peserta meninggal dunia. Askem istri/
suami diberikan kepada istri/suami yang sah menurut
hukum yang tercatat dalam daftar keluarga pada
instansi yang bersangkutan. Askem anak diberikan
kepada anak kandung/anak yang disahkan menurut
undang-undang yang tercatat dalam daftar keluarga
pada instansi yang bersangkutan dan belum pernah
menikah, tidak mempunyai penghasilan sendiri, atau
belum mencapai usia 25 tahun.
B. Pengembangan Program THT untuk peserta non
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
1. Sejak tahun 1981, program THT TASPEN telah
dikembangkan kepesertaannya kepada peserta
non PNS. Program THT yang diikuti oleh 18 BUMN
adalah program THT Dwiguna.
Based on the Articles of Association of TASPEN, the
Company engages in the business of providing Social
Insurance for Civil Servants (PNS), namely Old Age Savings
Programs (THT) and Pension Program.
Old Age Savings (THT) ProgramA. Social Insurance Provider for Civil Servants
Based on Government Regulation No. 25 of 1981,
TASPEN manages Old Age Savings Programs in the
form of Insurance Program consisting of Dwiguna
Insurance that is related with retirement age, and
equipped with Death Insurance. Dwiguna Insurance is
a type of insurance that provides financial insurance for
the participants when they reach retirement age or for
their heirs if the participants pass away before reaching
retirement. Benefits of Dwiguna Insurance are given in
the event that the participants:
a. Resigned due to pension;
b. Deceased; or
c. Resigned due to other causes.
Death Insurance (Askem) is a type of insurance that
provides financial insurance for the participants if
their spouse/children pass away or for the heirs if
the participants pass away. Death Insurance for wife/
husband is given to the wife/husband who is legalized
according to the law and registered on the list of family
in the related institution. Death Insurance for children is
given to biological children/chikdren who are legalized
according to the law and registered on the list of family
in the related institution, and have never been married,
do not have their own income, or have not reached the
age of 25 years old.
B. Development of THT Program for Non-Civil Servant
Participants (Non-PNS)
1. Since 1981, TASPEN’s THT Program continues
to expand its membership to cover the Non-Civil
Servant participants (Non-PNS Participants). Up
to date, there are 18 SOEs that participate in THT
Dwiguna program.
17PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
2. Selanjutnya tahun 1997, program THT untuk peserta
non PNS dikembangkan lagi menjadi program THT
Ekaguna dan THT Multiguna. Program THT Ekaguna
diikuti oleh 1 BUMN, sedangkan program THT
Multiguna diikuti oleh 4 BUMN.
Manfaat yang diberikan dalam program THT Multiguna
adalah :
a. Manfaat Berkala
b. Manfaat Sekaligus
Manfaat yang diberikan dalam program THT Ekaguna
adalah pembayaran Manfaat Sekaligus.
Pada tahun 2014, dengan terbentuknya anak
perusahaan PT Asuransi Jiwa TASPEN (TASPEN Life),
maka program THT, THT Multiguna dan THT Ekaguna
untuk peserta non PNS dialihkan kepersertaannya
kepada perusahaan tersebut.
C. Penyelenggaraan Program dan Pengelolaan THT
dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan
No. 491 tahun 2004 tanggal 18 Oktober 2004 perihal
Penyelenggaraan Program dan Pengelolaan Kekayaan
Tabungan Hari Tua oleh PT TASPEN (PERSERO) yang
telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
No. 219/PMK.010/2008, yang kemudian direvisi
kembali dengan Peraturan Menteri Keuangan No.
79/PMK.01/2011 tanggal 12 April 2011 dan diubah
kembali dengan Peraturan Menteri Keuangan
No. 241/PMK.02/2016 tanggal 30 Desember 2016
tentang Tata Cara Pengelolaan Iuran Dan Pelaporan
Penyelenggaraan Program Tabungan Hari Tua Pegawai
Negeri Sipil dan Program Jaminan Kecelakaan Kerja
dan Jaminan Kematian.
2. In 1997, the THT program for Non-PNS participants
was further expanded into THT Ekaguna and THT
Multiguna program. Up to date, there are 1 SOE
that participate in THT Ekaguna and 4 SOEs that
participate in THT Multiguna.
Benefits given in the THT Multiguna programs are:
a. Periodic Benefit
b. Benefit at Once
The benefit given in THT Ekaguna Program is the
payment of the Benefit at Once.
In 2014, with the establishment of the Company’s
subdisiary PT Asuransi Jiwa TASPEN (TASPEN Life), the
membership of THT , THT Multiguna and THT Ekaguna,
for Non-PNS was transferred to that company.
C. Management and Implementation of THT Program is
carried out based on the Decree of Minister of Finance
No. 491 of 2004 dated October 18, 2004, concerning
Implementation and Management of Old Age Savings
Program by PT TASPEN (PERSERO), amended
under the Regulation of Minister of Finance No. 219/
PMK.010/2008 and later was revised through the
Regulation of Minister of Finance No. 79/PMK.01/2011
dated April 12, 2011, and then amended under the
Regulation of Minister of Finance No. 241/PMK.02/2016
dated December 30, 2016 concerning the Procedures
of Managing Contributions and Reporting of Old Age
Savings Program for Civil Servants and Work Accident
Security and Death Security Programs.
Program THT merupakan program asuransi yang terdiri dari Asuransi Dwiguna yang dikaitkan dengan usia pensiun ditambah dengan Asuransi Kematian.
Old Age Savings Program is an insurance program consisting of Dwiguna Insurance that is related with pension age, added with Death Insurance.
18PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
D. Peserta program THT terdiri dari :
1. Pegawai Negeri Sipil, kecuali PNS Kementerian
Pertahanan;
2. Pejabat Negara;
3. Hakim;
Hak-hak Peserta program THT:
1. Manfaat Asuransi Dwiguna;
2. Manfaat Asuransi Kematian
Kewajiban Peserta program THT:
1. Membayar iuran sebesar 3,25% dari penghasilan
pegawai (gaji pokok ditambah tunjangan istri dan
tunjangan anak) setiap bulan;
2. Memberikan keterangan mengenai data diri dan
keluarga peserta;
3. Menyampaikan perubahan data penghasilan atau
perubahan data diri keluarga peserta.
Formula Manfaat program THT
Rumus dan keterangan komponen dari manfaat program
THT per jenis kelompok peserta:
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Uraian / Description Jenis Kejadian / Types of Event Formula
Manfaat Asuransi Dwiguna / Dwiguna Insurance Benefit
• Pensiun/Retire {0,60 x MI1 x P1} + {0,60 x MI2 x (P2 - P1 )} +∑{SI+HP}
• MeninggalDunia/Pass Away {0,60 x Y1 x P1} + {0,60 x Y2 x (P2 - P1)}+∑{SI + HP}
• Berhentikarenasebab-sebablain/Resign due to other reasons {F1 x P1} + {F2 x (P2 - P1)}+∑{SI+HP}
Manfaat AsuransiKematian / Death Security Benefit
Peserta aktif meninggal dunia: / Active participants pass away:
a. Peserta meninggal dunia / Participant passes away 2 x P2
b. Istri/Suami meninggal dunia / Spouse passes away 1,5 x P2
c. Anak meninggal dunia / Child passes away 0,75 x P2
Pensiunan meninggal dunia: / Retirees pass away
a. Pensiunan meninggal dunia / etired participant passes away 2(1 + 0,1 B/12) P2
b. Istri/Suami meninggal dunia / Spouse passes away 1,5(1 + 0,1 C/12) P2
c. Anak meninggal dunia / Child passes away 0,75(1 + 0,1 C/12) P2
Dasar Hukum :
Peraturan Menteri Keuangan No. 128/PMK.02/2016 tanggal
23 Agustus 2016 tentang Persyaratan dan Besar Manfaat
Tabungan Hari Tua Bagi Pegawai Negeri Sipil, mengubah
Keputusan Menteri KeuanganNo.500/KMK.06/2004 tanggal
19 Oktober 2004 tentang Perubahan atas Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 478/KMK.06/2002 Tentang
Persyaratan dan Besar Manfaat Tabungan Hari Tua bagi
D. THT program Participants consist of:
1. Civil Servants (PNS) other than Civil Servants of
Ministry of Defense;
2. State Officials
3. Judge
Rights of THT program Participants:
1. Dwiguna Insurance Benefits;
2. Death Security Benefits
Obligations of THT program Participants:
1. Paying monthly premium amounting to 3.25% of their
monthly salary (basic salary plus allowances for spouse
and children);
2. Providing their personal data as well as their family’s
data;
3. Submitting information on changes in participant’s
wage or personal data of the participants’ family.
THT Program Benefit Formula
Formula and description of components of THT program
benefits per type of participant group.
1. Civil Servants (PNS))
Legal Basis:
Regulation of Minister of Finance No. 128/PMK.02/2016
dated August 23, 2016 on Requirements and Benefits of Old
Age Savings for Civil Servants, which amended the Decree
of Minister of Finance No. 500/KMK.06/2004 dated October
19, 2004 on Amendment to the Decree of Minister of Finance
No. 478/KMK.06/2002 concerning the Requirements and
Amount of Benefits of Old Age Savings for Civil Servants.
19PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
Pegawai Negeri Sipil.
Keterangan:
P1 : Penghasilan terakhir sebulan sesaat sebelum berhenti
sebagai PNS, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6
Tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai
Negeri Sipil Sebagaimana Telah Empat Kali Diubah
Terakhir Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun
1993, yang terdiri atas Gaji Pokok, Tunjangan Isteri/Suami,
dan Tunjangan Anak.
P2 : Penghasilan terakhir sebulan sesaat sebelum Peserta
berhenti sebagai PNS, berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas
atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang
Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil, yang menjadi dasar
potongan iuran, terdiri dari Gaji Pokok, Tunjangan Istri/
Suami, dan Tunjangan Anak.
MI1 : Masa iuran sejak menjadi Peserta sampai dengan
diberhentikan sebagai Peserta, yang dihitung dalam satuan
tahun.
MI2 : Masa iuran sejak tanggal 1 Januari 2001 sampai
dengan diberhentikan sebagai Peserta, yang dihitung
dalam satuan tahun.
Y1 : Selisih antara batas usia pensiun 58 (lima puluh
delapan) tahun dengan usia Peserta pada saat mulai
menjadi Peserta, atau selisih antara usia saat meninggal
dunia dengan usia pada saat mulai menjadi peserta, bagi
peserta yang batas usia pensiunnya lebih dari 58 (lima
puluh delapan) tahun dan usia pada saat meninggal dunia
lebih dari 58 (lima puluh delapan) tahun yang dihitung
dalam satuan tahun.
Y2 : Selisih antara batas usia pensiun 58 (lima puluh
delapan) tahun dengan usia Peserta pada tanggal 1 Januari
2001, atau selisih antara usia saat meninggal dunia dengan
usia peserta pada tanggal 1 Januari 2001, bagi peserta yang
hatas usia pensiunnya lebih dari 58 (lima puluh delapan)
tahun dan usia pada saat meninggal dunia Iebih dari 58
(lima puluh delapan) tahun yang dihitung dalam satuan
tahun.
B : Jumlah bulan yang dihitung dari tanggal Peserta
diberhentikan dengan hak pensiun sampai dengan tanggal
Peserta meninggal dunia.
Description:
P1: Latest salary one month prior to resigning as Civil
Servants, pursuant to the Government Regulation No. 6
of 1997 concerning the Amendment to the Government
Regulation No. 7 of 1977 concerning the Regulation on
Basic Salary for Civil Servants, which has undergone
four amendments with the latest one amended by the
Government Regulation No. 15 of 1993, which consists of
Basic Salary, Spouse Allowance and Children Allowance.
P2: Latest salary one month prior to resigning as Civil
Servants, pursuant to the Government Regulation No.
30 of 2015 concerning the Seventeenth Amendment to
the Government Regulation No. 7 of 1977 concerning the
Regulation on Salary for Civil Servants, which becomes the
basis for contribution deduction, comprising Basic Salary,
Spouse Allowance and Children Allowance.
MI1: Contribution period since joining as Participants until
dismissal, calculated in years.
MI2: Contribution period since January 1, 2001 until
dismissal, calculated in years.
Y1: Difference between retirement age limit 58 (fifty-eight)
years old) with the age of the participants at the time of
joining, or difference between the age of death with the age
at the time of joining for the participants whose retirement
age is more than 58 (fifty-eight) years old and the age
when passing away is more than 58 (fifty-eight) years old,
calculated in years.
Y2: Difference between retirement age limit 58 (fifty-eight)
years old with the age of the participants on January 1, 2001,
or difference between the age of death with age on January
1, 2001, for the participants whose retirement age is more
than 58 (fifty-eight) years old and the age when passing
away is more than 58 (fifty-eight) years old, calculated in
years.
B: Number of months passed, calculated from the dismissal
date of the Participants with retirement rights until the date
of Participants’ passing away.
20PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
C : Jumlah bulan yang dihitung dari tanggal Peserta
diberhentikan dengan hak pensiun atau meninggal dunia
sampai dengan tanggal Istri/Suami/Anak meninggal dunia.
SI : Selisih iuran antara iuran yang dihitung berdasarkan
penghasilan sesuai tabel gaji terakhir dengan iuran yang
dihitung berdasarkan penghasilan sesuai tabel gaji yang
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun
2015 tentang perubahan Ketujuh belas atas Peraturan
Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tantang Peraturan Gaji
Pegawai Negeri Sipil.
HP : Hasil pengembangan dari SI yang dihitung berdasarkan
tingkat bunga tertentu.
F1 : Faktor yang besarnya dikaitkan dengan MI1
F2 : Faktor yang besarnya dikaitkan dengan MI2.
2. Pejabat Negara
Uraian / Description Jenis Kejadian / Types of Event Formula
Manfaat Asuransi Dwiguna / Dwiguna Insurance benefit
• Berhentikarenahabismasajabatannyaatausebab-sebab lain / Resign due to the completion of their employment or due to other reasons
0,55 x MI x P
• MeninggalDuniapadamasaaktif/Pass Away during active period 0,55 x (5 + B/12) x P
Manfaat Asuransi Kematian / Death Security Benefit
• Pesertameninggaldunia/Participant passes away 2 x P
• Istri/Suamimeninggaldunia/Spouse passes away 1,5 x P
• Anakmeninggaldunia/child passes away 0,75 x P
Dasar Hukum:
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 108/PMK.02/2010
tanggal 19 Mei 2010 tentang Perubahan Atas Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 46/KMK.013/1992 Tentang
Persyaratan Dan Besarnya Tabungan Hari Tua Dan Asuransi
Kematian Bagi Pejabat Negara, dan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 107/PMK.02/2010 tanggal 27 Mei 2010
tentang Persyaratan Dan Besarnya Tabungan Hari Tua Dan
Asuransi Kematian Bagi Ketua, Wakil Ketua, Dan Anggota
Dewan Perwakilan Daerah.
Keterangan:
P : Penghasilan terakhir sebulan sesaat sebelum Peserta
berhenti sebagai Pejabat Negara yang menjadi dasar
potongan iuran, terdiri dari Gaji Pokok, Tunjangan Istri, dan
Tunjangan Anak.
MI : Masa iuran sejak menjadi Peserta sampai dengan
diberhentikan sebagai Peserta, yang dihitung dalam satuan
tahun.
C: Number of months passed, calculated from the dismissal
date of the Participants with retirement rights until the date
of their Spouses’/Children’s passing away.
SI: Difference in contribution between the contribution that is
calculated based on income according to the table of the latest
salary with the contribution that is calculated based on income
according to the table of salary regulated in the Government
Regulation No. 30 of 2015 concerning the Seventeenth
Amendment to the Government Regulation No. 7 of 1977
concerning the Regulation on Salary for Civil Servants.
HP: The result of SI development calculated based on
certain interest level.
F1: Factors whose amount is related with MI1.
F2: Factors whose amount is related with MI2.
2. State Officials
Legal Basis:
Regulation of Minister of Finance No. 108/PMK.02/2010
dated May 19, 2010 concerning the Amendment on the Decree
of Minister of Finance No. 46/KMK.013/1992 concerning
the Requirements and Benefits of Old Age Savings and
Death Insurance for State Officials and Regulation on
Minister of Finance No. 107/PMK.02/2010 dated May 27,
2010 concerning the Requirements and Amount of Old Age
Savings and Death Security for Chairman, Vice Chairman,
and Member of Regional Representative Council.
Description:
P: Latest salary one month prior to resigning as State
Official that becomes the basis for contribution deduction,
comprising of Basic Salary, Spouse Allowance and Children
Allowance.
MI: Contribution period of joining as Participants until
dismissal, calculated in years.
21PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
B : Jumlah bulan dihitung sejak masa iuran telah mencapai
5 (lima) tahun. Masa iuran kurang dari 5 tahun B = 0.
3. Hakim
Uraian / Description Formula
Manfaat Asuransi Dwiguna / Dwiguna Insurance Benefit
• Pensiun/Retire {0,55 x MI1 x P1} + {0,55 x MI2 x (P2 - P1)}+∑{SI+HP}
• MeninggalDunia/Pass Away {0,55 x Y1 x P1} + {0,55 x Y2 x (P2 - P1)}+∑{SI+HP}
• Berhentikarenasebab-sebablain/Resign due to other reasons
{ F1 x P1} + {F2 x (P2 - P1)}+∑{SI+HP}
Manfaat Asuransi Kematian / Death Security Benefit
• Pesertameninggaldunia/Participant passes away 2(1 + 0,1 B/12) P2
• Istri/Suamimeninggaldunia/Spouse passes away 1,5(1 + 0,1 C/12) P2
• Anakmeninggaldunia/Child passes away 0,75(1 + 0,1 C/12) P2
Dasar Hukum:
Peraturan Menteri Keuangan No. 159/PMK.02/2016 tanggal
25 Oktober 2016 tentang Persyaratan dan Besar Manfaat
Tabungan Hari Tua Bagi Hakim mengubah Keputusan
Menteri Keuangan No.501/KMK.06/2004 tanggal 19
Oktober 2004 tentang Persyaratan dan Besar Manfaat
Tabungan Hari Tua bagi Hakim dan Peraturan Pemerintah
No. 94 Tahun 2012 tanggal 30 Oktober 2012 tentang Hak
Keuangan dan Fasilitas Hakim yang berada di bawah
Mahkamah Agung.
Keterangan:
P1 : Penghasilan terakhir sebulan sesaat sebelum berhenti
sebagai Hakim, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
8 Tahun 2000 Tentang Peraturan Gaji Hakim Peradilan
Umum, Peradilan Tata Usaha Negara dan Peradilan
Agama, yang terdiri dari Gaji Pokok, Tunjangan Istri/Suami
dan Tunjangan Anak.
P2: Penghasilan terakhir sebulan sesaat sebelum
Peserta berhenti sebagai Hakim, berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 94 Tahun 2012 tentang Hak Keuangan
dan Fasilitas Hakim yang Berada di Bawah Mahkamah
Agung atau Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun
2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan
Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji
Pegawai Negeri Sipil, yang menjadi dasar potongan iuran,
terdiri dari Gaji Pokok, Tunjangan Isteri, dan Tunjangan
Anak.
MI1 : Masa iuran sejak menjadi Peserta sampai dengan
diberhentikan sebagai Peserta, yang dihitung dalam satuan
tahun.
B: Number of months passed, calculated since the
contribution period has reached 5 (five) years. For
contribution period less than 5 years, B = 0.
3. Judge
Legal Basis:
Regulation of Minister of Finance No. 159/PMK.02/2016
dated October 25, 2016 concerning the Requirements
and Amount of Old Age Savings Benefit for Judge which
amended the Decree of Minister of Finance No. 501/
KMK.06/2004 dated October 19, 2004 concerning the
Requirements and Amount of Old Age Savings Benefit for
Judge and Government Regulation No. 94 of 2012 dated
October 30, 2012 concerning the Financial Rughts and
Facilities for Judge under the Supreme Court.
Description:
P1: The latest salary one month prior to resigning as Judge,
pursuant to the Government Regulation No. 8 of 2000
concerning the Regulation on Salary for Judges of Public
Courts, Administrative Courts, and Religious Courts, which
consists of Basic Salary, Spouse Allowance and Children
Allowance.
P2: The latest salary one month prior to resigning as Judge,
pursuant to the Government Regulation No. 94 of 2012
concerning the Financial Rights and Facilities for Judge
under the Supreme Court or Government Regulation No.
30 of 2015 concerning the Seventeenth Amendment to
the Government Regulation No. 7 of 1977 concerning the
Regulation on Salary for Civil Servants, which becomes
the basis for contribution deduction, comprising of Basic
Salary, Spouse Allowance and Children Allowance.
MI1: Contribution period since joining as Participants until
dismissal, calculated in years.
22PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
MI2 : Masa iuran sejak tanggal 1 Januari 2001 sampai
dengan diberhentikan sebagai Peserta, yang dihitung
dalam satuan tahun.
Y1 : Selisih antara batas usia pensiun 58 (lima puluh
delapan) tahun dengan usia Peserta pada saat mulai
menjadi Peserta, atau selisih antara usia saat meninggal
dunia dengan usia pada saat mulai menjadi peserta, bagi
peserta yang batas usia pensiunnya lebih dari 58 (lima
puluh delapan) tahun dan usia pada saat meninggal dunia
lebih dari 58 (lima puluh delapan) tahun yang dihitung
dalam satuan tahun.
Y2 : Selisih antara batas usia pensiun 58 (lima puluh
delapan) tahun dengan usia Peserta pada tanggal 1 Januari
2001, atau selisih antara usia saat meninggal dunia dengan
usia peserta pada tanggal 1 januari 2001, bagi peserta yang
batas usia pensiunnya lebih dari 58 (lima puluh delapan)
tahun dan usia pada saat meninggal dunia Iebih dari 58
(lima puluh delapan) tahun yang dihitung dalam satuan
tahun.
B: Jumlah bulan yang dihitung dari tanggal Peserta
diberhentikan dengan hak pensiun sampai dengan tanggal
Peserta meninggal dunia
MI2: Contribution period since January 1, 2001 until
dismissal, calculated in years.
Y1: Difference between retirement age limit 58 (fifty-eight)
years old with the age of the participants at the time of
joining, or difference between the age of death with the age
at the time of joining for the participants whose retirement
age is more than 58 (fifty-eight) years old and the age
when passing away is more than 58 (fifty-eight) years old,
calculated in years.
Y2: Difference between retirement age limit 58 (fifty-eight)
years old with the age of the participants on January 1, 2001,
or difference between the age of death with age on January
1, 2001, for the participants whose retirement age is more
than 58 (fifty-eight) years old and the age when passing
away is more than 58 (fifty-eight) years old, calculated in
years.
B: Number of months passed, calculated from the dismissal
date of the Participants with retirement rights until the date
of Participants’ passing away.
23PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
C: Jumlah bulan yang dihitung dari tanggal Peserta
diberhentikan dengan hak pensiun atau meninggal dunia
sampai dengan tanggal Istri/Suami/Anak meninggal dunia.
SI : Selisih iuran antara iuran yang dihitung berdasarkan
penghasilan sesuai tabel gaji terakhir dengan iuran yang
dihitung berdasarkan penghasilan sesuai tabel gaji yang
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun
2015 tentang perubahan Ketujuh belas atas Peraturan
Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tantang Peraturan Gaji
Pegawai Negeri Sipil.
HP : Hasil pengembangan dari SI yang dihitung berdasarkan
tingkat bunga tertentu.
F1 : Faktor yang besarnya dikaitkan dengan MI1
F2 : Faktor yang besarnya dikaitkan dengan MI2
PROGRAM PENSIUNProgram Pensiun adalah penghasilan yang diterima oleh
penerima pensiun setiap bulan sebagai jaminan hari tua
dan penghargaan atas jasa-jasanya mengabdi pada negara
berdasarkan Undang-Undang No. 11 tahun 1969 tentang
Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai.
Sesuai dengan Keputusan Presiden No. 56 tahun 1974
tentang Pembagian, Penggunaan, Cara Pemotongan,
Penyetoran, dan Besarnya Iuran-iuran yang Dipungut
dari Pegawai Negeri Sipil, Pejabat Negara, dan Penerima
Pensiun, dilakukan pemotongan iuran pensiun Pegawai
Negeri Sipil dan Pejabat Negara. Potongan iuran pensiun
tersebut pada awalnya ditempatkan pada Bank-bank
Pemerintah yang ditentukan oleh Menteri Keuangan.
Dengan ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 25
tahun 1981 sebagai tindaklanjutnya program Pensiun PNS
dialihkan kepada PT TASPEN (PERSERO) berdasarkan
surat Menteri Keuangan Nomor : S-244/MK.011/1985
tanggal 21 Februari 1985.
Sejak tahun 1987 Pemerintah mengalihkan
penyelenggaraan pembayaran pensiun PNS untuk wilayah
provinsi Bali, NTB, NTT melalui surat Menteri Keuangan
Nomor : 822/ MK.03/1986 dan Surat Keputusan Menteri
Dalam Negeri Nomor : 892.1.8411 tanggal 13 Oktober
1986, dan pembayaran pensiun PNS secara Nasional baru
dilakukan PT TASPEN (PERSERO) sejak April 1990.
C: Number of months passed, calculated from the dismissal
date of the Participants with retirement rights until the date
of their Spouses/Children’s passing away.
SI: Difference in contribution between the contribution that
is calculated based on income according to the table of the
latest salary with the contribution that is calculated based
on income according to the table of salary regulated in
the Government Regulation No. 30 of 2015 concerning the
Seventeenth Amendment to the Government Regulation
No. 7 of 1977 concerning the Regulation on Salary for Civil
Servants.
HP: The result of SI development calculated based on
certain interest level.
F1: Factors whose amount is related with MI1.
F2: Factors whose amount is related with MI2.
PENSION PROGRAMPension Program is a continuous protection program of
retirement income, as the right and appreciation for the
dedication of Civil Servants. Law No. 11 of 1969 on Pension
of Employee and Pension of Employee’s Widow/Widower.
Pursuant to the Presidential Decree No. 56 of 1974
concerning the Distribution, Use, Deduction Method,
Payment and Amount of Contribution Collected from Civil
Servants, State Officials and Pension Recipients, pension
contributions of Civil Servants and State Officials are
deducted. Initially, the deduction was imposed on several
Government Banks determined by the Minister of Finance.
Due to the implementation of Government Regulation No.
25 of 1981, then, as the follow-up, PNS Pension program
is transferred to PT TASPEN (PERSERO) under the letter of
Minister of Finance No. S-244/MK.011/1985 dated February
21, 1985.
Since 1987, the Government has transferred the payment
of PNS pension for Bali, West Nusa Tenggara, and East
Nusa Tenggara Provinces through the letter of Minister
of Finance No. 822/MK.03/1986 and Decree of Minister of
Home Affairs No. 892.1.8411 dated October 13, 1986. The
payment of PNS pension on national scale was commenced
by PT TASPEN (PERSERO) in April 1990.
24PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
Pengelolaan akumulasi iuran pensiun Pegawai Negeri
Sipil dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 201/PMK.02/2015 tentang Pengelolaan Akumulasi
Iuran Pensiun Pegawai Negeri Sipil, dan pengadministrasian
dan pelaporan dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 243/PMK.02/2016 tentang Pelaporan
Pengelolaan Akumulasi Iuran Pensiun Pegawai Negeri
Sipil dan Pejabat Negara.
Penyelenggaraan pembayaran pensiun dilakukan
berdasarkan Undang-undang Nomor: 11 Tahun 1969
tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda
Pegawai. Sesuai dengan UU tersebut, sumber dana
pembayaran pensiun berasal dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) (pay as you go), yaitu sumber
Dana Pensiun bersumber dari anggaran pendapatan dan
belanja negara. Dalam perkembangannya, pembayaran
pensiun PNS selain dari APBN juga bersumber dari sharing
dan akumulasi Dana Pensiun PNS berdasarkan Keputusan
Menteri Keuangan. Sejak tahun 2009 sepenuhnya (100%)
berasal dari APBN.
Penerima Pensiun adalah :
1. Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Daerah Otonom.
2. Pejabat Negara.
3. Penerima Tunjangan Perintis Kemerdekaan, dibayarkan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun
1985 tentang Pemberian Tunjangan Perintis Pergerakan
Kebangsaan/ Kemerdekaan RI, yang telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 37 Tahun 2015.
4. Penerima Tunjangan Veteran dan Dana Kehormatan,
dibayarkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
67 Tahun 2014 tanggal 10 Agustus 2014 tentang
Pelaksanaan UU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Veteran
Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2016.
5. Hakim.
6. Anggota ABRI yang diberhentikan dengan hak pensiun
sebelum April 1989.
7. Penerima pensiun eks PNS Departemen Perhubungan
pada PT Kereta Api Indonesia (Persero), dibayarkan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun
2007 tentang Penyesuaian Pensiun Eks Pegawai Negeri
Sipil Departemen Perhubungan pada PT Kereta Api
Indonesia (Persero).
The management of accumulated pension contributions of
Civil Servants is carried out based on Minister of Finance
Regulation No. 201/PMK.02/2015 on Management of
Accumulated Pension Contributions of Civil Servants, and
its administration and reporting are carried out based on
Minister of Finance Regulation No. 243/PMK.02/2016 on
Reporting of the Management of Accumulated Pension
Contribution of Civil Servants and State Officials.
Financing pension benefits based on Pay As You Go System
funds payment is carried out pursuant to Law No. 11 of
1969 concerning Retirement of Employee and Employee’s
Widow/Widower that stipulates that the source of pension
funds comes from the State Budget (APBN) (pay as you go).
In its development, the source of payment of PNS pension
also comes from the sharing and accumulation of PNS
Pension Funds based on the Decree of Minister of Finance.
However, since 2009, the payment has been fully funded
(100%) by the State Budget.
Pension recipients are:
1. Civil Servants of Central and Autonomous Regions’
Government.
2. State Officials.
3. Independence Pioneer Insurance Recipients, paid
pursuant to the Government Regulation No. 14 of 1985
on Provision of Allowance for National Movement/
Independence Pioneers, which later amended for
several times with latest amendment Government
Regulation No. 37 of 2015.
4. Veteran Insurance and Honorary Funds Recipients, aid
pursuant to the Government Regulation No. 67 of 2014,
dated August 10, 2014, on the Implementation of Law
No. 15 of 2002 concerning the Veterans of Republic of
Indonesia, as amended into Government Regulation No.
23 of 2016.
5. Judges.
6. ABRI members who are dismissed with pension funds
before April 1989.
7. Retired PNS of Transportation Department at PT
Kereta Api Indonesia (Persero) Pension Recipients,
paid pursuant to Government Regulation No. 64 of 2007
on Pension Adjustment of Retired Civil Servants of
Transportation Department at PT Kereta Api Indonesia
(Persero).
25PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
8. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor KM-89/SJ.24/UP.71/2004 tentang Pemberian
Pensiun kepada Pegawai Negeri Sipil Eks Perusahaan
Jawatan Pegadaian Departemen Keuangan.
Hak-hak Penerima Pensiun :
1. Pensiun Sendiri
2. Pensiun Janda/Duda
3. Pensiun Yatim Piatu
4. Pensiun Orang Tua
5. Pensiun Terusan
6. Uang Duka Wafat (UDW)
7. Pengembalian Nilai Tunai Iuran Pensiun, bagi peserta
yang diberhentikan tanpa hak pensiun baik dengan
hormat maupun dengan tidak hormat.
Kewajiban Peserta Program Pensiun :
1. Membayar iuran sebesar 4,75% dari penghasilan
pegawai (gaji pokok ditambah tunjangan istri dan
tunjangan anak) setiap bulan.
2. Melaporkan perubahan data peserta dan keluarganya.
Kewajiban Penerima Pensiun :
Melaporkan perubahan data setiap tahun ganjil, update
status:
1. Setiap 1 bulan bagi penerima tunjangan veteran dan
dana kehormatan
2. Setiap 2 bulan bagi penerima pensiun PNS/Pejabat
Negara/POLRI/TNI yang tidak mempunyai tunjangan
keluarga.
3. Setiap 6 bulan bagi penerima pensiun PNS/Pejabat
Negara/POLRI/TNI yang masih mempunyai tunjangan
keluarga.
Biaya Penyelenggaraan Pensiun
Atas pengelolaan Dana Pensiun PNS dan pembayaran
pensiun PNS, Pemerintah melalui surat Menteri
Keuangan Nomor: S-1517/MK.013/1987 mengatur tentang
Penggantian Biaya Penyelenggaraan Pensiun. Ketentuan
tentang besarnya Biaya Penyelenggaraan Pensiun
mengalami perubahan setiap tahun, dan pada tahun 2008
ditetapkan berdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor :
S-41/MK.06/2008 tanggal 21 Januari 2009 perihal Formula
Biaya Penyelenggaraan Dana Pensiun Pegawai Negeri Sipil
(PNS) yang telah direvisi dengan Surat Menteri Keuangan
nomor: S-559/MK.02/2013 perihal Biaya Penyelenggaraan
Program PNS tahun 2013.
8. Decree of the Minister of Finance of the Republic of
Indonesia Number KM-89/SJ.24/UP.71/2004 on Provision
of Pension to Retired Civil Servants of Perusahaan
Jawatan Pegadaian of the Department of Finance.
Rights of Pension Beneficiaries:
1. Individual Pension
2. Widow/Widower Pension
3. Orphan Pension
4. Parent Pension
5. Continual Pension
6. Bereavement Payment
7. Pension funds reimbursement of cash value, for the
participants who are dismissed without pension rights,
either respectfully or disrespectfully.
Obligations of Pension Program Participants:
1. Paying monthly contributions amounting to 4.75% of
their salary (basic salary plus allowances for spouse
and children).
2. Submitting information on changes in the personal data
of the participants or their family.
Responsibility of Pension Beneficiaries:
Reporting the changes in data every odd year and updating
the status:
1. Every 1 month for veteran benefits and honorary funds
beneficiaries
2. Every 2 months for PNS/State Officials/POLRI/TNI
pension beneficiaries that do not have family benefits.
3. Every 6 months for PNS/State Officials/POLRI/TNI
pension beneficiaries that still have family benefits.
Pension Benefit Payment Cost
For the payment of pension benefits by PT TASPEN
(PERSERO), the Government, through the letter of Minister
of Finance No. S-1517/MK.013/1987, regulates the
Reimbursement of Pension Management Cost. Provision
on the amount of Pension Management Cost changes every
year, and in 2008, through the Letter of Minister of Finance
No. S-41/MK.06/2008 dated January 21, 2009 concerning
the Formula for the Management Cost of Civil Servants
Pension Fund, which has been revised through the Letter of
Minister of Finance No. S-559/MK.02/2013 concerning the
Management Cost of PNS Program for 2013.
26PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
Pada tahun 2015 biaya penyelenggaraan pensiun ditetapkan
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 211/
PMK.02/2015 tentang Biaya Operasional Penyelenggaraan
Pembayaran Manfaat Pensiun yang dilaksanakan oleh PT
TASPEN (PERSERO) dan PT ASABRI (PERSERO).
Formula Manfaat Pensiun
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Uraian / Description Formula Keterangan / Remark
Pensiun / Retire 2,5% x Masa Kerja x gaji pokok terakhir / 2.5% x Working Period x latest basic salary Maksimum 75% Minimum 40%
Meninggal / Pass Away
Wafat / RegularPensiun Janda/Duda/Yatim-Piatu / Widow/Widower/Child Pension
Uang duka wafat (1/2/3 x Penghasilan) / 1/2/3 times Bereavement Payment
Tewas / VanquishedPensiun Janda/Duda/Yatim-Piatu / Widow/Widower/Child Pension
36% dari dasar pensiun / 36% of basic retirement
• 1 kali penghasilan bagi penerima Janda/Duda tunjangan Veteran / 1 time of the income for Widow/Widower of Veteran benefits beneficiaries
• 2 kali penghasilan bagi penerima tunjangan Veteran / 2 times of the income for Veteran benefits beneficiaries
• 3 kali penghasilan bagi penerima Pensiun PNS/Pejabat Negara / 3 times of the income for PNS/State Officials Pension beneficiaries
Untuk PNS aktif meninggal pembayaran uang duka wafat melalui program JKK/JKM / For PNS that passed away while active, bereavement payment is through JKK/JKM program
Pensiun terusan (4/6/12/18 Bulan) / Continual Pension (4/6/12/18 Months)
72% dari gaji pokok terakhir / 72% of latest basic salary
Berhenti tanpa hak pensiun / Resign without pension rights
F1 x P1
F2 x P2
{ F1 x P1} + {F2 x (P2 - P1 )}
Bagi PNS yang diberhentikan tanpa hak pensiun sebelum 1 Januari 2001 / For PNS who are dismissed without pension rights prior to January 1, 2001
Bagi PNS yang menjadi peserta pada/ sesudah tanggal 1 Januari 2001 dan diberhentikan tanpa hak pensiun / For PNS who joined as participants on/after January 1, 2001 and dismissed without pension rights
Bagi PNS yang menjadi peserta sebelum tanggal 1 Januari 2001 dan diberhentikan tanpa hak pensiun sesudah tanggal 1 Januari 2001 / For PNS who joined as participants prior to January 1, 2001 and dismissed without pension rights after January 1, 2001
Untuk PNS
Pensiun Sendiri / Individual Pension
(2,5% x Masa Kerja (dalam tahun) x gaji pokok terakhir) + tunjangan
(2.5% x Working Period (in years) x latest basic salary) + allowances
(minimum 40% x gaji pokok terakhir) + tunjangan (minimum 40% x latest basic salary) + allowances
(maksimum 75% x gaji pokok terakhir) + tunjangan (maximum 75% x latest basic salary) + allowances
Janda/Duda / Widow/Widower (36% x gaji pokok terakhir) + tunjangan (36% x latest basic salary) + allowances
Yatim-Piatu / Child (36% x gaji pokok terakhir) + tunjangan (36% x latest basic salary) + allowances
Orang tua / Parent 20% x Pensiun Janda Peserta Tewas 20% x Widow Pension of Vanquished Participant
In 2015, cost of pension fund management was determined
based on the Regulation of Finance Minister No. 211/
PMK.02/2015 concerning Operational Cost for the Payment
of Pension Benefits carried out by PT TASPEN (PERSERO)
and PT ASABRI (PERSERO).
Formula of Pension Benefits
1. Civil Servants (PNS)
For PNS
27PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
Janda/Duda/Yatim-Piatu peserta tewas / Widow/Widower/Child of Vanquished Participant
(72% x gaji pokok terakhir) + tunjangan (72% x latest basic salary) + allowances
Uang Duka Wafat / Bereavement Payment 3 x Penghasilan Terakhir 3 x Latest Income
Pejabat Negara
Presiden dan Wakil Presiden / President and Vice President
Sendiri / Individual 100% x gaji pokok terakhir / 100% x latest basic salary
Janda/Duda / Widow/Widower 50% x gaji pokok terakhir / 50% x latest basic salary
Yatim/Piatu / Child 50% x gaji pokok terakhir / 50% x latest basic salary
Orang Tua / Parent Tidak ada / None
Selain Presiden / Other than President
Sendiri / Individual
1% x masa kerja (dalam bulan) x gaji pokok terakhir / 1% x working period (in months) x latest basic salaryminimum 6% x gaji pokok terakhir / minimum 6% x latest basic salarymaksimum 75% x gaji pokok terakhir / maximum 75% x latest basic salary
Janda/Duda / Widow/Widower 50% x gaji pokok terakhir / 50% x latest basic salary
Yatim/Piatu / Child 50% x gaji pokok terakhir / 50% x latest basic salary
Orang Tua / Parent Tidak ada / None
Keterangan:
P1: Penghasilan terakhir sebulan sesaat sebelum berhenti
sebagai PNS, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6
Tahun 1997 tentang Peraturan Gaji Pokok PNS, yang terdiri
dari Gaji Pokok, Tunjangan Istri dan Tunjangan Anak.
P2: Penghasilan terakhir sebulan sesaat sebelum Peserta
berhenti sebagai PNS yang menjadi dasar potongan iuran,
terdiri dari Gaji Pokok, Tunjangan Istri, dan Tunjangan Anak.
F1: Faktor yang besarnya dikaitkan dengan MI1
F2: Faktor yang besarnya dikaitkan dengan MI2.
PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK) DAN JAMINAN KEMATIAN (JKM)Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) adalah perlindungan atas
resiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja berupa
perawatan, santunan, dan tunjangan cacat. Sementara
Jaminan Kematian (JKM) adalah perlindungan atas
resiko kematian bukan akibat kecelakaan kerja berupa
santunan kematian. Program JKK dan JKM ini dilakukan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 70 tahun
2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan
Kematian bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara yang telah
diubah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun
2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 70 Tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja
dan Jaminan Kematian bagi Aparatur Sipil Negara. Serta
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
State Officials
Description:
P1: Latest salary one month prior to resigning as Civil
Servants, pursuant to the Government Regulation No. 6 of
1997 concerning the Regulation on Basic Salary for Civil
Servants, which consists of Basic Salary, Spouse Allowance
and Children Allowance.
P2: Latest salary one month prior to resigning as PNS that
becomes the basis for contribution deduction, comprising
of Basic Salary, Spouse Allowance and Children Allowance.
F1: Factors whose amount is related with MI1.
F2: Factors whose amount is related with MI2.
WORK ACCIDENT SECURITY (JKK) AND DEATH SECURITY (JKM) PROGRAMSWork Accident Security (JKK) is a protection from work
accident risks or occupational disease in the form of
treatment, donation, and disability allowance, while Death
Security (JKM) is a protection on death risk not due to
accident at work in the form of death compensation. Both
the JKK and JKM Programs are implemented pursuant to
the Government Regulation No. 70 of 2015 concerning the
Work Accident Security and Death Security Program for
State Civil Apparatus which have been amended through
the Government Regulation No. 66 of 2017 concerning the
Amendment to the Government Regulation No. 70 of 2015
concerning the Work Accident Security and Death Security
Program for State Civil Apparatus.As well as the Regulation
of the Minister of Home Affairs of the Republic of Indonesia
28PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
Nomor 54 tahun 2017 tentang Penyediaan, Pencairan, dan
Pertanggungjawaban Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja dan
Jaminan Kematian yang Berasal dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah.
Kepesertaan
Peserta Program JKK dan JKM adalah Pegawai Aparatur
Sipil Negara (ASN) yang menerima gaji dari Anggaran dan
Pendapatan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah kecuali Pegawai ASN di lingkungan
Kementerian Pertahanan dan Pegawai ASN di lingkungan
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Peserta Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan
Kematian, terdiri dari:
a. Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
b. Pegawai Negeri Sipil (PNS);
c. Pejabat Negara;
d. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK);
e. DPRD;
Manfaat JKK
Peserta Program Jaminan Kecelakaan Kerja akan
mendapat beberapa manfaat yang meliputi perawatan,
santunan, dan tunjangan cacat.
A. Perawatan
1. Pemeriksaan dasar dan penunjang;
2. Perawatan tingkat pertama dan lanjutan;
3. Rawat inap kelas I RS Pemerintah dan RS swasta
yang setara;
4. Perawatan intensif;
5. Penunjang diagnostik;
6. Pengobatan;
7. Pelayanan khusus;
8. Alat kesehatan dan implant;
9. Jasa Dokter/medis;
10. Operasi;
11. Transfusi darah; dan/atau
12. Rehabilitasi medik.
Peserta yang didiagnosis menderita Penyakit Akibat Kerja
(PAK) berdasarkan surat keterangan dokter okupasi berhak
atas manfaat program JKK meskipun telah diberhentikan
dengan hormat sebagai PNS dengan hak pensiun atau diputus
hubungan perjanjian kerja dengan hormat sebagai PPPK. Hak
atas manfaat program JKK sebagaimana dimaksud diberikan
apabila PAK timbul dalam jangka waktu paling lama 5 (lima)
tahun terhitung sejak tanggal diberhentikan dengan hormat
sebagai PNS dengan hak Pensiun atau diputus hubungan
perjanjian kerja dengan hormat sebagai PPPK.
Number 54 of 2017 on Provision, Disbursement, and
Accountability of Work Accident Security and Death Security
Contributions from the Regional Budget.
Membership
JKK and JKM Program participants are the State Civil
Apparatus (ASN) who receives salary from the State Budget
or Regional Budget, except for ASN Employees within the
Ministry of Defense and the State Police of the Republic of
Indonesia.
Participants of Work Accident Security and Death Security
Program consist of:
a. Candidates for Civil Servants (CPNS);
b. Civil Servants (PNS);
c. State Officials;
d. Government Officials with Work Agreement (PPPK);
e. DPRD;
Benefits of JKK
Members of Work Accident Security Program will receive
which include treatment, donation, and disability allowance.
A. Treatment
1. Basic and supporting examination;
2. First and next level of treatment;
3. Class I Inpatient at Public Hospital and Private
Hospital that is equivalent to it;
4. Intensive treatment;
5. Diagnostic support;
6. Medical treatment;
7. Special service;
8. Medical equipment and implant;
9. Doctor/medical staff service;
10. Surgery;
11. Blood transfusion; and/or
12. Medical rehabilitation.
Participants who are diagnosed with Occupational Disease
(PAK) based on occupational physician’s recommendation
letter are entitled for JKK program Benefits, although they
have been respectfully dismissed as PNS with pension
rights or terminated as PPPK. The rights on program JKK
benefits mentioned before are paid if PAK occurs in no later
than 5 (five) years since the date of respectful dismissal as
PNS with pension rights or termination as PPPK.
29PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
B. Santunan
1. Penggantian biaya pengangkutan Peserta yang
mengalami kecelakaan kerja ke rumah sakit dan/
atau ke rumah Peserta, termasuk biaya pertolongan
pertama pada kecelakaan kerja;
Angkutan:
• Darat/sungai/danau : paling besar Rp1.300.000
• Laut : paling besar Rp1.950.000
• Udara : paling besar Rp3.250.000
Apabila menggunakan lebih dari satu angkutan, maka
diberikan biaya yang paling besar dari masing-masing
angkutan yang digunakan.
2. Santunan Sementara akibat kecelakaan kerja
(SSTMB);
100% x gaji terakhir Diberikan setiap bulan sampai
dinyatakan mampu bekerja kembali.
3. Santunan cacat sebagian anatomis, cacat sebagian
fungsi, dan cacat total tetap;
Santunan cacat sebagian anatomis:
• % sesuai tabel x 80 x Gaji terakhir Dibayarkan
sekaligus
Santunan cacat sebagian fungsi:
• Penurunan fungsi x % sesuai tabel x 80 x Gaji
Dibayarkan sekaligus
Santunan cacat total tetap:
• Santunan sekaligus = 70% x 80 x Gaji terakhir
• Santunan berkala = Rp250.000 perbulan, selama 24
bulan
4. Penggantian biaya rehabilitasi berupa alat bantu
(orthose) dan/atau alat ganti (prothese) bagi Peserta
yang anggota badannya hilang atau tidak berfungsi
akibat kecelakaan kerja; Pembelian alat bantu (orthose)
dan/ atau alat pengganti (prothose) satu kali untuk
setiap kasus dengan standar harga yang ditetapkan oleh
pusat rehabilitasi rumah sakit umum pemerintah dan
ditambah 40% dari harga tersebut. Biaya rehabilitasi
medik maksimum sebesar Rp2.600.000.
B. Donation
1. Reimbursement of transport cost of participants
having accident at work to the hospital and/or house
of the Participants, including first-aid cost at the
accident at work;
Transportation:
• Land/river/lake Transportation: maximum at
Rp1,300,000
• Sea Transportation: maximum at Rp1,950,000
• Air Transportation: maximum at Rp3,250,000
If using more than one transportation, the highest cost
of each transportation used will be given.
2. Temporary Donation due to Occupational Accident
(SSTMB):
100% x the latest salary, given each month until
declared able to return to work.
3. Disability allowance for partial disability in anatomy,
partial disability in body function, and permanent
total disability;
Disability allowance for partial disability in anatomy:
• %accordingtotablex80xthelatestSalarypaid
all at once
Disability allowance for partial disability in body
function:
• Decreaseofbodyfunctionx%accordingtotablex
80 x Salary, paid all at once
Disability allowance for permanent total disability:
• Allatonceallowance=70%x80xthelatestsalary
• Periodicalallowance=Rp250,000permonth,for24
months.
4. Reimbursement of rehabilitation cost in the form of
orthose and/or prothese for Participants whose body
parts are gone or not function due to accident at work;
Purchase of orthose and/or prothose once for each case
with a price standard determined by the public hospital
rehabilitation center, added by 40% of the price. Medical
rehabilitation cost at maximum Rp2,600,000.
30PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
5. Penggantian biaya gigi tiruan;
Paling banyak sebesar Rp3.900.000 untuk setiap kasus
6. Santunan kematian kerja; 60% x 80 gaji terakhir yang
dibayarkan 1 (satu) kali
7. Uang duka tewas; 6x gaji terakhir
8. Biaya pemakaman sebesar Rp10.000.000 yang meliputi:
• peti jenazah dan perlengkapannya
• tanah pemakaman dan biaya di tempat pemakaman
9. Bantuan beasiswa diberikan bagi maksimal 2 anak dari
Peserta yang tewas
SD / Elementary School Rp45.000.000
SMP / Junior High School Rp35.000.000
SMA / Senior High School Rp25.000.000
Diploma/Kuliah / Diploma/College Rp15.000.000
catatan:
• belum memasuki usia sekolah sampai dengan sekolah/
kuliah
• berusia paling tinggi 25 tahun
• belum pernah menikah
• belum bekerja
C. Tunjangan Cacat
% tertentu dari Gaji atas berkurangnya atau hilangnya
fungsi organ dengan ketentuan:
• Mengalami cacat
• Diberhentikan dengan hormat sebagai PNS atau
diputus hubungan kerja sebagai PPPK karena cacat.
• Diberikan sejak keputusan pemberhentian dengan
hormat sebagai PNS atau pemutusan hub. Kerja
sebagai PPPK karena cacat sampai dengan peserta
meninggal dunia.
Persentase Tunjangan Cacat
No Jenis Cacat / Types of Disability Persentase Tabel / Table of Percentage
1
a. penglihatan pada kedua belah mata / visual impairment at both eyesb. pendengaran pada kedua belah telinga; atau / hearing impairment at both
ears; orc. kedua belah kaki dari pangkal paha atau dari lutut ke bawah / both legs from
the groin or below the knee
70% (tujuh puluh persen) dari Gaji terakhir / 70% (seventy percent) of the latest salary
2
a. lengan dari sendi bahu ke bawah, atau / arm, from the shoulder join to below it, or
b. kedua belah kaki dari mata kaki ke bawah / both legs, from the ankle to below it
50% (lima puluh persen) dari Gaji terakhir / 50% (fifty percent) of the latest salary
5. Reimbursement of artificial teeth cost: at maximum
Rp3,900,000 or each case.
6. Compensation for death due to work: 60% x 80 of the
latest salary, paid once
7. Condolence money: 6x latest salary
8. Funeral expenses at Rp10,000,000, which cover:
• cofferanditsequipment
• burialareaandothercostsforcemeteryservice
9. Scholarship donation for the maximum of 2 children of
Participants who pass away
notes:
• Not yet in school age until school/college
• maximum aged 25 years old
• never been married
• not working
C. Disability Allowance
certain % of Salary for the decrease or loss of organ
functions, on condition:
• Disabled
• Respectfully dismissed as Civil Servants or
terminated as PPPK due to disability.
• Given since the decision of respectful dismissal
as Civil Servants or termination of employment as
PPPK due to disability until the participants die.
Percentage of Disability Allowance
31PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
No Jenis Cacat / Types of Disability Persentase Tabel / Table of Percentage
3a. lengan dari atau dari atas siku ke bawah, atau / arm, from or from about the
elbow to below itb. sebelah kaki dari pangkat paha / one leg, from the groin
40% (empat puluh persen) dari Gaji terakhir / 40% (forty percent) of latest salary
4
a. penglihatan dari sebelah mata, atau / partial visual impairment, orb. pendengaran dari sebelah telinga, atau / partial hearing impairment, orc. tangan dari atau dari atas pergelangan ke bawah, atau / arm, from or from
above the wrist to below itd. sebelah kaki dari mata kaki ke bawah / one leg, from the ankle to below it
30% (tiga puluh persen) dari Gaji terakhir / 30% (thirty percent) of latest salary
5
Menurut tingkat keadaan yang atas pertimbangan tim penguji kesehatan dapat dipersamakan dengan sebagaimana dimaksud pada angka 1 sampai dengan angka 4, untuk kehilangan fungsi atas sebagian atau seluruh badan atau ingatan yang tidak termasuk pada angka 1 sampai dengan angka / Pursuant to the condition that based on the consideration of health examiner team is equivalent to what is stated in point 1 until 4, for loss of function of partial or whole bodies or memory non included in point 1 until 4
30 % (tiga puluh persen) sampai 70% (tujuh puluh persen) dari Gaji terakhir / 30% (thirty percent) to 70% (seventy percent) of latest salary
6
Dalam hal terjadi beberapa cacat, maka besarnya tunjangan cacat ditetapkan dengan menjumlahkan persentase dari tiap cacat, dengan ketentuan paling tinggi 100% (seratus persen) dari Gaji terakhir / In the event of disability, the amount of disability allowance is determined by adding the percentage of each disability with the highest provision of 100% (a hundred percent) of the latest Salary
Tabel Persentase Santunan Cacat Tetap Sebagian Dan
Cacat-Cacat Lainnya
No Macam Cacat Tetap Sebagian % x Gaji
1 Lengan kanan dari sendi bahu ke bawah / Right arm, from shoulder joint to below it 44
2 Lengan kiri dari sendi bahu ke bawah / Left arm, from shoulder joint to below it 38,5
3 Lengan kanan dari atau dari atas siku ke bawah / Right arm, from or from above elbow to below it 38,5
4 Lengan kiri dari atau dari atas siku ke bawah / Left arm, from or from above elbow to below it 33
5 Tangan kanan dari atau dari atas pergelangan ke bawah / Right arm, from or from above wrist to below it 35
6 Tangan kiri dari atau dari atas pergelangan ke bawah / Left arm, from or from above wrist to below it 30,8
7 Kedua belah kaki dari pangkal paha ke bawah / Both legs, from groin to below it 77
8 Sebelah kaki dari pangkal paha ke bawah / One leg, from groin to below it 38,5
9 Kedua belah kaki dari mata kaki ke bawah / Both legs, from ankle to below it 55
10 Sebelah kaki dari mata kaki ke bawah / One leg, from ankle to below it 27,5
11 Kedua belah mata / Both eyes 77
12 Sebelah mata atau diplopia pada penglihatan dekat / One eye or diplopia in short-distance sight 38,5
13 Pendengaran pada kedua belah telinga / Hearing from both ears 44
Manfaat Program JKM:
Manfaat program JKM, diberikan bagi peserta yang wafat
berupa santunan kematian yang terdiri atas:
1. Santunan sekaligus, diberikan kepada ahli waris
Peserta yang wafat sebesar Rp15.000.000 (lima belas
juta rupiah) yang dibayarkan 1 (satu) kali.
2. Uang duka wafat, diberikan kepada ahli waris Peserta
yang wafat sebesar 3 (tiga) kali Gaji terakhir yang
dibayarkan 1 (satu) kali.
Table of Percentage of Partial Permanent Disability
Allowance and Other Disabilities
Benefits of JKM Program
JKM Benefits program, given for participants who pass
away in the form of death donation consists of:
1. All at once donation, given to heirs of Participants who
pass away amounted to Rp15,000,000 (fifteen million
rupiah), paid once
2. Bereavement Payment, given to heirs of Participants
who pass away amounted to 3 (three) times latest
salary, paid once
32PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
PRODUK DAN LAYANAN [G4-4]Product and Serv ice [G4-4]
Merujuk pada Anggaran Dasar Perseroan, bidang usaha
TASPEN adalah sebagai penyelenggara Jaminan Sosial
Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dalam menjalan kegiatan
usaha, TASPEN memberikan beberapa produk dan
layanan, yaitu:
•Program Tabungan Hari Tua (THT)
•Program Pensiun
•Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan
Kematian (JKM)
Referring to the Articles of Association, the line of business
of the Company is to provide Social Insurance for Civil
Servants (PNS). In carrying out its business activities,
TASPEN provides several products and services, namely:
•Old Age Savings (THT)
•Pension Program
•Work Accident Security (JKK) and Death Security (JKM)
3. Biaya Pemakaman, diberikan sebesar Rp7.500.000
(tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dan dibayarkan satu
kali sebagai penggantian atas biaya yang meliputi:
a. peti jenazah dan perlengkapannya;
b. tanah pemakaman dan biaya di tempat pemakaman.
4. Bantuan beasiswa, diberikan sebesar Rp15.000.000
(lima belas juta rupiah) kepada paling banyak 2 (dua)
anak dari Peserta yang wafat dengan ketentuan:
a. Belum memasuki usia sekolah atau masih sekolah/
kuliah;
b. Berusia paling tinggi 25 (dua puluh lima) tahun;
c. Belum pernah menikah; dan
d. Belum pernah bekerja.
Bantuan beasiswa tersebut diberikan jika kepesertaan
telah mencapai paling sedikit 3 (tiga) Tahun.
3. Funeral expenses at Rp7,500,000 (seven million and five
hundred thousand rupiah), which cover:
a. coffer and its equipment
b. burial area and other costs for cemetery service
4. Scholarship donation, given amounted to Rp15,000,000
(fifteen million Rupiah) to the maximum of 2 (two)
children of Participants who pass away with condition
as follows:
a. Has not entered school age or still in school/college;
b. The child’s age is 25 (twenty-five) years old at
maximum;
c. The child has not married yet; and
d. The child has not worked
The scholarship is given if the membership has reached 3
years at minimum.
33PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
RANTAI PASOKANTASPEN [G4-12]TASPEN Supp ly Cha in [G4-12]
Kegiatan usaha Perseroan yang bergerak dalam bidang
industri asuransi sosial Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidak
terlepas dari kebutuhan akan pengadaan barang dan jasa
yang berguna untuk mendukung kinerja usaha. Oleh sebab
itu, dalam rangka meningkatkan pengelolaan pelaksanaan
pengadaan barang dan/atau jasa, pemeliharaan, dan
pengelolaan aset tetap Perseroan agar lebih optimal
dan efisien, sehingga dapat memberikan nilai tambah
dan mendukung kinerja Perseroan, maka jajaran Direksi
PT TASPEN (PERSERO) menerbitkan Peraturan Direksi
Nomor PD-33/DIR/2016 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang dan/atau Jasa, Pemeliharaan, dan
Pengelolaan Aset Tetap Perseroan.
Mekanisme Pengadaaan Barang dan Jasa
Pengadaan Barang dan/atau Jasa dilaksanakan melalui
mekanisme:
a. Pengadaan Langsung
1) Pengadaan Barang dan/atau Jasa melalui mekanisme
Pengadaan Langsung dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut:
Unit Kerja / Work Unit Batasan Nilai / Value Limits
Tanda Bukti Transaksi / Transaction Receipt
Penandatanganan LPT/SPK / Signing of LPT/SPK
Kantor Pusat / Head Office
≤ Rp50 juta / million Kuitansi/Bukti Pembelian / Receipt
Asisten Manajer Pengadaan/Pemeliharaan (khusus untuk Pemeliharaan/Perbaikan) / Assistant Manager of Procurement/Maintenance (Maintenance/Repair Specialist)
> Rp50 juta / million - Rp500 juta / million
Kuitansi dan SPK / Receipt and Work Order
Manajer Logistik/ManajerPemeliharaan (khusus untukPemeliharaan/ Perbaikan) / Logistics Manager/Maintenance MAanger (Maintenance/Repair Specialist)
Kantor Cabang Utama/Kantor Cabang TipeA / Main Branch Office/Branch Office Type A
≤ Rp50 juta/ million Kuitansi/Bukti Pembelian / Receipt Kepala Seksi Umum / Head of General Affairs Section
> Rp50 juta / million - Rp100 Juta / million
Kuitansi dan SPK / Receipt and Work Order
Kepala Bidang Umum dan SDM / Head of General Affairs and HR
> Rp100 juta / million - Rp200 juta / million
Kuitansi dan SPK / Receipt and Work Order
Kepala Kantor Cabang Utama/Kepala Cabang / Head of Main Branch Office/Head of Branch Office
Kantor Cabang Tipe B
≤ Rp50 juta / million Kuitansi/Bukti Pembelian / Receipt Kepala Bidang Umum dan SDM / Head of General Affairs and HR
> Rp50 juta / million -Rp150 juta / million
Kuitansi dan SPK / Receipt and Work Order Kepala Cabang / Head of Branch Office
Business activities of the Company that engages in social
insurance industry for Civil Servants (PNS) is inseparable
from the needs for goods and services procurement
in order to support business performance. Hence, in
order to improvement the implementation of goods and/
or services procurement implementation, maintenance
and management of fixed assets of the Company to be
more optimum and efficient which provide added value
and support the Company’s performance, the Board of
Directors of PT TASPEN (PERSERO) issued the Regulation
of the Board of Directors Number PD-33/DIR/2016 on
the Guidelines of Goods and/or Services Procurement
Implementation, Maintenance, and Management of the
Company’s Fixed Assets.
Goods and Services Procurement Mechanism
The Goods/Services Procurement is implemented through
mechanisms of:
a. Direct Procurement
1) Goods and/or Services Procurement through the
mechanism of Direct Procurement with the following
conditions:
34PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
Unit Kerja / Work Unit Batasan Nilai / Value Limits
Tanda Bukti Transaksi / Transaction Receipt
Penandatanganan LPT/SPK / Signing of LPT/SPK
Kantor Cabang Tipe C / D
≤ Rp50 juta / million Kuitansi/Bukti Pembelian / Receipt Kepala Seksi Umum dan SDM / Head of General Affairs and HR Section
> Rp50 juta / million -Rp100 juta / million
Kuitansi dan SPK / Receipt and Work Order Kepala Cabang / Head of Branch Office
2) Untuk pengadaan aset dan barang persediaan harus
dilengkapi dengan Surat Perintah Kerja (SPK).
3) Persyaratan Pengadaan Barang dan/atau Jasa melalui
mekanisme Pengadaan Langsung merupakan Barang
dan/atau Jasa yang mudah diperoleh di pasar.
b. Pemilihan Langsung
1) Pengadaan Barang dan/atau Jasa melalui mekanisme
Pemilihan Langsung dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut:
Unit Kerja / Work Unit Batasan Nilai / Value Limits Tanda Bukti Transaksi / Transaction Receipt
Penandatanganan LPT/SPK / Signing of LPT/SPK
Kantor Pusat / Head Office > Rp500 juta / million - Rp1,5 miliar / billion
Kuitansi, Perjanjian, dan Surat Perintah Kerja (SPK) / Receipt, Agreement, and Work Order (SPK)
MU Divisi Logistikdan Pemeliharaan / GM of Logistics and Maintenance Division
Kantor Cabang Utama/ Kantor Cabang Tipe A / Main Branch Office / Branch Office Type A
> Rp200 juta / million - Rp1,5 miliar / billion
Kuitansi, Perjanjian, dan Surat Perintah Kerja (SPK) / Receipt, Agreement, and Work Order (SPK)
Kepala Kantor Cabang Utama/Kantor Cabang / Head of Main Branch Office/Branch Office
Kantor Cabang Tipe B / Branch Office Type B
> Rp150 juta / million - Rp1,5 miliar / billion
Kuitansi, Perjanjian, dan Surat Perintah Kerja (SPK) / Receipt, Agreement, and Work Order (SPK)
Kepala Kantor Cabang / Head of Branch Office
Kantor Cabang Tipe C/D / Branch Office Type C/D
> Rp100 juta / million - Rp1,5 miliar / billion
Kuitansi, Perjanjian, dan Surat Perintah Kerja (SPK) / Receipt, Agreement, and Work Order (SPK)
Kepala Kantor Cabang / Head of Branch Office
2) Persyaratan Pengadaan Barang dan/atau Jasa melalui
mekanisme Pemilihan Langsung diikuti oleh paling
kurang 2 (dua) Penyedia Barang dan/atau Jasa yang
telah terdaftar dalam Daftar Rekanan Terseleksi (DRT).
3) Pengadaan Barang dan/atau Jasa melalui mekanisme
Pemilihan Langsung dilakukan melalui proses sebagai
berikut:
a) mengundang Unit Kerja Pengguna dan Rekanan
yang memenuhi kualifikasi sesuai pekerjaan yang
dibutuhkan melalui undangan.
b) pemberian penjelasan pekerjaan (Aanwijzing)
dilakukan oleh Ketua Panitia Pengadaan sedangkan
penjelasan teknis disampaikan oleh Unit Kerja
Pengguna dengan menerbitkan Berita Acara Rapat
Penjelasan Pekerjaan dan menerbitkan Risalah
Penjelasan Pekerjaan;
2) For the procurement of assets and inventory goods
must be completed with Work Order (SPK).
3) Requirement for Procurement of Goods and/or Services
through Direct Procurement mechanisms is goods and/
or services that are easily available in the market.
b. Direct Selection
1) Procurement of Goods and/or Services through Direct
Selection mechanism shall be conducted under the
following conditions:
2) Procurement Requirement for Goods and/or Services
through Direct Selection mechanism is at least there are
2 (two) Providers of Goods and/or Services registered in
List of Selected Partners (DRT).
3) Procurement of Goods and/or Services through Direct
Selection mechanism is done through the following
process:
a) inviting the User Work Unit and Partners that meet
the required job qualifications by invitation.
b) the provision of job descriptions (Aanwijzing by the
Chairman of the Procurement Committee while the
technical explanation is submitted by the User Work
Unit by issuing Minutes of Meeting of Explanatory
Work and issuing Minutes of Explanation of Works;
35PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
c) peserta penyedia Barang dan/atau Jasa yang telah
mendaftar untuk mengikuti proses pengadaan
barang dan/atau jasa tetapi tidak mengikuti proses
aanwijzing tidak diperkenankan mengikuti proses
pemasukan dokumen penawaran;
d) melakukan permintaan pembuatan draf Perjanjian
dengan melampirkan materi kepada Kepala Unit
Kerja Hukum;
e) memasukan dokumen penawaran terdiri atas:
(1) dokumen administrasi;
(2) dokumen teknis;
(3) dokumen biaya.
f) melakukan negosiasi harga dan dimuat dalam berita
acara negosiasi yang dituangkan dalam Berita Acara
Negosiasi yang telah ditandatangani oleh ketua
dan anggota Panitia Pengadaan yang melakukan
negosiasi dan pihak Penyedia Barangdan/atau Jasa;
g) melakukan evaluasi dokumen administrasi, teknis,
dan biaya yang disyaratkan dalam dokumen
pengadaan dengan Berita Acara Evaluasi dan Hasil
Evaluasi Dokumen Administrasi, Teknis, dan Biaya;
h) pemberitahuan Pemenang kepada peserta
pengadaan;
i) penetapan Pemenang;
j) penandatanganan Perjanjian;
k) penerbitan Surat Perintah Kerja (SPK);
l) apabila pemenang pengadaan mengundurkan diri,
maka dipilih pemenang kedua dan seterusnya
sesuai urutan dalam usulan nominasi pemenang
pengadaan.
m) pemenang yang mengundurkan diri akan dikenakan
sanksi yaitu masuk kedalam Daftar Hitam (blacklist)
sebagai rekanan selama 2 (dua) tahun.
c. Pelelangan
1) Pengadaan Barang dan/atau Jasa melalui mekanisme
Pelelangan dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut:
Unit Kerja / Work Unit Batasan Nilai / Value Limits Tanda Bukti Transaksi /
Transaction ReceiptPenandatanganan LPT/SPK/
Perjanjian / Signing of LPT/SPK
Kantor Pusat / Head Office
> Rp1,5 miliar / billion - Rp5 miliar / billion
Kuitansi, Perjanjian, dan Surat Perintah Kerja (SPK) / Receipt, Agreement, and Work Order (SPK)
MU Divisi Logistikdan Pemeliharaan / GM of Logistics and Maintenance Division
> Rp5 miliar / billion - Rp25 miliar / billion
Kuitansi, Perjanjian, dan Surat Perintah Kerja (SPK) / Receipt, Agreement, and Work Order (SPK)
Direktur yang membidangi pengadaan / Director in charge of procurement
> Rp25 miliar / billion
Kuitansi, Perjanjian, dan Surat Perintah Kerja (SPK) / Receipt, Agreement, and Work Order (SPK)
Direktur Utama, berdasarkan persetujuan Direksi / President Director, with approval from the Board of Directors
c) the participants of the provision of Goods and/
or Services who have registered to follow the
procurement process of goods and/or services but
not following the aanwijzing process shall not be
allowed to enter the bidding document submission
process;
d) making a request for drafting the Agreement by
attaching the material to the Head of the Legal Work
Unit;
e) including bid documents consisting of:
(1) administrative documents;
(2) technical documents;
(3) cost document.
f) negotiating prices and stating it in the minutes
of negotiations as outlined in the Minutes of the
Negotiations signed by the chairman and members
of the Procurement Committee who negotiate and
the Goods and/or Services Providers;
g) evaluating the administrative, technical, and cost
documents required in the procurement document
with Minutes of Evaluation and Evaluation Result of
Administration, Technical and Cost Documents;
h) Winner notification to procurement participants;
i) determination of the Winner;
j) signing of the Agreement;
k) issuance of Work Order (SPK);
l) if the winner of the procurement resigns, then the
second winner is chosen and so on in the order in the
nomination proposal of the winning procurement.
m) the winning resignation will be subject to sanction of
being blacklisted as a partner for 2 (two) years.
c. Auction
1) Procurement of Goods and/or Services through auction
mechanism shall be conducted under the following
conditions:
36PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
Unit Kerja / Work Unit Batasan Nilai / Value Limits Tanda Bukti Transaksi /
Transaction ReceiptPenandatanganan LPT/SPK/
Perjanjian / Signing of LPT/SPK
Kantor Cabang Utama/Kantor Cabang Tipe A/B/C/D / Main Branch Office/Branch Office Type A/B/C/D
> Rp1,5 miliar / billion - Rp5 miliar / billion
Kuitansi, Perjanjian, dan Surat Perintah Kerja (SPK) / Receipt, Agreement, and Work Order (SPK)
Kepala Kantor Cabang Utama/Kantor Cabang / Head of Main Branch Office/Branch Office
> Rp5 miliar / billion - Rp25 miliar / billion
Kuitansi, Perjanjian, dan Surat Perintah Kerja (SPK) / Receipt, Agreement, and Work Order (SPK)
Direktur yang membidangi pengadaan / Director that oversees procurement
> Rp25 miliar / billion
Kuitansi, Perjanjian, dan Surat Perintah Kerja (SPK) / Receipt, Agreement, and Work Order (SPK)
Direktur Utama, berdasarkan persetujuan Direksi / President Director, based on the approval of the Board of Directors
2) Persyaratan Pengadaan Barang dan/atau Jasa melalui
mekanisme Pelelangan adalah sebagai berikut:
a) Pelelangan Umum:
(1) penyedia Barang dan/atau Jasa yang mampu
melaksanakan pekerjaan dengan spesifikasi
yang dikehendaki berjumlah banyak atau tidak
terbatas;
(2) diumumkan melalui media elektronik
(website/internet) untuk Pengadaan di bawah
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah);
(3) diumumkan melalui media elektronik (website/
internet) dan/atau media cetak untuk Pengadaan
di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah).
b) Pelelangan Terbatas:
(1) penyedia Barang dan/atau Jasa yang mampu
melaksanakan pekerjaan dengan spesifikasi
yang dikehendaki berjumlah terbatas;
(2) pemberitahuan untuk mengikuti lelang
dilakukan melalui surat undangan/website/
internet yang ditujukan kepada Penyedia Barang
dan/atau Jasa;
(3) Pengadaan Barang dengan merk (brand)
tertentu, dapat dilakukan pengadaannya dengan
ketentuan:
(a) hasil kajian/analisis yang menyebabkan
menggunakan merk (brand) tertentu dari
unit kerja yang membutuhkan;
(b) Unit Kerja Pengguna harus melampirkan
persetujuan Direktur yang membawahi Unit
Kerja Pengguna, atas penggunaan merk
(brand) tertentu yang dibutuhkan.
c) Pelelangan dinyatakan sah apabila diikuti
paling kurang oleh 3 (tiga) penyedia barang
dan/atau jasa;
d) penyedia barang dan/atau jasa yang
memenuhi persyaratan administrasi, teknis,
2) Procurement Requirements for Goods and/or Services
through auction mechanism are as follows:
a) Public Auctions:
(1) Goods and/or Services capable of performing the
work with the desired specifications in large or
unlimited quantities;
(2) shall be announced through electronic media
(website/internet) for Procurement under
Rp10,000,000,000.00 (ten billion rupiah);
(3) shall be announced through electronic media
(website/internet) and/or print media for
Procurement above Rp10,000,000,000.00 (ten
billion rupiah).
b) Limited Auctions:
(1) Providers of Goods and/or Services capable of
performing work with the required specifications
are limited;
(2) notification to participate in the auction shall
be done by invitation letter/website/internet
addressed to the Goods and/or Services
Provider;
(3) Procurement of Goods by a certain brand, can be
procured with the following provisions:
(a) the results of the study/analysis that led to the
use of the specific brand of the work unit in need;
(b) the User Work Unit shall attach the approval of
the Director in charge of the User Work Unit,
upon the use of the specific brand (s) required.
c) The auction is valid if it is followed at least by 3
(three) providers of goods and/or services;
d) Goods and/or service providers meeting the
administrative, technical, and cost requirements
37PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
dan biaya paling kurang 2 (dua) penyedia
barang dan/atau jasa;
e) pelaksanaan pembukaan penawaran
dilakukan dengan disaksikan paling kurang
oleh 1 (satu) orang wakil Penyedia Barang
dan/atau Jasa Pelelangan yang ditunjuk oleh
Panitia Pengadaan untuk menjadi saksi;
f) apabila pelaksanaan Pelelangan gagal,
maka dilakukan mekanisme Pelelangan
ulang sebanyak 1 (satu) kali.
3) Prosedur dan tahapan waktu Pelelangan dilakukan
sebagai berikut:
a) Pelelangan Umum untuk memilih Penyedia Barang
dan/atau Jasa meliputi kegiatan:
(1) pengumuman melalui media elektronik (website/
internet) selama 3 (tiga) hari untuk Pengadaan
di bawah Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah);
(2) pengumuman melalui media elektronik
(website/internet) selama 3 (tiga) hari dan media
cetak 1 (satu) hari untuk Pengadaan di atas
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah);
(3) pendaftaran dan pengambilan Dokumen
Pengadaan dimulai sejak tanggal pengumuman
sampai dengan batas waktu yang ditetapkan
dalam pengumuman;
(4) pemberian penjelasan (Aanwijzing) dilaksanakan
paling cepat 1 (satu) hari kerja setelah masa
pendaftaran pelelangan berakhir;
(5) penyedia barang dan/atau jasa yang telah
mendaftar untuk mengikuti proses pengadaan
barang dan/atau jasa tetapi tidak mengikuti
proses aanwijzing tidak diperkenankan mengikuti
proses pemasukan dokumen penawaran;
(6) menyampaikan permintaan pembuatan
Perjanjian dengan melampirkan materi kepada
Kepala Unit Kerja Desk Hukum;
(7) pemasukan Dokumen Penawaran dimulai 1
(satu) hari kerja setelah pemberian penjelasan
(Aanwijzing) dan berakhir sebelum pembukaan
penawaran dengan memperhitungkan waktu
yang diperlukan untuk mempersiapkan
Dokumen Penawaran sesuai dengan jenis,
kompleksitas, dan lokasi pekerjaan;
(8) pembukaan Dokumen Penawaran, dimuat
dalam Berita Acara Pembukaan Penawaran dan
Hasil Pembukaan Dokumen;
(9) evaluasi penawaran dilakukan sesuai dengan:
of at least 2 (two) goods and/or service providers;
e) the implementation of bid opening shall be
witnessed at least by 1 (one) representative
of the Goods and/or Service Provider of Bid
appointed by the Procurement Committee to
become a witness;
f) In the event that the auction fails, a Re-Auction
mechanism shall be conducted one (1) time.
3) Procedure and time stages of the auction shall be
conducted as follows:
a) Public Auction for selecting the Goods and/or
Services Provider includes:
(1) announcement through electronic media
(website/internet) for 3 (three) days for
Procurement under Rp10,000,000,000.00 (ten
billion rupiah);
(2) announcement through electronic media
(website/internet) for 3 (three) days and printed
media 1 (one) day for Procurement above
Rp10,000,000,000.00 (ten billion rupiah);
(3) registration and retrieval of the Procurement
Document beginning from the date of
announcement up to the deadline specified in
the announcement;
(4) The provision of explanation (Aanwijzing) is
conducted at least 1 (one) working day after the
registration period of the auction ends;
(5) providers of goods and/or services that have
registered to follow the process of procurement
of goods and/or services but not following
aanwijzing process shall not be allowed to enter
the bidding document submission process;
(6) submit the request for making the Agreement by
attaching the material to the Head of Legal Work
Desk Unit;
(7) The submission of the Bid Document begins
1 (one) business day after the Aanwijzing and
ends before the opening of the bid by taking
into account the time required to prepare the
Bid Document in accordance with the type,
complexity and location of the work;
(8) the opening of the Bidding Document, contained
in Minutes of Opening of Bids and Results of
Opening Documents;
(9) evaluation of bids shall be made in accordance
with:
38PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
(a) spesifikasi pekerjaan;
(b) waktu yang diperlukan;
(c) jenis dan kompleksitas pekerjaan;
(10) Berita Acara Evaluasi Penawaran dan Hasil
Evaluasi Penawaran;
(11) peninjauan lapangan terhadap calon pemenang
dimuat dalam Berita Acara Peninjauan
Lapangan;
(12) biaya yang timbul atas peninjauan lapangan
sebagaimana dimaksud pada angka (11) menjadi
beban Divisi Logisitik dan Pemeliharaan;
(13) Pernyataan Kesediaan dan Kesanggupan
Penyedia Barang dan/atau Jasa;
(14) apabila calon pemenang pelelangan nominasi
pertama mengundurkan diri, maka Panitia
Pengadaan memberi kesempatan kepada calon
pemenang pelelangan urutan berikutnya dengan
dilakukan negosiasi harga penawaran;
(15) penetapan pemenang yang disampaikan dengan
Surat Penetapan Pemenang;
(16) pemberitahuan penetapan pemenang kepada
seluruh peserta Pelelangan yang disampaikan
dengan Surat Pemberitahuan Penetapan
Pemenang;
(17) apabila pemenang Pelelangan mengundurkan
diri, maka Panitia Pengadaan memberi
kesempatan kepada calon nominasi pemenang
urutan berikutnya dengan dilakukan negosiasi
harga penawaran;
(18) dalam hal seluruh calon nominasi pemenang
tidak mampu melaksanakan pekerjaan atau
mengundurkan diri, maka Panitia Pengadaan
melakukan Pelelangan ulang;
(19) penyedia barang dan/atau jasa yang dalam
penetapan pemenang dinyatakan kalah, dapat
mengajukan sanggahan;
(20) setelah pemberitahuan pemenang Pelelangan
dan dalam waktu 2 (dua) hari tidak ada
sanggahan, atau setelah sanggahan dijawab,
maka diterbitkan perjanjian dan/atau Surat
Perintah Kerja (SPK);
b) Pelelangan terbatas untuk memilih Penyedia
Barang dan/atau Jasa meliputi kegiatan:
(1) pengumuman melalui media elektronik (website/
internet) selama 3 (tiga) hari untuk Pengadaan
di bawah Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah);
(a) job specification;
(b) the time required;
(c) the work type and complexity;
(10) Minutes of Evaluation and Bid Evaluation Result;
(11) field review of potential winners is contained in
the Minutes of Field Review;
(12) the costs incurred on the field review referred
to in number (11) are charged to the Logistic and
Maintenance Division;
(13) Statement of Willingness and Capability of the
Goods and/or Services Provider;
(14) if the first auction winner candidate secedes,
then the Procurement Committee provides the
opportunity to the next auction winner candidate
by conducting offering prince negotiation;;
(15) determination of the winner is notified with the
Winner Determination Letter;;
(16) notification of the winner shall be notified to all
Auction participating tenders by presenting the
Winner Notification Letter;
(17) in the event that the Auction winner secedes,
then the Procurement Committee provides the
opportunity to the next auction winner candidate
by conducting offering prince negotiation;;
(18) in the event that all winner nominees are
not able to perform the work or secede, the
Procurement Committee shall conduct another
auction;
(19) goods and/or services provider that is declared
as lost in the determination of the winner, may
submit a rebuttal;
(20) subsequent to the Auction winner notification
and within 2 (two) days there is no rebuttal, or
after the rebuttal is answered, the agreement
and/or Work Order (SPK) is issued;;
b) Limited auctions for selecting the Goods and/or
Services Providers include:
(1) announcement through electronic media
(website/internet) for 3 (three) days for
Procurement under Rp10,000,000,000.00 (ten
billion rupiah);
39PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
(2) pengumuman melalui media elektronik
(website/internet) selama 3 (tiga) hari dan media
cetak 1 (satu) hari untuk Pengadaan di atas
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah);
(3) pendaftaran dan pengambilan Dokumen
Pengadaan dimulai sejak tanggal pengumuman
sampai dengan batas waktu yang ditetapkan
dalam pengumuman;
(4) pemberian penjelasan (Aanwijzing) dilaksanakan
paling cepat 1 (satu) hari kerja setelah masa
pendaftaran pelelangan berakhir;
(5) penyedia barang dan/atau jasa yang telah
mendaftar untuk mengikuti proses pengadaan
barang dan/atau jasa tetapi tidak mengikuti
proses Aanwijzing tidak diperkenankan
mengikuti proses pemasukan dokumen
penawaran;
(6) menyampaikan permintaan pembuatan
Perjanjian dengan melampirkan materi kepada
Kepala Unit Kerja Desk Hukum;
(7) pemasukan Dokumen Penawaran dimulai 1
(satu) hari kerja setelah pemberian penjelasan
(Aanwijzing) dan berakhir sebelum pembukaan
penawaran dengan memperhitungkan waktu
yang diperlukan untuk mempersiapkan
Dokumen Penawaran sesuai dengan jenis,
kompleksitas, dan lokasi pekerjaan;
(8) pembukaan Dokumen Penawaran, dimuat
dalam Berita Acara Pembukaan Penawaran dan
Hasil Pembukaan Dokumen;
(9) evaluasi penawaran dilakukan sesuai dengan:
(a) spesifikasi pekerjaan;
(b) waktu yang diperlukan;
(c) jenis dan kompleksitas pekerjaan;
(10) Berita Acara Evaluasi Penawaran dan Hasil
Evaluasi Penawaran;
(11) peninjauan lapangan terhadap calon pemenang
yang dimuat dalam Berita Acara Peninjauan
Lapangan;
(12) biaya yang timbul atas peninjauan lapangan
menjadi Beban Divisi Logistik dan Pemeliharaan;
(13) Pernyataan Kesediaan dan Kesanggupan
Penyedia Barang dan/atau Jasa;
(14) apabila calon pemenang Pelelangan nominasi
pertama mengundurkan diri, maka Panitia
Pengadaan memberi kesempatan kepada calon
nominasi pemenang urutan berikutnya dengan
dilakukan negosiasi penawaran;
(2) announcement through electronic media
(website/internet) for 3 (three) days and printed
media 1 (one) day for Procurement above
Rp10,000,000,000.00 (ten billion rupiah);
(3) registration and retrieval of the Procurement
Document beginning from the date of
announcement up to the deadline specified in
the announcement;
(4) provision of explanation (Aanwijzing) is conducted
at the fastest 1 (one) working day after the
auction registration time is overl
(5) goods and/or services provider that has
registered to participate in the goods and/or
services procurement process, but does not
participate in Aanwijzing process is not allowed
to participate in offering document submission
process;
(6) submit the request for making the Agreement by
attaching the material to the Head of the Legal
Desk Unit;
(7) The submission of the Bid Document begins
1 (one) business day after the Aanwijzing and
terminates before the opening of the bid by
taking into account the time required to prepare
the Bid Document in accordance with the type,
complexity and location of the work;
(8) the opening of the Bidding Document, contained
in Minutes of Opening of Bids and Results of
Opening Documents;
(9) evaluation of bids shall be made in accordance
with:
(a) job specification;
(b) the time required;
(c) the work type and complexity;
(10) Minutes of Evaluation and Bid Result;
(11) field review of potential winners contained in
Minutes of Field Review;
(12) cost incurred on site review is the Expense of
Logistic and Maintenance Division;
(13) Statement of Willingness and Capability of the
Goods and/or Services Provider;
(14) in the event that the first Auction winner
candidate secedes, then the Procurement
Committee provides the opportunity to the next
auction winner candidate by conducting offering
prince negotiation;
40PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
(15) penetapan pemenang yang disampaikan dengan
Surat Penetapan Pemenang;
(16) pemberitahuan penetapan pemenang kepada
seluruh peserta Pelelangan yang disampaikan
dengan Surat Pemberitahuan Penetapan
Pemenang;
(17) apabila pemenang Pelelangan mengundurkan
diri, maka Panitia Pengadaan memberi
kesempatan kepada calon nominasi pemenang
urutan berikutnya dengan dilakukan negosiasi
harga penawaran;
(18) dalam hal seluruh calon nominasi pemenang
tidak mampu melaksanakan pekerjaan atau
mengundurkan diri, maka Panitia Pengadaan
melakukan Pelelangan ulang;
(19) penyedia barang dan/atau jasa yang dalam
penetapan pemenang dinyatakan kalah, dapat
mengajukan sanggahan;
(20) setelah pemberitahuan pemenang Pelelangan
dan dalam waktu 2 (dua) hari tidak ada
sanggahan, atau setelah sanggahan diajwab,
maka diterbitkan perjanjian dan/atau Surat
Perintah Kerja (SPK).
4) Pemberian penjelasan (aanwijzing) dilakukan oleh
Ketua Panitia Pengadaan sedangkan penjelasan teknis
disampaikan oleh Unit Kerja Pengguna.
5) Penandatanganan Surat Penetapan Pemenang
Pelelangan dilakukan oleh:
a) Direktur Utama, apabila Pengadaan Barang dan/
atau Jasa dengan nilai di atas Rp25.000.000.000,00
(dua puluh lima miliar rupiah);
b) Direktur yang membidangi Pengadaan, apabila
Pengadaan Barang dan/atau Jasa dengan nilai di atas
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) sampai dengan
Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah);
c) Manajer Utama Divisi Logistik dan Pemeliharaan/
Kepala Kantor Cabang, apabila Pengadaan Barang
dan/atau Jasa lebih dari nilai Rpl.500.000.000,00
(satu miliar lima ratus juta rupiah) sampai dengan
nilai Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
6) Sanggahan:
a) untuk menjamin adanya transparansi dan
perlakuan yang sama (equal treatment) dalam
setiap Pengadaan Barang dan/atau Jasa melalui
mekanisme Pelelangan, maka pihak yang kalah
pada saat pemberitahuan pemenang, dapat
mengajukan sanggahan;
(15) determination of the winner is notified with the
Winner Determination Letter;
(16) notification of the winner shall be notified to all
Auction participating tenders by presenting the
Winner Notification Letter;
(17) in the event that that the Auction winner secedes,
then the Procurement Committee provides the
opportunity to the next auction winner candidate
by conducting offering prince negotiation;
(18) in the event that all winner nominees are
not able to perform the work or secede, the
Procurement Committee shall conduct another
auction;
(19) goods and/or services provider that is declared
as lost in the determination of the winner, may
submit a rebuttal;
(20) subsequent to the Auction winner notification
and within 2 (two) days there is no rebuttal, or
after the rebuttal is answered, the agreement
and/or Work Order (SPK) is issued;
4) Provision of explanation (aanwijzing) is done by the
Chairman of the Procurement Committee while the
technical explanation is submitted by the User Work
Unit.
5) The signing of the Winning Bidder Stipulation Letter shall
be conducted by:
a) President Director, if the Procurement of Goods and/
or Services with a value above Rp25,000,000,000.00
(twenty five billion rupiah);
b) Director in charge of Procurement, if Procurement
of Goods and/or Services with value above
Rp5,000,000,000.00 (five billion rupiahs) up to
Rp25,000,000,000.00 (twenty five billion rupiahs);
c) General Manager of Logistics and Maintenance
Division/Head of Branch Office, if the Procurement
of Goods and/or Services is more than
Rp1,500,000,000.00 (one billion five hundred million
rupiah) up to Rp5,000,000,000.00 (five billion rupiah).
6) Refutation:
a) to ensure equal transparency and treatment in every
Procurement of Goods and/or Services through
Auction mechanism, the losing party at the time of
the announcement of the winner shall be entitled to
submit a rebuttal;
41PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
b) sanggahan sebagaimana dimaksud pada huruf
a) hanya yang berkaitan dengan kesesuaian
pelaksanaan Pelelangan dengan prosedur atau tata
caraPelelangan.
c) prosedur pengajuan sanggahanditetapkan sebagai
berikut:
(1) sanggahan harus diterima oleh Panitia
Pengadaan Barang dan/atau Jasa paling
lambat dalam waktu 2 (dua) hari kerja sejak
pemberitahuan pemenang Pelelangan
(2) Sanggahan ditujukan secara tertulis kepada
Panitia Pengadaan Barang dan/atau Jasa dengan
melampirkan bukti-bukti untuk mendukung
sanggahannya;
(3) pada saat pengajuan sanggahan, penyanggah
wajib memberikan asli jaminan sanggahan
sebesar 5% (lima persen) dari harga penawaran
yang diterbitkan oleh Bank Pemerintah atau
Bank Swasta;
(4) Panitia Pengadaan Barang dan/atau Jasa
wajib menyampaikan jawaban atas sanggahan
tersebut paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja dari tanggal diterimanya pengajuan
sanggahan dan bersifat final;
(5) apabila sanggahannya terbukti tidak benar,
maka jaminan sanggahan menjadi milik PT
TASPEN (PERSERO);
(6) apabila sanggahannya terbukti benar, maka
jaminan sanggahan dikembalikan kepada
penyanggah dan dilakukan evaluasi ulang
terhadap proses pelelangan.
d. Penunjukkan Langsung
1) Penunjukan Langsung dilakukan dalam hal
terpenuhi salah satu persyaratan sebagai berikut:
a) Keadaan tertentu:
(1) penanganan darurat akibat bencana alam
baik yang bersifat lokal maupun nasional,
kebakaran, huru-hara, dan keadaan darurat
atau kejadian force majeur lainnya yang
ditetapkan oleh Direktur Utama;
(2) tindakan penanganan darurat untuk
pengamanan, penyelamatan masyarakat
sekitar Kantor, dan aset strategis PT
TASPEN (PERSERO) yang ditetapkan oleh
Direktur yang membidangi pengadaan;
(3) barang dan/atau jasa yang dibutuhkan bagi
kinerja utama perusahaan dan tidak dapat
b) refutation as referred to in letter a) is only related to
the conformity of the auction implementation with
the procedure or Auction procedure.
c) the procedure for filing the refutation is stipulated
as follows:
(1) The refutation shall be received by the
Procurement Committee of Goods and/or
Services no later than within 2 (two) working
days from the notification of the winner of the
Bid.
(2) The refutation is addressed in writing to the
Procurement Committee of Goods and/or
Services by attaching evidence to support its
refutation;
(3) at the time of the filing of a rebuttal, shall grant
5% (five per cent) bribe of the offering price
issued by a Government’s Bank or a National-
Scaled Private Bank;
(4) The Procurement Committee of Goods and/or
Services shall convey the answer to the denial
by no later than 14 (fourteen) calendar days from
the date of final filling of rebuttal;
(5) if the rebuttal is proven to be false, then the
guarantee of rebuttal shall belong to PT TASPEN
(PERSERO);
(6) if the rebuttal is proven to be ture, the rebuttalshall
be returned to the complainant and reevaluation
is conducted to the auction process.
d. Direct Appointment
1) Direct Appointment is conducted in the event that
one of the requirements is met, as follows:
a) Certain conditions:
(1) emergency handling due to local or national
natural disaster, fire, riot, and other
emergency situation or force majeur events
determined by the President Director;
(2) emergency handling action for security,
rescue of the Office surrounding community,
and strategic assets of PT TASPEN
(PERSERO) determined by the Director
overseeing procurement;
(3) goods and/or services required for the
main performance of the Company and
42PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
ditunda keberadaannya (business critical
asset) yang ditetapkan Direktur Utama;
(4) pengadaan barang dan/atau jasa tersebut
merupakan pekerjaan yang mendesak
sebagai upaya untuk menghindarkan
kerugian yang lebih besar bagi PT TASPEN
(PERSERO), seperti: perbaikan sebagai
akibat kerusakan sarana dan prasarana/
peralatan vital yang dapat menghentikan
kegiatan operasional perusahaan yang
ditetapkan oleh Direktur yang membidangi
pengadaan.
(5) Pengadaan sebagaimana dimaksud pada
angka 1 sampai dengan angka 4 dengan nilai
pengadaan paling banyak Rp75.000.000,00
(tujuh lima puluh juta rupiah) dapat dilakukan
tanpa SPK dan/atau Perjanjian.
b) Pengadaan Barang dan/atau Jasa yang bersifat
khusus, yaitu:
(1) Barang dan/atau Jasa yang dibutuhkan
bersifat padat pengetahuan (knowledge
intensive), dimana untuk menggunakan dan
memelihara produk tersebut membutuhkan
kelangsungan pengetahuan dari Penyedia
Barang dan/atau Jasa;
(2) pekerjaan konstruksi bangunan yang
merupakan satu kesatuan sistem konstruksi
dan satu kesatuan tanggung jawab atas
risiko kegagalan bangunan yang secara
keseluruhan tidak dapat drencanakan/
diperhitungkan sebelumnya (unforeseen
condition);
(3) pengadaan Barang dan/atau Jasa tersebut
merupakan pembelian atau pemesanan/
pekerjaan berulang (repeat order), meliputi:
(a) jasa kebersihan, jasa pengamanan, dan
jasa penyedia tenaga kerja;
(b) barang (bukan jasa) setelah proses
awalnya dilakukan melalui mekanisme
Pelelangan atau Pemilihan Langsung,
dan dilakukan pengadaan kembali
dengan kualitas serta harga yang sama.
(4) Barang dan/atau Jasa yang dibutuhkan
hanya dimiliki oleh pemegang hak atas
kekayaan intelektual (HAKI) atau yang
memiliki jaminan (warranty) dari Original
Equipment Manufacture (OEM) dengan
the existence cannot be delayed (business
critical asset) established by the President
Director;
(4) goods and/or services procurement is an
urgent work as an effort to avoid bigger
losses for PT TASPEN (PERSERO), such as:
repair due to the damage of vital facilities
and infrastructures/equipment that may
stop the operational activities of the company
determined by the Director that oversees
procurement.
(5) procurement as stipulated in number 1 to 4
with the maximum procurement value of
Rp75,000,000.00 (seventy five million rupiah)
that may be conducted without SPK and/or
Agreement.
b) Special Goods and/or Services Procurement,
namely:
(1) required Goods and/or Services are intensive
knowledge in which to use and maintain the
products require knowledge continuity from
Goods and/or Services Suppliers;
(2) building construction work which is a unit of
construction system and responsibility or
building failure risk that in overall cannot
be planned/calculated before (unforeseen
condition);
(3) Goods and/or Services procurement is a
purchase or repeat order/work, consisting
of:
(a) cleaning service, security service, and
workforce provision service;
(b) goods (not services) after the initial
process is conducted through Direct
Auction or Selection, and procurement
is conducted again with the same quality
and price.
(4) required Goods and/or Services is only
owned by the copyright holder (HAKI) or
has warranty from the Original Equipment
Manufacturer (OEM) with the approval of the
Director that oversees the User Work Unit;
43PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
persetujuan Direktur yang membawahi Unit
Kerja Pengguna;
(5) pengadaan barang dan/atau jasa tersebut
berupa pemasangan dan berlanjut dengan
pembayaran tagihan bulanan, berupa:
(a) jaringan/sambungan/instalasi listrik;
(b) jaringan/sambungan/instalasi telepon;
(c) jaringan/sambungan/instalasi gas;
(d) jaringan/sambungan/instalasi Wide Area
Network(WAN);
(e) jaringan/sambungan/instalasi Internet/
TV Kabel dan Informasi Elektronik
lainnya;
(f) jaringan/sambungan/instalasi Saluran
air bersih.
(6) penelitian dan pemrosesan data serta
kegiatan lainnya yang dilaksanakan oleh
Universitas Negeri dan/atau Lembaga Ilmiah
milik Pemerintah;
(7) penyelenggaraan Pendidikan dan/atau
pelatihan yang dilaksanakan oleh Lembaga
Pemerintah;
(8) Pengadaan Barang dan/atau Jasa tersebut
merupakan pekerjaan lanjutan yang
secara teknis merupakan satu kesatuan
yang sifatnya tidak dapat dipecah-pecah
dari pekerjaan yang sudah dilaksanakan
sebelumnya atau pekerjaan yang
penyelesaiannya memerlukan jangka waktu
lebih dari 1 (satu) tahun (Multi-Years);
(9) Pengadaan Barang dan/atau Jasa tersebut
merupakan lanjutan dari pekerjaan yang
telah ada dan/atau tidak ada harga standarnya
namun untuk menjaga homogenitasnya;
(10) Pengadaan Barang dan/atau Jasa tersebut
merupakan lanjutan dari pekerjaan yang
telah ada;
(11) Penyedia Barang dan/atau Jasa hanya satu-
satunya (barang/jasa spesifik);
(12) Pengadaan Jasa Konsultansi Manajemen,
Konsultansi SDM, Konsultansi Hukum,
dan Konsultansi lainnya baik dengan
lembaga maupun perorangan, dengan
persetujuan Direktur yang membawahi Unit
Kerja Pengguna jasa dengan dilengkapi
persyaratan, alasan-alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan, spesifikasi
pekerjaan, dan harga yang tertuang dalam
TOR;
(5) goods and/or services procurement is an
installation and continues with monthly bills
payment, in the form of:
(a) electrical network/connection/
installation;
(b) phone network/connection/installation;
(c) gas network/connection/installation;
(d) Wide Area Network (WAN)/connection/
installation;
(e) Internet/TV Cable and other Electronic
Information network/connection/
installation;
(f) Clean water pipeline network/connection/
installation.
(6) data research and processing as well as
other activities conducted by State University
and/or Government-Owned Scientific
Institutions;
(7) Education and/or training organized by
Government Agencies;
(8) Goods and/or Services Procurement is a
continued work which technically in a unit
that cannot be separated from the work
conducted previously or work completion
that requires more than 1 (one) year (Multi-
Years);
(9) Goods and/or Services procurement is a
continuation from existing work and/or there
is no standard rate, however to maintain its
homogeneity;
(10) Goods and/or Services procurement is a
continuation from existing work;
(11) only one Goods and/or Services (specific
goods/services);
(12) Management Consultation Service
Procurement, HR Consultation, Legal
Consultation, and other Consultations,
both with institutions and individuals, with
the approval of the Director that oversees
service User Work Unit complemented with
requirements, accountable reasons, work
specification, and price stipulated in TOR;
44PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
(13) Barang dan/atau Jasa Lainnya berdasarkan
tarif resmi yang ditetapkan pemerintah atau
yang tersedia pada e-catalogue pada website
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan/
atau Jasa Pemerintah (LKPP);
(14) Penyedia barang merupakan pabrikan atau
agen tunggal, serta tersedianya daftar
harga/daftar produk dari pabrikan;
(15) Pengadaan kendaraan bermotor yang
jenis dan tipe telah ditetapkan oleh Direksi
sebagaimana tertuang dalam RKAP;
(16) Barang dan/atau Jasa yang bersifat
kompleks yang hanya dapat dilaksanakan
dengan penggunaan teknologi khusus dan
hanya ada 1 (satu) Penyedia yang mampu;
(17) sewa gedung/kantor dan sewa ruang terbuka
atau tertutup lainnya dengan ketentuan dan
tata cara pembayaran serta penyesuaian
harga yang dapat dipertanggungjawabkan.
c) Apabila pelaksanaan Pengadaan Barang dan/
atau Jasa dengan menggunakan mekanisme
Pemilihan Langsung tidak memenuhi salah satu
kriteria sebagai berikut, yaitu:
(1) setelah dilakukan proses pemilihan
langsung sebanyak 2 (dua) kali, peserta
yang mengikuti proses kurang dari yang
dipersyaratkan; atau
(2) setelah dilakukan proses pemilihan
langsung sebanyak 2 (dua) kali, peserta yang
mengikuti proses pemiiihan langsung sesuai
dengan yang dipersyaratkan, namun hanya 1
(satu) peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi dan teknis; atau
(3) setelah dilakukan proses pemilihan
langsung sebanyak 2 (dua) kali dan tidak ada
peserta yang memenuhi administrasi, teknis
dan harga.
d) Apabila Pelaksanaan Pengadaan Barang dan/
atau Jasa dengan menggunakan mekanisme
Pelelangan tidak memenuhi salah satu kriteria
sebagai berikut, yaitu:
(1) setelah dilakukan proses pelelangan
sebanyak 2 (dua) kali, peserta yang mengikuti
proses kurang dari yang dipersyaratkan;
atau
(2) setelah dilakukan proses pelelangan
sebanyak 2 (dua) kali, peserta yang
(13) Other Goods and/or Services based on
official rate determined by the government
or available in e-catalogue on the website
of the Government Goods and/or Services
Procurement Policy Institution (LKPP);
(14) goods supplier is a factory or a sole agent,
as well as the availability of the price/list
product form the factory;
(15) motor vehicle procurement with the kind
and type has been determined by the Board
of Directors as stipulated in the RKAP;
(16) complex Goods and/or Services that can
only be conducted with the use of special
technology and there is only 1 (one) capable
Supplier;
(17) building/office lease and other open or
closed room lease with accountable payment
procedure and provision as well as price
adjustment.
c) In the event that Goods and/or Services
Procurement uses Direct Appointment
mechanism that does not meet one of the
following criteria, namely:
(1) after selection process has been conducted
2 (two) times, the participants of the process
are less than the requirements; or
(2) after selection process has been conducted
2 (two) times, participants of the direct
appointment are in accordance with
the requirements, however only 1 (one)
participant that meets the administration
and technical requirements; or
(3) after selection process has been conducted
2 (two) times and there is no participant that
meets the administration, technical, and
price requirements.
d) In the event that Goods and/or Services
Procurement uses the Auction mechanism does
not the one of the following criteria, namely:
(1) after auction process has been conducted 2
(two) times, participants of the process are
less than the requirements; or
(2) after auction process has been conducted
2 (two) times, participants of the auction
45PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
mengikuti proses pelelangan sesuai dengan
yang dipersyaratkan, namun hanya 1 (satu)
peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi dan teknis; atau
(3) setelah dilakukan proses pelelangan
sebanyak 2 (dua) kali dan tidak ada peserta
yang memenuhi administrasi, teknis, dan
harga.
e) Khusus pengadaan tanah, atau pengadaan
tanah beserta bangunan yang berdiri di atasnya
dilaksanakan untuk Kantor Pusat dan/atau
Kantor Cabang, dengan ketentuan dan syarat-
syarat sebagai berikut:
(1) dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan Kantor
Pusat atau Kantor Cabang Utama/Kantor
Cabang dengan kewenangannya;
(2) letak tanah, atau tanah beserta bangunan
yang berdiri di atasnya atau apartemen
merupakan lokasi yang strategis, mudah
dijangkau, dan aman;
(3) terdapat cukup alasan tentang pengadaan
tanah, atau tanah beserta bangunan
yang berdiri di atasnya atau apartemen,
berdasarkan dukungan analisis, data teknis
serta spesifikasi yang lengkap, antara lain:
(a) nilai jual objek;
(b) tanah tersebut harus dilengkapi surat
kepemilikan yang sah yaitu sertifikat;
(c) hasil penilaian dari appraisal independen;
(d) penawaran atas tanah, atau tanah
beserta bangunan yang berdiri di atasnya
dilakukan oleh yang berhak, yaitu
Pemilik atas tanah beserta yang berdiri
di atasnya, atau pihak yang menerima
kuasa dari yang berhak;
(e) telah mendapat persetujuan dari Direktur
yang membidangi pengadaan;
(f) proses pengadaannyadilakukan oleh
Panitia Pengadaan Kantor Pusat.
(4) negosiasi harga dilakukan dengan pemilik
atas tanah atau pemilik atas tanah beserta
bangunan yang berdiri diatasnya.
2) Penunjukan langsung sebagaimana dimaksud
pada ayat 1) huruf c) dan huruf d) harus mendapat
persetujuan Direktur yang membidangi Unit Kerja
process are in accordance with the
requirements, however only 1 (one)
participant that meets the administration
and technical requirements; or
(3) after auction process has been conducted 2
(two) times and there is no participant that
meets administration, technical, and price
requirements.
e) Especially for land procurement or land
procurement along with buildings or apartments
for Head Office and/or Branch Office, with the
following provisions and requirements:
(1) conducted by the Procurement Committee
of the Head Office or Main Branch Office/
Branch Office with its authority;
(2) location of land or land along with buildings
or apartments are in strategic location,
easily accessed, and secure;
(3) there is enough reason on land procurement,
or land along with buildings or apartments,
based on the support of analysis, complete
technical data and specifications, among
others:
(a) object sale value;
(b) the land must have legitimate land
ownership letter, namely certificate;
(c) assessment result from independent
appraisal;
(d) offer on land or land along with buildings
or apartments conducted by rightful
party, namely Owner of the land along
with buildings on the land, or a party that
receives power of attorney from rightful
party;
(e) has received approval from the Director
that oversees procurement;
(f) procurement process is conducted by
the Procurement Committee of the Head
Office.
(4) price negotiation is conducted with the owner
of the land or owner of the land along with
the building on the land.
2) Direct appointment as stipulated in article 1)
letter c) and letter d) must obtain approval
from the Director that oversees the User
46PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
Pengguna, dengan mengundang kembali peserta
Pelelangan yang lolos seleksi administrasi dan
teknis.
3) Khusus bagi penyedia jasa pemeliharaan sistem
teknologi informasi SAP yang ditetapkan melalui
mekanisme Pelelangan, dapat ditunjuk secara
langsung untuk 2 (dua) periode pengadaan
berikutnya apabila spesifikasi yang dipersyaratkan
sama dan kenaikan harga (inflasi rate) paling
tinggi 6% (enam persen), dengan terlebih dahulu
dilakukan evaluasi oleh Unit Kerja Pengguna dan
negosiasi biaya yang ditawarkan.
4) Penandatanganan Penjanjian/Surat Perintah Kerja
(SPK) untuk pengadaan Barang dan/atau Jasa
melalui Penunjukan Langsung dilakukan sesuai
dengan mekanisme pengadaan Barang dan/atau
Jasa melalui Pengadaan Langsung/Pemilihan
Langsung/Pelelangan.
e. Sinergi
(1) Pengadaan Barang dan/atau Jasa sinergi antar
BUMN, Anak Perusahaan atau Perusahaan
Terafiliasi BUMN, dan/atau Anak Perusahaan Dana
Pensiun PT TASPEN (PERSERO) dapat dilakukan
melalui mekanisme Penunjukan Langsung
sepanjang Barang dan/atau Jasa dimaksud
merupakan produk atau layanan dari BUMN,
Anak Perusahaan BUMN, Perusahaan Terafiliasi
BUMN, dan/atau Anak Perusahaan Dana Pensiun
PT TASPEN (PERSERO) dan kualitas, harga, dan
tujuannya dapat dipertanggungjawabkan.
(2) Perusahaan dapat melakukan Pengadaan Barang
dan/atau Jasa tertentu secara bersama dengan
BUMN, Anak Perusahaan dan/atau Perusahaan
Terafiliasi BUMN berdasarkan Peraturan Direksi ini
atau peraturan yang mengatur Pengadaan Barang
dan/atau Jasa BUMN, Anak Perusahaan dan/atau
Perusahaan Terafiliasi BUMN berkenaan.
(3) Pengadaan Barang dan/atau Jasa sebagaimana
dimaksud pada ayat (2)disepakati dalam Perjanjian
yang ditandatangani oleh Direktur Utama.
(4) Apabila Pengadaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dan ayat (3) dilakukan berdasarkan
peraturan pengadaan barang dan/atau jasa PT
TASPEN (PERSERO), maka proses Pengadaan dan
Work Unit, by inviting again on participants
of Auction that passes administration and
technical selection.
3) Special for SAP information technology
system maintenance service provider
determined through the Auction mechanism,
may be appointed directly for the next 2
(two) procurement periods in the event
that the required specification is the same
and inflation rate is at the highest 6% (six
percent), by first conducting evaluation
by the Work Unit User and negotiation on
offered cost.
4) Signing of Agreement/Work Order Letter (SPK)
for Goods and/or Services procurement
through Direct Appointment is conducted
in accordance with Goods and/or Services
procurement mechanism through Direct
Procurement/Direct Selection/Auction.
e. Synergy
(1) Goods and/or Services Procurement synergy
between SOE, Subsidiaries, or SOE Affiliated
Companies, and/or Subsidiaries of Dana Pensiun PT
TASPEN (PERSEROT) that can be conducted through
Direct Appointment mechanisme provided that the
mentioned Goods and/or Services are products or
services of SOE, SOE Subsidiaries, SOE Affiliated
Companies, and/or Subsidiaries of Dana Pensiun
PT TASPEN (PERSERO) and the quality, price and
purpose can be accounted for.
(2) The Company may carry out certain Goods and/
or Services Procurement together with the SOE,
Subsidiaries, and/or SOE Affiliated Companies
based on the Regulation of the Board of Directors or
regulations on Goods and/or Services Procurement
of SOE, Subsidiaries and/or relevant SOE Affiliated
Companies.
(3) Goods and/or Services Procurement as mentioned
in paragraph (2) is agreed in the Agreement signed
by the President Director.
(4) In the event that the Procurement mentioned in
paragraph (2) and paragraph (3) is conducted based
on goods and/or services procurement regulations
of PT TASPEN (PERSERO), then the Procurement
47PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
penandatanganan dokumen Pengadaan dilakukan
berdasarkan Peraturan Direksi ini.
(5) Apabila Pengadaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dan ayat (3) dilakukan berdasarkan
Peraturan pengadaan barang dan/atau jasa
BUMN, Anak Perusahaan dan/atau Perusahaan
Terafiliasi BUMN berkenaan, maka pejabat PT
TASPEN (PERSERO) sesuai dengan kewenangan
penandatanganan dalam Peraturan Direksi ini
menandatangani kesepakatan besaran biaya
Pengadaan, namun tidak menandatangani dokumen
Pengadaan pada BUMN, Anak Perusahaan dan/atau
Perusahaan Terafiliasi BUMN berkenaan.
(6) Seluruh tagihan biaya Pengadaan sebagaimana
dimaksud pada ayat(4) disampaikan oleh pihak
Penyedia Barang dan/atau Jasa kepada PT TASPEN
(PERSERO) dan selanjutnya PT TASPEN (PERSERO)
melakukan tagihan secara proporsional kepada
BUMN, Anak Perusahaan dan/atau Perusahaan
Terafiliasi BUMN berkenaan.
(7) Seluruh tagihan biaya Pengadaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) dilakukan oleh Penyedia
Barang dan/atau Jasa kepada BUMN, Anak
Perusahaan dan/atau Perusahaan Terafiliasi BUMN
dan selanjutnya BUMN, Anak Perusahaan dan/atau
Perusahaan Terafiliasi BUMN melakukan tagihan
secara proporsional kepada PT TASPEN (PERSERO).
f. Swakelola
1) Swakelola merupakan kegiatan pengadaan barang
dan/atau jasa dimana pekerjaannya direncanakan,
dikerjakan, dan diawasi sendiri oleh Unit Kerja
Pengguna.
2) Unit Kerja Pengguna yang berwenang untuk
menetapkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan
secara swakelola adalah:
a) Divisi Logistik dan Pemeliharaan untuk Kantor
Pusat;
b) Unit Kerja Pengguna (Divisi/setingkat/Desk/Unit
PKBL);
c) Unit Kerja Umum dan SDM di Kantor Cabang.
3) Pelaksanaan pengadaan Barang dan/atau Jasa
melalui swakelola dapat dilaksanakan oleh Unit
Kerja, khusus untuk Pekerjaan yang dilihat dari segi
besaran, sifat, lokasi atau pembiayaan/harganya
process and signing of Procurement document is
carried out based on the Regulation of the Board of
Directors.
(5) In the event that the Procurement mentioned in
paragraph (2) and paragraph (3) is carried out
based on the Regulation on goods and/or services
procurement of SOE, Subsidiaries, and/or related
SOE Affiliated Companies, the officials of PT TASPEN
(PERSERO) in accordance with the authority of the
signing in the Regulation of the Board of Directors,
sign the Procurement cost amount, but do not sign
the Procurement document on SOE, Subsidiaries,
and/or relevant SOE Affiliated Companies.
(6) All invoices on the Procurement cost as stipulated
in paragraph (4) is submitted by the Goods and/or
Services Provider to PT TASPEN (PERSERO) and
subsequently PT TASPEN (PERSERO) conducts
collection proportionally to SOE, Subsidiaries and/
or related SOE Affiliated Companies.
(7) All bills on Procurement Cost as stipulated in
paragraph (5) is conducted by Goods and/or Services
Provider to SOE, Subsidiaries, and/or SOE Affiliated
Companies and subsequently SOE, Subsidiaries
and/or SOE Affiliated Companies carry out collection
proportionally to PT TASPEN (PERSERO).
f. Self-Management
1) Self-Management is goods and/or services
procurement in which the work is self-planned,
self-performed, and self-supervised by the User
Work Unit.
2) User Work Units that are authorized to determine the
type of work that will be self-managed are:
a) Logistic and Maintenance Division for Head Office;
b) User Work Unit (Division/equal/Desk/PKBL Unit);
c) HR and General Affairs Division in the Branch
Office.
3) Implementation of Goods and/or Services
procurement through self-management can be
carried out by the Work Unit, special for the Work
that is assessed in terms of amount, nature,
48PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
tidak material dan pekerjaannya dapat diawasi
sendiri, yaitu pemeliharaan rutin (skala kecil/
sederhana), pembuatan taman kantor (seperti
rumput, bunga, atau pohon), pengecatan, perbaikan
pagar/pintu gerbang, perbaikan kursi untuk
keperluan kantor, dan rumah dinas.
4) Pengadaan sebagaimana dimaksud pada ayat 3)
paling banyak Rp75.000.000,00 (tujuh puluh lima
juta rupiah).
5) Pengawasan atas pelaksanaan kegiatan Swakelola
sebagaimana dimaksud pada ayat 1) dilaksanakan
oleh:
a) Pejabat Divisi Logistik dan Pemeliharaan untuk
Kantor Pusat;
b) Pejabat Unit Kerja Pengguna (Divisi/setingkat/
Desk/UnitPKBL);
c) Kepala Unit Kerja Umum dan SDM untuk Kantor
Cabang.
6) Pelaksanaan Swakelola meliputi tahapan sebagai
berikut:
a) Perencanaan:
(1) disusun/disiapkan rincian teknis pekerjaan;
(2) diestimasikan nilai pekerjaan:
(a) upah tenaga kerja dari luar;
(b) kebutuhan bahan/material;
(c) penggunaan peralatan;
(3) perencanaan teknis pekerjaan dan estimasi
nilai pekerjaan disetujui oleh Kepala Unit
Kerja Pengguna/Kepala Cabang;
(4) pengawasan dilakukan oleh Petugas yang
ditunjuk.
b) Pelaksanaan:
(1) kebutuhan bahan/material disiapkan oleh
Perusahaan;
(2) setiap pembelian bahan/material dan
pembayaran upah tenaga kerja dari luar
langsung dipertanggungjawabkan;
(3) pengawas pekerjaan melaporkan seluruh
biaya pelaksanaan pekerjaan ke Kepala Unit
Kerja Pengguna/Kepala Cabang.
g. Sayembara/Kontes
1) Sayembara/Kontes dilakukan khusus untuk
pemilihan Penyedia Barang dan/atau Jasa Lainnya
yang merupakan hasil Industri kreatif, inovatif dan
budaya dalam negeri, meliputi:
a) Sayembara digunakan untuk Pengadaan Jasa
lainnya yang memiliki karakteristik sebagai
berikut:
location, or immaterial financing/price and the work
is self-supervised, namely routine maintenance
(small scale/simple), preparation of office garden
(such as grass, flower, or tree), painting, fence/gate
renovation, chair renovation for office necessities,
and official residences.
4) Procurement as mentioned in article 3) with the
maximum of Rp75,000,000.00 (seventy five million
rupiah).
5) Supervision on implementation of self-management
activities mentioned in article 1) is carried out by:
a) Logistic and Maintenance Division Official for
Head Office;
b) User Work Unit Official (Division/equal/Desk/
PKBL Unit);
c) Head of HR and General Affairs Work Unit for
Branch Office.
6) Implementation of Self-Management consists of the
following stages:
a) Planning:
(1) details of work technicalities is drafted/
prepared;
(2) work value is estimated;
(a) wages of external manpower;
(b) material necessities;
(c) equipment utilization;
(3) work technical planning and work value
estimation are approved by the Head of User
Work Unit/Head of Branch Office;
(4) supervision is conducted by the appointed
Officer.
b) Implementation:
(1) material necessities is prepared by the
Company;
(2) each material purchase and external
manpower wage payment is directly
accounted for;
(3) work supervisor reports all the cost of work
implementation to the Head of User Work
Unit/Head of Branch Office.
g. Competition/Contest
1) Contest is conducted especially for the selection
of Other Goods and/or Services that are produced
by domestic creative, innovative and cultural
Industries, that include:
a) Competition is used for Other Services
Procurement that has the following
characteristics:
49PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
(1) merupakan proses dan hasil dari gagasan,
kreatifitas, inovasi, budaya dan metode
pelaksanaan tertentu;
(2) tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga
Satuan.
b) Kontes digunakan untuk Pengadaan Barang
yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
(1) tidak mempunyai harga pasar, atau;
(2) tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga
Satuan.
2) Pengadaan Barang dan/atau Jasa dengan metode
sayembara/kontes hanya dilakukan di Kantor Pusat
melalui Panitia Pengadaan dengan terlebih dahulu
harus mendapat persetujuan dari Direksi melalui
Rapat Direksi dengan dasar usulan dari Unit Kerja
Pengguna.
3) Pemilihan Penyedia Barang dan/atau Jasa Lainnya
dengan metode Sayembara/Kontes meliputi paling
kurang tahapan sebagai berikut:
a) Pengumuman melalui media elektronik
(website/internet) dan media cetak.
Isi pengumuman memuat paling kurang:
(1) nama dan alamat perusahaan/unit umum/
tim pengadaan yang akan mengadakan
kontes/sayembara;
(2) uraian mengenai barang/jasa yang akan
dikonteskan/disayembarakan;
(3) pagu anggaran dan rincian imbalan/hadiah;
(4) Ketentuan kontes/sayembara; dan
(5) tempat, tanggal, hari dan waktu untuk
menyampaikan barang yang akan
dikonteskan/disayembarakan.
b) Pendaftaran dan pengambilan Dokumen
Kontes/Sayembara.
Pendaftaran dan pengambilan dokumen
kontes sesuai dengan jadwal yang ada dalam
pengumuman dengan ketentuan sebagai
berikut:
(1) mendaftar dan mengambil langsung
dokumen kontes kepada unit umum/tim
pengadaan; atau
(2) mendaftar dan mengunduh dokumen kontes
melalui website PT TASPEN (PERSERO).
(1) it is process and product of certain
idea, creativity, innovation, culture, and
implementation method;
(2) it cannot be determined based on Unit Price.
b) Contest is used for Goods Procurement that has
the following characteristics:
(1) it has no market price, or;
(2) it cannot be determined based on Unit Price.
2) Goods and/or Services Procurement using
competition/contest is only carried out in Head
Office through Procurement Committee which
firstly require approval from the Board of Directors
through the Board of Directors Meeting with the
suggestion basis from the User Work Unit.
3) Other Goods and/or Services Supplier Selection
through Competition/Contest method consists of
the following stages at the minimum:
a) Announcement through electronic media
(website/internet) and printed media.
Content of the announcement consists at the
minimum:
(1) name and address of the company/general
unit/procurement team that will organize
contest/competition;
(2) description on goods/services that will be
contested/competed;
(3) budget limit and details of rewards/awards;
(4) Provision of contest/competition; and
(5) Location, date, day and time to present the
goods that will be contested/competed.
b) Contest/Competition Document registration and
picking up.
Contest document registration and picking up is
in accordance with the existing schedule in the
announce with the following provision:
(1) directly register and pick up contest
documents to the general unit/procurement
team; or
(2) register and download contest document
through the website of PT TASPEN
(PERSERO).
50PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
c) Pemberian penjelasan (aanwijzing).
Peserta penyedia Barang dan/atau Jasa yang
telah mendaftar untuk mengikuti proses
pengadaan barang dan/atau jasa tetapi
tidak mengikuti proses aanwijzing tidak
diperkenankan mengikuti proses pemasukan
dokumen penawaran.
d) Pemasukan proposal;
e) Pembukaan proposal;
f) Pemeriksaan administrasi dan penilaian
proposal teknis;
g) Pembuatan Berita Acara Hasil Kontes/
Sayembara;
h) Penetapan pemenang;
i) Pengumuman pemenang;
j) Penunjukan pemenang;
k) Surat Pesanan;
l) Perjanjian Kerjasama; dan
m) Surat Perintah Kerja.
c) Explanation (aanwijzing)
Goods and/or Services participants that have
registered to follow the goods and/or services
procurement process but do not follow the
aanwijzing process are not allowed to follow
offering document submission process.
d) Proposal submission;
e) Proposal opening;
f) Technical assessment and administration
evaluation of proposal;
g) Recording of Minutes of Meetings of the Contest/
Competition Result;
h) Determination of the Winner;
i) Announcement of the Winner;
j) Appointment of the Winner;
k) Mail Order;
l) Cooperation Agreement; and
m) Work Order Letter.
SKALAPERUSAHAAN [G4-7, G4-9, G4-EC1]Company Sca le [G4-7, G4-9 , G4-EC1]
Uraian / Description Satuan / Satuan 2017 2016 2015
Jumlah Pekerja / Total Employees Orang / People 1.724 1.854 1.838
Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan / Total Comprehensive Income for the Year
Miliar Rupiah / Billion Rupiah 2.656 1.926 (2.414)
Laba Tahun Berjalan / Income for the Year
Miliar Rupiah / Billion Rupiah 722 247 578
Total Aset / Total Assets Miliar Rupiah / Billion Rupiah 230.379 198.619 172.258
Total Liabilitas / Total Liabilities Miliar Rupiah / Billion Rupiah 216.420 187.317 162.878
Total Ekuitas / Total Equity Miliar Rupiah / Billion Rupiah 13.959 11.303 9.380
51PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
722
2.656
Jumlah AsetTotal Assets
Jumlah PekerjaTotal Employees
Laba Tahun BerjalanIncome for the Year
Total Penghasilan Komprehensif Tahun BerjalanTotal Comprehensive Income for the Year
Dalam miliar rupiah / in billion Rupiah Dalam miliar rupiah / in billion Rupiah
Dalam miliar rupiah / in billion Rupiah
2015
2015
2015
2015
2016
2016
2017
2017
172.258
1.838
578
(2.414)
198.619
1.854
247
1.926
230.379
1.724
2017
13.959
2016
2015
Jumlah LiabilitasTotal Liabilities
Jumlah EkuitasTotal Equity
Dalam miliar rupiah / in billion Rupiah Dalam miliar rupiah / in billion Rupiah
20152016
2017
162.878
187.317
11.303
216.420
9.380
2017
2016
2017
2016
52PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
VISI DAN MISIVis ion and M iss ion
TERPERCAYATASPEN menjadi pilihan peserta dan stakeholder lainnya
dengan kinerja yang bersih dan sehat.
BERSIHTASPEN beroperasi dengan menerapkan Tata Kelola
Perusahaan yang baik
SEHATAdanya peningkatan kinerja yang berkesinambungan pada
bidang keuangan maupun non keuangan.
“Visi, Misi dan Nilai-nilai PT TASPEN (PERSERO) ditetapkan
berdasarkan Peraturan Bersama Direksi dan Komisaris
PT TASPEN (PERSERO) Nomor : PD-64/DIR/2014 dan KEP-
16/DK-TASPEN/2014 Tentang Visi, Misi dan Nilai-Nilai
PT TASPEN (PERSERO)”
“Vision, Mission and Values of PT TASPEN (PERSERO)
are determined pursuant to the Joint Regulation of
Board of Directors and Board of Commissioners of
PT TASPEN (PERSERO) No. PD-64/DIR/2014 and KEP-
16/DK-TASPEN/2014 concerning the Vision, Mission and
Values of PT TASPEN (PERSERO)”
TRUSTEDTASPEN becomes the preferred company for the
participants and other stakeholders with clean and sound
performance.
CLEANTASPEN operates by implementing good corporate
governance.
HEALTHYSustainable performance improvement on financial and
non-financial aspects.
Ruang lingkup usaha TASPEN adalah menyelenggarakan
program Tabungan Hari Tua (termasuk asuransi kematian),
Dana Pensiun (termasuk Uang Duka Wafat), program
kesejahteraan PNS serta program jaminan sosial lainnya.
TASPEN’s business scope is providing Old Age Savings
program (including death insurance), Pension Fund
(including Mourning Benefits), Civil Servant welfare
program, as well as other social insurance programs.
VisiVision
Menjadi pengelola Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua (THT) serta jaminan sosial lainnya yang terpercayaTo become a trusted company in the management of Pension Funds and Old Age Savings and other Social Insurance Programs
MAKNA VISI MEANING OF VISION
53PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
MisiMission
Menjadi pengelola Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua (THT) serta jaminan sosial lainnya yang terpercayaTo become a trusted company in the management of Pension Funds and Old Age Savings and other Social Insurance Programs
MAKNA MISI MEANING OF MISSION
MANFAAT DAN PELAYANAN YANG SEMAKIN BAIK.Untuk memenuhi harapan peserta yang semakin tinggi,
TASPEN berupaya meningkatkan nilai manfaat dan
pelayanan secara optimal
BETTER BENEFITS AND SERVICE
Untuk memenuhi harapan peserta yang semakin tinggi,
TASPEN berupaya meningkatkan nilai manfaat dan
pelayanan secara optimal
PROFESIONALTASPEN bekerja dengan terampil dan mampu memberikan
solusi dengan 5 Tepat (Tepat Orang, Tepat Waktu, Tepat
Jumlah, Tepat Tempat dan Tepat Administrasi) didukung
dengan SDM yang memiliki integritas dan kompetensi yang
tinggi.
AKUNTABELTASPEN dalam melaksanakan pekerjaan
berdasarkan sistem dan prosedur kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan.
INTEGRITASTASPEN senantiasa konsisten dalam memegang amanah,
jujur dan melaksanakan janji sesuai visi dan misi
perusahaan.
ETIKATASPEN melayani peserta dan keluarganya dengan ramah,
rendah hati, santun, sabar dan manusiawi.
PROFESSIONALTASPEN operates skillfully and is able to provide solution
with 5 Accuracies (People Accuracy, Time Accuracy,
Amount Accuracy, Place Accuracy and Administration
Accuracy) supported with high-integrity and competent
Human Resources.
ACCOUNTABLETASPEN implements its duties based on working system
and procedure that are accountable.
INTEGRITYTASPEN is always consistent in holding the mandate,
being honest and fulfilling promise in accordance with the
corporate vision and mission.
ETHICSTASPEN serves the participants and their families in a
friendly, humble, polite, patience and humane manner.
54PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
NILAI - NILAI PERUSAHAANCorporate Va lues
WORKSHOP FOR
LEADERS 3 MEI
2014
TRANSFORMATION
SK-31/DIR/2004
TUMBUHGROW
ETIKAETHICS
PROFESIONALPROFESSIONAL
AKUNTABELACCOUNTABLE
INTEGRITASINTEGRITY
PROFESIONALPROFESSIONAL
INOVATIFINNOVATIVE
KOMPETITIFCOMPETITIVE
PD-64/DIR/2014 DAN KEP-16/DK-TASPEN/2014
INTEGRITASSatunya perkataan dengan perbuatan dan senantiasa
konsisten dalam memegang amanah dan tanggung jawab.
PROFESIONALSenantiasa bekerja dengan menggunakan kompetensi
terbaik yang dimilki untuk memberikan hasil dan manfaat
yang semakin meningkat bagi perusahaan.
INOVATIFKreatif dalam menciptakan dan menerapkan ide-ide baru
untuk mendukung kemajuan perusahaan.
KOMPETITIFMempunyai daya saing yang tinggi dengan memiliki
keunggulan karakter dan kompetensi guna memberikan
hasil yang maksimal bagi perusahaan.
TUMBUHBerkembang selaras dengan tuntutan perubahan baik
eksternal maupun internal.
INTEGRITYWalk the talk and always consistent in fulfilling mandate
and responsibility
PROFESSIONALContinue to work with the best competency owned to
provide an even better results and Benefits to the company.
INNOVATIVECreative in creating and applying new ideas to support the
company’s progress
COMPETITIVEHave high competitive power with strong character ad
competency to give maximum results for the company
GROWGrow in line with the demand of changes, both external and
internal
INTEGRITASINTEGRITY
TUMBUHGROW
55PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
TASPEN DAN KOMITMENKEBERLANJUTANTASPEN and Susta inab i l i ty Commitment
TASPEN telah melaksanakan tanggung jawab sosial
terhadap para pemangku kepentingan, antara lain:
1. Menghasilkan laba;
2. Meningkatkan pelayanan terhadap peserta
3. Tanggung jawab terhadap K3;
4. Peningkatan kesejahteraan masyarakat;
5. Menjaga kelestarian lingkungan
Dampak Positif Kegiatan Operasional [G4-2]
Seluruh kekuatan dan peluang Perseroan di tahun 2017,
selain dapat dilihat dari kinerja finansial dan operasional
yang memuaskan juga tercermin dari penghargaan yang
diberikan oleh pihak eksternal kepada Perseroan sebagai
acuan keberlangsungan usaha Perseroan yang kuat,
antara lain:
1. PT TASPEN (PERSERO) menjadi salah satu pemenang
penerima penghargaan Human Capital Award 2017
yang diselenggarakan oleh Economic Review bekerja
sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan Republik
indonesia, IPMI International Business School, NBO
Group, Thomas International, Indonesia Asia Institute
serta Ideku Group. Penghargaan ini diberikan langsung
oleh Menteri Ketenagakerjaan RI M Hanif Dhakiri
kepada Direktur Umum PT TASPEN (PERSERO) Bagus
Rumbogo. di Gedung A Kementerian Ketenagakerjaan
RI, Jakarta pada 4 April 2017. Ini menjadi indikator
kinerja dan menjadi bagian implementasi sistem
PT TASPEN (PERSERO) yang lebih baik lagi di masa
yang akan datang.
2. PT TASPEN (PERSERO) menjadi salah satu pemenang
penerima penghargaan The Most Admired Company
(IMACO) 2017 yang bertempat pada Pullman Jakarta
pada 9 Juni 2017. Indonesia Most Admired Companies
(IMACO) Award 2017 merupakan kegiatan yang rutin
diselenggaran tahunan, untuk memberikan pendapat
tentang perusahaan dengan citra paling baik menurut
karyawan, pencari kerja, dan masyarakat pada
umumnya. Penghargaan diserahkan oleh Founder Warta
Ekonomi Fadel Muhammad dan Pemimpin Redaksi
Warta Ekonomi Muhammad Ihsan kepada Direktur
Investasi PT TASPEN (PERSERO) Iman Firmansyah.
Penghargaan ini menjadi competitive advantage diantara
TASPEN has carried out social responsibility to the
stakeholders, among others:
1. Generating profit;
2. Improving services to participants;
3. Responsibility to OHS;
4. Improvement of community welfare;
5. Maintaining environmental preservation;
Positive Impact of Operational Activities [G4-2]
All strengths and opportunities of the Company in 2017,
can be seen from satisfactory financial and operational
performance as well as the appreciation given by external
parties to the Company as a reference of the Company's
strong business continuity, among others:
1. PT TASPEN (PERSERO) became one of the winners
of Human Capital Award 2017 awarded by Economic
Review in cooperation with Ministry of Labor of Republic
of Indonesia, IPMI International Business School, NBO
Group, Thomas International, Indonesia Asia Institute
and Ideku Group. This award was given directly by the
Minister of Manpower of the Republic of Indonesia,
M Hanif Dhakiri, to the Director of General Affairs
of PT TASPEN (PERSERO), namely Bagus Rumbogo
in Building A of the Ministry of Manpower of the
Republic of Indonesia, Jakarta on April 4, 2017. This
became a performance indicator and part of improved
implementation of PT TASPEN (PERSERO) system in
the future.
2. PT TASPEN (PERSERO) became one of the winners
of the award of The Most Admired Company (IMACO)
2017 which took place at Pullman Jakarta on June 9,
2017. Indonesia Most Admired Companies (IMACO)
Award 2017 is an annual event held to provide opinion
about the company with the best image by employees,
job seekers, and community in general. The award
was handed over by Warta Ekonomi Founder, Fadel
Muhammad, and Editor in Chief of Warta Ekonomi
Muhammad Ihsan to Investment Director of PT TASPEN
(PERSERO), namely Iman Firmansyah. This award is
a competitive advantage among competitors, while
reinforcing the status of PT TASPEN (PERSERO) as one
56PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
of the ideal company for employees and job seekers
today.
3. PT TASPEN (PERSERO) became one of the winners of
the Best Enterprise Award recipient in the "Excellence
in Quality" International Conference Forum organized
by Europe Business Assembly (EBA). This international
award was received by President Director of PT TASPEN
(PERSERO) Iqbal Latanro in Lucerne, Switzerland
on July 3, 2017. The Best Enterprise Award was the
first event held in 2000 to introduce leading regional
companies to the European business community.
Assessments conducted by the EBA and the international
jury include professional aspects of experience and
achievements, social influence, economic progress,
reputation, implementation of innovations, and modern
management tools. On the same occasion, President
Director of PT TASPEN (PERSERO) Iqbal Latanro was
also honored to join the International Club of Leaders
Community by EBA Director General, John W. A. Netting.
4. Having previously secured a place in the Top 99 Public
Service Innovation Competition (SiNovik) organized
by the Ministry of Administrative and Bureaucratic
Reform (Kemenpan-RB), now PT TASPEN (PERSERO)
succeeded to be the only SOEs in the Top 40 ranks in
the competition. “Sejahtera Berkat Layanan Taspen
Persero” or better known as SAHABAT LATANRO
managed to bring PT TASPEN (PERSERO) in the top
forty position through Automatic Claim Service, 1 Hour
Service, and SIMGAJI and other TASPEN innovations.
The award was submitted by the Coordinating Minister
for Human Development and Culture, Puan Maharani
to the President Director of PT TASPEN (PERSERO)
Iqbal Latanro. This shows that PT TASPEN (PERSERO)
never stop innovating and exploring new things that can
facilitate services for participants.
5. PT TASPEN (PERSERO) became one of the recipients
of Appreciation Award of INDONESIA for BUMN 2017
which was awarded by Warta Ekonomi magazine in
Crowne Plaza Semanggi, Jakarta, on November 30,
2017. PT TASPEN (PERSERO) was awarded TOP 5
CSR SOE (Corporate Social Responsibility Search
Engine Optimization) for SOE in Financial Services
and Insurance. Award of Apresiasi INDONESIA untuk
BUMN 2017 is dedicated to SOEs that have news in the
kompetitor, sekaligus mengukuhkan status PT TASPEN
(PERSERO) sebagai salah satu perusahaan idaman bagi
para karyawan dan pencari kerja saat ini.
3. PT TASPEN (PERSERO) menjadi salah satu pemenang
penerima penghargaan The Best Enterprise dalam Forum
Konferensi Internasional “Excellence in Quality” yang
diselenggarakan oleh Europe Business Assembly (EBA).
Penghargaan internasional ini diterima langsung oleh
Direktur Utama PT TASPEN (PERSERO) Iqbal Latanro
di Lucerne, Swiss pada 3 Juli 2017. Best Enterprise
Award merupakan kegiatan yang pertama kali diadakan
pada tahun 2000 untuk memperkenalkan perusahaan
regional terkemuka pada komunitas bisnis Eropa.
Penilaian yang dilakukan oleh pihak EBA dan dewan
juri internasional tersebut meliputi aspek profesional
experience and achievements social influence, economic
progress, reputation, implementation of innovations, dan
modern management tools. Dalam kesempatan yang
sama, Direktur Utama PT TASPEN (PERSERO) Iqbal
Latanro mendapat kehormatan bergabung menjadi
anggota The International Club of Leaders Community
oleh EBA Director General, John W. A. Netting.
4. Setelah sebelumnya masuk dalam Top 99 Kompetisi
Inovasi Layanan Publik (SiNovik) yang diselenggarakan
oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB), kini PT TASPEN
(PERSERO) berhasil menjadi satu-satunya BUMN yang
berada dalam jajaran Top 40 dalam kompetisi tersebut.
“Sejahtera Berkat Layanan TASPEN Persero” atau
lebih dikenal dengan SAHABAT LATANRO berhasil
menghantarkan PT TASPEN (PERSERO) pada posisi
empat puluh besar melalui Layanan Klim Otomatis,
Layanan 1 Jam, dan SIMGAJI serta inovasi TASPEN
lainnya. Penghargaan diserahkan oleh Menteri
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan, Puan Maharani kepada Direktur Utama
PT TASPEN (PERSERO) Iqbal Latanro. Ini menunjukkan
bahwa PT TASPEN (PERSERO) tidak pernah berhenti
berinovasi dan mencari hal-hal baru yang dapat
memudahkan layanan bagi peserta.
5. PT TASPEN (PERSERO) menjadi salah satu penerima
Penghargaan Apresiasi INDONESIA untuk BUMN 2017
yang di anugerahkan oleh majalah Warta Ekonomi di
Crowne Plaza Semanggi Jakarta, pada 30 November
2017. PT TASPEN (PERSERO) berhasil meraih
penghargaan untuk kategori TOP 5 CSR SOE (Corporate
Social Responsibility Search Engine Optimization)
untuk BUMN bidang Jasa Keuangan dan Asuransi.
Penghargaan Apresiasi INDONESIA untuk BUMN
57PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
mass media with the most positive tone, as an effort to
inform policy, decision, and synergy of SOE to contribute
to Indonesia. This award confirms that PT TASPEN
(PERSERO) is a SOE that has added value in the public
eye. PT TASPEN (PERSERO) is confident that with the
positive value, it can be a well-established state-owned
enterprise that is leading, and trusted and become part
of the nation's development.
6. For the third time in a row, PT TASPEN (PERSERO) was
ranked I in the category of SOEs in the Public Information
Disclosure (KIP) award presented by the Vice President
of the Republic of Indonesia Jusuf Kalla to the President
Director of PT TASPEN (PERSERO) Iqbal Latanro at
Istana Negara on December 21, 2017. This KIP award
demonstrates PT TASPEN (PERSERO)'s commitment to
transparent business and service implementation and
proves that PT TASPEN (PERSERO) always improves
its service standard in order to guarantee the rights of
each participant and stakeholder in obtaining rights and
information related to TASPEN program.
Negative Impact of Operational Activities
The Company divides the negative impact of operational
activities to several aspects, namely:
1. Environment
The scope of operational activities carried out by the
Company is administration-based. Therefore, factors
related to the environment include the use of resources/
paper materials from wood as well as electricity that
has the potential of global temperature increase if used
excessively.
The Company always takes into account such negative
impacts by reducing the intensity of material use or
energy through efficiency. For administrative activities,
the Company performs efficiency within internal scope
by planning paperless and paper re-use programs.
2. Social
As of today, there is no negative impact that has
implications on social aspect from the operational
activities of the Company.
2017 ini dikhususkan kepada BUMN yang memiliki
pemberitaan di media massa dengan tone positif
terbanyak, sebagai upaya untuk menginformasikan
kebijakan, keputusan, dan sinergi BUMN berkontribusi
kepada Indonesia. Penghargaan ini menegaskan bahwa
PT TASPEN (PERSERO) adalah BUMN yang memiliki
nilai tambah di mata publik. PT TASPEN (PERSERO)
yakin dengan adanya nilai positif tersebut, bisa menjadi
BUMN yang eksis, terdepan, serta terpercaya dan
menjadi bagian dari pembangunan bangsa.
6. Untuk ketiga kalinya secara berturut-turut PT TASPEN
(PERSERO) meraih peringkat I kategori BUMN dalam
ajang Penganugerahan Keterbukaan Informasi
Publik (KIP) yang diserahkan oleh Wakil Presiden
Republik Indonesia Jusuf Kalla kepada Direktur Utama
PT TASPEN (PERSERO) Iqbal Latanro di Istana Negara
pada tanggal 21 Desember 2017. Penghargaan KIP ini
menunjukkan komitmen PT TASPEN (PERSERO) terkait
implementasi bisnis dan layanan yang transparan serta
membuktikan bahwa PT TASPEN (PERSERO) selalu
berupaya meningkatkan standar layanannya agar dapat
menjamin hak setiap peserta dan stakeholder dalam
memperoleh hak dan informasi berkaitan dengan
program TASPEN.
Dampak Negatif Kegiatan Operasional
Pereseroan membagi dampak negatif kegiatan operasional
pada beberapa aspek yaitu:
1. Lingkungan
Ruang lingkup kegiatan operasional yang dijalankan
oleh Perseroan berbasiskan adminsitrasi. Untuk itu,
faktor yang berkaitan dengan lingkungan meliputi
penggunaan sumber daya/material kertas yang berasal
dari bahan baku kayu serta energi listrik yang memiliki
potensi kenaikan suhu global jika digunakan secara
berlebih.
Perseroan senantiasa memperhatikan dampak
negatif ini dengan mengurangi intensitas penggunaan
material atau energi melalui efisiensi. Untuk kegiatan
administasi, Perseroan melakukan efisiensi di lingkup
internal dengan mencanangkan program paperless dan
re use paper.
2. Sosial
Hingga saat ini, tidak terdapat adanya dampak negatif
yang berimplikasi terhadap aspek sosial dari kegiatan
operasional Perseroan.
58PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
3. Manpower
As of today, there is no negative impact caused by
manpower aspect from operational activities of the
Company. Preventive measures are in place for all
risk potentials as stipulated in the Collective Labor
Agreement (CLA) which is intensively communicated
between the Labor Union and the Management.
Challenges
The Company has identified strategic issues that are
predicted to have an impact on the business direction and
conditions of TASPEN in the coming years, among others:
1. As mandated in the Law Number: 5 of 2014 on State Civil
Apparatus dated January 15, 2014, article 91 paragraph
5 mentioning that the source of pension insurance and
Old Age Savings financing is from the government as
the employer and contributions of related PNS. Hence,
the government, as the employer of PNS is expected to
pay the contribution to start cultivating fund in order to
reduce APBN expenses in the future.
2. Law Number: 24 of 2011, on Social Security
Administrator Agency, article 91 mentions that BPJS
Manpower starts to operate in providing Work Accident
Security Program, Old Age Savings Program, Pension
Insurance and Death Security Program for Participants,
aside from participants of program managed by
PT TASPEN (PERSERO) and PT Asabri (Persero).
Pursuant to Law Number: 5 of 2014 on State Civil
Apparatus dated January 15, 2014 that mandates the
formulation of PP to regulate ASN welfare that refers to
the National Social Security Systement Program. In Law
Number: 40 of 2004 on National Social Security, article
18 mentions that the type of social security program
includes Health Insurance, Work Accident Security, Old
Age Savings, Pension Insurance, and Death Security.
Work Accident Security (JKK) and Death Security
(JKM) have been managed by PT TASPEN (PERSERO)
starting from Deceomber 29, 2017 as the issuance of
the Government Regulation Number 66 of 2017 on
the Amendment on Government Regulation Number
70 of 2015. Therefore, there is an opportunity for
PT TASPEN (PERSERO) to provide other Social Securities
for State Civil Apparatus. The supports expected from
Shareholders are:
3. Ketenagakerjaan
Hingga saat ini, tidak terdapat adanya dampak negatif
yang ditimbulkan terhadap aspek ketenagakerjaan dari
kegiatan operasional Perseroan. Seluruh potensi risiko
yang ada, telah dilakukan tindakan pencegahan yang
tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang
dijalin dengan komunikasi yang intensif anatara Serikat
Pekerja dan Manajemen.
Tantangan
Perseroan telah mengidentifikasi isu-isu strategis yang
diperkirakan dapat mempengaruhi arah dan kondisi bisnis
Taspen di masa mendatang, antara lain:
1. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang
Nomor: 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
tanggal 15 Januari 2014, pasal 91 ayat 5 disebutkan
bahwa sumber pembiayaan jaminan pensiun dan
jaminan hari tua PNS berasal dari pemerintah selaku
pemberi kerja dan iuran PNS yang bersangkutan.
Dengan demikian, pemerintah selaku pemberi kerja
PNS diharapkan membayar iuran dalam upaya memulai
pemupukan dana guna meringankan beban APBN pada
masa mendatang.
2. Undang-undang Nomor: 24 Tahun 2011, tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial, pasal 64 disebutkan
bahwa BPJS Ketenagakerjaan mulai beroperasi
menyelenggarakan Program Jaminan Kecelakaan
Kerja, Program Jaminan Hari Tua, Program Jaminan
Pensiun dan Program Jaminan Kematian bagi Peserta,
selain peserta program yang dikelola PT TASPEN
(PERSERO) dan PT Asabri (Pesero). Berdasarkan
Undang-undang Nomor: 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara tanggal 15 Januari 2014 mengamanatkan
dibentuknya PP untuk mengatur kesejahteraan ASN
yang mengacu pada Program Sistem Jaminan Sosial
Nasional. Dalam Undang-undang Nomor: 40 Tahun
2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, pasal
18 disebutkan bahwa jenis program jaminan sosial
meliputi Jaminan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan
Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun dan Jaminan
Kematian. Untuk jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan
Jaminan Kematian (JKM) telah dikelola PT TASPEN
(PERSERO) terhitung mulai 29 Desember 2017 telah
diterbitkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 66 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2015. Dengan
demikian terbuka peluang bagi PT TASPEN (PERSERO)
untuk menyelenggarakan Jaminan Sosial lainnya bagi
Aparatur Sipil Negara. Dukungan yang diharapkan dari
Pemegang Saham adalah:
59PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
a. Formulating Government Regulation that regulates
the implementation of PNS Social Insurance
Program that consists of Pension Program and Old
Age Savings (THT) for PNS to remain to be carried
out by PT TASPEN (PERSERO).
b. Reviewing the Regulation of the Minister of Finance
Number: 478/KMK.06/2002 dated November 19,
2002 on Requirements and Amount of Old Age
Savings Benefits for Civil Servants. In the PMK,
it is mentioned that the Rights of Old Age Savings
Program participants include Dwigunan Insurance
Benefits and Death Insurance Benefits (Askem).
Through Death Security Program (JKM), the Death
Insurance Benefits for participants automatically
included in the program.
3. Appointing PMK Number: 25/PMK.02/2013 on the
Calculation, Admission, and Payment Procedures of
Unfunded Past Service Liability of Old Age Savings
Program of Civil Servants carried out by PT TASPEN
(PERSERO), and in accordance with the Letter of
the Ministry of Finance Number: S-912/MK.02/2014
dated December 31, 2014 concerning Determination
of Unfunded Past Service Liability, on Unfunded Past
Service Liability in 2012 and 2013 which amounting
to Rp3,846,992,067,789 and Rp3,710,134,857,296
respectively that obtained the approval of the Minister
of Finance of the Republic of Indonesia.
Employer PSL in 2016 was recorded at Rp43,533,081,123.
Revenue of PNS Employer PSL in 2016 occurred due to
the difference in assignment date with appoint date of
new PNS.
For the Government to prioritize APBN fund for the
repayment of outstanding UPSL which was recorded at
Rp16,332,168,085,516 as of March 31, 2017.
4. In relation to the issuncne of the Government
Regulation Number: 66 of 2017 on the Amendment
on the Government Regulation Number: 70 of 2015 on
Work Accident Security and Death Security for State
Civil Apparatus and the Regulation of the Minister of
Finance of the Republic of Indonesia Number: 208/
PMK.02/2015 dated November 23, 2015 on Provision,
Disbursement, and Accountability Procedures of
Work Accident Security Contribution Fund and Death
Security Contribution Fund for State Civil Apparatus
working on Central Government Agencies as well as
the Regulation of the Minister of Home Affairs Number:
77 of 2015 dated December 7, 2015 on the Amendment
a. Menetapkan Peraturan Pemerintah yang mengatur
pelaksanaan Program Asuransi Sosial PNS yang
terdiri atas Program Pensiun dan Program Tabungan
Hari Tua (THT) bagi PNS tetap dilaksanakan oleh
PT TASPEN (PERSERO).
b. Meninjau kembali Peraturan Menteri Keuangan
Nomor: 478/KMK.06/2002 tanggal 19 November 2002
tentang Persyaratan dan Besar manfaat Tabungan
Hari Tua Bagi Pegawai Negeri Sipil. Dalam PMK
tersebut disebutkan bahwa Hak peserta Program
Tabungan Hari Tua meliputi Manfaat Asuransi
Dwiguna dan Manfaat Asuransi Kematian (Askem).
Dengan adanya Program Jaminan Kematian (JKM)
maka Manfaat Asuransi Kematian bagi peserta
secara otomatis menjadi program tersebut.
3. Menunjuk PMK Nomor: 25/PMK.02/2013 tentang
Tata Cara Perhitungan, Pengakuan, dan Pembayaran
Unfunded Past Service Liability Program Tabungan
Hari Tua Pegawai Negeri Sipil yang Dilaksanakan oleh
PT TASPEN (PERSERO), dan sesuai surat Menteri
Keuangan Nomor: S-912/MK.02/2014 tanggal 31
Desember 2014 perihal Penetapan Unfunded Past
Service Liability, terhadap Unfunded Past Service
Liability yang terjadi pada tahun 2012 dan tahun 2013
masing masing sebesar Rp 3.846.992.067.789 dan Rp
3.710.134.857.296 telah mendapat persetujuan dari
Menteri Keuangan RI.
Untuk PSL Pemberi Kerja tahun 2016 sebesar Rp
43.533.081.123,-. Pendapatan PSL Pemberi Kerja PNS
tahun 2016 timbul karena adanya perbedaan tanggal
penempatan dengan tanggal pengangkatan atas
penambahan PNS baru.
Pemerintah agar memberikan prioritas dari dana APBN
untuk pelunasan UPSL yang masih outstanding sampai
dengan 31 Maret 2017 sebesar Rp 16.332.168.085.516,-.
4. Sehubungan dengan terbitnya Peraturan Pemerintah
Nomor: 66 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor : 70 Tahun 2015 tentang
Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi
Aparatur Sipil Negara, dan Peraturan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor: 208/PMK.02/2015 tanggal
23 November 2015 tentang Tata Cara Penyediaan,
Pencairan dan Pertanggungjawaban Dana Iuran
Jaminan Kecelakaan Kerja dan Iuran Jaminan Kematian
Bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara yang Bekerja pada
Instansi Pemerintah Pusat serta Peraturan Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor: 77 Tahun
60PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
2015 tanggal 7 Desember 2015 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor: 52 Tahun 2015 Tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2016, hingga periode 31 September
2017 Pemda di seluruh Indonesia telah melakukan
pembayaran iuran JKK dan JKM. Akan tetapi masih ada
beberapa instansi yang belum membayar iuran untuk
periode waktu tertentu (Juli 2015 – Desember 2015).
Dengan demikian, pemerintah selaku pemberi kerja
diharapkan membayar iuran JKK dan JKM dalam upaya
memberikan perlindungan kepada ASN dan Pejabat
Negara atas risiko kecelakaan kerja atau penyakit
akibat kerja dan atas risiko kematian bukan akibat
kecelakaan kerja.
5. Penyelesaian Roadmap PT TASPEN (PERSERO) melalui
surat Nomor: SRT-263/DIR.1/122014 tanggal 05
Desember 2014 perihal Roadmap PT TASPEN (PERSERO)
Tahun 2014 – 2029. Hal-hal yang disampaikan dalam
surat tersebut adalah :
a. Status hukum PT TASPEN (PERSERO) yang
berkaitan dengan UU BPJS No: 24 Tahun 2011 dan
UU ASN no. 5 Tahun 2014.
b. Usulan produk-produk asuransi dan Jaminan
Pensiun yang dikelola oleh PT TASPEN (PERSERO)
baik yang sudah ada saat ini maupun produk-produk
tambahan beserta turunannya dimasa yang akan
datang.
c. Sebagai tindak lanjut dari Roadmap PT TASPEN
(PERSERO) telah dilaksanakan seminar
Penyelenggaraan jaminan Sosial bagi ASN, Pejabat
Negara dan TNI Polri pada tanggal 10-11 Desember
2014 dengan kesimpulan adalah PT TASPEN
(PERSERO) tetap eksis menyelenggarakan Jaminan
Sosial bagi Pegawai ASN dan Pejabat Negara
berdasarkan UU ASN (kecuali jaminan kesehatan).
d. Adapun tahapan kegiatan Implementasi adalah
sebagai berikut :
1) Tahun 2015-2016
a) Usulan dan pengesahan RPP THT dan
Pensiun turunan UU ASN.
b) Transformasi THT manfaat pasti dan
transformasi program pensiun.
c) Rekruitmen pegawai baru dan kebijakan
perpanjangan masa kerja pegawai sesuai
kebutuhan.
on the Regulation of the Minister of Home Affairs of the
Republic of Indonesia Number: 52 of 2015 on Guidelines
on the Preparation of 2016 Fiscal Year Regional Budget,
until the period of September 31, 2017, Regional
Governments throughout Indonesia have conducted
JKK and JKM contributions payment. However, there
were agencies that had not paid contributions yet for
certain periods (July 2015 – December 2015).
Therefore, the government, as employer, is expected
to pay JKK and JKM contributions in order to provide
protection to ASN and State Officials on occupational
accident or disease risks and on death risk not due to
occupational accident.
5. Completion of PT TASPEN (PERSERO) Roadmap
through Letter Number: SRT-263/DIR.1/122014
dated December 5, 2014 on 2014 - 2029 Roadmap of
PT TASPEN (PERSERO). The matters presented in the
letter were as follows:
a. Legal status of PT TASPEN (PERSERO) related to
BPJS Law No.: 24 of 2011 and ASN Law No. 5 of
2014.
b. Insurance products suggestion and Pension
Insurance managed by PT TASPEN (PERSERO),
for both products that currently available and the
derivatives in the years to come.
c. As a follow-up on the Roadmap of PT TASPEN
(PERSERO), Social Security Administration for ASN,
State Officials, TNI and Polri Seminar has been held
on December 10 – 11, 2014 with the conclusion that
PT TASPEN (PERSERO) is exist to provide Social
Security for ASN Employees and State Officials
based on ASN Law (except for health insurance).
d. Implementation activity stages is as follows:
1) 2015 – 2016
a) Suggestion and Ratification of RPP THT and
Pension derivatives of ASN Law.
b) Transformation of defined THT Benefits and
transformation of pension program.
c) Recruitment of new employees and policy on
the extension of employees’ tenure based on
needs.
61PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
2) Tahun 2017-2019
a) Implementasi Penyelenggaraan Program
JHT dan Pensiun.
b) RUU Perubahan UU BPJS.
c) Penjualan produk-produk Tambahan
Sukarela.
d) Tercapainya Internal Integration, Bisnis
Intelegence dan Digital Dashboard.
3) Tahun 2020-2029
a) Tahapan Pengembangan anak perusahaan
seperti; PT Asuransi Jiwa Taspen, Bank
Taspen, DPLK Taspen dan Asset Management.
b) Implementasi Integrated Financial Services
(IFS) melalui sinergi antar perusahaan yang
saling menguntungkan.
c) Implementasi aktivitas advokasi UU BPJS.
e. Produk-produk unggulan yang akan ditawarkan
oleh PT TASPEN (PERSERO) pada peserta dimasa
yang akan datang terdiri dari 2 (dua) kelompok, yaitu
produk utama dan produk turunan (tambahan).
1) Produk Unggulan Program THT
a) Program THT Manfaat Pasti (Pegawai Lama).
b) JHT Iuran Pasti.
c) Jaminan Pensiun pay as you go (Pensiun
Lama).
d) Jaminan Pensiun fully funded cut off 1 Januari
2019.
2) Produk Turunan (tambahan)
a) Tabungan Perusahaan.
b) Tabungan Pendidikan.
c) Tabungan Religius (iuran oleh peserta).
Strategi
1. Sustainability program JHT dan JP;
2. Sustainability program JKK dan JKM bagi DPRD dan
PPBASN;
3. pengimplementasian PP tentang Kepesertaan Anggota
DPRD dan PPBASN;
4. Pelaksanaan Pilot Project Smartcard pada dua mitra
bayar TASPEN;
5. Implementasi Service Orientde Architecture (SOA);
6. Optimalisasi investasi pada aspek business networking
dan profit subsidiary;
7. Peningkatan Fee Based Income; dan
8. Implementasi RKAP berbasis Risiko.
2) 2017 – 2019
a) Implementation of JHT and Pension
Programs.
b) RUU Amendment on BPJS Law.
c) Sales of Additional Voluntary products.
d) Achievement of Internal Integration,
Business Intelegence and Digital Dashboard.
3) 2020 – 2029
a) Development Stages for subsidiaries, such
as: PT Asuransi Jiwa Taspen, Bank Taspen,
DPLK Taspen and Asset Management.
b) Implementation of Integrated Financial
Services (IFS) through synergy of mutually-
beneficial companies.
c) Implementation of PBJS Law advocacy
activities.
e. Featured products that will be offered by PT TASPEN
(PERSERO) on participants in the future consist
of 2 (two) groups, namely featured products and
derivative products (addition).
1) THT Program Featured Product
a) Defined THT Program Benefits (Old
Employees).
b) Defined JHT Contribution.
c) Pay as you go Pension Insurance (Old
Pension).
d) Fully –funded cut off Pension Insurance of
January 1, 2019.
2) Derivative Product (additional)
a) Corporate Savings.
b) Education Savings.
c) Religious Savings (contribution by
participants).
Strategies
1. Sustainability of JHT and JP programs;
2. Sustainability of JKK and JKM programs for DPRD and
PPBASN;
3. Implementation of PP on DPRD and PPBASN
Membership;
4. Implementation of Smartcard Pilot Project in two
payment partners of TASPEN;
5. Implementation of Service Oriented Architecture (SOA);
6. Optimization of investment in business networking and
profit subsidiary aspects;
7. Improvement of Fee-Based Income; and
8. Implementation of Risk-based RKAP.
62PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
Hingga akhir tahun 2017, jumlah karyawan TASPEN tercatat
sebanyak 1.724 orang. Jika dibandingkan dengan tahun
2016 sebanyak 1.854 orang, terdapat penurunan sebanyak
130 orang.
Jumlah Pekerja Tetap Berdasarkan Gender dan Unit
Kerja [G-10]
Unit Kerja / Unit Kerja
2017 2016 2015
Pria / Pria Wanita / Wanita Pria / Pria Wanita /
Wanita Pria / Pria Wanita / Wanita
Kantor Pusat 257 139 270 157 261 155
KCU Jakarta 31 19 35 24 44 35
Cab Palembang 27 9 35 11 31 7
Cab Tarakan 11 1 12 0 12 1
Cab Lampung 18 5 19 5 20 5
Cab Tanggerang 5 9 6 9 6 8
Cab Serang 17 4 16 7 18 7
Cab Jaksel 9 5 8 6 0 0
Cab Palngkaraya 15 1 17 1 18 1
Cab Banjarmasin 18 6 19 6 19 3
Cab Samarinda 15 2 15 2 15 4
Cab Pontianak 12 5 13 5 15 5
Cab Pkl Pinang 7 5 8 4 11 1
KCU Bandung 46 17 46 21 48 24
Cab Depok 10 6 11 6 12 3
Cab Tasikmalaya 27 3 30 3 31 3
Cab Bekasi 10 10 11 10 10 9
Cab Bogor 22 16 24 16 23 17
Cab Cirebon 21 4 22 4 22 4
KCU Surabaya 39 28 39 29 44 23
Cab Malang 23 11 24 11 21 10
Cab Madiun 13 8 17 8 19 5
Cab Ende 8 1 9 0 0 0
Cab Mataram 11 3 15 4 16 3
Cab Kediri 21 5 23 2 27 1
Cab Jember 13 6 16 6 16 5
Cab Denpasar 17 7 20 8 24 7
As of the end of 2017, total employees of TASPEN were
recorded at 1,724 people. Compared to the number of 2016
which was recorded at 1,854 people. Therefore, there was
an decrease of 130 people.
Total Permanent Employees by Gender and Work Unit
[G4-10]
PEKERJATASPEN [G4-9, G4-10, G4-11]TASPEN Employees [G4-9 , G4-10, G4-1 1 )
63PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
Unit Kerja / Unit Kerja
2017 2016 2015
Pria / Pria Wanita / Wanita Pria / Pria Wanita /
Wanita Pria / Pria Wanita / Wanita
Cab Kupang 16 5 18 5 25 6
KCU Semarang 41 22 50 25 53 26
Cab Pekalongan 19 5 19 6 18 6
Cab Yogyakarta 26 12 30 13 28 16
Cab Solo 27 6 34 5 35 2
Cab Purwokerto 32 5 32 7 34 7
KCU Medan 34 26 43 26 42 22
Cab Padang 12 10 14 11 17 10
Cab Lbk.Linggau 8 3 0 0 0 0
Cab Gng.Sitoli 7 1 0 0 0 0
Cab BukitTinggi 14 4 13 4 14 3
Cab Bengkulu 8 5 10 5 10 2
Cab Banda Aceh 21 8 23 8 29 11
Cab Lhoksumawe 7 6 8 5 0 0
Cab Pmt Siantar 15 8 16 9 21 7
Cab Pekanbaru 11 10 11 10 12 8
Cab Tj.Pinang 6 3 9 4 10 2
Cab Jambi 13 6 16 4 16 3
KCU Makassar 29 25 33 24 36 20
Cab Manado 14 5 15 5 15 4
Cab Gorontalo 8 5 9 5 9 5
Cab Jayapura 13 6 12 7 13 6
Cab Kendari 13 5 13 5 13 5
Cab Palu 11 5 15 5 13 5
Cab Palopo 11 4 12 3 10 4
Cab Mamuju 7 3 8 4 9 4
Cab Ternate 10 2 10 2 10 2
Cab Manokwari 12 3 12 3 11 2
Cab Ambon 9 4 10 4 12 5
JUMLAH 1177 547 1275 579 1298 539
64PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
Hingga akhir tahun 2017 tidak terdapat perubahan
yang signifikan terkait struktur organisasi, kepemilikan
perusahaan, maupun rantai pasokan. Namun pada tanggal
25 September 2017 terdapat perubahan susunan Dewan
Komisaris. Anggota Dewan Komisaris yang diganti adalah
Eddy Abdurachman yang sebelumnya menjabat sebagai
Komisaris Utama dan posisinya digantikan oleh Franciscus
M. A. Sibarani pada tanggal 25 September 2017 berdasarkan
SK-207/MBU/09/2017.
Nama Sertifikasi / Certification Name
Pihak yang Melakukan Sertifikasi / Certified by
Legalitas Sertifikasi/ Nomor Sertifikasi /
Certification Legality/Number
Masa Berlaku / Validity Period Objek yang Disertifikasi / Certified Object
Sistem Manajemen ISO 9001:2008 / ISO 9001:2008 Management System
TUV NORD 16 00 D 15069 09 April 2015 s.d. 08 April 2018 / April 9, 2015 to April 8, 2018
Pelayanan Klaim Maksimal Satu Jam dengan Dukungan Data yang Akurat, untuk Produk Tabungan Hari Tua dan Pensiun / One-Hour Maximum Claim Service with the Support of Accurate Data, for Old Age Savings and Pension Programs
Nama Asosiasi / Association Name Tipe Keanggotaan / Type of Membership
Status Keanggotaan / Membership Status
FH BUMN Anggota / Member Aktif / Active
As of the end of 2017, there were no significant changes/
significant changes in relation to the organization structure,
ownership of the company, and supply chain. However, on
September 25, 2017, there were changes in the composition
of the Board of Commissioners. Eddy Abdurachman, a
member of the Board of Commissioners which previously
served as the President Commissioner, was replaced by
Franciscus M. A. Sibarani on September 25, 2017 based on
SK-207/MBU/09/2017.
PERUBAHAN SIGNIFIKANPERUSAHAAN DALAM PERIODE LAPORAN [G4-13]S ign i f i cant Changes in the Company in the Repor t ing Per iod [G4-13]
SERTIFIKASI [G4-14, G4-15. G4-DRE6]
KEANGGOTAAN [G4-16]
Cert i f i cat ion [G4-14 , G4-15 , G4-DRE6]
Membersh ip [G4-16]
65PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
Dalam menjalankan kinerjanya, TASPEN melibatkan
pekerjaan dan mitra kerja yang masing-masing memiliki
peran berbeda, di antaranya:
1. Pemegang Saham: sebagai pemangku kepentingan
utama yang memiliki kendali atas Perseroan;
2. Pelanggan: sebagai pemangku kepentingan yang
menjadi sumber utama pendapatan Perseroan;
3. Pegawai: sebagai pemangku kepentingan utama yang
menjadi penggerak bisnis Perseroan;
4. Masyarakat: sebagai pemangku kepentingan yang
menjadi mitra TASPEN dalam menyalurkan inisiatif-
inisiatif dalam mengembangkan nilai-nilai sosial;
5. Mitra Kerja: sebagai pemangku kepentingan yang
menggerakkan rantai suplai Perseroan;
6. Regulator: sebagai pemangku kepentingan yang
mengawasi terlaksananya kepatuhan Perseroan
terhadap peraturan yang berlaku.
Tanggal / Date Nama Penghargaan / Award NameBadan/Lembaga Pemberi
Penghargaan-Sertifikat / Awarded-Certified by Agency/Institution
Tempat Penyelenggaran /
Location
28 April 2017 / April 28, 2017
Indonesia Human Capital Award 2017 Economic Review Jakarta
15 Juni 2017 / June 15, 2017
The Most Admired Company 2017 Indonesia Most Admired Company Jakarta
3 Juli 2017 / July 3, 2017
The Best Enterprise 2017 Europe Business Assembly Zurich
27 Agustus 2017 / August 27, 2017
Top 40 Inovasi Pelayanan Publik Terbaik / Top 40 of Best Public Service Innovation
Inovasi Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan & Reformasi Birokrasi / Innovation of Public Service of the Ministry of Bureaucracy Empowerment & Reformation
Jakarta
21 Desember 2017 / December 21, 2017
Peringkat 1 Keterbukaan Informasi Publik Kategori BUMN / Rank 1 of Public Information Disclosure on SOE Category
Komisi Informasi Pusat Jakarta
In carrying out its performance, TASPEN involves
respective works and business partners that have different
roles, among others:
1. Shareholders: as the major stakeholder that has
control over the Company;
2. Customers: as the stakeholders that become the main
source of revenue of the Company;
3. Employees: as the major stakeholders that become
the driving force of the Company;
4. Community: as the stakeholder that becomes the
partners of TASPEN in distributing initiatives in
developing social values;
5. Business Partners: as the stakeholders that become
the driving force of the Company’s chain of supply;
6. Regulators: as the stakeholders that oversee the
compliance of the Company on prevailing regulations.
PENGHARGAANAwards
TASPEN DAN PEMANGKUKEPENTINGAN [G4-25]TASPEN and Stakeho lders [G4-25]
66PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
Identifikasi Pemangku Kepentingan
[G4-24] [G4-27] [G4-26] [G4-HR3], [G4-PR5]
Pemangku Kepentingan [G4-24] / Stakeholder
[G4-24]
Topik [G4-27] / Topic [G4-27] Pendekatan [G4-26] / Approach [G4-26]
Frekuensi / Frequency
Pemegang Saham/ Shareholder
Peningkatan Kinerja Perseroan / Improvement of the Company’s Performance
RUPS / GMS 2 kali / times
Dukungan pada kepentingan pemegang saham / Support to the interest of shareholders
Rapat Kerja / Work Meeting 1 kali / times
Laporan-laporan / Reports
Karyawan / Employee Terjaminnya kesejahteraan pekerja beserta keluarganya / Assurance of employees and their families welfare
Serikat pekerja dan Perjanjian Kerja Bersama / Labor union and Collective Labor Union
1 kali / times
Pendidikan dan Pelatihan / Education and Training
161 kali pelatihan / trainings
Suasana kerja yang kondusif, sehat dan aman / Conducive, healthy, and safe work atmosphere
Morning Briefing / Morning Briefing
Dilaksanakan 1 kali dalam seminggu di setiap unit kerja / Held 1 time in a week in every work unit
Lomba Inovasi / Innovation Competition
1 kali dilaksanakan bertepatan dengan perayaan HUT Taspen ke 54 tahun / Held 1 time along with the 54th Anniversary of Taspen
Jenjang karir dan penilaian kinerja yang jelas, setara dan tidak ada praktik diskriminasi / Career path and clear performance assessment, equal and no discriminative practice
Knowledge Sharing 2 kali dilaksanakan oleh Direksi / Held 2 times by the Board of Directors
Survei kepuasan karyawan / Employee satisfaction survey
1 kali dilaksanakan dengan hasil IKK sebesar 4,36 / 1 time with the IKK result of 4.36
Pelanggan / Customer Kontinuitas dan keandalan pasokan energy listrik / Continuity and reliability of electricity supply
Survei kepuasan pelanggan / Customer satisfaction survey
1 kali survey kepuasan pelanggan kepada Kantor Pusat, 16 cabang dan 1 unit TPKS / 1 customer satisfaction survey to the Head Office, 16 Branch Offices and 1 TPKS..
Harga jual yang bersaing dan efisien / Competitive and efficient sale price
Komunikasi melalui media yang tersedia / Communication through available media
Dilaksanakan 20 kali melalui berbagai media cetak dan elektronik / Held 20 times through various printed and electronic media
Identification of Stakeholders
[G4-24] [G4-27] [G4-26] [G4-HR3], [G4-PR5]
67PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
Pemangku Kepentingan [G4-24] / Stakeholder
[G4-24]
Topik [G4-27] / Topic [G4-27] Pendekatan [G4-26] / Approach [G4-26]
Frekuensi / Frequency
Pemerintah / Government Kepatuhan terhadap peraturan / Compliance to regulations
Kepatuhan terhadap peraturan / Compliance to regulations
3 peraturan / 3 regulations
Kesehatan perusahaan / Company’s soundness
Kesehatan perusahaan / Company’s soundness
1 kali pengukuran kesehatan perusahaan / 1 measurement of the company’s soundness
Kontribusi ekonomi pada Pemerintah (pajak dan pengurangan subsidi) / Economic contribution to the Government (taxes and subsidy reduction)
Kontribusi ekonomi pada Pemerintah (pajak dan pengurangan subsidi) / Economic contribution to the Government (taxes and subsidy reduction))
1 kali dalam setahun Kontribusi pembayaran pajak. / 1 time in a year of tax payment contribution
Masyarakat / Community Hubungan yang harmonis tanpa ada konflik / Harmonious relationship with no conflict
Kegiatan Corporate Social Responsibility / Corporate Social Responsibility Activities
3 kali pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan / 3 times of corporate social responsibilities activity implementation
Dampak negative terhadap lingkungan minimal / Minimum negative impact to the environment
Program kemitraan / Partnership program
Dilaksanakan di 55 Kantor Cabang / Held in 55 Branch Offices
Hubungan yang harmonis / Hubungan yang harmonis
Pelatihan masyarakat / Community training
1 kali program pelatihan / 1 training program
Memperoleh akses informasi yang luas / Obtaining extensive access of information
Sosialisasi / Dissemination 2.139 kali / times
Media Massa / Mass Media
Hubungan yang harmonis / Harmonious relationship
Konferensi pers / Press conference
4 kali / times
Memperoleh akses informasi yang luas / Obtaining extensive access of information
Media gathering 1 kali / time
68PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
Corporate Governance Structure [G4-34]
In developing GCG structure, TASPEN takes into account
the mapping of function or business activity with business
ethics standard as well as ensures that check and balance
mechanism is able to work in an effective manner.
Governance structure within the Company includes the
organ structure and policies of the Company, namely the
General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of
Commissioners, the Board of Directors as well as other
supporting organs, such as the Corporate Secretary,
Internal Audit Unit, Risk Management, as well as
compliance to prevailing provisions.
Struktur Tata Kelola Perusahaan [G4-34]
Dalam membangun struktur GCG, TASPEN memperhatikan
pemetaan fungsi atau kegiatan usaha dengan standar
etika bisnis serta memastikan mekanisme check and
balance dapat bekerja secara efektif. Struktur tata kelola
di lingkungan Perseroan meliputi struktur organ dan
kebijakan Perseroan, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS), Dewan Komisaris, Direksi, serta Organ-organ
pendukung lainnya, seperti Sekretaris Perusahaan, Satuan
Pengendalian Internal, Manajemen Risiko, serta ketaatan
terhadap ketentuan yang berlaku.
RUPSGMS
PEMEGANG SAHAMShareholders
CHECK AND BALANCE
DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners
DEWAN DIRECTORS
Board of Directors
PENGURUSManagement
PENGAWASSupervisor
ORGAN PENDUKUNGSupporting Organs
SEKRETARIS DEWAN KOMISARISSecretary to the Board of Commissioners
KOMITE AUDITAudit Committee
KOMITE PEMANTAU MANAJEMEN RISIKO DAN GCGGCG and Risk Oversight Committee
KOMITE LAINNYAOther Committee
SEKRETARIS PERUSAHAANCorporate Secretary
SATUAN PENGAWASAN INTERNALInternal Audit Unit
TATA KELOLAKEBERLANJUTANSusta inab i l i ty Governance
69PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
DEWANKOMISARIS DAN ORGAN PENDUKUNGNYABOARD OF COMMISSIONERS AND SUPORTING ORGANS
OR
GA
N P
END
UK
UN
GSU
PP
OR
TIN
G O
RG
AN
S
Diangkat dan diberhentikan oleh
RUPSApplied and
dismissed by GMS
SEKRETARIAT DEWAN
KOMISARISSecretary to the Board of
Commissioners
KOMITE AUDITAudit Committee
KOMITE PEMANTAU
MANAJEMEN RISIKO DAN GCG
GCG and Risk Oversight
Committee
Komposisi minimal 20% IndependenComposition at
least 20% from the independents
DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners
Kedudukan : Setara (Kolegial)Position : Equal (Collegial)
Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, dan jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan dan memberikan nasehat kepada DireksiOrgan of Company responsible and authorized to conduct supervision on management policy, the general operation of the management in relation to the Company or the Company’s business, and provide advice to the Board of Directors for the Benefits
• Sekretaris + Sekretariat Dewan Komisaris• Diangkat & di berhentikan oleh Komisaris
Utama• Sekretaris Dewan Komisaris (dari luar
Perusahaan)• Tanggung Jawab : Menyusun RKAP dan
Laporan-laporan Dewan Komisaris, mempersiapkan, menyelenggrakan dan membuat Risalah Rapat Dewan Komisaris serta mengadministrasikan & menyimpan seluruh dokumen kegiatan Dewan Komisaris
• Terdiri dari 1 ketua dan 2 anggota
• Diangkat dan diberhentikan oleh
Dewan Komisaris
• Ketua : Anggota Dewan Komisaris
Independen
• Anggota : bisa anggota Dewan
Komisaris / luar perusahaan
• Tugas : Memastikan efektifitas
pengendalian intern, eksternal
auditor dll.
• Terdiri dari 1 ketua dan 2 anggota
• Diangkat dan diberhentikan oleh
Dewan Komisaris
• Ketua : Anggota Dewan Komisaris
Independen
• Tugas : Memantau dan
memonitoring pelaksanaan
Manajemen Risiko dan GCG
•BOCSecretaryandSecretariate•Appointed&dismissedbythePresident
Commissioner•BOCSecretary(fromexternalparty)
•Responsibility:preparingBOCBudgetPlanand reports, preparing, organizing and creating BOC Minutes of Meeting as well as administering & archiving every BOC activity documentation.
• Consistsof1Chairmanand2
members.
• AppointedanddismissedbytheBOC
• Chairman=>BOCIndependent
Member
• Member=>maybeappointedfrom
BOC members/external party
• Duty:toensureinternalandexternal
auditor effectiveness, etc.
• Consistsof1Chairmanand2
members.
• AppointedanddismissedbytheBOC
• Chairman=>BOCIndependent
Member
• Duty=>AssistingRiskManagement
Implementation and Supervision
Manajemen Risiko dan GCG
70PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
DIREKSIBOARD OF DIRECTORS
DIREKSIBOARD OF
DIRECTORS
SEKRETARIS PERUSAHAANCORPORATE SECRETARY
Diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utamaatas persetujuan Dewan Komisaris
Appointed and Dismissed by President Director
Diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utamaatas persetujuan Dewan Komisaris
Appointed and Dismissed by President Director
SATUAN PENGAWAS INTERNALINTERNAL AUDIT UNIT
Direksi wajib menjalankan fungsiBoard of Directors shall perform the
function
RUPSGMS
RUPSGMS
Organ Persero yang berwenang dan bertanggung jawab atas segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan perseroan untuk kepentingan perserroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan, serta mewkili perseroan baik didalam maupun diluar pengadilan tentang segala hal/kejadian sesuai peraturan perundangan undangan
Organ of Company responsible and authorized responsible to carry out all actions related to the management of the companyin the interest of the company and in accordance with the policy that is deemed appropriate, and in accordance with the intent and purposes of the company and represent both inside ad outside the court concerning matter and all events with restrictions as stipulated in laws.
71PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
TASPEN senantiasa menerapkan tata kelola perusahaan
yang berorientasi pada internalisasi GCG dan triple
bottom line. Demi mewujudkan penerapan tata kelola
perusahaan yang baik, berbagai upaya telah dilakukan
secara sungguh-sungguh disertai dengan dukungan penuh
dari seluruh jajaran manajemen dan karyawan Perseroan.
Tak mengherankan jika tahun 2017, TASPEN berhasil
memperoleh skor assessment GCG sebesar 96,94 dengan
predikat “Sangat Baik”. Skor penilaian tersebut mengalami
peningkatan jika dibandingkan dengan perolehan skor
assessment GCG tahun 2016 yakni sebesar 96,29 dengan
predikat “Sangat Baik”.
Pengukuran implementasi GCG tahun buku 2017 dilakukan
oleh Tim Self Assessment PT TASPEN (PERSERO) yang
ditunjuk oleh Kepala Satuan Pengawasan Internal (SPI)
sejak tanggal 09 Januari sampai dengan tanggal 07 Maret
tahun 2018 dengan Surat Perintah Tugas Nomor: STSAGCG-
01/C/122017.
Roadmap Tata Kelola Perusahaan
Sejak 2004, TASPEN telah menetapkan strategi dan
meningkatkan cakupan implementasi GCG yang melibatkan
seluruh karyawan di setiap tingkatan dan jenjang organisasi.
TASPEN terus mengoptimalkan penerapan GCG melalui
penguatan infrastruktur, penyesuaian sistem dan prosedur
yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan GCG yang
semakin efektif.
Roadmap GCG TASPEN Tahun 2004-2018 merupakan
grand strategy dan milestone implementasi GCG
menuju Tata Kelola Perusahaan berkelanjutan dengan
mengintegrasikan aspek kepatuhan, pengendalian internal,
manajemen risiko dan tanggung jawab sosial Perseroan.
Tahapan dan Roadmap Penerapan GCG sebagai berikut:
Tahapan Persiapan / Preparation Stage
1. Awareness Building2. GCG Assessment3. GCG Manual
01 Agustus 2002KEP-117/M-MBu/2002 tentang Penerapan Praktik GCG di BUMN.August 1, 2002KEP-117/M-MBu/2002 on Implementation of GCG Practices in SOE
19 Juli 2004Pembentukan Tim Penyusun Pedoman GCG (SK-24/DIR/2004).July 19, 2004:Establishment of GCG Guidelines Preparation Team (SK-24/DIR/2004
26 April 2005Menerbitkan Buku Pedoman GCG TASPEN & Nilai-nilai Perseroan (SK-13A/DIR/2005 & 04/DK-TASPEN/ IV/2005)April 26, 2005:Publication of GCG Guidelines of TASPEN & Corporate Values (SK-13A/DIR/2005 & 04/DK-TASPEN/ IV/2005)
Implementation of Corporate Governance
TASPEN always implements corporate governance that is
oriented to GCG internalization and triple bottom line. In
order to realize good corporate governance, the Company
has performed various efforts in earnest as well as followed
by the full support of the management and employees of
the Company. It did not come as a surprise that in 2017,
TASPEN managed to obtain GCG assessment score
amounting to 96.94 with the predicate of “Very Good”.
Such assessment score was an increase compared to the
GCG assessment score in 2016 which was at 96.29 with the
predicate of “Very Good”.
Assessment on 2017 fiscal year GCG implementation was
conducted by the Self-Assessment Team of PT TASPEN
(PERSERO) appointed by the Head of Internal Audit Unit
(SPI) since January 9 to March 7, 2018 with the Assignment
Letter Number: STSAGCG-01/C/122017.
Corporate Governance Roadmap
Since 2004, TASPEN has formulated strategies and
expanded the scope of GCG implementation involving
all employees in every level of the organization. TASPEN
continues to optimize GCG implementation through
infrastructure strengthening, system and procedure
adjustment required to support GCG implementation more
effectively.
TASPEN GCG Roadmap of 2004 – 2018 is a grand strategy
and milestone of GCG implementation towards sustainable
Corporate Governance by integrating aspects of compliance,
internal control, risk management and corporate social
responsibility of the Company.
Phases and GCG Implementation Roadmap are as follows:
72PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
1. Awareness Building2. GCG Assessment3. GCG Manual
2006Pemetaan GCG (Assesment GCG yang pertama) oleh Asesor Independen.2006:GCG Mapping (1st GCG Assessment) by an Independent Assessor
12 Maret 2007Pembentukan Fungsional GCG di Sekper (SK-09/ DIR/2007).March 12, 2007:Establishment of GCG Functions on Corporate Secretary (SK-09/DIR/2007)
2009Membangun dan Mengimplementasikan Modul e-Learning Pedoman GCG 2009.2009.Development and implementation of e-Learning Module of GCG Guidelines
08 Agustus 2012Revisi Struktur Organisasi (PD-11/DIR /2012).August 8, 2012:Revision of organization structure (PD-11/DIR /2012)
27 November 2013Revisi Struktur Organisasi (PD-25/DIR/2013).November 27, 2013:Revision of organization structure (PD-25/DIR/2013)
29 Maret 2016Perubahan Struktur Organisasi (PD-10/DIR/2016).March 29, 2016changes in organizational structure (PD-10/DIR/2016)
05 September 2016Perubahan Struktur Organisasi (PD-34/DIR/2016).September 5, 2016changes in organizational structure (PD-34/DIR/2016)
17 November 2016Perubahan Struktur Organisasi (PD-47/DIR/2016).November 17, 2016changes in organizational structure (PD-47/DIR/2016)
10 Februari 2017 Perubahan Struktur Organisasi (PD-8/DIR/2017); diantaranya perubahan nama Fungsional GCG menjadi Fungsional Pengelola Kepatuhan.February 10, 2017Change in organizational structure (PD-8/DIR/2017); among others change in the name of gcg functional to Compliance Management Functional
24 Januari 2018Perubahan Struktur Organisasi (PD-5/DIR/2018).January 24, 2018Change in organizational structure (PD-5/DIR/2018)
Tahapan Implementasi / Implementation
1. Sosialisasi / Socialization2. Implementasi / Implementation3. Internalisasi / Internalization
2005 - 2017Setiap tahun telah dilakukan sosialisasi GCG di Kantor Pusat/Kantor Cabang Utama/Kantor Cabang dan penandatanganan komitmen (Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan.2005 – 2017:Annual GCG Dissemination at the Main Office/Main Branch Offices/Branch Offices, and the signing of commitment by the Board of Commissioners, Board of Directors and employees
2009Pelaksanaan workshop GCG bagi fungsional GCG2009:GCG workshops for GCG Functions.
21 November 2011Penunjukan salah seorang anggota Direksi sebagai penanggung jawab penerapan dan pemantauan GCG di Perseroan.November 21, 2011:Appointment of a member of Board of Directors as person in charge for GCG implementation and monitoring in the Company
Agustus 2013Pelaksanaan workshop GCG bagi pejabat di lingkungan Kantor Pusat.August 2013:GCG workshops for the officials at Main Office.
73PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
1. Sosialisasi / Socialization2. Implementasi / Implementation3. Internalisasi / Internalization
Desember 2013Menerbitkan Buku Pedoman Whistleblowing System TASPEN (PD-32/DIR/2013 & KEP-04/DK- TASPEN/2013 tgl 30 Desember 2013).December 2013:Publication of Whistleblowing System Guidelines of TASPEN (PD-32/DIR/2013 & KEP-04/DK- TASPEN/2013 on December 30, 2013).
2014Upload kebijakan Whistleblowing System ke website TASPEN.• Membuat modul e-Learning Whistleblowing System.• Upload Pedoman Pengendalian Gratifikasi.• Membuat modul e-Learning Pedoman Pengendalian Gratifikasi.• Membuat Modul e-Learning Pedoman Penilaian GCG Unit Kerja Kantor Pusat & Kantor Cabang.• Menerbitkan Buku Pedoman Self Assessment (PD- 17/DIR/2014 dan KEP-08/DKTASPEN/2014 tanggal 02 Juni
2014).• Menerbitkan Buku Pedoman Pengendalian Internal (PD-30/DIR/2014 dan KEP-10/DKTASPEN/2014 tanggal
06 Agustus 2014).• Menerbitkan Buku Pedoman Penilaian GCG Unit Kerja Kantor Pusat dan Kantor Cabang (KD-14/ DIR/2014
tanggal 28 Agustus 2014• Menerbitkan Panduan Standar Etika Pelayanan (PD-37/DIR/2014 tanggal 01 September 2014).• Menerbitkan Pedoman Pengendalian Gratifikasi (PD-63/DIR/2014 dan KEP-17/DKTASPEN/2014 tanggal 31
Desember 2014 yang telah diubah dengan Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris Nomor: PD-58/DIR/2016 dan KEP-06/DKTASPEN/2016 tanggal 31 Desember 2016.
2014• Uploading the Whistleblowing System policy to TASPEN’s website• Composing the e-Learning module for Whistleblowing System• Uploading the Gratification Control Guidelines• Composing the e-Learning module for Gratification Control Guidelines• Composing the e-Learning module for Guidelines of GCG Assessment in Work Units at Main Offices & Branch
Offices• Publication of Self-Assessment Guidelines (PD- 17/DIR/2014 and KEP 08/DK-TASPEN/2014 on June 2, 2014)• Publication of Internal Control Guidelines (PD-30/DIR/2014 and KEP 10/DK-TASPEN/2014 on August 6, 2014)• Publication of GCG Assessment in Work Units at Main Office & Branch Offices (KD-14/ DIR/2014 on August
28, 2014)• Publication of Code of Conduct in Service (PD-37/DIR/2014 on September 1, 2014• Publication of Gratification Control Guidelines (PD-63/DIR/2014 and KEP-17/DK-TASPEN/2014 on December
31 2014)
2015-2017Pengoperasian yang dikendalikan dengan baik melalui internal kontrol yang wajar & implementasi manajemen risiko.• Perumusan kembali Nilai-nilai Perseroan.• Pengembangan Budaya Perseroan.• Internalisasi dan Institusionalisasi.• Monitoring, Evaluasi dan Pemantapan.• Sistem internal kontrol yang terintegrasi dengan program manajemen risiko, etika dan kepatuhan.• Penerbitan Pedoman Pelaksanaan Nilai-Nilai PT TASPEN (PERSERO).2015 – 2017:• Proper management of operations through suitable internal control and risk management implementation• Re-formulation of Corporate Values• Development of Corporate Culture• Internalization and Institutionalization.• Monitoring, Evaluation and Affirmation• Development of internal control system integrated with risk management, code of conduct and compliance
programs• Publication of Guidelines to Implement the Values of PT TASPEN (PERSERO)
2018Good Corporate Citizen: Menjadi warga korporasi yang baik dengan melaksanakan tanggung jawab sosial Perseroan secara menyeluruh.2018:Good Corporate Citizen: Becoming a good corporate citizen by conducting corporate social responsibility thoroughly.
74PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
Tahapan Evaluasi / Evaluation Stage
GCG Independen Audit Sejak 2005 Telah dilakukan assessment GCG dengan score sebagai berikut:Since 2005GCG assessment has been conducted with the following score:
Tahun /Year Skor / Score Penilai / Assessor
2005 79% SPA Consulting
2008 76,2% BPKP
2009 81,34% BPKP
2010 83,13% Self Assessment
2011 94,67% SPA Consulting
2012 75,003% BPKP
2013 84,484% Self Assessment
2014 94,358% MUC Consulting
2015 96,050% Self Assessment
2016 96,290% PT Kharisma Integrasi Manajemen (KIM Consult)
2017 96,935% Self Assessment
21 Maret 2011Revisi buku Pedoman GCG (pemisahan buku Pedoman GCG menjadi Pedoman GCG dan Board Manual), revisi Code of Conduct, revisi Benturan Kepentingan.March 21, 2011:Revision of GCG Guidelines (separation of GCG Guidelines to become GCG Guidelines and Board Manual), revision of Code of Conduct, revision of Conflict of Interest
06 April 2011Pedoman Self Assessment GCG PT TASPEN (PERSERO) (SK-19/DIR/2011 & KEP-17/DKTASPEN/2011).April 6, 2011:Guidelines for GCG Self-Assessment of PT TASPEN (PERSERO) (SK-19/DIR/2011 & KEP-17/DK-TASPEN/2011)
2012 - 20141. Melakukan revisi manual GCG (sesuai dengan PER-01/MBU/ 2011), sebagai berikut:
a. Revisi Pedoman GCG TASPEN (PD-11/DIR/2013 dan KEP.02/DK-TASPEN/2013 tanggal 22 Agustus 2013).b. Revisi Code of Conduct (PD-31/DIR /2014 & KEP-11/DK-TASPEN/2014).c. Revisi Pedoman Benturan Kepentingan (PD-36/DIR/2014 & KEP-12/DKTASPEN/2014).d. Revisi Board Manual (PD-40/DIR/2014 & KEP-13/DK-TASPEN/2014).e. Revisi Pedoman Self Assessment GCG (PD-17/DIR/2014).
2. Melakukan penyempurnaan dalam struktur organisasi Perseroan dengan membentuk Direktur yang bertanggung jawab terhadap penerapan dan pemantauan GCG di Perseroan serta membentuk Desk Kepatuhan yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan GCG Perseroan (PD-25/DIR/2013 tanggal 27 November 2013).
3. Melakukan Self Assessment Tahun Buku 2013 dengan perolehan skor 84,484%, dan telah melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu sebesar 76%.
4. Revisi Modul e-Learning:a. Pedoman GCG.b. Code of Conduct.c. Pedoman Benturan Kepentingan.d. Board Manual.
2012 – 2014 :1. Revision of GCG Board Manual (in accordance with PER-01/MBU/ 2011) as follows:
a. Revision of GCG Guidelines of TASPEN (PD-11/DIR/2013 and KEP.02/DK-TASPEN/2013 dated August 22, 2013)
b. Revision of Code of Conduct (PD-31/DIR /2014 & KEP-11/DK-TASPEN/2014)c. Revision of Conflict of Interest Guidelines (PD-36/DIR/2014 & KEP-12/DK-TASPEN/2014)d. Revision of Board Manual (PD-40/DIR/2014 & KEP-13/DK-TASPEN/2014)e. Revision of GCG Self-Assessment Guidelines (PD-17/DIR/2014)
2. Improvement of the Company’s organization structure by appointing a Director in charge of GCG implementation and monitoring in the Company, and establishment of Compliance Desk responsible for GCG management of the Company (PD-25/DIR/2013 dated November 27, 2013)
3. Self-Assessment for 2013 Fiscal Year, generating a score of 84.484% which exceeded the previously set target of 76%.
4. Revision of e-Learning Modules:• GCGGuidelines• CodeofConduct• ConflictofInterestGuidelines• BoardManual
75PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
2015 – 2017Melakukan Self Assessment GCG Tahun Buku 2015 yang pelaksanaannya dimulai tanggal 16 Desember 2015 sampai dengan 18 Maret 2016 dengan perolehan skor 96,050. 1. Melakukan Assessment GCG Tahun Buku 2016 yang pelaksanaannya dimulai tanggal 16 Januari 2017 sampai
dengan 10 Maret 2017 dengan perolehan skor 96,290.2. Melakukan Self Assessment GCG Tahun Buku 2017 yang pelaksanaannya dimulai tanggal 09 Januari 2018
sampai dengan 07 Maret 2018 dengan perolehan skor 96,935.2015 – 20171. GCG Self-Assessment for 2015 Fiscal Year, starting from December 16, 2015 with the minimum score target
of 96.050.2. GCG Self-Assessment for 2016 Fiscal Year, starting from January 16, 2017 with the minimum score target of
96.290.3. GCG Self-Assessment for 2017 Fiscal Year, starting from January 09, 2018, to March 07, 2018, with score of
96.935.
Etika dan Integritas [G4-56]
Keberlangsungan bisnis TASPEN sangat bergantung
pada kepercayaan seluruh stakeholders. Oleh sebab itu,
pihak Manajemen berupaya secara optimal untuk dapat
memenuhi tanggung jawab dan kewajiban terhadap
stakeholders dan berkomitmen menerapkan prinsip-
prinsip GCG dalam melaksanakan kegiatan usaha
Perseroan.
Guna mengimplementasi komitmen tersebut, berbagai
inisiatif telah dilakukan. Salah satunya melalui
pengembangan, penyempurnaan dan pengaturan kembali
Pedoman Perilaku Etika (Code of Conduct).
Pedoman Perilaku Etika (Code of Conduct) TASPEN
ditetapkan dengan Keputusan Bersama Direksi dan Dewan
Komisaris Nomor: PD-31/DIR/2014 dan KEP-11/DK-
TASPEN/2014 Tanggal 13 Agustus 2014 dan merupakan
revisi yang kedua. Pedoman ini telah disampaikan
kepada seluruh unit kerja, baik Kantor Pusat maupun
Kantor Cabang serta ditayangkan pula pada website
TASPEN sehingga dapat diakses baik oleh Insan TASPEN
maupun stakeholders lainnya. Beberapa pokok-pokok
yang terkandung dalam Pedoman Perilaku Etika TASPEN
merupakan penjabaran dari pelaksanaan prinsip-
prinsip GCG (transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
independensi, dan fairness) antara lain:
1. Komitmen Perseroan terhadap Pemangku Kepentingan
a. Komitmen terhadap Karyawan
b. Komitmen terhadap Pemegang Saham
c. Komitmen terhadap Regulator
d. Komitmen terhadap Peserta
e. Komitmen terhadap Mitra Usaha
f. Komitmen terhadap Penyedia Barang dan Jasa
g. Komitmen terhadap Anak Perusahaan
h. Komitmen terhadap Serikat Pekerja
i. Komitmen terhadap Masyarakat
j. Komitmen terhadap Media Massa
Ethics and Integrity [G4-56]
Business continuity of TASPEN strongly depends on the
trust of stakeholders. Therefore, the Management strives
to fulfill responsibility and obligation to stakeholders in
an optimum manner and commits to Good Corporate
Governance principles implementation in carrying out the
business activity of the Company.
In order to implement such commitment, various initiatives
have been conducted. Among others through development,
improvement, and rearrangement of the Code of Conduct.
Code of Conduct of TASPEN was established with the
Joint Decision of the Board of Directors and Board of
Commissioners Number: PD-31/DIR/2014 and KEP-11/
DK TASPEN/2014 dated August 13, 2014 and it was the
second revision. The guideline has been presented to all
work units, both in the Head Office and Branch Offices
as well as displayed in the website of TASPEN. Thus, it
can be accessed by all personnel of TASPEN as well as
other stakeholders. Several principals contained in the
Code of Conduct of TASPEN are descriptions on GCG
principles implementation (transparency, accountability,
responsibility, independency, and fairness) among others:
1. Commitment of the Company to Stakeholders
a. Commitment to Employees
b. Commitment to Shareholders
c. Commitment to Regulators
d. Commitment to Participants
e. Commitment to Business Partners
f. Commitment to Goods and Services Suppliers
g. Commitment to Subsidiaries
h. Commitment to Labor Union
i. Commitment to the Community
j. Commitment to Mass Media
76PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
k. Komitmen terhadap Auditor
l. Komitmen terhadap Hak Kekayaan Intelektual
2. Etika Bisnis
a. Etika Dewan Komisaris, Direksi, dan Organ
Pendukung
b. Etika Karyawan terhadap Pimpinan
c. Etika Pimpinan terhadap Karyawan
d. Etika Karyawan terhadap Sesama Karyawan
Pelaporan Pelanggaran Pedoman Perilaku Etika [G4-58]
Setiap pihak dapat menyampaikan laporan mengenai
pelanggaran Pedoman Perilaku Etika yang dilakukan
oleh Insan TASPEN melalui tim pengelola Whistleblowing
System.
Sepanjang tahun 2017, TASPEN telah menerima dan
menanggapi laporan pelanggaran Pedoman Perilaku Etika
sebanyak 47 kasus. Laporan tersebut kemudian ditanggapi
oleh tim pengelola Whistleblowing System melalui
pemberian hukuman dan sanksi, dengan perinciannya
sebagai berikut:
No. Jenis Hukuman / Type of Sanction Jumlah / Total
1. Hukuman Ringan / Medium Penalty 38 orang / person
2. Hukuman Sedang / Severe Penalty 3 orang / person
3. Hukuman Berat ./ Severe Penalty 4 orang / person
3. Hukuman Sangat Berat ./ Very Severe Penalty 2 orang / person
JUMLAH / TOTAL 47 orang / person
k. Commitment to Auditors
l. Commitment to Intellectual Property Rights
2. Business Ethics
a. Ethics of the Board of Commissioners, Board of
Directors, and Supporting Organs
b. Ethics of Employees to Leaders
c. Ethics of Leaders to Employees
d. Ethics of Employees to Employees
Reporting of Code of Conduct Violation [G4-58]
All parties may submit report on the Code of Conduct
violation by Personnel of TASPEN through Whistleblowing
System management team.
Throughout 2017, TASPEN has received and responded
to 47 cases of Code of Conduct violation. The report was
responded by Whistleblowing System management team
through imposing punishment and sanction with the
following details:
02
PROFIL LAPORANRepor t P ro f i l e
78PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
Periode Laporan [G4-28] [G4-29] [G4-30] [G4-33]
Pada tahun 2017, untuk pertama kalinya TASPEN membuat
dan melaporkan kinerja berkelanjutan dalam periode satu
tahun buku (tahunan). Informasi yang disajikan dalam
Laporan Keberlanjutan TASPEN tahun 2017 memuat data
dan informasi mengenai dampak perusahaan terhadap
ekonomi, lingkungan dan sosial yang dikumpulkan dalam
kurun waktu satu tahun, yakni mulai tanggal 1 Januari
hingga 31 Desember 2017. Laporan Keberlanjutan ini
disusun secara transparan. Kontribusi TASPEN dalam
rangka mencapai sasaran Pembangunan Berkelanjutan
juga dapat dinilai melalui laporan keberlanjutan ini.
Laporan Keberlanjutan Perseroan diterbitkan secara
online di laman www.taspen.co.id.
Prinsip dan Tahapan Pembuatan Laporan [G4-18]
Prinsip keterlibatan pemangku kepentingan, konteks
keberlanjutan, materialitas, dan kelengkapan menjadi
acuan dalam menentukan isi Laporan Keberlanjutan.
Kualitas laporan mempertimbangkan aspek keseimbangan,
komparabilitas, akurasi, ketepatan waktu, kejelasan, dan
keandalan dalam penyampaian batasan aspek material.
Cakupan dan Ruang Lingkup Laporan [G4-17]
Laporan ini hanya mengungkapkan informasi kinerja
keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan Perseroan
yang tidak termasuk Anak Perusahaan dan Perusahaan
Patungan yang didirikan TASPEN. Khusus untuk laporan
keuangan, material yang disampaikan bersifat konsolidasi
dengan anak perusahaan dan uraian lengkap tentang hal
tersebut disampaikan dalam Laporan Tahunan TASPEN
2017.
Sementara itu, ruang lingkup laporan ini mencakup
data keuangan konsolidasian grup TASPEN, termasuk
anak-anak perusahaannya. Namun demikian, di luar
data keuangan, informasi dalam laporan keberlanjutan
seluruhnya berasal hanya dari PT TASPEN (PERSERO)
tanpa melibatkan anak perusahaan.
Reporting Period [G4-28] [G4-29] [G4-30] [G4-33]
For the first time, TASPEN prepared and reported
sustainability performance in one fiscal year (annual) in
2017. Information presented in the 2017 Sustainability
Report of TASPEN contains data and information on the
impact of the Company to the economy, environment, and
social that was collected within one year, namely started
on January 1 to December 31, 2017. This Sustainability
Report is prepared in a transparent manner. Contribution
of TASPEN in achieving the Sustainability Development
target can be assessed through this sustainability report.
Sustainability Report of the Company is published online on
the website, www.taspen.co.id.
Report Preparation Principles and Stages [G4-18]
The principles of stakeholders engagement, sustainability
context, materiality, and completeness are references
in determining the content of the Sustainability Report.
The report quality considers the aspects of balance,
comparability, accuracy, punctuality, clarity, and reliability
in the presentation of material aspect limitationi.
Coverage and Scope of the Report [G4-17]
This report only discloses information on economic,
social, and environmental sustainability performance
of the Company that does not include Subsidiaries and
Joint-Ventures established by TASPEN. Specifically
for the financial statements, the presented materials
are consolidation with subsidiaries and comprehensive
description on such matters is presented in the 2017
Annual Report of TASPEN.
Meanwhile, the scope of this report includes the
consolidated financial data of TASPEN group, including its
subsidiaries. Nevertheless, with the exception of financial
data, information in this sustainability report is only from
PT TASPEN (PERSERO) without involving the subsidiaries.
TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTANAbout Susta inab i l i ty Repor t
79PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
Proses Menentukan Isi Laporan [G4-18]
TASPEN berkomitmen untuk senantiasa menjalankan
bisnis dengan memperhatikan aspek-aspek ekonomi,
sosial, dan lingkungan serta menyeimbangkannya
dengan kepentingan para stakeholders. Melalui proses
engagement, Perseroan lebih mengerti dan memahami
apa yang menjadi perhatian dan ekspektasi para pemangku
kepentingan terhadap Perseroan.
Penyusunan laporan ini dan penjabaran isu-isu material
yang relevan yang menjadi perhatian para pemangku
kepentingan dan juga menjadi perhatian Perseroan telah
melalui beberapa tahap, yaitu:
1. Identifikasi
Dalam memulai proses penyusunan laporan
keberlanjutan ini, TASPEN terlebih dahulu
mengidentifikasi apa saja yang menjadi aspek dan
topik yang material, baik dari segi ekonomi, sosial,
dan lingkungan bagi Perseroan, termasuk hambatan-
hambatan yang dihadapi. Proses tersebut dilakukan
dengan mengacu pada prinsip-prinsip konteks
berkelanjutan dan keterlibatan para pemangku
kepentingan. Penentuan aspek atau isu yang material
berdasarkan tingkat pengaruh atau dampaknya
terhadap produk, jasa, dan kegiatan bisnis Perseroan.
2. Prioritas
Setelah mengidentifikasi aspek-aspek atau isu-isu
material, Perseroan membuat skala prioritas terhadap
aspek mana yang paling material atau penting bagi
Perseroan.
3. Validasi
Proses ini melibatkan para pemangku kepentingan
melalui stakeholder engagement untuk memvalidasi
bahwa aspek-aspek yang telah teridentifikasi dan
menjadi prioritas memang menjadi perhatian atau
concern para pemangku kepentingan. Dalam tahap ini,
Perseroan sudah dapat memberikan gambaran matrik
Aspek Material yang menjadi dasar utama penentuan
topiktopik dalam laporan ini.
4. Reviu dan Perencanaan
Perseroan terus melakukan proses reviu atas laporan
berkelanjutan yang telah disusun, untuk melakukan
perbaikan dalam menyusun laporan berkelanjutan di
periode selanjutnya.
Report Content Determination Process [G4-18]
TASPEN is committeed to always carries out business by
taking into account the aspects of economy, social, and
environment as well as to balance such aspects with the
interest of stakeholders. Through engagement process,
the Company knows and understands further about the
concern and expectation of stakeholders to the Company.
The preparation of this report and description on relevant
material issues that become the concern of stakeholders
and the Company has passed several phases, namely:
1. Identification
In starting the sustaianaility report preparation
process, TASPEN identified material aspects and topics
first, in terms of economic, social, and environmental
aspects for the Company, including obstacles faced by
the Company. Such process was performed by referring
to sustainability context principles and stakeholders
engagement. Deterimination of the material aspects or
issues was based on the influence or impact to products,
services, and business activities of the Company.
2. Priority
After identifying the material aspects or issues, the
Company prepared priority scale on which aspect that
was the most material or significant for the Company.
3. Validation
This process involves stakeholders through stakeholder
engagement to validate that the identified aspects are
priorities and concerns of stakeholders. In this stage,
the Company has providied matrix description on
Material Aspects that became the main foundation of
topics determination in this report.
4. Review and Planning
The Company continues to perform review process
on sustainability report to conduct improvement in
preparing the sustainability report in the next period.
80PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
Bagan Alur Proses Penetapan Konten Laporan
Topik / Topic
Langkah 1 / Step 1
IDENTIFIKASI / IDENTIFICATION
PRIORITAS / PRIORITY
REVIU DAN PERENCANAAN / REVIEW AND PLANNING
VALIDASI / VALIDATION
Langkah 2 / Step 2
Langkah 4 / Step 4
Langkah 3 / Step 3
Aspek / AspectDisclosure on Management
Approach + Indicators
LAPORAN KEBERLANJUTAN TASPEN 2017 / 2017 SUSTAINABILITY REPORT OF TASPEN
Penentuan Aspek Material dan Boundary [G4-18] [G4-19]
[G4-20] [G4-21]
Seluruh informasi dalam Laporan ini disajikan berdasarkan
prinsip materialitas, yaitu dengan mengedepankan
pengungkapan seluruh isu yang berhubungan dengan
dampak signifikan aktivitas usaha TASPEN bagi pemangku
kepentingan dan kinerja keberlanjutan Perseroan
terkait aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dalam
menentukan aspek material tersebut, TASPEN melakukan
analisa keberlanjutan bisnis Perusahaan dan metode
survei penyebaran kuesioner yang melibatkan pemangku
kepentingan dari internal dan eksternal.
Aspek Material [G4-19]
Aspek material pada Laporan ini:
1. Kinerja Ekonomi dan Dampak Ekonomi Tidak
Langsung
2. Menjaga Kelestarian Lingkungan
3. Pengembangan Masyarakat
4. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
12
15
11
10
2
13
1
14
7
8
316
4
5
9
6
Low
Low
Medium
Med
ium
High
Hig
h
Penting Bagi KepentinganMaterial for the Stakeholders
Determination of Report Content Chart Flow
Determination of Material Aspects and Boundary [G4-18]
[G4-19] [G4-20] [G4-21]
All information in this Report are presented based on
materiality, namely by prioritizing disclosure of issues
related to significant impact of business activities
of TASPEN for the stakeholders and sustainability
performance of the Company in relation to economic,
social, and environmental aspects of the Company. In
determining such material aspects, TASPEN analyzed the
business sustainability of the Company and methods on
questionnaire survey dissemination that involve internal
and external stakeholders.
Material Aspect [G4-19]
Material aspects in this Report:
1. Economic Performance and Indirect Economic Impact
2. Maintaining Environmental Preservation
3. Community Development
4. Occupational Health and Safety (OHS)
81PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
Batasan Dampak Aspek Material dan Boundary [G4-20]
[G4-21], [G4-LA6]
Batasan dampak menjelaskan pengaruh setiap aspek
material terhadap pemangku kepentingan, baik di dalam
maupun di luar Perusahaan.
Aspek Material / Material Aspect Indikator / Indicator
Dampak Pada Pemangku Kepentingan / Impact to
Stakeholders
Dampak Pada Pemangku Kepentingan di Luar
Perusahaan / Impact to External Stakeholders
Kinerja ekonomi / Economic performance
1. Nilai ekonomi yang dihasilkan dan didistribusikan / Generated and distributed economic value
1. Pemegang saham / Shareholders2. Pekerja / Employees
1. Mitra kerja / Business partners
2. Pemberi kerja / Employers
3. Kreditur / Creditors4. Masyarakat /
Community5. Regulator /
Regulators
Dampak ekonomi tidak langsung / Indirect economic impact
1. Penyerapan Tenaga Kerja / Workforce absorption
Pekerja / Employees Masyarakat / Community
Kontribusi nilai ekonomi bagi masyarakat dan lingkungan / Contribution of economic value for the community and environment
1. Pembinaan Masyarakat Ekonomi / Development of the Community’s Economy
Masyarakat / Community
Kelestarian lingkungan / Environmental Preservation
1. Sistem Manajemen Lingkungan / Environment Management System
2. Program Paperless / Paperless Program
Pekerja / Employees 1. Mitra kerja / Business Partner
2. Masyarakat / Community
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) / Occupational Health and System (OHS
1. Jenis dan Tingkat Kecelakaan Kerja / Type and Rate of Occupational Accident
2. Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja / Occupational Health and Safety System
Pekerja / Employees
Pengembangan Masyarakat / Community Development
1. Anggaran dan Realisasi PKBL / PKBL Budget and Realization
2. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan / / Organization of Education and Training
3. Pemberian Beasiswa / Fellowship Provision4. Penyaluran Bantuan Kesehatan / Medical
Assistance Distribution5. Pengembangan Sarana dan Prasarana
Umum / Public Facilities and Infrastructures Development
6. Penyaluran Bantuan Sarana Ibadah / Worship Facilities Assistance Distribution
7. Bantuan Bencana Alam / Natural Disaster Aid
8. Bantuan Sosial Kemasyarakatan / Social Community Assistance
Masyarakat / Community
Material Aspect Impact Limitation and Boundary [G4-20]
[G4-21], [G4-LA6]
Impact limitation describes the influence of every material
aspect to stakeholders, both inside and outside of the
Company.
82PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
Kantor Pusat
Jl. Letjen Suprapto No.45, Cempaka Putih, Jakarta Pusat
10520
Telepon : (021) 424 1808
Faksimili : (021) 420 3809
Call Center : 1 500 919
Email : [email protected]
Anda juga dapat mengunduh dokumen ini melalui situs
TASPEN, yaitu www.taspen.co.id
Head Office
Jl. Letjen Suprapto No.45, Cempaka Putih, Jakarta Pusat
10520
Phone : (021) 424 1808
Facsimile : (021) 420 3809
Call Center : 1 500 919
Email : [email protected]
You are also able to download this document through the
website of TASPEN, www.taspen.co.id
Contact Re lated to the Repor t [G4-3 1 ]
KONTAK TERKAITLAPORAN [G4-31]
03
TASPEN MENDUKUNG LAJUEKONOMI BANGSATASPEN Suppor ts The Nat ion Economic Progress
84PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
Komitmen TASPEN dalam mewujudkan keberlanjutan
lingkungan, masyarakat dan kegiatan usaha Perseroan
didukung oleh keberhasilan kinerja ekonomi, sehingga
laporan terkait kinerja ekonomi Perseroan sepanjang
tahun 2017 menjadi penting untuk dibahas dalam laporan
ini. Selama tahun berjalan, kinerja TASPEN masuk dalam
kategori Sehat AA, yang mana dapat dibuktikan melalui
hasil perhitungan Key Performance Indicator (KPI) program
kerja dengan pencapaian skor sebesar 107,93.
TASPEN menyadari sepenuhnya bahwa kegiatan usaha
Perseroan tak hanya memberikan dampak positif maupun
negatif terhadap masyarakat, tetapi juga terhadap
lingkungan. Oleh karena itu, untuk menyelamatkan alam
dan mencegah terjadinya kerusakan bumi, TASPEN ikut
melestarikan lingkungan melalui pelaksanaan kegiatan
CSR dan bina lingkungan.
Kinerja Ekonomi 2017 [G4-EC1]
Tahun 2017 berhasil ditutup dengan pencapaian yang
memuaskan bagi Perseroan. Sebagai suatu entitas yang
bergerak di bidang finansial, TASPEN berkomitmen untuk
memberikan kontribusi maksimal bagi pertumbuhan
ekonomi nasional dan para pemangku kepentingan, meliputi
konsumen, pemasok, pemerintah, investor, pekerja,
dan masyarakat. Melalui hubungan kerja yang harmonis
dan peningkatan pemberdayaan SDM, TASPEN percaya
akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan. Dampak keberlanjutan dari peningkatan
kinerja Perseroan adalah terpenuhinya kepentingan
pemangku kepentingan secara baik seperti pemegang
saham untuk dividen, negara dari sisi penerimaan pajak
dan masyarakat sekitar terkait alokasi program CSR yang
lebih baik.
Commitment of TASPEN in realizing environmental,
community, and business activity sustainability is supported
by the success in economic performance. Therefore, the
report related to economic performance of the Company
throughout 2017 is a significant matter to be discussed in
this report. During the year, the performance of TASPEN
was in the category of AA Rating which can be proved
through the result of Key Performance Indicator (KPI) work
program with the score achievement of 107.93.
TASPEN fully realizes that the business activities of the
Company have positive and negative impacts to both the
community and environment. Therefore, to preserve nature
and prevent damage to earth, TASPEN also participate in
preserving the environment through implementation of
CSR and community development activities.
2017 Economic Performance [G4-EC1]
The Company managed to close 2017 with satisfying
achievement for the Company. As an entity that engages
in financial sector, TASPEN is committed to provide
maximum contribution for national economic growth
and stakeholders, including consumers, suppliers,
government, investors, employees, and community.
Through harmonious work relation and improvement
of HR empowerment, TASPEN believes that it will be
able to improve the sustainable economic growth.
Sustainable effect of the Company’s performance improve
is the fulfillment of the stakeholders’ interest in a proper
manner, such as dividend for shareholders, tax revenue for
the country, and the surrounding community in relation to
better CSR program allocation.
KINERJA EKONOMI DAN KOMITMEN KEBERLANJUTAN [G4-DMA]Economic Per formance and Susta inab i l i ty Commitment [G4-DMA]
85PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
Keberhasilan TASPEN dalam usaha mencapai tujuan
finansialnya ditunjukkan melalui perolehan laba tahun
berjalan sebesar Rp721,73 miliar atau mencapai 105,41%
dari anggaran tahun 2017. Pencapaian anggaran laba
bersih tersebut diperoleh dari total pendapatan yang
terealisasikan yakni sebesar Rp16,84 triliun atau tercapai
99,37% dari anggaran 2017. Sedangkan beban usaha
terealisasikan sebesar Rp15,87 miliar atau tercapai 98,55%
dari anggaran 2017.
The success of TASPEN in achieving its financial objective
is demonstrated through profit for the year that was
recorded at Rp721.73 billion or reached 105.41% from 2017
budget. The achievement of such income was from total
realized revenue amounting to Rp16.84 trillion or reached
99.37% of 2017 budget. Meanwhile, the operating expenses
were realized at 15.87 billion or reached 98.55% from 2017
budget.
86PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
Nilai Ekonomi yang Dihasilkan, Didistribusikan dan
Ditahan [G4-EC1]
Tabel di bawah ini menunjukkan jumlah nilai ekonomi yang
dihasilkan, didistribusikan dan ditahan yang merupakan
dampak dari aktivitas bisnis TASPEN.
Nilai Ekonomi yang Dihasilkan, Diatribusikan dan Ditahan / Generated, Attributed, and Retained Economic Value
Nilai Ekonomi / Economic ValueJumlah (Rp juta) / Total (Rp million)
2015 2016 2017
Nilai Ekonomi Langsung yang Dihasilkan / Generated Direct Economic Value
Pendapatan / Revenue
Premi dan Iuran / Premiums and Contributions 6.680.766 7.478.282 7.811.270
Hasil Investasi / Investment Income 5.417.620 7.063.273 7.555.755
Pendapatan PSL Pemberi Kerja / PSL Employers Revenue 3.760.215 43.533 669.808
Pendapatan Lain / Other Revenue 171.557 482.327 798.507
Penghasilan Bunga / Interest Income - - -
Keuntungan Selisih Kurs / Exchange Rate Difference Gain - - -
Bagian Laba Bersih Entitas Asosiasi / Portion of Net Profit from Associates 40.798 20.058 64.019
Jumlah Penerimaan Nilai Ekonomi / Total Receipt of Economic Values 15.940.159 15.067.416 16.835.340.
Nilai Ekonomi yang Diatribusikan / Attributed Economic Value
Beban Usaha / Operating Expenses 175.388 669.366 742.240
Beban Kepegawaian / Employee Expenses 768.740 792.283 807.005
Pembayaran kepada Pemegang Saham (Dividen) / Payment to Shareholders (Dividend)
- - -
Pengeluaran untuk Pemerintah (Pajak, Royalti dll) / Contribution to Government (Tax, Royalti, etc.)
(19.538) (114.179) (242.929)
Pengeluaran untuk masyarakat / Contribution to the community 3.904 7.308 9.223
Jumlah Nilai Ekonomi yang Diatribusikan / Total Attributed Economic Value (2.413.916) 1.925.772 2.655.946
Nilai Ekonomi yang Ditahan / Nilai Retained Economic Value 13.024.384 13.293.008 13.972.831
Generated, Distributed, and Retained Economic Value
[G4-EC1]
The following table displays the amount of total generated,
distributed, and retained economic value which was an
impact of the business activities of TASPEN.
DISTRIBUSINILAI EKONOMI [G4-EC1]Economic Va lue D i st r ibut ion [G4-EC1]
87PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
Melalui tabel Nilai Ekonomi yang Dihasilkan,
Didistribusikan, dan Ditahan tersebut, dapat disimpulkan
bahwa kinerja ekonomi TASPEN pada periode tahun
2017 adalah Rp16.835.340 juta untuk nilai ekonomi yang
dihasilkan, Rp9.063.398 juta untuk nilai ekonomi yang
didistribusikan dan tidak terdapat adanya nilai ekonomi
yang ditahan.
Kontribusi Nilai Ekonomi Bagi Masyarakat dan Lingkungan
[G4-EC1] [G4-EC7] [G4-EC8]
Selama tahun 2017, TASPEN telah mendistribusikan
nilai ekonomi langsung kepada lingkungan dan
masyarakat sebesar Rp88.551,52 miliar. Bantuan
Sosial Kemasyarakatan dalam rangka mengentaskan
kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
di lingkungan Perseroan menjadi bantuan terbanyak yang
diberikan TASPEN, yaitu sebesar Rp9,22 miliar, diikuti
dengan pemberian bantuan untuk pengembangan sarana
dan prasarana umum, beasiswa, bantuan kesehatan per
kantor cabang, bantuan sarana ibadah, dan terakhir adalah
pemberian bantuan bencana alam.
Through the table of Generated, Distributed and Retained
Economic Value, it can be concluded that the performance
of TASPEN in 2017 was Rp16,835,340 million for generated
economic value , Rp9,063,398 million for distributed
economic value and there was no retained economic value.
Contribution of Economic Value for the Community and
Environment [G4-EC1] [G4-EC7] [G4-EC8]
During 2017, TASPEN has distributed direct economic
value to the environment and community amounting to
Rp88,551.52 billion. Social Community Assistance in order
to alleviate poverty and improve the community’s welfare
within the Company was the largest amount of assistance
provided by TASPEN which was at Rp9.22 billion, followed
by assistance for public facilities and infrastructures
development, scholarship, medical assistance per branch
office, worship facility assistance and the last one was
natural disaster aid provision.
88PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
Kontribusi Ekonomi Per Sektor [G4-EC1] [G4-EC7] [G4-
EC8]
Sektor / Sector
Pengeluaran kepada Masyarakat dan
Lingkungan / Contribution to the Community and
Environment
Bantuan Pendidikan, Pelatihan dan Beasiswa / Education, Training, and Scholarship Assistance 2.626.424.495
Bantuan Kesehatan / Medical Assistance 3.279.689.728
Bantuan Sarana dan Prasarana Umum / Public Facilities and Infrastructures Assistance 3.037.679.007
Bantuan Sarana Ibadah / Worship Facility Assistance 1.785.500.000
Bantuan Bencana Alam / Natural Disaster Aid 441.954.600
Bantuan Sosial Kemasyarakatan / Social Community Assistance 9.873.390.091
Bantuan Pelestarian Lingkungan / Environmental Preservation Assistance 98.675.250
Economic Contribution Per Sector [G4-EC1] [G4-EC7]
[G4-EC7] [G4-EC8]
04
TASPEN MENJAGAALAM INDONESIATASPEN Preserves Indones ia ' s Nature
90PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
TASPEN berkomitmen untuk menjaga kelestarian
lingkungan dengan mengimplementasikan beberapa
kebijakan untuk menjaga lingkungan mulai dari lingkungan
Perseroan sendiri. Salah satunya adalah menerapkan
kebijakan Kantor Ramah Lingkungan yang berfokus
pada efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber
daya dan energi, seperti penurunan jumlah sampah,
efisiensi penggunaan air, listrik, telepon dan kertas. Para
karyawan TASPEN selalu dianjurkan untuk meminimalisir
penggunaan kertas dan energi sebagai bentuk kepedulian
terhadap kelestarian alam. Kegiatan sederhana ini
diharapkan mampu mendorong kesadaran para karyawan
terhadap lingkungan, dan menerapkan hal tersebut di
wilayah yang lebih besar. Di samping itu, penerapan
kebijakan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman
kepada karyawan akan pentingnya efektivitas dan efisiensi
dalam pemanfaatan sumber daya dan energi yang dimiliki
Perseroan.
Sebagai bentuk tindakan nyata untuk mencapai kinerja
Perseroan secara efektif dan efisien, maka TASPEN
mengeluarkan Surat Edaran Nomor SE - 02/DIR/2016
tentang Penghematan Energi di Lingkungan PT TASPEN
(PERSERO). Setiap karyawan diharus untuk melakukan
langkah-langkah penghematan sebagai berikut:
1. Penggunaan Telepon
a. Kantor Pusat wajib menggunakan IP Phone dalam
kegiatan kedinasan dengan Kantor Cabang Utama/
Kantor Cabang lainnya;
b. Kantor Cabang Utama/Kantor Cabang wajib
menggunakan IP Phone dalam kegiatan kedinasan
dengan Kantor Pusat maupun Kantor Cabang
Utama/Kantor Cabang lainnya.
2. Penggunaan Listrik
a. Mematikan peralatan listrik (komputer, Pendingin
Ruangan / AC, printer, dan sebagainya) apabila
telah selesai bekerja/meninggalkan kantor;
b. Membatasi penggunaan peralatan listrik pada
bagian yang tidak terlalu diperlukan;
c. Penggunaan AC agar temperatur diatur pada suhu
23°C.
TASPEN is committed to maintain nature preservation by
implementing several policies to preserve the environment,
starting from the environment of the Company itself. One
of the policies is by implementing Environmentally-Friendly
Office policy that is focused on efficiency and effectiveness
of resources and energy, such as the decrease of the
number of waste, efficiency of water, electricity, phone
and paper usage. Employees of TASPEN are always
recommended to minimize paper and energy usage as a
form of concern to nature preservation. This simple activity
is expected to encourage the awareness of employees to the
environment, and implement such matter in larger area. In
addition, the implementation of this policy is expected to
provide understanding to employees on the significance
of effectiveness and efficiency in utilizing resources and
energy owned by the Company.
As a form of realization to reach the Company’s performance
in an effective and efficient manner, TASPEN issued the
Circular Letter Number SE - 02/DIR/2016 on Energy
Savings within PT TASPEN (PERSERO). Every employee is
required to perform the following savings measures:
1. Phone Usage
a. Head Office must use IP Phone in official activities
with the other Main Branch Offices/ Branch Offices;
b. Main Branch Offices/Branch Offices must use IP
Phone in official activities with the Head Office and
other Main Branch Offices/Branch Offices.
2. Electricity Usage
a. Turn off electrical equipment (computer, AC, printer,
and so on) when finishing work/leaving office;
b. Limit the use of electrical equipment on parts that
are not too necessary;
c. The temperature of AC to be set on 23°C when used.
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN [G4-14] [G4-15] [G4-EN27], [G4-EN31]Env i ronmenta l Management System [G4-14] [G4-15] [G4-EN27] , [G4-EN31]
91PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN [G4-14] [G4-15] [G4-EN27], [G4-EN31]Env i ronmenta l Management System [G4-14] [G4-15] [G4-EN27] , [G4-EN31]
3. Penggunaan Air
a. Penggunaan air hanya untuk keperluan dinas dan
digunakan secara hemat/efisien;
b. Mematikan kran air apabilan telah selesai
digunakan;
c. Mengganti kran air yang sudah aus / rusak.
4. Keamanan dan Pemeliharaan
a. Menyediakan sarana alat pemadam kebakaran
(APAR) sesuai kebutuhan;
b. Melakukan kontrol terhadap fungsi peralatan fire
alarm, smoke detector, dan sprinkle;
c. Melakukan kontrol pemeliharaan terhadap genset
dengan menghidupkan mesin minimum 3 (tiga) hari
sekali selama 30 (tiga puluh) menit;
d. Melakukan kontrol terhadap fungsi dan kondisi
hidrant serta segera memperbaiki/menggantinya
apabila terjadi kerusakan;
e. Memastikan unit Uninteruptible Power Supply
(UPS) hanya untuk men-supply arus ke peralatan
komputer dan printer;
f. Melakukan latihan pemadam kebakaran minimum 2
(dua) kali dalam setahun dan berkoordinasi dengan
Dinas Pemadam Kebaran setempat.
5. Pemeliharaan Tanah dan Bangunan
a. Melakukan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB) secara tepat waktu;
3. Water Usage
a. Water is used only for official necessities and used
frugally/efficiently;
b. Turn off water faucet when finish using it;
c. Change the damaged/worn out water faucet.
4. Safety and Maintenance
a. Provide fire extinguisher equipment (APAR)
according to necessities;
b. Control the function of fire alarm, smoke detector,
and sprinkle equipment;
c. Maintenance control on generator set by turning on
the machine for the minimum of once every 3 (three)
days for 30 (thirty) minutes;
d. Control the function and conditions of hydrant as
well as fixing/replacing it if there is damage;
e. Ensure that the Uninterruptible Power Supply (UPS)
only supply the electrical flow to computer and
printer equipment;
f. Organize fire extinguishing training for the minimum
of 2 (two) times a year and coordinate with the local
Fire Extinguisher Office.
5. Maintenance of Land and Buildings
a. Conduct payment of Land and Building Tax (PBB) in
a timely manner;
92PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
b. Conduct Extension of Right of Building Utilization
(HGB) of office land building and official residence in
a timely manner.
6. Submit the phone, electricity and water usage efficiency
of the relevant year compared to the previous year to the
Logistics and Maintenance Division on January of the
subsequent year.
The comparison table of energy and resources usage
realization such as phone, water and electricity in
PT TASPEN (PERSERO) in 2016 and 2017.
Based on the table above, it can be concluded that the
usage of energy and resources, such as phone, water, and
electricity in PT TASPEN (PERSERO) decreased by 6.38%
from the cost of the energy and resources usage in 2016
which was recorded at Rp5.04 billion into Rp4.74 billion
in 2017. This is an evidence that the Company earnestly
strives to preserve nature and environment through energy
savings within the working environment of TASPEN.
Selain menerapkan kebijakan Kantor Ramah Lingkungan,
TASPEN juga memberlakukan program paperless dalam
rangka melakukan penghematan kertas. Perseroan
senantiasa menggunakan kertas standar 80 gram dan
meminimalisasi pembuatan memo menggunakan kertas
dengan beralih ke aplikasi berbasis web. Selain itu,
Perseroan menggunakan alat-alat elektronik yang hemat
listrik dan air juga telah diterapkan di kantor pusat dan
kantor cabang. Sebagai bentuk sosialisasi penghematan
listrik, Perseroan melakukan kampanye dan sosialisasi
hemat energi melalui poster di seluruh kantor cabang
Perseroan.
In addition to the implementation of Environmentally-
Friendly Office, TASPEN also imposes paperless program
in order to save paper. The Company always uses the
standard 80 gram paper and minimizes the creation of
memo using paper by switching to web-based application.
Moreover, the Company uses electricity-saving and water-
saving electronic equipment that has been implemented
in head office and branch offices. As a form of electricity-
saving dissemination, the Company performs campaign
and dissemination on saving energy through posters
throughout branch offices of the Company.
PROGRAM PAPERLESSPaper less Program
b. Melakukan perpanjangan Hak Guna Bangunan
(HGB) tanah gedung kantor dan rumah dinas secara
tepat waktu.
6. Menyampaikan laporan efisiensi penggunaan telepon,
listrik, dan air tahun berkenaan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya kepada Divisi Logistik dan
Pemeliharaan pada bulan Januari tahun berikutnya.
Berikut adalah tabel perbandingan realisasi penggunaan
dana energi dan sumber daya seperti telepon, air, dan
listrik di PT TASPEN (PERSERO) pada tahun 2016 dan 2017
Pembayaran / Payment 2016 2017
Air / Water 313.566.646 356.155.412
Telepon / Phone 588.217.974 330.231.632
Listrik / Electricity 4.139.496.743 4.052.509.512
Jumlah / Total 5.041.281.363 4.738.896.556
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan energi dan sumber daya seperti telepon,
air, dan listrik di PT TASPEN (PERSERO) mengalami
penurunan sebesar 6,38% dari biaya penggunaan energi
dan sumber daya di tahun 2016 yakni sebesar Rp5,04 miliar
menjadi Rp4,74 miliar di tahun 2017. Hal tersebut dapat
menjadi bukti bahwa Perseroan benar-benar berupaya
untuk menjaga alam dan lingkungan melalui penghematan
energi di lingkungan kerja TASPEN.
05
TASPEN MEMBANGUNPRAKTIK KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA TERBAIKTASPEN Deve lops the Best Occupat iona l Hea l th and Sa fe ty Pract i ce
94PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
Sistem Kesehatan dan Keselamatan KerjaSebagai bentuk jaminan kesehatan dan keselamatan kerja, seluruh karyawan Perseroan dilindungi dan diikutsertakan dalam program asuransi kesehatan wajib melalui Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Asuransi Kesehatan Tambahan melalui Asuransi Kesehatan Komersial (Non-BPJS), serta mendapat bantuan biaya melahirkan dan bantuan pembelian kacamata.
Adapun manfaat yang diberikan dari Asuransi Kesehatan Tambahan adalah sebagai berikut:1. Jaminan Rawat Jalan;2. Jaminan Rawat Inap;3. Tunjangan kecelakaan diri (meninggal dunia dan cacat
tetap total); serta4. Santunan duka.
Mayoritas kegiatan karyawan berada di dalam gedung bangunan, maka program K3 Perseroan dijalankan dengan lebih menitikberatkan pada pelaksanaan program dasar untuk mencegah risiko kecelakaan kerja dan memastikan kesehatan pegawai. Salah satunya dengan mengadakan latihan evakuasi dalam keadaan darurat. Perseroan juga menerapkan program standar keselamatan kerja di lingkungan perkantoran dengan menyiapkan peralatan dasar keselamatan yang memadai. Dengan memperhatikan semua aspek tersebut, maka pada tahun 2017 tidak terjadi kecelakaan kerja atau zero accident.
Jenis dan Tingkat Kecelakaan Kerja [G4-LA6]Penerapan sistem K3 yang baik merupakan upaya mitigasi Perseroan terhadap tingkat kecelakaan kerja yang terjadi dalam kegiatan sehari-hari.
Selama tahun 2017 tidak terdapat adanya laporan kecelakaan kerja baik dalam klasifikasi ringan, sedang, berat dan fatal yang menyebabkan kematian.
Membentuk K3 Sebagai Budaya TASPEN senantiasa berupaya untuk mendukung terciptanya Budaya K3 dalam pelaksanaan kegiatan operasional Perseroan melalui berbagai program, di antaranya:a. Penyediaan peralatan tanggap darurat di Kantor Pusat,
Perwakilan, Cabang hingga Unit Layanan;
b. Mengadakan evaluasi keamanan dan kelayakan gedung secara berkala;
c. Mengadakan simulasi tanggap darurat di Kantor Pusat, Kantor Wilayah, Cabang hingga Unit Layanan. Untuk status kantor yang di luar kepemilikan Perseroan (tenant) kegiatannya mengikuti pengelola gedung.
Sistem Kesehatan dan Keselamatan KerjaAs a form of occupational health and safety assurance, all employees of the Company are protected and included in obligatory health insurance program through Social Insurance Administration Agency (BPJS) Program and Additional Health Insurance through Commercial Health Insurance (Non-BPJS), as well as childbirth cost assistance and eyeglasses purchase assistance.
Benefits provided from Additional Health Insurance are as follows:1. Outpatient Insurance;2. Inpatient Insurance;3. Personal Accident Insurance (Pass Away and total
permanent disability); as well as4. Bereavement payment.
The majority of employees’ activity is inside of the office building, hence OHS program of the Company is carried out by emphasizing on implementation of basic program to prevent occupational accident risk and assure the health of employees. One of the means is by conducting evacuation drill in emergency situation. The Company also implements occupational health standard program within the office by providing adequate basic safety equipment. Through considering such aspects, there were no occupational accidents or zero accidents in 2017.
Type and Rate of Occupational Accident [G4-LA6]Implementation of good OHS system is the mitigation effort of the Company against occupational accident rate in daily activities.
During 2017, there were no occupational accidents in the classification of light, medium, severe and fatal that causes death.
Establishing OHS as CultureTASPEN always make efforts to support the creation of OHS Culture in the implementation of operational activities of the Company through various programs, among others:a. Emergency response equipment provision in Head
Office, Representative Office, Branch Office to Service Unit;
b. Organizing safety and feasibility of building evaluation periodically;
c. Organizing emergency response simulation in Head Office, Regional Offices, Branch Offices and Service Units. For the status of tenant outside of the ownership of the Company, the activities follow the building management.
SISTEM KESEHATANDAN KESELAMATAN KERJAOccupat iona l Hea l th and Sa fe ty System
06
TASPEN TUMBUH BERSAMA MASYARAKATTASPEN Grows Together w i th Commun i ty
96PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
Sebagai BUMN yang bergerak di bidang penyediaan
asuransi sosial Aparatur Sipil Negara (PNS), TASPEN
menyadari pentingnya untuk berperan aktif dalam
memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha
golongan ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat. Hal
tersebut sesuai dengan yang tercantum dalam Undang-
Undang Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik
Negara Pasal 2 ayat (1) huruf e.
Pelaksanakan tanggung jawab sosial TASPEN terhadap
pengembangan sosial dan kemasyarakatan melalui
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
merupakan bentuk implementasi dari Peraturan Menteri
BUMN Nomor: PER-09/MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015
tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan
Badan Usaha Milik Negara.
As a SOE engaging in the sector of Civil Servant (PNS) social
insurance provision, TASPEN realizes the importance to
play an active role in providing guidance and assistance to
entrepreneurs that are included in weak economy group,
cooperatives and the community. This is in accordance with
the content stipulated in Law Number 19 of 2003 on State-
Owned Enterprises Article 2 paragraph (1) letter e.
Implementation of TASPEN social responsibility to social
and community development through Partnership and
Community Development Program (PKBL) is one of the
forms of implementation from the Regulation of the
Minister of SOE Number: PER-09/MBU/07/2015 dated
July 3, 2015 on Partnership Program and Community
Development Program of State-Owned Enterprises.
Dalam melakukan pengelolaan PKBL, TASPEN membentuk
sebuah unit kerja PKBL sebagaimana yang tertuang dalam
Peraturan Direksi Nomor: PD-08/DIR/2017 tanggal 10
Februari 2017 tentang Struktur Organisasi PT TASPEN
(PERSERO). Hingga tahun 2017, pelaksana kegiatan PKBL
di PT TASPEN (PERSERO) adalah sebagai berikut:
• MelaksanakanProgramKemitraan
• MelaksanakanProgramBinaLingkungan
In performing PKBL management, TASPEN established a
PKBL work unit as stipulated in the Regulation of the Board
of Directors Number: PD-08/DIR/2017 dated February 10,
2017 on Organization Structure of PT TASPEN (PERSERO)..
As of 2017, implementation of PKBL activities in PT TASPEN
(PERSERO) is as follows:
• OrganizingPartnershipProgram
• OrganizingCommunityDevelopmentProgram
DASAR PELAKSANAAN PROGRAM
STRUKTUR PENGELOLAAN PKBL [G4-38]
Bas i s o f P rogram Implementat ion
PKBL Management St ructure [G4-38]
97PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
Program Kemitraan
Pada tahun 2017, TASPEN menyelenggaran Program
Kemitraan sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan
Menteri BUMN No. PER-02/MBU/7/2017 tanggal 5 Juli 2017
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Badan
Usaha Milik Negara No.PER-09/MBU/7/2015 tentang
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Badan Usaha
Milik Negara. Berikut ini merupakan daftar Sektor Usaha
Mitra Binaan TASPEN beserta perbandingan anggaran
dan realisasi dana tahun 2016, triwulan IV tahun 2016, dan
tahun 2017:
Dalam Juta Rupiah / In Million Rupiah
Uraian / Description Realisasi 2017 /2017 Realization
RKAP 2017 /2017 RKAP
Realisasi 2016 /2016 Realization
% Pencapaian 2017 / 2017 Achievement
%
% Perubahan /Change %
Penyaluran Dana / Fund Distribution
a. Pinjaman Modal / Capital Loan 65.548,00 45.200,00 44.340,48 145,02 47,83
b. Hibah / Grant 1.285,68 1.550,00 637,06 82,95 101,82
Sub Jumlah / Sub-Total 66.833,68 46.750,00 44.977,54 142,96 48,59
Biaya Operasional / Operational Cost 120,39 - 294,90 - (59,18)
JUMLAH / TOTAL 66.954,07 46.750,00 45.272,43 143,22 47,89
Sumber: Unit PKBL / Source: PKBL Unit
Bantuan Bina Lingkungan
Adapun Bantuan Bina Lingkungan TASPEN meliputi 7
(tujuh) objek bantuan, yaitu:
1. Bantuan pendidikan, dapat berupa pendidikan,
pelatihan, dan beasiswa;
2. Bantuan peningkatan kesehatan;
3. Bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana
umum;
4. Bantuan sarana ibadah;
5. Bantuan korban bencana alam; dan/atau
6. Bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka
mendekatkan kepada peserta, baik peserta aktif
maupun peserta pensiun.
Partnership Program
In 2017, TASPEN organized Partnership Program as
stipulated in Regulation Minister of SOE No. PER-02/
MBU/7/2017 dated July 5, 2017 on the Second Amendment
on the Regulation of the Minister of State-Owned Enterprise
No. PER-09/MBU/7/2017 on Partnership and Community
Development Program of State-Owned Enterprises. The
following is the list of Business Sector of Fostered Partner
of TASPEN as well as comparison of 2016 budget and fund
realization, quarter IV of 2016 and 2017:
Community Development Assistance
There are 7 (seven) assistance objects of the Community
Development Assistance of TASPEN, namely:
1. Education assistance, which can be in the form of
education, training, and scholarship;
2. Health improvement assistance;
3. Public infrastructures and/or facilities development
assistance;
4. Worship facility assistance;
5. Natural disaster victim aid; and/or
6. Social community assistance in order to be closer to
the participants, both active participants and retired
participants.
ANGGARAN DAN REALISASIPROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGANBudget and Rea l i zat ion o f Par tnersh ip and Communi ty Deve lopment Program (PKBL) [G4-EC7]
98PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
The target of Community Development Program is the
surrounding community of TASPEN with assistance that
empowers the community, which is expected to create
harmonious and mutually-beneficial relationship, namely
by the creation of conducive condition for the continuity
of business activities and safeguarding of the Company’s
assets. Moreover, Community Development Program
is also conducted in order to draw the Company closer
to the participants, both active participants and retired
participants.
The realization of TASPEN Community Development fund
distribution as of 2016 and 2017 is as follows [G4-EC7]
Education Assistance
Education and Training
TASPEN provides training to Indonesian Civil Servant Corps
(Korpri) members, namely Civil Servants (PNS) who will
enter Post-Employment period. The training is held in
cooperation with Central Korpri Administrator, in which
participants are selected from each Province.
Total scholarships disbursed in 2017 were
Rp2,325,799,047.00, increased by 14.5% compared 2016
that amounted to Rp2,030,824,930.00. The increase was
due to the addition of education and training activities.
Other Supporting Aid in Education is, among others:
1. Purchase of Laptop and Computer for SMAN
Lubuklinggau.
2. Book Procurement at Jabal Arafah Mosque, Batam.
3. BUMN Hadir untuk Negeri in Siswa Mengenal Nusantara
activity.
Sasaran Program Bina Lingkungan adalah masyarakat
yang tinggal di sekitar TASPEN dengan sifat bantuan
untuk pemberdayaan masyarakat, sehingga diharapkan
terciptanya pola hubungan yang harmonis dan bersifat
mutualisme (saling menguntungkan) yaitu dengan
terciptanya iklim yang kondusif bagi kelangsungan kegiatan
usaha dan pengamanan aset Perseroan. Di samping itu,
Program Bina Lingkungan juga dilakukan dalam rangka
mendekatkan Perseroan dengan peserta, baik peserta aktif
maupun peserta pensiun.
Berikut realisasi penyaluran dana Bina Lingkungan
TASPEN sampai dengan 2016 dan tahun 2017 [G4-EC7]
No Uraian / Description Sampai dengan Tahun 2016 / Until 2016
Sampai dengan Triwulan IV Tahun 2017 / Until Quarter IV
of 2017
1 Bantuan Pendidikan Pelatihan dan Beasiswa / Education Training and Scholarship Assistance 2.030.824.930 2.626.424.495
2 Bantuan Peningkatan Kesehatan / Health Improvement Assistance 1.591.322.598 3.279.689.728
3 Bantuan Sarana dan Prasarana Umum / Public Facilities and Infrastructures Assistance 2.372.545.549 3.037.679.007
4 Bantuan Sarana Ibadah / Worship Facilities Assistance 4.373.902.500 1.785.500.000
5 Bantuan Korban Bencana Alam / Natural Disaster Victim Aid 428.103.950 441.954.600
6 Bantuan Sosial Kemasyarakatan / Social Community Assistance 7.307.579.261 9.873.390.091
Bantuan Pendidikan
Pendidikan dan Pelatihan
TASPEN memberikan pelatihan kepada anggota Korpri,
yakni para PNS yang akan memasuki masa Purna Bhakti.
Pelaksanaan pelatihan bekerja sama dengan Pengurus
Korpri Pusat dimana pesertanya diambil dari masingmasing
Provinsi.
Total Bantuan Pendidikan yang disalurkan pada tahun
2017 adalah sebesar Rp2.325.799.047,00, naik 14.5%
dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp2.030.824.930,00.
Naik karena adanya penambahan kegiatan pendidikan dan
pelatihan.
Bantuan Penunjang Pendidikan Lainnya, antara lain:
1. Pembelian Laptop dan Komputer SMAN Lubuklinggau.
2. Pengadaan Buku di Masjid Jabal Arafah Batam.
3. BUMN Hadir untuk Negeri dalam kegiatan Siswa
Mengenal Nusantara.
99PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
4. Sponsorship Universitas Gadjah Mada.
5. BUMN Hadir di Kampus Universitas Hasanuddin
Makassar.
6. Bantuan Dana untuk Ikatan Komite Audit Indonesia
(IKAI).
7. Pengadaan Komputer untuk Pondok Pesantren Al-
Istiqomah Wungu Madiun.
8. Pembekalan ASN Anggota KORPRI 2017 di Bogor.
9. Pengadaan Komputer untuk SMPN 12 Surakarta.
10. Pengadaan Buku untuk Taman Baca SD di Bengkulu.
Beasiswa
Selain mengadakan Pendidikan dan Pelatihan, pada tahun
2017 Perseroan juga telah menyalurkan Beasiswa kepada:
1. Mahasiswa Universitas Gorontalo sebanyak 20
mahasiswa.
2. Mahasiswa Universitas Hasanuddin sebanyak 17
mahasiswa.
3. Mahasiswa Universitas Tanri Abeng sebanyak 3 (tiga)
mahasiswa.
4. Siswa SMPN 1 Solo sebanyak 3 (tiga) siswa.
5. Siswa SD Parepare sebanyak 3 (tiga) siswa.
6. Siswa SMPN 6 Makassar sebanyak 6 (enam) siswa.
TASPEN juga memberikan beberapa bantuan penunjang
pendidikan lainnya, antara lain:
1. Pembelian Laptop dan Komputer SMAN Lubuklinggau.
2. Pengadaan Buku di Masjid Jabal Arafah Batam.
3. BUMN Hadir untuk Negeri dalam kegiatan Siswa
Mengenal Nusantara.
4. Sponsorship Universitas Gadjah Mada.
5. BUMN Hadir di Kampus Universitas Hasanuddin
Makassar.
6. Bantuan Dana untuk Ikatan Komite Audit Indonesia
(IKAI).
7. Pengadaan Komputer untuk Pondok Pesantren Al-
Istiqomah Wungu Madiun.
8. Pembekalan ASN Anggota KORPRI 2017 di Bogor.
9. Pengadaan Komputer untuk SMPN 12 Surakarta.
10. Pengadaan Buku untuk Taman Baca SD di Bengkulu.
Bantuan Kesehatan
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun TASPEN
yang ke-55 dan sebagai bentuk rasa syukur, TASPEN
telah melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial yang terkait
dengan kesehatan masyarakat secara serentak, baik di
4. Sponsorship of Gadjah Mada University.
5. BUMN Hadir untuk Negeri at Hasanuddin University,
Makassar, Campus.
6. Donation for the Indonesian Audit Committee
Association (IKAI).
7. Computer Procurement for Pondok Pesantren Al-
Istiqomah Wungu Madiun.
8. Briefing of ASN KORPRI Member 2017 in Bogor.
9. Computer Procurement for SMPN 12 Surakarta.
10. Book Procurement for Taman Baca SD in Bengkulu.
Scholarship
In 2017, aside from organizing Education and Training, the
Company has distributed Scholarship for:
1. Gorontalo University Students for 20 students.
2. Hasanuddin University Students for 17 students.
3. Tanri Abeng University for 3 (three) students.
4. 3 (three) students of SMPN 1 Solo.
5. 3 (three) students of SD Parepare.
6. 6 (six) students of SMPN 6 Makassar.
TASPEN also provides several supporting education
assistance, among others:
1. Purchase of Laptop and Computer for SMAN
Lubuklinggau.
2. Book Procurement in Jabal Arafah Mosque, Batam.
3. SOE Present for the Country in Students Know
Archipelago activities.
4. Sponsorship of Gadjah Mada University.
5. SOE Present for the Country in Hassanudin University
College in Makassar.
6. Fund Assistance for Indonesian Institute of Audit
Committee (IKAI).
7. Computer Procurement for Al-Istiqomah Wungu
Boarding School, Madiun.
8. ASN Training for 2017 KORPRI Members in Bogor.
9. Computer Procurement for SMPN 12 Surakarta.
10. Book Procurement for Elementary School Public
Reading Room in Bengkulu..
Medical Assistance
In order to commemorate 55 TASPEN Anniversary and as a
form of gratitude, TASPEN has conducted social activities
related to community’s health simultaneously, both in head
office and branch offices in Indonesia. The activities include
100PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
kantor pusat maupun di seluruh kantor cabang di Indonesia.
Kegiatan yang diadakan mencakup penyediaan sarana dan
prasarana, tenaga medis, obat-obatan dan alat kesehatan.
Selain itu, pada tahun 2017 PT TASPEN (PERSERO) juga
memberikan bantuan sarana kesehatan berupa mobil
Ambulance sebanyak 5 (lima) Unit Mobil Ambulance
untuk wilayah: Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Bone,
Kabupaten Enrekang, Bangka Belitung dan Surakarta.
Pengembangan Sarana dan Prasarana Umum
TASPEN telah melaksanakan penyaluran bantuan
pengembangan sarana dan prasarana umum pada 2017,
dengan perinciannya sebagai berikut:
1. Bantuan Pembangunan Pasar Pharaa dan Pasar
Mama Papua.
2. Bantuan Pembangunan Taman Kota 99 di Tarakan
Kalimantan Utara.
3. Bantuan Bedah Sekolah sebanyak 10 sekolah yaitu:
a. Wilayah KC Lampung
b. Wilayah KC Kediri
c. Wilayah KCU Medan
d. Wilayah KC Pematang Siantar
e. Wilayah KCU Semarang
f. Wilayah KCU Surabaya
g. Wilayah KC Manado
h. Wilayah KCU Makassar
i. Wilayah KC Palangkaraya
j. Wilayah KC Bogor
Bantuan Sarana Ibadah
Sepanjang tahun 2017, TASPEN telah menyalurkan bantuan
sarana ibadah guna meningkatkan sarana ibadah di
antaranya disalurkan ke Masjid/Mushola, Gereja, dan Pura,
yang tersebar di seluruh wilayah kerja kantor TASPEN dan
sekitarnya. Adanya bantuan tersebut diharapkan mampu
membuat umat ataupun jemaah merasa lebih nyaman dan
khusyuk dalam beribadah.
Bantuan Korban Bencana Alam
Setiap tahunnya, TASPEN secara rutin menyalurkan
bantuan kepada korban bencana alam sebagai bentuk
kepedulian kepada mereka yang telah tertimpa musibah.
Bantuan bencana alam pada tahun 2017 disalurkan ke
lokasi-lokasi berikut:
1. Bencana Alam Tanah Longsor Desa Songan Kintamani
Bali.
2. Bencana Alam Tanah Longsor Kabupaten Limapuluh
Kota, Sumatera Barat.
facilities and infrastructures procurement, medical staff,
medicines and medical equipment.
In addition, PT TASPEN (PERSERO) also provided health
facilities in the form 5 (five) Units of Ambulance in 2017. The
Ambulances were for the following regions: Bulukumba
Regeny, Bone Regency, Enrekang Regency, Bangka
Belitung and Surakarta.
Public Facilities and Infrastructures Development
TASPEN has conducted the distribution of public facilities
and infrastructures development assistance in 2017, with
the following details:
1. Assistance for the Construction of Pharaa Market and
Mama Papua Market
2. Assistance for the Construction of City Park 99 in
Tarakan, North Kalimantan.
3. Assistance of School Renovation for 10 schools,
namely:
a. Lampung Branch Office Region
b. Kediri Branch Office Region
c. Medan Branch Office Region
d. Pematang Siantar Branch Office
e. Semarang Branch Office Region
f. Surabaya Branch Office Region
g. Manado Branch Office Region
h. Makassar Branch Office Region
i. Palangkaraya Branch Office Region
j. Bogor Branch Office Region
Worship Facility Assistance
Throughout 2017, TASPEN has distributed worship facility
assistance in order to improve worship facilities, among
others distributed to Mosques/Mushola, Churches, and
Hindu Temple, throughout operational area of TASPEN
and its surrounding. The assistance is expected to make
religious people to be more comfortable and solemn in
their prayers.
Natural Disaster Victim Aid
Every year, TASPEN distributes aid to natural disaster
victim routinely as a form of concern to those that are
stricken by disaster. Natural disaster aid in 2017 was
distributed to the following locations:
1. Landslide Disaster in Songan Village, Kintamani, Bali.
2. Landslide Disaster in Limapuluh Regency, West
Sumatera.
101PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
3. Bencana Alam Gunung Sinabung Sumatera Utara.
4. Bencana Alam Gunung Agung Bali.
5. Bencana Alam Tanah Longsor dan Banjir di Kabupaten
Pacitan Jawa Timur.
6. Bencana Alam Banjir di Aceh Utara.
7. Bencana Alam Gempa Bumi di Tasikmalaya.
Bantuan Sosial Kemasyarakatan
Dalam rangka mendekatkan kepada peserta, baik peserta
aktif maupun peserta pensiun, TASPEN dalam setiap
kesempatan Hari Raya Keagamaan maupun peringatan
Hari Kemerdekaan RI, selalu memberikan bantuan sosial
sebagai bentuk tanggung jawab Perseroan kepada peserta.
Bakti sosial yang dilakukan selama tahun 2017 adalah
sebagai berikut:
1. Pembagian Sembako dan Pasar Murah dalam rangka
Hari Raya Idul Fitri, Hari Natal, Hari Kemerdekaan,
pelaksanaannya dilaksanakan di sekitar lingkungan
kantor cabang di seluruh Indonesia, sasaran pembeli
bagi PNS golongan 1 s/d 3, sedangkan sembako gratis
dibagi untuk warga yang kurang mampu di lingkungan
sekitar kantor;
3. Mount Sinabung Eruption, North Sumatera.
4. Mount Agung Eruption, Bali.
5. Landslide and Flood Natural Disaster in Pacitan
Regency, East Java.
6. Flood Natural Disaster in North Aceh.
7. Earthquake Natural Disaster in Tasikmalaya.
Social Community Assistance
In order to draw closer to participants, both active
participants and retired participants, TASPEN always
provides social assistance during Religious Holiday and
Independence Day of the Republic of Indonesia as a form of
Corporate social responsibility to participants.
Social service conducted in 2017 was as follows:
1. Distribution of Groceries and Cheap Market in Eid al-
Fitr Day, Christmas Day, and Independence which
was conducted in the surrounding region of branch
offices throughout Indonesia. The target buyer was
for PNS Level 1 to 3, and the free groceries were for
the underprivileged people in the surrounding of the
offices;
102PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
2. Mengadakan acara mudik gratis dalam rangka
menyambut Hari Raya Idul Fitri sebanyak 25 bus
dengan tujuan kota, Cirebon, Purwokerto, Semarang,
Yogyakarta Solo dan Madiun. Peserta mudik terdiri dari
Pensiunan PNS, PNS Aktif dari golongan 1 s/d 3 dan
warga kurang mampu di sekitar lingkungan kantor;
3. Santunan bagi anak yatim/piatu panti asuhan;
4. Bedah rumah Veteran dan rumah masyarakat tidak
mampu di lingkungan kantor cabang.
2. Organized free homecoming to commemorate Eid al-
Fitr Day with 25 buses with the destination cities of
Cirebon, Purwokerto, Semarang, Yogyakarta, Solo,
and Madiun. Homecoming participants consist of PNS
Retiree, Active PNS from level 1 to 3 and underprivileged
people in the surrounding of the offices;
3. Donation for orphans of orphanage.
4. Veteran house renovation and underprivileged people’s
house in the branch office environment.
TASPEN SEPENUH HATI MELAYANI PESERTATASPEN Who lehear ted ly Serves the Par t i c ipants
07
104PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
Sebagai bagian terpenting dari mata rantai usaha
Perseroan. TASPEN senantiasa berupaya memperbaiki
standardisasi pelayanan kepada peserta agar dapat
memberikan pelayanan yang prima kepada seluruh peserta
dan juga meningkatkan kesadaran semua karyawan untuk
memberikan pelayanan yang ramah dan sopan kepada
setiap peserta.
Kebutuhan informasi peserta menjadi priotitas bagi
Perseroan. Untuk itu, kebutuhan informasi maupun setiap
keluhan peserta yang disampaikan akan diproses secara
cepat dan tepat dalam rangka memberikan kelengkapan
informasi maupun solusi penyelesaian keluhan.
Perseroan memberi kemudahan dan perlindungan kepada
peserta untuk memenuhi kebutuhan informasi maupun
pelayanan dengan melakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Setiap karyawan atau unit kerja terkait harus
memberikan informasi yang jelas dan lengkap terkait
proses klaim kepada setiap peserta.
2. Mencantumkan nomor telepon pusat pelayanan (call
center) maupun alamat situs Perseroan dalam setiap
media promosi produk Perseroan kendaraan bermotor.
As a company that engages in retirement fund management
and social security, the Company places the participants
as the most significant elements of the Company’s
business chain. TASPEN strives to improve its services
standardization to the employees in order to provide prime
services to the members and improves the employees’
awareness to provide friendly and polite services to the
members.
The demand for information for the members and future
members is the Company’s priority. Therefore, any
demand for information or participant’s complaints will be
processed immediately and accordingly to provide complete
information or solution for the complaints.
The Company provide easiness and protection to the
participants to fulfill the needs of information and services
by conducting the following steps:
1. Each employee or related work unit shall provide clear
and complete information related to claim process to
each employee.
2. Including the Company’s call center and website in
every media of product promotion of the Company.
105PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
3. Providing participant service center with number 1 500
919 or via www.taspen.co.id in contact us menu, or via
e-mail to [email protected].
4. Customer Care & Services Officer in every branch office
of the Company who are ready to help participants.
The Company’s commitment to protecting the rights of
participant has significantly impacted the Company’s
business development. The level of trust of community to
the Company is increasing.
For the Company, satisfaction is the priority, thus rights
of participant which consist of comfortable, security, and
safety in using the Company’s service; rights to be treated
properly and honestly and not discriminating; rights to
obtain compensation and reimbursement; and others,
always be fulfilled by the Company.
Participants Complaints Handling [G4-PR8]
To provide the best service to the participants, the Company
strives to monitor each complaint filed by the customers.
Participants’ complaints handling and settlement are
conducted through Customer Services in both the Head
Office and branch offices, in coordination with related work
units. Participants may file their complaints through a
number of media offered by the Company to accelerate and
ease the filing, such as:
3. Menyediakan pusat pelayanan peserta dengan nomor 1
500 919 atau dapat melalui alamat situs www.taspen.
co.id pada menu hubungi kami, atau dapat melalui
email [email protected].
4. Di setiap kantor cabang Perseroan terdapat Customer
Care & Services Officer yang siap membantu melayani
setiap peserta.
Komitmen Perseroan dalam melindungi hak peserta telah
memberi dampak yang besar bagi perkembangan bisnis
Perseroan. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
Perseroan semakin meningkat.
Bagi Perseroan, kepuasan merupakan yang utama sehingga
hak peserta yang terdiri atas kenyamanan, keamanan dan
keselamatan dalam penggunaan jasa Perseroan; hak untuk
diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta
tidak diskriminatif; hak untuk mendapatkan kompensasi,
ganti rugi dan penggantian; dan lainnya, senantiasa
dipenuhi oleh Perseroan.
Penanganan Keluhan Peserta [G4-PR8]
Untuk memberikan pelayanan terbaik kepada peserta,
Perseroan senantiasa memperhatikan setiap keluhan yang
datang. Penanganan dan penyelesaian keluhan peserta
dilakukan melalui unit kerja Customer Care & Services di
Kantor Pusat maupun Customer Care & Services Officer
di setiap kantor cabang dengan koordinasi unit kerja
terkait. Peserta dapat menyampaikan keluhannya melalui
berbagai media yang telah disediakan oleh Perseroan
untuk mempercepat dan mempermudah peserta dalam
menyampaikan keluhannya, yaitu sebagai berikut :
Jenis Media / Type of Media Keterangan / Description
Website www.taspen.co.id
Facebook Fanpage taspen.kita
Twitter @taspenkita
Email [email protected]
Call Center 1 500 919
106PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
Selama tahun 2017, jumlah keluhan maupun permintaan
informasi peserta yang diterima oleh Perseroan sebanyak
13.890, naik 22,63% dibanding tahun 2016 sebanyak 11.327
keluhan dan permintaan informasi, baik melalui call
center, e-mail maupun media lainnya. Seluruh permintaan
informasi yang masuk telah ditindaklanjuti oleh Perseroan.
Sementara itu, sebanyak 1.051 keluhan peserta telah masuk
dan ditindaklanjuti oleh Perseroan sepanjang tahun 2017.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 110,62%
dari jumlah keluhan pada 2016 sebanyak 499 keluhan. Dari
total keluhan peserta di tahun 2017, 68,51% di antaranya
disampaikan melalui layanan call center, 27,40% melalui
email, 4,09% melalui media sosial dan sisanya melalui walk
in di kantor cabang, surat ke kantor pusat, dan media cetak.
Keluhan yang telah disampaikan oleh peserta menjadi
masukan bagi Perseroan dalam melakukan perbaikan
demi perbaikan untuk dapat memberikan pelayanan yang
terbaik bagi pesertanya.
During 2017, there were 13,890 complaints and information
requests from the participants received by the Company,
increased by 22.63% compared to 2016 of 11,327 complaints
and information requests, either through call center, e-mail
or other media. All received requests have been followed-
up by the Company.
Meanwhile, 1,051 complaints from participants have been
followed up by the Company in 2017. The number has
increased by 110.62% compared to 499 in 2016. Of the total
complaints of participants in 2017, 68.51% of them delivered
via call center service, 27.40% via email, 4.09% via social
media and the rest were through walk in at branch offices,
letters to head office, and print media. Complaints that
have been submitted by the participants become valuable
inputs for the Company in making improvements to provide
the best service for its participants.
08
INDEX KONTEN GRIGRI Content Index
108PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
INDEX ISI GRI 64* [G4-32]GRI 64* Content Index [G4-32]
Indeks / Index Uraian / Description Halaman / Page
Strategi dan Analisis / Strategy and Analysis
G4-1 Sambutan Dewan Komisaris dan Direksi / Statement of the Board of Commissioners and Board of Directors 5
G4-2 Deskripsi risiko, peluang dan dampak / Decription of risk, opportunity and impact 55
Profil Organisasi / Organization Profie
G4-3 Nama organisasi / Name of the organization 10
G4-4 Bidang usaha, produk, dan layanan jasa / Business Lines, Products, and Services 10
G4-5 Lokasi kantor pusat / Head office location 10
G4-6 Jumlah tempat beroperasi / Total operating locations 10
G4-7 Kepemilikan saham dan bentuk hukum / Share ownership and legal entity 10 & 50
G4-8 Pasar terlayani / Market Served 14
G4-9 Skala Perusahaan / Scale of the Company 50
G4-10 Komposisi pegawai / Employee composition 62
G4-12 Rantai pasokan Perusahaan / Supply chain of the Company 33
G4-13 Perubahan signifikan organisasi / Significant changes of the organization 64
G4-15 Piagam, sertifikat, prinsip dan inisiatif eksternal yang diadopsi / Adopted external charter, certificate, principle and initiative 64
G4-16 Keanggotaan dalam asosiasi / Membership in association 64
Aspek Material dan Pembatasan yang Teridentifikasi / Identified Material Aspects and Limitation
G4-17 Daftar entitas yang masuk dalam konsolidasi laporan keuangan / List of entities included in consolidated financial statements 78
G4-18 Proses menentukan isi laporan dan pembatasan / Report Content and Limitation Determination Process 78
G4-19 Daftar aspek material teridentifikasi / List of identified material aspects 80
G4-20 Batasan aspek material di dalam organisasi / Material aspect limitation in the organization 80
G4-21 Batasan aspek material di luar organisasi / Material aspect limitation outside of the organization 80
G4-22 Pernyataan ulang terhadap Laporan tahun sebelumnya / Re-statement on previous year Report -
G4-23 Perubahan pelaporan sebelumnya yang bersifat signifikan / Significant changes on previous reporting -
109PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
Indeks / Index Uraian / Description Halaman / Page
Hubungan dengan Pemangku Kepentingan / Relationship with Stakeholders
G4-24 Daftar kelompok-kelompok pemangku kepentingan yang dilibatkan / List of engaged groups of stakeholders 66
G4-25 Dasar identifikasi dan pemilihan pemangku kepentingan / List of stakeholders identification and selection 65
G4-26 Pendekatan organisasi untuk pelibatan pemangku kepentingan / Organization approach for stakeholders engagement 66
G4-27 Topik dan masalah utama yang telah disampaikan melalui pelibatan pemangku kepentingan / Main topic and issues presented through stakeholders engagement 66
Profil Pelaporan / Reporting Profile
G4-28 Periode pelaporan / Reporting period 78
G4-29 Waktu penerbitan laporan terdahulu / Previous reporting issuance date 78
G4-30 Siklus pelaporan / Reporting Cycle 78
G4-31 Kontak Perusahaan / Company’s Contact 82
G4-32 Indeks GRI/ GRI Index 108
G4-33 Penjaminan / Assurance 78
Tata Kelola / Governance
G4-34 Struktur organ tata kelola / Governance organ structure 68
G4-36 Posisi level eksekutif dalam mengelola isu keberlanjutan / Executive level position in managing sustainability issues -
Etika dan Integritas / Ethics and Integrity
G4-56 Nilai organisasi / Organization value 75
G4-58 Pelaporan pelanggaran dan perilaku tidak etis / Whistleblowing and unethical behavior 76
110PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
Indeks / Index Uraian / Description Halaman / Page
Ekonomi / Economy
G4-DMA Pendekatan manajemen terkait ekonomi / Management approach related to economy 84
G4-EC1 Nilai ekonomi langsung yang diperoleh dan didistribusikan / Direct generated and distributed economic value 50
G4-EC7 Pengembangan dan dampak investasi infrastruktur dan layanan sosial / Development and impact of infrastructure investment and social service 87
Lingkungan / Environment
G4-DMA Pendekatan manajemen terkait lingkungan / Management approach related environment 84
G4-EN27 Usaha mitigasi dampak lingkungan terkait produk dan jasa / Mitigation of environmental impact related to products and services 90
G4-EN31 Jumlah pengeluaran dan investasi perlindungan lingkungan / Total expenses and environmental protection investment 90
Sosial / Social
G4-DMA Pendekatan manajemen terkait usaha / Management approach related to business 84
GA-LA6 Jumlah kecelakaan kerja / Total occupational accident 81
G4-HR7 Petugas pengamanan yang dilatih dalam kebijakan atau prosedur Hak Asasi Manusia / Security officer trained in Human Rights policy or procedure 66
G4-PR5 Kepuasan pelanggan / Customer satisfaction 66
STANDARPENGUNGKAPAN KHUSUSSpec ia l D i sc losure Standard
09
FORMULIR TANGGAPAN LAPORAN KEBERLANJUTANFeedback Form of Susta inab i l i ty Repor t
112PT TASPEN (PERSERO) Laporan Keberlanjutan 2017
Terima kasih telah membaca Laporan Keberlanjutan
TASPEN tahun 2017. Untuk mewujudkan kualitas pelaporan
yang lebih baik di tahun mendatang, kami mengharapkan
usulan, kritik dan saran dari pembaca dan pengguna
laporan ini. TASPEN berkomitmen untuk senantiasa
meningkatkan kinerja keberlanjutan dan memberikan yang
terbaik bagi pemangku kepentingan.
PROFIL / PROFILE
Nama / Name :
Institusi/Perusahaan / Agency/Company :
Telp/HP / Phone/Mobile Phone :
KATEGORI / CATEGORY
Pemangku Kepentingan / Stakeholders :
- Pemerintah / Government
- LSM / NGO
- Akademik / Academic Institutions
- Perusahaan / Companies
- Lain-lain / Others
- Masyarakat / Community
- Media / Media
Thank you for reading the 2017 Sustainability Report of
TASPEN. To realize better reporting quality in the coming
years, we expect proposals, critics, and suggests from
readers and users of this report. TASPEN is committed to
always improve sustainability performance and provide the
best for stakeholders
Mohon pilih jawaban yang paling sesuai. / Please choose the most appropriate answer.
1. Apakah laporan ini sudah menggambarkan kinerja TASPEN dalam berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan?
/ Does this report describe performance of TASPEN in contributing to sustainable development?
o Setuju / Agree
o Tidak Setuju / Disagree
o Tidak Tahu / Neutral
2. Apakah laporan ini bermanfaat bagi anda? / Is this report useful for you?
o Setuju / Agree
o Tidak Setuju / Disagree
o Tidak Tahu / Neutral
3. Apakah laporan ini mudah dimengerti? / Is this report easily understood?
o Setuju / Agree
o Tidak Setuju / Disagree
o Tidak Tahu / Neutral
4. Apakah laporan ini menarik? / Is this report interesting?
o Setuju / Agree
o Tidak Setuju / Disagree
o Tidak Tahu / Neutral
113PT TASPEN (PERSERO) Sustainability Report 2017
Mohon isi jawaban anda. / Please provide your answer.
1. Bagian informasi mana yang paling berguna dan menarik bagi anda: / Which part of the information is the most
useful and interested for you:
2. Bagian informasi mana yang kurang berguna bagi anda: / Which part of the information is the least useful for you:
3. Apakah data yang disajikan telah transparan, dapat dipercaya, dan berimbang: / Is the data presented transparent,
trustable, and balanced:
4. Mohon berikan saran/usul/komentar anda atas laporan ini: / Please provide your recommendation/suggestion/
commentary on this report:
Kami menghargai tanggapan dan saran yang anda berikan kepada kami.
We appreciate your response and suggestion for us.
Mohon kirimkan lembar ini ke:
Please send this form to:
Kantor Pusat PT TASPEN (PERSERO)
Head Office of PT TASPEN (PERSERO)
Jl. Letjen Suprapto No.45, Cempaka Putih, Jakarta Pusat 10520
Telepon / Phone :
(021) 424 1808
Faksimili / Facsimile:
(021) 420 3809
Call Center :
1 500 919
Email :
Laporan Keberlanjutan 2017Sustainability Report
PT TASPEN (PERSERO)
Jalan Letjen Suprapto No. 45
Cempaka Putih, Jakarta 10520
Phone: (021) 4203805
www.taspen.co.id
AC
CELER
ATIN
G SER
VIC
E AN
D B
USIN
ESS ENH
AN
CEM
ENT FO
R C
IVIL SER
VAN
T WELFA
RE IN
SUR
AN
CE
AK
SELERA
SI PEN
ING
KATA
N LAYA
NA
N &
BISN
IS UN
TU
K JA
MIN
AN
KESEJA
HT
ERA
AN
APA
RAT
UR
SIPIL N
EGA
RA
Laporan KeberlanjutanSustainability Report 2017