HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT BANTU EKSTREMITAS BAWAH DAN LATIHAN TERHADAP KEMANDIRIAN (ADL) PENYANDANG DISABILITAS PESERTA PROGRAM REHABILITASI TERPADU DI PUSREHAB KEMENTERIAN PERTAHANAN ANGKATAN XXXIX GELOMBANG II

SABRINA

ABSTRAK

Penyandang cacat merupakan bagian dari masyarakat Indonesia yang juga memiliki kedudukan, hak, kewajiban dan kesempatan yang sama seperti WNI lainnya. Kekurangan yang dialami penyandang cacat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, salah satunya kemandirian dalam beraktivitas. Angka nasional disabilitas tahun 2013 mencapai 11%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat Hubungan Penggunaan Alat Bantu Ekstremitas Bawah dan Latihan Terhadap Kemandirian (ADL) Penyandang Disabilitas Peserta Program Rehabilitasi Terpadu Di Pusrehab Kementerian Pertahanan Angkatan XXXIX Gelombang II. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini menggunakan kuesioner Index Barthel, kuesioner penggunaan alat bantu tubuh, dan latihan. Hasil pengolahan data menggunakan uji chi-square menunjukkan kedua variabel bebas mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kemandirian (ADL), yaitu variabel penggunaan alat bantu (p=0,004) dan variabel latihan (p=0,000). Permasalahan yang dihadapi oleh penyandang cacat tubuh bersifat multi kompleks dan banyak mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Salah satunya dalam melakukan aktivitas sehari-hari (Activity Daily Living), yang dimana pelatihan khusus dan penggunaan alat bantu atau pengganti tubuh, serta latihan dengan menggunakan alat bantu yang dapat meningkatkan kemandirian penyandang disabilitas dalam melakukan aktivitas sehari-harinya.

Kata Kunci : Disabilitas, Activity Daily Living, Penggunaan alat bantu