a n era j; - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/file...

20
J;: A n ERA G Ann A Tjutju Rahayu Liusman Soenarno Soepomo Pusat Perangkat Nuklir dan Rekayasa ABSTRAJ;: Kamera gamma adalah suatu alat bantu diagnosa dalam bidang kedokteran nuklir yang dapat menggambarkan distribusi radioisotop penjejak pada organ tubuh. Radioisotop penjejak adalah radiofarmaka yang dimasukkan pada organ tubuh ter- tentu. Radioisotop tersebut di dalam organ tadi memancarkan foton sinar gamma ke segala arah, yang sebagian dapat di- tangkap oleh lempengan kristal detektor sintilator NaI(TL) melalui kolimator. Kristal detektor tadi digandeng dengan sejumlah tabung penggandafoto. Foton sinar gamma pulsa cahaya luminesensi yang intensitasnya sebanding dengan energi foton yang menimbulkannya. Pulsa lumeinesensi dapat melepaskan elektron dari katodafoto tabung terkait, kemudian elektron-elektron ini dilipat-gandakansehingga menimbulkan pulsa-pulea arus listrik yang lebih kuat yang kemudian di- integrasikan menjadi pulsa-pulsa tegangan. Melalui rangkaian aritmatik pulsa, pulsa-pulsa ini diubah menjadi sinyal koordinat spasi X dan Y dari sumber radioisotop pada organ tubuh. Disamping itu pulsa-pulsa tadi diJumlahkan dan meng- hasilkan sinyal Z dengan energi tertentu eaja yang dapat menampilkan titik dengan koordinat (X,Y) pada layar tabung einar katoda sebagai citra dari titik sumber radiaei ter- kait. Kejadian ini berulang-ulang dan secara akumulasi mem- perlihatkan citra fungsi organ dalam dua dimensi (2D). Komputer dapat digunakan untuk merekam dan mengolah citra sehingga dihasilkan citra yang kwalitasnya telah ditingkat- kan sehingga lebih inforroatifdan lebih mudah untuk diinter- pretasikan. Perkembangan kamera gamma selanjutnya, meng- hasilkan peralatan yang dapat menggambarkan distribusi radioisotop pada (organ) tubuh dalam tiga dimensi (3D) yang mengandung informasi lebih banyak untuk interpretasi yang lebih baik. 334

Upload: lycong

Post on 28-Apr-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: A n ERA J; - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPNY_88/Pros... · diterima oleh masing-masing tabung dari titik tadi berban ding terbalik dengan

J;: A n ERA G Ann A

Tjutju Rahayu Liusman

Soenarno Soepomo

Pusat Perangkat Nuklir dan Rekayasa

ABSTRAJ;:

Kamera gamma adalah suatu alat bantu diagnosa dalam

bidang kedokteran nuklir yang dapat menggambarkan distribusi

radioisotop penjejak pada organ tubuh. Radioisotop penjejak

adalah radiofarmaka yang dimasukkan pada organ tubuh ter­

tentu. Radioisotop tersebut di dalam organ tadi memancarkan

foton sinar gamma ke segala arah, yang sebagian dapat di­

tangkap oleh lempengan kristal detektor sintilator NaI(TL)

melalui kolimator. Kristal detektor tadi digandeng dengan

sejumlah tabung penggandafoto. Foton sinar gamma pulsa

cahaya luminesensi yang intensitasnya sebanding dengan

energi foton yang menimbulkannya. Pulsa lumeinesensi dapat

melepaskan elektron dari katodafoto tabung terkait, kemudian

elektron-elektron ini dilipat-gandakansehingga menimbulkan

pulsa-pulea arus listrik yang lebih kuat yang kemudian di­

integrasikan menjadi pulsa-pulsa tegangan. Melalui rangkaian

aritmatik pulsa, pulsa-pulsa ini diubah menjadi sinyal

koordinat spasi X dan Y dari sumber radioisotop pada organ

tubuh. Disamping itu pulsa-pulsa tadi diJumlahkan dan meng­

hasilkan sinyal Z dengan energi tertentu eaja yang dapat

menampilkan titik dengan koordinat (X,Y) pada layar tabung

einar katoda sebagai citra dari titik sumber radiaei ter­

kait. Kejadian ini berulang-ulang dan secara akumulasi mem­

perlihatkan citra fungsi organ dalam dua dimensi (2D).

Komputer dapat digunakan untuk merekam dan mengolah citra

sehingga dihasilkan citra yang kwalitasnya telah ditingkat­

kan sehingga lebih inforroatifdan lebih mudah untuk diinter­

pretasikan. Perkembangan kamera gamma selanjutnya, meng­

hasilkan peralatan yang dapat menggambarkan distribusi

radioisotop pada (organ) tubuh dalam tiga dimensi (3D) yang

mengandung informasi lebih banyak untuk interpretasi yang

lebih baik.

334

Page 2: A n ERA J; - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPNY_88/Pros... · diterima oleh masing-masing tabung dari titik tadi berban ding terbalik dengan

333

SM. Prasetyo

Proses pencampuran ZnS dan Ag dilakukan dengan cara

memasukan serbuk Ag dengan berat yang bervariasi ke dalam

serbuk ZnS dengan berat bervariasi pula, kemudian maslng­

maslng campuran diaduk sehingga diperoleh variasi serbuk

ZnS(Ag) dengan konsentrasi Ag yang berbeda/bervarlasi.

Jadi tidak mengguna-kan metode dopping atau yang lain.

4. Bambang Supardiono

Mohon dijelaskan pengertian resolusi ?Apakah karakteristik sintilator standar berdasarkan

kalibrasi atau pengukuran dengan Am-241 ?Berapakah ~fisiensi dan resolusi sintilator yang baik

menurut anda, dan bagaimana alasannya ?

SM. Prasetyo

Resolusi suatu detektor sintilasi menyatakan kemampuan

detektor tersebut untuk mendeteksi adanya dua puncak

yang berdekatan. Sehingga semakin kecil harga

resolusinya, detektor tersebut semakin mampu membedakan

(mendeteksi) adanya dua puncak yang berdekatah.

8~mber Am-241 digunakan, baik untuk sintilator standar

maupun sintilator yang dibuat.

Efisiensi sintilator yang baik adalah yang sedekat

mungkin dengan 100%. Alasannya sintilator' yang

r~solusinya kecil berarti spektrum puncaknya sempit,

sehingga puncak yang berdekatan tetap dapat dideteksi.

Page 3: A n ERA J; - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPNY_88/Pros... · diterima oleh masing-masing tabung dari titik tadi berban ding terbalik dengan

ABSTRACT

The gamma camera is an auxliary diagnose tool in the

field of nuclear medicine wich able to represent the radio­

isotope tracer distribution of the body organisms. A radio­

isotope tracer is the radiopharmaceutical wich to be entered

(injected or through oral')into the human body and then be

absorbed by an certain body organism. On a body organism

radioisotopes emit gamma ray photons to all direction where

some of them reach the cristal of NaI(Tl) scintilation

detector after passing through a lead collimator. The

cristal coupled with an array of the foton multiplier tubes.

The gamma ray photons was absorbed by the cristal through

some interactions which emit flashes of light/luminesence

pulses where their intensity proportional to the photons

energy. The lumenesence pulse strikes the photocatode of

photomultiplier tube then excite the electrons which multi­

plied by dynodes give the greater current pulses and then be

integrated in order to get the voltage pulses. Through

pulse-aritmetic circuits, a voltage pulse be created to

become X and Y as spatial coordinate signals of the radio­

isotope source in the body organism. On the other side

through summing circuit the same pulses be created to become

the Z signal which proportional to the total of the energy

absorbed by the crystal. The pulse height anallyzer to be

used for selecting the pulses of the Z signals with only

certain energy levels to be displayed as an (X,Y) co­

ordinate pixel on the Cathode Ray Tube as image of point

radiation source. This incident occursrepeatedly to

accumulate organism functionimage on two dimension (2D). The

computer to be used as image recorder and processor on order

to enhance the quality and gets good informative of images,

so can be interpreted easily. The further development of

gamma camera produce the equipment which able to represent

the radioisotope distribution in the body organism on the

three dimension (3D) image so give more informations for

better interpretations.

335

Page 4: A n ERA J; - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPNY_88/Pros... · diterima oleh masing-masing tabung dari titik tadi berban ding terbalik dengan

336

I. PENDAHULUAN

Gamma ray atau disebut juga karoera Anger sebagai peng­

hargaan bagi penemunya, adalah alat diagnostik in-vivo dalaro

bidang kedokteran nuklir yang dapat menggarobarkan distibusi

°radioisotop dalaro organ tubuh yang merupakan citra dari

fungsi organ tersebut. Dleh karena itu prinsip dasar

prosedur diagnostiknya merupakan studi fungsi yang di­

manifestasikan dalaro citra. Radioisotop disini adalah

radiofarmaka yaitu senyawa bertanda dengan kwalitas

farmasetikal. Radiofarmaka tertentu dimasukkan kedalaro tubuh

melalui mulut atau disuntikkan, maka bersama pembawanya akan

masuk atau diserap oleh organ tubuh tertentu pula. Dengan

teknik ini dan dengan menggunakan karoera gamma serta memilih

sadiaan radiofarmaka yang telah diketahui secara spesifik

proses metabolismenya pada organ tubuh yang diselidiki, maka

dapat dipelajari perubahan pada organ tubuh terse but melalui

studi morfologi fungsional baik itu studi statik ataupun

dinamik. Kepekaan teknik ini dengan dibantu oleh prosedur

kedokteran nuklir lainnya maropu menggambarkan perubahan­

perubahan fungsional serta biokimiawi sampai pada tingkat

molekuler. Dimana sampai kini kemampuan ini belum ter­

tandingi oleh teknik kedokteran Iainnya, sehingga disiplin

ilmu kedokteran yang lainpun dapat ~emanfaatkannya.

Secara perangkat keras disain dari kamera gamma banyak

sekali variasinya, tetapi yang akan dikemukakan disini

adalah salah satu prinsip yang lebih umum dan telah diseder-"

hanakan, seperti yang ditunjukkan pad a gambar 1.b.

Page 5: A n ERA J; - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPNY_88/Pros... · diterima oleh masing-masing tabung dari titik tadi berban ding terbalik dengan

337

1-1. BAGIAN-BAGIAN PENTING DARI KAftERA GAnnA

11.1. Perangkat Detektor

Perangkat detektor meliputi kolimator, kristal sinti­

lator, sejumlah tabung penggandafoto (photomultiplier) dan

penguat awal yang tersimpan di dalam tempat yang terbuat

dari timah hitam.

11.1.1. Kol~ator

Kolimator adalah lempengan timah hitam yang berlobang­

lobang (lihat gambar 1.c) yang berfungsi untuk meneruskan

sinar gamma yang arahnya sejajar dengan lobang-lobang ter­

sebut. Sinar gamma yang berinteraksi dengan materi umumnya

menimbulkan hamburan, demikian pula pada organ tubuh manu­

sia, sehingga sebagian sinar arahnya menjadi tidak menentu.

Septa dari kolimator akan menghambat laju sinar yang tidak

beraturan tadi~ sehingga sinar gamma dari organ tubuh yang

sejajar saja yang akan diterima sintilator~ Ada berbagai

tipe kolimator antara lain :

a. Kolimator pinhole, hanya mempunyai sebuah lobang

yang berbentuk kerucut terpancung. Obyek sumber

akan diproyeksikan terbalik pada kristal sint~lator

sinarnya melalui kolimator ini.

b. Kolimator multihole, mempunyai banyak lobang •.

Ada beberapa kolimator tipe ini, antara lain:

besar

gamma

bila

b.1. Kolimator menyebar atau diverging dan kolimator

memusat atau converging. Yang tersebut terdahulu

mempunyai lobamg-lobang berbentuk kerucut terpancung

menyempit kearah sintilator sedangkan yang tersebut

belakangan adalah kebaliknya.

Dalam praktis untuk kedua kolimator ini cukup satu

Page 6: A n ERA J; - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPNY_88/Pros... · diterima oleh masing-masing tabung dari titik tadi berban ding terbalik dengan

JJ8

PersIstenceOad!loac:ope

nubL. I Ols playDevice

-b-

h _ . _

-."

(a)

~.

_ y-' k--'

y

I II r-r---""". -,X I •L __ -,y I .Oata

_ . - --Ena'bl. :ProcessorL. •• _

A.Oe

(b)

pinhole

---r »~- .- I

r//I I \\\~,.. ,, ., .')" ',.I ".

menyebar

memusat

(c)

enersi tinggi','

daya uraf tinggikepekaan rendah

daya urai rendahkepekaan tinggi

Gambar L a)b)c)

Skets fisik kamera gammaDiagram kamera gamma disederhanakanMacam-macam kolimator.

Page 7: A n ERA J; - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPNY_88/Pros... · diterima oleh masing-masing tabung dari titik tadi berban ding terbalik dengan

339

hanya arah pemakaiannya saja dipertukarkan.

b.2. Kolimator menjajar. mempunyai lobang yang sejajar

dan tegak lurus dengan permukaan sintilator.

Kolimator tipe ini dapat dibagi lagi berdasarkan

daerah energi kerjanya menjadi :

- kolimator energi tinggi, tipe ini mempunyai septa

yang eukup tebal, sehingga hanya sinar gamma

energi tinggi saja yang dapat diteruskan, dimana

daerah kerjanya diatas 400 keV.

- kolimator energi rendah, tipe ini mempunyai septa

lebih tipis dengan daerah kerja energi maksimum

150 keV. Ada dua maeam penampilan yang penting

dari kolimator tipe ini antara lain

energi kerja rendah, dengan kepekaan yang juga

rendah, tetapi daya urainya tinggi.

energi kerja rendah, dengan kepekaan tinggi,

sedangkan daya urainya rendah. Kolimator yang

tersebut ini roempunyai lobang-lobang yang lebih

besar dan lempeng yang lebih tipis, yaitu keba­

likan dari kolimator yang tersebut sebelumnya.

Untuk roendapatkan koliroator dengan kerja energi

roenengah dapat dilakukan dengan roelakukan roodifikasi dari

dua maeam kolimator diatas.

11.1.2. r.ristal sintilator

Bagian yang sangat penting di dalam perangkat detektor

ini adalah lempeng kristal NaICTl) yang disebut sintilator,

yaitu sodium iodida dengan sejumlah keeil pengaktif dari

thallium. Bahan ini tembus pandang dan akan roemanearkan

foton eahaya bila roenyerap energi sinar gamma. Foton ini

roempunyai panjang gelorobang 410 nro, yaitu dekat ujung bawah

spektrum eahaya tampak. Sifat lain dari bahan ini adalah

higroskopis, oleh karena itu ditutup rapat oleh gelas bening

sebagai bumbung eahaya di satu sisi dan oleh papan aluminium

sang at tipis di sisi-sisi lainnya. Sinar gamma dari organ

Page 8: A n ERA J; - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPNY_88/Pros... · diterima oleh masing-masing tabung dari titik tadi berban ding terbalik dengan

· 340

sasaran terpancar ke segala arah, tetapi hanya foton yang

secara mulus melewati kolimator saja yang akan terserap oleh

kristal, yang kemudian setelah diproses lebih lanjut diper­

oleh citra organ pada layar Tabung Sinar Katoda (TSK). Citra

ini pertama kali berbentuk sebagai serangkaian kilatan caha­

ya lemah di dalam kristal, yang kemudian masuk tabung peng­

ganda lewat bumbung cahaya dan selanjutnya diproses can

secara akumulasi maka terlihat citra pada layar TSK. lnten­

sitas kilatan eahaya yang ditirobulkan adalah berbanding

lurus dengan energi foton gamma yang menimbulkannya.

gamma

untuk

Ukuran fisik lempeng kristal sintilator untuk kamera

berbentuk silinder adalah dengan garis tengah 25 em

yang keeil, 30 dan 40 em untuk yang sedang dan 50 em

untuk ukuran basar, sedangkan tebalnya berkisar antara3,2

sampai

12,7 rom.Makin besar diameter kristal,makinluas

lapang

pandangnya sedang dilihat ketebalannya,makin tebal

makin

tinggi efisiensi deteksinya tetapi makin rendahdaya

ural spasinya.

11.1.3. Tabung pengganda£oto

Tabung penggandafoto atau photomultiplier diletakkan

persis di atas kristal pada sisi bum bung eahaya digandeng

dengan minyak silikon. Pada awal dikembangkannya kamera

gamma, tabung-tabung ini disusun calam bentuk larik sisi

enam. Jumlah tabung dalam bentuk larik enam ini mulai 19,

37, 61 can kemudian 91. Terlihat bahwa makin besar luas

pandangnya, jumlah tabung meningkat dengan pesat, maka

harganyapun naik. Oleh karena itu akhir-akhir ini dikembang­

kan susunan lain, yaitu larik persegi panjang cengan konfi­

gurasi seperti pada gambar 2.b.2., yang lebih efisien dalam

penggunaan jumlah tabung dan lebih mudah penyetelan masing­

masing penguatannya.

Page 9: A n ERA J; - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPNY_88/Pros... · diterima oleh masing-masing tabung dari titik tadi berban ding terbalik dengan

x-

y..

(1) sisi enam

.3 -4-1

Elcctronic processing a"dtransmission line drivers

Prc.1mpliCicr~

Photomultiplier tubes

Light pipe

Crystal...•Collimator

(a)

----.- -

(2) segi panjang

(b)

Gambar 2. a) Perangkat detektorb) Susunan larik tabung penggandafoto

Page 10: A n ERA J; - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPNY_88/Pros... · diterima oleh masing-masing tabung dari titik tadi berban ding terbalik dengan

342

Foton sinar gamma seperti telah disinggung diatas bila

diserap di suatu titik pada kristal maka akan terpencarlah

foton cahaya pada titik tersebut. Jumlah cahaya yang

diterima oleh masing-masing tabung dari titik tadi berban­

ding terbalik dengan jaraknya. Tabung pengganda disini ber­

tindak sebagai tranduser besaran pulsa cahaya -menjadi

besaran pulsa arus listrik. Amplituda pulsa yang dihasilkan

berbanding langsung dengan jumlah cahaya yang diterima

katodafoto. Tabung yang paling dekat dengnan sumber cahaya

akan menghasilkan pulsa keluaran terbesar. Pemrosesan pulsa

tahap-tahap berikutnya ada berbagai cara yang dikembangkan

oleh pabrik pembuat kamera gamma yang berbeda satu sarna

lain. Yang dibicarakan disini dimana sinyal dari masing­

masing tabung terlebih dahulu dimasukkan ke penguat awal

sebelum dikirim ke rangkaian aritmatik pulsa dan kerangkaian

lainnya.

11.•2. Rangkaian Aritlnatik Pu1sa

Rangkaian ini adalah untuk penentu posisi atau koordi­

nat X,Y dan sinyal Z. Ketiga-tiga sinyal ini harus sampai di

TSK dengan urutan tertentu. Sinyal Z ini berguna untuk

flgating" atau "unblank" pada TSK setelah diseleksi pada

Penganalisa Tinggi Pulsa (PTP). Sinyal ini diperoleh dengan

cara menjumlahkan semua sinyaldari penguat awal dengan sama

rata. Sedangkan rangkaian X dan Y sebenarnya terpisah tetapi

identik satu sama lain, masing-masing terdiri dari dua

penguat. Untuk X misalnya, tiap sinyal dari penguat awal di­

jumlahkan dengan dibebani penguatan sebanding dengan posisi

terkait pada arah X. Untuk arah kiri (-) dan kanan (+)

dipisahkan seperti gambar 3.a, lalu kemudian dijumlahkan

maka didapatkan sinyalX. Untuk memperoleh sinyal posisi Y

dilakukan dengan cara yang sama, tetapi beban penguatannya

berbeda. Pemisahan arah + dan - dari X da Y dapat digunakan

untuk membuat rotasi citra di layar TSK.

Sampai pembahasan disini sinyal X dan Y nilai masih

Page 11: A n ERA J; - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPNY_88/Pros... · diterima oleh masing-masing tabung dari titik tadi berban ding terbalik dengan

.34:3

tergantung kepada energi photon sinar gamma yang terpantau,

karena nilai ini hasil penjumlahan dari sinyal-sinyal yang

amplitudanya berbanding lurus dengan energi. Bila suatu

radioisotop dengan dua puncak energi terpantau oleh

detektor maka akan diperoleh dua nilai X,Y yang berbeda

sehingga diperoleh dua buah titik pada layar untuk suatu

posisi radioisotop yang sama. Ini adalah kesalahan yang

dapat dihindarkan dengan menghilangkan pengaruh energi dari

sinyal X dan Y, yaitu dengan cara membagi sinyal X dan Y

tadi dengan sinyal lain yang mengandung informasi energi

yang sama, dalam hal dengan sinyal Z. Untuk rangkaian X/Z

dan Y/Z digunakan penguat dan pelipat analog seperti pada

gambar 3.b.

11.3. Pengana1~sa Tingg~ PU1S8

Agar citra yang dihasilkan tidak tercemar oleh sinyal­

sinyal gangguan seperti yang berasal pancaran radioisotop

lain, hamburan, latar belakang atau dari derau listrik, maka

sinyal-sinyal yang tidak relevan tadi harus dibuang,

sehingga citra yang dihasilkan mempunyai nilai informasi

yang tinggi. Untuk keperluan itu digunakan Penganalisa

Tinggi Pulsa (PTP) agar dapat roemisahkanpulsa-pulsa yang

berasal dari puncakfoto radioisotop yang terkait saja yang

selanjutnya diproses. Pada kamera gamma yang mutakhir

biasanya digunakan Penganalisa Saluran Jamak (PSJ) sebagai

PTP, sedangkan pada kamera tipe lama masih digunakan

Penganalisa Saluran Tunggal (PST). Bila menggunakan ·PST,

suatu jendela dapat disetel sehingga puncakfoto ada

ditengah-tengahnya dengan demikian hanya pulsa-pulsa

diantara jendela itu saja yang akan diteruskan. Untuk

mengatur kecepatan akumulasi penyimpanan data dapat

dilakukan dengan mengatur lebar jendela. Bila menggunakan

PSJ, kurva spektrum energinya dapat ditampilkan terlebih

dahulu, kemudian dengan cermat batas-batas daerah yang

dikehendaki dapat ditentukan dengan mudah dan hasilnyapun

akan lebih baik.

Page 12: A n ERA J; - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPNY_88/Pros... · diterima oleh masing-masing tabung dari titik tadi berban ding terbalik dengan

,._110_..-..•.....•.

344

"..•....

'0 0

.•...

.-

I ••••

• uu•••

(a)

•....••..

(b)

•.

,.•• !P .• _ ••.••••••

..I. U••.•••••••.•••••

~.,

~.,,, < U'

1

Gambar 3. a)b)

Salah satu konfigurasi rangkaian pulsa aritmatikSuatu contoh rangkaian penjumlah Z dengan peng­koreksi enersi.

Page 13: A n ERA J; - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPNY_88/Pros... · diterima oleh masing-masing tabung dari titik tadi berban ding terbalik dengan

)-4-5

II.~. Pen~pil Citra

Sebagai citra pada umumnya digunakan TSK memori dan TSK

biasa untuk pembuatan foto polaroid atau film sinar X. Pada

kamera gamma yang menggunakan komputer sebagai pemroses data

selain menggunakan TSK tersebut diatas juga menggunakan

penampil warna layar lebar dan TSK daya urai tinggi.

Sedangkan yang ditampilkannyapun selain citra dalam berbagai

format juga data pasien dan hasil analisisnya seperti kurva

fungsi organ dll.

III. UJl KUALITAS

Kamera gamma yang diharapkan adalah yang dapat

.digunakan menghasilkan citra yang baik dan benar ditinjau

dari berbagai segi, maka sebelum dioperasikan kepada pasien,

kamera harus mengalami program uji kualitas terlebih dahulu.

Ada berbagai uji kualitas disamping perawatan rutin yang

perlu dilakukan di antaranya terhadap :

111.1. Daya Ural Spas!

Daya urai ini adalah watak penampilan kamera gamma

untukmenunjukkan kemampuannya dalarn memisahkan dua buah

sumber radioisotop titik atau garis sebagai kesatuan yang

terpisah. Secara kebiasaan daya urai spasi dikuantifikasi

sebagai lebar paruhan tanggapan sumber berbentuk garis tipis

tegaklurus pada sumbunya, atau sebagai jarak terpendek daru

dua sumber yang masih dapat dibedakan satu sarna lain. Makin

kesil nilai ini Makin baik daya urai spasinya.

111.2. Daya Ural Enersl

Daya urai energi adalah watak penampilan dari kamera

yang memperlihatkan kemampuan membedakan diantara foton­

foton dengan energi yang berbeda, terutama diantara radiasi

Page 14: A n ERA J; - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPNY_88/Pros... · diterima oleh masing-masing tabung dari titik tadi berban ding terbalik dengan

primer clan hamburannya. Biasanya dinyatakan dalam ~ labar

paruhan, yaitu labar paruhan dibanding energi puncakfoto

dinyatakan dalam ~, dimana makin kecil nilai ~ lebar paruhan

makin baik daya urai energinya.

IIlm3n Tanggap terhadap lrradiasi Seragam (uni£onmity test)

Tanggap terhadap medan radiasi seragam ialah watak

penampilan kamera yang menunujukkan derajat kesaragaman

rapat cacahan dari citra bila detektor "dibanjiri" fluks

radiasi yang seragam secara spatial, atau derajat kastabilan

laju cacah dari sumber radiasi titik lewat kolimator bila

sumber digarakkan di dalam lingkup lapang pandang datektor.

111.4. Distorsi Spasi

Distorsi spasi adalah watak penampilan dari kamera yang

menunjukkan jumlah distorsi spasi dari citra bila

dibandingkan dangan obyeknya. Kelinieran spasi ini dapat

dikuantifikasi sabagai pergeseran spasi maksimum di seluruh

lapang pandang, dan dapat ditaksir dengan melihat citra dari

obyek yang linier.

111.5. Penampilan Laju-cacah

Penampilan laju-cacah dari kamera menunjukkan ketak­

linieran dalam hubungan antara laju-cacah dan intensitas

radiasi, dimana dapat mengakibatkan pergeseran spasi dari

citra pada laju cacah tinggi.

111.6. Kepekaan Datar

Kepekaan datar adalah watak penampilan kamera gamma

yang menunjukkan probilitas pengamatan radiasi gamma dalam

detektor. Kepekaan datar ini biasanya dikuantisasi sebagai

laju cacah perunit keaktifan untuk sumberradiasi yang datar

dengan garis tengah dan jarak tertentu dari permukaan rumah

Page 15: A n ERA J; - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPNY_88/Pros... · diterima oleh masing-masing tabung dari titik tadi berban ding terbalik dengan

347

kristal yang disinari tanpa koliroator (kepekaan dasar) atau

dengan koliroator (kepekaan sistem).

111.7. Kebocoran Pelindung Detektor

Kebocoran pelindung detektor adalah ukuran cukupnya

perlindungan terhadap radiasi latar yang dapat dipertangung­

jawabkan. Kebocoran ini dapat dievaluasi dengan roengukur

laju cacah dari sumber radiasi pemancar gamma dari berroacam­

roacam energi, dan pada berbagai posisi di sekitar detektor,

oleh kamera gamma itu sendiri.

IV. PEnROSES DATA

Dengan pesatnya perkembangan aplikasi komputer di

segala bidang roaka kamera gammapun ~idak ketinggalan

dilengkapi koroputer sebagai alat bantu pamroses data.

Sinyal-sinyal analog keluaran dari kamera gamma seperti X

dan Y terlebih dahulu diubah roenjadi sinyal digital oleh

perigubah analog ke digital cepat dan bersama-sama dengan

sinyal Z baru roasuk komputer untuk disimpan dan diolah.

Seperti halnya pengolah citra lain, roaka untuk kamera gamma

roemerlukan koroputer dengan roamori yang besar dan kecepatan

yang tinggl. Pengolahan citra dapat dilakukan diantaranya

dengan jalan dengan roembuang koroponen citra yang berasal

dari hamburan, radiasi latar atau roelakukan pewarnaan semu

untuk roenyatakan gradasi dari citra. Disamping itu dapat

roendetailkan daerah-daerah roenarik dengan teknik zoom,

roembuat kurva fungsi organ dari daerah yang roenarik saja

dengan roenekan pengaruh cacah latar dll. Apabila data-data

telah terkumpul roaka dapat dilakukan analisis. Dengan

berkembangnya sistem pakarroaka roungkin juga interpretasi

tertentu dapat dilakukan oleh koroputer. Dengan roenggunakan

koroputer cepat dapat dilakukan pengamatan real-time seperti

aliran darah dan udara di paru-paru, aliran darah ke otak,

dan ke jantung dengan roenggunakan Electrocardiography (ECG>

Page 16: A n ERA J; - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPNY_88/Pros... · diterima oleh masing-masing tabung dari titik tadi berban ding terbalik dengan

348

sebagai pemicu, dll.

Sampai saat ini telah banyak piranti lunak dikembangkan

seperti untuk sistem operasi,

program klinik untuk analisis,

akusisi data dan paket-paket

dan diperkirakan akan makin

berkembang lagi terutama ke arah sistem pakar. Dimana

sebelum koputer digunakan dan paket-paket program belum

berkembang, aplikasi kamera gamma umumnya terbatas pada

studi statik sidik organ saja.

v. EMISSION COMPUTED TOMOGRAPHY (ECT>

ECT adalah perkembangan lebih lanjut dari kamera gamma

2D (dua dimensi). Dengan ECT ini pengamatan terhadap radi'asi

sinar gamma yang dipancarkan dari.tubuh pender ita dapat

dilakukan dari berbagai sudut di sekelilingnya. Pengambilan

data citra 3D (lihat gambar 4).

s··..··.'',:.:c:::::; ..

IIII ~.:".' ..

II .•. ~'f:"

I I I I 1/ ....· . ~'

pi' , / >- ~ .%ROJECTION ~ , ..•."'.' • .,,'" .'.

DA T A <:::::: 1.." .....I'~I ".",,,. •••." ..: ,"/- j'Z' ....' ....•.....'I~"""''''' - -,.,. I~"'::" ' '- ~ CAM~RA

.•••;~ :: I ~' ROT A TIONS" \' ,1,'.· ...(a) TRANSVERS:··mrSECTION .

THREE·DIMENSIONALOBJECT (PA TIENTI .

Gambar 4, a). Pengambilan data 3D (tiga dimensi)b), Data 3D dari tampang lintang organ tubuh,

Page 17: A n ERA J; - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPNY_88/Pros... · diterima oleh masing-masing tabung dari titik tadi berban ding terbalik dengan

.349

Dengan ditemukannya ECT, didampingi oleh pesatnya per-

kembangan teknologi komputer, bioteknologi, farmasi dan

teknik nuklir maka prosedur medis dibidang kedokteran

nuklirpun berkembang pesat pula. Ada dua maeam ECT yang kini

dikenal, yaitu

- Single Photon Emission Computed (SPECT).

- Position Emission Tomography (PET)

VI. APLIKASI KLINIK

Bermaeam-maeam aplikasi penggunaan kamera yang sering

dilakukan termasuk dinegeri kita ini antara lain :

. VI • 1. Otak

Lebih dari lima maeam studi dinamik dapat dilakukan

dengan mengamati aliran darah ke otak, disamping studi

statik yang telah lama dikenal. Dari studi ini dapat

dik~tahui adanya tumor, abses, infaet yaitu matinya jaringan

karena tersumbatnya aliran darah dll. Dengan PET dapat

diteliti bermaeam-maeam penyakit syaraf dan kejiwaan.

VI.2~ Jantung

Bermaeam-maeam studi dinamik terhadap jantung dapat

mengetahui keeepatan aliran darah jantung ke paru-paru,

keboeoran jantung,

kerja jantung dsb.

VI.3. Paru-paru

aliran darah ke otot jantung, kemampuan

Dari studi dinamik paru-paru dapat diketahui aliran

darah ke paru-paru dan distribusi aliran udara di kedua

lobusnya.

Page 18: A n ERA J; - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPNY_88/Pros... · diterima oleh masing-masing tabung dari titik tadi berban ding terbalik dengan

350

Dari studi dinamik ginjal dapat dinilai fungsi dari

kedua dua ginjal secara terpisah, sedangkan dari studi

statik dapat diketahui bentuk, letak dan ukuran besarnya.

VI.5. Hati

Dari studi dinamik hati dapat dinilai aliran darah·

dalam hati, sedangkan dari studi statiknya dapat menilai

bentuk, ukuran, letaknya dan kelainan seperti tumor, abses

dan penyakit lainnya.

VI.6. Kelenjar empedu

Dari studi dinamik dapat diamati pola aliran cairannya

dan dapat pula diketahui radang akut kandung empedu.

VI.7. Tulang

Dengan studi dinamik sidik tulang dapat diketahui per­

kembangan penyakit kanker dengan melihat anak sebar dari

tumor ganas di tempat-tempat lain.

VI.B. Kelenjar gondok

Studi statik kelenjar gondok dapat memberikan gambaran

bentuk, ukuran, letaknya. Dapat dinilai juga dari suatu

benjolan dsb bila ada.

VI.9. Sidik ~umor

Dengan menggunakan radiofarmaka tertentu dapat dike­

tahui lokalisasi tumor pada tubuh penderita.

Page 19: A n ERA J; - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPNY_88/Pros... · diterima oleh masing-masing tabung dari titik tadi berban ding terbalik dengan

351

VII. KESIMPULAN

Kamera Gamma, bila dilihat dari segi aplikasinya

seperti terlihat pada bagian aplikasi klinis diatas ternyata

banyak sekali gunanya dalam hal diagnosa penyakit. Oleh

karena itu keberadaan alat ini di Rumah Sakit sang at penting

artinya. Namun sampai kini kamera gamma ini masih termasuk

produk canggih dengan harga yang sangat tinggi. Oleh karena

itu untuk memenuhi kebutuhan yang ada perlu penelitian lebih

lanjut ke arah pembuatan alat ini dengan dukungan semua

pihak dari berbagai bidang disiplin ilmu yang terkait.

VIII. DAFTAH PUSTAKA

1. ROLLO,F.D. : Nuclear Medicine Physics, Instrumentation

And Agents. The CV Mosby Company, Saint Louis 1977.

2. Anonim : Operation Manual For "GMS" Software, Toshiba

Corporation, Japan tak bertahun.

3. MASJHUR, J.S. : Imaging dalam Bidang Kedokteran Nuklir,

PAU Bidang Mikroelektronik, ITB Bandung 1987.

4. BERNIER, D.R. : Nuclear Medicine Technology and

Techniques. The CV Mosby Company, Saint Louis 1981.

5. Anonim: Radioisotop Camera, Ohio Nuclear USA, tak ber­

tahun.

6. Anonim : Technicare Omega 500 Radioisotop Camera, a

Johnson & Johnson Company USA, 1985.

7. Anonim: Quality Control of Nuclear Medicine Instruments

International Atomic Energy Agency, Viena, 1984.

Page 20: A n ERA J; - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPNY_88/Pros... · diterima oleh masing-masing tabung dari titik tadi berban ding terbalik dengan

352

TANYA JAWAB

1. Rony DR.

Bagairoana proses Block Systero yang sesderhana yang dapat

roeroberiinforroasi energi tertentu dari sample.

Jawab

Inforroasi energi dihasilkan dari sinyal Z sedangkan

sinyal X dan Y harus bebas dari inforroasi energi. Sinyal

Z diperoleh dengan jalan roenjurolahkanseroua sinyal dari

seroua pengganda foto tanapa roelihat bobot posisinya.