6 tinjauan pustaka -...

23
6 http://digilib.unimus.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Diabetes Mellitus 2.1.1. Pengertian Diabetes Mellitus Penyakit diabetes mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh (Tjokroprawiro Askandar, 1992). Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah atau kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah (Tjokroprawiro Askandar, 1992). 2.1.2. Tipe Tipe Diabetes Mellitus Diabetes mellitus merupakan kondisi dalam tubuh yang tidak dapat mengatur kandungan gula dalam darah sehingga glukosa atau gula yang biasanya diangkut menuju sel-sel tubuh sebagai sumber energi justru terbuang dalam aliran darah, bahkan ikut terbuang dalam air seni. Diabetes mellitus terdiri dari dua jenis antara lain (Mansjoer, 1999).

Upload: docong

Post on 20-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 6 TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdl-nuruliffah... · Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang

6

http://digilib.unimus.ac.id

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Diabetes Mellitus

2.1.1. Pengertian Diabetes Mellitus

Penyakit diabetes mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit

kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang

ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya

gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu

memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh (Tjokroprawiro Askandar,

1992).

Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang

bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah atau kadar gula dalam darah dan

insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein

menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi

menurunkan kadar gula dalam darah (Tjokroprawiro Askandar, 1992).

2.1.2. Tipe – Tipe Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus merupakan kondisi dalam tubuh yang tidak dapat

mengatur kandungan gula dalam darah sehingga glukosa atau gula yang biasanya

diangkut menuju sel-sel tubuh sebagai sumber energi justru terbuang dalam aliran

darah, bahkan ikut terbuang dalam air seni. Diabetes mellitus terdiri dari dua jenis

antara lain (Mansjoer, 1999).

Page 2: 6 TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdl-nuruliffah... · Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang

7

http://digilib.unimus.ac.id

1. Tipe I : Diabetes Mellitus Tergantung Insulin

Diabetes tipe I adalah diabetes yang disebabkan karena pankreas tidak dapat

menghasilkan insulin sama sekali. Penderita diabetes tipe I harus mendapatkan

suntikan insulin atau dikenal dengan istilah Insulin Dependent Diabetes Mellitus

(IDDM). Penyebab diabetes mellitus tipe I adalah infeksi virus atau reaksi auto-

imun (rusaknya sistem kekebalan tubuh). Auto-imun yang rusak tersebut

menyerang sel β pankreas secara menyeluruh. Sel β pankreas berfungsi untuk

memproduksi insulin, oleh karenanya bila sel β pankreas rusak, maka tidak

tersedia lagi insulin bagi tubuh untuk mengatur kadar gula dalam darah (Hartini,

2009).

1. Tipe II : Diabetes Mellitus Tidak Tergantung Insulin

Diabetes tipe II adalah dimana hormon insulin dalam tubuh tidak dapat

berfungsi dengan semestinya, dikenal dengan istilah Non-Insulin Dependent

Diabetes Mellitus (NIDDM). Seluruh penderita diabetes mellitus, jumlah

penderita diabetes mellitus tipe II adalah yang paling banyak yaitu 90 – 99 %.

Diabetes mellitus tipe II biasanya disebabkan karena keturunan, gaya hidup yang

tidak sehat, kegemukan, kurang olahraga, terlalu banyak makan dengan gizi yang

tidak seimbang. Gejala yang menyertai diabetes mellitus tipe II yang biasa

dikeluhkan adalah cepat lelah, berat badan turun walaupun banyak makan, atau

rasa kesemutan ditungkai (Hartini, 2009).

Pada diabetes mellitus tipe II, insulin masih diproduksi namun insulin tidak

dapat bekerja secara adekuat (retensi insulin). Diabetes tipe II tidak mutlak

memerlukan suntikan insulin seperti penderita penderita diabetes tipe I. Obat yang

Page 3: 6 TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdl-nuruliffah... · Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang

8

http://digilib.unimus.ac.id

diberikan pada penderita diabetes mellitus tipe II adalah obat untuk memperbaiki

kerja insulin dan obat untuk memperbaiki fungsi sel β pankreas dalam

memproduksi insulin. Usaha penurunan berat badan dapat meningkatkan

kepekaan sel terhadap insulin sehingga gula dapat masuk ke dalam sel untuk

proses metabolisme (Hartini, 2009).

Kurva kejadian diabetes mellitus tipe II mencapai puncaknya pada usia

setelah 40 tahun, hal ini karena kelompok usia diatas 40 tahun mempunyai resiko

tinggi terkena diabetes mellitus akibat menurunnya toleransi glukosa yang

berhubungan dengan berkurangnya sensitifitas sel perifer terhadap efek insulin

(Haznam, 1991). Pada usia 40–70 tahun diabetes mellitus lebih banyak terjadi

pada wanita, tetapi pada umur yang lebih muda frekuensi diabetes lebih besar

pada pria. Hal ini juga dipicu oleh adanya persentase timbunan lemak badan pada

wanita lebih besar dibandingkan dengan laki-laki yang dapat menurunkan

sensitifitas terhadap kerja insulin pada otot dan hati (Ferannini Elle, 2003).

2.1.3. Gejala dan Tanda Diabetes Mellitus

Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita diabetes

mellitus yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah, dimana

peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160 – 180 mg/dl dan air seni

(urine) penderita kencing manis yang mengandung gula (glukosa), sehingga

sering dikerubuti semut. Penderita umumnya menampakkan tanda dan gejala di

bawah ini meskipun tidak semua dialami oleh penderita :

1. Jumlah air seni yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria).

2. Sering atau cepat merasa haus (Polydipsia).

Page 4: 6 TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdl-nuruliffah... · Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang

9

http://digilib.unimus.ac.id

3. Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia).

4. Frekuensi air seni meningkat atau kencing terus (Glycosuria).

5. Kesemutan atau mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan dan kaki.

6. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya.

7. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba.

8. Apabila luka atau tergores penyembuhannya akan lama.

9. Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.

Kondisi kadar gula yang drastis menurun akan cepat menyebabkan

seseorang tidak sadarkan diri bahkan memasuki tahapan koma (Tjokroprawiro,

1992).

2.1.4. Diagnosa Diabetes Mellitus

Diagnosa penderita diabetes mellitus bila dalam pemeriksaan gula darah

menunjukkan ketidaknormalan, menunjukkan gejala klinis maupun dalam

pemeriksaan laboratorium urinnya terdapat kandungan gula. Kemampuan orang

untuk meregulasi glukosa plasma dapat ditentukan melalui uji :

1. Kadar glukosa serum puasa : apabila nilai kadar glukosa puasa selama 8 – 10

jam menunjukkan hasil ≥ 126 mg/dl maka terdiagnosa diabetes mellitus.

2. Uji toleransi glukosa oral : dilakukan dengan meminum larutan glukosa khusus

75 gram. Bila setelah 2 jam kadar gula darah menunjukkan nilai ≥ 200 mg/dl

maka penderita menderita diabetes mellitus (Hartini, 2009).

Page 5: 6 TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdl-nuruliffah... · Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang

10

http://digilib.unimus.ac.id

2.1.5. Komplikasi Penyakit Diabetes Mellitus

1. Komplikasi Akut Diabetes Mellitus

Komplikasi diabetes mellitus dapat muncul secara akut (mendadak).

Komplikasi akut yang sering terjadi adalah: 1) Reaksi hipoglikemik. Gejala yang

timbul akibat tubuh kekurangan glukosa dengan tanda-tanda: rasa lapar, gemetar,

keringat dingin, pusing dan sebagainya. Penderita tidak segera diobati, penderita

akan tidak sadarkan diri karena koma disebut koma hipoglikemik. Tanda

hipoglikemik mulai timbul bila glukosa darah kurang dari 50 mg/dl. 2) Koma

diabetik. Kadar glukosa dalam darah terlalu tinggi lebih dari 600 mg/dl. Gejala

koma diabetik yang timbul adalah: nafsu makan menurun, haus, minum banyak,

kencing banyak, rasa mual, muntah, nafas penderita menjadi cepat, panas badan

karena ada infeksi (Misnadiarly, 2006).

2. Komplikasi Kronik Diabetes Mellitus

Komplikasi diabetes mellitus secara kronik (menahun), yaitu timbul

beberapa bulan atau beberapa tahun sesudah mengidap penyakit diabetes mellitus.

Komplikasi kronik pada dasarnya terjadi pada semua pembuluh darah di seluruh

bagian tubuh (Angiopati diabetik). Angiopati diabetik di bagi menjadi dua yaitu

makroangiopati (makrovaskuler) dan mikroangiopati (mikrovaskuler).

Komplikasi kronik diabetes mellitus : 1) Mikrovaskuler : Ginjal dan mata.

2)Makrovaskuler : Jantung koroner, pembuluh darah kaki dan pembuluh darah

otak.3) Neuropati : Mikrovaskuler dan makrovaskuler : mudah timbul infeksi

(Misnadiarly, 2006).

Page 6: 6 TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdl-nuruliffah... · Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang

11

http://digilib.unimus.ac.id

2.1.6. Pengendalian Diabetes Mellitus

Pilar utama pengelolaan diabetes mellitus dalam kedokteran modern antara

lain perencanaan makan (diet), latihan jasmani, asupan obat hipoglikemik,

penyuluhan, dan pemantauan mandiri kadar glukosa darah atau urine. Kelima

pilar ini memiliki tujuan utama yaitu mengontrol dan menormalkan kadar gula

darah. Kelima pilar harus dijalankan seumur hidup untuk mencegah agar

komplikasi tidak berlangsung cepat (Tjokroprawiro, 1991).

2.1.6.1. Perencanaan Makan

Makanan dengan komposisi seimbang dalam hal karbohidrat, protein dan

lemak sesuai dengan kecukupan gizi. Prinsip perencanaan makan untuk diabetes

mellitus meliputi 3 (tiga) J, antara lain :

1. Jumlah energi disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, usia, stress dan

kegiatan jasmani untuk mencapai dan mempertahankan berat badan idaman.

Menentukan status gizi, digunakan Body Mass Index (BMI) atau Indeks

Massa Tubuh (IMT). Pola pengaturan makan penderita diabetes mellitus tidak

berbeda dengan orang normal, kecuali jumlah energi dan waktu makan

terjadwal. Kandungan kolesterol < 300 mg/hari. Lemak dari sumber asam

lemak tidak jenuh dan menghindari asam lemak jenuh. Jumlah kandungan

serat ± 25 gram/hari, diutamakan dari serat larut air.

2. Jadwal makan (6 kali) makan pagi – selingan pagi – makan siang – selingan

sore – makan malam – menjelang tidur malam.

3. Jenis makanan yang beragam meliputi : karbohidrat 60–70% kebutuhan

energi, protein 10-15%, lemak 20-25% dan serat 25-35% (Marthian, 2008).

Page 7: 6 TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdl-nuruliffah... · Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang

12

http://digilib.unimus.ac.id

2.1.6.2. Latihan Jasmani

Latihan jasmani teratur, 3 – 4 kali tiap minggu selama ± 30 menit yang

sifatnya sesuai CRIPE ( Continous, Rhytmical, Interval, Progressive, Endurance

training ). Latihan dilakukan terus menerus tanpa berhenti, otot-otot berkontraksi

dan relaksasi secara teratur, selang seling antara gerak cepat dan lambat,

berangsur-angsur dari sedikit kelatihan yang lebih berat secara bertahap dan

bertahan dalam waktu tertentu. Latihan yang dapat dijadikan pilihan adalah jalan

kaki, jogging, lari, renang, bersepeda, dan mendayung (Soegondo S, 2007).

Hal yang perlu diperhatikan dalam latihan jasmani adalah jangan memulai

olahraga sebelum makan, memakai sepatu yang pas, harus didampingi oleh orang

yang tahu mengatasi serangan hipoglikemia, harus selalu membawa permen,

membawa tanda pengenal sebagai penderita diabetes mellitus dalam pengobatan,

dan memeriksa kaki secara cermat setelah olahraga (Soegondo S, 2007).

a. Prinsip Latihan Jasmani yang dilakukan :

1. Terus - menerus

Latihan jasmani harus berkesinambungan dan dilakukan terus – menerus tanpa

henti, contoh : jogging 30 menit, maka penderita harus melakukannya selama

30 menit tanpa henti.

2. Secara Ritmis

Latihan olahraga dipilih yang berirama yaitu otot-otot berkontraksi dan

relaksasi secara teratur, contoh : berlari, berenang, jalan kaki.

Page 8: 6 TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdl-nuruliffah... · Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang

13

http://digilib.unimus.ac.id

3. Interval

Latihan dilakukan selang seling antara gerak cepat dan lambat, contoh : jalan

cepat diselingi jalan lambat, jogging diselangi jalan.

4. Progresif

1) Latihan dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan, dari intensitas ringan

sampai sedang selama mencapai 30 – 60 menit.

2) Sasaran HR = 75 – 85 % dari maksimal HR (Heart Rate / denyut nadi).

3) Maksimal HR = 220 – (umur)

5. Daya tahan

Latihan daya tahan untuk meningkatkan kemampuan kardiorespirasi seperti

jalan, jogging, dan sebagainya.

Latihan dengan prinsip seperti di atas minimal dilakukan 3 hari dalam

seminggu, sedang 2 hari yang lain dapat digunakan untuk melakukan olahraga

kesenangannya (Santoso Mardi, 2010).

b. Manfaat Latihan Jasmani

1. Olahraga membantu membakar kalori karena dapat mengurangi berat badan.

2. Olahraga teratur dapat meningkatkan jumlah reseptor pada dinding sel tempat

insulin bisa melekatkan diri.

3. Olahraga memperbaiki sirkulasi darah dan menguatkan otot jantung.

4. Olahraga meningkatkan kadar kolesterol “baik“ dan mengurangi kadar

kolesterol “ jahat “.

Page 9: 6 TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdl-nuruliffah... · Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang

14

http://digilib.unimus.ac.id

5. Olahraga teratur bisa membantu melepaskan kecemasan stres, dan

ketegangan, sehingga memberikan rasa sehat dan bugar (Santoso Mardi,

2010).

c. Petunjuk Olahraga untuk Diabetes Bergantung pada Insulin :

1. Monitor kadar glukosa darah sebelum dan sesudah berolahraga.

2. Menghindari gula darah rendah dengan memakan karbohidrat ekstra sebelum

olahraga.

3. Menghindari olahraga berat selama reaksi puncak insulin.

4. Melakukan suntikan insulin di tempat-tempat yang tidak akan digunakan

untuk olahraga aktif.

5. Mengikuti saran dokter untuk mengurangi dosis insulin sebelum melakukan

olahraga yang melelahkan atau lama.

6. Glukosa darah bisa turun bahkan beberapa jam setelah berolahraga karena

sangat penting untuk memeriksa gula darah secara periodik (Santoso Mardi,

2010).

d. Petunjuk Berolahraga untuk Diabetes Tidak Bergantung pada Insulin

1. Gula darah rendah jarang terjadi selama berolahraga dan karena itu tidak

perlu memakan karbohidrat ekstra.

2. Olahraga untuk menurunkan berat badan perlu didukung dengan pengurangan

asupan kalori.

3. Olahraga sedang perlu dilakukan setiap hari. Olahraga berat mungkin bisa

dilakukan tiga kali seminggu.

Page 10: 6 TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdl-nuruliffah... · Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang

15

http://digilib.unimus.ac.id

4. Melakukan latihan ringan guna pemanasan dan pendinginan sebelum dan

sesudah berolahraga.

5. Memilih olahraga yang paling sesuai dengan kesehatan dan gaya hidup secara

umum.

6. Manfaat olahraga akan hilang jika tidak berolahraga selama tiga hari berturut-

turut.

7. Olahraga bisa meningkatkan nafsu makan dan berarti juga asupan kalori

bertambah, untuk menghindari makan makanan ekstra setelah berolahraga.

8. Dosis obat telan untuk diabetes mungkin perlu dikurangi selama olahraga

teratur (Santoso Mardi, 2010).

2.1.6.3. Asupan Obat Hipoglikemik

Pada dasarnya pengelolaan diabetes mellitus tanpa dekompensasi dimulai

dengan pengaturan makan disertai olahraga yang cukup selama 4-8 minggu. Bila

dalam periode tersebut, kadar glukosa darah masih tinggi dari normal, baru

diberikan obat hipoglikemik oral (OHO). Tercatat hanya 5% penderita yang

mencapai normoglikemia dengan pengaturan makan dan olahraga sedang sisanya

95% tidak memberi hasil yang memuaskan sehingga dapat dimulai dengan

pemberian OHO. Pada penderita hiperglikemia berat, pemberian obat

hipoglikemik oral (OHO) harus dimulai lebih awal (Lebovitz, HE. 1994).

Peranan obat hipoglikemik oral pada pengobatan diabetes mellitus dalam

hal mekanisme kerja OHO, klasifikasi, indikasi dan kontra indikasi, serta jenis-

jenis OHO

Page 11: 6 TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdl-nuruliffah... · Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang

16

http://digilib.unimus.ac.id

a. Mekanisme Kerja Obat Hipoglikemik Oral

Pada dasarnya diabetes mellitus tipe II disebabkan oleh defek pada sekresi

insulin dan kerja insulin. Ada tidaknya hiperglikemia ditentukan oleh 3 faktor

yaitu sel beta pankreas yang mensekresi insulin, Hepatic glucose out put

(produksi glukose hati) oleh hati dan sensitivitas jaringan perifer (otot, usus dan

hati) terhadap insulin. Obat hipoglikemik oral mempunyai titik kerja pada salah

satu atau lebih dari ketiga faktor tersebut diatas. Sulfonilurea misalnya

mempunyai kerja terutama meningkatkan sekresi insulin, metformin bekerja

diperifer pada otot-otot dimana memperbaiki sensitivitas sel terhadap insulin,

inhibitor alfa glukosidase bekerja menekan penyerapan glukosa di usus,

troglitazon bekerja menekan produksi glukosa oleh hati dan repaglinide bekerja

meningkatkan sekresi insulin pada sel beta pankreas (Lebovitz, HE. 1994).

b. Klasifikasi OHO

Dikenal berbagai jenis obat hipoglikemik oral :

a) Obat Hipoglikemik Oral (OHO)

1) Sulfonilurea

Obat golongan sulfonilurea bekerja dengan cara :

(a) Menstimulasi pelepasan insulin yang tersimpan (stored insulin).

(b) Menurunkan ambang sekresi insulin.

(c) Meningkatkan sekresi insulin sebagai akibat rangsangan glukosa.

Sulfonilurea terikat dengan permukaan reseptor pada membran sel

beta dan menghambat “ ATP-Sensitive Potassium Channel” sehingga

mencegah keluarnya kalium dan terjadilah depolarisasi membran sel.

Page 12: 6 TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdl-nuruliffah... · Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang

17

http://digilib.unimus.ac.id

Depolarisasi membuka voltage-dependent calcium channel akibatnya

kalsium ekstra seluler masuk dalam sel dan akhirnya meningkatkan Calcium

Cytosolic yang merangsang insulin. Golongan sulfonilurea dalam

pemberiannya dapat menyebabkan kegagalan primer yaitu sejak awal pasien

tidak memberi respons yang memuaskan walaupun sudah ditingkatkan

dosisnya ke dosis maksimal. Keberhasilan menurunkan kadar glukosa puasa

terbatas hanya 20-30% penderita. Demikian pula dapat terjadi kegagalan

sekunder bila dalam periode yang lama obat ini sudah tidak memberi hasil

yang memuaskan walaupun diberikan dalam dosis maksimal. Kegagalan

sekunder dapat terjadi pada sekitar 10% penderita pertahun. Untuk itu

diperlukan obat OHO tambahan atau insulin untuk memperbaiki kontrol

glikemik (Henrichs, HR. 1988).

Obat golongan ini diberikan pada penderita dengan berat badan

normal dan dipakai pada penderita yang berat badannya lebih dari normal.

Klorpropamid tidak dianjurkan pada keadaan insufisiensi renal dan orang

tua karena resiko hipoglikemia yang berkepanjangan, demikian juga

glibenklamid. Untuk orang tua dianjurkan preparat dengan waktu kerja

pendek (tolbutamid, glikuidon). Glikuidon juga diberikan pada penderita

diabetes mellitus dengan gangguan ginjal atau hati ringan (Henrichs, HR.

1988).

2) Biguanid

Biguanid menurunkan kadar glukosa darah tapi tidak sampai di bawah

normal. Preparat yang ada dan aman adalah metformin. Metformin adalah

Page 13: 6 TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdl-nuruliffah... · Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang

18

http://digilib.unimus.ac.id

golongan dimetil biguanide merupakan OHO yang dipakai untuk

menurunkan kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus tipe II,

penggunaannya bertujuan untuk menurunkan resistensi insulin dengan

memperbaiki sensitivitas insulin terhadap jaringan. Dengan demikian

metformin di indikasikan sebagai obat pilihan pertama pada pasien diabetes

mellitus tipe II gemuk yang mana dasar kelainannya adalah resistensi

insulin. Walaupun cara kerja metformin berbeda dengan sulfonilurea akan

tetapi efek kontrol glikemik sama dengan golongan sulfonilurea. Metformin

dikenal bekerja sebagai anti hiperglikemia sedang sulfonilurea sebagai obat

yang bekerja sebagai hipoglikemik (Balley, CJ. 1996).

Mekanisme kerja metformin menambah up-take (utilisasi) glukosa

diperifer dengan meningkatkan sensitifitas jaringan terhadap insulin,

menekan produksi glukosa oleh hati, menurunkan oksidasi Fatty Acid dan

meningkatkan pemakaian glukosa dalam usus melalui proses non oksidatif.

Ekstra laktat yang terbentuk akan diekstraksi oleh hati dan digunakan

sebagai bahan baku glukoneogenesis. Keadaan ini mencegah terjadinya efek

penurunan kadar glukosa yang berlebihan. Pada pemakaian tunggal

metformin dapat menurunkan kadar glukosa darah sampai 20% (Balley, CJ,

1996).

3) Inhibitor α glukosidase

Obat golongan inhibitor alfa glukosidase (Acarbose) mempunyai

mekanisme kerja menghambat kerja enzim alfa glukosidase yang terdapat

pada “brush border” dipermukaan membran usus halus. Enzim alfa

Page 14: 6 TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdl-nuruliffah... · Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang

19

http://digilib.unimus.ac.id

glukosidase berfungsi sebagai enzim pemecah karbohidrat menjadi glukosa

diusus halus. Dengan pemberian acarbose maka pemecahan karbohidrat

menjadi glukosa di usus akan menjadi berkurang, dengan sendirinya kadar

glukosa darah akan berkurang (Adam, JMF. 1997).

4) Insulin sensitizing agent

Thoazolidinediones (Troglitazon) adalah golongan obat baru yang

mempunyai efek farmakologi meningkatkan sensitifitas jaringan perifer

terhadap insulin. Obat ini tidak menyebabkan reaksi hipoglikemia,

menghilangkan adanya resistensi insulin, menurunkan hepatic glucose out

put, menormalkan gangguan toleransi glukosa, dan mencegah serta

memperlambat progresifitas gangguan toleransi glukosa menjadi diabetes.

Terbukti pula obat ini dapat memperbaiki kendali glukosa darah dan

hiperinsulinemia. Obat ini belum beredar di Indonesia (Iwamoto, Y. et al.

1996).

b) Insulin

Indikasi penggunaan insulin pada NIDDM adalah :

1) Diabetes mellitus dengan berat badan menurun cepat/kurus.

2) Ketoasidosis, asidosis laktat, dan koma hiperosmolar.

3) Diabetes mellitus yang mengalami stress berat (infeksi sistemik, operasi

berat, dan lain-lain).

4) Diabetes mellitus dengan kehamilan / Diabetes mellitus gestasional yang

tidak terkendali dengan perencanaan makan.

Page 15: 6 TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdl-nuruliffah... · Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang

20

http://digilib.unimus.ac.id

5) Diabetes mellitus yang tidak berhasil dikelola dengan obat hipoglikemik

oral dosis maksimal atau ada kontraindikasi dengan obat tersebut.

Dosis insulin oral atau suntikan dimulai dengan dosis rendah, lalu

dinaikkan perlahan-lahan sesuai dengan hasil glukosa darah penderita.

Penderita sudah diberikan sulfonilurea atau metformin sampai dosis

maksimal namun kadar glukosa darah belum mencapai sasaran, untuk

menggunakan kombinasi sulfonilurea dengan metformin. Dengan cara ini

tidak berhasil, dipakai kombinasi sulfonilurea dan insulin (Soegondo S,

2007).

Tabel 1. Obat Hipoglikemik Oral (Sarwono W, 1996)Nama

Generik MerkDosis Lama Kerja

(jam)Frek

(Kali)Harian AwalSulfonilureaKlorpropamidTolbutamidGlibenklamidGlikuidon

DiabeneseRastinonDaonilGlurenorm

100-500500-2000

2.5-2030-120

50-

2.515

24-366-12

12-2410-20

12-31-21-3

BiguanidMetformin Glukophage 250-3000 6-8 1-3Penghambat αGlukosidaseAcarbose Glucobay 150-300 50 - 1-3

2.1.6.4. Penyuluhan (Edukasi)

Edukasi diabetes adalah pendidikan dan pelatihan mengenai pengetahuan

dan ketrampilan bagi penderita diabetes yang bertujuan menunjang perubahan

perilaku untuk meningkatkan pemahaman penderita akan penyakit yang

diperlukan untuk mencapai keadaan sehat optimal dan penyesuaian keadaan

psikologik serta kualitas hidup yang lebih baik (Hartini, 2009).

Page 16: 6 TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdl-nuruliffah... · Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang

21

http://digilib.unimus.ac.id

2.2 Senam Diabetes

Tahap-tahap (urutan kegiatan) melakukan olahraga atau senam diabetes

adalah :

1. Pemanasan (warm-up)

Pemanasan dilakukan sebelum memasuki latihan inti dengan tujuan untuk

mempersiapkan berbagai sistem tubuh sebelum memasuki latihan yang

sebenarnya, seperti menaikkan suhu tubuh, meningkatkan denyut nadi secara

bertahap tidak meningkat secara mendadak. Pemanasan perlu untuk mengurangi

terjadinya cedera akibat olahraga. Lama pemanasan cukup 5-10 menit.

2. Latihan inti (conditioning)

Denyut nadi diusahakan mencapai Target Heart Rate (THR) agar latihan

benar-benar bermanfaat. Bila THR tidak tercapai maka tidak akan bermanfaat, bila

melebihi THR akan menimbulkan risiko yang tidak diinginkan.

3. Pendinginan (cooling-down)

Selesai melakukan olahraga dilakukan pendinginan, untuk mencegah

terjadinya penimbunan asam laktat yang dapat menimbulkan rasa nyeri pada otot

sesudah olahraga atau pusing-pusing karena darah masih terkumpul pada otot

yang aktif.

4. Peregangan (stretching)

Peregangan dilakukan untuk melemaskan dan melenturkan otot-otot yang

masih teregang dan lebih elastis. Komponen ini lebih penting bagi diabetesi usia

lanjut (Costill, DL. 1995).

Page 17: 6 TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdl-nuruliffah... · Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang

22

http://digilib.unimus.ac.id

2.2.1 Adaptasi Fisiologi Olahraga pada Diabetesi

Pada orang normal perubahan metabolik yang terjadi akibat berolahraga

sesuai dengan lama, beratnya latihan dan tingkat kebugaran. Hal yang sama juga

terjadi pada diabetesi namun selain itu dipengaruhi pula oleh kadar insulin

plasma, kadar glukosa darah, kadar benda keton dan imbangan cairan tubuh

(Storlien, H. 1993).

Pada diabetesi tidak terkendali, olahraga akan menyebabkan terjadinya

peningkatan glukosa darah dan benda keton yang dapat berakibat fatal. Pada suatu

penelitian didapatkan bahwa diabetes tidak terkontrol dengan glukosa darah

sekitar 332 mg/dl, olahraga tidak menguntungkan malah berbahaya. Keadaan ini

diakibatkan oleh adanya peningkatan glukagon plasma dan kortisol, yang pada

akhirnya menyebabkan terbentuknya benda keton. Sebaiknya bila diabetesi ingin

berolahraga, kadar gula darah tidak lebih dari 250 mg/dl (Stacy,P & Borushek,A.

1986).

Ambilan glukosa oleh jaringan otot pada keadaan istirahat membutuhkan

insulin, disebut sebagai jaringan insulin-dependent. Sedangkan pada otot yang

aktif, kebutuhan otot terhadap glukosa meningkat, tidak disertai peningkatan

kadar insulin. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kepekaan reseptor insulin di

otot dan bertambahnya jumlah reseptor insulin di otot dan bertambahnya jumlah

reseptor insulin yang aktif pada waktu berolahraga. Otot yang aktif disebut

sebagai jaringan non-insulin dependent. Peningkatan kepekaan ini berakhir hingga

cukup lama setelah masa latihan berakhir. Pada waktu berolahraga blood flow

Page 18: 6 TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdl-nuruliffah... · Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang

23

http://digilib.unimus.ac.id

(BF) meningkat, menyebabkan lebih banyak jala-jala kapiler terbuka sehingga

lebih banyak reseptor insulin yang tersedia dan aktif (Skinner,JS. 1994).

Pada waktu olahraga dalam waktu singkat, ambilan glukosa oleh otot yang

sedang aktif bergerak meningkat 7-20 kali lipat, tergantung pada intensitas gerak

yang dilakukan. Glikogen hati digunakan untuk memenuhi kebutuhan glukosa,

oleh karena itu kadar glukosa darah tetap dalam keseimbangan, atau menurun

hanya sedikit sekali. Ambilan asam lemak otot meningkat dengan nyata, dan

dalam waktu yang bersamaan, pembakaran glukosa menurun menjadi 20-40%

dari sebelumnya. Perubahan ini mencegah penurunan kadar glukosa darah yang

terlalu cepat. Setelah beberapa jam berolahraga sumber glukosa darah sekarang

berasal dari glukoneogenesis (AH. Asdie, 1996).

2.2.2 Manfaat Olahraga

Pada saat berolahraga terjadi peningkatan kebutuhan bahan bakar tubuh

oleh otot yang aktif. Terjadi pula reaksi tubuh yang kompleks meliputi fungsi

sirkulasi, metabolisme, penglepasan dan pengaturan hormonal dan susunan saraf

otonom. Pada keadaan istirahat metabolisme otot hanya sedikit sekali memakai

glukosa sebagai sumber bahan bakar sedangkan pada saat berolahraga glukosa

dan lemak akan merupakan sumber energi utama. Setelah berolahraga selama 10

menit glukosa akan meningkat sampai 15 kali jumlah kebutuhan pada keadaan

biasa. Setelah 60 menit dapat meningkat sampai 35 kali (Soegondo, 2007).

Manfaat olahraga bagi diabetesi antara lain meningkatkan penurunan

kadar glukosa darah, mencegah kegemukan, ikut berperan dalam mengatasi

terjadinya komplikasi aterogenik, gangguan lipid darah, peningkatan tekanan

Page 19: 6 TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdl-nuruliffah... · Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang

24

http://digilib.unimus.ac.id

darah, hiperkoagulasi darah. Mengurangi resiko Penyakit Jantung Koroner (PJK)

dan meningkatkan kualitas hidup diabetesi dengan meningkatnya kemampuan

kerja dan juga memberikan keuntungan secara psikologis (Soegondo, 2007).

Olahraga pada diabetesi dapat menyebabkan terjadinya peningkatan

pemakaian glukosa oleh otot yang aktif, sehingga secara langsung olahraga dapat

menyebabkan penurunan glukosa darah. Demikian pula yang didapatkan dari hasil

penelitian Allen dkk. Olahraga yang teratur akan mengurangi kebutuhan insulin

sebesar 30-50% diabetesi tipe I yang terkontrol dengan baik, pada diabetesi tipe II

yang dikombinasikan dengan penurunan berat badan akan mengurangi kebutuhan

insulin sehingga 100% (Marieb. 1992).

1. Manfaat Olahraga pada Diabetes Mellitus Tipe I

Peran olahraga teratur pada pengaturan kadar glukosa darah (glycemic

control) pada diabetes mellitus tipe I masih kontroversial. Diabetes mellitus tipe I

mempunyai kadar insulin darah yang rendah akibat kurang atau tidak adanya

produksi insulin oleh pankreas. Diabetes mellitus tipe I mudah mengalami

hipoglikemia selama dan segera sesudah berolahraga sebab hepar gagal untuk

melepaskan glukosa sesuai dengan laju kebutuhan.

Pada diabetes mellitus tipe I derajat pengaturan kadar glukosa darah akibat

olahraga sangat bervariasi artinya pada diabetesi tertentu olahraga akan

menyebabkan terjadinya pengaturan kadar glukosa darah dengan baik sedangkan

pada diabetesi lain pengaturan kadar glukosa tidak demikian, jadi efek olahraga

pada diabetes mellitus tipe I sangat individual (Wolfe. RR, 1998).

Page 20: 6 TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdl-nuruliffah... · Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang

25

http://digilib.unimus.ac.id

2. Manfaat Olahraga pada Diabetes Mellitus Tipe II

Pada diabetes mellitus tipe II, olahraga berperan utama dalam pengaturan

kadar glukosa darah. Produksi insulin umumnya tidak terganggu terutama pada

awal menderita penyakit diabetes. Masalah utama pada diabetes mellitus tipe II

adalah kurangnya respons reseptor terhadap insulin (resistensi insulin). Karena

adanya gangguan tersebut insulin tidak dapat membantu transfer glukosa ke dalam

sel. Kontraksi otot memiliki sifat seperti insulin (insulin-like effect). Permeabilitas

membran terhadap glukosa meningkat pada otot yang berkontraksi. Pada saat

berolahraga resistensi insulin berkurang, sebaliknya sensitivitas insulin

meningkat, menyebabkan kebutuhan insulin pada diabetes tipe II akan berkurang.

Respons ini hanya terjadi setiap kali berolahraga, tidak merupakan efek yang

menetap atau berlangsung lama, oleh karena itu olahraga harus dilakukan terus

menerus dan teratur (Wolfe. RR, 1998).

2.2.2. Protokol Latihan Klub Olahraga Senam Diabetes Persadia

a. Sebelum Latihan

1. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan.

2. Mengukur tekanan darah dan menghitung denyut nadi.

3. Pemeriksaan kadar gula darah.

b. Latihan

1. Mengatur barisan peserta senam.

2. Senam pemanasan / strechting / senam ringan.

3. Melakukan senam Diabetes Indonesia selama 25 – 30 menit.

Page 21: 6 TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdl-nuruliffah... · Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang

26

http://digilib.unimus.ac.id

4. Melakukan pendinginan / cooling-down

5. Melakukan penghitungan denyut nadi.

6. Pijit Diabetes

c. Penutup

1. Pemeriksaan gula darah

2. Mengukur tekanan darah

3. Mengkomsumsi makanan dan minum secukupnya (Santoso Mardi, 2010).

Page 22: 6 TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdl-nuruliffah... · Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang

27

http://digilib.unimus.ac.id

2.3. Kerangka Teori

Aktivitas PsikologiPola Makan

Usia KeturunanDiabetes Mellitus

PERSADIA

SENAMSEBELUM SESUDAH

KADAR GULADARAH

Page 23: 6 TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdl-nuruliffah... · Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang

28

http://digilib.unimus.ac.id

2.4. Kerangka Konsep

2.5. Hipotesis Penelitian

1. Ho : Ada perbedaan kadar gula darah sebelum dan sesudah Senam

Diabetes

2. Ha : Tidak ada perbedaan kadar gula darah sebelum dan sesudah

Senam Diabetes.

SEBELUM SENAMDIABETES

KADAR GULADARAH

SESUDAH SENAMDIABETES