56_pdfsam_misterigadistengahmalam

Upload: javavampire

Post on 03-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 56_pdfsam_MisteriGadisTengahMalam

    1/5

    Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

    Dewi KZ 56

    Jadi, Pak Hasan-lah sebenarnya yang memegang rahasiatentang siapa Kismi dan di mana Kismi.

    Tanpa memberitahukan kepada yang lain masalah Pak

    Hasan itu, Hamsad segera menghubungi Pak Hasan melaluitelepon. Kebetulan, ketika Hamsad jalan-jalan di pantai, iasempat bertemu dengan Pak Hasan dan disuruhmenghubunginya sewaktu-waktu. Maka, kali ini ia inginmembuat janji untuk bertemu di sebuah restoran fast food.

    Pak Hasan sebenarnya punya bahan pembicaraan sendiri.Ia ingin berbicara tentang kematian Norman dan tawaran buatHamsad mengenai penulisan tentang buku-buku. Tetapi,

    Hamsad lebih dahulu bertanya,"Siapa Kismi itu sebenarnya, Pak?"Pak Hasan kelihatan bingung, tak mengerti maksud

    Hamsad. Ia menggumam, "Kismi...?! Maksudmu, Kismi apaini? Kismi makanan atau...?"

    "Norman bunuh diri sejak ia dibawa oleh Bapak ke MotelSeruni, dan di sana ia bercinta dengan Kismi."

    "Ya. Memang aku yang mengajaknya ke motel, tapi dia

    menolak perempuan yang kukirimkan untuknya. Malahanperempuan itu bilang, bahwa Norman telah mempunyaipasangan sendiri. Mungkin, perempuan itu yang bernamaKismi. Tapi, aku tak tahu, Norman dapat dari manaperempuan itu." tutur Pak Hasan kelihatan serius sekali.

    Hamsad masih curiga. "Jadi, Pak Hasan benar-benar tidakmengenal perempuan yang bernama Kismi?"

    "Tidak. Mendengar nama itu pun aku baru sekarang." Pak

    Hasan tertawa pendek. "Kusangka tadinya Kismi itu namamakanan. Jadi, tadi aku sedikit bingung."

    Hamsad tersenyum tawar, kemudian menghempaskannapas. Rona duka terlihat samar-samar di wajah itu, membuatPak Hasan berbalik curiga kepada Hamsad.

    "Ada apa sehenarnya, Ham? Apa benar kematian Normankarena mengenal perempuan bernama Kismi?"

    'Ya. Benar. Tempo hari, ketika saya bertemu Pak Hasan dipantai, saya dengan teman saya mencari perempuan yang

  • 7/28/2019 56_pdfsam_MisteriGadisTengahMalam

    2/5

    Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

    Dewi KZ 57

    bernama Kismi. Teman saya, Denny, berhasil bertemu denganKismi, tapi ia tidak sempat berbicara panjang lebar mengenaiNorman. Ia terbuai dan bergumul dengan Kismi sampai pagi.

    Badannya lemas, wajahnya jadi pucat seperti mayat hidup.Beberapa hari yang lalu, Denny pun mati karena bunuh diri."

    "Hah...?!" Pak Hasan mendelik."Denny menikam leher, jantung dan ulu hatinya dengan

    garpu makan di sebuah warung. Menurut saksi mata, iamenghempaskan napas terakhir sambil menyebutkan namaKismi." Hamsad menelan ludahnya sendiri, seperti memendamsuatu kepedihan. Pak Hasan melihat kesungguhan di wajah

    Hamsad, dan hal itu membuatnya berdebar-debar.Setelah Hamsad menceritakan secara detail tentang

    kematian Norman, juga proses kematian Denny, Pak Hasanpun akhirnya berkata, "Misterius sekali. Aku jadi tertarik untukmenemui perempuan itu."

    "Apakah Bapak bisa membujuk petugas motel?""Kenapa tidak!? Pemilik motel itu temanku satu kampung."

    ***

    Bab 7

    Memang benar. Pemilik motel itu adalah teman sekampungdengan Pak Hasan. Tetapi, sayangnya Pak Hasan merasakeberatan jika Ham-sad ikut menghadap pemilik motel itu.Hamsad hanya diizinkan menunggu di lobby, sementara PakHasan terlibat pembicaraan dengan pemilik motel di dalam

    kantornya. Sore itu, Hamsad merasa seperti kambing congek,terbengong sendirian di lobby. Hatinya dongkol, karena takdiizinkan ikut dalam pembicaraan tersebut. Alasan Pak Hasan,karena temannya yang menjadi pemilik motel itu dalamkeadaan cacat, dan ia tak mau orang lain melihat kecacatanfisiknya. Mau tak mau Hamsad menerima alasan tersebut.

    Matahari hampir terbenam seluruhnya. Hamsad masihberharap, mudah-mudahan ia bisa bertemu denganperempuan yang bernama Kismi di lobby itu. Paling tidak

  • 7/28/2019 56_pdfsam_MisteriGadisTengahMalam

    3/5

    Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

    Dewi KZ 58

    melihat perempuan dengan ciri-ciri seperti yang disebutkanNorman dan Denny, dan Hamsad akan berusaha mengenalperempuan itu. Sayangnya, tamu-tamu yang memasuki lobby

    tidak satu pun ada yang punya paras cantik dan punya pesonamirip ratu Mesir Kuno. Rata-rata perempuan yang masuk kelobby mempunyai paras standar, biasa-biasa saja. Tak adayang istimewa. Kalau tidak istimewa, berarti dia bukan Kismi.

    Sambil merenungkan misteri kematian Norman dan Denny,Hamsad berhasil menemukan satu kejanggalan. Kejanggalanitu, tempo hari dikatakan rusak AC-nya, dan sering tersumbatsaluran airnya. Tetapi, nyatanya ketika Hamsad masuk

    menemui Denny, kamar itu ber-AC. Lancar. Timbul rasa curigadalam hati Hamsad, mengapa bagian resepsionis waktu itusetengah tidak mengizinkan mereka membocking kamar,Seruni? Kamar masih ada dua yang kosong, tapi dikatakan:"Tinggal satu kamar yang belum di-bocking." Ini aneh danjanggal bagi Hamsad.

    Kecurigaan kedua, mengapa Norman dan Denny bisabertemu dengan Kismi di kamar itu? Bagaimana dengan kamar

    lain? Apakah Kismi mau datang ke kamar lain juga? Mengapapula Kismi tidak meminta uang lelah kepada Norman danDenny? Bukankah Kismi bekerja sebagai wanita penghibur?Bukankah yang dibutuhkan dalam hal itu adalah uang?

    Iseng-iseng, Hamsad mendekati bagian resepsionis. Kali iniyang bertugas bukan orang yang dulu, tetapi orang yangsebenarnya pernah ditemui Denny dan Tigor. Hanya saja,Hamsad tidak tahu tentang pemuda tersebut.

    "Masih ada kamar kosong, Mas?" sapa Hamsad denganramah.

    "Masih," jawab bagian resepsionis dengan ramah pula."Mau bocking kamar?" tawarnya. Hamsad hanya tersenyumdalam ketenangan sikapnya.

    "Saya tunggu keputusan dari teman saya yang sedangmenemui pemilik motel ini. Kalau dia mengajak bermalam disini, yah... mau tak mau kami bocking dua kamar." Padahal

  • 7/28/2019 56_pdfsam_MisteriGadisTengahMalam

    4/5

    Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

    Dewi KZ 59

    rencana itu tidak ada dalam pembicaraan Hamsad dengan PakHasan.

    "Hari ini, agak sepi," kata petugas resepsionis. "Lain halnya

    jika malam Minggu. Kalau malam-malam seperti ini, apalagi inimalam Jumat, biasanya kamar kami banyak yang kosong.Kalau Bung jadi bermalam di sini, Bung bisa bebas memilihkamar sesuai selera."

    "O, begitu, ya?! Jadi, bisa saja saya memilih kamar Seruni,ya?"

    Pemuda petugas resepsionis itu sedikit menggeragap."Hm... kalau kamar itu, wah... kebetulan tadi siang sudah ada

    yang bocking. Kamar itu sudah diisi, Bung.""Ooo...?!" Hamsad manggut-manggut. "Kalau boleh saya

    tahu, lelaki atau perempuan yang memakai kamar Seruni itu?""Lelaki. Mungkin dia orang seberang.""Sendirian?""Ya. Sendirian. Barangkali sebentar lagi partnernya

    datang.""Apa dia langganan di sini? Maksud saya, sering datang dan

    bermalam di sini dengan seorang perempuan?" makin lamapertanyaan Hamsad makin bersifat pribadi. Petugas itu agaksulit menjawab. Ia hanya tersenyum-senyum yang a-khirnyaberkata,

    "Sebenarnya, kami tidak boleh bicara soal itu, Bung. Tapi,karena kebetulan tadi saya juga yang menerima tamu itu, jadikalau boleh saya katakan, bahwa saya baru sekali ini bertemudengan orang tersebut. Saya rasa, dia juga baru kali ini

    datang kemari, Bung."Hamsad manggut-manggut sambil menggumam. Petugas

    itu berkata lagi,"Kalau Bung mau, bisa memilih kamar yang lain. Kamar

    Seroja juga bagus. Bung. Strategis dan romantis letaknya. Diaada di tepi pantai. Bung bisa melihat ombak dari terasnya."

    "Kalau saya mau, saya akan memilih kamar Seruni," kataHamsad pelan, sepertinya sekadar basa-basi saja.

  • 7/28/2019 56_pdfsam_MisteriGadisTengahMalam

    5/5

    Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

    Dewi KZ 60

    "Kamar itu jarang dipakai, Bung," bisik petugas resepsionis,nada bicaranya mencurigakan.

    "Kenapa? AC-nya rusak? Saluran airnya tersumbat?"

    Petugas itu tertawa pendek. "Itu hanya alasan kami.Sebenarnya, kami menghindari kamar itu dari para tamu.Kalau tidak memaksa sama sekali, kami tidak izinkan paratamu menggunakan kamar tersebut."

    "Alasannya?" desak Hamsad semakin penasaran."Kamar itu angker, Bung." Kali ini suaranya yang berbisik

    namun ditekankan kalimatnya itu, membuat Hamsad menjadimerinding seketika. Ia memandang ke arah luar, ternyata

    malam mulai datang. Suasana tak secerah waktu ia tiba dimotel ini. Dan, suasana malam itu makin membuat Hamsadberdebar-debar setelah mendengar jawaban petugas tersebut.

    Sebenarnya Hamsad ingin bertanya lebih lanjut mengenaikamar Seruni, sayangnya petugas itu harus menemui tamuyang hendak mem-bocking kamar. Hamsad ditinggalkan, dankini ia kembali ke meubel lobby, duduk di sana merenung diri.

    Hatinya menjadi galau. Resah. Batinnya bertanya-tanya,

    "Benarkah kamar itu angker? Jika benar begitu, mengapabegitu mudah petugas resepsionis itu mengatakannyakepadaku? Seharusnya dirahasiakan. Ini menyangkut prestisemotel ini sendiri, kan? Ah, kurasa ia mengada-ada. Dengancara begitu, diharapkan aku tidak kecewa dan mau memilihkamar lain. Brengsek!

    Itu hanya teknik propagandanya saja!"Hamsad mendesah kesal. Pak Hasan terlalu lama ngobrol di

    dalam dengan pemilik motel yang juga sebagai manager.Untuk menghilangkan kejenuhannya, Hamsad melangkahkeluar dari lobby, menikmati udara malam di luar lobby. Dalampikirannya sempat terlintas satu harapan. "Mudah-mudahancewek yang akan datang ke kamar Seruni ituadalah Kismi.Kalau benar yang akan melayani tamu di kamar Seruni ituKismi, maka ada baiknya kalau aku menghadangnya di sini.Kismi pasti akan berjalan lewat arah sini untuk menuju kamarSerani. Mungkin aku bisa menyapanya, setidaknya melihat